Re: [budaya_tionghua] UNDANGAN : NONTON BARENG FILM DOKUMENTER DISCOVERY SCIENCE
bro ardian, boleh minta jadwal kegiatan di ruko??? apa saja kegiatannnya dan jam berapa, gitu ,thanks, lukman - Looking for last minute shopping deals? Find them fast with Yahoo! Search. [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [budaya_tionghua] UNDANGAN : NONTON BARENG FILM DOKUMENTER DISCOVERY SCIENCE
bro ardian, gimana caranya ikutan ??? ardian_c [EMAIL PROTECTED] wrote: Bros en sis, kita undang semua buat nonton pilem Discovery Science, Ancient Chinese inventions. Pada tanggal 13 januari 2008 , jam 14:00 di jl.Pangeran JAyakarta no.46 komplek Ruko 46, blok D 14. Samping Honda. Film itu isinya bagus, kita bisa ngeliat banyak hal disana. Sekalian kalu mau diskusiin jg boleh. - Never miss a thing. Make Yahoo your homepage. [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [budaya_tionghua] Re: Kristen Bodor vs Tahun Baru Imlek Whampoa
Sory boss, Nimpe dikit, kenalin, gwa juga Budhist , bini gwa Katholik, sebagai pengetahuan aja, orang katholik juga merayakan imlek, bahkan lebih mengghargai imlek di banding budhist Theravada, contohnya kemaren ada Misa khusus untuk imlek , dengan pembagian jeruk yang diberkati dan ampau untuk anak2, sedangkan Budhist?? setahu saya yang theravada adem2 aja, ( saya salah satu umatnya ), jadi gak bisa semua disamain. bos nya bini gwa yang kristen fanatik juga imlekan kok. =Ok, jadi yang kaya begini gak usah diperdebatkan lah=== Liquid Google [EMAIL PROTECTED] wrote: Moderatooor, ini kayanye ude OOT dech, ude ga nyambung hubungannye dengan Budaya TiongHua, daripade nanti jadi kacau ini millis mending stop ampe disini... ude cukup ilmu tentang budayanye, sekarang bahaya nyerempet agama - Original Message - From: idakhouw [EMAIL PROTECTED] To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Friday, 16 February, 2007 17:29 Subject: [budaya_tionghua] Re: Kristen Bodor vs Tahun Baru Imlek Whampoa You know nothing about Christianity and Islam. Just shut your big mouth! --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, ANDREAS MIHARDJA [EMAIL PROTECTED] wrote: Kristen yg disebut aliran Lutheran, Presbyterean, apalagi Pantekosta dan Yehova [Watchtower] memang sering memandang mereka yg beragama taoisme, budhism atau konfucianism - sebagai mahluk2 yg akan masuk kedalam neraka - jadi boleh dikata bukan manusialah - lebih tinggi dari hewan tetapi lebih rendah dari manusia. Ini juga sama dgn yg menganut agama islam sunni/wahabi dari Saudi yg sekarang diIndonesia merupakan kelompok fundamentalis agama islam. Karena itu apapun yg dilakukan oleh penduduk yg beragama tridarma adalah pelakuan terkutuk. Sayangnya mereka yg beragama tridarma ini sekarang didunia ilmu pengetahuan sudah mulai menjadi dominant dan keuangan juga sudah mulai dikuasai oleh golongan yg sama. Mereka yg beragama fundamentalist baik islam maupun kristen hidupnya hanya dari buku2 suci mereka yg sudah ratusan atau ribuan tahun tidak pernah diperbaiki sebab menurut mereka ditulis oleh Yg MahaKuasa. Pengertian tentang ilmu science mereka adalah kindergarten level. Umat yg berpikir modern menganggap buku Injil atau alQur'an sebagai buku pengalaman sejarah suku2 jaman purba dan dapat diterima as is tetapi tidak perlu dituruti atau dipelajari secara detail yg mendalam. Mana mungkin suku dari ribuan tahun yl - lebih pintar berpikirnya dari umat jaman modern. Mana mungkin penganut yg belum kenal science alam modern dapat memberikan pendidikan kepada mereka yg ilmunya jauh lebih tinggi. Jadi jikalau penganut jaman sekarang ingin menyesuaikan diri dgn mereka yg hidup ratusan atau ribuan yl - mereka juga harus berpikir secara mereka dan hidup simple tanpa TV atau mobil. Tetapi penganut agama yg fanatik fundamentalist ingin hidup secara HYPOCRITE - yaitu ingin memakai TV, naik mobil, terbang keluar negeri tetapi memaksakan umat mereka hidup didalam masyarakat purba dgn syarah law, atau christian law yg dari seribu tahun yl.