Re: [budaya_tionghua] Re: OOT: sekarang percaya: cicit Kaisar Guang Xu bukan tipuan

2009-12-05 Terurut Topik zhoufy
Makin teliti dibaca ulang, makin kelihatan amburadul ceritanya, masak kaisar 
Qing aslinya bermarga Wang! Kalau buat fiksi sejarah juga perlu riset dulu yg 
bener. Masak amburadul begini.

Paling si mongol mungkir: itu kan temennya yg salah nulis!

Tapi memang lebih baik nunggu lihat catatan harian yg anehnya dlm bhs 
indonesia! Dari situ pasti juga bisa dilihat bolongnya kok. 

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: "ardian_c" 
Date: Sat, 05 Dec 2009 18:38:36 
To: 
Subject: [budaya_tionghua] Re: OOT: sekarang percaya: cicit Kaisar Guang Xu 
bukan tipuan

coba kita flash back lage kata2 si abdi neh.


--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "save_mynit"  wrote:
>
> Selamat malam teman2
> 
> Barusan saya ngobrol lagi, dan saya bilang cerita dia telah saya tulis di 
> milis. Dia bilang its OK, dia malah tertarik untuk meluruskan sejarah. Yang 
> sementara katanya, di generasi2 yang lalu banyak kalangan Cina tidak tahu 
> bahwa Guang xu mati diracun. Tetapi belakangan ini ada orang Barat yang 
> melakukan penyelidikan dan mengemukakan kembali.
> 
> Ketika saya tanya bukti:
> 
> 1. semua stempel kerajaan baik yang punya Puyi sudah hilang. Punya Guang xu 
> sendiri sudah patah. 
> 
> 2. Tetapi, ada rule yang menyatakan bahwa ketiadaan stempel tersebut bisa 
> tetap sah, bila ada cincin (cincin ludah) 
> 
> 3. Dia memiliki cincin tersebut karena diwariskan
> 
> 4. Dia memiliki mahkota empress dan selir (mahkota dengan bulu merak yang ada 
> mutiara-nya) asli.
> 
> 5. Lukisan Kian Long ada di rumahnya
> 
> 6. Ada sebuah buku harian yang ditulis oleh nenek teman saya ini: Nenek teman 
> saya ini tidak lain adalah putri sulung Guang xu dari selir yang paling dia 
> sayang: Selir bermarga Chen.
> 
> 7. buku harian tersebut ditulis dalam bahasa indonesia terjemahan lama, dan 
> saya telah diberi izin untuk menyalinnya ke dalam milis.
> 
> 8. isi buku tersebut adalah kejadian sebenarnya seputar Guang Xu.
> 
> 9. Si Nenek tidak bertujuan untuk mengembalikan kekuasaan, tetapi dia ingin 
> keadilan dan teman saya ini senang bila bisa mengutarakan kembali sejarah 
> sesuai dengan kebenaran. 
> 
> 10. 6 dari 8 anak GUang Xu dari selir Chen mati di bunuh di daratan Tiongkok.
> 
> 11. 2 dari 8 anak selir Chen berhasil masuk Indonesia. Yang paling bungsu, 
> mati di Sunda KElapa karena kelelahan dan trauma. Yang sulung sudah saya 
> ceritakan di atas.
> 
> 12. Koreksi, nama marga teman saya bukan "Huang" karena "Huang" artinya 
> kuning. Dia menjabarkan sebagai berikut, ada 5 marga Huang yang punya bunyi 
> sama tetapi berbeda:
> 
> - Wang (Wang 3 garis) --> semua orang mongol memakai nama marga ini
> - Wong & Huang yg artinya kuning
> - Ong --> marga Hokkian/ marga pedagang
> - Bong
> 
> Jadi koreksi, marga dia adalah Wang (3 garis)
> nama lengkap: "Wang Thien Chen" (gua kaga bisa nulis mandarinnya- tapi udah 
> saya minta tulis di kertas)
> 
> 13. Kenapa dia memakai marga Wang? Kaisar Guang Xu sebenarnya bermarga Wang 
> meski dari Dinasti Ching. Tidak semua kaisar dari dinasti yang sama harus 
> memiliki nama yang sama dengan nama dinastinya. Guang xu tidak punya 
> keturunan laki2. Nenek si teman saya yang adalah anak sulung perempuan Guang 
> XU mempunyai marga Chen, karena perempuan tidak terhitung penerus marga. 
> 
> 14. Namun akhirnya ayah dari teman saya dan teman saya sendiri diturunkan 
> marga Wang. Karena Nenek teman saya ini menganggap adalah suatu keadilan 
> baginya untuk menurunkan marga meski dari pihak perempuan. Kedua ada sakit 
> hatinya kenapa keturunan dia dan ayah dia dibunuh. Maka menurut dia, ada rule 
> khusus dalam penurunan marga yang bisa dilakukan. Itulah mengapa meski ketika 
> berada di Indonesia si nenek mengubah marga menjadi "Ong", dia tetap 
> menurunkan marga "Wang" pada anak laki2 dan cucunya ini.
> 
> 14. Dia bersedia ditemui, dan dia senang untuk meluruskan sejarah. Karena ada 
> beberapa sejarah yang tidak terungkap di khalayak. Tetapi, dengan jujur dia 
> bilang, ada kemungkinan cerita dari neneknya tidak  sepenuhnya objektif 
> karena dipengaruhi oleh dendam.
> 
> 15. Guang Xu sebenarnya memiliki 1 istri dan 2 selir. Sejauh yang ada di 
> media baru2 ini, selalu ditulis Guang xu memiliki 2 istri.
> 
> 16. Makam Xici berada di luar kompleks makam raja.
> 
> 17. "Ching Pertama" ada buyut dari Xici - Orang Mongolia asli. 
> 
> 18. No. Handphone teman saya sudah ada pada saya. Bila tertarik untuk bertemu 
> dia siap bertemu. Tapi menurut saya lebih efektif bertemu dalam komunitas 
> kecil di milis ini.
> 
> 19. Kalau memungkinkan, lusa saya akan mulai menuliskan penyalinan buku 
> harian anak perempuan sulung dari Selir Chen ke milis ini. Tentunya dengan 
> bahasa indonesia yang ejaan lama (yang saya juga susah ngertinya). 
> 
> 20. Bila teman2 sudah bertemu langsung dengan teman saya, biar dia yang 
> menceritakan sendiri. Saya senang bertemu dengan teman khusus ini yang punya 
> banyak pengetahuan dan latar belakang yang unik. Sekara

