[budaya_tionghua] Re: Buku Sun Tzu
Dari banyak sekali buku ttg Sunzi Bingfa, yg agak lumayan berbobot dan biasanya digunakan di kelas2 akademik internasional adlh yg dikompilasi oleh Roger T Ames. Ada terjemahan bhs Indonesia-nya, sampulnya warna hitam, agak tebal halamannya. Sebenarnya lebih bagus jangan baca terjemahan, tetapi langsung Sunzi Bingfa dalam bhs Tionghoa, karena bahasanya yg klasik (wenyan) perlu interpretasi khusus, jadi tiap orang/penulis bisa memahami yg agak berbeda. Silakan baca dulu buku2 sejarah Tiongkok baru kemudian baca Sunzi Bingfa. Dari banyak diskusi saya dengan para ahli2 strategi di Beijing, mereka mengatakan bahwa Sunzi Bingfa sebenarnya bukan strategi militer murni, melainkan menekankan pada aspek psikologis. Mereka memberi gambaran yg sangat2 sederhana, seperti layaknya kita duduk di ruang ujian, maka semua peserta yg ada di situ adalah kompetitor kita. Yg disiasati adalah bagaimana menghancurkan pertahanan mental/psikologis, bukan dengan adu kekuatan fisik. Dalam membaca karya aslinya, hati2 untuk memahami si-kon yg ada, karenanya akan sangat berguna kalau Anda tahu dulu bagaimana sejarah Tiongkok. Banyak buku2 ttg penerapan SZBF dalam bidang bisnis dll. Saya sendiri terakhir sebelum meninggalkan Jakarta pernah menguji satu mahasiswa di UI yg mengambil skripsi ttg interpretasi awal SZBF berdasarkan teks aslinya, sekarang anak itu sudah berada di Kelas Bisnis International NTU-Spore. Ada buku lain yg lumayan berbobot karangan FOO Check-Teck berjudul Reminiscences of an Ancient Strategist: Mind of Sun Tzu, Gower, 1997, tapi entah ada nggak di toko2 buku di Indonesia, saya cuman punya copy-nya. Ini penerapan lebih macro ke perusahaan2 dunia dan negara2/kawasan2 (seperti ASEAN). --- FOO Check-Teck (Associate Professor) NTU-Spore PhD (St Andrews, UK, 1990) MBA (Finance, City University, 1982) LLB (Hons., London), Barrister-at-Law (Lincoln's Inn), Advocate and Solicitor (Supreme Court of Singapore), FCMA, FCIM, ACIS, CPA, DDG (IBC, Cambridge, England), Cert-in-Productivity (Japan Productivity Center, Tokyo). salam, eddy .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[budaya_tionghua] CERPEN - LILY
Sobron Aidit : C E R P E N - L I L Y Selalu saya teringat kejadian yang sudah lebih dari 40 tahun. Ketika itu tahun 1964. Setiap hari saya membezoek anak saya Wita yang diopname di Rumah Sakit Persahabatan di Beijing. Wita sakit paru-paru, diopname, selama dua minggu. Mamanya dan saya selalu setiap hari menjenguknya. Terkadang saya sendiri, karena mamanya banyak pekerjaan lainnya, jadinya tidak sempat. Setiap saya membezoek Wita, selalu akan melewati ruangan di mana seorang anak sedang diopname. Usianya ketika itu 7 tahun. Namanya Lily. Lily adalah seorang anak yang penuh dengan gerak - selalu lincah dan gampang diajak bercakap-cakap. Dan dia sendiri juga sangat komunikatif. Anak-anak yang diopname itu ada jam-jam tertentunya yang boleh saling main - ada jam mainnya. Tidak lama hanya satu jam pagi menjelang siang dan satu jam menjelang sore. Ketika itulah antara anak-anak pada bermain dan berkenalan dan bergurau bergembira ria. Lily diopname karena penyakit yang sangat berat dan sangat menyedihkan. Dia menderita sakit sejenis kanker darah - leukemia - leucemie. Karena itu wajahnya selalu pucat - putih. Tetapi anak ini tampak sangat pintar - mudah dan gampang mengingat. Anaknya gampang berhubungan dan menarik perhatian orang. Ketika suatu hari sepertri biasanya saya membezoek Wita, Lily selalu berada dekat pintu dan duduk sambil bermain sendirian. Ketika saya mau pulang; Lily menegur sapa saya... Shusu, dari lihat Weida. Yakata saya. Weida anak baik ya - saya suka sekali Weida, dia sangat menyenangkan. Lucu deh dia. Kami setiap hari main pabila jam-main tiba. Dan Shusu namanya Sofeiyan shienseng ya kan? Nin Hao Sofeiyen Shusu Lily juga anak baik dan sangat menyenangkan. Shusu suka dan sayang sama Lily.. Dan saya lalu mampir dan sedikit ngobrol dengan Lily. Saya belum pernah bertemu dengan mama dan papa Lily ya Ya, dia datang selalu sore dan menjelang malam, karena baru pulang kerja - pulang dari kantornya. Mama dan papa datang, shusu sudah lama pulang. Tapi Lily bilang agar mama dan papa tidak usah dan tidak perlu datang setiap hari. Karena akan jadi beban