[blogger_makassar] Terbaru di BERDIKARI Online: Pemilu 2009; Pertempuran Yang Menentukan!

2008-09-03 Terurut Topik Rudi Hartono





 

Pemilu 2009:
Pertempuran Yang Menentukan!


Oleh: RUDI HARTONO 

  

Kita tetap harus melangkah kedepan. Pemilu 2009 yang
merupakan persimpangan jalan sedang menunggu didepan mata; kearah mana republik
ini akan bergerak? Akan sangat ditentukan oleh pertentangan dan perimbangan
kekuatan politik di dalam pemilu 2009; antara unsur progressif dan kekuatan
lama. Unsur progressif mengacu pada kelompok-kelompok social yang menghendaki
perubahan; bukan saja perubahan kepemimpinan nasional, tetapi menghendaki
perubahan haluan ekonomi, politik dan kebudayaan. Sedangkan kekuatan lama
meliputi perentangan antara kekuatan politik orde baru, Golkar, dan Demokrat,
beserta politisi-politisi konservatif yang tetap mempertahankan jalan lama;
neoliberalisme, dan menafikan penderitaan yang dialami oleh ratusan juta rakyat.

 

Baca Selengkapnya di Berdikari
Online:

http://papernas.org/berdikari/content/view/111/1/ 


Tugas Manusia adalah Menjadi Manusia (Multatuli)
Stand up for Democracy! Website http://www.arahkiri2009.blogspot.com



  

[blogger_makassar] Terbaru di NEFOS: Wawancara Eksklusif Dengan pimpinan CPN (maois)

2008-09-01 Terurut Topik Rudi Hartono





Dalam Fajar Republik - Wawancara eksklusif dengan pemimpin Partai Komunis Nepal
(Maois)



Prachanda 

oleh Stephen Mikesell dan Mary Des Chene

Hari ini di Nepal
tertanggal 14 Jeth 2065 [Selasa 27 Mei, 2008], sehari sebelum digelarnya
majelis konstituante dan dideklarasikannya Nepal
sebagai sebuah republik seutuhnya. Sang raja masih berdiam di istana. Bentuk
pemerintahan yang baru, siapa yang memimpinnya, apakah partai-partai parlemen
lama akan bergabung dalam pemerintahan pimpinan Maois atau, sebagaimana selama
ini diindikasikan, akan memboykot dan mencoba mengisolasinya -- hal-hal
tersebut merupakan persoalan dasar yang akan diselesaikan.

Berikut adalah wawancara di pagi hari dengan pemimpin PKN (Maois) Prachanda
sebelum ia berangkat menuju putaran negosiasi intensif terakhir yang mencoba
mengajak partai-partai di parlemen masuk dalam suatu pemerintahan koalisi di
bawah kepemimpinan kaum Maois.

 


Tugas Manusia adalah Menjadi Manusia (Multatuli)
Stand up for Democracy! Website http://www.arahkiri2009.blogspot.com



  

[blogger_makassar] Terbaru di Jurnal Arah-KIRI: Konferensi Asia -Afrika masih Bergaung

2008-08-29 Terurut Topik Rudi Hartono




Konferensi
Asia-Afrika Masih Bergaung   

29 Agustus, 2008

 

