[Baraya_Sunda] Re: Mapag Ramadhan
Tradisi Menyambut Ramadan BULAN suci itu datang lagi, Ramadan. Sebagai bulan istimewa, Nabi Muhammad saw., bahkan perlu memberi sambutan khusus menjelang datangnya Ramadan dengan berpidato di tengah umat Islam waktu itu. Isi pidato tersebut mengabarkan keistimewaan bulan Ramadan dengan berlimpah pahala yang dijanjikan Tuhan bagi orang-orang yang melaksanakan puasa sepanjang bulan tersebut. Ibadah puasa memang istimewa. "Setiap perbuatan anak Adam adalah miliknya, kecuali ibadah puasa, karena ia milik-Ku, dan Aku yang akan menghitungnya" demikian diisyaratkan Nabi dalam Hadits Qudsi. Beberapa komunitas di tanah Sunda memiliki cara yang unik menyambut hadirnya Ramadan. Tradisi tersebut hingga kini tetap lestari dan dipraktikkan masyarakat untuk menyambut kedatangan Ramadan tahun ini. Ramadan adalah sayyidusuhur (tuannya bulan-bulan). Pada bulan itu Allah menjanjikan beribu pahala bagi para hambanya yang beribadah. Jika Allah saja mengistimewakan bulan ini, apalagi manusia sebagai hambanya, demikian landasan logis dan teologis tradisi itu dilakukan masyarakat. Rasa suka cita menyambut Ramadan itu ditunjukkan masyarakat Sunda jauh sebelum bulan tersebut memasuki hari pertamanya. Adalah sebagian masyarakat Sunda di Kampung Sukamandi, Kabupaten Garut, dan mungkin sebagian masyarakat Muslim di negeri ini, melakukan tradisi menyambut Ramadan dengan cara yang unik. Tradisi menyambut Ramadan dimulai dengan pengajian malam nisyfu Sya`ban. Sebagaimana tersirat pada maknanya, ritual malam nisyfu Sya`ban yang berupa pengajian ini dilaksanakan pada separuh bulan Sya`ban atau bulan ke delapan dalam kalender Hijriah. Tahun ini, 1429 Hijriah, malam nisyfu Syaban jatuh pada Sabtu (16/12). Kesibukan mulai terlihat di rumah-rumah sejak siang dan sore menjelang malam nisyfu Sya`ban tiba. Ibu-ibu dan remaja putri sibuk ngisikan (mencuci) beras di dapur. Sejumlah bumbu khusus untuk membuat sangu tumpeng sudah disiapkan. Sangu tumpeng yang berbentuk kerucut menyerupai aseupan, dihiasi bakakak hayam dan hiasan dari daun-daun yang berderet di pinggirnya. Nasi tumpeng pun siap dibawa ke masjid. Usai salat Maghrib, tidak seperti biasanya, jemaah tidak langsung bubar meninggalkan masjid. Malam itu adalah malam yang istimewa, mereka akan berkumpul di masjid hingga acara selesai. Jemaah yang terdiri dari segala usia dan kalangan masyarakat: orang tua, muda-mudi, anak-anak, laki-laki dan perempuan. Mereka duduk menyandar di dinding masjid membentuk lingkaran besar. Tangan mereka menggenggam Alqur’an. Di tengah lingkaran jemaah, terhidang makanan istimewa, sangu tumpeng yang mungkin dijumpai hanya pada hari-hari istimewa, seperti malam nisyfu Sya`ban ini. Malam nisyfu Syaban memang istimewa. Pada malam itu sebagaimana diyakini masyarakat, Allah akan menganugerahkan pahala lebih bagi setiap amalan manusia. Untuk itu kaum Muslimin merasa perlu secara khusus melakukan kebajikan pada malam tersebut. Caranya dengan memanjatkan doa dan melantunkan secara berjemaah Surah Yasin tiga kali dipimpin seorang kiai kampung. Bagi masyarakat yang memiliki rezeki lebih, mereka akan menyumbangkan nasi tumpeng untuk dibagikan kepada masyarakat. Pada malam itu juga disampaikan tausyiah (ceramah) yang secara khusus membahas datangnya bulan suci Ramadan. Tausyiah tersebut, tidak lain adalah untuk memberi persiapan mental dan spiritual bagi para jemaah dalam menghadapi Ramadan. ** MENJELANG Ramadan tiba, atau tepatnya di pengujung hari terakhir Sya`ban, masyarakat melakukan satu tradisi lagi, yaitu tradisi kuramas. Tradisi ini dilakukan dengan cara adus (mandi). Tradisi yang sama juga dilakukan masyarakat Jawa, dan disebut dengan tradisi padusan. Zaman dulu sebelum kamar mandi dan WC menjadi tempat privat di rumah-rumah, tradisi kuramas ini dilakukan secara massal, beramai-ramai di pemandian umum yang waktu itu banyak tersebar di kawasan pedesaan di Jawa Barat. Anak-anak pada hari terakhir Sya`ban disuruh orang tuanya untuk kuramas. Caranya