[budaya_tionghua] Re: Anastesi Tiongkok Kuno
nanti kalu balik kita ketemuan ngobrol2 lage dah, didoain biar cepet beres kuliahnya ya. --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, San San san.mitradew...@... wrote: Yah saya meng-forward email ini, menurut saya cerita yang sangat menarik...dan harus berbagi dengan yang jadi tahu kalo jaman itu ada tabib yang hebat yang menciptakan obat seperti obat bius (jadi kalo gitu pertama kali obat bius beliau dong yah...??) by the way kata Ko Ardian benar, Ko Yong De..hehehehe mitra dewata itu cewek... yang punya nama asli, namanya sansanthanks ko Ardian sudah diperjelaskan... apa kabarnya Ko Ardian, sorry gak bilang-bilang kalo aku udah pergi keluar, but keep in touch yah :)???...makasih ko... Salam, San San --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, ardian_c ardian_c@ wrote: shuihuzhuan seh kayaknya gak full fiksi jg, misalnya Songjiang ama Gaoqiu itu khan pernah idup yong. Seinget aye emang ada cerita kalu Hua Tuo bisa meredam rasa sakit tapi katanya pula itu pake tusuk jarum dan jg ada yg bilang pake ramuan. Nah kalu cerita Guan Gong diobatin Huatuo seh fiksi ya bener, wong Kwan Kong diobatin ama dokter militer yg selalu ikut dalam pasukan perang. BTW itu Mitradewata cewe lho huehehehehe, iya gak San ? --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, henyung henyung@ wrote: Bung Mitradewata maksudnya ini artikel apa fiksi bercampur fakta ? Soalnya menurut catatan sejarah Hua Tuo tidak pernah mengobati Guan Yu tuh. Juga yang Shuihuzhuan juga karya fiksi. Hormat saya, Yongde --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, San San san.mitradewata@ wrote: Guan Yu adalah tokoh legendaris Tiongkok. Dia adalah seorang jenderal Kerajaan Shu pada masa Tiga Kerajaan (dari 222-265 M). Dalam sebuah pertempuran di Kota Fan, sebuah panah beracun melukai lengan kanan Guan Yu. Ahli bedah paling terkenal pada waktu itu, Hua Tuo, membuat sayatan di lengan kanannya, dan membersihkan otot-otot dan tulang yang terkena racun. Selama operasi tersebut, Guan Yu terus minum dan bermain catur. Dia berbicara dan tertawa seolah-olah tidak terjadi apa-apa. Ketenangannya membawa kekaguman dan rasa hormat dari semua prajurit dan jendral lainnya yang menyaksikan operasi tersebut. Mereka terkagum-kagum betapa Guan Yu mampu mengendalikan diri dengan baik dalam menghadapi rasa sakit seperti itu. Tetapi kenyataannya adalah bahwa, sebelum operasi itu, Hua Tuo mungkin telah menerapkan anestesi lokal yang disebut mandrake ke lengannya. Hua Tuo mungkin adalah orang pertama yang menemukan dan menggunakan anestesi (bius). Sebelum masa Hua Tuo, untuk mencegah pasien dari menggeliat-geliat dan bergerak-gerak gelisah selama operasi yang menyakitkan, sebelum operasi para tabib akan mengikat erat tangan dan kaki pasien. Atau para tabib itu akan memukul kepala pasien atau mengeluarkan sebagian darah untuk membuat pasien tidak sadarkan diri. Untuk mengurangi rasa sakit pasien selama operasi, Hua Tuo telah mencoba segalanya untuk menemukan ramuan anestesi. Suatu hari, ketika Hua Tuo berada di atas gunung untuk mengumpulkan tumbuhan obat, ia bertemu dengan seorang penebang kayu yang sedang terluka parah. Penebang kayu itu mengambil beberapa daun, menghaluskan dan menekankannya ke luka tersebut. Setelah beberapa saat, rasa sakitnya hilang. Hua Tuo terkejut melihat ramuan ajaib itu, dan dengan penuh semangat menanyakan nama tumbuhan itu kepada si penebang kayu. Daun itu berasal dari tanaman yang disebut mandrake. Setelah melakukan banyak percobaan dan kesalahan, Hua Tuo akhirnya menghasilkan anestesi terkenal yang disebut Ma Fei San. Dalam bab keenambelas dari sebuah novel Tiongkok terkenal All Men Are Brothers (nama lainnya Legenda Shui Hu), seorang penasehat dari Gunung Liang[1], bernama Wu Yong, menaruh narkotika pada minuman dan berhasil merampok harta karun Yang Zhi, yang bertugas mengantarkan harta itu. Setelah Yang Zhi dan para penjaganya minum anggur, lima belas dari mereka tidak bisa berbuat apa-apa dan tak berdaya menyaksikan tujuh laki-laki mengambil harta di depan mereka. Mereka tidak bisa