[budaya_tionghua] Resensi Buku : Sintong Panjaitan, Perjalanan Seorang Prajurit Para Komando

2009-07-05 Terurut Topik joe_grunk
Resensi Buku : Sintong Panjaitan, Perjalanan Seorang Prajurit Para Komando
Inilah buku yang peluncurannya langsung menuai komentar dan kontroversi, 
utamanya bagi pihak-pihak yang bersinggungan dengan isi buku, antara lain 
capres dari Partai Gerindra, Letnan Jenderal TNI Purn Prabowo Subianto dan 
capres dari Partai Hanura, Jenderal TNI Purn Wiranto.
Saya membeli buku ini dua hari setelah diluncurkan, di Toko Gunung Agung 
Borobudur Bekasi. Saat itu saya menjaga isteri saya yang dirawat di rumah sakit 
Ibu & Anak Bella Bekasi dan saya tidak akan tahan menunggu tanpa kegiatan yang 
positif  .
Sintong Hamonangan Panjaitan, demikian nama lengkap sosok Jenderal yang menjadi 
orang kepercayaan mantan presiden BJ Habibie ini. Pengalamannya yang banyak 
berkisar pada operasi tempur mulai dari penumpasan Kahar Muzakar di Sulawesi, 
Operasi Anti Teror Woyla di Bandara Don Muang serta penumpasan gerilyawan 
Paraku di Kalimantan Utara dimana dia membawahi beberapa sosok populer di 
militer Indonesia membuatnya menjadi sosok yang cukup layak diperhitungkan.
Jenderal AM Hendropriyono yang merupakan mantan kepala BIN (Badan Intelijen 
Negara) misalnya, ia pernah menjadi anak buah Sintong saat penumpasan Paraku di 
Kalimantan Utara. Sintong yang kerap dipanggil Batak oleh sosok jenderal 
kontroversial Leonardus Benny (LB) Moerdani merupakan komandan penyerbuan dan 
pembebasan pesawat Garuda yang dibajak di Bandara Don Muang Thailand. Operasi 
yang sukses ini (meski menuai sinyalemen adanya campur tangan intelijen) 
melambungkan nama Sintong dan Kopassus, satuan dimana Sintong cukup banyak 
terlibat didalamnya.
Buku ini menarik bagi para penggemar cerita militer dan kontroversi yang 
melingkupi para Jenderal.
Untuk memuaskan keingintahuan pembaca, Hendro Subroto, pengarang sekaligus 
wartawan perang dan militer bahkan menempatkan drama peran dan situasi 
pencopotan Letjen Prabowo Subianto dari Panglima Kostrad, keanehan situasi saat 
peristiwa Mei 1998 dan peran Jenderal purn Wiranto pada peristiwa genting yang 
mengawali kejatuhan mantan Presiden Soeharto ini.
Saat terjadi kerusuhan Mei 1998 misalnya, Sintong mempertanyakan mengapa 
Jenderal purn Wiranto bersama para pejabat teras ABRI pada tanggal 14 Mei 1998  
tetap berangkat ke Magelang untuk mejadi inspektur upacara  serah terima PPRC 
(Pasukan Pemukul Reaksi Cepat) dari Divisi I ke Divisi II.
Sintong juga mempertanyakan mengapa Jakarta seperti dibiarkan tanpa penjagaan 
meski pasukan-pasukan garnisun ibu kota sudah siap dan tinggal menunggu 
perintah.
Disisi lain, Sintong juga mempertanyakan mengapa Prabowo menolak dicopot dari 
Pangkostrad dan menimbulkan praduga kurang baik karena menempatkan 
pasukan-pasukan disekitar kediaman BJ Habibie sehingga Habibie yang khawatir 
dikudeta dan  bisa menjadi korban terpaksa mengungsikan keluarganya serta 
memerintahkan Jenderal Wiranto untuk mencopot Prabowo hari itu juga meski orang 
kepercayaan Prabowo, yaitu Danjen Kopassus Mayjen Muchdi PR dan Kepala Staff 
Kostrad Mayjend Kivlan Zen sudah membawa surat dari Jenderal TNI Purn AH 
Nasution agar Prabowo diangkat sebagai KSAD, Subagyo HS sebagai Panglima TNI 
dan Wiranto sebagai Menhankam saja (dalam arti kata lain Wiranto dibuat agar 
tidak punya kendali pasukan)
Membaca buku Sintong untuk bagian kerusuhan Mei 1998 ini memang tidak akan 
lengkap jika kita sebelumnya belum membaca buku BJ Habibie, "Detik-Detik yang 
Menentukan", Buku Wiranto "Bersaksi Ditengah Badai" dan buku Kivlan Zen 
bertajuk "Konflik dan Integrasi TNI AD". Saya memang menyukai dunia militer 
sehingga saya membeli buku-buku tersebut dan akhirnya menarik kesimpulan 
sendiri mengenai peran masing-masing dalam drama kerusuhan Mei 1998 yang 
berujung pada tewasnya ratusan orang, porak porandanya Jakarta dan jatuhnya 
Presiden Soeharto.
Yang menarik adalah adanya kisah mengenai Prabowo Subianto saat masih menjadi 
Kapten di Kopassus dan menjadi anak buah Letjen Purn Luhut Panjaitan (mantan 
Menteri Perindustrian dan Dubes RI di Singapura), yaitu tentang rencana Prabowo 
menangkap LB Moerdani dengan dugaan kudeta terhadap Presiden Soeharto. Kisah 
ini menarik karena melatar belakangi permusuhan antara Prabowo dengan orang 
terkuat kedua di Indonesia dimasa tahun 80-an tersebut. Kisah ini juga menarik 
karena bisa menjadi rujukan mengapa LB Moerdani yang menjadi orang kepercayaan 
presiden Soeharto tiba-tiba terpaksa dicopot dari posisinya sebagai Panglima 
ABRI dan digantikan Jenderal TNI Try Sutrisno menjelang Sidang Umum MPR 1088.
Bagi penggemar buku militer dan kisah-kisah TNI, buku Sintong Panjaitan ini 
cukup layak dikoleksi. Paling jadi tambah bingung mengenai siapa yang benar dan 
siapa yang salah dari orang-orang yang berperan dimasa kritis Mei 1998.
Satu kritik saya pada Hendro Subroto selaku penulis yaitu adanya kesan 
memaksakan diri Sintong Panjaitan sebagai sosok yang paling berjasa di berbagai 
lokasi pertempuran. Kesan ini sebenarnya bisa ditepis jika Hendro Subroto tidak 
secara vulgar selalu 

