WATAK BERDASARKAN TANGGAL LAHIR

2009-07-29 Terurut Topik Barnabas Yudha
JANUARI


  a.. 1 Januari Mudah tersinggung perasaannya, pemikirannya cerdas dan manis 
budi bahasanya dan memiliki sifat-sifat aneh dan ada kemungkinan mengembara. 
Karena sifatnya yang murah hati dan kalau kurang waspada mudah menjadi korban 
penipuan 
  b.. 2 Januari Mudah menjadi tegang, suka melamun, perasaannya peka dan 
idealis serta kadang-kadang bersifat melankolik (gampang merasa sedih atau 
bermuram durja). Dalam bidang pekerjaan yang legal atau halal bisa mencapai 
sukses. .. 
  c.. 3 Januari Cerdik pandai, mudah tersinggung dan mudah naik darah karena 
terpengaruh oleh perasaannya yang sangat peka, suka mengkritik dan bersifat 
artistik, artinya suka akan kesenian atau hal-hal yang bersifat seni.. Sesekali 
bisa tertipu... 
  d.. 4 Januari Berpikiran tajam dan banyak inisiatifnya, suka menyelidiki 
segala sesuatu dengan teliti. Dalam bidang asamara bisa tidak beruntung dan 
bisa mengalami hal-hal yang kurang menyenangkan serta harus berhati-hati 
terhadap musuh dalam selimut 
  e.. 5 Januari Memiliki inteligensi cukup tinggi, pandai menganalisa segala 
sesuatu, bisa memperoleh kehormatan dan penghargaan dan bisa sukses dalam karir 
kemiliteran dan dalam bidang Angkatan Laut... 
  f.. 6 Januari Sangat aktif dan penuh kegiatan, welas kasih dan penuh semangat 
dalam melakukan segala macam pekerjaan. Bisa sukses dalam bidang usaha dagang 
sebab ulet dan sabar dalam menanti hasil yang diharapkan... 
  g.. 7 Januari Gerak-geriknya cepat, otaknya jernih dan ambisius, bragasan dan 
mudah sekali tersinggung, suka mengecam orang tanpa khawatir akan akibatnya. .. 
  h.. 8 Januari Cerdas, tangkas, materialistis, sering cerewet, mau menang 
sendiri dan keras kepala serta semangat berjuangnya tinggi dalam menempuh 
penghidupan. .. 
  i.. 9 Januari Tindak tanduknya sangat berhati-hati, suka menaruh curiga atau 
berprasangka, tidak suka bergurau dan berangan-angan hidup bebas serta tidak 
mau bergantung pada orang lain dan oleh kecerdikannya mereka bisa mencapai 
sukses tetapi kurang beruntung dalam bidang percintaan... 
  j.. 10 Januari Agak ambisius, suka mengejar kedudukan dan kehormatan, 
pandangannya luas dan sering tepat mengenai sasaran sehingga bisa terkenal dan 
dihormati serta pandai mengatur organisasi... 
  k.. 11 Januari Gemar belajar, sangat pandai, ulet dan teladan dalam menuntut 
ilmu sehingga bisa menjadi seorang sarjana yang ahli... 
  l.. 12 Januari Biasanya berhati-hati, tenang, teliti dan banyak segan tetapi 
bicaranya sungguh-sungguh serta mengenal disiplin sehingga bisa sukses dalam 
mencapai kedudukan terhormat... 
  m.. 13 Januari Cerdas dan sangat kuat pemusatan pikirannya. Dalam menuntut 
ilmu yang disukainya, ia bisa bersungguh-sungguh. Jika bekerja di lingkungan 
pemerintahan, maka bisa berhasil... 
  n.. 14 Januari Memiliki pembawaan yang baik, cerdas, pikirannya asli, bisa 
menguasai ilmu kebatinan yang tinggi, sayangnya mereka agak malas dan suka acuh 
tak acuh meskipun selalu berhati-hati dalam setiap langkah yang dilakukannya... 
  o.. 15 Januari Agak pandai, memiliki penglihatan luas, dalam menempuh 
penghidupan bisa memperoleh penolong-penolong baik yang akan mengangkat 
kehormatan dirinya.Sayangnya kesehatannya kurang baik... 
  p.. 16 Januari Sangat aktif, sifatnya mudah tersinggung, suka bermuram durja, 
kurang memperhatikan keadaan jasmaninya dan memiliki kecenderungan untuk 
berkelana jauh dari tempat kelahirannya... 
  q.. 17 Januari Sangat sukar untuk dirawat karena badannya lemah sehingga 
memerlukan banyak perhatian, memiliki otak yang cukup terang sehingga mudah 
memahami apa saja yang dipelajarinya dan gemar akan seni musik dan segala 
sesuatu yang bersifat artistik. .. 
  r.. 18 Januari Meskipun tampak lemah-lembut tetapi kemauannya besar, murah 
hati, suka berkorban, senang bergotong royong, artistik dan musikal serta 
pandai dan cakap di berbagai bidang. .. 
  s.. 19 Januari Memiliki firasat yang tajam dan luar biasa pandai, bisa 
berhasil gemilang dalam bidang ilmu pengetahuan dan umumnya bergaul di kalangan 
orang-orang cerdik pandai... 
  t.. 20 Januari Pandai berdiplomasi, panjang akal dan berani, artistik dan 
musikal serta bisa sukses di bidang politik dan ketatanegaraan. .. 
  u.. 21 Januari Pada umumnya bersemangat, cerdik, gagah berani, suka sekali 
mengejar ilmu pengetahuan yang luas, bisa memperoleh kemajuan berkat dukungan 
orang-orang yang berpengaruh, tetapi dalam kisah-kisah cinta bisa mengalami 
keadaan bahaya yang merugikan dan mengecewakan... 
  v.. 22 Januari Memiliki sifat ramah tamah, simpatik, berakal, banyak disukai 
orang, bisa tertarik pada politik dan masalah sosial dan bisa sukses berkat 
bantuan orang-orang yang lebih tua serta bisa mengalami perkawinan yang bahagia 
dan sejahtera. .. 
  w.. 23 Januari Baik, ramah, dermawan dan sangat aktif tetapi kadangkala 
murung. Ia bisa memperoleh keuntungan tanpa diduga.. .. 
  x.. 24 Januari Memiliki firasat yang tajam, agak pemalu dan banyak segan 
serta tidak mudah mempercayai orang

