[budaya_tionghua] Re: Perkenalan dan minta saran
Pak Anton sekedar melengkapi, lebih tepatnya mungkin pada dasarnya orang tua lebih suka kalau anaknya menikah dengan orang yang berlatar belakang sama, apapun suku, agama dan tingkat sosialnya. Maksud saya, orang Padang ya ingin anaknya dapat orang Padang, orang India ingin dapat India, demikian pula Sunda, Bali dll. Ada yang mengatakan ini insting alami, naluri untuk meneruskan budaya dan adat istiadat. Tentunya kalau latar belakang sama ya lebih mudah untuk berhubungan baik sejak awal (dengan camer), karena sudah sama2 mengerti apa yang penting, apa yang sama2 disukai, apa yang tabu/aneh, dll. Jadi Christien, coba ajari pacar apa saja yang disukai dan tidak disukai keluarga Anda, seiring Anda mempelajari apa saja tentang budaya keluarga pacar. Christien, kalau saya boleh saran sih pacaran saja dulu, minimal 2 tahun, sebagai ujian cinta kalian. Dalam kurun waktu itu, coba jawab semua keengganan Mama Christien. Gampangnya saja nih (maaf kalau sok tahu), kalau soal penampilan ya coba ditingkatkan dengan ke salon atau perawatan diri. Kalau soal ekonomi coba tunjukkan bahwa calon istri juga jago mencari uang atau membantu suami usaha, misalnya dengan memulai usaha dagang bareng2. Dan, kalau Anda Katolik, mohon dipertimbangkan sangat masak2 karena Anda tidak akan dapat bercerai nanti. Semua potensi masalah harus diungkap dan dibicarakan dengan terbuka. Contoh saja (maaf lagi): kenapa ortu pacar mendesak menikah? Apakah motifnya usia atau ekonomi? Karena kalau ekonomi, berarti keengganan Mama Christien ada alasannya. Karena tidak mudah bagi pasangan muda untuk menjadi penopang ekonomi keluarga, ini bisa menjadi bibit pertengkaran Anda berdua. Mohon dibicarakan semuanya, yang baik dan yang buruk, for better for worse. Maaf kalau ada yang menyinggung; dan kalau mau berdiskusi lebih pribadi silahkan japri saja, takut yang lain jadi bosan. --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Anton Widjaja pempe...@... wrote: Memang pada dasarnya orang tua lebih suka kalau anaknya menikah dengan orang yang sesama Tionghoa dari suku yang sama, tingkat sosial yang sama (syukur kalau lebih tinggi), tingkat ekonomi yang sama (syukur kalau lebih tinggi), agama yang sama. Pernikahan bagi orang timur bukan antara dua individu tetapi antr dua keluaga besar dan dua budaya. Semakin banyak perbedaan semakin besar kemungkinan terjadinya benturan. Masalahnya sekarang bukannya jaman dahulu yang orang tua berperan sangat besar dalam menentukan jodoh. Juga pergaulan sudah sangat luas. Yang harus dilakukan adalah perkenalan yang intens antara kedua keluarga. Anda sendiri belum berkenalan dengan baik dengan keluarga calon mertua, perkenalan hanya melalui telepon. Apakah anda sudah memahami budaya Flores yang sangat berbeda dengan budaya Tionghoa pesisir Jawa ? Saya asumsikan Christien dan calon suami sama sama Katholik (maaf kalau asumsi saya salah) bukan berarti pemahaman agamanya sama. Christien berasal dari daerah yang heterogen dalam hal agama sementara calon suami berasal dari daerah yang cenderung homogen. Sepupu saya dahulu berpacaran dengan orang Padang (melayu), Muslim. Walaupun sepupu saya sudah menjadi Mualaf bukan berati masalah selesai tetap saja ada tentangan dari pihak keluarga pacar (bukan dari keluarga kami). dengan berjalannya waktu akhirnya dia diterima. Salam, Anton W