Oleh: RUDI HARTONO





“Kalau penggagasnya sudah pergi, maka gagasannya juga sudah terkubur” demikian
menurut beberapa ilmuwan sosial. Mereka pemikir-pemikir baru—yang sebenarnya
masih bau kencur, terus menganggap pemikiran-pemikiran besar di masa lalu
sebagai sesuatu yang sudah usang, tidak relevan, dan tidak tepat untuk situasi
sekarang. Demikian pula dengan gagasan-gagasan Bung Karno, Zhou Enlai, Nehru,
dan beberapa tokoh penggagas Konfrensi Asia-Afrika, sudah dianggap mati bersama
dengan kepergian sang tokoh. Belum lagi, perjuangan pembebasan nasional yang
dikobarkan bangsa-bangsa Asia dan Afrika, dalam melawan
kolonialisme dan Imperialisme---dalam bentuk apapun, kini dianggap sudah mati
oleh teoritisi sosial-borjuis. banyak teoritisi borjuis, diantaranya
Huntington, Fukuyama, dan banyak lagi yang mengira bahwa sejarah pertentangan
antara Negara jajahan dan Negara Imperialis telah berakhir, dan demikian
solidaritas antar bangsa-bangsa terjajah tak diperlukan lagi; tokh,
bangsa-bangsa tersebut telah merdeka. Bagi mereka dunia baru sekarang tak lagi
bipolar, seperti pada abad 19, ataupun abad 20, akan tetapi lebih multipolar.
mereka tidak menyadari bahwa tetap saja ketidaksejajaran, penghisapan, dan
ekspoitasi oleh bangsa tertentu terhadap bangsa lain masih terus berlangsung.
dunia tidaklah multipolar, dimana begitu banyak kutub. akan tetapi, kita tetap
menyaksikan sebuah pertentangan yang terus menerus terjadi, yakni Old
Esthablised Forces (Kekuatan lama) dan New Emerging Forces (Kekuatan dunia
baru).

 

Baca Selengkapnya di:

http://arahkiri2009.blogspot.com/2008/08/konferensi-asia-afrika-masih-bergaung.html



Tugas Manusia adalah Menjadi Manusia (Multatuli)
Stand up for Democracy! Website http://www.arahkiri2009.blogspot.com



  

[blogger_makassar] Terbaru di NEFOS:Refleksi terhadap Sosialisme Abad Duapuluh-Satu (James Petras)

2008-08-26 Terurut Topik Rudi Hartono





Refleksi terhadap Sosialisme Abad Duapuluh-Satu



James Petras 

Untuk mengeksplorasi perspektif sosialisme abad ke-21, kita perlu mengambil
beberapa postulat dasar yang memberikan informasi tentang proyek sosialis.
Sebagai tambahannya, adalah penting untuk mengambil beberapa kemajuan mendasar
yang dicapai dalam rejim-rejim sosialis abad ke-20 dan juga secara kritis
melakukan refleksi terhadap stuktur-strukturnya yang terdistorsi dan berbagai
kebijakannya yang gagal.

Dalam pengertiannya yang paling dasar adalah penting untuk mengingat bahwa
sosialisme adalah suatu cara bagi kehidupan material yang lebih baik
dibandingkan di bawah kapitalisme: standar hidup yang lebih tinggi, kebebasan
politik yang lebih besar, kondisi-kondisi persamaan sosial, dan keamanan
internal dan eksternal. Kehormatan, harkat-martabat dan solidaritas hanya dapat
dipahami sebagai hal-hal yang menyertai tujuan-tujuan material dasar tersebut,
bukan sebagai substitusinya. Kehormatan dan harkat-martabat tidak dapat dikejar
di hadapan kondisi kekurangan dalam jangka-panjang dan besar-besaran,
pengorbanan dan pemenuhan perbaikan material yang tertunda. Pemerintah yang
mengklaim sebagai sosialis namun mengidealiskan pengorbanan standar kehidupan
material atas nama prinsip-prinsip keadilan yang abstrak adalah lebih dekat
dengan sosialisme spiritual suatu ordo relijius bukannya suatu pemerintahan
sosialis modern yang dinamis.