Re: Bls: [budaya_tionghua] Hio

2009-07-05 Terurut Topik zhoufy
Hio yg berupa bongkahan wewangi bhs indo yg tepat juga ada: setanggi

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: "ardian_c" 

Date: Mon, 06 Jul 2009 00:53:34 
To: 
Subject: Re: Bls: [budaya_tionghua] Hio


hio pada jaman dinasti Zhou dan Shang itu BUKANLAH berbentuk bubuk tapi 
merupakan bongkahan kayu. Disebut YIN bukan Xiang pada jaman dahulu itu.

Sejak jaman pra Khong Hucu sudah digunakan bongkahan kayu yg dibakar utk 
upacara dan sebagainya.

Tradisi menggunakan dupa pada saat belajar bukan hanya utk konsentrasi saja 
tapi juga memiliki makna bahwa kitab adalah pengetahuan yg harus dihormati.
Jadi menghormati buku merupakan salah satu cara utk menghargai pengetahuan.

PEPATAH KUNO :
ORANG MISKIN BISA KAYA KARENA BELAJAR , ORANG KAYA BISA MENJADI BIJAKSANA 
KARENA BELAJAR.

Buku merupakan sarana pembelajaran khayalak banyak.
Karena itu buku2 itu tidak boleh dilangkahi ketika ada dilantai, tidak 
sembarangan membuang sobekan atau buku2 yg tidak terpakai dsbnya.