berat bagi mama-papa. Nanti kalau sudah waktunya Lily dipanggil Shangtie - bukankah mama - papa akan sangat sedih? Ya kan shusu ya... Mendengar kata-kata Lily ini saya juga ada rasa tertekannya. Betapa anak ini begitu baiknya - masih sempatnya dia berpikir bahwa mama papanya agar jangan datang setiap hari - agar nantinya sedikt dapat meringankan kesedihan yang luarbiasa. Lily yang cerita kepada saya, bahwa dia akan segera pulang ke rumah Shangtie - artinya mati - berpisah dengan mama-papanya seumur hidup. Dalam batin saya - anak sekecil itu - sepintar dan selincah itu - yang begitu sangat menyenangkan hati siapa saja yang bertemu dan berbicara dengannya, dia tahu bahwa dia akan segera mati. Diam-diam sayalah yang mengalirkan airmata. Betapa sayangnya - anak sejernih itu - selincah itu - dia tahu akan segera meninggalkan dunia ini. Dia tentu saja tidak tahu sampai kapan dia masih bisa hidup. Pada hari selanjutnya saya membelikan buku bacaan buat anak-anak. Namanya San Mao - artinya Tiga Helai Rambut - sebuah buku komik bergambar buat bacaan anak-anak. Ketika saya menyerahkan buku bacaan tersebut, Lily sangat gembira. Dan pada keesokan harinya, saya dipanggil Lily buat singgah di kamarnya dan sebentar ngobrol dengan anak lincah dan sangat menyenangkan itu. Shusu - saya sudah baca semua - lucu deh dan bagus ceritanya. Ketika jam-main, saya datang ke Weida, dan saya ceritakan padanya. Satu buku itu kami selesaikan dan perhatikan gambar-gambarnya. Weida sangat gausing - hen gausing. Kami hari kemaren puas main-main dan cerita-cerita, tapi tetap masih mau lagi... Lily menceritakan kepada saya tentang mereka berdua dengan Wita. Tampaknya keduanya sangat menikmati jam-mainnya. Saya gembira mendengar semua ini yang langsung diceritakan Lily. Keesokan harinya - sebagaimana biasa, saya lewat di depan kamar sal Lily. Tetapi Lily tidak ada - mungkin di bawa ke kamar lain buat pemeriksaan rutine. Saya tunggu sampai dia pulang dari pemeriksaan. Ada beberapa menit. Seorang jururawat menemui saya dengan wajah yang sangat sayu dan berat. Jururawat ini tahu dan mengenal saya adalah papanya Wita dan tahu bahwa saya sering ngobrol dengan Lily. Dengan terbata-bata jururawat itu mengatakan bahwa Lily sudah - dia sudah.. Saya tak banyak bercakap lagi. Tahulah saya bahwa Lily sudah dipanggil Shangtie yang Lily sendiri sudah lama tahu - hanya kapan harinya dia tidak tahu. Sampai di rumah - saya dengan penuh kesadaran berdoa dan mengheningkan cipta buat teman kecil saya yang sangat baik - pintar dan sangat lincah serta sangat menyenangkan. Sampai kini sangat sulit saya bisa melupakan wajah Lily yang putih pucat itu, tapi selalu senyum - tertawa dengan gembiranya. Dalam hati saya - kenapa anak yang begitu menyenangkan orang, terlalu cepat berlalu - hilang dan kembali
[budaya_tionghua] Re: Encik Martha jangan gitu donk
Koh Agoeng Setiawan yb, saya juga tidak terlalu setuju dgn orang-orang yang MALU terhadap warisan budaya leluhurnya sendiri. apalagi MALU terhadap warisan budaya leluhur Tionghoa yang sudah berusia tua dan memiliki peradaban sangat tinggi itu. di sela-sela tumpukan buku almari teman saya, terdapat sebuah buku besar berjudul Great National Treasures of China. terdapat foto-foto peninggalan permata, kramik, lukisan, gelas perunggu, patung keagamaan dsb dari ribuan tahun yang lalu. whoa saat bangsa Anglo Saxon masih makan dengan tangan dan memakai pakaian dari kulit binatang serta tidur bersama kutu kurap, leluhur Tionghoa sudah mencapai peradaban sangat tinggi dan mampu menghasilkan karya seni yang sangat halus dan indah. tetapi saya mau ajak Koh Agoeng untuk bertoleran sedikit terhadap generasi saat ini yang cenderung berorientasi pada pemujaan kreasi dunia barat. ada baiknya, mengubah sedikit pendekatan dengan cara memaki menjadi pendekatan simpatik. biasanya, ketidak-sukaan atau rasa malu tersebut dikarenakan ketidak-tauan. nah, adalah sangat wajar apabila terdapat begitu banyak orang Tionghoa yang tampak MALU dan tidak suka terhadap warisan budaya leluhur Tionghoa. karena mereka tidak terlalu mengetahui. adalah jauh lebih baik untuk memberi pemahaman lebih baik daripada memusuhi sodara sendiri bukan? khusus untuk masalah kontroversi Ci Martha Januari 04. lah, kok saya bacanya dia kagak malu