dengan mengguyur seluruh tubuh dari ujung rambut hingga ujung kaki. Bahan-bahan yang digunakannya sangat sederhana, cukup dengan potongan genteng kecil untuk menggosok bagian kaki, atau menggunakan daluang sejenis daun padi muda sisa memanen. Daun padi itu digosokan pada seluruh badan. Fungsi daun padi tadi sama seperti sabun pada zaman serba pabrik seperti sekarang ini. Tradisi kuramas bertujuan membersihkan tubuh fisik manusia dari segala kotoran. Pada waktu mandi ikut dibersihkan pula kuku-kuku, bahkan kalau perlu kuku yang panjang akan di potong, serta gigi digosok. Bagi kaum adam, jenggot dan kumis pun ikut di babat. Bahkan semua jenis rambut-rambut akan dicukur pendek. Ritual kuramas juga dimaksudkan guna menghilangkan hadats (halangan untuk melakukan ibadah) baik yang disebabkan oleh hadats besar seperti bersetubuh, maupun hadats kecil yang disebabkan oleh aktivitas yang membatalkan wudu seperti buang angin dan kencing. Dengan meng-kuramas seluruh badan, maka tubuh akan jadi bersih dan siap memasuki bulan suci
[Baraya_Sunda] Re: Mapag Ramadhan
Awal Ramadan 22 Agustus Rabu, 19 Agustus 2009 , 06:45:00 YOGYAKARTA, (PRLM).- Pimpinan Pusat Muhammadiyah, berdasarkan hasil hisab menetapkan, 1 Ramadan 1430 Hijriah jatuh pada 22 Agustus 2009 dan 1 Syawal 1430 Hijriah jatuh pada 20 September 2009. ”Penetapan itu sesuai dengan hisab hakiki wujudul hilal yang dipedomani Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah,” kata Ketua PP Muhammadiyah Haedar Nashir di Yogyakarta. Sehubungan dengan hal itu, Muhammadiyah mengimbau umat Islam agar menjadikan Bulan Ramadan sebagai momentum untuk mempertautkan kembali hati yang mungkin selama pemilu legislatif dan pemilu presiden telah terjadi perbedaan pendapat dan pilihan sehingga menimbulkan keretakan hati. ”Jadikan Bulan Ramadan sebagai wahana untuk lebih meningkatkan dan memperkokoh tali silaturahmi dengan keluarga, tetangga, teman sejawat, dan sesama komponen bangsa yang lain, serta mengembangkan sikap saling membantu, toleransi, dan bekerja sama untuk kebaikan dan kemaslahatan bersama,” katanya. Muhammadiyah juga mengimbau kepada semua pihak, terutama industri hiburan, baik yang hadir melalui media cetak, elektronik, maupun pranata publik lainnya agar lebih mengedepankan nilai moral dan kebaikan serta tidak menjual komoditas pornografi dan pornoaksi yang merusak akhlak dan tatanan bangsa demi meraih keuntungan materi. Menurut dia, sikap positif tersebut diperlukan sebagai bentuk penghormatan kepada kehadiran Bulan Ramadan sekaligus bentuk pertanggungjawaban pada masa depan kehidupan di negara yang penduduknya dikenal religius. (A-84/A-147)*** Cite: http://pikiran-rakyat.com/index.php?mib=news.detail&id=93199
[Baraya_Sunda] NGABUNGBANG Euy!
Ngabungbang bersama Nyi Ronggeng Jum'at, 14 Agustus 2009 SELASA malam (11/8) Dusun Cimanggu Desa Batulawang. Pataruman, Banjar, riuh rendah oleh suara bubunyian tradisional. Pertama yang terdengar adalah upacara adat penyambutan gegeden yang menghadirkan Mang Lengser, selanjutnya bebunyian lainnya yang beraroma tradisional. “PR” mencatat bebunyian tradisional yang terdengar selanjutnya adalah calung, pencak silat, dan gondang. Bebunyian itu terdengar bergantian dengan dipandu pembawa acara yang mengaku bernama Ki Demang Wangsafyudin, SH. Dalam “hajatan” itu beberapa kali terdengar Ki Demang menyebut nama pupuhu Banjar dr. H. Herman Sutrisno, MM bersama rombongan. Sedang ada apakah gerangan? Tepat. Pada malam itu, di halaman Madrasah Al-Ikhlas, juga depan rumah Ki Demang, tepatnya di RT 01 RW 01 Dusun Cimanggu Desa Batulawang, Pataruman Banjar, berlangsung acara budaya tahunan, “Ngabungbang”. Ngabungbang adalah kebiasaan orang Sunda buhun beraktifitas di malam hari dalam sorotan sinar bulan. “Ngabungbang adalah sebuah budaya Sunda yang sudah dilupakan oleh orang Sunda sendiri. Dalam rangka melestarikan seni itu kami sengaja menyelenggarakan acara ngabungbang tiap tahun,” kata Ki Demang di sela-sela pagelaran yang ditonton ratusan warga