Re: [budaya_tionghua] Re: OOT: sekarang percaya: cicit Kaisar Guang Xu bukan tipuan

2009-12-05 Terurut Topik ANDREAS MIHARDJA
Untuk yg belum tahu - Marga dari emperor Qing adalah Aisin Gurun [berasal dari 
suku Jurchen] Aisin dlm bahasa ini berarti emas. Setelah PuYi jatuh keturunan 
dari keluarga ini mengganti clan name Aisin dgn Jin {Emas dlm bah. mandarin]  
Contohnya adiknya Puyi mengganti namenya dari Aisin-Gioro Puren 
(愛新覺羅溥任) menjadi  Jin Youzhi (金友之) 
 
Engkongnya PuYi adalah Chun Wang [醇賢親] dia dari marga Aisin Goro.  Papanya PuYi 
adalah ZaiFeng juga dari marga Aisin Gioro.   Mamanya adalah suku Han dari maga 
Liu yg dirubah menjadi Lingiya. Semua keluarga emnperor diberikan pangkat 
Wang,[= Wong, Ong, Bong tergantung dari dialect chinese yg berarti raja] dan 
tidak ada Huang, [=Oey kuning]  Cixi daiho marga keluarganya adalah Yehe-Nara.
 
PuYie  punya 2 saudara yg tidak meninggalkan China. Pu Ren =Jin youzhi [masih 
hidup diPRC] dan Pu Xuezhai  Pujie juga ada sdrnya  yg kawin dgn sepupu dari 
emperor Hirohito.
 
Andreas

--- On Sat, 12/5/09, ardian_c  wrote:


From: ardian_c 
Subject: [budaya_tionghua] Re: OOT: sekarang percaya: cicit Kaisar Guang Xu 
bukan tipuan
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Saturday, December 5, 2009, 10:38 AM


coba kita flash back lage kata2 si abdi neh.


