RE: [budaya_tionghua] Han dan Tang (Re: [ASM 9] Asal mula kata China)

2005-09-19 Terurut Topik Min Hui










Pak Eddy, sama nih angkatan muda, soal
sterotype, saya pernah dengar lagi hok kien = tua phau (omong kosong) cmiiw.
Mungkin bung Rinto bisa kasih pencerahan soal suku2 chiness di Indonesia.





Salam,

Min Hui













From:
budaya_tionghua@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Eddy Tlessh
Sent: Monday, September 19, 2005
12:47 PM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Han
dan Tang (Re: [ASM 9] Asal mula kata China)





haha,..

Saya juga hao lian..+ kia su (karena di singapur)

Di Wikipedia, satu-satunya kota di Indonesia yg
ada sebutan chinesenya :)
http://en.wikipedia.org/wiki/Khuntien

Best Regards,


Eddy






On 9/18/05, Piter
Lim [EMAIL PROTECTED]
wrote:

Dear All,


Ahhh Bang Eddy ini pagi pagi sudah cari story,
masak aku dibilang hao
lien...? Ndak la yao
Tapi memang sih orang daerahku seperti itu,
barangkali ikut pepatah ( boleh
kalah harta asal jangan kalah nama).
He he he



Piter Lim
 -Original Message-
 From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:budaya_tionghua@yahoogroups.com]On Behalf Of Eddy Tlessh
 Sent: 17 September 2005 0:11
 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
 Subject: Re: [budaya_tionghua] Han dan Tang (Re: [ASM 9]
Asal mula kata
China)


 ada yg lupa...

 kenapa orang2 pionir yang berasal tiongkok dikenal sebagai
teng sua nang
teng sua lang )?
 apakah memang ada gunung Tang di sana, hubungannya dengan dinasti Tang
apa?

 terus istilah long man kadang2 muncul penerbit
buku inggris, apakah itu
berkorelasi dengan teng nang ? (dulu waktu SD, kukira itu :) )

 terus di jogja, temanku ngaku orang hok cia, itu suku apa
lagi?

 sorry banyak bertanya, soalnya terus terang kita angkatan
muda banyak hal
yang tidak kita ketahui, dan tidak tahu kepada siapa mesti
ditanyakan...

 btw ada yang tahu ungkapan streotype nya suku2 itu, just
want to know,
setahuku tio ciu - hao lian(sok berani), khek - kam siap
(pelit), yang
lainnya apa ya ?

 Eddy






.: Forum
Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org
:.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua
:.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED]
:. 











YAHOO!
GROUPS LINKS





 Visit your group
 budaya_tionghua on the web.
 
 To unsubscribe
 from this group, send an email to:
  [EMAIL PROTECTED]
 
 Your use of
 Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.

















-- 
Best Regards,

Eddy 







.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :.








  
  
SPONSORED LINKS
  
  
  

Indonesia
  
  
Culture
  
  
Chinese
  
  

   
  







  
  
  YAHOO! GROUPS LINKS



  Visit your group "budaya_tionghua" on the web.
  To unsubscribe from this group, send an email to:[EMAIL PROTECTED]
  Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.



  











Fw: Fw: Fw: [budaya_tionghua] Merantau Cina

2005-09-19 Terurut Topik BISAI
 Saudara Aris yang sangat baik,
Kebetulaan surat anda saya baca di satu pagi yang cerah,
udara yang nyaman serta perasaan yang leluasa dan segar. Lalu ditambah lagi
dengan ajakan anda yang begitu tulus dan bersahabat. Sayapun mohon maaf atas
kata-kata maupun kalimat saya yang  mungkin  atau sudah menyinggung perasaan
anda. Sekarang saya ingin meneruskan pekerjaan saya yang lain, semoga
berguna sebagaiamana juga harapan terbaik anda.
Salam tulus dari saya
asahan aidit.


