CiKEAS> Pelatihan Hiperkes untuk Dokter Perusahaan 9-13 Juni 2008

2008-05-06 Terurut Topik Sudjoko KUSWADJI
Pelatihan Hiperkes untuk Dokter Perusahaan  9-13 Juni
2008

Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja
(SMK3) yang pertama kali diwajibkan di Indonesia pada
tahun 1996, ternyata diikuti oleh banyak negara.
Karena ISO tidak mau memberikan sertifikasi, maka ILO
mengeluarkan Pedoman Umum pelaksanaan SMK3 itu.
Sementara itu ada juga yang ingin tetap memberikan
sertifikasi secara sukarela seperti OHSAS 18001.

Beberapa perusahaan multinasional atas tekanan home
office harus menjalankan SMK3 itu di Indonesia. Bahkan
mereka mewajibkan juga kepada para pemasok untuk
melaksanakan SMK3. Ini menjadi dilemma karena pemasok
itu perusahaan kecil2, sehingga kurang mampu
menjalankan SMK3 secara penuh. 

Secara umum semua Sistem Manajemen itu kuat dalam
aspek keselamatan, namun sangat lemah dalam aspek
kesehatan kerja. Para dokter belum terbiasa bekerja
dalam tim manajemen, sehingga sukar menempatkan diri
dan bicara masalah kesehatan dalam konteks manajemen.
Mereka belum terbiasa membicarakan kesehatan dalam
aspek kerugian, investasi, produktivitas, market dll.

Setiap audit sistem manajemen selalu mempertanyakan
apakah perusahaan sudah mentaati peraturan perundangan
di negara di mana perusahaan tersebut berada. Dua hal
yang sering ditanyakan dalam bidang perundangan, yaitu
kewajiban dokter dalam mengikuti pelatihan Hiperkes.
Kewajiban dokter kemudian dikaitkan dengan
kewenangannya melakukan pemeriksaan kesehatan tenaga
kerja.

Banyak perusahaan yang enggan untuk menggaji dokter
secara penuh. Mereka melakukan oursourcing dan
menyerahkan kepada klinik atau rumah sakit sebagai
pemasok tenaga kerja. Dalam banyak hal klinik atau
rumah sakit ini, lebih sering berorientasi kuratif
atau pengobatan. Dokter yang dipasoknya diharapkan
bisa memberikan pengobatan kepada karyawan dan
memberikan pertolongan pertama jika terjadi
kecelakaan.

Apapun status dokter itu, dia adalah dokter perusahaan
dan terkena kewajiban pelatihan Hiperkes itu.

Silakan untuk mendaftarkan diri pada pelatihan ini
dengan menghubungi:

Naila KHAIRIYAH HP 081380158333  Telp 021 734 3651
Sri WIDIAWATI HP Nomor 0812 1025 123 Telp 021 734 3651
Yayasan Sudjoko Kuswadji di telepon Nomor  021 734
3651, Fax: 021 735 8966, 
email ke [EMAIL PROTECTED]

Atas perhatian saudara kami ucapkan banyak terima
kasih.

Wasalam,
Dr Sudjoko KUSWADJI MSc(OM) PKK SpOk
Pakar Kedokteran Keluarga, Spesialis Okupasi
(Kesehatan Kerja)
Yayasan Sudjoko Kuswadji - Konsultasi dan Pelatihan
Jl Puyuh Timur III EG3 No 1 Bintaro Jaya Sektor V
Jurang Manggu Timur Tangerang 15222 Indonesia
Tel: +6221 734 3651 Fax: +6221 735 8966 HP: +62 812
9290059
Email: [EMAIL PROTECTED] HTTP://www.yayasansudjokokuswadji.org/


  

Be a better friend, newshound, and 
know-it-all with Yahoo! Mobile.  Try it now.  
http://mobile.yahoo.com/;_ylt=Ahu06i62sR8HDtDypao8Wcj9tAcJ


CiKEAS> Natural Nusantara

2008-05-06 Terurut Topik Suryadi Dori
  Berawal dari aktivitas budidaya di Tahun 1985  oleh Ir. Soemarno  khususnya 
di sub sektor hortikultura dimana juga dengan mencermati kondisi lingkungan 
berorientasi di bidang Penelitian dan pengembangan (R&D) khususnya perbaikan 
lingkungan hidup/ekosistem sub. Sektor Pertanian. Hasil-hasil yang didapat dari 
kegiatan Penelitian dan pengembangan pada awalnya berujud produk pupuk organik 
cair dan Hormon/Zat Pengatur Tumbuh Organik  juga beberapa teknik budidaya 
banyak dimanfaatkan untuk keperluan internal selain juga kepada lingkungan dan 
belum disebarluaskan.

