[budaya_tionghua] Re: Mohon Info Anggota Yang Bermukim Di Singkawang

2009-06-28 Terurut Topik ardian_c
bung Henyung trims atas postingan ini.

Kebetulan kita2 ini mendapat bantuan dari rekan Rudy dan jg Beibei ( si 
pangeran alias beile ye huehehehehehe ) utk akses/penelitian kita2 ini.

Jg tidak lupa kamsia kepada pak Nusantio yg akan membantu kita disana.

BTW menarik sekali melihat penelitian budaya yg terjadi hehehe, kapan2 kita 
kumpul darat bagi2 ceritanya ya. Oce bang ?

eniwei , thanks buat teman2 yg membantu kegiatan kita di Jogja, kepada pak 
Didik Ninik Thowok, pak Damarjati, ci Mei yg bisa kasih kontak pak Didik, PV 
Heru yg jauh2 dari Kali Urang nyamperin kite2 yg didusun hehehehehehehe.


--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Hendri Irawan"  wrote:
>
> Kepada rekan-rekan yang bermukim di Singkawang sekitarnya,
> 
> Rekan Ardian bermaksud melakukan riset kembali di Singkawang setelah riset di 
> Jogja bersama beberapa rekan lainnya. 
> 
> Apabila ada yang bersedia membantu dalam kemudahan akses informasi ke nara 
> sumber yang dibutuhkan mohon menghubungi tim moderator via japri 
> 
> budaya_tionghua-own...@yahoogroups.com
> 
> atau bisa langsung ke saya
> 
> heny...@...
> 
> Hormat saya,
> 
> Yongde
>




[budaya_tionghua] Re: Hadiah utk manula di bulan Run Yue

2009-06-28 Terurut Topik ardian_c
persiapan utk petimati, baju panjang umur dsbnya TIDAK selalu disediakan oleh 
anak cucu yg bersangkutan.
Dalam banyak hal, mereka menyediakan sendiri ketika masih mampu/memiliki 
uangnya dan memang banyak yg membelinya pada saat memasuki bulan run. Tradisi 
itu jg mencakup kepada kalangan Hokian/minnan jg Taiwanese yg memiliki 
kemiripan budaya dgn mayoritas org Hokian di Indonesia.

Pemberian hadiah bulan Run itu terkadang malah yg menjadi mayoritas sekarang 
ini adalah pakaian/keperluan yg dipakai sehari2. Sebagai wujud penghormatan 
kepada kaum manula dgn memberikan kebutuhan hidup atau jg kebutuhan mati ( 
walau kebutuhan utk meninggal tidak mutlak diberikan kepada kaum manula ).

Ada bbrp pandangan kenapa pemberian hadiah diberikan pada saat bulan run, 
karena dianggap tahun itu adalah tahun yg panjang dan merupakan tahun yg sulit, 
selain itu jg ada yg beranggapan bahwa tahun itu adalah tahun istimewa.