- Original Message - 
From: kribo1 [EMAIL PROTECTED]
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Sunday, September 18, 2005 11:55 PM
Subject: Re: Fw: Fw: [budaya_tionghua] Merantau Cina


 Pak Asahan yang baik,

 Terima kasih atas penjelasan pak Asahan. Tidak ada hak saya untuk
 berkeberatan atas kritik terhadap sifat buruk sesuatu suku. Tidak
 juga saya punya anggapan bahwa sesuatu suku itu lebih superior dari
 suku lain. Andaikan dalam keterusterangan saya menyimpulkan tulisan
 pak Asahan - dengan cara baca 'menikmati bunga sambil naik kuda' ini
 alias tidak pusing dengan detail ceritera,- terdapat kata-kata yang
 menyinggung pak Asahan, saya mohon maaf. Mari kita sudahi diskusi
 kita yang tidak akan membawa kita ke mana-mana, dan mari kita gunakan
 waktu untuk menulis ini untuk menulis/berbuat sesuatu yang bermanfaat.

 Salam,

 Aris.



 --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, BISAI [EMAIL PROTECTED]
 wrote:
  Saudara Aris Tanone Yang baik,
 Saya kira secara perlahan dan berangsur-angsur sudah mulai ada
 titik-titik
 saling pengertian di antara kita untuk menuju ke saling pengertian
 yang
 lebih besar lagi. Semua itu kita dapatkan dari keterus terangan kita
 masing-masing yang telah kita curahkan secara sebebas-bebasnya
 dalam milis
 yang menampung semua tulisan kita.Terima kasih saya pada semua
 milis dan
 moderator yang dengan kesabaran luar biasa, memuat semua tulisan-
 tulisan
 kita
 tidak pandang bagaimanapun pendapat seseorang  atau pendirian
 seseorang.
 Saya teringat akan kata-kata Ketua Ho chi Minh atau yang biasa kita
 panggil
 dengan Paman Ho. Beliau mengatakan: Noi that mat long yang
 artinya:
 Berterus
 terang, atau berkata benar, akan menyinggung perasaan. Tapi beliau
 selalu
 berterus terang kepada siapapun bila ada sesuatu yang tidak wajar,
 tidak
 baik, tidak sepatutnya sambil mendidik rakyat beliau untuk mencapai
 persatuan seluruh rakyat. Suatu hari ada cerita begini. Paman Ho
 makan
 bersama dengan para para prajurit pengawal beliau. Seorang prajurit
 makannya
 terlalu cepat hingga hingga khalayak makan yang lainnya tidak
 kebagian,
 padahal yang disajikan sangat sedikit karena dalam situasi perang
 melawan
 musuh bangsa dan juga persediaan makanan amat terlalu minim. Lalu
 Paman Ho
 berkata: Kalau Anh( panggilan akrab) makan terlalu cepat begini,
 semua
 kawan lain akan kelaparan. Isi keterus terangan Paman Ho itu kalau
 kita
 terjemahkan adalah bahwa prajurit yang makan terlalu cepat itu
 adalah
 seorang yang hanya mermikirkan diri sendiri, individualis, rakus
 dan pula
 tidak punya kesopanan karena hanya memikirkan perut sendiri di
 tengah
 teman-temannya yang juga lapar.
 Bung Aris sangat benar kalau mendapati ada juga segolongan suku
 bangsa atau
 sekelompok ataupun bahkan hingga ke sebuah kota yang rakyatnya
 tidak suka
 berterus terang. Bukankah juga jelas, saya juga memberikan
 perkecualian,
 bukan seratus persen orang Indonesia itu punya sifat terus terang.
 Tapi
 sebagai ciri umum manusia Indonesia, memang suka berterus terang dan
 spontan. Mungkin saya salah dan mungkin tidak begitu, tapi itulah
 pendapat
 saya dan penemuan saya. Salah satu contoh, umpamanya, seluruh
 bangsa
 Indonesia sekarang ini
 mengakui bahwa bangsanya sedang terpuruk, mengakui bahwa korupsi
 telah
 menjadi budaya seluruh bangsa, mengakui para penguasanya di masa
 lalu(Orba)
 adalah penguasa biadab, mengakui bahwa kebanyakan para pemimpin
 bangsa
 mereka cuma memikirkan kepentingan diri sendiri dan macam-macam
 pengakuan
 lainnya
 yang digeneralisasi sebagai Indonesia atau  bangsa Indonesia.Tapi
 kan, kita
 tidak berfikiran, asal Indonesia, atau bangsa Indonesia, berarti
 seratus
 persen termasuk bayi-bayi yang baru lahir, punya ciri yang
 demikian. Tapi
 keberanian orang Indonesia mengakui kekurangannya, kelemahannya,
 bukankah
 itu masih bisa disebut positif? Apakah orang Indonesia akan menjadi
 hina
 karena
 berterus terang?. Orang Indonesia akan benar-benar menjadi bangsa
 yang hina
 bila mereka tidak mau mengubah mentalitas mereka yang jelek, tidak
 mau
 mengakui keterpurukannya di segala bidang yang sekarang mereka
 alami dan
 rasakan. Lalu saya bertanya: Apakah bangsa Cina itu bangsa yang
 super?
 etnis yang super? bangsa yang mulia sepanjang masa tanpa cacat cela
 dan
 hanya bersedia menerima pujian, dikagumi dan mengharamkan semua
 kritik, mengharamkan semua peringatan orang lain yang bermaksud
 baik agar
 bisa hidup bersama secara harmonis dan tidak selalu merasa
 ekslusif?.
 Begitulah maksud saya bila saya 

[budaya_tionghua] numpang tanya

2005-09-19 Terurut Topik Liang Hua





saya mau tanya soal asal muasal cina benteng. kenapa mereka bisa disebut cina benteng? kebetulan setengah dari keluarga saya adalah orang cina benteng tapi kenapa mereka disebut cina bentengpun mereka sendiri tidak tahu.


thanks,

		Yahoo! for Good 
Click here to donate to the Hurricane Katrina relief effort. 






.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :.





  




  
  
  YAHOO! GROUPS LINKS



  Visit your group "budaya_tionghua" on the web.
  To unsubscribe from this group, send an email to:[EMAIL PROTECTED]
  Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.



  









[budaya_tionghua] KISAH SERBA-SERBI ( Ibu Saya - bagian tiga )

2005-09-19 Terurut Topik Sobron Aidit
Sobron Aidit :




K I S A H   S E R B A-S E R B I
( Ibu Saya - bagian tiga )

Ketika tahun-tahun 1951 sampai dengan 1954, pabila kami tidak ada yang 
pulang berlibur ke Belitung - maka ibu hanya berdua ayah di rumah dengan 
pekarangan yang cukup luas itu. Di pekarangan kami banyak tanaman pohon 
keras - seperti pohon kelapa - durian - langsat - manggis dan belimbing dan 
beberapa lagi. Lalu kebun kecil yang dikerjakan ayah dan ibu, dan juga kebun 
bagian dekat dapur - kebun sayuran - seperti kebun bayam - kacangpanjang - 
kangkung dan tomat. Ketika kami ditinggalkan ayah selama tiga tahun dulu 
itu, maka kami bertiga tidak soal kalau hanya mau makan sehari-hari. Hasil 
tanaman dan peliharaan ayam dan bebek yang dikerjakan ibu, cukup buat makan 
kami sehari-hari. Belum lagi hasil ibu memarut kelapa dan membuat kue-kue 
buat saya jajakan keliling kampung.

Anak-anak ibu dan ayah lainnya - abang-abang saya, sangat jarang pulang. Ada 
yang pulang hanya dalam 6 - 7 tahun satu kali. Yang paling sering pulang 
berlibur hanyalah adik saya dan saya - setiap tahun ketika liburan puasa 
sampai lebaran usai. Ketika itu rumah kami ramai dengan anak-anak muda - 
teman-teman kami. Hampir setiap hari - setiap senja menjelang malam - selalu 
ada anak-anak muda - teman-teman kami yang mengundang makan-malam di 
rumahnya dan biasanya pada pertemuan pesta-kecil itu, selalu ada musik - 
band dan ada acara nyanyian. Karena pada musim-liburan itu banyak sekali 
para pelajar yang tergabung dalam IPB - IKPB ( IKatan Pelajar Belitung - 
IKatatan Keluarga Pelajar Belitung ) yang berdatangan dari Jakarta - Bogor - 
Bandung dan Yogyakarta. Dan juga berdatangan dari Palembang - Pontianak.