Kisah Sebatang Bambu

2009-07-29 Terurut Topik Barnabas Yudha
 Kisah Sebatang Bambu 

Sebatang bambu yang indah tumbuh di halaman rumah seorang petani. Batang bambu
ini tumbuh tinggi menjulang di antara batang-batang bamboo lainnya. 

Suatu hari datanglah sang petani yang empunya pohon bambu itu. Dia berkata 
kepada batang bambu," Wahai bambu, maukah engkau kupakai untuk menjadi pipa 
saluran air, yang sangat berguna untuk mengairi sawahku?" 

Batang bambu menjawabnya, "Oh tentu aku mau bila dapat berguna bagi
engkau, Tuan. Tapi ceritakan apa yang akan kau lakukan untuk membuatku
menjadi pipa saluran air itu." 

Sang petani menjawab, Pertama, aku akan menebangmu untuk memisahkan engkau dari 
rumpunmu yang indah itu. Lalu aku akan membuang cabang-cabangmu yang dapat 
melukai orang yang memegangmu. Setelah itu aku akan membelah-belah engkau 
sesuai dengan keperluanku. Terakhir aku akan membuang sekat-sekat yang ada di 
dalam batangmu, supaya air dapat mengalir dengan lancar. Apabila aku sudah 
selesai dengan pekerjaanku, engkau akan menjadi pipa yang akan mengalirkan air 
untuk mengairi sawahku sehingga padi yang kutanam dapat tumbuh dengan subur." 

Mendengar hal ini, batang bambu lama terdiam..., kemudian dia berkata kepada 
petani, "Tuan, tentu aku akan merasa sangat sakit ketika engkau menebangku. 
Juga pasti akan sakit ketika engkau membuang cabang-cabangku, bahkan lebih 
sakit lagi ketika engkau membelah-belah batangku yang indah ini, dan pasti tak 
tertahankan ketika engkau mengorek-ngorek bagian dalam tubuhku untuk membuang 
sekat-sekat penghalang itu.  Apakah aku akan kuat melalui semua proses itu, 
Tuan?" 

Petani menjawab batang bambu itu, " Wahai bambu, engkau pasti kuat melalui 
semua itu, karena aku memilihmu justru karena engkau yang paling kuat dari 
semua batang pada rumpun ini. Jadi tenanglah." 

Akhirnya batang bambu itu menyerah, "Baiklah, Tuan. Aku ingin sekali berguna 
bagimu. Ini aku, tebanglah aku, perbuatlah sesuai dengan yang kau kehendaki." 

Setelah petani selesai dengan pekerjaannya, batang bambu indah yang dulu hanya 
menjadi penghias halaman rumah petani, kini telah berubah menjadi pipa saluran 
air yang mengairi sawahnya sehingga padi dapat tumbuh dengan subur dan berbuah 
banyak.