- sewaktu senjata bedil saja belum dikenal dan umat hanya berjalan kaki atau naik kalde atau onta. Yg lebih memalukan - penganut agama islam dan kristen fundamental ini memakai macem2 teknik untuk memaksa penganut agama tridarma kedalam aliran agama mereka [yg menurut saya agak sesat] dgn perjanjian yg palsu atau analogy2 yg palsu atau informatie yg sesat dan palsu. Untuk mereka yg tidak cukup pendidikannya propaganda mereka bisa masuk akal sebab tidak pernah mengenal kontranya dan karena itu bisa terjebak. Setelah kalian menganalisa tulisan saya diatas - sekarang kalian silahkan berpikir - apakah ada hubungannya antara perayaan hari tahun baru menurut perhitungan lunar dari HuangDi, atau dari Budha atau dari Hindu. Ini kan hanya calender yg memang diciptakan ribuan tahun yl berdasarkan pengetahuan astrology jaman tersebut dan yg sampai kini masih sesuai dgn kebutuhan hidup. Ataukah kalian ingin hidup dgn calender Islam yg tidak sesuai dgn matahari[musim2] atau dgn rotasi dari bulan [harus dikoreksi setiap tahun sewaktu lebaran] jadi tidak sesuai dgn kebutuhan hidup manusia dgn alam kelililingnya. Apa salahnya jikalau kita mempelajari buku2 dari jaman ratusan tahun yl dan mencoba mencari persamaannya jaman sekarang - ini kan juga dilakukan oleh pemakai Injil dan Al Qur'an. Ini teknik juga dipakai oleh pemimpin2 dunia jikalau mereka mempelajari sejarah. Tujuannya hanya agar jangan melakukan kesalahan yg sama. Penganut agama kristen dan islam juga mencari persamaan atau lebih korek lagi memaksakan persamaan penghidupan kita dgn suku Ur [suku sebelum suku yahudi diciptakan] jaman Abraham 3000BCE atau 5000 lampau. Kalau mereka yg berasal dari China memakai buku2 dari China purba untuk mencari pengalaman bangsa mereka - ini kan tidak salah - ataukah kita memaksakan mereka untuk hidup secara suku gurun pasir Ur dari negara arab. Silahkan kalian membandingkan cara
Re: [budaya_tionghua] Re: Tenglan, bermakna rasis? == Ida
Sory, Ko, Bung atawa apalah, contoh ang anda kemukakan terlalu extrime gak pada tempatnya, saya kalo baru kenal denga teman anda juga apakah saya akan memanggil begitu ??? yang saya sendiri tahu kalo memanggil nama orang , apa lagi yang baru kenal dengan binatang apa lagi gila maka tentunya sayanya yang harus di treatment.( siapapun akan tersinggung ) konteks kita bicara adalah ttg huana ( huan nang ) atau istilah tepatnya orang pribumi dalam bahasa tiong hua adalah panggilana yang sangat wajar da tidak menyamakan orang dengan binatang maupun dengan setan2 lainya. Kolo dipanggil segitu masih marah berarti orangnya dong yang harus ditreatment. lainkali kalo kasih contoh yang proporsional, dong, nggak masuk konteks kok di pake. Satu hal lagi, kelihatannya anda terlalu membesar2kan masalah , setahu saya juga nggak ada orang tionghoa yang ribut2 hanya gara2 di panggil huanna.istilah huanna hanya dipake oleh antar tionghoa saja. Sekian, Liquid Google [EMAIL PROTECTED] wrote: Dear Khow; Ma'af baru bisa reply. Jika anda dihina tapi anda tidak sakit ati, berarti anda orang baik, tetapi alangkah baiknye jika kita juga menghindari mengucapkan kata2 yang dapat menyakiti hati orang lain! Saya punya temen disebut Babi Gila oleh temen2 deketnye, hanya temen2 deketnye