http://kesehatan.kompas.com/read//xml/2009/08/03/14532869/menyejajarkan.kedokteran.china.tradisional.dan.modern
Menyejajarkan Kedokteran China Tradisional dan Modern
/
Artikel Terkait:
a.. Akupuntur Atasi Migrain
b.. Lokasi Unjuk Rasa Hari Ini
c.. Sup Jamu Sehat Kala Imlek
d.. Kadal, Penangkal Asma
Senin, 3 Agustus 2009 | 14:53 WIB
KOMPAS.com ? Kedokteran China tradisional (traditional Chinese medicine/TCM)
dan kedokteran Barat modern sama-sama berurusan dengan kesehatan manusia dalam
upaya mencegah dan mengobati penyakit. Bedanya ada dalam pendekatan yang
dilakukan. Karena itu, para ahli berharap di masa depan TCM bisa melengkapi,
bahkan sejajar dengan kedokteran modern.
Harapan itu diungkapkan oleh dr Swee Yong Peng, dokter TCM dan ahli akupuntur,
serta Profesor Li Fu Min, spesialis imunologi dan onkologis TCM dari Singapura,
dalam wawancara khusus dengan Kompas.com yang dilakukan di Jakarta beberapa
waktu lalu.
Peradaban masyarakat China yang sudah dikenal sejak ribuan tahun mewariskan
pandangan, kebijaksanaan, hingga ramuan dan pengobatan penyakit yang masih
bertahan hingga kini. Meski demikian, Prof Li mengakui bahwa perkembangan TCM
bergerak lebih lambat bila dibandingkan dengan kedokteran Barat.
Dalam praktiknya, TCM lebih dipengaruhi pemikiran dan penalaran ilmu China
kuno. Sedangkan kedokteran Barat, menurut Prof Li, lebih dipengaruhi analisis
ilmiah yang mengutamakan bukti-bukti (evidance base).
Pengobatan tradisional China selalu melakukan pendekatan holistik. Kami
percaya bahwa penyakit, seperti kanker, merupakan presentasi dari kondisi tubuh
secara keseluruhan, papar Prof Li. Sedangkan dunia kedokteran 'barat' lebih
fokus pada penyakitnya.
Kedokteran Barat terlalu ilmiah dan melakukan berbagai cara untuk
menyingkirkan penyakit, sehingga lupa dengan pasien, padahal tujuan dari
pengobatan seharusnya juga untuk menyelamatkan pasien, sambung Swee. Dalam
kedokteran China tradisional, selain mengobati, dokter juga akan melakukan
manajemen penyakit. Terkadang, manusia bisa hidup harmonis dengan sel kanker,
ujar Prof Li.
Riset ilmiah
Untuk mendekati dan menyejajarkan diri dengan kedokteran modern, kini TCM
semakin giat melakukan modernisasi, salah satunya dengan dukungan riset yang
dilakukan secara ilmiah. Tidak benar bila kami tidak didukung bukti ilmiah,
ujar dokter Swee.
Bila dulu pengobatan China tradisional identik dengan tempat praktik kecil
dengan deretan toples rempah-rempah dan dilayani dengan shinse, kini TCM hadir
dengan bentuk fisik klinik yang bersih dan modern serta tenaga dokter yang
secara khusus mempelajari kedokteran China.
Modernisasi yang dilakukan tersebut, menurut Swee, membuat banyak orang muda
modern yang tertarik dengan TCM. Berbeda dengan generasi sebelumnya, kini
orang-orang muda mencari pengobatan TCM setelah tidak mendapatkan kesembuhan
dari pengobatan modern.
Orang muda yang berobat ke klinik kami pada umumnya untuk mengatasi rasa
nyeri, seperti sakit punggung atau tujuan estetika, misalnya pelangsingan
tubuh, ungkap Jacqueline Eng, associate director klinik IAG Singapura. Namun,
secara umum pasien yang berobat ke TCM bertujuan untuk menyembuhkan kanker.
Menurut Prof Li, obat-obatan yang digunakan dalam TCM bukan hanya untuk
mengobati atau mencegah kanker, tetapi juga sebagai lanjutan terapi yang
dilakukan pasien dalam pengobatan modern. Tujuannya untuk meningkatkan
kekebalan tubuh, baik sebelum, selama, atau untuk mengatasi efek samping
setelah kemoterapi, katanya.
Selain itu, TCM juga membantu kekambuhan dan penyebaran tumor ke bagian tubuh
lain. Bila pasien datang pada saat kanker masih stadium awal, dokter akan bisa
melihat arah penyebaran penyakitnya sehingga bisa dicegah, ujarnya.
Pengobatan China tradisional menggunakan ramuan tumbuhan ataupun bagian dari
hewan untuk oral, suntikan, maupun olesan. Selain itu, digunakan akupunktur,
pijat, serta latihan gerak dan pernapasan. Sejauh ini kedokteran China ikut
berperan dalam pengobatan kanker, gangguan jantung, diabetes, gangguan darah
(hematologi), ginekologi (kandungan), serta penyakit pada anak.
TCM tidak mungkin menggantikan pengobatan modern, tapi di masa depan kami
berharap TCM dan kedokteran Barat akan bersatu dan mendapat sebutan yang sama,
medicine. Saat itu terjadi, akan ada kehidupan yang lebih baik bagi umat
manusia, kata Prof Li.
KOMPAS/ARBAIN RAMBEY
Rumah utama dan jalan penghubung.
Aku dan Rumahku
Rumah untuk Semua Orang
Minggu, 2 Agustus 2009 | 03:05 WIB
Putu Fajar Arcana dan Susi Ivvaty
Sastrawan Putu Oka Sukanta (70) tak pernah berpikir teknik pengobatan yang
diajarkan dr Lie Tjwan Sien menginspirasi banyak orang. Selama periode
1966-1976, semasa keduanya berada dalam satu sel di penjara Salemba dan
Tangerang, Putu belajar dan mengobati para narapidana dengan teknik pengobatan
acupressure, sejenis akupunktur tetapi tidak menggunakan jarum.
Ketika dibebaskan, acupressure tak hanya membawa Putu menjadi pengobat,