--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "save_mynit"  wrote:
>
> Selamat malam teman2
> 
> Barusan saya ngobrol lagi, dan saya bilang cerita dia telah saya tulis di 
> milis. Dia bilang its OK, dia malah tertarik untuk meluruskan sejarah. Yang 
> sementara katanya, di generasi2 yang lalu banyak kalangan Cina tidak tahu 
> bahwa Guang xu mati diracun. Tetapi belakangan ini ada orang Barat yang 
> melakukan penyelidikan dan mengemukakan kembali.
> 
> Ketika saya tanya bukti:
> 
> 1. semua stempel kerajaan baik yang punya Puyi sudah hilang. Punya Guang xu 
> sendiri sudah patah. 
> 
> 2. Tetapi, ada rule yang menyatakan bahwa ketiadaan stempel tersebut bisa 
> tetap sah, bila ada cincin (cincin ludah) 
> 
> 3. Dia memiliki cincin tersebut karena diwariskan
> 
> 4. Dia memiliki mahkota empress dan selir (mahkota dengan bulu merak yang ada 
> mutiara-nya) asli.
> 
> 5. Lukisan Kian Long ada di rumahnya
> 
> 6. Ada sebuah buku harian yang ditulis oleh nenek teman saya ini: Nenek teman 
> saya ini tidak lain adalah putri sulung Guang xu dari selir yang paling dia 
> sayang: Selir bermarga Chen.
> 
> 7. buku harian tersebut ditulis dalam bahasa indonesia terjemahan lama, dan 
> saya telah diberi izin untuk menyalinnya ke dalam milis.
> 
> 8. isi buku tersebut adalah kejadian sebenarnya seputar Guang Xu.
> 
> 9. Si Nenek tidak bertujuan untuk mengembalikan kekuasaan, tetapi dia ingin 
> keadilan dan teman saya ini senang bila bisa mengutarakan kembali sejarah 
> sesuai dengan kebenaran. 
> 
> 10. 6 dari 8 anak GUang Xu dari selir Chen mati di bunuh di daratan Tiongkok.
> 
> 11. 2 dari 8 anak selir Chen berhasil masuk Indonesia. Yang paling bungsu, 
> mati di Sunda KElapa karena kelelahan dan trauma. Yang sulung sudah saya 
> ceritakan di atas.
> 
> 12. Koreksi, nama marga teman saya bukan "Huang" karena "Huang" artinya 
> kuning. Dia menjabarkan sebagai berikut, ada 5 marga Huang yang punya bunyi 
> sama tetapi berbeda:
> 
> - Wang (Wang 3 garis) --> semua orang mongol memakai nama marga ini
> - Wong & Huang yg artinya kuning
> - Ong --> marga Hokkian/ marga pedagang
> - Bong
> 
> Jadi koreksi, marga dia adalah Wang (3 garis)
> nama lengkap: "Wang Thien Chen" (gua kaga bisa nulis mandarinnya- tapi udah 
> saya minta tulis di kertas)
> 
> 13. Kenapa dia memakai marga Wang? Kaisar Guang Xu sebenarnya bermarga Wang 
> meski dari Dinasti Ching. Tidak semua kaisar dari dinasti yang sama harus 
> memiliki nama yang sama dengan nama dinastinya. Guang xu tidak punya 
> keturunan laki2. Nenek si teman saya yang adalah anak sulung perempuan Guang 
> XU mempunyai marga Chen, karena perempuan tidak terhitung penerus marga. 
> 
> 14. Namun akhirnya ayah dari teman saya dan teman saya sendiri diturunkan 
> marga Wang. Karena Nenek teman saya ini menganggap adalah suatu keadilan 
> baginya untuk menurunkan marga meski dari pihak perempuan. Kedua ada sakit 
> hatinya kenapa keturunan dia dan ayah dia dibunuh. Maka menurut dia, ada rule 
> khusus dalam penurunan marga yang bisa dilakukan. Itulah mengapa meski ketika 
> berada di Indonesia si nenek mengubah marga menjadi "Ong", dia tetap 
> menurunkan marga "Wang" pada anak laki2 dan cucunya ini.
> 
> 14. Dia bersedia ditemui, dan dia senang untuk meluruskan sejarah. Karena ada 
> beberapa sejarah yang tidak terungkap di khalayak. Tetapi, dengan jujur dia 
> bilang, ada kemungkinan cerita dari neneknya tidak  sepenuhnya objektif 
> karena dipengaruhi oleh dendam.
> 
> 15. Guang Xu sebenarnya memiliki 1 istri dan 2 selir. Sejauh yang ada di 
> media baru2 ini, selalu ditulis Guang xu memiliki 2 istri.
> 
> 16. Makam Xici berada di luar kompleks makam raja.
> 
> 17. "Ching Pertama" ada buyut dari Xici - Orang Mongolia asli. 
> 
> 18. No. Handphone teman saya sudah ada pada saya. Bila tertarik untuk bertemu 
> d

