[budaya_tionghua] Re: Buku Sun Tzu

2006-07-03 Terurut Topik eddypw
Dari banyak sekali buku ttg Sunzi Bingfa, yg agak lumayan berbobot 
dan biasanya digunakan di kelas2 akademik internasional adlh yg 
dikompilasi oleh Roger T Ames. Ada terjemahan bhs Indonesia-nya, 
sampulnya warna hitam, agak tebal halamannya. 

Sebenarnya lebih bagus jangan baca terjemahan, tetapi langsung Sunzi 
Bingfa dalam bhs Tionghoa, karena bahasanya yg klasik (wenyan) perlu 
interpretasi khusus, jadi tiap orang/penulis bisa memahami yg agak 
berbeda. Silakan baca dulu buku2 sejarah Tiongkok baru kemudian baca 
Sunzi Bingfa. 

Dari banyak diskusi saya dengan para ahli2 strategi di Beijing, 
mereka mengatakan bahwa Sunzi Bingfa sebenarnya bukan strategi 
militer murni, melainkan menekankan pada aspek psikologis.
Mereka memberi gambaran yg sangat2 sederhana, seperti layaknya kita 
duduk di ruang ujian, maka semua peserta yg ada di situ adalah 
kompetitor kita. Yg disiasati adalah bagaimana menghancurkan 
pertahanan mental/psikologis, bukan dengan adu kekuatan fisik.
Dalam membaca karya aslinya, hati2 untuk memahami si-kon yg ada, 
karenanya akan sangat berguna kalau Anda tahu dulu bagaimana sejarah 
Tiongkok. Banyak buku2 ttg penerapan SZBF dalam bidang bisnis dll.
Saya sendiri terakhir sebelum meninggalkan Jakarta pernah menguji 
satu mahasiswa di UI yg mengambil skripsi ttg interpretasi awal SZBF 
berdasarkan teks aslinya, sekarang anak itu sudah berada di Kelas 
Bisnis International NTU-Spore.

Ada buku lain yg lumayan berbobot karangan FOO Check-Teck berjudul 
Reminiscences of an Ancient Strategist: Mind of Sun Tzu, Gower, 
1997, tapi entah ada nggak di toko2 buku di Indonesia, saya cuman 
punya copy-nya. Ini penerapan lebih macro ke perusahaan2 dunia dan 
negara2/kawasan2 (seperti ASEAN). 

---
FOO Check-Teck (Associate Professor) NTU-Spore
PhD (St Andrews, UK, 1990) MBA (Finance, City University, 1982) LLB 
(Hons., London), Barrister-at-Law (Lincoln's Inn), Advocate and 
Solicitor (Supreme Court of Singapore), FCMA, FCIM, ACIS, CPA, DDG 
(IBC, Cambridge, England), Cert-in-Productivity (Japan Productivity 
Center, Tokyo).


salam,

eddy






.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[budaya_tionghua] CERPEN - LILY

2006-07-03 Terurut Topik Sobron Aidit
Sobron Aidit :



C E R P E N  - L I L Y

Selalu saya teringat kejadian yang sudah lebih dari 40 tahun. Ketika itu 
tahun 1964. Setiap hari saya membezoek anak saya Wita yang diopname di Rumah 
Sakit Persahabatan di Beijing. Wita sakit paru-paru, diopname, selama dua 
minggu. Mamanya dan saya selalu setiap hari menjenguknya. Terkadang saya 
sendiri, karena mamanya banyak pekerjaan lainnya, jadinya tidak sempat.

Setiap saya membezoek Wita, selalu akan melewati ruangan di mana seorang 
anak sedang diopname. Usianya ketika itu 7 tahun. Namanya Lily. Lily adalah 
seorang anak yang penuh dengan gerak - selalu lincah dan gampang diajak 
bercakap-cakap. Dan dia sendiri juga sangat komunikatif. Anak-anak yang 
diopname itu ada jam-jam tertentunya yang boleh saling main - ada jam 
mainnya. Tidak lama hanya satu jam pagi menjelang siang dan satu jam 
menjelang sore. Ketika itulah antara anak-anak pada bermain dan berkenalan 
dan bergurau bergembira ria.

Lily diopname karena penyakit yang sangat berat dan sangat menyedihkan. Dia 
menderita sakit sejenis kanker darah - leukemia - leucemie. Karena itu 
wajahnya selalu pucat - putih. Tetapi anak ini tampak sangat pintar - mudah 
dan gampang mengingat. Anaknya gampang berhubungan dan menarik perhatian 
orang.

Ketika suatu hari sepertri biasanya saya membezoek Wita, Lily selalu berada 
dekat pintu dan duduk sambil bermain sendirian. Ketika saya mau pulang; Lily 
menegur sapa saya...
Shusu, dari lihat Weida.
Yakata saya.
Weida anak baik ya - saya suka sekali Weida, dia sangat menyenangkan. Lucu 
deh dia. Kami setiap hari main pabila jam-main tiba. Dan Shusu namanya 
Sofeiyan shienseng ya kan? Nin Hao Sofeiyen Shusu
Lily juga anak baik dan sangat menyenangkan. Shusu suka dan sayang sama 
Lily..
Dan saya lalu mampir dan sedikit ngobrol dengan Lily.

