[Baraya_Sunda] Re: Mapag Ramadhan

2009-08-18 Terurut Topik mh
Tradisi Menyambut Ramadan

BULAN suci itu datang lagi, Ramadan. Sebagai bulan istimewa, Nabi
Muhammad saw., bahkan perlu memberi sambutan khusus menjelang
datangnya Ramadan dengan berpidato di tengah umat Islam waktu itu. Isi
pidato tersebut mengabarkan keistimewaan bulan Ramadan dengan
berlimpah pahala yang dijanjikan Tuhan bagi orang-orang yang
melaksanakan puasa sepanjang bulan tersebut. Ibadah puasa memang
istimewa. "Setiap perbuatan anak Adam adalah miliknya, kecuali ibadah
puasa, karena ia milik-Ku, dan Aku yang akan menghitungnya" demikian
diisyaratkan Nabi dalam Hadits Qudsi.

Beberapa komunitas di tanah Sunda memiliki cara yang unik menyambut
hadirnya Ramadan. Tradisi tersebut hingga kini tetap lestari dan
dipraktikkan masyarakat untuk menyambut kedatangan Ramadan tahun ini.

Ramadan adalah sayyidusuhur (tuannya bulan-bulan). Pada bulan itu
Allah menjanjikan beribu pahala bagi para hambanya yang beribadah.
Jika Allah saja mengistimewakan bulan ini, apalagi manusia sebagai
hambanya, demikian landasan logis dan teologis tradisi itu dilakukan
masyarakat. Rasa suka cita menyambut Ramadan itu ditunjukkan
masyarakat Sunda jauh sebelum bulan tersebut memasuki hari pertamanya.

Adalah sebagian masyarakat Sunda di Kampung Sukamandi, Kabupaten
Garut, dan mungkin sebagian masyarakat Muslim di negeri ini, melakukan
tradisi menyambut Ramadan dengan cara yang unik. Tradisi menyambut
Ramadan dimulai dengan pengajian malam nisyfu Sya`ban. Sebagaimana
tersirat pada maknanya, ritual malam nisyfu Sya`ban yang berupa
pengajian ini dilaksanakan pada separuh bulan Sya`ban atau bulan ke
delapan dalam kalender Hijriah. Tahun ini, 1429 Hijriah, malam nisyfu
Syaban jatuh pada Sabtu (16/12).

Kesibukan mulai terlihat di rumah-rumah sejak siang dan sore menjelang
malam nisyfu Sya`ban tiba. Ibu-ibu dan remaja putri sibuk ngisikan
(mencuci) beras di dapur. Sejumlah bumbu khusus untuk membuat sangu
tumpeng sudah disiapkan. Sangu tumpeng yang berbentuk kerucut
menyerupai aseupan, dihiasi bakakak hayam dan hiasan dari daun-daun
yang berderet di pinggirnya. Nasi tumpeng pun siap dibawa ke masjid.
Usai salat Maghrib, tidak seperti biasanya, jemaah tidak langsung
bubar meninggalkan masjid. Malam itu adalah malam yang istimewa,
mereka akan berkumpul di masjid hingga acara selesai. Jemaah yang
terdiri dari segala usia dan kalangan masyarakat: orang tua,
muda-mudi, anak-anak, laki-laki dan perempuan. Mereka duduk menyandar
di dinding masjid membentuk lingkaran besar. Tangan mereka menggenggam
Alqur’an. Di tengah lingkaran jemaah, terhidang makanan istimewa,
sangu tumpeng yang mungkin dijumpai hanya pada hari-hari istimewa,
seperti malam nisyfu Sya`ban ini.

Malam nisyfu Syaban memang istimewa. Pada malam itu sebagaimana
diyakini masyarakat, Allah akan menganugerahkan pahala lebih bagi
setiap amalan manusia. Untuk itu kaum Muslimin merasa perlu secara
khusus melakukan kebajikan pada malam tersebut. Caranya dengan
memanjatkan doa dan melantunkan secara berjemaah Surah Yasin tiga kali
dipimpin seorang kiai kampung. Bagi masyarakat yang memiliki rezeki
lebih, mereka akan menyumbangkan nasi tumpeng untuk dibagikan kepada
masyarakat. Pada malam itu juga disampaikan tausyiah (ceramah) yang
secara khusus membahas datangnya bulan suci Ramadan. Tausyiah
tersebut, tidak lain adalah untuk memberi persiapan mental dan
spiritual bagi para jemaah dalam menghadapi Ramadan.

**

MENJELANG Ramadan tiba, atau tepatnya di pengujung hari terakhir
Sya`ban, masyarakat melakukan satu tradisi lagi, yaitu tradisi
kuramas. Tradisi ini dilakukan dengan cara adus (mandi). Tradisi yang
sama juga dilakukan masyarakat Jawa, dan disebut dengan tradisi
padusan. Zaman dulu sebelum kamar mandi dan WC menjadi tempat privat
di rumah-rumah, tradisi kuramas ini dilakukan secara massal,
beramai-ramai di pemandian umum yang waktu itu banyak tersebar di
kawasan pedesaan di Jawa Barat. Anak-anak pada hari terakhir Sya`ban
disuruh orang tuanya untuk kuramas. Caranya dengan mengguyur seluruh
tubuh dari ujung rambut hingga ujung kaki. Bahan-bahan yang
digunakannya sangat sederhana, cukup dengan potongan genteng kecil
untuk menggosok bagian kaki, atau menggunakan daluang sejenis daun
padi muda sisa memanen. Daun padi itu digosokan pada seluruh badan.
Fungsi daun padi tadi sama seperti sabun pada zaman serba pabrik
seperti sekarang ini.