berdiri, bergerak, atau bahkan mengucapkan sepatah kata pun. Sebenarnya, Wu Yong telah mencampurkan anestesi ke dalam anggur tersebut. Anestesi Tiongkok yang ia gunakan itu disebut obat bius men han. Men berarti pingsan dan Han berarti laki-laki dewasa dalam bahasa Mandarin, jadi men han berarti obat-obatan yang menyebabkan laki-laki dewasa pingsan. Bahan aktif utama dalam obat itu adalah mandrake. Panduan Bergambar tentang Tanaman menjelaskan, Mandrake hidup pada padang rumput liar di Propinsi Guangxi. Para penjahat sering mengambil pangkal batangnya, menghancukan batang tersebut, dan menempatkannya dalam makanan untuk membuat
[budaya_tionghua] Re: Anastesi Tiongkok Kuno
Yah saya meng-forward email ini, menurut saya cerita yang sangat menarik...dan harus berbagi dengan yang jadi tahu kalo jaman itu ada tabib yang hebat yang menciptakan obat seperti obat bius (jadi kalo gitu pertama kali obat bius beliau dong yah...??) by the way kata Ko Ardian benar, Ko Yong De..hehehehe mitra dewata itu cewek... yang punya nama asli, namanya sansanthanks ko Ardian sudah diperjelaskan... apa kabarnya Ko Ardian, sorry gak bilang-bilang kalo aku udah pergi keluar, but keep in touch yah :)???...makasih ko... Salam, San San --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, ardian_c ardia...@... wrote: shuihuzhuan seh kayaknya gak full fiksi jg, misalnya Songjiang ama Gaoqiu itu khan pernah idup yong. Seinget aye emang ada cerita kalu Hua Tuo bisa meredam rasa sakit tapi katanya pula itu pake tusuk jarum dan jg ada yg bilang pake ramuan. Nah kalu cerita Guan Gong diobatin Huatuo seh fiksi ya bener, wong Kwan Kong diobatin ama dokter militer yg selalu ikut dalam pasukan perang. BTW itu Mitradewata cewe lho huehehehehe, iya gak San ? --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, henyung henyung@ wrote: Bung Mitradewata maksudnya ini artikel apa fiksi bercampur fakta ? Soalnya menurut catatan sejarah Hua Tuo tidak pernah mengobati Guan Yu tuh. Juga yang Shuihuzhuan juga karya fiksi. Hormat saya, Yongde --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, San San san.mitradewata@ wrote: Guan Yu adalah tokoh legendaris Tiongkok. Dia adalah seorang jenderal Kerajaan Shu pada masa Tiga Kerajaan (dari 222-265 M). Dalam sebuah pertempuran di Kota Fan, sebuah panah beracun melukai lengan kanan Guan Yu. Ahli bedah paling terkenal pada waktu itu, Hua Tuo, membuat sayatan di lengan kanannya, dan membersihkan otot-otot dan tulang yang terkena racun. Selama operasi tersebut, Guan Yu terus minum dan bermain catur. Dia berbicara dan tertawa seolah-olah tidak terjadi apa-apa. Ketenangannya membawa kekaguman dan rasa hormat dari semua prajurit dan jendral lainnya yang menyaksikan operasi tersebut. Mereka terkagum-kagum betapa Guan Yu mampu mengendalikan diri dengan baik dalam menghadapi rasa sakit seperti itu. Tetapi kenyataannya adalah bahwa, sebelum operasi itu, Hua Tuo mungkin telah menerapkan anestesi lokal yang disebut mandrake ke lengannya. Hua Tuo mungkin adalah orang pertama yang menemukan dan menggunakan anestesi (bius). Sebelum masa Hua Tuo, untuk mencegah pasien dari menggeliat-geliat dan bergerak-gerak gelisah selama operasi yang menyakitkan, sebelum operasi para tabib akan mengikat erat tangan dan kaki pasien. Atau para tabib itu akan memukul kepala pasien atau mengeluarkan sebagian darah untuk membuat pasien tidak sadarkan diri. Untuk mengurangi rasa sakit pasien selama operasi, Hua Tuo telah mencoba segalanya untuk menemukan ramuan anestesi. Suatu hari, ketika Hua Tuo berada di atas gunung untuk mengumpulkan tumbuhan obat, ia bertemu dengan seorang penebang kayu yang sedang terluka parah. Penebang kayu itu mengambil beberapa daun, menghaluskan dan menekankannya ke luka tersebut. Setelah beberapa saat, rasa sakitnya hilang. Hua Tuo terkejut melihat ramuan ajaib itu, dan dengan penuh semangat menanyakan nama tumbuhan itu kepada si penebang kayu. Daun itu berasal dari tanaman yang disebut mandrake. Setelah melakukan banyak percobaan dan kesalahan, Hua Tuo akhirnya menghasilkan anestesi terkenal yang disebut Ma Fei San. Dalam bab keenambelas dari