Re: [budaya_tionghua] Benarkah Harun Yusuf mantan tukang kwamia?
Ngomong2 ttg Kwamia , saya jadi ingat zaman dulu di Jakarta ada ahlinya namanya Anyuk Koh apakah masih ada , atau apakah ada murid penerusnya ? Hanya pingin tau ajah . salam, Dr.Irawan 2010/9/2 agoeng_...@yahoo.com Disini banyak yg penggemar dukun n tukang hongsui, jgnkan di muara karang atau pluit, di pelosok gunung n utan aja diburu kok. Tp engga tau kenapa nama setenar harun yusuf yg KATAnya sangat terkenal itu tidak ada yg kenal disini. -- *From: * Budi Hermawan budma...@yahoo.com *Sender: * budaya_tionghua@yahoogroups.com *Date: *Thu, 2 Sep 2010 02:42:17 -0700 (PDT) *To: *budaya_tionghua@yahoogroups.com *ReplyTo: * budaya_tionghua@yahoogroups.com *Subject: *[budaya_tionghua] Benarkah Harun Yusuf mantan tukang kwamia? Yth Netters, Saya ingin bertanya ttg Harun Yusuf. Menurut pengakuannya, dia adalah seorang mantan tukang kwamia yang dulu praktek di daerah Muara Karang/Pluit kalau tidak salah. Adakah rekan2, terutama yang tinggal di daerah sana atau yang dulu pernah berkonsultasi dengannya, yang dapat mengkonfirmasi apakah memang benar demikian? Sebelumnya saya mohon agar pertanyaan saya ini jangan menjadi perdebatan panjang, karena dari yang saya lihat di milis lain biasanya kalau sudah membahas Harun yusuf akhirnya jadi perdebatan. Tujuan saya bertanya demikian karena hanya ingin tahu saja apakah memang dia itu benar2 mantan tukang kwamia atau hanya ngaku2 saja. Sebelumnya saya ucapkan terima kasih. Budi
Re: [budaya_tionghua] Re: Kejahatan rasial di bis kota di Jakarta
Dong Bao yb, Saya hanya mau menambahkan sedikit. Mengenai mengapa Kungfu, Taichi, jarang diajarkan di komunitas Gereja. itu memang karena filosofi gereja mengajak umatnya tidak menggunakan kekerasan , lebih pulih perdamaian. KungFu, Taichi, Ci Gong, dan barongsai , kadang tidak dapat dipisahkan begitu saja. Mereka masih ada kaitannya. (Tanya saja sama Lo Cian Pei disini) Saya malah pernah melihat seorang pendeta memarahi majelisnya yang mengajarkan anak2 main barongsai, kata pendeta itu, barongsai itu setan. Termasuk Taichi juga dikategorikan Setan. Dalam hal ini saya tidak menyalahkan gereja , karena memang filosofinya sudah begitu. Tapi bukan berarti semua pandita begitu. Ada juga pendeta atau pastur (romo) yang memanggil barongsai untuk main di gerejanya waktu chinese new year. Maka dalam hal ini kita punya pilihan, ibarat kalau kita nggak senang belanja di Care four , kita bisa belanja di Hero . Atau kalau kita tidak mau mencampur adukan agama dengan kesenian tradisionil, maka kita bisa membentuk atau bergabung kepada club martial art Naga Sakti, misalnya. salam, Dr.Irawan. komunitas tionghua yg lebih maju umumnya tergabung di gereja, yg setau sy belum pernah ada sejarahnya, gereja mengadakan latihan ilmu bela diri, kungfu atau karate atau boxing sekalipun. sesepuh2 yg dianggap bijaksana sbg tempat mengadu, biasanya menenangkan dg kata2: sebisa mungkin kita menghindar saja, biarkan mereka berbuat jahat terhadap kita, suatu saat mereka pasti akan ketemu orang yg membuat mereka jera. tapi dari hari ke hari, semakin banyak yg ngomong begitu, sementara orang yg akan memberi pelajaran yg membuat jera, tak kunjung muncul, hehehe… dlm sebuah retret meditasi, sy ketemu kawan2 dari makassar. salah satunya sangat menggemari ilmu beladiri, bahkan di retret sebelumnya katanya dia ketemu seorang ahli taichi yg masih muda huaqiao dari amerika. yg mengagetkan sy, teman ini bercerita bahwa ia sering duel dg tukang2 becak di sana. kalau ada yg belagu atau ngata2in cino, dia akan pancing ke tempat sepi, dan hajar di sana, tapi jangan sampai mati, katanya, hehehe… padahal ia adalah seorang sarjana hukum. 2010/9/5 agoeng_...@yahoo.com komunitas tionghua yg lebih maju umumnya tergabung di gereja Maksudnya apa yah? Menurut saya malah sok maju lho. Ibarat berlian dirmh sendiri ga keliatan tp sok jualan kristal dr negeri seberang kalo bicaranya seperti itu. -- *From: * sf sa...@indosat.net.id *Sender: * budaya_tionghua@yahoogroups.com *Date: *Mon, 6 Sep 2010 11:29:09 +0700 *To: *budaya_tionghua@yahoogroups.com *ReplyTo: * budaya_tionghua@yahoogroups.com *Subject: *RE: [budaya_tionghua] Re: Kejahatan rasial di bis kota di Jakarta sekian lama sy merasa cara ahimsa nya mahatma gandhi adalah paling baik, maka sy lebih merasa cara bun lebih baik dari bu. pilihan sy ini sejalan dg pandangan 1 generasi di atas sy, tentunya berdasarkan pengalaman mereka masa itu. di singkawang dulu ada seorang jago kungfu yg sekarang sy lupa nama aslinya siapa (dulu sy tidak tau) tapi dikenal dg panggilan cimuk On. dalam suatu pertandingan persahabatan dg jago karate dari jepang, setelah si jepang pulang ke rumah, muntah darah dan mati. cimuk On kemudian jadi buron dan disembunyikan murid2nya di jakarta, dan sampai akhir hayatnya tinggal di jl. TSS. kejadian itu mungkin salah satu kejadian yg membuat trauma shg setelah itu tidak terdengar lagi cerita2 pembela kebenaran dari singkawang. padahal jika dirunut-runut ke belakang, sy rasa nenek moyang orang tionghua di singkawang rata2 menguasai ilmu bela diri yg cukup mumpuni shg mampu mengatasi medan yg berat. pd jaman orba, di tingkat kebijakan, semua yg berbau cina sebisa mungkin dihilangkan. di tingkat implementasi, sejak anak2 sdh timbul kebencian yg sangat kental terhadap cina di kalangan melayu, entah apa yg ada di pikiran anak2 itu sehingga harus malak dan ngajak berantem. dan tambah menjadi-jadi karena tidak ada lagi komunitas tionghua yg mengajarkan ilmu bela diri. sy sendiri waktu umur 9 atau 10 tahun di suatu malam pulang dari belanja di warung sendirian, pernah dicegat dan dikerubuti 6-7 anak2 tetangga tapi karena gelap, sepi, gak ada pilihan lain, lebih baik melawan sebisanya daripada mati konyol. itu pengalaman berantem satu2nya yg sy punyai, hehehe…. komunitas tionghua yg lebih maju umumnya tergabung di gereja, yg setau sy belum pernah ada sejarahnya, gereja mengadakan latihan ilmu bela diri, kungfu atau karate atau boxing sekalipun. sesepuh2 yg dianggap bijaksana sbg tempat mengadu, biasanya menenangkan dg kata2: sebisa mungkin kita menghindar saja, biarkan mereka berbuat jahat terhadap kita, suatu saat mereka pasti akan ketemu orang yg membuat mereka jera. tapi dari hari ke hari, semakin banyak yg ngomong begitu, sementara orang yg akan memberi pelajaran yg membuat jera, tak kunjung muncul, hehehe… dlm sebuah retret meditasi, sy ketemu kawan2 dari makassar. salah
Re: [budaya_tionghua] Re: Kejahatan rasial di bis kota di Jakarta
Pak Erik yb, Benar kata anda , Ini memang aneh, tapi jangan salah juga banyak orang melihat permainan barongsai dimulai dari club2 yang ada di Bio yang katanya Bio itu adalah tempat orang2 Tionghoa berkumpul dan bermufakat dulu, belakangan antara Kelenteng dan Bio sulit dibedakan, Maaf kalau ada istilah yang saya keliru, setidaknya pernah saya baca kasus ini di BT dulu. Nah, dari pada itu setiap kali barongsai keluar biasanya ada pasang Hio dan berdoa untuk memohon agar prosesi berjalan lancar dan tidak ada kecelakaan , maksudnya hanya untuk menjaga keselamatan. Disaat inilah barongsai disorot oleh pendeta2 Kristen itu saya kira, dibilangnya barongsai itu ada setannya, disembahyangi pakai Hio, karena permainan Chai Lan Shen (jailangkung) juga pakai sembayhang pakai hio , maka itu diidentikkan dengan pemanggilan setan, alhasil pegang Hio itu nggak boleh kalau di Kristen, Tapi kalau di Katholik boleh2 saja. Di Indonesia Media pernah memuat berita misa untuk Chinese New Year , dimana Kardinal Roger Mahony menyulut Hio besar. Ini hanya kenyataan yang terjadi , tidak dimaksudkan untuk membangkitkan persengketaan antar Kristiani. Namun kita selaku orang Tionghoa harus menyikapi phenomena ini dengan arif , dan berusaha sedemikian rupa agar kebudayaan kita bisa dipelihara, namun tetap tidak ada pergesekan dengan agamawan dan umat agama lainnya. salam, Dr.Irawan.. 2010/9/6 Erik rsn...@yahoo.com Filosofi gereja mengajak umat tidak menggunakan kekerasan? Ya, bukan cuma gereja tapi juga kelenteng, vihara, pura dan mesjid pun menganut filosofi yg sama. Pertanyaannya adalah mengapa cuma Kungfu dan Taichi saja yang jarang diajarkan di komunitas Gereja, sementara perguruan Karate banyak bertaburan dalam komunitas Gereja?? Saya kira dasar pemikirannya bukan cuma filosofi non kekerasan, tapi ada pertimbangan-pertimbangan lain. Salam, Erik - In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Dr. Irawan drira...@... wrote: Dong Bao yb, Saya hanya mau menambahkan sedikit. Mengenai mengapa Kungfu, Taichi, jarang diajarkan di komunitas Gereja. itu memang karena filosofi gereja mengajak umatnya tidak menggunakan kekerasan , lebih pulih perdamaian. KungFu, Taichi, Ci Gong, dan barongsai , kadang tidak dapat dipisahkan begitu saja. Mereka masih ada kaitannya. (Tanya saja sama Lo Cian Pei disini) Saya malah pernah melihat seorang pendeta memarahi majelisnya yang mengajarkan anak2 main barongsai, kata pendeta itu, barongsai itu setan. Termasuk Taichi juga dikategorikan Setan.
Re: [budaya_tionghua] Re: IDE PAKAR TIONGKOK
Saya masih memikirkan kalau bus semacam ini beroperasi di Jakarta (Indo) , bagaimana dia menghindri orang nyebrang sembarangan, dan angkot ngetem di pinggir jalan , Yang pasti bus ini nggak bisa lewat kolong jembatan Alhasil bus ini hanya feasible digunakan di freeway yang bebas jembatan konvensional (max 4.5 meter). Dengan melihat postur dari bus , setidaknya bus ini bakal lebih tinggi hampir 2 meter dari Double deckernya bus merah di London. Idea bagus tapi tidak semudah itu di aplikasi , perlu paradigma baru dalam membuat jalan dan jembatan untuk mengakomodasi kendaraan ini. Salam, Dr.Irawan 2010/8/26 hermawati wiriadinata herma...@yahoo.com Bener tuh...saya jg liat beritanya, kendaraan di bawah dia tetap lalu lalang seperti biasanya ...luar biasa deh idenya --- Pada *Kam, 26/8/10, ardian_c ardia...@yahoo.co.id* menulis: Dari: ardian_c ardia...@yahoo.co.id Judul: [budaya_tionghua] Re: IDE PAKAR TIONGKOK Kepada: budaya_tionghua@yahoogroups.com Tanggal: Kamis, 26 Agustus, 2010, 1:30 AM itu berita sebenernya dah masuk di harian seputar indonesia bbrp waktu yg lalu kok. --- In budaya_tionghua@yahoogroups.comhttp://id.mc320.mail.yahoo.com/mc/compose?to=budaya_tionghua%40yahoogroups.com, zho...@... wrote: Brillian! Pantas diterapkan di indonesia. Untuk pengganti busway yg makan ruang dan subway yg makan uang! Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: Tjandra Ghozalli ghozalli2...@... Sender: budaya_tionghua@yahoogroups.comhttp://id.mc320.mail.yahoo.com/mc/compose?to=budaya_tionghua%40yahoogroups.com Date: Thu, 26 Aug 2010 15:35:07 To: budaya_tionghua@yahoogroups.comhttp://id.mc320.mail.yahoo.com/mc/compose?to=budaya_tionghua%40yahoogroups.com Reply-To: budaya_tionghua@yahoogroups.comhttp://id.mc320.mail.yahoo.com/mc/compose?to=budaya_tionghua%40yahoogroups.com Subject: [budaya_tionghua] IDE PAKAR TIONGKOK Dear member, Saya dapat kiriman dari milis kawan tentang Bus Terowongan yang bakal dipakai di PRC untuk mengatasi kemacetan jalan. Busnya tinggi dan besar di bawahnya berupa terowongan untuk melintasnya kendaraan. Bus ini berjalan sendiri (auto pilot) pakai garis putih sebagai rel maya Di samping itu bus ini pakai tenaga dari solar cell dan tidak pakai pantograph karena tidak pakai kabel listrik karena di atap bus sudah ada kabel statis. Oleh karena bus raksasa ini tidak perlu rel besi, tidak perlu tarik kabel listrik, tidak butuh pembebasan lahan dan pake tenaga surya maka biaya pengadaan prasarana sangat murah dan cepat juga biaya operasionalnya murah karena sebagian pakai tenaga solar cell. Dalam satu tahun ibu kota Beijing dapat disulap full bus terowongan kalau pemerintah PRC mengizinkan. Ini sungguh ide pakar Tiongkok yang orisinal. dan briliant. RGDS.TG. Keterangan lebih lanjut silahkan lihat http://www.youtube.com/watch?v=Hv8_W2PA0rQfeature=email click utk memperbesar
[budaya_tionghua] Fwd: All non-Malay including the Malay residents must read this, it's interesting!
*All non-Malay * *and Malasian Residents* *must read this, * * * *it's interesting!* * SUBJECT: HARI INI DALAM SEJARAH* *= Today in the history * * The Truth Revealed (with evidence)!* * In June 1998, the government of Malaysia had hired a team of experts* *from all over the world to be gathered here in Malaysia for a research* *project to compliment the history studies that we undertook in our* *secondary school.* * The objective of the research is simply:* * 1. To find proof and evidence that show the Malays were the origins of* * Malaysia and they were the first race and religion that landed their* *feet in Malaysia.* * 2. To further strengthen their claims, first they need to find the* * graveyard of the Hang Tuah, Hang Jebat, Hang Lekiu and others.. to show the existence of their pioneers.* * 3. The Batu Bersurat in Terengganu, reveals that the islamic religion* *has landed in Malaysia for more than a hundred years ago which* *further strengthen their claims!* * BEWARE OPEN YOUR EYES!!! Go and ask your brother, sister, niece,* *nephew etc. Since the year 1999 (if I’m not mistaken) or year 2000, do* *they study about HANG TUAH anymore?* * Why is that popular subject GONE? Missing in action? or evidence* * reveals something else that caused the government to stop the syllabus* * and HIDE the TRUTH?* * Here are the Evidences of the findings by the team of scientists,* *archaeologist, historian and other technical staff from the United* *States, United Kingdom, Germany, Canada, Yemen Russia.* * The evidence are:* * 1) They finally found the graveyard of Hang Tuah, Hang Jebat and* * others, their skeletons had been analyzed and samples of DNA taken* * with the results showing: Hang Tuah, Hang Jebat, Hang Lekiu and mates* *were NOT MALAY!!! They were CHINESE origins (Islamic) from China!!!* * Why were they here in Malacca? If you go back in history, you would* *know that they were on a mission to protect the UNGRATEFUL MALAY* *Sultanate from the frequent attacks by the Kingdom of SIAM (Thailand).* * So Hang Tuah was not a Malay hero! They were the protectors of the* *useless and ungrateful Parameswara (who was from INDONESIA) who landed* *in Malacca and claimed that the land belonged to him!* * Hang Tuah and friends were all from China, they were being assigned* *to the Malacca Sultanate because Parameswara requested the Ming* *Dynasty Emperor for protection! Hence, the rich historical heritage of* *the Babas Nyonyas were being closely linked to the Seven Voyages to* *the* *Western Ocean by Admiral Zheng He who incidentally was a Chinese Muslim himself!* * That's why the Hang Tuah series of history is MISSING from the* *Malaysian SEJARAH today!* * Note: Remember Princess Hang Li Poh? - All surname 'HANG'* * Second Evidence:* * The researchers hired by the government found the oldest tombstones* *(graveyard) in Kelantan in year 2000. Surprisingly, the tombstones were* *at least 900 years old! Older than the so-called Batu Bersurat. And* *the interesting thing was that they all belonged to the CHINESE!* * Being landed first in Malacca doesn't mean Malay is the first in* * Malaysia because during that time, the road was too long or* * undeveloped for them to reach or see the other side of the coast where* * the Chinese had landed much earlier. If you want the hard evidence of* *what the truth of the Research reveals, please write to The Federal* *Association of Archaeology Research of Michigan, USA.* * This is a good reason to remind the Bumiputras NOT to ask the Chinese* *or Indians to go back to their Motherlands because the evidence had* *shown that Malays were NOT the original people of Malaysia! The Truth* *Revealed (with evidence) and anthropologists have yet to ascertain if* *there was indeed a Malay race!* *Send this to all your non Malay friends so that they are aware where their roots come from..* -- -- 您想拥有和网易免费邮箱一样强大的软件吗? http://qiye.163.com/?163
Re: [budaya_tionghua] Judulnya sdh bukan tentang asimilasi lagi.