dengan budaya leluhur atau berusaha untuk melakukan westernisasi. dia Cuma kritik si encim-encim pembawa acara. nah, disini saya liat pekerjaan rumah kita semua. kenapa kok orang- orang spt agnes monica, katrin keng, olga lidya, fery salim, delon atau sdr. Adrian Congenito tidak mau jadi MC acara kawinan dengan budaya Tionghoa?? ya mungkin karena karena gak diminta saja kali ya. tetapi saya kira sampai saat ini budaya dan ekspresi Tionghoa itu belum benar-benar bisa jadi trend. baju cheongsam mungkin pernah jadi trend. tetapi kalangan tionghoa blum mampu melakukan pembalikan trend budaya. paling tidak Jepang saat ini bisa jadi trendsetter dengan J- Rock-nya. kelompok musik RATU banyak adobsi kreatifitas Jepang. saya membayangkan akan sangat menarik apabila tampilan budaya Tionghoa itu bisa disetting sedemikian rupa hingga dapat memicu kebanggan. Sub-Rosa II --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, agung setiawan [EMAIL PROTECTED] wrote: g seh ga peduli dia mau suka apa enggak , masih doyan apa enggak ama adat istiadat lama, cuma ga suka banget kalo ada org yg malu ama adat istiadatnya sendiri. --- odeon_cafe [EMAIL PROTECTED] wrote: wah, lama tidak buka-buka email ternyata ada perseteruan hebat di milis BT ini. ci martha diserang abis-abisan karena pendapat kontroversial tentang budaya. heran, saling maki seperti ini kok sering sekali terjadi. yang diserang acapkali kawan dengan grand orientasi sama lagi. sedangkan orang-orang dengan motive utama bertentangan justeru terus mendapat panggung. saya kira, pendapat Ci Martha itu tidak prinsipil. cuma beda di tataran pilihan tersier. kok jadi bulan-bulanan dan target tembak?? kalo seseorang kurang suka memakai baju adat, saya kira, tidak mesti kalao dia berpikiran untuk menghapus atau melarang orang lain yang mengusung tema budaya. sama persis dgn wanita-wanita muda Jawa saat ini yang gak selalu mesti suka berkebaya. apakah wanita-wanita itu lantas diserang abis-abisan?? atau seperti gadis-gadis muda Bali yang saat ini tidak lagi bertelanjang dada, sekalipun sayang sekali ya. apa mesti gadis-gadis muda Bali itu dipaksa-paksa untuk bertelanjang dada?? he hehe... berbeda apabila ci martha ini mengadobsi pandangan politik LPKB modern yaitu hendak memberangus budaya dan menekan pemerintah untuk memberlakukan kembali INpres No.14/1967. Ci Martha cuma kurang tertarik masalah budaya dan adat istiadat jaman dulu tetapi kan blum tentu ci martha itu melarang orang lain untuk mengekspresikan tampilan budaya yang disukai. bukan begitu ci Martha?? tapi memang ada baiknya ci Martha jangan terlalu jutex dan ketus seperti itu. kalangan Tionghoa sudah sering dizolimi sampe-sampe karakter tulis tionghoa saja dipersamakan dengan narkoba, barang-barang porno dan senjata berbahaya. jadi hendaknya berhati-hati dalam artikulasi. jangan sampe para pembaca salah mengerti dan memecah persatuan dan solidaritas. toch, apa pun hobi anda apabila kekuatan anti-cina menguat maka kita semua akan jadi korban. Sub-Rosa II --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, marthajan04 marthajan04@ wrote: --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, agoeng_set agoeng_set@ wrote: MJ: ortu gue waktu ngawinin anak pertamanya yang lelaki memang masih pakai lamaran ber-nampan2 dan pernikahan pakai acara pernak pernik budaya china pakai encim2 yang suaranya
[budaya_tionghua] Re: tatacara lamaran hakka dan hokkian
Ya, memang memalukan! Salah-salah dikira penghuni RSJ yang terlepas dari kerangkeng, kalo kita mengenakan pakaian seperti itu di tengah keramaian dalam sehari-hari. Tapi, yang dimaksud kawan-kawan khan bukan begitu Bu Martha!!! Pakaian adat yang mana sih yang kagak kuno?? Pernah hajatan ke perkawinan orang Jawa, Sunda atau suku-suku lain di Indonesia? Kostum apa yang dikenakan sama mempelai perempuan dan juga laki-laki mereka? kuno ato modern? Kayaknya, tidak ada yang merasa malu dengan pakaian adat mereka!! Lantas, apakah gaun pengantin gaya barat yang serba putih itu modern, hanya karena berasal dari barat? Udah berapa tahun, berapa abad model seperti itu dipertahankan sampai sekarang?? Nenek saya waktu nikah sama kakek dulu (di Tiongkok) pada sekitar tahun 40-an abad lalu sudah mengenakan gaun pengantin ala barat itu (saya nyimpen