Tradisi kuramas bertujuan membersihkan tubuh fisik manusia dari segala
kotoran. Pada waktu mandi ikut dibersihkan pula kuku-kuku, bahkan
kalau perlu kuku yang panjang akan di potong, serta gigi digosok. Bagi
kaum adam, jenggot dan kumis pun ikut di babat. Bahkan semua jenis
rambut-rambut akan dicukur pendek. Ritual kuramas juga dimaksudkan
guna menghilangkan hadats (halangan untuk melakukan ibadah) baik yang
disebabkan oleh hadats besar seperti bersetubuh, maupun hadats kecil
yang disebabkan oleh aktivitas yang membatalkan wudu seperti buang
angin dan kencing. Dengan meng-kuramas seluruh badan, maka tubuh akan
jadi bersih dan siap memasuki bulan suci

[Baraya_Sunda] Re: Mapag Ramadhan

2009-08-18 Terurut Topik mh
Awal Ramadan 22 Agustus
Rabu, 19 Agustus 2009 , 06:45:00

YOGYAKARTA, (PRLM).- Pimpinan Pusat Muhammadiyah, berdasarkan hasil
hisab menetapkan, 1 Ramadan 1430 Hijriah jatuh pada 22 Agustus 2009
dan 1 Syawal 1430 Hijriah jatuh pada 20 September 2009.

”Penetapan itu sesuai dengan hisab hakiki wujudul hilal yang
dipedomani Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah,” kata Ketua PP
Muhammadiyah Haedar Nashir di Yogyakarta.

Sehubungan dengan hal itu, Muhammadiyah mengimbau umat Islam agar
menjadikan Bulan Ramadan sebagai momentum untuk mempertautkan kembali
hati yang mungkin selama pemilu legislatif dan pemilu presiden telah
terjadi perbedaan pendapat dan pilihan sehingga menimbulkan keretakan
hati.

”Jadikan Bulan Ramadan sebagai wahana untuk lebih meningkatkan dan
memperkokoh tali silaturahmi dengan keluarga, tetangga, teman sejawat,
dan sesama komponen bangsa yang lain, serta mengembangkan sikap saling
membantu, toleransi, dan bekerja sama untuk kebaikan dan kemaslahatan
bersama,” katanya.

Muhammadiyah juga mengimbau kepada semua pihak, terutama industri
hiburan, baik yang hadir melalui media cetak, elektronik, maupun
pranata publik lainnya agar lebih mengedepankan nilai moral dan
kebaikan serta tidak menjual komoditas pornografi dan pornoaksi yang
merusak akhlak dan tatanan bangsa demi meraih keuntungan materi.

Menurut dia, sikap positif tersebut diperlukan sebagai bentuk
penghormatan kepada kehadiran Bulan Ramadan sekaligus bentuk
pertanggungjawaban pada masa depan kehidupan di negara yang
penduduknya dikenal religius. (A-84/A-147)***

Cite: http://pikiran-rakyat.com/index.php?mib=news.detail&id=93199


[Baraya_Sunda] NGABUNGBANG Euy!

2009-08-18 Terurut Topik mh
Ngabungbang bersama Nyi Ronggeng
Jum'at, 14 Agustus 2009

SELASA malam (11/8) Dusun Cimanggu Desa Batulawang. Pataruman, Banjar,
riuh rendah oleh suara bubunyian tradisional. Pertama yang terdengar
adalah upacara adat penyambutan gegeden yang menghadirkan Mang
Lengser, selanjutnya bebunyian lainnya yang beraroma tradisional.

“PR” mencatat bebunyian tradisional yang terdengar selanjutnya adalah
calung, pencak silat, dan gondang. Bebunyian itu terdengar bergantian
dengan dipandu pembawa acara yang mengaku bernama Ki Demang
Wangsafyudin, SH. Dalam “hajatan” itu beberapa kali terdengar Ki
Demang menyebut nama pupuhu Banjar dr. H. Herman Sutrisno, MM bersama
rombongan.



Sedang ada apakah gerangan? Tepat. Pada malam itu, di halaman Madrasah
Al-Ikhlas, juga depan rumah Ki Demang, tepatnya di RT 01 RW 01 Dusun
Cimanggu Desa Batulawang, Pataruman Banjar, berlangsung acara budaya
tahunan, “Ngabungbang”. Ngabungbang adalah kebiasaan orang Sunda buhun
beraktifitas di malam hari dalam sorotan sinar bulan.



“Ngabungbang adalah sebuah budaya Sunda  yang sudah dilupakan oleh
orang Sunda sendiri. Dalam rangka melestarikan seni itu kami sengaja
menyelenggarakan acara ngabungbang tiap tahun,” kata Ki Demang   di
sela-sela pagelaran yang ditonton ratusan warga Batulawang itu.

Ki Demang malam itu tampak sumringah. Bisa dipahami karena Walikota
Banjar di tengah kesibukannya hadir di tengah-tengah acara. Padahal
semula ada keraguan Walikota Banjar hadir, mengingat padatnya jadwal
yang bersangkutan di siang hari.