Batulawang itu. Ki Demang malam itu tampak sumringah. Bisa dipahami karena Walikota Banjar di tengah kesibukannya hadir di tengah-tengah acara. Padahal semula ada keraguan Walikota Banjar hadir, mengingat padatnya jadwal yang bersangkutan di siang hari. “Saya senang karena pengersa Walikota hadir. Terimakasih Pak Wali, juga terimakasih politisi Banjar Pak Ganda,” katanya. Walikota Banjar, malam itu memang didampingi tokoh Golkar Ganda selain sejumlah kepala dinas Banjar. Mereka datang menggunakan bus milik Pemkot Banjar. Semakin senang lagi hati Ki Demang karena Walikota Banjar dr. Herman Sutrisno justru memberikan apresiasi positif terhadap acara Ngabungbang tersebut. “Saya senang dengan acara ini dan memberikan penghargaan kepada Ki Demang yang telah berusaha melestarikannya,” katanya. Herman bahkan meminta jajarannya untuk membantu Ki Demang agar pada pelaksanaan Ngabungbang tahun depan Ki Demang tidak mengeluarkan biaya sendiri. Harapannya, acara yang dimaksudkan untuk melestarikan seni budaya itu tidak sampai mati. Ia mengatakan, budaya Sunda sebenarnya ada, tapi jika dilihat budaya itu seperti tidak ada. “Nah melalui acara ini, diharapkan kebesaran budaya Sunda bisa terlihat kembali. Ya, mari kita bersama-sama melestarikan budaya Sunda itu,” kata Herman. Ditegaskannya, Kota Banjar saat ini sedang berupaya mencari cirri khas budaya atau daerah. Jika menurut semua pihak acara Ngabungbang layak jadi khas Banjar, boleh saja budaya itu diusulkan ke provinsi agar disahkan menjadi cirri khas Kota Banjar. Walikota Banjar itu tampak terpesona menyaksikan suguhan-suguhan budaya tradisional Sunda itu. Beberapa kali ia bahkan memberikan tepuk tangan tanda senang usai menyaksikan pagelaran seperti gondang, pencak silat dan calung. Ia juga tampak senang ketika pejabatnya yang juga “berdarah’ seniman Bayu Soe membacakan sajak di tengah temaram lampu minyak dan petromak. Dengan mengenakan pakaian serba hitam dan totopong, Bayu Soe yang juga staf di Humas Pemkot Banjar itu berhasil membacakan beberapa sajak, termasuk sajak yang menarik, “Paguneman Aki jeung Incuna.” ** ACARA ngagondang terdiri dari beberapa tahapan yang menarik. Pertama adalah menyambut menak nagara (Walikota Banjar dr. Herman Sutrisno dan rombongan) dengan acara Payung Agung dan Lengser. Setelah acara penyambutan, Walikota Banjar “diharuskan” “nyawer” atau melemparkan uang ke warga di tempat Ngabungbang. Masyarakat tampak antusias menyambut saweran pimpinan Banjar itu. Sebuah kidung selanjutnya disenandungkan Ki Demang, dilanjut dengan cerita tentang Hikayat Batulawang dan berbagai petuah yang disebut “Sabda Kanjeng Dalem Pergaulan”. Usai itu, barulah dilaksanakan pintonan-pintonan tradisional seperti Gondang Buhun, musikalisasi puisi, pencak silat dan pembacaan sajak Sunda. Di tengah tengah acara Ki Demang juga berhasil menghidupkan suasana dengan membacakan sajak spontan humor tentang kematian Mbah Surip dan lagunya yang kesohot, Tak Gedong serta Tidur Lagi. Anak anak yang memadati acara ngagondang di luar dugaan menimpali guyonan Ki Demang itu. ** ACARA puncak Ngabungbang adalah menonton Ronggeng Ibing. Sejatinya Walkot Banjar akan sampai pada acara puncak. Namun karena Walikota Banjar harus menyiapkan fisik untuk acara pada Rabu (12/8), usai acara makan, dr. Herman dan rombongan sekira pukul 22.00 pulang ke Banjar, menggunakan bus. Ada rona kecewa pada wajah Ki Demang mengetahui pupuhu Banjar tidak hadir pada cara puncak. Namun ia memahami kesibukan pupuhu Banjar itu. Akhirnya ia merelakan acara ronggeng ibing tidak dihadiri Walkot Banjar. Semula, menurut “rundayan” a
[Baraya_Sunda] Mapag Ramadhan
Baraya, sakeudeung deui Ramadhan baris datang. Cing ngadarongeng atuh, boh pangalaman baheula atawa kiwari, boh pangalaman di desaa atawa di dayeuh, boh pangalaman di pasantren atawa di paguron, pangalaman naon we. Cing naon kabiasaan nu ilahar dipigawe di lingkungan urang dina mangsa mapag Ramadhan. nuhun mh
Re: [Baraya_Sunda] Re: ekpresi beungeut TEU universal?