doank yang boleh manggil die gitu kalo baru kenal manggil die gitu, die pasti tersinggung! Jika anda saya panggil (ma'af) babi gila (sekali lagi ma'af ga niat ngatain), padahal kita baru kenal tapi saya ude brani memberi nama panggilan kepada anda seperti itu anda tersinggung, marah, atau sakit hati, apakah anda yang harus di Treatment? Pikirkanlah perasaan orang lain, selain memikirkan perasaan sendiri!!! - Original Message - From: rasul paulus [EMAIL PROTECTED] To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Tuesday, 21 November, 2006 15:55 Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Tenglan, bermakna rasis? == Ida maaf, bung, kalo menurut saya, kayanya yang merasa sakithati itlah yang di treatment, bukan yang ngomong, apalagi yang ngomong toh tidak bermaksud melecehkan. kalo sakit hati itu berarti beliau2 kurang lapang. Sama seperti di lingkungan anak2 saya yag suka di katain cina, buat saya itu bukan sesuatu yang perlu di ributkan , dan malahan saya selalu mengatakan kepada anak2 saya kalo mereka memang benar keturunan cina. gak ada yang perlu di sesali atau di ributkan. atau kita akan capek sendiri. salam. khow. - Everyone is raving about the all-new Yahoo! Mail beta. [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [budaya_tionghua] Soal Cina dan Tionghoa (Tanya Deviana - JawabTan Swie Ling)
Sory nimplung,bung, China dalam bahasa inggris artinya keramik, memang sejak dulu tiongkok ( demikian tiong lang ) menyebut dirinya karena tiongkok yang artinya negeri tengah adalah negeri yang dikelilingi oleh bangsa bar-bar. jadi ada kemungkinan orang bule menyebut china karena ekspor keramik dari tiongkok yang terkenal kualitasnya. Jadi istilah china tidak dipake oleh orang tiong hoa tetapi dipake oleh bangsa lain karena keramik tiongkok. Istilah tiongkok sendiri sejak dulu dipakai oleh orang tiong hoa untuk menyebut negerinya karena ada anggapan bahwa tiong terletak di tengah2 negara2 lain. mudah2 membantu. Paulus HKSIS [EMAIL PROTECTED] wrote: Soal Cina dan Tionghoa Pak Tan Swie Ling, apa kabar? ada yang ingin saya tanya lagi soal cina dan Tionghoa. Ini mengenai pendapat Pak Tan soal sebutan China yang baru muncul sejak Inggris mengalahkan Tiongkok di perang candu. Boleh tau sumber yang bapak pakai untuk pendapat ini? Kalau memang demikian, sebelum Inggris menyebut China, sebutan apa yang dipakai? Bukankah pepatah Tuntutlah ilmu sampai ke negeri China, itu sudah ada sejak dulu kala? Dari mana kata China berasal? Benarkah dari dinasti terakhir, Ching atau Manchu, ataukah dari dinasti Chin yang sebelumnya? Lalu sejak kapan juga istilah Tiongkok dipakai, bukankah RRT baru berdiri tahun 1911? Selain itu apakah orang Tionghoa di Tiongkok menyebut dirinya Tionghoa? Kalau dalam SINERGI November 2006, A. Dahana mengatakan kata Tionghoa tidak bisa berdiri sendiri. mengapa? Selain itu, Pak Tan mengatakan bahwa Tionghoa adalah nama sebuah suku di Indonesia yang tidak ada di negara lainnya yang menyebut Chinese. Kalau memang demikian, seharusnya kita hanya perlu menyebut Tionghoa, tanpa embel-embel Indonesia. Sama seperti kita menyebut Jawa, Sunda, Batak, Bali, Padang dan suku-suku lainnya, tanpa embel-embel Indonesia. Jadi mungkin kita hanya perlu menyebut Tionghoa, bukannya Tionghoa Indonesia, atau Indonesia Tionghoa. Bagaimana menurut bapak? Oh iya, saya juga ingin bertanya soal filosofi hidup dan pandangan hidup orang Tionghoa di Indonesia. Menurut bapak, bagaimana filosofi hidup generasi Tionghoa sekarang? Kalau generasi tua masih memegang budaya dan mungkin filosofi budaya, bagaimana dengan generasi sekarang? baik dalam