photonya!). Anda benar bu Martha, bahwa kebudayaan itu adalah sesuatu yang dinamis, selalu berkembang dari waktu ke waktu. Demikian pula halnya dengan gaya busana (termasuk gaun pengantin). Tapi, khusus untuk Indonesia, kebudayaan Tionghoa khan mengalami stagnasi selama puluhan tahun. jadi berbeda dengan Tionghoa di negeri-negeri lain yang telah mengembangkan kebudayaan Tionghoa lokal masing-masing. Kita masih bertahan dan sementara harus puas dengan warisan-warisan kuno apa adanya! Yang penting kita berkeyakinan bahwa ke depan kita mempunyai kemampuan dan kemauan untuk mengembangkan kebudayaan Tionghoa lokal di Indonesia ke arah yang lebih modern. Namun, dengan catatan modern tidak sama dengan barat (apalagi Amrik!), sehingga Cina-cina seperti Anda tidak perlu bekecil hati merasa malu dan minder dengan warisan budaya sendiri, dan menjadi pengagum sekaligus pengekor budaya barat secara membabi buta!! Salam, Erik \ In budaya_tionghua@yahoogroups.com, marthajan04 wrote: Ul, terus terang gue sih malu kalau jaman sekarang berpakaian seperti jaman ribuan tahun lalu. Boro2 ratusan atau ribuan tahun lalu, dua puluh tahun lalu saja sudah enggak mau. Budaya juga kan harus ada kemajuan seiring kemajuan otak manusia. sekarang mau tidak mau, kalau tidak mau dibilang ketinggalan jaman, seluruh dunia melihat barat sebagai kemajuan dibidang apapun juga. Ada anak jepang yang saya kenal, masih kuliah di Psychologi tingkat master yang pinter luar biasa, bilang sama gua, dia sangat cemas lihat anak2 muda di Jepang, katanya, seandainya di USA ada kejadian anak membunuh ortunya karena misal dilarang merokok, maka enggak lebih dari 2 bulan kemudian, di Jepang akan ada anak yang juga membunuh orang tuanya karena dilarang merokok. Nah kan, dia sudah menceritakan bahwa budaya amrik itu sudah mewabah keseluruh dunia, bukan hanya yang bagusnya saja yang ditiru, tapi sudah yang buruknya juga. Padahal di amriknya sendiri tidak sampai begitu. cuman mau klarifikasi mengenai saya malu pakai pakaian yang usianya sudah ribuan tahun. lalu gimana sama jilbab yang umurnya ribuan tahun? kan kita juga mencela dan mengejeknya. saya sih mengejek entah kamu ul. salam, MJ Yahoo! Groups Sponsor ~-- Yahoo! Groups gets a make over. See the new email design. http://us.click.yahoo.com/XISQkA/lOaOAA/yQLSAA/BRUplB/TM ~- .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[budaya_tionghua] OOT: Fenomena suatu Kultus
Meskipun OOT, tetapi sangat penting utk diketahui rekan rekan disini agar bisa mengenali fenomena suatu kultus individu dalam suatu ajaran. Anggap saja sebagai suatu WARNING utk hati hati dalam membangun karakter diri. _ Fenomena Cult Orang-orang yang mengikuti cult adalah orang normal. Mereka pada umumnya cerdas, berpikiran terbuka dan jujur. Mereka bersedia untuk berkorban untuk manfaat yang lebih besar dari suatu grup. Mereka tertarik pada pengembangan diri dan perbaikan dunia. Orang-orang terbaik, biasanya, menjadi target dari cult ini. Kekurangan mereka menyebabkan mereka sangat dibutuhkan sebagai anggota cult. Dr J W West, Professor of Psychiatry, University of California Definisi Cult The Concise Oxford Dictionary mendefinisikan cult sebagai : suatu system pemujaan religius; devosi /penyembahan, penghormatan kepada seseorang atau sesuatu. Menurut C.T Russel : A religion or religious sect generally considered to be extremist or false, with its followers often living in an unconventional manner under the guidance of an authoritarian, charismatic leader. Sekarang, didalam benak masyarakat, kata-kata cult adalah cenderung lebih diasosiasikan sebagai kegiatan cuci-otak (brain-washing), manipulasi kepada para pengikutnya, skandal public dari para pemimpin cult, pemerasan dan pembunuhan masal; daripada sebuah kegiatan penyembahan religius. Salah satu kesulitan mendefiniskan sebuah ajaran sebagai cult, karena organisasi mereka berada pada kondisi yang mengalami tahapan perkembangan. Sebuah cult religius biasanya pada tahap awal, pertengahan dan akhir dari sebuah evolusi perkembangan organisasinya. Pada awalnya, cult terdiri dari sedikit kelompok orang yang memfokuskan diri mereka di sekeliling seorang pemimpin religius dimana memiliki kharisma tertentu yang menyebabkan mereka tertarik. Pada akhirnya, hal itu dapat