Mencari Kesempurnaan

2009-09-07 Terurut Topik Al-Irsyad Surabaya
Ini kisah perjumpaan dua orang sahabat yang sudah puluhan tahun
terpisahkan hidupnya. Mereka kangen-kangenan, ngobrol ramai
sambil minum kopi di sebuah cafe.
Awalnya topik yang dibicarakan adalah soal-soal nostalgia zaman
sekolah dulu, namun pada akhirnya menyangkut kehidupan mereka
sekarang ini.
“Ngomong-ngomong, mengapa sampai sekarang kamu belum juga menikah?”
ujar seorang kepada temannya yang sampai sekarang membujang.
“Sejujurnya sampai saat ini saya terus mencari wanita yang sempurna.
Itulah sebabnya saya masih melajang. Dulu saya berjumpa dengan
seorang gadis cantik yang amat pintar. Saya pikir ini adalah wanita
ideal yang cocok untuk menjadi istriku. Namun ternyata dimasa pacaran
ketahuan bahwa ia sangat sombong. Hubungan kami putus sampai di situ.”
“Suatu saat, saya ketemu seorang wanita rupawan yang ramah dan
dermawan. Pada perjumpaan pertama, aku kasmaran. Hatiku berdesir
kencang, inilah wanita idealku. Namun ternyata belakangan saya
ketahui, ia banyak tingkah dan tidak bertanggung jawab.”
“Saya terus berupaya mencari. Namun selalu saya temukan kelemahan dan
kekurangan pada wanita yang saya taksir. Sampai pada suatu hari, saya
bersua wanita ideal yang selama ini saya dambakan. Ia demikian cantik,
pintar, baik hati, dermawan, dan suka humor. Saya pikir, inilah
pendamping hidup yang dikirim Tuhan.”
“Lantas,” sergah temannya yang dari tadi tekun mendengarkan, “Apa yang
terjadi? Mengapa kau tidak segera meminangnya?”
Yang ditanya diam sejenak. Suasana hening.
Akhirnya dengan suara lirih, sang bujangan menjawab, “Baru belakangan aku
ketahui bahwa ia juga sedang mencari pria yang sempurna.”
Adakah yang sempurna? Siapa?
dari : milis cetivasi


  

KENTANG

2009-09-07 Terurut Topik Al-Irsyad Surabaya
Suatu ketika, ada seorang guru yang meminta murid-muridnya
untuk membawa satu kantung plastik bening ke sekolah. Lalu, ia meminta
setiap anak untuk memasukkan beberapa kentang di dalamnya. Setiap anak,
diminta untuk memasukkan sebuah kentang, untuk setiap orang yang tak mau
mereka maafkan.
Mereka diminta untuk menuliskan nama orang itu, dan
mencantumkan tanggal di dalamnya. Ada beberapa anak yang memiliki kantung
yang ringan, walau banyak juga yang memiliki plastik kelebihan beban.
Mereka diminta untuk membawa kantung bening itu siang dan
malam. Kemana saja, harus mereka bawa, selama satu minggu penuh. Kantung
itu, harus ada di sisi mereka kala tidur, di letakkan di meja saat belajar,
dan ditenteng saat berjalan.
Lama-kelamaan kondisi kentang itu makin tak menentu. Banyak
dari kentang itu yang membusuk dan mengeluarkan bau yang tak sedap. Hampir
semua anak mengeluh dengan pekerjaan ini. Akhirnya, waktu satu minggu itu
selesai.
Dan semua anak, agaknya banyak yang memilih untuk membuangnya
daripada menyimpannya terus menerus.
pekerjaan ini, setidaknya, memberikan hikmah spiritual
yang besar sekali buat anak-anak. Suka-duka saat membawa-bawa kantung
yang berat, akan menjelaskan pada mereka, bahwa, membawa beban
itu,sesungguhnya sangat tidak menyenangkan. Memaafkan, sebenarnya, adalah
pekerjaan yang lebih mudah, daripada membawa semua beban itu kemana saja
kita melangkah.
Ini adalah sebuah perumpamaan yang baik tentang harga yang
harus kita bayar untuk sebuah kepahitan yang kita simpan, dan
dendam yang kita genggam terus menerus. Getir, berat, dan
meruapkan aroma yang tak sedap,bisa jadi, itulah nilai yang akan kita
dapatkan saat memendam amarah dan kebencian.
Sering kita berpikir, memaafkan adalah hadiah bagi orang yang
kita beri maaf. Namun, kita harus kembali belajar, bahwa,
pemberian itu, adalah juga hadiah buat diri kita sendiri. Hadiah, untuk
sebuah kebebasan.
Kebebasan dari rasa tertekan, rasa dendam, rasa amarah, dan
kedengkian hati.
dari : milis cetivasi


  