sebuah novel Tiongkok terkenal All Men Are Brothers (nama lainnya Legenda Shui Hu), seorang penasehat dari Gunung Liang[1], bernama Wu Yong, menaruh narkotika pada minuman dan berhasil merampok harta karun Yang Zhi, yang bertugas mengantarkan harta itu. Setelah Yang Zhi dan para penjaganya minum anggur, lima belas dari mereka tidak bisa berbuat apa-apa dan tak berdaya menyaksikan tujuh laki-laki mengambil harta di depan mereka. Mereka tidak bisa berdiri, bergerak, atau bahkan mengucapkan sepatah kata pun. Sebenarnya, Wu Yong telah mencampurkan anestesi ke dalam anggur tersebut. Anestesi Tiongkok yang ia gunakan itu disebut obat bius men han. Men berarti pingsan dan Han berarti laki-laki dewasa dalam bahasa Mandarin, jadi men han berarti obat-obatan yang menyebabkan laki-laki dewasa pingsan. Bahan aktif utama dalam obat itu adalah mandrake. Panduan Bergambar tentang Tanaman menjelaskan, Mandrake hidup pada padang rumput liar di Propinsi Guangxi. Para penjahat sering mengambil pangkal batangnya, menghancukan batang tersebut, dan menempatkannya dalam makanan untuk membuat korban sasaran mereka hilang kesadaran sehingga mereka dapat mencuri barang-barangnya. Obat men dipastikan terbuat dari ramuan seperti ini. Ada banyak ramuan Tiongkok yang dapat digunakan untuk anestesi. Selain mandrake, ada lebih dari empat
Re: [budaya_tionghua] Re: Anastesi Tiongkok Kuno
Mengenai tanaman Mandrake - ini sudah terkeanl ribuan tahun Tanaman ini Mandragora officinarum ceritanya atau dongengnya banyak sekali. Untuk jaman sekarang ini tanaman pernah dipergunakan didalam film Harry Potter Chamber of Secrets episode dimana tanaman ini akarnya seperti tubuh manusia dan kalau dicabut menjerit dan bikin orang pingsan atau mati. [ Sebetulnya diambil dari dongeng bangsa Europa dari abad pertama.] Storynya di dlm Harry Potter memang dimystified tetapi pengetahuan umum mengenai tanaman ini sudah dikenal ribuan tahun. Mandrake memang dipakai utk obat bius dgn bahayanya kalau overdosis bisa mati. Mungkin ada yg ingat, story comic dlm thn 1950'an - Mandrake the magician - yg dpt bikin orang hallucinatie dgn ilmu gaibnya Mereka yg beragama nasrani juga akan menemukan pengetahuan ini dlm buku Genesis Bab 30 [?] dimana isteri Jacob yg mandul mempergunakan akar tanaman ini utk dapat melahirkan. Didalam adat istiadat suku Yahudi, mandrake dlm dosis tertentu dipakai utk menyembuhkan wanita yg mandul. Ini juga dipakai sebagai aphrodisiac oleh mereka. Suku arab menyebutnya telor dari jin Tanaman ini diketemukan didaerah temperate jadi dari Europa sampai Asia dan buahnya yg agak beracun juga dpt dimakan. Daunnya dpt dipakai sebagai obat utk luka² terbuka seperti diceritakan dlm story Hua Tuo [kurang lebih seperti daun babadotan diJawa]--- Tanamannya kalau diketemukan seperti tanaman kembang gerbera - bedanya kembang lain dan ada buahnya seperti appel kecil sekali. Akarnya juga yg memang seperti akar ginseng keriput. However memang pengetahuan sudah ada tetapi dosis pemakaian sangat berbahaya jadi silahkan berhati². Andreas --- On Wed, 9/23/09, henyung heny...@yahoo.com wrote: From: henyung heny...@yahoo.com Subject: [budaya_tionghua] Re: Anastesi Tiongkok Kuno To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Wednesday, September 23, 2009, 9:23 PM Bung Mitradewata maksudnya ini artikel apa fiksi bercampur fakta ? Soalnya menurut catatan sejarah Hua Tuo tidak pernah mengobati Guan Yu tuh. Juga yang Shuihuzhuan juga karya fiksi. Hormat saya, Yongde --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, San San san.mitradew...