Re: Bls: [budaya_tionghua] Fenomena Natal Negeri Tirai Bambu
Setahu saya sih sebenarnya dari tahun 80-an Kristen China sudah banyak mengadakan upacara keagamaan seperti Natal. Bahkan pasangan China juga banyak yang kawin dengan cara pakaian Barat (putih), bahkan foto perkawinan dengan pakaian Barat ini sangat populer di tahun 80-an, sampai sekarang. Cuma memang tidak banyak diumumkan keluar, yang dulu diberitakan adalah China yang masih 'proletar' dan pakai baju Mao. --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Agustinus Candra candra.agusti...@... wrote: dear.. seperti dulu halnya uni soviet rrc skrang uda mulai buka diri ga kayak dulu lagi  Dari: Revli Mandagie revli_manda...@... Kepada: budaya_tionghua@yahoogroups.com Terkirim: Jumat, 19 Desember, 2008 11:10:12 Topik: [budaya_tionghua] Fenomena Natal Negeri Tirai Bambu Untuk anda ketahui: Fenomena Natal Negeri Tirai Bambu Oleh: Iin Natalie Tirai Bambu, 03 Januari 2006  25 Desember sudah lewat. Natal sudah berlalu. Namun ada cukup banyak fenomena natal yang masih tersimpan di benak saya. Siapa yang nyangka bahwa negara yang mengaku tidak percaya Tuhan ini merayakan natal dengan hebat dan gempita. Khususnya 2-3 tahun terakhir ini. Mungkin sulit untuk percaya, bahwa di negara yang penindasan terhadap orang Kristen masih terus berlanjut ini, merayakan natal dengan antusiasme yang patut dikagumi. Menurut survei dari 2000 orang China, 90% memiliki rencana untuk merayakan malam natal. Dan bagi mereka natal adalah hari raya terbesar kedua setelah hari raya Imlek. Bermacam2 dekorasi dan pohon natal beserta lampu2nya memenuhi banyak rumah, toko2, restauran, bangunan2 gedung, dan jalanan di seluruh penjuru kota2 China. Kartu2 natal bertebaran di toko2 dan di jalanan untuk dijual. Orang2 sibuk membeli dan mengirimkannya. Penjaga2 toko dan pelayan2 restauran dengan ramahnya sibuk mengucapkan selamat natal ke tamu2 yang datang. Di beberapa jalanan kota besar terlihat beberapa orang yang memakai pakaian Santa Claus membagikan permen atau hadiah2 kecil ke orang2 di jalanan. Serombongan anak2 TK memakai baju Santa Claus lengkap dipimpin oleh gurunya menuju ke satu shopping mall untuk ambil bagian dalam pesta natal yang dirancang oleh mall tersebut. Di daerah utara China yang bersalju, Snowman dan patung2 es dengan dekorasi natal dan ornamen Santa Claus akan banyak terlihat di mana2. Kreativitas mereka begitu luar biasa menyambut natal ini. Dan bukan hanya orang2 yang antusias merayakan natal, segala jenis binatang juga tidak ketinggalan. Binatang peliharaan, ataupun yang di kebun binatang, juga terlihat memakai baju atau topi Santa Claus. Intinya: sepanjang bulan Desember sampai bulan Januari sebelum menjelang Imlek atmosfir natal di China sangat terasa kental sekali. Ini adalah suatu fenomena yang hebat di negeri seperti ini. Kabar yang menggembirakan bukan? Namun, tunggu dulu... Sebelum senang ada pertanyaan lain yang perlu dijawab. Dimana mereka merayakan natal? Apa makna natal bagi mereka? Siapakah tokoh utama natal yang mereka agungkan? Apa jawaban2 terhadap pertanyaan2 ini juga menggembirakan? Tokoh yang paling populer di hari natal adalah Santa Claus! Bukan Bayi Yesus! Tempat2 yang paling populer yang dicari orang untuk merayakan malam natal adalah bar2 dan karaoke serta restauran2. Dari 14 kota besar di China yang telah disurvei, 43% responden berencana