Saya cuma ingin menambahkan, selain sne Kwee, Liem, dan Tan. ada 
juga rumah abu sne Ong (Wang) di jl Pekunden, Semarang. Disitu juga 
ditulis generation name ("ǎŸ) marga Ong, yang berjumlah 60 karakter. 
Dan generation name tersebut, sama dengan generation name yang ada 
di rumah abu sne Ong di Nan An.

Salam,

Nio Tek Ceng

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Rinto Jiang <[EMAIL PROTECTED]> 
wrote:
> Raharjo Irawan menulis:
> 
> Salam,
> 
> Jika ditilik dari kedekatan kekerabatan, seharusnya
> orang yang memiliki marga sama seharusnya lebih
> familiar dengan orang lain yang bermarga sama ( Lin
> dengan Lin atau Chen dengan Chen ), namun dalam
> kenyataannya orang akan lebih familiar jika bertemu
> dengan orang lain yang sedaerah ( Fu Jian dengan Fu
> Jian atau Guang Fu dengan Guang Fu ).
> 
> Di Semarang sendiri ada 3 klenteng / rumah abu yang
> mulanya didirikan oleh masing-masing marga ( Kwee,
> Tan, Liem )
> sedangkan yang didirikan oleh kesamaan daerah hanya 1
> yaitu Klenteng / rumah abu Hwie An ( untuk perantuau
> yang berasal dari Hwuie An, Fu Jian )
> 
> Mengapa demikian ? Mohon informasi.
> Terima kasih.
> 
> Hormat saya,
> Irawan R
> 
> 
> Rinto Jiang:
> 
> Seseorang tentunya akan merasa lebih dekat kepada orang sedaerah 
karena 
> kesamaan dialek, pandangan hidup dan beberapa faktor lainnya. Ini 
pernah 
> dijelaskan bahwa di selatan Tiongkok, desa berjarak puluhan 
kilometer 
> saja akan punya dialek yang berbeda sama sekali. Lain dengan di 
utara di 
> mana jarak ribuan km (misalnya orang Beijing dan orang Lanzhou) 
masih 
> dapat berkomunikasi satu sama lain dengan dialek Utara mereka.
> 
> Bila seseorang, sudah sedaerah, lalu semarga lagi, wah tambah erat 
dan 
> dekatlah mereka. Karena di zaman dulu, biasanya orang semarga yang 
> tinggal di daerah yang sama adalah masih mempunyai hubungan 
keluarga. 
> Ada kalimat "bila semarga, maka 500 tahun yang lalu kita masih 
satu 
> keluarga", namun bila semarga dan sedaerah pula, kalimat yang 
cocok 
> adalah "bila sedaerah dan semarga, maka 200 tahun lalu kita masih 
satu 
> keluarga. Keluarga adalah unit yang sangat penting di dalam 
kebudayaan 
> Tionghoa.
> 
> Dibandingkan dengan orang semarga namun lain daerah, maka walaupun 
masih 
> punya kaitan marga, namun tentu saja tidak lebih dekat daripada 2 
> kondisi di atas karena beberapa perbedaan. Ini yang membedakan 
orang 
> Tionghoa dari orang Jepang misalnya, yang lebih mendasarkan 
eratnya 
> perasaan kebangsaan. Orang Tionghoa akan mengutamakan eratnya 
persamaan 
> kedaerahan, walaupun sudah di Indonesia perbedaan ini tetap saja 
dibawa, 
> misalnya ada klasifikasi Cina Medan, Jawan, Ponti dan lain2. Jadi, 
kalau 
> ke Tiongkok, jangan aneh kalau ada yang membanggakan provinsi asal 
> masing2. Lumrah, bagi sebuah bangsa yang jumlahnya milyaran jiwa.
> 
> 
> Rinto Jiang




------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
1.2 million kids a year are victims of human trafficking. Stop slavery.
http://us.click.yahoo.com/X3SVTD/izNLAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke