Re: [budaya_tionghua] Fw: salam kenal-- pro Dani

2007-11-23 Thread skalaras
jurusan sastra? mengapa tidak mengambil tema skripsi ttg sastra tionghoa
Indonesia? ini sangat menarik, dan belum banyak yang mengerjakannya, yang
sudah ada kebanyakan tulisan dari luar.

ZFy

> Dik Dani,
>
> Yang paling mudah dan dapat segera dilaksanakan mengunjungi dan mengadakan
> observasi dan interaksi ke daerah Glodok.  Disana dapat terlihat kebiasaan
> kehidupan masyarakat Tionghoa pada umumnya.  Kemudian saya juga sarankan
> mengunjungi kelenteng2 besar seperti Ching Te Yen.  Biasanya ada upacara
> sembayang pada tgl 1 dan 15 tanggalan lunar Tionghoa.  Kebetulan besok
> adalah tgl 15.  Akan lebih bermanfaat kalu visa melihat aktivitas pada
> hari2 perayaan.  Di Kelenteng biasanya ada jadwal tanggal2nya.
>
> Itu dulu yang mungkin sudah akan menyibukan anda.  Selamat dan semoga
> saran2 ini berguna bagi tugas akademis anda.
>
> Salam,
> PK Lim
>
> uciel luchu <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Halo, salam kenal..
>
>  Saya Dani, seorang mahasiswa jurusan sastra China. Sebetulnya saya sudah
> agak lama mengikuti milis ini, namun hanya sebagai pembaca. Saya senang
> sekali dengan pembahasan-pembahasan yang dilakukan di milis ini.
>
>  Sekarang ini saya sedang mencari topik skripsi mengenai budaya China di
> Indonesia, mungkin ada yang bisa membantu memberikan ide? Awalnya saya
> ingin mengangkat mengenai perkembangan pers Tionghoa di Indonesia pada
> awal abad 20, namun dosen saya meminta agar saya mengambil topik yang
> lebih berkaitan dengan budaya dan akan lebih baik lagi jika dilakukan
> dengan lebih banyak studi lapangan dibandingkan dengan studi pustaka.
>
>  Terima kasih
>
>  Dani
>
>  Get easy, one-click access to your favorites.
>   Make Yahoo! your homepage.
>
>  __
>  Be a better pen pal.
>  Text or chat with friends inside Yahoo! Mail. See how.
> http://overview.mail.yahoo.com/
>
>  [Non-text portions of this message have been removed]
>
>
>
>
>
>
> -
> Be a better sports nut! Let your teams follow you with Yahoo Mobile. Try
> it now.
>
> [Non-text portions of this message have been removed]
>
>



[budaya_tionghua] Sambutan Ketua NABIL, Eddie Lembong - 25 Oktober 2007

2007-11-23 Thread HKSIS

 

SAMBUTAN KETUA PENDIRI YAYASAN NABIL

DRS. EDDIE LEMBONG, Apt

PADA ACARA PENGANUGERAHAN NABIL AWARD 2007

KEPADA DR. CLAUDINE SALMON

Hotel Sahid Jaya Jakarta, 25 Oktober 2007

 

 

Yang kami muliakan Bp. Ketua Mahkamah Konstitusi, Prof. Dr. Jimly Asshiddiqie.

Yang kami hormati Wakil Ketua MPR, Bp. A.M. Fatwa.

Yang kami hormati Ibu Menteri dan suami yang mungkin masih dalam perjalanan.

Ibu dan Bapak Dewan Juri dari Upacara NABIL Award ini. 

Dewan Pakar NABIL Foundation yang kami hormati.

Hadirin semua yang sangat kami hormati.

 

Selamat malam, selamat datang ke dalam acara penyerahan Anugerah ini.

 

Assalamu’alaikum wr.wb
 

Saya sangat insyaf dalam kehidupan Jakarta Raya sekarang ini, sungguh tidak 
mudah mengharapkan Anda bisa hadir di sini seperti kenyataannya, maka ijinkan 
kami haturkan beribu-ribu terima kasih. 