Selengkapnya 



More Collections:
http://mywordscollections.blogspot.com


Barnabas "jedhoed" Yudha

email:
barnabas.yu...@hotmail.com
barnabas.yu...@gmail.com


6 Pertanyaan

2009-07-29 Terurut Topik Barnabas Yudha
6 Pertanyaan 



  Suatu hari Seorang Guru berkumpul dengan murid-muridnya. ..
  Lalu beliau mengajukan enam pertanyaan.. ..

  Pertama...


  "Apa yang paling dekat dengan diri kita di dunia ini...???"

  Murid-muridnya ada yang menjawab "orang tua",
  "guru", "teman", dan
  "kerabatnya" ..
  Sang Guru menjelaskan semua jawaban itu benar...
  Tetapi yang paling dekat dengan kita adalah
  "kematian".. ..
  Sebab kematian adalah PASTI adanya

  Lalu Sang Guru meneruskan pertanyaan 

  kedua...
  "Apa yang paling jauh dari diri kita di dunia ini...???"
  Murid-muridnya ada yang menjawab... "negara
  Cina", "bulan", "matahari", dan
  "bintang-bintang" ...
  Lalu Sang Guru menjelaskan bahwa semua jawaban yang
  diberikan adalah benar...
  Tapi yang paling benar adalah "masa lalu"...
  Siapa pun kita... bagaimana pun kita...dan betapa kayanya
  kita... tetap kita
  TIDAK bisa kembali ke masa lalu...
  Sebab itu kita harus menjaga hari ini... dan hari-hari yang
  akan datang..

  Sang Guru meneruskan dengan pertanyaan yang 

  ketiga...
  "Apa yang paling besar di dunia ini...???"
  Murid-muridnya ada yang menjawab "gunung",
  "bumi", dan "matahari".. ..
  Semua jawaban itu benar kata Sang Guru ...
  Tapi yang paling besar dari yang ada di dunia ini adalah "nafsu"...
  Banyak manusia menjadi celaka karena memperturutkan hawa
  nafsunya...
  Segala cara dihalalkan demi mewujudkan impian nafsu duniawi
  Karena itu, kita harus hati-hati dengan hawa nafsu ini...
  jangan sampai
  nafsu membawa kita ke neraka (atau kesengsaraan dunia dan
  akhirat)...

  Pertanyaan keempat adalah...
  "Apa yang paling berat di dunia ini...???"
  Di antara muridnya ada yang menjawab... "baja",
  "besi", dan "gajah"...
  "Semua jawaban hampir benar...", kata Sang Guru
  tapi yang paling berat adalah "memegang amanah"...

  Pertanyaan yang kelima adalah... "Apa yang paling
  ringan di dunia ini...???"
  Ada yang menjawab "kapas", "angin",
  "debu", dan "daun-daunan" ...
  "Semua itu benar...", kata Sang Guru...
  tapi yang paling ringan di dunia ini adalah
  "meninggalkan ibadah"...

  Lalu pertanyaan keenam adalah...
  "Apakah yang paling tajam di dunia ini...???"
  Murid-muridnya menjawab dengan serentak...
  "PEDANG...!! !"
  "(hampir) Benar...", kata Sang Guru
  tetapi yang paling tajam adalah "lidah manusia"...
  Karena melalui lidah, manusia dengan mudahnya menyakiti
  hati... dan melukai perasaan saudaranya sendiri...

  Sudahkah kita menjadi insan yang selalu ingat akan
  KEMATIAN...
  senantiasa belajar dari MASA LALU...
  dan tidak memperturutkan NAFSU...???
  Sudahkah kita mampu MENGEMBAN AMANAH sekecil apapun...
  dengan tidak MENINGGALKAN IBADAH
  serta senantiasa MENJAGA LIDAH kita...???
 


More Collections:

http://www.kuchika.com
http://mywordscollections.blogspot.com


Barnabas "jedhoed" Yudha

email:
barnabas.yu...@hotmail.com
barnabas.yu...@gmail.com
<<40.gif>>

Kisah Sehelai Pita Kuning

2009-07-21 Terurut Topik Barnabas Yudha
Kisah Sehelai Pita Kuning 

Pada tahun 1971 surat kabar New York Post menulis kisah nyata tentang seorang 
pria yang hidup di sebuah kota kecil di White Oak, Georgia, Amerika. Pria ini 
menikahi seorang wanita yang cantik dan baik, sayangnya dia tidak pernah 
menghargai istrinya. Dia tidak menjadi seorang suami dan ayah yang baik. Dia 
sering pulang malam- malam dalam keadaan mabuk, lalu memukuli anak dan 
isterinya.

Satu malam dia memutuskan untuk mengadu nasib ke kota besar, New York . Dia 
mencuri uang tabungan isterinya, lalu dia naik bis menuju ke utara, ke kota 
besar, ke kehidupan yang baru. Bersama-sama beberapa temannya dia memulai 
bisnis baru. Untuk beberapa saat dia menikmati hidupnya. 