Saya belum pernah bertemu dengan mama dan papa Lily ya
Ya, dia datang selalu sore dan menjelang malam, karena baru pulang kerja - 
pulang dari kantornya. Mama dan papa datang, shusu sudah lama pulang. Tapi 
Lily bilang agar mama dan papa tidak usah dan tidak perlu datang setiap 
hari. Karena akan jadi beban berat bagi mama-papa. Nanti kalau sudah 
waktunya Lily dipanggil Shangtie - bukankah mama - papa akan sangat sedih? 
Ya kan shusu ya...

Mendengar kata-kata Lily ini saya juga ada rasa tertekannya. Betapa anak ini 
begitu baiknya - masih sempatnya dia berpikir bahwa mama papanya agar jangan 
datang setiap hari  - agar nantinya sedikt dapat meringankan kesedihan yang 
luarbiasa.

Lily yang cerita kepada saya, bahwa dia akan segera pulang ke rumah Shangtie 
- artinya mati - berpisah dengan mama-papanya seumur hidup. Dalam batin saya 
- anak sekecil itu - sepintar dan selincah itu - yang begitu sangat 
menyenangkan hati siapa saja yang bertemu dan berbicara dengannya, dia tahu 
bahwa dia akan segera mati. Diam-diam sayalah yang mengalirkan airmata. 
Betapa sayangnya - anak sejernih itu - selincah itu - dia tahu akan segera 
meninggalkan dunia ini. Dia tentu saja tidak tahu sampai kapan dia masih 
bisa hidup.

Pada hari selanjutnya saya membelikan buku bacaan buat anak-anak. Namanya 
San Mao - artinya Tiga Helai Rambut - sebuah buku komik bergambar buat 
bacaan anak-anak. Ketika saya menyerahkan buku bacaan tersebut, Lily sangat 
gembira.
Dan pada keesokan harinya, saya dipanggil Lily buat singgah di kamarnya dan 
sebentar ngobrol dengan anak lincah dan sangat menyenangkan itu.

Shusu - saya sudah baca semua - lucu deh dan bagus ceritanya. Ketika 
jam-main, saya datang ke Weida, dan saya ceritakan padanya. Satu buku itu 
kami selesaikan dan perhatikan gambar-gambarnya. Weida sangat gausing - hen 
gausing. Kami hari kemaren puas main-main dan cerita-cerita, tapi tetap 
masih mau lagi...

Lily menceritakan kepada saya tentang mereka berdua dengan Wita. Tampaknya 
keduanya sangat menikmati jam-mainnya. Saya gembira mendengar semua ini yang 
langsung diceritakan Lily.

Keesokan harinya - sebagaimana biasa, saya lewat di depan kamar sal Lily. 
Tetapi Lily tidak ada - mungkin di bawa ke kamar lain buat pemeriksaan 
rutine. Saya tunggu sampai dia pulang dari pemeriksaan. Ada beberapa menit. 
Seorang jururawat menemui saya dengan wajah yang sangat sayu dan berat. 
Jururawat ini tahu dan mengenal saya adalah papanya Wita dan tahu bahwa saya 
sering ngobrol dengan Lily.

Dengan terbata-bata jururawat itu mengatakan bahwa Lily sudah - dia 
sudah..
Saya tak banyak bercakap lagi. Tahulah saya bahwa Lily sudah dipanggil 
Shangtie yang Lily sendiri sudah lama tahu - hanya kapan harinya dia tidak 
tahu. Sampai di rumah - saya dengan penuh kesadaran berdoa dan mengheningkan 
cipta buat teman kecil saya yang sangat baik - pintar dan sangat lincah 
serta sangat menyenangkan. Sampai kini sangat sulit saya bisa melupakan 
wajah Lily yang putih pucat itu, tapi selalu senyum - tertawa dengan 
gembiranya. Dalam hati saya - kenapa anak yang begitu menyenangkan orang, 
terlalu cepat berlalu - hilang dan kembali 

[budaya_tionghua] Re: Encik Martha jangan gitu donk

2006-07-03 Terurut Topik odeon_cafe
Koh Agoeng Setiawan yb, 

saya juga tidak terlalu setuju dgn orang-orang yang MALU terhadap 
warisan budaya leluhurnya sendiri. 

apalagi MALU terhadap warisan budaya leluhur Tionghoa yang sudah 
berusia tua dan memiliki peradaban sangat tinggi itu. 

di sela-sela tumpukan buku almari teman saya, terdapat sebuah buku 
besar berjudul Great National Treasures of China. 

terdapat foto-foto peninggalan permata, kramik, lukisan, gelas 
perunggu, patung keagamaan dsb dari ribuan tahun yang lalu. 

whoa…saat bangsa Anglo Saxon masih makan dengan tangan dan memakai 
pakaian dari kulit binatang serta tidur bersama kutu kurap, leluhur 
Tionghoa sudah mencapai peradaban sangat tinggi dan mampu 
menghasilkan karya seni yang sangat halus dan indah. 

tetapi saya mau ajak Koh Agoeng untuk bertoleran sedikit terhadap 
generasi saat ini yang cenderung berorientasi pada pemujaan kreasi 
dunia barat. 

ada baiknya, mengubah sedikit pendekatan dengan cara memaki 
menjadi pendekatan simpatik. biasanya, ketidak-sukaan atau rasa malu 
tersebut dikarenakan ketidak-tauan. 

nah, adalah sangat wajar apabila terdapat begitu banyak orang 
Tionghoa yang tampak MALU dan tidak suka terhadap warisan budaya 
leluhur Tionghoa. karena mereka tidak terlalu mengetahui. 