“Saya senang karena pengersa Walikota hadir. Terimakasih Pak Wali,
juga terimakasih politisi Banjar Pak Ganda,” katanya. Walikota Banjar,
malam itu memang didampingi tokoh Golkar Ganda selain sejumlah kepala
dinas Banjar. Mereka datang menggunakan bus milik Pemkot Banjar.



Semakin senang lagi hati Ki Demang karena Walikota Banjar dr. Herman
Sutrisno justru memberikan apresiasi positif terhadap acara
Ngabungbang tersebut. “Saya senang dengan acara ini dan memberikan
penghargaan kepada Ki Demang yang telah berusaha melestarikannya,”
katanya.

Herman bahkan meminta jajarannya untuk membantu Ki Demang agar pada
pelaksanaan Ngabungbang tahun depan Ki Demang tidak mengeluarkan biaya
sendiri. Harapannya, acara yang dimaksudkan untuk melestarikan seni
budaya itu tidak sampai mati.



Ia mengatakan, budaya Sunda sebenarnya ada, tapi jika dilihat budaya
itu seperti tidak ada. “Nah melalui acara ini, diharapkan kebesaran
budaya Sunda bisa terlihat kembali. Ya, mari kita bersama-sama
melestarikan budaya Sunda itu,” kata Herman.

Ditegaskannya, Kota Banjar saat ini sedang berupaya mencari cirri khas
budaya atau daerah. Jika menurut semua pihak acara Ngabungbang layak
jadi khas Banjar, boleh saja budaya itu diusulkan ke provinsi agar
disahkan menjadi cirri khas Kota Banjar.

Walikota Banjar itu tampak terpesona menyaksikan suguhan-suguhan
budaya tradisional Sunda itu. Beberapa kali ia bahkan memberikan tepuk
tangan tanda senang usai menyaksikan pagelaran seperti gondang, pencak
silat dan calung.



Ia juga tampak senang ketika pejabatnya yang juga “berdarah’ seniman
Bayu Soe membacakan sajak di tengah temaram lampu minyak dan petromak.
Dengan mengenakan pakaian serba hitam dan totopong, Bayu Soe yang juga
staf di Humas Pemkot Banjar itu berhasil membacakan beberapa sajak,
termasuk sajak yang menarik, “Paguneman Aki jeung Incuna.”

**

ACARA ngagondang terdiri dari beberapa tahapan yang menarik. Pertama
adalah menyambut menak nagara (Walikota Banjar dr. Herman Sutrisno dan
rombongan) dengan acara Payung Agung dan Lengser. Setelah acara
penyambutan, Walikota Banjar “diharuskan”  “nyawer” atau melemparkan
uang ke warga di tempat Ngabungbang. Masyarakat tampak antusias
menyambut saweran pimpinan Banjar itu.

Sebuah kidung selanjutnya disenandungkan Ki Demang, dilanjut dengan
cerita tentang Hikayat Batulawang dan berbagai  petuah yang disebut
“Sabda Kanjeng Dalem Pergaulan”.

Usai itu, barulah dilaksanakan pintonan-pintonan tradisional seperti
Gondang Buhun, musikalisasi puisi, pencak silat  dan pembacaan sajak
Sunda. Di tengah tengah acara Ki Demang juga berhasil menghidupkan
suasana dengan membacakan sajak spontan humor tentang kematian Mbah
Surip dan lagunya yang kesohot, Tak Gedong serta Tidur Lagi. Anak anak
yang memadati acara ngagondang di luar dugaan menimpali guyonan Ki
Demang itu.

  **

ACARA puncak Ngabungbang adalah menonton Ronggeng Ibing. Sejatinya
Walkot Banjar akan sampai pada acara puncak. Namun karena Walikota
Banjar harus menyiapkan fisik untuk  acara pada Rabu (12/8), usai
acara makan,  dr. Herman dan rombongan sekira pukul 22.00 pulang ke
Banjar, menggunakan bus.

Ada rona kecewa pada wajah Ki Demang mengetahui pupuhu Banjar tidak
hadir pada cara puncak. Namun ia memahami kesibukan pupuhu Banjar itu.
Akhirnya ia merelakan acara ronggeng ibing tidak dihadiri Walkot
Banjar.

Semula, menurut “rundayan” a

[Baraya_Sunda] Mapag Ramadhan

2009-08-18 Terurut Topik mh
Baraya, sakeudeung deui Ramadhan baris datang.
Cing ngadarongeng atuh, boh pangalaman baheula atawa kiwari,
boh pangalaman di desaa atawa di dayeuh,
boh pangalaman di pasantren atawa di paguron,
pangalaman naon we.

Cing naon kabiasaan nu ilahar dipigawe di lingkungan urang
dina mangsa mapag Ramadhan.

nuhun
mh


Re: [Baraya_Sunda] Re: ekpresi beungeut TEU universal?

2009-08-18 Terurut Topik muhamad rafah
pamenteu


--- Pada Sel, 18/8/09, Aa Ican  menulis:

Dari: Aa Ican 
Judul: Re: [Baraya_Sunda] Re: ekpresi beungeut TEU universal?
Kepada: Baraya_Sunda@yahoogroups.com
Tanggal: Selasa, 18 Agustus, 2009, 9:35 PM






 





  pasemon

2009/8/18 Rahman












 





  --- In Baraya_Sunda@ yahoogroups. com, Aa Ican  
wrote:

>

> paroman

> 



Aeh enya... 'paroman'. Nuhun Kang, dina basa Indonesa ge pan aya istilah anu 
sarua 'roman'muka. 