Semenjak tahun 1996 mulai disebarluaskan lebih intensif atas permintaan 
beberapa pihak dengan mengingat hasil-hasil positif  di lapangan  selama 
digunakan dan keprihatinan mendalam mencermati kondisi Agrokompleks di 
Indonesia. 

1 Oktober  2002 ditetapkan untuk disebarluaskan dengan sistem 
jaringan/networking dengan merk pupuk organik cair NASA (Nusantara Subur Alami) 
dan HORMONIK (Hormon Organik) dengan Nama Perusahaan PT. NATURAL NUSANTARA (PT. 
NASA), dengan Surat Izin Usaha Penjualan Langsung (SIUPL) : 
14/PDN-2/SIUPL/B/7/2006. Pengembangan Penelitian (R&D) dikembangkan lebih luas 
ke sub.sektor peternakan dan perikanan yang menghasilkan produk-produk untuk 
peningkatan serta perbaikan peternakan dan perikanan diantaranya VITERNA 
(Vitamin Ternak Natural), TON (Tambak Organik Nusantara) selain juga 
pengembangan pupuk lebih lanjut untuk Pertanian seperti SUPERNASA sebagai pupuk 
Dasar tanaman sekaligus untuk perbaikan tanah dan POWER NUTRITION yaitu Pupuk 
khusus tanaman buah dan tahunan. 

Pengembangan lebih lanjut (bekerjasama dengan pihak lain yang sevisi) juga 
menghasilkan produk-produk alami untuk pengendalian hama-penyakit tanaman 
diantaranya yang berbasis jamur adalah GLIO (pengendali penyakit layu), BVR 
(pengendali wereng, walang sangit dll). Berbasis Virus adalah VITURA dan VIREXI 
(pengendali ulat grayak) dan berbasis ekstrak tumbuhan berkhasiat untuk 
pengendali hama adalah PESTONA dan PENTANA (Pengendali alami insect) dan 
METILAT (Pengendali alami lalat buah).


  

Be a better friend, newshound, and 
know-it-all with Yahoo! Mobile.  Try it now.  
http://mobile.yahoo.com/;_ylt=Ahu06i62sR8HDtDypao8Wcj9tAcJ



CiKEAS> 34. Banyak Orang Sangat Keheranan

2008-05-06 Terurut Topik Retno Kintoko
==  
  THE WAHANA DHARMA NUSA CENTER
  [ Seri : "Membangun Ekonomi Rakyat Indonesia" ]  
  ===
  [Ec_Q]
   
  BANK KAUM MISKIN
  Oleh : Muhammad Yunus
  Peraih Hadiah Nobel Perdamaian 2006
  Bersama Alan Jolis
   
   
  Belajar dari : 
  Kisah Muhammad Yunus dan Grameen Bank, dalam
  Memerangi Kemiskinan
   
   
  34. Banyak Orang Sangat Keheranan
   
  Saya putuskan bahwa mekanisme cicilan harus dibuat sesederhana mungkin. Saya 
merasa bahwa transaksinya harus bersifat lokal, maka di desa Jobra saya temui 
penjual daun sirih di warung kecilnya di tengah desa. Penjual daun sirih dengan 
tubuh kecil muka tak dicukur, dan sebaris gigi yang kelihatan kala menyeringai 
itu membuka warungnya siang dan malam, dan dia kenal hampir semua orang di 
desanya. Semua orang pasti mengenalnya. Ketika saya usulkan agar dia menjadi 
titik pengumpulan cicilan untuk Jobra, dia antusias. Dia tidak meminta bayaran. 
Kami beri tahu para peminjam bahwa setiap hari saat melintasi jalan atau 
berangkat menjalankan usahanya, mereka tinggal menyerahkan cicilan hariannya 
pada penjual daun sirih itu.
   