menjadi bersifat manipulatif, eksploitatif dan bahkan menjadi organisasi multi-nasional. Apa yang biasa orang perbincangkan sebagai sebuah cult biasanya adalah NRG (New Religius Group) yang mana biasanya berawal dalam bentuk perguruan, kelompok doa, atau unit2 kecil lainnya yang memiliki karakteristik hubungan kekeluargaan. NRG dapat berupa sebuah organisasi yang memiliki tahap pertengahan-akhir dari evolusinya. Ada sekitar 40 macam karakteristik dari sebuah cult. Meskipun demikian, untuk mengidentifikasikan sebuah cult yang berevolusi menjadi cult yg berbahaya, seseorang cukup menilai / mendiagnosisnya dilihat dari lifestyle pemimpinnya dan sikap para member terhadap pemimpin tersebut. Biasanya, ketika NRG telah berevolusi pada tahap pertengahan-akhir, pemimpinnya akan bersikap otoriter, mengumumkan dirinya sebagai titisan Allah / Buddha /Dewa, mengaku punya hubungan khusus dengan Allah/Buddha/Dewa dan dipercayai demikian oleh para pengikutnya. Mengikuti / mempercayai pimpinan diyakini sebagai salah satu jalan pencerahan / keselamatan. Para pemimpin hidup dalam kemewahan dari hasil pembiayaan murid2nya, melepaskan dirinya dari tubuh organisasi secara eksklusif. Pemimpin adalah tak terjangkau terkecuali oleh segelintir anggota `elite'. Pemimpin akan membuat nubuatan tentang kejadian2 dikemudian hari dimana grup tsb bersiap-siap utk menghadapi. Para pengikut tunduk tak bersyarat kepadanya dan memperlakukannya sebagai orang suci, titisan Dewa, santo/santa, Buddha Hidup, dll. Setiap cult memiliki paling tidak 5 karakteristik dibawah ini 1. Memiliki penyimpangan / deviasi dengan doktrin ajaran agama yang ortodoks (host)-nya. 2. Menggunakan taktik psikologis (iming-iming kesaktian, bujukan, janji-janji, tekanan, intimidasi, sumpah, ancaman, menakut-nakuti, emotional abuse, dsb) untuk merekrut anggota, mengindoktrinasi, untuk mempertahankan kesetiaan dan untuk mengendalikan anggotanya. 3. Membentuk sebuah kelompok kemasyarakatan yang elit / eksklusif/ khusus (contoh: kelompoknya adalah orang2 terpilih; sumpah2 tertentu, segregasi kelas keelitan tertentu, gelar2 spiritual, kemampuan supranatural tertentu; dsb) yang bersifat totaliter (dikontrol oleh otoritas dengan power yg absolute; menolak system distribusi kekuasaan dan kontrol; tunduk pada semua aspek kehidupan secara tak bersyarat kepada otoritas pemimpin). 4. Menunjuk dirinya sendiri sebagai Pemimpin / pendiri (self-appointed), bersifat dogmatic, messianic, pernyataan2nya tak dapat dipertanggungjawabkan secara riil (unaccountable), dan memiliki kharisma. Kecenderungan narcissistic pada pemimpin dan kelompok elitenya. 5. Mempercayai 'the end justifies the means' (menghalalkan cara) untuk mendapatkan dana, merekrut orang2, menginfiltrasi dan merusak nama baik musuh-musuhnya. 6. Kekayaan dan assetnya (tangible dan intangible) tidak memberi manfaat kepada masyarakat secara luas (hanya terbatas pada kelompoknya). 7. Grup memiliki pandangan elitist tentang dirinya dan dalam hubungannya dengan pihak lain : merekalah yang paling benar, setiap orang lainnya adalah salah; hanya
[budaya_tionghua] Generasi Tanpa Visi dan Komitmen
Meskipun OOT: Tetapi sangat penting utk di baca. Generasi Tanpa Visi dan Komitmen Komaruddin Hidayat Ada yang lebih penting dari kontroversi ujian nasional, yaitu bagaimana mendidik anak-anak agar memiliki etos belajar dan kerja keras. Ada kekhawatiran yang cukup beralasan, anak-anak kita tumbuh dalam lingkungan sekolah dan sosial yang semrawut sehingga mereka tidak memiliki visi kebangsaan dan tidak memiliki komitmen kemanusiaan serta etos keilmuan yang kuat. Beberapa bulan lalu saya berkunjung ke beberapa sekolah di Vietnam dan Turki, dua negara yang rasanya tidak begitu jauh kondisinya ketimbang Indonesia. Setelah berbincang-bincang dengan beberapa murid dan guru, ada kesan yang mengentakkan kesadaran saya mengenai bagaimana mereka memandang masa depan. Apakah Anda bangga dengan Vietnam? Tentu, kami bangga dengan orangtua kami dan bangsa kami. Kami sanggup mengalahkan tentara Amerika, jawab beberapa murid di sebuah SMA di kota Ho Chi Min. Setelah tamat SMA, ke mana mau meneruskan sekolah? Kalau bisa, kami mau ke Amerika, sekolah sambil bekerja di sana, tegasnya. Bukankah dulu Amerika pernah menyerang Vietnam dan membunuh