Re: [budaya_tionghua] Benarkah Harun Yusuf mantan tukang kwamia?

2010-09-08 Terurut Topik Dr. Irawan
Ngomong2 ttg Kwamia , saya jadi ingat zaman dulu di Jakarta ada ahlinya
namanya Anyuk Koh apakah masih ada , atau apakah ada murid penerusnya ?
Hanya pingin tau ajah .

salam,
Dr.Irawan

2010/9/2 agoeng_...@yahoo.com



 Disini banyak yg penggemar dukun n tukang hongsui, jgnkan di muara karang
 atau pluit, di pelosok gunung n utan aja diburu kok. Tp engga tau kenapa
 nama setenar harun yusuf yg KATAnya sangat terkenal itu tidak ada yg kenal
 disini.
 --
 *From: * Budi Hermawan budma...@yahoo.com
 *Sender: * budaya_tionghua@yahoogroups.com
 *Date: *Thu, 2 Sep 2010 02:42:17 -0700 (PDT)
 *To: *budaya_tionghua@yahoogroups.com
 *ReplyTo: * budaya_tionghua@yahoogroups.com
 *Subject: *[budaya_tionghua] Benarkah Harun Yusuf mantan tukang kwamia?




 Yth Netters,

 Saya ingin bertanya ttg Harun Yusuf. Menurut pengakuannya, dia adalah
 seorang
 mantan tukang kwamia yang dulu praktek di daerah Muara Karang/Pluit kalau
 tidak
 salah. Adakah rekan2, terutama yang tinggal di daerah sana atau yang dulu
 pernah

 berkonsultasi dengannya, yang dapat mengkonfirmasi apakah memang benar
 demikian?

 Sebelumnya saya mohon agar pertanyaan saya ini jangan menjadi perdebatan
 panjang, karena dari yang saya lihat di milis lain biasanya kalau sudah
 membahas

 Harun yusuf akhirnya jadi perdebatan. Tujuan saya bertanya demikian karena
 hanya

 ingin tahu saja apakah memang dia itu benar2 mantan tukang kwamia atau
 hanya
 ngaku2 saja.

 Sebelumnya saya ucapkan terima kasih.

 Budi

   



Re: [budaya_tionghua] Re: Kejahatan rasial di bis kota di Jakarta

2010-09-06 Terurut Topik Dr. Irawan
Dong Bao yb,


Saya hanya mau menambahkan sedikit. Mengenai mengapa Kungfu, Taichi, jarang
diajarkan di komunitas Gereja. itu memang karena filosofi gereja mengajak
umatnya tidak menggunakan kekerasan , lebih pulih perdamaian.


KungFu, Taichi, Ci Gong, dan barongsai , kadang tidak dapat dipisahkan
begitu saja. Mereka masih ada kaitannya. (Tanya saja sama Lo Cian Pei
disini)


Saya malah pernah melihat seorang pendeta memarahi majelisnya yang
mengajarkan anak2 main barongsai, kata pendeta itu, barongsai itu setan.
Termasuk Taichi juga dikategorikan Setan.


Dalam hal ini saya tidak menyalahkan gereja , karena memang filosofinya
sudah begitu. Tapi bukan berarti semua pandita begitu. Ada juga pendeta atau
pastur (romo) yang memanggil barongsai untuk main di gerejanya waktu chinese
new year. Maka dalam hal ini kita punya pilihan, ibarat kalau kita nggak
senang belanja di Care four , kita bisa belanja di Hero .


Atau kalau kita tidak mau mencampur adukan agama dengan kesenian
tradisionil, maka kita bisa membentuk atau bergabung kepada club martial art
Naga Sakti, misalnya.


salam,

Dr.Irawan.




komunitas tionghua yg lebih maju umumnya tergabung di gereja, yg setau sy
belum pernah ada sejarahnya, gereja mengadakan latihan ilmu bela diri,
kungfu atau karate atau boxing sekalipun.

sesepuh2 yg dianggap bijaksana sbg tempat mengadu, biasanya menenangkan dg
kata2: sebisa mungkin kita menghindar saja, biarkan mereka berbuat jahat
terhadap kita, suatu saat mereka pasti akan ketemu orang yg membuat mereka
jera.

tapi dari hari ke hari, semakin banyak yg ngomong begitu, sementara orang yg
akan memberi pelajaran yg membuat jera, tak kunjung muncul, hehehe…



dlm sebuah retret meditasi, sy ketemu kawan2 dari makassar. salah satunya
sangat menggemari ilmu beladiri, bahkan di retret sebelumnya katanya dia
ketemu seorang ahli taichi yg masih muda huaqiao dari amerika.  yg
mengagetkan sy, teman ini bercerita bahwa ia sering duel dg tukang2 becak di
sana. kalau ada yg belagu atau ngata2in cino, dia akan pancing ke tempat
sepi, dan hajar di sana, tapi jangan sampai mati, katanya, hehehe… padahal
ia adalah seorang sarjana hukum.


2010/9/5 agoeng_...@yahoo.com



 komunitas tionghua yg lebih maju umumnya tergabung di gereja

 Maksudnya apa yah? Menurut saya malah sok maju lho. Ibarat berlian dirmh
 sendiri ga keliatan tp sok jualan kristal dr negeri seberang kalo bicaranya
 seperti itu.
 --
 *From: * sf sa...@indosat.net.id
 *Sender: * budaya_tionghua@yahoogroups.com
 *Date: *Mon, 6 Sep 2010 11:29:09 +0700
 *To: *budaya_tionghua@yahoogroups.com
 *ReplyTo: * budaya_tionghua@yahoogroups.com
 *Subject: *RE: [budaya_tionghua] Re: Kejahatan rasial di bis kota di
 Jakarta



  sekian lama sy merasa cara ahimsa nya mahatma gandhi adalah paling baik,
 maka sy lebih merasa cara bun lebih baik dari bu. pilihan sy ini sejalan dg
 pandangan 1 generasi di atas sy, tentunya berdasarkan pengalaman mereka masa
 itu. di singkawang dulu ada seorang jago kungfu yg sekarang sy lupa nama
 aslinya siapa (dulu sy tidak tau)  tapi dikenal dg panggilan cimuk On.
 dalam suatu pertandingan persahabatan dg jago karate dari jepang, setelah si
 jepang pulang ke rumah, muntah darah dan mati. cimuk On kemudian jadi buron
 dan disembunyikan murid2nya di jakarta, dan sampai akhir hayatnya tinggal di
 jl. TSS.



 kejadian itu mungkin salah satu kejadian yg membuat trauma shg setelah itu
 tidak terdengar lagi cerita2 pembela kebenaran dari singkawang. padahal jika
 dirunut-runut ke belakang, sy rasa nenek moyang orang tionghua di singkawang
 rata2 menguasai ilmu bela diri yg cukup mumpuni shg mampu mengatasi medan yg
 berat.



 pd jaman orba, di tingkat kebijakan, semua yg berbau cina sebisa mungkin
 dihilangkan.  di tingkat implementasi, sejak anak2 sdh timbul kebencian yg
 sangat kental terhadap cina di kalangan melayu, entah apa yg ada di pikiran
 anak2 itu sehingga harus malak dan ngajak berantem. dan tambah menjadi-jadi
 karena tidak ada lagi komunitas tionghua yg mengajarkan ilmu bela diri. sy
 sendiri waktu umur 9 atau 10 tahun di suatu malam pulang dari belanja di
 warung sendirian, pernah dicegat dan dikerubuti 6-7 anak2 tetangga tapi
 karena gelap, sepi, gak ada pilihan lain, lebih baik melawan sebisanya
 daripada mati konyol. itu pengalaman berantem satu2nya yg sy punyai,
 hehehe….



 komunitas tionghua yg lebih maju umumnya tergabung di gereja, yg setau sy
 belum pernah ada sejarahnya, gereja mengadakan latihan ilmu bela diri,
 kungfu atau karate atau boxing sekalipun.

 sesepuh2 yg dianggap bijaksana sbg tempat mengadu, biasanya menenangkan dg
 kata2: sebisa mungkin kita menghindar saja, biarkan mereka berbuat jahat
 terhadap kita, suatu saat mereka pasti akan ketemu orang yg membuat mereka
 jera.

 tapi dari hari ke hari, semakin banyak yg ngomong begitu, sementara orang
 yg akan memberi pelajaran yg membuat jera, tak kunjung muncul, hehehe…



 dlm sebuah retret meditasi, sy ketemu kawan2 dari makassar. salah 

Re: [budaya_tionghua] Re: Kejahatan rasial di bis kota di Jakarta

2010-09-06 Terurut Topik Dr. Irawan
Pak Erik yb,
Benar kata anda , Ini memang aneh, tapi jangan salah juga banyak orang
melihat permainan barongsai dimulai dari club2 yang ada di Bio yang katanya
Bio itu adalah tempat orang2 Tionghoa berkumpul dan bermufakat dulu,
belakangan antara Kelenteng dan Bio sulit dibedakan, Maaf kalau ada istilah
yang saya keliru, setidaknya pernah saya baca kasus ini di BT dulu.  Nah,
dari pada itu setiap kali barongsai keluar biasanya ada pasang Hio dan
berdoa untuk memohon agar prosesi berjalan lancar dan tidak ada kecelakaan ,
maksudnya hanya untuk menjaga keselamatan. Disaat inilah barongsai disorot
oleh pendeta2 Kristen itu saya kira, dibilangnya barongsai itu ada setannya,
disembahyangi pakai Hio, karena permainan Chai Lan Shen (jailangkung) juga
pakai sembayhang pakai hio , maka itu diidentikkan dengan pemanggilan setan,
alhasil pegang Hio itu nggak boleh kalau di Kristen, Tapi kalau di Katholik
boleh2 saja. Di Indonesia Media pernah memuat berita misa untuk Chinese New
Year , dimana Kardinal Roger Mahony menyulut Hio besar. Ini hanya kenyataan
yang terjadi , tidak dimaksudkan untuk membangkitkan persengketaan antar
Kristiani.

Namun kita selaku orang Tionghoa harus menyikapi phenomena ini dengan arif ,
dan berusaha sedemikian rupa agar kebudayaan kita bisa dipelihara, namun
tetap tidak ada pergesekan dengan agamawan dan umat agama lainnya.

salam,
Dr.Irawan..

2010/9/6 Erik rsn...@yahoo.com



 Filosofi gereja mengajak umat tidak menggunakan kekerasan? Ya, bukan cuma
 gereja tapi juga kelenteng, vihara, pura dan mesjid pun menganut filosofi yg
 sama.  Pertanyaannya adalah mengapa cuma Kungfu dan Taichi saja yang jarang
 diajarkan di komunitas Gereja, sementara perguruan Karate banyak bertaburan
 dalam komunitas Gereja??
 Saya kira dasar pemikirannya bukan cuma filosofi non kekerasan, tapi ada
 pertimbangan-pertimbangan lain.


 Salam,

 Erik

 -
 In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Dr. Irawan drira...@... wrote:
 
  Dong Bao yb,
 
 
  Saya hanya mau menambahkan sedikit. Mengenai mengapa Kungfu, Taichi,
 jarang diajarkan di komunitas Gereja. itu memang karena filosofi gereja
 mengajak umatnya tidak menggunakan kekerasan , lebih pulih perdamaian.
 
 KungFu, Taichi, Ci Gong, dan barongsai , kadang tidak dapat dipisahkan
 begitu saja. Mereka masih ada kaitannya. (Tanya saja sama Lo Cian Pei
 disini)
 
 Saya malah pernah melihat seorang pendeta memarahi majelisnya yang
 mengajarkan anak2 main barongsai, kata pendeta itu, barongsai itu setan.
  Termasuk Taichi juga dikategorikan Setan.
 

  



Re: [budaya_tionghua] Re: IDE PAKAR TIONGKOK

2010-08-30 Terurut Topik Dr. Irawan
Saya masih memikirkan kalau bus semacam ini beroperasi di Jakarta (Indo) ,
bagaimana dia menghindri orang nyebrang sembarangan, dan angkot ngetem di
pinggir jalan , Yang pasti bus ini nggak bisa lewat kolong jembatan Alhasil
bus ini hanya feasible digunakan di freeway yang bebas jembatan konvensional
(max 4.5 meter). Dengan melihat postur dari bus , setidaknya bus ini bakal
lebih tinggi hampir 2 meter dari Double deckernya bus merah di London.
Idea bagus tapi tidak semudah itu di aplikasi , perlu paradigma baru dalam
membuat jalan dan jembatan untuk mengakomodasi kendaraan ini.

Salam,
Dr.Irawan

2010/8/26 hermawati wiriadinata herma...@yahoo.com



 Bener tuh...saya jg liat beritanya, kendaraan di bawah dia tetap lalu
 lalang seperti biasanya
 ...luar biasa deh idenya


 --- Pada *Kam, 26/8/10, ardian_c ardia...@yahoo.co.id* menulis:


 Dari: ardian_c ardia...@yahoo.co.id
 Judul: [budaya_tionghua] Re: IDE PAKAR TIONGKOK
 Kepada: budaya_tionghua@yahoogroups.com
 Tanggal: Kamis, 26 Agustus, 2010, 1:30 AM




 itu berita sebenernya dah masuk di harian seputar indonesia bbrp waktu yg
 lalu kok.

 --- In 
 budaya_tionghua@yahoogroups.comhttp://id.mc320.mail.yahoo.com/mc/compose?to=budaya_tionghua%40yahoogroups.com,
 zho...@... wrote:
 
  Brillian!
  Pantas diterapkan di indonesia. Untuk pengganti busway yg makan ruang dan
 subway yg makan uang!
 
  Sent from my BlackBerry®
  powered by Sinyal Kuat INDOSAT
 
  -Original Message-
  From: Tjandra Ghozalli ghozalli2...@...
  Sender: 
  budaya_tionghua@yahoogroups.comhttp://id.mc320.mail.yahoo.com/mc/compose?to=budaya_tionghua%40yahoogroups.com
  Date: Thu, 26 Aug 2010 15:35:07
  To: 
  budaya_tionghua@yahoogroups.comhttp://id.mc320.mail.yahoo.com/mc/compose?to=budaya_tionghua%40yahoogroups.com
 
  Reply-To: 
  budaya_tionghua@yahoogroups.comhttp://id.mc320.mail.yahoo.com/mc/compose?to=budaya_tionghua%40yahoogroups.com
  Subject: [budaya_tionghua] IDE PAKAR TIONGKOK
 
 
 
 
 
 
  Dear member,
  Saya dapat kiriman dari milis kawan tentang Bus Terowongan yang bakal
 dipakai di PRC untuk mengatasi kemacetan jalan.  Busnya tinggi dan besar di
 bawahnya berupa terowongan untuk melintasnya kendaraan.  Bus ini berjalan
 sendiri (auto pilot) pakai garis putih sebagai rel maya  Di samping itu
 bus ini pakai tenaga dari solar cell dan tidak pakai pantograph karena tidak
 pakai kabel listrik karena di atap bus sudah ada kabel statis.  Oleh karena
 bus raksasa ini tidak perlu rel besi, tidak perlu tarik kabel listrik, tidak
 butuh pembebasan lahan dan pake tenaga surya maka biaya pengadaan prasarana
 sangat murah dan cepat juga biaya operasionalnya murah karena sebagian
 pakai tenaga solar cell.  Dalam satu tahun ibu kota Beijing dapat disulap
 full bus terowongan kalau pemerintah PRC mengizinkan. Ini sungguh ide pakar
 Tiongkok yang orisinal. dan briliant.  RGDS.TG.  Keterangan lebih lanjut
 silahkan lihat
  http://www.youtube.com/watch?v=Hv8_W2PA0rQfeature=email
 
  click utk memperbesar
 


  



[budaya_tionghua] Fwd: All non-Malay including the Malay residents must read this, it's interesting!

2010-08-23 Terurut Topik Dr. Irawan










*All non-Malay * *and Malasian Residents* *must read this, * * * *it's
interesting!*

* SUBJECT: HARI INI DALAM SEJARAH*   *= Today in the history *

* The Truth Revealed (with evidence)!*

* In June 1998, the government of Malaysia had hired a team of experts* *from
all over the world to be gathered here in Malaysia for a research* *project
to compliment the history studies that we undertook in our* *secondary
school.*

* The objective of the research is simply:*

* 1. To find proof and evidence that show the Malays were the origins of* *
Malaysia and they were the first race and religion that landed their* *feet
in Malaysia.*

* 2. To further strengthen their claims, first they need to find the*
* graveyard
of the Hang Tuah, Hang Jebat, Hang Lekiu and others.. to show the existence
of their pioneers.*

* 3. The Batu Bersurat in Terengganu, reveals that the islamic religion* *has
landed in Malaysia for more than a hundred years ago which* *further strengthen
their claims!*

* BEWARE  OPEN YOUR EYES!!! Go and ask your brother, sister, niece,* *nephew
etc. Since the year 1999 (if I’m not mistaken) or year 2000, do* *they study
about HANG TUAH anymore?*

* Why is that popular subject GONE? Missing in action? or evidence* * reveals
something else that caused the government to stop the syllabus* * and HIDE
the TRUTH?*

* Here are the Evidences of the findings by the team of scientists,*
*archaeologist,
historian and other technical staff from the United* *States, United
Kingdom, Germany, Canada, Yemen  Russia.*

* The evidence are:*

* 1) They finally found the graveyard of Hang Tuah, Hang Jebat and* * others,
their skeletons had been analyzed and samples of DNA taken* * with the
results showing: Hang Tuah, Hang Jebat, Hang Lekiu and mates* *were NOT
MALAY!!! They were CHINESE origins (Islamic) from China!!!* * Why were they
here in Malacca? If you go back in history, you would* *know that they were
on a mission to protect the UNGRATEFUL MALAY* *Sultanate from the frequent
attacks by the Kingdom of SIAM (Thailand).*

* So Hang Tuah was not a Malay hero! They were the protectors of the* *useless
and ungrateful Parameswara (who was from INDONESIA) who landed* *in Malacca
and claimed that the land belonged to him!*

* Hang Tuah and friends were all from China, they were being assigned* *to the
Malacca Sultanate because Parameswara requested the Ming* *Dynasty Emperor
for protection! Hence, the rich historical heritage of* *the Babas  Nyonyas
were being closely linked to the Seven Voyages to* *the* *Western Ocean by
Admiral Zheng He who incidentally was a Chinese Muslim himself!*

* That's why the Hang Tuah series of history is MISSING from the* *Malaysian
SEJARAH today!*

* Note: Remember Princess Hang Li Poh? - All surname 'HANG'*

* Second Evidence:*

* The researchers hired by the government found the oldest tombstones*
*(graveyard)
in Kelantan in year 2000. Surprisingly, the tombstones were* *at least 900
years old! Older than the so-called Batu Bersurat. And* *the interesting
thing was that they all belonged to the CHINESE!*

* Being landed first in Malacca doesn't mean Malay is the first in* * Malaysia
because during that time, the road was too long or* * undeveloped for them
to reach or see the other side of the coast where* * the Chinese had landed
much earlier. If you want the hard evidence of* *what the truth of the
Research reveals, please write to The Federal* *Association of Archaeology 
Research of Michigan, USA.*

* This is a good reason to remind the Bumiputras NOT to ask the Chinese* *or
Indians to go back to their Motherlands because the evidence had* *shown
that Malays were NOT the original people of Malaysia! The Truth* *Revealed
(with evidence) and anthropologists have yet to ascertain if* *there was
indeed a Malay race!*



  *Send this to all your non Malay friends so that they are aware where
their roots come from..*



















 --







--
您想拥有和网易免费邮箱一样强大的软件吗? http://qiye.163.com/?163


Re: [budaya_tionghua] Judulnya sdh bukan tentang asimilasi lagi.

2010-07-29 Terurut Topik Dr. Irawan
Betul tulisan Zhoufy
 Saya juga sudah beberapa kali pergi ke RRT , tidak pernah mengalami hal
yang negatif terutama pada sisi keamanan, semuanya orang sopan dan friendly,
bahkan polisinya juga sangat melayani. Ini saya alami dari selatan KunMing,
lalu di (tengah) zouchew , dan Shandoong di Utara , tentunya kota2 besarnya
saya tidak usah sebut. Hanya kalau belanja barang memang harus pakai cara
kalau belanja di pasar uler.

salam,
Dr.Irawan.

2010/7/28 zho...@yahoo.com



 Saya sudah ber kali2 masuk ke RRT, tidak pernah ikut tour! Juga pernah
 masuk ke pedalaman, dan sama sekali tak pernah merasa tdk aman spt yg anda
 katakan! Keponakan saya bersama 2 temannya yg semua cewek, juga pernah
 keluyuran ke sana selama sebulan penuh, tdk ikut tour, bahkan naik kereta
 api dan kapal biasa bercampur dng penduduk lokal, dan tak ada kejadian apa2.

 Apakah anda tahu, sekarang banyak orang asing yg sama sekali tak bisa bhs
 tionghoa, yg suka keluyuran sendirian masuk ke pedalaman rrt, yg benar2
 pelosok, dan berhasil keluar dng selamat tak kurang apa2?

 Bacalah tulisan seorang amerika yg pernah bekerja di rrt, yg dimuat di
 sebuah massmedia amerika( nama korannya lupa, tapi ini pernah dimuat di
 phonixtv.com), dia menilai, RRT termasuk negeri yg aman untuk bepergian,
 orang tak perlu takut menjelajah sudut2 negeri ini.