--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "yu2n_23"  wrote:
>
> Hio
> Produk Budaya yang Religius
> 
> Bogor | Jurnal Bogor
> 
> Ketika melintasi atau memasuki sebuah klenteng ataupun Bio, wewangian khas 
> yang berasal dari dupa atau hio menyeruak keluar menyapa setiap hidung 
> pengunjung yang datang untuk sembahyang maupun hanya sekedar lewat didepan 
> Bio.
> Hio yang bermanfaat sebagai alat sembahyang, ternyata juga memiliki manfaat 
> lain. Selain juga sebagai pengukur waktu, di beberapa salon atau tempat 
> refleksi, para terapis memakai salah satu jenis hio sebagai aroma terapi yang 
> bermanfaat untuk memberikan relaks kepada pasien.
> Itulah pula alasan hio digunakan dalam sembahyang karena aroma terapinya 
> bermanfaat untuk menenangkan pikiran saat beribadah. Berabad-abad lalu kakek 
> moyang orang Tionghoa sudah mengetahui manfaat aroma terapi, suatu hal yang 
> baru menjadi populer di mana-mana sekarang ini.
> Dalam sejarah, hio tercatat digunakan sebagai wewangian pertama kali pada 
> zaman Konfusius. Pada zaman itu, dalam proses pembelajaran, hio digunakan 
> untuk mengusir rasa kantuk dan menambah semangat belajar serta konsentrasi 
> meskipun bentuknya tidak seperti sekarang melainkan masih berbentuk serbuk 
> yang dibakar.
> Ini adalah salah satu bukti yang menandakan bahwa hio tidak lekat dengan 
> unsur religius, hio bukan sebuah produk agama, melainkan sebuah produk budaya.
> Produk budaya inilah yang seterusnya berkaitan dengan kehidupan sehari-hari 
> leluhur orang Tionghoa di zaman tersebut, kaum agamawan dan penganut 
> kepercayaan tradisional juga mengadopsi produk budaya ini ke dalam ritual 
> keagamaan mereka. 
> Hio dianggap cocok sebagai simbol penghormatan dilihat dari makna asap yang 
> mengepul selalu mengarah ke atas dan menandakan niat penghormatan kita akan 
> terbawa bersama asap ke atas.
> Berbagai hio pun bermunculan seiring dengan perkembangan budaya tersebut. Ada 
> beberapa warna hio yang dipakai dalam ritual tertentu. Dalam sembahyang 
> sehari-hari umat Budha maupun Konghucu memakai hio berwarna merah. Merah 
> dalam tradisi Cina memiliki makna keberuntungan atau hoki. Adapula hio yang 
> berwarna coklat dan memiliki wangi yang khas. Berbeda dengan yang berwarna 
> merah karena diberi pewarna merah, hio yang berwarna coklat tidak memakai 
> pewarna apapun.
> "Hio coklat berasal dari kayu cendana karenanya jika dibakar, wangi cendana 
> yang sangat khas akan tercium. Kalau yang berwarna merah wanginya seperti 
> parfum namun tidak semua suka dengan wangi  parfum tersebut kan?," ujar 
> Susan, pengurus Vihara Dhanagun kepada Jurnal Bogor kemarin.
> Adapula yang hio berwarna hijau, Susan mengatakan bahwa hio berwarna hijau 
> biasanya dipakai untuk sembahyang orang yang meninggal umurnya dibawah 60 
> tahun.
> "Hio yang digunakan hanya dua saja. Lilin yang dipakai juga berbeda, memakai 
> lilin putih. Kalau yang meninggal diatas 70 tahun, pakainya lilin dan hio 
> merah," jelasnya.
> Tambahnya, pemakaian hio sebenarnya memang sudah tradisi yang dilakukan turun 
> temurun sebab hio juga tidak digunakan untuk sembahyang saja.
> "Buktinya, hio hitam yang saya tahu dipakai sewaktu ada pernikahan, dipasang 
> di dalam kamar pengantin dan wanginya sangat membuat rileks dan tidak membuat 
> pengap. Hio hitam tersebut memang sangat sedikit dijualnya. Satu bungkus saja 
> ada yang berisi lima hingga sembilan batang," tandasnya. Sri Wahyuni
>





[budaya_tionghua] Arbi Sanit: Capres yang Usulkan Penundaan Pilpres Takut Kalah

2009-07-05 Terurut Topik joe_grunk
Senin, 06/07/2009 07:02 WIB 

Arbi Sanit: Capres yang Usulkan Penundaan Pilpres Takut Kalah 
Anwar Khumaini - detikPemilu



Video Terkait
 Mega Kunjungi Pasar Gede Solo 
Foto Terkait
 Mega-Prabowo Kampanye di Semarang Jakarta - Pasangan capres-cawapres 
Mega-Prabowo dan JK-Wiranto meminta KPU agar memperbolehkan pemilih menggunakan 
hak suaranya dengan cukup menunjukkan KTP. Jika hal ini ditolak KPU, 
kemungkinan mereka akan mengajukan permohonan penundaan pilpres.

Jika upaya penundaan ini benar terjadi, pasangan capres-cawapres yang 
mengajukannya dianggap tidak siap menerima risiko kekalahan dengan melakukan 
upaya apapun yang mereka anggap benar.

"Saya kira ada kesalahan. Meraka takut kalah karena bermacam-macam pendapat 
yang selama ini masih memenagkan SBY-Boediono, seperti hasil survei," kata 
pengamat politik dari Universitas Indonesia Arbi Sanit kepada detikcom, Senin 
(6/7/2009).