@... wrote: Guan Yu adalah tokoh legendaris Tiongkok. Dia adalah seorang jenderal Kerajaan Shu pada masa Tiga Kerajaan (dari 222-265 M). Dalam sebuah pertempuran di Kota Fan, sebuah panah beracun melukai lengan kanan Guan Yu. Ahli bedah paling terkenal pada waktu itu, Hua Tuo, membuat sayatan di lengan kanannya, dan membersihkan otot-otot dan tulang yang terkena racun. Selama operasi tersebut, Guan Yu terus minum dan bermain catur. Dia berbicara dan tertawa seolah-olah tidak terjadi apa-apa. Ketenangannya membawa kekaguman dan rasa hormat dari semua prajurit dan jendral lainnya yang menyaksikan operasi tersebut. Mereka terkagum-kagum betapa Guan Yu mampu mengendalikan diri dengan baik dalam menghadapi rasa sakit seperti itu. Tetapi kenyataannya adalah bahwa, sebelum operasi itu, Hua Tuo mungkin telah menerapkan anestesi lokal yang disebut mandrake ke lengannya. Hua Tuo mungkin adalah orang pertama yang menemukan dan menggunakan anestesi (bius). Sebelum masa Hua Tuo, untuk mencegah pasien dari menggeliat-geliat dan bergerak-gerak gelisah selama operasi yang menyakitkan, sebelum operasi para tabib akan mengikat erat tangan dan kaki pasien. Atau para tabib itu akan memukul kepala pasien atau mengeluarkan sebagian darah untuk membuat pasien tidak sadarkan diri. Untuk mengurangi rasa sakit pasien selama operasi, Hua Tuo telah mencoba segalanya untuk menemukan ramuan anestesi. Suatu hari, ketika Hua Tuo berada di atas gunung untuk mengumpulkan tumbuhan obat, ia bertemu dengan seorang penebang kayu yang sedang terluka parah. Penebang kayu itu mengambil beberapa daun, menghaluskan dan menekankannya ke luka tersebut. Setelah beberapa saat, rasa sakitnya hilang. Hua Tuo terkejut melihat ramuan ajaib itu, dan dengan penuh semangat menanyakan nama tumbuhan itu kepada si penebang kayu. Daun itu berasal dari tanaman yang disebut mandrake. Setelah melakukan banyak percobaan dan kesalahan, Hua Tuo akhirnya menghasilkan anestesi terkenal yang disebut Ma Fei San. Dalam bab keenambelas dari sebuah novel Tiongkok terkenal All Men Are Brothers (nama lainnya Legenda Shui Hu), seorang penasehat dari Gunung Liang[1], bernama Wu Yong, menaruh narkotika pada minuman dan berhasil merampok harta karun Yang Zhi, yang bertugas mengantarkan harta itu. Setelah Yang Zhi dan para penjaganya minum anggur, lima belas dari mereka tidak bisa berbuat apa-apa dan tak berdaya menyaksikan tujuh laki-laki mengambil harta di depan mereka. Mereka tidak bisa berdiri, bergerak, atau bahkan mengucapkan sepatah kata pun. Sebenarnya, Wu Yong telah mencampurkan anestesi ke dalam anggur tersebut. Anestesi Tiongkok yang ia gunakan itu disebut obat bius men han. Men berarti pingsan dan Han berarti laki-laki dewasa dalam
[budaya_tionghua] Re: Anastesi Tiongkok Kuno
Bung Mitradewata maksudnya ini artikel apa fiksi bercampur fakta ? Soalnya menurut catatan sejarah Hua Tuo tidak pernah mengobati Guan Yu tuh. Juga yang Shuihuzhuan juga karya fiksi. Hormat saya, Yongde --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, San San san.mitradew...@... wrote: Guan Yu adalah tokoh legendaris Tiongkok. Dia adalah seorang jenderal Kerajaan Shu pada masa Tiga Kerajaan (dari 222-265 M). Dalam sebuah pertempuran di Kota Fan, sebuah panah beracun melukai lengan kanan Guan Yu. Ahli bedah paling terkenal pada waktu itu, Hua Tuo, membuat sayatan di lengan kanannya, dan membersihkan otot-otot dan tulang yang terkena racun. Selama operasi tersebut, Guan Yu terus minum dan bermain catur. Dia berbicara dan tertawa seolah-olah tidak terjadi apa-apa. Ketenangannya membawa kekaguman dan rasa hormat dari semua prajurit dan jendral lainnya yang menyaksikan operasi tersebut. Mereka terkagum-kagum betapa Guan Yu mampu mengendalikan diri dengan baik dalam menghadapi rasa sakit seperti itu. Tetapi kenyataannya adalah bahwa, sebelum operasi itu, Hua Tuo mungkin telah menerapkan anestesi lokal yang disebut mandrake ke lengannya. Hua Tuo mungkin adalah orang pertama yang menemukan dan menggunakan anestesi (bius). Sebelum masa Hua Tuo, untuk mencegah pasien dari menggeliat-geliat dan bergerak-gerak gelisah selama operasi yang menyakitkan, sebelum operasi para tabib akan mengikat erat tangan dan kaki pasien. Atau para tabib itu akan memukul kepala pasien atau mengeluarkan sebagian darah untuk membuat pasien tidak sadarkan diri. Untuk mengurangi rasa sakit pasien selama operasi, Hua Tuo telah mencoba segalanya untuk menemukan ramuan anestesi. Suatu hari, ketika Hua Tuo berada di atas gunung untuk mengumpulkan tumbuhan obat, ia bertemu dengan seorang penebang kayu yang sedang terluka parah. Penebang kayu itu mengambil beberapa daun, menghaluskan dan menekankannya ke luka