Memaknai Kesulitan Hidup

2009-07-29 Terurut Topik Al-Irsyad Surabaya
Kita semua sudah tahu bahwa tidak ada manusia yang bisa steril dari
segala macam kesulitan dalam hidup. Dalam episode tertentu kesulitan
pasti menghampiri. Entah kesulitan yang bersumber dari faktor
kesehatan, keluarga, ekonomi, pekerjaan, hubungan dengan sesama dan
semacamnya. Bahkan orang-orang yang secara materi dan kedudukan
tergolong mapan dan berkuasa sekalipun, tetap saja tidak bisa
menghindar sama sakali dari kesulitan. Buat orang-orang ini, kesulitan
bisa jadi justru bersumber dari harta dan kekuasannya. Karena itu kalau
ada orang yang  berharap terbebas dari kesulitan sama sekali di
sepanjang hidupnya, maka orang itu laksana berharap matahari terbit di
tengah malam buta. Betapa mustahilnya.
Orang-orang yang beriman yang lurus imannya, selalu beruntung dalam
menghadapi kesulitan jenis apapun. Keberuntungannya adalah ia bisa
memaknai dengan tepat atas setiap kesulitan yang dihadapi. Yaitu bisa
menangguk hikmah dari setiap kesulitan yang dihadapi. Kesulitan jenis
apapun justru memperkaya pengalaman ruhaniahnya. Kesulitan menjadi
semacam suntikan multivitamin bagi jiwanya sehingga makin kuat dan
kokoh.
Rahasia orang-orang yang beriman bisa beruntung dalam menghadapi setiap
kesulitan adalah dua hal. Pertama, akhlaknya benar. Saat mengalami
kesulitan ia berbaik sangka kepada Alloh. Ia yakin bahwa kesulitan
apapun, baik yang disebabkan kesalahan sendiri atau tidak, semuanya
sama. Sama-sama wujud tanda kasih sayang-Nya kepada dirinya. Kesulitan
menjadi media introspeksi diri untuk lebih memperbaiki diri. Ia mencari
tahu dalam dirinya, apakah kesulitan itu bagian dari teguran-Nya.
Menjadi kaca besar dalam hati dan pikirannya firman-Nya dan sabda
Nabi-Nya,” Tidak satupun malapetaka yang menimpa seorang hamba, baik
berat maupun ringan, kecuali disebabkan dosa yang dilakukannya. Apa
yang telah dimaafkan Alloh darinya itu lebih banyak. Rosul kemudian
membaca firman-Nya,” Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah
disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Alloh memaafkan
sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu).” (QS : Asy-Syuraa (42) :
30).
Kedua, ilmunya cukup. Ia menguasai referensi tentang kesulitan dalam
hidup yang bersumber dari Al Qur’an dan sabda Nabi SAW. Ia tahu apa
sebabnya kesulitan itu datang. Ia tahu dari mana kesulitan itu berasal.
Tahu untuk apa kesulitan itu datang. Tahu bagaimana cara menyikapi
kesulitan dalam hidup. Tahu hikmah rahasia besar dibalik kesulitan buat
kebaikan hidupnya di muka bumi dan di akhirat nanti.
Agar kita sama beruntungnya dengan orang-orang yang beriman yang
imannya lurus. Maka perlu kita baca referensi dari al Qur’an dan sabda
Nabi berikut ini. Berbagai kesulitan dalam hidup kita boleh jadi karena
salah satu diantara beberapa hal berikut ini :

read more



  

Sebuah Kisah yang Indah

2009-07-09 Terurut Topik Al-Irsyad Surabaya
Jerry adalah seorang manager restoran di Amerika. Dia selalu dalam semangat yang
baik dan selalu punya hal positif untuk dikatakan. Jika seseorang bertanya
kepadanya tentang apa yang sedang dia kerjakan, dia akan selalu menjawab, “
Jika aku dapat yang lebih baik, aku lebih suka menjadi orang kembar!”
Banyak pelayan di restorannya keluar jika Jerry pindah kerja, sehingga mereka
dapat tetap mengikutinya dari satu restoran ke restoran yang lain. Alasan
mengapa para pelayan restoran tersebut keluar mengikuti Jerry adalah karena
sikapnya.
Jerry adalah seorang motivator alami. jika karyawannya sedang mengalami hari
yang buruk, dia selalu ada di sana, memberitahu karyawan tersebut bagaimana
melihat sisi positif dari situasi yang tengah dialamai.
Melihat gaya tersebut benar-benar membuat aku penasaran, jadi suatu hari aku
temui Jerry dan bertanya padanya, “Aku tidak mengerti! Tidak mungkin seseorang
menjadi orang yang berpikiran positif sepanjang waktu.
Bagaimana kamu dapat melakukannya?” Jerry menjawab, “Tiap pagi aku bangun dan
berkata pada diriku, aku punya dua pilihan hari ini. Aku dapat memilih untuk ada
di dalam suasana yang baik atau memilih dalam suasana yang jelek. Aku selalu
memilih dalam suasana yang baik. Tiap kali sesuatu terjadi, aku dapat memilih
untuk menjadi korban atau aku belajar dari kejadian itu. Aku selalu memilih
belajar dari hal itu. Setiap ada seseorang menyampaikan keluhan, aku dapat
memilih untuk menerima keluhan mereka atau aku dapat mengambil sisi positifnya..
Aku selalu memilih sisi positifnya.”
“Tetapi tidak selalu semudah itu,” protesku. “Ya, memang begitu,” kata Jerry,
“Hidup adalah sebuah pilihan. Saat kamu membuang seluruh masalah, setiap keadaan
adalah sebuah pilihan. Kamu memilih bagaimana bereaksi terhadap semua keadaan.
Kamu memilih bagaimana orang-orang di sekelilingmu terpengaruh oleh keadaanmu.
Kamu memilih untuk ada dalam keadaan yang baik atau buruk. Itu adalah pilihanmu,
bagaimana kamu hidup.”

read more



  