pamenteu --- Pada Sel, 18/8/09, Aa Ican menulis: Dari: Aa Ican Judul: Re: [Baraya_Sunda] Re: ekpresi beungeut TEU universal? Kepada: Baraya_Sunda@yahoogroups.com Tanggal: Selasa, 18 Agustus, 2009, 9:35 PM pasemon 2009/8/18 Rahman --- In Baraya_Sunda@ yahoogroups. com, Aa Ican wrote: > > paroman > Aeh enya... 'paroman'. Nuhun Kang, dina basa Indonesa ge pan aya istilah anu sarua 'roman'muka. Pemanasan global? Apa sih itu? Temukan jawabannya di Yahoo! Answers! http://id.answers.yahoo.com
Bls: [Baraya_Sunda] atheis di hiji leuweung?
salah menta... nyerengeh eutik. mayan --- Pada Sel, 18/8/09, Rahman menulis: Dari: Rahman Judul: [Baraya_Sunda] atheis di hiji leuweung? Kepada: Baraya_Sunda@yahoogroups.com Tanggal: Selasa, 18 Agustus, 2009, 8:13 PM nyolong ti milis sabeulah! :))R An Atheist in the woods An atheist was walking through the woods. "What majestic trees!" "What powerful rivers!" "What beautiful animals!" He said to himself.. As he was walking alongside the river, he heard a rustling in the bushes behind him. He turned to look. a 7-foot grizzly bear charging towards him. The man ran as fast as he could up the path. He looked over his shoulder and saw that the bear was closing in on him. He looked over his shoulder again, and the bear was even closer. He tripped and fell on the ground. He rolled over to pick himself up but saw that the bear was right on top of him, reaching for him with his left and raising his right paw to strike him. At that instant the Atheist cried out, "Oh my God!". Time Stopped. The bear froze. The forest was silent. As a bright light shone upon the man, a voice came out of the sky. "You deny my existence for all these years, teach others I don't exist, and even credit creation to a cosmic accident... Do you expect me to help you out of this predicament? Am I to count you as a believer?" The atheist looked directly into the light and said, "It would be hypocritical of me to suddenly ask you to treat me as a Christian now, but perhaps you could make the BEAR a Christian?" "Very Well", said the voice. The light went out. The sounds of the forest resumed. And the bear dropped his right paw, brought both paws together, bowed his head & spoke: "Bless this food, which I am about to receive from thy bounty, Lord. Amen." Apakah wajar artis ikut Pemilu? Temukan jawabannya di Yahoo! Answers. http://id.answers.yahoo.com
[Baraya_Sunda] puasa euy puasa.....
Puasa euy puasa Lila teuing hirup sab nyatu sato dahar tangkal make sahwat,... kabawa rarasaan gede angkeuh jadi maneh. Duruk euy duruk Sing jadi sir lantaran sari rasa lantaran ras, lain waktu lain wayah mah moal rus ras rusa rasa dirasa rasa nu temah na samar rasa. Tahan euy tahan Geus merenah mah euy ngeunah. Gulang guling boga sari tingkah polah sab rumasa. TAPI kade euy kade... puasa mah ngan milik jalma kuat. Tips: upami nuju sesedengna lapar angkat ka kota engke bakal seueur dadanguan...karaos...karaos...karaos... http://www.facebook.com/EddyNugraha http://kasundaansundamenceger.blogspot.com Selalu bersama teman-teman di Yahoo! Messenger. Tambahkan mereka dari email atau jaringan sosial Anda sekarang! http://id.messenger.yahoo.com/invite/
Re: [Baraya_Sunda] Re: ekpresi beungeut TEU universal?
pasemon 2009/8/18 Rahman > > > --- In Baraya_Sunda@yahoogroups.com , Aa > Ican wrote: > > > > paroman > > > > Aeh enya... 'paroman'. Nuhun Kang, dina basa Indonesa ge pan aya istilah > anu sarua 'roman'muka. >
[Baraya_Sunda] Re: ekpresi beungeut TEU universal?
--- In Baraya_Sunda@yahoogroups.com, Aa Ican wrote: > > paroman > Aeh enya... 'paroman'. Nuhun Kang, dina basa Indonesa ge pan aya istilah anu sarua 'roman'muka. R
Re: [Baraya_Sunda] ekpresi beungeut TEU universal?
paroman 2009/8/18 Rahman > > > Ceuk cenah mah geuning mimik (lain memek:))) jelema teh beda2 geuning? > Mimik alias akspresi... naon kira2 tarjamah Sunda na euy?R > > Human facial expressions aren't universal >
[Baraya_Sunda] ekpresi beungeut TEU universal?