 

Dalam suasana yang masih diliputi suasana muhibah dalam semangat Hari Raya Idul 
Fitri, ijinkan kami menyampaikan “Selamat Hari Raya Idul Fitri, Mohon Maaf 
Lahir dan Batin, Minal Aidin Wal Faizin”.

 

Tiga hari lagi, 28 Oktober kita semua akan bersama-sama merayakan Sumpah 
Pemuda. Satu hari yang sungguh penting dan luar biasa di dalam proses 
pembentukan bangsa Indonesia modern. Dan oleh karena itu, meskipun tidak tepat 
waktunya tanggal 28, kami rayakan upacara ini, hari ini, senafas dan dalam 
semangat sumpah pemuda.

 

1 Nusa.

1 Bangsa. 

1 Bahasa.

 

Pada kesempatan yang baik ini, barangkali saya, sebagai mantan tukang jual 
obat, selalu suka memberi alakadarnya keterangan, bahwa yang menyelenggarakan 
acara hari ini adalah Yayasan NABIL, sesungguhnya itu adalah singkatan dari 
Yayasan Nation Building, sesuatu elemen yang kami anggap tetap relevan, dan 
masih penting sebagai fondasi yang harus terus menerus kita perkokoh di dalam 
rangka mengelola negara kita. 

 

Dr. Yudi Latif mungkin sependapat dengan saya, ada sejumlah ahli yang 
mengatakan kita bangsa Indonesia sungguh mampu dan berhasil membangun bangsa 
yang menurut kami masih perlu terus menerus diperkuat. Tetapi ada yang 
mengatakan kita belum terbukti mahir di dalam mengelola negara. Untuk bisa 
terbukti mahir mengelola negara, tetap sangat kita perlukan mengkokohkan 
persatuan bangsa. 

 

Oleh karena itu, Yayasan NABIL pada dasarnya tujuan umumnya adalah untuk 
memperkokoh proses Nation Buliding. Tapi ada yang berseloroh mengatakan, “Kok 
Pak Eddie pilih nama NABIL, bernuansa Timur Tengah?”. Saya katakan, 
“Alhamdulillah, ini menunjukkan rasa kedatangan dan affirmative kami dan kita 
semua terhadap agama Islam dan umat Islam”. Lalu kawan baik saya seorang 
profesor dari Universitas Paramadina mengatakan, “Pak Eddie tahu ga apa artinya 
Nabil?”

Saya katakan, “Ya, itu singkatan dari Nation Building. Sudah cukup”

Nabil dalam bahasa Arab berarti NOBEL.

Saya katakan “Alhamdulillah”, jadi Yayasan NABIL yang akan memberikan NABIL 
Award yang diterjemahkan dalam bahasa Inggris, namanya Nobel Award.

 

Bulan Oktober ini di belahan dunia sono sudah diumumkan pemenang hadiah Nobel 
dalam bidang kedokteran, ekonomi, fisika, kimia, perdamaian tetapi baru akan 
diserahkan hadiahnya bulan Desember. Alhamdulillah Yayasan NABIL memutuskan 
sekarang dan menyerahkan sekarang juga. 

 

Itu namanya, kalo mengenai logo, insyaallah hadirin semua berkenan untuk 
mengatakan boleh juga logo itu, tetapi bukan cuma secara grafik logo ini 
barangkali indah, barangkali, lebih dari itu ini penuh makna, syarat makna. Ini 
terdiri dari 5 cincin yang belum sepenuhnya menutup, mencerminkan kesadaran 
kita semua bahwa proses Nation Building is an unending process, kita harus 
berjuang terus menerus memperkokoh kebangsaan kita. Bahwa cincinya lima, Bapak 
tahu, saya tahu, tidak perlu saya jelaskan, PANCASILA. Ketiga, warnanya 
berbeda, singkat kata itu mengindikasikan kesadaran kita, bahwa kita ini 
beraneka ragam, tetapi Bhinneka Tunggal Ika, berbeda-beda tapi satu jua. Dan 
terakhir, insyaallah lambang ini menggambarkan perangkulan tanpa perbedaan 
merangkul semua orang, memperlakukan semua orang secara bermatabat yang sama.

