[budaya_tionghua] Belajar Bahasa Mandarin Melalui Internet

2006-07-12 Terurut Topik Golden Horde
Pemerintah Tiongkok hari Sabtu yang lalu telah mengumumkan  hadirnya 
sebuah  Website  www.linese.com di Internet yang berisi tentang 
pelajaran bahasa Mandarin dengan gratis.  Dengan Website ini orang 
dapat belajar bahasa Mandarin secara interactive  melalui on-line 
Internet, selain itu juga disajikan audio-visual presentation, photo 
dan ulasan singkat mengenai tokoh-tokoh budaya, olahraga dan sejarah 
seperti Jackie Chen dan Yao Ming serta kebudayaan Tiongkok lainnya. 







 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Something is new at Yahoo! Groups.  Check out the enhanced email design.
http://us.click.yahoo.com/SISQkA/gOaOAA/yQLSAA/BRUplB/TM
~- 

.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





Re: [budaya_tionghua] Tjong A Fie di Medan

2006-07-12 Terurut Topik *
bisa tolong kasi website nya...thx
  ...hallo Irawan...bagaiman sih dpt buku  Tionghoa dalam Pusaran Politik 
   
  thx..
   
  Eddy

astri rahadi [EMAIL PROTECTED] schrieb:
  Bisa juga baca Pelangi Cina Indonesia terbitan intisari (ga tau apa 
masih d cetak ato nggak)...dsitu ada artikel yg dtulis anaknya Tjong A Fie...

Salam
Achie

Btw temans.. bukunya Ong Hok Ham bagus yah...(telat bgt he he...)

[EMAIL PROTECTED] wrote:
In a message dated 7/11/2006 6:04:11 AM Pacific Standard Time, 
[EMAIL PROTECTED] writes:
...sorry y
apakah ada teman2 yg tahukenal Tjong A Fie yg di Medan???
coba kasih info ya.thx
Eddy
Silahkan baca dibuku Tionghoa dalam Pusaran Politik.
salam,
Dr.Irawan.

[Non-text portions of this message have been removed]

__
Do You Yahoo!?
Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

[Non-text portions of this message have been removed]



 


-
Besseren Schutz gegen Spam - jetzt bei dem neuen Yahoo! Mail .

[Non-text portions of this message have been removed]






 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Great things are happening at Yahoo! Groups.  See the new email design.
http://us.click.yahoo.com/TISQkA/hOaOAA/yQLSAA/BRUplB/TM
~- 

.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





Re: [budaya_tionghua] Buku ttg Tionghoa Indonesia di Istora Senayan

2006-07-12 Terurut Topik King Hian
encoding: unicode utf 8

Sdr. Golden Horde,
Saya pun mempunya pikiran yang sama tentang maksud penulisan buku Sejarah Cina 
Kontemporer, bahwa si penulis menerapkan prinsip Sunzi: kenali musuh pahami 
diri sendiri, tidak akan terkalahkan dalam ratusan pertempuran 
(知彼知己,百战不殆 zhibi zhiji, baizhan budai).
Lagipula buku ini ditulis sewaktu Suharto masih berkuasa serta diterbitkan oleh 
Pradnya Paramita sebuah penerbit milik pemerintah (BUMN). 

Saya mereferensikan buku Sejarah Cina Kontemporer di Pameran Buku Istora 
Senayan sebagai buku tentang sejarah Tiongkok yang MURAH (Rp. 13.000,- dan Rp. 
7.500,-), dan bisa dibeli untuk menambah pengetahun tentang sejarah Tiongkok, 
terlepas dari sikap atau jabatan penulisnya: Sukisman WD.

Sama halnya ketika saya mereferensikan buku Riwayat Tionghoa Peranakan di 
Jawa tulisan Ong Hok Ham.
Secara pribadi, saya tidak sependapat dengan pandangan Prof Onghokham yang 
mendukung konsep asimilasi, yang bisa terlihat di isi buku tsb. Kata pengantar 
dari editor buku tsb (JJ Rizal) juga  menyesakkan hati saya, kisah temannya 
Ferry yang dikatakan telah 'melek' (terbuka matanya) karena telah luntur 
'kecinaannya'. Terlepas dari semua itu, ada banyak hal yang saya peroleh dari 
buku tsb, misalnya tentang peranakan Tionghoa di Madura.

Sesuai judulnya buku Sejarah Cina Kontemporer hanya membahas sejarah Tiongkok 
mulai dinasti Qing. Buku ini memang bukan buku sejarah bergaya narasi seperti 
Tiongkok Sepandjang Abad tulisan Nio Joe Lan (Balai Pustaka 1952).
Buku ini mungkin lebih cocok disebut kronologis daripada sejarah.
Jilid pertama membahas kebangkitan bangsa Mancu pimpinan Nur Haci sampai dengan 
Deng Xiaoping. Jilid 2 membahas perselisihan kaum nasionalis dan komunis sampai 
peristiwa Tian an men.

Kelebihan buku ini adalah disertakannya karakter Hanzi untuk nama2 tokoh, 
tempat, dan peristiwa. Selain itu juga dilengkapi dengan peta, gambar, dan foto.

Kekuranganya adalah gaya bahasanya yang tidak populer serta ada beberapa salah 
cetak. Juga ada beberapa hal yang terbalik, misalnya: halaman 41: ketika 
menceritakan tahun 1791 suku Gurkha dari Nepal yang menyerbu Tibet dan 
menduduki Istana Panchen Lama. Dikatakan bahwa Panchen lama adalah reinkarnasi 
dari Bodhisattva, sedangkan Dalai Lama dikatakan reinkarnasi dari Buddha 
Amitabha. Padahal di halaman 30 telah ditulis dengan BENAR bahwa Dalai Lama 
adalah inkarnasi dari Bodhisattva Avalokitesvara, sedangkan Panchen Lama adalah 
inkarnasi dari Buddha Amitabha.

Untuk menilai apakah buku ini bias (anti Cina) saya akan membandingkan 
pembahasan peran Lin Cexu pada perang Candu I, pada buku Sejarah Cina 
Kontemporer Jilid 1 (SCK) dengan Sejarah  Peradaban Cina (SPC) tulisan 
Wiriaatmadja, Rochiati, Prof Dr Hj (Humaniora 2004, ISBN: 979-9231-73-6)
---
SCK:
...
Juni 1838 Menteri Upacara Huang Chue Ze menyarankan agar mereka yang terlibat 
dalam permasalahan candu dijatuhi hukuman mati. Meskipun pada umumnya mereka 
beranggapan bahwa hukuman mati termaksud adalah terlalu berat, namun semua 
menteri sependapat bahwa tindakan yang diambil harus keras.
Adapun diantara pembicara yang amat berpengaruh adalah Lin Ze Xu 林则徐, 
Raja Muda dari Hunan dan Hubei. Dia mengajukan perkiraan bahwa apabila masalah 
candu tidak ditanggulangi secara tuntas, maka dalam waktu singkat tentara dan 
pegawai negeri akan kehilangan daya gunanya, dan negara akan hancur sama 
sekali. Disarankannya:
1. Agar semua alat pengolah dan pengisapan candu disita untuk kemudian 
dihancurkan
2. Agar segenap pemadat candu ditampung dalam panti-panti rehabilitasi
3. Agar mereka yang terlibat dalam perdagangan, penyimpanan, dan pengangkutan 
candu dijatuhi hukuman berat.

Di daerah kekuasaannya sendiri (Hunan Hubei 湖南 湖北) telah berhasil 
dirampas 5.500 batang pipa madat dan 6.000 kg candu. Kaisar yang terkesan atas 
saran dan tindakan Lin Ze Xu itu memutuskan untuk mengangkatnya sebagai 
Komisioner Anti-Narkotika 清代大臣 (Des 1838) dengan tugas untuk memerangi 
candu dan lalu lintasnya. Lin Ze Xu adan seorang sarjana yang bergelar Chin 
SHi, pernah menjadi Gubernur propinsi Jiang Su yang karena kejujurannya lalu 
dikenal dengan sebutan Lin si langit cerah 林天清

Komisioner Lin menuju Canton pada bulan Januari 1839, dalam waktu 1 bulan telah 
ditangkap 16.000 orang pemadat candu, dirampas 42.741 pipa madat dan 14.845 kg 
candu. Bulan Maret 1839 diperintahkannya agar segenap candu yang berada di 
tangan orang asing segera diserahkan kepada Pemerintah Canton, dan segenap 
orang asing menandatangani janji untuk tidak memperdagangkan candu, dengan 
ancaman hukuman mati bagi pelanggarnya, sebagai langkah pertama ditangkaplah 2 
orang pemilih Cohong yang didapati melanggar perintah tersebut; kemudian 
daripada itu ditangkaplah salah seorang pimpinan Factory Inggris, yang bernama 
Dent. Karena Dent tidak bersedia menandatangani janji untuk tidak 
memperdagangkan candu yang dituntut 