Betul tulisan Zhoufy Saya juga sudah beberapa kali pergi ke RRT , tidak pernah mengalami hal yang negatif terutama pada sisi keamanan, semuanya orang sopan dan friendly, bahkan polisinya juga sangat melayani. Ini saya alami dari selatan KunMing, lalu di (tengah) zouchew , dan Shandoong di Utara , tentunya kota2 besarnya saya tidak usah sebut. Hanya kalau belanja barang memang harus pakai cara kalau belanja di pasar uler. salam, Dr.Irawan. 2010/7/28 zho...@yahoo.com Saya sudah ber kali2 masuk ke RRT, tidak pernah ikut tour! Juga pernah masuk ke pedalaman, dan sama sekali tak pernah merasa tdk aman spt yg anda katakan! Keponakan saya bersama 2 temannya yg semua cewek, juga pernah keluyuran ke sana selama sebulan penuh, tdk ikut tour, bahkan naik kereta api dan kapal biasa bercampur dng penduduk lokal, dan tak ada kejadian apa2. Apakah anda tahu, sekarang banyak orang asing yg sama sekali tak bisa bhs tionghoa, yg suka keluyuran sendirian masuk ke pedalaman rrt, yg benar2 pelosok, dan berhasil keluar dng selamat tak kurang apa2? Bacalah tulisan seorang amerika yg pernah bekerja di rrt, yg dimuat di sebuah massmedia amerika( nama korannya lupa, tapi ini pernah dimuat di phonixtv.com), dia menilai, RRT termasuk negeri yg aman untuk bepergian, orang tak perlu takut menjelajah sudut2 negeri ini. Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -- *From: * ANDREAS MIHARDJA mihar...@pacbell.net *Sender: * budaya_tionghua@yahoogroups.com *Date: *Wed, 28 Jul 2010 12:56:38 -0700 (PDT) *To: *budaya_tionghua@yahoogroups.com *ReplyTo: * budaya_tionghua@yahoogroups.com *Subject: *Re: [budaya_tionghua] Judulnya sdh bukan tentang asimilasi lagi. Ini memang system yg dipakai penduduk chinese asal menado.-- Hasilnya mereka tidak didiskriminasi dan kenalan saya semua didalam bidang kemiliteren semua naik pangkat sampai jenderal. dan minimal letkol. Andreas -- *From:* Leon Agustian leon.agust...@telkom.net.id *To:* budaya_tionghua@yahoogroups.com *Sent:* Wed, July 28, 2010 6:38:54 AM *Subject:* RE: [budaya_tionghua] Judulnya sdh bukan tentang asimilasi lagi. Lebih seru lagi kalo Engkong, ema mama dari bangsa yg berbeda, pasti bingung nyebutnya, Perancis-Amerika-China-India-Sunda ??? Wakakak….. Saya kalau disuruh ngisi form, biasanya isi: Warga Negara : Indonesia Suku : Sunda Soalnya ga ada tuh suku Tionghoa, adanya juga suku Hokkian, Haka, Tiochiu, dll. Masa mau tulis WN: Indo, Suku: Hokkian ??? Biarlah mereka sendiri yang bingung, lha orang Sunda koq kulitnya putih, matanya sipit, punya marga Tionghoa . Paling2 mereka bilang … O keturunan toh …. Hehehe…. Nah, apakah ini yang dimaksud asimilasi ? *From:* budaya_tionghua@yahoogroups.com [mailto: budaya_tiong...@yahoogroups.com] *On Behalf Of *twa...@yahoo.com *Sent:* Wednesday, July 28, 2010 8:01 PM *To:* budaya_tionghua@yahoogroups.com *Subject:* Re: [budaya_tionghua] Judulnya sdh bukan tentang asimilasi lagi. Hehehe... Bu Cris, menurut pendapat saya sih, tidak perlu lah utk menulis tionghoa-jawa. Tionghoa ya tionghoa. Jawa ya jawa saja. Kalau seandainya dari pemerintah sekarang mengharuskan begitu, berarti ini berlaku bagi semua keturunan pendatang di Indonesia dong ?? Jadinya ntar ada India-Batak, Jerman-Sunda, Arab-Bali, Malaysia-makasar, dst... Dst... Apa ini kaga luchuwww ?? Salam. Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -- *From: *Cristine Mandasari cristine_mandas...@yahoo.com *Sender: *budaya_tiong...@yahoogroups.com *Date: *Wed, 28 Jul 2010 05:39:04 -0700 (PDT) *To: *budaya_tionghua@yahoogroups.com *ReplyTo: *budaya_tiong...@yahoogroups.com *Subject: *Re: [budaya_tionghua] Judulnya sdh bukan tentang asimilasi lagi. selamat malam semuanya. saya jadi pingin ikutan nimbrung topik ini.. sebenarnya apa yang dimaksud dengan asimilasi itu sendiri? apakah menjadikan etnis tionghoa melebur menjadi satu ke dalam bangsa indonesia? semacam melting pot dengan menghilangkan identitas kesukuannya? atau menjadi bowling soup? layaknya tionghoa menjadi identitas suku seperti suku jawa, sunda, ambon, dll? ini yang menjadi pertanyaan saya ketika harus mengisi lembar survei penduduk.. akhirnya saya menulis suku tionghoa-jawa di kolom suku karena saya keturunan tionghoa yang hidup di jawa. mungkin pertanyaan saya cenderung basi atau sudah pernah ada yang menanyakan tapi ini murni uneg-uneg saya sebagai generasi muda keturunan tionghoa. mohon pencerahan saudara sekalian.. terima kasih Tuhan memberkati --- On *Wed, 7/28/10, kwaih...@ymail.com kwaih...@ymail.com* wrote: From: kwaih...@ymail.com kwaih...@ymail.com Subject: [budaya_tionghua] Judulnya sdh bukan tentang asimilasi lagi. To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Wednesday, July 28, 2010, 11:32 AM Saya bisa memaklumi bahasa orang yg sdh lama
Re: [budaya_tionghua] Kain Ucapan Duka Cita
Coba cari di Gang Mo Cui , entah apa namanya jalan itu sekarang. Diseberang sekolah SMA 19 Neg (Cap Kau) d/h JPP di Jlan Perniagaan , Jakarta-Kota ada gang masuk kesitu dan kira2 dipertengahan gang di sebelah kanan , tanyakan kepada orang sekitar situ. salam, Dr.Irawan. 2010/6/26 Mario Orah mwmo...@yahoo.com Ada yang bisa kasih info dimana bisa pesan Kain/Selimut Ucapan Duka Cita di Jakarta Kebetulan mau pesan untuk kenalan di luar Jakarta Terima kasih. Rgds, Wei Wei
[budaya_tionghua] Sangat menarik untuk di tonton.
Kawan2 yb, Dibawah ini ada tahyangan video dari cctv yang menampilkan prestasi seorang asing (Amerika) yang sangat mengagumkan dalam penguasaan budaya Tionghoa , dalam waktu relatif singkat 10 tahun , bisa belajar begitu banyak kesenian Tiongkok. Pergaulan lintas budaya ini akan menjadi pendukung perdamaian dunia. Maka sekali lagi saya sampaikan salut kepada kawan2 disini (milis Budaya Tionghoa) yang tekun mendalami kebudayaan ini , silahkan dinikmati dari link dibawah ini. http://www.6park.com/enter9/messages/65372.html salam, Dr.Irawan.
Re: [budaya_tionghua] Re: istilah cokin dan batek
Saya pernah dengar Bateking, tapi nggak tahu dari mana asalnya, artinya motret. (ambil foto) apakah Batek asalnya dari Bateking ? salam, Dr.Irawan. 2010/5/24 David dkh...@yahoo.com Istilah COKin (Cina) berasal dari bahasa “prOKem†(preman alias penjahat) di Jakarta yang popular sejak jamannya novel remaja tahun 70-an “Ali Topan Anak Jalanan†karya siapa yah (lupa), seperti juga istilah bOKin†(bini alias istri at pacar), “bOKap†(bapak), “nyOKap†(nyak alias ibu), “sendOKur†(saudara), “JOKaw†(Jawa), “BetOKaw†(Betawi) “plOKis†(polisi), “sendOKir†(sendiri), mOKat (mati),“bo’il†(mobil), “ba’on (Ambon), “ogut†(gua alias saya) dst. Kalu “batek†mah tidak tahu dan baru denger ini hari. DK --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com budaya_tionghua%40yahoogroups.com, Roy Thaniago jagoanpa...@...wrote: Salam, Jaman remaja, saya pertama kali dengar istilah cokin untuk cina, dan istilah batek untuk pribumi. Mungkin teman2 ada yg bisa berbagi pengetahuan tentang asal mula kedua kata ini? Terima kasih. Salam, Rothan
Re: [budaya_tionghua] Fw: BERITA DUKA CITA == Han Hwie Song meninggal!
Atas nama ICAA dan keluarga besar Indonesia Media , kami turut berduka sedalamnya atas kepergian Almarhum. Semoga sanak keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan dalam menjalani cobaan ini. Kami kehilangan seorang tokoh panutan , semoga generasi penerus bisa memetik filosofi yang berguna dari tulisan2 beliau. Dr.Irawan.
Re: [budaya_tionghua] Re: Hakka Indonesia Convention Pangkal Pinang, Bangka Belitung 2010
Dear Bukjam , Kami juga mengajukan permintaan serupa untuk di syer dengan masyarakat indonesia di Amerika Utara dan manca Negara. melalui majalah Dwimingguan Indonesia Media dan Indonesia Media online di www.indonesiamedia.com . Tolong kirimkan laporannya atau bentuk artikle beserta foto2nya. 300 dpi. Terimakasih. salam, Dr.Irawan. 2010/3/26 bukjam buk...@bukjam.com Dear Margaret, Thank you for taking interest in Hakka. I believe you are related to Hakka people right? let me try to get it for you. Anyway are you from NUS? regards, bukjam On Fri, Mar 26, 2010 at 11:11 AM, Margaret CHAN margaretc...@smu.edu.sgwrote: Dear Pak Bukjam, Saya seorang profesor dari Singapura dan saya sangat tertarik pada Hakka di Indonesia. Saya akan sangat berterima kasih jika Anda akan dapat memberikan salinan laporan dan pidato yang disajikan dalam konvensi dan sebuah laporan tentang apa yang terjadi di konvensi. Dear Ardian, If I could get reports it would be good. I am writing a paper to be handed up on Apr 9. This deals with the Hakka in Singkawang. I would love to be able to include some mention of the Hakkas in Bangka Belitung. Banyak terima kasih dan Salam Sejahtera, margaret ... -- Forwarded message -- From: *bukjam* buk...@bukjam.com Date: 2010/3/25 Subject: [budaya_tionghua] Hakka Indonesia Convention Pangkal Pinang, Bangka Belitung 2010 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Khiungthi Cimoi, KONVENSI HAKKA INDONESIA ke-8 diadakan di Pangkal Pinang, Bangka Belitung 6-8 Maret 2010 berkat pertolongan Tuhan telah selesai dengan baik. Acara-acara yang didukung oleh berbagai kesenian termasuk dari Yunan. Semangat kebersamaan, kesatuan dan keakraban sangat kentara dan nyata, bukan saja antara sesama Thong Ngin Hak Ngin tetapi juga dengan saudara-saudari Melayu Bangka Belitung dan suku-suku lainnya. Sila lihat foto dalam url berikut ni dan mohon isi kuesioner singkat dibawahnya. http://bukjam.wordpress.com/2010/03/25/hakka-indonesia-convention-2010-in-pangkal-pinang-bangka-belitung/ sinmung, BUKJAM -- Victor
Re: Bls: [budaya_tionghua] Misa Imlek di Cathedral
Kawan2 yb, Wah , akhirnya topik ini jadi melebar kemana2 malah terkesan menuai perdebatan sengit , asal jangan sampai take personally saja yah. Saya sendiri terus terang tidak ikuti semuanya jalannya perdebatan ini , tapi saya pernah dengar Imlek itu jadi hari libur nasional berdasarkan agama, tapi pihak lainnya ada yang bilang ini mau dibawa ke kesukuan , dan kalau kesukuan itu maka tak layak jadi hari libur nasional dlsbgnya . Saya yang tinggal di LN melihatnya mungkin ada sedikit berlainan, dan saya mau mencoba menganalisanya dari sudut pandang masyarakat di US . Karena perayaan hari agama apa saja pada dasarnya belum pernah ada pelarangan disini di US, tentunya saya bicara pasca Martin Luther King Jr. di tahun 60 an, . Hari besar resmi di US sebenarnya banyak , tapi yang jadi hari libur utama adalah Tahun Baru 1 Jan, Christmas , Thanksgiving, Labor, July 4 Independence day, dan Memorial day. Ini adalah sebagian dari hari libur nasional yang menjadikan cliniic saya tutup ,,, hahahaha. Tentu saja masih ada lagi hari2 seperti president day, Martin Luther King Jr , Columbus day dan ada beberapa hari lagi yang saya lupa , tapi clinic saya buka pada hari lainnya itu , hanya Bank dan kantor pos tutup serta kantor2 state dan federal . Yang saya mau sampaikan disini adalah Hari Lebaran /idul fitri dan hari Imlek mayoritas mereka buka, termasuk clinic saya, anak2 juga sekolah. Perayaan Imlek cenderung dirayakan pada week end yang paling dekat. Contoh pada Sin Chia yang lalu tanggal 14 Feb jatuh pada hari minggu , tapi perayaannya lebih banyak dilakukan pada tanggal 20 yaitu hari Sabtu , alasannya karena memang lebih convenient dilakukan pada hari sabtu. Karena hari minggu nya masih bisa istirahat , setelah pesta habis2an di hari Sabtu. Di New York kalau nggak salah hari Sin Chia telah diterima menjadi hari libur negara bagian, para organisasi Chinese pernah berusaha untuk mengajukan ke legislatif negara bagian California untuk membuat libur state California pada saat Sin Chia , tapi waktu itu belum berhasil rasanya. Mungkin kalau sekarang diajukan bisa berhasil barangkali , pasalnya memang state sedang Bokek , jadi lebih baik lebih banyak libur yang nggak dibayar , barangkali lho ... Kembali kepada soal libur atau tidaknya sebenarnya tidak jadi soal , kalau sejarahnya belum pernah ada pelarangan perayaan hari raya Tionghoa. Maka jangan lagi terjadi hal2 seperti ini pada agama apapun atau pada suku apapun di Indonesia, dampaknya sangat jelek sekali, makanya diskusinya sampai merembet ke KTP segala yang ditandan . Mari kita tinjau dari segi ekonominya. Kalau ada Sin Chia dan cap goh meh , itu 'kan mendorong roda perekonomian, karena dipasar rame orang belanja buat persiapan perayaan, Mall yang mengadakan pertunjukan barongsay lebih ramai orang datang belanja , belum lagi sirkulasi uang dari jualan pernak pernik imlek. Anak2 yang dapat angpao 'kan pada dibelanjain , jadi perputaran ekonomi kenceng gitu. Nah ada satu lagi tradisi yang belum dibahas disini yang berkaitan dengan Sin Chia . Dulu waktu zaman saya disana , kalau Sin Chia itu anak2 dapet angpao biasanya pada main Ji It atau Kiu kiu dan orang2 yang lebih tua biasanya diatas meja sibuk mengocok Mahyong (atau dipanggilnya saat itu Maciok). Biasanya acara ini menjadi keterusan sampai lewat Cap Goh Me . Berhentinya kalau sudah ada yang kena jewer kupingnya atau di sabet rotan . hahahah. Masih Ingat nggak ? salam, Dr.Irawan. 2010/3/2 grazi...@yahoo.com Ko Hoey Hin Kalau misa kudus memang telah menjadi ritual ibadat agama Katolik. Kira2 sama seperti kebaktian di agama lain. Thanks Powered by Telkomsel BlackBerry® -- *From: * Hoey Hin hoey_...@yahoo.co.id *Date: *Wed, 3 Mar 2010 02:27:32 +0800 (SGT) *To: *budaya_tionghua@yahoogroups.com *Subject: *Re: Bls: [budaya_tionghua] Misa Imlek di Cathedral Tenang saja Koh Erik, saya tidak marah2 kok, rugi kalau saya sampe marah =). komentar mengenai orang yang merasa paling benar, dan menggangap orang lain itu salah, pasti orang ini banyak salahnya ini sebenarnya saya tulis bukan ditujukan untuk Pak Erik, karena saya posting di forum ini toh dibaca oleh semua orang, jadi tentu saja ditujukan untuk semua orang, dalam hal ini terutama untuk yang suka menghakimi keyakinan orang lain, karena semangat untuk menghakimi ini masih tumbuh subur di negara yang agamis sepeti Indonesia ini. Maaf kalo Koh Erik merasa terusik dengan komentar saya. Adakalanya saya hanya mengungkapkan pendapat saya secara umum dan singkat karena keterbatasan waktu dan pengetahuan saya yang masih dangkal, terkadang saya juga membatasi diri untuk berkomentar karena saya takut melukai perasaan orang lain karena kurang bisa mengontrol kekuatan kata2 saya. Setelah saya sedikit menyimak pendapat mengenai Imlek disini, kesimpulannya banyak berpendapat Imlek adalah perayaan budaya dan tidak tepat dijadikan perayaan suatu agama. Karena disini temanya mengenai Misa Imlek di Cathedral,
[budaya_tionghua] HARI RAYA CAP GOH MEH DGN MENGENANG KEMBALI TANAH AIR [1 Attachment]
*Turut ramai-ramai merayakan hari raya CAP GOH MAI dan silahkan bersama-sama menikmati kemerduan lagu-lagu populer terlampir ini (3 macam lagu-lagu). **Marihlah berhimpun tarik-suara sama-sama menyanyi... * * LET US SING TOGETHER, PLEASE .. (DALAM BAHASA TIONGHOA)*
[budaya_tionghua] Misa Imlek di Cathedral
[Attachment(s) #127032031f0e9cd9_TopText from Dr. Irawan included below] Kawan2 yb, Ini saya mau share umat Katolik Indonesia di LA merayakan Imlek di Cathedral . Silahkan baca caption pada masing2 fotonya . Pada tahun2 sebelumnya Cardinal Roger Mahony membakar hio yang lebih besar lagi , segede lengan. Mungkin sekarang lagi krisis ekonomi , jadi hionya kecilan. Bagimana dengan Cathedral di Jakarta ? salam, Dr.Irawan. Attachment(s) from Dr. Irawan 9 of 9 Photo(s) [image: Cardinal Roger Mahony memegang hio.jpg]http://groups.yahoo.com/group/Teman_Budi_Mulia/attachments/folder/1787468337/item/1055661056/view Cardinal Roger Mahony memegang hio.jpghttp://groups.yahoo.com/group/Teman_Budi_Mulia/attachments/folder/1787468337/item/1055661056/view [image: Cathedral Los Angeles.jpg]http://groups.yahoo.com/group/Teman_Budi_Mulia/attachments/folder/1787468337/item/1130020524/view Cathedral Los Angeles.jpghttp://groups.yahoo.com/group/Teman_Budi_Mulia/attachments/folder/1787468337/item/1130020524/view [image: Barisan Choir.jpg]http://groups.yahoo.com/group/Teman_Budi_Mulia/attachments/folder/1787468337/item/11890975/view Barisan Choir.jpghttp://groups.yahoo.com/group/Teman_Budi_Mulia/attachments/folder/1787468337/item/11890975/view [image: Barongsai Peking menuju Altar.jpg]http://groups.yahoo.com/group/Teman_Budi_Mulia/attachments/folder/1787468337/item/1952444941/view Barongsai Peking menuju Altar.jpghttp://groups.yahoo.com/group/Teman_Budi_Mulia/attachments/folder/1787468337/item/1952444941/view [image: Cardinal mempersiapkan ekaristi dalam misa Imlek.jpg]http://groups.yahoo.com/group/Teman_Budi_Mulia/attachments/folder/1787468337/item/1135808603/view Cardinal mempersiapkan ekaristi dalam misa Imlek.jpghttp://groups.yahoo.com/group/Teman_Budi_Mulia/attachments/folder/1787468337/item/1135808603/view [image: Parade Lian Liong masuk ke Cathedral (1).jpg]http://groups.yahoo.com/group/Teman_Budi_Mulia/attachments/folder/1787468337/item/1822370276/view Parade Lian Liong masuk ke Cathedral (1).jpghttp://groups.yahoo.com/group/Teman_Budi_Mulia/attachments/folder/1787468337/item/1822370276/view [image: penari Tradisionil (1).jpg]http://groups.yahoo.com/group/Teman_Budi_Mulia/attachments/folder/1787468337/item/533401272/view penari Tradisionil (1).jpghttp://groups.yahoo.com/group/Teman_Budi_Mulia/attachments/folder/1787468337/item/533401272/view [image: tarian tradisionil.jpg]http://groups.yahoo.com/group/Teman_Budi_Mulia/attachments/folder/1787468337/item/392191506/view tarian tradisionil.jpghttp://groups.yahoo.com/group/Teman_Budi_Mulia/attachments/folder/1787468337/item/392191506/view [image: Umat Katolik Indonesia bersama persembahan leluhur.jpg]http://groups.yahoo.com/group/Teman_Budi_Mulia/attachments/folder/1787468337/item/819434194/view Umat Katolik Indonesia bersama persembahan leluhur.jpghttp://groups.yahoo.com/group/Teman_Budi_Mulia/attachments/folder/1787468337/item/819434194/view
[budaya_tionghua] Foto2 Bazaar Imlek ICAA di Los Angeles [5 Attachments]
-- Forwarded message -- From: Dr. Irawan drira...@indonesiamedia.com Date: 2010/2/23 Subject: Foto2 Bazaar Imlek ICAA di Los Angeles Kawan2 yb, Ini beberapa foto untuk share dengan teman2 Ternyata yang foto saya dengan miss , sentimen sehingga dicrop begitu, Foto lainnya menunjukan group Barongsay yang saya dirikan sejak tahun 1999, tentunya sudah ganti berganti pemain , sampai akhirnya nggak ada lagi yang main drum, maka saya harus turun tangan sendiri menabuh tambur. selebihnya adalah antrian pengunjung membeli makanan di stand. Kegiatan ini kami lakukan setahun sekali dan dibanjiri pengunjung sekitar 5000 an orang. sekali lagi selamat hari raya Sin Chia. salam, Dr.Irawan.