Bulan berlalu. Tahun berlalu. Bisnisnya gagal, dan ia mulai kekurangan uang. 
Lalu dia mulai terlibat dalam perbuatan kriminal. Ia menulis cek palsu dan 
menggunakannya untuk menipu uang orang. Akhirnya pada suatu saat naas, dia 
tertangkap. Polisi menjebloskannya ke dalam penjara, dan pengadilan menghukum 
dia tiga tahun penjara.

Menjelang akhir masa penjaranya, dia mulai merindukan rumahnya. Dia merindukan 
istrinya. Dia rindu keluarganya. Akhirnya dia memutuskan untuk menulis surat 
kepada istrinya, untuk menceritakan betapa menyesalnya dia. Bahwa dia masih 
mencintai isteri dan anak-anaknya. Dia berharap dia masih boleh kembali. Namun 
dia juga mengerti bahwa mungkin sekarang sudah terlambat, oleh karena itu ia 
mengakhiri
suratnya dengan menulis:

Sayang, engkau tidak perlu menunggu aku...

Namun jika engkau masih ada perasaan padaku, maukah kau nyatakan? jika kau 
masih mau aku kembali padamu, ikatkanlah sehelai pita kuning bagiku, pada 
satu-satunya pohon beringin yang berada di pusat kota .
Apabila aku lewat dan tidak menemukan sehelai pita kuning, tidak apa-apa. Aku 
akan tahu dan mengerti. Aku tidak akan turun dari bis, dan akan terus menuju 
Miami. Dan aku berjanji aku tidak akan pernah lagi menganggu engkau dan 
anak-anak seumur hidupku.

Akhirnya hari pelepasannya tiba. Dia sangat gelisah. Dia tidak menerima surat 
balasan dari isterinya. Dia tidak tahu apakah isterinya menerima suratnya atau 
sekalipun dia membaca suratnya, apakah dia mau mengampuninya?

Dia naik bis menuju Miami, Florida, yang melewati kampung halamannya, White 
Oak. Dia sangat sangat gugup. Seisi bis mendengar ceritanya, dan mereka meminta 
kepada sopir bus itu, "Tolong, pas lewat White Oak, jalan pelan-pelan. Kita 
mesti lihat apa yang akan terjadi."

Hatinya berdebar-debar saat bis mendekati pusat kota White Oak. Dia tidak 
berani mengangkat kepalanya. Keringat dingin mengucur deras. Akhirnya dia 
melihat pohon itu.

Air mata menetas di matanya. Dia tidak melihat sehelai pita kuning. Tidak ada 
sehelai pita kuning. Tidak ada sehelai. Melainkan ada seratus helai pita-pita 
kuning bergantungan di pohon beringin itu.

Seluruh pohon itu dipenuhi pita kuning.

Sang sopir langsung menelpon surat kabar dan menceritakan kisah ini.

Kisah nyata ini menjadi lagu hits nomor satu pada tahun 1973 di Amerika. 
Seorang penulis lagu menuliskan kisah ini menjadi lagu, "Tie a Yellow Ribbon 
Around the Old Oak Tree", dan ketika album ini di-rilis pada bulan Februari 
1973, langsung menjadi hits pada bulan April 1973


More Collections:
http://mywordscollections.blogspot.com


Barnabas "jedhoed" Yudha

email:
barnabas.yu...@hotmail.com
barnabas.yu...@gmail.com


Berfokus Pada Kelebihan Diri

2009-06-18 Terurut Topik Barnabas Yudha
Berfokus Pada Kelebihan Diri 
"Anak-anak, coba tuliskan tiga kelebihanmu," kata seorang guru pada anak-anak 
sekolah dasar.

Menit demi menit berlalu namun anak-anak itu seakan masih bingung.

Dengan setengah berakting, sang guru kemudian bersuara keras :
"Ayo, tuliskan! Kalau ngga, kertasmu saya sobek lo." Anak-anak manis itu 
seketika menjadi salah tingkah.

Beberapa di antara mereka, memang tampak mulai menulis. Salah satu di antara 
mereka menulis di atas kertas, "Kadang-kadang nurutin kata ibu. Kadang-kadang 
bantu ibu. Kadang-kadang nyuapin adik makan."

Penuh rasa penasaran, sang guru bertanya kepadanya : "Kenapa tulisnya 
kadang-kadang?". Dengan wajah penuh keluguan, sang bocah hanya berkata :


"Emang cuma kadang-kadang, Bu guru." !