[budaya_tionghua] OOT: puisi B A H A Y A

2006-07-12 Terurut Topik Sobron Aidit
Sobron Aidit :
   
   
  B A H A Y A
   
  Banyak betul bahaya di negeri kita ini
  ada bahaya korupsi
  ada bahaya manipulasi
  ada bahaya berjenis yang sudah sangat langka
  kejahatan - kejahatan yang baru tercipta
  ancaman-ancaman yang tiba-tiba
  masuk dapur dan kamar kita
  tapi saya rasa poros nomor satu
  yalah bahaya laten 
  kalau dulu bagaikan surat syah
  buat mengantar jiwa-jiwa ke alam baqa
  jualan basi yang masih laku
  tetap ada orang-orang yang masih mau beli
  itu dulu - kini mungkin tak lagi selaris dulu 
  dan yang paling berbahaya adalah para penjual bahaya itu sendiri
  penyebar bahaya buat dia menjadi kaya dan mulia
  menurut takarannya sendiri.-
   
  -
  Paris,-  12 Juli 06,-


-
Yahoo! Messenger with Voice. Make PC-to-Phone Calls to the US (and 30+ 
countries) for 2�/min or less.

[Non-text portions of this message have been removed]





 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Great things are happening at Yahoo! Groups.  See the new email design.
http://us.click.yahoo.com/TISQkA/hOaOAA/yQLSAA/BRUplB/TM
~- 

.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Re: [budaya_tionghua] Tjong A Fie di Medan

2006-07-12 Terurut Topik King Hian
 astri rahadi:
 Bisa juga baca Pelangi Cina Indonesia terbitan intisari (ga tau apa masih d 
cetak ato nggak)...dsitu ada artikel yg dtulis anaknya Tjong A Fie...

KH:
Artikel ttg Tjong A Fie di Pelangi Cina Indonesia berasal dari buku Memories 
of a Nonya tulisan Queeny Chang (Anak Tjong A Fie). Pada tahun 2003 buku ini 
telah diterjemahkan ke bhs Indonesia dan diterbitkan oleh penerbit Taramedia 
Publisher.
---
Eddy:
...hallo Irawan...bagaiman sih dpt buku  Tionghoa dalam Pusaran Politik 

KH:
Coba cari di toko Gramedia.



* [EMAIL PROTECTED] wrote:  bisa tolong kasi 
website nya...thx
   ...hallo Irawan...bagaiman sih dpt buku  Tionghoa dalam Pusaran Politik 

   thx..

   Eddy
 
 astri rahadi [EMAIL PROTECTED] schrieb:
   Bisa juga baca Pelangi Cina Indonesia terbitan intisari (ga tau 
apa masih d cetak ato nggak)...dsitu ada artikel yg dtulis anaknya Tjong A 
Fie...
 
 Salam
 Achie
 
 Btw temans.. bukunya Ong Hok Ham bagus yah...(telat bgt he he...)
 




   


-
Do you Yahoo!?
 Next-gen email? Have it all with the  all-new Yahoo! Mail Beta.

[Non-text portions of this message have been removed]



.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[budaya_tionghua] Pekan Film Tiongkok

2006-07-12 Terurut Topik Golden Horde
Ini hari tanggal 13 Juli 2006 dimulai pekan Film Tiongkok di 
Jakarta  yang diadakan dalam rangka peringatan yang ke -15 dialog 
kemitraan antara Tiongkok dengan negara-negara ASEAN .
Film ini diselenggarakan atas kerjasama antara Kementerian Luar 
Negeri Indonesia, Kedutaan Besar Tiongkok dan Sekretariat ASEAN. 
Film-film yang akan dipertunjukkan kepada khalayak umum termasuk 
film yang dibuat oleh sutradara terkenal dari perfilman di Tiongkok 
saat ini,  Zhang Yimou yang telah mendapatkan penghargaan film 
festival internasional, hasil penjualan karcisnya akan disumbangkan 
nantinya kepada korban bencana gempa bumi di Jawa Tengah

-

Jum'at, 07 Jul. 2006, 19:02 WIB
GEDUNG PERFILMAN NASIONAL TAMPILKAN KARYA FILM TERNAMA CINA


Jakarta, 7/7/2006 (Kominfo-Newsroom) – Gedung Perfilman Nasional di 
Jl HR Rasuna Said Kuningan, Jaksel, pada 12-19 Juli 2006, akan 
diramaikan dengan penyelenggaraan acara Pekan Film Cina, yang 
menampilkan beberapa karya film ternama Cina, demikian Jubir Deplu, 
Desra Percaya, mengungkapkan kepada pers di Deplu, Jumat (7/7). 
Menurut Desra, acara Pekan Film Cina di Gedung Perfilman Nasional 
itu diselenggarakan dalam rangka untuk memperingati hubungan mitra 
wicara Asean-Cina yang telah berlangsung selama 15 tahun. 