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "David Kwa"  wrote:
>
> RRS,
> 
> Menurut tradisi kaum Peranakan Hokkian di Jakarta dan sekitarnya, orang tua 
> tradisional (bisa orangtua atau kakek-nenek) yang sudah lanjut usia akan 
> merasa senang sekali apabila dihadiahi barang-barang yang akan digunakannya 
> saat menutup mata nanti oleh anak-cucu-buyut-cicitnya. Barang-barang tersebut 
> bisa berupa pakaian mati lengkap (disebut Siu-I 壽衣 alias ‘Pakaian 
> Panjang Umur’) sebanyak tujuh lapis dan petimati (disebut Siu-Pan 壽板 
> alias ‘Papan Panjang Umur’) dan kadang-kadang bahkan dibuatkan kuburan 
> (disebut Siu-Hek 壽域, atau ‘Wilayah/Daerah Panjang Umur’). Nah, 
> barang-barang tersebut sebaiknya dibuat atau dibeli pada Lun Gueq 閏月 atau 
> Bulan Kabisat. Persiapan Siu-Pan 壽板 terutama berlaku di daerah yang lebih 
> kecil seperti di pedesaan yang terpencil, karena tentu butuh tempat (space) 
> besar untuk menyimpan Siu-Pan 壽板 yang biasanya berukuran besar itu. 
> Lagipula di kota-kota Siu-Pan 壽板 lebih mudah didapatkan ketika perlu.
> 
> Tujuan penghadiahan Siu-I 壽衣, Siu-Pan 壽板, atau bahkan Siu-Hek 壽域 
> yang telah dipersiapkan/dibeli dalam Lun Gueq 閏月 adalah mendoakan 
> orangtua atau kakek-nenek yang anak-cucu-buyutnya kasihi agar dikaruniai usia 
> panjang dan kesehatan, sebab Lun Gueq 閏月 diyakini sebagai bulan yang 
> paling baik untuk membuat barang-barang seperti itu. Lun Gueq 閏月 kan 
> momen yang langka dan tidak dijumpai setiap tahun, melainkan hanya pada 
> tahun-tahun yang “istimewa” di mana setahun ada 13 bulan. Disebut langka, 
> sebab hanya ada 7 tahun yang punya Lun Gueq 閏月 dalam jangka waktu 19 
> tahun, atau kira-kira satu tahun yang punya Lun Gueq 閏月 setiap tiga tahun 
> sekali. Ada kepercayaan bahwa mereka yang telah dibuatkan Siu-Pan壽板, 
> Siu-I 壽衣 dan Siu-Hek 壽域 malah bisa hidup lebih lama ketimbang mereka 
> yang tidak. Penghadiahan Siu-I 壽衣, Siu-Pan 壽板, atau bahkan Siu-Hek 
> 壽域 merupakan manifestasi Hau 孝 (bakti), yang sangat dijunjung tinggi 
> dalam budaya Tionghoa, dari anak-cucu-buyut-cicit.
> 
> Berbeda dengan orang Barat dan orang Tionghoa modern, yang menganggap 
> petimati dan kematian sesuatu hal yang menyeramkan, orang Tionghoa 
> tradisional memandang kematian sesuatu yang wajar. Bukankah akhir hidup 
> adalah mati dan sebenarnya orang dilahirkan untuk akhirnya mati? Dan kematian 
> itu hanya merupakan perpindahan dari alam kasar ke alam halus. Untuk itu 
> wajarlah bila kematian dan segala pernak-perniknya disiapkan sebaik-baiknya 
> terlebih dulu, supaya segala sesuatu akan berjalan dengan mulus bila tiba 
> saatnya nanti. Mati, siapa takut?
> 
> Jika tidak ada yang menghadiahi, orangtua yang mampu boleh-boleh saja 
> mempersiapkan sendiri barang-barang keperluannya nanti. Sebab, mempersiapkan 
> segala sesuatunya tentu lebih baik daripada tidak sama sekali. Dengan 
> persiapan yang matang orang tersebut akan beristirahat dengan tenang dan 
> nyaman tanpa rasa khawatir.
> 
> Kiongchiu,
> DK
> 
> -- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Hendri Irawan  
> Bentuk hadiahnya tidak selalu perlu perhiasan perak. Saya pribadi hanya dalam 
> bentuk baju untuk orang tua dan mertua. Ini kewajiban bagi mereka yang telah 
> menikah dan beruntung bisa memiliki orang tua yang masih hidup.
> 
> Hormat saya,
> Yongde
> 
> From: ardian_c  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
> Sent: Friday, June 26, 2009 7:13:45 AM
> Subject: [budaya_tionghua] Hadiah utk manula di bulan Run Yue
> 
> ada yg bertanya via japri, pertanyaannya sbb : Saya mau menanyakan kenapa 
> budaya tionghoa di Medan pd Lun Gwe harus menghadiahkan perhiasan perak atau 
> hadiah2 dlm btk lain kdp org yg dituakan. Apakah budaya ini hny berlaku di 
> Medan aja?
> 
> Sebenanrnya masalah ini sudah pernah dibahas dimilist ini bbrp thn yg lalu.
> 
> Pemberian hadiah itu TIDAK HANYA di Medan saja tapi secara umum dilakukan 
> oleh org Tionghoa. Seinget saya salah satu alesannya( lage males bongkar buku 
> huehehehehehe ) pemberian h

[budaya_tionghua] Renungan minggu ini

2009-06-28 Terurut Topik Teng Aina
" Di antara benih yang tumbuh ada yang tidak berbunga, dan di antara yang 
berbunga ada pula yang tak berbuah " ( Confucius )
 
Sojah,
Teng Aina