keluarga, pergaulan hidup sehari-hari ataupun dalam bekerja. Demikian pertanyaan lanjutan saya, yang mungkin jadi panjang. :) Saya harap pertanyaan ini bisa dijawab. Terima kasih sebelumnya, Deviana --- Tan Swie Ling: Deviana Bertanya, Saya harap pertanyaan ini bisa dijawab Begitulah akhir bunyi email Deviana. Tentu saja saya jawab. Tapi maaf ya, jawabannya memang lambat. Sebelum menjawab rincian pertanyaan saya ingin mengetengahkan terlebih dahulu, bahwa semua masalah berkaitan dengan kehidupan komunitas manusia, saya artikan sebagai masalah sosial. Masalah yang apabila dibahas oleh sejumlah orang, akan menghasilkan sejumlah pendapat yang kadang bukan saja berbeda-beda tapi bahkan tidak tertutup kemungkinan saling bertolak belakang. Bukan seperti masalah matematika, yang berapa kali berapa dihitung oleh siapapun tentu akan memperoleh jumlah yang sama. Tapi bagi saya semua itu tidak menjadi masalah sepanjang berbagai pendapat yang berbeda-beda tersebut secara konsisten dilandasi dengan dasar argumentasi yang jelas, dan sekali-kali bukan berlandaskan perasaan emosional. Begitulah masalah Cina-Tionghoa yang kita percakapkan. Yang dari sudut pandang saya adalah masalah sosial yang sesungguhnya erat bertali-temali dengan masalah politik Karena itu untuk tujuan apa pun termasuk untuk tujuan penulisan sesuatu, agar bisa mendekati titik kebenarannya, maka siapapun yang menghendakinya sebaiknya seminim apapun ybs. perlu tahu/kenal masalah politik. Sebab bagian terbesar dari masalah ini memang masalah politik Sebagai contoh, apakah yang memungkinkan orang ramai mempermasalahkan istilah Cina-Tionghoa kalau bukan peristiwa politik yang muncul terjadi melalui penembakmatian sejumlah mahasiswa Universitas Trisakti oleh pasukan bersenjata yang berlanjut pada kerusuhan rasial anti Tionghoa tahun 1998 yang berujung pada lengsernya Presiden Soeharto dari panggung kekuasaan politik? Dan, bukankah itu peristiwa politik? Apakah masyarakat akan leluasa mempolemikkan istilah Cina-Tionghoa seandainya peristiwa Mei 1998 tidak berujung pada lengsernya Presiden Soeharto, yang berlanjut pada kegiatan reformasi politik, yang membuka peluang terciptanya kondisi politik yang memungkinkan seluruh masyarakat Indonesia yang tentunya termasuk Tionghoa di dalamnya menjadi bebas berekspresi, kalau bukan akibat peristiwa politik? Lagi pula sebutan China/Cina pada kenyataannya memang tidak akan pernah ada seandainya di dunia ini tidak pernah terjadi peristiwa-peristiwa politik besar yang menyeret masyarakat manusia ke dalam berbagai peperangan. Baik Perang
Re: [budaya_tionghua] Re: Anda juga Keturunan Tionghoa. Bung Rudy! ( Re: Salam Kenal)
Bung Rudy yth, Menurut agama Buddha, sebenarnya manusia tidak mempunyai batas dalam reinkarnasi atau tummibal lahir, kita sudah terlahir dan mati ribuan kali karena kita selalu membuat kamma untuk terlahir kembali, kecuali menjadi arahat atau Buddha lah yang mampu menghentikan proses tersebut. Jadi menurut saya, mungkin Bung Rudy dalam kehidupan terdahulu pernah membaca, belajar atau secara kultural terlibat dalam kitab Tao. sehingga dalam kondisi sekarang ini Bung Rudy masih mempunyai sedikit ingatan ttg Tao Te Ching dan merasa dekat atau familiar dengan Tao. Demikian penjelasan saya, mudah2 dapat sedikit mencerahkan. salam, Namo Buddhaya, LKChanCT [EMAIL PROTECTED] wrote: Ya, betul kita semua adalah umat ciptaan Tuhan, harus saling menerima dan menghormati, saling kasih-sayang sebagai sesaudara. Tapi, tidak bisa diklaim semua keturunan Tionghoa, kan! Apalagi hanya karena terjun dimilist BT dan berkeinginan lebih banyak mengetahui