Daftar Pemilih Tetap (DPT), menurut Arbi dianggap bukan menjadi masalah 
prinsipil. DPT cuma dijadikan alasan untuk pembenaran. Karena di dalam 
demokrasi, imbuh Arbi, memilih adalah hak. "Maka DPT adalah bukan kewajiban. 
Suksesnya pemilu bukan ditentukan DPT, tapi ditentukan di TPS," papar pria yang 
sering menguncir rambutnya ini.

DPT, lanjutnya, adalah alat administrasi, yakni berapa jumlah jiwa yang akan 
memilih dan terkait dengan logistik yang harus disiapkan oleh KPU. "Bukan 
masalah nama, itu dalam demokrasi adalah hak," imbuhnya.

"Orang ribut DPT sama halnya kembali di zaman Orde Baru. Karen di Orde Baru, 
memilih adalah wajib. Seorang harus ada di DPT," lanjut Arbi.

Sehingga, menurutnya, bukan pemilihannya yang ditunda pemilu. Akan tetapi 
memberikan kesempatan bagi yang telah terdaftar dalam DPT untuk menyalurkan 
suaranya di TPS-TPS.
( anw / her ) 





Re: [budaya_tionghua] mau tanya nama,ralat.

2009-07-05 Terurut Topik liang u
意识应该意思。

--- On Mon, 7/6/09, liang u  wrote:

From: liang u 
Subject: Re: [budaya_tionghua] mau tanya nama
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Monday, July 6, 2009, 3:14 AM
















  
  何老弟,你好,
 
 好久没听到你的消息,你好吗?
Nyo , Nyoo, Inyoo, 都是 Yo 在爪哇地区的变音,就是 Yang 杨。至于 Lie Liauw/ Li Liao, 
看我们要怎样的意识,最先请告诉我,孩子男或女?知道后我替你找。
保重
凉雨

--- On Sun, 7/5/09, pccen...@indosat  wrote:

From: pccen...@indosat 
Subject: [budaya_tionghua] mau tanya nama
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Date: Sunday, July 5, 2009, 11:49 AM









  
  大家好, 我想请问一下儿我的学生的名字如下;



Nyo Lie Liauw



它的汉字应该是什么?请帮帮忙。



谢谢您



日惹

何思宁 敬上




 

  


 






  
 

  




 

















  

Re: [budaya_tionghua] mau tanya nama

2009-07-05 Terurut Topik liang u
何老弟,你好,
 
 好久没听到你的消息,你好吗?
Nyo , Nyoo, Inyoo, 都是 Yo 在爪哇地区的变音,就是 Yang 杨。至于 Lie Liauw/ Li Liao, 
看我们要怎样的意识,最先请告诉我,孩子男或女?知道后我替你找。
保重
凉雨

--- On Sun, 7/5/09, pccen...@indosat  wrote:

From: pccen...@indosat 
Subject: [budaya_tionghua] mau tanya nama
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Sunday, July 5, 2009, 11:49 AM
















  
  大家好, 我想请问一下儿我的学生的名字如下;



Nyo Lie Liauw



它的汉字应该是什么?请帮帮忙。



谢谢您



日惹

何思宁 敬上




 

  




 

















  

Re: Bls: [budaya_tionghua] Hio

2009-07-05 Terurut Topik ardian_c
hio pada jaman dinasti Zhou dan Shang itu BUKANLAH berbentuk bubuk tapi 
merupakan bongkahan kayu. Disebut YIN bukan Xiang pada jaman dahulu itu.

Sejak jaman pra Khong Hucu sudah digunakan bongkahan kayu yg dibakar utk 
upacara dan sebagainya.

Tradisi menggunakan dupa pada saat belajar bukan hanya utk konsentrasi saja 
tapi juga memiliki makna bahwa kitab adalah pengetahuan yg harus dihormati.
Jadi menghormati buku merupakan salah satu cara utk menghargai pengetahuan.

PEPATAH KUNO :
ORANG MISKIN BISA KAYA KARENA BELAJAR , ORANG KAYA BISA MENJADI BIJAKSANA 
KARENA BELAJAR.

Buku merupakan sarana pembelajaran khayalak banyak.
Karena itu buku2 itu tidak boleh dilangkahi ketika ada dilantai, tidak 
sembarangan membuang sobekan atau buku2 yg tidak terpakai dsbnya.