tersebut. Setelah beberapa saat, rasa sakitnya hilang. Hua Tuo terkejut melihat ramuan ajaib itu, dan dengan penuh semangat menanyakan nama tumbuhan itu kepada si penebang kayu. Daun itu berasal dari tanaman yang disebut mandrake. Setelah melakukan banyak percobaan dan kesalahan, Hua Tuo akhirnya menghasilkan anestesi terkenal yang disebut Ma Fei San. Dalam bab keenambelas dari sebuah novel Tiongkok terkenal All Men Are Brothers (nama lainnya Legenda Shui Hu), seorang penasehat dari Gunung Liang[1], bernama Wu Yong, menaruh narkotika pada minuman dan berhasil merampok harta karun Yang Zhi, yang bertugas mengantarkan harta itu. Setelah Yang Zhi dan para penjaganya minum anggur, lima belas dari mereka tidak bisa berbuat apa-apa dan tak berdaya menyaksikan tujuh laki-laki mengambil harta di depan mereka. Mereka tidak bisa berdiri, bergerak, atau bahkan mengucapkan sepatah kata pun. Sebenarnya, Wu Yong telah mencampurkan anestesi ke dalam anggur tersebut. Anestesi Tiongkok yang ia gunakan itu disebut obat bius men han. Men berarti pingsan dan Han berarti laki-laki dewasa dalam bahasa Mandarin, jadi men han berarti obat-obatan yang menyebabkan laki-laki dewasa pingsan. Bahan aktif utama dalam obat itu adalah mandrake. Panduan Bergambar tentang Tanaman menjelaskan, Mandrake hidup pada padang rumput liar di Propinsi Guangxi. Para penjahat sering mengambil pangkal batangnya, menghancukan batang tersebut, dan menempatkannya dalam makanan untuk membuat korban sasaran mereka hilang kesadaran sehingga mereka dapat mencuri barang-barangnya. Obat men dipastikan terbuat dari ramuan seperti ini. Ada banyak ramuan Tiongkok yang dapat digunakan untuk anestesi. Selain mandrake, ada lebih dari empat puluh jenis tumbuhan lainnya yang dapat digunakan sebagai obat bius. Hanya baru sejak abad yang lalu pengobatan Barat modern mulai menggunakan dimethylether sebagai anestesi dalam operasi. Tapi pengobatan Tiongkok sudah menemukan dan menggunakan anestesi sejak awal jaman Hua Tuo, sekitar dua ribu tahun yang lalu.(Tian Yi / Secret China/bud) Catatan: [1] Gunung Liang: markas sebuah geng bandit pahlawan dalam buku kuno [Shui Hu] (atau All Men Are Brothers), yang ditulis oleh Shi Nai-An. Sumber : Secret China
[budaya_tionghua] Re: Anastesi Tiongkok Kuno
shuihuzhuan seh kayaknya gak full fiksi jg, misalnya Songjiang ama Gaoqiu itu khan pernah idup yong. Seinget aye emang ada cerita kalu Hua Tuo bisa meredam rasa sakit tapi katanya pula itu pake tusuk jarum dan jg ada yg bilang pake ramuan. Nah kalu cerita Guan Gong diobatin Huatuo seh fiksi ya bener, wong Kwan Kong diobatin ama dokter militer yg selalu ikut dalam pasukan perang. BTW itu Mitradewata cewe lho huehehehehe, iya gak San ? --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, henyung heny...@... wrote: Bung Mitradewata maksudnya ini artikel apa fiksi bercampur fakta ? Soalnya menurut catatan sejarah Hua Tuo tidak pernah mengobati Guan Yu tuh. Juga yang Shuihuzhuan juga karya fiksi. Hormat saya, Yongde --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, San San san.mitradewata@ wrote: Guan Yu adalah tokoh legendaris Tiongkok. Dia adalah seorang jenderal Kerajaan Shu pada masa Tiga Kerajaan (dari 222-265 M). Dalam sebuah pertempuran di Kota Fan, sebuah panah beracun melukai lengan kanan Guan Yu. Ahli bedah paling terkenal pada waktu itu, Hua Tuo, membuat sayatan di lengan kanannya, dan membersihkan otot-otot dan tulang yang terkena racun. Selama operasi tersebut, Guan Yu terus minum dan bermain catur. Dia berbicara dan tertawa seolah-olah tidak terjadi apa-apa. Ketenangannya membawa kekaguman dan rasa hormat dari semua prajurit dan jendral lainnya yang menyaksikan operasi tersebut. Mereka terkagum-kagum betapa Guan Yu mampu mengendalikan diri dengan baik dalam menghadapi rasa sakit seperti itu. Tetapi kenyataannya adalah bahwa, sebelum operasi itu, Hua Tuo mungkin telah menerapkan anestesi lokal yang disebut mandrake ke lengannya. Hua Tuo mungkin adalah orang pertama yang menemukan dan menggunakan anestesi (bius). Sebelum masa Hua Tuo, untuk mencegah pasien dari menggeliat-geliat dan bergerak-gerak gelisah