 Sent from my BlackBerry®
 powered by Sinyal Kuat INDOSAT
 --
 *From: * ANDREAS MIHARDJA mihar...@pacbell.net
 *Sender: * budaya_tionghua@yahoogroups.com
 *Date: *Wed, 28 Jul 2010 12:56:38 -0700 (PDT)
 *To: *budaya_tionghua@yahoogroups.com
 *ReplyTo: * budaya_tionghua@yahoogroups.com
 *Subject: *Re: [budaya_tionghua] Judulnya sdh bukan tentang asimilasi
 lagi.



 Ini memang system yg dipakai penduduk chinese asal menado.-- Hasilnya
 mereka tidak didiskriminasi dan kenalan saya semua didalam bidang
 kemiliteren semua naik pangkat sampai jenderal. dan minimal letkol.
 Andreas

 --
 *From:* Leon Agustian leon.agust...@telkom.net.id
 *To:* budaya_tionghua@yahoogroups.com
 *Sent:* Wed, July 28, 2010 6:38:54 AM
 *Subject:* RE: [budaya_tionghua] Judulnya sdh bukan tentang asimilasi
 lagi.



  Lebih seru lagi kalo Engkong, ema  mama dari bangsa yg berbeda, pasti
 bingung nyebutnya, Perancis-Amerika-China-India-Sunda ???

 Wakakak….. Saya kalau disuruh ngisi form, biasanya isi:



 Warga Negara   : Indonesia

 Suku  : Sunda



 Soalnya ga ada tuh suku Tionghoa, adanya juga suku Hokkian, Haka, Tiochiu,
 dll.  Masa mau tulis WN: Indo, Suku: Hokkian ???



 Biarlah mereka sendiri yang bingung, lha orang Sunda koq kulitnya putih,
 matanya sipit, punya marga Tionghoa . Paling2 mereka bilang … O
 keturunan toh …. Hehehe….



 Nah, apakah ini yang dimaksud asimilasi ?



 *From:* budaya_tionghua@yahoogroups.com [mailto:
 budaya_tiong...@yahoogroups.com] *On Behalf Of *twa...@yahoo.com
 *Sent:* Wednesday, July 28, 2010 8:01 PM
 *To:* budaya_tionghua@yahoogroups.com
 *Subject:* Re: [budaya_tionghua] Judulnya sdh bukan tentang asimilasi
 lagi.





 Hehehe...
 Bu Cris, menurut pendapat saya sih, tidak perlu lah utk menulis
 tionghoa-jawa.
 Tionghoa ya tionghoa. Jawa ya jawa saja. Kalau seandainya dari pemerintah
 sekarang mengharuskan begitu, berarti ini berlaku bagi semua keturunan
 pendatang di Indonesia dong ??

 Jadinya ntar ada India-Batak, Jerman-Sunda, Arab-Bali, Malaysia-makasar,
 dst... Dst...
 Apa ini kaga luchuwww ??

 Salam.

 Sent from my BlackBerry®
 powered by Sinyal Kuat INDOSAT
  --

 *From: *Cristine Mandasari cristine_mandas...@yahoo.com

 *Sender: *budaya_tiong...@yahoogroups.com

 *Date: *Wed, 28 Jul 2010 05:39:04 -0700 (PDT)

 *To: *budaya_tionghua@yahoogroups.com

 *ReplyTo: *budaya_tiong...@yahoogroups.com

 *Subject: *Re: [budaya_tionghua] Judulnya sdh bukan tentang asimilasi
 lagi.



 selamat malam semuanya.
 saya jadi pingin ikutan nimbrung topik ini..
 sebenarnya apa yang dimaksud dengan asimilasi itu sendiri?
 apakah menjadikan etnis tionghoa melebur menjadi satu ke dalam bangsa
 indonesia?
 semacam melting pot dengan menghilangkan identitas kesukuannya?
 atau menjadi bowling soup?
 layaknya tionghoa menjadi identitas suku seperti suku jawa, sunda, ambon,
 dll?
 ini yang menjadi pertanyaan saya ketika harus mengisi lembar survei
 penduduk..
 akhirnya saya menulis suku tionghoa-jawa di kolom suku
 karena saya keturunan tionghoa yang hidup di jawa.
 mungkin pertanyaan saya cenderung basi atau sudah pernah ada yang
 menanyakan
 tapi ini murni uneg-uneg saya sebagai generasi muda keturunan tionghoa.
 mohon pencerahan saudara sekalian..

 terima kasih
 Tuhan memberkati



 --- On *Wed, 7/28/10, kwaih...@ymail.com kwaih...@ymail.com* wrote:


 From: kwaih...@ymail.com kwaih...@ymail.com
 Subject: [budaya_tionghua] Judulnya sdh bukan tentang asimilasi lagi.
 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
 Date: Wednesday, July 28, 2010, 11:32 AM



 Saya bisa memaklumi bahasa orang yg sdh lama 

Re: [budaya_tionghua] Kain Ucapan Duka Cita

2010-06-27 Terurut Topik Dr. Irawan
Coba cari di Gang Mo Cui , entah apa namanya jalan itu sekarang. Diseberang
sekolah SMA 19 Neg  (Cap Kau)  d/h JPP di Jlan Perniagaan , Jakarta-Kota
ada gang masuk kesitu dan kira2 dipertengahan gang di sebelah kanan ,
tanyakan kepada orang sekitar situ.

salam,
Dr.Irawan.

2010/6/26 Mario Orah mwmo...@yahoo.com



 Ada yang bisa kasih info

 dimana bisa pesan Kain/Selimut Ucapan Duka Cita di Jakarta

 Kebetulan mau pesan untuk kenalan di luar Jakarta

 Terima kasih.

 Rgds,
 Wei Wei

  



[budaya_tionghua] Sangat menarik untuk di tonton.

2010-06-22 Terurut Topik Dr. Irawan
Kawan2 yb,
Dibawah ini ada tahyangan video dari cctv yang menampilkan prestasi seorang
asing (Amerika) yang sangat mengagumkan dalam penguasaan budaya Tionghoa ,
dalam waktu relatif singkat 10 tahun , bisa belajar begitu banyak kesenian
Tiongkok. Pergaulan lintas budaya ini akan menjadi pendukung perdamaian
dunia.

Maka sekali lagi saya sampaikan salut kepada kawan2 disini (milis Budaya
Tionghoa) yang tekun mendalami kebudayaan ini , silahkan dinikmati dari link
dibawah ini.


http://www.6park.com/enter9/messages/65372.html

salam,
Dr.Irawan.


Re: [budaya_tionghua] Re: istilah cokin dan batek

2010-05-24 Terurut Topik Dr. Irawan
Saya pernah dengar Bateking, tapi nggak tahu dari mana asalnya, artinya
motret. (ambil foto) apakah Batek asalnya dari Bateking ?
salam,
Dr.Irawan.

2010/5/24 David dkh...@yahoo.com



 Istilah COKin (Cina) berasal dari bahasa “prOKem†(preman alias
 penjahat) di Jakarta yang popular sejak jamannya novel remaja tahun 70-an
 “Ali Topan Anak Jalanan†karya siapa yah (lupa), seperti juga istilah
 bOKin†(bini alias istri at pacar), “bOKap†(bapak), “nyOKap†(nyak
 alias ibu), “sendOKur†(saudara), “JOKaw†(Jawa), “BetOKawâ€
 (Betawi) “plOKis†(polisi), “sendOKir†(sendiri), mOKat
 (mati),“bo’il†(mobil), “ba’on (Ambon), “ogut†(gua alias saya)
 dst.

 Kalu “batek†mah tidak tahu dan baru denger ini hari.

 DK

 --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com budaya_tionghua%40yahoogroups.com,
 Roy Thaniago jagoanpa...@...wrote:


 Salam,

 Jaman remaja, saya pertama kali dengar istilah cokin untuk cina, dan
 istilah batek untuk pribumi. Mungkin teman2 ada yg bisa berbagi
 pengetahuan tentang asal mula kedua kata ini?

 Terima kasih.

 Salam,
 Rothan

  



Re: [budaya_tionghua] Fw: BERITA DUKA CITA == Han Hwie Song meninggal!

2010-05-18 Terurut Topik Dr. Irawan
Atas nama ICAA dan keluarga besar Indonesia Media , kami turut berduka
sedalamnya atas kepergian Almarhum.  Semoga sanak keluarga yang ditinggalkan
diberikan kekuatan dalam menjalani cobaan ini. Kami kehilangan seorang tokoh
panutan , semoga generasi penerus bisa memetik filosofi yang berguna dari
tulisan2 beliau.

Dr.Irawan.


Re: [budaya_tionghua] Re: Hakka Indonesia Convention Pangkal Pinang, Bangka Belitung 2010

2010-03-26 Terurut Topik Dr. Irawan
Dear Bukjam ,
Kami juga mengajukan permintaan serupa untuk di syer dengan masyarakat
indonesia di Amerika Utara dan manca Negara. melalui majalah Dwimingguan
Indonesia Media dan Indonesia Media online di www.indonesiamedia.com .
Tolong kirimkan laporannya atau bentuk artikle beserta foto2nya. 300 dpi.
Terimakasih.
salam,
Dr.Irawan.

2010/3/26 bukjam buk...@bukjam.com



 Dear Margaret,

 Thank you for taking interest in Hakka. I believe you are related to Hakka
 people right? let me try to get it for you. Anyway are you from NUS?

 regards,
 bukjam






 On Fri, Mar 26, 2010 at 11:11 AM, Margaret CHAN 
 margaretc...@smu.edu.sgwrote:

  Dear Pak Bukjam,



 Saya seorang profesor dari Singapura dan saya sangat tertarik pada Hakka
 di Indonesia. Saya akan sangat berterima kasih jika Anda akan dapat
 memberikan salinan laporan dan pidato yang disajikan dalam konvensi dan
 sebuah laporan tentang apa yang terjadi di konvensi.



 Dear Ardian,



 If I could get reports it would be good. I am writing a paper to be handed
 up on Apr 9. This deals with the Hakka in Singkawang. I would love to be
 able to include some mention of the Hakkas in Bangka Belitung.

 Banyak terima kasih dan Salam Sejahtera,

 margaret

 ...

 -- Forwarded message --
 From: *bukjam* buk...@bukjam.com
 Date: 2010/3/25
 Subject: [budaya_tionghua] Hakka Indonesia Convention Pangkal Pinang,
 Bangka Belitung 2010
 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com



 Khiungthi Cimoi,

 KONVENSI HAKKA INDONESIA ke-8 diadakan di Pangkal Pinang, Bangka Belitung
 6-8 Maret 2010 berkat pertolongan Tuhan telah selesai dengan baik.
 Acara-acara yang didukung oleh berbagai kesenian termasuk dari Yunan.
 Semangat kebersamaan, kesatuan dan keakraban sangat kentara dan nyata, bukan
 saja antara sesama Thong Ngin Hak Ngin tetapi juga dengan saudara-saudari
 Melayu Bangka Belitung dan suku-suku lainnya. Sila lihat foto dalam url
 berikut ni dan mohon isi kuesioner singkat dibawahnya.
 http://bukjam.wordpress.com/2010/03/25/hakka-indonesia-convention-2010-in-pangkal-pinang-bangka-belitung/

 sinmung,
 BUKJAM




 --
 Victor


  



Re: Bls: [budaya_tionghua] Misa Imlek di Cathedral

2010-03-02 Terurut Topik Dr. Irawan
Kawan2 yb,
Wah , akhirnya topik ini jadi melebar kemana2 malah terkesan menuai
perdebatan sengit , asal jangan sampai take personally saja yah.
Saya sendiri terus terang tidak ikuti semuanya jalannya perdebatan ini ,
tapi saya pernah dengar Imlek itu jadi hari libur nasional berdasarkan
agama, tapi pihak lainnya ada yang bilang ini mau dibawa ke kesukuan , dan
kalau kesukuan itu maka tak layak jadi hari libur nasional dlsbgnya .

Saya yang tinggal di LN melihatnya mungkin ada sedikit berlainan, dan saya
mau mencoba menganalisanya dari sudut pandang masyarakat di US . Karena
perayaan hari agama apa saja pada dasarnya belum pernah ada pelarangan
disini di US, tentunya saya bicara pasca Martin Luther King Jr. di tahun 60
an, . Hari besar resmi di US sebenarnya banyak , tapi yang jadi hari libur
utama adalah Tahun Baru 1 Jan, Christmas , Thanksgiving, Labor, July 4
Independence day,  dan Memorial day. Ini adalah sebagian dari hari libur
nasional yang menjadikan cliniic saya tutup ,,, hahahaha. Tentu saja masih
ada lagi hari2 seperti president day, Martin Luther King Jr , Columbus day
dan ada beberapa hari lagi yang saya lupa , tapi clinic saya buka pada hari
lainnya itu , hanya Bank dan kantor pos tutup serta kantor2 state dan
federal .

Yang saya mau sampaikan disini adalah  Hari Lebaran /idul fitri dan hari
Imlek mayoritas mereka buka, termasuk clinic saya, anak2 juga sekolah.
Perayaan Imlek cenderung dirayakan pada week end yang paling dekat. Contoh
pada Sin Chia yang lalu tanggal 14 Feb jatuh pada hari minggu , tapi
perayaannya lebih banyak dilakukan pada tanggal 20 yaitu hari Sabtu ,
alasannya karena memang lebih convenient dilakukan pada hari sabtu. Karena
hari minggu nya masih bisa istirahat , setelah pesta habis2an di hari Sabtu.


Di New York kalau nggak salah hari Sin Chia telah diterima menjadi hari
libur negara bagian, para organisasi Chinese pernah berusaha untuk
mengajukan ke legislatif negara bagian California untuk membuat libur state
California pada saat Sin Chia , tapi waktu itu belum berhasil rasanya.
Mungkin kalau sekarang diajukan bisa berhasil barangkali , pasalnya memang
state sedang Bokek , jadi lebih baik lebih banyak libur yang nggak dibayar ,
barangkali  lho ...

Kembali kepada soal libur atau tidaknya sebenarnya tidak jadi soal , kalau
sejarahnya belum pernah ada pelarangan perayaan hari raya Tionghoa. Maka
jangan lagi terjadi hal2 seperti ini pada agama apapun atau pada suku apapun
di Indonesia, dampaknya sangat jelek sekali, makanya diskusinya sampai
merembet ke KTP segala yang ditandan .

Mari kita tinjau dari segi ekonominya. Kalau ada Sin Chia dan cap goh meh ,
itu 'kan mendorong roda perekonomian, karena dipasar rame orang belanja buat
persiapan perayaan, Mall yang mengadakan pertunjukan barongsay lebih ramai
orang datang belanja , belum lagi sirkulasi uang dari jualan pernak pernik
imlek. Anak2 yang dapat angpao 'kan pada dibelanjain , jadi perputaran
ekonomi kenceng gitu.

Nah ada satu lagi tradisi yang belum dibahas disini yang berkaitan dengan
Sin Chia . Dulu waktu zaman saya disana , kalau Sin Chia itu anak2 dapet
angpao biasanya pada main Ji It atau Kiu kiu dan orang2 yang lebih tua
biasanya diatas meja sibuk mengocok Mahyong (atau dipanggilnya saat itu
Maciok). Biasanya acara ini menjadi keterusan sampai lewat Cap Goh Me .
Berhentinya kalau sudah ada yang kena jewer kupingnya atau di sabet rotan .
hahahah. Masih Ingat nggak ?

salam,
Dr.Irawan.



2010/3/2 grazi...@yahoo.com



 Ko Hoey Hin

 Kalau misa kudus memang telah menjadi ritual ibadat agama Katolik. Kira2
 sama seperti kebaktian di agama lain.

 Thanks

 Powered by Telkomsel BlackBerry®
 --
 *From: * Hoey Hin hoey_...@yahoo.co.id
 *Date: *Wed, 3 Mar 2010 02:27:32 +0800 (SGT)
 *To: *budaya_tionghua@yahoogroups.com
 *Subject: *Re: Bls: [budaya_tionghua] Misa Imlek di Cathedral



 Tenang saja Koh Erik, saya tidak marah2 kok, rugi kalau saya sampe marah
 =). komentar mengenai orang yang merasa paling benar, dan menggangap orang
 lain itu salah, pasti orang ini banyak salahnya ini sebenarnya saya tulis
 bukan ditujukan untuk Pak Erik,  karena saya posting di forum ini toh dibaca
 oleh semua orang, jadi tentu saja ditujukan untuk semua orang, dalam hal ini
 terutama untuk yang suka menghakimi keyakinan orang lain, karena semangat
 untuk menghakimi ini masih tumbuh subur di negara yang agamis sepeti
 Indonesia ini. Maaf kalo Koh Erik merasa terusik dengan komentar saya.
 Adakalanya saya hanya mengungkapkan pendapat saya secara umum dan singkat
 karena keterbatasan waktu dan pengetahuan saya yang masih dangkal, terkadang
 saya juga membatasi diri untuk berkomentar karena saya takut melukai
 perasaan orang lain karena kurang bisa mengontrol kekuatan kata2 saya.

 Setelah saya sedikit menyimak pendapat mengenai Imlek disini, kesimpulannya
 banyak berpendapat Imlek adalah perayaan budaya dan tidak tepat dijadikan
 perayaan suatu agama.
 Karena disini temanya mengenai Misa Imlek di Cathedral, 

[budaya_tionghua] HARI RAYA CAP GOH MEH DGN MENGENANG KEMBALI TANAH AIR [1 Attachment]

2010-02-27 Terurut Topik Dr. Irawan
*Turut ramai-ramai merayakan hari raya CAP GOH MAI dan silahkan bersama-sama
menikmati kemerduan lagu-lagu populer terlampir ini (3 macam
lagu-lagu). **Marihlah
berhimpun tarik-suara sama-sama  menyanyi... *

* LET US SING TOGETHER, PLEASE .. (DALAM BAHASA TIONGHOA)*


[budaya_tionghua] Misa Imlek di Cathedral

2010-02-25 Terurut Topik Dr. Irawan
 [Attachment(s) #127032031f0e9cd9_TopText from Dr. Irawan included below]

Kawan2 yb,
Ini saya mau share umat Katolik Indonesia di LA merayakan Imlek di Cathedral
. Silahkan baca caption pada masing2 fotonya . Pada tahun2 sebelumnya
Cardinal Roger Mahony membakar hio yang lebih besar lagi , segede lengan.
Mungkin sekarang lagi krisis ekonomi , jadi hionya kecilan.
Bagimana dengan Cathedral di Jakarta ?

salam,
Dr.Irawan.
 

Attachment(s) from Dr. Irawan

9 of 9 Photo(s)
 [image: Cardinal Roger Mahony memegang
hio.jpg]http://groups.yahoo.com/group/Teman_Budi_Mulia/attachments/folder/1787468337/item/1055661056/view
 Cardinal Roger Mahony memegang
hio.jpghttp://groups.yahoo.com/group/Teman_Budi_Mulia/attachments/folder/1787468337/item/1055661056/view
 [image: Cathedral Los
Angeles.jpg]http://groups.yahoo.com/group/Teman_Budi_Mulia/attachments/folder/1787468337/item/1130020524/view
 Cathedral Los 
Angeles.jpghttp://groups.yahoo.com/group/Teman_Budi_Mulia/attachments/folder/1787468337/item/1130020524/view
 [image: Barisan
Choir.jpg]http://groups.yahoo.com/group/Teman_Budi_Mulia/attachments/folder/1787468337/item/11890975/view
 Barisan 
Choir.jpghttp://groups.yahoo.com/group/Teman_Budi_Mulia/attachments/folder/1787468337/item/11890975/view
 [image: Barongsai Peking menuju
Altar.jpg]http://groups.yahoo.com/group/Teman_Budi_Mulia/attachments/folder/1787468337/item/1952444941/view
 Barongsai Peking menuju
Altar.jpghttp://groups.yahoo.com/group/Teman_Budi_Mulia/attachments/folder/1787468337/item/1952444941/view
 [image: Cardinal mempersiapkan ekaristi dalam misa
Imlek.jpg]http://groups.yahoo.com/group/Teman_Budi_Mulia/attachments/folder/1787468337/item/1135808603/view
 Cardinal mempersiapkan ekaristi dalam misa
Imlek.jpghttp://groups.yahoo.com/group/Teman_Budi_Mulia/attachments/folder/1787468337/item/1135808603/view
 [image: Parade Lian Liong masuk ke Cathedral
(1).jpg]http://groups.yahoo.com/group/Teman_Budi_Mulia/attachments/folder/1787468337/item/1822370276/view
 Parade Lian Liong masuk ke Cathedral
(1).jpghttp://groups.yahoo.com/group/Teman_Budi_Mulia/attachments/folder/1787468337/item/1822370276/view
 [image: penari Tradisionil
(1).jpg]http://groups.yahoo.com/group/Teman_Budi_Mulia/attachments/folder/1787468337/item/533401272/view
 penari Tradisionil
(1).jpghttp://groups.yahoo.com/group/Teman_Budi_Mulia/attachments/folder/1787468337/item/533401272/view
 [image: tarian
tradisionil.jpg]http://groups.yahoo.com/group/Teman_Budi_Mulia/attachments/folder/1787468337/item/392191506/view
 tarian 
tradisionil.jpghttp://groups.yahoo.com/group/Teman_Budi_Mulia/attachments/folder/1787468337/item/392191506/view
 [image: Umat Katolik Indonesia bersama persembahan
leluhur.jpg]http://groups.yahoo.com/group/Teman_Budi_Mulia/attachments/folder/1787468337/item/819434194/view
 Umat Katolik Indonesia bersama persembahan
leluhur.jpghttp://groups.yahoo.com/group/Teman_Budi_Mulia/attachments/folder/1787468337/item/819434194/view


[budaya_tionghua] Foto2 Bazaar Imlek ICAA di Los Angeles [5 Attachments]

2010-02-23 Terurut Topik Dr. Irawan
-- Forwarded message --
From: Dr. Irawan drira...@indonesiamedia.com
Date: 2010/2/23
Subject: Foto2 Bazaar Imlek ICAA di Los Angeles


Kawan2 yb,
Ini beberapa foto untuk share dengan teman2


Ternyata yang foto saya dengan miss , sentimen sehingga dicrop begitu,
Foto lainnya menunjukan group Barongsay yang saya dirikan sejak tahun 1999,
tentunya sudah ganti berganti pemain , sampai akhirnya nggak ada lagi yang
main drum, maka saya harus turun tangan sendiri menabuh tambur.
selebihnya adalah antrian pengunjung membeli makanan di stand.
Kegiatan ini kami lakukan setahun sekali dan dibanjiri pengunjung sekitar
5000 an orang.
sekali lagi selamat hari raya Sin Chia.
salam,
Dr.Irawan.


Re: [budaya_tionghua] RE: Buku Cina

2010-02-15 Terurut Topik Dr. Irawan
Saya juga merasa memang ada kesengajaan yang sistematik.
salam,
Dr.Irawan.

2010/2/15 lkart...@peter.petra.ac.id



 Quoting Akhmad Bukhari Saleh absa...@indo.net.id absaleh%40indo.net.id
 :

  Mengingat ini penerbit besar yang established, dan kalau melihat
  konsistennya penggunaan kata itu di seantero buku maupun iklan
  promosinya, bukan hanya di judul saja, kelihatannya itu memang suatu
  pilihan yang by design, entah dengan tujuan apa.

 Cak Akhmad,

 Waktu saya tanya kenapa blunder menggunakan kata tersebut,mereka
 mengatakan sudah berkonsultasi dengan ahli bahasa.Saya nggak tahu
 siapa ahli bahasa yang dipakai sebagai konsultan.
 Secara komersial memang tidak menguntungkan.Pada saat launching didiskon
 30%.

 salam

 loek's
  



[budaya_tionghua] Foto Klenteng di Amrik [4 Attachments]

2010-02-13 Terurut Topik Dr. Irawan
Foto ini diambil dari Shi Lay Ze , di bilangan Hacienda Heights, County of
Los Angeles, California.
Foto ini memang diambil saat jelang tahun baru Imlek , tapi bukan yang
sekarang.  Saya akan mengirimkan bag 2 nya agar emailnya tidak terlalu
besar. Semoga bermanfaat.
salam,
Dr.Irawan


[budaya_tionghua] Foto Klenteng amrik 2 [5 Attachments]

2010-02-13 Terurut Topik Dr. Irawan
Sementara ini saja dulu , nanti kalau ada lagi saya kirim lagi.
salam,
Dr.Irawan.


[budaya_tionghua] Foto2 kegiatan Imlek di USA [5 Attachments]

2010-02-09 Terurut Topik Dr. Irawan
Dibawah ini di attached foto2 dari peragaan busana Tionghoa yang dilakukan
oleh warga Indonesia di USA saat perayaan tahun Baru Imlek . Untuk
mahasiswa/wi yang tempohari mau ambikl skripsi barang kali ini bisa
digunakan

salam,
Dr.Irawan.


Re: [budaya_tionghua] AYO SUMBANG ANJUNGAN BUDAYA TIONGHOA

2010-02-08 Terurut Topik Dr. Irawan
Pak Tjandra G yb,

Saya sudah lama pulang ke LA, saya hanya spent kira2 18 hari disana pada
akhir december dan balik lagi ke LA january. Betul Hendy Chung , adalah
salah satu pengurus juga di ICAA , yang setiap Bazaar Imlek selalu
mengerahkan anak buahnya yang dari Kalbar untuk bervolunteer. Bahkan dia
yang bawa Gus Dur berkunjung dan berceramah serta nginap di ICAA dulu. Hendy
itu memang pria yang terpuji dan baik hati saya sangat kagum padanya. kalau
omongan mandarinnya barangkali Liauw Pu Zhi.

Kalau anda mau tilpon saya silahkan (626) 335 2899 , kalau call dari
Indonesia silahkan call saat subuh. karena perbedaan jam kita adalah 15 jam.
jadi harap maklum.
Atau kalau interlocal mahal , biar saya yang call saja ke anda asal kasih
tahu nomornya.
Semoga majalah anda bisa bermanfaat bagi BT dan vice versa .

salam,
Dr.Irawan.



2010/2/8 Tjandra Ghozalli ghozalli2...@yahoo.com



 Kepada Yth bung Dr.Irawan,
 Terima kasih atas masukan dari Anda. Saya sering melihat wajah Anda di MI
 - saya masih terbilang famili dengan sdr Handy Chung (pengusaha kaca matadi 
 US). Boleh saya tahu berapa lama Anda ada di Jakarta dan mungkin ada no
 HP yg bisa dihubungi?
 PS: Saat ini sy masih di luar kota mungkin besok atau lusa balik ke Jakarta
 RGDS, TG

  



Re: [budaya_tionghua] AYO SUMBANG ANJUNGAN BUDAYA TIONGHOA

2010-02-07 Terurut Topik Dr. Irawan
Pak Tjandra Ghozali dan kawan2 yb,

Omongan anda benar adanya bahwa generasi Tionghoa yang sekarang di Milis BT
ini tidak lembek, bahkan terkesan agresif.
Baru saja saya pulang dari mengunjungi kawan2 BT di Jakarta , saya merasa
bangga , terharu , dan simpatik terhadap para shiang seng2 yang mungkin
kalau pada jadul bisa digelar sebagai Shiu Chay. Pokoknya bukan main, nggak
nyangka sama sekali. Betul anda harus bertemu dengan mereka, baru bisa
merasakan kehebatan mereka.

Mereka bahkan haus belajar, kendati buku2 literatur, dvd dan text booknya
bukanlah barang yang murah. Saya selaku orang keturunan Tionghoa sangat
bangga dan menghormati itu. Kalau misalnya saya disuruh Kui sama mereka saya
juga mau dan bersedia dengan hati yang rela , macamnya kalau jadul harus kui
jedukin jidat ke tanah seperti menghadapi Hwang Shang, yang mengucap Wan
Shuei , Wan Shuei, wan, wan shuei,  Owe juga kamguan.

Karena apa ? Tidak lain tidak bukan, karena komitmen mereka terhadap
preservasi kebudayaan Tionghoa untuk Indonesia. Mereka tidak ada yang paksa
atau di-iming2 duit untuk melakukan itu. Saya sendiri masih ingat waktu di
SD , kalau tidak ada ancaman rotan, boro2 saya mau menyelesaikan latihan
tulis Cung Wen Ze. Padahal saya sekolah di JPP yang WNI dengan pelajaran
bahasa mandarinnya sangat minim sekali. Sampai hari ini juga saya masih
belum bisa baca dan nulis.

Omongan  Pak Tjandra juga Pu Chuo, tentang kalau keahlian itu tidak disyer
keorang banyak juga sangat sayang sekali. Jadi Pak Tjandra betul, kalau bisa
membantu penyiaran keahlian dari para Shiang Seng2 yang pakar ini, dimajalah
anda , itu ada baiknya.

Kami juga dari Indonesia media sudah melaksanakannya , dan yang terbaru ini
adalah
Tulisan dari Shiang Seng Ardian C . dari Bogor. yang bisa disimak disini.
http://www.indonesiamedia.com/2010/02/03/selamat-tahun-baru-imlek-2561-atau-4707/
Semoga berkenan. Maap , kalo ada kata2 owe yang sala.
salam,
Dr.Irawan

2010/2/7 Tjandra Ghozalli ghozalli2...@yahoo.com



 Dear member,
 Owe menjadi merasa bersalah gara gara tulisan owe yang terlalu vulgar,
 sampai sampai para sianseng berpolemik begitu hebat. Owe rasa yang
 disampaikan oleh sianseng Suma dan sianseng Zhoufy, dua dua ada benarnya.
 Tiap orang memang memiliki sudut pandang yang berbeda. Namun di balik itu
 owe gembira ternyata di antara member budaya tionghua punya semangat untuk
 membela pandangannya dan tak gampang menyerah. Tadinya owe kira di kalangan
 warga Tionghoa sudah pada lembek, tidak punya ini semangat perjuangan gara
 gara dibekap oleh rezim orba, selama 35 tahun. Tapi dengan adanya komplein
 dari sianseng Suma, sianseng Zhoufy, sianseng Dipo, sianseng David Kwa, dan
 lain lain yang tidak bisa disebut satu persatu, owe jadi bangga kalau warga
 Tionghoa ternyata tidak lembek.  Owe juga bangga melihat di munas PSMTI
 dan INTI kalau mereka membela daerah dan argumennya dengan sungguh sungguh,
 malah mau adu jotos segala (jangan ah) - itu artinya warga Tionghoa bukanlah
 warga yang lembek.  Owe lihat pengetahuan para sianseng begitu luas dan
 hebat, sayang kalau cuma diketahui oleh member milis ini. Owe kepikiran
 kalau suatu waktu kita bisa duduk semeja - owe berharap pengetahuan sianseng
 ini dijadikan buah kalam di majalah POST yang pasti berguna bagi warga
 Tionghoa. Yang satu ahli dalam sejarah Tionghoa, satu lagi ahli dalam bidang
 musik, satu lagi ahli dalam bidang budaya. Owe bermimpi para sianseng
 bersedia duduk sebagai jajaran redaksi.  Tapi mohon maaf kalau ajakan owe
 ini dianggap kurang sopan - owe tidak punya maksud apa apa selain
 menginginkan terjaganya martabat warga kita.  Baiklah owe tutup dengan soja
 Gong Xi Fat Cay waduh owe sampe lupa nih mestinya Sin Chun Kiong Hie
 Thiam Hok Siu semoga kesalahan kesalahan owe di tahun silam, sianseng
 maafkan. RGDS. Tjandra G
 PS: Sepertinya kurang lengkap kalau sianseng Ophung tidak bergabung, beliau
 ini ahli masakan jadul Tionghua. Juga para sianseng lainnya, pintu terbuka
 lebar buat anda semua yang hobi tulis menulis.

  



Re: [budaya_tionghua] Foto-foto klenteng tua di Bangka Belitung facebook

2010-02-07 Terurut Topik Dr. Irawan
Apakah butuh foto klenteng yang ada di Los Angeles ? Kalau perlu saya
cariin.
salam,
Dr.Irawan

2010/2/7 bukjam buk...@bukjam.com



 Rekan-rekan sekalian,

 Sekadar informasi dari BUKJAM, bila ada yang membutuhkan foto-foto klenteng
 Tao Bangka Belitung silahkan join ke group facebook sejarah bangka belitung
 indonesia foto-foto di sana cukup lengkap. Sekian informasi dari BUKJAM.

 salam,
 Bukjam
  



Re: [budaya_tionghua] Re: Foto tentang Hari Raya Tiong Hoa [4 Attachments]

2010-02-03 Terurut Topik Dr. Irawan
Bersama ini saya coba kirimkan foto2 lagi tentang aktivitas orang indonesia
dalam rangka merayakan tahun baru IMLEK di Amerika

- 03982- foto ini diambil saat Barongsay ICAA dipanggil main didalam
Sanctuary , didepan altar gereja St Betnizi di bilangan Orange County,
California.

- 00073- foto ini menunjukan para panatua katolik warga Indonesia di
Amerika, termasuk Romo/Pastur ingin menunjukkan kepada generasi muda kami
agar tidak melupakan kebudayaan nenek moyangnya. Meja dengan buah dan lilin
sebagai simbol penghormatan kepada leluhur di tahun baru Imlek. Perhatikan
ketiga dari kiri, Romo juga ikut mengenakan pakaian tradisional Tionghoa.

-04014- Anak2 Indonesia berpakaian tradisional Tionghoa (termasuk yg non
Tionghoa) sangat gembira berpose dengan pemain Barongsay . Jadi ada juga
warga yang bukan Tionghoa tapi sengaja membeli kostum tradisional Tionghoa
guna ikut meramaikan perayaan Imlek bersama saudara2nya yang Indonesia
Tionghoa. Disinilah hidup bertoleransi sangat kentara. Semangat Bhineka
Tunggal Ika malah lebih kental di Luar negeri ketimbang di dalam negeri .
Phenomena in tentunya patut dicermati .

- 07665- Group Wushu dan Barongsay ICAA (Indonesian Chinese American
Association ) di Los Angeles

Segini dulu deh nanti kalau ada kesempatan dicariin lagi fotonya.

salam,
Dr.Irawan



2010/2/3 Lv ing...@yahoo.com



 makasih Dr.Irawan atas koleksi.. klo ada yang lain bisa siap ditampung lg..
 thx


 --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com budaya_tionghua%40yahoogroups.com,
 Dr. Irawan drira...@... wrote:
 
  LV yb,
 
  Ini ada beberapa foto dari kegiatan IMLEK orang2 Indonesia di Los Angeles
 .
  yang pertama itu pada Bazaar IMLEK yang reguler diadakan oleh ICAA
  (Indonesian Chinese American Association) , Yang kedua adalah foto
 barongsay
  ICAA yang di panggil main di Gereja Katholik Orang Indonesia di Los
 Angeles
  . tapak Bishop sedang memberikan Angpao. Momentum ini untuk menepis isu2
  bahwa orang Nasrani anti terhadap kebudayaan barongsay , yang sering
 disebut
  barongsay sebagai setan. (setidaknya ada beberapa pendeta yang berpndapat
  demikian . Kendati ada Pastor yang lulusan sekolah Amerika malah pernah
  sebagai pemain barongsay dilingkungan Klenteng Sam Po Kong dulunya.
 
  Jadi sikap dari masing2 orang Indonesia terhadap Imlek dan barongsay
 sangat
  beragam , dan itu harus di maklumi.
 
  semoga berguna untuk skripsi.
  Semua foto adalah dari dokumentasi majalah Indonesia Media.
  salam,
  Dr.Irawan.
 
  2010/2/2 Lv ing...@...

 
  
  
   salam,
  
   saya mahasiswa design di UPH yang sedang mencari bahan berupa
 dokumentasi
   foto tentang kegiatan seputar hari raya Tiong Hoa di Indonesia sebagai
 bahan
   dari Tugas Akhir saya.
  
   Kepada bapak/ibu, ada yang mengetahui referensi dimana saya bisa dapat
   bahan dokumentasi ini. atau kalau ada koleksi dokumentasi ini, bisa di
 share
   ke saya..
  
   THX...
  
  
  
 

  



Re: [budaya_tionghua] Foto tentang Hari Raya Tiong Hoa [2 Attachments]

2010-02-02 Terurut Topik Dr. Irawan
LV yb,

Ini ada beberapa foto dari kegiatan IMLEK orang2 Indonesia di Los Angeles .
yang pertama itu pada Bazaar IMLEK yang reguler diadakan oleh ICAA
(Indonesian Chinese American Association) , Yang kedua adalah foto barongsay
ICAA yang di panggil main di Gereja Katholik Orang Indonesia di Los Angeles
. tapak Bishop sedang memberikan Angpao. Momentum ini untuk menepis isu2
bahwa orang Nasrani anti terhadap kebudayaan barongsay , yang sering disebut
barongsay sebagai setan. (setidaknya ada beberapa pendeta yang berpndapat
demikian . Kendati ada Pastor yang lulusan sekolah Amerika malah pernah
sebagai pemain barongsay dilingkungan Klenteng Sam Po Kong dulunya.

Jadi sikap dari masing2 orang Indonesia terhadap Imlek dan barongsay sangat
beragam , dan itu harus di maklumi.

semoga berguna untuk skripsi.
Semua foto adalah dari dokumentasi majalah Indonesia Media.
salam,
Dr.Irawan.

2010/2/2 Lv ing...@yahoo.com



 salam,

 saya mahasiswa design di UPH yang sedang mencari bahan berupa dokumentasi
 foto tentang kegiatan seputar hari raya Tiong Hoa di Indonesia sebagai bahan
 dari Tugas Akhir saya.

 Kepada bapak/ibu, ada yang mengetahui referensi dimana saya bisa dapat
 bahan dokumentasi ini. atau kalau ada koleksi dokumentasi ini, bisa di share
 ke saya..

 THX...

  



Re: [budaya_tionghua] Time Machine = Pikiran Yang Melayang? (Was: Reinkarnasi)

2010-02-02 Terurut Topik Dr. Irawan
Berbicara tentang ini apakah permainan Jelangkung (Chay Lan Sen) yang
diadakan saat terang bulan , mengundang roh yang bergentayangan masuk ke
keranjang , kemudian ditanya dan bisa memberikan jawaban secara menulis
dengan pincil yang diikat di keranjang pasar itu , apakah dalam hal ini
masih ada relevansinya dengan topik ini tidak ?

BTW , Keranjang rotan itu tampaknya sekarang sudah nggak pernah kelihatan
lagi yah.?  Oh yah dipegangannya harus digantungkan kunci sebagai pemberat.
lalu keranjang ditutup kain putih dan di pegang 2 orang , satu dikiri dan
satu dikanan. Apakah kebudayaan ini masih ada sampai sekarang di Indonesia ?
Merujuk pada namanya, Chay Lan Sen, (dewa keranjang sayur) harusnya ini
masih termasuk Budaya Tionghoa. Apakah budaya asli atau merupakan derivat
dari budaya lainnya ? .

Harus ada mantera tertentu yang dibaca pada saat mengundang. Dan ketika kita
mau selesai juga ada mantera atau doa tertentu yang menanyakan apakah masih
mau terus atau sudah mau pulang. Tatkala terlibat pada perdebatan sengit dia
tidak mau pulang , akibatnya itu keranjang bisa di lempar dan orangnya pada
kabur. Serem juga yah ?

salam,
Dr.Irawan.

2010/2/2 Ophoeng opho...@yahoo.com



 Bung Zhou FY dan TTM semuah,

 Hai, apakabar? Sudah makan?

 Ikut nimbrung sedikit ajah...

 Menarik sekali teori yang Bung Zhou sampaikan. Saya pikir teori ini ada
 benarnya. Pernah ada satu film ttg 'reinkarnasi' yang dialami seorang wanita
 yang tinggal di satu kota kecil di AS, dia merasa dia adalah reinkarnasi
 dari seorang ibu yang meninggal ketika melahirkan di Scotlandia.

 Si ibu bisa menggambarkan secara detil peta kota di satu kota kecil yang
 tidak secara resmi masuk dalam peta(!) - untuk menggambarkan betapa
 terpencilnya kota itu. Bahkan dia bisa tahu nama-nama anak-anaknya, dari
 yang paling besar sampai yang paling kecil. Bahkan juga ingat ada hal-hal
 yang sangat spesifik yang dikatakan anak-anaknya, cuma berdua saja dengan
 ibu kandung mereka.

 Kalau dikaitkan dengan teori yang Bung Zhou sampaikan, mestinya si ibu itu
 mengalami 'kemasukan' memori si ibu yang meninggal karena melahirkan itu.

 Memori di otak kita, mungkin memang bisa melanglang buana, melayang-layang
 dan masuk ke memori seseorang secara kebetulan begitu.

 Time machine, sesuatu yang sering digambarkan dalam film-film, seperti
 Back to the Future atau Quantum Leap, kayaknya sih itu adalah
 'permainan' atau ulah ingatan belaka. Anda bisa melanglang ke masa lalu
 lewat pikiran anda, ingatan anda. Kalau memang begitu kuatnya, bayangan masa
 lalu itu seperti sebuah film lama yang diputar kembali, anda bisa
 'merasa'kan suasana waktu itu, aroma lingkungan saat itu.

 Bagaimana dengan 'ingatan' akan masa depan?

 Nah, ini yang juga jadi pertanyaan saya. Mungkinkah 'back to the future'
 itu adalah hasil 'kesimpulan' analisa pikiran kita, berdasarkan data
 pengalaman masa lalu, dan kemudian diciptakan kemungkinan masa depan akan
 menjadi seperti apa?

 Hehehe. sekedar iseng ajah nih ya.

 Salam makan enak dan sehat,
 Ophoeng
 BSD City, Tangerang Selatan

 --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com budaya_tionghua%40yahoogroups.com,
 zho...@... wrote:

 Ada sebuah teori:
 Setiap manusia pasti punya ingatan, ingatan inilah yg sebenarnya membentuk
 kesadaran sbg individu. Jika seorang kehilangan ingatan, dia akan menjadi
 individu yg lain.

 Seperti yg sudah dibuktikan, ingatan ini ternyata memiliki gelombang
 kekuatan yg bisa melintasi ruang, sehingga terjadilah apa yg dinamakan
 telepati: membaca dan menyampaikan pikiran dari jarak jauh. Setiap orang
 disinyalir memiliki kekuatan ini, hanya krn sesuatu hal potensi ini masih
 terhambat utk dieksplotasi.

 Nah, teori ini menyebutkan, bila seorang mati, gelombang ingatan ini tdk
 lantas lenyap, tapi berkelana di ruang hampa. Orang yg peka spt para
 mediator roh bisa menangkap mereka.