  Eksperimen ini terbukti tidak tahan lama. Peminjam mengklaim telah membayar 
cicilan hariannya, sementara penjual daun sirih merasa mereka belum membayar.
   
  “Bapak tidak ingat?” kata seorang peminjam. “Saya datang siang hari. Saya 
beli daun sirih dari Bapak. Saya beri lima taka dan saat Bapak mau memberi 
kembalian saya bilang simpan saja untuk cicilan pinjaman saya. Bapak tidak 
ingat?”
  “Tidak, Anda tidak memberi saya lima taka.”
  “Sungguh saya berikan. Saya benar-benar ingat.”
  “Tidak, Anda bayar saya dengan uang kertas dan saya berikan sepenuhnya 
kembalian Anda.”
   
  Perdebatan tak kunjung usai. Saya tahu prosedurnya harus disederhanakan. 
Jadi, saya beli buku notes. Saya catatkan nama setiap peminjam di paling kiri. 
Di tengahnya, saya buat tiga kolom yang rnenunjukkan jumlah bayaran per cicilan 
dan tanggalnya:
   
  Nama Peminjam|   Jumlah Cicilan   |   Tanggal
   
  Saya buat lembaran begitu sederhana sehingga penjual daun sirih itu tinggal 
membubuhkan tanda silang tiap kali ada peminjam yang membayar. Tetapi setelah 
beberapa hari sistem ini pun gagal. Peminjam mengklaim bahwa penjual daun sirih 
itu lupa menyilang nama mereka. Ada yang perlu diubah dalam sistem akunting 
kami. Tapi apa? Sebagai eksperimen, saya sudahi sistem cicilan harian dan 
mengubahnya dengan yang paling mendekati, sistem cicilan mingguan. Kini, 20 
tahun kemudian, pinjaman kami masih dibayar dengan cara yang sama, cicilan 
mingguan, meski kini pembayaran dilakukan ke garis depan petugas bank kami yang 
menemui para peminjam di desanya setiap minggu.
   
  Tingkat pengembalian pinjaman kami tetap tinggi selama ini. Secara umum, 
keberhasilan Grameen mempertahankan tingginya tingkat pengembalian pinjaman 
meski melayani orang yang sangat miskin di kawasan rawan bencana membuat banyak 
orang sangat keheranan. Orang kadang berasumsi bahwa kesetiaan membayar kembali 
pinjaman ini pastilah bagian dari “budaya” Bangladesh. Tapi betapa jauhnya 
pendapat itu dari kenyataan. Di Bangladesh, sudah menjadi kebiasaan debitur 
yang paling kaya untuk tidak membayar kembali pinjaman mereka. Saya takjub 
dengan sandiwara olok-olok yang berlangsung atas nama perbankan ini. Deposit 
masyarakat masuk kesistem perbankan melewati bank-bank pemerintah dan swasta, 
untuk orang-orang yang tidak akan pernah mengembalikan pinjamannya.
   
  Jika Grameen ingin berjalan, kami paham kami harus mempercayai nasabah. Dan 
hari pertama, kami tahu sistem kami tidak akan memberi ruang bagi polisi. Kami 
tidak pernah menggunakan pengadilan untuk menyelesaikan pembayaran pinjaman 
kami. Kami tidak melibatkan pengacara atau pihak luar lainnya. Bank-bank 
komersial menganggap setiap peminjam akan melarikan uang mereka, sehingga 
mereka mengikat erat-erat nasabahnya dalam perjanjian hukum. Para pengacara 
meneliti dokumen-dokumen mereka untuk memastikan tidak ada seorang peminjam pun 
yang bisa kabur dari jangkauan bank. Sebaliknya, Grameen menganggap setiap 
peminjamnya bisa dipercaya. Tidak ada instrumen hukum antara debitur dan 
kreditur. Kami yakin bahwa bank harus dibangun di atas dasar saling percaya, 
bukan di atas kertas perjanjian yang hampa makna. Keberhasilan atau kegagalan 
Grameen akan bergantung pada kekuatan hubungan antar pribadi kami. Mungkin saja 
kami dituding naif, tetapi pinjaman bermasalah kami kurang dari 1
 persen jumlahnya. Kalaupun ada peminjam yang gagal bayar, kami tidak 
menganggap mereka jahat. Malah kami anggap kondisi perorangan telah 
menghalanginya membayar kembali pinjamannya. Pinjaman bermasalah justru menjadi 
pengingat terus menerus mengenai perlunya kami berbuat lebih banyak untuk 
membantu keberhasilan nasabah kami.
   
   
  [ bersambung ]
   
   
   
  The Flag
  Air minum COLDA - Higienis n Fresh !
  ERDBEBEN Alarm
   
   



  SON

CiKEAS> Komunis Kalah Bukan Berarti Kapitalisme Yang Menang !!!!

2008-05-06 Terurut Topik Hafsah Salim
Komunis Kalah Bukan Berarti Kapitalisme Yang Menang 

PKI itu kalah karena memang ideologinya bukan ideologi yang menuju
kepada kemenangan tetapi bertujuan cuma menghancurkan segalanya.

Pada dasarnya, dimanapun kita hidup akan menghadapi tantangan yang
bukan harus dilawan dengan cara2 saling menghancurkan melainkan harus
bisa menetralisir segala pertentangan melalui kompromi.

Kapitalisme itu sendiri pada dasarnya bukanlah ideologi melainkan
se-mata2 dorongan naluriah yang ada dalam semua mahluk yang ingin
memperkaya dirinya sendiri.  Sebaliknya, ideologi itu bukanlah
dorongan naluriah saja melainkan merupakan brainwash yang bertujuan
untuk menyalurkan dorongan2 naluriah ini kepada tujuan2 tertentu.

Demikianlah, kapitalisme dulu merupakan sumber segala kejahatan karena
tujuan kapitalisme itu adalah MONOPOLI agar bisa memperkaya dirinya
atau kelompoknya sendiri.

Namun biar bagaimanapun, kapitalist itu adalah para pemilik modal
dimana dengan modal itu pembangunan dunia ini bisa menjadi nyata. 
Akibat keserakahan para kapitalist itulah akhirnya banyak buruh
menjadi sengsara dan bekerja seperti budak2 dizaman Muhammad dulu. 
Akibat dari penindasan kapitalist inilah akhirnya muncul komunisme
yang tujuannya cuma balas dendam menghancurkan apa saja yang
dianggapnya milik para kapitalist.  Jelas cara2 menghancurkan ini
tidak akan membawa kemajuan siapapun juga dan juga TIDAK MUNGKIN BISA
MEMBAWA KEMENANGAN BAGI MEREKA YANG MENGHANCURKAN.  Sementara itu,
para kapitalist yang jadi sasaran penghancuran, memang ada yang hancur
sama sekali, tetapi juga banyak yang bisa selamat dengan cara2
bergabung bekerja sama menciptakan suasana yang lebih baik kepada
buruh2nya.

Demikianlah, dari keburukan2 kapitalisme inilah akhirnya lahir
berbagai UU perburuhan untuk mencegah dominasi kapitalisme seperti
yang terjadi di Amerika sekarang ini.  Salah satu dari berbagai usaha
kompromi ini adalah penjualan saham kepada publik maupun kepada
buruh2nya.  Demikianlah, dengan penjualan saham inilah bisa dikatakan
para buruh juga menjadi kapitalist.

Ideologi komunis yang hanya menghancurkan semuanya akhirnya mendapat
tantangan dari anggauta2nya sendiri yang punya otak yang bisa
berpikiran waras.  Namun para anggauta2 ini yang dianggap menentang
ideologi akhirnya banyak yang dibunuh secara sia2.  Begitulah, semua
hal ini hanya memperlemah dan makin menghancurkan negara2 Komunis itu
sendiri.