Ketika semua anak telah menuliskan kelebihan dirinya, sang guru kemudian 
melanjutkan instruksi berikutnya :

"Sekarang anak-anak, coba tuliskan tiga kelemahanmu atau hal-hal yang buruk 
dalam dirimu." 
Seketika ruangan kelas menjadi gaduh. Anak-anak tampak bersemangat.
Salah satu dari mereka angkat tangan dan bertanya :

"Tiga saja, Bu guru?". 

"Ya, tiga saja!" jawab sang guru. Anak tadi langsung menyambung : 

"Bu guru, jangankan tiga, sepuluh juga bisa!".



Apa pelajaran yang bisa kita petik dari cerita sederhana itu? Saya menangkap 
setidaknya ada beberapa hal penting yang bisa kita pelajari.

Salah satunya, kita sering tidak menyadari apa kelebihan diri kita karena 
lingkungan dan orang di sekitar kita jauh lebih sering mengkomunikasikan kepada 
kita kejelekan dan kekurangan kita.

Baru-baru ini, di sebuah televisi swasta pertunjukkan seni dari para penyandang 
cacat. Sangat mengharukan. Ada orang buta yang begitu piawai bermain piano atau 
kecapi. Pria tanpa lengan dan wanita muda yang tuli dapat menari dengan begitu 
indahnya.

"Luar biasa, dia bisa menari dengan penuh penghayatan. Yang membuat saya heran, 
dia kan tuli tapi kok bisa mengikuti irama lagu dengan sangat tepat?", kata 
saya dalam hati terkagum-kagum.

Seorang pria buta yang bernyanyi dengan nada merdu sempat berkata,

"Saudaraku, saya memiliki dua mata seperti Anda. Namun yang ada di depan saya 
hanyalah kegelapan. Ibu saya mengatakan saya bisa bernyanyi, dan ia memberi 
saya semangat untuk bernyanyi."

Benarlah apa yang dikatakan Alexander Graham Bell : "Setelah satu pintu 
tertutup, pintu lainnya terbuka; tetapi kerap kali kita terlalu lama memandangi 
dan menyesali pintu yang telah tertutup sehingga kita tidak melihat pintu yang 
telah dibuka untuk kita."

Fokuskan perhatian pada kelebihan kita dan bukan kelemahan kita.


More Collections:
http://mywordscollections.blogspot.com/

Barnabas "jedhoed" Yudha

email:
barnabas.yu...@hotmail.com
barnabas.yu...@gmail.com


Cerita Si Murid

2009-06-18 Terurut Topik Barnabas Yudha
Cerita Si Murid 
Suatu ketika di ruang kelas sekolah menengah, terlihat suatu percakapan yang 
menarik.
Seorang Pak Guru, dengan buku di tangan, tampak menanyakan sesuatu kepada 
murid-muridnya di depan kelas.
Sementara itu, dari mulutnya keluar sebuah pertanyaan.

" Anak-anak, kita sudah hampir memasuki saat-saat terakhir bersekolah disini.
Setelah 3 tahun, pencapaian terbesar apa yang membuat kalian bahagia ?
Adakah hal-hal besar yang kalian peroleh selama ini ?"

Murid-murid tampak saling pandang.
Terdengar suara lagi dari Pak Guru,
" Ya, ceritakanlah satu hal terbesar yang terjadi dalam hidup kalian ..."

Lagi-lagi semua murid saling pandang, hingga kemudian tangan Pak Guru itu 
menunjuk pada seorang murid.
" Nah, kamu yang berkacamata, adakah hal besar yang kamu temui ?
Berbagilah dengan teman-temanmu ..."

Sesaat, terlontar sebuah cerita dari si murid,
" Seminggu yang lalu, adalah saat-saat yang sangat besar buat saya.
Orang tua saya, baru saja membelikan sebuah motor, persis seperti yang saya 
impikan selama ini."

Matanya berbinar, tangannya tampak seperti sedang menunggang sesuatu.
" Motor sport dengan lampu yang berkilat, pasti tak ada yang bisa mengalahkan 
kebahagiaan itu !"

Pak Guru tersenyum.
Tangannya menunjuk beberapa murid lainnya.
Maka, terdengarlah beragam cerita dari murid-murid yang hadir.

Ada anak yang baru saja mendapatkan sebuah mobil.
Ada pula yang baru dapat melewatkan liburan di luar negeri.
Sementara, ada murid yang bercerita tentang keberhasilannya mendaki gunung.

Semuanya bercerita tentang hal-hal besar yang mereka temui dan mereka dapatkan.
Hampir semua telah bicara,hingga terdengar suara dari arah belakang.
" Pak Guru ... Pak, saya belum bercerita."

Rupanya, ada seorang anak di pojok kanan yang luput dipanggil.
Matanya berbinar.
Mata yang sama seperti saat anak-anak lainnya bercerita tentang kisah besar 
yang mereka punya.

" Maaf, silahkan, ayo berbagi dengan kami semua,"
ujar Pak Guru kepada murid berambut lurus itu.

" Apa hal terbesar yang kamu dapatkan ?"
ujar Pak Guru mengulang pertanyaannya kembali.

" Keberhasilan terbesar buat saya, dan juga buat keluarga saya adalah ...
saat nama keluarga kami tercantum dalam Buku Telepon yang baru terbit 3 hari 
yang lalu."

Sesaat senyap.
Tak sedetik, terdengar tawa-tawa kecil yang memenuhi ruangan kelas itu.
Ada yang tersenyum simpul, terkikik-kikik, bahkan tertawa terbahak mendengar 
cerita itu.

Dari sudut kelas, ada yang berkomentar,
" Ha ? Saya sudah sejak lahir menemukan nama keluarga saya di Buku Telepon.
Buku Telepon ?
Betapa menyedihkan ... hahaha ..."

Dari sudut lain, ada pula yang menimpali,
" Apa tak ada hal besar lain yang kamu dapat selain hal yang lumrah semacam itu 
?"

Lagi-lagi terdengar derai-derai tawa kecil yang masih memenuhi ruangan.
Pak Guru berusaha menengahi situasi ini, sambil mengangkat tangan.

" Tenang sebentar anak-anak, kita belum mendengar cerita selanjutnya.
Silahkan teruskan, Nak ..."

Anak berambut lurus itu pun kembali angkat bicara.
" Ya, memang itulah kebahagiaan terbesar yang pernah saya dapatkan.
Dulu, Papa saya bukanlah orang baik-baik.
Karenanya, kami sering berpindah-pindah rumah.
Kami tak pernah menetap, karena selalu merasa di kejar polisi."

Matanya tampak menerawang.
Ada bias pantulan cermin dari kedua bola mata anak itu, dan ia melanjutkan.

" Tapi, kini Papa telah berubah.
Dia telah mau menjadi Papa yang baik buat keluarga saya.
Sayang, semua itu tidak butuh waktu dan usaha.

Tak pernah ada Bank dan Yayasan yang mau memberikan pinjaman modal buat bekerja.
Hingga setahun lalu, ada seseorang yang rela meminjamkan modal buat Papa saya.

Dan kini, Papa berhasil. (baca lebih lanjut)



Category Motivation, Story 

More Collections:
http://mywordscollections.blogspot.com/

Barnabas "jedhoed" Yudha

email:
barnabas.yu...@hotmail.com
barnabas.yu...@gmail.com


Seni Negosiasi Gaji

2009-06-18 Terurut Topik Barnabas Yudha
Seni Negosiasi Gaji 
Seni Negosiasi Gaji


Meski sudah bekerja beberapa tahun, urusan minta naik gaji ternyata masih hal 
yang sulit dilakukan banyak orang. Yang biasanya terjadi kita menghadap atasan 
dalam keadaan emosi, akibatnya berakhir dengan frustasi dan sakit hati 
mendengar penolakan dari atasan.

Menurut konsultan dari Experd, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum 
melakukan negosiasi gaji dengan atasan.

Pertama,-- 
Mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya mengenai kondisi tempat Anda bekerja. 
Informasi ini meliputi, bagaimana kondisi keuangan perusahaan saat ini, apakah 
memungkinkan untuk melakukan kenaikan, jika mungkin, berapa persen kenaikannya.

Ada baiknya Anda melakukan survey kecil-kecilan untuk mendapatkan informasi 
selengkapnya. Selain itu, seberapa berharga diri Anda untuk mendapatkan 
kenaikan gaji, dalam arti apakah posisi Anda akan dengan mudah digantikan orang 
lain dengan ketrampilan sama tetapi bergaji lebih
rendah. 

Cobalah menempatkan diri dalam posisi atasan, bagaimana mereka akan menyikapi 
permintaan Anda, mengingat pasti Anda bukan satu-satunya karyawan yang minta 
kenaikan gaji. Tanyakan diri dengan ujur alasan utama Anda meminta kenaikan 
gaji.

Kedua, --
Strategi dalam melakukan negosiasi. Sebaiknya negosiasi dilakukan dalam suasana 
diskusi yang menyenangkan. Diskusi berarti proses memberi dan menerima. Buat 
daftar terperinci hal-hal apa saja yang Anda inginkan dari perusahaan. Jangan 
terpaku pada gaji pokok saja, ada
banyak benefit dari perusahaan yang bisa Anda tawar.

Olah dan sajikan data-data, apa yang akan didapat perusahaan dengan biaya yang 
lebih besar yang dikeluarkan untuk Anda. Untuk itu, cara paling baik dalam 
melakukan negosiasi adalah meminta tanggung jawab lebih besar. Perusahaan 
cenderung merasa keberatan jika harus mengeluarkan biaya lebih besar untuk 
hasil yang sama yang mereka dapatkan sebelumnya.