Acara Pekan Film Cina tersebut adalah merupakan kerjasama antara 
pihak Departemen Luar Negeri RI dengan Kedubes Cina di Jakarta, yang 
rencananya akan dibuka secara resmi pada 12 Juli 2006 mendatang oleh 
Menteri Luar Negeri Indonesia Hassan Wirajuda. 

Dalam acara pembukaan Pekan Film Cina tersebut, disebutkan Desra, 
akan dihadiri oleh para undangan dari berbagai kalangan perwakilan 
diplomatik negara-negara ASEAN, pejabat pemerintahan Indonesia, 
pengamat hubungan Indonesia-Cina, dan juga para akademisi. 

Pekan Film Cina ini, menurut Desra, sifatnya terbuka untuk umum, 
dimana nantrinya seluruh hasil dari penjualan tiket pada acara 
tersebut akan disumbangkan untuk korban bencana gempa bumi di 
Yogyakarta dan Jateng. 

Film-film yang akan diputar pada Pekan Film Cina ini diantara 
lainnya adalah Colorful Season in China, Zhu and I in Bandung, 
Glorious of Heaven and Earth, Not One Less, Jengis Khan, Bravo South 
China, Searching Out Amazon dan Red River Valley. (T. Edw/Toeb) 

http://www.depkominfo.go.id/?action=viewpid=newsid=2065


---

China Film Week starts in Jakarta, Indonesia 
 

The China Film Week was held here Wednesday to mark the 15th 
anniversary of dialogue partnership between China and ASEAN. 

The China Film Week was co-hosted by the Chinese Embassy, Indonesian 
Department of Foreign Affairs and ASEAN (the Association of South 
East Asian Nations) Secretariat. 

The film week is open to governmental officials, parliament members, 
university teachers and students as well as other general public. 

The China Film Week will surely provide a unique opportunity for 
Indonesian audience to appreciate Chinese culture and 
cinematographic art, which is conducive to the promotion of mutual 
understanding and cultural exchanges between the peoples of our two 
countries, an official from the Chinese Embassy here said. 

Source: Xinhua 

http://english.people.com.cn/200607/13/eng20060713_282589.html

 









.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[budaya_tionghua] Dialog dengan Saksi dan Pelaku Sejarah Perlu Dibaca

2006-07-12 Terurut Topik Bie Patiassina
Dialog dengan Saksi dan Pelaku Sejarah 


  Bapak OEI TJOE TAT 
  Oei Tjoe Tat (lahir 1922 di Solo, Jawa Tengah, meninggal dunia 1996 di 
Jakarta) semasa hidupnya adalah seorang politikus. Karier politiknya dimulai 
semenjak lulus dari Universiteit van Indonesië (sekarang Universitas Indonesia) 
di Batavia pada tahun 1948.
  Ia terpilih wakil presiden Partai Demokrat Tionghoa Indonesia (PDTI) pada 
tahun 1953, bergabung dalam Badan Permusjawaratan Kewarganegaraan Indonesia 
(Baperki) pada tahun 1954 dan sejak tahun 1960 aktif dalam Partai Indonesia 
(Partindo) serta menjadi salah satu pengurus pusatnya.
  Pada tahun 1963 ia diangkat menjadi Menteri Negara, dan kemudian sempat 
menjadi salah satu anggota Kabinet Dwikora yang dijuluki sebagai Kabinet 100 
menteri. Setelah peristiwa G30S tahun 1965 Oei ditahan oleh pemerintah Orde 
Baru dan dipenjarakan selama 10 tahun, tanpa melalui proses pengadilan sampai 
tahun 1976. Pada tahun 1976 Oei akhirnya dikenai tuduhan terlibat dalam G30S, 
namun tuduhan itu tidak pernah terbuktikan. Akhirnya Oei dibebaskan dari 
tahanan pada tahun 1977.
  Memoirnya yang berjudul Memoar Oei Tjoe Tat: Pembantu Presiden Soekarno 
diterbitkannya pada usianya yang ke-73 untuk memperingati pesta emas hari 
pernikahannya. Namun pada September 1995, atas anjuran Fosko '66 (Forum Studi 
dan Komunikasi '66), buku ini dilarang beredar oleh pemerintah Indonesia di 
bawah Presiden Soeharto. Jaksa Agung setuju dan mengatakan bahwa buku ini akan 
meracuni pikiran generasi muda.
   