Re: [budaya_tionghua] RE: Buku Cina
Saya juga merasa memang ada kesengajaan yang sistematik. salam, Dr.Irawan. 2010/2/15 lkart...@peter.petra.ac.id Quoting Akhmad Bukhari Saleh absa...@indo.net.id absaleh%40indo.net.id : Mengingat ini penerbit besar yang established, dan kalau melihat konsistennya penggunaan kata itu di seantero buku maupun iklan promosinya, bukan hanya di judul saja, kelihatannya itu memang suatu pilihan yang by design, entah dengan tujuan apa. Cak Akhmad, Waktu saya tanya kenapa blunder menggunakan kata tersebut,mereka mengatakan sudah berkonsultasi dengan ahli bahasa.Saya nggak tahu siapa ahli bahasa yang dipakai sebagai konsultan. Secara komersial memang tidak menguntungkan.Pada saat launching didiskon 30%. salam loek's
[budaya_tionghua] Foto Klenteng di Amrik [4 Attachments]
Foto ini diambil dari Shi Lay Ze , di bilangan Hacienda Heights, County of Los Angeles, California. Foto ini memang diambil saat jelang tahun baru Imlek , tapi bukan yang sekarang. Saya akan mengirimkan bag 2 nya agar emailnya tidak terlalu besar. Semoga bermanfaat. salam, Dr.Irawan
[budaya_tionghua] Foto Klenteng amrik 2 [5 Attachments]
Sementara ini saja dulu , nanti kalau ada lagi saya kirim lagi. salam, Dr.Irawan.
[budaya_tionghua] Foto2 kegiatan Imlek di USA [5 Attachments]
Dibawah ini di attached foto2 dari peragaan busana Tionghoa yang dilakukan oleh warga Indonesia di USA saat perayaan tahun Baru Imlek . Untuk mahasiswa/wi yang tempohari mau ambikl skripsi barang kali ini bisa digunakan salam, Dr.Irawan.
Re: [budaya_tionghua] AYO SUMBANG ANJUNGAN BUDAYA TIONGHOA
Pak Tjandra G yb, Saya sudah lama pulang ke LA, saya hanya spent kira2 18 hari disana pada akhir december dan balik lagi ke LA january. Betul Hendy Chung , adalah salah satu pengurus juga di ICAA , yang setiap Bazaar Imlek selalu mengerahkan anak buahnya yang dari Kalbar untuk bervolunteer. Bahkan dia yang bawa Gus Dur berkunjung dan berceramah serta nginap di ICAA dulu. Hendy itu memang pria yang terpuji dan baik hati saya sangat kagum padanya. kalau omongan mandarinnya barangkali Liauw Pu Zhi. Kalau anda mau tilpon saya silahkan (626) 335 2899 , kalau call dari Indonesia silahkan call saat subuh. karena perbedaan jam kita adalah 15 jam. jadi harap maklum. Atau kalau interlocal mahal , biar saya yang call saja ke anda asal kasih tahu nomornya. Semoga majalah anda bisa bermanfaat bagi BT dan vice versa . salam, Dr.Irawan. 2010/2/8 Tjandra Ghozalli ghozalli2...@yahoo.com Kepada Yth bung Dr.Irawan, Terima kasih atas masukan dari Anda. Saya sering melihat wajah Anda di MI - saya masih terbilang famili dengan sdr Handy Chung (pengusaha kaca matadi US). Boleh saya tahu berapa lama Anda ada di Jakarta dan mungkin ada no HP yg bisa dihubungi? PS: Saat ini sy masih di luar kota mungkin besok atau lusa balik ke Jakarta RGDS, TG
Re: [budaya_tionghua] AYO SUMBANG ANJUNGAN BUDAYA TIONGHOA
Pak Tjandra Ghozali dan kawan2 yb, Omongan anda benar adanya bahwa generasi Tionghoa yang sekarang di Milis BT ini tidak lembek, bahkan terkesan agresif. Baru saja saya pulang dari mengunjungi kawan2 BT di Jakarta , saya merasa bangga , terharu , dan simpatik terhadap para shiang seng2 yang mungkin kalau pada jadul bisa digelar sebagai Shiu Chay. Pokoknya bukan main, nggak nyangka sama sekali. Betul anda harus bertemu dengan mereka, baru bisa merasakan kehebatan mereka. Mereka bahkan haus belajar, kendati buku2 literatur, dvd dan text booknya bukanlah barang yang murah. Saya selaku orang keturunan Tionghoa sangat bangga dan menghormati itu. Kalau misalnya saya disuruh Kui sama mereka saya juga mau dan bersedia dengan hati yang rela , macamnya kalau jadul harus kui jedukin jidat ke tanah seperti menghadapi Hwang Shang, yang mengucap Wan Shuei , Wan Shuei, wan, wan shuei, Owe juga kamguan. Karena apa ? Tidak lain tidak bukan, karena komitmen mereka terhadap preservasi kebudayaan Tionghoa untuk Indonesia. Mereka tidak ada yang paksa atau di-iming2 duit untuk melakukan itu. Saya sendiri masih ingat waktu di SD , kalau tidak ada ancaman rotan, boro2 saya mau menyelesaikan latihan tulis Cung Wen Ze. Padahal saya sekolah di JPP yang WNI dengan pelajaran bahasa mandarinnya sangat minim sekali. Sampai hari ini juga saya masih belum bisa baca dan nulis. Omongan Pak Tjandra juga Pu Chuo, tentang kalau keahlian itu tidak disyer keorang banyak juga sangat sayang sekali. Jadi Pak Tjandra betul, kalau bisa membantu penyiaran keahlian dari para Shiang Seng2 yang pakar ini, dimajalah anda , itu ada baiknya. Kami juga dari Indonesia media sudah melaksanakannya , dan yang terbaru ini adalah Tulisan dari Shiang Seng Ardian C . dari Bogor. yang bisa disimak disini. http://www.indonesiamedia.com/2010/02/03/selamat-tahun-baru-imlek-2561-atau-4707/ Semoga berkenan. Maap , kalo ada kata2 owe yang sala. salam, Dr.Irawan 2010/2/7 Tjandra Ghozalli ghozalli2...@yahoo.com Dear member, Owe menjadi merasa bersalah gara gara tulisan owe yang terlalu vulgar, sampai sampai para sianseng berpolemik begitu hebat. Owe rasa yang disampaikan oleh sianseng Suma dan sianseng Zhoufy, dua dua ada benarnya. Tiap orang memang memiliki sudut pandang yang berbeda. Namun di balik itu owe gembira ternyata di antara member budaya tionghua punya semangat untuk membela pandangannya dan tak gampang menyerah. Tadinya owe kira di kalangan warga Tionghoa sudah pada lembek, tidak punya ini semangat perjuangan gara gara dibekap oleh rezim orba, selama 35 tahun. Tapi dengan adanya komplein dari sianseng Suma, sianseng Zhoufy, sianseng Dipo, sianseng David Kwa, dan lain lain yang tidak bisa disebut satu persatu, owe jadi bangga kalau warga Tionghoa ternyata tidak lembek. Owe juga bangga melihat di munas PSMTI dan INTI kalau mereka membela daerah dan argumennya dengan sungguh sungguh, malah mau adu jotos segala (jangan ah) - itu artinya warga Tionghoa bukanlah warga yang lembek. Owe lihat pengetahuan para sianseng begitu luas dan hebat, sayang kalau cuma diketahui oleh member milis ini. Owe kepikiran kalau suatu waktu kita bisa duduk semeja - owe berharap pengetahuan sianseng ini dijadikan buah kalam di majalah POST yang pasti berguna bagi warga Tionghoa. Yang satu ahli dalam sejarah Tionghoa, satu lagi ahli dalam bidang musik, satu lagi ahli dalam bidang budaya. Owe bermimpi para sianseng bersedia duduk sebagai jajaran redaksi. Tapi mohon maaf kalau ajakan owe ini dianggap kurang sopan - owe tidak punya maksud apa apa selain menginginkan terjaganya martabat warga kita. Baiklah owe tutup dengan soja Gong Xi Fat Cay waduh owe sampe lupa nih mestinya Sin Chun Kiong Hie Thiam Hok Siu semoga kesalahan kesalahan owe di tahun silam, sianseng maafkan. RGDS. Tjandra G PS: Sepertinya kurang lengkap kalau sianseng Ophung tidak bergabung, beliau ini ahli masakan jadul Tionghua. Juga para sianseng lainnya, pintu terbuka lebar buat anda semua yang hobi tulis menulis.
Re: [budaya_tionghua] Foto-foto klenteng tua di Bangka Belitung facebook
Apakah butuh foto klenteng yang ada di Los Angeles ? Kalau perlu saya cariin. salam, Dr.Irawan 2010/2/7 bukjam buk...@bukjam.com Rekan-rekan sekalian, Sekadar informasi dari BUKJAM, bila ada yang membutuhkan foto-foto klenteng Tao Bangka Belitung silahkan join ke group facebook sejarah bangka belitung indonesia foto-foto di sana cukup lengkap. Sekian informasi dari BUKJAM. salam, Bukjam
Re: [budaya_tionghua] Re: Foto tentang Hari Raya Tiong Hoa [4 Attachments]
Bersama ini saya coba kirimkan foto2 lagi tentang aktivitas orang indonesia dalam rangka merayakan tahun baru IMLEK di Amerika - 03982- foto ini diambil saat Barongsay ICAA dipanggil main didalam Sanctuary , didepan altar gereja St Betnizi di bilangan Orange County, California. - 00073- foto ini menunjukan para panatua katolik warga Indonesia di Amerika, termasuk Romo/Pastur ingin menunjukkan kepada generasi muda kami agar tidak melupakan kebudayaan nenek moyangnya. Meja dengan buah dan lilin sebagai simbol penghormatan kepada leluhur di tahun baru Imlek. Perhatikan ketiga dari kiri, Romo juga ikut mengenakan pakaian tradisional Tionghoa. -04014- Anak2 Indonesia berpakaian tradisional Tionghoa (termasuk yg non Tionghoa) sangat gembira berpose dengan pemain Barongsay . Jadi ada juga warga yang bukan Tionghoa tapi sengaja membeli kostum tradisional Tionghoa guna ikut meramaikan perayaan Imlek bersama saudara2nya yang Indonesia Tionghoa. Disinilah hidup bertoleransi sangat kentara. Semangat Bhineka Tunggal Ika malah lebih kental di Luar negeri ketimbang di dalam negeri . Phenomena in tentunya patut dicermati . - 07665- Group Wushu dan Barongsay ICAA (Indonesian Chinese American Association ) di Los Angeles Segini dulu deh nanti kalau ada kesempatan dicariin lagi fotonya. salam, Dr.Irawan 2010/2/3 Lv ing...@yahoo.com makasih Dr.Irawan atas koleksi.. klo ada yang lain bisa siap ditampung lg.. thx --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com budaya_tionghua%40yahoogroups.com, Dr. Irawan drira...@... wrote: LV yb, Ini ada beberapa foto dari kegiatan IMLEK orang2 Indonesia di Los Angeles . yang pertama itu pada Bazaar IMLEK yang reguler diadakan oleh ICAA (Indonesian Chinese American Association) , Yang kedua adalah foto barongsay ICAA yang di panggil main di Gereja Katholik Orang Indonesia di Los Angeles . tapak Bishop sedang memberikan Angpao. Momentum ini untuk menepis isu2 bahwa orang Nasrani anti terhadap kebudayaan barongsay , yang sering disebut barongsay sebagai setan. (setidaknya ada beberapa pendeta yang berpndapat demikian . Kendati ada Pastor yang lulusan sekolah Amerika malah pernah sebagai pemain barongsay dilingkungan Klenteng Sam Po Kong dulunya. Jadi sikap dari masing2 orang Indonesia terhadap Imlek dan barongsay sangat beragam , dan itu harus di maklumi. semoga berguna untuk skripsi. Semua foto adalah dari dokumentasi majalah Indonesia Media. salam, Dr.Irawan. 2010/2/2 Lv ing...@... salam, saya mahasiswa design di UPH yang sedang mencari bahan berupa dokumentasi foto tentang kegiatan seputar hari raya Tiong Hoa di Indonesia sebagai bahan dari Tugas Akhir saya. Kepada bapak/ibu, ada yang mengetahui referensi dimana saya bisa dapat bahan dokumentasi ini. atau kalau ada koleksi dokumentasi ini, bisa di share ke saya.. THX...
Re: [budaya_tionghua] Foto tentang Hari Raya Tiong Hoa [2 Attachments]
LV yb, Ini ada beberapa foto dari kegiatan IMLEK orang2 Indonesia di Los Angeles . yang pertama itu pada Bazaar IMLEK yang reguler diadakan oleh ICAA (Indonesian Chinese American Association) , Yang kedua adalah foto barongsay ICAA yang di panggil main di Gereja Katholik Orang Indonesia di Los Angeles . tapak Bishop sedang memberikan Angpao. Momentum ini untuk menepis isu2 bahwa orang Nasrani anti terhadap kebudayaan barongsay , yang sering disebut barongsay sebagai setan. (setidaknya ada beberapa pendeta yang berpndapat demikian . Kendati ada Pastor yang lulusan sekolah Amerika malah pernah sebagai pemain barongsay dilingkungan Klenteng Sam Po Kong dulunya. Jadi sikap dari masing2 orang Indonesia terhadap Imlek dan barongsay sangat beragam , dan itu harus di maklumi. semoga berguna untuk skripsi. Semua foto adalah dari dokumentasi majalah Indonesia Media. salam, Dr.Irawan. 2010/2/2 Lv ing...@yahoo.com salam, saya mahasiswa design di UPH yang sedang mencari bahan berupa dokumentasi foto tentang kegiatan seputar hari raya Tiong Hoa di Indonesia sebagai bahan dari Tugas Akhir saya. Kepada bapak/ibu, ada yang mengetahui referensi dimana saya bisa dapat bahan dokumentasi ini. atau kalau ada koleksi dokumentasi ini, bisa di share ke saya.. THX...
Re: [budaya_tionghua] Time Machine = Pikiran Yang Melayang? (Was: Reinkarnasi)
Berbicara tentang ini apakah permainan Jelangkung (Chay Lan Sen) yang diadakan saat terang bulan , mengundang roh yang bergentayangan masuk ke keranjang , kemudian ditanya dan bisa memberikan jawaban secara menulis dengan pincil yang diikat di keranjang pasar itu , apakah dalam hal ini masih ada relevansinya dengan topik ini tidak ? BTW , Keranjang rotan itu tampaknya sekarang sudah nggak pernah kelihatan lagi yah.? Oh yah dipegangannya harus digantungkan kunci sebagai pemberat. lalu keranjang ditutup kain putih dan di pegang 2 orang , satu dikiri dan satu dikanan. Apakah kebudayaan ini masih ada sampai sekarang di Indonesia ? Merujuk pada namanya, Chay Lan Sen, (dewa keranjang sayur) harusnya ini masih termasuk Budaya Tionghoa. Apakah budaya asli atau merupakan derivat dari budaya lainnya ? . Harus ada mantera tertentu yang dibaca pada saat mengundang. Dan ketika kita mau selesai juga ada mantera atau doa tertentu yang menanyakan apakah masih mau terus atau sudah mau pulang. Tatkala terlibat pada perdebatan sengit dia tidak mau pulang , akibatnya itu keranjang bisa di lempar dan orangnya pada kabur. Serem juga yah ? salam, Dr.Irawan. 2010/2/2 Ophoeng opho...@yahoo.com Bung Zhou FY dan TTM semuah, Hai, apakabar? Sudah makan? Ikut nimbrung sedikit ajah... Menarik sekali teori yang Bung Zhou sampaikan. Saya pikir teori ini ada benarnya. Pernah ada satu film ttg 'reinkarnasi' yang dialami seorang wanita yang tinggal di satu kota kecil di AS, dia merasa dia adalah reinkarnasi dari seorang ibu yang meninggal ketika melahirkan di Scotlandia. Si ibu bisa menggambarkan secara detil peta kota di satu kota kecil yang tidak secara resmi masuk dalam peta(!) - untuk menggambarkan betapa terpencilnya kota itu. Bahkan dia bisa tahu nama-nama anak-anaknya, dari yang paling besar sampai yang paling kecil. Bahkan juga ingat ada hal-hal yang sangat spesifik yang dikatakan anak-anaknya, cuma berdua saja dengan ibu kandung mereka. Kalau dikaitkan dengan teori yang Bung Zhou sampaikan, mestinya si ibu itu mengalami 'kemasukan' memori si ibu yang meninggal karena melahirkan itu. Memori di otak kita, mungkin memang bisa melanglang buana, melayang-layang dan masuk ke memori seseorang secara kebetulan begitu. Time machine, sesuatu yang sering digambarkan dalam film-film, seperti Back to the Future atau Quantum Leap, kayaknya sih itu adalah 'permainan' atau ulah ingatan belaka. Anda bisa melanglang ke masa lalu lewat pikiran anda, ingatan anda. Kalau memang begitu kuatnya, bayangan masa lalu itu seperti sebuah film lama yang diputar kembali, anda bisa 'merasa'kan suasana waktu itu, aroma lingkungan saat itu. Bagaimana dengan 'ingatan' akan masa depan? Nah, ini yang juga jadi pertanyaan saya. Mungkinkah 'back to the future' itu adalah hasil 'kesimpulan' analisa pikiran kita, berdasarkan data pengalaman masa lalu, dan kemudian diciptakan kemungkinan masa depan akan menjadi seperti apa? Hehehe. sekedar iseng ajah nih ya. Salam makan enak dan sehat, Ophoeng BSD City, Tangerang Selatan --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com budaya_tionghua%40yahoogroups.com, zho...@... wrote: Ada sebuah teori: Setiap manusia pasti punya ingatan, ingatan inilah yg sebenarnya membentuk kesadaran sbg individu. Jika seorang kehilangan ingatan, dia akan menjadi individu yg lain. Seperti yg sudah dibuktikan, ingatan ini ternyata memiliki gelombang kekuatan yg bisa melintasi ruang, sehingga terjadilah apa yg dinamakan telepati: membaca dan menyampaikan pikiran dari jarak jauh. Setiap orang disinyalir memiliki kekuatan ini, hanya krn sesuatu hal potensi ini masih terhambat utk dieksplotasi. Nah, teori ini menyebutkan, bila seorang mati, gelombang ingatan ini tdk lantas lenyap, tapi berkelana di ruang hampa. Orang yg peka spt para mediator roh bisa menangkap mereka. Gugus ingatan ini terkadang bisa nyasar memasuki otak bayi yg baru lahir, bayi ini setelah dewasa menjadi memiliki ingatan orang lain yg sdh mati, inilah reinkarnasi! Jika dia masuk ke otak orang dewasa, terjadilah kasus kerasukan! Percaya tidak? Terserahlah. Tapi teori ini menarik.