untuk melewati malam natal yang memabukkan di bar2 dan karaoke. Dan memang bar2 dan karaoke sudah menyiapkan acara yang memikat pengunjung untuk melewati malam natal. Di karaoke bar terbesar di Beijing yang memiliki 100 kamar lebih, beberapa hari sebelum natal, sudah fully booked. Harga tiap kamar per jam sekitar Rp. 1.100.000,-. Paket2 natal yang disediakan di hotel2 berbintang juga hampir semua sudah diorder habis beberapa hari menjelang natal. Bukan murah. Harga Christmas banquet sekitar Rp. 1.200.000 - Rp. 2.400.000,- /orang. Bagi mereka, natal adalah hari untuk pesta, shopping, dan romantisme. Bagi anak2 muda natal adalah identik dengan hari Valentine. Dan tentunya mereka merayakannya dengan pasangan mereka. Malam natal menjadi malam yang paling romantis bagi para pasangan. Banyak restauran dan hiasan lampu natal yang memenuhi jalanan kota berusaha menyajikan dan menampilkan keromantisan malam natal. Malam natal menjadi malam pesta terbesar sepanjang tahun untuk kalangan profesional muda. Lagu2 natal dipasang di mana2. Banyak orang ikut mendendangkan lagu2 natal dan menikmatinya, namun mereka tidak tahu apa artinya. Mereka hanya menikmatinya sebagai salah satu dari lagu2 pop barat. Yang lebih ironis adalah banyak yang bahkan tidak tahu bahwa natal adalah hari raya agama. Mereka mengadopsi natal hanya sebagai salah satu bagian dari budaya barat. Seorang penulis di salah satu surat kabar China mengatakan bahwa natal dan imlek memiliki beberapa persamaan: kesempatan untuk reuni keluarga, gift giving, memberi
Re: Bls: [budaya_tionghua] Fenomena Natal Negeri Tirai Bambu
anehnya di Taiwan hari Natal itu gak ada libur termasuk sekolah internationalnya ! Hari ini dan besok anak saya malah ujian di sebuah universitas di taipei... wkwkwkwkwk, jadi gerejanya anak saya sampai ngalah ngrayain hari natalnya gak bisa 24 or 25 desember... --- On Tue, 12/23/08, Agustinus Candra candra.agusti...@yahoo.com wrote: From: Agustinus Candra candra.agusti...@yahoo.com Subject: Bls: [budaya_tionghua] Fenomena Natal Negeri Tirai Bambu To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Tuesday, December 23, 2008, 3:27 PM dear .. seperti dulu halnya uni soviet rrc skrang uda mulai buka diri ga kayak dulu lagi Dari: Revli Mandagie revli_mandagie@ yahoo.com Kepada: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Terkirim: Jumat, 19 Desember, 2008 11:10:12 Topik: [budaya_tionghua] Fenomena Natal Negeri Tirai Bambu Untuk anda ketahui: Fenomena Natal Negeri Tirai Bambu Oleh: Iin Natalie Tirai Bambu, 03 Januari 2006 25 Desember sudah lewat. Natal sudah berlalu. Namun ada cukup banyak fenomena natal yang masih tersimpan di benak saya. Siapa yang nyangka bahwa negara yang mengaku tidak percaya Tuhan ini merayakan natal dengan hebat dan gempita. Khususnya 2-3 tahun terakhir ini. Mungkin sulit untuk percaya, bahwa di negara yang penindasan terhadap orang Kristen masih terus berlanjut ini, merayakan natal dengan antusiasme yang patut dikagumi. Menurut survei dari 2000 orang China, 90% memiliki rencana untuk merayakan malam natal. Dan bagi mereka natal adalah hari raya terbesar kedua setelah hari raya Imlek. Bermacam2 dekorasi dan pohon natal beserta lampu2nya memenuhi banyak rumah, toko2, restauran, bangunan2 gedung, dan jalanan di seluruh penjuru kota2 China. Kartu2 natal bertebaran di toko2 dan di jalanan untuk dijual. Orang2 sibuk