[balita-anda] Popok Sekali Pakai Bisa Menyebabkan Pria Mandul
Popok Sekali Pakai Bisa Menyebabkan Pria Mandul Paris, Senin (Kompas/26/9/00) Hasil penelitian terbaru yang dipublikasikan, Senin, (25/9)mengungkapkan, popok sekali pakai atau diapers dapat menjadi penyebab meningkatnya kasus infertilitas (kemandulan) dan kanker testis pada pria. Para dokter dari bagian pediatrik endokrinologi Universitas Kiel di Jerman Utara mengatakan, popok sekali pakai yang dilapisi plastik dapat menyebabkan terbentuknya panas di sekitar testis, sehingga mungkin akan menghambat pertumbuhannya pada tahap yang penting dalam pertumbuhan anak. Mereka meneliti temperatur kantung kemaluan 48 anak laki-laki, yang berusia mulai dari baru lahir hingga empat tahun tujuh bulan, dengan menggunakan pengukur suhu berukuran kecil dan tidak mengganggu suhu ketika pemeriksaan . Penelitian itu berlangsung selama lebih dari dua kali 24 jam, dengan menggunakan popok katun yang dapat dipakai ulang, dan kemudian dengan menggunakan popok sekali pakai. Suhu kulit kantung kemaluan meningkat secara signifikan -- hingga satu derajat Celsius (2.1 derajat Fahrenheit) di atas suhu tubuh -- ketika popok sekali pakai digunakan. Suhu tertinggi ditemukan pada para bayi yang lebih muda. Para peneliti menganggap "peningkatan suhu testis dalam jangka waktu cukup lama" pada masa awal kanak-kanak dapat menjadi faktor penting rendahnya jumlah sperma -- suatu fenomena yang meningkat di negara-negara maju sejak 25 tahun terakhir, sepertihanya kasus kanker testis. Mereka mengakui mekanisme penyebab ketidaksuburan hingga kini masih belum jelas. "Tampaknya mungkin saja kenaikan suhu testis dalam jangka panjang dan berkelanjutan hingga satu derajat Celsius dapat mempengaruhi kematangan testis pria dewasa," kata mereka. Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa faktor suhu adalah hal yang penting dalam perkembangan testis secara normal dan jumlah sperma yang baik. Tingginya suhu testis bahkan untuk jangka waktu yang pendek - seperti saat berada di sauna atau karena demam - dapat mempengaruhi kesuburan. Faktor lain yang dicurigai sebagai faktor penyebab ketidaksuburan adalah pakaian dalam yang ketat, gaya hidup yang kurang aktif atau banyak duduk, adanya hormon sintetik dalam lingkungan atau kekurangan mineral selenium dalam makanan. Para ahli juga mengungkapkan niatnya untuk meneliti kesuburan pada pria dewasa muda dari Jerman Timur dan Barat. Di bekas Jerman Timur, anak-anak dilatih untuk pergi ke toilet pada usia lebih dini dibandingkan dengan anak-anak di Jerman Barat. Mereka juga biasa mengenakan popok katun, sementara rekan mereka di Jerman Barat kebanyakan menggunakan popok sekali pakai. Hasil penelitian itu dimuat dalam jurnal Archives of Disease in Childhood (Arsip Penyakit Anak-Anak) yang dikeluarkan oleh Ikatan Dokter Inggris (BMA).(AFP/ac)
Re: [balita-anda] Popok Sekali Pakai Bisa Menyebabkan Pria Mandul
Nah yang begini yang saya maksud bahwa apapun bentuknya mau itu salah atau bener yang penting adalah sumbernya jelas. Barulah ,kita mo ambil ndak inti sarinya. christina ida wrote: Popok Sekali Pakai Bisa Menyebabkan Pria Mandul Paris, Senin (Kompas/26/9/00) Hasil penelitian terbaru yang dipublikasikan, Senin, (25/9)mengungkapkan, popok sekali pakai atau diapers dapat menjadi penyebab meningkatnya kasus infertilitas (kemandulan) dan kanker testis pada pria. Para dokter dari bagian pediatrik endokrinologi Universitas Kiel di Jerman Utara mengatakan, popok sekali pakai yang dilapisi plastik dapat menyebabkan terbentuknya panas di sekitar testis, sehingga mungkin akan menghambat pertumbuhannya pada tahap yang penting dalam pertumbuhan anak. Mereka meneliti temperatur kantung kemaluan 48 anak laki-laki, yang berusia mulai dari baru lahir hingga empat tahun tujuh bulan, dengan menggunakan pengukur suhu berukuran kecil dan tidak mengganggu suhu ketika pemeriksaan . Penelitian itu berlangsung selama lebih dari dua kali 24 jam, dengan menggunakan popok katun yang dapat dipakai ulang, dan kemudian dengan menggunakan popok sekali pakai. Suhu kulit kantung kemaluan meningkat secara signifikan -- hingga satu derajat Celsius (2.1 derajat Fahrenheit) di atas suhu tubuh -- ketika popok sekali pakai digunakan. Suhu tertinggi ditemukan pada para bayi yang lebih muda. Para peneliti menganggap "peningkatan suhu testis dalam jangka waktu cukup lama" pada masa awal kanak-kanak dapat menjadi faktor penting rendahnya jumlah sperma -- suatu fenomena yang meningkat di negara-negara maju sejak 25 tahun terakhir, sepertihanya kasus kanker testis. Mereka mengakui mekanisme penyebab ketidaksuburan hingga kini masih belum jelas. "Tampaknya mungkin saja kenaikan suhu testis dalam jangka panjang dan berkelanjutan hingga satu derajat Celsius dapat mempengaruhi kematangan testis pria dewasa," kata mereka. Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa faktor suhu adalah hal yang penting dalam perkembangan testis secara normal dan jumlah sperma yang baik. Tingginya suhu testis bahkan untuk jangka waktu yang pendek - seperti saat berada di sauna atau karena demam - dapat mempengaruhi kesuburan. Faktor lain yang dicurigai sebagai faktor penyebab ketidaksuburan adalah pakaian dalam yang ketat, gaya hidup yang kurang aktif atau banyak duduk, adanya hormon sintetik dalam lingkungan atau kekurangan mineral selenium dalam makanan. Para ahli juga mengungkapkan niatnya untuk meneliti kesuburan pada pria dewasa muda dari Jerman Timur dan Barat. Di bekas Jerman Timur, anak-anak dilatih untuk pergi ke toilet pada usia lebih dini dibandingkan dengan anak-anak di Jerman Barat. Mereka juga biasa mengenakan popok katun, sementara rekan mereka di Jerman Barat kebanyakan menggunakan popok sekali pakai. Hasil penelitian itu dimuat dalam jurnal Archives of Disease in Childhood (Arsip Penyakit Anak-Anak) yang dikeluarkan oleh Ikatan Dokter Inggris (BMA).(AFP/ac) Kirim bunga ke-20 kota di Indonesia? Klik, http://www.indokado.com Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED] Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
Re: [balita-anda] Popok Sekali Pakai Bisa Menyebabkan Pria Mandul
Ya bener pak , saya juga pernah baca artekel tersebut di Kompas. Jadi bagaimana netters yang lain , udah mikir-mikir nich untuk pakein pampers pada sikecil cowok , kalau menurut saya memang lebih baik mencegahnya hal-hal yang membahayakan tersebut walaupun penelitian itu sendiri belum 100 % benar , karena saya memperhatikan , banyak ibu-ibu yang suka sekali makein pampers biar mudah ngurusnya , padahal kalau memang nggak perlu banget ya nggak perlu dipakein, contohnya kalau lagi dirumah , di perjalanan yang masih memungkinkan dapat berganti popok , bisa juga nggak harus pake pampers. salam farida - Original Message - From: christina ida [EMAIL PROTECTED] To: Balita-Anda [EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, September 29, 2000 1:37 PM Subject: [balita-anda] Popok Sekali Pakai Bisa Menyebabkan Pria Mandul Popok Sekali Pakai Bisa Menyebabkan Pria Mandul Paris, Senin (Kompas/26/9/00) Hasil penelitian terbaru yang dipublikasikan, Senin, (25/9)mengungkapkan, popok sekali pakai atau diapers dapat menjadi penyebab meningkatnya kasus infertilitas (kemandulan) dan kanker testis pada pria. Para dokter dari bagian pediatrik endokrinologi Universitas Kiel di Jerman Utara mengatakan, popok sekali pakai yang dilapisi plastik dapat menyebabkan terbentuknya panas di sekitar testis, sehingga mungkin akan menghambat pertumbuhannya pada tahap yang penting dalam pertumbuhan anak. Mereka meneliti temperatur kantung kemaluan 48 anak laki-laki, yang berusia mulai dari baru lahir hingga empat tahun tujuh bulan, dengan menggunakan pengukur suhu berukuran kecil dan tidak mengganggu suhu ketika pemeriksaan . Penelitian itu berlangsung selama lebih dari dua kali 24 jam, dengan menggunakan popok katun yang dapat dipakai ulang, dan kemudian dengan menggunakan popok sekali pakai. Suhu kulit kantung kemaluan meningkat secara signifikan -- hingga satu derajat Celsius (2.1 derajat Fahrenheit) di atas suhu tubuh -- ketika popok sekali pakai digunakan. Suhu tertinggi ditemukan pada para bayi yang lebih muda. Para peneliti menganggap "peningkatan suhu testis dalam jangka waktu cukup lama" pada masa awal kanak-kanak dapat menjadi faktor penting rendahnya jumlah sperma -- suatu fenomena yang meningkat di negara-negara maju sejak 25 tahun terakhir, sepertihanya kasus kanker testis. Mereka mengakui mekanisme penyebab ketidaksuburan hingga kini masih belum jelas. "Tampaknya mungkin saja kenaikan suhu testis dalam jangka panjang dan berkelanjutan hingga satu derajat Celsius dapat mempengaruhi kematangan testis pria dewasa," kata mereka. Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa faktor suhu adalah hal yang penting dalam perkembangan testis secara normal dan jumlah sperma yang baik. Tingginya suhu testis bahkan untuk jangka waktu yang pendek - seperti saat berada di sauna atau karena demam - dapat mempengaruhi kesuburan. Faktor lain yang dicurigai sebagai faktor penyebab ketidaksuburan adalah pakaian dalam yang ketat, gaya hidup yang kurang aktif atau banyak duduk, adanya hormon sintetik dalam lingkungan atau kekurangan mineral selenium dalam makanan. Para ahli juga mengungkapkan niatnya untuk meneliti kesuburan pada pria dewasa muda dari Jerman Timur dan Barat. Di bekas Jerman Timur, anak-anak dilatih untuk pergi ke toilet pada usia lebih dini dibandingkan dengan anak-anak di Jerman Barat. Mereka juga biasa mengenakan popok katun, sementara rekan mereka di Jerman Barat kebanyakan menggunakan popok sekali pakai. Hasil penelitian itu dimuat dalam jurnal Archives of Disease in Childhood (Arsip Penyakit Anak-Anak) yang dikeluarkan oleh Ikatan Dokter Inggris (BMA).(AFP/ac) Kirim bunga ke-20 kota di Indonesia? Klik, http://www.indokado.com Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED] Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
[balita-anda] Popok Sekali Pakai Bisa Menyebabkan Pria Mandul
Bener engga sich ya.. berita dibawah ini. Soalnya tiap malam anak saya Seno pake diapers. jadi dag-dig-dug juga di kutip dari kompas-online Selasa, 26 September 2000, 17:26 WIB Popok Sekali Pakai Bisa Menyebabkan Pria Mandul Paris, Senin Hasil penelitian terbaru yang dipublikasikan, Senin, (25/9)mengungkapkan, popok sekali pakai atau diapers dapat menjadi penyebab meningkatnya kasus infertilitas (kemandulan) dan kanker testis pada pria. Para dokter dari bagian pediatrik endokrinologi Universitas Kiel di Jerman Utara mengatakan, popok sekali pakai yang dilapisi plastik dapat menyebabkan terbentuknya panas di sekitar testis, sehingga mungkin akan menghambat pertumbuhannya pada tahap yang penting dalam pertumbuhan anak. Mereka meneliti temperatur kantung kemaluan 48 anak laki-laki, yang berusia mulai dari baru lahir hingga empat tahun tujuh bulan, dengan menggunakan pengukur suhu berukuran kecil dan tidak mengganggu suhu ketika pemeriksaan . Penelitian itu berlangsung selama lebih dari dua kali 24 jam, dengan menggunakan popok katun yang dapat dipakai ulang, dan kemudian dengan menggunakan popok sekali pakai. Suhu kulit kantung kemaluan meningkat secara signifikan -- hingga satu derajat Celsius (2.1 derajat Fahrenheit) di atas suhu tubuh -- ketika popok sekali pakai digunakan. Suhu tertinggi ditemukan pada para bayi yang lebih muda. Para peneliti menganggap "peningkatan suhu testis dalam jangka waktu cukup lama" pada masa awal kanak-kanak dapat menjadi faktor penting rendahnya jumlah sperma -- suatu fenomena yang meningkat di negara-negara maju sejak 25 tahun terakhir, sepertihanya kasus kanker testis. Mereka mengakui mekanisme penyebab ketidaksuburan hingga kini masih belum jelas. "Tampaknya mungkin saja kenaikan suhu testis dalam jangka panjang dan berkelanjutan hingga satu derajat Celsius dapat mempengaruhi kematangan testis pria dewasa," kata mereka. Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa faktor suhu adalah hal yang penting dalam perkembangan testis secara normal dan jumlah sperma yang baik. Tingginya suhu testis bahkan untuk jangka waktu yang pendek - seperti saat berada di sauna atau karena demam - dapat mempengaruhi kesuburan. Faktor lain yang dicurigai sebagai faktor penyebab ketidaksuburan adalah pakaian dalam yang ketat, gaya hidup yang kurang aktif atau banyak duduk, adanya hormon sintetik dalam lingkungan atau kekurangan mineral selenium dalam makanan. Para ahli juga mengungkapkan niatnya untuk meneliti kesuburan pada pria dewasa muda dari Jerman Timur dan Barat. Di bekas Jerman Timur, anak-anak dilatih untuk pergi ke toilet pada usia lebih dini dibandingkan dengan anak-anak di Jerman Barat. Mereka juga biasa mengenakan popok katun, sementara rekan mereka di Jerman Barat kebanyakan menggunakan popok sekali pakai. Hasil penelitian itu dimuat dalam jurnal Archives of Disease in Childhood (Arsip Penyakit Anak-Anak) yang dikeluarkan oleh Ikatan Dokter Inggris (BMA).(AFP/ac)