Tampaknya ibu dan ayah juga menjadi gembira ketika anak-anaknya datang dan 
banyak teman-teman anaknya yang sering berdatangan ke rumah kami. Tampaknya 
dan juga saya merasakan - ibu sangat sayang kepada adik saya - Asahan. 
Asahan adalah anak yang bungsu. Jadi bang Amat ( DN Aidit ) adalah anak yang 
tertua sedangkan Asahan anak yang termuda ( bungsu ). Saya kira mengapa ibu 
sangat sayang kepada adik saya Asahan,- bukan karena semata-mata dia anak 
bungsu - bukan! Tetapi menurut saya - Asahan ini lebih alim - lebih suka di 
rumah daripada saya! Dan lagi Asahan ini sangat pandai menarik rasa simpati 
ibu. Karena Asahan ini pandai bertukang. Dia pandai tehnik - pandai 
pekerjaan rumahtangga. Misalnya Asahan itu pandai membuat kandang-ayam - 
membuat kas - membuat lemari kecil dan sederhana. Sedangkan saya - 
samasekali tidak bisa - dan saya orangnya sangat gatek ( gagap tehnik ).

Karena Asahan ini lebih banyak di rumah, maka ibu sangat merasa terbantu - 
dan ada-ada saja yang bisa disuruhnya pada Asahan. Dan Asahan memang telaten 
dan rajin membantu ibu. Jadi kedatangan Asahan berlibur di rumah - Ibu-lah 
yang paling merasa banyak terbantu. Sedangkan saya - lebih banyak liarnya 
- lebih banyak di luar rumah dengan banyak teman-teman saya. Kami banyak 
latihan di luar rumah - seperti mempersiapkan main drama - kabaret - 
tarian-nyanyian - olahraga - sepakbola dan badminton. Kami selalu setiap 
tahun mengadakan pertunjukan drama dan tonil dan kabaret - malam tari-nyanyi 
dan olahraga. Kegiatan dan aktivitas begini, sangat membuat saya jarang di 
rumah. Dan ibu sangat jarang melihat saya sambil santai di rumah. Dan 
pekerjaan begini - apalagi saya sebagai Ketua Umum IPB dan juga lalu IKPB, 
maka kegiatan saya selalu jarang di rumah.

Tentu saja ibu sangat sayang dan sangat terbantu dengan adanya Asahan - adik 
saya itu. Asahan sudah membuatkan ibu sebuah kandang ayam - para-para buat 
jujungan pohon sirih - membuat galangan dan aliran air dari dapur buat 
mengaliri kebun sayuran ibu. Dan juga membuat kandang bebek peliharaan ibu. 
Adanya Asahan di rumah tampaknya sangat menjadikan ibu senang - gembira dan 
merasa sangat terbantu.  Melihat semua ini - sebenarnya saya juga sangat 
gembira dan tak secuilpun saya merasa iri - cemburu. Sebab ibu sudah merasa 
bahagia sekali punya anak seperi Asahan adik saya ini - pandai bertukang - 
pandai membuat kandang ayam dan kandang bebek - dan membuat galangan-saluran 
air dari dapur ke kebun sayuran ibu. Dan menentramkan serta menertibkan 
ayam-ayam dan bebek-bebek ibu buat dikandangkan. Tidak lagi terbang ke pohon 
manggis atau pohon langsat buat sembarangan tidur. Adanya Asahan - 
benar-benar sangat membantu ibu.

Nah bagaimanakah saya berusaha menyenangkan hati ibu dari segi saya yang 
nggak tahu apa-apa perkara urusan rumahtangga begini? Pabila malam hari mau 
pulang ke rumah, saya selalu membawa makanan buat ibu dan ayah. Saya beli 
makanan - nyami'an dulu di pasar. Saya beli ketan-panggang - beli 
pisang-goreng atau mi-Belitung. Mi-Belitung sangat enak. Kuahnya itu dari 
kaldu udang! Lain rasa mi-nya dengan mi lain - wangi dan aromanya sangat 
sedap.

Nah, biasanya kalau saya pulang ke rumah dari aktivitas harian bersama 
banyak teman-teman saya - maka ibu dan ayah dengan senang menikmati makanan 
itu. 

Re: Fw: [budaya_tionghua] Mengapa harus mengharamkah istilah Pribumi dan Non Pribumi?