Ceuk cenah mah geuning mimik (lain memek:))) jelema teh beda2 geuning? Mimik alias akspresi... naon kira2 tarjamah Sunda na euy?R Human facial expressions aren't universal 15:04 13 August 2009 by Ewen Callaway Facial expressions, Charles Darwin argued in The Expression of the Emotions in Man and Animals, are a universal window into emotion. But new research challenges that notion, showing that east Asian people struggle to recognise facial expressions that western Caucasians attribute to fear and disgust. By focusing on eyes and brows, Asians miss subtle cues conveyed via the mouth. "We question the universality of these specific signals," says Rachael Jack, a cognitive psychologist at the University of Glasgow, UK, whose team analysed how 13 Caucasian and 13 east Asian men and women interpret a standardised set of facial expressions, thought to be racially neutral, which is used widely in research. Caucasian volunteers had no problem distinguishing between expressions of surprise, fear, disgust and anger. Asians, however, frequently confused fear for surprise and disgust for anger, Jack's team found. An eye-tracking tool and software indicated that while Caucasians tended to look at all parts of a face equally, Asians alternated their gaze between the left and right eyes. Meanwhile, computer modelling of different facial expressions found that the mouth is a much better telltale of a particular emotion than eyes and brows. Relying solely on the eyes, the model found, creates ambiguity between fear and surprise, and also anger and disgust reflecting the mistakes the east Asian volunteers made in the experiment. Go east Jack's results don't mean that people from east Asian countries are blind to facial expressions of fear and disgust, but that there may be a different way for these signals to be conveyed. "We need to find out what these signals look like in eastern cultures," she says. East Asian cultures tend to frown on the display of negative emotions in public, Jack says. It's possible that east Asians have learned that by paying close attention to another person's eyes, they can spot facial giveaways of muzzled feelings of disgust or fear, she says. Differences in the interpretation of facial expressions between Asians and Caucasians are almost certainly cultural, not genetic, Jack says. To see if people can switch strategies to suit different cultures, her team is studying children born in the UK to Chinese parents. Journal reference: Current Biology, DOI: 10.1016/j.cub.2009.07.051 (in press) http://www.newscientist.com/article/dn17605-human-facial-expressions-arent-universal.html
[Baraya_Sunda] krisis cai, krisis dahareun?
18 Agustus, 2009 - Published 11:46 GMT Email kepada teman Versi cetak Krisis air ganggu pangan Asia Sistem irigasi tradisional Bali terancam di masa depan Para ilmuwan memperingatkan negara-negara Asia akan ancaman kekurangan pangan berat dan masalah sosial jika manajemen air tak diperbaiki. Para pakar air sedang mengikuti konperensi yang disponsori PBB di Swedia. Mereka mengatakan negara-negara Asia selatan dan Asia timur harus mengeluarkan dana miliaran dolar untuk memperbaiki sistem pengairan yang sudah tua untuk mengimbangi pertambahan penduduk yang cepat. Para pakar mengatakan perkiraan itu tidak memperhitungkan kemungkinan dampak pemanasan global terhadap pasok air. Populasi di Asia diperkirakan naik 1,5 miliar orang dalam waktu 40 tahun ke depan. Kelaparan Penemuan ini diterbitkan dalam laporan bersama Organisasi Pangan dan Pertanian PBB dan Institut Manajemen Air Internasional (IWMI). "Permintaan pangan dan makanan di Asia diperkirakan berlipat ganda pada tahun 2050," ujar direktur jenderal IWMI Colin Chartres. "menggantungkan diri pada perdagangan untuk memenuhi sebagian besar permintaan ini akan menjadi beban besar yang sulit dipertahankan secara politik pada perekonomian negara-negara berkembang. "Jalan keluar terbaik bagi Asia adalah menghidupkan kembali sistem irigasi massal yang merupakan 70% dari tanah irigasi dunia," tambahnya. Dengan semakin berkurangnya lahan pertanian, solusinya menurut Chartres adalah mengintensifkan metode irigasi, memodernisir sistem lama yang dibangun tahun 1970an dan 1980an. Namun untuk mencapai itu diperlukan investasi miliaran dolar. 'Skenario mengerikan' Disaat keperluan untuk mengimpor lebih banyak makanan, harga barang pangan itu akan terus naik akibat pasar internasional yang semakin tak menentu. Laporan ini menyebut jtuaan petani telah membuat irigasi sendiri untuk lahan mereka, dan sebagian besar mempergunakan metode kuno dan teknologi pompa yang sudah ketinggalan jaman. Ini berarti mereka bisa mengambil air sebanyak mungkin untuk lahan mereka yang pada akhirnya membuat sumber alam berharga itu semakin berkurang. "Kegagalan pemerintah mengatur kegiatan ini menambah kemungkinan skenario mengerikan atas penggunaan air tanah berlebihan, yang bisa berakhir dengan krisis pangan dan bentrokan sosial," ujar Tushaar Shah, salah satu pembuat laporan itu. Pemerintah negara-negara Asia harus bergabung dengan sektor swasta untuk menanam modal dalam metode penggunaan air yang modern dan lebih efisien. "Tanpa keberhasilan di bidang produktifitas air, Asia Selatan akan memerlukan 57% air lebih benayak untuk irigasi pertanian dan 70% untuk wilayah Asia," demikian kesimpulan penelitian itu. "Dengan adanya keterbatasan lahan dan air, dan penambahan permintaan air di daerah perkotaan, skenario itu tidak bisa dipertahankan. Perkiraan ini tidak menghitup dampak pemanasan global yang akan membuat musim hujan tidak menentu dan curahnya ebrkurang di wilayah pertanian dalam beberapa dekade mendatang.