selama operasi yang menyakitkan, sebelum operasi para tabib akan mengikat erat tangan dan kaki pasien. Atau para tabib itu akan memukul kepala pasien atau mengeluarkan sebagian darah untuk membuat pasien tidak sadarkan diri. Untuk mengurangi rasa sakit pasien selama operasi, Hua Tuo telah mencoba segalanya untuk menemukan ramuan anestesi. Suatu hari, ketika Hua Tuo berada di atas gunung untuk mengumpulkan tumbuhan obat, ia bertemu dengan seorang penebang kayu yang sedang terluka parah. Penebang kayu itu mengambil beberapa daun, menghaluskan dan menekankannya ke luka tersebut. Setelah beberapa saat, rasa sakitnya hilang. Hua Tuo terkejut melihat ramuan ajaib itu, dan dengan penuh semangat menanyakan nama tumbuhan itu kepada si penebang kayu. Daun itu berasal dari tanaman yang disebut mandrake. Setelah melakukan banyak percobaan dan kesalahan, Hua Tuo akhirnya menghasilkan anestesi terkenal yang disebut Ma Fei San. Dalam bab keenambelas dari sebuah novel Tiongkok terkenal All Men Are Brothers (nama lainnya Legenda Shui Hu), seorang penasehat dari Gunung Liang[1], bernama Wu Yong, menaruh narkotika pada minuman dan berhasil merampok harta karun Yang Zhi, yang bertugas mengantarkan harta itu. Setelah Yang Zhi dan para penjaganya minum anggur, lima belas dari mereka tidak bisa berbuat apa-apa dan tak berdaya menyaksikan tujuh laki-laki mengambil harta di depan mereka. Mereka tidak bisa berdiri, bergerak, atau bahkan mengucapkan sepatah kata pun. Sebenarnya, Wu Yong telah mencampurkan anestesi ke dalam anggur tersebut. Anestesi Tiongkok yang ia gunakan itu disebut obat bius men han. Men berarti pingsan dan Han berarti laki-laki dewasa dalam bahasa Mandarin, jadi men han berarti obat-obatan yang menyebabkan laki-laki dewasa pingsan. Bahan aktif utama dalam obat itu adalah mandrake. Panduan Bergambar tentang Tanaman menjelaskan, Mandrake hidup pada padang rumput liar di Propinsi Guangxi. Para penjahat sering mengambil pangkal batangnya, menghancukan batang tersebut, dan menempatkannya dalam makanan untuk membuat korban sasaran mereka hilang kesadaran sehingga mereka dapat mencuri barang-barangnya. Obat men dipastikan terbuat dari ramuan seperti ini. Ada banyak ramuan Tiongkok yang dapat digunakan untuk anestesi. Selain mandrake, ada lebih dari empat puluh jenis tumbuhan lainnya yang dapat digunakan sebagai obat bius. Hanya baru sejak abad yang lalu pengobatan Barat modern mulai menggunakan dimethylether sebagai anestesi dalam operasi. Tapi pengobatan Tiongkok sudah menemukan dan menggunakan anestesi sejak awal jaman Hua Tuo, sekitar dua ribu tahun yang lalu.(Tian Yi / Secret China/bud) Catatan: [1] Gunung Liang: markas sebuah geng bandit pahlawan dalam buku kuno [Shui Hu] (atau All Men Are Brothers), yang ditulis oleh Shi Nai-An. Sumber : Secret China
[budaya_tionghua] Re: Anastesi Tiongkok Kuno
Di Song Shi, Song Jiang tercatat cuma sebagai pemimpin kelompok perampok kecil yang kemudian berubah haluan mendukung pasukan kerajaan untuk memberantas pemberontakan di daerah selatan. Berubah haluannya karena dijanjikan amnesti. Dari situ dikembangkan jauh banget sama Shi Naian / Luo Guanzhong. Beliau memang top-nya dewata soal fiksi. --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, ardian_c ardia...@... wrote: shuihuzhuan seh kayaknya gak full fiksi jg, misalnya Songjiang ama Gaoqiu itu khan pernah idup yong. Seinget aye emang ada cerita kalu Hua Tuo bisa meredam rasa sakit tapi katanya pula itu pake tusuk jarum dan jg ada yg bilang pake ramuan. Nah kalu cerita Guan Gong diobatin Huatuo seh fiksi ya bener, wong Kwan Kong diobatin ama dokter militer yg selalu ikut dalam pasukan perang. BTW itu Mitradewata cewe lho huehehehehe, iya gak San ? --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, henyung henyung@ wrote: Bung Mitradewata maksudnya ini artikel apa fiksi bercampur fakta ? Soalnya menurut catatan sejarah Hua Tuo tidak pernah mengobati Guan Yu tuh. Juga yang Shuihuzhuan juga karya fiksi. Hormat saya, Yongde --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, San San san.mitradewata@ wrote: Guan Yu adalah tokoh legendaris Tiongkok. Dia