2005-09-19 Terurut Topik andri halim
Bung Asahan yang saya hormati,

Ah... pepatah, padi semakin tua/berisi maka semakin
merunduk pantas saya sandangkan kepada anda, senang
rasanya dapat mengenal anda yang berpandangan luas dan
semoga saya dapat belajar banyak dari anda.
terima kasih, 

Andri

--- BISAI [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Bung Andri Yang bijaksana,
 Komentar bung selalu singkat tapi padat. Saya
 belajar dari bung. Semua kita
 sesungguhnya masih belajar, tapi ada yang lebih
 cepat majunya dan ada yang
 kurang cepat. Saya termasuk yang kurang cepat itu.
 Tapi sungguh-sungguh saya
 juga ingin belajar dari siapapun. Tapi disamping
 belajar kita juga berusaha
 berbuat sungguh-sungguh.  Pribumi , Non Pribumi,
 Asli , Bukan asli
 Pendatang ,  Peranakan , Totok CINA, dsb,
 dsb-nya, CUMALAH sebuah
 kata atau nama. Dan apalah artinya sebuah nama. Tapi
 kita memang akan
 bersungguh-sungguh bila sebuah kata atau nama
 ditunggangi atau dimanipulasi
 seseorang atau penguasa, atau rezim atau siapa saja,
 untuk mengambil
 keuntungan tertentu dan merugikan orang banyak,
 apalagi merugikan seluruh
 rakyat. Tapi seperti juga pemikiran bung, kalau kata
 yang telah menjadi
 coreng moreng itu lalu rame-rame kita sikat dari
 muka bumi, dari kamus,
 disapu bersih, tapi bukan dibersihkan nodanya untuk
 kita miliki kembali
 sebagai kekayaan kita sendiri, perbuatan yang
 demikian bukanlah perbuataan
 yang produktif bahkan anti produktif. Secara
 berkelakar, bila umpamanya bung
 ditanya seseorang apakah pribumi atau non pribumi,
 lalu bung jawab: Saya
 pribumi!. Lalu bung sendiri, umpamanya merasa lucu
 karena mata yang sipit,
 kulit yang lebih putih dari pribumi dsb,dsb. Juga
 yang menanyai yang tampak
 pribumi asli atau pribumi totok, juga berpikir
 seperti bung. Apakah ini
 lucu?. Ya, memang itu lucu. Tapi juga di sana
 terkandung satu keseriusan.
 Bung telah berani menggunakan hak bung, merasa
 pribumi dan memang pribumi.
 Soal yang bung anggap halangan karena mata sipit dan
 semua ciri-ciri husus
 yang bersifat biologis lainnya itu, kita anggap
 sebagai pergurauan yang
 membuat kita gembira, sebuah humor yang sehat. Saya
 menyaksikan sendiri
 meskipun hanya dalam sebuah film dokumenter, film
 ilmiah, bahwa DNA seorang
 warga Kirgistan yang ciri biologisnya sangat Cina,
 tapi ternyata dia masih
 mermiliki DNA nenek moyang asal muasal manusia,
 yanga sama dengan DNA-nya
 nenek moyang kita yang dari benua Afrika (ketika itu
 tentu saja belum ada
 yang namanya bangsa Afrika, cuma nama geografis
 saja) yang puluhan ribu
 tahun lalu. Dalam film itu juga tampak lucu, seorang
 yang berwajah Cina tapi
 punya DNA Afrika dan berkebangsaan Kirgistan. Dia
 tertawa, sang
 doktor(penyelidik) juga tertawa bahkan saya sendiri
 sebagai penonton TV itu
 turut tertawa. Tapi yang terserius adalah bahwa
 telah terbuktikan secara
 ilmiah yang tidak mungkin dibantah lagi bahwa kita
 umat manusia ini berasal
 dari nenek moyang yang sama. Semua kita dari Afrika.
 Tapi manusia telah
 terlanjur mengkotak-kotakkan dirinya menjadi
 puak-puak, suku-suku dan lalu
 bangsa-bangsa. Itu juga suatu yang wajar saja dalam
 perkembangan sejarah
 kehidupan manusia sebagai mahluk sosial dan mahluk
 dinamis. Tapi yang tidak
 wajar adalah,  ketika sekelompok manusia merasa
 dirinya lebih tinggi, lebih
 berhak dari kelompok atau bangsa yang lain dengan
 dirinya. Ketidak wajaran
 inilah yang kita lawan sepanjang masa. Tapi bagaima
 cara melawannya?. Tentu
 saja dengan bermacam cara yang sesuai dan juga
 mestinya efektif agar
 mendapatkan hasil yang kita inginkan. Di sinilah
 pentingnya kita saling
 bertukar pikiran dan saling belajar dan bukan hanya
 menuruti instruksi,
 perintah, apalagi pemaksaan mutlak dari para
 diktator bangsa yang bila perlu
 kita lawan, harus kita lawan dengan berbagai cara.
 Salam sebangsa  dan setanah air.
 asahan aidit
 