Re: [budaya_tionghua] Re: OOT: sekarang percaya: cicit Kaisar Guang Xu bukan tipuan

2009-12-03 Terurut Topik ANDREAS MIHARDJA
Bahasa Manchu adalah bahasa yg berasal dari suku Jurchen - suku dari daerrah 
Tungpei. Oleh karena mereka dijajah oleh suku Mongolia dan suku Uygur maka 
huruf tulisnya sebetulnya berasal dari suku Uygur. Suku Uygur adalah suku yg 
mendominasi daerah utara dari lautan Caspia sampai lautan Pacific - tetapi 
mereka dibasmi atau digenocide habis oleh suku Mongol. Menurut ilmu bahasa maka 
huruf tulis Manchu adalah huruf tulis suku Mongolia. Bahasa tulis [script]dari 
bah Mongol diambil oleh Ghengis Khan dari bahasa Uyghur.  Bahasa Manchu menurut 
pengetahuan bahasa adalah termasuk group bahasa Altaic dan menurut hasil 
penyelidikan yg terachir ini bahasa sama dgn bahasa Aramaic [=bahasa dari suku 
Yahudi jaman Jesus], Turkish Uyghur, Sogdian, Persia Kurd dsb incl bah Korea. 
Yg beda disini adalah hanya huruf tulisnya yg diKorea berbeda dgn yg dari 
Mongolia sedangkan didaerah lebih barat malah diganti dgn huruf arab sekarang 
dulu pakai huruf Turkic. [Ini huruf
 sangat berlainan dgn script dari Tibet yg  asalnya  dari India. ]
 
Suku Uyghur digenocide oleh suku Mongol oleh Gengis Khan = Temuchin [balas 
sakit hati karena diperbudak] dan kemudian mereka betul menghilang oleh Timur = 
Tamerlane  Ini Timur ket. Mongol tetapi berkebudayaan Persia/Turkic dan 
menghancurkan Uyghur khaganate sampai menghilang. Ini suku yg seharusnya 
dominant sekarang jumlahnya kira² 2 juta dan boleh disamakan dgn suku Manchu 
besarnya. Suku Mongol juga boleh dikata digenocide oleh suku Manchu tetapi oleh 
karena ket. Nuerhachi mendapat China mereka tidak memperhatikan suku Mongol 
lagi. 
 
Yg mengaku ket. dari QuangXu boleh dikata sama dgn yg mengaku seperti Anastasia 
dari Russia. Dia adalah hoax jaman sekarang dan ingin mencari penghasilan dari 
stupidity diIndonesia. 
 
Andreas
 

--- On Wed, 12/2/09, ardian_c  wrote:


From: ardian_c 
Subject: [budaya_tionghua] Re: OOT: sekarang percaya: cicit Kaisar Guang Xu 
bukan tipuan
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Wednesday, December 2, 2009, 7:13 PM


lha jelas punya dong, itu yg bener2 mirip cacing, liat aja di istana terlarang, 
bisa liat tuh tulisan man.


--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, zho...@... wrote:
>
> Bhs mancu punya huruf tersendiri tdk? Kalau ya, kita boleh minta dong catatan 
> harian yg asli tsb!  
> 
> Sent from my BlackBerry®
> powered by Sinyal Kuat INDOSAT
> 
> -Original Message-
> From: "henyung" 
> Date: Thu, 03 Dec 2009 02:43:27 
> To: 
> Subject: [budaya_tionghua] Re: OOT: sekarang percaya: cicit Kaisar Guang Xu 
> bukan tipuan
> 
> Zhou xiong,
> 
> Sepertinya anda melewatkan satu poin. Kalau benar keluarga kekaisaran, maka 
> hal-hal pribadi, penting dan rahasia akan ditulis dalam bahasa Manzhu, bukan 
> bahasa Han. Ini sudah menjadi aturan tidak tertulis di keluarga kekaisaran 
> Man Qing.
> 
> Memang benar mereka sudah ter-sinifikasi. Tetapi bahasa Manzhu tetap menjadi 
> bahasa elit yang tidak dilupakan.
> 
> Hormat saya,
> 
> Yongde
> 
> --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, zhoufy@ wrote:
> >
> > Lebih baik lagi jika bisa minta buku harian asli dalam bhs mandarin! Karena 
> > agak aneh jika neneknya yg asli datang dr sana bisa lancar menulis langsung 
> > dlm bhs indonesia.
> > 
> > Sent from my BlackBerry®
> > powered by Sinyal Kuat INDOSAT
> >
>






.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Website global http://www.budaya-tionghoa.net :.

