[budaya_tionghua] Re: Perkenalan dan minta saran

2008-12-24 Terurut Topik Ray Indra
Pak Anton sekedar melengkapi, lebih tepatnya mungkin pada dasarnya
orang tua lebih suka kalau anaknya menikah dengan orang yang berlatar
belakang sama, apapun suku, agama dan tingkat sosialnya.

Maksud saya, orang Padang ya ingin anaknya dapat orang Padang, orang
India ingin dapat India, demikian pula Sunda, Bali dll.

Ada yang mengatakan ini insting alami, naluri untuk meneruskan budaya
dan adat istiadat. Tentunya kalau latar belakang sama ya lebih mudah
untuk berhubungan baik sejak awal (dengan camer), karena sudah sama2
mengerti apa yang penting, apa yang sama2 disukai, apa yang tabu/aneh,
dll. Jadi Christien, coba ajari pacar apa saja yang disukai dan tidak
disukai keluarga Anda, seiring Anda mempelajari apa saja tentang
budaya keluarga pacar. 

Christien, kalau saya boleh saran sih pacaran saja dulu, minimal 2
tahun, sebagai ujian cinta kalian. Dalam kurun waktu itu, coba jawab
semua keengganan Mama Christien. Gampangnya saja nih (maaf kalau sok
tahu), kalau soal penampilan ya coba ditingkatkan dengan ke salon atau
perawatan diri. Kalau soal ekonomi coba tunjukkan bahwa calon istri
juga jago mencari uang atau membantu suami usaha, misalnya dengan
memulai usaha dagang bareng2. 

Dan, kalau Anda Katolik, mohon dipertimbangkan sangat masak2 karena
Anda tidak akan dapat bercerai nanti. Semua potensi masalah harus
diungkap dan dibicarakan dengan terbuka. Contoh saja (maaf lagi):
kenapa ortu pacar mendesak menikah? Apakah motifnya usia atau ekonomi?
Karena kalau ekonomi, berarti keengganan Mama Christien ada alasannya.
Karena tidak mudah bagi pasangan muda untuk menjadi penopang ekonomi
keluarga, ini bisa menjadi bibit pertengkaran Anda berdua. Mohon
dibicarakan semuanya, yang baik dan yang buruk, for better for worse. 

Maaf kalau ada yang menyinggung; dan kalau mau berdiskusi lebih
pribadi silahkan japri saja, takut yang lain jadi bosan.


--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Anton Widjaja pempe...@...
wrote:

 Memang pada dasarnya orang tua lebih suka kalau anaknya menikah dengan 
 orang yang sesama Tionghoa dari suku yang sama, tingkat sosial yang 
 sama (syukur kalau lebih tinggi), tingkat ekonomi yang sama (syukur 
 kalau lebih tinggi), agama yang sama. 
 
 Pernikahan bagi orang timur bukan antara dua individu tetapi antr dua 
 keluaga besar dan dua budaya. Semakin banyak perbedaan semakin besar 
 kemungkinan terjadinya benturan.
 
 Masalahnya sekarang bukannya jaman dahulu yang orang tua berperan 
 sangat besar dalam menentukan jodoh. Juga pergaulan sudah sangat luas.
 
 Yang harus dilakukan adalah perkenalan yang intens antara kedua 
 keluarga. Anda sendiri belum berkenalan dengan baik dengan keluarga 
 calon mertua, perkenalan hanya melalui telepon. Apakah anda sudah 
 memahami budaya Flores yang sangat berbeda dengan budaya Tionghoa 
 pesisir Jawa ?
 
 Saya asumsikan Christien dan calon suami sama sama Katholik (maaf 
 kalau asumsi saya salah) bukan berarti pemahaman agamanya sama. 
 Christien berasal dari daerah yang heterogen dalam hal agama sementara 
 calon suami berasal dari daerah yang cenderung homogen.
 
 Sepupu saya dahulu berpacaran dengan orang Padang (melayu), Muslim. 
 Walaupun sepupu saya sudah menjadi Mualaf bukan berati masalah selesai 
 tetap saja ada tentangan dari pihak keluarga pacar (bukan dari 
 keluarga kami). dengan berjalannya waktu akhirnya dia diterima.
 
