Dear Beby,

Secara garis besar saya sependapat dengan saudara Lim,
akan tetapi tidak tertutup kemungkinan kalau dengan
adanya perbedaan bisa juga terjadinya suatu persatuan
yang harmonis.

Saya mempunyai pengalaman pribadi, yaitu adik ipar
saya menikah dengan seorang wanita bumiputera yang
juga beragama Islam.

Dalam kehidupan pernikahannya seringkali terjadi
gesekan-gesekan karena perbedaannya sangat mencolok
dan perbedaan itu secara kasat mata sudah terlalu
banyak (yaitu beda agama dan ras). Bahkan seringkali
tiada hari tidak dilewatkan dengan adanya
pertengkaran, satu-satunya yang mencegah terjadi
perceraian adalah karena perkawinan mereka sudah
memiliki dua anak.

Secara garis besar saya berkesimpulan bahwa walaupun
adanya terjadi perbedaan ras dan agama, hal itu dapat
di jalani dengan harmonis asalkan ada kesepakatan
berdua yang harus jelas, karena seringkali setelah
mempunyai anak pasti akan ada perdebatan, anak itu
nanti ikut agama siapa?

Akan tetapi kalau perbedaan masalah adat istiadat, hal
itu dapat diatasi karena filosofi budaya Tionghoa pada
dasarnya bersifat universal dan kalau dibandingkan
dengan adat istiadat dari suku lain seringkali kita
temukan persamaan filosofi (khususnya adat budaya Jawa
yang lebih menjunjung pada budi pekerti dan tata
krama, hal ini dapat juga kita temukan pada budaya
Tionghoa).

Jadi kesimpulan saya adalah permasalahan pokok pada
sdri. Beby adalah masalah agama yang sangat sensitif,
kalaupun masalah adat istiadat dapat diambil jalan
tengah asalkan ada pengertian bersama.

Salam,
Sugiarto 
--- Lim Wiss <lim.w...@sea.sojitz.com> menulis:

> Sdri. Beby,
> 
>  
> 
> Setahu saya, kita sebagai wanita harus ikut suami
> bukan sebaliknya :-)
> 
>  
> 
> Jika anda benar-benar sayang dengan pasangan anda,
> seharusnya anda ikut
> pacar anda bukan sebaliknya.
> 
> Namun jika anda memaksa pasangan anda ikut anda,
> saya pikir lebih baik anda
> mencari pasangan yang sepaham dengan anda.
> 
>  
> 
> Kadang kita sebagai anak muda suka berpikir tidak
> masalah dalam suatu
> hubungan apabila beda agam, beda tradisi, beda ras,
> beda suku.
> 
> Namun saat menjelang pernikahan, mulailah kita egois
> memaksa pasangan kita
> ikut kita entah itu agama, tradisi & kebiasaan.
> 
>  
> 
> Sebelum terlanjur, alangkah baiknya kita sebagai
> anak muda mencari pasangan
> yang sepaham dengan diri kita entah agama, tradisi,
> ras, suku & kebiasaan
> kita daripada buang waktu percuma.
> 
>  
> 
> Rgds,
> 
> Lim Wiss
> 
>   _____  
> 
> From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
> [mailto:budaya_tiong...@yahoogroups.com] On Behalf
> Of beby debear
> Sent: Wednesday, December 17, 2008 1:54 PM
> To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
> Subject: [budaya_tionghua] Perkenalan dan minta
> saran
> 
>  
> 
> Salam,
> 
> Perkenalkan saya anggota baru milis ini. nama saya
> Beby, saya sekarang
> sedang tinggal di Malaysia, meneruskan S2, hampir
> selesai. Di Indonesia saya
> berdomisili di Bandung. Sudah lama saya mencari
> milis yang membahas
> kehidupan dan serba serbi budaya tionghoa.
> 
> Sebagai cwerita awal, sudah 5 tahun ini saya
> berpacaran dengan seorang
> keturunan Tionghoa. Dia beragama Keristen dan di
> dalam keluarganya terdapat
> anggota keluarga yang beragama Budha (orang tua) dan
> Kristen Ortodoks juga
> Islam, hindu, katolik namun tiga agama terakhir
> tidak banyak jumlahnya.
> 
> Hubungan saya dengan keluarganya sudah sangat dekat,
> namun ketika meminta
> restu kami tidak diijinkan. Satu yang harus berubah
> adalah pacar saya akan
> masuk Islam, seperti agama saya, namun dia sudah
> menyetujuinya dari awal
> hubungan kami. sayangnya pacar saya tidak
> mendiskusikan dengan keluarganya
> sampai kami berpacaran selama ini. dan saat ini saya
> sangat terpuruk. saya
> sudah terlanjur sayang dengan keluarganya, mencoba
> memahami adat budaya dan
> kebiasaan yang ada di keluarganya. memahami ritual2
> yang ada. sejauh ini
> kami saling menghormati. apakah hanya karena saya
> pribumi dan saya ini Islam
> maka tidak boleh?
> 
> Saya ingin bertanya, memangnya pernikahan warga
> Tionghoa dengan pribumi itu
> dilarang kah? atau bagaimana? 
> 
> Kalau boleh teman2 milis kasih saya masukan dan
> saran, apapun itu saya
> terima. Saya masih belum luas berwawasan mengenai
> budaya Tionghoa ini. Saya
> sangat memohon teman2 boleh membantu saya.
> 
> Terima kasih.
> 
> Salam.
> 
>  
> 
> 



      
___________________________________________________________________________
Nama baru untuk Anda! 
Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan di domain baru @ymail dan @rocketmail. 
Cepat sebelum diambil orang lain!
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/id/

Kirim email ke