orangtuamu? Itu telah menjadi sejarah masa lalu. Orangtua dan guru kami mengajarkan untuk menatap masa depan. Kami mesti belajar dan bekerja keras dan melupakan masa lalu, jawab murid dan beberapa karyawan sekolah yang saya temui. Ketika berkunjung ke beberapa sekolah di Turki, jawaban serupa juga muncul. Apa yang Anda pikirkan tentang Turki dan masa depanmu sendiri? Beberapa guru yang umumnya muda belia menjawab, Kami harus belajar serius dan harus siap berkompetisi dengan negara lain, khususnya Eropa. Kalau tidak, kami tidak akan memiliki masa depan. Bangsa kami tidak akan dihargai. Dulu kami pernah ditakuti dunia. Kini, kami mesti bangkit dengan memajukan ilmu pengetahuan dan ekonomi. Etos serupa juga akan mudah dijumpai pada siswa-siswa di Jepang dan Korea Selatan. Bahwa, sejak dini mereka sudah memiliki visi global dan tekad serta kesiapan mental untuk belajar dan bekerja keras agar bisa ikut berkompetisi di bidang ilmu pengetahuan dan ekonomi dalam percaturan global. Selain karena faktor geografis dan kulturnya, sudah tentu pendidikan yang diterima ikut membentuk karakter mereka dalam menyikapi kecenderungan globalisasi ilmu pengetahuan dan ekonomi yang sarat dengan persaingan. Terninabobokan Anak-anak kita sudah lama terninabobokan oleh berbagai slogan dan mitos yang menipu, misalnya Indonesia sebagai negara yang kaya raya, masyarakatnya hidup gemah ripah loh jinawi, religius, rukun, gotong royong, ramah tamah, tepo seliro, tanahnya subur, dan sekian slogan lain yang ternyata tidak ditemui oleh anak-anak dalam kehidupan nyata. Yang terjadi justru sebaliknya. Dunia pendidikan karut-marut, kompetensi lulusan sekolah tidak jelas standarnya, ujian selalu bocor demi mengejar nilai, dan ketika mencari pekerjaan pun penuh dengan suap dan kolusi. Mengingat proses pendidikan sampai mencari kerja yang dari hulu sampai hilir dipenuhi tindakan koruptif dan kolutif, amat bisa dimengerti mengapa bangsa ini habis energi, tetapi tak juga keluar dari keterpurukan. Pendidikan kita telah gagal untuk melahirkan generasi yang memiliki visi dan komitmen. Di antara mereka tentu ada anak-anak cerdas dan bermoral tinggi. Namun, jangan-jangan hanya minoritas jumlahnya. Baru-baru ini ada survei yang cukup mengagetkan. Ternyata banyak anak kita yang sudah amat akrab dengan situs-situs porno yang diakses lewat internet, telepon seluler, dan VCD yang dijual bebas. Belum lagi yang namanya school bullying atau semacam premanisme. Sebagai pendidik dan orangtua, saya amat sedih membayangkan jika bangsa ini dikendalikan oleh mereka yang tidak memiliki visi kebangsaan dan globalisme serta tidak memiliki komitmen moral serta tidak memiliki kompetensi keilmuan. Ketika aktif sebagai Ketua Panitia Pengawas Pemilu, saya terkejut melihat data pendidikan sebagian calon anggota DPR yang hanya memegang ijazah kesetaraan paket C, bahkan ada yang palsu. Apa yang akan terjadi dengan masa depan bangsa dan negara jika para elite politisi tidak memiliki kompetensi keilmuan dan keahlian yang diperlukan dalam tugasnya? Mutlak perlu Ujian sekolah itu mutlak diperlukan karena bisa mendorong para siswa belajar lebih serius dan juga berguna untuk mengukur keberhasilan proses belajar. Apakah ujian nasional sebagai satu-satunya penentu kelulusan siswa ataukah digabung dengan ujian akhir sekolah, sah-sah saja diperdebatkan. Namun, yang kurang diperhatikan adalah bagaimana membentuk kultur sekolah (school culture) yang memiliki komitmen untuk memelihara nilai-nilai unggul (living values) yang menjadi spirit, acuan, dan iklim kehidupan bagi guru, murid, maupun karyawan sekolah. Sebuah komunitas sekolah seharusnya merupakan learning society yang setia menjaga dan menghidupkan nilai-nilai unggul dalam kehidupan sehari-hari, sehingga sekolah merupakan lembaga katalisator yang mampu memfasilitasi siswa menemukan dan
Re: [budaya_tionghua] Re: Buku Sun Tzu
