[budaya_tionghua] penamaan asal masakan....Sunda Jawa
Pak Ophoeng, Kayanya pemisahan secara sangat tegas ini mungkin berdasarkan sejarah kerajaan jaman dahulu, Kerajaan Pajajaran bertarung sama kerajaan di Jateng.. Coba saja perhatikan di Bandung enga ada nama jalan Gajah Mada atau Hayam Wuruk dan sebaliknya di Jateng enga pakai nama jalan Pajajaran.. Ada kolektif memori masyarakat yang dibawah sadar sampai sekarang yah :-)) Mungkin ada pendapat lain ?? Salam erat, Sugiri. -Original Message- From: budaya_tionghua@yahoogroups.com [mailto:budaya_tiong...@yahoogroups.com] On Behalf Of Ophoeng Sent: Sunday, May 10, 2009 11:48 AM To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: [budaya_tionghua] Chinese Food vs Kuring Food? (Was: klenteng berarsitektur mendekati aslinya.) Bung ABS dan TTM semuah, Hai, apakabar? Sudah makan? Setuju dengan pendapat anda, bahwa masakan Kanton itu Chinese food asli, masakan Hainan ya Chinese food asli juga. Masakan Padang - Indonesian food asli, masakan Jawa atau Sunda ya Indonesian food asli juga. Yang membingungkan tentu ini: masakan Kuring dan Steak, ini sebutan tagline menunya yang dipakai satu resto di Tangerang, kalau tak salah. Juga yang banyak dijumpai di banyak warten (warung tenda) atau depot makan yang naek level dari warten: Chinese Food dan Sea Food. Babah Ahong - sedia Chinese Food dan Sea Food, misalnya. Chinese Food - merujuk ke masakan bergaya Chinese, Tionghua- nama bangsa, bisa berupa daging, sayuran dan sari laut (sea food), kenapa disanding-bandingkan-nya dengan 'Sea Food' ya? Masakan 'Kuring' itu yang ala mana ya? Apakah ini merujuk ke masakan ala Sunda yang memang dulu-dulunya dipelopori oleh Lembur Kuring? Lantas disusul oleh Sari Kuring (hebatnya, pemilik orang Medan dan kebanyakan koki orang Jawa?), lalu disusul ama Raden Kuring, dan banyak 'Kuring' lainnya. Jadi kuring = masakan ala Sunda? Memang sih kata 'kuring' dari basa Sunda yang artinya 'saya'. Tapi, kalau mau merujuk menu ke ala Sunda, kenapa ndak Masakan Sunda, seperti Chinese Food gitu? Lantas, mengapa ya orang Sunda tidak merasa sebagai orang 'Jawa'? Padahal, nama daerahnya disebut sebagai 'Jawa' barat. Ada unsur 'Jawa'nya juga tuh! Dan, kalau tak salah, basa daerah Sunda itu mengacu pada Hana Caraka (dari basa Sanskrit?) yang kalau di Jawa, atau Jowo identik dengan Hono Coroko? Pemakaian dalam berbasa-nya beda jauh. walau cuma beda-beda tipis antara 'O' dengan 'A' ya? Seperti Sala jadi Solo, Jawa jadi Jowo. Tapi anda ndak boleh merubah 'kumaha' menjadi 'kumoho' tuh ya. Hehehe.. Barangkali ada yang tahu dan mau berbagi di milis kita? Salam makan enak dan sehat, Ophoeng BSD City, Tangerang Selatan --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Akhmad Bukhari Saleh absa...@... wrote: Apa kalau gaya bangunan Tiongkok Selatan bukan gaya bangunan Tiongkok asli, Robby-heng? Ya gaya bangunan Tiongkok asli juga lah!! Karena negeri Tiongkok itu besar sekali, sehingga yang namanya gaya bangunan Tiongkok asli bukan hanya gaya Utara saja, melainkan gaya Selatan juga gaya Tiongkok asli. Sama halnya masakan Cantonese ya Chinese food, dan masakan Soetjoan yang terpisah ribuan kilometer ya Chinese food juga. Kalau dibandingkan dengan Indonesia yang juga luas sekali, maka gaya bangunan bagonjong di Minangkabau adalah gaya bangunan Indonesia asli, tetapi gaya bangunan joglo di Jawa,yang sangat berbeda gayanya, cengli atau tidak cengli, ya gaya bangunan Indonesia asli juga! Makanan Padang yang pedas itu Indonesian food, makanan Jawa yang manis itu ya Indonesian food juga. Wasalam. .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Website global http://www.budaya-tionghoa.net :. .: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :. Yahoo! Groups Links
[budaya_tionghua] Renungan Minggu ini
Keinginan orang tua di dunia ini sama, yaitu ingin melihat anaknya bahagia Sojah, Teng Aina
[budaya_tionghua] Lunar kalender