 Salam,
 Anton W





Re: Bls: [budaya_tionghua] Fenomena Natal Negeri Tirai Bambu

2008-12-24 Terurut Topik Ray Indra
Setahu saya sih sebenarnya dari tahun 80-an Kristen China sudah banyak
mengadakan upacara keagamaan seperti Natal. Bahkan pasangan China juga
banyak yang kawin dengan cara pakaian Barat (putih), bahkan foto
perkawinan dengan pakaian Barat ini sangat populer di tahun 80-an,
sampai sekarang. 

Cuma memang tidak banyak diumumkan keluar, yang dulu diberitakan
adalah China yang masih 'proletar' dan pakai baju Mao. 



--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Agustinus Candra
candra.agusti...@... wrote:

 dear..
 
 seperti dulu halnya uni soviet
 rrc skrang uda mulai buka diri ga kayak dulu lagi
 
 
 Â 
 
 
 
 
 Dari: Revli Mandagie revli_manda...@...
 Kepada: budaya_tionghua@yahoogroups.com
 Terkirim: Jumat, 19 Desember, 2008 11:10:12
 Topik: [budaya_tionghua] Fenomena Natal Negeri Tirai Bambu
 
 
 
 
 Untuk anda ketahui: 
 
 
 
 Fenomena Natal Negeri Tirai Bambu
 Oleh: Iin Natalie
 Tirai Bambu, 03 Januari 2006
 Â  
 25 Desember sudah lewat. Natal sudah berlalu. Namun ada cukup banyak
fenomena natal yang masih tersimpan di benak saya.
 
 Siapa yang nyangka bahwa negara yang mengaku tidak percaya Tuhan ini
merayakan natal dengan hebat dan gempita. Khususnya 2-3 tahun terakhir
ini.
 
 Mungkin sulit untuk percaya, bahwa di negara yang penindasan
terhadap orang Kristen masih terus berlanjut ini, merayakan natal
dengan antusiasme yang patut dikagumi.
 
 Menurut survei dari 2000 orang China, 90% memiliki rencana untuk
merayakan malam natal. Dan bagi mereka natal adalah hari raya terbesar
kedua setelah hari raya Imlek.
 
 Bermacam2 dekorasi dan pohon natal beserta lampu2nya memenuhi banyak
rumah, toko2, restauran, bangunan2 gedung, dan jalanan di seluruh
penjuru kota2 China.
 
 Kartu2 natal bertebaran di toko2 dan di jalanan untuk dijual. Orang2
sibuk membeli dan mengirimkannya.
 
 Penjaga2 toko dan pelayan2 restauran dengan ramahnya sibuk
mengucapkan selamat natal ke tamu2 yang datang.
 
 Di beberapa jalanan kota besar terlihat beberapa orang yang memakai
pakaian Santa Claus membagikan permen atau hadiah2 kecil ke orang2 di
jalanan.
 
 Serombongan anak2 TK memakai baju Santa Claus lengkap dipimpin oleh
gurunya menuju ke satu shopping mall untuk ambil bagian dalam pesta
natal yang dirancang oleh mall tersebut.
 
 Di daerah utara China yang bersalju, Snowman dan patung2 es dengan
dekorasi natal dan ornamen Santa Claus akan banyak terlihat di mana2.
 
 Kreativitas mereka begitu luar biasa menyambut natal ini. Dan bukan
hanya orang2 yang antusias merayakan natal, segala jenis binatang juga
tidak ketinggalan. Binatang peliharaan, ataupun yang di kebun
binatang, juga terlihat memakai baju atau topi Santa Claus.
 
 Intinya: sepanjang bulan Desember sampai bulan Januari sebelum
menjelang Imlek atmosfir natal di China sangat terasa kental sekali.
 
 Ini adalah suatu fenomena yang hebat di negeri seperti ini. Kabar
yang menggembirakan bukan?
 
 Namun, tunggu dulu... Sebelum senang ada pertanyaan lain yang perlu
dijawab. Dimana mereka merayakan natal? Apa makna natal bagi mereka?
Siapakah tokoh utama natal yang mereka agungkan? Apa jawaban2 terhadap
pertanyaan2 ini juga menggembirakan?
 
 Tokoh yang paling populer di hari natal adalah Santa Claus! Bukan
Bayi Yesus!
 
 Tempat2 yang paling populer yang dicari orang untuk merayakan malam
natal adalah bar2 dan karaoke serta restauran2.
 
