[budaya_tionghua] Re: Anastesi Tiongkok Kuno

2009-09-26 Terurut Topik ardian_c
nanti kalu balik kita ketemuan ngobrol2 lage dah, didoain biar cepet beres 
kuliahnya ya.

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, San San san.mitradew...@... wrote:

 Yah saya meng-forward email ini, menurut saya cerita yang sangat 
 menarik...dan harus berbagi dengan yang jadi tahu kalo jaman itu ada tabib 
 yang hebat yang menciptakan obat seperti obat bius (jadi kalo gitu pertama 
 kali obat bius beliau dong yah...??)
 
 by the way kata Ko Ardian benar, Ko Yong De..hehehehe mitra dewata itu 
 cewek... yang punya nama asli, namanya sansanthanks ko Ardian sudah 
 diperjelaskan... apa kabarnya Ko Ardian, sorry gak bilang-bilang kalo aku 
 udah pergi keluar, but keep in touch yah :)???...makasih ko...
 
 
 Salam,
 
 San San 
 
 --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, ardian_c ardian_c@ wrote:
 
  shuihuzhuan seh kayaknya gak full fiksi jg, misalnya Songjiang ama Gaoqiu 
  itu khan pernah idup yong.
  
  Seinget aye emang ada cerita kalu Hua Tuo bisa meredam rasa sakit tapi 
  katanya pula itu pake tusuk jarum dan jg ada yg bilang pake ramuan.
  Nah kalu cerita Guan Gong diobatin Huatuo seh fiksi ya bener, wong Kwan 
  Kong diobatin ama dokter militer yg selalu ikut dalam pasukan perang.
  
  BTW itu Mitradewata cewe lho huehehehehe, iya gak San ?
  
  --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, henyung henyung@ wrote:
  
   Bung Mitradewata maksudnya ini artikel apa fiksi bercampur fakta ? 
   Soalnya menurut catatan sejarah Hua Tuo tidak pernah mengobati Guan Yu 
   tuh. Juga yang Shuihuzhuan juga karya fiksi.
   
   Hormat saya,
   
   Yongde
   
   --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, San San san.mitradewata@ 
   wrote:
   
Guan Yu adalah tokoh legendaris Tiongkok. Dia adalah seorang jenderal 
Kerajaan Shu pada masa Tiga Kerajaan (dari 222-265 M). Dalam sebuah 
pertempuran di Kota Fan, sebuah panah beracun melukai lengan kanan Guan 
Yu. Ahli bedah paling terkenal pada waktu itu, Hua Tuo, membuat sayatan 
di lengan kanannya, dan membersihkan otot-otot dan tulang yang terkena 
racun. Selama operasi tersebut, Guan Yu terus minum dan bermain catur. 
Dia berbicara dan tertawa seolah-olah tidak terjadi apa-apa. 
Ketenangannya membawa kekaguman dan rasa hormat dari semua prajurit dan 
jendral lainnya yang menyaksikan operasi tersebut. Mereka 
terkagum-kagum betapa Guan Yu mampu mengendalikan diri dengan baik 
dalam menghadapi rasa sakit seperti itu. Tetapi kenyataannya adalah 
bahwa, sebelum operasi itu, Hua Tuo mungkin telah menerapkan anestesi 
lokal yang disebut mandrake ke lengannya. Hua Tuo mungkin adalah orang 
pertama yang menemukan dan menggunakan anestesi (bius).

Sebelum masa Hua Tuo, untuk mencegah pasien dari menggeliat-geliat dan 
bergerak-gerak gelisah selama operasi yang menyakitkan, sebelum operasi 
para tabib akan mengikat erat tangan dan kaki pasien. Atau para tabib 
itu akan memukul kepala pasien atau mengeluarkan sebagian darah untuk 
membuat pasien tidak sadarkan diri.

Untuk mengurangi rasa sakit pasien selama operasi, Hua Tuo telah 
mencoba segalanya untuk menemukan ramuan anestesi. Suatu hari, ketika 
Hua Tuo berada di atas gunung untuk mengumpulkan tumbuhan obat, ia 
bertemu dengan seorang penebang kayu yang sedang terluka parah. 
Penebang kayu itu mengambil beberapa daun, menghaluskan dan 
menekankannya ke luka tersebut. Setelah beberapa saat, rasa sakitnya 
hilang. Hua Tuo terkejut melihat ramuan ajaib itu, dan dengan penuh 
semangat menanyakan nama tumbuhan itu kepada si penebang kayu. Daun itu 
berasal dari tanaman yang disebut mandrake. Setelah melakukan banyak 
percobaan dan kesalahan, Hua Tuo akhirnya menghasilkan anestesi 
terkenal yang disebut Ma Fei San.

Dalam bab keenambelas dari sebuah novel Tiongkok terkenal All Men Are 
Brothers (nama lainnya Legenda Shui Hu), seorang penasehat dari Gunung 
Liang[1], bernama Wu Yong, menaruh narkotika pada minuman dan berhasil 
merampok harta karun Yang Zhi, yang bertugas mengantarkan harta itu. 
Setelah Yang Zhi dan para penjaganya minum anggur, lima belas dari 
mereka tidak bisa berbuat apa-apa dan tak berdaya menyaksikan tujuh 
laki-laki mengambil harta di depan mereka. Mereka tidak bisa berdiri, 
bergerak, atau bahkan mengucapkan sepatah kata pun. Sebenarnya, Wu Yong 
telah mencampurkan anestesi ke dalam anggur tersebut. Anestesi Tiongkok 
yang ia gunakan itu disebut obat bius men han. Men berarti 
pingsan dan Han berarti  laki-laki dewasa dalam bahasa Mandarin, 
jadi men han berarti obat-obatan yang menyebabkan laki-laki dewasa 
pingsan. Bahan aktif utama dalam obat itu adalah mandrake.