membeli dan mengirimkannya. Penjaga2 toko dan pelayan2 restauran dengan ramahnya sibuk mengucapkan selamat natal ke tamu2 yang datang. Di beberapa jalanan kota besar terlihat beberapa orang yang memakai pakaian Santa Claus membagikan permen atau hadiah2 kecil ke orang2 di jalanan. Serombongan anak2 TK memakai baju Santa Claus lengkap dipimpin oleh gurunya menuju ke satu shopping mall untuk ambil bagian dalam pesta natal yang dirancang oleh mall tersebut. Di daerah utara China yang bersalju, Snowman dan patung2 es dengan dekorasi natal dan ornamen Santa Claus akan banyak terlihat di mana2. Kreativitas mereka begitu luar biasa menyambut natal ini. Dan bukan hanya orang2 yang antusias merayakan natal, segala jenis binatang juga tidak ketinggalan. Binatang peliharaan, ataupun yang di kebun binatang, juga terlihat memakai baju atau topi Santa Claus. Intinya: sepanjang bulan Desember sampai bulan Januari sebelum menjelang Imlek atmosfir natal di China sangat terasa kental sekali. Ini adalah suatu fenomena yang hebat di negeri seperti ini. Kabar yang menggembirakan bukan? Namun, tunggu dulu... Sebelum senang ada pertanyaan lain yang perlu dijawab. Dimana mereka merayakan natal? Apa makna natal bagi mereka? Siapakah tokoh utama natal yang mereka agungkan? Apa jawaban2 terhadap pertanyaan2 ini juga menggembirakan? Tokoh yang paling populer di hari natal adalah Santa Claus! Bukan Bayi Yesus! Tempat2 yang paling populer yang dicari orang untuk merayakan malam natal adalah bar2 dan karaoke serta restauran2. Dari 14 kota besar di China yang telah disurvei, 43% responden berencana untuk melewati malam natal yang memabukkan di bar2 dan karaoke. Dan memang bar2 dan karaoke sudah menyiapkan acara yang memikat pengunjung untuk melewati malam natal. Di karaoke bar terbesar di Beijing yang memiliki 100 kamar lebih, beberapa hari sebelum natal, sudah fully booked. Harga tiap kamar per jam sekitar Rp. 1.100.000,-. Paket2 natal yang disediakan di hotel2 berbintang juga hampir semua sudah diorder habis beberapa hari menjelang natal. Bukan murah. Harga Christmas banquet sekitar Rp. 1.200.000 - Rp. 2.400.000,- /orang. Bagi mereka, natal adalah hari untuk pesta, shopping, dan romantisme. Bagi anak2 muda natal adalah identik dengan hari Valentine. Dan tentunya mereka merayakannya dengan pasangan mereka. Malam natal menjadi malam yang paling romantis bagi para pasangan. Banyak restauran dan hiasan lampu natal yang memenuhi jalanan kota berusaha menyajikan dan menampilkan keromantisan malam natal. Malam natal menjadi malam pesta terbesar sepanjang tahun untuk kalangan profesional muda. Lagu2 natal dipasang di mana2. Banyak orang ikut mendendangkan lagu2 natal dan menikmatinya, namun mereka tidak tahu apa artinya. Mereka hanya menikmatinya sebagai salah satu dari lagu2 pop barat. Yang lebih ironis adalah banyak yang bahkan tidak tahu bahwa natal adalah hari raya agama. Mereka mengadopsi natal hanya sebagai salah satu bagian dari budaya barat. Seorang penulis di salah satu surat kabar China mengatakan bahwa natal dan imlek memiliki beberapa persamaan: kesempatan untuk reuni keluarga, gift giving, memberi derma ke
[budaya_tionghua] Re:asal usul Marga Bong (Suku Hakka)
oi dewi..g juga huang...huang kuning khan? hakka drmn?skw ya? bonyok dr sana tuuuh...wellnapa kepengen tau silsilahnya? nana Best Rgrds, Tristina Ferdianty (Nana) Purchasing Officer PT Sinar Antjol B29 Ph. 021-69-11-777 ext 221 HP. 021-9293-6729