[Baraya_Sunda] atheis di hiji leuweung?
nyolong ti milis sabeulah! :))R An Atheist in the woods An atheist was walking through the woods. "What majestic trees!" "What powerful rivers!" "What beautiful animals!" He said to himself.. As he was walking alongside the river, he heard a rustling in the bushes behind him. He turned to look. a 7-foot grizzly bear charging towards him. The man ran as fast as he could up the path. He looked over his shoulder and saw that the bear was closing in on him. He looked over his shoulder again, and the bear was even closer. He tripped and fell on the ground. He rolled over to pick himself up but saw that the bear was right on top of him, reaching for him with his left and raising his right paw to strike him. At that instant the Atheist cried out, "Oh my God!". Time Stopped. The bear froze. The forest was silent. As a bright light shone upon the man, a voice came out of the sky. "You deny my existence for all these years, teach others I don't exist, and even credit creation to a cosmic accident... Do you expect me to help you out of this predicament? Am I to count you as a believer?" The atheist looked directly into the light and said, "It would be hypocritical of me to suddenly ask you to treat me as a Christian now, but perhaps you could make the BEAR a Christian?" "Very Well", said the voice. The light went out. The sounds of the forest resumed. And the bear dropped his right paw, brought both paws together, bowed his head & spoke: "Bless this food, which I am about to receive from thy bounty, Lord. Amen."
Re: [Baraya_Sunda] Re: Hamas vs Jund Ansar Allah
Leres sacara klasifikasi kalebet Sunni..Manhaj Salafy..Misina ceuk Dennis Pebble mah kalebet golongan Dakwah (Missionary). Ari Ikhwan sareng HT mah kalebet kana golongan Pulitik Islamisme, Ikhwan garis keras kalebet gerakan pisik tapi ari HT mah konstitusionil sareng damai. On 8/18/09, Rahman wrote: > > > > --- In Baraya_Sunda@yahoogroups.com , > Surtiwa wrote: > > > > Mun teu lepat mah leres Osama urang Saudi ..tapi manehna teu nganut paham > > Wahabi ansich anu dianut pamarentah Arab. Sepak terjangna (naon atuh > Sundana > > ) teu sami sareng Wahabi. Ideologina sareng cara berjoangna ngaharib2 > kana > > ajaran Sayyid Qutb nyaeta Qutbism (garis keras..jihadi)..anu ngaliwatan > > organisasi Ichwanul Muslimin. Qutb dihukum pati di Mesir jeung eta > gerakan > > Ichwanul teu meunang di Mesir ti taun 1990. > > > > > > Nuhun Kang S, > > Enya sigana mah kitu. Kuring salah tah, ngawahabikeun kabeh urang Saudi. > > Tapi sacara teologis (paling henteu di Wetan Tengah)mah ngan ukur aya dua > klasifikasi. Mun teu Syiah... nya Sunni. Pertanyaan kuring, ari Wahabi asup > Sunni sigana mah sacara teologis kitu? > > R > > >
[Baraya_Sunda] Re: Hamas vs Jund Ansar Allah
> Surtiwa wrote: > Mun teu lepat mah leres Osama urang Saudi ..tapi manehna teu nganut > paham > Wahabi ansich anu dianut pamarentah Arab. Wahabi versi pamarentah Arab Saudi mah, teu kenging ngalawan ka pamarentah, kudu tuhu/ satia ka pamarentah. Upami dina buku "Kudeta Mekkah, Sejarah yang tidak terkuak" mah, sigana wahabbi sekte sejen deui nu memang kungsi nyieun kaributan ku "menduduki" Masjidil Haram di taun 1979. Baktos, WALUYA
[Baraya_Sunda] Re: Feminis ....