adalah jauh lebih baik untuk memberi pemahaman lebih baik daripada 
memusuhi sodara sendiri bukan? 

khusus untuk masalah kontroversi Ci Martha Januari 04. lah, kok saya 
bacanya dia kagak malu dengan budaya leluhur atau berusaha untuk 
melakukan westernisasi. dia Cuma kritik si encim-encim pembawa 
acara. 

nah, disini saya liat pekerjaan rumah kita semua. kenapa kok orang-
orang spt agnes monica, katrin keng, olga lidya, fery salim, delon 
atau sdr. Adrian Congenito tidak mau jadi MC acara kawinan dengan 
budaya Tionghoa?? 

ya mungkin karena karena gak diminta saja kali ya. tetapi saya kira 
sampai saat ini budaya dan ekspresi Tionghoa itu belum benar-benar 
bisa jadi trend. baju cheongsam mungkin pernah jadi trend. 

tetapi kalangan tionghoa blum mampu melakukan pembalikan trend 
budaya. paling tidak Jepang saat ini bisa jadi trendsetter dengan J-
Rock-nya. kelompok musik RATU banyak adobsi kreatifitas Jepang. 

saya membayangkan akan sangat menarik apabila tampilan budaya 
Tionghoa itu bisa disetting sedemikian rupa hingga dapat memicu 
kebanggan. 


Sub-Rosa II








--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, agung setiawan 
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 g seh ga peduli dia mau suka apa enggak , masih doyan
 apa enggak ama adat istiadat lama, cuma ga suka banget
 kalo ada org yg malu ama adat istiadatnya sendiri.
 
 --- odeon_cafe [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  wah, lama tidak buka-buka email ternyata
  ada perseteruan hebat di milis BT ini. 
  ci martha diserang abis-abisan karena
  pendapat kontroversial tentang budaya. 
  
  heran, saling maki seperti ini kok sering
  sekali terjadi. yang diserang acapkali
  kawan dengan grand orientasi sama lagi. 
  sedangkan orang-orang dengan motive utama
  bertentangan justeru terus mendapat panggung. 
  
  saya kira, pendapat Ci Martha itu tidak
  prinsipil. cuma beda di tataran pilihan
  tersier. kok jadi bulan-bulanan dan target
  tembak?? 
  
  kalo seseorang kurang suka memakai baju
  adat, saya kira, tidak mesti kalao dia
  berpikiran untuk menghapus atau melarang
  orang lain yang mengusung tema budaya. 
  
  sama persis dgn wanita-wanita muda Jawa
  saat ini yang gak selalu mesti suka berkebaya.
  apakah wanita-wanita itu lantas diserang
  abis-abisan?? atau seperti gadis-gadis muda
  Bali yang saat ini tidak lagi bertelanjang 
  dada, sekalipun sayang sekali ya. apa mesti
  gadis-gadis muda Bali itu dipaksa-paksa
  untuk bertelanjang dada?? he hehe...
  
  berbeda apabila ci martha ini mengadobsi
  pandangan politik LPKB modern yaitu hendak
  memberangus budaya dan menekan pemerintah
  untuk memberlakukan kembali INpres No.14/1967. 
  
  Ci Martha cuma kurang tertarik masalah budaya dan
  adat istiadat jaman dulu tetapi kan blum
  tentu ci martha itu melarang orang lain untuk
  mengekspresikan tampilan budaya yang disukai. 
  
  bukan begitu ci Martha?? 
  
  tapi memang ada baiknya ci Martha jangan terlalu
  jutex dan ketus seperti itu. kalangan Tionghoa
  sudah sering dizolimi sampe-sampe karakter tulis
  tionghoa saja dipersamakan dengan narkoba,
  barang-barang
  porno dan senjata berbahaya. 
  
  jadi hendaknya berhati-hati dalam artikulasi.
  jangan sampe para pembaca salah mengerti dan
  memecah persatuan dan solidaritas. toch, apa pun
  hobi anda apabila kekuatan anti-cina menguat maka
  kita semua akan jadi korban. 
  
  Sub-Rosa II 
  
  
  --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com,
  marthajan04 
  marthajan04@ wrote:
  
   --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com,
  agoeng_set 
   agoeng_set@ wrote:
  MJ:
  ortu gue waktu ngawinin anak pertamanya yang
  lelaki
  memang masih 
  pakai lamaran ber-nampan2 dan pernikahan
  pakai acara
  pernak pernik 
  budaya china pakai encim2 yang suaranya
  

[budaya_tionghua] Re: tatacara lamaran hakka dan hokkian

2006-07-03 Terurut Topik Erik

Ya, memang memalukan! Salah-salah dikira penghuni RSJ yang terlepas dari
kerangkeng, kalo kita mengenakan pakaian seperti itu  di tengah
keramaian dalam sehari-hari. Tapi, yang dimaksud kawan-kawan khan bukan
begitu Bu Martha!!!

Pakaian adat yang mana sih yang kagak kuno?? Pernah hajatan ke
perkawinan orang Jawa, Sunda atau suku-suku lain di Indonesia? Kostum
apa yang dikenakan sama mempelai perempuan dan juga laki-laki mereka?
kuno ato modern? Kayaknya, tidak ada yang merasa malu dengan pakaian
adat mereka!!  Lantas, apakah gaun pengantin gaya barat yang serba putih
itu modern, hanya karena berasal dari barat? Udah berapa tahun, berapa
abad model seperti itu dipertahankan sampai sekarang??  Nenek saya waktu
nikah sama kakek dulu (di Tiongkok) pada sekitar tahun 40-an abad lalu
sudah mengenakan gaun pengantin ala barat itu (saya nyimpen photonya!).

