* Trademark have been registered.

Sejak kapan buka konsultan merknya pak :-) kok ndak ngabari tumpengannya (maaf, kata ngabar disini bukan kata ngabar bahasa sunda pak).

Kalau boleh saya jelaskan arti kata "ngabar" dalam bahasa sunda kurang lebih artinya latihan adu ayam seperti yg sering saya liat dilakukan anak anak kecil di halaman rumah sambil berteriak "abarkeun abarkeun euy ... :-)" dan ayam jantan mudanya dilemparkan ke arah ayam jantan lainnya ...

ah dasar anak anak yang belum mengetahui soal undang undang adu ayam tahun 2005 dan belum memaklumi soal PP tarif BBM 2005. Dalam rangka ngabuburit di bulan puasa, ketika mereka tak dapat uang jajan seperti biasanya sebelum BBM naik, maka dengan diam diam ayam kesayangan ortupun jadilah mainan untuk ngabuburit (kebetulan ortunya sedang bekerja siang hari).

Walau ngabar ayam bersifat negatif (melanggar hukum), langkah begitu masih tergolong positif kalau dibandingkan main petasan yg bisa mencederai tubuhnya...... agak membingungkan melanggar hukum kok disebut hal yang positif sih.

Dasar anak kecil, kita sering teringat pelanggaran hukum dilakukan mereka. Kata seorang arif sih anak anak itu dalam rangka mempelajari soal kehidupan, bukan soal hukum, jadi biarkan saja anak anak itu jangan dimasukan penjara, cukup ditegur, dijewer, digaplok atau dipecut dengan sabuk tentara atau sabuk Elvis yang gespernya gede ..... kalau nggak punya sabuk, beli dulu nih ada merk terkenal .... mau pesen nggak ..murah murah katanya. Saya agak heran orang arif kok jadi jualan sabuk gitu ... mungkin dalam rangka mencari bekal untuk lebaran... bisa aja ya orang usaha :-).

Namun saya setuju dg pendapat orang arif itu, maka pantaslah kalau begitu alasannya, sebab sekolah kehidupan sampai hari ini masih belum pernah saya dengar ada... negara sendiri masih belum berminat mendirikannya ... mungkin karena tidak jelas profitnya dan atau tidak jelas pula prospek menimbulkan pujian dari negara majunya .... apalagi harus diskusi dulu dengan Tuhan sebelum mendirikannya..... karena itu anak anak itu biarkanlah tumbuh berkembang di lingkungannya, kalau punya duit banyak biarkan anak anak tumbuh berkembang di banyak lingkungan mulai dari kutub utara dg orang eskimo, sub tropis, tropis sampai kutub selatan, saya kira anak itu akan berkembang menjadi orang yang amat bijak dan pandai karena bisa memahami dunia ini ... tidaklah sesempit daun kelor (edi d iskandar, 1980)... menurut seorang pakar psikologi sih anak seperti itu kelak bisa disebut anak yang serba bisa, katanya :-).


Salam gembira ria,
wassalam,

-marno-

---------------------------------------------------------------------------
Untuk unsubscribe: kirim e-mail ke <[EMAIL PROTECTED]> dengan Subject: unsubscribe
---------------------------------------------------------------------------

Kirim email ke