.: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :.

Yahoo! Groups Links





Re: [budaya_tionghua] Re: OOT: sekarang percaya: cicit Kaisar Guang Xu bukan tipuan

2009-12-02 Terurut Topik zhoufy
Bhs mancu punya huruf tersendiri tdk? Kalau ya, kita boleh minta dong catatan 
harian yg asli tsb!  

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: "henyung" 
Date: Thu, 03 Dec 2009 02:43:27 
To: 
Subject: [budaya_tionghua] Re: OOT: sekarang percaya: cicit Kaisar Guang Xu 
bukan tipuan

Zhou xiong,

Sepertinya anda melewatkan satu poin. Kalau benar keluarga kekaisaran, maka 
hal-hal pribadi, penting dan rahasia akan ditulis dalam bahasa Manzhu, bukan 
bahasa Han. Ini sudah menjadi aturan tidak tertulis di keluarga kekaisaran Man 
Qing.

Memang benar mereka sudah ter-sinifikasi. Tetapi bahasa Manzhu tetap menjadi 
bahasa elit yang tidak dilupakan.

Hormat saya,

Yongde

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, zho...@... wrote:
>
> Lebih baik lagi jika bisa minta buku harian asli dalam bhs mandarin! Karena 
> agak aneh jika neneknya yg asli datang dr sana bisa lancar menulis langsung 
> dlm bhs indonesia.
> 
> Sent from my BlackBerry®
> powered by Sinyal Kuat INDOSAT
> 





RE: [budaya_tionghua] Re: OOT: sekarang percaya: cicit Kaisar Guang Xu bukan tipuan --> kopdar yuk

2009-12-02 Terurut Topik keshaandrea
Buat bro Abdi salam kenal, penemuan anda ini sangat menarik untuk di
ketahui, apalagi bila memang terbukti benar.

Sandainya salah juga saya mengucapkan terimakasih atas usaha anda.

Biar bagaimanapun latar belakang yg terjadi, jika benar, sangat menarik
untuk melihat sosok turunan dari kaisar cina dan berkenalan dengan beliau,
hal yg tidak terbayangkan oleh nenek moyang kita di china daratan jaman
dahulu bukan?.

Apalagi banyak jejak sejarah yang memang berawal dari isu2 dan ada yg benar
dan tidak benar.

 

Keep update ya bro, jangan putus ada dan jangan merasa jadi bulan2an, info
ini tetap menarik.

 

-  Rusma

 

From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:budaya_tiong...@yahoogroups.com] On Behalf Of toyota_man
Sent: Thursday, December 03, 2009 1:28 AM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: [budaya_tionghua] Re: OOT: sekarang percaya: cicit Kaisar Guang Xu
bukan tipuan --> kopdar yuk

 

  

Bro Yung de,

Saya juga skeptis. Pada awalnya.

Tapi saya tau org ini bukan mau cari sensasi. Juga tidak tepat disebut
klaim. Karena ybs tidak mengumumkan apa2. Sayalah yg membawa cerita dan
penuturannya dalam milis.

Menurut saran saya, bro dan teman2 milis yg penasaran silahkan membuat
kopdar. Itulah yg terbaik, karena lama2 ogut bisa bosen juga jadi bulan2an
:p 

M
ending temui langsung, karena dia juga ga gitu fasih internet, tapi dia
ingin berkomunikasi dengan teman2 juga.

