persiapan utk petimati, baju panjang umur dsbnya TIDAK selalu disediakan oleh
anak cucu yg bersangkutan.
Dalam banyak hal, mereka menyediakan sendiri ketika masih mampu/memiliki
uangnya dan memang banyak yg membelinya pada saat memasuki bulan run. Tradisi
itu jg mencakup kepada kalangan Hokian/minnan jg Taiwanese yg memiliki
kemiripan budaya dgn mayoritas org Hokian di Indonesia.
Pemberian hadiah bulan Run itu terkadang malah yg menjadi mayoritas sekarang
ini adalah pakaian/keperluan yg dipakai sehari2. Sebagai wujud penghormatan
kepada kaum manula dgn memberikan kebutuhan hidup atau jg kebutuhan mati (
walau kebutuhan utk meninggal tidak mutlak diberikan kepada kaum manula ).
Ada bbrp pandangan kenapa pemberian hadiah diberikan pada saat bulan run,
karena dianggap tahun itu adalah tahun yg panjang dan merupakan tahun yg sulit,
selain itu jg ada yg beranggapan bahwa tahun itu adalah tahun istimewa.
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "David Kwa" wrote:
>
> RRS,
>
> Menurut tradisi kaum Peranakan Hokkian di Jakarta dan sekitarnya, orang tua
> tradisional (bisa orangtua atau kakek-nenek) yang sudah lanjut usia akan
> merasa senang sekali apabila dihadiahi barang-barang yang akan digunakannya
> saat menutup mata nanti oleh anak-cucu-buyut-cicitnya. Barang-barang tersebut
> bisa berupa pakaian mati lengkap (disebut Siu-I 壽衣 alias âPakaian
> Panjang Umurâ) sebanyak tujuh lapis dan petimati (disebut Siu-Pan 壽æ¿
> alias âPapan Panjang Umurâ) dan kadang-kadang bahkan dibuatkan kuburan
> (disebut Siu-Hek 壽å, atau âWilayah/Daerah Panjang Umurâ). Nah,
> barang-barang tersebut sebaiknya dibuat atau dibeli pada Lun Gueq éæ atau
> Bulan Kabisat. Persiapan Siu-Pan å£½æ¿ terutama berlaku di daerah yang lebih
> kecil seperti di pedesaan yang terpencil, karena tentu butuh tempat (space)
> besar untuk menyimpan Siu-Pan å£½æ¿ yang biasanya berukuran besar itu.
> Lagipula di kota-kota Siu-Pan å£½æ¿ lebih mudah didapatkan ketika perlu.
>
> Tujuan penghadiahan Siu-I 壽衣, Siu-Pan 壽æ¿, atau bahkan Siu-Hek 壽å
> yang telah dipersiapkan/dibeli dalam Lun Gueq éæ adalah mendoakan
> orangtua atau kakek-nenek yang anak-cucu-buyutnya kasihi agar dikaruniai usia
> panjang dan kesehatan, sebab Lun Gueq éæ diyakini sebagai bulan yang
> paling baik untuk membuat barang-barang seperti itu. Lun Gueq éæ kan
> momen yang langka dan tidak dijumpai setiap tahun, melainkan hanya pada
> tahun-tahun yang âistimewaâ di mana setahun ada 13 bulan. Disebut langka,
> sebab hanya ada 7 tahun yang punya Lun Gueq éæ dalam jangka waktu 19
> tahun, atau kira-kira satu tahun yang punya Lun Gueq éæ setiap tiga tahun
> sekali. Ada kepercayaan bahwa mereka yang telah dibuatkan Siu-Pan壽æ¿,
> Siu-I 壽衣 dan Siu-Hek 壽å malah bisa hidup lebih lama ketimbang mereka
> yang tidak. Penghadiahan Siu-I 壽衣, Siu-Pan 壽æ¿, atau bahkan Siu-Hek
> 壽å merupakan manifestasi Hau å (bakti), yang sangat dijunjung tinggi
> dalam budaya Tionghoa, dari anak-cucu-buyut-cicit.
>
> Berbeda dengan orang Barat dan orang Tionghoa modern, yang menganggap
> petimati dan kematian sesuatu hal yang menyeramkan, orang Tionghoa
> tradisional memandang kematian sesuatu yang wajar. Bukankah akhir hidup
> adalah mati dan sebenarnya orang dilahirkan untuk akhirnya mati? Dan kematian
> itu hanya merupakan perpindahan dari alam kasar ke alam halus. Untuk itu
> wajarlah bila kematian dan segala pernak-perniknya disiapkan sebaik-baiknya
> terlebih dulu, supaya segala sesuatu akan berjalan dengan mulus bila tiba
> saatnya nanti. Mati, siapa takut?
>
> Jika tidak ada yang menghadiahi, orangtua yang mampu boleh-boleh saja
> mempersiapkan sendiri barang-barang keperluannya nanti. Sebab, mempersiapkan
> segala sesuatunya tentu lebih baik daripada tidak sama sekali. Dengan
> persiapan yang matang orang tersebut akan beristirahat dengan tenang dan
> nyaman tanpa rasa khawatir.
>
> Kiongchiu,
> DK
>
> -- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Hendri Irawan
> Bentuk hadiahnya tidak selalu perlu perhiasan perak. Saya pribadi hanya dalam
> bentuk baju untuk orang tua dan mertua. Ini kewajiban bagi mereka yang telah
> menikah dan beruntung bisa memiliki orang tua yang masih hidup.
>
> Hormat saya,
> Yongde
>
> From: ardian_c To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
> Sent: Friday, June 26, 2009 7:13:45 AM
> Subject: [budaya_tionghua] Hadiah utk manula di bulan Run Yue
>
> ada yg bertanya via japri, pertanyaannya sbb : Saya mau menanyakan kenapa
> budaya tionghoa di Medan pd Lun Gwe harus menghadiahkan perhiasan perak atau
> hadiah2 dlm btk lain kdp org yg dituakan. Apakah budaya ini hny berlaku di
> Medan aja?
>
> Sebenanrnya masalah ini sudah pernah dibahas dimilist ini bbrp thn yg lalu.
>
> Pemberian hadiah itu TIDAK HANYA di Medan saja tapi secara umum dilakukan
> oleh org Tionghoa. Seinget saya salah satu alesannya( lage males bongkar buku
> huehehehehehe ) pemberian h