Re: Bls: [budaya_tionghua] Fenomena Natal Negeri Tirai Bambu
Di us n eropa imlek jg ga libur om, diindo dulu jg gak, apalagi di israel n daerah arab sono. Heheheh -Original Message- From: peter winoto ppete...@yahoo.com Date: Tue, 23 Dec 2008 23:57:23 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: Re: Bls: [budaya_tionghua] Fenomena Natal Negeri Tirai Bambu anehnya di Taiwan hari Natal itu gak ada libur termasuk sekolah internationalnya ! Hari ini dan besok anak saya malah ujian di sebuah universitas di taipei... wkwkwkwkwk, jadi gerejanya anak saya sampai ngalah ngrayain hari natalnya gak bisa 24 or 25 desember... --- On Tue, 12/23/08, Agustinus Candra candra.agusti...@yahoo.com wrote: From: Agustinus Candra candra.agusti...@yahoo.com Subject: Bls: [budaya_tionghua] Fenomena Natal Negeri Tirai Bambu To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Tuesday, December 23, 2008, 3:27 PM dear .. seperti dulu halnya uni soviet rrc skrang uda mulai buka diri ga kayak dulu lagi Dari: Revli Mandagie revli_mandagie@ yahoo.com Kepada: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Terkirim: Jumat, 19 Desember, 2008 11:10:12 Topik: [budaya_tionghua] Fenomena Natal Negeri Tirai Bambu Untuk anda ketahui: Fenomena Natal Negeri Tirai Bambu Oleh: Iin Natalie Tirai Bambu, 03 Januari 2006 25 Desember sudah lewat. Natal sudah berlalu. Namun ada cukup banyak fenomena natal yang masih tersimpan di benak saya. Siapa yang nyangka bahwa negara yang mengaku tidak percaya Tuhan ini merayakan natal dengan hebat dan gempita. Khususnya 2-3 tahun terakhir ini. Mungkin sulit untuk percaya, bahwa di negara yang penindasan terhadap orang Kristen masih terus berlanjut ini, merayakan natal dengan antusiasme yang patut dikagumi. Menurut survei dari 2000 orang China, 90% memiliki rencana untuk merayakan malam natal. Dan bagi mereka natal adalah hari raya terbesar kedua setelah hari raya Imlek. Bermacam2 dekorasi dan pohon natal beserta lampu2nya memenuhi banyak rumah, toko2, restauran, bangunan2 gedung, dan jalanan di seluruh penjuru kota2 China. Kartu2 natal bertebaran di toko2 dan di jalanan untuk dijual. Orang2 sibuk membeli dan mengirimkannya. Penjaga2 toko dan pelayan2 restauran dengan ramahnya sibuk mengucapkan selamat natal ke tamu2 yang datang. Di beberapa jalanan kota besar terlihat beberapa orang yang memakai pakaian Santa Claus membagikan permen atau hadiah2 kecil ke orang2 di jalanan. Serombongan anak2 TK memakai baju Santa Claus lengkap dipimpin oleh gurunya menuju ke satu shopping mall untuk ambil bagian dalam pesta natal yang dirancang oleh mall tersebut. Di daerah utara China yang bersalju, Snowman dan patung2 es dengan dekorasi natal dan ornamen Santa Claus akan banyak terlihat di mana2. Kreativitas mereka begitu luar biasa menyambut natal ini. Dan bukan hanya orang2 yang antusias merayakan natal, segala jenis binatang juga tidak ketinggalan. Binatang peliharaan, ataupun yang di kebun binatang, juga terlihat memakai baju atau topi Santa Claus. Intinya: sepanjang bulan Desember sampai bulan Januari sebelum menjelang Imlek atmosfir natal di China sangat terasa kental sekali. Ini adalah suatu fenomena yang hebat di negeri seperti ini. Kabar yang menggembirakan bukan? Namun, tunggu dulu... Sebelum senang ada pertanyaan lain yang perlu