 Dari 14 kota besar di China yang telah disurvei, 43% responden
berencana untuk melewati malam natal yang memabukkan di bar2 dan
karaoke. Dan memang bar2 dan karaoke sudah menyiapkan acara yang
memikat pengunjung untuk melewati malam natal.
 
 Di karaoke bar terbesar di Beijing yang memiliki 100 kamar lebih,
beberapa hari sebelum natal, sudah fully booked. Harga tiap kamar per
jam sekitar Rp. 1.100.000,-.
 
 Paket2 natal yang disediakan di hotel2 berbintang juga hampir semua
sudah diorder habis beberapa hari menjelang natal. Bukan murah. Harga
Christmas banquet sekitar Rp. 1.200.000 - Rp. 2.400.000,- /orang.
 
 Bagi mereka, natal adalah hari untuk pesta, shopping, dan
romantisme. Bagi anak2 muda natal adalah identik dengan hari
Valentine. Dan tentunya mereka merayakannya dengan pasangan mereka.
 
 Malam natal menjadi malam yang paling romantis bagi para pasangan.
Banyak restauran dan hiasan lampu natal yang memenuhi jalanan kota
berusaha menyajikan dan menampilkan keromantisan malam natal.
 
 Malam natal menjadi malam pesta terbesar sepanjang tahun untuk
kalangan profesional muda.
 
 Lagu2 natal dipasang di mana2. Banyak orang ikut mendendangkan lagu2
natal dan menikmatinya, namun mereka tidak tahu apa artinya. Mereka
hanya menikmatinya sebagai salah satu dari lagu2 pop barat.
 
 Yang lebih ironis adalah banyak yang bahkan tidak tahu bahwa natal
adalah hari raya agama. Mereka mengadopsi natal hanya sebagai salah
satu bagian dari budaya barat.
 
 Seorang penulis di salah satu surat kabar China mengatakan bahwa
natal dan imlek memiliki beberapa persamaan: kesempatan untuk reuni
keluarga, gift giving, memberi 

Re: Bls: [budaya_tionghua] Fenomena Natal Negeri Tirai Bambu

2008-12-24 Terurut Topik peter winoto
anehnya di Taiwan hari Natal itu gak ada libur termasuk sekolah 
internationalnya ! Hari ini dan besok anak saya malah ujian di sebuah 
universitas di taipei... wkwkwkwkwk, jadi gerejanya anak saya sampai ngalah 
ngrayain hari natalnya gak bisa 24 or 25 desember...

--- On Tue, 12/23/08, Agustinus Candra candra.agusti...@yahoo.com wrote:


From: Agustinus Candra candra.agusti...@yahoo.com
Subject: Bls: [budaya_tionghua] Fenomena Natal Negeri Tirai Bambu
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Tuesday, December 23, 2008, 3:27 PM








dear ..
 
seperti dulu halnya uni soviet
rrc skrang uda mulai buka diri ga kayak dulu lagi
 

 




Dari: Revli Mandagie revli_mandagie@ yahoo.com
Kepada: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Terkirim: Jumat, 19 Desember, 2008 11:10:12
Topik: [budaya_tionghua] Fenomena Natal Negeri Tirai Bambu








 
Untuk anda ketahui: 
 
 
 
Fenomena Natal Negeri Tirai Bambu
Oleh: Iin Natalie
Tirai Bambu, 03 Januari 2006
  
25 Desember sudah lewat. Natal sudah berlalu. Namun ada cukup banyak fenomena 
natal yang masih tersimpan di benak saya.

Siapa yang nyangka bahwa negara yang mengaku tidak percaya Tuhan ini merayakan 
natal dengan hebat dan gempita. Khususnya 2-3 tahun terakhir ini.

Mungkin sulit untuk percaya, bahwa di negara yang penindasan terhadap orang 
Kristen masih terus berlanjut ini, merayakan natal dengan antusiasme yang patut 
dikagumi.

Menurut survei dari 2000 orang China, 90% memiliki rencana untuk merayakan 
malam natal. Dan bagi mereka natal adalah hari raya terbesar kedua setelah hari 
raya Imlek.

Bermacam2 dekorasi dan pohon natal beserta lampu2nya memenuhi banyak rumah, 
toko2, restauran, bangunan2 gedung, dan jalanan di seluruh penjuru kota2 China.