Mengakui Kegagalan

2009-06-26 Terurut Topik Al-Irsyad Surabaya
Dari millist tetangga
Sumber: Mengakui Kegagalan oleh Sonny Wibisono, penulis, tinggal di
Jakarta
“Kita harus bersedia menerima kegagalan sebagai peluang untuk belajar,
berkembang, memperbaiki diri, membuat permulaan baru, dan bahkan
mengakhiri keterpurukan dan sikap menyerah kita.”
– Charles W. McCoy Jr., dalam bukunya ‘Why Didn’t I Think of That’
DIA sungguh seksi. Bening dan menggairahkan. Siapa pun yang melihatnya,
pasti ingin menjamahnya. Jangan salah, dia bukanlah seorang gadis. Dia
bernama Macintosh. Tak ada yang menyangkal dengan kecantikan dan
kecanggihan komputer keluaran dari Apple tersebut. Tapi, siapa dapat
menduga, perusahaan ini tumbuh dari sebuah kegagalan. Tidak saja dalam
menciptakan alat tersebut, tapi juga lika-liku laki-laki si pemiliknya,
Steve Jobs.
Sekarang marilah kita kembali ke tahun 1976. Dan tengoklah ke dalam
garasi milik keluarga Jobs. Di sana, dua anak muda yang kebetulan
sama-sama bernama Steve, yaitu Jobs dan Wozniak, tengah asyik
mengutak-atik komputer yang bernama Apple 1.
Singkat cerita, perusahaan ini berkembang seperti pohon rambutan di
musim panas. Cepat berbuah dan manis. Hasilnya, perusahaan ini tumbuh
pesat menjadi a big company. Jobs pun merasa tidak kuasa lagi
mengendalikannya. Pada 1983, dia merekrut John Sculley, dari perusahaan
Pepsi-Cola, untuk memimpin Apple Computer.
Sculey memang pemimpin jempolan. Dia sendiri kemudian menemukan
ketidakcocokan dengan Jobs, yang mudah emosi dan berubah pikiran. Dua
tahun kemudian, karena banyak ulah, dia pun memecat Jobs dari jabatannya
dan mengusirnya dari Apple.
Tragis nian. Orang yang mendirikan perusahaan ternyata harus hengkang
dari rumahnya sendiri. Sedih? So pasti. Tak hanya menyesal seumur-umur,
Jobs pun mengakui kegagalannya selama memimpin di Apple. Walau sudah
begitu, keinginan untuk kembali ke Apple ditolak oleh para petingginya.
Namun Jobs tak berlama-lama merenungi kegagalannya. Setelah keluar dari
Apple, ia mendirikan sebuah perusahaan komputer lagi, NeXT Computer,
yang juga tergolong maju dalam hal teknologi. Meski pun canggih, NeXT
tidak pernah menjadi terkenal, kecuali di lingkup riset sains.
Di tahun 1986, Jobs bersama Edwin Catmull mendirikan Pixar, sebuah
studio animasi komputer di Emeryville, California. Satu dekade kemudian,
Pixar berkembang menjadi terkenal dan berhasil dengan film terobosannya,
Toy Story. Sejak saat itu Pixar telah menelurkan film-film yang
memenangkan Academy Award, seperti Finding Nemo dan The Incredibles.
Perusahaan itu kemudian membeli NeXT seharga US$429 juta di tahun 1996.
Dan di tahun itu pula, Apple membawa Jobs kembali ke perusahaan yang ia
dirikan.
Kisah Jobs menjadi teramat manis. Dia merupakan sedikit orang yang gagal
dalam pendidikan. Dia tak pernah tamat kuliah, namun berhasil menjadi
satu CEO tersukses.
Itulah sekelumit cerita mengenai kegigihan Steve Jobs, pendiri Apple.
Ketika memberikan pidato di Stanford University, Juni 2005, Jobs
berterus terang soal kegagalannya di Apple, katanya, “Saya gagal
mengambil kesempatan.” Lebih lanjut, Jobs mengatakan, “Apa yang terjadi
di Apple sedikit pun tak mengubah saya. Saya telah ditolak, namun saya
tetap cinta. Maka, saya memutuskan untuk mulai lagi dari nol.” Dari
cerita ini tergambar jelas, Jobs tak malu mengakui kegagalannya. Ia tak
mau menyerah begitu saja. Kemudian Jobs memperbaiki dan mengevaluasi
kegagalannya untuk kemudian meraih sukses di tahun-tahun berikutnya.
Bagaimana dengan kita? Tentunya kita sering kali mendapatkan kegagalan.
Dalam hal apa saja. Termasuk mungkin, gagal dalam cinta. Gagal dalam
berbisnis. Gagal dalam pekerjaan. Gagal dalam mendidik anak. Atau
bahkan, gagal dalam membina rumah tangga.
Sejatinya, kegagalan merupakan suatu hal yang manusiawi. Kegagalan
bukanlah sesuatu hal yang buruk. Jadi, mengapa harus malu. Masalahnya,
apakah kita berani untuk mengakui suatu kegagalan.
Mengakui kegagalan memang bukanlah perkara yang mudah. Orang yang dengan
tulus mengakui kegagalannya, sudah tentu memiliki jiwa besar. Karena
tidak mudah untuk mengakui suatu kegagalan, maka diperlukan tingkat
keberanian tersendiri dan kejujuran yang paling dalam.
Mengakui kegagalan juga membuka peluang alternatif terbukanya jalan
lain. Kita pun tak hanya terpaku pada satu jalan. Dan seperti yang
dialami Jobs, mengakui kegagalan juga memberikan pelajaran yang lebih
baik lagi untuk tidak mengulangi kesalahan pada hal yang sama.
Ketika kita mengakui kegagalan, niscaya kita akan melihat seluruh
perjalanan yang sudah kita lalui dengan jernih. Alhasil, langkah untuk
memperbaikinya dan mengubahnya menjadi lebih ringan dilakukan.  Namun
tentu saja, hal itu harus dibarengi dengan langkah-langkah untuk membuat
perubahan. Setelah mengetahui letak kesalahannya, langkah selanjutnya
yang ditempuh ialah mengatur kembali rencana berikutnya.
Mengakui kegagalan, bukanlah ‘gagal, titik sampai disini’. Bukan titik,
melainkan koma. Mengakui kegagalan bukanlah suatu pemberhentian akhir,
melainkan suatu terminal transit menuju perjalanan berikutnya 