 

Ngomong sedikit lebih serius, jadi tujuan ini apa? Ya untuk turut membangun 
Nation Building, satu proyek raksasa bangsa kita yang menjadi kewajiban dari 
setiap insan Warga Negara Indonesia. Yayasan NABIL ingin ikut turut berjuang, 
turut berpartisipasi, turut memberi kontribusi terhadap proses Nation Building 
ini agar supaya hasilnya lebih kuat, dan untuk mencapai Nation Building yang 
paripurna, tidak bisa ditawar, paling kurang ada 4 pilar pokok pembangunan 
bangsa yang harus kita jalani.

 

Dalam bidang Politik dan Hukum, dan dalam hal ini kepada Bapak-bapak, apalagi 
dari Para Ahli Hukum, ingin saya menggunakan kesempatan ini untuk menyatakan 
dengan khidmat, bahwa tahun 2006 besarlah maknanya khususnya bagi komponen 
bangsa Indonesia keturunan Tionghoa, tetapi buat saya secara filosofis, 
mempunyai makna yang lebih penting bagi seluruh bangsa Indonesia, karena baru 
pada tahun 2006 kontaminasi pah

Re: [budaya_tionghua] Fw: salam kenal

2007-11-23 Thread Tantono Subagyo
Sebetulnya banyak sih,diantaranya nudaya Cina Benteng daerah Tangerang yang
merupakan budaya khas, demikian juga dg tanjidor dan juga gambang kromong.
Salam, Tantono

On 11/23/07, uciel luchu <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
>   Halo, salam kenal..
>
> Saya Dani, seorang mahasiswa jurusan sastra China. Sebetulnya saya sudah
> agak lama mengikuti milis ini, namun hanya sebagai pembaca. Saya senang
> sekali dengan pembahasan-pembahasan yang dilakukan di milis ini.
>
> Sekarang ini saya sedang mencari topik skripsi mengenai budaya China di
> Indonesia, mungkin ada yang bisa membantu memberikan ide? Awalnya saya ingin
> mengangkat mengenai perkembangan pers Tionghoa di Indonesia pada awal abad
> 20, namun dosen saya meminta agar saya mengambil topik yang lebih berkaitan
> dengan budaya dan akan lebih baik lagi jika dilakukan dengan lebih banyak
> studi lapangan dibandingkan dengan studi pustaka.
>
> Terima kasih
>
> Dani
>
> Get easy, one-click access to your favorites.
> Make Yahoo! your homepage.
>
> __
> Be a better pen pal.
> Text or chat with friends inside Yahoo! Mail. See how.
> http://overview.mail.yahoo.com/
>
> [Non-text portions of this message have been removed]
>
>  
>



-- 
Best regards, Tantono Subagyo


[Non-text portions of this message have been removed]



[budaya_tionghua] Peranan Komunitas Tionghoa dalam Pembangunan Bangsa

2007-11-23 Thread HKSIS
PERANAN KOMUNITAS TIONGHOA

DALAM

PEMBANGUNAN BANGSA

Siauw Tiong Djin

Globalization menimbulkan anggapan di benak banyak orang bahwa nation-building 
(pembangunan bangsa) dan esensi nation tidak lagi relevan. Dengan globalization 
dan perkembangan teknologi, perbatasan antar Negara dan wilayah terasa melenyap 
dan identitas seseorang dengan sebuah nation dirasakan tidak lagi memainkan 
peranan dalam keberadaannya di dunia modern.