Anda benar bu Martha, bahwa kebudayaan itu adalah sesuatu yang dinamis,
selalu berkembang dari waktu ke waktu. Demikian pula halnya dengan gaya
busana (termasuk gaun pengantin). Tapi, khusus untuk Indonesia,
kebudayaan Tionghoa khan mengalami stagnasi selama puluhan tahun. jadi
berbeda dengan Tionghoa di negeri-negeri lain yang telah mengembangkan
kebudayaan Tionghoa lokal masing-masing. Kita masih bertahan dan
sementara harus puas dengan warisan-warisan kuno apa adanya! Yang
penting kita berkeyakinan bahwa ke depan kita mempunyai kemampuan dan
kemauan untuk mengembangkan kebudayaan Tionghoa lokal di Indonesia ke
arah yang lebih modern. Namun, dengan catatan modern tidak sama dengan
barat (apalagi Amrik!), sehingga Cina-cina seperti Anda tidak perlu
bekecil hati merasa malu dan minder dengan warisan budaya sendiri, dan
menjadi pengagum sekaligus pengekor budaya barat secara membabi buta!!

Salam,

Erik

\


In budaya_tionghua@yahoogroups.com, marthajan04  wrote:


Ul, terus terang gue sih malu kalau jaman sekarang berpakaian seperti
jaman ribuan tahun lalu. Boro2 ratusan atau ribuan tahun lalu, dua puluh
tahun lalu saja sudah enggak mau.
Budaya juga kan harus ada kemajuan seiring kemajuan otak manusia. 
sekarang mau tidak mau, kalau tidak mau dibilang ketinggalan jaman, 
seluruh dunia melihat barat sebagai kemajuan dibidang apapun juga.
Ada anak jepang yang saya kenal, masih kuliah di Psychologi tingkat
master yang pinter luar biasa, bilang sama gua, dia sangat cemas lihat
anak2 muda di Jepang, katanya, seandainya di USA ada kejadian anak
membunuh ortunya karena misal dilarang merokok, maka enggak
lebih dari 2 bulan kemudian, di Jepang akan ada anak yang juga membunuh
orang tuanya karena dilarang merokok. Nah kan, dia sudah menceritakan
bahwa budaya amrik itu sudah mewabah keseluruh dunia, bukan hanya yang
bagusnya saja yang ditiru, tapi sudah yang buruknya juga. Padahal di
amriknya sendiri tidak sampai begitu.
cuman mau klarifikasi mengenai saya malu pakai pakaian yang usianya 
sudah ribuan tahun.
 lalu gimana sama jilbab yang umurnya ribuan tahun? kan kita juga
mencela dan mengejeknya. saya sih mengejek entah kamu ul.

 salam,
 MJ






 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Yahoo! Groups gets a make over. See the new email design.
http://us.click.yahoo.com/XISQkA/lOaOAA/yQLSAA/BRUplB/TM
~- 

.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[budaya_tionghua] OOT: Fenomena suatu Kultus

2006-07-03 Terurut Topik karang_terjal
Meskipun OOT, tetapi sangat penting utk diketahui rekan rekan disini
agar bisa mengenali fenomena suatu kultus individu dalam suatu ajaran.
Anggap saja sebagai suatu WARNING utk hati hati dalam membangun
karakter diri.
_

Fenomena Cult

 Orang-orang yang mengikuti cult adalah orang normal. Mereka pada
umumnya cerdas, berpikiran terbuka dan jujur. Mereka bersedia untuk
berkorban untuk manfaat yang lebih besar dari suatu grup. Mereka
tertarik pada pengembangan diri dan perbaikan dunia. Orang-orang
terbaik, biasanya, menjadi target dari cult ini. Kekurangan mereka
menyebabkan mereka sangat dibutuhkan sebagai anggota cult.
Dr J W West, Professor of Psychiatry, University of California
Definisi Cult

The Concise Oxford Dictionary mendefinisikan cult sebagai : suatu
system pemujaan religius; devosi /penyembahan, penghormatan kepada
seseorang atau sesuatu. Menurut C.T Russel : A religion or religious
sect generally considered to be extremist or false, with its followers
often living in an unconventional manner under the guidance of an
authoritarian, charismatic leader.

Sekarang, didalam benak masyarakat, kata-kata cult adalah cenderung
lebih diasosiasikan sebagai kegiatan cuci-otak (brain-washing),
manipulasi kepada para pengikutnya, skandal public dari para pemimpin
cult, pemerasan dan pembunuhan masal; daripada sebuah kegiatan
penyembahan religius.

Salah satu kesulitan mendefiniskan sebuah ajaran sebagai cult, karena
organisasi mereka berada pada kondisi yang mengalami tahapan
perkembangan. Sebuah cult religius biasanya pada tahap awal,
pertengahan dan akhir dari sebuah evolusi perkembangan organisasinya.
Pada awalnya, cult terdiri dari sedikit kelompok orang yang
memfokuskan diri mereka di sekeliling seorang pemimpin religius dimana
memiliki kharisma tertentu yang menyebabkan mereka tertarik. Pada
akhirnya, hal itu dapat menjadi bersifat manipulatif, eksploitatif dan
bahkan menjadi organisasi multi-nasional. Apa yang biasa orang
perbincangkan sebagai sebuah cult biasanya adalah NRG (New Religius
Group) yang mana biasanya berawal dalam bentuk perguruan, kelompok
doa, atau unit2 kecil lainnya yang memiliki karakteristik hubungan
kekeluargaan. NRG dapat berupa sebuah organisasi yang memiliki tahap
pertengahan-akhir dari evolusinya.