Panduan Bergambar tentang Tanaman menjelaskan, Mandrake hidup pada 
padang rumput liar di Propinsi Guangxi. Para penjahat sering mengambil 
pangkal batangnya, menghancukan batang tersebut, dan menempatkannya 
dalam makanan untuk membuat 

[budaya_tionghua] Re: Anastesi Tiongkok Kuno

2009-09-25 Terurut Topik San San
Yah saya meng-forward email ini, menurut saya cerita yang sangat menarik...dan 
harus berbagi dengan yang jadi tahu kalo jaman itu ada tabib yang hebat yang 
menciptakan obat seperti obat bius (jadi kalo gitu pertama kali obat bius 
beliau dong yah...??)

by the way kata Ko Ardian benar, Ko Yong De..hehehehe mitra dewata itu 
cewek... yang punya nama asli, namanya sansanthanks ko Ardian sudah 
diperjelaskan... apa kabarnya Ko Ardian, sorry gak bilang-bilang kalo aku udah 
pergi keluar, but keep in touch yah :)???...makasih ko...


Salam,

San San 

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, ardian_c ardia...@... wrote:

 shuihuzhuan seh kayaknya gak full fiksi jg, misalnya Songjiang ama Gaoqiu itu 
 khan pernah idup yong.
 
 Seinget aye emang ada cerita kalu Hua Tuo bisa meredam rasa sakit tapi 
 katanya pula itu pake tusuk jarum dan jg ada yg bilang pake ramuan.
 Nah kalu cerita Guan Gong diobatin Huatuo seh fiksi ya bener, wong Kwan Kong 
 diobatin ama dokter militer yg selalu ikut dalam pasukan perang.
 
 BTW itu Mitradewata cewe lho huehehehehe, iya gak San ?
 
 --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, henyung henyung@ wrote:
 
  Bung Mitradewata maksudnya ini artikel apa fiksi bercampur fakta ? Soalnya 
  menurut catatan sejarah Hua Tuo tidak pernah mengobati Guan Yu tuh. Juga 
  yang Shuihuzhuan juga karya fiksi.
  
  Hormat saya,
  
  Yongde
  
  --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, San San san.mitradewata@ wrote:
  
   Guan Yu adalah tokoh legendaris Tiongkok. Dia adalah seorang jenderal 
   Kerajaan Shu pada masa Tiga Kerajaan (dari 222-265 M). Dalam sebuah 
   pertempuran di Kota Fan, sebuah panah beracun melukai lengan kanan Guan 
   Yu. Ahli bedah paling terkenal pada waktu itu, Hua Tuo, membuat sayatan 
   di lengan kanannya, dan membersihkan otot-otot dan tulang yang terkena 
   racun. Selama operasi tersebut, Guan Yu terus minum dan bermain catur. 
   Dia berbicara dan tertawa seolah-olah tidak terjadi apa-apa. 
   Ketenangannya membawa kekaguman dan rasa hormat dari semua prajurit dan 
   jendral lainnya yang menyaksikan operasi tersebut. Mereka terkagum-kagum 
   betapa Guan Yu mampu mengendalikan diri dengan baik dalam menghadapi rasa 
   sakit seperti itu. Tetapi kenyataannya adalah bahwa, sebelum operasi itu, 
   Hua Tuo mungkin telah menerapkan anestesi lokal yang disebut mandrake ke 
   lengannya. Hua Tuo mungkin adalah orang pertama yang menemukan dan 
   menggunakan anestesi (bius).
   
   Sebelum masa Hua Tuo, untuk mencegah pasien dari menggeliat-geliat dan 
   bergerak-gerak gelisah selama operasi yang menyakitkan, sebelum operasi 
   para tabib akan mengikat erat tangan dan kaki pasien. Atau para tabib itu 
   akan memukul kepala pasien atau mengeluarkan sebagian darah untuk membuat 
   pasien tidak sadarkan diri.
   
   Untuk mengurangi rasa sakit pasien selama operasi, Hua Tuo telah mencoba 
   segalanya untuk menemukan ramuan anestesi. Suatu hari, ketika Hua Tuo 
   berada di atas gunung untuk mengumpulkan tumbuhan obat, ia bertemu dengan 
   seorang penebang kayu yang sedang terluka parah. Penebang kayu itu 
   mengambil beberapa daun, menghaluskan dan menekankannya ke luka tersebut. 
   Setelah beberapa saat, rasa sakitnya hilang. Hua Tuo terkejut melihat 
   ramuan ajaib itu, dan dengan penuh semangat menanyakan nama tumbuhan itu 
   kepada si penebang kayu. Daun itu berasal dari tanaman yang disebut 
   mandrake. Setelah melakukan banyak percobaan dan kesalahan, Hua Tuo 
   akhirnya menghasilkan anestesi terkenal yang disebut Ma Fei San.
   