Salam hangat rekan-rekan semuanya.. Semoga Minggu pagi yang cerah ini membawa berkat yang baik bagi semuanya. Adakah teman-teman yang bisa bantu? Kalau lahir pada 15 Januari 1973,dalam kalender lunar jatuh pada tanggal bulan berapa ya? Terimakasih ya atas informasinya. Aluk. Berselancar lebih cepat. Internet Explorer 8 yang dioptimalkan untuk Yahoo! otomatis membuka 2 halaman favorit Anda setiap kali Anda membuka browser. Dapatkan IE8 di sini! http://downloads.yahoo.com/id/internetexplorer
[budaya_tionghua] Re: Boe Lo Loe - surat private [1 Attachment]
Mpe An Tong ( Mpe Pece) bukan cucu Ma Suhu, dia murid pengikut Ma Suhu dan mondok di bio sejak Ma Suhu meninggal. Ma Suhu tak punya keturunan. Anak angkatnya Ma Suhu adalah Oej Lo Hie yg diangakt anak dengann kaitan dari istrinya yang kebetulan juga bukan orang lain tapi masih sudara Piauw. Mama dari istri Oej Lo Hie adalah masih ie-ie ke Ma Suhu. Coba saya coba kirim lagi ya. The Boan An (yg memberikan meja dan papan sembayang Sam Kauw) memang tokoh Sam Kauw dan masih dikenal sebagain orang di sebagian orang Tri Dharma, coba nanti saya cari tahu lagi tentang beliau.Kalau tidak salah beliau adalah Bhikku Ashin Jinarakita pendiri kelompok Buddhayana. Tapi saya akan cari kepastiannya lagi Hormat saya, NMW 2009/5/8 ANDREAS MIHARDJA mihar...@pacbell.net Maafkan attachementnya bukan foto tetapi text yg tidak dpt dibaca. Cucu Ma Suhu yg menjadi hweshio namanya adalah Mpe An Tong [ mpe pecek] Jikalau masih ada fotonya tolong kirimkan ulang Andreas --- On *Fri, 5/8/09, Ning M. Widjaja nmw...@gmail.com* wrote: From: Ning M. Widjaja nmw...@gmail.com Subject: Re: Boe Lo Loe - surat private To: mihar...@pacbell.net, budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Friday, May 8, 2009, 12:02 AM Dear Andreas, Sekarang secara de jure di bawah tanggung jawab Teng Hay Suhu dari Vihara Vajra Bodhi di pertigaan Tajur Tan Ek Coan Bogor. Kalu sehari-hari sepertinya di pegang oleh Ko A Hak dan beberapa orang anak muda dari Jawa Tengah. Sepertinya semua pengurusnya sudah tidak ada orang Bogor karean yang berkumpul kebanyakan orang Bangka. Kebetulan hari ini saya ada datang ke sana, saya lampirkan beberapa fotonya . Hormat saya, NMW 2009/5/7 ANDREAS MIHARDJA mihar...@pacbell.net Ning - aku ini dlm 1960 sering keluar masuk kelenteng ini sebelum saya berangkat keluar negeri utk mencari ilmu. Suhu yg kalian sebut Mpe pecek dgn saya berhubungan baik sekali dan dia yg mengatakan bahwa penghidupan saya harus diluar Indonesia [waktu itu masih 1961 jadi belum ada keributan diBogor] Sebelum saya berangkat dia ada permintaan kepada saya utk mencarikan kartu utk kuamiah yg hanya dpt diketemukan di Nederland. Dgn susah payah saya mencari dan baru setelah dia meninggal saya menemukannya dan mengirim perjanjian ini kepada cucunya yg memelihara kelenteng tsb waktu itu setelah lebigh dari 20 thn. Oleh karena itu tolong berikan kabar dan info - siapa yg sekarang menjadi bestuur dari kelenteng ini - maafkan saya tidak tahu nama² baru aliran ini. Mungkin sdr dapat memberikan penerangan dan memberikan tahu keperluan mereka. Andreas /TTH --- On *Thu, 5/7/09, Ning M. Widjaja nmw...@gmail.com* wrote: From: Ning M. Widjaja nmw...@gmail.com Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Boe Lo Loe - sebuah kelenteng yang dinamai greja dalam bhs Melayu Rendah To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Thursday, May 7, 2009, 1:21 AM Ko David Kwa, Mudah-mudahan tulisan kita bisa menggugah orang lain supaya ada memiliki rasa perhatian dan prihatin yang mendalam atas warisan budaya para leluhur kita. Salam Hormat, NMW 2009/5/5 David Kwa david_kwa2003@ yahoo.com david_kwa2...