[budaya_tionghua] Re: Kebangkitan Orkes Simfoni Jakarta Dan Peresmian Auditorium Jusuf Ronodipuro

2010-02-02 Terurut Topik Eva Yulianti

Pak Suma :
Tritsch-tratsch bukan karya Polka. Polka adalah aliran musiknya, hampir seperti
balet, tapi lebih energik dan tariannya pun bukan membuai seperti balet, lebih
menghentak seperti tarian Gypsi. TT dimainkan dengan irama Polka, yang
menggubahnya adalah Johann Strauss, Jr.


Radetzky March bukan dibuat oleh yang Jr. (II)), tapi oleh bapaknya, sang Johann
Strauss (Sr.; I).

Namanya Lie Eng Liong (Adidharma; 1930-). Dia hasil didikan Konservatorium di
Amsterdam untuk kemudian ke Julliard School of Music di New York. Gurunya adalah
Persinger yang juga mengajar Zubin Mehta, konduktor terkenal Israel.
Spesialisasinya semula adalah biola sebalum nantinya aktif di RRI dan kemudian
OSJ.

Eva :

Terima kasih sekali untuk koreksinya, saya mengutip karya polka dan Johann 
Strauss II dari tag line yang tertera di layar TVRI yang saya saksikan.

pada tulisan saya ada kesalahan penulisan yang fatal, seharusnya yang memberi 
sambutan adalah Bapak Rosihan Anwar bukan bapak Sutan Takdir Alisyahbana.

demikian koreksi ini saya sampaikan, terima kasih.

Salam,
Eva.


Pada tempayan Raja Thung terukir kalimat,Bila suatu hari dapat memperbarui
dari, perbarui terus tiap hari dan jagalah agar baru selama-lamanya.




  


[budaya_tionghua] Kebangkitan Orkes Simfoni Jakarta Dan Peresmian Auditorium Jusuf Ronodipuro

2010-02-01 Terurut Topik Eva Yulianti
Hari sabtu kemaren sengaja saya memuaskan diri dengan menghabiskan waktu untuk 
membaca novel kesayangan saya, ketika melirik jam sudah menunujukkan jam 01.00, 
udah hari minggu, saya menyalakan TV, dan entah mengapa rasanya kok ingin buka 
channel TVRI, dan sungguh kebetulan yang menyenangkan.

Ternyata ada siaran tunda acara pagelaran orkes simfoni jakarta yang sekaligus 
peresmian auditorium Jusuf Ronodipuro yang dilaksanakan tepat dihari 2 tahun 
kepergian Beliau yaitu tanggal 27 Januari 2008.

Beruntung saya ketinggalan sedikit acara tersebut, tampak Bapak Parni Hadi 
sedang memberikan sambutan, tampak di deretan kursi undangan yang saya kenal 
wajahnya diantaranya ada Ratu Kuis TVRI Ibu Ani Sumadi, kemudian tampak pula 
dubes Rusia beserta istri, Pak Adnan Buyung Nasution beserta Ibu Ria, dan yang 
paling penting tentunya sosok Ibu Jusuf Ronodipuro yang tetap terlihat cantik 
di usia senjanya yang didampingi oleh Putranya saya rasa, karena saya tidak 
kenal, hanya menerka-nerka karena wajahnya mirip dengan Bapak Jusuf Ronodipuro.

setelah selesai Pak Parni Hadi menyampaikan pidatonya, giliran pak Sutan Takdir 
Alisyahbana mewakili keluarga dan kolega dari Bapak Jusuf Ronodipuro 
menyampaikan sambutan yang juga sekaligus mengupas perjalanan kehidupan Bapak 
Jusuf Ronodipuro.

setelah itu adalah penanda tanganan prasasti auditorium yang ditanda tangani 
oleh Bapak Parni Hadi selaku dirut RRI, yang didampingi oleh Ibu Jusuf 
Ronodipuro yang tampak begitu terharu atas penghargaan kepada suami terkasih. 

kemudian acara disambung dengan persembahan lagu-lagu klasik sebagai conductor 
adalah Bapak Amir Katamsi.