Ada sekitar 40 macam karakteristik dari sebuah cult. Meskipun
demikian, untuk mengidentifikasikan sebuah cult yang berevolusi
menjadi cult yg berbahaya, seseorang cukup menilai / mendiagnosisnya
dilihat dari lifestyle pemimpinnya dan sikap para member terhadap
pemimpin tersebut.

Biasanya, ketika NRG telah berevolusi pada tahap pertengahan-akhir,
pemimpinnya akan bersikap otoriter, mengumumkan dirinya sebagai
titisan Allah / Buddha /Dewa, mengaku punya hubungan khusus dengan
Allah/Buddha/Dewa dan dipercayai demikian oleh para pengikutnya.
Mengikuti / mempercayai pimpinan diyakini sebagai salah satu jalan
pencerahan / keselamatan. Para pemimpin hidup dalam kemewahan dari
hasil pembiayaan murid2nya, melepaskan dirinya dari tubuh organisasi
secara eksklusif. Pemimpin adalah tak terjangkau terkecuali oleh
segelintir anggota `elite'.

Pemimpin akan membuat nubuatan tentang kejadian2 dikemudian hari
dimana grup tsb bersiap-siap utk menghadapi. Para pengikut tunduk tak
bersyarat kepadanya dan memperlakukannya sebagai orang suci, titisan
Dewa, santo/santa, Buddha Hidup, dll.

Setiap cult memiliki paling tidak 5 karakteristik dibawah ini
1.  Memiliki penyimpangan / deviasi dengan doktrin ajaran agama yang
ortodoks (host)-nya.

2.  Menggunakan taktik psikologis (iming-iming kesaktian, bujukan,
janji-janji, tekanan, intimidasi, sumpah, ancaman, menakut-nakuti,
emotional abuse, dsb) untuk merekrut anggota, mengindoktrinasi, untuk
mempertahankan kesetiaan dan untuk mengendalikan anggotanya. 

3.  Membentuk sebuah kelompok kemasyarakatan  yang elit / eksklusif/
khusus (contoh: kelompoknya adalah orang2 terpilih; sumpah2 tertentu,
segregasi kelas keelitan tertentu, gelar2 spiritual, kemampuan
supranatural tertentu; dsb)  yang bersifat totaliter (dikontrol oleh
otoritas dengan power yg absolute; menolak system distribusi kekuasaan
dan kontrol; tunduk pada semua aspek kehidupan secara tak bersyarat
kepada otoritas pemimpin).

4.  Menunjuk dirinya sendiri sebagai Pemimpin / pendiri
(self-appointed), bersifat dogmatic, messianic, pernyataan2nya tak
dapat dipertanggungjawabkan secara riil (unaccountable), dan memiliki
kharisma. Kecenderungan narcissistic pada pemimpin dan kelompok elitenya.

5.  Mempercayai 'the end justifies the means' (menghalalkan cara) untuk
mendapatkan dana, merekrut orang2, menginfiltrasi dan merusak nama
baik musuh-musuhnya.

6.  Kekayaan dan assetnya (tangible dan intangible) tidak memberi
manfaat kepada masyarakat secara luas (hanya terbatas pada kelompoknya). 

7.  Grup memiliki pandangan elitist tentang dirinya dan dalam
hubungannya dengan pihak lain : merekalah yang paling benar, setiap
orang lainnya adalah salah; hanya 

[budaya_tionghua] Generasi Tanpa Visi dan Komitmen

2006-07-03 Terurut Topik karang_terjal
Meskipun OOT:  Tetapi sangat penting utk di baca.



Generasi Tanpa Visi dan Komitmen

Komaruddin Hidayat

Ada yang lebih penting dari kontroversi ujian nasional, yaitu bagaimana
mendidik anak-anak agar memiliki etos belajar dan kerja keras. Ada
kekhawatiran yang cukup beralasan, anak-anak kita tumbuh dalam
lingkungan sekolah dan sosial yang semrawut sehingga mereka tidak
memiliki visi kebangsaan dan tidak memiliki komitmen kemanusiaan serta
etos keilmuan yang kuat.

Beberapa bulan lalu saya berkunjung ke beberapa sekolah di Vietnam dan
Turki, dua negara yang rasanya tidak begitu jauh kondisinya ketimbang
Indonesia. Setelah berbincang-bincang dengan beberapa murid dan guru,
ada kesan yang mengentakkan kesadaran saya mengenai bagaimana mereka
memandang masa depan.

Apakah Anda bangga dengan Vietnam? Tentu, kami bangga dengan orangtua
kami dan bangsa kami. Kami sanggup mengalahkan tentara Amerika, jawab
beberapa murid di sebuah SMA di kota Ho Chi Min.

Setelah tamat SMA, ke mana mau meneruskan sekolah? Kalau bisa, kami
mau ke Amerika, sekolah sambil bekerja di sana, tegasnya.