Kartu2 natal bertebaran di toko2 dan di jalanan untuk dijual. Orang2 sibuk 
membeli dan mengirimkannya.

Penjaga2 toko dan pelayan2 restauran dengan ramahnya sibuk mengucapkan selamat 
natal ke tamu2 yang datang.

Di beberapa jalanan kota besar terlihat beberapa orang yang memakai pakaian 
Santa Claus membagikan permen atau hadiah2 kecil ke orang2 di jalanan.

Serombongan anak2 TK memakai baju Santa Claus lengkap dipimpin oleh gurunya 
menuju ke satu shopping mall untuk ambil bagian dalam pesta natal yang 
dirancang oleh mall tersebut.

Di daerah utara China yang bersalju, Snowman dan patung2 es dengan dekorasi 
natal dan ornamen Santa Claus akan banyak terlihat di mana2.

Kreativitas mereka begitu luar biasa menyambut natal ini. Dan bukan hanya 
orang2 yang antusias merayakan natal, segala jenis binatang juga tidak 
ketinggalan. Binatang peliharaan, ataupun yang di kebun binatang, juga terlihat 
memakai baju atau topi Santa Claus.

Intinya: sepanjang bulan Desember sampai bulan Januari sebelum menjelang Imlek 
atmosfir natal di China sangat terasa kental sekali.

Ini adalah suatu fenomena yang hebat di negeri seperti ini. Kabar yang 
menggembirakan bukan?

Namun, tunggu dulu... Sebelum senang ada pertanyaan lain yang perlu dijawab. 
Dimana mereka merayakan natal? Apa makna natal bagi mereka? Siapakah tokoh 
utama natal yang mereka agungkan? Apa jawaban2 terhadap pertanyaan2 ini juga 
menggembirakan?

Tokoh yang paling populer di hari natal adalah Santa Claus! Bukan Bayi Yesus!

Tempat2 yang paling populer yang dicari orang untuk merayakan malam natal 
adalah bar2 dan karaoke serta restauran2.

Dari 14 kota besar di China yang telah disurvei, 43% responden berencana untuk 
melewati malam natal yang memabukkan di bar2 dan karaoke. Dan memang bar2 dan 
karaoke sudah menyiapkan acara yang memikat pengunjung untuk melewati malam 
natal.

Di karaoke bar terbesar di Beijing yang memiliki 100 kamar lebih, beberapa hari 
sebelum natal, sudah fully booked. Harga tiap kamar per jam sekitar Rp. 
1.100.000,-.

Paket2 natal yang disediakan di hotel2 berbintang juga hampir semua sudah 
diorder habis beberapa hari menjelang natal. Bukan murah. Harga Christmas 
banquet sekitar Rp. 1.200.000 - Rp. 2.400.000,- /orang.

Bagi mereka, natal adalah hari untuk pesta, shopping, dan romantisme. Bagi 
anak2 muda natal adalah identik dengan hari Valentine. Dan tentunya mereka 
merayakannya dengan pasangan mereka.

Malam natal menjadi malam yang paling romantis bagi para pasangan. Banyak 
restauran dan hiasan lampu natal yang memenuhi jalanan kota berusaha menyajikan 
dan menampilkan keromantisan malam natal.

Malam natal menjadi malam pesta terbesar sepanjang tahun untuk kalangan 
profesional muda.

Lagu2 natal dipasang di mana2. Banyak orang ikut mendendangkan lagu2 natal dan 
menikmatinya, namun mereka tidak tahu apa artinya. Mereka hanya menikmatinya 
sebagai salah satu dari lagu2 pop barat.

Yang lebih ironis adalah banyak yang bahkan tidak tahu bahwa natal adalah hari 
raya agama. Mereka mengadopsi natal hanya sebagai salah satu bagian dari budaya 
barat.