 

  




 

















  Pemanasan global? Apa sih itu? Temukan jawabannya di Yahoo! Answers! 
http://id.answers.yahoo.com

Bls: [Baraya_Sunda] atheis di hiji leuweung?

2009-08-18 Terurut Topik muhamad rafah
salah menta...
nyerengeh eutik. mayan

--- Pada Sel, 18/8/09, Rahman  menulis:

Dari: Rahman 
Judul: [Baraya_Sunda] atheis di hiji leuweung?
Kepada: Baraya_Sunda@yahoogroups.com
Tanggal: Selasa, 18 Agustus, 2009, 8:13 PM






 





  nyolong ti milis sabeulah! :))R



An Atheist in the woods



An atheist was walking through the woods.



"What majestic trees!"

"What powerful rivers!"

"What beautiful animals!"

He said to himself..



As he was walking alongside the river, he heard a rustling

in the bushes behind him.  He turned to look.

a 7-foot grizzly bear charging towards him.



The man ran as fast as he could up the path.  He looked

over his shoulder and saw that the bear was closing in on

him. He looked over his shoulder again, and the bear was

even closer. He tripped and fell on the ground.  He rolled

over to pick himself up but saw that the bear was right on

top of him, reaching for him with his left and raising his

right paw to strike him.



At that instant the Atheist cried out, "Oh my God!".



Time Stopped.

The bear froze.

The forest was silent.



As a bright light shone upon the man, a voice came out

of the sky.  "You deny my existence for all these years,

teach others I don't exist, and even credit creation to a

cosmic accident...  Do you expect me to help you out of

this predicament?  Am I to count you as a believer?"



The atheist looked directly into the light and said, "It

would be hypocritical of me to suddenly ask you to treat

me as a Christian now, but perhaps you could make the

BEAR a Christian?"



"Very Well", said the voice.



The light went out.  The sounds of the forest resumed.

And the bear dropped his right paw, brought both paws

together, bowed his head & spoke:



"Bless this food, which I am about to receive from thy

bounty, Lord.  Amen."




 

  




 

















  Apakah wajar artis ikut Pemilu? Temukan jawabannya di Yahoo! Answers. 
http://id.answers.yahoo.com

[Baraya_Sunda] puasa euy puasa.....

2009-08-18 Terurut Topik Eddy Nugraha
Puasa euy puasa 
Lila teuing hirup sab nyatu sato dahar tangkal make sahwat,... kabawa rarasaan 
gede angkeuh jadi maneh. 

Duruk euy duruk 
Sing jadi sir lantaran sari rasa lantaran ras, lain waktu lain wayah mah moal 
rus ras rusa rasa dirasa rasa nu temah na samar rasa. 

Tahan euy tahan 
Geus merenah mah euy ngeunah. Gulang guling boga sari tingkah polah sab rumasa. 

TAPI kade euy kade...
puasa mah ngan milik jalma kuat.


Tips: upami nuju sesedengna lapar angkat ka kota engke bakal seueur 
dadanguan...karaos...karaos...karaos...


http://www.facebook.com/EddyNugraha
http://kasundaansundamenceger.blogspot.com




  Selalu bersama teman-teman di Yahoo! Messenger. Tambahkan mereka dari 
email atau jaringan sosial Anda sekarang! http://id.messenger.yahoo.com/invite/


Re: [Baraya_Sunda] Re: ekpresi beungeut TEU universal?

2009-08-18 Terurut Topik Aa Ican
pasemon

2009/8/18 Rahman

>
>
> --- In Baraya_Sunda@yahoogroups.com , Aa
> Ican  wrote:
> >
> > paroman
> >
>
> Aeh enya... 'paroman'. Nuhun Kang, dina basa Indonesa ge pan aya istilah
> anu sarua 'roman'muka.
>


[Baraya_Sunda] Re: ekpresi beungeut TEU universal?

2009-08-18 Terurut Topik Rahman
--- In Baraya_Sunda@yahoogroups.com, Aa Ican  wrote:
>
> paroman
> 

Aeh enya... 'paroman'. Nuhun Kang, dina basa Indonesa ge pan aya istilah anu 
sarua 'roman'muka. 

R



Re: [Baraya_Sunda] ekpresi beungeut TEU universal?

2009-08-18 Terurut Topik Aa Ican
paroman

2009/8/18 Rahman

>
>
> Ceuk cenah mah geuning mimik (lain memek:))) jelema teh beda2 geuning?
> Mimik alias akspresi... naon kira2 tarjamah Sunda na euy?R
>
> Human facial expressions aren't universal
>


[Baraya_Sunda] ekpresi beungeut TEU universal?

2009-08-18 Terurut Topik Rahman
Ceuk cenah mah geuning mimik (lain memek:))) jelema teh beda2 geuning? Mimik 
alias akspresi... naon kira2 tarjamah Sunda na euy?R

Human facial expressions aren't universal

15:04 13 August 2009 by Ewen Callaway
Facial expressions, Charles Darwin argued in The Expression of the Emotions in 
Man and Animals, are a universal window into emotion. But new research 
challenges that notion, showing that east Asian people struggle to recognise 
facial expressions that western Caucasians attribute to fear and disgust. By 
focusing on eyes and brows, Asians miss subtle cues conveyed via the mouth.