Bukankah dulu Amerika pernah menyerang Vietnam dan membunuh
orangtuamu? Itu telah menjadi sejarah masa lalu. Orangtua dan guru
kami mengajarkan untuk menatap masa depan. Kami mesti belajar dan
bekerja keras dan melupakan masa lalu, jawab murid dan beberapa
karyawan sekolah yang saya temui.

Ketika berkunjung ke beberapa sekolah di Turki, jawaban serupa juga
muncul. Apa yang Anda pikirkan tentang Turki dan masa depanmu sendiri?

Beberapa guru yang umumnya muda belia menjawab, Kami harus belajar
serius dan harus siap berkompetisi dengan negara lain, khususnya Eropa.
Kalau tidak, kami tidak akan memiliki masa depan. Bangsa kami tidak akan
dihargai. Dulu kami pernah ditakuti dunia. Kini, kami mesti bangkit
dengan memajukan ilmu pengetahuan dan ekonomi.

Etos serupa juga akan mudah dijumpai pada siswa-siswa di Jepang dan
Korea Selatan. Bahwa, sejak dini mereka sudah memiliki visi global dan
tekad serta kesiapan mental untuk belajar dan bekerja keras agar bisa
ikut berkompetisi di bidang ilmu pengetahuan dan ekonomi dalam
percaturan global.

Selain karena faktor geografis dan kulturnya, sudah tentu pendidikan
yang diterima ikut membentuk karakter mereka dalam menyikapi
kecenderungan globalisasi ilmu pengetahuan dan ekonomi yang sarat dengan
persaingan.

Terninabobokan

Anak-anak kita sudah lama terninabobokan oleh berbagai slogan dan mitos
yang menipu, misalnya Indonesia sebagai negara yang kaya raya,
masyarakatnya hidup gemah ripah loh jinawi, religius, rukun, gotong
royong, ramah tamah, tepo seliro, tanahnya subur, dan sekian slogan lain
yang ternyata tidak ditemui oleh anak-anak dalam kehidupan nyata. Yang
terjadi justru sebaliknya.

Dunia pendidikan karut-marut, kompetensi lulusan sekolah tidak jelas
standarnya, ujian selalu bocor demi mengejar nilai, dan ketika mencari
pekerjaan pun penuh dengan suap dan kolusi.

Mengingat proses pendidikan sampai mencari kerja yang dari hulu sampai
hilir dipenuhi tindakan koruptif dan kolutif, amat bisa dimengerti
mengapa bangsa ini habis energi, tetapi tak juga keluar dari
keterpurukan.

Pendidikan kita telah gagal untuk melahirkan generasi yang memiliki visi
dan komitmen. Di antara mereka tentu ada anak-anak cerdas dan bermoral
tinggi. Namun, jangan-jangan hanya minoritas jumlahnya.

Baru-baru ini ada survei yang cukup mengagetkan. Ternyata banyak anak
kita yang sudah amat akrab dengan situs-situs porno yang diakses lewat
internet, telepon seluler, dan VCD yang dijual bebas. Belum lagi yang
namanya school bullying atau semacam premanisme.

Sebagai pendidik dan orangtua, saya amat sedih membayangkan jika bangsa
ini dikendalikan oleh mereka yang tidak memiliki visi kebangsaan dan
globalisme serta tidak memiliki komitmen moral serta tidak memiliki
kompetensi keilmuan.

Ketika aktif sebagai Ketua Panitia Pengawas Pemilu, saya terkejut
melihat data pendidikan sebagian calon anggota DPR yang hanya memegang
ijazah kesetaraan paket C, bahkan ada yang palsu. Apa yang akan terjadi
dengan masa depan bangsa dan negara jika para elite politisi tidak
memiliki kompetensi keilmuan dan keahlian yang diperlukan dalam
tugasnya?

Mutlak perlu

Ujian sekolah itu mutlak diperlukan karena bisa mendorong para siswa
belajar lebih serius dan juga berguna untuk mengukur keberhasilan proses
belajar. Apakah ujian nasional sebagai satu-satunya penentu kelulusan
siswa ataukah digabung dengan ujian akhir sekolah, sah-sah saja
diperdebatkan.

Namun, yang kurang diperhatikan adalah bagaimana membentuk kultur
sekolah (school culture) yang memiliki komitmen untuk memelihara
nilai-nilai unggul (living values) yang menjadi spirit, acuan, dan iklim
kehidupan bagi guru, murid, maupun karyawan sekolah. Sebuah komunitas
sekolah seharusnya merupakan learning society yang setia menjaga dan
menghidupkan nilai-nilai unggul dalam kehidupan sehari-hari, sehingga
sekolah merupakan lembaga katalisator yang mampu memfasilitasi siswa
menemukan dan 

Re: [budaya_tionghua] Re: Buku Sun Tzu

2006-07-03 Terurut Topik skala selaras
Kalau baca buku sejarah, terutama jangan dilewatkan periode Chunqiu Zhan'guo ( 
Musim semi musim gugur - Negeri berperang ), disitu banyak diungkap berbagai 
taktik perang. dan juga perlu diketahui, banyak sekali Cheng Yu ( ungkapan 2) 
terkenal yang berasal dari kejadian2 di zaman ini. dan yang paling penting, 
zaman ini adalah zaman emas filosophy! pada saat inilah, bermunculan berbagai 
pemikir terkenal, dengan ratusan aliran yang saling bersaing ( bai Jia zheng 
Ming ), Kongzi, Laozi, Hanfeizi, Mozi, Mengzi, Sunzi, semua berasal dari zaman 
ini. 

