> Pertengkaran Orang Tua 
> Surabaya, 27 Juli 2000, 07.07 WIB 
> http://www.ydsf.org/hikmah.html
> 
> Satu waktu, seseorang menghadap Khalifah Umar bin Khatab ra, dengan
> membawa serta seorang anak lelakinya. Dia mengadukan tentang betapa
> durhakanya anaknya, betapa kurang ajarnya anak itu kepada orang tuanya.  
> 
> Khalifah nampak mendengarkan pengaduan rakyatnya itu. Lalu, dengan
> bijaksana Khalifah mengingatkan beberapa hak yang harus dipenuhi orang tua
> kepada anaknya. Kalau hak itu telah terpenuhi maka sang anak patut diberi
> hukuman. Tapi apabila tidak, kemudian si anak melawan dan durhaka kepada
> orang tuanya, maka yang harus dihukum adalah orang tuanya, bukan si anak.
> 
> 
> Beberapa hal yang menjadi hak anak antara lain memilihkan ibu untuk si
> anak dari golongan orang baik-baik. Kedua, setelah anak lahir memberikan
> nama yang baik kepada anak. Ketiga, memberi nafkah kepada anak
> sepantasnya, dan terakhir, memberi pendidikan akhlak yang baik dan
> mengajarkan ilmu untuk bekal hidupnya kelak.  
> 
> Seketika sang anak menyahut uraian Khalifah: "Tidak satupun dari hak-hak
> itu yang diberikan dengan baik. Ibu saya itu orangnya nggak jelas
> asal-usulnya dan berperangai sangat buruk. Dari kecil aku telah dipaksa
> mencari nafkah dengan menggembalakan ternak, dan saban hari aku diberinya
> contoh akhlak yang buruk, dengan pertengkaran yang tiada henti, perkataan
> yang kotor dan tindak kekerasan. 
> 
> Saya dibesarkan dengan kehidupan seperti itu. Jangankan diajari ilmu, yang
> ada dari hari ke hari hanya dampratan dan perlakuan kasar, yang ada dalam
> hatiku adalah dendam dan menunggu saat aku bisa membalaskan dendam itu."
> "Apakah benar demikian?" tanya Khalifah dengan wajah marah, "jika
> demikian, sungguh engkau telah membuat anakmu rusak dengan tanganmu
> sendiri. Engkaulah yang pantas mendapat hukuman atas kesalahanmu ini."  
> 
> Tidaklah berlebihan jika apa yang disebut dengan kenakalan remaja telah
> sedemikian parah. 
> Penjarahan, tawuran, ketrusuhan, kemaksiatan merajalela dimana-mana.
> Sebagai orang tua, dengan bercermin kisah diatas, patutlah kiranya kita
> merenung. Jangan-jangan kesalahan ada pada diri kita?  Tapi yakinlah,
> semuanya belumlah terlambat benar, masih ada kesempatan untuk mengadakan
> perbaikan. 
> 
> Salah satu yang mesti kita lakukan adalah membina rumah tangga
> berlandaskan akhlak dan syariat Islam, mencontoh kehalusan budi pekerti
> keluarga Nabi, mencari rejeki yang halal, dan membelanjakannya secara baik
> pula. Janganlah putus asa atau sebaliknya hanyut dalam arus kemaksiatan
> yang ada.   
> 
> 


>>>> 2.5 Mbps InternetShop >> InternetZone << Margonda Raya 340 <<<<
>> Kirim bunga ke-20 kota di Indonesia? Klik, http://www.indokado.com
>> Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]















Kirim email ke