 Gugus ingatan ini terkadang bisa nyasar memasuki otak bayi yg baru lahir,
 bayi ini setelah dewasa menjadi memiliki ingatan orang lain yg sdh mati,
 inilah reinkarnasi! Jika dia masuk ke otak orang dewasa, terjadilah kasus
 kerasukan!

 Percaya tidak? Terserahlah. Tapi teori ini menarik.


  



Re: Bls: [budaya_tionghua] Re: AYO SUMBANG ANJUNGAN BUDAYA TIONGHOA

2010-02-01 Terurut Topik Dr. Irawan
Saya rasa Azura -Mazda ada benarnya , dengan tanpa mengurangi hormat kami
kepada para tokoh2 yang menyesalkan pembongkaran situs2 budaya Tionghoa
jadul yang lalu. Jadi Pak Tjandra Gozhali juga jangan mendesak terus beliau2
ini yang masih emosi. Ibaratnya jangan ngebangunin macan tidur. Sebab mereka
para tokoh2 budaya disini juga ada caranya sendiri untuk mempreservasi
budaya Tionghoa.

Sekarang yang penting agar panitia pembangunan itu coba approach ke pihak2
lainnya, dengan segala option yang mungkin bisa jalan , contoh ikut sertakan
ormas lainnya , jangan hanya dikungkungi oleh satu ormas saja. Atau pihak2
swasta lainnya yang berminat , tentunya tidak ada free lunch, pokoknya
dicari win-win solution.

Saya hargai usaha Pak Tjandra membantu Pak Teddy, memang sebagai Post Media
harus berbuat kearah itu. Semoga Post Media tetap langgeng.

Untuk Pak David Kwa, mohon maaf kalau ada omongan owe yang sala

Soja,
Dr.Irawan.,

2010/2/1 Azura-Mazda extrim_blue...@yahoo.com



 Menurut keterangan, Pa Harto menawarkan India  Arap, masing-masing
 1hektar. Tapi India  Arap merasa tidak perlu membangun anjungan di sana.
 Reason aslinya, saya ndak tau.

 Karena para tokoh Tionghoa cenderung murah hati, ke 2 lahan itu dibeli.
 Harganya saya ga tau. Lalu ada penambahan tanah yg juga dibeli dari
 masyarakat setempat. Saya kira tidak ada paksaan. Yg ada negosiasi.
 Buktinya tidak pernah ada kabar bentrok warga vs pihak TMII.

 Dari 4 hektar itu, ada danau  area parkir. Jadi bangunnnya sendiri
 tidak luas-luas amat.

 Soal nama-nama donatur, kita ini menghargai setiap budi yg diberikan
 oleh orang laen. Sekecil apa pun kemurahan hati ya harus dihargai.
 Salah satunya mungkin dengan mengukir nama-nama donatur.

 Tapi kalo sbagian orang Tionghoa saja tidak senang dengan adanya
 anjungan model begini, saya kira non-tionghoa mungkin juga ada
 yg berpikiran sama. Bisa memicu konflik sosial.

 Soal arsitektur Tionghoa, menurut bbrp orang tua petinggi PSMTI
 adalah semacam permintaan Pa Harto secara pribadi. Sebagai
 masyarakat yg patuh sama orang tua ya dituruti maunya pak Harto.
 Alasannya pun saya tidak tau. Entah berpikir ya identitas Tionghoa
 memang seperti itu. Apa salahnya? Saya pribadi tidak sino-phobic.

 Lebi menarik, kenapa India  Arap menolak? Kalo analisanya konflik
 sosial, maka keputusan langkah pimpinan India  Arap sudah tepat.

 Karena permintaan Pa Harto, maka pihak penyerang anjungan ini
 ya mestinya jangan maki si Tionghoa. Tapi coba pertanyakan ke
 Pa Harto sendiri donk


 Huangdi Bless U

 --- Pada *Sen, 1/2/10, dkhkwa dkh...@yahoo.com* menulis:


 Dari: dkhkwa dkh...@yahoo.com
 Judul: [budaya_tionghua] Re: AYO SUMBANG ANJUNGAN BUDAYA TIONGHOA
 Kepada: budaya_tionghua@yahoogroups.com
 Tanggal: Senin, 1 Februari, 2010, 2:51 AM





 Pa Tjandra,

 Yang owe dengar dari “sumber yang bisa dipercaya”, tanah aslinya adalah 1
 ha, “Hebatnya anjungan ini luasnya 4,5 ha padahal anjungan lain paling besar
 2 ha.” Tapi, karena tanah selebihnya dibeli dari penduduk entah dengan
 sukarela atau paksa “bahkan serah terima juga tak lancar karena harus
 membebaskan lahan tsb dari penduduk ilegal yg suka main keras. Untung pa
 Tedy juga pensiunan petinggi ABRI dan dibantu oleh beberapa orang donatur
 maka lahan tsb sekarang terbebaskan.” Jadi, kalau sekarang luasnya 4,5 ha,
 apa anehnya? Orang boleh beli koq, bukan pengasih babe ato yang semasa
 berkuasanya menindas orang TIONGHOA, untuk “menebus dosa”??? Bukankah kata
 pepatah, “ada uang, ada barang”?

 Luasnya yang jau melebihi anjungan dari daerah-daerah lain di Indonesia apa
 tidak dikhawatirkan menimbulkan kecemburuan sosial? Apalagi bangunan yang
 hendak dibuat adalah “main building Taman Budaya Tionghoa yg megah (ada
 pagoda segala dan danau buatan di kelilingi pohon Liang Liu yg indah utk
 perayaan Peh Chun).” Yang dibangun bukanlah replika dari gedung bekas
 kediaman tokoh masyarakat Anu dari daerah Anu di Indonesia, yang tak asing
 bagi sebagian orang, tapi sesuatu yang benar-benar asing, karena tidak ada
 di Indonesia, yang tukang-tukangnya “diimpor” langsung dari Tiongkok,
 sedangkan anjungan-anjungan lain toch mengambil contoh, misalnya, Keraton
 Yogyakarta yang memang aslinya benar-benar ada di Yogya. “Disain ini bukan
 replika dari rumah kuno para tuan tanah Tionghoa, tetapi sama sekali baru.”
 Kenapa bersikap “alergi” betul terhadap para tuan tanah atau pejabat
 TIONGHOA, sementara etnis LAIN biasa-biasa saja terhadap para pemimpin
 seperti para raja, sultan atau bupati mereka?

 Ataukah anjungan Tionghoa Indonesia isinya adalah replika Cikim-snia (Kota
 Terlarang) di Pakknia (Beijing), Danau Se’ou (Xihu) di Hangciu (Hangzhou),
 lengkap dengan pohon Yangliu-nya segala, Taman-taman Souciu (Suzhou), Pailau
 (Gerbang) dari Emui (Xiamen), dsb. Kalau orang mau melihat bangunan Tionghoa
 asli di Tiongkok, kenapa mereka harus ke Taman Mini? Kenapa tidak terbang
 saja langsung ke Beijing, Shanghai, Hangzhou, Suzhou, Xiamen, Guangzhou,
 Shenzhen? Di sana malah lebih 

Re: [budaya_tionghua] Re: AYO heritage BUDAYA TIONGHOA. Pasar Baru Jkt. Pst.

2010-02-01 Terurut Topik Dr. Irawan
Cuma mau nyaranin saja, kalau mau ngecet disikat dulu sampai bersih , kalau
ada yg retak di bersihkan dan di dempul dulu, lalu di meni (cat dasar) ,
baru setelah kering lain waktu datang lagi diampelas dan dibersihkan lagi
dan di cat finish . Kalau yg plituran yah kudu diplitur lagi .

Jangan main timpa cat saja , nanti jadi mubazir pada ngelotok, atau seperti
kulit buaya, Sebaiknya ada ahlinya yang profesional yang memberi arahan.
Karena sayang kalau barang antik malah jadi rusak.

Mudah2an memang sudah diatur demikian,
salam,
Dr.Irawan.

2010/1/31 ardian_c ardia...@yahoo.co.id



 yuk sekali2 kita ngecet rumah org
 owe seh mau aje ngecet rumah org apelage yg tua getu asal jgn ngecet rumah
 setan aje ya

 --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com budaya_tionghua%40yahoogroups.com,
 ibcindon ibcin...@... wrote:
 
  Ide yang bagus sekali tuh..
 
 
 
  From: budaya_tionghua@yahoogroups.combudaya_tionghua%40yahoogroups.com
  [mailto:budaya_tionghua@yahoogroups.combudaya_tionghua%40yahoogroups.com]
 On Behalf Of Dipo
  Sent: Saturday, January 30, 2010 6:49 PM
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com budaya_tionghua%40yahoogroups.com
  Subject: [budaya_tionghua] Re: AYO SUMBANG ANJUNGAN BUDAYA TIONGHOA
 
 
 
 
 
  Ide yang menarik sekali. Mengenai tempat saya coba cari yang paling
  memungkinkan. Atau dari rekan2 ada ide lokasi yang bisa dibersihkan ?
 Asal
  jangan gedung di TMII ya.
 
  Salam
 
  --- In budaya_tionghua@yahoogroups.combudaya_tionghua%40yahoogroups.com
  mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.combudaya_tionghua%2540yahoogroups.com
 , ini rico! rico12410@

  wrote:
  
   teman-teman,
  
   menanggapi info dari pak Eddy W.. mungkin akan lebih kongkrit
 kontribusi
  warga tionghoa, bila beramai-ramai mengunjungi Toko Kompak atau ruko di
  belakang Klenteng Boen Tek Bio.
   Kita undang (atau saweran) tukang untuk perbaikan, sambil bawa beberapa
  ember cat, kuas, amplas, dll. Makanan kecil, minuman ringan sebagai teman
  kerja juga tidak ketinggalan. Sambil gotong royong sederhana, ngobrol
  pengalaman turun temurun.. mestinya akan menyenangkan sekali kita hari
 itu..
  dan tuan rumah merasa diperhatikan dan dihargai usahanya mempertahankan
  'bangunan cerita' milik mereka itu.
  
   Bagaimana? pak Dipo, mungkin bisa bantu mengkoordinasikan?
  
   salam
  
  
   Posted by: eddy witanto eddypw@ eddypw
   Fri Jan 29, 2010 5:23 am (PST)
  
  
   Toko Kompak di Pasar Baru Jakarta Pusat sudah dalam kondisi
  mengkhawatirkan di dalamnya, bagian belakangnya sudah dalam ambang
  kehancuran. Itu rumah Mayor Tio Tek Ho bukan? Di dalamnya ada rooflight.
   Di belakang Klenteng Boen Tek Bio juga ada rumah-toko yang terbagi atas
 3
  blok, blok yg tengah punya rooflight dg sisi berhiaskan cerita klasik
  Tiongkok dengan pecahan keramik dan kayu berukir.
  
   eddypw
  
 

  



Re: [budaya_tionghua] Re: Reinkarnasi - - Bro Petrus

2010-02-01 Terurut Topik Dr. Irawan
Ngomong2 soal reinkarnasi , saya mau syer sesuatu yang janggal dalam budaya
masyarakat di Amerika.

Herannya kalau ada yang bicara reinkarnasi diantara orang2 Indonesia
kebanyakan yang tinggal di Amrik , mereka langsung menepis, dan menyatakan
bahwa itu tidak ada , hidup ini hanya sekali saja !.

Tapi kalau saya perhatikan kalau ngomongan itu ada diluar lingkunagn orang
Indonesia , seperti bule, dan orang2 lainnya yang bukan orang indo. mereka
sering ucapkan: 'You're not gonna get it until your next life . Yang
berarti next life itu adalah kehidupan berikutnya. Dan ini sering diucapkan
. Bahkan oleh orang bule yang statusnya tentu beragama lain dari Budha,
Hindu maupun Islam.

Dalam budaya kita biasanya, kami selalu berpikir kalau agama nasrani itu
datangnya dari para bule2 itu. Karena kebanyakan dari missionaries itu
adalah orang2 kaukasus. Saya hanya bingung saja. Tapi saya juga tidak mau
menuai pertengkaran karena urusan ini. Saya hanya meninjau dari sudut
budayanya saja.

Kalau ada seseorang yang bisa menjelaskan secara ilmiah dan kepala dingin
saya ingin mendengarnya/baca. Tapi kalau ini jadi argumentasi dogma, harap
stop disini saja. Saya pribadi merasa penjelasan dari younginheart5000 cukup
masuk akal.

Salam,
Dr.Irawan.

2010/2/1 Petrus Paryono petruspary...@yahoo.com




 Terima kasih atas pencerahannya. Cukup membuka wawasan saya.

 Saya akan coba belajar lebih lanjut, tapi tidak dengan tanya-jawab di milis
 ini. Saya kuatir kalau nanti keluar dari koridor milis Budaya Tionghua
 bakal disemprit  he...he

 Salam,
 Petrus Paryono

 --
 *From:* younginheart5000 crv...@yahoo.com
 *To:* budaya_tionghua@yahoogroups.com
 *Sent:* Mon, February 1, 2010 8:07:23 PM
 *Subject:* [budaya_tionghua] Re: Reinkarnasi - - Bro Petrus



 Petrus Paryono petrusparyono@ ... wrote:

  sebelumnya mohon maaf kalau posting ini tidak sesuai dengan Budaya
 Tionghua, karena saya tidak pernah mendapat didikan Budaya Tionghua..

  Saya ingin bertanya untuk menambah wawasan saya yang masih sempit:
 
  1. agama atau kepercayaan apa saja yang mengakui adanya reinkarnasi?
  2. apakah reinkarnasi dapat berakhir?

 --

 Anda bukan dari keluarga Tionghoa, jadi tak mendapat didikan budaya
 Tionghoa? By the way, apa urusan budaya Tionghoa dengan reinkarnasi?

 Untuk info anda (selanjutnya, mohon datang ke vihara untuk memperdalam
 pengetahuan anda, misalnya PusDikLat Buddha, Vihara Avalokitesvara: Jl.
 Mangga Besar 58, Jakarta Barat
 Telp. (021) 6294542, 6299551 Fax.(021) 6249984)

 Reinkarnasi dalam agama Buddha

 Dalam agama Buddha dipercayai bahwa adanya suatu proses kelahiran kembali
 (Punabbhava) . Semua makhluk hidup yang ada di alam semesta ini akan terus
 menerus mengalami tumimbal lahir selama makhluk tersebut belum mencapai
 tingkat kesucian Arahat. Alam kelahiran ditentukan oleh karma makhluk
 tersebut; bila ia baik akan terlahir di alam bahagia, bila ia jahat ia akan
 terlahir di alam yang menderitakan. Kelahiran kembali juga dipengaruhi oleh
 Garuka Kamma yang artinya karma pada detik kematiaannya, bila pada saat ia
 meninggal dia berpikiran baik maka ia akan lahir di alam yang berbahagia,
 namun sebaliknya ia akan terlahir di alam yang menderitakan, sehingga segala
 sesuatu tergantung dari karma masing-masing. Umat Buddhist tak menggunakan
 konsep re-inkarnasi, yang hanya dikenal dalam agama Hindu.

 Reinkarnasi dalam Hindu

 Dalam agama Hindu, filsafat reinkarnasi mengajarkan manusia untuk sadar
 terhadap kebahagiaan yang sebenarnya dan bertanggung jawab terhadap nasib
 yang sedang diterimanya. Selama manusia terikat pada siklus reinkarnasi,
 maka hidupnya tidak luput dari duka. Selama jiwa terikat pada hasil
 perbuatan yang buruk, maka ia akan bereinkarnasi menjadi orang yang selalu
 duka. Dalam filsafat Hindu dan Buddha, proses reinkarnasi memberi manusia
 kesempatan untuk menikmati kebahagiaan yang tertinggi. Hal tersebut terjadi
 apabila manusia tidak terpengaruh oleh kenikmatan maupun kesengsaraan
 duniawi sehingga tidak pernah merasakan duka, dan apabila mereka mengerti
 arti hidup yang sebenarnya

 Dalam filsafat agama Hindu, reinkarnasi terjadi karena jiwa harus
 menanggung hasil perbuatan pada kehidupannya yang terdahulu. Pada saat
 manusia hidup, mereka banyak melakukan perbuatan dan selalu membuahkan hasil
 yang setimpal. Jika manusia tidak sempat menikmati hasil perbuatannya seumur
 hidup, maka mereka diberi kesempatan untuk menikmatinya pada kehidupan
 selanjutnya. Maka dari itu, munculah proses reinkarnasi yang bertujuan agar
 jiwa dapat menikmati hasil perbuatannya yang belum sempat dinikmati. Selain
 diberi kesempatan menikmati, manusia juga diberi kesempatan untuk
 memperbaiki kehidupannya (kualitas).

 Jadi, lahir kembali berarti lahir untuk menanggung hasil perbuatan yang
 sudah dilakukan. Dalam filsafat ini, bisa dikatakan bahwa manusia dapat
 menentukan baik-buruk nasib yang ditanggungnya pada kehidupan yang
 selanjutnya. Ajaran ini juga memberi optimisme 

Re: [budaya_tionghua] Re: AYO SUMBANG ANJUNGAN BUDAYA TIONGHOA

2010-01-29 Terurut Topik Dr. Irawan
Kawan2 yb,
Pembongkaran dan pengkangkangan bangunan CN memang menjadikan banyak
masyarakat Tionghoa kecewa , itu dapat dimengerti. Sehingga ada yang bilang
dosa dari petaka itu ditanggung oleh salah satu puteranya yang turut sebagai
penumpang yang menghempas kedalam gedung WTC saat 9/11.

Semua itu telah berlalu , yang terjadi sudah terjadi. Yang paling penting
sekarang adalah kita tetap harus move forward, dan memastikan
langkah-langkah apa yang harus diambil agar hal seperti itu, dan derivatnya
tidak akan terjadi lagi.

Bagi panitia pembangunan anjungan BT juga harus bekerja lebih keras, untuk
menarik simpatik masyarakat lagi guna mendukung proyek ini. Disini saya
lihat ada 2 kendala, yang pertama adalah kendala finansial, dan kedua
kendala yang tak kalah pentingnya adalah kendala dukungan moral dari
masyarakat Tionghoa secara luas. Dalam hal meredam kekecewaan masyarakat
atas terbongkarnya situs2 bangunan tradisi Tionghoa Indonesia selama ini.

Menurut hemat saya untuk urusan finansial tetap harus diperjuangkan dananya
datang dari Konglomerat. Nanti bila sudah hampir selesai , maka saatnya
tokoh2 masyarakat budaya dirangkul kembali agar mendapatkan dukungan yang
lebih sempurna.

BTW bangunan sejenis CN , pernah saya lihat fotonya pada pameran foto
Chinese Association dari Taiwan . Mungkin Bung Rinto tahu itu. Nanti kalau
saya dapatkan kembali dari file saya akan saya share disini. Namun foto itu
hanya menampakkan Front Elevation , Konfigurasinya sangat mirip . Apakah
gedung itu masih eksis di Taiwan ? mungkin nanti Bung Rinto bisa verify.

2010/1/28 sumamihardja sumamihar...@yahoo.com



 Sebenarnya gedung CN posisi historisnya tidak begitu jauh dibandingkan
 dengan satu dari saudara-saudara-nya. Gedung CN tadinya didirikan
 bersamaan dengan dua gedung lainnya di sepanjang jalan Gajah Mada (sekarang)
 sebagai milik dari keluarga besar Khouw. Khouw Kim An adalah penghuni gedung
 CN itu, sementara dua lainnya ditempati oleh saudara-saudaranya.
 Arsitekturnya bisa dikatakan sama dan menawan. Masalahnya, gedung yang satu
 yang sempat disewakan menjadi kedubes RRT, disikat tahun 1966 dan
 dinasionalisasi untuk kemudian dibongkar dan diubah fungsinya, yang lainnya
 juga kabarnya terkena perusakan dan kemudian dijual lalu menjadi pertokoan
 (atau SMA 2, salah satunya benar, cuma tertular dengan yang eks kedubes.
 Catatan saya belum ketemu dalam waktu singkat ini). Jadinya, tinggal CN
 itulah satu-satunya gedung lux Tionghoa era akhir abad ke-19 selain rumah
 keluarga Souw di Perniagaan dan gereja Santa Maria de Fatima di dekat Petak
 Sembilan. Kalau dari sisi kualitas, gedung keluarga Khouw ini adalah nomor
 1-nya di masa itu untuk wilayah Batavia baik dari sisi kualitas arsitektur,
 bahan penyusunnya, perangkat meubel, bangku batu, ubin batu, singa batu,
 kaligrafi dan ukiran yang dibuat di sana serta luas bangunannya. Kalau di
 Tangerang, rumah Oey Giok Koen adalah yang paling top, namun sepembandingan
 saya, masih sedikit kalah kelas dibandingkan milik keluarga Khouw ini.

 Meski demikian, gedung CN ini memiliki sejarah kuat sebagai rumah dari
 Majoor der Chineezen terakhir di Batavia (1910-1942 karena Jepang dan tidak
 berlanjut setelah Proklamasi), yaitu Khouw Kim An yang meninggal dalam
 tawanan Jepang di Cimahi tahun 1945. Selain Majoor (jabatan tertinggi saat
 itu), KKA juga merupakan seorang pendiri THHK. Tahun 1910-19300 dia juga
 menjadi ketua Kong Koan Batavia dan tahun 1918 mendirikan Bataviaasche Bank.
 Tahun 1928 ia ikut mendirikan Chung Hwa Hui. KKA juga mendapatkan sejumlah
 bintang penghargaan dari Belanda. Rumahnya di CN itu digunakannya untuk
 mengadakan pertemuan-pertemuan baik dengan petinggi Tionghoa maupuun dengan
 kalangan pembesar lain (Belanda, Jawa, Sunda dan sebagainya), termasuk
 ketika didirikan klub olah raga dan seni budaya Sin Ming Hui.