ZFy

  - Original Message - 
  From: eddypw 

  Sebenarnya lebih bagus jangan baca terjemahan, tetapi langsung Sunzi 
  Bingfa dalam bhs Tionghoa, karena bahasanya yg klasik (wenyan) perlu 
  interpretasi khusus, jadi tiap orang/penulis bisa memahami yg agak 
  berbeda. Silakan baca dulu buku2 sejarah Tiongkok baru kemudian baca 
  Sunzi Bingfa. 



  .
   
   

[Non-text portions of this message have been removed]



 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Great things are happening at Yahoo! Groups.  See the new email design.
http://us.click.yahoo.com/TISQkA/hOaOAA/yQLSAA/BRUplB/TM
~- 

.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[budaya_tionghua] Re: Buku Sun Tzu

2006-07-03 Terurut Topik eddypw
ZFy: Kalau baca buku sejarah, terutama jangan dilewatkan periode 
Chunqiu Zhan'guo ( Musim semi musim gugur - Negeri berperang ), 
disitu banyak diungkap berbagai taktik perang. dan juga perlu 
diketahui, banyak sekali Cheng Yu ( ungkapan 2) terkenal yang 
berasal dari kejadian2 di zaman ini. dan yang paling penting, zaman 
ini adalah zaman emas filosophy! pada saat inilah, bermunculan 
berbagai pemikir terkenal, dengan ratusan aliran yang saling 
bersaing ( bai Jia zheng Ming ), Kongzi, Laozi, Hanfeizi, Mozi, 
Mengzi, Sunzi, semua berasal dari zaman ini. 

eddy: wah benar..benar..hati2 dengan chengyu karena butuh 
interpretasi tingkat tinggi. Wong puisi 16 hanzi (4x4) menggunakan 
wenyanwen aja sering susah dimengerti. Kadang kita mesti mabok2 dulu 
baru pikiran melayang2 trus bisa terjemahin, begitu dikasi ke orang 
yg lebih jago, komentarnya cuman: wah..Anda koq masih terlalu 
harafiah menerjemahkannya ya? Bukan begitu maksudnya. Walhhh!

Tapi untungnya sekarang sudah ada banyak buku kumpulan puisi2 klasik 
yg disertai catatan bagaimana cara menginterpretasi, simbolisme apa 
aja yg ada, dan makna2nya. Untuk mengerti itu maka kita sekurang2nya 
harus melihat konteks lalu si pengarang lagi menggambarkan keindahan 
apa. Perlu modal pengetahuan yg cukup dalam ttg Tiongkok dan ciri 
khas per masa. Kalo di situ misalnya, bicara ttg bunga yulanhua tapi 
kita nggak tau Yulanhua (magnolia) itu kayak gimana ya...mubazir! 
Atau misalnya ttg Sungai Changjiang. Yg gampang aja, ttg xiaoshuo 
(cerpen), kalo nggak paham konteks sosial masyarakat dan makna2 
simboliknya kala itu ya podho wae, sama aja...gak akan paham. Kalo 
udah, biarkan pikiran berlari2 menginterpretasi sana-sini, sambil 
duduk minum teh sore hari di pinggir kanal, trus remah2 roti 
dikerubutin burung2 Maque (burung gereja/passer montanus).

Intinya cuman, dekati dan pahami dulu konteksnya, baru deh baca 
Sunzi Bingfa. Untuk itu ya mesti tau sejarah ama geografi Tiongkok.

eddy





 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Great things are happening at Yahoo! Groups.  See the new email design.
http://us.click.yahoo.com/TISQkA/hOaOAA/yQLSAA/BRUplB/TM
~- 

.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





RE: [budaya_tionghua] Re: Buku Sun Tzu

2006-07-03 Terurut Topik Endra
Bung Eddy,

Terima kasih sekali atas infonya.

Aku gak bisa bahasa n tulisan Chinese...jadi..ya apa boleh buat baca / cari
yang terjemahannya.

Sangat sangat terima kasih.

Salam,
endra

-Original Message-
From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of eddypw
Sent: 03 Juli 2006 16:43
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: [budaya_tionghua] Re: Buku Sun Tzu

Dari banyak sekali buku ttg Sunzi Bingfa, yg agak lumayan berbobot 
dan biasanya digunakan di kelas2 akademik internasional adlh yg 
dikompilasi oleh Roger T Ames. Ada terjemahan bhs Indonesia-nya, 
sampulnya warna hitam, agak tebal halamannya. 

Sebenarnya lebih bagus jangan baca terjemahan, tetapi langsung Sunzi 
Bingfa dalam bhs Tionghoa, karena bahasanya yg klasik (wenyan) perlu 
interpretasi khusus, jadi tiap orang/penulis bisa memahami yg agak 
berbeda. Silakan baca dulu buku2 sejarah Tiongkok baru kemudian baca 
Sunzi Bingfa. 