   Dalam bab keenambelas dari sebuah novel Tiongkok terkenal All Men Are 
   Brothers (nama lainnya Legenda Shui Hu), seorang penasehat dari Gunung 
   Liang[1], bernama Wu Yong, menaruh narkotika pada minuman dan berhasil 
   merampok harta karun Yang Zhi, yang bertugas mengantarkan harta itu. 
   Setelah Yang Zhi dan para penjaganya minum anggur, lima belas dari mereka 
   tidak bisa berbuat apa-apa dan tak berdaya menyaksikan tujuh laki-laki 
   mengambil harta di depan mereka. Mereka tidak bisa berdiri, bergerak, 
   atau bahkan mengucapkan sepatah kata pun. Sebenarnya, Wu Yong telah 
   mencampurkan anestesi ke dalam anggur tersebut. Anestesi Tiongkok yang ia 
   gunakan itu disebut obat bius men han. Men berarti pingsan dan 
   Han berarti  laki-laki dewasa dalam bahasa Mandarin, jadi men han 
   berarti obat-obatan yang menyebabkan laki-laki dewasa pingsan. Bahan 
   aktif utama dalam obat itu adalah mandrake.
   
   Panduan Bergambar tentang Tanaman menjelaskan, Mandrake hidup pada 
   padang rumput liar di Propinsi Guangxi. Para penjahat sering mengambil 
   pangkal batangnya, menghancukan batang tersebut, dan menempatkannya dalam 
   makanan untuk membuat korban sasaran mereka hilang kesadaran sehingga 
   mereka dapat mencuri barang-barangnya. Obat men dipastikan terbuat dari 
   ramuan seperti ini.
   
   Ada banyak ramuan Tiongkok yang dapat digunakan untuk anestesi. Selain 
   mandrake, ada lebih dari empat 

Re: [budaya_tionghua] Re: Anastesi Tiongkok Kuno

2009-09-24 Terurut Topik ANDREAS MIHARDJA
Mengenai tanaman Mandrake - ini sudah terkeanl ribuan tahun
Tanaman ini Mandragora officinarum ceritanya atau dongengnya banyak sekali.
 
Untuk jaman sekarang ini tanaman pernah dipergunakan didalam film Harry 
Potter Chamber of Secrets episode dimana tanaman ini akarnya seperti tubuh 
manusia dan kalau dicabut menjerit dan bikin orang pingsan atau mati. [ 
Sebetulnya diambil dari dongeng bangsa Europa dari abad pertama.] Storynya  di 
dlm Harry Potter memang dimystified  tetapi pengetahuan umum mengenai tanaman 
ini sudah dikenal ribuan tahun. Mandrake memang dipakai utk obat bius dgn 
bahayanya kalau overdosis bisa mati. 
Mungkin ada yg ingat, story comic dlm thn 1950'an  - Mandrake the magician - yg 
dpt bikin orang hallucinatie dgn ilmu gaibnya 
 
Mereka yg beragama nasrani juga akan menemukan pengetahuan ini dlm buku Genesis 
Bab 30 [?] dimana isteri Jacob yg mandul mempergunakan akar tanaman ini 
utk dapat melahirkan. Didalam adat istiadat suku Yahudi,  mandrake dlm dosis 
tertentu dipakai utk menyembuhkan wanita yg mandul. Ini juga dipakai sebagai 
aphrodisiac oleh mereka. Suku arab menyebutnya telor dari jin
 
Tanaman ini diketemukan didaerah temperate jadi dari Europa sampai Asia dan 
buahnya yg agak beracun juga dpt dimakan. Daunnya dpt dipakai sebagai obat utk 
luka² terbuka seperti diceritakan dlm story Hua Tuo   [kurang lebih seperti 
daun babadotan diJawa]---  Tanamannya kalau diketemukan seperti tanaman kembang 
gerbera - bedanya kembang lain dan ada buahnya seperti appel kecil sekali. 
Akarnya juga yg memang seperti akar ginseng keriput.
 
However memang pengetahuan sudah ada tetapi dosis pemakaian sangat berbahaya 
jadi silahkan berhati².
 
Andreas


--- On Wed, 9/23/09, henyung heny...@yahoo.com wrote:


From: henyung heny...@yahoo.com
Subject: [budaya_tionghua] Re: Anastesi Tiongkok Kuno
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Wednesday, September 23, 2009, 9:23 PM


Bung Mitradewata maksudnya ini artikel apa fiksi bercampur fakta ? Soalnya 
menurut catatan sejarah Hua Tuo tidak pernah mengobati Guan Yu tuh. Juga yang 
Shuihuzhuan juga karya fiksi.

Hormat saya,

Yongde

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, San San san.mitradew...@... wrote:

 Guan Yu adalah tokoh legendaris Tiongkok. Dia adalah seorang jenderal 
 Kerajaan Shu pada masa Tiga Kerajaan (dari 222-265 M). Dalam sebuah 
 pertempuran di Kota Fan, sebuah panah beracun melukai lengan kanan Guan Yu. 
 Ahli bedah paling terkenal pada waktu itu, Hua Tuo, membuat sayatan di lengan 
 kanannya, dan membersihkan otot-otot dan tulang yang terkena racun. Selama 
 operasi tersebut, Guan Yu terus minum dan bermain catur. Dia berbicara dan 
 tertawa seolah-olah tidak terjadi apa-apa. Ketenangannya membawa kekaguman 
 dan rasa hormat dari semua prajurit dan jendral lainnya yang menyaksikan 
 operasi tersebut. Mereka terkagum-kagum betapa Guan Yu mampu mengendalikan 
 diri dengan baik dalam menghadapi rasa sakit seperti itu. Tetapi kenyataannya 
 adalah bahwa, sebelum operasi itu, Hua Tuo mungkin telah menerapkan anestesi 
 lokal yang disebut mandrake ke lengannya. Hua Tuo mungkin adalah orang 
 pertama yang menemukan dan menggunakan anestesi (bius).
 