"We question the universality of these specific signals," says Rachael Jack, a 
cognitive psychologist at the University of Glasgow, UK, whose team analysed 
how 13 Caucasian and 13 east Asian men and women interpret a standardised set 
of facial expressions, thought to be racially neutral, which is used widely in 
research.

Caucasian volunteers had no problem distinguishing between expressions of 
surprise, fear, disgust and anger. Asians, however, frequently confused fear 
for surprise and disgust for anger, Jack's team found.

An eye-tracking tool and software indicated that while Caucasians tended to 
look at all parts of a face equally, Asians alternated their gaze between the 
left and right eyes.

Meanwhile, computer modelling of different facial expressions found that the 
mouth is a much better telltale of a particular emotion than eyes and brows. 
Relying solely on the eyes, the model found, creates ambiguity between fear and 
surprise, and also anger and disgust – reflecting the mistakes the east Asian 
volunteers made in the experiment.

Go east

Jack's results don't mean that people from east Asian countries are blind to 
facial expressions of fear and disgust, but that there may be a different way 
for these signals to be conveyed. "We need to find out what these signals look 
like in eastern cultures," she says.

East Asian cultures tend to frown on the display of negative emotions in 
public, Jack says. It's possible that east Asians have learned that by paying 
close attention to another person's eyes, they can spot facial giveaways of 
muzzled feelings of disgust or fear, she says.

Differences in the interpretation of facial expressions between Asians and 
Caucasians are almost certainly cultural, not genetic, Jack says. To see if 
people can switch strategies to suit different cultures, her team is studying 
children born in the UK to Chinese parents.

Journal reference: Current Biology, DOI: 10.1016/j.cub.2009.07.051 (in press)

http://www.newscientist.com/article/dn17605-human-facial-expressions-arent-universal.html



[Baraya_Sunda] krisis cai, krisis dahareun?

2009-08-18 Terurut Topik Rahman
18 Agustus, 2009 - Published 11:46 GMT

 

Email kepada teman  Versi cetak
Krisis air ganggu pangan Asia
 


Sistem irigasi tradisional Bali terancam di masa depan
Para ilmuwan memperingatkan negara-negara Asia akan ancaman kekurangan pangan 
berat dan masalah sosial jika manajemen air tak diperbaiki.
Para pakar air sedang mengikuti konperensi yang disponsori PBB di Swedia.

Mereka mengatakan negara-negara Asia selatan dan Asia timur harus mengeluarkan 
dana miliaran dolar untuk memperbaiki sistem pengairan yang sudah tua untuk 
mengimbangi pertambahan penduduk yang cepat.

Para pakar mengatakan perkiraan itu tidak memperhitungkan kemungkinan dampak 
pemanasan global terhadap pasok air.

Populasi di Asia diperkirakan naik 1,5 miliar orang dalam waktu 40 tahun ke 
depan.

Kelaparan

Penemuan ini diterbitkan dalam laporan bersama Organisasi Pangan dan Pertanian 
PBB dan Institut Manajemen Air Internasional (IWMI).

"Permintaan pangan dan makanan di Asia diperkirakan berlipat ganda pada tahun 
2050," ujar direktur jenderal IWMI Colin Chartres.

"menggantungkan diri pada perdagangan untuk memenuhi sebagian besar permintaan 
ini akan menjadi beban besar yang sulit dipertahankan secara politik pada 
perekonomian negara-negara berkembang.

"Jalan keluar terbaik bagi Asia adalah menghidupkan kembali sistem irigasi 
massal yang merupakan 70% dari tanah irigasi dunia," tambahnya.

Dengan semakin berkurangnya lahan pertanian, solusinya menurut Chartres adalah 
mengintensifkan metode irigasi, memodernisir sistem lama yang dibangun tahun 
1970an dan 1980an.

Namun untuk mencapai itu diperlukan investasi miliaran dolar.

'Skenario mengerikan'

Disaat keperluan untuk mengimpor lebih banyak makanan, harga barang pangan itu 
akan terus naik akibat pasar internasional yang semakin tak menentu.

Laporan ini menyebut jtuaan petani telah membuat irigasi sendiri untuk lahan 
mereka, dan sebagian besar mempergunakan metode kuno dan teknologi pompa yang 
sudah ketinggalan jaman.

Ini berarti mereka bisa mengambil air sebanyak mungkin untuk lahan mereka yang 
pada akhirnya membuat sumber alam berharga itu semakin berkurang.

"Kegagalan pemerintah mengatur kegiatan ini menambah kemungkinan skenario 
mengerikan atas penggunaan air tanah berlebihan, yang bisa berakhir dengan 
krisis pangan dan bentrokan sosial," ujar Tushaar Shah, salah satu pembuat 
laporan itu.

Pemerintah negara-negara Asia harus bergabung dengan sektor swasta untuk 
menanam modal dalam metode penggunaan air yang modern dan lebih efisien.

"Tanpa keberhasilan di bidang produktifitas air, Asia Selatan akan memerlukan 
57% air lebih benayak untuk irigasi pertanian dan 70% untuk wilayah Asia," 
demikian kesimpulan penelitian itu.

"Dengan adanya keterbatasan lahan dan air, dan penambahan permintaan air di 
daerah perkotaan, skenario itu tidak bisa dipertahankan.

Perkiraan ini tidak menghitup dampak pemanasan global yang akan membuat musim 
hujan tidak menentu dan curahnya ebrkurang di wilayah pertanian dalam beberapa 
dekade mendatang.