 Dari sisi historis, itulah rumah Majoor der Chineezen. Dari sisi
 selanjutnya, sepeninggal KKA, rumah itu dijadikan tempat pertemuan kalangan
 Tionghoa, apalagi pada masa bergejolak 1945-1947 lewat kejadian gedoran dan
 kerusuhan Tangerang. Kerusuhan ini ada beberapa gelombang, namun yang
 terbesar terjadi tahun 1946-1947, menyusul kejadian serupa di sejumlah
 daerah seperti Medan (1945-1946), Tasikmalaya, Garut, Kuningan, Cirebon dan
 sekitarnya (1946) dan di daerah-daerah lainnya di pulau Jawa (salah satunya
 direkam oleh Tjamboek Berdoeri di Malang). Tim yang berangkat ke Tangerang
 di bawah perintah Soekarno memintakan ijin untuk menampung pengungsi
 tersebut dengan kawalan tentara rakyat yang tunduk kepada Soekarno ke rumah
 alm. KKA ini.

 Dengan demikian, rumah KKA ini menjadi saksi bagaimana pergolakan
 sosial-politik di Indonesia dari awal abad ke-20 (THHK) hingga masa
 kemerdekaan dan kemudian pemunculan orde baru, yang kesemuanya mempengaruhi
 kedudukan dan keamanan kalangan Tionghoa di Indonesia.

 Masalahnya, seperti apa yang sudah saya tulis di thread yang dulu, gedung
 bersejarah ini justru dihancurkan oleh kalangan Tionghoa 

Re: [budaya_tionghua] Pelurusan Indonesia Media

2010-01-28 Terurut Topik Dr. Irawan
Bapak Tjandra Ghozalli yb,

Nggak apa2 koq , kita'kan satu kolega dibidang itu. Tentang koran lainnya ,
memang kami banyak sekali berafiliasi dan bersindikasi. seperti IDN
(International Daily News) yang kalau bahasa mandarinnya disebut Guo Zi Re
Bao, Indopos, Jawa Pos group dan lainnya , termasuk majalah di Australia
yang dulunya bernama Gamelan , lalu jadi Ozindo, dan banyak lagi. Tapi nama
Harian Indonesia saya belum pernah dengar lagi (dulu itu 'kan punya
Bakin). IDN mempunyai printing Plant di LA juga, namun kami tidak nyetak
disana.

Saya senang sekali kalau ada kawan2 yang mengadakan media cetak atau siar,
Karena banyak aspirasi yang tidak tertampung oleh koran yang lain, mungkin
kami bisa bantu. Demikianlah seharusnya dalam implementasi kehidupan
demokrasi. Dulu waktu Pak Mochtar Ryadi datang ke LA kita sempat berbincang
dan dia cukup kagum terhadap Indonesia Media , saya katakan kalau mau
memperjuangkan kesetaraan maka kita harus punya media, jangan hanya dagang
saja. Sepulangnya dia dari AS , langsung Suara Pembaruan dibelinya dan
berkembang terus dengan koran bahasa Inggerisnya juga. Pak Tjiputra juga
pernah menemui saya untuk tukar pikiran, beliau juga dari Tempo ternyata.
Pak Gunawan Mohamad juga pernah saya temui untuk minta masukan , ketika itu
saya jumpai beliau di apartementnya di daerah Santa Monica. Beliau bilang
bahwa sebagai media cetak harus memberitakan secara seimbang, dan
mendengarkan suara hati rakyat banyak.

Mendirikan media cetak , sebenarnya tidak terlalu sulit, yang sulit adalah
memeliharanya supaya langgeng terus. Untuk itu kita harus banyak mendengar
dari pada bicara .

Saya kagum dan senang kalau Pak Tjandra bisa membantu PSMTI pada proyek
Anjungan Budaya Tionghoa di TMII, saya juga pernah berkunjung kesana dan
meliput . Bahkan BrigJen Purn Teddy Jusuf dan isteri waktu ke LA juga titip
untuk membantu project ini. Project itu bukan kecil, namun donatur masih
sulit di motivasi. Harus cari terobosan baru, dan itu harus dipikirkan .

Saya mencontoh dengan project Pa Hoa , yang dibangun oleh Sumarecon dengan
para donatur. Mengapa Pa Hoa dalam waktu singkat dapat mengetuk hati donatur
? Tentu ada banyak perbedaan. Maka harus dicari common groundnya .

Mudah2an lancar. Salam kepada Pak Teddy.

salam,
Dr.Irawan.
2010/1/28 Tjandra Ghozalli ghozalli2...@yahoo.com



 Yth Dr.Irawan,
 Thanks atas pencerahannya. Dalam artikel saya - saya gunakan kata konon
 karena saya sendiri masih sangsi atas info seorang kawan bahwa majalah
 Indonesia Media di cetak di Indonesia satu grup dengan koran chinese Harian
 Indonesia, ternyata tidak demikian.  Sekali lagi terima kasih atas
 pelurusannya.  RGDS.TG

 --- On *Thu, 1/28/10, drirawan1 drira...@indonesiamedia.com* wrote:


 From: drirawan1 drira...@indonesiamedia.com
 Subject: [budaya_tionghua] Pelurusan Indonesia Media
 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
 Date: Thursday, January 28, 2010, 3:54 PM



 Pelurusan Indonesia Media

 Bapak Tjandra Ghozali dan kawan2 yb,

 Pertama, terimakasih atas perhatian anda terhadap Indonesia Media, dan
 aktivitas masyarakat Indonesia di Los Angeles dan sekitarnya.

 Ada banyak hal yang Bapak beritakan rupanya masih kurang tepat , untuk itu
 saya rasa sebaiknya diluruskan agar tidak terjadi penafsiran yang berbeda,
 dan mengurangi kemungkinan salah kaprah dikemudian hari.

 Mengenai majalah IM yang terbit dwiminggu bisa diambil gratis ditempat2 yg
 anda sebut itu betul adanya, hanya majalah yang kami cetak sebanyak 15.000
 copies setiap kali terbitnya tidak dicetak di Indonesia. Dari akal sehat hal
 itu tidak mungkin karena masa proses kami dipercetakan adalah 11 jam paling
 lama , yang berarti file kami sejak masuk di kamar pengolahan data ke Plat
 cetak , sampai majalah itu selesai dicetak , di bundel dan di ikat diatas
 pallet , dan siap diedarkan adalah 11 jam.
 Sedangkan transportasi tercepat dari Indonesia ke LAX adalah 19 jam .
 Disamping itu forwarding pesawat dengan cargo 1,8 ton , itu ongkosnya berapa
 ? Seandainya di Indonesia cetaknya gratis juga tidak mungkin punya, belum
 lagi ketepatan waktunya .

 Jadi kalau langganan dari Indonesia itu harusnya murah, jelas tidak
 mungkin, karena perangkonya memang sudah mahal mendekati $ 4, kalau
 dikalikan 24 saja jadi $96 , padahal ongkos berlangganannya saja masih $90.
 Berarti masih di subsidi.
 Mungkin saja kalau ada majalah yang terbit hanya sebulan sekali dan
 mencetak dalam jumlah sedikit , itu mungkin lebih ekonomis cetak di
 Indonesia . Tapi untuk Indonesia Media yang telah terbit tanpa tersendat
 selama 12 tahun , dari pertama kali terbitnya selalu dicetak di percetakan
 besar di Amerika.

 Mengenai kalau dahulu isinya agak miring , tapi sekarang setelah CW pulang
 ke Indo jadi pujian2 , itu juga tidak benar adanya. Mengapa ?? Karena kami
 semua memang dulu tidak terbiasa dengan bicara terus terang pada zaman ORBA,
 jadi sekali ada keluhan mengenai HAM , dan kritik kepada pemerintah, lalu
 itu dianggap miring. Padahal sekarang lebih banyak lagi 

Re: [budaya_tionghua] Re: AYO SUMBANG ANJUNGAN BUDAYA TIONGHOA

2010-01-28 Terurut Topik Dr. Irawan
Pak David Kwa yb,

Saya sangat mengerti kegemasan Pak David , juga mungkin banyak kawan2
lainnya macam Ir. Hendra Lukito  dari UNTAR , jadi agaknya penyandang dana
atau donatur harus tampil dari para konglomerat dari pada rakyat umum
kebanyakan kalau begitu, agar pembangunan Anjungan BT itu bisa cepat
selesai.
Terimakasih atas keterusterangan dari Pak David Kwa, sehingga pimpro bisa
mengatur strategi yang tepat dalam pencarian dana untuk ABT tsb.
salam,
Dr.Irawan

2010/1/28 dkhkwa dkh...@yahoo.com



 Pak Tjandra,

 Menurut owe, hal itu belum miris. Sebenarnya, kalau mau dibilang miris,
 yang miris seharusnya ya kita-kita ini, yang harus menyaksikan satu per satu
 bangunan heritage Tionghoa, yang tua, indah, dan bersejarah, harus menerima
 kenyataan sangat pahit, satu per satu dihancurkan oleh tangan-tangan
 konglomerat (Tionghoa?) yang begitu rakus mengincar nilai ekonomis tanahnya,
 untuk dijadikan hotel-apartemen, dlsb. Rasanya belum pudar dari ingatan kita
 bagaimana “ramainya†dimuat di koran-koran (baca a.l. berita-berita di
 Kompas dan Warta Kota) mengenai kasus pembongkaran bangunan samping dan
 belakang (side and back buildings) bekas Gedung Kediaman Mayor Tionghoa
 Batavia Khouw Kim An, yang kemudian dijadikan gedung perkumpulan
 (clubgebouw) Sin Ming Hui (selanjutnya menjadi Candra Naya), disamping juga
 pernah menampung korban Kerusuhan Tangerang 1946, di Jl. Gajah Mada 188.
 Apalagi saat itu pak Tedy Yusuf selaku ketua salah satu PSMTI ternyata
 bukannya melindungi, sebagaimana diharapkan, sebaliknya malah turut
 mendukung pembongkaran. Dengan kapasitas beliau sebagai ketua umum PSMTI
 waktu, tentunya beliau punya pengaruh di kalangan Tionghoa untuk
 menyelamatkan Sin Ming Hui dari kehancuran. Meski ada suara-suara protes
 dari pihak pecinta heritage, namun tetap hal itu tidak mampu membuat yang
 bersangkutan bergeming.

 Belum lagi, yang terakhir, penghancuran sama sekali hingga rata dengan
 tanah bekas Gedung Kapitan Tionghoa Oey Djie San di Karawaci, Tangerang.
 Lagi-lagi, ketika berbagai pihak, termasuk non-Tionghoa pecinta heritage,
 berteriak-teriak agar bangunan bersejarah tempat penampungan korban
 Kerusuhan Tangerang 1946 itu diselamatkan, pihak Tionghoanya sendiri,
 termasuk pak Tedy Yusuf, tetap tidak bereaksi. Padahal bangunan itu
 merupakan yang termegah di kawasan Tangerang, dengan arsitektur Indisch
 sekaligus Tionghoanya.

 Dengan hancurnya bangunan-bangunan tersebut, yang terjadi adalah
 penghancuran aset-aset budaya Tionghoa. Masyarakat menjadi lupa akan sejarah
 dan budaya. Masyarakat tidak tahu, misalnya, bahwa atap Ekor Walet itu bukan
 hanya dipakai di kelenteng, tapi juga pada kediaman para pejabat Tionghoa
 yang diangkat Belanda, yakni para mayor, kapitan, dan letnan Tionghoa tadi.
 Sungguh miris, ketika di negara tetangga kita Singapura dan Malaysia
 bangunan-bangunan bersejarah dibeli dan dikembalikan ke kejayaannya semula,
 lalu dijadikan museum (bekas rumah Cheong Fatt Tze, bekas rumah Kapitan
 China Chung Keng Kwee di Penang, bekas rumah Tun Tan Cheng Lock di Melaka,
 misalnya), maka yang terjadi di kita adalah penghancuran demi penghancuran.

 Ironisnya, setelah berbagai aset budaya dihancurkan, didirikanlah berbagai
 bangunan baru oleh beragam komunitas Tionghoa, tentunya dengan dana yang
 tidak sedikit. Apakah tidak terbalik, menyelamatkan apa yang bisa
 diselamatkan terlebih dahulu, baru kemudian membangun yang baru? Bukankah
 itu yang seharusnya dilakukan oleh beragam komunitas Tionghoa yang mampu
 membangun di Taman Mininya babe ato yang menindas Tionghoa semasa berkuasa?

 Jadi, kalau sekarang diharapkan sumbangan dari para member milis, owe rasa
 lebih baik dana yang ada dimanfaatkan untuk menyelamatkan berbagai aset
 budaya Tionghoa berupa beragam bangunan tua di berbagai kota di seluruh
 Indonesia sebelum tinggal cerita. Seperti yang dilakukan terhadap bekas
 Kediaman Mayor Tionghoa Tjong A Fie di Kesawan, Medan. Owe rasa di seluruh
 Indonesia masih banyak bangunan-bangunan tua Tionghoa, yang bagus-bagus tapi
 kondisinya memprihatinkan, yang menanti uluran tangan para penyelamat
 Tionghoa dan non-Tionghoa, seperti, owe dengar, bekas kediaman Kapitan Cina
 Palembang yang memprihatinkan. Atau orang Tionghoa sama sekali sudah tidak
 peduli akan aset budayanya sendiri? Yang ada hancurkan saja, yang belum ada
 bikin baru, begitu!!! Paduli teuing!!!

 Muhun maap seandeh owe punya kata-kata ada yang sala.

 Kiongchiu,
 DK


 --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com budaya_tionghua%40yahoogroups.com,
 Tjandra Ghozalli ghozalli2...@... wrote:

 Dear members,
 Saya percaya banyak member yang belum tahu kalau di Taman Mini Indonesia
 Indah ada anjungan Budaya Tionghoa Indonesia. Hebatnya anjungan ini luasnya
 4,5 ha padahal anjungan lain paling besar 2 ha. Kita sebagai member millis
 ini patut bangga akan anjungan Budaya Tionghoa Indonesia. Sayangnya di atas
 tanah tersebut belum dibangun main building yang dibangun baru sub
 building yang kecil kecil (sumbangan 

Re: [budaya_tionghua] SINERGI majalah + 12-2009. PIONIR , NABIL ??

2010-01-26 Terurut Topik Dr. Irawan
Pak Sugiri yb,

Untuk kontak majalah Pionir bisa hubungi disekolah Pa Hoa di Gading Serpong.
Bapak Tjiong Thiam Siong
Untuk IM kalau tidalk mau berlangganan pakai online saja gratis. Padahal
disini juga gratis , tapi ongkos kirimnya ke Indo yg minta ampun hampir $4
per majalah setiap kali kirim . Sebenarnya uang langganan ke LN sudah di
subsidi . Jadi kalau ada yg langganan dari LN kami juga rugi.
Kalau lembaga Nabil boleh tanyakan pak Eddy Lembong atau Ibu Nancy Widjaya.
kabarnya INTI juga ada majalah kalau nggak salah Era Baru , untuk jelasnya
tanyakan langsung kepada Pak Benny G. Setiono , mungkin beliau anggota di e
group ini juga.
kalau di Hongkong majalah Indonesia Actual , diterbitkan oleh HKSIS, tapi
nggak tahu juga sekarang bagaimana nasibnya menyusul Bpk Chan CT lagi
ngambek .
Yah itu saja yang saya tahu semoga berguna.
salam,
Dr.Irawan.

2010/1/26 ibcindon ibcin...@rad.net.id



  Dr Irawan y.b.,



 Apakah Dr tahu alamat  majalah Pionir ?  Agaknya lembaga Nabil juga
 menerbitkan majalah , barangkali ada yang tahu ?



 Kalau Indonesia Media , mahaL banget langganannya jika dihitung ke rupiah
 ……. L(



 Terima kasih untuk  perhatian dan infonya.



 Salam erat,



 Sugiri.



 *From:* budaya_tionghua@yahoogroups.com [mailto:
 budaya_tiong...@yahoogroups.com] *On Behalf Of *Dr. Irawan
 *Sent:* Tuesday, January 26, 2010 2:09 PM
 *To:* budaya_tionghua@yahoogroups.com
 *Subject:* Re: [budaya_tionghua] SINERGI majalah + 12-2009





 Kalau mau coba info ke majalah Pionir, tapi mungkin lebih condong ke
 majalah intern Pa Hoa (THHK), Lainnya majalah umum yang mencoba
 mengakomodasi hal senada adalah Majalah Biweekly Indonesia Media ,
 www.indonesiamedia.com terbit di Amerika Utara dengan oplah 15.000 setiap
 kalinya . Gratis untuk kantong2 komunitas indonesia di Amrik. Kalau mau
 sumbang tulisan silahkan .
 salam,
 Dr.Irawan.

 2010/1/25 ibcindon ibcin...@rad.net.id



 Majalah Sinergi tutup usia  bulan Desember 2009 yang lalu.



 Apakah ada rekan yang tahu  terbitan majalah apa yang masih muncul teratur
 dengan  isinya mirip ,  mengenai ke Tionghoa an di Indonesia ?



 Terima kasih sebelumnya..



 *From:* budaya_tionghua@yahoogroups.com [mailto:
 budaya_tiong...@yahoogroups.com] *On Behalf Of *Dr. Irawan
 *Sent:* Tuesday, January 26, 2010 11:55 AM
 *To:* budaya_tionghua@yahoogroups.com
 *Subject:* Re: [budaya_tionghua] Komik Put On tahun 1957





 Neng Uly yg manis,

 Kalau mau dicoba cari , coba anda pergi ke Asemreges Pas turun nyebrang
 jalan kereta dari Karang Anyar kejalan Asemreges disana banyak gang2 kecil
 (sebelah kanan dari pintu kereta) Coba anda tanya sama orang2 tua disana
 dimana rumahnya Janda penulis Put On. Anda bisa diantar kerumahnya masuk
 gang adanya disebelah kiri. Kalau si Tantenya jarang mau terima tamu , cari
 saja mantu nya. Atau anda bisa minta keterangan dari redaksi Sinergi.

 semoga dapet,
 salam,
 Dr.Irawan.

 2010/1/25 ulysee_me2 ulysee_...@yahoo.com.sg



 Teman temin, numpang tanya,
 Adakah yang punya atau mengetahui siapa yang punya komik Put On tahun 1957?

 Satu Apeq mengkoleksi Put On, copy dari arsip nasional, sudah dipunya
 semua, tapi yang tahun 1957 (yang terbit di koran Sin Po dari Januari sampe
 desember) katanya digunting orang, bolong semua sehingga Apeq tidak punya
 copy/foto nya.

 Berhubung soal Komik PUT ON gue inget pernah dibahas disini, maka gue
 berharap, siapa tah...ada yang bisa bantuin apeq untuk melengkapi
 koleksinya.

 Trims sebelum dan sesudahnya.

 *Uly





   



Re: [budaya_tionghua] Komik Put On tahun 1957

2010-01-25 Terurut Topik Dr. Irawan
Neng Uly yg manis,

Kalau mau dicoba cari , coba anda pergi ke Asemreges Pas turun nyebrang
jalan kereta dari Karang Anyar kejalan Asemreges disana banyak gang2 kecil
(sebelah kanan dari pintu kereta) Coba anda tanya sama orang2 tua disana
dimana rumahnya Janda penulis Put On. Anda bisa diantar kerumahnya masuk
gang adanya disebelah kiri. Kalau si Tantenya jarang mau terima tamu , cari
saja mantu nya. Atau anda bisa minta keterangan dari redaksi Sinergi.

semoga dapet,
salam,
Dr.Irawan.


2010/1/25 ulysee_me2 ulysee_...@yahoo.com.sg



 Teman temin, numpang tanya,
 Adakah yang punya atau mengetahui siapa yang punya komik Put On tahun 1957?

 Satu Apeq mengkoleksi Put On, copy dari arsip nasional, sudah dipunya
 semua, tapi yang tahun 1957 (yang terbit di koran Sin Po dari Januari sampe
 desember) katanya digunting orang, bolong semua sehingga Apeq tidak punya
 copy/foto nya.

 Berhubung soal Komik PUT ON gue inget pernah dibahas disini, maka gue
 berharap, siapa tah...ada yang bisa bantuin apeq untuk melengkapi
 koleksinya.

 Trims sebelum dan sesudahnya.

 *Uly

  



Re: [budaya_tionghua] SINERGI majalah + 12-2009

2010-01-25 Terurut Topik Dr. Irawan
Kalau mau coba info ke majalah Pionir, tapi mungkin lebih condong ke majalah
intern Pa Hoa (THHK), Lainnya majalah umum yang mencoba mengakomodasi hal
senada adalah Majalah Biweekly Indonesia Media ,
www.indonesiamedia.comterbit di Amerika Utara dengan oplah 15.000
setiap kalinya . Gratis untuk
kantong2 komunitas indonesia di Amrik. Kalau mau sumbang tulisan silahkan .
salam,
Dr.Irawan.

2010/1/25 ibcindon ibcin...@rad.net.id



  Majalah Sinergi tutup usia  bulan Desember 2009 yang lalu.