adalah seorang jenderal Kerajaan Shu pada masa Tiga Kerajaan (dari 222-265 M). Dalam sebuah pertempuran di Kota Fan, sebuah panah beracun melukai lengan kanan Guan Yu. Ahli bedah paling terkenal pada waktu itu, Hua Tuo, membuat sayatan di lengan kanannya, dan membersihkan otot-otot dan tulang yang terkena racun. Selama operasi tersebut, Guan Yu terus minum dan bermain catur. Dia berbicara dan tertawa seolah-olah tidak terjadi apa-apa. Ketenangannya membawa kekaguman dan rasa hormat dari semua prajurit dan jendral lainnya yang menyaksikan operasi tersebut. Mereka terkagum-kagum betapa Guan Yu mampu mengendalikan diri dengan baik dalam menghadapi rasa sakit seperti itu. Tetapi kenyataannya adalah bahwa, sebelum operasi itu, Hua Tuo mungkin telah menerapkan anestesi lokal yang disebut mandrake ke lengannya. Hua Tuo mungkin adalah orang pertama yang menemukan dan menggunakan anestesi (bius). Sebelum masa Hua Tuo, untuk mencegah pasien dari menggeliat-geliat dan bergerak-gerak gelisah selama operasi yang menyakitkan, sebelum operasi para tabib akan mengikat erat tangan dan kaki pasien. Atau para tabib itu akan memukul kepala pasien atau mengeluarkan sebagian darah untuk membuat pasien tidak sadarkan diri. Untuk mengurangi rasa sakit pasien selama operasi, Hua Tuo telah mencoba segalanya untuk menemukan ramuan anestesi. Suatu hari, ketika Hua Tuo berada di atas gunung untuk mengumpulkan tumbuhan obat, ia bertemu dengan seorang penebang kayu yang sedang terluka parah. Penebang kayu itu mengambil beberapa daun, menghaluskan dan menekankannya ke luka tersebut. Setelah beberapa saat, rasa sakitnya hilang. Hua Tuo terkejut melihat ramuan ajaib itu, dan dengan penuh semangat menanyakan nama tumbuhan itu kepada si penebang kayu. Daun itu berasal dari tanaman yang disebut mandrake. Setelah melakukan banyak percobaan dan kesalahan, Hua Tuo akhirnya menghasilkan anestesi terkenal yang disebut Ma Fei San. Dalam bab keenambelas dari sebuah novel Tiongkok terkenal All Men Are Brothers (nama lainnya Legenda Shui Hu), seorang penasehat dari Gunung Liang[1], bernama Wu Yong, menaruh narkotika pada minuman dan berhasil merampok harta karun Yang Zhi, yang bertugas mengantarkan harta itu. Setelah Yang Zhi dan para penjaganya minum anggur, lima belas dari mereka tidak bisa berbuat apa-apa dan tak berdaya menyaksikan tujuh laki-laki mengambil harta di depan mereka. Mereka tidak bisa berdiri, bergerak, atau bahkan mengucapkan sepatah kata pun. Sebenarnya, Wu Yong telah mencampurkan anestesi ke dalam anggur tersebut. Anestesi Tiongkok yang ia gunakan itu disebut obat bius men han. Men berarti pingsan dan Han berarti laki-laki dewasa dalam bahasa Mandarin, jadi men han berarti obat-obatan yang menyebabkan laki-laki dewasa pingsan. Bahan aktif utama dalam obat itu adalah mandrake. Panduan Bergambar tentang Tanaman menjelaskan, Mandrake hidup pada padang rumput liar di Propinsi Guangxi. Para penjahat sering mengambil pangkal batangnya, menghancukan batang tersebut, dan menempatkannya dalam makanan untuk membuat korban sasaran mereka hilang kesadaran sehingga mereka dapat mencuri barang-barangnya. Obat men dipastikan terbuat dari ramuan seperti ini. Ada banyak ramuan Tiongkok yang dapat digunakan untuk anestesi. Selain mandrake, ada lebih dari empat puluh jenis tumbuhan lainnya yang dapat digunakan sebagai obat bius. Hanya baru sejak abad yang lalu pengobatan Barat modern mulai menggunakan dimethylether sebagai anestesi dalam operasi. Tapi pengobatan
[budaya_tionghua] Re: Anastesi Tiongkok Kuno