Ketiga,-- 
Pilih waktu, tempat dan cara negosiasi. Carilah waktu dan
tempat yang memungkinkan Anda dan atasan melakukan negosiasi senyaman mungkin. 
Jangan bernegosiasi saat atasan sedang dikejar tengat waktu laporan atau saat 
perusahaan sedang diaudit.

Mintalah atasan melakukan negosiasi secara tatap muka. Tulis email atau memo 
kepada atasan mengenai hal ini. Jangan kemukakan terlebih dahulu alasan 
pertemuan tersebut. Berikan alasan umum aja seperti Anda ingin
menerima masukan darinya mengenai performance Anda. Atasan cenderung mencari 
cara untuk menolak pertemuan dengan bawahan yang ingin meminta kenaikan gaji.

Diskusi yang dilakukan secara tatap muka akan menghindarkan terjadinya salah 
tafsir akibat bahasa tulis, selain itu Anda bisa melakukan upaya persuasi. Jika 
semua usaha sudah dilakukan sebaik-baiknya tapi Anda masih tidak mendapatkan 
apa yang diinginkan, tanyakan baik-baik alasannya. Pertimbangkan secara 
hati-hati alasan yang dikemukakan.

Jika alasan mereka adalah ketidakadanya dana ataupun waktu yang urang tepat, 
cobalah untuk meminta komitmen bahwa permintaan Anda akan dikabulkan secepatnya 
bilamana kondisi perusahaan memungkinkan.

Jika perusahaan tidak dapat memberikan alasan yang pasti dan masuk akal bagi 
Anda mengenai penolakan mereka, Anda mungkin perlu mempertimbangkan kemungkinan 
perusahaan Anda tidak menghargai Anda sebaik Anda
menghargai diri Anda sendiri. Kadangkala hal ini terjadi dan mungkin inilah 
saat yang tepat bagi Anda untuk melangkah ke tempat lain. (An) 

(disadur dari KCM)
More Collections:
http://mywordscollections.blogspot.com/

Barnabas "jedhoed" Yudha

email:
barnabas.yu...@hotmail.com
barnabas.yu...@gmail.com


Cerita tentang Cinta Sejati...

2009-06-18 Terurut Topik Barnabas Yudha
Cerita tentang Cinta Sejati... 
Its a nice story..


Seorang ibu yang baru melahirkan penuh kebahagiaan bertanya kepada dokter,
" Bisa saya melihat bayi saya ?"

Ketika gendongan itu berpindah ke tangannya dan ia membuka selimut yang
membungkus wajah bayi lelaki yang mungil itu, ibu itu menahan nafasnya.
Dokter yang menungguinya segera berbalik memandang ke arah luar jendela
rumah sakit.
Bayi itu dilahirkan tanpa kedua belah telinga!

Waktu membuktikan bahwa pendengaran bayi yang kini telah tumbuh menjadi
seorang anak itu bekerja dengan sempurna.
Hanya penampilannya saja yang tampak aneh dan buruk.
Suatu hari anak lelaki itu bergegas pulang ke rumah dan membenamkan wajahnya
di pelukan sang ibu yang menangis.
Ia tahu hidup anak lelakinya penuh dengan kekecewaan dan tragedi.

Anak lelaki itu terisak-isak berkata,
" Ma, seorang anak laki-laki besar mengejek saya.
Katanya, saya ini makhluk aneh."

Anak lelaki itu tumbuh dewasa.
Ia cukup tampan dengan cacatnya.
Ia pun disukai teman-teman sekolahnya.
Ia juga mengembangkan bakatnya di bidang musik dan menulis.
Ia ingin sekali menjadi ketua kelas.

Ibunya mengingatkan,
" Bukankah nantinya kamu akan bergaul dengan remaja-remaja lain ?"

Namun dalam hati ibu merasa kasihan dengannya.
Suatu hari ayah anak lelaki itu bertemu dengan seorang dokter yang bisa
mencangkokkan telinga untuknya.

Dokter itu berkata,
" Saya percaya saya bisa memindahkan sepasang telinga untuknya.
Tetapi harus ada seseorang yang bersedia mendonorkan telinganya."

Kemudian, orangtua anak lelaki itu mulai mencari siapa yang mau mengorbankan
telinga dan mendonorkannya pada mereka.
Beberapa bulan sudah berlalu.
Dan tibalah saatnya mereka memanggil anak lelakinya.

Sang ayah berkata,
" Nak, seseorang yang tak ingin dikenal telah bersedia mendonorkan
telinganya padamu.
Kami harus segera mengirimmu ke rumah sakit untuk dilakukan operasi.
Namun, semua ini sangatlah rahasia."