 Apakah ada rekan yang tahu  terbitan majalah apa yang masih muncul teratur
 dengan  isinya mirip ,  mengenai ke Tionghoa an di Indonesia ?



 Terima kasih sebelumnya..



 *From:* budaya_tionghua@yahoogroups.com [mailto:
 budaya_tiong...@yahoogroups.com] *On Behalf Of *Dr. Irawan
 *Sent:* Tuesday, January 26, 2010 11:55 AM
 *To:* budaya_tionghua@yahoogroups.com
 *Subject:* Re: [budaya_tionghua] Komik Put On tahun 1957





 Neng Uly yg manis,

 Kalau mau dicoba cari , coba anda pergi ke Asemreges Pas turun nyebrang
 jalan kereta dari Karang Anyar kejalan Asemreges disana banyak gang2 kecil
 (sebelah kanan dari pintu kereta) Coba anda tanya sama orang2 tua disana
 dimana rumahnya Janda penulis Put On. Anda bisa diantar kerumahnya masuk
 gang adanya disebelah kiri. Kalau si Tantenya jarang mau terima tamu , cari
 saja mantu nya. Atau anda bisa minta keterangan dari redaksi Sinergi.

 semoga dapet,
 salam,
 Dr.Irawan.

  2010/1/25 ulysee_me2 ulysee_...@yahoo.com.sg



 Teman temin, numpang tanya,
 Adakah yang punya atau mengetahui siapa yang punya komik Put On tahun 1957?

 Satu Apeq mengkoleksi Put On, copy dari arsip nasional, sudah dipunya
 semua, tapi yang tahun 1957 (yang terbit di koran Sin Po dari Januari sampe
 desember) katanya digunting orang, bolong semua sehingga Apeq tidak punya
 copy/foto nya.

 Berhubung soal Komik PUT ON gue inget pernah dibahas disini, maka gue
 berharap, siapa tah...ada yang bisa bantuin apeq untuk melengkapi
 koleksinya.

 Trims sebelum dan sesudahnya.

 *Uly



   



[budaya_tionghua] test

2010-01-25 Terurut Topik Dr. Irawan
test just ignore


Re: [budaya_tionghua] Re: (butuh info) potehi di jakarta; Pementasan Poutehi

2010-01-19 Terurut Topik Dr. Irawan
Dulu sekitar tahun 60an saya pernah nonton wayang Potehi , yang juga
dinamakan wayang Klitik, di Klenteng Toasebio , dan di Klenteng Kim Tek Yan
Petak sembilan. Boleh coba ditanya apakah mereka masih punya sisa2 dalangnya
disana. Kalau di Klenteng Toasebio yang tembus ke Blandongan pinggir kali
itu, rasanya ada kelompok keseniannya, Pada tahun 2007 saya masih lihat ada
kelompok musik Tionghoa seperti Erl Hu dan Khiem yang dimainkan oleh
sekelompok orang disana,
salam,
Dr.Irawan.

2010/1/19 dkhkwa dkh...@yahoo.com



 Sdri Maya,

 Saya tak tahu dimana ada pementasan Wayang Poutehi dalam waktu dekat ini.
 Mungkin ada rekan-rekan lain yang bisa memberi info? Yang saya dengar,
 Kelenteng Hong Tik Hian 鳳德è»' di Jl. Dukuh 11/2, Kampung Dukuh,
 Surabaya, secara rutin sering (atau selalu?) mengadakan pementasan rutin di
 sebuah altar permanen, begitu pula Kelenteng Kwan Sing Bio é—œè –å»Ÿ di
 Tuban.

 Di Jakarta dan Jawa Barat agak jarang pertunjukan Wayang Poutehi, lebih
 banyak di Jawa Timur dan Jawa Tengah, utamanya pada hari ulang tahun (snejit
 çŸæ—¥) dewa utama sebuah kelenteng atau hari besar keagamaan lainnya. Fyi,
 di Bogor tahun 2009 lalu, pak Thio Tiong Gie å¼µå¿ ç¾© dan rombongan malah
 pernah diundang untuk mentas dalam rangka Sembahyang Pertengahan Bulan Tujuh
 (Chitgueq Pnua ä¸ƒæœˆå Š). Khusus dalam pementasan ini, kursi di jajaran
 paling depan sengaja dikosongkan bagi para leluhur yang sengaja diundang
 untuk menonton pertunjukan ini. Jadi, selain untuk “orang kasar†seperti
 kita, Wayang Poutehi juga dipentaskan bagi mereka yang telah “menjadi
 orang halus†.

 Dalang wayang Poutehi yang terbanyak justru berada di Jawa Timur, yang
 semuanya justru termasuk dalam kelompok etnis Jawa, sementara yang Tionghoa
 tinggal satu-satunya, yakni Dalang Utama Thio Tiong Gie dengan Asisten
 Dalang Tan Gee Swie dari Semarang, Jawa Tengah.

 Kiongchiu 拱手,
 DK

 --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com budaya_tionghua%40yahoogroups.com,
 bebek_ceper bebek_ce...@... wrote:

 Halo pak David Kwa,
 Saya kok jadi penasaran pengen lihat pertunjukan potehi ini. Apakah pak
 David tahu dimana saya bisa menontonnya di Jakarta?

 Salam
 Maya

 --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com budaya_tionghua%40yahoogroups.com,
 dkhkwa dkh...@... wrote:

 Karena pak Thio Tiong Gie orang Cuanciu―beliau masih pandai bertutur
 dalam dialek ini―jadi beliau secara spontan kerap memakai istilah-istilah
 dialek Cuanciu dalam pertunjukan wayangnya.

 Kiongchiu,
 DK

 --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com budaya_tionghua%40yahoogroups.com,
 King Hian king_h...@... wrote:
 Yang menarik: penulisan Cu Hun Thaicu ternyata tidak menggunakan dialek
 Ciangciu, seperti yang umum dipakai di Jawa.
 Krn dalam dialek Ciangciu seharusnya ditulis Cu Yin Thaicu (ejaan lama:
 Tjoe Ien Thay Tjoe).

 kiongchiu,
 KH

 
 From: dkhkwa dkhkwa@
 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com budaya_tionghua%40yahoogroups.com
 Sent: Fri, January 15, 2010 8:14:51 AM
 Subject: [budaya_tionghua] Re: Mohon Bantuan untuk Penulisan Nama Hokkian
 ke Huruf Tionghoa

 Sdri Olive,

 1. Tidak ada huruf MANDARIN, begitu pula tidak ada huruf HOKKIAN, HAKKA
 (KHEQ), KWONGFU, TIOCIU, HAINAM, dll. Yang ada hanya huruf TIONGHOA yang
 sama di seluruh dunia, dalam versi Tradisional dan Sederhana, untuk semua
 lafal tersebut.
 2. Lafal Mandarin nama pak THio Tiong Gie å¼µå¿ ç¾© adalah ZHANG Zhongyi,
 bukan ZHAO Zhongyi è¶™å¿ ç¾©, sebab THio å¼µ (Mandarin: ZHANG) berbeda
 dengan Tio 趙 (Mandarin ZHAO). “H†di situ (dalam THIO) menyatakan bunyi
 sengau (nasal sound). Dalam ejaan baru nama beliau jadi Tniou Tiong Gi.
 3. Putra mahkota (bukan raja) Tjoe Hoen adalah benar Tjoe Hoen Thaytjoe
 (Mandarin: Ciyun Taizi) æ…ˆé›²å¤ªå­ . Dalam ejaan baru dieja Cu Hun Thaicu.
 4. Teman ayah pak THio bernama OEI (ejaan lama, baca: ui, bukan: oi) Sing
 Hie é»ƒæˆ å–œ, Mandarinnya Huang Chengxi, bukan Wei Xinxi é­ æ–°å–œ. Wei
 Xinxi (Mandarin) = GWIE Sien Hie (Hokkian). Dalam ejaan baru Oei Sing Hie
 jadi Wni Seng Hi, sementara Gwie Sien Hie jadi Gui Sin Hi.

 Kiongchiu 拱手,
 DK

 --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Olive oli...@... wrote:

 Minta tolong apa ada yg dapat memastikan keterangan berikut?

 1. Nama mandarin pak Thio Tiong Gie apakah è¶™å¿ ç¾©?
 2. Kisah raja Tjoe Hun apakah yang dimaksud adalah æ…ˆé›²å¤ªå­ ?
 3. Pak Thio menjadi dalang karena teman dari ayahnya yang bernama: Oie Sing
 Hie, apakah ada yang tau nama mandarin aslinya? Apakah benar: é­ æ–°å–œ?

 Terima kasih banyak atas bantuannya bila ada yg dapat memberi jawabannya
 ^.^

 Olive

  



Re: [budaya_tionghua] (unknown)

2010-01-14 Terurut Topik Dr. Irawan
Lucia yb,
Silahkan hubungi Pa Hoa di Gading Serpong. Tanyakan kebagian redaksi majalah
Pancaran hidup atau Pioneer , atau kontak kepada salah satu redakturnya
Bapak Tjiong Thiam Siong (Guru Pa Hoa ) sekarang menjadi salah satu dewan
pengawas Pa Hoa . Boleh baca juga artikel di www.indonesiamedia.com yang
berjudul Sekolah Terpadu Pa Hoa menjawab tantangan global.

salam,
Dr.Irawan

2010/1/14 lucia Herawati luciaheraw...@yahoo.co.id



 Selamat pagi semua

 Saya ingin mengumpulkan data tentang THHK Tionghoa Hwee Koan ..dan Khong
 Kauw Hwee tolong ..yang mempunyai tulisan  dimana aja ... semakin
 lengkap semakin baik ..
 pendirian THHK ..KKH   waktu , pendiri , alasan didirikan ... keadaan
 pendidikan saat itu .. serta bgmn keadaan saat ini
 Terimakasih banyak bagi yang dapat membantu  saya
 Semoga TIAN merakhmati

 Salam ,
 Lucia

 --
  Menambah banyak teman sangatlah mudah dan 
 cepat.http://sg.rd.yahoo.com/id/messenger/trueswitch/mailtagline/*http://id.messenger.yahoo.com/invite/
 Undang teman dari Hotmail, Gmail ke Yahoo! Messenger sekarang!
 



[budaya_tionghua] ttg copy darat

2009-12-18 Terurut Topik Dr. Irawan
Kalau mau ikut apakah harus daftar dimuka, dan bagaimana persyaratannya. ?
salam,
Dr.Irawan.


Re: [budaya_tionghua] ttg copy darat

2009-12-18 Terurut Topik Dr. Irawan
Terimakasih ,
Siapa saja yang ada disana , apakah David Kwa peneliti dan ahli budaya
Tionghoa ada datang disana ? Saya datang dari Amerika
salam,
Dr.Irawan.

2009/12/19 budi anto budic...@yahoo.com



 copy darat yang bang irawan maksud yang di VOC ?
 silahkan aza datang tanpa perlu reservasi terlebih dahulu bang
 ajak family juga gpp biar lebih mengenal budaya tionghua lebih dekat :)

 --
 *From:* Dr. Irawan drira...@indonesiamedia.com
 *To:* budaya_tionghua@yahoogroups.com
 *Sent:* Fri, December 18, 2009 3:05:24 PM
 *Subject:* [budaya_tionghua] ttg copy darat



 Kalau mau ikut apakah harus daftar dimuka, dan bagaimana persyaratannya. ?
 salam,
 Dr.Irawan.

  



Re: [budaya_tionghua] 63 taon berselang........jangan pernah di lupakan

2009-12-08 Terurut Topik Dr. Irawan
*Kalau Hoedjin tak keberatan* majalah Indonesia Media mau mempublisir serial
artikle ini , di media cetak 15.000 copy dwimingguan atau
websitewww.indonesiamedia.com
biar banyak dibaca orang , dan tidak ada yang menyangkalnya bahwa kasus itu
tidak pernah terjadi.
salam,
Dr.Irawan.*
*

2009/12/7 djoko santoso yodj...@yahoo.co.uk



 Saya yo djoko santoso (yodj...@yahoo.co.uk), ingin menanyakan mengenai Pau
 An Tui, yang seperti anda sebutkan didirikan 1947, saya lahir 1946, jadi
 kurang tau akan sejarah2 itu kalo tidak keberatan saya mo dikirimi scan dari
 harian2 seperti yang anda sebutkan, untuk menambah pengetahuan saya, terima
 kasih
 --
 *From:* Yoan Avianto yoan.avia...@yahoo.com
 *To:* budaya_tionghua@yahoogroups.com
 *Sent:* Saturday, 10 October, 2009 6:58:22
 *Subject:* Re: [budaya_tionghua] 63 taon berselangjangan pernah di
 lupakan



 Wah...makasih bangetsaya memang orng yg kurang informasi mengenai
 sejarah tionghoa d indonesia.
 Yg saya tau cuma tragedi mei98 yg begitu memilukan,bahkan saat membaca
 berita mengenai mei pun serasa hati ini bergelora.
 Info tragedi tangrang ini begiru menggelitik saya untuk mengerti lebih
 lanjut...tolong d lanjutkan yah...ak setia membaca...boleh juga tu d kasih
 scan an...

 Regrads,
 Yoan Avianto
 [Roslianna Salon - Khusus Wanita]
 pin: ask me... ;p
 YM: yoan.avianto
 HP: 081802505491
 e-mail: yoan.avianto@ gmail.com

 Best Regrads,
 Yoan Avianto
 HP: 081802505491
 YM: yoan.avianto
 MSN: yoan.avianto@ hotmail.com
 FB: yoan.avianto@ yahoo.com
 --
 *From: * Hoedjin hoedjin_tjamboek_ berdoeri@ yahoo.co. id
 *Date: *Fri, 09 Oct 2009 17:35:02 -
 *To: *budaya_tionghua@ yahoogroups. com
 *Subject: *[budaya_tionghua] 63 taon berselang... .jangan pernah di
 lupakan



 Yth sianseng2 di ini Milis.

 Agar memudahken membaca untuk kali ini saya tulis pake ejaan yg gampang di
 mengerti [image: :D]
 Ini tulisan ada pajang semoga tida bosen membacanya. pasti sebagian besar
 pembaca milis ini tau, minimal pernah dengar Tragedi Tangerang yg menjalar
 keseluruh P Jawa, itu bermula di achir Mei 1946 hingga Agst 1947 !! 1 taon
 lebih Tongpao di Indonesia hatinya bergetar hidup menentu, rasanya sulit di
 ketemukan tragedi yg begitu panjang.

 Saya ini menulis ini bukan khayalan semata tapi ada bukti dimana puluhan
 lembar Sin Po, Keng Po, Star Weekly, Pewarta Soerabia dan Penghidoepan
 Malang ada di tangan saya
 Tragedi Tangerang lebih dari ribuan Korban (mungkin setara Tsunami Di Aceh)
 dan puluhan ribu pengungsi banjiri Jakarta *(boleh di bilang, Parung
 panjang, karawaci, Kebon baru, Mauk dan desa2 sekitaran Tangerang 
 kosong)*hingga mereka bergelandang di Jakarta yg tentu bikin susah
 *Sin Ming Hu*i, cerita2 sangat memilukan jauh memilukan di bandingken
 Kerusahan Rasialis Pertama di Kudus 1918 atawa Mei 1998. (di rampas, di
 perkosa, di bunuh bahken maaf ada yg di sunat ini saya kutib dari Star
 Weekly)

 Ini tragedi tida berenti tapi langsung menjalar, bekasi, Kerawang,
 Purwakarta, Bumi Ayu, Tegal, Purwokerto, Tasikmalaya, Purworejo, terus ke
 jawa timur Hingga Tragedi Mergosono Malang 31 Juli 1947, bisa di bayang Sin
 Po, Keng Po dua koran Tionghoa ternama yg saat itu tiap terbit  hanya 2
 kemudian 4 halaman isinya Full soal Kesusahan2 orang Tionghoa Di jawa
 jelas berbeda jauh dengan koran2 laen milik Jepang dan Indonesier maupun
 Belanda, belon ada rasa koran yg begitu gigih beritakan hal2 kerusuhan dan
 kesengsaraan 1 taon lebih !! apalagi pada peristiwa Tangerang ampir 2 bulan
 isinya mengenai kesengsaraan orang Tionghoa di indonesia, Bumi ayu, Bekasi
 Purwakarta, Chirebon dll  sulit di percaya tapi nyata. dan semoga pembaca
 bisa sedikit membayangkan.

 Baru setelah Pao An Tui berdiri Agst 1947 kita bisa sedikit bernapas
 ... yg bermarkas di Jalan Mangga besar, sekarang itu gedong markasnya
 menjadi *Apotik Budi* ( buat yg kenal itu jalan pasti tau itu Apotik)
 Saya tulis ini bukan mau korek borok lama, yg mungkin oleh sebagian orang
 di usahakan di kubur dalam2. tapi sekedar mengingatkan mana tau lupa [image:
 :D]

 Kalo moderator dari ini milis tida keberatan saya bersedia salinkan
 beberapa judul dari puluhan lembar Sin Po, Keng Po dll atau akan saya taro
 di lebar potret ini milis beberapa hasil scan itu koran.

 Boleh juga untuk melengkapi kisah2 memilukan di atas, barangkali sobat
 pembaca ada info2 yg berkaitan bisa share disini, kerna kita tida luput dari
 kekurangan2. ... saya jadi ingat kata2 Kwee Hing Tjiat sewaktu ia kasih
 pengatar pada weekblad Tjhoen Tjhioe Gunung di depan kita ada begitu
 indah, tapi sewaktu kita telah mendekat kita akan terasa betapa kecil sekali
 diri kita, tapi kita bisa mendaki hingga puncak kalo kita di bantu dorong
 dari belakang sewaktu kita lambat jalannya dan kita di tarik juga dari
 belakang sewaktu kita terlalu cepat agar tida kecebur jurang

 Demikian harapan saya berbagi pikiran ada lebih baek unutk kita semua
 sampai di puncak itu 

Re: [budaya_tionghua] Minoritas di Tiongkok

2009-12-08 Terurut Topik Dr. Irawan
Nambahin:
Saya juga pernah ketemu dengan orang India yang mukanya tidak mencerminkan
India sama sekali, malah lebih mirip dengan encek2 di Petak Sembilan . Namun
dia bilang dia adalah India . Dia  juga mengaku bahwa di India ada banyak
macam suku. Yang herannya ada orang yang jelas2 mirip India tapi tidak mau
mengaku diri sebagai India , mereka mendeklarasi bahwa mereka adalah
PUNJABI, bukan India . Di Amerika mereka bahkan ada persatuan dentist
Punjabi yang berkolaborasi dengan Punjabi Society yang aktif dalam lobby2
politik.
Yang penting hidup ini kita harus bertoleransi , hidup sebagai minoritas
tentu sangat tidak enak , apalagi yang diminoritaskan oleh negara.
salam,
Dr.Irawan.

2009/12/8 liang u lian...@yahoo.com



   Di Tiongkok ada 56 minoritas dari yang jumlahnya belasannya juta
 sampai yang hanya beberapa ratus orang. Semua itu dianggap sederajat, bahkan
 ada affirmatif action untuk menolong minoritas, karena dari segi ekonomi dan
 segi pendidikan mereka tertinggal. Contohnya ujian masuk perguruan tinggi
 angka mereka ditambah 20, sehingga kemungkinan diterima lebih besar dari
 orang Han. Di beberapa universitas bahkan nilai ujian biasa juga ditambah 20
 angka.
   Saya kenal orang Mancu, saya kenal orang She, yang pernah disinggung
 ada orang Hokkian bukan Hokkian, ada orang Yao, ada orang Zhuang, ada orang
 Yi, ada orang Miao, ada orang Qiang, ada orang Li dsb.
  Kita tak pernah membedakan satu sama lain, saya akrab dengan mereka
 yang kebanyakan mahasiswa. Tidak lagi ada pikiran Han Raya, yang menganggap
 Tiongkok adalah milik orang Han. Yang masih agak jauh harus diakui adalah
 orang Uygur dan Orang Tibet. Itu dikarenakan wilayah tempat tinggalnya jauh
 di barat negara dan di barat daya Tiongkok. Mereka masih berkelompok dan
 jarang bergaul dengan suku lain. Inilah yang mudah dihasut oleh anasir luar
 negeri yang tak ingin melihat Tiongkok bersatu. Pemerintah USA mengakui
 mereka membiayai Rebiya Kadeer yang menggerakkan kerusuhan etnis di
 Xinjiang. Hanya karena negara superpower satu-satunya mereka tenang saja,
 Lu mau apa? Demikian juga Dalai Lama dibiayai oleh Amerika Serikat dan
 India, Inggeris yang menetapkan garis perbatasan sepihak garis Mac Mahon,
 memasukkan wilayah Tiongkok yang luas menjadi wilayah India. Yang kemudian
 termasuk Pakistan, oleh Pakistan dikembalikan kepada Tiongkok, India tak mau
 terima, itu wilayah dia katanya. Arunachal Pradesh (Nanjiang) adalah wilayah
 Tiongkok yang dimasukkan ke dalam garis Mac Mahon.
 Phoenix TV pernah, mewawancarai penduduk di Nanjiang itu, mereka banyak
 yang cerita bagaimana mereka membuat barisan sukarela naik kuda menyusur
 padang pasir untuk membantu daerah timur yang sedang perang malawan Jepang
 pada saat perang dunia kedua. Mereka berkata langsung pada wartawan: kami
 ini orang Tiongkok, tidak tahu mengapa, tahu-tahu jadi India.
Belum cukup, ada politikus India yang berteriak teriak, mengatakan batas
 India Tiongkok adalah tembok besar Wanli Changcheng. Apa tidak gila.
 karena backingnya Oom Sam, terpaksa Tiongkokpun tutup mulut.
Hanya kalau semua etnis bersatu, baru mungkin Tiongkok kuat, makanya
 persatuan etnis adalah hal yang sangat penting, agar tak bisa dipecah belah.