Sebagian tokoh2 Komunis di Cina akhirnya menyadari perlunya kompromi
dengan para kapitalist.  Demikianlah, kalo mulanya ada pabrik milik
investor kapitalist sebelumnya dinasionalisasi, dibakar, dan kemudian
dikelola pemerintah yang akhirnya tutup bangkrut, maka dengan
pemikiran2 baru para tokoh komunis Cina melakukan kompromi kepada para
investor dimana income produksi dikompromikan agar 80% diberikan
kepada buruh sedangkan pemilik investasi dianggap cukup mendapatkan
20%.  Tentu para pemilik modal investasi berkeberatan dengan cara2
pembagian seperti ini.  Akhirnya melalui berbagai tingkat kompromi
yang alot, berhasil disepakati bahwa 60% diberikan kepada pemilik
investasi sedangkan hanya 40% diberikan kepada buruhnya.  Bahkan
kontrak2 pertamina di Indonesia justru sebaliknya, 70% produksi minyak
perusahaan2 investor itu diberikan kepada pemerintah RI dan mereka
hanya mendapatkan cuma 30%.  Namun semua ini tentunya melalui
kompromi2 alot sebelum penandatanganan kontrak2nya.

Dengan kenyataan2 begini, lalu bagaimana komunisme bisa menang atau
mau dianggap menang ???  Bayangkan, contoh didepan mata, bahwa dizaman
Sukarno dulu, Indonesia pernah menjadi pengekspor Gula terbesar
didunia karena ada pabrik gula milik Oey Tiong Ham Co yang kemudian
dinasionalisasi disita oleh Sukarno menjadi pabrik gula negara yang
akhirnya bangkrut hingga sekarang.  Padahal kenapa harus
dinasionalisasi???  bahkan dalam proses nasionalisasi ini dilakukan
pembakaran dan penghancuran2 asset pabrik gula ini di Semarang.  Oey
Tiong Ham sendiri adalah warganegara Indonesia keturunan Tionghoa yang
akhirnya untuk menyelamatkan dirinya dia lari dari Indonesia mendapat
suaka politi di Taiwan.

Begitulah proses bagaimana Komunisme tidak mungkin menang karena
tujuan utamanya hanyalah hancur bersama, tapi akibatnya malah jadi
hancur sendirian.

Hingga detik ini sudah tidak ada lagi tokoh komunis manapun didunia
yang berpikiran untuk menghancurkan segalanya seperti apa yang
tertulis dalam ideologinya.  Para penganut paham komunis lebih suka
menyebrang katimbang melaksanakan perintah2 ideologinya.

Para kapitalist meskipun tidak kalah, namun juga tidak menang karena
memang akhirnya yang memenangkan kesemuanya ini adalah TEKNOLOGY yang
berhasil dinikmati semua pihak dalam mensejahterakan semua penduduk
dunia tanpa membedakan kepercayaan, ras, maupun gender-nya.  Dasar
inilah yang kemudian dikukuhkan dalam butir2 mutiara Piagam HAM di
Perserikatan bangsa2 (United Nation yang didirikan oleh Amerika
Serikat) dimana semua negara2 yang berpaham komunis pun ikut
berpartisipasi didalamnya d

dont be so straight lah ..., DjayaWikarta RE: CiKEAS> Mohon maaf kepada pdskorea1004 at yahoo.com

2008-05-06 Terurut Topik Ch @ BisnisCenter
Sy setuju dengan mba vonny, agar lebih lentur dalam etika milis,
 
Namun setelah saya baca content nya, pendapat pribadi saya juga nga bisa
salahkan mba deby, 
karena ..., milis ini kan bukan underbow dari salah satu atau salah tujuh
partai-partai di indonesia
 
Sukses untuk mba VOnny, yang Melo, semoga secepatnya menggaet hero yang
menjadi dambaan km, 
Namanya juga hero, bak keping uang logam, satu sisi menjadi dambaan km,
dilain sisi ... dia tebar pesona kemana-mana...
 
Sukses yaa, ... kini km juga moderator cikeas ..., yang bijak yaaa
 
U wrote: prolog : hati ini kecewa .. ketika my hero ga seperti yg ku
harapkan ... maka terlahirlah rangkaian kata2 dibawah ini ...n ternyata juga
my hero is .. lelaki penebar pesona hikz .. hikzz ... hikzzz .. u make me
sick euy ... tp ... bacanya jgn terlalu serius ya .. nti ... jd ikutan
berurai airmata ... hehhehehehe .. easy aja ok ? that's life .. so I try to
face it 
 
  _  

 
--- DjayaWikarta  wrote:

> Maaf mBak, sepertinya salah alamat.
> 
> Saya tidak pernah menuliskan apapun untuk CIKEAS Group.
> Dan juga rasanya baru kali ini saya mendapat posting dari cikeas..
> 
> Btw, nama CIKEAS kok rasanya saya pernah dengar Apa ini nama daerah atau
lembur sekitar PAngalengan atau Ciwidey ?