  Tinggalkan Warisan Pengalaman bagi Generasi Muda 
 
  Ia seorang Menteri Negara di jaman Demokrasi Terpimpin. Sebuah jabatan 
strategis dalam pemerintahan Soekarno. 
  Dalam kariernya sebagai menteri sering diserahkan tugas-tugas yang teramat 
penting. Seperti dalam Konfrontasi dengan Malaysia, ia memegang posisi kunci 
yang 
menjalankan silent mission untuk menghubungi orang-orang di Negeri Jiran 
itu yang bisa bersekutu dengan Indonesia. 
  Sebagai seorang intelektual keturunan Tionghoa yang berpikir lurus, Soekarno 
tak khawatir akan dikhianati. Sebab tak mungkin orang ini memiliki potensi 
massa untuk 
melakukan kudeta. 
  Kata Soekarno suatu kali, ...kamulah yang saya pilih, terutama karena kamu 
keturunan Tionghoa. Tidak ada satu jenderalpun akan menuduh kamu ngimpi jadi 
presiden menggantikan saya. AD juga tidak akan mencurigai kamu... Wajar pula, 
jika Soekarno menampilkan sisi politis paling banyak di mata dia, ketimbang di 
hadapan pembantu-pembantu yang lain. 
  Ia memahami betul tindakan-tindakan politik Soekarno. Soekarno memang dekat 
dengannya. Mungkin karena itulah, ia harus mendekam selama sebelas tahun dalam 
penjara Orde Baru. Ia, tahu cukup banyak.
  Beruntung sekali, orang ini amat mudah dihubungi. Di rumahnya yang  sederhana 
di kawasan Menteng, kami mewawancarainya selama lebih dari jam - sampai ludes 
semua suguhan cemilan dan sirup yang disediakan buat  kami. Hanya dengan modal 
membaca otobiografinya - Oei Tjoe Tat Pembantu  Presiden Soekarno yang 
baru-baru ini digugat oleh Fosko '66 - kami  melakukan dialog yang cukup seru. 
  Kami seolah-olah masuk kembali dalam  situasi 'ramainya' Orde Lama melalui
  tuturannya. Ia jelaskan betapa sulitnya pemerintah Soekarno harus mengambil 
keputusan dari berbagai situasi 'luar' dan dalam' negeri' yang selalu mendesak. 
Ia cerita tentang apa yang didengar dan dilihatnya. Tentang G30S, tentang CIA, 
juga tentang memoarnya itu. 
  Sebagai orang yang hidup dalam dua periode  besar pemerintahan - Orla dan 
Orba - ia memang seorang saksi sekaligus bagian dari sejarah. Mengikuti 
ceritanya, tidak membuat kita merasa harus mengutuk sejarah. Tapi mendorong 
kami untuk mencari lebih banyak lagi potret-potret sejarah yang hilang, 
mendorong kami untuk belajar arif setelah melihat situasi-situasi khas, sejenak 
ke belakang dan, mendorong kami untuk juga menjadi pelaku sejarah. Demi 
melengkapi proses panjang sejarah
  pembentukan bangsa ini yang belum selesai. Yang takkan pernah selesai. Namun, 
yang justru memberi kesempatan yang sama bagi  semua generasi untuk terlibat 
dalam proses panjang ini. Hal yang berat memang, terlebih bila melihat potret 
diri bangsa kita saat ini.  Prihatin. 
  Tapi, kita harus segera mulai. Baiklah, sebelum melangkah kita berdialog dulu 
dengan Oei Tjoe Tat. Berdialog dengan sejarah. 
  Belakangan ini gejala de-Soekarnoisasi tampaknya mulai mencuat lagi. 
Bagaimana Pak Oei melihat ini ?
  Oei Tjoe Tat (OTT): 
  Yah, saya kira kalo itu sengaja dilakukan, itu kan politis. Wajar dalam 
sejarah orang/kelompok yang duduk dalam kekuasaan itu tidak rela melepaskan 
kekuasaan. Kalo bisa terus menerus kuasa. Saya  sendiri juga, saya kira bila 
punya kelompok lalu (ingin) berkuasa selama mungkin. Tentunya segala yang 
katakanlah tidak sesuai diantara kita, kita cegah. De-sukarnoisasi juga begitu 
dong.
  Tanya : 
  Tapi kenapa harus dengan mendiskreditkan Sukarno 'kan bisa saja Orba menunjuk 
kan bukti kelebihannya dalam pengadaan beras,