 Sebelum masa Hua Tuo, untuk mencegah pasien dari menggeliat-geliat dan 
 bergerak-gerak gelisah selama operasi yang menyakitkan, sebelum operasi para 
 tabib akan mengikat erat tangan dan kaki pasien. Atau para tabib itu akan 
 memukul kepala pasien atau mengeluarkan sebagian darah untuk membuat pasien 
 tidak sadarkan diri.
 
 Untuk mengurangi rasa sakit pasien selama operasi, Hua Tuo telah mencoba 
 segalanya untuk menemukan ramuan anestesi. Suatu hari, ketika Hua Tuo berada 
 di atas gunung untuk mengumpulkan tumbuhan obat, ia bertemu dengan seorang 
 penebang kayu yang sedang terluka parah. Penebang kayu itu mengambil beberapa 
 daun, menghaluskan dan menekankannya ke luka tersebut. Setelah beberapa saat, 
 rasa sakitnya hilang. Hua Tuo terkejut melihat ramuan ajaib itu, dan dengan 
 penuh semangat menanyakan nama tumbuhan itu kepada si penebang kayu. Daun itu 
 berasal dari tanaman yang disebut mandrake. Setelah melakukan banyak 
 percobaan dan kesalahan, Hua Tuo akhirnya menghasilkan anestesi terkenal yang 
 disebut Ma Fei San.
 
 Dalam bab keenambelas dari sebuah novel Tiongkok terkenal All Men Are 
 Brothers (nama lainnya Legenda Shui Hu), seorang penasehat dari Gunung 
 Liang[1], bernama Wu Yong, menaruh narkotika pada minuman dan berhasil 
 merampok harta karun Yang Zhi, yang bertugas mengantarkan harta itu. Setelah 
 Yang Zhi dan para penjaganya minum anggur, lima belas dari mereka tidak bisa 
 berbuat apa-apa dan tak berdaya menyaksikan tujuh laki-laki mengambil harta 
 di depan mereka. Mereka tidak bisa berdiri, bergerak, atau bahkan mengucapkan 
 sepatah kata pun. Sebenarnya, Wu Yong telah mencampurkan anestesi ke dalam 
 anggur tersebut. Anestesi Tiongkok yang ia gunakan itu disebut obat bius men 
 han. Men berarti pingsan dan Han berarti  laki-laki dewasa dalam

[budaya_tionghua] Re: Anastesi Tiongkok Kuno

2009-09-23 Terurut Topik henyung
Bung Mitradewata maksudnya ini artikel apa fiksi bercampur fakta ? Soalnya 
menurut catatan sejarah Hua Tuo tidak pernah mengobati Guan Yu tuh. Juga yang 
Shuihuzhuan juga karya fiksi.

Hormat saya,

Yongde

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, San San san.mitradew...@... wrote:

 Guan Yu adalah tokoh legendaris Tiongkok. Dia adalah seorang jenderal 
 Kerajaan Shu pada masa Tiga Kerajaan (dari 222-265 M). Dalam sebuah 
 pertempuran di Kota Fan, sebuah panah beracun melukai lengan kanan Guan Yu. 
 Ahli bedah paling terkenal pada waktu itu, Hua Tuo, membuat sayatan di lengan 
 kanannya, dan membersihkan otot-otot dan tulang yang terkena racun. Selama 
 operasi tersebut, Guan Yu terus minum dan bermain catur. Dia berbicara dan 
 tertawa seolah-olah tidak terjadi apa-apa. Ketenangannya membawa kekaguman 
 dan rasa hormat dari semua prajurit dan jendral lainnya yang menyaksikan 
 operasi tersebut. Mereka terkagum-kagum betapa Guan Yu mampu mengendalikan 
 diri dengan baik dalam menghadapi rasa sakit seperti itu. Tetapi kenyataannya 
 adalah bahwa, sebelum operasi itu, Hua Tuo mungkin telah menerapkan anestesi 
 lokal yang disebut mandrake ke lengannya. Hua Tuo mungkin adalah orang 
 pertama yang menemukan dan menggunakan anestesi (bius).
 
 Sebelum masa Hua Tuo, untuk mencegah pasien dari menggeliat-geliat dan 
 bergerak-gerak gelisah selama operasi yang menyakitkan, sebelum operasi para 
 tabib akan mengikat erat tangan dan kaki pasien. Atau para tabib itu akan 
 memukul kepala pasien atau mengeluarkan sebagian darah untuk membuat pasien 
 tidak sadarkan diri.
 
 Untuk mengurangi rasa sakit pasien selama operasi, Hua Tuo telah mencoba 
 segalanya untuk menemukan ramuan anestesi. Suatu hari, ketika Hua Tuo berada 
 di atas gunung untuk mengumpulkan tumbuhan obat, ia bertemu dengan seorang 
 penebang kayu yang sedang terluka parah. Penebang kayu itu mengambil beberapa 
 daun, menghaluskan dan menekankannya ke luka tersebut. Setelah beberapa saat, 
 rasa sakitnya hilang. Hua Tuo terkejut melihat ramuan ajaib itu, dan dengan 
 penuh semangat menanyakan nama tumbuhan itu kepada si penebang kayu. Daun itu 
 berasal dari tanaman yang disebut mandrake. Setelah melakukan banyak 
 percobaan dan kesalahan, Hua Tuo akhirnya menghasilkan anestesi terkenal yang 
 disebut Ma Fei San.
 
