RE: [balita-anda] FW: [IDAI-OT] Penjelasan Hubungan MMR dengan Autisme

2001-02-14 Terurut Topik Hani, Umi
Title: RE: [balita-anda] FW: [IDAI-OT] Penjelasan Hubungan MMR dengan Autisme





Kalau saya sih cenderung menilai, bahwa pemerintah indonesia memang seringkali memberikan angin sorga buat rakyatnya, contohnya saja mengenai efek samping dari penggunaan alat kontrasepsi, apakah pemerintah juga transparant ? enggak kan ? Demikian juga halnya dengan kasus MMR, kalau saya sih lebih percaya pada apa yang dikatakan dokter Rudy, karena tidak ada salahnya kita lebih berhati-hati 

-Original Message-
From: yoyo's [mailto:[EMAIL PROTECTED]]
Sent: Wednesday, February 14, 2001 11:42 AM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [balita-anda] FW: [IDAI-OT] Penjelasan Hubungan MMR dengan
Autisme



karena berita tentang hubunngan antara vaksinasi mmr dengan autisme berasal
dari penelitian yang dipublikasikan (terutama lewat internet),
kenapa pernyataan idai ini tidak menyinggung penelitian tersebut ?


saya menganggap pernyataan ini seperti orang jualan sesuatu,
dan sudah lama berlangsung,
begitu ada yang complain, karena merasa kena efek samping,
sang penjual merujuk pada data lama dia,
bahwa sekian lama sebelumnya tidak terjadi apa-apa...


kelihatannya efek samping apapun yang ditemukan oleh peneliti luar negeri,
tidak akan membuat peredaran obat-obatan tersebut dilarang di indonesia..
(kecuali label halal-haram barangkali ?)
saya hanya ngudarasa,
bisnis farmasi dan obat-obatan memang bisnis yang sangat basah
:-p


bagaimana, rekan-rekan ?


salam,
yoyo's


From: Felicia Lukito [EMAIL PROTECTED]


Yth
 Para orang tua netters idai-ot
 Dokter Anak anggota IDAI
 Anggota milis lainnya


Bersama ini saya sampaikan untuk diketahui hasil kesepakatan antara Ikatan
Dokter Anak Indonesia dengan Depkes  Kessos  Badan Pengawas Obat dan
Makanan mengenai issue Vaksinasi MMR dan Autisme
Mudah-mudahan penjelasan resmi ini bisa mengakhiri polemik issue tersebut,
sehingga menghilangkan keragu-raguan.


dr. Jose RL Batubara SpA (K)
Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia



 PENJELASAN BERSAMA
 DEPARTEMEN KESEHATAN DAN KESEJAHTERAAN
SOSIAL,
 BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN,
 DAN
 IKATAN DOKTER ANAK INDONESIA
 TENTANG
 TIDAK ADANYA HUBUNGAN
 ANTARA TERJADINYA AUTISME DENGAN IMUNISASI MMR


1. Akhir-akhir ini pada sebagian masyarakat tersebar informasi tentang
dugaan adanya hubungan antara autisme dengan imunisasi MMR (Measles, Mumps,
Rubella).


2. Imunisasi adalah pemberian vaksin pada tubuh seseorang dengan tujuan
untuk meningkatkan kekebalan terhadap penyakit infeksi tertentu. Pemerintah
telah melaksanakan Program Imunisasi sejak lebih dari 30 tahun yang lalu dan
telah berhasil menurunkan angka kesakitan dan angka kematian dari berbagai
penyakit menular.


Program Imunisasi di Indonesia mencakup antara lain pemberian vaksin untuk
meningkatkan kekebalan bayi terhadap penyakit tuberkulosa (vaksin BCG),
difteria, batuk rejan, dan tetanus (vaksin DPT), poliomyelitis (vaksin
Polio), campak (vaksin Campak), dan hepatitis B (vaksin Hepatitis B).


Program Imunisasi juga mencakup pemberian vaksin untuk meningkatkan
kekebalan ibu dan bayi terhadap penyakit tetanus (vaksin TT) dan peningkatan
kekebalan anak sekolah dasar terhadap penyakit difteri dan tetanus (vaksin
DT).


3. Autisme adalah gangguan pertumbuhan anak yang kronik dengan gejala utama
gangguan interaksi sosial, komunikasi, serta keterbatasan perhatian dan
aktifitas, biasanya terjadi pada usia di bawah 3 tahun.