Kalau baca buku sejarah, terutama jangan dilewatkan periode Chunqiu Zhan'guo ( Musim semi musim gugur - Negeri berperang ), disitu banyak diungkap berbagai taktik perang. dan juga perlu diketahui, banyak sekali Cheng Yu ( ungkapan 2) terkenal yang berasal dari kejadian2 di zaman ini. dan yang paling penting, zaman ini adalah zaman emas filosophy! pada saat inilah, bermunculan berbagai pemikir terkenal, dengan ratusan aliran yang saling bersaing ( bai Jia zheng Ming ), Kongzi, Laozi, Hanfeizi, Mozi, Mengzi, Sunzi, semua berasal dari zaman ini. ZFy - Original Message - From: eddypw Sebenarnya lebih bagus jangan baca terjemahan, tetapi langsung Sunzi Bingfa dalam bhs Tionghoa, karena bahasanya yg klasik (wenyan) perlu interpretasi khusus, jadi tiap orang/penulis bisa memahami yg agak berbeda. Silakan baca dulu buku2 sejarah Tiongkok baru kemudian baca Sunzi Bingfa. . [Non-text portions of this message have been removed] Yahoo! Groups Sponsor ~-- Great things are happening at Yahoo! Groups. See the new email design. http://us.click.yahoo.com/TISQkA/hOaOAA/yQLSAA/BRUplB/TM ~- .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[budaya_tionghua] Re: Buku Sun Tzu
ZFy: Kalau baca buku sejarah, terutama jangan dilewatkan periode Chunqiu Zhan'guo ( Musim semi musim gugur - Negeri berperang ), disitu banyak diungkap berbagai taktik perang. dan juga perlu diketahui, banyak sekali Cheng Yu ( ungkapan 2) terkenal yang berasal dari kejadian2 di zaman ini. dan yang paling penting, zaman ini adalah zaman emas filosophy! pada saat inilah, bermunculan berbagai pemikir terkenal, dengan ratusan aliran yang saling bersaing ( bai Jia zheng Ming ), Kongzi, Laozi, Hanfeizi, Mozi, Mengzi, Sunzi, semua berasal dari zaman ini. eddy: wah benar..benar..hati2 dengan chengyu karena butuh interpretasi tingkat tinggi. Wong puisi 16 hanzi (4x4) menggunakan wenyanwen aja sering susah dimengerti. Kadang kita mesti mabok2 dulu baru pikiran melayang2 trus bisa terjemahin, begitu dikasi ke orang yg lebih jago, komentarnya cuman: wah..Anda koq masih terlalu harafiah menerjemahkannya ya? Bukan begitu maksudnya. Walhhh! Tapi untungnya sekarang sudah ada banyak buku kumpulan puisi2 klasik yg disertai catatan bagaimana cara menginterpretasi, simbolisme apa aja yg ada, dan makna2nya. Untuk mengerti itu maka kita sekurang2nya harus melihat konteks lalu si pengarang lagi menggambarkan keindahan apa. Perlu modal pengetahuan yg cukup dalam ttg Tiongkok dan ciri khas per masa. Kalo di situ misalnya, bicara ttg bunga yulanhua tapi kita nggak tau Yulanhua (magnolia) itu kayak gimana ya...mubazir! Atau misalnya ttg Sungai Changjiang. Yg gampang aja, ttg xiaoshuo (cerpen), kalo nggak paham konteks sosial masyarakat dan makna2 simboliknya kala itu ya podho wae, sama aja...gak akan paham. Kalo udah, biarkan pikiran berlari2 menginterpretasi sana-sini, sambil duduk minum teh sore hari di pinggir kanal, trus remah2 roti dikerubutin burung2 Maque (burung gereja/passer montanus). Intinya cuman, dekati dan pahami dulu konteksnya, baru deh baca Sunzi Bingfa. Untuk itu ya mesti tau sejarah ama geografi Tiongkok. eddy Yahoo! Groups Sponsor ~-- Great things are happening at Yahoo! Groups. See the new email design. http://us.click.yahoo.com/TISQkA/hOaOAA/yQLSAA/BRUplB/TM ~- .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
RE: [budaya_tionghua] Re: Buku Sun Tzu
Bung Eddy, Terima kasih sekali atas infonya. Aku gak bisa bahasa n tulisan Chinese...jadi..ya apa boleh buat baca / cari yang terjemahannya. Sangat sangat terima kasih. Salam, endra -Original Message- From: budaya_tionghua@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of eddypw Sent: 03 Juli 2006 16:43 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: [budaya_tionghua] Re: Buku Sun Tzu Dari banyak sekali buku ttg Sunzi Bingfa, yg agak lumayan berbobot dan biasanya digunakan di kelas2 akademik internasional adlh yg dikompilasi oleh Roger T Ames. Ada terjemahan bhs Indonesia-nya, sampulnya warna hitam, agak tebal halamannya. Sebenarnya lebih bagus jangan baca terjemahan, tetapi langsung Sunzi Bingfa dalam bhs Tionghoa, karena bahasanya yg klasik (wenyan) perlu interpretasi khusus, jadi tiap orang/penulis bisa memahami yg agak berbeda. Silakan baca dulu buku2 sejarah Tiongkok baru kemudian baca Sunzi Bingfa. Dari banyak diskusi saya dengan para ahli2 strategi di Beijing, mereka mengatakan bahwa Sunzi Bingfa sebenarnya bukan strategi militer murni, melainkan menekankan pada aspek psikologis. Mereka memberi gambaran yg sangat2 sederhana, seperti layaknya kita duduk di ruang ujian, maka semua peserta yg ada di situ adalah kompetitor kita. Yg disiasati adalah