Anggapan ini lalu sangat mengurangi kepedulian banyak orang tentang makna 
bangsa dan pembangunan bangsa.  Bahkan cukup banyak yang beranggapan bahwa 
pengertian nation, nationalism dan nation building berbahaya dan merusak. 
Memang ada beberapa contoh, misalnya Iraq,  yang menunjukkan bahwa dengan 
alasan nation-building, kehadiran kekuatan militer asing dengan segala bentuk 
keganasan di sebuah wilayah, dibenarkan dan disahkan oleh sebagian masyarakat 
dunia. 

Diskusi  dalam konteks pembangunan bangsa Indonesia ini mencoba membuktikan 
bahwa anggapan yang di singgung di atas tidak tepat, bahwa makna bangsa – 
nation dan proses pembangunan bangsa – nation building – masih sangat relevan 
dan diperlukan dalam merealisasi tujuan bersama bangsa Indonesia, dan bahwa 
komunitas Tionghoa, terutama generasi mudanya, perlu aktif berpartisipasi dalam 
mewujudkan sebuah bangsa yang kuat dan berbahagia dalam arti sesungguhnya.

Diskusi tentang bangsa dan kebangsaan dalam konteks Indonesia memang menjadi 
lebih kompleks karena bahasa Indonesia tidak membedakan antara “bangsa” sebagai 
terjemahan kata “race” yang berkaitan dengan latar belakang etnisitas dengan 
kaitan biologis keturunan,  dengan “bangsa” sebagai terjemahan kata “nation” – 
yang tidak semata-mata berkaitan dengan faktor etnisitas, biologis dan 
keturunan.  Kekurangan  dalam terjemahan kata “nation” inilah yang kerap 
menimbulkan kekaburan dan kerap dijadikan alas an untuk mengembang biakkan 
rasisme di Indonesia.

Berbagai Definisi

Nation atau nasion telah banyak didefinisikan oleh banyak pemikir besar 
diberbagai zaman. Banyaknya interpretasi dari terminology nation ini yang 
membigungkan.  Akan tetapi ada beberapa tokoh dan cendekiawan yang memberi 
pengertian yang bisa diterapkan dalam memperkokoh pengertian kita tentang makna 
nasion.

 

 

1.  Ernest Renan – 1882 Perancis:

Nasion adalah sebuah solidaritas yang bersandar atas kesediaan berkorban dari 
para anggotanya, baik di masa lampau maupun kesediaan untuk berkorban di 
kemudian hari. Nasion adalah sebuah kesatuan politik yang terkonsolidasi oleh 
perjuangan dan penderitaan.  

2.  Joseph Stalin – 1913:

Nasion adalah sebuah komunitas yang ber-evolusi berkembang di mana para 
anggotanya memiliki kesamaanpengalaman sejarah, bahasa, wilayah penghidupan, 
kehidupan ekonomi dan latar belakang kultural.

3.  Taylor – 1940:

Nasion hanya berada di dalam benak dan jiwa orang yang mengidentifikasikan 
dirinya dengannya. Ia adalah sebuah ide.

4.  Soekarno – 1956

Nasion adalah sesuatu yang nyata dan kongkrit.  Lebih kongkrit dari kehadiran 
pasukan, lebih kongkrit dari kota-kota, lebih kongkrit dari 
pertambangan-pertambangan.  Ia lebih kongkrit dari kita karena sudah hadir di 
zaman ayah kita dan akan terus hadir di zaman anak-anak kita. Ia adalah sebuah 
ide, sebuah imajinasi, sebuah semangat dan sebuah seni.

5.  Hugh Seton-Watson – 1977:

Sebuah nasion bisa dikatakan hadir bilamana terdapat sejumlah orang di sebuah 
komunitas yang menganggap komunitasnya itu sebagai sebuah nasion atau 
beranggapan bahwa komunitasnya itu telah membentuk sebuah nasion. Nasion 
merupakan sebuah komunitas di mana para anggotanya terikat oleh rasa 
solidaritas, kesamaan kultur dan kesadaran nasional.