iya seh, kayak tokoh yg namanya Wu Yong yg katanya jg sama lihainya kayak Zhuge Liang. --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, henyung heny...@... wrote: Di Song Shi, Song Jiang tercatat cuma sebagai pemimpin kelompok perampok kecil yang kemudian berubah haluan mendukung pasukan kerajaan untuk memberantas pemberontakan di daerah selatan. Berubah haluannya karena dijanjikan amnesti. Dari situ dikembangkan jauh banget sama Shi Naian / Luo Guanzhong. Beliau memang top-nya dewata soal fiksi. --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, ardian_c ardian_c@ wrote: shuihuzhuan seh kayaknya gak full fiksi jg, misalnya Songjiang ama Gaoqiu itu khan pernah idup yong. Seinget aye emang ada cerita kalu Hua Tuo bisa meredam rasa sakit tapi katanya pula itu pake tusuk jarum dan jg ada yg bilang pake ramuan. Nah kalu cerita Guan Gong diobatin Huatuo seh fiksi ya bener, wong Kwan Kong diobatin ama dokter militer yg selalu ikut dalam pasukan perang. BTW itu Mitradewata cewe lho huehehehehe, iya gak San ? --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, henyung henyung@ wrote: Bung Mitradewata maksudnya ini artikel apa fiksi bercampur fakta ? Soalnya menurut catatan sejarah Hua Tuo tidak pernah mengobati Guan Yu tuh. Juga yang Shuihuzhuan juga karya fiksi. Hormat saya, Yongde --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, San San san.mitradewata@ wrote: Guan Yu adalah tokoh legendaris Tiongkok. Dia adalah seorang jenderal Kerajaan Shu pada masa Tiga Kerajaan (dari 222-265 M). Dalam sebuah pertempuran di Kota Fan, sebuah panah beracun melukai lengan kanan Guan Yu. Ahli bedah paling terkenal pada waktu itu, Hua Tuo, membuat sayatan di lengan kanannya, dan membersihkan otot-otot dan tulang yang terkena racun. Selama operasi tersebut, Guan Yu terus minum dan bermain catur. Dia berbicara dan tertawa seolah-olah tidak terjadi apa-apa. Ketenangannya membawa kekaguman dan rasa hormat dari semua prajurit dan jendral lainnya yang menyaksikan operasi tersebut. Mereka terkagum-kagum betapa Guan Yu mampu mengendalikan diri dengan baik dalam menghadapi rasa sakit seperti itu. Tetapi kenyataannya adalah bahwa, sebelum operasi itu, Hua Tuo mungkin telah menerapkan anestesi lokal yang disebut mandrake ke lengannya. Hua Tuo mungkin adalah orang pertama yang menemukan dan menggunakan anestesi (bius). Sebelum masa Hua Tuo, untuk mencegah pasien dari menggeliat-geliat dan bergerak-gerak gelisah selama operasi yang menyakitkan, sebelum operasi para tabib akan mengikat erat tangan dan kaki pasien. Atau para tabib itu akan memukul kepala pasien atau mengeluarkan sebagian darah untuk membuat pasien tidak sadarkan diri. Untuk mengurangi rasa sakit pasien selama operasi, Hua Tuo telah mencoba segalanya untuk menemukan ramuan anestesi. Suatu hari, ketika Hua Tuo berada di atas gunung untuk mengumpulkan tumbuhan obat, ia bertemu dengan seorang penebang kayu yang sedang terluka parah. Penebang kayu itu mengambil beberapa daun, menghaluskan dan menekankannya ke luka tersebut. Setelah beberapa saat, rasa sakitnya hilang. Hua Tuo terkejut melihat ramuan ajaib itu, dan dengan penuh semangat menanyakan nama tumbuhan itu kepada si penebang kayu. Daun itu berasal dari tanaman yang disebut mandrake. Setelah melakukan banyak percobaan dan kesalahan, Hua Tuo akhirnya menghasilkan anestesi terkenal yang disebut Ma Fei San. Dalam bab keenambelas dari sebuah novel Tiongkok terkenal All Men Are Brothers (nama lainnya Legenda Shui Hu), seorang penasehat dari Gunung Liang[1], bernama Wu Yong, menaruh narkotika pada minuman dan berhasil merampok harta karun Yang Zhi, yang bertugas mengantarkan harta itu. Setelah Yang Zhi dan para penjaganya minum anggur, lima belas dari mereka tidak bisa berbuat apa-apa dan tak berdaya menyaksikan tujuh laki-laki mengambil harta di depan mereka. Mereka tidak bisa berdiri, bergerak, atau bahkan mengucapkan sepatah kata pun. Sebenarnya, Wu Yong telah mencampurkan anestesi ke dalam anggur tersebut. Anestesi Tiongkok yang ia gunakan itu disebut obat bius men han. Men berarti pingsan dan Han berarti laki-laki dewasa dalam bahasa Mandarin, jadi men han berarti obat-obatan yang menyebabkan laki-laki dewasa pingsan. Bahan aktif utama dalam obat itu adalah mandrake. Panduan Bergambar tentang Tanaman menjelaskan, Mandrake hidup pada padang rumput liar di Propinsi Guangxi. Para penjahat sering mengambil pangkal batangnya, menghancukan batang tersebut, dan menempatkannya dalam makanan untuk membuat korban sasaran mereka hilang kesadaran sehingga mereka dapat mencuri barang-barangnya. Obat men dipastikan terbuat dari ramuan seperti ini. Ada banyak ramuan Tiongkok yang dapat digunakan untuk anestesi. Selain