Re: Bls: [budaya_tionghua] Re: AYO SUMBANG ANJUNGAN BUDAYA TIONGHOA
Saya rasa Azura -Mazda ada benarnya , dengan tanpa mengurangi hormat kami kepada para tokoh2 yang menyesalkan pembongkaran situs2 budaya Tionghoa jadul yang lalu. Jadi Pak Tjandra Gozhali juga jangan mendesak terus beliau2 ini yang masih emosi. Ibaratnya jangan ngebangunin macan tidur. Sebab mereka para tokoh2 budaya disini juga ada caranya sendiri untuk mempreservasi budaya Tionghoa. Sekarang yang penting agar panitia pembangunan itu coba approach ke pihak2 lainnya, dengan segala option yang mungkin bisa jalan , contoh ikut sertakan ormas lainnya , jangan hanya dikungkungi oleh satu ormas saja. Atau pihak2 swasta lainnya yang berminat , tentunya tidak ada free lunch, pokoknya dicari win-win solution. Saya hargai usaha Pak Tjandra membantu Pak Teddy, memang sebagai Post Media harus berbuat kearah itu. Semoga Post Media tetap langgeng. Untuk Pak David Kwa, mohon maaf kalau ada omongan owe yang sala Soja, Dr.Irawan., 2010/2/1 Azura-Mazda extrim_blue...@yahoo.com Menurut keterangan, Pa Harto menawarkan India Arap, masing-masing 1hektar. Tapi India Arap merasa tidak perlu membangun anjungan di sana. Reason aslinya, saya ndak tau. Karena para tokoh Tionghoa cenderung murah hati, ke 2 lahan itu dibeli. Harganya saya ga tau. Lalu ada penambahan tanah yg juga dibeli dari masyarakat setempat. Saya kira tidak ada paksaan. Yg ada negosiasi. Buktinya tidak pernah ada kabar bentrok warga vs pihak TMII. Dari 4 hektar itu, ada danau area parkir. Jadi bangunnnya sendiri tidak luas-luas amat. Soal nama-nama donatur, kita ini menghargai setiap budi yg diberikan oleh orang laen. Sekecil apa pun kemurahan hati ya harus dihargai. Salah satunya mungkin dengan mengukir nama-nama donatur. Tapi kalo sbagian orang Tionghoa saja tidak senang dengan adanya anjungan model begini, saya kira non-tionghoa mungkin juga ada yg berpikiran sama. Bisa memicu konflik sosial. Soal arsitektur Tionghoa, menurut bbrp orang tua petinggi PSMTI adalah semacam permintaan Pa Harto secara pribadi. Sebagai masyarakat yg patuh sama orang tua ya dituruti maunya pak Harto. Alasannya pun saya tidak tau. Entah berpikir ya identitas Tionghoa memang seperti itu. Apa salahnya? Saya pribadi tidak sino-phobic. Lebi menarik, kenapa India Arap menolak? Kalo analisanya konflik sosial, maka keputusan langkah pimpinan India Arap sudah tepat. Karena permintaan Pa Harto, maka pihak penyerang anjungan ini ya mestinya jangan maki si Tionghoa. Tapi coba pertanyakan ke Pa Harto sendiri donk Huangdi Bless U --- Pada *Sen, 1/2/10, dkhkwa dkh...@yahoo.com* menulis: Dari: dkhkwa dkh...@yahoo.com Judul: [budaya_tionghua] Re: AYO SUMBANG ANJUNGAN BUDAYA TIONGHOA Kepada: budaya_tionghua@yahoogroups.com Tanggal: Senin, 1 Februari, 2010, 2:51 AM Pa Tjandra, Yang owe dengar dari “sumber yang bisa dipercaya”, tanah aslinya adalah 1 ha, “Hebatnya anjungan ini luasnya 4,5 ha padahal anjungan lain paling besar 2 ha.” Tapi, karena tanah selebihnya dibeli dari penduduk entah dengan sukarela atau paksa “bahkan serah terima juga tak lancar karena harus membebaskan lahan tsb dari penduduk ilegal yg suka main keras. Untung pa Tedy juga pensiunan petinggi ABRI dan dibantu oleh beberapa orang donatur maka lahan tsb sekarang terbebaskan.” Jadi, kalau sekarang luasnya 4,5 ha, apa anehnya? Orang boleh beli koq, bukan pengasih babe ato yang semasa berkuasanya menindas orang TIONGHOA, untuk “menebus dosa”??? Bukankah kata pepatah, “ada uang, ada barang”? Luasnya yang jau melebihi anjungan dari daerah-daerah lain di Indonesia apa tidak dikhawatirkan menimbulkan kecemburuan sosial? Apalagi bangunan yang hendak dibuat adalah “main building Taman Budaya Tionghoa yg megah (ada pagoda segala dan danau buatan di kelilingi pohon Liang Liu yg indah utk perayaan Peh Chun).” Yang dibangun bukanlah replika dari gedung bekas kediaman tokoh masyarakat Anu dari daerah Anu di Indonesia, yang tak asing bagi sebagian orang, tapi sesuatu yang benar-benar asing, karena tidak ada di Indonesia, yang tukang-tukangnya “diimpor” langsung dari Tiongkok, sedangkan anjungan-anjungan lain toch mengambil contoh, misalnya, Keraton Yogyakarta yang memang aslinya benar-benar ada di Yogya. “Disain ini bukan replika dari rumah kuno para tuan tanah Tionghoa, tetapi sama sekali baru.” Kenapa bersikap “alergi” betul terhadap para tuan tanah atau pejabat TIONGHOA, sementara etnis LAIN biasa-biasa saja terhadap para pemimpin seperti para raja, sultan atau bupati mereka? Ataukah anjungan Tionghoa Indonesia isinya adalah replika Cikim-snia (Kota Terlarang) di Pakknia (Beijing), Danau Se’ou (Xihu) di Hangciu (Hangzhou), lengkap dengan pohon Yangliu-nya segala, Taman-taman Souciu (Suzhou), Pailau (Gerbang) dari Emui (Xiamen), dsb. Kalau orang mau melihat bangunan Tionghoa asli di Tiongkok, kenapa mereka harus ke Taman Mini? Kenapa tidak terbang saja langsung ke Beijing, Shanghai, Hangzhou, Suzhou, Xiamen, Guangzhou, Shenzhen? Di sana malah lebih
Re: [budaya_tionghua] Re: AYO heritage BUDAYA TIONGHOA. Pasar Baru Jkt. Pst.
Cuma mau nyaranin saja, kalau mau ngecet disikat dulu sampai bersih , kalau ada yg retak di bersihkan dan di dempul dulu, lalu di meni (cat dasar) , baru setelah kering lain waktu datang lagi diampelas dan dibersihkan lagi dan di cat finish . Kalau yg plituran yah kudu diplitur lagi . Jangan main timpa cat saja , nanti jadi mubazir pada ngelotok, atau seperti kulit buaya, Sebaiknya ada ahlinya yang profesional yang memberi arahan. Karena sayang kalau barang antik malah jadi rusak. Mudah2an memang sudah diatur demikian, salam, Dr.Irawan. 2010/1/31 ardian_c ardia...@yahoo.co.id yuk sekali2 kita ngecet rumah org owe seh mau aje ngecet rumah org apelage yg tua getu asal jgn ngecet rumah setan aje ya --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com budaya_tionghua%40yahoogroups.com, ibcindon ibcin...@... wrote: Ide yang bagus sekali tuh.. From: budaya_tionghua@yahoogroups.combudaya_tionghua%40yahoogroups.com [mailto:budaya_tionghua@yahoogroups.combudaya_tionghua%40yahoogroups.com] On Behalf Of Dipo Sent: Saturday, January 30, 2010 6:49 PM To: budaya_tionghua@yahoogroups.com budaya_tionghua%40yahoogroups.com Subject: [budaya_tionghua] Re: AYO SUMBANG ANJUNGAN BUDAYA TIONGHOA Ide yang menarik sekali. Mengenai tempat saya coba cari yang paling memungkinkan. Atau dari rekan2 ada ide lokasi yang bisa dibersihkan ? Asal jangan gedung di TMII ya. Salam --- In budaya_tionghua@yahoogroups.combudaya_tionghua%40yahoogroups.com mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.combudaya_tionghua%2540yahoogroups.com , ini rico! rico12410@ wrote: teman-teman, menanggapi info dari pak Eddy W.. mungkin akan lebih kongkrit kontribusi warga tionghoa, bila beramai-ramai mengunjungi Toko Kompak atau ruko di belakang Klenteng Boen Tek Bio. Kita undang (atau saweran) tukang untuk perbaikan, sambil bawa beberapa ember cat, kuas, amplas, dll. Makanan kecil, minuman ringan sebagai teman kerja juga tidak ketinggalan. Sambil gotong royong sederhana, ngobrol pengalaman turun temurun.. mestinya akan menyenangkan sekali kita hari itu.. dan tuan rumah merasa diperhatikan dan dihargai usahanya mempertahankan 'bangunan cerita' milik mereka itu. Bagaimana? pak Dipo, mungkin bisa bantu mengkoordinasikan? salam Posted by: eddy witanto eddypw@ eddypw Fri Jan 29, 2010 5:23 am (PST) Toko Kompak di Pasar Baru Jakarta Pusat sudah dalam kondisi mengkhawatirkan di dalamnya, bagian belakangnya sudah dalam ambang kehancuran. Itu rumah Mayor Tio Tek Ho bukan? Di dalamnya ada rooflight. Di belakang Klenteng Boen Tek Bio juga ada rumah-toko yang terbagi atas 3 blok, blok yg tengah punya rooflight dg sisi berhiaskan cerita klasik Tiongkok dengan pecahan keramik dan kayu berukir. eddypw
Re: [budaya_tionghua] Re: Reinkarnasi - - Bro Petrus
Ngomong2 soal reinkarnasi , saya mau syer sesuatu yang janggal dalam budaya masyarakat di Amerika. Herannya kalau ada yang bicara reinkarnasi diantara orang2 Indonesia kebanyakan yang tinggal di Amrik , mereka langsung menepis, dan menyatakan bahwa itu tidak ada , hidup ini hanya sekali saja !. Tapi kalau saya perhatikan kalau ngomongan itu ada diluar lingkunagn orang Indonesia , seperti bule, dan orang2 lainnya yang bukan orang indo. mereka sering ucapkan: 'You're not gonna get it until your next life . Yang berarti next life itu adalah kehidupan berikutnya. Dan ini sering diucapkan . Bahkan oleh orang bule yang statusnya tentu beragama lain dari Budha, Hindu maupun Islam. Dalam budaya kita biasanya, kami selalu berpikir kalau agama nasrani itu datangnya dari para bule2 itu. Karena kebanyakan dari missionaries itu adalah orang2 kaukasus. Saya hanya bingung saja. Tapi saya juga tidak mau menuai pertengkaran karena urusan ini. Saya hanya meninjau dari sudut budayanya saja. Kalau ada seseorang yang bisa menjelaskan secara ilmiah dan kepala dingin saya ingin mendengarnya/baca. Tapi kalau ini jadi argumentasi dogma, harap stop disini saja. Saya pribadi merasa penjelasan dari younginheart5000 cukup masuk akal. Salam, Dr.Irawan. 2010/2/1 Petrus Paryono petruspary...@yahoo.com Terima kasih atas pencerahannya. Cukup membuka wawasan saya. Saya akan coba belajar lebih lanjut, tapi tidak dengan tanya-jawab di milis ini. Saya kuatir kalau nanti keluar dari koridor milis Budaya Tionghua bakal disemprit he...he Salam, Petrus Paryono -- *From:* younginheart5000 crv...@yahoo.com *To:* budaya_tionghua@yahoogroups.com *Sent:* Mon, February 1, 2010 8:07:23 PM *Subject:* [budaya_tionghua] Re: Reinkarnasi - - Bro Petrus Petrus Paryono petrusparyono@ ... wrote: sebelumnya mohon maaf kalau posting ini tidak sesuai dengan Budaya Tionghua, karena saya tidak pernah mendapat didikan Budaya Tionghua.. Saya ingin bertanya untuk menambah wawasan saya yang masih sempit: 1. agama atau kepercayaan apa saja yang mengakui adanya reinkarnasi? 2. apakah reinkarnasi dapat berakhir? -- Anda bukan dari keluarga Tionghoa, jadi tak mendapat didikan budaya Tionghoa? By the way, apa urusan budaya Tionghoa dengan reinkarnasi? Untuk info anda (selanjutnya, mohon datang ke vihara untuk memperdalam pengetahuan anda, misalnya PusDikLat Buddha, Vihara Avalokitesvara: Jl. Mangga Besar 58, Jakarta Barat Telp. (021) 6294542, 6299551 Fax.(021) 6249984) Reinkarnasi dalam agama Buddha Dalam agama Buddha dipercayai bahwa adanya suatu proses kelahiran kembali (Punabbhava) . Semua makhluk hidup yang ada di alam semesta ini akan terus menerus mengalami tumimbal lahir selama makhluk tersebut belum mencapai tingkat kesucian Arahat. Alam kelahiran ditentukan oleh karma makhluk tersebut; bila ia baik akan terlahir di alam bahagia, bila ia jahat ia akan terlahir di alam yang menderitakan. Kelahiran kembali juga dipengaruhi oleh Garuka Kamma yang artinya karma pada detik kematiaannya, bila pada saat ia meninggal dia berpikiran baik maka ia akan lahir di alam yang berbahagia, namun sebaliknya ia akan terlahir di alam yang menderitakan, sehingga segala sesuatu tergantung dari karma masing-masing. Umat Buddhist tak menggunakan konsep re-inkarnasi, yang hanya dikenal dalam agama Hindu. Reinkarnasi dalam Hindu Dalam agama Hindu, filsafat reinkarnasi mengajarkan manusia untuk sadar terhadap kebahagiaan yang sebenarnya dan bertanggung jawab terhadap nasib yang sedang diterimanya. Selama manusia terikat pada siklus reinkarnasi, maka hidupnya tidak luput dari duka. Selama jiwa terikat pada hasil perbuatan yang buruk, maka ia akan bereinkarnasi menjadi orang yang selalu duka. Dalam filsafat Hindu dan Buddha, proses reinkarnasi memberi manusia kesempatan untuk menikmati kebahagiaan yang tertinggi. Hal tersebut terjadi apabila manusia tidak terpengaruh oleh kenikmatan maupun kesengsaraan duniawi sehingga tidak pernah merasakan duka, dan apabila mereka mengerti arti hidup yang sebenarnya Dalam filsafat agama Hindu, reinkarnasi terjadi karena jiwa harus menanggung hasil perbuatan pada kehidupannya yang terdahulu. Pada saat manusia hidup, mereka banyak melakukan perbuatan dan selalu membuahkan hasil yang setimpal. Jika manusia tidak sempat menikmati hasil perbuatannya seumur hidup, maka mereka diberi kesempatan untuk menikmatinya pada kehidupan selanjutnya. Maka dari itu, munculah proses reinkarnasi yang bertujuan agar jiwa dapat menikmati hasil perbuatannya yang belum sempat dinikmati. Selain diberi kesempatan menikmati, manusia juga diberi kesempatan untuk memperbaiki kehidupannya (kualitas). Jadi, lahir kembali berarti lahir untuk menanggung hasil perbuatan yang sudah dilakukan. Dalam filsafat ini, bisa dikatakan bahwa manusia dapat menentukan baik-buruk nasib yang ditanggungnya pada kehidupan yang selanjutnya. Ajaran ini juga memberi optimisme
Re: [budaya_tionghua] Re: AYO SUMBANG ANJUNGAN BUDAYA TIONGHOA