@yahoo.com Sdr. Tie Tie yang baik, Ban-ban kamsia atas pencerahan anda. Menarik sekali menyimak pemaparan anda tentang Gredja Boeloloe yang tidak diketahui orang banyak. Beberapa kali owe berkunjung ke sana, mengagumi keindahannya setelah tiam hio, tapi owe tidak tahu riwayat Gredja ini yang ternyata begitu menarik. Bahkan seorang teman asli Bogor yang tinggal tak jauh dari situ pun sering menyebut namanya hanya Koan Im Bio, tanpa ada penjelasan lain. Kalau nama Boeloloe artinya “Jalan Tanpa Usia Tua,†maka aksara Tionghoanya seharusnya ç„¡è€ è·¯ dan dibacanya bu lo lou. Aneh juga namanya ya, tapi owe yakin nama tersebut diberikan bukan tanpa sebab. Memang, pertama kali owe berkunjung ke sana, owe melihat ada dua Meja Abu berukir halus ber-kimpoh é‡`ç® (Man. jinbo, atau prada) khas Peranakan, masing-masing untuk “Abu†Ma Suhu Tan Eng Nio dan Mpe Pece. Tapi betapa “mencelos†hati owe, ketika suatu waktu owe berkunjung lagi, kedua Meja Abu indah itu sudah disingkirkan ke tembok di samping kanan bangunan utama, dekat Klinik Dharmakaya yang sekarang sudah dibongkar, sementara Meja Sembahyang Thni-kong 天公 diletakkan di sisi tembok yang lain, menghadap ke dalam, berseberangan dengan altar Mo San Cousu 茅山祖師 (Man. Maoshan Zushi) di bangunan belakang. Setiap kali owe ke Gredja ini, owe selalu menyempati diri untuk melihat keberadaannya semari berharap, mudah-mudahan kedua Meja Abu dan Meja Sembahyang ini masih ada di tempatnya dan tidak “berpindah tempat†ke rumah salah satu kolektor antik. Owe belum mencek lagi ke sana, mudah-mudahan saja masih ada. Kiongchiu, DK Ning M. Widjaja wrote: Saudara Sekalian, Saya ingin berbagi cerita tentang Kelenteng yang dinamai Greja Boe Lo Lou, Jalan Tanpa Usia Tua) yang berlokasi di Sukasari, Kota Bogor. Demikianlah seberapa sedikit yang saya alami
[budaya_tionghua] Re: Tough times breed nostalgia for Mao
Menurutku paham-paham itu kan cara pengelompokan org barat aja, untuk bisa menjalin persekutuan. Setiap negara punya budaya dan karakteristik yg berbeda-beda, tingkat ekonomi pendidikan yg berbeda, tentunya cara penangannya jg berbeda. kalo di China kayanya apa yg bisa bikin China maju itu yg dipake. Melihat kemajuan China sekarang yg pesat, sebenarnya dunia ngga perlu takut. kalo saya ngga salah politik luarnegerinya itu yg ingin menjalin kerja sama yg seimbang saling menguntungkan, bukan untuk menguasai menaklukkan negara lain. Dalam karakteristik budaya Tionghua seringkali dikenal he wei gui (#21644;#20026;#36149;#65289; perdamaian / keharmonisan yg paling utama, tujuannya adalah mencapai Shi Jie Da Tong (#19990;#30028;#22823;#21516;#65289;dunia dalam keharmonisan yg agung. Kalau kita tilik dari karakteristik budaya barat, untuk bisa ekspansi seringkali dengan penaklukan penguasaan (sama sekali berlawanan dengan budaya Tionghua). Mungkin karena inilah kenapa orang Tionghua tersebar di berbagai pelosok negara dan bisa hidup berdampingan dengan orang setempat. Sedangkan negara barat sangat wajar kalau dia menjadi takut dan khawatir kalau ada negara lain yang terlalu kuat / negara kecil yang tidak patuh, karena itulah yang tertanam dalam benaknya. salam, HH --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, zho...@... wrote: Di RRT sekarang, ada dua aliran pemikiran besar yg berkembang di kalangan cendekiawan muda, yakni paham liberalisme dan Kiri baru. Dua paham ini berseteru sangat seru dlm berbagai forum Zfy Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: harry alim haria...@... Date: Sun, 10 May 2009 03:00:00 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: RE: [budaya_tionghua] Tough times breed nostalgia for Mao Mei yao mao mei yao guo mei yao deng mei yao ding Ucapan di atas seakan menggambarkan posisi dua tokoh utama china modern, tanpa mao tidak ada Negara, tanpa teng tidak ada uang (ding suara uang). Secara sederhana juga menggambarkan polaritas pemikiran yang terjadi di masyarakat tentang bagaimana mencapai tujuan. Di banyak Negara polaritas ini terjadi juga, bahkan di dunia barat sekarang diwakili dengan baik antara kelompok demokrat dan republik di USA, conservative dan labour di inggris, liberal dan labour di Australia, dan bentuk serupa di Negara yang lain. Polaritas dua pikiran bagaimana mencapai cita2 suatu Negara sebetulnya sesuatu hal yang baik, selama polaritas itu tidak menyebabkan keresahan social yang berujung dengan anarki. Bahkan polaritas yang dikelola dengan baik, bisa jadi akan menjadi pengendali agar penguasa tidak terlalu ke kiri atau terlalu ke