Seorang penulis di salah satu surat kabar China mengatakan bahwa natal dan 
imlek memiliki beberapa persamaan: kesempatan untuk reuni keluarga, gift 
giving, memberi derma ke 

[budaya_tionghua] Re:asal usul Marga Bong (Suku Hakka)

2008-12-24 Terurut Topik tristina ferdianty

oi dewi..g juga huang...huang kuning khan?

hakka drmn?skw ya?

bonyok dr sana tuuuh...wellnapa kepengen tau silsilahnya?

nana
Best Rgrds, 



Tristina Ferdianty (Nana) 
Purchasing Officer  
PT Sinar Antjol B29 

Ph. 021-69-11-777 ext 221 
HP. 021-9293-6729


  

Re: Bls: [budaya_tionghua] Fenomena Natal Negeri Tirai Bambu

2008-12-24 Terurut Topik agoeng_set
Di us n eropa imlek jg ga libur om, diindo dulu jg gak, apalagi di israel n 
daerah arab sono. Heheheh
-Original Message-
From: peter winoto ppete...@yahoo.com

Date: Tue, 23 Dec 2008 23:57:23 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: Re: Bls: [budaya_tionghua] Fenomena Natal Negeri Tirai Bambu


anehnya di Taiwan hari Natal itu gak ada libur termasuk sekolah 
internationalnya ! Hari ini dan besok anak saya malah ujian di sebuah 
universitas di taipei... wkwkwkwkwk, jadi gerejanya anak saya sampai ngalah 
ngrayain hari natalnya gak bisa 24 or 25 desember...

--- On Tue, 12/23/08, Agustinus Candra candra.agusti...@yahoo.com wrote:


From: Agustinus Candra candra.agusti...@yahoo.com
Subject: Bls: [budaya_tionghua] Fenomena Natal Negeri Tirai Bambu
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Tuesday, December 23, 2008, 3:27 PM








dear ..
 
seperti dulu halnya uni soviet
rrc skrang uda mulai buka diri ga kayak dulu lagi
 

 




Dari: Revli Mandagie revli_mandagie@ yahoo.com
Kepada: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Terkirim: Jumat, 19 Desember, 2008 11:10:12
Topik: [budaya_tionghua] Fenomena Natal Negeri Tirai Bambu








 
Untuk anda ketahui: 
 
 
 
Fenomena Natal Negeri Tirai Bambu
Oleh: Iin Natalie
Tirai Bambu, 03 Januari 2006
  
25 Desember sudah lewat. Natal sudah berlalu. Namun ada cukup banyak fenomena 
natal yang masih tersimpan di benak saya.

Siapa yang nyangka bahwa negara yang mengaku tidak percaya Tuhan ini merayakan 
natal dengan hebat dan gempita. Khususnya 2-3 tahun terakhir ini.

Mungkin sulit untuk percaya, bahwa di negara yang penindasan terhadap orang 
Kristen masih terus berlanjut ini, merayakan natal dengan antusiasme yang patut 
dikagumi.

Menurut survei dari 2000 orang China, 90% memiliki rencana untuk merayakan 
malam natal. Dan bagi mereka natal adalah hari raya terbesar kedua setelah hari 
raya Imlek.

Bermacam2 dekorasi dan pohon natal beserta lampu2nya memenuhi banyak rumah, 
toko2, restauran, bangunan2 gedung, dan jalanan di seluruh penjuru kota2 China.

Kartu2 natal bertebaran di toko2 dan di jalanan untuk dijual. Orang2 sibuk 
membeli dan mengirimkannya.

Penjaga2 toko dan pelayan2 restauran dengan ramahnya sibuk mengucapkan selamat 
natal ke tamu2 yang datang.

Di beberapa jalanan kota besar terlihat beberapa orang yang memakai pakaian 
Santa Claus membagikan permen atau hadiah2 kecil ke orang2 di jalanan.

Serombongan anak2 TK memakai baju Santa Claus lengkap dipimpin oleh gurunya 
menuju ke satu shopping mall untuk ambil bagian dalam pesta natal yang 
dirancang oleh mall tersebut.

Di daerah utara China yang bersalju, Snowman dan patung2 es dengan dekorasi 
natal dan ornamen Santa Claus akan banyak terlihat di mana2.

Kreativitas mereka begitu luar biasa menyambut natal ini. Dan bukan hanya 
orang2 yang antusias merayakan natal, segala jenis binatang juga tidak 
ketinggalan. Binatang peliharaan, ataupun yang di kebun binatang, juga terlihat 
memakai baju atau topi Santa Claus.

Intinya: sepanjang bulan Desember sampai bulan Januari sebelum menjelang Imlek 
atmosfir natal di China sangat terasa kental sekali.

Ini adalah suatu fenomena yang hebat di negeri seperti ini. Kabar yang 
menggembirakan bukan?