bagaimana menghancurkan pertahanan mental/psikologis, bukan dengan adu kekuatan fisik. Dalam membaca karya aslinya, hati2 untuk memahami si-kon yg ada, karenanya akan sangat berguna kalau Anda tahu dulu bagaimana sejarah Tiongkok. Banyak buku2 ttg penerapan SZBF dalam bidang bisnis dll. Saya sendiri terakhir sebelum meninggalkan Jakarta pernah menguji satu mahasiswa di UI yg mengambil skripsi ttg interpretasi awal SZBF berdasarkan teks aslinya, sekarang anak itu sudah berada di Kelas Bisnis International NTU-Spore. Ada buku lain yg lumayan berbobot karangan FOO Check-Teck berjudul Reminiscences of an Ancient Strategist: Mind of Sun Tzu, Gower, 1997, tapi entah ada nggak di toko2 buku di Indonesia, saya cuman punya copy-nya. Ini penerapan lebih macro ke perusahaan2 dunia dan negara2/kawasan2 (seperti ASEAN). --- FOO Check-Teck (Associate Professor) NTU-Spore PhD (St Andrews, UK, 1990) MBA (Finance, City University, 1982) LLB (Hons., London), Barrister-at-Law (Lincoln's Inn), Advocate and Solicitor (Supreme Court of Singapore), FCMA, FCIM, ACIS, CPA, DDG (IBC, Cambridge, England), Cert-in-Productivity (Japan Productivity Center, Tokyo). salam, eddy .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. Yahoo! Groups Links Yahoo! Groups Sponsor ~-- Yahoo! Groups gets a make over. See the new email design. http://us.click.yahoo.com/XISQkA/lOaOAA/yQLSAA/BRUplB/TM ~- .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[budaya_tionghua] Re: Buku Sun Tzu
Ada 1 buku berbahasa Inggris yang menurut saya sangat bagus. tahun lalu saya beli di Singapore seharga SGD 29.40. Judul: Sun Zi Art of War Pengarang: Chow-Hou Wee Penerbit: Prentice Hall Tahun 2003 Buku ini membahas kalimat per kalimat, dan bahkan banyak kata yang dibahas satu persatu (terutama yang bisa punya beberapa arti). Sekaligus bisa belajar bahasa Mandarin. Penulisnya juga membahas beberapa kesalahan yang sering diperbuat penerjemah bule. --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, eddypw [EMAIL PROTECTED] wrote: Dari banyak sekali buku ttg Sunzi Bingfa, yg agak lumayan berbobot dan biasanya digunakan di kelas2 akademik internasional adlh yg dikompilasi oleh Roger T Ames. Ada terjemahan bhs Indonesia-nya, sampulnya warna hitam, agak tebal halamannya. Sebenarnya lebih bagus jangan baca terjemahan, tetapi langsung Sunzi Bingfa dalam bhs Tionghoa, karena bahasanya yg klasik (wenyan) perlu interpretasi khusus, jadi tiap orang/penulis bisa memahami yg agak berbeda. Silakan baca dulu buku2 sejarah Tiongkok baru kemudian baca Sunzi Bingfa. Dari banyak diskusi saya dengan para ahli2 strategi di Beijing, mereka mengatakan bahwa Sunzi Bingfa sebenarnya bukan strategi militer murni, melainkan menekankan pada aspek psikologis. Mereka memberi gambaran yg sangat2 sederhana, seperti layaknya kita duduk di ruang ujian, maka semua peserta yg ada di situ adalah kompetitor kita. Yg disiasati adalah bagaimana menghancurkan pertahanan mental/psikologis, bukan dengan adu kekuatan fisik. Dalam membaca karya aslinya, hati2 untuk memahami si-kon yg ada, karenanya akan sangat berguna kalau Anda tahu dulu bagaimana sejarah Tiongkok. Banyak buku2 ttg penerapan SZBF dalam bidang bisnis dll. Saya sendiri terakhir sebelum meninggalkan Jakarta pernah menguji satu mahasiswa di UI yg mengambil skripsi ttg interpretasi awal SZBF berdasarkan teks aslinya, sekarang anak itu sudah berada di Kelas Bisnis International NTU-Spore. Ada buku lain yg lumayan berbobot karangan FOO Check-Teck berjudul Reminiscences of an Ancient Strategist: Mind of Sun Tzu, Gower, 1997, tapi entah ada nggak di toko2 buku di Indonesia, saya cuman punya copy-nya. Ini penerapan lebih macro ke perusahaan2 dunia dan negara2/kawasan2 (seperti ASEAN). --- FOO Check-Teck (Associate Professor) NTU-Spore PhD (St Andrews, UK, 1990) MBA (Finance, City University, 1982) LLB (Hons., London), Barrister-at-Law (Lincoln's Inn), Advocate and Solicitor (Supreme Court of Singapore), FCMA, FCIM, ACIS, CPA, DDG (IBC, Cambridge, England), Cert-in-Productivity (Japan Productivity Center, Tokyo). salam, eddy Yahoo! Groups Sponsor ~-- Check out the new improvements in Yahoo! Groups email. http://us.click.yahoo.com/6pRQfA/fOaOAA/yQLSAA/BRUplB/TM ~- .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/