kanan. Bahwa akan terjadi polaritas bagaimana mencapai sesuatu agaknya bukan sesuatu yang bisa dihindari. Terkadang bahkan kelompok cendikiawan pun menggunakan popularitas tokoh untuk menyampaikan atau menonjolkan polaritas itu. Dalam kasus Tiongkok dengan menampilkan Mao dan Deng, untuk kasus Indonesia, bisa jadi dengan menggunakan Sukarno dan Suharto. Apakah polaritas sesuatu yang jelek? Yang manakah yang jelek apakah polaritas atau ekses yang timbul akibat adanya polaritas ? Ada yang setuju bahwa polaritas yang harus dikendalikan, sehingga kelompok ini tidak menghendaki adanya polaritas, sebaliknya ada kelompok yang beranggapan polaritas adalah hal yang wajar dan bukan sesuatu yang harus dihindari, kelompok ini lebih menganjurkan untuk mengendalikan ekses yang timbul dengan adanya polaritas. Mereka yang setuju bahwa polaritas yang harus dikendalikan, akan menggunakan kekuasaan untuk menekan polaritas di masyarakat. Pemerintah dengan menggunakan elemen2 kekuasaan tidak m,engijinkan timbulnya polaritas pemikiran di masyarakat. Sedang mereka yang setuju bahwa polaritas adalah hal yang wajar dan bukan sesuatu yang harus dihindari, lebih memikirkan bagaimana cara mengendalikan ekses yang timbul. Ada banyak pemikiran tentang bagaimana cara mengendalikan ekses itu. Ada sistim kenegaraan, dan masyarakat yang berperan. Tentu saja tulisan ini bisa menjadi panjang tentang bagaimana mengendalikan ekses. Secara sibgkat Negara2 seperti Amerika Serikat, Inggris dll menggunakan pemilu untuk mengendalikan ekses itu, masih ada Negara yang secara represif tidak menijinkan adanya polaritas, masih ada Negara yang bahkan tidak bisa sama sekali mengendalikan polaritas dan eksesnya. Paling tidak apa yang dilakukan Tiongkok sekarang, sejak jaman reformasi Deng adalah bagaimana mengendalikan ekses yang timbul. Tetapi jalan yang dipilih tidak sama dengan Negara2 seperti AS, Inggris dll. Apakah mereka akan berhasil? Paling tidak selama ini mereka telah menunjukkan bukti dengan berhasil bergeser dari satu polar ke polar yang lain tidak dengan menimbulkan gejolak yang berarti. Jika ada tuntutan dari masyarakat untuk bergeser kembali ke polar yang lain, apakah
Re: [budaya_tionghua] Re: klenteng berarsitektur mendekati aslinya.
ABS heng Menurut saya , satu2nya bangunan asli adalah dengan memindahkan bangunan dari tiongkok yang bersangkutan ke indonesia , entah dengan cara apapun caranya , dengan bahan material dan skala 1:1 (buildup) Begitu juga jika ada orang Prancis yang hendak membuat Eiffel asli agar bandung semakin mirip dengan parisj , yah mau gak mau Eiffelnya sendiri yang di pindahkan ke indonesia , di bongkar dan di bangun ulang Tapi jika hendak membuat Eiffell mendekati asli , itu namanya tiruan, imitasi , dsbnya Betul yang anda katakan , gaya bangunan tiongkok utara pun adalah gaya bangunan tiongkok asli , tapi jika dibuat di negara dengan iklim dua musim seperti Indonesia ini , sesuai dengan konteks lingkungan dan iklim setempat? tentu jika asli (baca tiruan) , sudah di persiapkan untuk hujan salju di kota bandung hehehe produsen motor china bisa membuat motor persis sama seperti Ducati (dukatimana hehe) -nya Italia , tapi apa asli Italia ? dengan material yang sama , dan sesuai dengan ukuran tubuh orang china , apa juga dah sesuai dengan kultur polisi tidur nya indonesia.. nah motor lebih gampang , bisa di kirim BU (tidak seperti bangunan) , bisa dikirim ke Indonesia , pertanyaannya apakah gaya asli italia ini sesuai dengan ukuran tubuh Indonesia? atau dengan kondisi alam yang ganas (polisi tidur) hehehe orang indonesia yang bergaya motor asli italia (pengemudinya pun tetap bukan asli orang italia ) , becanda hehehe Nah itu orang minangkabau yang mengungsi ke amerika , boleh saja membuat gaya asli minangkabau di amrik sana , mudah2an sesuai dengan iklim sana , atau mengambil jalan kompromi , gaya designnya dibuat sama , tapi materialnya dah gak asli lagi. Masakan bergaya canton bisa tersaji di Indonesia , tetapi apa bahan2 masakannya persis sama dengan di sana ? jenis2 sayuran dan hewannya saja sudah berbeda , ikan2, ayam , sayur2an disana berbeda dengan disini , jikapun dipaksakan asli , sangatlah tidak ekonomis , kecuali di ambil jalan kompromi , dengan muatan lokal tentunya , yang lama kelamaan seiring jaman menjadi ciri sendiri (budaya tionghoa , yang berakar dari budaya tiongkok ) 2009/5/9 Akhmad Bukhari Saleh absa...