Re: [budaya_tionghua] Kata-kata lebih tajam daripada Pedang?

2006-02-08 Terurut Topik skala selaras
Ada sebuah latar belakang sosial mendasar, yang sering luput dari para 
pengamat, yakni  mengapa masyarakat Islam sering tak bisa mengendalikan 
marahnya, dan cenderung menghalalkan kekerasan. 

Saat ini, dalam pertarungan peradaban di dunia Internasional, Masyarakat Islam 
sering merasa ada di pihak yang kalah, yang lemah, yang teraniaya, yang 
dilecehkan. di bawah sadar, perasaan rendah diri ini sering menghantui mereka, 
setiap kali terjadi  ketidak adilan, penghinaan dll, langsung naik pitam!!!

Jka penghinaan atau ketidak adilan ini menimpa pihak yang punya rasa percaya 
diri tinggi, pasti reaksinya akan lebih  dingin , seperti dalam kasus umat 
kristen terhadap film  Temptation of jesus Christ. atau berbagai kejadian 
yang tidak berkaitan dengan agama, tapi berkaitan dengan rasa kebangsaan 
masyarakat Tionghoa, dalam sejarah panjang, orang barat sering melakukan 
pengkerdilan terhadap citra orang Tionghoa, ini sering mereka lakukan melalui 
media cetak atau film. Meski marah, orang Tionghoa toh tidak menjadi brutal, 
mengapa? Meskipun dalam berhadapan dengan kemajuan dunia barat, orang tionghoa 
juga sering merasa kalah, tapi mereka tidak lantas rendah diri, karena di bawah 
sedar, dalam diri orang Tionghoa selalu dibayangi sejarah leluhurnya yang 
pernah jaya, mereka yakin dapat mengejar ketinggalan, dan mengulang kejayaan 
masa lalu.

Maka, jika anda memaki orang kaya dan jaya, mereka lebih banyak membalas dengan 
senyum angkuh dan sinis, tapi jagan pernah memancing amarah orang miskin dan 
susah, mereka bisa membabi buta. Perlu ditekankan disini,  saya tidak 
mengatakan masyarakat Islam adalah masyarakat miskin dan susah, tapi melihat, 
sebagian golongan Islam yang cenderung pada kekerasan memang punya mental 
Orang susah.

ZFy

- Original Message - 
From: Harry Adinegara [EMAIL PROTECTED]
To: tionghoa-net@yahoogroups.com; budaya tionghua 
budaya_tionghua@yahoogroups.com; prol proletar@yahoogroups.com; ppi 
india ppiindia@yahoogroups.com
Sent: Wednesday, February 08, 2006 10:36 AM
Subject: [budaya_tionghua] Kata-kata lebih tajam daripada Pedang?


 Setelah beberapa minggu di geger-kan dengan huru-hara perkara cartoon yang 
 diterbitkan oleh koran  Denmark itu aku jadi penasaran juga.

   Perlu rupanya perkara konflik agama yang dilandasi apapun alasannya  dikaji 
 dengan kepala dingin.

   Dalam hati aku tanya kepada saudara2 yang beragama Islam, masih ingat 
 patung di Bamiyan di Afghanistan? Sebenarnya patung ini kalau tidak salah 
 sudah di klasifikasi sebagai peninggalan budaya manusia oleh PBB. Jadi 
 semacam peninggalan candi Borobudur dan candi2 Ankor Wat di Asteng, Pyramid 
 di Mesir, Great Wall semuanya  ini sudah termasuk world heritage. Tapi kenapa 
 oleh golongan  Muslim masih juga patung di Bamiyan itu dihancurkan?. Apakah 
 ada waktu itu huru hara yang dilakukan oleh yang merasa di hina dan 
 dilecehkan yakni golongan Budhist? Terasa tidak ada yang protes /demo dan 
 ngamuk2 bawa golok bukan?

   Apakah dengan membandingkan dua contoh diatas, perkara Bamiyan dan perkara 
 cartoon di koran di Denmark itu, kita bisa berkesimpulan bahwa rupanya 
 kata2(cartoon) itu lebih tajam ketimbang Pedang? Juga karangan Salman Rushdi 
 The Satanic Verses menghebohkan juga sampai2 si pengarang ngumpet chawatir 
 batang lehernya yang sudah dideklarasikan oleh Ayatolah, monggo2 saja bisa 
 bebas  ditabas oleh semua yang merasa di lecehkan.
   Nyerempet ke kejadian2 di Indonesia, sebenarnya berapa tuh gereja yang 
 sudah dirusak dan dibakar? Bahkan masjid Ahmadyah pun bisa jadi korban 
 amukan. Apakah memang sebagian golongan islam itu cenderung menggunakan 
 kekerasan ketimbang melawan dengan argumentasi terhadap apa yang tidak 
 disetujuinya?