--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "yu2n_23"  wrote:
>
> Hio
> Produk Budaya yang Religius
> 
> Bogor | Jurnal Bogor
> 
> Ketika melintasi atau memasuki sebuah klenteng ataupun Bio, wewangian khas 
> yang berasal dari dupa atau hio menyeruak keluar menyapa setiap hidung 
> pengunjung yang datang untuk sembahyang maupun hanya sekedar lewat didepan 
> Bio.
> Hio yang bermanfaat sebagai alat sembahyang, ternyata juga memiliki manfaat 
> lain. Selain juga sebagai pengukur waktu, di beberapa salon atau tempat 
> refleksi, para terapis memakai salah satu jenis hio sebagai aroma terapi yang 
> bermanfaat untuk memberikan relaks kepada pasien.
> Itulah pula alasan hio digunakan dalam sembahyang karena aroma terapinya 
> bermanfaat untuk menenangkan pikiran saat beribadah. Berabad-abad lalu kakek 
> moyang orang Tionghoa sudah mengetahui manfaat aroma terapi, suatu hal yang 
> baru menjadi populer di mana-mana sekarang ini.
> Dalam sejarah, hio tercatat digunakan sebagai wewangian pertama kali pada 
> zaman Konfusius. Pada zaman itu, dalam proses pembelajaran, hio digunakan 
> untuk mengusir rasa kantuk dan menambah semangat belajar serta konsentrasi 
> meskipun bentuknya tidak seperti sekarang melainkan masih berbentuk serbuk 
> yang dibakar.
> Ini adalah salah satu bukti yang menandakan bahwa hio tidak lekat dengan 
> unsur religius, hio bukan sebuah produk agama, melainkan sebuah produk budaya.
> Produk budaya inilah yang seterusnya berkaitan dengan kehidupan sehari-hari 
> leluhur orang Tionghoa di zaman tersebut, kaum agamawan dan penganut 
> kepercayaan tradisional juga mengadopsi produk budaya ini ke dalam ritual 
> keagamaan mereka. 
> Hio dianggap cocok sebagai simbol penghormatan dilihat dari makna asap yang 
> mengepul selalu mengarah ke atas dan menandakan niat penghormatan kita akan 
> terbawa bersama asap ke atas.
> Berbagai hio pun bermunculan seiring dengan perkembangan budaya tersebut. Ada 
> beberapa warna hio yang dipakai dalam ritual tertentu. Dalam sembahyang 
> sehari-hari umat Budha maupun Konghucu memakai hio berwarna merah. Merah 
> dalam tradisi Cina memiliki makna keberuntungan atau hoki. Adapula hio yang 
> berwarna coklat dan memiliki wangi yang khas. Berbeda dengan yang berwarna 
> merah karena diberi pewarna merah, hio yang berwarna coklat tidak memakai 
> pewarna apapun.
> "Hio coklat berasal dari kayu cendana karenanya jika dibakar, wangi cendana 
> yang sangat khas akan tercium. Kalau yang berwarna merah wanginya seperti 
> parfum namun tidak semua suka dengan wangi  parfum tersebut kan?," ujar 
> Susan, pengurus Vihara Dhanagun kepada Jurnal Bogor kemarin.
> Adapula yang hio berwarna hijau, Susan mengatakan bahwa hio berwarna hijau 
> biasanya dipakai untuk sembahyang orang yang meninggal umurnya dibawah 60 
> tahun.
> "Hio yang digunakan hanya dua saja. Lilin yang dipakai juga berbeda, memakai 
> lilin putih. Kalau yang meninggal diatas 70 tahun, pakainya lilin dan hio 
> merah," jelasnya.
> Tambahnya, pemakaian hio sebenarnya memang sudah tradisi yang dilakukan turun 
> temurun sebab hio juga tidak digunakan untuk sembahyang saja.
> "Buktinya, hio hitam yang saya tahu dipakai sewaktu ada pernikahan, dipasang 
> di dalam kamar pengantin dan wanginya sangat membuat rileks dan tidak membuat 
> pengap. Hio hitam tersebut memang sangat sedikit dijualnya. Satu bungkus saja 
> ada yang berisi lima hingga sembilan batang," tandasnya. Sri Wahyuni
>




[budaya_tionghua] mau tanya nama

2009-07-05 Terurut Topik pccen...@indosat
大家好, 我想请问一下儿我的学生的名字如下;

Nyo Lie Liauw

它的汉字应该是什么?请帮帮忙。

谢谢您

日惹
何思宁 敬上




[budaya_tionghua] Renungan minggu ini

2009-07-05 Terurut Topik Teng Aina
" Kalau tiada atas hal yang berhubungan dengan kedudukanmu, janganlah ikut 
campur tangan " ( Confucius )
 
 
Sojah, 
Teng Aina