Dari banyak diskusi saya dengan para ahli2 strategi di Beijing, 
mereka mengatakan bahwa Sunzi Bingfa sebenarnya bukan strategi 
militer murni, melainkan menekankan pada aspek psikologis.
Mereka memberi gambaran yg sangat2 sederhana, seperti layaknya kita 
duduk di ruang ujian, maka semua peserta yg ada di situ adalah 
kompetitor kita. Yg disiasati adalah bagaimana menghancurkan 
pertahanan mental/psikologis, bukan dengan adu kekuatan fisik.
Dalam membaca karya aslinya, hati2 untuk memahami si-kon yg ada, 
karenanya akan sangat berguna kalau Anda tahu dulu bagaimana sejarah 
Tiongkok. Banyak buku2 ttg penerapan SZBF dalam bidang bisnis dll.
Saya sendiri terakhir sebelum meninggalkan Jakarta pernah menguji 
satu mahasiswa di UI yg mengambil skripsi ttg interpretasi awal SZBF 
berdasarkan teks aslinya, sekarang anak itu sudah berada di Kelas 
Bisnis International NTU-Spore.

Ada buku lain yg lumayan berbobot karangan FOO Check-Teck berjudul 
Reminiscences of an Ancient Strategist: Mind of Sun Tzu, Gower, 
1997, tapi entah ada nggak di toko2 buku di Indonesia, saya cuman 
punya copy-nya. Ini penerapan lebih macro ke perusahaan2 dunia dan 
negara2/kawasan2 (seperti ASEAN). 

---
FOO Check-Teck (Associate Professor) NTU-Spore
PhD (St Andrews, UK, 1990) MBA (Finance, City University, 1982) LLB 
(Hons., London), Barrister-at-Law (Lincoln's Inn), Advocate and 
Solicitor (Supreme Court of Singapore), FCMA, FCIM, ACIS, CPA, DDG 
(IBC, Cambridge, England), Cert-in-Productivity (Japan Productivity 
Center, Tokyo).


salam,

eddy






.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links



 







 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Yahoo! Groups gets a make over. See the new email design.
http://us.click.yahoo.com/XISQkA/lOaOAA/yQLSAA/BRUplB/TM
~- 

.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[budaya_tionghua] Re: Buku Sun Tzu

2006-07-03 Terurut Topik Dedi S Lim
Ada 1 buku berbahasa Inggris yang menurut saya sangat bagus. tahun
lalu saya beli di Singapore seharga SGD 29.40.

Judul: Sun Zi Art of War
Pengarang: Chow-Hou Wee
Penerbit: Prentice Hall
Tahun 2003

Buku ini membahas kalimat per kalimat, dan bahkan banyak kata yang
dibahas satu persatu (terutama yang bisa punya beberapa arti).
Sekaligus bisa belajar bahasa Mandarin.

Penulisnya juga membahas beberapa kesalahan yang sering diperbuat
penerjemah bule.


--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, eddypw [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Dari banyak sekali buku ttg Sunzi Bingfa, yg agak lumayan berbobot 
 dan biasanya digunakan di kelas2 akademik internasional adlh yg 
 dikompilasi oleh Roger T Ames. Ada terjemahan bhs Indonesia-nya, 
 sampulnya warna hitam, agak tebal halamannya. 
 
 Sebenarnya lebih bagus jangan baca terjemahan, tetapi langsung Sunzi 
 Bingfa dalam bhs Tionghoa, karena bahasanya yg klasik (wenyan) perlu 
 interpretasi khusus, jadi tiap orang/penulis bisa memahami yg agak 
 berbeda. Silakan baca dulu buku2 sejarah Tiongkok baru kemudian baca 
 Sunzi Bingfa. 
 
 Dari banyak diskusi saya dengan para ahli2 strategi di Beijing, 
 mereka mengatakan bahwa Sunzi Bingfa sebenarnya bukan strategi 
 militer murni, melainkan menekankan pada aspek psikologis.
 Mereka memberi gambaran yg sangat2 sederhana, seperti layaknya kita 
 duduk di ruang ujian, maka semua peserta yg ada di situ adalah 
 kompetitor kita. Yg disiasati adalah bagaimana menghancurkan 
 pertahanan mental/psikologis, bukan dengan adu kekuatan fisik.
 Dalam membaca karya aslinya, hati2 untuk memahami si-kon yg ada, 
 karenanya akan sangat berguna kalau Anda tahu dulu bagaimana sejarah 
 Tiongkok. Banyak buku2 ttg penerapan SZBF dalam bidang bisnis dll.
 Saya sendiri terakhir sebelum meninggalkan Jakarta pernah menguji 
 satu mahasiswa di UI yg mengambil skripsi ttg interpretasi awal SZBF 
 berdasarkan teks aslinya, sekarang anak itu sudah berada di Kelas 
 Bisnis International NTU-Spore.
 
 Ada buku lain yg lumayan berbobot karangan FOO Check-Teck berjudul 
 Reminiscences of an Ancient Strategist: Mind of Sun Tzu, Gower, 
 1997, tapi entah ada nggak di toko2 buku di Indonesia, saya cuman 
 punya copy-nya. Ini penerapan lebih macro ke perusahaan2 dunia dan 
 negara2/kawasan2 (seperti ASEAN). 
 
 ---
 FOO Check-Teck (Associate Professor) NTU-Spore
 PhD (St Andrews, UK, 1990) MBA (Finance, City University, 1982) LLB 
 (Hons., London), Barrister-at-Law (Lincoln's Inn), Advocate and 
 Solicitor (Supreme Court of Singapore), FCMA, FCIM, ACIS, CPA, DDG 
 (IBC, Cambridge, England), Cert-in-Productivity (Japan Productivity 
 Center, Tokyo).
 
 
 salam,
 
 eddy











 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Check out the new improvements in Yahoo! Groups email.
http://us.click.yahoo.com/6pRQfA/fOaOAA/yQLSAA/BRUplB/TM
~- 

.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/