Operasi berjalan dengan sukses.
Seorang lelaki baru pun lahirlah.
Bakat musiknya yang hebat itu berubah menjadi kejeniusan.

Ia pun menerima banyak penghargaan dari sekolahnya.
Beberapa waktu kemudian ia pun menikah dan bekerja sebagai seorang diplomat.

Ia menemui ayahnya,
" Pa, saya harus mengetahui siapa yang telah bersedia mengorbankan ini semua
pada saya.
Oranf itu telah berbuat sesuatu yang besar namun saya sama sekali belum
membalas kebaikannya."

Ayahnya menjawab,
" Papa yakin kamu takkan bisa membalas kebaikan hati orang yang telah
memberikan telinga itu."

Setelah terdiam sesaat ayahnya melanjutkan,
" Sesuai dengan perjanjian, belum saatnya bagi kamu untuk mengetahui semua
rahasia ini."

Tahun berganti tahun.
Kedua orangtua itu tetap menyimpan rahasia.
Hingga suatu hari tibalah saat yang menyedihkan bagi keluarga itu.

Di hari itu ayah dan anak lelaki itu berdiri di tepi peti jenazah ibunya
yang baru saja meninggal.
Dengan perlahan dan lembut, sang ayah membelai rambut jenazah ibu yang
terbujur kaku itu, lalu menyibaknya sehingga tampaklah bahwa sang ibu tidak
memiliki telinga.

Sang ayah berbisik,
" Mama kamu pernah berkata bahwa Mama senang sekali bisa memanjangkan
rambutnya.
Dan tak seorang pun menyadari bahwa Mama telah kehilangan sedikit
kecantikannya bukan ?"

Kecantikan yang sejati tidak terletak pada penampilan tubuh namun di dalam
batin.
Harta karun yang hakiki tidak terletak pada apa yang bisa terlihat, namun
pada apa yang tidak dapat terlihat.
Cinta yang sejati tidak terletak pada perbuatan kasih yang telah dikerjakan
dan diketahui, namun pada perbuatan kasih yang telah dikerjakan namun tidak
diketahui.

 

More Collections:
http://mywordscollections.blogspot.com/


 

Kumpulan Cerita Motivasi

2009-05-18 Terurut Topik Barnabas Yudha


Berbagai kumpulan cerita motivasi, fakta-fakta, dan ungkapan-ungkapan yang 
membuat kita lebih positif



Motivasi.exe
http://www.ziddu.com/download/4679675/Motivasi.exe.html







Barnabas Yudha

Hp: 0818462089/081227177732
barnabas.yu...@hotmail.com
barnabas.yu...@yahoo.com

PETA Jakarta, Surabaya, Yogyakarta

2009-05-18 Terurut Topik Barnabas Yudha
Bagi yang memerlukan PETA Jakarta, Surabaya, Yogyakarta..





MapofJakarta.zip
http://www.ziddu.com/download/4688609/MapofJakarta.zip.html



PETASurabaya.EXE
http://www.ziddu.com/download/4681044/PETASurabaya.EXE.html

 

PETA-YOGYA.exe
http://www.ziddu.com/download/4681043/PETA-YOGYA.exe.html







Regards,

Barnabas Yudha Utama


The Images of Mother

2009-05-18 Terurut Topik Barnabas Yudha
The Images of Mother

4 YEARS OF AGE: My Mummy can do anything! 
8 YEARS OF AGE: My Mum knows a lot! A whole lot! 
12 YEARS OF AGE: My Mother doesn't really know quite everything. 
14 YEARS OF AGE: Naturally, Mother doesn't know that, either! 
16 YEARS OF AGE: Mother? She's hopelessly old-fashioned. 
18 YEARS OF AGE: That old woman? She's way out of date! 
25 YEARS OF AGE: Well, she might know a little bit about it. 
35 YEARS OF AGE: Before we decide, let's get Mum's opinion. 
45 YEARS OF AGE: Wonder what Mum would have thought about it? 
65 YEARS OF AGE: Wish I could talk it over with Mum...
===

M-O-T-H-E-R

"M" is for the million things she gave me,
"O" means only that she's growing old,
"T" is for the tears she shed to save me,
"H" is for her heart of purest gold;
"E" is for her eyes, with love-light shining,
"R" means right, and right she'll always be,
Put them all together, they spell "MOTHER,"
A word that means the world to me.

--as seen in Sermon Illustrations
===

A man's work is from sun to sun,
but a mother's work is never done.

--Author Unknown
=

Barnabas Yudha
PT. SNC-Lavalin

Hp: 0818462089/081227177732
barnabas.yu...@hotmail.com
barnabas.yu...@yahoo.com