Kawan2 yb, Pembongkaran dan pengkangkangan bangunan CN memang menjadikan banyak masyarakat Tionghoa kecewa , itu dapat dimengerti. Sehingga ada yang bilang dosa dari petaka itu ditanggung oleh salah satu puteranya yang turut sebagai penumpang yang menghempas kedalam gedung WTC saat 9/11. Semua itu telah berlalu , yang terjadi sudah terjadi. Yang paling penting sekarang adalah kita tetap harus move forward, dan memastikan langkah-langkah apa yang harus diambil agar hal seperti itu, dan derivatnya tidak akan terjadi lagi. Bagi panitia pembangunan anjungan BT juga harus bekerja lebih keras, untuk menarik simpatik masyarakat lagi guna mendukung proyek ini. Disini saya lihat ada 2 kendala, yang pertama adalah kendala finansial, dan kedua kendala yang tak kalah pentingnya adalah kendala dukungan moral dari masyarakat Tionghoa secara luas. Dalam hal meredam kekecewaan masyarakat atas terbongkarnya situs2 bangunan tradisi Tionghoa Indonesia selama ini. Menurut hemat saya untuk urusan finansial tetap harus diperjuangkan dananya datang dari Konglomerat. Nanti bila sudah hampir selesai , maka saatnya tokoh2 masyarakat budaya dirangkul kembali agar mendapatkan dukungan yang lebih sempurna. BTW bangunan sejenis CN , pernah saya lihat fotonya pada pameran foto Chinese Association dari Taiwan . Mungkin Bung Rinto tahu itu. Nanti kalau saya dapatkan kembali dari file saya akan saya share disini. Namun foto itu hanya menampakkan Front Elevation , Konfigurasinya sangat mirip . Apakah gedung itu masih eksis di Taiwan ? mungkin nanti Bung Rinto bisa verify. 2010/1/28 sumamihardja sumamihar...@yahoo.com Sebenarnya gedung CN posisi historisnya tidak begitu jauh dibandingkan dengan satu dari saudara-saudara-nya. Gedung CN tadinya didirikan bersamaan dengan dua gedung lainnya di sepanjang jalan Gajah Mada (sekarang) sebagai milik dari keluarga besar Khouw. Khouw Kim An adalah penghuni gedung CN itu, sementara dua lainnya ditempati oleh saudara-saudaranya. Arsitekturnya bisa dikatakan sama dan menawan. Masalahnya, gedung yang satu yang sempat disewakan menjadi kedubes RRT, disikat tahun 1966 dan dinasionalisasi untuk kemudian dibongkar dan diubah fungsinya, yang lainnya juga kabarnya terkena perusakan dan kemudian dijual lalu menjadi pertokoan (atau SMA 2, salah satunya benar, cuma tertular dengan yang eks kedubes. Catatan saya belum ketemu dalam waktu singkat ini). Jadinya, tinggal CN itulah satu-satunya gedung lux Tionghoa era akhir abad ke-19 selain rumah keluarga Souw di Perniagaan dan gereja Santa Maria de Fatima di dekat Petak Sembilan. Kalau dari sisi kualitas, gedung keluarga Khouw ini adalah nomor 1-nya di masa itu untuk wilayah Batavia baik dari sisi kualitas arsitektur, bahan penyusunnya, perangkat meubel, bangku batu, ubin batu, singa batu, kaligrafi dan ukiran yang dibuat di sana serta luas bangunannya. Kalau di Tangerang, rumah Oey Giok Koen adalah yang paling top, namun sepembandingan saya, masih sedikit kalah kelas dibandingkan milik keluarga Khouw ini. Meski demikian, gedung CN ini memiliki sejarah kuat sebagai rumah dari Majoor der Chineezen terakhir di Batavia (1910-1942 karena Jepang dan tidak berlanjut setelah Proklamasi), yaitu Khouw Kim An yang meninggal dalam tawanan Jepang di Cimahi tahun 1945. Selain Majoor (jabatan tertinggi saat itu), KKA juga merupakan seorang pendiri THHK. Tahun 1910-19300 dia juga menjadi ketua Kong Koan Batavia dan tahun 1918 mendirikan Bataviaasche Bank. Tahun 1928 ia ikut mendirikan Chung Hwa Hui. KKA juga mendapatkan sejumlah bintang penghargaan dari Belanda. Rumahnya di CN itu digunakannya untuk mengadakan pertemuan-pertemuan baik dengan petinggi Tionghoa maupuun dengan kalangan pembesar lain (Belanda, Jawa, Sunda dan sebagainya), termasuk ketika didirikan klub olah raga dan seni budaya Sin Ming Hui. Dari sisi historis, itulah rumah Majoor der Chineezen. Dari sisi selanjutnya, sepeninggal KKA, rumah itu dijadikan tempat pertemuan kalangan Tionghoa, apalagi pada masa bergejolak 1945-1947 lewat kejadian gedoran dan kerusuhan Tangerang. Kerusuhan ini ada beberapa gelombang, namun yang terbesar terjadi tahun 1946-1947, menyusul kejadian serupa di sejumlah daerah seperti Medan (1945-1946), Tasikmalaya, Garut, Kuningan, Cirebon dan sekitarnya (1946) dan di daerah-daerah lainnya di pulau Jawa (salah satunya direkam oleh Tjamboek Berdoeri di Malang). Tim yang berangkat ke Tangerang di bawah perintah Soekarno memintakan ijin untuk menampung pengungsi tersebut dengan kawalan tentara rakyat yang tunduk kepada Soekarno ke rumah alm. KKA ini. Dengan demikian, rumah KKA ini menjadi saksi bagaimana pergolakan sosial-politik di Indonesia dari awal abad ke-20 (THHK) hingga masa kemerdekaan dan kemudian pemunculan orde baru, yang kesemuanya mempengaruhi kedudukan dan keamanan kalangan Tionghoa di Indonesia. Masalahnya, seperti apa yang sudah saya tulis di thread yang dulu, gedung bersejarah ini justru dihancurkan oleh kalangan Tionghoa
Re: [budaya_tionghua] Pelurusan Indonesia Media
Bapak Tjandra Ghozalli yb, Nggak apa2 koq , kita'kan satu kolega dibidang itu. Tentang koran lainnya , memang kami banyak sekali berafiliasi dan bersindikasi. seperti IDN (International Daily News) yang kalau bahasa mandarinnya disebut Guo Zi Re Bao, Indopos, Jawa Pos group dan lainnya , termasuk majalah di Australia yang dulunya bernama Gamelan , lalu jadi Ozindo, dan banyak lagi. Tapi nama Harian Indonesia saya belum pernah dengar lagi (dulu itu 'kan punya Bakin). IDN mempunyai printing Plant di LA juga, namun kami tidak nyetak disana. Saya senang sekali kalau ada kawan2 yang mengadakan media cetak atau siar, Karena banyak aspirasi yang tidak tertampung oleh koran yang lain, mungkin kami bisa bantu. Demikianlah seharusnya dalam implementasi kehidupan demokrasi. Dulu waktu Pak Mochtar Ryadi datang ke LA kita sempat berbincang dan dia cukup kagum terhadap Indonesia Media , saya katakan kalau mau memperjuangkan kesetaraan maka kita harus punya media, jangan hanya dagang saja. Sepulangnya dia dari AS , langsung Suara Pembaruan dibelinya dan berkembang terus dengan koran bahasa Inggerisnya juga. Pak Tjiputra juga pernah menemui saya untuk tukar pikiran, beliau juga dari Tempo ternyata. Pak Gunawan Mohamad juga pernah saya temui untuk minta masukan , ketika itu saya jumpai beliau di apartementnya di daerah Santa Monica. Beliau bilang bahwa sebagai media cetak harus memberitakan secara seimbang, dan mendengarkan suara hati rakyat banyak. Mendirikan media cetak , sebenarnya tidak terlalu sulit, yang sulit adalah memeliharanya supaya langgeng terus. Untuk itu kita harus banyak mendengar dari pada bicara . Saya kagum dan senang kalau Pak Tjandra bisa membantu PSMTI pada proyek Anjungan Budaya Tionghoa di TMII, saya juga pernah berkunjung kesana dan meliput . Bahkan BrigJen Purn Teddy Jusuf dan isteri waktu ke LA juga titip untuk membantu project ini. Project itu bukan kecil, namun donatur masih sulit di motivasi. Harus cari terobosan baru, dan itu harus dipikirkan . Saya mencontoh dengan project Pa Hoa , yang dibangun oleh Sumarecon dengan para donatur. Mengapa Pa Hoa dalam waktu singkat dapat mengetuk hati donatur ? Tentu ada banyak perbedaan. Maka harus dicari common groundnya . Mudah2an lancar. Salam kepada Pak Teddy. salam, Dr.Irawan. 2010/1/28 Tjandra Ghozalli ghozalli2...@yahoo.com Yth Dr.Irawan, Thanks atas pencerahannya. Dalam artikel saya - saya gunakan kata konon karena saya sendiri masih sangsi atas info seorang kawan bahwa majalah Indonesia Media di cetak di Indonesia satu grup dengan koran chinese Harian Indonesia, ternyata tidak demikian. Sekali lagi terima kasih atas pelurusannya. RGDS.TG --- On *Thu, 1/28/10, drirawan1 drira...@indonesiamedia.com* wrote: From: drirawan1 drira...@indonesiamedia.com Subject: [budaya_tionghua] Pelurusan Indonesia Media To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Thursday, January 28, 2010, 3:54 PM Pelurusan Indonesia Media Bapak Tjandra Ghozali dan kawan2 yb, Pertama, terimakasih atas perhatian anda terhadap Indonesia Media, dan aktivitas masyarakat Indonesia di Los Angeles dan sekitarnya. Ada banyak hal yang Bapak beritakan rupanya masih kurang tepat , untuk itu saya rasa sebaiknya diluruskan agar tidak terjadi penafsiran yang berbeda, dan mengurangi kemungkinan salah kaprah dikemudian hari. Mengenai majalah IM yang terbit dwiminggu bisa diambil gratis ditempat2 yg anda sebut itu betul adanya, hanya majalah yang kami cetak sebanyak 15.000 copies setiap kali terbitnya tidak dicetak di Indonesia. Dari akal sehat hal itu tidak mungkin karena masa proses kami dipercetakan adalah 11 jam paling lama , yang berarti file kami sejak masuk di kamar pengolahan data ke Plat cetak , sampai majalah itu selesai dicetak , di bundel dan di ikat diatas pallet , dan siap diedarkan adalah 11 jam. Sedangkan transportasi tercepat dari Indonesia ke LAX adalah 19 jam . Disamping itu forwarding pesawat dengan cargo 1,8 ton , itu ongkosnya berapa ? Seandainya di Indonesia cetaknya gratis juga tidak mungkin punya, belum lagi ketepatan waktunya . Jadi kalau langganan dari Indonesia itu harusnya murah, jelas tidak mungkin, karena perangkonya memang sudah mahal mendekati $ 4, kalau dikalikan 24 saja jadi $96 , padahal ongkos berlangganannya saja masih $90. Berarti masih di subsidi. Mungkin saja kalau ada majalah yang terbit hanya sebulan sekali dan mencetak dalam jumlah sedikit , itu mungkin lebih ekonomis cetak di Indonesia . Tapi untuk Indonesia Media yang telah terbit tanpa tersendat selama 12 tahun , dari pertama kali terbitnya selalu dicetak di percetakan besar di Amerika. Mengenai kalau dahulu isinya agak miring , tapi sekarang setelah CW pulang ke Indo jadi pujian2 , itu juga tidak benar adanya. Mengapa ?? Karena kami semua memang dulu tidak terbiasa dengan bicara terus terang pada zaman ORBA, jadi sekali ada keluhan mengenai HAM , dan kritik kepada pemerintah, lalu itu dianggap miring. Padahal sekarang lebih banyak lagi
Re: [budaya_tionghua] Re: AYO SUMBANG ANJUNGAN BUDAYA TIONGHOA
Pak David Kwa yb, Saya sangat mengerti kegemasan Pak David , juga mungkin banyak kawan2 lainnya macam Ir. Hendra Lukito dari UNTAR , jadi agaknya penyandang dana atau donatur harus tampil dari para konglomerat dari pada rakyat umum kebanyakan kalau begitu, agar pembangunan Anjungan BT itu bisa cepat selesai. Terimakasih atas keterusterangan dari Pak David Kwa, sehingga pimpro bisa mengatur strategi yang tepat dalam pencarian dana untuk ABT tsb. salam, Dr.Irawan 2010/1/28 dkhkwa dkh...@yahoo.com Pak Tjandra, Menurut owe, hal itu belum miris. Sebenarnya, kalau mau dibilang miris, yang miris seharusnya ya kita-kita ini, yang harus menyaksikan satu per satu bangunan heritage Tionghoa, yang tua, indah, dan bersejarah, harus menerima kenyataan sangat pahit, satu per satu dihancurkan oleh tangan-tangan konglomerat (Tionghoa?) yang begitu rakus mengincar nilai ekonomis tanahnya, untuk dijadikan hotel-apartemen, dlsb. Rasanya belum pudar dari ingatan kita bagaimana “ramainya†dimuat di koran-koran (baca a.l. berita-berita di Kompas dan Warta Kota) mengenai kasus pembongkaran bangunan samping dan belakang (side and back buildings) bekas Gedung Kediaman Mayor Tionghoa Batavia Khouw Kim An, yang kemudian dijadikan gedung perkumpulan (clubgebouw) Sin Ming Hui (selanjutnya menjadi Candra Naya), disamping juga pernah menampung korban Kerusuhan Tangerang 1946, di Jl. Gajah Mada 188. Apalagi saat itu pak Tedy Yusuf selaku ketua salah satu PSMTI ternyata bukannya melindungi, sebagaimana diharapkan, sebaliknya malah turut mendukung pembongkaran. Dengan kapasitas beliau sebagai ketua umum PSMTI waktu, tentunya beliau punya pengaruh di kalangan Tionghoa untuk menyelamatkan Sin Ming Hui dari kehancuran. Meski ada suara-suara protes dari pihak pecinta heritage, namun tetap hal itu tidak mampu membuat yang bersangkutan bergeming. Belum lagi, yang terakhir, penghancuran sama sekali hingga rata dengan tanah bekas Gedung Kapitan Tionghoa Oey Djie San di Karawaci, Tangerang. Lagi-lagi, ketika berbagai pihak, termasuk non-Tionghoa pecinta heritage, berteriak-teriak agar bangunan bersejarah tempat penampungan korban Kerusuhan Tangerang 1946 itu diselamatkan, pihak Tionghoanya sendiri, termasuk pak Tedy Yusuf, tetap tidak bereaksi. Padahal bangunan itu merupakan yang termegah di kawasan Tangerang, dengan arsitektur Indisch sekaligus Tionghoanya. Dengan hancurnya bangunan-bangunan tersebut, yang terjadi adalah penghancuran aset-aset budaya Tionghoa. Masyarakat menjadi lupa akan sejarah dan budaya. Masyarakat tidak tahu, misalnya, bahwa atap Ekor Walet itu bukan hanya dipakai di kelenteng, tapi juga pada kediaman para pejabat Tionghoa yang diangkat Belanda, yakni para mayor, kapitan, dan letnan Tionghoa tadi. Sungguh miris, ketika di negara tetangga kita Singapura dan Malaysia bangunan-bangunan bersejarah dibeli dan dikembalikan ke kejayaannya semula, lalu dijadikan museum (bekas rumah Cheong Fatt Tze, bekas rumah Kapitan China Chung Keng Kwee di Penang, bekas rumah Tun Tan Cheng Lock di Melaka, misalnya), maka yang terjadi di kita adalah penghancuran demi penghancuran. Ironisnya, setelah berbagai aset budaya dihancurkan, didirikanlah berbagai bangunan baru oleh beragam komunitas Tionghoa, tentunya dengan dana yang tidak sedikit. Apakah tidak terbalik, menyelamatkan apa yang bisa diselamatkan terlebih dahulu, baru kemudian membangun yang baru? Bukankah itu yang seharusnya dilakukan oleh beragam komunitas Tionghoa yang mampu membangun di Taman Mininya babe ato yang menindas Tionghoa semasa berkuasa? Jadi, kalau sekarang diharapkan sumbangan dari para member milis, owe rasa lebih baik dana yang ada dimanfaatkan untuk menyelamatkan berbagai aset budaya Tionghoa berupa beragam bangunan tua di berbagai kota di seluruh Indonesia sebelum tinggal cerita. Seperti yang dilakukan terhadap bekas Kediaman Mayor Tionghoa Tjong A Fie di Kesawan, Medan. Owe rasa di seluruh Indonesia masih banyak bangunan-bangunan tua Tionghoa, yang bagus-bagus tapi kondisinya memprihatinkan, yang menanti uluran tangan para penyelamat Tionghoa dan non-Tionghoa, seperti, owe dengar, bekas kediaman Kapitan Cina Palembang yang memprihatinkan. Atau orang Tionghoa sama sekali sudah tidak peduli akan aset budayanya sendiri? Yang ada hancurkan saja, yang belum ada bikin baru, begitu!!! Paduli teuing!!! Muhun maap seandeh owe punya kata-kata ada yang sala. Kiongchiu, DK --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com budaya_tionghua%40yahoogroups.com, Tjandra Ghozalli ghozalli2...@... wrote: Dear members, Saya percaya banyak member yang belum tahu kalau di Taman Mini Indonesia Indah ada anjungan Budaya Tionghoa Indonesia. Hebatnya anjungan ini luasnya 4,5 ha padahal anjungan lain paling besar 2 ha. Kita sebagai member millis ini patut bangga akan anjungan Budaya Tionghoa Indonesia. Sayangnya di atas tanah tersebut belum dibangun main building yang dibangun baru sub building yang kecil kecil (sumbangan
Re: [budaya_tionghua] SINERGI majalah + 12-2009. PIONIR , NABIL ??