budaya Tionghoa. Kenyataan yang ada, yang Jawa tetap Jawa, yang Sunda tetap Sunda, yang Batak tetap Batak walaupun dia bisa menerima dan menghormati budaya Tionghoa. Bahkan ABSaleh yang lebih menguasai budaya Tionghoa dari saya, dia tetap suku Jawa dan saya tetap suku Tionghoa.Salam,ChanCT - Original Message - From: rudi To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Thursday, March 16, 2006 4:03 PM Subject: Re: [budaya_tionghua] Anda juga Keturunan Tionghoa. Bung Rudy! ( Re: Salam Kenal) Terimakasih bung Erik dan teman2 sekalian, Saya tentu setuju dengan bung Erik, dan menurut Al-Qur'an, kita semua sesungguhnya adalah satu umat. Kebetulan saya memang senang mengapresiasi agama/aliran2 dari berbagai belahan dunia. Yang bagi saya luar bisa adalah ketika saya menemukan benang merah antara semua aliran dan agama2 di dunia, karena saya berangkat dari keyakinan bahwa kebenaran pasti satu adanya! Saya akhirnya berkesimpulan bahwa cintalah satu2nya esensi agama, jika kita berlum punya cinta, masih membeda-bedakan etnis, agama, budaya dll. saya bisa pastikan orang itu belum beragama :-) Assalamualaikum, Salam Sejahtera, Wi Tek Thong Thian, Om Shanti, Shalom, Rudi Fachruddin Hidayat ardian_c [EMAIL PROTECTED] wrote: mbak Achie yb benernya kalu mau dipikir lebih dalem , kata2 KongZi sdh jelas kalau kita semua adalah saudara. Ardian --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, astri rahadi [EMAIL PROTECTED] wrote: Temans n Seniors..Aduh..ada nama saya dsebut..he heh.. ;p Setuju bung Erik (saya g tau harus manggil apa..mas..bang ato ko)...secara biologis, saya bukan Tionghoa..tp saya jatuh cinta ma kebudayaan Tionghoa. Makanya..makasi y buat temans n seniors yg mo bagi2 info ttg kebudayaan dsini..he heh (awalnya sempet takut g bakal dianggep) Wassalam Achie -postingan kali ini g gitu penting-Erik [EMAIL PROTECTED] wrote: Wi Tek Tong Thian, Assalamualaikum, Namo Buddhaya, Om Shanti Syalom!!Salam kenal juga bung Rudy, selamat datang di milis BT!! Buat saya aneh benar ada yang ngaku bukan keturunan Tionghoa tapi berminat bergabung di milis BT. Kalo bukan keturunan Tionghua buat apa bergabung di milis ini?? Setahu saya anggota milis BT ini adalah keturunan Tionghua semuanya! Tak seorang pun yang bukan Keturunan Tionghoa di sini. Termasuk para senior kita seperti ABS Heng, bung Danar, Non Achie dan juga Anda sendiri!Hanya bedanya, sebagian dari kita adalah Keturunan Tionghoa secara biologis, dan sebagian lainnya Keturunan Tionghoa secara kultural. Dan saya kira Anda termasuk yang kedua itu!! Bung Rudy setuju ?? In budaya_tionghua@yahoogroups.com, rudi psycountry@ wrote: Assalamualaikum, Salam sejahtera Nammo budhaya Om ShantiSalam kenal wahai saudara-saudara sekalian Terimakasih atas diperkenankannya saya bergabung di milis ini, saya bukanlah seorang keturunan tionghua, tetapi saya jatuh cinta dengan kitab Tao (Lao Tze) dan entah mengapa saya merasa terikat secara emosional dengan budaya tionghua, saya yakin ada hubungan karma di masa lalu, adakah diantara saudara-saudara yang bisa memberikan sedikit penjelasan..? salam damai selalu. Rudi F Hidayat - Yahoo! Mail Use Photomail to share photos without annoying attachments. [Non-text portions of this message have been removed] .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. Yahoo! Groups Links [Non-text portions of this message have been removed] Yahoo! Mail Use Photomail to share photos without annoying attachments. Yahoo! Mail Bring photos to life! New PhotoMail makes sharing a breeze. .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Jaringan pertemanan Friendster :