@indo.net.id Apa kalau gaya bangunan Tiongkok Selatan bukan gaya bangunan Tiongkok asli, Robby-heng? Ya gaya bangunan Tiongkok asli juga lah!! Karena negeri Tiongkok itu besar sekali, sehingga yang namanya gaya bangunan Tiongkok asli bukan hanya gaya Utara saja, melainkan gaya Selatan juga gaya Tiongkok asli. Sama halnya masakan Cantonese ya Chinese food, dan masakan Soetjoan yang terpisah ribuan kilometer ya Chinese food juga. Kalau dibandingkan dengan Indonesia yang juga luas sekali, maka gaya bangunan bagonjong di Minangkabau adalah gaya bangunan Indonesia asli, tetapi gaya bangunan joglo di Jawa,yang sangat berbeda gayanya, cengli atau tidak cengli, ya gaya bangunan Indonesia asli juga! Makanan Padang yang pedas itu Indonesian food, makanan Jawa yang manis itu ya Indonesian food juga. Wasalam. === - Original Message - *From:* Robby Wirdja hisashi.mits...@gmail.com *To:* budaya_tionghua@yahoogroups.com *Sent:* Saturday, May 09, 2009 11:36 AM *Subject:* Re: [budaya_tionghua] Re: klenteng berarsitektur mendekati aslinya. kalau anda bilang tiongkok selatan yah cengli lah , lagian mayoritas tionghoa indonesia kan berasal dari selatan tapi kalau ada kelenteng di indo yang dibilang mendekati asli (tiongkok utara ) nah itu baru aneh ntarnya kehilangan konteks seperti bangunan mediterania di daerah bogor , bandung , seperti yang anda bilang , gak nyambung , atau copy , imitasi kultur menurut istilah eco --- 2009/5/9 David Kwa david_kwa2...@yahoo.com Ngga juga. Bangunan gaya Tionghoa yang dibangun di Indonesia kan arsitektur Tiongkok Selatan (Fujian dan Guangdong). Di Selatan mah sub-tropik, kaya di Australia, jadi ngga ada salju, yang ada cuaca yang dingin bener. Jadi ngga masalah. Lagian, pada bangunan arsitektur Tiongkok Selatan ngga terlalu banyak bukaan yang namanya courtyard (tian jing 天井 atau chimcne 深井 dalam dialek Hokkian selatan), sebab di Tiongkok Selatan sinar matahari berlimpah, ga perlu chimcne besar-besar, ga kaya di Tiongkok Utara. Yang patut diwaspadai malah curah hujan yang tinggi di negara kita. Waktu ngebangun rumah manusia kan beradaptasi dengan lingkungan alam sekitar, begitupun model yang dipilih. Ga mungkin, misalnya, membangun rumah model Padang Pasir di iklim tropis kan? Tapi yang lucu, gaya Mediterania (Laut Tengah) dibangun di Bogor yang relatif sejuk, itu malah yang ngga nyambung! Lautnya mana? Keliatan bener, yang bikin sekadar latah ikut-ikutan trend. -- Robby Wirdja wrote: klo mendekati aslinya berarti didisain buat menghadapi musim salju juga dunk di Indonesia hehehe -- Sugiri
Re: [budaya_tionghua] Renungan Minggu ini
masalahnya ukuran bahagia di dunia ini tidak sama ... 2009/5/10 Teng Aina teng.a...@yahoo.com Keinginan orang tua di dunia ini sama, yaitu ingin melihat anaknya bahagia Sojah, Teng Aina
Re: [budaya_tionghua] Lunar kalender
http://www.hko.gov.hk/gts/time/conversion.htm cari di situ bang. moga2 bisa membantu, itu situs yang di buat pemerintah hk keknya untuk bahas ttg berbau tionghoa From: Jen Ku Luk jenku...@yahoo.co.id To: budaya Tionghua budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Sunday, May 10, 2009 9:25:15 AM Subject: [budaya_tionghua] Lunar kalender Salam hangat rekan-rekan semuanya.. Semoga Minggu pagi yang cerah ini membawa berkat yang baik bagi semuanya. Adakah teman-teman yang bisa bantu? Kalau lahir pada 15 Januari 1973,dalam kalender lunar jatuh pada tanggal bulan berapa ya? Terimakasih ya atas informasinya. Aluk. Lebih aman saat online. Upgrade ke Internet Explorer 8 baru dan lebih cepat yang dioptimalkan untuk Yahoo! agar Anda merasa lebih aman. Gratis. Dapatkan IE8 di sini!
[budaya_tionghua] Nama-nama dalam bahasa Hokkian.