Pak Sugiri yb, Untuk kontak majalah Pionir bisa hubungi disekolah Pa Hoa di Gading Serpong. Bapak Tjiong Thiam Siong Untuk IM kalau tidalk mau berlangganan pakai online saja gratis. Padahal disini juga gratis , tapi ongkos kirimnya ke Indo yg minta ampun hampir $4 per majalah setiap kali kirim . Sebenarnya uang langganan ke LN sudah di subsidi . Jadi kalau ada yg langganan dari LN kami juga rugi. Kalau lembaga Nabil boleh tanyakan pak Eddy Lembong atau Ibu Nancy Widjaya. kabarnya INTI juga ada majalah kalau nggak salah Era Baru , untuk jelasnya tanyakan langsung kepada Pak Benny G. Setiono , mungkin beliau anggota di e group ini juga. kalau di Hongkong majalah Indonesia Actual , diterbitkan oleh HKSIS, tapi nggak tahu juga sekarang bagaimana nasibnya menyusul Bpk Chan CT lagi ngambek . Yah itu saja yang saya tahu semoga berguna. salam, Dr.Irawan. 2010/1/26 ibcindon ibcin...@rad.net.id Dr Irawan y.b., Apakah Dr tahu alamat majalah Pionir ? Agaknya lembaga Nabil juga menerbitkan majalah , barangkali ada yang tahu ? Kalau Indonesia Media , mahaL banget langganannya jika dihitung ke rupiah ……. L( Terima kasih untuk perhatian dan infonya. Salam erat, Sugiri. *From:* budaya_tionghua@yahoogroups.com [mailto: budaya_tiong...@yahoogroups.com] *On Behalf Of *Dr. Irawan *Sent:* Tuesday, January 26, 2010 2:09 PM *To:* budaya_tionghua@yahoogroups.com *Subject:* Re: [budaya_tionghua] SINERGI majalah + 12-2009 Kalau mau coba info ke majalah Pionir, tapi mungkin lebih condong ke majalah intern Pa Hoa (THHK), Lainnya majalah umum yang mencoba mengakomodasi hal senada adalah Majalah Biweekly Indonesia Media , www.indonesiamedia.com terbit di Amerika Utara dengan oplah 15.000 setiap kalinya . Gratis untuk kantong2 komunitas indonesia di Amrik. Kalau mau sumbang tulisan silahkan . salam, Dr.Irawan. 2010/1/25 ibcindon ibcin...@rad.net.id Majalah Sinergi tutup usia bulan Desember 2009 yang lalu. Apakah ada rekan yang tahu terbitan majalah apa yang masih muncul teratur dengan isinya mirip , mengenai ke Tionghoa an di Indonesia ? Terima kasih sebelumnya.. *From:* budaya_tionghua@yahoogroups.com [mailto: budaya_tiong...@yahoogroups.com] *On Behalf Of *Dr. Irawan *Sent:* Tuesday, January 26, 2010 11:55 AM *To:* budaya_tionghua@yahoogroups.com *Subject:* Re: [budaya_tionghua] Komik Put On tahun 1957 Neng Uly yg manis, Kalau mau dicoba cari , coba anda pergi ke Asemreges Pas turun nyebrang jalan kereta dari Karang Anyar kejalan Asemreges disana banyak gang2 kecil (sebelah kanan dari pintu kereta) Coba anda tanya sama orang2 tua disana dimana rumahnya Janda penulis Put On. Anda bisa diantar kerumahnya masuk gang adanya disebelah kiri. Kalau si Tantenya jarang mau terima tamu , cari saja mantu nya. Atau anda bisa minta keterangan dari redaksi Sinergi. semoga dapet, salam, Dr.Irawan. 2010/1/25 ulysee_me2 ulysee_...@yahoo.com.sg Teman temin, numpang tanya, Adakah yang punya atau mengetahui siapa yang punya komik Put On tahun 1957? Satu Apeq mengkoleksi Put On, copy dari arsip nasional, sudah dipunya semua, tapi yang tahun 1957 (yang terbit di koran Sin Po dari Januari sampe desember) katanya digunting orang, bolong semua sehingga Apeq tidak punya copy/foto nya. Berhubung soal Komik PUT ON gue inget pernah dibahas disini, maka gue berharap, siapa tah...ada yang bisa bantuin apeq untuk melengkapi koleksinya. Trims sebelum dan sesudahnya. *Uly
Re: [budaya_tionghua] Komik Put On tahun 1957
Neng Uly yg manis, Kalau mau dicoba cari , coba anda pergi ke Asemreges Pas turun nyebrang jalan kereta dari Karang Anyar kejalan Asemreges disana banyak gang2 kecil (sebelah kanan dari pintu kereta) Coba anda tanya sama orang2 tua disana dimana rumahnya Janda penulis Put On. Anda bisa diantar kerumahnya masuk gang adanya disebelah kiri. Kalau si Tantenya jarang mau terima tamu , cari saja mantu nya. Atau anda bisa minta keterangan dari redaksi Sinergi. semoga dapet, salam, Dr.Irawan. 2010/1/25 ulysee_me2 ulysee_...@yahoo.com.sg Teman temin, numpang tanya, Adakah yang punya atau mengetahui siapa yang punya komik Put On tahun 1957? Satu Apeq mengkoleksi Put On, copy dari arsip nasional, sudah dipunya semua, tapi yang tahun 1957 (yang terbit di koran Sin Po dari Januari sampe desember) katanya digunting orang, bolong semua sehingga Apeq tidak punya copy/foto nya. Berhubung soal Komik PUT ON gue inget pernah dibahas disini, maka gue berharap, siapa tah...ada yang bisa bantuin apeq untuk melengkapi koleksinya. Trims sebelum dan sesudahnya. *Uly
Re: [budaya_tionghua] SINERGI majalah + 12-2009
Kalau mau coba info ke majalah Pionir, tapi mungkin lebih condong ke majalah intern Pa Hoa (THHK), Lainnya majalah umum yang mencoba mengakomodasi hal senada adalah Majalah Biweekly Indonesia Media , www.indonesiamedia.comterbit di Amerika Utara dengan oplah 15.000 setiap kalinya . Gratis untuk kantong2 komunitas indonesia di Amrik. Kalau mau sumbang tulisan silahkan . salam, Dr.Irawan. 2010/1/25 ibcindon ibcin...@rad.net.id Majalah Sinergi tutup usia bulan Desember 2009 yang lalu. Apakah ada rekan yang tahu terbitan majalah apa yang masih muncul teratur dengan isinya mirip , mengenai ke Tionghoa an di Indonesia ? Terima kasih sebelumnya.. *From:* budaya_tionghua@yahoogroups.com [mailto: budaya_tiong...@yahoogroups.com] *On Behalf Of *Dr. Irawan *Sent:* Tuesday, January 26, 2010 11:55 AM *To:* budaya_tionghua@yahoogroups.com *Subject:* Re: [budaya_tionghua] Komik Put On tahun 1957 Neng Uly yg manis, Kalau mau dicoba cari , coba anda pergi ke Asemreges Pas turun nyebrang jalan kereta dari Karang Anyar kejalan Asemreges disana banyak gang2 kecil (sebelah kanan dari pintu kereta) Coba anda tanya sama orang2 tua disana dimana rumahnya Janda penulis Put On. Anda bisa diantar kerumahnya masuk gang adanya disebelah kiri. Kalau si Tantenya jarang mau terima tamu , cari saja mantu nya. Atau anda bisa minta keterangan dari redaksi Sinergi. semoga dapet, salam, Dr.Irawan. 2010/1/25 ulysee_me2 ulysee_...@yahoo.com.sg Teman temin, numpang tanya, Adakah yang punya atau mengetahui siapa yang punya komik Put On tahun 1957? Satu Apeq mengkoleksi Put On, copy dari arsip nasional, sudah dipunya semua, tapi yang tahun 1957 (yang terbit di koran Sin Po dari Januari sampe desember) katanya digunting orang, bolong semua sehingga Apeq tidak punya copy/foto nya. Berhubung soal Komik PUT ON gue inget pernah dibahas disini, maka gue berharap, siapa tah...ada yang bisa bantuin apeq untuk melengkapi koleksinya. Trims sebelum dan sesudahnya. *Uly
[budaya_tionghua] test
test just ignore
Re: [budaya_tionghua] Re: (butuh info) potehi di jakarta; Pementasan Poutehi
Dulu sekitar tahun 60an saya pernah nonton wayang Potehi , yang juga dinamakan wayang Klitik, di Klenteng Toasebio , dan di Klenteng Kim Tek Yan Petak sembilan. Boleh coba ditanya apakah mereka masih punya sisa2 dalangnya disana. Kalau di Klenteng Toasebio yang tembus ke Blandongan pinggir kali itu, rasanya ada kelompok keseniannya, Pada tahun 2007 saya masih lihat ada kelompok musik Tionghoa seperti Erl Hu dan Khiem yang dimainkan oleh sekelompok orang disana, salam, Dr.Irawan. 2010/1/19 dkhkwa dkh...@yahoo.com Sdri Maya, Saya tak tahu dimana ada pementasan Wayang Poutehi dalam waktu dekat ini. Mungkin ada rekan-rekan lain yang bisa memberi info? Yang saya dengar, Kelenteng Hong Tik Hian 鳳德è»' di Jl. Dukuh 11/2, Kampung Dukuh, Surabaya, secara rutin sering (atau selalu?) mengadakan pementasan rutin di sebuah altar permanen, begitu pula Kelenteng Kwan Sing Bio é—œè –å»Ÿ di Tuban. Di Jakarta dan Jawa Barat agak jarang pertunjukan Wayang Poutehi, lebih banyak di Jawa Timur dan Jawa Tengah, utamanya pada hari ulang tahun (snejit çŸæ—¥) dewa utama sebuah kelenteng atau hari besar keagamaan lainnya. Fyi, di Bogor tahun 2009 lalu, pak Thio Tiong Gie å¼µå¿ ç¾© dan rombongan malah pernah diundang untuk mentas dalam rangka Sembahyang Pertengahan Bulan Tujuh (Chitgueq Pnua ä¸ƒæœˆå Š). Khusus dalam pementasan ini, kursi di jajaran paling depan sengaja dikosongkan bagi para leluhur yang sengaja diundang untuk menonton pertunjukan ini. Jadi, selain untuk “orang kasar†seperti kita, Wayang Poutehi juga dipentaskan bagi mereka yang telah “menjadi orang halus†. Dalang wayang Poutehi yang terbanyak justru berada di Jawa Timur, yang semuanya justru termasuk dalam kelompok etnis Jawa, sementara yang Tionghoa tinggal satu-satunya, yakni Dalang Utama Thio Tiong Gie dengan Asisten Dalang Tan Gee Swie dari Semarang, Jawa Tengah. Kiongchiu 拱手, DK --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com budaya_tionghua%40yahoogroups.com, bebek_ceper bebek_ce...@... wrote: Halo pak David Kwa, Saya kok jadi penasaran pengen lihat pertunjukan potehi ini. Apakah pak David tahu dimana saya bisa menontonnya di Jakarta? Salam Maya --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com budaya_tionghua%40yahoogroups.com, dkhkwa dkh...@... wrote: Karena pak Thio Tiong Gie orang Cuanciu―beliau masih pandai bertutur dalam dialek ini―jadi beliau secara spontan kerap memakai istilah-istilah dialek Cuanciu dalam pertunjukan wayangnya. Kiongchiu, DK --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com budaya_tionghua%40yahoogroups.com, King Hian king_h...@... wrote: Yang menarik: penulisan Cu Hun Thaicu ternyata tidak menggunakan dialek Ciangciu, seperti yang umum dipakai di Jawa. Krn dalam dialek Ciangciu seharusnya ditulis Cu Yin Thaicu (ejaan lama: Tjoe Ien Thay Tjoe). kiongchiu, KH From: dkhkwa dkhkwa@ To: budaya_tionghua@yahoogroups.com budaya_tionghua%40yahoogroups.com Sent: Fri, January 15, 2010 8:14:51 AM Subject: [budaya_tionghua] Re: Mohon Bantuan untuk Penulisan Nama Hokkian ke Huruf Tionghoa Sdri Olive, 1. Tidak ada huruf MANDARIN, begitu pula tidak ada huruf HOKKIAN, HAKKA (KHEQ), KWONGFU, TIOCIU, HAINAM, dll. Yang ada hanya huruf TIONGHOA yang sama di seluruh dunia, dalam versi Tradisional dan Sederhana, untuk semua lafal tersebut. 2. Lafal Mandarin nama pak THio Tiong Gie å¼µå¿ ç¾© adalah ZHANG Zhongyi, bukan ZHAO Zhongyi è¶™å¿ ç¾©, sebab THio å¼µ (Mandarin: ZHANG) berbeda dengan Tio 趙 (Mandarin ZHAO). “H†di situ (dalam THIO) menyatakan bunyi sengau (nasal sound). Dalam ejaan baru nama beliau jadi Tniou Tiong Gi. 3. Putra mahkota (bukan raja) Tjoe Hoen adalah benar Tjoe Hoen Thaytjoe (Mandarin: Ciyun Taizi) 慈雲太å . Dalam ejaan baru dieja Cu Hun Thaicu. 4. Teman ayah pak THio bernama OEI (ejaan lama, baca: ui, bukan: oi) Sing Hie é»ƒæˆ å–œ, Mandarinnya Huang Chengxi, bukan Wei Xinxi é æ–°å–œ. Wei Xinxi (Mandarin) = GWIE Sien Hie (Hokkian). Dalam ejaan baru Oei Sing Hie jadi Wni Seng Hi, sementara Gwie Sien Hie jadi Gui Sin Hi. Kiongchiu 拱手, DK --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Olive oli...@... wrote: Minta tolong apa ada yg dapat memastikan keterangan berikut? 1. Nama mandarin pak Thio Tiong Gie apakah è¶™å¿ ç¾©? 2. Kisah raja Tjoe Hun apakah yang dimaksud adalah 慈雲太å ? 3. Pak Thio menjadi dalang karena teman dari ayahnya yang bernama: Oie Sing Hie, apakah ada yang tau nama mandarin aslinya? Apakah benar: é æ–°å–œ? Terima kasih banyak atas bantuannya bila ada yg dapat memberi jawabannya ^.^ Olive
Re: [budaya_tionghua] (unknown)
Lucia yb, Silahkan hubungi Pa Hoa di Gading Serpong. Tanyakan kebagian redaksi majalah Pancaran hidup atau Pioneer , atau kontak kepada salah satu redakturnya Bapak Tjiong Thiam Siong (Guru Pa Hoa ) sekarang menjadi salah satu dewan pengawas Pa Hoa . Boleh baca juga artikel di www.indonesiamedia.com yang berjudul Sekolah Terpadu Pa Hoa menjawab tantangan global. salam, Dr.Irawan 2010/1/14 lucia Herawati luciaheraw...@yahoo.co.id Selamat pagi semua Saya ingin mengumpulkan data tentang THHK Tionghoa Hwee Koan ..dan Khong Kauw Hwee tolong ..yang mempunyai tulisan dimana aja ... semakin lengkap semakin baik .. pendirian THHK ..KKH waktu , pendiri , alasan didirikan ... keadaan pendidikan saat itu .. serta bgmn keadaan saat ini Terimakasih banyak bagi yang dapat membantu saya Semoga TIAN merakhmati Salam , Lucia -- Menambah banyak teman sangatlah mudah dan cepat.http://sg.rd.yahoo.com/id/messenger/trueswitch/mailtagline/*http://id.messenger.yahoo.com/invite/ Undang teman dari Hotmail, Gmail ke Yahoo! Messenger sekarang!
[budaya_tionghua] ttg copy darat
Kalau mau ikut apakah harus daftar dimuka, dan bagaimana persyaratannya. ? salam, Dr.Irawan.
Re: [budaya_tionghua] ttg copy darat
Terimakasih , Siapa saja yang ada disana , apakah David Kwa peneliti dan ahli budaya Tionghoa ada datang disana ? Saya datang dari Amerika salam, Dr.Irawan. 2009/12/19 budi anto budic...@yahoo.com copy darat yang bang irawan maksud yang di VOC ? silahkan aza datang tanpa perlu reservasi terlebih dahulu bang ajak family juga gpp biar lebih mengenal budaya tionghua lebih dekat :) -- *From:* Dr. Irawan drira...@indonesiamedia.com *To:* budaya_tionghua@yahoogroups.com *Sent:* Fri, December 18, 2009 3:05:24 PM *Subject:* [budaya_tionghua] ttg copy darat Kalau mau ikut apakah harus daftar dimuka, dan bagaimana persyaratannya. ? salam, Dr.Irawan.
Re: [budaya_tionghua] 63 taon berselang........jangan pernah di lupakan
*Kalau Hoedjin tak keberatan* majalah Indonesia Media mau mempublisir serial artikle ini , di media cetak 15.000 copy dwimingguan atau websitewww.indonesiamedia.com biar banyak dibaca orang , dan tidak ada yang menyangkalnya bahwa kasus itu tidak pernah terjadi. salam, Dr.Irawan.* * 2009/12/7 djoko santoso yodj...@yahoo.co.uk Saya yo djoko santoso (yodj...@yahoo.co.uk), ingin menanyakan mengenai Pau An Tui, yang seperti anda sebutkan didirikan 1947, saya lahir 1946, jadi kurang tau akan sejarah2 itu kalo tidak keberatan saya mo dikirimi scan dari harian2 seperti yang anda sebutkan, untuk menambah pengetahuan saya, terima kasih -- *From:* Yoan Avianto yoan.avia...@yahoo.com *To:* budaya_tionghua@yahoogroups.com *Sent:* Saturday, 10 October, 2009 6:58:22 *Subject:* Re: [budaya_tionghua] 63 taon berselangjangan pernah di lupakan Wah...makasih bangetsaya memang orng yg kurang informasi mengenai sejarah tionghoa d indonesia. Yg saya tau cuma tragedi mei98 yg begitu memilukan,bahkan saat membaca berita mengenai mei pun serasa hati ini bergelora. Info tragedi tangrang ini begiru menggelitik saya untuk mengerti lebih lanjut...tolong d lanjutkan yah...ak setia membaca...boleh juga tu d kasih scan an... Regrads, Yoan Avianto [Roslianna Salon - Khusus Wanita] pin: ask me... ;p YM: yoan.avianto HP: 081802505491 e-mail: yoan.avianto@ gmail.com Best Regrads, Yoan Avianto HP: 081802505491 YM: yoan.avianto MSN: yoan.avianto@ hotmail.com FB: yoan.avianto@ yahoo.com -- *From: * Hoedjin hoedjin_tjamboek_ berdoeri@ yahoo.co. id *Date: *Fri, 09 Oct 2009 17:35:02 - *To: *budaya_tionghua@ yahoogroups. com *Subject: *[budaya_tionghua] 63 taon berselang... .jangan pernah di lupakan Yth sianseng2 di ini Milis. Agar memudahken membaca untuk kali ini saya tulis pake ejaan yg gampang di mengerti [image: :D] Ini tulisan ada pajang semoga tida bosen membacanya. pasti sebagian besar pembaca milis ini tau, minimal pernah dengar Tragedi Tangerang yg menjalar keseluruh P Jawa, itu bermula di achir Mei 1946 hingga Agst 1947 !! 1 taon lebih Tongpao di Indonesia hatinya bergetar hidup menentu, rasanya sulit di ketemukan tragedi yg begitu panjang. Saya ini menulis ini bukan khayalan semata tapi ada bukti dimana puluhan lembar Sin Po, Keng Po, Star Weekly, Pewarta Soerabia dan Penghidoepan Malang ada di tangan saya Tragedi Tangerang lebih dari ribuan Korban (mungkin setara Tsunami Di Aceh) dan puluhan ribu pengungsi banjiri Jakarta *(boleh di bilang, Parung panjang, karawaci, Kebon baru, Mauk dan desa2 sekitaran Tangerang kosong)*hingga mereka bergelandang di Jakarta yg tentu bikin susah *Sin Ming Hu*i, cerita2 sangat memilukan jauh memilukan di bandingken Kerusahan Rasialis Pertama di Kudus 1918 atawa Mei 1998. (di rampas, di perkosa, di bunuh bahken maaf ada yg di sunat ini saya kutib dari Star Weekly) Ini tragedi tida berenti tapi langsung menjalar, bekasi, Kerawang, Purwakarta, Bumi Ayu, Tegal, Purwokerto, Tasikmalaya, Purworejo, terus ke jawa timur Hingga Tragedi Mergosono Malang 31 Juli 1947, bisa di bayang Sin Po, Keng Po dua koran Tionghoa ternama yg saat itu tiap terbit hanya 2 kemudian 4 halaman isinya Full soal Kesusahan2 orang Tionghoa Di jawa jelas berbeda jauh dengan koran2 laen milik Jepang dan Indonesier maupun Belanda, belon ada rasa koran yg begitu gigih beritakan hal2 kerusuhan dan kesengsaraan 1 taon lebih !! apalagi pada peristiwa Tangerang ampir 2 bulan isinya mengenai kesengsaraan orang Tionghoa di indonesia, Bumi ayu, Bekasi Purwakarta, Chirebon dll sulit di percaya tapi nyata. dan semoga pembaca bisa sedikit membayangkan. Baru setelah Pao An Tui berdiri Agst 1947 kita bisa sedikit bernapas ... yg bermarkas di Jalan Mangga besar, sekarang itu gedong markasnya menjadi *Apotik Budi* ( buat yg kenal itu jalan pasti tau itu Apotik) Saya tulis ini bukan mau korek borok lama, yg mungkin oleh sebagian orang di usahakan di kubur dalam2. tapi sekedar mengingatkan mana tau lupa [image: :D] Kalo moderator dari ini milis tida keberatan saya bersedia salinkan beberapa judul dari puluhan lembar Sin Po, Keng Po dll atau akan saya taro di lebar potret ini milis beberapa hasil scan itu koran. Boleh juga untuk melengkapi kisah2 memilukan di atas, barangkali sobat pembaca ada info2 yg berkaitan bisa share disini, kerna kita tida luput dari kekurangan2. ... saya jadi ingat kata2 Kwee Hing Tjiat sewaktu ia kasih pengatar pada weekblad Tjhoen Tjhioe Gunung di depan kita ada begitu indah, tapi sewaktu kita telah mendekat kita akan terasa betapa kecil sekali diri kita, tapi kita bisa mendaki hingga puncak kalo kita di bantu dorong dari belakang sewaktu kita lambat jalannya dan kita di tarik juga dari belakang sewaktu kita terlalu cepat agar tida kecebur jurang Demikian harapan saya berbagi pikiran ada lebih baek unutk kita semua sampai di puncak itu
Re: [budaya_tionghua] Minoritas di Tiongkok