[Baraya_Sunda] atheis di hiji leuweung?

2009-08-18 Terurut Topik Rahman
nyolong ti milis sabeulah! :))R

An Atheist in the woods

An atheist was walking through the woods.

"What majestic trees!"
"What powerful rivers!"
"What beautiful animals!"
He said to himself..

As he was walking alongside the river, he heard a rustling
in the bushes behind him.  He turned to look.
a 7-foot grizzly bear charging towards him.

The man ran as fast as he could up the path.  He looked
over his shoulder and saw that the bear was closing in on
him. He looked over his shoulder again, and the bear was
even closer. He tripped and fell on the ground.  He rolled
over to pick himself up but saw that the bear was right on
top of him, reaching for him with his left and raising his
right paw to strike him.


At that instant the Atheist cried out, "Oh my God!".

Time Stopped.
The bear froze.
The forest was silent.

As a bright light shone upon the man, a voice came out
of the sky.  "You deny my existence for all these years,
teach others I don't exist, and even credit creation to a
cosmic accident...  Do you expect me to help you out of
this predicament?  Am I to count you as a believer?"

The atheist looked directly into the light and said, "It
would be hypocritical of me to suddenly ask you to treat
me as a Christian now, but perhaps you could make the
BEAR a Christian?"

"Very Well", said the voice.

The light went out.  The sounds of the forest resumed.
And the bear dropped his right paw, brought both paws
together, bowed his head & spoke:

"Bless this food, which I am about to receive from thy
bounty, Lord.  Amen."



Re: [Baraya_Sunda] Re: Hamas vs Jund Ansar Allah

2009-08-18 Terurut Topik Surtiwa
Leres sacara klasifikasi kalebet Sunni..Manhaj Salafy..Misina ceuk Dennis
Pebble mah kalebet golongan Dakwah (Missionary). Ari Ikhwan sareng HT mah
kalebet kana golongan Pulitik Islamisme, Ikhwan garis keras kalebet gerakan
pisik tapi ari HT mah konstitusionil sareng damai.

On 8/18/09, Rahman  wrote:
>
>
>
> --- In Baraya_Sunda@yahoogroups.com ,
> Surtiwa  wrote:
> >
> > Mun teu lepat mah leres Osama urang Saudi ..tapi manehna teu nganut paham
> > Wahabi ansich anu dianut pamarentah Arab. Sepak terjangna (naon atuh
> Sundana
> > ) teu sami sareng Wahabi. Ideologina sareng cara berjoangna ngaharib2
> kana
> > ajaran Sayyid Qutb nyaeta Qutbism (garis keras..jihadi)..anu ngaliwatan
> > organisasi Ichwanul Muslimin. Qutb dihukum pati di Mesir jeung eta
> gerakan
> > Ichwanul teu meunang di Mesir ti taun 1990.
> >
> >
>
> Nuhun Kang S,
>
> Enya sigana mah kitu. Kuring salah tah, ngawahabikeun kabeh urang Saudi.
>
> Tapi sacara teologis (paling henteu di Wetan Tengah)mah ngan ukur aya dua
> klasifikasi. Mun teu Syiah... nya Sunni. Pertanyaan kuring, ari Wahabi asup
> Sunni sigana mah sacara teologis kitu?
>
> R
>
>  
>


[Baraya_Sunda] Re: Hamas vs Jund Ansar Allah

2009-08-18 Terurut Topik waluya2006
> Surtiwa  wrote:
> Mun teu lepat mah leres Osama urang Saudi ..tapi manehna teu nganut > paham 
> Wahabi ansich anu dianut pamarentah Arab.

Wahabi versi pamarentah Arab Saudi mah, teu kenging ngalawan ka pamarentah, 
kudu tuhu/ satia ka pamarentah. Upami dina buku "Kudeta Mekkah, Sejarah yang 
tidak terkuak" mah, sigana wahabbi sekte sejen deui nu memang kungsi nyieun 
kaributan ku "menduduki" Masjidil Haram di taun 1979.

Baktos,
WALUYA 



[Baraya_Sunda] Re: Feminis ....

2009-08-18 Terurut Topik Rahman
--- In Baraya_Sunda@yahoogroups.com, Maria Astati  wrote:
>
> Nu ieu mah leres pisang kang Waluya hehehehe...
> 
>   

Teh M,

Mani geer euy! :))

jadi inhet kana tulisan Desmon Morris taun 2004 perkara wujud kaum hawa. Aya 
resensina yeuh! Kuring keur ngahanca buku Morris perkara kaum Adam (The Naked 
Man).

Wilujeng ngeunteung atuh! ;)) R

'The Naked Woman': Highly Intelligent Design
Sign In to E-Mail This
Printer-Friendly
Save Article
 
By HELEN FISHER
Published: August 28, 2005
''THE sight of a feather in a peacock's tail, whenever I gaze at it, makes me 
sick,'' Darwin confided to his son Francis some time before writing ''The 
Origin of Species.'' Darwin felt this cumbersome, apparently useless 
accouterment undermined his theory that all species' traits evolved via natural 
selection to help individuals survive. Not until he developed his corollary 
theory of sexual selection did he realize that such apparently nonfunctional 
characteristics evolved to win the mating game. Those peacocks with the most 
flamboyant tail feathers attracted more peahens and sired more young, passing 
on their genes for this outlandish ornament.

