[ bebas promosi ] Tips #129a: Public Speaking and Leadership

2006-12-07 Terurut Topik OmPopa

*"Powerful leadership comes from knowing what matters to you. Powerful
presentations come from expressing this effectively." *
*Peter Urs Bender - Speaker and Leader*

*Tips #129:
Public Speaking and Leadership *

Materi oleh: Peter Urs Bender

Ada banyak sekali orang yang khawatir, grogi, atau takut, pada yang namanya
"berbicara di depan publik". Di dalam orang-orang ini, termasuk juga para
pemimpin dari berbagai perusahaan besar. Padahal, public speaking dan
leadership adalah pasangan sehidup semati yang abadi.

Bayangkan bahwa Anda harus berbicara di depan orang banyak, di suatu event
rapat umum pemegang saham (RUPS) atau sesi pertemuan yang sejenis:

  - Anggota dewan direksi, mengkhawatirkan laba yang rendah atau malah
  kondisi merugi.
  - Para pemegang saham, kecewa karena turunnya nilai pasar saham, atau
  turunnya dividen jatah mereka.
  - Kelompok LSM, berdemo atau memprotes praktek atau kebijakan
  perusahaan.
  - Manajemen dan karyawan, mengkhawatirkan PHK.

Apakah Anda mau berbicara di hadapan audience seperti itu? Mungkin Anda
tidak mau, tapi Anda harus. Bagaimanakah caranya agar Anda bisa meninggalkan
jejak-jejak impresi yang positif bagi mereka?

*DUA HAL UNTUK MENUJU SUKSES: PUBLIC SPEAKING DAN LEADERSHIP*

Untuk menciptakan sebuah presentasi yang powerful, Anda harus terkoneksi
dengan pesan Anda. Semakin Anda intim dengan topiknya -- dengan kata lain,
semakin yakin Anda berkaitan dengan topik itu, alias semakin PD Anda tentang
topik itu, ditambah dengan kemampuan 'merasakan' dan keinginan untuk berbagi
dengan orang lain, maka akan semakin powerful presentasi Anda.

Bayangkan ada dua orang pembicara. Seorang berbicara tentang sesuatu yang
telah dipelajarinya, dan seorang yang lain berbicara tentang sesuatu yang ia
telah hidup di dalamnya. Di manakah letak perbedaannya?

Pembicara pertama, pengetahuannya adalah sumber pengetahuan sekunder yang
didasarkan pada pengalaman orang lain. Pembicara ini lebih "dekat ke otak",
lebih intelek. Itu bagus. Hanya saja, cenderung tidak meninggalkan jejak
impresi yang permanen.

Pembicara kedua, pengetahuannya adalah mata air utama. Ia bukan tentang
sumber mata air. Ialah mata air itu. Pembicara itu bukan sumber pengetahuan,
pembicara itulah pengetahuan. Pembicara itu punya emosi, humor yang alamiah
tentang suka-duka yang dialami, dan mata batin yang peka akan bidangnya.

Semakin banyak pembicara mendasarkan presentasinya pada pengalaman pribadi,
semakin baik presentasinya. Begitu pula yang berlaku untuk kepemimpinan.

Para pemimpin yang powerful, adalah para pemimpin yang telah memimpin
dirinya sendiri. Buku teks dan sekolah bisnis memang amat membantu. Lebih
dari itu, memiliki visi, semangat, dan keberanian, adalah jiwa dari buku
teks dan sekolah bisnis yang telah dienyamnya. Itulah yang lebih
diperhitungkan. Dan ingatlah bahwa sesungguhnya kualitas dan karakter ini,
telah ada di dalam diri Anda!

Powerful leadership dan powerful presentation punya hubungan yang intim.
Powerful leadership datang dari pengetahuan mendalam tentang diri sendiri.
Powerful presentation datang dari kemampuan mengekspresikan diri dengan
efektif. Jadi, amatlah penting bagi Anda, untuk mengembangkan keduanya
sekaligus.

*MEMIMPIN DARI DALAM*

Orang-orang yang telah lama mempelajari manusia, akan sampai pada kesimpulan
bahwa:

Kepemimpinan datangnya dari dalam. Ini artinya, Anda tidak berbeda dari Bill
Gates, Peter Munk, Ted Rogers, Michael Cowpland dan sebagainya. Anda semua
adalah bibit unggul yang sama.

Ada beberapa keahlian penting yang bisa Anda pelajari, untuk menumbuhkan
serta menyuburkan bibit itu. Pilihan Anda untuk tidak atau mau mengembangkan
keahlian ini, menentukan sukses atau tidaknya Anda.

Hal terbesar yang menghalangi Anda, adalah ketakutan Anda. Anda mungkin
takut untuk berdiri dan ambil bicara, mengungkapkan isi hati dan pikiran
Anda. Mungkin juga, Anda khawatir akan menuai kritik dan cemooh, atau merasa
akan terlihat bodoh.