dijawab. Dimana mereka merayakan natal? Apa makna natal bagi mereka? Siapakah tokoh utama natal yang mereka agungkan? Apa jawaban2 terhadap pertanyaan2 ini juga menggembirakan? Tokoh yang paling populer di hari natal adalah Santa Claus! Bukan Bayi Yesus! Tempat2 yang paling populer yang dicari orang untuk merayakan malam natal adalah bar2 dan karaoke serta restauran2. Dari 14 kota besar di China yang telah disurvei, 43% responden berencana untuk melewati malam natal yang memabukkan di bar2 dan karaoke. Dan memang bar2 dan karaoke sudah menyiapkan acara yang memikat pengunjung untuk melewati malam natal. Di karaoke bar terbesar di Beijing yang memiliki 100 kamar lebih, beberapa hari sebelum natal, sudah fully booked. Harga tiap kamar per jam sekitar Rp. 1.100.000,-. Paket2 natal yang disediakan di hotel2 berbintang juga hampir semua sudah diorder habis beberapa hari menjelang natal. Bukan murah. Harga Christmas banquet sekitar Rp. 1.200.000 - Rp. 2.400.000,- /orang. Bagi mereka, natal adalah hari untuk pesta, shopping, dan romantisme. Bagi anak2 muda natal adalah identik dengan hari Valentine. Dan tentunya mereka merayakannya dengan pasangan mereka. Malam natal menjadi malam yang paling romantis bagi para pasangan. Banyak restauran dan hiasan lampu natal yang memenuhi jalanan kota berusaha menyajikan dan menampilkan keromantisan malam natal. Malam natal menjadi malam pesta terbesar sepanjang tahun untuk kalangan profesional muda. Lagu2 natal dipasang di mana2. Banyak orang ikut mendendangkan lagu2 natal dan menikmatinya, namun mereka tidak tahu apa artinya. Mereka hanya menikmatinya sebagai salah satu dari lagu2 pop barat. Yang lebih ironis adalah banyak
Re: [budaya_tionghua] Re: asal usul Marga Bong (Suku Hakka)
Sepengetahuan saya, orang Hakka Kalbar banyak yang berasal dari Hopho (Hepo), sedangkan orang Hakka Bangka mayoritas berasal dari Hoiliuk (Hailu). Keduanya di propinsi Kuongtung (Guangdong). Logat Hopho dan Hoiliuk keduanya menggunakan bunyi B untuk mengucapkan bunyi W pada logat Moiyan (Meixian). Ada dua Bong (dalam logat Moiyan dibaca Wong) yang banyak terdapat di Indonesia: BONG (mandarin: Wang, artinya raja) dan BONG (mandarin: Huang, artinya kuning). salam, KH --- On Wed, 12/24/08, David Kwa david_kwa2...@yahoo.com wrote: From: David Kwa david_kwa2...@yahoo.com Subject: [budaya_tionghua] Re: asal usul Marga Bong (Suku Hakka) To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Wednesday, December 24, 2008, 9:34 AM Selain Singkawang, marga BONG bisa juga dari Bangka/Belitung. Menurut informasi, suku Hakka Kalimantan Barat (juga termasuk Bangka/Belitung) berasal dari HOUPO, MEI XIAN, GUANGDONG. PCMIIW. Kiongchiu/Gongshou, DK --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, ardian_c ardia...@.. . wrote: kalu liat penyebutannya BONG kayaknya dari Singkawang ya ? Setau aye yg marga Huang di Singkawang itu ada yg dari Taipu Meixian. Ada yg bisa koreksi ? --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Devi Wongso deviwongso@ wrote: Dengan HOrmat, Teman2 pecinta budaya tionghua, saya adalah keturunan Hakka dan bermarga Bong. Mohon informasinya jika ada yang tau dari mana asal nenek moyang saya Salam, Devi C. Wongso - - --- Yahoo! sekarang memiliki alamat Email baru Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan di domain baru @ymail dan @rocketmail. brCepat sebelum diambil orang lain!