Namun, tunggu dulu... Sebelum senang ada pertanyaan lain yang perlu dijawab. 
Dimana mereka merayakan natal? Apa makna natal bagi mereka? Siapakah tokoh 
utama natal yang mereka agungkan? Apa jawaban2 terhadap pertanyaan2 ini juga 
menggembirakan?

Tokoh yang paling populer di hari natal adalah Santa Claus! Bukan Bayi Yesus!

Tempat2 yang paling populer yang dicari orang untuk merayakan malam natal 
adalah bar2 dan karaoke serta restauran2.

Dari 14 kota besar di China yang telah disurvei, 43% responden berencana untuk 
melewati malam natal yang memabukkan di bar2 dan karaoke. Dan memang bar2 dan 
karaoke sudah menyiapkan acara yang memikat pengunjung untuk melewati malam 
natal.

Di karaoke bar terbesar di Beijing yang memiliki 100 kamar lebih, beberapa hari 
sebelum natal, sudah fully booked. Harga tiap kamar per jam sekitar Rp. 
1.100.000,-.

Paket2 natal yang disediakan di hotel2 berbintang juga hampir semua sudah 
diorder habis beberapa hari menjelang natal. Bukan murah. Harga Christmas 
banquet sekitar Rp. 1.200.000 - Rp. 2.400.000,- /orang.

Bagi mereka, natal adalah hari untuk pesta, shopping, dan romantisme. Bagi 
anak2 muda natal adalah identik dengan hari Valentine. Dan tentunya mereka 
merayakannya dengan pasangan mereka.

Malam natal menjadi malam yang paling romantis bagi para pasangan. Banyak 
restauran dan hiasan lampu natal yang memenuhi jalanan kota berusaha menyajikan 
dan menampilkan keromantisan malam natal.

Malam natal menjadi malam pesta terbesar sepanjang tahun untuk kalangan 
profesional muda.

Lagu2 natal dipasang di mana2. Banyak orang ikut mendendangkan lagu2 natal dan 
menikmatinya, namun mereka tidak tahu apa artinya. Mereka hanya menikmatinya 
sebagai salah satu dari lagu2 pop barat.

Yang lebih ironis adalah banyak 

Re: [budaya_tionghua] Re: asal usul Marga Bong (Suku Hakka)

2008-12-24 Terurut Topik King Hian
Sepengetahuan saya, orang Hakka Kalbar banyak yang berasal dari Hopho (Hepo), 
sedangkan orang Hakka Bangka mayoritas berasal dari Hoiliuk (Hailu). Keduanya 
di propinsi Kuongtung (Guangdong).
Logat Hopho dan Hoiliuk keduanya menggunakan bunyi B untuk mengucapkan bunyi W 
pada logat Moiyan (Meixian).

Ada dua Bong (dalam logat Moiyan dibaca Wong) yang banyak terdapat di 
Indonesia: BONG (mandarin: Wang, artinya raja) dan BONG (mandarin: Huang, 
artinya kuning).
 
salam,
KH

--- On Wed, 12/24/08, David Kwa david_kwa2...@yahoo.com wrote:


From: David Kwa david_kwa2...@yahoo.com
Subject: [budaya_tionghua] Re: asal usul Marga Bong (Suku Hakka)
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Wednesday, December 24, 2008, 9:34 AM






Selain Singkawang, marga BONG bisa juga dari Bangka/Belitung. 
Menurut informasi, suku Hakka Kalimantan Barat (juga termasuk 
Bangka/Belitung) berasal dari HOUPO, MEI XIAN, GUANGDONG. PCMIIW.

Kiongchiu/Gongshou,
DK

--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, ardian_c ardia...@.. . 
wrote:

 kalu liat penyebutannya BONG kayaknya dari Singkawang ya ?
 Setau aye yg marga Huang di Singkawang itu ada yg dari Taipu 
Meixian.
 
 Ada yg bisa koreksi ?
 
 --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Devi Wongso deviwongso@ 
 wrote:
 
  Dengan HOrmat,
  
  Teman2 pecinta budaya tionghua, saya adalah keturunan Hakka dan
 bermarga Bong. Mohon informasinya jika ada yang tau dari mana asal
 nenek moyang saya
  
  Salam,
  Devi C. Wongso
  
  
   - - ---
  Yahoo! sekarang memiliki alamat Email baru 
  Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan di domain baru @ymail 
dan
 @rocketmail. brCepat sebelum diambil orang lain!