 Dalam bab keenambelas dari sebuah novel Tiongkok terkenal All Men Are 
 Brothers (nama lainnya Legenda Shui Hu), seorang penasehat dari Gunung 
 Liang[1], bernama Wu Yong, menaruh narkotika pada minuman dan berhasil 
 merampok harta karun Yang Zhi, yang bertugas mengantarkan harta itu. Setelah 
 Yang Zhi dan para penjaganya minum anggur, lima belas dari mereka tidak bisa 
 berbuat apa-apa dan tak berdaya menyaksikan tujuh laki-laki mengambil harta 
 di depan mereka. Mereka tidak bisa berdiri, bergerak, atau bahkan mengucapkan 
 sepatah kata pun. Sebenarnya, Wu Yong telah mencampurkan anestesi ke dalam 
 anggur tersebut. Anestesi Tiongkok yang ia gunakan itu disebut obat bius men 
 han. Men berarti pingsan dan Han berarti  laki-laki dewasa dalam 
 bahasa Mandarin, jadi men han berarti obat-obatan yang menyebabkan 
 laki-laki dewasa pingsan. Bahan aktif utama dalam obat itu adalah mandrake.
 
 Panduan Bergambar tentang Tanaman menjelaskan, Mandrake hidup pada padang 
 rumput liar di Propinsi Guangxi. Para penjahat sering mengambil pangkal 
 batangnya, menghancukan batang tersebut, dan menempatkannya dalam makanan 
 untuk membuat korban sasaran mereka hilang kesadaran sehingga mereka dapat 
 mencuri barang-barangnya. Obat men dipastikan terbuat dari ramuan seperti 
 ini.
 
 Ada banyak ramuan Tiongkok yang dapat digunakan untuk anestesi. Selain 
 mandrake, ada lebih dari empat puluh jenis tumbuhan lainnya yang dapat 
 digunakan sebagai obat bius. Hanya baru sejak abad yang lalu pengobatan Barat 
 modern mulai menggunakan dimethylether sebagai anestesi dalam operasi. Tapi 
 pengobatan Tiongkok sudah menemukan dan menggunakan anestesi sejak awal jaman 
 Hua Tuo, sekitar dua ribu tahun yang lalu.(Tian Yi / Secret China/bud)
 
 Catatan:
 
 [1] Gunung Liang: markas  sebuah geng bandit pahlawan dalam buku kuno [Shui 
 Hu] (atau All Men Are Brothers), yang ditulis oleh Shi Nai-An.
 
 Sumber : Secret China





[budaya_tionghua] Re: Anastesi Tiongkok Kuno

2009-09-23 Terurut Topik ardian_c
shuihuzhuan seh kayaknya gak full fiksi jg, misalnya Songjiang ama Gaoqiu itu 
khan pernah idup yong.

Seinget aye emang ada cerita kalu Hua Tuo bisa meredam rasa sakit tapi katanya 
pula itu pake tusuk jarum dan jg ada yg bilang pake ramuan.
Nah kalu cerita Guan Gong diobatin Huatuo seh fiksi ya bener, wong Kwan Kong 
diobatin ama dokter militer yg selalu ikut dalam pasukan perang.

BTW itu Mitradewata cewe lho huehehehehe, iya gak San ?

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, henyung heny...@... wrote:

 Bung Mitradewata maksudnya ini artikel apa fiksi bercampur fakta ? Soalnya 
 menurut catatan sejarah Hua Tuo tidak pernah mengobati Guan Yu tuh. Juga yang 
 Shuihuzhuan juga karya fiksi.
 
 Hormat saya,
 
 Yongde
 
 --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, San San san.mitradewata@ wrote:
 
  Guan Yu adalah tokoh legendaris Tiongkok. Dia adalah seorang jenderal 
  Kerajaan Shu pada masa Tiga Kerajaan (dari 222-265 M). Dalam sebuah 
  pertempuran di Kota Fan, sebuah panah beracun melukai lengan kanan Guan Yu. 
  Ahli bedah paling terkenal pada waktu itu, Hua Tuo, membuat sayatan di 
  lengan kanannya, dan membersihkan otot-otot dan tulang yang terkena racun. 
  Selama operasi tersebut, Guan Yu terus minum dan bermain catur. Dia 
  berbicara dan tertawa seolah-olah tidak terjadi apa-apa. Ketenangannya 
  membawa kekaguman dan rasa hormat dari semua prajurit dan jendral lainnya 
  yang menyaksikan operasi tersebut. Mereka terkagum-kagum betapa Guan Yu 
  mampu mengendalikan diri dengan baik dalam menghadapi rasa sakit seperti 
  itu. Tetapi kenyataannya adalah bahwa, sebelum operasi itu, Hua Tuo mungkin 
  telah menerapkan anestesi lokal yang disebut mandrake ke lengannya. Hua Tuo 
  mungkin adalah orang pertama yang menemukan dan menggunakan anestesi (bius).
  