lagu pertama yang dipersembahkan adalah Lagu Symphony No 40 Kv. 550 karya 
Wolfgang Amandeus Mozart,  salah satu lagu klasik yang paling saya kenal baik 
dan sangat saya sukai. 

seketika saya begitu menikmati musik klasik indah itu, lagu kedua berlanjut 
dengan lagu THE PRAYER karya David Foster yang dinyanyikan secara duet oleh 
Aning Katamsi dan Christopher Abimanyu.

susul menyusul kemudian instrumen tritsch-Tratsch karya Polka, di sambung 
dengan penampilan solois sofran Aning Katamsi membawakan lagu CITA RIA  
dengan nada Sofran yang begitu bening, kembali Duet Aning katamsi dan 
Christopher menyanyikan AMIGOS PARASIEMPRE karya Andrew Llyold Webber, dan 
keduanya menutup dengan lagu TIME TO SAY GOODBYE karya Enrico Sartori.

Dipenghujung acara Orkes simfoni jakarta menutup dengan RADETZKY MARCH karya 
Johann Straus II.

Sungguh suatu persembahan yang sangat indah buat Putra terbaik bangsa ini, 
ucapan selamat sungguh layak di sampaikan kepada Yang Terhormat Keluarga Besar 
Bapak Jusuf Ronodipuro.

Keteguhan Beliau dan keberaniannya akan selalu menjadi inspirasi bagi seluruh 
Bangsa Indonesia.

bagaiman perjalanan tentang Orkes Simfoni Jakrta, inilah kutipan yang saya 
kutip dari koran tempo hari ini.

Orkes Simfoni Jakarta (OSJ) mulanya berasal dari Orkes Studio Djakarta ( OSD ), 
OSD dibawah kepemimpinan Syaiful Bahri memainkan khusus lagu-lagu Indonesia, 
hingga OSD pada saat itu menempatkan diri sebagai pusat perkembangan musik 
Indonesia.

OSD dibawah pimpinan Lie Eng Lion atau Andhi Dharma, bersama Praharayan Prabowo 
kemudian menjadi pengisi tetap acara musik klasikDi RRI dan Taman Ismail 
Marzuki.

OSD kemudia berganti nama menjadi Orkes Simfoni Jakarta (OSJ ) dibawah pimpinan 
Yudianto Hinupurwadi dan dilanjutkan oleh Amir Katamsi hingga sekarang.

Sebagai penutup rasanya ingin sekali mengenang Semboyan RRI yang dicetuskan 
oleh Bapak M. Jusuf Ronodipuro  Sekali di Udara TETAP Di Udara 

Teriring salam hormat dan Kasih untuk Keluarga Besar Bapak Muhammad Jusuf 
Rondipuro.

Salam,
Eva.   


  


Apa relevansinya (Re: [budaya_tionghua] OOT: Sinar Harapan, Rabu

2010-01-28 Terurut Topik Eva Yulianti
Akhmad Bukhari Saleh :

Mas Dharmawan, sejujurnya senang juga saya melihat foto Pakde saya terpampang 
di berita Sinar Harapan ini.
Tetapi maaf, saya koq samasekali tidak melihat relevansinya posting ini dengan 
budaya tionghoa?
 
Eva :

Sungguh aneh sekali tanggapan saudara ABS ini, sempit sekali wawasan anda dalam 
menanggapi sebuah berita mengenai Putra Terbaik Bangsa ini yang menjadi pembaca 
Teks Proklamasi kemerdekaan di RRI.

Sungguh sempit wawasan kebangsaan anda, apakah seseorang berbudaya seperti anda 
?? lantas merasa terganggu dengan berita tentang kisah seorang Putra terbaik 
Bangsa ini ???

Ironis sekali...

Salam,
Eva.



  


Apa relevansinya (Re: [budaya_tionghua] OOT: Sinar Harapan, Rabu

2010-01-28 Terurut Topik Eva Yulianti
Dipo :

Apakah Eva ini mengetahui, mengapa sebuah milis di beri nama ?

Jika saya ingin membaca berita, saya akan ke web CNN, detik.com atau kompas.com.
Jika saya ingin mengetahui tentang tempat2 makan enak, saya akan ikut milis
jalansutra. Kalau ingin berdiskusi menganai sejarah, ikut milis sejarah.