Nambahin: Saya juga pernah ketemu dengan orang India yang mukanya tidak mencerminkan India sama sekali, malah lebih mirip dengan encek2 di Petak Sembilan . Namun dia bilang dia adalah India . Dia juga mengaku bahwa di India ada banyak macam suku. Yang herannya ada orang yang jelas2 mirip India tapi tidak mau mengaku diri sebagai India , mereka mendeklarasi bahwa mereka adalah PUNJABI, bukan India . Di Amerika mereka bahkan ada persatuan dentist Punjabi yang berkolaborasi dengan Punjabi Society yang aktif dalam lobby2 politik. Yang penting hidup ini kita harus bertoleransi , hidup sebagai minoritas tentu sangat tidak enak , apalagi yang diminoritaskan oleh negara. salam, Dr.Irawan. 2009/12/8 liang u lian...@yahoo.com Di Tiongkok ada 56 minoritas dari yang jumlahnya belasannya juta sampai yang hanya beberapa ratus orang. Semua itu dianggap sederajat, bahkan ada affirmatif action untuk menolong minoritas, karena dari segi ekonomi dan segi pendidikan mereka tertinggal. Contohnya ujian masuk perguruan tinggi angka mereka ditambah 20, sehingga kemungkinan diterima lebih besar dari orang Han. Di beberapa universitas bahkan nilai ujian biasa juga ditambah 20 angka. Saya kenal orang Mancu, saya kenal orang She, yang pernah disinggung ada orang Hokkian bukan Hokkian, ada orang Yao, ada orang Zhuang, ada orang Yi, ada orang Miao, ada orang Qiang, ada orang Li dsb. Kita tak pernah membedakan satu sama lain, saya akrab dengan mereka yang kebanyakan mahasiswa. Tidak lagi ada pikiran Han Raya, yang menganggap Tiongkok adalah milik orang Han. Yang masih agak jauh harus diakui adalah orang Uygur dan Orang Tibet. Itu dikarenakan wilayah tempat tinggalnya jauh di barat negara dan di barat daya Tiongkok. Mereka masih berkelompok dan jarang bergaul dengan suku lain. Inilah yang mudah dihasut oleh anasir luar negeri yang tak ingin melihat Tiongkok bersatu. Pemerintah USA mengakui mereka membiayai Rebiya Kadeer yang menggerakkan kerusuhan etnis di Xinjiang. Hanya karena negara superpower satu-satunya mereka tenang saja, Lu mau apa? Demikian juga Dalai Lama dibiayai oleh Amerika Serikat dan India, Inggeris yang menetapkan garis perbatasan sepihak garis Mac Mahon, memasukkan wilayah Tiongkok yang luas menjadi wilayah India. Yang kemudian termasuk Pakistan, oleh Pakistan dikembalikan kepada Tiongkok, India tak mau terima, itu wilayah dia katanya. Arunachal Pradesh (Nanjiang) adalah wilayah Tiongkok yang dimasukkan ke dalam garis Mac Mahon. Phoenix TV pernah, mewawancarai penduduk di Nanjiang itu, mereka banyak yang cerita bagaimana mereka membuat barisan sukarela naik kuda menyusur padang pasir untuk membantu daerah timur yang sedang perang malawan Jepang pada saat perang dunia kedua. Mereka berkata langsung pada wartawan: kami ini orang Tiongkok, tidak tahu mengapa, tahu-tahu jadi India. Belum cukup, ada politikus India yang berteriak teriak, mengatakan batas India Tiongkok adalah tembok besar Wanli Changcheng. Apa tidak gila. karena backingnya Oom Sam, terpaksa Tiongkokpun tutup mulut. Hanya kalau semua etnis bersatu, baru mungkin Tiongkok kuat, makanya persatuan etnis adalah hal yang sangat penting, agar tak bisa dipecah belah. Membenci orang Mancu pada saat ini, sudah tak tepat. Saya sendiri sangat menyayangi mahasiswa Mancu itu dan membantu dia kalau ada kesulitan. Liang U -- **
Re: [budaya_tionghua] OOT: sekarang percaya: cicit Kaisar Guang Xu bukan tipuan
Abdi Christ dan kawan2 yb, Kalau sudah bisa dituliskan dalam bentuk laporan atau berita , boleh juga kami turut menyiarkan berita ini di Indonesia Media. akhir December ini mungkin kita bisa ketemu di Jakarta untuk interview singkat dan pengambilan gambarnya. Apakah itu mungkin. Yang pasti saya akan ketemu Pak David Kwa di kawasan Bogor. salam, Dr.Irawan. 2009/12/2 save_mynit save_my...@yahoo.com Selamat malam teman2 Barusan saya ngobrol lagi, dan saya bilang cerita dia telah saya tulis di milis. Dia bilang its OK, dia malah tertarik untuk meluruskan sejarah. Yang sementara katanya, di generasi2 yang lalu banyak kalangan Cina tidak tahu bahwa Guang xu mati diracun. Tetapi belakangan ini ada orang Barat yang melakukan penyelidikan dan mengemukakan kembali. Ketika saya tanya bukti: 1. semua stempel kerajaan baik yang punya Puyi sudah hilang. Punya Guang xu sendiri sudah patah. 2. Tetapi, ada rule yang menyatakan bahwa ketiadaan stempel tersebut bisa tetap sah, bila ada cincin (cincin ludah) 3. Dia memiliki cincin tersebut karena diwariskan 4. Dia memiliki mahkota empress dan selir (mahkota dengan bulu merak yang ada mutiara-nya) asli. 5. Lukisan Kian Long ada di rumahnya 6. Ada sebuah buku harian yang ditulis oleh nenek teman saya ini: Nenek teman saya ini tidak lain adalah putri sulung Guang xu dari selir yang paling dia sayang: Selir bermarga Chen. 7. buku harian tersebut ditulis dalam bahasa indonesia terjemahan lama, dan saya telah diberi izin untuk menyalinnya ke dalam milis. 8. isi buku tersebut adalah kejadian sebenarnya seputar Guang Xu. 9. Si Nenek tidak bertujuan untuk mengembalikan kekuasaan, tetapi dia ingin keadilan dan teman saya ini senang bila bisa mengutarakan kembali sejarah sesuai dengan kebenaran. 10. 6 dari 8 anak GUang Xu dari selir Chen mati di bunuh di daratan Tiongkok. 11. 2 dari 8 anak selir Chen berhasil masuk Indonesia. Yang paling bungsu, mati di Sunda KElapa karena kelelahan dan trauma. Yang sulung sudah saya ceritakan di atas. 12. Koreksi, nama marga teman saya bukan Huang karena Huang artinya kuning. Dia menjabarkan sebagai berikut, ada 5 marga Huang yang punya bunyi sama tetapi berbeda: - Wang (Wang 3 garis) -- semua orang mongol memakai nama marga ini - Wong Huang yg artinya kuning - Ong -- marga Hokkian/ marga pedagang - Bong Jadi koreksi, marga dia adalah Wang (3 garis) nama lengkap: Wang Thien Chen (gua kaga bisa nulis mandarinnya- tapi udah saya minta tulis di kertas) 13. Kenapa dia memakai marga Wang? Kaisar Guang Xu sebenarnya bermarga Wang meski dari Dinasti Ching. Tidak semua kaisar dari dinasti yang sama harus memiliki nama yang sama dengan nama dinastinya. Guang xu tidak punya keturunan laki2. Nenek si teman saya yang adalah anak sulung perempuan Guang XU mempunyai marga Chen, karena perempuan tidak terhitung penerus marga. 14. Namun akhirnya ayah dari teman saya dan teman saya sendiri diturunkan marga Wang. Karena Nenek teman saya ini menganggap adalah suatu keadilan baginya untuk menurunkan marga meski dari pihak perempuan. Kedua ada sakit hatinya kenapa keturunan dia dan ayah dia dibunuh. Maka menurut dia, ada rule khusus dalam penurunan marga yang bisa dilakukan. Itulah mengapa meski ketika berada di Indonesia si nenek mengubah marga menjadi Ong, dia tetap menurunkan marga Wang pada anak laki2 dan cucunya ini. 14. Dia bersedia ditemui, dan dia senang untuk meluruskan sejarah. Karena ada beberapa sejarah yang tidak terungkap di khalayak. Tetapi, dengan jujur dia bilang, ada kemungkinan cerita dari neneknya tidak sepenuhnya objektif karena dipengaruhi oleh dendam. 15. Guang Xu sebenarnya memiliki 1 istri dan 2 selir. Sejauh yang ada di media baru2 ini, selalu ditulis Guang xu memiliki 2 istri. 16. Makam Xici berada di luar kompleks makam raja. 17. Ching Pertama ada buyut dari Xici - Orang Mongolia asli. 18. No. Handphone teman saya sudah ada pada saya. Bila tertarik untuk bertemu dia siap bertemu. Tapi menurut saya lebih efektif bertemu dalam komunitas kecil di milis ini. 19. Kalau memungkinkan, lusa saya akan mulai menuliskan penyalinan buku harian anak perempuan sulung dari Selir Chen ke milis ini. Tentunya dengan bahasa indonesia yang ejaan lama (yang saya juga susah ngertinya). 20. Bila teman2 sudah bertemu langsung dengan teman saya, biar dia yang menceritakan sendiri. Saya senang bertemu dengan teman khusus ini yang punya banyak pengetahuan dan latar belakang yang unik. Sekarang dia tidak lagi berfokus pada dendam (sebagaimana diindoktrinasi oleh sang nenek) kepada pihak2 yang memburu habis keluarga Guang Xu (Xici dan Kuo Min Tang dan Mao Tse Tung pun semangat untuk mengejar dan menghabisi mereka, menurut penuturan teman saya. Tanyanya: Kenapa) Salam Abdi Christ Boleh SMS ke no.HP saya: 0813-1559-7037 pada jam 19-21 malam.
[budaya_tionghua] Fwd: 2010 Shanghai Expo [1 Attachment]
-- Forwarded message -- From: Dr. Irawan drira...@indonesiamedia.com Date: Sat, Nov 14, 2009 at 10:49 AM Subject: 2010 Shanghai Expo To: Dr Irawan drira...@indonesiamedia.com Subject: 2010 Shanghai Expo
[budaya_tionghua] Fw:Seminar Feng Shui GRATIS, dan Konsultasi GRATIS
Malam ini jam 7 malam, Nov 8, 2009 ada seminar GRATIS Feng Shui di ICAA ,di Duarte Inn 1200 East Huntington Dr , Duarte CA 91010 , dibawakan oleh Master FS dari Indonesia , Drs. Hariadi . Beliau juga membuka kesempatan kalau diminta datang kerumah untuk konsultasi private , (tanyakan langsung saja kepada beliau) Beliau akan tersedia di LA pada tanggal ___ November 2009. (sengaja tidak diumumkan karena memang pemberitahuan ini tidak untuk maksud beriklan di milis ini)
Re: [budaya_tionghua] Re: Fw:Seminar Feng Shui GRATIS, dan Konsultasi GRATIS
Tentu Pak Dr. Jo, Kita ke France and Monaco , itenararynya bisa dilihat di www.indonesiamedia.com 2009/11/8 B.H. Jo b...@yahoo.com Dr. Irawan yb., Mohon informasi, apa ICAA mempunyai rencana utk. mengunjungi negara lain seperti biasanya pd. musim semi tahun depan? Kalau ada, kapan dan berapa lama? Terima kasih. Sampaikan salam saya ke Dr. Hong. Salam, BH Jo --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com budaya_tionghua%40yahoogroups.com, Dr. Irawan drira...@... wrote: Malam ini jam 7 malam, Nov 8, 2009 ada seminar GRATIS Feng Shui di ICAA ,di Duarte Inn 1200 East Huntington Dr , Duarte CA 91010 , dibawakan oleh Master FS dari Indonesia , Drs. Hariadi . Beliau juga membuka kesempatan kalau diminta datang kerumah untuk konsultasi private , (tanyakan langsung saja kepada beliau) Beliau akan tersedia di LA pada tanggal ___ November 2009. (sengaja tidak diumumkan karena memang pemberitahuan ini tidak untuk maksud beriklan di milis ini)
Re: [budaya_tionghua] Nabil, Mely dan cina
Asal tahu saja Indonesia Media sejak berdirinya ditahun 1998 sudah menggunakan kata Tiongkok, Tionghoa, Mandarin, dan tidak mencetak dengan kata Cina . Jawa Pos juga konsisten sama, majalah Sinergi juga , diikuti juga oleh Suarapembaruan. Memang kalau mau diperdebatkan , tidak ada habis-habisnya. Tapi kalau berdasarkan hati nurani yang baik, kita sebagai manusia yang berakal budi , tentunya tidak akan berniat manyakiti perasaan orang lain. Kalau orang lain menyatakan keberatan menggunakan kata Cina kenapa harus dipaksakan . Sebaliknya apakah ada yang merasa terhina atau keberatan dengan kata Tionghoa ? Kalau ada, tolong balas email ini , kalau takut boleh juga lewat japri. Jadi kembali disini, semua itu tergantung dari hati masing2. salam, Dr.Irawan 2009/10/23 zho...@yahoo.com Sesuatu kesimpulan yg terlalu bias: mengangkat komentar seorang mely dan acara nabil award sbg standart tinggi ketionghoaan! Dalam memakai istilah, siapa jamin seorang pembawa acara dan para tokoh tak terpengaruh bahasa masmedia dan situasi zaman? Krn saat ini media indonesia umum memakai istilah cina/china dlm menyebut Tiongkok. Para tokoh dan pembawa acara juga terbawa arus. Bila kita ganti waktunya, misalnya acara nabil award diadakan tahun 1965 misalnya, apakah akan muncul istilah cina dlm menyebut tiongkok? Saya kira tidak. Sebaliknya, bila kita adakan acara nabul award di tahun 1975 misalnya, apakah akan muncul istilah tionghoa saat menunjuk cina indonesia? Saya kira tidak. Lalu dimana kontekstualnya? Tidak ada sama sekali, di kedua tahun tsb semua dng istilah seragam: semua tionghoa atau semua cina. Jika ada segi konstektualnya ya konsteks zaman! Bukan konteks obyek! Jika saat ini terjadi pemakaian gado2, ini karena masyarakat memang masih serba bingung, gagap merespon perubahan zaman, sebagian cepat mengkoreksi kesalahan sejarah, sebagiab masih enggan, sebagian mau tapi masih malu2. Sebagian besar yg muda memang tak paham sejarah, dan masih merasa asing dng istilah tionghoa apalagi tiongkok. Jadi Pemakaian ini bukan karena mereka Sadar akan kontekstual pemakaian istilah, mereka hanya mengikuti kebiasaan press yg sedang bingung! Coba tengok jawa pos, yg konsisten menggunakan istilah tionghoa dan tiongkok. Apakah mereka tdk konstektual? Apakah bhs mereka jadi rancu? Tidak sama sekali, mereka justru sangat konsisten dlm berbahasa. Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Website global http://www.budaya-tionghoa.net :. .: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :. Yahoo! Groups Links
Re: [budaya_tionghua] Re: Nabil, Mely dan cina
Kalau boleh saya jawab pertanyaan dibawah ini: Boss Jawa Pos , Pak Dahlan Iskan yang kelahiran Magetan memang sangat menghargai Tionghoa , walaupun beliau bukan keturunan Tionghoa. Kalau saya lihat disini bukan hanya Tionghoa yang dibela, tapi sebagai jurnalis dan pemimpin redaksi yang mengepalai penerbitan publikasi JawaPos group yang mempunyai jejaring lebih dari 120 koran dan media cetak lainnya serta puluhan TV (hampir 40 stasiun TV) , beliau selalu berusaha mengimbangi kelompok yang termarjinal. Kelompok Nabil , atau yayasan Nabil. Saya rasa tidak bisa di cap mewakili atau tidak mewakili totok atau tidaknya. Tapi yang pasti yayasan yang didirikan oleh Drs. Eddie Lembong ini mengemban tugas mulia demi mencapai Indonesia yang lebih baik dikemudian hari. Pasalnya Eddie Lembong yang hidupnya sejak muda selalu aktiv berorganisasi, sejak lengser dari ketua umum Perhimpunan INTI ternyata tetap tidak bisa diam melihat situasi Indonesia yang bagi beliau kurang memuaskan . Maka dibuatlah suatu badan yang legitimate untuk menyokong kearah perbaikan itu. Tentunya sangat luas sekali usaha yang harus di lakukan , maka Pak Eddie Lembong , memfokuskan kepada penulisan buku atau riset yang bernilai menyokong keBhinekaan di Indonesia, Salah satunya adalah dengan memberikan award kepada para penulis buku yang mengangkat thema2 itu. Motto dari yayasan Nabil adalah Penyerbukan silang antar budaya. Apakah ini adalah nama lain dari Asimilasi? Tentunya tidak , karena asimilasi sudah terlanjur berkonotasi pemaksaan. Sesuatu yang dipaksakan itu tidak baik. Yang mendapatkan award tentunya tidak bisa dipastikan sebagai wakili masyarakat Tionghoa, ataupun hanya sekelompok Intelektual yang berbudaya Belanda . Nah antara budaya Belanda dan Totok sudah jelas berbeda , jadi ini juga menjawab sendiri pertanyaan nomor 2 diatas. Kalau dibahas mungkin akan mengambil waktu yang lama. Sebaiknya ikuti saja terus acara2 Nabil award , dan ceramah2 yang diadakan yayasan Nabil . Saya bukan orang Nabil , tapi saya kagum atas usaha2 yang dilakukan kawan2 di yayasan Nabil, terutama Drs. Eddie Lembong dan Nyonya Melly Lembong. semoga bermanfaat. salam, Dr.Irawan 2009/10/23 younginheart5000 crv...@yahoo.com Pertanyaan ya? + mungkin orang orang kelompok Jawa Pos lebih menghargai masyarakat Tionghoa daripada banyak diantara kita sendiri? + apakah kelompok nabil benar benar memahami budaya Tionghoa? mereka juga mewakili kelompok totok? + apakah yang mendapat award mewakili seluruh masyarakat Tionghoa? atau sekedar kelompok intellektual yang berbudaya belanda? mohon info. terimakasih --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com budaya_tionghua%40yahoogroups.com, zho...@... wrote: Sesuatu kesimpulan yg terlalu bias: mengangkat komentar seorang mely dan acara nabil award sbg standart tinggi ketionghoaan! Dalam memakai istilah, siapa jamin seorang pembawa acara dan para tokoh tak terpengaruh bahasa masmedia dan situasi zaman? Krn saat ini media indonesia umum memakai istilah cina/china dlm menyebut Tiongkok. Para tokoh dan pembawa acara juga terbawa arus. Bila kita ganti waktunya, misalnya acara nabil award diadakan tahun 1965 misalnya, apakah akan muncul istilah cina dlm menyebut tiongkok? Saya kira tidak. Sebaliknya, bila kita adakan acara nabul award di tahun 1975 misalnya, apakah akan muncul istilah tionghoa saat menunjuk cina indonesia? Saya kira tidak. Lalu dimana kontekstualnya? Tidak ada sama sekali, di kedua tahun tsb semua dng istilah seragam: semua tionghoa atau semua cina. Jika ada segi konstektualnya ya konsteks zaman! Bukan konteks obyek! Jika saat ini terjadi pemakaian gado2, ini karena masyarakat memang masih serba bingung, gagap merespon perubahan zaman, sebagian cepat mengkoreksi kesalahan sejarah, sebagiab masih enggan, sebagian mau tapi masih malu2. Sebagian besar yg muda memang tak paham sejarah, dan masih merasa asing dng istilah tionghoa apalagi tiongkok. Jadi Pemakaian ini bukan karena mereka Sadar akan kontekstual pemakaian istilah, mereka hanya mengikuti kebiasaan press yg sedang bingung! Coba tengok jawa pos, yg konsisten menggunakan istilah tionghoa dan tiongkok. Apakah mereka tdk konstektual? Apakah bhs mereka jadi rancu? Tidak sama sekali, mereka justru sangat konsisten dlm berbahasa. Sent from my BlackBerry 0…3 powered by Sinyal Kuat INDOSAT
Re: Bls: [budaya_tionghua] Re: Usul....( Setuju )