 
 - Original Message - 
 From: andri halim [EMAIL PROTECTED]
 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
 Sent: Saturday, September 17, 2005 5:31 AM
 Subject: Re: Fw: [budaya_tionghua] Mengapa harus
 mengharamkah istilah
 Pribumi dan Non Pribumi?
 
 
  Salam hangatku utk Bung Asahan,
 
  Apa yang salah dengan kata Pribumi dan Non
  pribumi, jawabanku adalah tidak ada yang salah
 dengan
  kata-kata tersebut, tetapi kata-kata tersebut
 dilihat
  oleh sebagian orang seolah-olah sangat bersalah
 hanya
  karena digunakan sebagai senjata oleh ORBA.
 
  Andaikata benar kalau kata pribumi dan
 non-pribumi
  sangat begitu bersalah terhadap terjadinya
  diskriminasi, dan kata-kata tersebut harus
  dihapuskan(tidak boleh disebut2 lagi) maka yang
  terjadi hanyalah mengurangi perbendaharaan kata
 saja,
  dan dilain pihak hanya membiarkan
  diskriminasi(permasalahan utama) terus berjalan.
 
  Inti, Apa yang Anda pikirkan menurutku benar
 adanya,
  buat apa  mengharamkan istilah Pribumi dan
  Non-pribumi, karena itu hanya sebagai alat
 ORBA,
  yang seharusnya dipikirkan dan didiskusikan adalah
  bagaimana cara menghilangkan diskriminasi yang
  terjadi bukan 

Re: [budaya_tionghua] menyusun buku turunan

2005-09-19 Terurut Topik Liang Hua



bolehkah saya bertanya? apakah yang dimaksud dengan buku turunan?
karena saya bingung dengan hal tersebut"Gouw, Christine (HID)" [EMAIL PROTECTED] wrote:
Dear Bapak/ibu,Apakah ada yang tau bagaimana menyusun buku turunan?Keluarga kami (dari pihak suami) punya buku turunan yang sudah tua umurnya.Turunan tsb diawali dari generasi pertama sejak kedatangan nenek moyang(kalo ga salah ingat) namanya Tantin dari kampung (kalo ga salah ingat)namanya Kulamtaw tahun berapa yah? saya lupa harus nyontek buku turunandulu. Tetapi buku tsb tidak diteruskan lagi sejak +/- 30 tahun yang lalu, dan sayaberniat meneruskannya tetapi tidak tau caranya.Mohon penjelasan dan pencerahan.Terima kasih dan salam,Christine
		Yahoo! for Good 
Click here to donate to the Hurricane Katrina relief effort. 






.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :.





  




  
  
  YAHOO! GROUPS LINKS



  Visit your group "budaya_tionghua" on the web.
  To unsubscribe from this group, send an email to:[EMAIL PROTECTED]
  Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.



  









[budaya_tionghua] Re: numpang tanya

2005-09-19 Terurut Topik karang_terjal
Sdr. Lian Hua,

Kebetulan di website budaya-tionghoa ada tulisan mengenai itu. Coba 
anda akses ke link di bawah ini.

http://www.budaya-tionghoa.org/modules.php?
name=Newsfile=articlesid=274mode=order=0thold=0


Salam,
karang

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Liang Hua [EMAIL PROTECTED] 
wrote:
 saya mau tanya soal asal muasal cina benteng. kenapa mereka bisa 
disebut cina benteng? kebetulan setengah dari keluarga saya adalah 
orang cina benteng tapi kenapa mereka disebut cina bentengpun mereka 
sendiri tidak tahu.
  
  
 thanks,
 
 
 
 
   
 -
 Yahoo! for Good
  Click here to donate to the Hurricane Katrina relief effort.




 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
DonorsChoose.org helps at-risk students succeed. Fund a student project today!
http://us.click.yahoo.com/O4u7KD/FpQLAA/E2hLAA/BRUplB/TM
~- 

.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/