Cangkir yang Cantik

2009-06-26 Terurut Topik Al-Irsyad Surabaya
Sepasang opa
dan oma pergi belanja di sebuah toko suvenir untuk mencari hadiah buat
cucu mereka. Kemudian mata mereka tertuju kepada sebuah cangkir yang
cantik “Lihat cangkir itu,” kata si oma kepada suaminya. “Kau benar,
inilah cangkir tercantik yang pernah aku lihat,” ujar si opa.
Saat mereka mendekati cangkir itu, tiba-tiba cangkir yang dimaksud berbicara
“Terima kasih untuk perhatiannya, perlu diketahui bahwa aku dulunya
tidak cantik. Sebelum menjadi cangkir yang dikagumi, aku hanyalah
seonggok tanah liat yang tidak berguna. Namun suatu hari ada seorang
penjunan dengan tangan kotor melempar aku ke sebuah roda berputar…
Kemudian ia mulai memutar-mutar aku hingga aku merasa pusing. Stop !
Stop ! Aku berteriak, Tetapi orang itu berkata “belum !” lalu ia mulai
menyodok dan meninjuku berulang-ulang. Stop ! Stop ! teriakku lagi.
Tapi orang ini masih saja meninjuku, tanpa menghiraukan teriakanku.
Bahkan lebih buruk lagi ia memasukkan aku ke dalam perapian. Panas !
Panas ! Teriakku dengan keras. Stop ! Cukup ! Teriakku lagi.
Tapi orang ini berkata “belum !” Akhirnya ia mengangkat aku dari perapian
itu dan membiarkan aku sampai dingin. Aku pikir, selesailah
penderitaanku. Oh ternyata belum. Setelah dingin aku diberikan kepada
seorang wanita muda dan dan ia mulai mewarnai aku. Asapnya begitu
memualkan. Stop ! Stop ! Aku berteriak. Wanita itu berkata “belum !”
Lalu ia memberikan aku kepada seorang pria dan ia memasukkan aku lagi
ke perapian yang lebih panas dari sebelumnya ! Tolong ! Hentikan
penyiksaan ini ! Sambil menangis aku berteriak sekuat-kuatnya. Tapi
orang ini tidak peduli dengan teriakanku. Ia terus membakarku.
Setelah puas “menyiksaku” kini aku dibiarkan dingin. Setelah
benar-benar dingin seorang wanita cantik mengangkatku dan menempatkan
aku dekat kaca. Aku melihat diriku. Aku terkejut sekali. Aku hampir
tidak percaya, karena
di hadapanku berdiri sebuah cangkir yang begitu cantik. Semua kesakitan
dan penderitaanku yang lalu menjadi sirna tatkala kulihat diriku.
Saudara, seperti inilah Allah membentuk kita. Pada saat Ia membentuk kita,
tidaklah menyenangkan, sakit, penuh penderitaan, dan banyak air mata..
Tetapi inilah satu-satunya cara bagi Allah untuk mengubah kita supaya
menjadi cantik dan memancarkan kemuliaan Allah.
“Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke 
dalam berbagai pencobaan, sebab kamu tahu bahwa UJIAN terhadap IMANMU 
menghasilkan KETEKUNAN. Dan biarkanlah ketekunan itu
memperoleh buah yang matang supaya kamu MENJADI SEMPURNA dan utuh dan
tak kekurangan suatu apapun.
” Apabila anda sedang menghadapi ujian hidup, jangan kecil hati, karena Allah 
sedang membentuk anda. Bentukan -
bentukan ini memang menyakitkan tetapi setelah semua proses itu
selesai. Anda akan melihat betapa cantiknya Allah membentuk anda.
{sumber : milist}
RAHMADSYAH

http://priendah.wordpress.com/2009/06/23/cangkir-yang-cantik/



  

Rahasia Kedua Sayap Seekor Lalat

2009-06-26 Terurut Topik Al-Irsyad Surabaya

Sabda Rasulullah saw :
“Jika jatuh seekor lalat pada minuman kalian maka benamkanlah, lalu
keluarkan, sungguh disalah satu sayapnya terdapat penyakit dan pada sebelah
sayap lainnya kesembuhan” (Shahih Bukhari) 



Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Limpahan Puji Kehadirat Allah Swt Yang Maha Luhur, Maha Raja langit dan
bumi, Penguasa Tunggal dan Abadi sebelum alam semesta ada, hingga alam
semesta dihamparkan dan dibimbing dengan bimbingan dan tuntunan pemeliharaan
yang multi sempurna, sehingga alam ini berakhir. Dialah (Allah) Penguasa
Tunggal tanpa ada awalnya dan tanpa ada akhirnya. Berbeda dengan seluruh
makhluk yang pasti ada awal dan akhirnya. Namun Allah Sang Pencipta awal dan
akhir maka Allah tidak terikat dengan kalimat awal dan akhir.

Dialah Abadi Swt Maha Tunggal, “laysa kamitslihi syai’un” tiada
menyerupai-Nya dengan segala sesuatu. QS. Assyura : 11. Dan bersatu segala
kesempurnaan kepada Nama-Nya Yang Maha Tunggal, Allah Swt sepanjang waktu
dan zaman. Semakin manusia mempelajari apa – apa yang ada di alam maka ia
akan semakin memahami rahasia Keagungan Illahi. Semakin ia memperdalam
sunnah Sang Nabi saw pembawa rahmat maka ia akan semakin memahami betapa
indahnya Allah Jalla Wa Alla dan ajarannya.

Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Dalam perkumpulan luhur ini, berkumpul sedemikian hamba yang kesemua jiwa
mereka dilihat dan dipandang oleh Rabbul Alamin, Maha Melihat setiap
perasaan yang terdalam, Maha Melihat semua yang telah kita lakukan, Maha
Tahu apa yang akan terjadi esok dan Maha Mampu membolak – balikkan keadaan
kita di masa mendatang. Dialah Tunggal, Allah Allah Jalla Wa Alla Yang Maha
Abadi, Allah yang selalu dimuliakan dan selalu agung di alam semesta,
mengatur kerajaan alam semesta ini dengan kesempurnaan.