Kalau boleh saya kasih saran, silahkan saja mengiklan kalau iklan itu berkaitan dengan preservasi kebudayaan Tionghoa dan bersifat nirlaba, atau tidak mempunyai potensi laba yang significant. memang ini sulit untuk menimbang kriterianya , tapi itu mutlak kebijaksanaan moderator . Apapun keputusan moderator harus dipatuhi disini. Iklan yang bersifat seperti diatas misalnya : GRATIS.!!! Kursus Bahasa Mandarin, dan sejarah , tingkat pemula dan tingkat menengah. setiap hari Sabtu dari jam 10:00 pagi s/d jam 1:30. Diajar oleh guru alumnus Pah Cung Jakarta.yang pernah tinggal di RRT dalam jangka waktu lama. Alamat : 1200 East Huntington Drive, Duarte. California 91010. Di-Meeting Room Duarte Inn. Kalau iklan semacam ini harusnya dibolehkan , Tapi itu kembali kepada hak prerogatif Moderator. salam, Dr.Irawan. 2009/10/19 suwandy sie race...@yahoo.com Saya sendiri juga tidak setuju akan adanya iklan di millis ini. saya sudah banyak keluar dari millis2 yang awalnya bertujuan baik untuk berdiskusi namun lama kelamaan akibat dari diizinkan beriklan,akhirnya isi millis tersebut menjadi membosankan dan isinya kebanyakan hanya iklan. saya berharap millis ini tidak menjadi millis iklan lagi seperti yang sudah banyak saya alami di millis lain. masih banyak tempat untuk beriklan tapi sy berharap bukan di millis ini tempatnya.. Terima kasih atas perhatiannya. Salam, Sie Kok Siong --- On *Tue, 10/20/09, joao_kho joao@gmail.com* wrote: From: joao_kho joao@gmail.com Subject: Bls: [budaya_tionghua] Re: Usul( Setuju ) To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Tuesday, October 20, 2009, 6:58 AM Hi P' Azura-Mazda, Ini pengalaman dari beberapa milis Yahoo, begitu iklan diperbolehkan, banyak member yg serius akan meninggalkan milis, dan selanjutnya iklan makin hari makin banyak, sampai ga terbendung.. , walaupun ada sistem moderate saya rasa para moderator juga ga sanggup dan akan bosen kalo tiap hari dapat 500-1000 iklan. Lagian iklan di milis sudah ga efektif karena dianggap orang adalah SPAM belon dibaca sudah difilter atau didelete, mendingan seh iklan di website ataupun di search engine spt google, atau yg selama ini cukup bagus di Indonesia khususnya Jakarta adalah Direct Selling. Jadi silakan membernya yg mempunyai produk yang berhubungan dgn seni dan budaya tionghua maupun tidak bisa mengadakan gathering untuk membicarakan suatu topik yg kira berhubungan dgn produk yg dijual sekaligus memperkenalkan produknya. JK --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. comhttp://mc/compose?to=budaya_tionghua%40yahoogroups.com, Azura-Mazda Extrim_bluesky@ ... wrote: Bro, alesan tidak setuju ada iklan di milis apa nih bro? --- Pada Ming, 18/10/09, joao_kho joao@.. . menulis: Dari: joao_kho joao@.. . Judul: [budaya_tionghua] Re: Usul( Setuju ) Kepada: budaya_tionghua@ yahoogroups. comhttp://mc/compose?to=budaya_tionghua%40yahoogroups.com Tanggal: Minggu, 18 Oktober, 2009, 9:17 PM Saya pribadi tidak setuju iklan apapun di milis, jika ingin beriklan silakan aja di google advertising selain lebih efektif dan jangkauan lebih luas. Jika ingin beriklan produknya.. silakan bikin gathering kecil2an selain kongkow ttg budaya tionghua maupun sejarah, bisa diselingin dgn perkenalan produk. Jadi ada imbal balik selainnya bisa saling mengenal member, sharing pengetahuan juga lebih efektif dan bisa sekalian keliatan produk yang mau ditawarkan. Kalo mau iklan mending seh di website jgn memulai di milis. Salam JK --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Nasir Tan hitaci2002@ ... wrote: Saya setuju usulah Bro Azura mengenai iklan yang berkaitan budaya Tionghoa di milist ini. Mungkin bukan saja mengenai musik, tetapi yang lain misalnya saja alat rumah tangga, buku-buku sekolah terutama mengenai budaya Tionghoa, sehingga semua orang (termasuk yang non Tionghoa) dapat mengenal budaya Tionghoa secara konfrehensif (menyeluruh) . Atau bisa juga produk dari Indonesia, wa iklankan disini, bukan tidak mungkin ada orang yang berminat produk dari teman2 di Indonesia. Karena, terkadang ada produk yang mungkin kurang populer di Indonesai, tetapi di negara lain bisa saja sangat digemari dan bisa jadi bisnis yang bagus. Saya rasa, usulan Bro Azura sangat bagus..!!!. Demikian pendapat saya. salam, Nasir Tan --- On Fri, 10/16/09, Azura-Mazda Extrim_bluesky@ ... wrote: From: Azura-Mazda Extrim_bluesky@ ... Subject: [budaya_tionghua] Usul To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Date: Friday, October 16, 2009, 12:59 PM Dear moderators, Saya usul milis BT ini menerima iklan alat-alat musik, toko buku Tionghoa, aksesoris Tionghoa. Saya kira, ada biayanya. Lumayan buat kas kegiatan BT. Tentu bisa dikompromikan usulan
[budaya_tionghua] Tolong info ttg Pa Hoa
Kawan2 yb, Sehubungan dengan pemberitaan sekolah Pahoa yang baru di Indonesia Media pada terbitan kemarin , kami kebanjiran pertanyaan dari pembaca kemeja redaksi. Banyak yang ingin mengontak pengelola dari sekolah Pahoa tersebut , umumnya mereka merasa terharu dan ingin menyampaikan rasa terimakasihnya kepada pihak yang telah berjuang sampai ke prestasi itu. Berita itu bersumber dari Sinergi , setahu kami dulu majalah Sinergi diurus oleh Pak Martani, Dr. Willy Japaries, Tan Swie Ling dan Dr. Teng . Namun sudah sekian lamanya kami kehilangan kontaknya yang update dengan mereka. Kami yakin dalam milis group Budaya Tionghoa ini ada yang bisa kasih info tentang ini . Untuk itu kami ucapkan banyak terimakasih. salam, Dr.Irawan
Re: [budaya_tionghua] Seminar Tionghoa di Medan
Silahkan Japri ke saya nomor tilpon anda . salam, Dr.Irawan. 2009/8/9 Fahrizal bondil_sun...@yahoo.com Mohon bantuannya kepada rekan2 Budaya_Tionghoa untuk dapat memberikan informasi nomor Bapak G Setiono yang bisa dihubungi. Beliau adalah pengarang buku TIONGHOA DALAM PUSARAN POLITIK. Kami pemerhati budaya tionghoa di Medan berencana mengadakan seminar di Medan, untuk itu mohon bantuan informasinya tentang pak Benny..Thanks
[budaya_tionghua] Fwd: Tidak ada kejutan pada 8 July
-- Forwarded message -- From: Dr. Irawan drira...@indonesiamedia.com Date: 2009/7/6 Subject: Tidak ada kejutan pada 8 July To: inti-...@yahoogroups.com TIDAK ADA KEJUTAN PADA 8 JULI Setelah pemilu pada tanggal 9 April lalu, pemilihan presiden Republik Indonesia akan diselenggarakan pada tanggal 8 Juli. Secara luas diharapkan bahwa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, yang memimpin koalisi Partai Demokrat dan Partai-Partai Islam, dari hasil polling akan memperoleh kemenangan 60%. Tapi ada tanda-tanda bahwa suaranya akan turun sedikit selama kampanye, jadi hasilnya mungkin akan sedikit berbeda dari yang telah diantisipasi. selengkapnya . http://indonesiamedia.com/2009/7/early/berta/tracey.htm -- -- Dr. Irawan (626) 335-9833
Re: Kenapa Lambat? (Re: [budaya_tionghua] Re: Refleksi Tragedi 13-15 Mei 1998 - K
postingan saya juga tidak masuk. 2009/5/16 Ophoeng opho...@yahoo.com Bung ABS dan TTm semuah, Hai, apakabar? Sudah makan? Hehehe. saya yakin dugaan anda ttg moderator yang mencekal posting anda tidak benar dan sama sekali tidak berdasar. Melihat reputasi posting anda yang kritis dan selalu straight to the point, rasanya tidak ada alasan bagi mods untuk mencekal posting anda. Dugaan saya, kelambatan itu semata masalah teknis internal yahoo. Sampai saat ini yahoo group yang kita lihat via website-nya, masih belum beres juga. Kayaknya sudah 3-4 bulan ini fungsi search pada yahoo groups tidak berjalan dengan normal. Saya juga mengalami hal yang sama, posting saya agak terlambat muncul di milis. Baik di milis sini maupun di 2-3 milis lain. Bahkan kadang saya merasa posting saya itu tidak termuat, sehingga saya kadang menekan tombol 'send' 2-3 kali, dan akhirnya posting saya yang sama itu bisa muncul 2-3 kali. Pernah bahkan sampai lewat 8 jam, muncul lagi posting yang sama, yang saya kirim justru sebelumnya. Begitu saja saya kira. Salam makan enak dan sehat, Ophoeng BSD City, Tangerang Selatan PS: Menurut kalender pada kompi saya, posting anda di bawah ini muncul pada pukul 04:41 - agak ambat, memang. --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Akhmad Bukhari Saleh absa...@... wrote: Kalau seseorang posting ke milis yahoogroups, termasuk milis budaya tionghoa ini, rata-rata diperlukan waktu antara 2 sampai 4 menit sejak posting itu dikirimsampai posting itu muncul termuat di milis. Tetapi posting saya memerlukan waktu jauh, jauh lebih lama. Rata-rata 5,5 jam sejak saya mengirim posting ke milis budaya tionghoa ini, sampai posting saya itu muncul di milis ini. Kira-kira mengapa ya hal itu terjadi? Tetapi hal yang sama, kelambatan waktu posting sampai 5,5 jam ini, tidak terjadi kalau saya posting ke semua milis-milis yahoogroups yang lain yang saya juga member-nya. Ada sekitar 30 milis-milis itu. Kira-kira mengapa ya? Salahsatu kemungkinan adalah saya masuk 'daftar cekal' moderator milis ini. Dan karena moderator semua sibuk, seperti kata moderator Yongde sianseng, maka posting saya itu harus menunggu berjam-jam sebelum ada moderator yang punya waktu untuk sempat memoderasi saya, dan lalu mengijinkan munculnya posting saya. Perkiraan seperti ini yang sementara ini kelihatannya paling masuk akal, kalau dilihat circumstances-nya. Namun demikian, saya masih tidak percaya akan kebenarannya... Wasalam. - - - - - - - - PS: Posting ini dikirim tanggal 17 Mei 2009 jam 03:40. Coba kita lihat, jam berapa nanti mnculnya di milis... .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Website global http://www.budaya-tionghoa.net :. .: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :. Yahoo! Groups Links -- Dr. Irawan (626) 335-9833
Re: [budaya_tionghua] Makan-makan Enak di RRT. (Was: Nama Kota di Fujian yang mempunyai Airport)
yang jam sebelas kosong, anda datangi petugas, anda boleh naik, tapi kalau penuh, anda harus menunggu jam yang sesuai. Bis juga dua macam ada yang nonstop. Boleh turun tak boleh naikkan penumpang di jalan. Ada yang boleh naikkan penumpang, bis ini lambat, tapi tujuannya memang agar orang kampung dapat naik bis. Kita yang harus mengerti jangan salah pilih. Copet dan pengemis cuma saya temukan di kota pantai Guangzhou, Shenzhen, Xiamen dll. Di pedalaman tak pernah ada, trotoir bersih, tak ada pedagang asongan, apalagi yang berjualan di lampu merah. Tentu saja tertib ada negatifnya, kalau di Indonesia, pulang jam 10 malam lapar, nasi di rumah sudah dingin, tinggal tunggu sebentar, nanti ada tok,tok, tok, atau teng, teng, teng. Tukang nasi goreng, bakmi dll. lewat. Di sana begitu malam tak ada yang jual makanan, restoran tutup, toko tutup kecuali di tempat perbelanjaan. kalau jauh dari tempat perbelanjaan , anda lapar, yang tahan saja sampai besok. Ini yang pernah saya alami. Tiap datang ke satu kota selalu saya tanya, bagaimana kejahatan di sini? Jawabannya ada copet, tapi tak pernah ada jambretan, jadi asal hati-hati, dan jangan menunjukkan kita orang dari luar negeri. Sebab orang dari luar negeri selalu disangka banyak uangnya. Jual barang palsu di tempat turis adalah hal yang lazim. Hati-hatilah, lebih baik belanja di supermarket dan shopping mall. Tapi kalau anda pintar, di tempat turis anda bisa dapat jauh lebih murah. Di restoran kecil yang tradisional, porsi makanan besar, semangkok mih adalah semangkok besar yang tak mungkin habis untuk kita. Pernah mantu beli cakue, saya bilang tak perlu lah, kita baru makan, ia bilang buat di jalan, akhirnya beli dua saja, begitu datang kita terbahak-bahak, cakuenya sebesar betis, panjangnya 60 cm, untung cuma beli dua, kalau beli 10 perlu dipikul! Haha. Kiongchiu L:iang U .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Website global http://www.budaya-tionghoa.net :. .: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :. Yahoo! Groups Links -- Dr. Irawan (626) 335-9833
Re: [budaya_tionghua] Re: chinese in canada
Betul sekali Pak Anton, Iru yang namanya Jusni Hilwan alias bang Je Ha adalah aktivist PMKRI di marga Siswa II , Jl Mangga Besar VIII , yang ada pemancarnya yang bernama RAM (Radio Angkatan Muda) . Pemancarnya bukan dibuat Bang JH tapi hibah dari Belanda , mungkin perangkat2 kecilnya dia bisa buat , tapi Final Trasmitternya profesional punya. Kalau nggak salah RAM itu adalah cikal bakal Radio Sonora sekarang. Waktu zaman itu disetiap sudut jalan ada pemancar yang antenanya pakai tiang bambu, itu antena yang dipanggil antena kawat jemuran alias antena type L salam, Dr.Irawan. On Tue, Mar 31, 2009 at 9:15 AM, Anton Widjaja pempe...@yahoo.com wrote: Ada Tulisan ttg CCEVI dan Radio jadi ingat Bang Jusni Hilwan van Toronto. Dia yang jaman 60an membuat beberapa pemancar radio mahasiswa di Jakarta (kaarnya juga yang di Makassar). Salam, Anton W --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, ardian_c ardia...@... wrote: sesepuhnye radio kampong itu joint disini but aye lupa namanya sapa ya heheehhehe .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Website global http://www.budaya-tionghoa.net :. .: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :. Yahoo! Groups Links -- Dr. Irawan (626) 335-9833
Re: [budaya_tionghua] chinese in canada
Yang paling banyak harusnya ada di Vancouver , dan Toronto. kalau di Vancouver kebanyakan berasal dari Hongkong . Mereka mempunyai China Town sendiri, bahkan nama jalan2 nya di district itu juga menggunakan huruf Mandarin , bahasa yang digunakan kebanyakan bahasa Cantonese (Konghu) , walaupun tidak mesti mereka adalah suku Cantonese. Kalau anda bisa hubungi nama 2 ini, Iwan Suwandi (Van Forum) dari vancouver, Dr.Francis Kiem (Vancouver), Seh Ching (CCEVI) dari Toronto. mereka adalah community leader disana , atau hubungi Radio Kampong (Radio berbahasa Malayu yang di kelola oleh Malaysian Singaporean di Toronto. Mungkin anda bisa mendapat info lebih banyak. mudah2an bermanfaat. Salam, Dr.Irawan. 2009/3/30 Hendra lisuy...@xl.blackberry.com Ada yg tau ga jumlah populasi chinese di canada thn 2008 ? Di city mana aja ya? Sent from my StrawBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung ga pernah putus, tolak penyakit, tolak miskin, tolak migren, rejeki datang berlimpah. Amin.. .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Website global http://www.budaya-tionghoa.net :. .: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :. Yahoo! Groups Links -- Dr. Irawan (626) 335-9833
Re: [budaya_tionghua] Need HELP ! Potehi
Yang terakhir saya nonton di Klenteng Toa She Bio yang dekat dengan Cap Gledek , juga di Klenteng Kim Tekl Yan di Petak Sembilan. Dulu wayang2 Potehi yang juga populer disebut wayang Klitik banyak dijual di kiosk 2 Pancoran . Saya ingta waktu nonton itu pada tahun 1963. Saya tahu seseorang yang punya koleksi kecil wayang potehi yang dibeli di sebuah toko yang katanya sdh mau bangkrut dibilangan Rowland Heights California. yang punya koleksi itu namanya Koh Kwai , sipenjual sate babi , mantan Karateka Dan 1 Go Ju Ryu . Barangkali dia juga suka bercokol di milis ini. yah itu saja yang saya bisa syer. Itupun belum tentu tulisan saya bisa tembus di Budaya Tionghoa. Karena sering reply saya tidak bisa di postng entah karena apa. salam, Dr.Irawan 2009/3/12 Olive oli...@yahoo.com Sekali lagi mohon bantuan tentang potehi buat bahan tesis nih.. Tolong Anda2 yang pernah melihat pertunjukan potehi, baik di masa lalu maupun yang hingga kini terlihat... sekiranya dapat memberitahu saya di daerah2 mana saja ada pertunjukan tersebut (dulu juga tak masalah) soalnya untuk menulis bagian tentang latar belakang dan sejarahnya. Data yg saya perlukan : 1. di klenteng mana (harap sebutkan nama klentengnya, lebih baik lagi bila ada tulisan mandarinnya) 2. daerah mana, kira2 di tahun berapa sampai tahun berapa 3. sekarang apa masih ada ? atau sudah tidak ada lagi ? Kalau ada yang memiliki foto2 atau tulisan atau karya tulisan yang mendukung, dan bersedia mensharingkannya dengan saya, akan sangat lebih baik lagi.. Terima kasih banyak atas bantuannya. 請各位的幫忙 麻煩你們如果知道關於布袋戲的事,就告知我一下 我需要這些資料為了完成我的論文 1. 在那一年到那一年 2. 哪裡看到的,比如:在廟宇(什麼廟宇,其名字,最好用中文字寫的) 3. 是否直到如今還保存下來?還可以看到嗎?現在誰還有那些可演? 如果,有人有舊照片願意與我分享,那當然更好的 在此,只能說:謝謝 -- Dr. Irawan (626) 335-9833
Re: [budaya_tionghua] Soja
Revolusi Kebudayaan, soja dilarang, jabatan tangan dianggap kapitalis, soja dianggap kebiasaan feodal. jadi kalau bertemu dengan orang yah diam saja, paling ni hao. Kalau kepada yang sangat akrab atau sudah lama tak bertemu, paling mengulurkan kedua tangan saling berpegangan. Kepada khalayak ramai , yang lazim hanya membungkukkan badan atau jugong dalam Mandarin. Sangat menggembirakan, karena ternyata soja belum hilang, dalam latihan Taiji, para siswa memberi hormat kepada pelatih dengan soja, tapi tangan kanan dikepalkan dan tangan kiri dibuka. Para pemuda kita yang cinta budaya Tionghoa di Indonesia, mulai yang menggunakan soja lagi, sampai kadang saya kikuk tak sempat membalas. Rekan kita Pak Tantono dalam semua tulisannya tak lupa selalu ditutup dengan soja atau kiongchiu. Patu dijadikan teladan. Biaya saya tutup dengan salam, sekarang ganti dah. Bagi yang lebih tahu, tolong ditambah kekurangan atau kesalahan dalam tulisan ini, sebab bukan hasil penelitian, hanya pengalaman pribadi. Kiongchiu. Liang U -- Dr. Irawan (626) 335-9833
[budaya_tionghua] Test
please ignore , just a test -- Dr. Irawan (626) 335-9833
Re: [budaya_tionghua] Re: Kisah Dewata yang Pindah Agama
males --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, iwan kustiawan iwanph...@... wrote: benar sih.tapi apa untungnya bagi Budhism besar dan kecil? toch sekarang juga minoritas di Indonesia. lagi pula jangan cepat mengambil kesimpulan bahwa Budhism di Indonesia cuman bisa besar oleh satu faktor saja yaitu orang orang tionghoa. Dengan jumlah yang mini pun saya yakin Budhism tetap akan diakui sebagai 5 agama resmi di Indonesia mengingat fakta sejarah yang ditinggalkannya di Indonesia. Jadi menurut saya sih yah wajarlah kalau boleh saya umpamakan ada pembersihan terhadap misalnya etnis tertentu (A), lalu ada keluarga (B) yang bersedia menyelamatkan anak A, lalu diterimanya dalam rumahnya, supaya tidak kena pembersihan yah buatlah disamar anak tersebut dengan nama dari etnis B, supaya si A tetap selamat dan tidak ketahuan toh? Lah apa yang terjadi khan seolah olah tulisan JK bercerita setelah si A boleh bebas dan keluar rumah kembali kemasyarakat berbicara bahwa dia telah dipaksa untuk ganti nama dari etnis B dllini sih namanya tidak berbudi, tak tahu balas budi...bukankan lebih besar usaha penyelamatan yang telah dilakukan oleh B untuk menyelamatkan nyawa si A ketimbang sakit hati si A selama hidup dalam keluarga B? Dalam berkeluargapun pasti ada beda beda pendapat dan wajar jika ada sakit hatinya toch, tapi bicara tanpa mempertimbangkan kedua sisi ( baik buruk) itu namanya sempit dan picik lah...seperti kacang lupa kulitnya ..: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. ..: Website global http://www.budaya-tionghoa.net :. ..: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. ..: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :. Yahoo! Groups Links -- Dr. Irawan (626) 335-9833