Membenci orang Mancu pada saat ini, sudah tak tepat. Saya sendiri sangat
 menyayangi mahasiswa Mancu itu dan membantu dia kalau ada kesulitan.
Liang U

 --
 **

  



Re: [budaya_tionghua] OOT: sekarang percaya: cicit Kaisar Guang Xu bukan tipuan

2009-12-05 Terurut Topik Dr. Irawan
Abdi Christ dan kawan2 yb,
Kalau sudah bisa dituliskan dalam bentuk laporan atau berita , boleh juga
kami turut menyiarkan berita ini di Indonesia  Media. akhir December ini
mungkin kita bisa ketemu di Jakarta untuk interview singkat dan pengambilan
gambarnya. Apakah itu mungkin. Yang pasti saya akan ketemu Pak David Kwa di
kawasan Bogor.
salam,
Dr.Irawan.

2009/12/2 save_mynit save_my...@yahoo.com



 Selamat malam teman2

 Barusan saya ngobrol lagi, dan saya bilang cerita dia telah saya tulis di
 milis. Dia bilang its OK, dia malah tertarik untuk meluruskan sejarah. Yang
 sementara katanya, di generasi2 yang lalu banyak kalangan Cina tidak tahu
 bahwa Guang xu mati diracun. Tetapi belakangan ini ada orang Barat yang
 melakukan penyelidikan dan mengemukakan kembali.

 Ketika saya tanya bukti:

 1. semua stempel kerajaan baik yang punya Puyi sudah hilang. Punya Guang xu
 sendiri sudah patah.

 2. Tetapi, ada rule yang menyatakan bahwa ketiadaan stempel tersebut bisa
 tetap sah, bila ada cincin (cincin ludah)

 3. Dia memiliki cincin tersebut karena diwariskan

 4. Dia memiliki mahkota empress dan selir (mahkota dengan bulu merak yang
 ada mutiara-nya) asli.

 5. Lukisan Kian Long ada di rumahnya

 6. Ada sebuah buku harian yang ditulis oleh nenek teman saya ini: Nenek
 teman saya ini tidak lain adalah putri sulung Guang xu dari selir yang
 paling dia sayang: Selir bermarga Chen.

 7. buku harian tersebut ditulis dalam bahasa indonesia terjemahan lama, dan
 saya telah diberi izin untuk menyalinnya ke dalam milis.

 8. isi buku tersebut adalah kejadian sebenarnya seputar Guang Xu.

 9. Si Nenek tidak bertujuan untuk mengembalikan kekuasaan, tetapi dia ingin
 keadilan dan teman saya ini senang bila bisa mengutarakan kembali sejarah
 sesuai dengan kebenaran.

 10. 6 dari 8 anak GUang Xu dari selir Chen mati di bunuh di daratan
 Tiongkok.

 11. 2 dari 8 anak selir Chen berhasil masuk Indonesia. Yang paling bungsu,
 mati di Sunda KElapa karena kelelahan dan trauma. Yang sulung sudah saya
 ceritakan di atas.

 12. Koreksi, nama marga teman saya bukan Huang karena Huang artinya
 kuning. Dia menjabarkan sebagai berikut, ada 5 marga Huang yang punya bunyi
 sama tetapi berbeda:

 - Wang (Wang 3 garis) -- semua orang mongol memakai nama marga ini
 - Wong  Huang yg artinya kuning
 - Ong -- marga Hokkian/ marga pedagang
 - Bong

 Jadi koreksi, marga dia adalah Wang (3 garis)
 nama lengkap: Wang Thien Chen (gua kaga bisa nulis mandarinnya- tapi udah
 saya minta tulis di kertas)

 13. Kenapa dia memakai marga Wang? Kaisar Guang Xu sebenarnya bermarga Wang
 meski dari Dinasti Ching. Tidak semua kaisar dari dinasti yang sama harus
 memiliki nama yang sama dengan nama dinastinya. Guang xu tidak punya
 keturunan laki2. Nenek si teman saya yang adalah anak sulung perempuan Guang
 XU mempunyai marga Chen, karena perempuan tidak terhitung penerus marga.

 14. Namun akhirnya ayah dari teman saya dan teman saya sendiri diturunkan
 marga Wang. Karena Nenek teman saya ini menganggap adalah suatu keadilan
 baginya untuk menurunkan marga meski dari pihak perempuan. Kedua ada sakit
 hatinya kenapa keturunan dia dan ayah dia dibunuh. Maka menurut dia, ada
 rule khusus dalam penurunan marga yang bisa dilakukan. Itulah mengapa meski
 ketika berada di Indonesia si nenek mengubah marga menjadi Ong, dia tetap
 menurunkan marga Wang pada anak laki2 dan cucunya ini.

 14. Dia bersedia ditemui, dan dia senang untuk meluruskan sejarah. Karena
 ada beberapa sejarah yang tidak terungkap di khalayak. Tetapi, dengan jujur
 dia bilang, ada kemungkinan cerita dari neneknya tidak sepenuhnya objektif
 karena dipengaruhi oleh dendam.

 15. Guang Xu sebenarnya memiliki 1 istri dan 2 selir. Sejauh yang ada di
 media baru2 ini, selalu ditulis Guang xu memiliki 2 istri.

 16. Makam Xici berada di luar kompleks makam raja.

 17. Ching Pertama ada buyut dari Xici - Orang Mongolia asli.

 18. No. Handphone teman saya sudah ada pada saya. Bila tertarik untuk
 bertemu dia siap bertemu. Tapi menurut saya lebih efektif bertemu dalam
 komunitas kecil di milis ini.

 19. Kalau memungkinkan, lusa saya akan mulai menuliskan penyalinan buku
 harian anak perempuan sulung dari Selir Chen ke milis ini. Tentunya dengan
 bahasa indonesia yang ejaan lama (yang saya juga susah ngertinya).

 20. Bila teman2 sudah bertemu langsung dengan teman saya, biar dia yang
 menceritakan sendiri. Saya senang bertemu dengan teman khusus ini yang punya
 banyak pengetahuan dan latar belakang yang unik. Sekarang dia tidak lagi
 berfokus pada dendam (sebagaimana diindoktrinasi oleh sang nenek) kepada
 pihak2 yang memburu habis keluarga Guang Xu (Xici dan Kuo Min Tang dan Mao
 Tse Tung pun semangat untuk mengejar dan menghabisi mereka, menurut
 penuturan teman saya. Tanyanya: Kenapa)

 Salam
 Abdi Christ
 Boleh SMS ke no.HP saya:
 0813-1559-7037
 pada jam 19-21 malam.

  



[budaya_tionghua] Fwd: 2010 Shanghai Expo [1 Attachment]

2009-11-14 Terurut Topik Dr. Irawan
-- Forwarded message --
From: Dr. Irawan drira...@indonesiamedia.com
Date: Sat, Nov 14, 2009 at 10:49 AM
Subject: 2010 Shanghai Expo
To: Dr Irawan drira...@indonesiamedia.com





Subject: 2010 Shanghai  Expo


[budaya_tionghua] Fw:Seminar Feng Shui GRATIS, dan Konsultasi GRATIS

2009-11-08 Terurut Topik Dr. Irawan
Malam ini jam 7 malam, Nov 8, 2009 ada seminar GRATIS  Feng Shui di ICAA ,di
Duarte Inn  1200 East Huntington Dr , Duarte CA 91010 , dibawakan oleh
Master FS dari Indonesia , Drs. Hariadi . Beliau juga membuka kesempatan
kalau diminta datang kerumah untuk konsultasi private , (tanyakan langsung
saja kepada beliau) Beliau akan tersedia di LA pada tanggal ___ November
2009. (sengaja tidak diumumkan karena memang pemberitahuan ini tidak untuk
maksud beriklan di milis ini)


Re: [budaya_tionghua] Re: Fw:Seminar Feng Shui GRATIS, dan Konsultasi GRATIS

2009-11-08 Terurut Topik Dr. Irawan
Tentu Pak Dr. Jo, Kita ke France and Monaco , itenararynya bisa dilihat di
www.indonesiamedia.com

2009/11/8 B.H. Jo b...@yahoo.com



 Dr. Irawan yb.,

 Mohon informasi, apa ICAA mempunyai rencana utk. mengunjungi negara lain
 seperti biasanya pd. musim semi tahun depan? Kalau ada, kapan dan berapa
 lama? Terima kasih.

 Sampaikan salam saya ke Dr. Hong.

 Salam,
 BH Jo


 --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com budaya_tionghua%40yahoogroups.com,
 Dr. Irawan drira...@... wrote:
 
  Malam ini jam 7 malam, Nov 8, 2009 ada seminar GRATIS Feng Shui di ICAA
 ,di
  Duarte Inn 1200 East Huntington Dr , Duarte CA 91010 , dibawakan oleh
  Master FS dari Indonesia , Drs. Hariadi . Beliau juga membuka kesempatan
  kalau diminta datang kerumah untuk konsultasi private , (tanyakan
 langsung
  saja kepada beliau) Beliau akan tersedia di LA pada tanggal ___ November
  2009. (sengaja tidak diumumkan karena memang pemberitahuan ini tidak
 untuk
  maksud beriklan di milis ini)
 

  



Re: [budaya_tionghua] Nabil, Mely dan cina

2009-10-24 Terurut Topik Dr. Irawan
Asal tahu saja Indonesia Media sejak berdirinya ditahun 1998 sudah
menggunakan kata Tiongkok, Tionghoa, Mandarin, dan tidak mencetak dengan
kata Cina . Jawa Pos juga konsisten sama, majalah Sinergi juga , diikuti
juga oleh Suarapembaruan.
Memang kalau mau diperdebatkan , tidak ada habis-habisnya.
Tapi kalau berdasarkan hati nurani yang baik, kita sebagai manusia yang
berakal budi , tentunya tidak akan berniat manyakiti perasaan orang lain.
Kalau orang lain menyatakan keberatan menggunakan kata Cina kenapa harus
dipaksakan .
Sebaliknya apakah ada yang merasa terhina atau keberatan dengan kata
Tionghoa ?
Kalau ada, tolong balas email ini , kalau takut boleh juga lewat japri.
Jadi kembali disini, semua itu tergantung dari hati masing2.
salam,
Dr.Irawan

2009/10/23 zho...@yahoo.com

  Sesuatu kesimpulan yg terlalu bias: mengangkat komentar seorang mely dan
 acara nabil award sbg standart tinggi ketionghoaan!

 Dalam memakai istilah, siapa jamin seorang pembawa acara dan para tokoh tak
 terpengaruh bahasa masmedia dan situasi zaman?
 Krn saat ini media indonesia umum memakai istilah cina/china dlm menyebut
 Tiongkok. Para tokoh dan pembawa acara juga terbawa arus.

 Bila kita ganti waktunya, misalnya acara nabil award diadakan tahun 1965
 misalnya, apakah akan muncul istilah cina dlm menyebut tiongkok? Saya kira
 tidak.

 Sebaliknya, bila kita adakan acara nabul award di tahun  1975 misalnya,
 apakah akan muncul istilah tionghoa saat menunjuk cina indonesia? Saya
 kira tidak.

 Lalu dimana kontekstualnya? Tidak ada sama sekali, di kedua tahun tsb semua
 dng istilah seragam: semua tionghoa atau semua cina. Jika ada segi
 konstektualnya ya konsteks zaman! Bukan konteks obyek!

 Jika saat ini terjadi pemakaian gado2, ini karena masyarakat memang masih
 serba bingung, gagap merespon perubahan zaman, sebagian cepat mengkoreksi
 kesalahan sejarah, sebagiab masih enggan, sebagian mau tapi masih malu2.
 Sebagian besar yg muda memang tak paham sejarah, dan masih merasa asing dng
 istilah tionghoa apalagi tiongkok. Jadi Pemakaian ini bukan karena mereka
 Sadar akan kontekstual pemakaian istilah, mereka hanya mengikuti kebiasaan
 press yg sedang bingung!

 Coba tengok jawa pos, yg konsisten menggunakan istilah tionghoa dan
 tiongkok. Apakah mereka tdk konstektual? Apakah bhs mereka jadi rancu? Tidak
 sama sekali, mereka justru sangat konsisten dlm berbahasa.

 Sent from my BlackBerry®
 powered by Sinyal Kuat INDOSAT

 

 .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

 .: Website global http://www.budaya-tionghoa.net :.

 .: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

 .: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :.

 Yahoo! Groups Links






Re: [budaya_tionghua] Re: Nabil, Mely dan cina

2009-10-24 Terurut Topik Dr. Irawan
Kalau boleh saya jawab pertanyaan dibawah ini:
Boss Jawa Pos , Pak Dahlan Iskan yang kelahiran Magetan memang sangat
menghargai Tionghoa , walaupun beliau bukan keturunan Tionghoa. Kalau saya
lihat disini bukan hanya Tionghoa yang dibela, tapi sebagai jurnalis dan
pemimpin redaksi yang mengepalai penerbitan publikasi JawaPos group yang
mempunyai jejaring lebih dari 120 koran dan media cetak lainnya serta
puluhan TV (hampir 40 stasiun TV) , beliau selalu berusaha mengimbangi
kelompok yang termarjinal.

Kelompok Nabil , atau yayasan Nabil. Saya rasa tidak bisa di cap mewakili
atau tidak mewakili totok atau tidaknya. Tapi yang pasti yayasan yang
didirikan oleh Drs. Eddie Lembong ini mengemban tugas mulia demi mencapai
Indonesia yang lebih baik dikemudian hari. Pasalnya Eddie Lembong yang
hidupnya sejak muda selalu aktiv berorganisasi, sejak lengser dari ketua
umum Perhimpunan INTI ternyata tetap tidak bisa diam melihat situasi
Indonesia yang bagi beliau kurang memuaskan . Maka dibuatlah suatu badan
yang legitimate untuk menyokong kearah perbaikan itu. Tentunya sangat luas
sekali usaha yang harus di lakukan , maka Pak Eddie Lembong , memfokuskan
kepada penulisan buku atau riset yang bernilai menyokong keBhinekaan di
Indonesia, Salah satunya adalah dengan memberikan award kepada para penulis
buku yang mengangkat thema2 itu. Motto dari yayasan Nabil adalah Penyerbukan
silang antar budaya.
Apakah ini adalah nama lain dari Asimilasi? Tentunya tidak , karena
asimilasi sudah terlanjur berkonotasi pemaksaan. Sesuatu yang dipaksakan itu
tidak baik.

Yang mendapatkan award tentunya tidak bisa dipastikan sebagai wakili
masyarakat Tionghoa, ataupun hanya sekelompok Intelektual yang berbudaya
Belanda . Nah antara budaya Belanda dan Totok sudah jelas berbeda , jadi ini
juga menjawab sendiri pertanyaan nomor 2 diatas.

Kalau dibahas mungkin akan mengambil waktu yang lama. Sebaiknya ikuti saja
terus acara2 Nabil award , dan ceramah2 yang diadakan yayasan Nabil .
Saya bukan orang Nabil , tapi saya kagum atas usaha2 yang dilakukan kawan2
di yayasan Nabil, terutama Drs. Eddie Lembong dan Nyonya Melly Lembong.
semoga bermanfaat.
salam,
Dr.Irawan

2009/10/23 younginheart5000 crv...@yahoo.com



 Pertanyaan ya?

 + mungkin orang orang kelompok Jawa Pos lebih menghargai masyarakat
 Tionghoa daripada banyak diantara kita sendiri?

 + apakah kelompok nabil benar benar memahami budaya Tionghoa? mereka juga
 mewakili kelompok totok?

 + apakah yang mendapat award mewakili seluruh masyarakat Tionghoa? atau
 sekedar kelompok intellektual yang berbudaya belanda?

 mohon info. terimakasih


 --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com budaya_tionghua%40yahoogroups.com,
 zho...@... wrote:
 
  Sesuatu kesimpulan yg terlalu bias: mengangkat komentar seorang mely dan
 acara nabil award sbg standart tinggi ketionghoaan!
 
  Dalam memakai istilah, siapa jamin seorang pembawa acara dan para tokoh
 tak terpengaruh bahasa masmedia dan situasi zaman?
  Krn saat ini media indonesia umum memakai istilah cina/china dlm menyebut
 Tiongkok. Para tokoh dan pembawa acara juga terbawa arus.
 
  Bila kita ganti waktunya, misalnya acara nabil award diadakan tahun 1965
 misalnya, apakah akan muncul istilah cina dlm menyebut tiongkok? Saya kira
 tidak.
 
  Sebaliknya, bila kita adakan acara nabul award di tahun 1975 misalnya,
 apakah akan muncul istilah tionghoa saat menunjuk cina indonesia? Saya
 kira tidak.
 
  Lalu dimana kontekstualnya? Tidak ada sama sekali, di kedua tahun tsb
 semua dng istilah seragam: semua tionghoa atau semua cina. Jika ada segi
 konstektualnya ya konsteks zaman! Bukan konteks obyek!
 
  Jika saat ini terjadi pemakaian gado2, ini karena masyarakat memang masih
 serba bingung, gagap merespon perubahan zaman, sebagian cepat mengkoreksi
 kesalahan sejarah, sebagiab masih enggan, sebagian mau tapi masih malu2.
 Sebagian besar yg muda memang tak paham sejarah, dan masih merasa asing dng
 istilah tionghoa apalagi tiongkok. Jadi Pemakaian ini bukan karena mereka
 Sadar akan kontekstual pemakaian istilah, mereka hanya mengikuti kebiasaan
 press yg sedang bingung!
 
  Coba tengok jawa pos, yg konsisten menggunakan istilah tionghoa dan
 tiongkok. Apakah mereka tdk konstektual? Apakah bhs mereka jadi rancu? Tidak
 sama sekali, mereka justru sangat konsisten dlm berbahasa.
 
  Sent from my BlackBerry 0…3

  powered by Sinyal Kuat INDOSAT
 

  



Re: Bls: [budaya_tionghua] Re: Usul....( Setuju )

2009-10-21 Terurut Topik Dr. Irawan
Kalau boleh saya kasih saran, silahkan saja mengiklan kalau iklan itu
berkaitan dengan preservasi kebudayaan Tionghoa dan bersifat nirlaba, atau
tidak mempunyai potensi laba yang significant. memang ini sulit untuk
menimbang kriterianya , tapi itu mutlak kebijaksanaan moderator . Apapun
keputusan moderator harus dipatuhi disini.

Iklan yang bersifat seperti diatas misalnya :
GRATIS.!!!
Kursus Bahasa Mandarin, dan sejarah  , tingkat pemula dan tingkat menengah.
setiap hari Sabtu dari jam 10:00 pagi s/d jam 1:30.
Diajar oleh guru alumnus Pah Cung Jakarta.yang pernah tinggal di RRT dalam
jangka waktu lama.
Alamat : 1200 East Huntington Drive, Duarte. California 91010. Di-Meeting
Room Duarte Inn.

Kalau iklan semacam ini harusnya dibolehkan , Tapi itu kembali kepada hak
prerogatif Moderator.

salam,
Dr.Irawan.



2009/10/19 suwandy sie race...@yahoo.com



 Saya sendiri juga tidak setuju akan adanya iklan di millis ini. saya sudah
 banyak keluar dari millis2 yang awalnya bertujuan baik untuk berdiskusi
 namun lama kelamaan akibat dari diizinkan beriklan,akhirnya isi millis
 tersebut menjadi membosankan dan isinya kebanyakan hanya iklan. saya
 berharap millis ini tidak menjadi millis iklan lagi seperti yang sudah
 banyak saya alami di millis lain. masih banyak tempat untuk beriklan tapi sy
 berharap bukan di millis ini tempatnya..  Terima kasih atas perhatiannya.


 Salam,
 Sie Kok Siong


 --- On *Tue, 10/20/09, joao_kho joao@gmail.com* wrote:


 From: joao_kho joao@gmail.com
 Subject: Bls: [budaya_tionghua] Re: Usul( Setuju )
 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
 Date: Tuesday, October 20, 2009, 6:58 AM




 Hi P' Azura-Mazda,

 Ini pengalaman dari beberapa milis Yahoo, begitu iklan diperbolehkan,
 banyak member yg serius akan meninggalkan milis, dan selanjutnya iklan makin
 hari makin banyak, sampai ga terbendung.. , walaupun ada sistem moderate
 saya rasa para moderator juga ga sanggup dan akan bosen kalo tiap hari dapat
 500-1000 iklan.

 Lagian iklan di milis sudah ga efektif karena dianggap orang adalah SPAM
 belon dibaca sudah difilter atau didelete, mendingan seh iklan di website
 ataupun di search engine spt google, atau yg selama ini cukup bagus di
 Indonesia khususnya Jakarta adalah Direct Selling.

 Jadi silakan membernya yg mempunyai produk yang berhubungan dgn seni dan
 budaya tionghua maupun tidak bisa mengadakan gathering untuk membicarakan
 suatu topik yg kira berhubungan dgn produk yg dijual sekaligus
 memperkenalkan produknya.