Sampailah kita kepada hadits Sang Nabi, Sayyidina Muhammad Saw. Diriwayatkan
didalam Shahih Bukhari, satu hadits yang tampaknya remeh saja, akan tetapi
justru membuka rahasia kemuliaan dan kesempurnaan serta kemutakhiran ajaran
Sayyidina Muhammad Saw. Beliau bersabda “idza waqa’adzdzubabu fi syarabi
ahadikum falyaghmishu tsumma liyanzi’hu fainna fi ihda janahaiyhi da’an wal
ukhra syifa’an” jika jatuh seekor lalat pada minuman kalian maka
benamkanlah, karena di salah satu sayapnya terdapat penyakit dan pada sayap
yang satunya terdapat penyembuhnya. 

Tentunya kita bukan harus selalu berbuat demikian. Yang kita bahas disini,
bahwa hal ini bukanlah seekor lalat jatuh di gelas dan harus dibenamkan,
karena hubungan lebih jauh dari hadits ini bukan perintah, tetapi merupakan
suatu hal yang bisa menetralisir air itu dari racun lalat. Hal ini
dibuktikan oleh para ilmuwan kita, Sebagaimana mereka mempelajari daripada
serangga – serangga yang ada dibumi. Mereka menemukan dahsyatnya dan
kehebatan serangga – serangga yang menakjubkan bahwa lalat itu mengepakkan
sayapnya sebanyak 200 hingga 400X setiap detiknya. Dan setiap detik ia
menggerakkan sayapnya 200 hingga 400X gerakan. Dan juga pada satu hewan yang
disebut “Ganjur” bahkan sampai mengepakkan sayapnya 1000X setiap detiknya.
Para ilmuwan mempelajari 4 jenis serangga, mereka mendalaminya dan dikatakan
kami baru mempelajari 4 macam serangga dan masih tersisa lebih dari 10 juta
macam serangga di muka bumi. Dan tentunya juga, demikian banyak mereka
melakukan penemuan – penemuan dan keajaiban pada serangga sehingga mereka
mengatakan bahwa didalam setiap sayap seekor lalat itu ada daripada fungsi –
fungsi elevator dan fungsi – fungsi depressor, yaitu fungsi mengangkat dan
menurunkan sayapnya. Dan itu bergerak 200 hingga 400X setiap detiknya dan
gerakan lalat itu yang demikian sangat menakjubkannya itu selalu bergerak
dalam bermenit – menit atau berjam – jam. Gerakan otot yang sedemikian
cepatnya menggerakkan sayap seekor lalat yang sangat kecil. 

Read More


  

Kisah Mengharukan - Seorang Kakak dan Adik

2009-06-18 Terurut Topik Al-Irsyad Surabaya



Sebuah Kisah untuk kita renungkan dan jadikan motivasi.

Aku dilahirkan di sebuah dusun pegunungan yang sangat terpencil. Hari
demi hari, orang tuaku membajak tanah kering kuning, dan punggung
mereka menghadap ke langit. Aku mempunyai seorang adik, tiga tahun
lebih muda dariku. Suatu ketika, untuk membeli sebuah sapu tangan yang
mana semua gadis di sekelilingku kelihatannya membawanya, aku mencuri
lima puluh sen dari laci ayahku. Ayah segera menyadarinya. Beliau
membuat adikku dan aku berlutut di depan tembok, dengan sebuah tongkat
bambu ditangannya. “Siapa yang mencuri uang itu?” Beliau bertanya. Aku
terpaku, terlalu takut untuk berbicara. Ayah tidak mendengar siapa pun
mengaku, jadi Beliau mengatakan, “Baiklah, kalau begitu, kalian berdua
layak dipukul!”
Dia mengangkat tongkat bambu itu tinggi-tinggi. Tiba-tiba, adikku
mencengkeram tangannya dan berkata, “Ayah, aku yang melakukannya!”
Tongkat panjang itu menghantam punggung adikku bertubi-tubi. Ayah
begitu marahnya sehingga ia terus-menerus mencambukinya sampai Beliau
kehabisan nafas.
Sesudahnya, Beliau duduk di atas ranjang batu bata kami dan memarahi, “Kamu 
sudah belajar mencuri dari rumah sekarang, hal
memalukan apa lagi yang akan kamu lakukan di masa mendatang? Kamu layak
dipukul sampai mati! Kamu pencuri tidak tahu malu!” Malam itu, ibu dan
aku memeluk adikku dalam pelukan kami. Tubuhnya penuh dengan luka,
tetapi ia tidak menitikkan air mata setetes pun. Di pertengahan malam
itu, saya tiba-tiba mulai menangis meraung-raung. Adikku menutup
mulutku dengan tangan kecilnya dan berkata, “Kak, jangan menangis lagi
sekarang. Semuanya sudah terjadi.”
Aku masih selalu membenci diriku karena tidak memiliki cukup
keberanian untuk maju mengaku. Bertahun-tahun telah lewat, tapi insiden
tersebut masih kelihatan seperti baru kemarin. Aku tidak pernah akan
lupa tampang adikku ketika ia melindungiku. Waktu itu, adikku berusia 8
tahun. Aku berusia 11.
Ketika adikku berada pada tahun terakhirnya di SMP, ia lulus untuk
masuk ke SMA di pusat kabupaten. Pada saat yang sama, saya diterima
untuk masuk ke sebuah universitas propinsi. Malam itu, ayah berjongkok
di halaman, menghisap rokok tembakaunya, bungkus demi bungkus.
Saya mendengarnya memberengut, “Kedua anak kita memberikan hasil yang
begitu baik… hasil yang begitu baik…” Ibu mengusap air matanya yang
mengalir dan menghela nafas, “Apa gunanya? Bagaimana mungkin kita bisa
membiayai keduanya sekaligus?” Saat itu juga, adikku berjalan keluar ke
hadapan ayah dan berkata, “Ayah, saya tidak mau melanjutkan sekolah
lagi, telah cukup membaca banyak buku. ” Ayah mengayunkan tangannya dan
memukul adikku pada wajahnya. “Mengapa kau mempunyai jiwa yang begitu
keparat lemahnya? Bahkan jika berarti saya mesti mengemis di jalanan
saya akan menyekolahkan kamu berdua sampai selesai!” Dan begitu
kemudian ia mengetuk setiap rumah di dusun itu untuk meminjam uang. Aku
menjulurkan tanganku selembut yang aku bisa ke muka adikku yang
membengkak, dan berkata, “Seorang anak laki-laki harus meneruskan
sekolahnya; kalau tidak ia tidak akan pernah meninggalkan jurang
kemiskinan ini.”
Aku, sebaliknya, telah memutuskan untuk tidak lagi meneruskan ke
universitas.Siapa sangka keesokan harinya, sebelum subuh datang, adikku
meninggalkan rumah dengan beberapa helai pakaian lusuh dan sedikit
kacang yang sudah mengering. Dia menyelinap ke samping ranjangku dan
meninggalkan secarik kertas di atas bantalku: “Kak, masuk ke
universitas tidaklah mudah. Saya akan pergi mencari kerja dan
mengirimimu uang.” Aku memegang kertas tersebut di atas tempat tidurku,
dan menangis dengan air mata bercucuran sampai suaraku hilang. Tahun
itu, adikku berusia 17 tahun. Aku 20. Dengan uang yang ayahku pinjam
dari seluruh dusun, dan uang yang adikku hasilkan dari mengangkut semen
pada punggungnya di lokasi konstruksi, aku akhirnya sampai
ke tahun ketiga (di universitas).Baca Lanjutannya 
dihttp://priendah.wordpress.com/2009/05/13/cerita-mengharukan-kisah-seorang-kakak-dan-adik/