  Sebelum masa Hua Tuo, untuk mencegah pasien dari menggeliat-geliat dan 
  bergerak-gerak gelisah selama operasi yang menyakitkan, sebelum operasi 
  para tabib akan mengikat erat tangan dan kaki pasien. Atau para tabib itu 
  akan memukul kepala pasien atau mengeluarkan sebagian darah untuk membuat 
  pasien tidak sadarkan diri.
  
  Untuk mengurangi rasa sakit pasien selama operasi, Hua Tuo telah mencoba 
  segalanya untuk menemukan ramuan anestesi. Suatu hari, ketika Hua Tuo 
  berada di atas gunung untuk mengumpulkan tumbuhan obat, ia bertemu dengan 
  seorang penebang kayu yang sedang terluka parah. Penebang kayu itu 
  mengambil beberapa daun, menghaluskan dan menekankannya ke luka tersebut. 
  Setelah beberapa saat, rasa sakitnya hilang. Hua Tuo terkejut melihat 
  ramuan ajaib itu, dan dengan penuh semangat menanyakan nama tumbuhan itu 
  kepada si penebang kayu. Daun itu berasal dari tanaman yang disebut 
  mandrake. Setelah melakukan banyak percobaan dan kesalahan, Hua Tuo 
  akhirnya menghasilkan anestesi terkenal yang disebut Ma Fei San.
  
  Dalam bab keenambelas dari sebuah novel Tiongkok terkenal All Men Are 
  Brothers (nama lainnya Legenda Shui Hu), seorang penasehat dari Gunung 
  Liang[1], bernama Wu Yong, menaruh narkotika pada minuman dan berhasil 
  merampok harta karun Yang Zhi, yang bertugas mengantarkan harta itu. 
  Setelah Yang Zhi dan para penjaganya minum anggur, lima belas dari mereka 
  tidak bisa berbuat apa-apa dan tak berdaya menyaksikan tujuh laki-laki 
  mengambil harta di depan mereka. Mereka tidak bisa berdiri, bergerak, atau 
  bahkan mengucapkan sepatah kata pun. Sebenarnya, Wu Yong telah mencampurkan 
  anestesi ke dalam anggur tersebut. Anestesi Tiongkok yang ia gunakan itu 
  disebut obat bius men han. Men berarti pingsan dan Han berarti  
  laki-laki dewasa dalam bahasa Mandarin, jadi men han berarti obat-obatan 
  yang menyebabkan laki-laki dewasa pingsan. Bahan aktif utama dalam obat itu 
  adalah mandrake.
  
  Panduan Bergambar tentang Tanaman menjelaskan, Mandrake hidup pada padang 
  rumput liar di Propinsi Guangxi. Para penjahat sering mengambil pangkal 
  batangnya, menghancukan batang tersebut, dan menempatkannya dalam makanan 
  untuk membuat korban sasaran mereka hilang kesadaran sehingga mereka dapat 
  mencuri barang-barangnya. Obat men dipastikan terbuat dari ramuan seperti 
  ini.
  
  Ada banyak ramuan Tiongkok yang dapat digunakan untuk anestesi. Selain 
  mandrake, ada lebih dari empat puluh jenis tumbuhan lainnya yang dapat 
  digunakan sebagai obat bius. Hanya baru sejak abad yang lalu pengobatan 
  Barat modern mulai menggunakan dimethylether sebagai anestesi dalam 
  operasi. Tapi pengobatan Tiongkok sudah menemukan dan menggunakan anestesi 
  sejak awal jaman Hua Tuo, sekitar dua ribu tahun yang lalu.(Tian Yi / 
  Secret China/bud)
  
  Catatan:
  
  [1] Gunung Liang: markas  sebuah geng bandit pahlawan dalam buku kuno [Shui 
  Hu] (atau All Men Are Brothers), yang ditulis oleh Shi Nai-An.
  
  Sumber : Secret China
 





[budaya_tionghua] Re: Anastesi Tiongkok Kuno

2009-09-23 Terurut Topik henyung
Di Song Shi, Song Jiang tercatat cuma sebagai pemimpin kelompok perampok kecil 
yang kemudian berubah haluan mendukung pasukan kerajaan untuk memberantas 
pemberontakan di daerah selatan. Berubah haluannya karena dijanjikan amnesti.

Dari situ dikembangkan jauh banget sama Shi Naian / Luo Guanzhong. Beliau 
memang top-nya dewata soal fiksi.



--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, ardian_c ardia...@... wrote:

 shuihuzhuan seh kayaknya gak full fiksi jg, misalnya Songjiang ama Gaoqiu itu 
 khan pernah idup yong.
 
 Seinget aye emang ada cerita kalu Hua Tuo bisa meredam rasa sakit tapi 
 katanya pula itu pake tusuk jarum dan jg ada yg bilang pake ramuan.
 Nah kalu cerita Guan Gong diobatin Huatuo seh fiksi ya bener, wong Kwan Kong 
 diobatin ama dokter militer yg selalu ikut dalam pasukan perang.
 
 BTW itu Mitradewata cewe lho huehehehehe, iya gak San ?
 
 --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, henyung henyung@ wrote:
 
  Bung Mitradewata maksudnya ini artikel apa fiksi bercampur fakta ? Soalnya 
  menurut catatan sejarah Hua Tuo tidak pernah mengobati Guan Yu tuh. Juga 
  yang Shuihuzhuan juga karya fiksi.
  
