Re: [budaya_tionghua] Rasisme di hati kita

2006-05-11 Terurut Topik steeve haryanto



kawan indra yang budiman,
benar sekali apa yg disampaikan,
jiwa rasis pasti ada di diri manusia, kalau tidak ada,
pastinya tidak akan terbentuk negara dan tidak timbul
budaya.Ingatkah lagunya john lenon.
Hanya saja kembali ke intelektual kita, apa kita bisa
menerima bahwa ada orang yang beda warna kulit
disamping kita.kesadaran itu yang sulit.
Dan negara ini mempolitisir semua itu untuk
penumpukkan kekuasaan disatu tangan (apapun bentuk
tangan itu, baik itu agama atau indovidu).saya yakin
bahwa ini semua pasti ada orang yang men support
(cth:mahasiswa makasar).
--- Ray Indra <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Melihat (kembali) kerusuhan Makassar, rupanya dendam
> (atau kecemburuan
> sosial?) terpendam kepada golongan Tionghoa masih
> belum sembuh ya.
> Masih mudah tersulut. 
> Kesalahan yang dilakukan satu orang, ditimpakan
> kepada ras-nya. 
> Mungkin organisasi2 Tionghoa di Makassar (dan di
> semua wilayah lain)
> kembali mengadakan komunikasi dan kegiatan yang
> bertujuan
> menghilangkan dendam ini. Mari kita cari akar
> masalahnya, coba cari
> obatnya. 
...deleted...
Dendam hanya bisa terhapus dalam keinginan manusia itu
sendiri, dendam, dengki, bangga, senang, gembira dsb
hanyalah 'baju dalam' yang dikenakan manusia. 


__
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 









.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :.








  
  
SPONSORED LINKS
  
  
  

Indonesia
  
  
Culture
  
  
Chinese
  
  

   
  







  
  
  YAHOO! GROUPS LINKS



   Visit your group "budaya_tionghua" on the web. 
   To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] 
   Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.



  











[budaya_tionghua] Rasisme di hati kita

2006-05-10 Terurut Topik Ray Indra



Melihat (kembali) kerusuhan Makassar, rupanya dendam (atau kecemburuan
sosial?) terpendam kepada golongan Tionghoa masih belum sembuh ya.
Masih mudah tersulut. 
Kesalahan yang dilakukan satu orang, ditimpakan kepada ras-nya. 

Mungkin organisasi2 Tionghoa di Makassar (dan di semua wilayah lain)
kembali mengadakan komunikasi dan kegiatan yang bertujuan
menghilangkan dendam ini. Mari kita cari akar masalahnya, coba cari
obatnya. 

Di Jerman, saya melihat upaya penyadaran akan adanya sifat rasisme di
dalam hati manusia. Tampak di TV, pemuda/i Jerman diwawancarai dan
ditanya mengenai Holocaust (pembunuhan Yahudi besar2an saat PDII).
Banyak yang mengatakan "Saya tidak percaya kebohongan itu", "Kejadian
itu tidak pernah ada", "Bangsa Jerman bukan rasis, itu omong kosong
Yahudi keparat", dll, dengan muka  menyebalkan sekali. 

Saat menonton tayangan itu, warga Jerman pun terhenyak; ternyata
mereka belum sembuh. Maka kemudian dibuatlah Holocaust Memorial yang
bagus untuk taman bermain, sekaligus memberi fakta mengerikan mengenai
kejahatan rasisme di bagian bawahnya. 














.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :.








  
  
SPONSORED LINKS
  
  
  

Indonesia
  
  
Culture
  
  
Chinese
  
  

   
  







  
  
  YAHOO! GROUPS LINKS



   Visit your group "budaya_tionghua" on the web. 
   To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] 
   Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.