Berikut ini adalah lima langkah mendasar untuk mengembangkan kepemimpinan
dari dalam.

*1. Kenalilah Diri Sendiri*

Plato telah mengatakannya 400 tahun sebelum masehi. Stephen Covey dan
Anthony Robbins mengatakannya hari ini. "Ketahuilah nilai-nilai pribadi
Anda. Dengarlah suara hati." Kepemimpinan lebih dari sekedar mengatur orang
lain. Kepemimpinan dimulai dengan memimpin diri sendiri. Dengan memahami apa
yang terpenting, melakukan hal yang terpenting, dan membangun integritas.
Dengan membangun konsistensi antara pikiran, perkataan, dan perbuatan. Itu
sebabnya, pemimpin yang paling efektif adalah pemimpin yang memimpin dengan
contoh dan teladan.

*2. Milikilah Visi dan Semangat*

Visi adalah gambaran dari dalam, tentang sesuatu yang belum terjadi. Visi
adalah impian, dengan rencana, dengan deadline, dan dengan tindakan.
Mulailah dengan ide. Ide inilah yang merupakan cetak biru, seperti cetak
biru untuk bangunan pencakar langit. Inilah yang memandu strategi dan
tindakan, yang menjadikannya sebuah kenyataan.

Identifikasi ide visi Anda de

[ bebas promosi ] Tips #128: Itu Menyedihkan! Itu Menyenangkan! Itulah Hidup

2006-12-06 Terurut Topik OmPopa

*M i l i s   B i c a r a*
(1.811 Members)

*"In the end, everything will turn out all right. If it is not all right
now, it is not the end."*
*Chuck Gallozzi - Motivator*

Klik link berikut ini. *Langsung* klik *SEND*
dan *langsung* dapatkan koleksi dari *ratusan*
*Tips dan Trik Berbicara di Depan Publik <[EMAIL PROTECTED]>*
hanya dalam *3 menit* setelah Anda tergabung
di Milis Bicara. Tanpa biaya.

Silahkan Anda forward tips ini ke teman, kolega, atau keluarga Anda.

*Tips #128:
Itu Menyedihkan! Itu Menyenangkan! Itulah Hidup*

Materi oleh: Chuck Gallozzi

Berikut ini adalah sebuah cerita yang mengandung kebijaksanaan di dalamnya.

*MENYEDIHKAN, ITULAH HIDUP*

Suatu ketika, seorang petani miskin terbingung-bingung menerima kenyataan
karena kudanya telah mati semalam. "Menyedihkan sekali," tetangganya
berkata. "Bagaimana kamu akan mengolah tanah yang keras ini tanpa kudamu?"
tanya tetangganya. "Itulah hidup," sahut petani kepada tetangganya.

*MENYENANGKAN, ITULAH HIDUP*

Kemudian, seorang juragan yang kaya raya dari desa lain mendengar kabar
tentang kuda itu. Juragan itu pun jatuh kasihan dan menghadiahi si petani
dengan seekor kuda yang baru. "Menyenangkan sekali!" kata tetangganya tadi.
Sekali lagi, si petani hanya berkata, "itulah hidup."

*MENYEDIHKAN, ITULAH HIDUP*

Suatu malam dua bulan kemudian, karena ketakutan saat terjadi hujan badai
yang disertai petir dan angin kencang, kuda itu melompati pagar dan
melarikan diri ke gunung. Sekali lagi, si petani harus kehilangan kudanya.
Tetangganya mengomentari lagi, "Menyedihkan sekali, sekarang bagaimana?"
Petani itu berkata pendek, "itulah hidup."

*MENYENANGKAN, ITULAH HIDUP*

Kurang dari tiga bulan kemudian, dengan mengejutkan orang sedesa, kuda itu
kembali lagi ke kandang si petani. Hanya saja, kuda itu tidak kembali
sendirian, melainkan datang bersama dengan seekor kuda lain yang terlihat
begitu gagah. Sekarang petani itu punya dua kuda!

Kini, si petani dapat memanfaatkan satu kuda dan anaknya memanfaatkan kuda
yang lain. Keluarga petani itu bisa panen dengan hasil dua kali lipat lebih
banyak dari pada panen sebelumnya. Tetangga petani itu benar-benar
tercengang dengan keberuntungannya. "Menyenangkan sekali!" komentarnya
seperti biasa. Dan lagi-lagi: "Itulah hidup."

*MENYEDIHKAN, ITULAH HIDUP*

Musim dingin segera tiba. Para petani tak lagi bisa mengolah tanah yang
dingin dan membeku.