Enlarge This Image
 
Marianna Trofimova
THE NAKED WOMAN 
A Study of the Female Body.
By Desmond Morris. 
Illustrated. 276 pp. Thomas Dunne Books/St. Martin's Press. $25.95.

Forum: Book News and Reviews

Private Collection/St. Martin's
Desmond Morris.
Like peacocks, women (and men) have evolved a host of ornaments. In ''The Naked 
Woman: A Study of the Female Body,'' the zoologist Desmond Morris gives us a 
guided tour of female body parts, often with Darwin's principle of sexual 
selection in mind. Many of these feminine trimmings, he reports, evolved at 
least in part to attract a mate. Morris starts with scalp hair, which grows 
much longer than that of all other primates. These tresses can signal health, 
age, status or affiliation in both sexes, but women more regularly use their 
locks for sex appeal. Moving downward to ears, eyes, mouth, neck, hands, 
breasts, belly and so on to feet, Morris explores the biology, evolution and 
functions of each feminine feature, illustrating his arguments with the customs 
of the ancient Egyptians, classical Greeks, modern Americans and many other 
peoples around the world.

Take a woman's lips. These puffy, everted organs are unique among primates, 
Morris tells us. But while men's lips become thinner in adulthood, more like 
those of monkeys and apes, women's remain pillowy and everted throughout the 
childbearing years, when they serve as sexual signals. During sexual arousal 
they become redder, engorged and sensitive, mimicking the genital labia.

Women throughout history have highlighted their lips for sexual purposes, from 
classical Greeks who applied lip colorings of dyes mixed with human saliva, 
sheep sweat and crocodile dung to contemporary Americans who pay surgeons to 
enlarge their lips by inserting synthetic material, freeze-dried skin or body 
fat.

Women's everted lips are a good example of neoteny, the extension of childlike 
characteristics into adulthood, an evolutionary process Morris returns to 
frequently throughout the book. Women have more neotenous physical traits than 
men do. For example, pound for pound the average adult woman has about twice as 
much body fat, an infantile trait, as the average man. Women also have higher, 
more childlike voices and smoother, more finely boned baby faces, traits that 
Morris maintains evolved to elicit protective responses in their male mates.

Morris brings not just his scientific curiosity to his subject, but also his 
sense of justice. Filming an American television series on the human sexes a 
few years ago, he became ''disturbed and angry . . . with the way women were 
being treated in many countries.'' So when he was asked to prepare a new 
edition of his 1985 book, ''Bodywatching,'' he decided to devote the work to 
the female. The result, ''The Naked Woman,'' incorporates only a small portion 
of the text from the original book.

He describes women's most dramatic maltreatment in his chapter on female 
genitals. The clitoris, he notes, is a bundle of some 8,000 nerve fibers, the 
most sensitive region of the female body. But today some 100 million women in 
more than 20 countries, largely in Africa, the Middle East and Asia, have 
suffered painful genital mutilation. In its most extreme form, a girl's outer 
labia, inner labia and clitoris are scraped or cut off. Her vaginal opening is 
sewn up with silk, catgut or thorns, leaving a minute passage for urine and 
menstrual blood. Then her legs are tied together to make sure scar tissue 
forms, permanently altering the genital region. Her husband will forcibly 
reopen her vulva, but if he travels, it may be sewn up again. These operations 
often cause severe infections, even death.

For all its heartfelt advocacy, ''The Naked Woman'' has its faults. Morris 
sometimes repeats old material, and he gets some facts wrong.

[Baraya_Sunda] Re: Hamas vs Jund Ansar Allah

2009-08-18 Terurut Topik Rahman
--- In Baraya_Sunda@yahoogroups.com, Surtiwa  wrote:
>
> Mun teu lepat mah leres Osama urang Saudi ..tapi manehna teu nganut paham
> Wahabi ansich anu dianut pamarentah Arab. Sepak terjangna (naon atuh Sundana
> ) teu sami sareng Wahabi. Ideologina sareng cara berjoangna ngaharib2 kana
> ajaran Sayyid Qutb nyaeta Qutbism (garis keras..jihadi)..anu ngaliwatan
> organisasi Ichwanul Muslimin. Qutb dihukum pati di Mesir jeung eta gerakan
> Ichwanul teu meunang di Mesir ti taun 1990.
> 
>

Nuhun Kang S,

Enya sigana mah kitu. Kuring salah tah, ngawahabikeun kabeh urang Saudi. 

Tapi sacara teologis (paling henteu di Wetan Tengah)mah ngan ukur aya dua 
klasifikasi. Mun teu Syiah... nya Sunni. Pertanyaan kuring, ari Wahabi asup 
Sunni sigana mah sacara teologis kitu?

R



Re: [Baraya_Sunda] Re: Hamas vs Jund Ansar Allah

2009-08-18 Terurut Topik Surtiwa
Mun teu lepat mah leres Osama urang Saudi ..tapi manehna teu nganut paham
Wahabi ansich anu dianut pamarentah Arab. Sepak terjangna (naon atuh Sundana
) teu sami sareng Wahabi. Ideologina sareng cara berjoangna ngaharib2 kana
ajaran Sayyid Qutb nyaeta Qutbism (garis keras..jihadi)..anu ngaliwatan
organisasi Ichwanul Muslimin. Qutb dihukum pati di Mesir jeung eta gerakan
Ichwanul teu meunang di Mesir ti taun 1990.