Semarang, 11-05-2009. Mohon bantuan dari teman-teman, bagaimanakah tulisan zhongwen nama-nama dalam istilah Hokkian bagi putra dan putri. Misalkan: Hoat / Hwat = 发 Kiem= 金 Eng / Ing = 永 Hal ini disebabkan banyaknya generasi muda yang tidak tahu tulisan zhongwen dari nama-namanya yang menggunakan istilah Hokkian. Ada beberapa orang tua yang memberikan nama begitu saja, tanpa tahu arti dan tulisannya. Terlebih antara satu wilayah dengan wilayah lain terjadi perbedaan penulisan, misalkan ada yang menulis TIK dengan TEK ( ada yang mengartikan nya sebagai huruf yang sama namun ada yang mengganggap berbeda ). Belum lagi nama-nama yang ditulis oleh suku lain, misalkan Hakka, Teochew, Konghu, dll. Generasi sekarang ( yang orang tuanya sudah meninggal ) tidak tahu lagi tulisan sebenarnya dari nama yang disandangnya. Salam, Irawan R
[budaya_tionghua] Re: Lunar calendar
A Luk-xiong, Pada Imlek (kalender lunar) Kamis, 15 Januari 1973 jatuhnya di akhir tahun sebelumnya, yakni bertepatan dengan tanggal 18 bulan 12 tahun Renzi 壬å, bukan Guichou ç¸ä¸`. Karena tanggal 18 bulan 12 adanya di akhir tahunâdan belum melewati Tahun Baru Imlekâberarti orang yang lahir pada tanggal tersebut masih termasuk snio Tikus, bukan snio Kerbau. Kita semua tahu bahwa snio biasanya dihitung dari Tahun Baru Imlek; Tahun Baru Imlek menandai titik tolak dimulainya snio yang baru. Mudah-mudahan jelas. Kalau masih kurang jelas, mungkin Sdr. King Hian bisa menjelaskannya dengan lebih baik. Kiongchiu, DK Jen Ku Luk wrote: Salam hangat rekan-rekan semuanya.. Semoga Minggu pagi yang cerah ini membawa berkat yang baik bagi semuanya. Adakah teman-teman yang bisa bantu? Kalau lahir pada 15 Januari 1973,dalam kalender lunar jatuh pada tanggal bulan berapa ya? Terimakasih ya atas informasinya. Aluk
Re: [budaya_tionghua] Lunar kalender
Penanggalan Imlek, tanggal 12 bulan 12. From: Jen Ku Luk jenku...@yahoo.co.id To: budaya Tionghua budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Sunday, May 10, 2009 8:25:15 Subject: [budaya_tionghua] Lunar kalender Salam hangat rekan-rekan semuanya.. Semoga Minggu pagi yang cerah ini membawa berkat yang baik bagi semuanya. Adakah teman-teman yang bisa bantu? Kalau lahir pada 15 Januari 1973,dalam kalender lunar jatuh pada tanggal bulan berapa ya? Terimakasih ya atas informasinya. Aluk. Lebih aman saat online. Upgrade ke Internet Explorer 8 baru dan lebih cepat yang dioptimalkan untuk Yahoo! agar Anda merasa lebih aman. Gratis. Dapatkan IE8 di sini! New Email addresses available on Yahoo! Get the Email name you#39;ve always wanted on the new @ymail and @rocketmail. Hurry before someone else does! http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/
Re: [budaya_tionghua] Nama-nama dalam bahasa Hokkian.
Sdr. Rahardjo, Saya bisa membantu untuk keperluan itu, tapi kalau dikaitkan dengan peqji atau hari dan jam kelahiran saya tak sanggup, ada orang lain yang ahli. Tik dan Tek sama, makin ke utara, Xiamen dan Quanzhou (Cuanciu) makin mendekati i dan makin ke selatan, makin mendekati e, misalnya Zhangzhou dan Chaozhou (Ciangciu dan Tiociu). Di Indonesia, di Jawa Barat orang menggunakan Tek, di Jawa Tengah dan Timur banyak menggunakan Tik. Demikian halnya dengan Eng dan Ing (Ying). Kalau itu yang dimaksud, kirimkan kepada saya. Saya tunggu. Kiongchiu Liang U --- On Mon, 5/11/09, raharjo irawan irawanraha...@yahoo.co.uk wrote: From: raharjo irawan irawanraha...@yahoo.co.uk Subject: [budaya_tionghua] Nama-nama dalam bahasa Hokkian. To: budaya tionghoa budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Monday, May 11, 2009, 1:29 AM Semarang, 11-05-2009. Mohon bantuan dari teman-teman, bagaimanakah tulisan zhongwen nama-nama dalam istilah Hokkian bagi putra dan putri. Misalkan: Hoat / Hwat = 发 Kiem= 金 Eng / Ing = 永 Hal ini disebabkan banyaknya generasi muda yang tidak tahu tulisan zhongwen dari nama-namanya yang menggunakan istilah Hokkian. Ada beberapa orang tua yang memberikan nama begitu saja, tanpa tahu arti dan tulisannya. Terlebih antara satu wilayah dengan wilayah lain terjadi perbedaan penulisan, misalkan ada yang menulis TIK dengan TEK ( ada yang mengartikan nya sebagai huruf yang sama namun ada yang mengganggap berbeda ). Belum lagi nama-nama yang ditulis oleh suku lain, misalkan Hakka, Teochew, Konghu, dll. Generasi sekarang ( yang orang tuanya sudah meninggal ) tidak tahu lagi tulisan sebenarnya dari nama yang disandangnya. Salam, Irawan R
Re: [budaya_tionghua] Lunar kalender
Salam sejahtera, Terima kasih ya atas informasinya,pak. Saya akan coba membuka alamat web yang dimaksud. Aluk --- Pada Ming, 10/5/09, budi anto budic...@yahoo.com menulis: Dari: budi anto budic...@yahoo.com Topik: Re: [budaya_tionghua] Lunar kalender Kepada: budaya_tionghua@yahoogroups.com Tanggal: Minggu, 10 Mei, 2009, 3:14 PM http://www.hko. gov.hk/gts/ time/conversion. htm cari di situ bang. moga2 bisa membantu, itu situs yang di buat pemerintah hk keknya untuk bahas ttg berbau tionghoa From: Jen Ku Luk jenku...@yahoo. co.id To: budaya Tionghua budaya_tionghua@ yahoogroups. com Sent: Sunday, May 10, 2009 9:25:15 AM Subject: [budaya_tionghua] Lunar kalender Salam hangat rekan-rekan semuanya.. Semoga Minggu pagi yang cerah ini membawa berkat yang baik bagi semuanya. Adakah teman-teman yang bisa bantu? Kalau lahir pada 15 Januari 1973,dalam kalender lunar jatuh pada tanggal bulan berapa ya? Terimakasih ya atas informasinya. Aluk. Lebih aman saat online. Upgrade ke Internet Explorer 8 baru dan lebih cepat yang dioptimalkan untuk Yahoo! agar Anda merasa lebih aman. Gratis. Dapatkan IE8 di sini! Yahoo! Mail Sekarang Lebih Cepat dan Lebih Bersih. Rasakan bedanya! http://id.mail.yahoo.com
Re: [budaya_tionghua] Nama-nama dalam bahasa Hokkian.