--- In Baraya_Sunda@yahoogroups.com, Maria Astati wrote: > > Nu ieu mah leres pisang kang Waluya hehehehe... > > Teh M, Mani geer euy! :)) jadi inhet kana tulisan Desmon Morris taun 2004 perkara wujud kaum hawa. Aya resensina yeuh! Kuring keur ngahanca buku Morris perkara kaum Adam (The Naked Man). Wilujeng ngeunteung atuh! ;)) R 'The Naked Woman': Highly Intelligent Design Sign In to E-Mail This Printer-Friendly Save Article By HELEN FISHER Published: August 28, 2005 ''THE sight of a feather in a peacock's tail, whenever I gaze at it, makes me sick,'' Darwin confided to his son Francis some time before writing ''The Origin of Species.'' Darwin felt this cumbersome, apparently useless accouterment undermined his theory that all species' traits evolved via natural selection to help individuals survive. Not until he developed his corollary theory of sexual selection did he realize that such apparently nonfunctional characteristics evolved to win the mating game. Those peacocks with the most flamboyant tail feathers attracted more peahens and sired more young, passing on their genes for this outlandish ornament. Enlarge This Image Marianna Trofimova THE NAKED WOMAN A Study of the Female Body. By Desmond Morris. Illustrated. 276 pp. Thomas Dunne Books/St. Martin's Press. $25.95. Forum: Book News and Reviews Private Collection/St. Martin's Desmond Morris. Like peacocks, women (and men) have evolved a host of ornaments. In ''The Naked Woman: A Study of the Female Body,'' the zoologist Desmond Morris gives us a guided tour of female body parts, often with Darwin's principle of sexual selection in mind. Many of these feminine trimmings, he reports, evolved at least in part to attract a mate. Morris starts with scalp hair, which grows much longer than that of all other primates. These tresses can signal health, age, status or affiliation in both sexes, but women more regularly use their locks for sex appeal. Moving downward to ears, eyes, mouth, neck, hands, breasts, belly and so on to feet, Morris explores the biology, evolution and functions of each feminine feature, illustrating his arguments with the customs of the ancient Egyptians, classical Greeks, modern Americans and many other peoples around the world. Take a woman's lips. These puffy, everted organs are unique among primates, Morris tells us. But while men's lips become thinner in adulthood, more like those of monkeys and apes, women's remain pillowy and everted throughout the childbearing years, when they serve as sexual signals. During sexual arousal they become redder, engorged and sensitive, mimicking the genital labia. Women throughout history have highlighted their lips for sexual purposes, from classical Greeks who applied lip colorings of dyes mixed with human saliva, sheep sweat and crocodile dung to contemporary Americans who pay surgeons to enlarge their lips by inserting synthetic material, freeze-dried skin or body fat. Women's everted lips are a good example of neoteny, the extension of childlike characteristics into adulthood, an evolutionary process Morris returns to frequently throughout the book. Women have more neotenous physical traits than men do. For example, pound for pound the average adult woman has about twice as much body fat, an infantile trait, as the average man. Women also have higher, more childlike voices and smoother, more finely boned baby faces, traits that Morris maintains evolved to elicit protective responses in their male mates. Morris brings not just his scientific curiosity to his subject, but also his sense of justice. Filming an American television series on the human sexes a few years ago, he became ''disturbed and angry . . . with the way women were being treated in many countries.'' So when he was asked to prepare a new edition of his 1985 book, ''Bodywatching,'' he decided to devote the work to the female. The result, ''The Naked Woman,'' incorporates only a small portion of the text from the original book. He describes women's most dramatic maltreatment in his chapter on female genitals. The clitoris, he notes, is a bundle of some 8,000 nerve fibers, the most sensitive region of the female body. But today some 100 million women in more than 20 countries, largely in Africa, the Middle East and Asia, have suffered painful genital mutilation. In its most extreme form, a girl's outer labia, inner labia and clitoris are scraped or cut off. Her vaginal opening is sewn up with silk, catgut or thorns, leaving a minute passage for urine and menstrual blood. Then her legs are tied together to make sure scar tissue forms, permanently altering the genital region. Her husband will forcibly reopen her vulva, but if he travels, it may be sewn up again. These operations often cause severe infections, even death. For all its heartfelt advocacy, ''The Naked Woman'' has its faults. Morris sometimes repeats old material, and he gets some facts wrong.
[Baraya_Sunda] Re: Hamas vs Jund Ansar Allah