4. Vaksin MMR merupakan vaksin yang diberikan kepada anak dengan maksud
untuk mencegah penyakit campak, gondongan dan campak Jerman (German
measles). Di Indonesia, vaksin MMR telah digunakan untuk imunisasi anak di
berbagai rumah sakit dan klinik, walaupun belum termasuk dalam jenis vaksin
yang digunakan dalam Program Imunisasi Nasional. Vaksin MMR yang dipasarkan
di Indonesia telah mendapat izin edar setelah dilakukan evaluasi terhadap
efektifitas, keamanan, dan mutu vaksin oleh Komite Nasional Penilai Obat
Jadi (KOMNAS POJ). Di negara-negara maju, vaksin MMR digunakan secara luas
untuk imunisasi anak.


5. Keamanan vaksin MMR telah dibuktikan dengan berbagai penelitian di luar
negeri. Penelitian yang dilakukan mencakup pengamatan pasca pemasaran (post
marketing surveillance) selama 30 tahun terhadap 250 juta dosis vaksin MMR
di lebih dari 40 negara di Eropa, Amerika Utara, Australia, dan Asia.
Laporan terakhir mengenai keamanan vaksin telah pula dilakukan di Finlandia
sejak tahun 1982 selama 14 tahun. Studi tersebut dilakukan pada 1,8 juta
anak yang menggunakan 3 juta dosis vaksin MMR. Pemantauan dilakukan terhadap
semua kejadian serius setelah imunisasi dan hasilnya menunjukkan tidak ada
laporan kasus autisme yang berhubungan dengan penggunaan vaksin MMR. Hasil
tersebut sesuai dengan Specific hypothesis driven studies yang pernah
dilakukan sebelumnya.


Berdasarkan kajian tersebut di atas, Departemen Kesehatan dan Kesejahteraan
Sosial, Badan Pengawas Obat dan Makanan, dan Ikatan Dokter Anak Indonesia
mengambil kesimpulan bahwa tidak ada kaitan antara kejadian

Re: [balita-anda] FW: [IDAI-OT] Penjelasan Hubungan MMR dengan Autisme

2001-02-14 Terurut Topik Media Andriani

Ibu Felicia, bagaimana caranya untuk subscribe di IDAI-OT
Trimakasih sebelumnya

Felicia Lukito wrote:

Yth
Para orang tua netters idai-ot
Dokter Anak anggota IDAI
Anggota milis lainnya
   
Bersama ini saya sampaikan untuk diketahui hasil kesepakatan
  antara
Ikatan Dokter Anak Indonesia dengan Depkes  Kessos  Badan
  Pengawas
Obat dan Makanan mengenai issue Vaksinasi MMR dan Autisme
Mudah-mudahan penjelasan resmi ini bisa mengakhiri polemik
 issue
  tersebut,
sehingga menghilangkan keragu-raguan.
   
dr. Jose RL Batubara SpA (K)
   
Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia
 
 
 
 PENJELASAN BERSAMA
   DEPARTEMEN KESEHATAN DAN KESEJAHTERAAN
  SOSIAL,
  BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN,
 DAN
IKATAN DOKTER ANAK INDONESIA
   TENTANG
TIDAK ADANYA HUBUNGAN
   ANTARA TERJADINYA AUTISME DENGAN
 IMUNISASI
  MMR
 
 1. Akhir-akhir ini pada sebagian masyarakat tersebar informasi tentang
  dugaan adanya hubungan antara autisme dengan imunisasi MMR (Measles,
 Mumps,
  Rubella).
 
2. Imunisasi adalah pemberian vaksin pada tubuh seseorang dengan tujuan
  untuk meningkatkan kekebalan terhadap penyakit infeksi tertentu.
 Pemerintah
  telah melaksanakan Program Imunisasi sejak lebih dari 30 tahun yang lalu
 dan
  telah berhasil menurunkan angka kesakitan dan angka kematian dari berbagai
  penyakit menular.
   Program Imunisasi di Indonesia mencakup antara lain pemberian vaksin
 untuk
  meningkatkan kekebalan bayi terhadap penyakit tuberkulosa (vaksin BCG),
  difteria, batuk rejan, dan tetanus (vaksin DPT), poliomyelitis (vaksin
  Polio), campak (vaksin Campak), dan hepatitis B (vaksin Hepatitis B).
  Program Imunisasi juga mencakup pemberian vaksin untuk meningkatkan
  kekebalan ibu dan bayi terhadap penyakit tetanus (vaksin TT) dan
 peningkatan
  kekebalan anak   sekolah dasar terhadap penyakit
 difteri
  dan tetanus (vaksin DT).
 