On 8/18/09, Rahman  wrote:
>
>
>
> --- In Baraya_Sunda@yahoogroups.com ,
> "waluya56"  wrote:
> >
> > Geuningan lain di urang wae, kolompok nu deukeut2 jeung Al Qaeda nyieun
> masalah, dalah di jalur Gaza oge, HAMAS bentrok jeung kolompok Jund Ansar
> Allah nu cenah deukeut jeung Al AL Qaeda 
> >
> >
>
> Sigana mah aya alesan nu rada beda oge Kang.
> Hamas mah deukeut jeung Syiah, sacara ideologis deukeut jeung Hizbullah ti
> Libanon anu raket jeung dibeking ku Iran. Ari Al Qaeda mah pan dibeking ku
> klik Wahabi. Osama pan urang Arab Saudi lin?
>
> Anu sarua na? Duanana dibeking ku duit petro dolar. Dolar Arab jeung dolar
> Persia? he he he
>
> Tibaheula oge urang Iran (Persia) jeung urang Arab mah mumusuhan! Budak
> kuring boga batur sakelas urang Iran. Sering ngobrol jeung bapa eta budak,
> duh mani ceuceub sigana teh ka urang Arab.
>
> R
>
>  
>


[Baraya_Sunda] Re: Hamas vs Jund Ansar Allah

2009-08-18 Terurut Topik Rahman
--- In Baraya_Sunda@yahoogroups.com, "waluya56"  wrote:
>
> Geuningan lain di urang wae, kolompok nu deukeut2 jeung Al Qaeda nyieun 
> masalah, dalah di jalur Gaza oge, HAMAS  bentrok jeung kolompok Jund Ansar 
> Allah nu cenah deukeut jeung Al AL Qaeda 
> 
>

Sigana mah aya alesan nu rada beda oge Kang.
Hamas mah deukeut jeung Syiah, sacara ideologis deukeut jeung Hizbullah ti 
Libanon anu raket jeung dibeking ku Iran. Ari Al Qaeda mah pan dibeking ku klik 
Wahabi. Osama pan urang Arab Saudi lin?

Anu sarua na? Duanana dibeking ku duit petro dolar. Dolar Arab jeung dolar 
Persia? he he he

Tibaheula oge urang Iran (Persia) jeung urang Arab mah mumusuhan! Budak kuring 
boga batur sakelas urang Iran. Sering ngobrol jeung bapa eta budak, duh 
mani ceuceub sigana teh ka urang Arab.

R



[Baraya_Sunda] Re: Noordin Top ...ehhh...Down?

2009-08-18 Terurut Topik Rahman
--- In Baraya_Sunda@yahoogroups.com, "waluya2006"  wrote:
>
> 
> Duka aya manfaatna, duka henteu ieu teh, ngan nu kudu diinget teh  lamun 
> urang Indonesia geus nganggap  aya "musuh bersama", gede bahayana keur nu 
> ngaharib-harib, sok disahompet-daunkeun. Contona baheula komunis jadi "musuh 
> bersama", sagalana, tepika  nu kacirina ngaharib-harib,  beak diberantas 
> 

Bener Kang, 

Masyarakat kudu taki2 ... ULAH kabawa ku sakaba2. Aya kacenderungan pamarentah 
ngaleupaskeun tanggung jawab na ka masyarakat. Malah mah kaayaan kieu sok 
dijadikeun dalih pamarentah jang nambahan kakawasaan. Coba we bandingkeung 
jeung kaayaan Amrik jaman Bush. Hak warganagara dirumpak alatan 'teror'?

Kuring rada miris oge maca warta BCC di handap ieu.

17 Agustus, 2009 - Published 13:55 GMT

 

Email kepada teman  Versi cetak
Mencurigai warga tidak dikenal
 


Kewaspadaan warga akan membantu mengurangi terorisme?
Polisi di Jawa Tengah menahan sembilan warga Filipina di Purbalingga yang 
mengenakan jubah dan sorban.
Polisi mengatakan penahanan dilakukan sebagai bagian dari pengawasan kegiatan 
terorisme.

Sebelumnya, Gubernur Jawa Tengah mengharapkan masyarakat untuk lebih waspada 
terhadap warga yang tidak mereka kenal sebelumnya.

Warga diijinkan untuk menangkap orang-orang yang dianggap bertindak 
mencurigakan.

Sementara itu, Pemerintah Kota Bekasi menginstruksikan seluruh perangkat 
lingkungannya memperketat masalah kependudukan.

Pasca ditemukannya ratusan kilogram bahan peledaki Perumahan Puri Nusaphala, 
Jatiasih, semua penduduk yang tinggal di Kota Bekasi harus melengkapi diri 
dengan kartu tanda penduduk (KTP) atau identitas yang jelas.

Walikota Bekasi Mochtar Mohammad mengatakan jika ada penduduk yang mencurigakan 
atau tidak memiliki kartu identitas yang jelas, pengurus RT/RW bisa mengusirnya.

Bagaimana pendapat anda ? Apakah peningkatan kewaspadaan ini akan membuat 
keadaan Indonesia lebih aman dari serangan teroris?

Apakah tindakan ini bisa berakibat warga melakukan tindak main hakim sendiri, 
dan akibatnya menimbulkan korban?

Seperti biasa, kami menunggu pendapat anda di nomor bebas pulsa BBC 0800 140 
1228 yang kami buka hari Selasa dan Jumat malam antara pukul 18.30-19.00 WIB 
dan 20.30 - 21.00 WIB.R