 JK

 --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. 
 comhttp://mc/compose?to=budaya_tionghua%40yahoogroups.com,
 Azura-Mazda Extrim_bluesky@ ... wrote:
 
  Bro, alesan tidak setuju ada iklan di milis apa nih bro?
 
  --- Pada Ming, 18/10/09, joao_kho joao@.. . menulis:
 
  Dari: joao_kho joao@.. .
  Judul: [budaya_tionghua] Re: Usul( Setuju )
  Kepada: budaya_tionghua@ yahoogroups. 
  comhttp://mc/compose?to=budaya_tionghua%40yahoogroups.com
  Tanggal: Minggu, 18 Oktober, 2009, 9:17 PM
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
  Saya pribadi tidak setuju iklan apapun di milis, jika ingin beriklan
 silakan aja di google advertising selain lebih efektif dan jangkauan lebih
 luas. Jika ingin beriklan produknya.. silakan bikin gathering kecil2an
 selain kongkow ttg budaya tionghua maupun sejarah, bisa diselingin dgn
 perkenalan produk. Jadi ada imbal balik selainnya bisa saling mengenal
 member, sharing pengetahuan juga lebih efektif dan bisa sekalian keliatan
 produk yang mau ditawarkan.
 
 
 
  Kalo mau iklan mending seh di website jgn memulai di milis.
 
 
 
  Salam
 
  JK
 
 
 
  --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Nasir Tan hitaci2002@ ...
 wrote:
 
  
 
  
 
  
 
   Saya setuju usulah Bro Azura mengenai iklan yang berkaitan budaya
 Tionghoa di milist ini. Mungkin bukan saja mengenai musik, tetapi yang lain
 misalnya saja alat rumah tangga, buku-buku sekolah terutama mengenai budaya
 Tionghoa, sehingga semua orang (termasuk yang non Tionghoa) dapat mengenal
 budaya  Tionghoa secara konfrehensif (menyeluruh) . Atau bisa juga produk
 dari Indonesia, wa iklankan disini, bukan tidak mungkin ada orang
 yang berminat produk dari teman2 di Indonesia. Karena, terkadang ada produk
 yang mungkin kurang populer di Indonesai, tetapi di negara lain bisa saja
 sangat digemari dan bisa jadi bisnis yang bagus. Saya rasa, usulan Bro Azura
 sangat bagus..!!!.
 
   Demikian pendapat saya.
 
  
 
  
 
  
 
   salam,
 
  
 
  
 
   Nasir Tan
 
  
 
  
 
  
 
  
 
   --- On Fri, 10/16/09, Azura-Mazda Extrim_bluesky@ ... wrote:
 
  
 
  
 
   From: Azura-Mazda Extrim_bluesky@ ...
 
   Subject: [budaya_tionghua] Usul
 
   To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
 
   Date: Friday, October 16, 2009, 12:59 PM
 
  
 
  
 
  
 
  
 
  
 
  
 
  
 
  
 
  
 
  
 
   Dear moderators,
 
  
 
   Saya usul milis BT ini menerima iklan alat-alat musik, toko
 
   buku Tionghoa, aksesoris Tionghoa. Saya kira, ada biayanya.
 
   Lumayan buat kas kegiatan BT.
 
  
 
   Tentu bisa dikompromikan usulan 

[budaya_tionghua] Tolong info ttg Pa Hoa

2009-09-21 Terurut Topik Dr. Irawan
Kawan2 yb,
Sehubungan dengan pemberitaan sekolah Pahoa yang baru di Indonesia Media
pada terbitan kemarin , kami kebanjiran pertanyaan dari pembaca kemeja
redaksi. Banyak yang ingin mengontak pengelola dari sekolah Pahoa tersebut ,
umumnya mereka merasa terharu dan ingin menyampaikan rasa terimakasihnya
kepada pihak yang telah berjuang sampai ke prestasi itu.
Berita itu bersumber dari Sinergi , setahu kami dulu majalah Sinergi diurus
oleh Pak Martani, Dr. Willy Japaries, Tan Swie Ling dan Dr. Teng . Namun
sudah  sekian lamanya kami kehilangan kontaknya yang update dengan mereka.
Kami yakin dalam milis group Budaya Tionghoa ini ada yang bisa kasih info
tentang ini . Untuk itu kami ucapkan banyak terimakasih.

salam,
Dr.Irawan


Re: [budaya_tionghua] Seminar Tionghoa di Medan

2009-08-09 Terurut Topik Dr. Irawan
Silahkan Japri ke saya nomor tilpon anda .
salam,
Dr.Irawan.

2009/8/9 Fahrizal bondil_sun...@yahoo.com



 Mohon bantuannya kepada rekan2 Budaya_Tionghoa untuk dapat memberikan
 informasi nomor Bapak G Setiono yang bisa dihubungi. Beliau adalah pengarang
 buku TIONGHOA DALAM PUSARAN POLITIK.

 Kami pemerhati budaya tionghoa di Medan berencana mengadakan seminar di
 Medan, untuk itu mohon bantuan informasinya tentang pak Benny..Thanks

  



[budaya_tionghua] Fwd: Tidak ada kejutan pada 8 July

2009-07-06 Terurut Topik Dr. Irawan
-- Forwarded message --
From: Dr. Irawan drira...@indonesiamedia.com
Date: 2009/7/6
Subject: Tidak ada kejutan pada 8 July
To: inti-...@yahoogroups.com


TIDAK ADA KEJUTAN PADA 8 JULI

Setelah pemilu pada tanggal 9 April lalu, pemilihan presiden Republik
Indonesia akan diselenggarakan pada tanggal 8 Juli. Secara luas
diharapkan bahwa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, yang memimpin
koalisi Partai Demokrat dan Partai-Partai Islam, dari hasil polling
akan memperoleh kemenangan 60%. Tapi ada tanda-tanda bahwa suaranya
akan turun sedikit selama kampanye, jadi hasilnya mungkin akan sedikit
berbeda dari yang telah diantisipasi.
selengkapnya .

http://indonesiamedia.com/2009/7/early/berta/tracey.htm

--



-- 
Dr. Irawan
(626) 335-9833


Re: Kenapa Lambat? (Re: [budaya_tionghua] Re: Refleksi Tragedi 13-15 Mei 1998 - K

2009-05-16 Terurut Topik Dr. Irawan
postingan saya juga tidak masuk.

2009/5/16 Ophoeng opho...@yahoo.com

 Bung ABS dan TTm semuah,

 Hai, apakabar? Sudah makan?

 Hehehe. saya yakin dugaan anda ttg moderator yang mencekal posting
 anda tidak benar dan sama sekali tidak berdasar. Melihat reputasi posting
 anda yang  kritis dan selalu straight to the point, rasanya tidak ada alasan
 bagi mods untuk mencekal posting anda.

 Dugaan saya, kelambatan itu semata masalah teknis internal yahoo. Sampai
 saat ini yahoo group yang kita lihat via website-nya, masih belum beres
 juga. Kayaknya sudah 3-4 bulan ini fungsi search pada yahoo groups tidak
 berjalan dengan normal.

 Saya juga mengalami hal yang sama, posting saya agak terlambat muncul di
 milis. Baik di milis sini maupun di 2-3 milis lain. Bahkan kadang saya
 merasa posting saya itu tidak termuat, sehingga saya kadang menekan tombol
 'send' 2-3 kali, dan akhirnya posting saya yang sama itu bisa muncul 2-3
 kali. Pernah bahkan sampai lewat 8 jam, muncul lagi posting yang sama, yang
 saya kirim justru sebelumnya.

 Begitu saja saya kira.

 Salam makan enak dan sehat,
 Ophoeng
 BSD City, Tangerang Selatan

 PS: Menurut kalender pada kompi saya, posting anda di bawah ini muncul pada
 pukul 04:41 - agak ambat, memang.


 --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Akhmad Bukhari Saleh absa...@...
 wrote:

 Kalau seseorang posting ke milis yahoogroups, termasuk milis budaya
 tionghoa ini, rata-rata diperlukan waktu antara 2 sampai 4 menit sejak
 posting itu dikirimsampai posting itu muncul termuat di milis.

 Tetapi posting saya memerlukan waktu jauh, jauh lebih lama. Rata-rata 5,5
 jam sejak saya mengirim posting ke milis budaya tionghoa ini, sampai posting
 saya itu muncul di milis ini.
 Kira-kira mengapa ya hal itu terjadi?

 Tetapi hal yang sama, kelambatan waktu posting sampai 5,5 jam ini, tidak
 terjadi kalau saya posting ke semua milis-milis yahoogroups yang lain yang
 saya juga member-nya. Ada sekitar 30 milis-milis itu.
 Kira-kira mengapa ya?

 Salahsatu kemungkinan adalah saya masuk 'daftar cekal' moderator milis ini.
 Dan karena moderator semua sibuk, seperti kata moderator Yongde sianseng,
 maka posting saya itu harus menunggu berjam-jam sebelum ada moderator yang
 punya waktu untuk sempat memoderasi saya, dan lalu mengijinkan munculnya
 posting saya.

 Perkiraan seperti ini yang sementara ini kelihatannya paling masuk akal,
 kalau dilihat circumstances-nya.
 Namun demikian, saya masih tidak percaya akan kebenarannya...

 Wasalam.
 - - - - - - - -
 PS: Posting ini dikirim tanggal 17 Mei 2009 jam 03:40.
   Coba kita lihat, jam berapa nanti mnculnya di milis...





 

 .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

 .: Website global http://www.budaya-tionghoa.net :.

 .: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

 .: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :.

 Yahoo! Groups Links






-- 
Dr. Irawan
(626) 335-9833


Re: [budaya_tionghua] Makan-makan Enak di RRT. (Was: Nama Kota di Fujian yang mempunyai Airport)

2009-05-03 Terurut Topik Dr. Irawan
 yang jam sebelas
 kosong, anda datangi petugas, anda boleh naik, tapi kalau penuh, anda harus
 menunggu jam yang sesuai. Bis juga dua macam ada yang nonstop. Boleh turun
 tak boleh naikkan penumpang di jalan. Ada yang boleh naikkan penumpang, bis
 ini lambat, tapi tujuannya memang agar orang kampung dapat naik bis. Kita
 yang harus mengerti jangan salah pilih.

 Copet dan pengemis cuma saya temukan di kota pantai Guangzhou, Shenzhen,
 Xiamen dll.
 Di pedalaman tak pernah ada, trotoir bersih, tak ada pedagang asongan,
 apalagi yang berjualan di lampu merah.

 Tentu saja tertib ada negatifnya, kalau di Indonesia, pulang jam 10 malam
 lapar, nasi di rumah sudah dingin, tinggal tunggu sebentar, nanti ada
 tok,tok, tok, atau teng, teng, teng. Tukang nasi goreng, bakmi dll. lewat.
 Di sana begitu malam tak ada yang jual makanan, restoran tutup, toko tutup
 kecuali di tempat perbelanjaan. kalau jauh dari tempat perbelanjaan , anda
 lapar, yang tahan saja sampai besok. Ini yang pernah saya alami.

 Tiap datang ke satu kota selalu saya tanya, bagaimana kejahatan di sini?
 Jawabannya ada copet, tapi tak pernah ada jambretan, jadi asal hati-hati,
 dan jangan menunjukkan kita orang dari luar negeri. Sebab orang dari luar
 negeri selalu disangka banyak uangnya. Jual barang palsu di tempat turis
 adalah hal yang lazim. Hati-hatilah, lebih baik belanja di supermarket dan
 shopping mall. Tapi kalau anda pintar, di tempat turis anda bisa dapat jauh
 lebih murah.
 Di restoran kecil yang tradisional, porsi makanan besar, semangkok mih
 adalah semangkok besar yang tak mungkin habis untuk kita. Pernah mantu beli
 cakue, saya bilang tak perlu lah, kita baru makan, ia bilang buat di jalan,
 akhirnya beli dua saja, begitu datang kita terbahak-bahak, cakuenya sebesar
 betis, panjangnya 60 cm, untung cuma beli dua, kalau beli 10 perlu dipikul!
 Haha.

 Kiongchiu
 L:iang U





 

 .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

 .: Website global http://www.budaya-tionghoa.net :.

 .: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

 .: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :.

 Yahoo! Groups Links






-- 
Dr. Irawan
(626) 335-9833


Re: [budaya_tionghua] Re: chinese in canada

2009-03-31 Terurut Topik Dr. Irawan
Betul sekali Pak Anton, Iru yang namanya Jusni Hilwan alias bang Je Ha
adalah aktivist PMKRI di marga Siswa II , Jl Mangga Besar VIII , yang ada
pemancarnya yang bernama RAM (Radio Angkatan Muda) . Pemancarnya bukan
dibuat Bang JH tapi hibah dari Belanda , mungkin perangkat2 kecilnya dia
bisa buat , tapi Final Trasmitternya profesional punya. Kalau nggak salah
RAM itu adalah cikal bakal Radio Sonora sekarang.
Waktu zaman itu disetiap sudut jalan ada pemancar yang antenanya pakai tiang
bambu, itu antena yang dipanggil antena kawat jemuran alias antena type L

salam,
Dr.Irawan.

On Tue, Mar 31, 2009 at 9:15 AM, Anton Widjaja pempe...@yahoo.com wrote:

 Ada Tulisan ttg CCEVI dan Radio jadi ingat Bang Jusni Hilwan van Toronto.
 Dia yang jaman 60an membuat beberapa pemancar radio mahasiswa di Jakarta
 (kaarnya juga yang di Makassar).

 Salam,
 Anton W

 --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, ardian_c ardia...@... wrote:
 
  sesepuhnye radio kampong itu joint disini but aye lupa namanya sapa ya
 heheehhehe




 

 .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

 .: Website global http://www.budaya-tionghoa.net :.

 .: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

 .: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :.

 Yahoo! Groups Links






-- 
Dr. Irawan
(626) 335-9833


Re: [budaya_tionghua] chinese in canada

2009-03-30 Terurut Topik Dr. Irawan
Yang paling banyak harusnya ada di Vancouver , dan Toronto. kalau di
Vancouver kebanyakan berasal dari Hongkong . Mereka mempunyai China Town
sendiri, bahkan nama jalan2 nya di district itu juga menggunakan huruf
Mandarin , bahasa yang digunakan kebanyakan bahasa Cantonese (Konghu) ,
walaupun tidak mesti mereka adalah suku Cantonese. Kalau anda bisa hubungi
nama 2 ini, Iwan Suwandi (Van Forum) dari vancouver, Dr.Francis Kiem
(Vancouver), Seh Ching (CCEVI) dari Toronto. mereka adalah community leader
disana , atau hubungi Radio Kampong (Radio berbahasa Malayu yang di kelola
oleh Malaysian Singaporean di Toronto. Mungkin anda bisa mendapat info lebih
banyak.
mudah2an bermanfaat.
Salam,
Dr.Irawan.

2009/3/30 Hendra lisuy...@xl.blackberry.com

 Ada yg tau ga jumlah populasi chinese di canada thn 2008 ? Di city mana aja
 ya?


 Sent from my StrawBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung ga
 pernah putus, tolak penyakit, tolak miskin, tolak migren, rejeki datang
 berlimpah. Amin..

 

 .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

 .: Website global http://www.budaya-tionghoa.net :.

 .: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

 .: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :.

 Yahoo! Groups Links






-- 
Dr. Irawan
(626) 335-9833


Re: [budaya_tionghua] Need HELP ! Potehi

2009-03-13 Terurut Topik Dr. Irawan
Yang terakhir saya nonton di Klenteng Toa She Bio yang dekat dengan Cap
Gledek , juga di Klenteng Kim Tekl Yan di Petak Sembilan. Dulu wayang2
Potehi yang juga populer disebut wayang Klitik banyak dijual di kiosk 2
Pancoran . Saya ingta waktu nonton itu pada tahun 1963. Saya tahu seseorang
yang punya koleksi kecil wayang potehi yang dibeli di sebuah toko yang
katanya sdh mau bangkrut dibilangan Rowland Heights  California. yang punya
koleksi itu namanya Koh Kwai , sipenjual sate babi , mantan Karateka Dan 1
Go Ju Ryu . Barangkali dia juga suka bercokol di milis ini. yah itu saja
yang saya bisa syer. Itupun belum tentu tulisan saya bisa tembus di Budaya
Tionghoa. Karena sering reply saya tidak bisa di postng entah karena apa.
salam,
Dr.Irawan

2009/3/12 Olive oli...@yahoo.com

  Sekali lagi mohon bantuan tentang potehi buat bahan tesis nih..

 Tolong Anda2 yang pernah melihat pertunjukan potehi, baik di masa lalu
 maupun yang hingga kini terlihat...
 sekiranya dapat memberitahu saya di daerah2 mana saja ada pertunjukan
 tersebut (dulu juga tak masalah)
 soalnya untuk menulis bagian tentang latar belakang dan sejarahnya.

 Data yg saya perlukan :
 1. di klenteng mana (harap sebutkan nama klentengnya, lebih baik lagi bila
 ada tulisan mandarinnya)
 2. daerah mana, kira2 di tahun berapa sampai tahun berapa
 3. sekarang apa masih ada ? atau sudah tidak ada lagi ?

 Kalau ada yang memiliki foto2 atau tulisan atau karya tulisan yang
 mendukung, dan bersedia mensharingkannya dengan saya, akan sangat lebih baik
 lagi..

 Terima kasih banyak atas bantuannya.

 請各位的幫忙
 麻煩你們如果知道關於布袋戲的事,就告知我一下

 我需要這些資料為了完成我的論文

 1. 在那一年到那一年
 2. 哪裡看到的,比如:在廟宇(什麼廟宇,其名字,最好用中文字寫的)
 3. 是否直到如今還保存下來?還可以看到嗎?現在誰還有那些可演?

 如果,有人有舊照片願意與我分享,那當然更好的

 在此,只能說:謝謝



 




-- 
Dr. Irawan
(626) 335-9833


Re: [budaya_tionghua] Soja

2009-03-11 Terurut Topik Dr. Irawan
 Revolusi Kebudayaan, soja dilarang, jabatan tangan dianggap kapitalis, soja
 dianggap kebiasaan feodal. jadi kalau bertemu dengan orang yah diam saja,
 paling ni hao. Kalau kepada yang sangat akrab atau sudah lama tak bertemu,
 paling mengulurkan kedua tangan saling berpegangan.
Kepada khalayak ramai , yang lazim hanya membungkukkan badan atau jugong
 dalam Mandarin.
Sangat menggembirakan, karena ternyata soja belum hilang, dalam latihan
 Taiji, para siswa memberi hormat kepada pelatih dengan soja, tapi tangan
 kanan dikepalkan dan tangan kiri dibuka.
Para pemuda kita yang cinta budaya Tionghoa di Indonesia, mulai yang
 menggunakan soja lagi, sampai kadang saya kikuk tak sempat membalas.
Rekan kita Pak Tantono dalam semua tulisannya tak lupa selalu ditutup
 dengan soja atau kiongchiu. Patu dijadikan teladan.
Biaya saya tutup dengan salam, sekarang ganti dah.
Bagi yang lebih tahu, tolong ditambah kekurangan atau kesalahan dalam
 tulisan ini, sebab bukan hasil penelitian, hanya pengalaman pribadi.
 Kiongchiu.
 Liang U


























 




-- 
Dr. Irawan
(626) 335-9833


[budaya_tionghua] Test

2009-03-11 Terurut Topik Dr. Irawan
please ignore , just a test

-- 
Dr. Irawan
(626) 335-9833


Re: [budaya_tionghua] Re: Kisah Dewata yang Pindah Agama

2009-03-07 Terurut Topik Dr. Irawan
 males


 --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, iwan kustiawan iwanph...@...
 wrote:
 
  benar sih.tapi apa untungnya bagi Budhism besar dan kecil? toch
 sekarang juga minoritas di Indonesia. lagi pula jangan cepat mengambil
 kesimpulan bahwa Budhism di Indonesia cuman bisa besar oleh satu faktor saja
 yaitu orang orang tionghoa. Dengan jumlah yang mini pun saya yakin Budhism
 tetap akan diakui sebagai 5 agama resmi di Indonesia mengingat fakta sejarah
 yang ditinggalkannya di Indonesia.
  Jadi menurut saya sih yah wajarlah kalau boleh saya umpamakan ada
 pembersihan terhadap misalnya etnis tertentu (A), lalu ada keluarga (B) yang
 bersedia menyelamatkan anak A, lalu diterimanya dalam rumahnya, supaya tidak
 kena pembersihan yah buatlah disamar anak tersebut dengan nama dari etnis B,
 supaya si A tetap selamat dan tidak ketahuan toh? Lah apa yang terjadi khan
 seolah olah tulisan JK bercerita setelah si A boleh bebas dan keluar rumah
 kembali kemasyarakat berbicara bahwa dia telah dipaksa untuk ganti nama dari
 etnis B dllini sih namanya tidak berbudi, tak tahu balas budi...bukankan
 lebih besar usaha penyelamatan yang telah dilakukan oleh B untuk
 menyelamatkan nyawa si A ketimbang sakit hati si  A selama hidup dalam
 keluarga B?
  Dalam berkeluargapun pasti ada beda beda pendapat dan wajar jika ada
 sakit hatinya toch, tapi bicara tanpa mempertimbangkan kedua sisi ( baik
 buruk) itu namanya sempit dan picik lah...seperti kacang lupa kulitnya
 




 

 ..: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

 ..: Website global http://www.budaya-tionghoa.net :.

 ..: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

 ..: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :.

 Yahoo! Groups Links






-- 
Dr. Irawan
(626) 335-9833