6.  Ben Anderson – 1991:

Sebuah Nasion merupakan  imajinasi dari sebuah komunitas politik, sebuah 
komunitas di mana terjalin erat persahabatan di antara para anggotanya dan 
kesediaan untuk berkorban untuknya.

Definisi yang terpapar di atas jelas menunjukkan bahwa nasion jauh lebih besar 
dari kesatuan etnisitas. Bahkan latar belakang etnisitas bisa dikatakan tidak 
memainkan peranan dalam keberadaan sebuah nasion. 

Dalam konteks Indonesia kehadiran Nasion Indonesia timbul sebagai produk dari 
penjajahan Belanda. Wilayah yang membungkus nasion Indonesia adalah kawasan 
Nusantara yang dijajah Belanda.

Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928 mengukuhkan kehadiran nasion Indonesia, di 
mana ada kesepakatan untuk menerima adanya bahasa Indonesia, tanah air 
Indonesia dan bangsa –nasion Indonesia. Sesuai dengan definisi Stalin, nasion 
Indonesia terwujud karena yang berada di dalamnya adalah komunitas yang 
memiliki pengalaman sejarah yang sama, bahasa umum yang sama,  kehidupan 
ekonomi yang sama dan kebudayaan yang secara psikologis diterima sebagai 
kebudayaan Indonesia.

Ikrar pemuda Indonesia pada tahun 1928 ini jelas menyisihkan kesan bahwa ada 
yang dinamakan Indonesian race. Mereka menerima kenyataan bahwa kehadiran 
suku-suku yang memiliki berbagai etnisitas da

Re: [budaya_tionghua] Fw: salam kenal-- pro Dani

2007-11-23 Thread PK Lim
Dik Dani,

Yang paling mudah dan dapat segera dilaksanakan mengunjungi dan mengadakan 
observasi dan interaksi ke daerah Glodok.  Disana dapat terlihat kebiasaan 
kehidupan masyarakat Tionghoa pada umumnya.  Kemudian saya juga sarankan 
mengunjungi kelenteng2 besar seperti Ching Te Yen.  Biasanya ada upacara 
sembayang pada tgl 1 dan 15 tanggalan lunar Tionghoa.  Kebetulan besok adalah 
tgl 15.  Akan lebih bermanfaat kalu visa melihat aktivitas pada hari2 perayaan. 
 Di Kelenteng biasanya ada jadwal tanggal2nya.

Itu dulu yang mungkin sudah akan menyibukan anda.  Selamat dan semoga saran2 
ini berguna bagi tugas akademis anda.

Salam,
PK Lim

uciel luchu <[EMAIL PROTECTED]> wrote:   Halo, 
salam kenal..
 
 Saya Dani, seorang mahasiswa jurusan sastra China. Sebetulnya saya sudah agak 
lama mengikuti milis ini, namun hanya sebagai pembaca. Saya senang sekali 
dengan pembahasan-pembahasan yang dilakukan di milis ini.
 
 Sekarang ini saya sedang mencari topik skripsi mengenai budaya China di 
Indonesia, mungkin ada yang bisa membantu memberikan ide? Awalnya saya ingin 
mengangkat mengenai perkembangan pers Tionghoa di Indonesia pada awal abad 20, 
namun dosen saya meminta agar saya mengambil topik yang lebih berkaitan dengan 
budaya dan akan lebih baik lagi jika dilakukan dengan lebih banyak studi 
lapangan dibandingkan dengan studi pustaka.
 
 Terima kasih
 
 Dani
 
 Get easy, one-click access to your favorites. 
  Make Yahoo! your homepage.
 
 __
 Be a better pen pal. 
 Text or chat with friends inside Yahoo! Mail. See how.  
http://overview.mail.yahoo.com/
 
 [Non-text portions of this message have been removed]
 
 
 
   

   
-
Be a better sports nut! Let your teams follow you with Yahoo Mobile. Try it now.

[Non-text portions of this message have been removed]