  Hormat saya,
  
  Yongde
  
  --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, San San san.mitradewata@ wrote:
  
   Guan Yu adalah tokoh legendaris Tiongkok. Dia adalah seorang jenderal 
   Kerajaan Shu pada masa Tiga Kerajaan (dari 222-265 M). Dalam sebuah 
   pertempuran di Kota Fan, sebuah panah beracun melukai lengan kanan Guan 
   Yu. Ahli bedah paling terkenal pada waktu itu, Hua Tuo, membuat sayatan 
   di lengan kanannya, dan membersihkan otot-otot dan tulang yang terkena 
   racun. Selama operasi tersebut, Guan Yu terus minum dan bermain catur. 
   Dia berbicara dan tertawa seolah-olah tidak terjadi apa-apa. 
   Ketenangannya membawa kekaguman dan rasa hormat dari semua prajurit dan 
   jendral lainnya yang menyaksikan operasi tersebut. Mereka terkagum-kagum 
   betapa Guan Yu mampu mengendalikan diri dengan baik dalam menghadapi rasa 
   sakit seperti itu. Tetapi kenyataannya adalah bahwa, sebelum operasi itu, 
   Hua Tuo mungkin telah menerapkan anestesi lokal yang disebut mandrake ke 
   lengannya. Hua Tuo mungkin adalah orang pertama yang menemukan dan 
   menggunakan anestesi (bius).
   
   Sebelum masa Hua Tuo, untuk mencegah pasien dari menggeliat-geliat dan 
   bergerak-gerak gelisah selama operasi yang menyakitkan, sebelum operasi 
   para tabib akan mengikat erat tangan dan kaki pasien. Atau para tabib itu 
   akan memukul kepala pasien atau mengeluarkan sebagian darah untuk membuat 
   pasien tidak sadarkan diri.
   
   Untuk mengurangi rasa sakit pasien selama operasi, Hua Tuo telah mencoba 
   segalanya untuk menemukan ramuan anestesi. Suatu hari, ketika Hua Tuo 
   berada di atas gunung untuk mengumpulkan tumbuhan obat, ia bertemu dengan 
   seorang penebang kayu yang sedang terluka parah. Penebang kayu itu 
   mengambil beberapa daun, menghaluskan dan menekankannya ke luka tersebut. 
   Setelah beberapa saat, rasa sakitnya hilang. Hua Tuo terkejut melihat 
   ramuan ajaib itu, dan dengan penuh semangat menanyakan nama tumbuhan itu 
   kepada si penebang kayu. Daun itu berasal dari tanaman yang disebut 
   mandrake. Setelah melakukan banyak percobaan dan kesalahan, Hua Tuo 
   akhirnya menghasilkan anestesi terkenal yang disebut Ma Fei San.
   
   Dalam bab keenambelas dari sebuah novel Tiongkok terkenal All Men Are 
   Brothers (nama lainnya Legenda Shui Hu), seorang penasehat dari Gunung 
   Liang[1], bernama Wu Yong, menaruh narkotika pada minuman dan berhasil 
   merampok harta karun Yang Zhi, yang bertugas mengantarkan harta itu. 
   Setelah Yang Zhi dan para penjaganya minum anggur, lima belas dari mereka 
   tidak bisa berbuat apa-apa dan tak berdaya menyaksikan tujuh laki-laki 
   mengambil harta di depan mereka. Mereka tidak bisa berdiri, bergerak, 
   atau bahkan mengucapkan sepatah kata pun. Sebenarnya, Wu Yong telah 
   mencampurkan anestesi ke dalam anggur tersebut. Anestesi Tiongkok yang ia 
   gunakan itu disebut obat bius men han. Men berarti pingsan dan 
   Han berarti  laki-laki dewasa dalam bahasa Mandarin, jadi men han 
   berarti obat-obatan yang menyebabkan laki-laki dewasa pingsan. Bahan 
   aktif utama dalam obat itu adalah mandrake.
   
   Panduan Bergambar tentang Tanaman menjelaskan, Mandrake hidup pada 
   padang rumput liar di Propinsi Guangxi. Para penjahat sering mengambil 
   pangkal batangnya, menghancukan batang tersebut, dan menempatkannya dalam 
   makanan untuk membuat korban sasaran mereka hilang kesadaran sehingga 
   mereka dapat mencuri barang-barangnya. Obat men dipastikan terbuat dari 
   ramuan seperti ini.
   
   Ada banyak ramuan Tiongkok yang dapat digunakan untuk anestesi. Selain 
   mandrake, ada lebih dari empat puluh jenis tumbuhan lainnya yang dapat 
   digunakan sebagai obat bius. Hanya baru sejak abad yang lalu pengobatan 
   Barat modern mulai menggunakan dimethylether sebagai anestesi dalam 
   operasi. Tapi pengobatan 

[budaya_tionghua] Re: Anastesi Tiongkok Kuno

2009-09-23 Terurut Topik ardian_c
iya seh, kayak tokoh yg namanya Wu Yong yg katanya jg sama lihainya kayak Zhuge 
Liang.



--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, henyung heny...@... wrote:

 Di Song Shi, Song Jiang tercatat cuma sebagai pemimpin kelompok perampok 
 kecil yang kemudian berubah haluan mendukung pasukan kerajaan untuk 
 memberantas pemberontakan di daerah selatan. Berubah haluannya karena 
 dijanjikan amnesti.
 
 Dari situ dikembangkan jauh banget sama Shi Naian / Luo Guanzhong. Beliau 
 memang top-nya dewata soal fiksi.
 