--- In Baraya_Sunda@yahoogroups.com, Surtiwa wrote: > > Mun teu lepat mah leres Osama urang Saudi ..tapi manehna teu nganut paham > Wahabi ansich anu dianut pamarentah Arab. Sepak terjangna (naon atuh Sundana > ) teu sami sareng Wahabi. Ideologina sareng cara berjoangna ngaharib2 kana > ajaran Sayyid Qutb nyaeta Qutbism (garis keras..jihadi)..anu ngaliwatan > organisasi Ichwanul Muslimin. Qutb dihukum pati di Mesir jeung eta gerakan > Ichwanul teu meunang di Mesir ti taun 1990. > > Nuhun Kang S, Enya sigana mah kitu. Kuring salah tah, ngawahabikeun kabeh urang Saudi. Tapi sacara teologis (paling henteu di Wetan Tengah)mah ngan ukur aya dua klasifikasi. Mun teu Syiah... nya Sunni. Pertanyaan kuring, ari Wahabi asup Sunni sigana mah sacara teologis kitu? R
Re: [Baraya_Sunda] Re: Hamas vs Jund Ansar Allah
Mun teu lepat mah leres Osama urang Saudi ..tapi manehna teu nganut paham Wahabi ansich anu dianut pamarentah Arab. Sepak terjangna (naon atuh Sundana ) teu sami sareng Wahabi. Ideologina sareng cara berjoangna ngaharib2 kana ajaran Sayyid Qutb nyaeta Qutbism (garis keras..jihadi)..anu ngaliwatan organisasi Ichwanul Muslimin. Qutb dihukum pati di Mesir jeung eta gerakan Ichwanul teu meunang di Mesir ti taun 1990. On 8/18/09, Rahman wrote: > > > > --- In Baraya_Sunda@yahoogroups.com , > "waluya56" wrote: > > > > Geuningan lain di urang wae, kolompok nu deukeut2 jeung Al Qaeda nyieun > masalah, dalah di jalur Gaza oge, HAMAS bentrok jeung kolompok Jund Ansar > Allah nu cenah deukeut jeung Al AL Qaeda > > > > > > Sigana mah aya alesan nu rada beda oge Kang. > Hamas mah deukeut jeung Syiah, sacara ideologis deukeut jeung Hizbullah ti > Libanon anu raket jeung dibeking ku Iran. Ari Al Qaeda mah pan dibeking ku > klik Wahabi. Osama pan urang Arab Saudi lin? > > Anu sarua na? Duanana dibeking ku duit petro dolar. Dolar Arab jeung dolar > Persia? he he he > > Tibaheula oge urang Iran (Persia) jeung urang Arab mah mumusuhan! Budak > kuring boga batur sakelas urang Iran. Sering ngobrol jeung bapa eta budak, > duh mani ceuceub sigana teh ka urang Arab. > > R > > >
[Baraya_Sunda] Re: Hamas vs Jund Ansar Allah
--- In Baraya_Sunda@yahoogroups.com, "waluya56" wrote: > > Geuningan lain di urang wae, kolompok nu deukeut2 jeung Al Qaeda nyieun > masalah, dalah di jalur Gaza oge, HAMAS bentrok jeung kolompok Jund Ansar > Allah nu cenah deukeut jeung Al AL Qaeda > > Sigana mah aya alesan nu rada beda oge Kang. Hamas mah deukeut jeung Syiah, sacara ideologis deukeut jeung Hizbullah ti Libanon anu raket jeung dibeking ku Iran. Ari Al Qaeda mah pan dibeking ku klik Wahabi. Osama pan urang Arab Saudi lin? Anu sarua na? Duanana dibeking ku duit petro dolar. Dolar Arab jeung dolar Persia? he he he Tibaheula oge urang Iran (Persia) jeung urang Arab mah mumusuhan! Budak kuring boga batur sakelas urang Iran. Sering ngobrol jeung bapa eta budak, duh mani ceuceub sigana teh ka urang Arab. R
[Baraya_Sunda] Re: Noordin Top ...ehhh...Down?
--- In Baraya_Sunda@yahoogroups.com, "waluya2006" wrote: > > > Duka aya manfaatna, duka henteu ieu teh, ngan nu kudu diinget teh lamun > urang Indonesia geus nganggap aya "musuh bersama", gede bahayana keur nu > ngaharib-harib, sok disahompet-daunkeun. Contona baheula komunis jadi "musuh > bersama", sagalana, tepika nu kacirina ngaharib-harib, beak diberantas > Bener Kang, Masyarakat kudu taki2 ... ULAH kabawa ku sakaba2. Aya kacenderungan pamarentah ngaleupaskeun tanggung jawab na ka masyarakat. Malah mah kaayaan kieu sok dijadikeun dalih pamarentah jang nambahan kakawasaan. Coba we bandingkeung jeung kaayaan Amrik jaman Bush. Hak warganagara dirumpak alatan 'teror'? Kuring rada miris oge maca warta BCC di handap ieu. 17 Agustus, 2009 - Published 13:55 GMT Email kepada teman Versi cetak Mencurigai warga tidak dikenal Kewaspadaan warga akan membantu mengurangi terorisme? Polisi di Jawa Tengah menahan sembilan warga Filipina di Purbalingga yang mengenakan jubah dan sorban. Polisi mengatakan penahanan dilakukan sebagai bagian dari pengawasan kegiatan terorisme. Sebelumnya, Gubernur Jawa Tengah mengharapkan masyarakat untuk lebih waspada terhadap warga yang tidak mereka kenal sebelumnya. Warga diijinkan untuk menangkap orang-orang yang dianggap bertindak mencurigakan. Sementara itu, Pemerintah Kota Bekasi menginstruksikan seluruh perangkat lingkungannya memperketat masalah kependudukan. Pasca ditemukannya ratusan kilogram bahan peledaki Perumahan Puri Nusaphala, Jatiasih, semua penduduk yang tinggal di Kota Bekasi harus melengkapi diri dengan kartu tanda penduduk (KTP) atau identitas yang jelas. Walikota Bekasi Mochtar Mohammad mengatakan jika ada penduduk yang mencurigakan atau tidak memiliki kartu identitas yang jelas, pengurus RT/RW bisa mengusirnya. Bagaimana pendapat anda ? Apakah peningkatan kewaspadaan ini akan membuat keadaan Indonesia lebih aman dari serangan teroris? Apakah tindakan ini bisa berakibat warga melakukan tindak main hakim sendiri, dan akibatnya menimbulkan korban? Seperti biasa, kami menunggu pendapat anda di nomor bebas pulsa BBC 0800 140 1228 yang kami buka hari Selasa dan Jumat malam antara pukul 18.30-19.00 WIB dan 20.30 - 21.00 WIB.R