Jadi apakah tanggal 18 desember (hari libur kalo ga salah) teman2 mau kopdar
di Mangga Dua Square Jakarta? Posisi tepat silahkan rundingan tapi biaya
tanggung sendiri:)

Salam
Abdi Christ

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com
 , "henyung"  wrote:
>
> Kaisar masa Guangxu bermarga Wang ?
> "Ching Pertama" buyut Cixi asli mongol ?
> 
> Yang saya pelajari dari catatan sejarah adalah:
> 
> * Keluarga kekaisaran Qing bermarga Aishin Gioro / Aixin Juelo, di masa
modern ini banyak yang merubah menjadi marga Jin, diambil dari dinasti
Jurchen sebelumnya, kurang lebih sejaman dengan Song, Liao, XiXia, XiLiao,
Yuan.
> 
> * "Ching Pertama" mungkin maksudnya Nurhaci adalah murni suku
Jurchen/Nvzhen, asal muasal Jurchen ini memang bersinggungan dengan
suku-suku Mongolia (Qirat cs dll), namun Jurchen memiliki identitas
tersendiri dengan ciri spesifik bukan nomaden murni melainkan
agraris-nomaden.
> 
> * Kalau buyut Cixi dari klan Yehonara / Yehenala ini juga Jurchen/Nvzhen
asli.
> 
> Di catatan sejarah, Mongolia dan suku-suku Mongol itu TAKLUKAN/JAJAHAN
Jurchen. Mana mau Jurchen/Man merendahkan diri menyamakan status dengan
suku-suku Mongolia. Adanya juga perempuan Mongolia diambil jadi istri/selir
oleh para pangeran Jurchen. Elit Jurchen/Man sangat menjaga kemurnian darah
Jurchen/Man. Contoh perempuan Mongolia yang berhasil tampil adalah
Xiaozhuang Tai Huangtaihou yang jadi rebutan Dorgon dan Huang Taiji.
> 
> Pembagian militer 8 bendera saja, antara Mongolia dan Man terdapat
perbedaan tingkat yang jelas.
> 
> Maaf ya, saya rasanya sungguh skeptis dengan klaim keturunan kekaisaran
ini. Mungkin ada salah ingat atau salah nyatat ?
> 
> 
> Hormat saya,
> 
> Yongde
> 
> --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com
 , "save_mynit" 
wrote:
> >
> > Selamat malam teman2
> > 
> > Barusan saya ngobrol lagi, dan saya bilang cerita dia telah saya tulis
di milis. Dia bilang its OK, dia malah tertarik untuk meluruskan sejarah.
Yang sementara katanya, di generasi2 yang lalu banyak kalangan Cina tidak
tahu bahwa Guang xu mati diracun. Tetapi belakangan ini ada orang Barat yang
melakukan penyelidikan dan mengemukakan kembali.
> > 
> > Ketika saya tanya bukti:
> > 
> > 1. semua stempel kerajaan baik yang punya Puyi sudah hilang. Punya Guang
xu sendiri sudah patah. 
> > 
> > 2. Tetapi, ada rule yang menyatakan bahwa ketiadaan stempel tersebut
bisa tetap sah, bila ada cincin (cincin ludah) 
> > 
> > 3. Dia memiliki cincin tersebut karena diwariskan
> > 
> > 4. Dia memiliki mahkota empress dan selir (mahkota dengan bulu merak
yang ada mutiara-nya) asli.
> > 
> > 5. Lukisan Kian Long ada di rumahnya
> > 
> > 6. Ada sebuah buku harian yang ditulis oleh nenek teman saya ini: Nenek
teman saya ini tidak lain adalah putri sulung Guang xu dari selir yang
paling dia sayang: Selir bermarga Chen.
> > 
> > 7. buku harian tersebut ditulis dalam bahasa indonesia terjemahan lama,
dan saya telah diberi izin untuk menyalinnya ke dalam milis.
> > 
> > 8. isi buku tersebut adalah kejadian sebenarnya seputar Guang Xu.
> > 
> > 9. Si Nenek tidak bertujuan untuk mengembalikan kekuasaan, tetapi dia
ingin keadilan dan teman saya ini senang bila bisa mengutarakan kembali
sejarah sesuai dengan kebenaran. 
> > 
> > 10. 6 dari 8 anak GUang Xu dari selir Chen mati di bunuh di daratan
Tiongkok.
> > 
> > 11. 2 dari 8 anak selir Chen berhasil masuk Indonesia. Yang paling
bungsu, mati di Sunda KElapa karena kelelahan dan trauma. Yang sulung sudah
saya ceritakan di atas.
> > 
> > 12. Koreksi, nama marga teman sa