 
 
 --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, ardian_c ardian_c@ wrote:
 
  shuihuzhuan seh kayaknya gak full fiksi jg, misalnya Songjiang ama Gaoqiu 
  itu khan pernah idup yong.
  
  Seinget aye emang ada cerita kalu Hua Tuo bisa meredam rasa sakit tapi 
  katanya pula itu pake tusuk jarum dan jg ada yg bilang pake ramuan.
  Nah kalu cerita Guan Gong diobatin Huatuo seh fiksi ya bener, wong Kwan 
  Kong diobatin ama dokter militer yg selalu ikut dalam pasukan perang.
  
  BTW itu Mitradewata cewe lho huehehehehe, iya gak San ?
  
  --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, henyung henyung@ wrote:
  
   Bung Mitradewata maksudnya ini artikel apa fiksi bercampur fakta ? 
   Soalnya menurut catatan sejarah Hua Tuo tidak pernah mengobati Guan Yu 
   tuh. Juga yang Shuihuzhuan juga karya fiksi.
   
   Hormat saya,
   
   Yongde
   
   --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, San San san.mitradewata@ 
   wrote:
   
Guan Yu adalah tokoh legendaris Tiongkok. Dia adalah seorang jenderal 
Kerajaan Shu pada masa Tiga Kerajaan (dari 222-265 M). Dalam sebuah 
pertempuran di Kota Fan, sebuah panah beracun melukai lengan kanan Guan 
Yu. Ahli bedah paling terkenal pada waktu itu, Hua Tuo, membuat sayatan 
di lengan kanannya, dan membersihkan otot-otot dan tulang yang terkena 
racun. Selama operasi tersebut, Guan Yu terus minum dan bermain catur. 
Dia berbicara dan tertawa seolah-olah tidak terjadi apa-apa. 
Ketenangannya membawa kekaguman dan rasa hormat dari semua prajurit dan 
jendral lainnya yang menyaksikan operasi tersebut. Mereka 
terkagum-kagum betapa Guan Yu mampu mengendalikan diri dengan baik 
dalam menghadapi rasa sakit seperti itu. Tetapi kenyataannya adalah 
bahwa, sebelum operasi itu, Hua Tuo mungkin telah menerapkan anestesi 
lokal yang disebut mandrake ke lengannya. Hua Tuo mungkin adalah orang 
pertama yang menemukan dan menggunakan anestesi (bius).

Sebelum masa Hua Tuo, untuk mencegah pasien dari menggeliat-geliat dan 
bergerak-gerak gelisah selama operasi yang menyakitkan, sebelum operasi 
para tabib akan mengikat erat tangan dan kaki pasien. Atau para tabib 
itu akan memukul kepala pasien atau mengeluarkan sebagian darah untuk 
membuat pasien tidak sadarkan diri.

Untuk mengurangi rasa sakit pasien selama operasi, Hua Tuo telah 
mencoba segalanya untuk menemukan ramuan anestesi. Suatu hari, ketika 
Hua Tuo berada di atas gunung untuk mengumpulkan tumbuhan obat, ia 
bertemu dengan seorang penebang kayu yang sedang terluka parah. 
Penebang kayu itu mengambil beberapa daun, menghaluskan dan 
menekankannya ke luka tersebut. Setelah beberapa saat, rasa sakitnya 
hilang. Hua Tuo terkejut melihat ramuan ajaib itu, dan dengan penuh 
semangat menanyakan nama tumbuhan itu kepada si penebang kayu. Daun itu 
berasal dari tanaman yang disebut mandrake. Setelah melakukan banyak 
percobaan dan kesalahan, Hua Tuo akhirnya menghasilkan anestesi 
terkenal yang disebut Ma Fei San.

Dalam bab keenambelas dari sebuah novel Tiongkok terkenal All Men Are 
Brothers (nama lainnya Legenda Shui Hu), seorang penasehat dari Gunung 
Liang[1], bernama Wu Yong, menaruh narkotika pada minuman dan berhasil 
merampok harta karun Yang Zhi, yang bertugas mengantarkan harta itu. 
Setelah Yang Zhi dan para penjaganya minum anggur, lima belas dari 
mereka tidak bisa berbuat apa-apa dan tak berdaya menyaksikan tujuh 
laki-laki mengambil harta di depan mereka. Mereka tidak bisa berdiri, 
bergerak, atau bahkan mengucapkan sepatah kata pun. Sebenarnya, Wu Yong 
telah mencampurkan anestesi ke dalam anggur tersebut. Anestesi Tiongkok 
yang ia gunakan itu disebut obat bius men han. Men berarti 
pingsan dan Han berarti  laki-laki dewasa dalam bahasa Mandarin, 
jadi men han berarti obat-obatan yang menyebabkan laki-laki dewasa 
pingsan. Bahan aktif utama dalam obat itu adalah mandrake.

Panduan Bergambar tentang Tanaman menjelaskan, Mandrake hidup pada 
padang rumput liar di Propinsi Guangxi. Para penjahat sering mengambil 
pangkal batangnya, menghancukan batang tersebut, dan menempatkannya 
dalam makanan untuk membuat korban sasaran mereka hilang kesadaran 
sehingga mereka dapat mencuri barang-barangnya. Obat men dipastikan 
terbuat dari ramuan seperti ini.

Ada banyak ramuan Tiongkok yang dapat digunakan untuk anestesi. Selain