  

Kisah Mengharukan, Mandikan Aku Bunda

2009-06-18 Terurut Topik Al-Irsyad Surabaya


Kisah mengharukan, Mandikan Aku Bunda
April 2, 2009 at 9:59 am
(Islami, Pendidikan) · Edit 
Tags: Islam, kisah islami, kisah mengharukan, mandikan aku bunda, pelajaran 
yang sangat menyedihkan 
Di bawah ini adalah salah satu contoh tragis. 
Sering kali orang tidak mensyukuri apa yang diMILIKInya sampai akhirnya
Rani, sebut saja begitu namanya. Kawan kuliah ini berotak cemerlang
dan memiliki idealisme tinggi. Sejak masuk kampus, sikap dan konsep
dirinya sudah jelas: meraih yang terbaik, di bidang akademis maupun
profesi yang akan digelutinya. ”Why not the best,” katanya selalu,
mengutip seorang mantan presiden Amerika.
Ketika Universitas mengirim mahasiswa untuk studi Hukum
Internasional di Universiteit Utrecht, Belanda, Rani termasuk salah
satunya. Saya lebih memilih menuntaskan pendidikan kedokteran.
Berikutnya, Rani mendapat pendamping yang ‘’selevel”; sama-sama berprestasi, 
meski berbeda profesi.
Alifya, buah cinta mereka, lahir ketika Rani diangkat sebagai staf
diplomat, bertepatan dengan tuntasnya suami dia meraih PhD. Lengkaplah
kebahagiaan mereka. Konon, nama putera mereka itu diambil dari huruf
pertama hijaiyah ”alif” dan huruf terakhir ”ya”, jadilah nama yang enak
didengar: Alifya. Saya tak sempat mengira, apa mereka bermaksud
menjadikannya sebagai anak yang pertama dan terakhir.
Ketika Alif, panggilan puteranya itu, berusia 6 bulan, kesibukan
Rani semakin menggila. Bak garuda, nyaris tiap hari ia terbang dari
satu kota ke kota lain, dan dari satu negara ke negara lain.
Setulusnya saya pernah bertanya, ”Tidakkah si Alif terlalu kecil
untuk ditinggal-tinggal? ” Dengan sigap Rani menjawab, ”Oh, saya sudah
mengantisipasi segala sesuatunya. Everything is OK!” Ucapannya itu
betul-betul ia buktikan. Perawatan dan perhatian anaknya, ditangani
secara profesional oleh baby sitter mahal. Rani tinggal mengontrol
jadual Alif lewat telepon. Alif tumbuh menjadi anak yang tampak lincah,
cerdas dan gampang mengerti.
Kakek-neneknya selalu memompakan kebanggaan kepada cucu semata
wayang itu, tentang kehebatan ibu-bapaknya. Tentang gelar dan nama
besar, tentang naik pesawat terbang, dan uang yang banyak.
”Contohlah ayah-bunda Alif, kalau Alif besar nanti.” Begitu selalu
nenek Alif, ibunya Rani, berpesan di akhir dongeng menjelang tidurnya.
Ketika Alif berusia 3 tahun, Rani bercerita kalau dia minta adik.
Terkejut dengan permintaan tak terduga itu, Rani dan suaminya kembali
menagih pengertian anaknya. Kesibukan mereka belum memungkinkan untuk
menghadirkan seorang adik buat Alif. Lagi-lagi bocah kecil ini
”memahami” orang tuanya. Buktinya, kata Rani, ia tak lagi merengek
minta adik. Alif, tampaknya mewarisi karakter ibunya yang bukan
perengek. Meski kedua orangtuanya kerap pulang larut, ia jarang sekali
ngambek.
Bahkan, tutur Rani, Alif selalu menyambut kedatangannya dengan penuh ceria. 
Maka, Rani menyapanya ”malaikat kecilku”.
Sungguh keluarga yang bahagia, pikir saya. Meski kedua orangtuanya
super sibuk, Alif tetap tumbuh penuh cinta. Diam-diam, saya iri pada
keluarga ini.
Suatu hari, menjelang Rani berangkat ke kantor, entah mengapa Alif
menolak dimandikan baby sitter. ”Alif ingin Bunda mandikan,” ujarnya
penuh harap. Karuan saja Rani, yang detik ke detik waktunya sangat
diperhitungkan, gusar. Ia menampik permintaan Alif sambil tetap gesit
berdandan dan mempersiapkan keperluan kantornya. Suaminya pun turut
membujuk Alif agar mau mandi dengan Tante Mien, baby sitter-nya.
Lagi-lagi, Alif dengan pengertian menurut, meski wajahnya cemberut.
Peristiwa ini berulang sampai hampir sepekan. ”Bunda, mandikan aku!”
kian lama suara Alif penuh tekanan. Toh, Rani dan suaminya berpikir,
mungkin itu karena Alif sedang dalam masa pra-sekolah, jadinya agak
lebih minta perhatian. Setelah dibujuk-bujuk, akhirnya Alif bisa
ditinggal juga.
Sampai suatu sore, saya dikejutkan telponnya Mien, sang baby sitter.
”Bu dokter, Alif demam dan kejang-kejang. Sekarang di Emergency.”
Setengah terbang, saya ngebut ke UGD. But it was too late. Allah sudah
punya rencana lain. Alif, si malaikat kecil, keburu dipanggil pulang
oleh-Nya.
Rani, ketika diberi tahu soal Alif, sedang meresmikan kantor
barunya. Ia shock berat. Setibanya di rumah, satu-satunya keinginan dia
adalah memandikan putranya. Setelah pekan lalu Alif mulai menuntut,
Rani memang menyimpan komitmen untuk suatu saat memandikan anaknya
sendiri.
Dan siang itu, janji Rani terwujud, meski setelah tubuh si kecil
terbaring kaku. ”Ini Bunda Lif, Bunda mandikan Alif,” ucapnya lirih, di
tengah jamaah yang sunyi. Satu persatu rekan Rani menyingkir dari
sampingnya, berusaha menyembunyikan tangis.
Ketika tanah merah telah mengubur jasad si kecil, kami masih berdiri
mematung di sisi pusara. Berkali-kali Rani, sahabatku yang tegar itu,
berkata, ”Ini sudah takdir, ya kan. Sama saja, aku di sebelahnya
ataupun di seberang lautan, kalau sudah saatnya, ya dia pergi juga
kan?” Saya diam saja.
Rasanya Rani memang tak perlu hiburan 