Koh Liang U, terima kasih atas tanggapan anda. Saya tidak mengkaitkan nama dengan pehjie dan sebagainya, tetapi semata-mata untuk mengetahui nama-nama yang dilafalkan secara Hokkian. Bagaimanakah tulisan zhongwennya ? Saya sering ditanya oleh teman-teman, bagaimanakah zhongwen dari nama-namanya, namun karena saya sendiri bukan orang Hokkian, maka saya jadi hanya meraba-raba berdasarkan kebiasaan saja. Misalkan nama Liong bisa ditulis sebagai 龙 atau 隆。 Beberapa teman mempunyai nama Tjiauw, Tiauw, dlsbnya yang saya tidak paham. Juga nama-nama perempuan. Atas perhatian dan bantuannya, saya mengucapkan terima kasih. Salam, Irawan R --- On Mon, 11/5/09, liang u lian...@yahoo.com wrote: From: liang u lian...@yahoo.com Subject: Re: [budaya_tionghua] Nama-nama dalam bahasa Hokkian. To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Monday, 11 May, 2009, 9:04 AM Sdr. Rahardjo, Saya bisa membantu untuk keperluan itu, tapi kalau dikaitkan dengan peqji atau hari dan jam kelahiran saya tak sanggup, ada orang lain yang ahli. Tik dan Tek sama, makin ke utara, Xiamen dan Quanzhou (Cuanciu) makin mendekati i dan makin ke selatan, makin mendekati e, misalnya Zhangzhou dan Chaozhou (Ciangciu dan Tiociu). Di Indonesia, di Jawa Barat orang menggunakan Tek, di Jawa Tengah dan Timur banyak menggunakan Tik. Demikian halnya dengan Eng dan Ing (Ying). Kalau itu yang dimaksud, kirimkan kepada saya. Saya tunggu. Kiongchiu Liang U --- On Mon, 5/11/09, raharjo irawan irawanraharjo@ yahoo.co. uk wrote: From: raharjo irawan irawanraharjo@ yahoo.co. uk Subject: [budaya_tionghua] Nama-nama dalam bahasa Hokkian. To: budaya tionghoa budaya_tionghua@ yahoogroups. com Date: Monday, May 11, 2009, 1:29 AM Semarang, 11-05-2009. Mohon bantuan dari teman-teman, bagaimanakah tulisan zhongwen nama-nama dalam istilah Hokkian bagi putra dan putri. Misalkan: Hoat / Hwat = 发 Kiem = 金 Eng / Ing = 永 Hal ini disebabkan banyaknya generasi muda yang tidak tahu tulisan zhongwen dari nama-namanya yang menggunakan istilah Hokkian. Ada beberapa orang tua yang memberikan nama begitu saja, tanpa tahu arti dan tulisannya. Terlebih antara satu wilayah dengan wilayah lain terjadi perbedaan penulisan, misalkan ada yang menulis TIK dengan TEK ( ada yang mengartikan nya sebagai huruf yang sama namun ada yang mengganggap berbeda ). Belum lagi nama-nama yang ditulis oleh suku lain, misalkan Hakka, Teochew, Konghu, dll. Generasi sekarang ( yang orang tuanya sudah meninggal ) tidak tahu lagi tulisan sebenarnya dari nama yang disandangnya. Salam, Irawan R
[budaya_tionghua] Re: Lunar calendar - Ralat
Sorry salah lihat, ralat: bukan Kamis, tapi seharusnya Senin, 15 Januari 1973 = Imlek tanggal 12 bulan 12 tahun Renzi (Jimcu). Kiongchiu, DK David Kwa wrote: A Luk-xiong, Pada Imlek (kalender lunar) Kamis, 15 Januari 1973 jatuhnya di akhir tahun sebelumnya, yakni bertepatan dengan tanggal 18 bulan 12 tahun Renzi 壬å, bukan Guichou ç¸ä¸`. Karena tanggal 18 bulan 12 adanya di akhir tahunâdan belum melewati Tahun Baru Imlekâberarti orang yang lahir pada tanggal tersebut masih termasuk snio Tikus, bukan snio Kerbau. Kita semua tahu bahwa snio biasanya dihitung dari Tahun Baru Imlek; Tahun Baru Imlek menandai titik tolak dimulainya snio yang baru. Mudah-mudahan jelas. Kalau masih kurang jelas, mungkin Sdr. King Hian bisa menjelaskannya dengan lebih baik. Kiongchiu, DK Jen Ku Luk wrote: Salam hangat rekan-rekan semuanya.. Semoga Minggu pagi yang cerah ini membawa berkat yang baik bagi semuanya. Adakah teman-teman yang bisa bantu? Kalau lahir pada 15 Januari 1973,dalam kalender lunar jatuh pada tanggal bulan berapa ya? Terimakasih ya atas informasinya. Aluk
Re: [budaya_tionghua] Nama-nama dalam bahasa Hokkian.