3. Autisme adalah gangguan pertumbuhan anak yang kronik dengan
 gejala
  utama gangguan interaksi sosial, komunikasi, serta keterbatasan perhatian
  dan aktifitas, biasanya terjadi pada usia di bawah 3 tahun.
 
  4. Vaksin MMR merupakan vaksin yang diberikan kepada anak dengan maksud
  untuk mencegah penyakit campak, gondongan dan campak Jerman  (German
  measles). Di Indonesia, vaksin MMR telah digunakan untuk imunisasi anak di
  berbagai rumah sakit dan klinik, walaupun belum termasuk dalam jenis
 vaksin
  yang digunakan dalam Program Imunisasi Nasional. Vaksin MMR yang
 dipasarkan
  di Indonesia telah mendapat izin edar setelah dilakukan evaluasi terhadap
  efektifitas, keamanan, dan mutu vaksin oleh Komite Nasional Penilai Obat
  Jadi (KOMNAS POJ).  Di negara-negara maju, vaksin
  MMR digunakan secara luas untuk imunisasi anak.
 
 5. Keamanan vaksin MMR telah dibuktikan dengan berbagai penelitian di
  luar negeri. Penelitian yang dilakukan mencakup pengamatan pasca pemasaran
  (post marketing surveillance) selama 30 tahun terhadap 250 juta dosis
 vaksin
  MMR di lebih dari 40 negara di Eropa, Amerika Utara, Australia, dan Asia.
  Laporan terakhir mengenai keamanan vaksin telah pula dilakukan di
 Finlandia
  sejak tahun 1982 selama 14 tahun. Studi tersebut dilakukan pada 1,8 juta
  anak yang menggunakan 3 juta dosis vaksin MMR.
   Pemantauan dilakukan terhadap semua kejadian serius setelah imunisasi dan
  hasilnya menunjukkan tidak ada laporan kasus autisme yang berhubungan
 dengan
  penggunaan vaksin MMR. Hasil tersebut sesuai dengan Specific hypothesis
  driven studies yang pernah dilakukan sebelumnya.
 
 Berdasarkan kajian tersebut di atas, Departemen Kesehatan dan
  Kesejahteraan Sosial, Badan Pengawas Obat dan Makanan, dan Ikatan Dokter
  Anak Indonesia mengambil kesimpulan bahwa tidak ada kaitan antara kejadian
  autisme pada anak dengan imunisasi MMR.
 
   Departemen Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial, Badan Pengawas Obat Dan
  Makanan, dan Ikatan Dokter Anak Indonesia akan terus memantau dan mengkaji
  efektifitas serta keamanan semua vaksin yang digunakan di Indonesia,
  termasuk vaksin MMR.
 
 
 
Masyarakat dan segenap tenaga kesehatan di Indonesia diharapkan tidak
  perlu khawatir mengenai keamanan vaksin MMR.
 
  DEPARTEMEN KESEHATAN 
 BADANPENGAWAS
   KESEJAHTERAAN SOSIAL OBAT 
 MAKANAN
DIREKTUR JENDERAL PPM  PLKEPALA
 
 
   Dr. Umar Fahmi Achmadi, MPH, Ph.DDrs.
  Sampurno, MBA
 
 
 

Re: [balita-anda] FW: [IDAI-OT] Penjelasan Hubungan MMR dengan Autisme

2001-02-14 Terurut Topik Felicia Lukito

Mbak,

Maaf yach, saya hanya mem-forward artikel ini. Jadi saya tidak tahu caranya
untuk subscribe di IDAI-OT. Saya pikir sekedar membagi informasi yang saya
dapatkan aja lho.

Regards,
Felicia

- Original Message -
From: Media Andriani [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Wednesday, February 14, 2001 4:49 PM
Subject: Re: [balita-anda] FW: [IDAI-OT] Penjelasan Hubungan MMR dengan
Autisme


 Ibu Felicia, bagaimana caranya untuk subscribe di IDAI-OT
 Trimakasih sebelumnya



 kirim cake  bunga ke 20 kota di Indonesia? klik, http://www.indokado.com  
 Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]