Al-Khazini Saintis Muslim Perintis Ilmu Gravitasi

2009-06-18 Terurut Topik Al-Irsyad Surabaya



”Fisikawan terbesar sepanjang sejarah.” Begitulah  Charles C Jilispe, editor  
Dictionary of Scientyfic Bibliography menjuluki saintis Muslim, al-Khazini. 
Para sejarawan sains menempatkan
saintis kelahiran Bizantium alias Yunani itu dalam posisi yang sangat
terhormat.
Betapa tidak, ilmuwan Muslim yang berjaya di abad ke-12 M – tepatnya
1115-1130 M – itu telah memberi kontribusi yang sangat besar bagi
perkembangan sains modern, terutama dalam fisika dan astronomi.
al-Khazini merupakan saintis Muslim serbabisa yang menguasai astronomi,
fisika, biologi, kimia, matematika serta filsafat.
Sederet buah pikir yang dicetuskannya tetap abadi sepanjang zaman.
al-Khazini merupakan ilmuwan yang mencetuskan beragam teori penting
dalam sains seperti: metode ilmiah eksperimental dalam mekanik; energi
potensial gravitasi; perbedaan daya, masa dan berat; serta jarak
gravitasi.
“Teori keseimbangan hidrostatis yang dicetuskannya telah mendorong
penciptaan peralatan ilmiah. al-Khazini adalah salah seorang saintis
terbesar sepanjang masa,” ungkap Robert E Hall (1973) dalam tulisannya
berjudul ”al-Khazini” yang dimuat dalam A Dictionary of Scientific Biography 
Volume VII.
Sejatinya, al-Khazini bernama lengkap Abdurrahman al-Khazini. Menurut Irving M 
Klotz, dalam tulisannya bertajuk “Multicultural Perspectives in Science 
Education: One Prescription for Failure”, sang ilmuwan hidup di abad ke-12 M. 
”Dia berasal dari Bizantium atau
Yunani,” tutur Klotz. al-Khazini menjadi budak Dinasti Seljuk Turki,
setelah kerajaan Islam itu menaklukkan wilayah kekuasaan Kaisar 
Konstantinopel, Romanus IV Diogenes.
Al-Khazini kemudian dibawa ke Merv, sebuah metropolitan terkemuka
pada Abad ke-12 M. Merv berada di Persia dan kini Turkmenistan. Sebagai
seorang budak, nasib al-Khazini sungguh beruntung. Oleh tuannya yang
bernama al-Khazin, ia diberi pendidikan sang sangat baik. Ia diajarkan
matematika dan filsafat.
Tak cuma itu, al-Khazini juga dikirimkan untuk belajar pada seorang
ilmuwan dan penyair agung dari Persia bernama Omar Khayyam. Dari sang
guru, dia mempelajari sastra, metematika, astronomi dan filsafat. 
Menurut Boris Rosenfeld (1994) dalam bukunya “Abu’l-Fath Abd al-Rahman 
al-Khazini, saat itu Omar Khayyam juga menetap di kota Merv.
Berbekal otak yang encer, al-Khazini pun kemudian menjelma menjadi
seorang ilmuwan berpengaruh. Ia menjadi seorang matematikus terpandang
yang langsung berada di bawah perlindungan, Sultan Ahmed Sanjar, 
penguasa Dinasti Seljuk. Sayangnya, kisah dan perjalanan hidup
al-Khazini tak banyak terekam dalam buku-buku sejarah.
Salah Zaimeche PhD (2005) dalam bukunya berjudul Merv menuturkan, al-Khazini 
adalah seorang ilmuwan yang bersahaja. Meski
kepandaiannya sangat dikagumi dan berpengaruh, ia tak silau dengan
kekayaan. Menurut Zaimeche, al-Khazini sempat menolak dan mengembalikan
hadiah sebesar 1.000 keping emas (dinar) dari seorang istri Emir Seljuk.
”Ia hanya merasa cukup dengan uang tiga dinar dalam setahun,” papar Zaimeche.
Para sejarawan sains mengungkapkan, pemikiran-pemikiran al-Khazini
sangat dipengaruhi oleh sejumlah ilmuwan besar seperti Aristoteles,
Archimedes, Al-Quhi,  Ibnu Haitham atau Alhacen, al-Biruni serta Omar
Khayyam. Selain itu, pemikiran al-Khazini juga sangat berpengaruh bagi
pengembangan sains di dunia Barat dan Islam. Salah satu ilmuwan Barat
yang banyak terpengaruh al-Khazini adalah Gregory Choniades – astronom
Yunani yang meninggal pada abad ke-13 M.
Pemikiran
Salah satu kontribusi penting yang diwarisakan al-Khazini dalam bidang
astronomi adalah Tabel Sinjaric. Tabel itu dituliskannya dalam sebuah
risalah astronomi bertajuk  az-Zij as-Sanjari. Dalam manuskrip itu, dia 
menjelaskan jam air 24 jam yang didesain untuk
kegunaan astronomi. Inilah salah satu jam astronomi pertama yang
dikenal di dunia Islam.
Selain itu, al-Khazini juga menjelaskan tentang  posisi 46 bintang. Risalahnya 
yang berjudul Al-Khazini’s Zij as-Sanjari itu kemudian diterjemahkan kedalam 
bahasa Yunani oleh  Gregory
Choniades pada abad ke-13 M. Risalah astronomi yang ditulis al-Khazini
pun menjadi rujukan para ilmuwan dan pelajar di Kekaisaran Bizantium.
Kontribusi penting lainnya yang diwariskan al-Khazini dalam bidang fisika 
adalah kitab Mizan al-Hikmah atau Balance of Wisdom.
Buku yang ditulisnya pada  1121 M itu mengungkapkan bagian penting
fisika Islam. Dalam buku itu, al-Khazini menjelaskan sacara detail
pemikiran dan teori yang diciptakannya tentang keseimbangan
hidrostatika, konstruksi dan kegunaan, serta teori statika atau ilmu
keseimbangan dan  hidrostatika.
Selain menjelaskan pemikirannya tentang teori-terori itu, al-Khazani
juga menguraikan perkembangan ilmu itu dari para pendahulu serta
ilmuwan yang sezaman dengannya. Dalam bukunya itu, al-Khazini juga
menjelaskan beberapa peralatan yang diciptakan ilmuwan pendahulunya
seperti araeometer buatan Pappus serta  pycnometer flask yang
diciptakan al-Biruni.
Buku itu dinilai Nasr sebagai sebuah karya ilmiah Muslim yang paling
esensial tentang 