Sdr. Raharjo, Kalau begitu, kumpulkan saja, dan transfer ke saya, mau ke BT atau email pribadi terserah. Saya tiap hari buka email kecuali sedang bepergian. Saya tunggu. Liang U --- On Mon, 5/11/09, raharjo irawan irawanraha...@yahoo.co.uk wrote: From: raharjo irawan irawanraha...@yahoo.co.uk Subject: Re: [budaya_tionghua] Nama-nama dalam bahasa Hokkian. To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Monday, May 11, 2009, 4:38 AM Koh Liang U, terima kasih atas tanggapan anda. Saya tidak mengkaitkan nama dengan pehjie dan sebagainya, tetapi semata-mata untuk mengetahui nama-nama yang dilafalkan secara Hokkian. Bagaimanakah tulisan zhongwennya ? Saya sering ditanya oleh teman-teman, bagaimanakah zhongwen dari nama-namanya, namun karena saya sendiri bukan orang Hokkian, maka saya jadi hanya meraba-raba berdasarkan kebiasaan saja. Misalkan nama Liong bisa ditulis sebagai 龙 atau 隆。 Beberapa teman mempunyai nama Tjiauw, Tiauw, dlsbnya yang saya tidak paham. Juga nama-nama perempuan. Atas perhatian dan bantuannya, saya mengucapkan terima kasih. Salam, Irawan R --- On Mon, 11/5/09, liang u lian...@yahoo. com wrote: From: liang u lian...@yahoo. com Subject: Re: [budaya_tionghua] Nama-nama dalam bahasa Hokkian. To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Date: Monday, 11 May, 2009, 9:04 AM Sdr. Rahardjo, Saya bisa membantu untuk keperluan itu, tapi kalau dikaitkan dengan peqji atau hari dan jam kelahiran saya tak sanggup, ada orang lain yang ahli. Tik dan Tek sama, makin ke utara, Xiamen dan Quanzhou (Cuanciu) makin mendekati i dan makin ke selatan, makin mendekati e, misalnya Zhangzhou dan Chaozhou (Ciangciu dan Tiociu). Di Indonesia, di Jawa Barat orang menggunakan Tek, di Jawa Tengah dan Timur banyak menggunakan Tik. Demikian halnya dengan Eng dan Ing (Ying). Kalau itu yang dimaksud, kirimkan kepada saya. Saya tunggu. Kiongchiu Liang U --- On Mon, 5/11/09, raharjo irawan irawanraharjo@ yahoo.co. uk wrote: From: raharjo irawan irawanraharjo@ yahoo.co. uk Subject: [budaya_tionghua] Nama-nama dalam bahasa Hokkian. To: budaya tionghoa budaya_tionghua@ yahoogroups. com Date: Monday, May 11, 2009, 1:29 AM Semarang, 11-05-2009. Mohon bantuan dari teman-teman, bagaimanakah tulisan zhongwen nama-nama dalam istilah Hokkian bagi putra dan putri. Misalkan: Hoat / Hwat = 发 Kiem = 金 Eng / Ing = 永 Hal ini disebabkan banyaknya generasi muda yang tidak tahu tulisan zhongwen dari nama-namanya yang menggunakan istilah Hokkian. Ada beberapa orang tua yang memberikan nama begitu saja, tanpa tahu arti dan tulisannya. Terlebih antara satu wilayah dengan wilayah lain terjadi perbedaan penulisan, misalkan ada yang menulis TIK dengan TEK ( ada yang mengartikan nya sebagai huruf yang sama namun ada yang mengganggap berbeda ). Belum lagi nama-nama yang ditulis oleh suku lain, misalkan Hakka, Teochew, Konghu, dll. Generasi sekarang ( yang orang tuanya sudah meninggal ) tidak tahu lagi tulisan sebenarnya dari nama yang disandangnya. Salam, Irawan R