[Non-text portions of this message have been removed]



.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Re: [budaya_tionghua] Kata-kata lebih tajam daripada Pedang?

2006-02-08 Terurut Topik skala selaras

Ada sebuah latar belakang sosial mendasar, yang sering luput dari para
pengamat, yakni  mengapa masyarakat Islam sering tak bisa mengendalikan
marahnya, dan cenderung menghalalkan kekerasan.

Saat ini, dalam pertarungan peradaban di dunia Internasional, Masyarakat
Islam sering merasa ada di pihak yang kalah, yang lemah, yang teraniaya,
yang dilecehkan. di bawah sadar, perasaan rendah diri ini sering menghantui
mereka, setiap kali terjadi  ketidak adilan, penghinaan dll, langsung
naik pitam!!!

Jka penghinaan atau ketidak adilan ini menimpa pihak yang punya rasa percaya
diri tinggi, pasti reaksinya akan lebih  dingin , seperti dalam kasus umat
kristen terhadap film  Temptation of jesus Christ. atau berbagai kejadian
yang tidak berkaitan dengan agama, tapi berkaitan dengan rasa kebangsaan
masyarakat Tionghoa, dalam sejarah panjang, orang barat sering melakukan
pengkerdilan terhadap citra orang Tionghoa, ini sering mereka lakukan
melalui media cetak atau film. Meski marah, orang Tionghoa toh tidak menjadi
brutal, mengapa? Meskipun dalam berhadapan dengan kemajuan dunia barat,
orang tionghoa juga sering merasa kalah, tapi mereka tidak lantas rendah
diri, karena di bawah sedar, dalam diri orang Tionghoa selalu dibayangi
sejarah leluhurnya yang pernah jaya, mereka yakin dapat mengejar
ketinggalan, dan mengulang kejayaan masa lalu.

Maka, jika anda memaki orang kaya dan jaya, mereka lebih banyak membalas
dengan senyum angkuh dan sinis, tapi jagan pernah memancing amarah orang
miskin dan susah, mereka bisa membabi buta. Perlu ditekankan disini,  saya
tidak mengatakan masyarakat Islam adalah masyarakat miskin dan susah, tapi
melihat, sebagian golongan Islam yang cenderung pada kekerasan memang punya
mental Orang susah.

ZFy

- Original Message -
From: Harry Adinegara [EMAIL PROTECTED]
To: tionghoa-net@yahoogroups.com; budaya tionghua
budaya_tionghua@yahoogroups.com; prol proletar@yahoogroups.com; ppi
india ppiindia@yahoogroups.com
Sent: Wednesday, February 08, 2006 10:36 AM
Subject: [budaya_tionghua] Kata-kata lebih tajam daripada Pedang?


 Setelah beberapa minggu di geger-kan dengan huru-hara perkara cartoon yang
diterbitkan oleh koran  Denmark itu aku jadi penasaran juga.

   Perlu rupanya perkara konflik agama yang dilandasi apapun alasannya
dikaji dengan kepala dingin.

   Dalam hati aku tanya kepada saudara2 yang beragama Islam, masih ingat
patung di Bamiyan di Afghanistan? Sebenarnya patung ini kalau tidak salah
sudah di klasifikasi sebagai peninggalan budaya manusia oleh PBB. Jadi
semacam peninggalan candi Borobudur dan candi2 Ankor Wat di Asteng, Pyramid
di Mesir, Great Wall semuanya  ini sudah termasuk world heritage. Tapi
kenapa oleh golongan  Muslim masih juga patung di Bamiyan itu dihancurkan?.
Apakah ada waktu itu huru hara yang dilakukan oleh yang merasa di hina dan
dilecehkan yakni golongan Budhist? Terasa tidak ada yang protes /demo dan
ngamuk2 bawa golok bukan?

   Apakah dengan membandingkan dua contoh diatas, perkara Bamiyan dan
perkara cartoon di koran di Denmark itu, kita bisa berkesimpulan bahwa
rupanya kata2(cartoon) itu lebih tajam ketimbang Pedang? Juga karangan
Salman Rushdi The Satanic Verses menghebohkan juga sampai2 si pengarang
ngumpet chawatir batang lehernya yang sudah dideklarasikan oleh Ayatolah,
monggo2 saja bisa bebas  ditabas oleh semua yang merasa di lecehkan.
   Nyerempet ke kejadian2 di Indonesia, sebenarnya berapa tuh gereja yang
sudah dirusak dan dibakar? Bahkan masjid Ahmadyah pun bisa jadi korban
amukan. Apakah memang sebagian golongan islam itu cenderung menggunakan
kekerasan ketimbang melawan dengan argumentasi terhadap apa yang tidak
disetujuinya?


.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/