Anak petani berpikir, itu adalah saat yang tepat untuk menunggangi kudanya
berkeliling desa. Anak petani itu pun menaiki kudanya. Tapi sayangnya, ia
tak cukup kuat dan pandai menunggangi kuda yang gagah dan perkasa. Ia
terlempar jatuh, terluka, dan mengalami patah di kakinya. Tetangga petani
itu berkomentar, "menyedihkan sekali!". "Sekarang anakmu cacat", tambahnya
lagi. Petani itu menjawab, "itulah hidup."

*MENYENANGKAN, ITULAH HIDUP*

Saat musim semi tiba, datanglah seorang perwira militer ke desa itu. Dia
mengambil semua pemuda yang sehat raganya, untuk ikut berperang di provinsi
tetangga. Akibatnya, hampir semua pemuda dari desa itu tewas dalam
peperangan.

Tetangga petani itu berujar lagi, "alangkah beruntungnya anakmu yang cacat
itu. Ia tetap selamat bersamamu." Petani itu berterimakasih kepada
tetangganya, kemudian ia berkata "itulah hidup."

*TERIMALAH HIDUP "APA ADANYA", BUKAN "ADA APANYA"*

Cerita di atas terus diceritakan dari generasi ke generasi. Mengapa? Karena
cerita itu adalah mikrokosmos dari kehidupan. Hanya dengan beberapa
paragraf, adalah sangat mungkin bagi kita untuk menarik pelajaran penting
dari prinsip kehidupan.

Sesuatu yang baik bisa muncul dari sesuatu yang buruk. Tak usahlah Anda
terlalu sedih, jika Anda tak tahu akan bagaimana akhir dari semua yang Anda
alami. Begitu pula, sesuatu yang buruk bisa muncul dari sesuatu yang baik.
Janganlah Anda terlalu senang dengan gelimang segala senang yang Anda
rasakan saat ini.

Prinsip terpenting dari moralitas cerita di atas adalah, kita tidak akan
pernah tahu kapankah keadaan kita akan baik atau buruk. Hanya waktu yang
akan mengatakannya. Jadi, bagaimanakah kita harus memperlakukan hidup ini?
Dengan tangan terbuka. Terimalah berbagai hal sebagaimana adanya. Terimalah
semua hal "apa adanya", bukan "ada apanya".

Satu cara untuk mengekspresikan prinsip di atas, adalah begini:

*"Pada akhirnya, segala sesuatu akan menjadi baik. Jika sesuatu tidak baik
sekarang, maka itu bukan akhir segalanya."*

Banyak dari kita, buta akan kehidupan. Obat kebutaan itu bukanlah 'sight'
akan tetapi 'insight'. Lihatlah ke dalam. Untuk itu, tidak diperlukan mata,
melainkan mata hati. Semuanya hanya perlu dimengerti. Semuanya hanya perlu
dimengerti dengan prinsip-prinsip kehidupan.

*APA YANG TERLIHAT TIDAK SEPERTI YANG TERLIHAT*

Misalnya, "apa-apa tidak seperti penampakannya." Sesuatu yang terlihat baik,
mungkin sebenarnya buruk. Begitu pula sebaliknya, apa yang terlihat buruk
bisa jadi baik.

Perspektif, persepsi, sudut pandang, atau sikap kita, tidak semestinya di
dasarkan pada data dari panca indera. Tidak semestinya

[ bebas promosi ] Tips #124: Public Speaking and Influencing Men in Business

2006-12-04 Terurut Topik OmPopa

*M i l i s   B i c a r a  -  *(1.687 Members)

*"Hanya dengan menjadi EDAN, Anda akan menang di zaman yang kata orang zaman
edan."*
*Ikhwan Sopa - Trainer*

Klik link berikut ini. *Langsung* klik *SEND*
dan *langsung* dapatkan koleksi dari *ratusan*
*Tips dan Trik Berbicara di Depan Publik <[EMAIL PROTECTED]>*
hanya dalam *3 menit dari sekarang*
saat Anda bergabung di Milis Bicara. Tanpa biaya.

Silahkan Anda forward tips ini ke teman, kolega, atau keluarga Anda.

*Tips #124:
Public Speaking and Influencing Men in Business*

Sumber: Dale Carnegie's "Public Speaking and Influencing Men in Business"
Diringkas oleh: Dorothy Carnegie

*DASAR-DASAR BICARA EFEKTIF*

*1. Dapatkan Pelatihan Dasar Anda


  - Jangan terlalu diambil hati, apa yang Anda alami bersama orang lain
  - Jagalah sasaran dan target, agar selalu di depan Anda
  - Orientasikanlah pikiran Anda hanya kepada sukses
  - Ambil setiap kesempatan sebagai media latihan Anda

2. Kembangkan Rasa Percaya Diri Anda

  - Pahami fakta tentang ketakutan Anda berbicara di depan publik
  - Persiapkan diri Anda secukupnya
  - Orientasikanlah pikiran Anda hanya kepada sukses

3. Bicaralah Dengan Cara yang Mudah dan Cepat

  - Bicaralah tentang hal yang Anda telah mengalami atau mempelajarinya
  - Yakinkan diri Anda, bahwa Anda memang menyukai topiknya
  - Berbagilah dengan audience Anda, jangan borong sendiri

BICARA, PEMBICARA, DAN AUDIENCE

4. Miliki Hak Untuk Bicara

  - Batasi 'wilayah bicara' Anda
  - Kembangkan energi untuk bicara
  - Isi bicara Anda dengan ilustrasi dan contoh
  - Gunakan kata-kata yang konkrit

5. Vitalisasi Bicara Anda

  - Pilih topik yang paling Anda kuasai
  - Hidupkan perasaan dan emosi Anda tentang topik itu
  - Bersikaplah menguasai topik Anda

6. Berbagilah Dengan Audience Anda

  - Bicaralah dalam cara yang sesuai dengan minat audience Anda
  - Berikan penghargaan yang tulus dan jujur kepada mereka
  - Sesuaikan jati diri Anda dengan karakter audience Anda
  - Jadikan audience Anda sebagai partner bicara
  - Bersikaplah rendah hati

TUJUAN AKTIVITAS BICARA

7. Bicara Pendek Untuk Menuai Tindakan

  - Beri contoh dari pengalaman hidup Anda
  - Nyatakan apa yang Anda inginkan dari audience
  - Beri mereka alasan atau manfaat mengikuti Anda

8. Bicara Untuk Memberi Informasi

  - Batasi waktu Anda
  - Urut dan runutkan ide Anda
  - Beri tanda untuk poin Anda, segera setelah Anda menyatakannya
  - Gunakanlah analogi
  - Gunakan alat bantu visual

9. Bicara Untuk Meyakinkan

  - Menangkanlah rasa percaya diri saat bicara
  - Dapatkan sambutan "Ya"
  - Bicaralah dengan antusias
  - Tunjukkan rasa hormat dan bersahabat dengan audience
  - Mulailah bicara dengan keakraban

10. Bicara Impromptu Alias Mendadak

  - Berlatihlah untuk bicara mendadak
  - Utamakan kesiapan mental
  - Segeralah masuk ke contoh-contoh
  - Bicaralah dengan gerak dan kekuatan
  - Selalulah terikat pada "here" dan "now"
  - Jangan bicara mendadak, berilah pembicaraan mendadak

SENI BERKOMUNIKASI

11. Menyampaikan Isi Bicara

  - Keluarlah dari berbagai ketakutan dan kekhawatiran
  - Be Yourself, jangan tiru orang lain
  - Bicaralah dua arah
  - Gunakan hati saat bicara, speak from the heart
  - Latihlah suara agar kuat, keras dan fleksibel

12. Memperkenalkan Pembicara, Presentasi, Menerima Penghargaan

  - Bersiaplah untuk semua hal yang ingin Anda sampaikan
  - Bersikaplah antusias
  - Ekspresikanlah perasaan tulus Anda saat menerima penghargaan

13. Mengorganisir Bicara yang Lama

  - Segeralah mendapatkan perhatian audience
  - Hindarkan perhatian audience dari hal yang tidak relevan
  - Dukunglah ide utama Anda dengan contoh, bukti, argumentasi, dan
  visual
  - Mintalah tindakan dari audience Anda

14. Mengaplikasikan Pelajaran Anda

  - Biasakanlah spesifik dalam setiap pembicaraan
  - Gunakan teknik bicara yang efektif dalam menjalani profesi
  - Cari kesempatan untuk melatih public speaking skill
  - Jadilah akurat dalam bicara
  - Pastikan bahwa untuk semua itu, ada reward untuk Anda

Ikhwan Sopa
Trainer EDAN

WORKSHOP PUBLIC SPEAKING BATCH-5

"CARA EDAN: LEBIH PERCAYA DIRI BERBICARA KUNCI SUKSES MEMIMPIN, MENJUAL, DAN
BERPRESENTASI"

Sabtu, 16 Desember 2006
08.30 - 17.00 WIB
Hotel Sofyan Cikini
Jl. Cikini Raya 79 Jakarta
Investasi: Rp 450.000,- per person

PENDAFTARAN:
Telepon: 021-70330805
Fax: 021-78885932
Contact Person: Rizal, Fajar, Wandi, Keliek
Download brosur, formulir pendaftaran dan proposal in house training:
http://speaking.indodigest.com

Links:
Koleksi Tips dan Trik Bicara 
Milis Bicara 
The Speaking School 

QA COMMUNICATION
School of Motivational Communication
Telepon: 021-70330805
Fax: 021-78885932
Jl. Kelapa Hijau III No. 46
Jagakarsa, Jakarta Selatan
DKI Jakarta, Indonesia