Begitu lho, mudah2an bisa dipahami.

Eva :

waduh saya baru tahu Milis ini budaya tionghua yaa..jadi seratus persen 
membahas budaya tionghua...

jadi memang harus membahas budaya tionghua yaa ? yang lain nggak boleh ?? 
padahal kemaren kok ada masalah jus wortel sama jus sirsak juga di sini..

ternyata saya sangat keliru sekali memprotes orang yang berbudaya, yang 
menghardik tulisan mengenai kisah seorang Putra Bangsa terbaik negeri ini, yang 
kalau di simak di sana tidak hanya menulis tentang kepahlawan Beliau tetapi 
juga mengenai pagelaran musik juga..

oh ya keliru lagi pagelaran musiknya bukan musik tionghua juga.. jadi nggak 
boleh masuk milis budaya tionghua ini yaaa..

Salam,
Eva.



  


Re: [budaya_tionghua] Re: Nasihat Perkawinan

2006-08-06 Terurut Topik Eva Yulianti
Hallo,
   
  Kenalin ya... Namanya Eva Yulianti, saya udah cukup lama jadi silent member 
di Budaya Tionghoa.
   
  Tapi baru kali ini saya tergelitik untuk menanggapi tulisan Erik ini.
   
  Terus terang saya geli bacanya, dan terus bertanya-tanya, Kok masih adanya 
jaman udah modern gini, ada laki-laki punya pandangan sempit kayak Erik Ini.
   
  Kalau menurut saya hubungan suami istri ini dibangun dari rasa saling 
menyayangi dan menghargai, bukan dilihat dari siapa yang berkuasa dan hebat.
   
  kalau mau jadi penguasa, jangan sama istri, kalau mau gengsi jangan sama 
istri, kalau mau jadi penguasa itu sama orang lain, itu baru hebat. lha.. wong 
apapun sama istri udah nyampur kok..
   
  Tolong diingat sama bung Erik ya... Dimana ada seorang laki-laki hebat, 
disana pasti ada seorang wanita hebat yang mendampinginya.
   
  Salam,
   
  Eva.  

Erik [EMAIL PROTECTED] wrote:
  
Masa' saya dibilang bias sih!

Kodrat lelaki ya penguasa dunia, sekaligus menguasai perempoean!!
Sebaliknya kodrat perempoean ya dikuasai dan takluk pada lelaki! Dari
sononya pun memang perempoean adalah bagian dari lelaki.

Logikanya begini : Tukang rusuk lelaki tentu adalah milik lelaki, karena
merupakan bagian tubuhnya. Perempoean itu dibikin dari tulang rusuk
lelaki (milik lelaki), jadi perempoean yang dibikin dari tulang rusuk
lelaki, otomatis adalah milik lelaki juga. Dan dengan sendirinya lelaki
berkuasa dan berhak atas perempoean, karena perempoean dari sononya
memang adalah bagian dan milik lelaki.

Jadi, janganlah coba-coba melawan kodrat, takluk dan bertekuk lututlah
pada lelaki, wahai perempoean-perempoean seluruh alam jagad!! Tugas dan
kewajiban kalian adalah mengabdi pada Tuanmu, yakni kaum lelaki, turut
dan tunduk pada setiap perintahnya! Tidak ada kata protes maupun lawan
apapun!!

Salam,

Erik

--\


alah milik lelaki, perempoean

In budaya_tionghua@yahoogroups.com, idakhouw [EMAIL PROTECTED] wrote:

Buat Bung Erik: kodrat lelaki itu apa ya? kodrat perempuan itu apa ya?

Buat Bung Putu: wah, dulu 'jijik' sama homoseks (btw. saya sangat
menghargai kebesaran hati Bung memutuskan memikirkan ulang sikap Anda
lho, jarang ada orang yg bisa bersikap begitu), sekarang biasnya minta
ampun :-) -sama dengan Bung Erik- dalam melihat relasi laki2 dan
 perempuan.

 Salam :)
 Ida Khouw



 


-
Talk is cheap. Use Yahoo! Messenger to make PC-to-Phone calls.  Great rates 
starting at 1ยข/min.

[Non-text portions of this message have been removed]






.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/