Kura-Kura vs Kancil Cerita Terbaru

2009-06-18 Terurut Topik Al-Irsyad Surabaya
maaf sebelumnya kalau sudah pernah baca cerita ini..
just wanna share..
CERITA BARU TENTANG vs KURA KURA DAN KANCIL
Suatu hari Kura Kura dan Kancil berdebat tentang siapa yang lebih
cepat. Mereka menyetujui jalur tertentu untuk bertanding dan mulailah
mereka bertanding
Sang Kancil melesat dengan cepat dan setelah merasa jauh melampaui Kura
Kura dia berhenti sejenak dibawah pohon untuk beristirahat sebelum
memulai lagi perlombaannya.
Sang Kancil terduduk dibawah pohon dan akhirnya tertidur.
Dan Kura Kura berhasil melampauinya dan keluar sebagai juara
Sang Kancil terbangun dan mendapatkan dirinya kalah didalam perlombaan tersebut.
Maksud dari cerita ini adalah :
mereka yang lambat, apabila konsisten, akan dapat memenangkan pertandingan

Ini adalah cerita yang biasa kita dengar sejak masa kecil
Baru baru ini seseorang bercerita versi baru yang lebih menarik.
Rupanya ceritanya bersambung ……….
Sang Kancil sangat kecewa dengan kekalahannya lalu melakukan analisis 
penyebabnya.
Dia sadar bahwa dia kalah karena terlampau percaya diri, kurang hati hati dan 
terlena
Kalau saja dia bisa lebih waspada maka tidaklah mungkin Kura Kura bisa 
mengalahkannya.
Lalu ditantangnya lagi Kura Kura tersebut untuk melakukan lomba ulang yang 
disetujui oleh Kura Kura
Dan kali ini, sang Kancil menang mutlak karena dia berlari tanpa henti
Maksud dari cerita ini adalah :
Cepat dan konsisten akan mengalahkan yang lambat dan konsisten
Kalau ada dua orang di perusahaan, yang satu lambat, pakai metoda dan
handal sedangkan yang satu lagi cekatan dan handal, maka yang cepat dan
handal akan maju lebih cepat
Lambat asal Konsisten itu bagus akan tetapi lebih bagus lagi kalau Cepat dan 
Konsisten
Tetapi ceritanya tidak hanya sampai disini.
Kali ini sang Kura Kura mulai berpikir dan sadar bahwa tidaklah mungkin 
berlomba dengan Kancil pada jalur seperti yang lalu
Setelah berpikir keras, kali ini Kura Kura menantang sang Kancil untuk berlomba 
lagi pada jalur perlombaan yang berbeda
Sang kancil setuju.
Mereka mulai berpacu dan sang Kancil berlari dengan cepat tanpa
berhenti sampai akhirnya terpaksa berhenti ditepi sungai, karena harus
menyeberang
Rupanya garis finish nya terletak beberapa ratus meter setelah tepi diseberang 
sungai .
Sang Kancil bingung tidak tahu harus berbuat apa…..
dan tak lama kemudian muncul Kura Kura menyusul dan dengan santainya
menyeberang sampai kegaris finish dan memenangkan pertandingan

Baca Lanjutannya