Baca selengkapny di http://nefos.org/?q=node/35

 


Tugas Manusia adalah Menjadi Manusia (Multatuli)
Stand up for Democracy! Website http://www.arahkiri2009.blogspot.com



  

[blogger_makassar] Terbaru di Jurnal Arah-KIRI: Menggagas Republik Kedua

2008-08-21 Terurut Topik Rudi Hartono



Menggagas
“Republik Kedua”   

21 Agustus, 2008

Oleh: RUDI HARTONO

“Revolusi Indonesia belum selesai”, seru Bung
Karno, hal tersebut untuk menunjukkan, bahwa proses perjuangan seluruh kekuatan
nasional untuk menjadi sebuah bangsa yang merdeka, bebas, mandiri,
berdaulat---meminjam slogan Tan Malaka; Merdeka 100%, belumlah tuntas. Kita
belum pernah mengelolah dan menjalankan ekonomi kita dengan betul-betul bebas;
Rakyat Indonesia
belum pernah menikmati kekayaan alamnya, berupa minyak, gas, batubara, mineral,
hasil hutan, dan banyak lagi. Jika yang dimaksud bebas dan merdeka adalah
kesetaraan dan persamaan antara bangsa-bangsa di dunia, maka kemerdekaan dan
kebebasan itu belum eksis dalam tata-hubungan antara bangsa-bangsa saat ini,
termasuk Indonesia.

Republik Indonesia, yang kini menjadi label
dari (kurang-lebih) 250 juta manusia yang mendiami kawasan dari sabang sampai
merauke, tidak memiliki “independesi” dalam menjalankan politik, ekonomi dan
kebudayaannya sendiri. Meskipun berlimpah kekayaan alamnya, begitu besar sumber
daya manusianya, dan sangat strategis posisinya dalam perdagangan dan
perekonomian Internasional, sekitar separuh penduduknya disebutkan miskin
(49,5%, versi Bank Dunia); sekitar 40% dari angkatan kerjanya menganggur;
sekitar 14 juta penduduknya masih buta huruf; kelaparan, gizi buruk, dan busung
lapar terjadi dimana-mana, dan pemerintah tak sanggup berbuat apapun. Inikah
kemerdekaan yang kita rayakan tiap tanggal 17 Agustus itu?

Baca Selengkapnya di 
http://arahkiri2009.blogspot.com/2008/08/menggagas-republik-kedua.html


Tugas Manusia adalah Menjadi Manusia (Multatuli)
Stand up for Democracy! Website http://www.arahkiri2009.blogspot.com



  

[blogger_makassar] Terbaru di Jurnal Arah- KIRI: Reggae (Ras Muhammad) dan Perjuangan Kebudayaan

2008-08-19 Terurut Topik Rudi Hartono


Reggae
(Ras Muhammad) dan Perjuangan Kebudayaan   

19 Agustus, 2008

Oleh: RUDI
HARTONO

Dengan peralatan seadanya, puluhan grup band
reggae, diantaranya Primitive, Babylonian, Local Ambience, Primitive, dan Ras
Muhammad, tetap bersemangat memperdengarkan lagu-lagu yang terkenal
“membebaskan” ini, untuk merayakan “63 tahun” kemerdekaan Indonesia. Penonton
yang sudah terbawa lirik dan melodik lagu-lagu reggae, semakin
berjingkrak-jingkrak, ketika sebuah band melantunkan lagu “gendjer-gendjer”,
lagu yang identik dengan Partai Komunis Indonesia (PKI) yang terlarang itu.
Bukan Cuma itu, lagu “Ke Selatan” ciptaan Yayak Kencrit pun begitu enak
dilantungkan oleh band reggae ini, mengingatkan aku dengan Band “Modena City 
Rambler”
ketika melantungkan Bella Ciao. Ratusan kaum muda dan penikmat reggae sengaja
datang untuk menikmati acara ini. Salah satu band favorit yang ditunggu-tunggu
mereka-mereka ini adalah Ras Muhammad, grup musik reggae yang baru saja
menggebrak penggemar reggae Indonesia dengan “reggae hari ini”, “siempre”,
“leaving Babylon”, dan lain-lain. 


Baca Selengkapnya di 
http://arahkiri2009.blogspot.com/2008/08/reggae-ras-muhammad-dan-perjuangan.html



Tugas Manusia adalah Menjadi Manusia (Multatuli)
Stand up for Democracy! Website http://www.arahkiri2009.blogspot.com