"tuk MasBro Djaya, agar tidak ada silang pendapat, mohon baca subject dari
threat message tersebut. BIla Pak Djaya nga pernah nulis di cikeas, kini lah
saat nya agar anda berkontribusi ...:-))
 

Salute,
...Ch
 
 
YM|Fs [   [EMAIL PROTECTED] ]
 

  _  

On Behalf Of vonny vitawati
Subject: Re: CiKEAS> Mohon maaf kepada pdskorea1004 at yahoo.com 
 
  

waduh .. waduh .. dont be so straight lah mbak Deby   . setelah membaca
imel anda .. lalu aku pengen   liat apa siy tulisannya .. klo ga salah cuma
form aja
ya ... so .. maybe aku telmi ato apa .. tp aku ga   ngeliat sesuatu yg
gimana gt ..? so mbak Deby .. klo   aku salah tlg dijelasin ok ..? ( soalnya
aku br bangun
n rohnya lom pd ngumpul ). Lagian klo terlalu kenceng   juga .. nti pada
bubar lagi .

rgds

--- DjayaWikarta mailto:djayawikarta%40yahoo.com> yahoo.com>
wrote:

> Maaf mBak, sepertinya salah alamat.
> 
> Saya tidak pernah menuliskan apapun untuk CIKEAS
> Group.
> Dan juga rasanya baru kali ini saya mendapat posting
> dari cikeas..
> 
> Btw, nama CIKEAS kok rasanya saya pernah dengar.
> Apa ini nama daerah atau lembur sekitar PAngalengan
> atau Ciwidey ?
> 
> 
> 
> --- Deby Sartika mailto:debysartika%40yahoo.com> yahoo.com>
wrote:
> 
> > Berkenaan dengan message anda, berjudul "Jangan
> nongkrong melulu, 
> > marilah kita mendaftarkan diri .."
> > 
> > Untuk menjaga independenitas milis yang kita
> cintai ini, dengan sangat 
> > terpaksa kami harus merubah status email
> pengiriman keanggotaan anda.
> > 
> > Saya dan kita semua harus tetap menjaga jangan
> sampai milis ini 
> > menjadi media propaganda Partai Politik manapun
> > 
> > Demikian agar maklum,
> > 
> > 
> > Salam Kebebasan dari Barat sampai ke Timur
> > 
> > One of Moderator 
> > 
> > 



Internal Virus Database is out-of-date.
Checked by AVG Free Edition.
Version: 7.5.516 / Virus Database: 269.15.32/1131 - Release Date: 11/14/2007
4:54 PM




CiKEAS> Membela Islam Bukanlah Dengan Menghalalkan Fitnah Meski Berpahala !!!

2008-05-06 Terurut Topik Hafsah Salim
Membela Islam Bukanlah Dengan Menghalalkan Fitnah Meski Berpahala !!!

> muslim insuffer <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Mirza Ghulam Ahmad hidup pada tahun 1839-1908M. Dia
> dilahirkan di desa Qadian, di wilayah Punjab, India 
> tahun 1839M. Dia tumbuh dari keluarga yang terkenal 
> suka khianat kepada agama dan negara. Begitulah dia 
> tumbuh, mengabdi kepada penjajahan dan senantiasa 
> mentaatinya. Ketika dia mengangkat dirinya menjadi
> nabi, kaum muslimin bergabung menyibukkan diri 
> dengannya sehingga mengalihkan perhatian dari jihad 
> melawan penjajahan Inggris.


Anda itu penuh fitnah, tetapi memang begitulah inti ajaran Islam yaitu
saling memfitnah sesama muslim sendiri.

Semua orang tahu bahwa kemerdekaan India dan Pakistant bukan
disebabkan jihad Islamiah melainkan perjuangan rakyat India yang
mayoritas beragama Hindu yang pemimpinnya adalah Mahatma Gandhi yang
juga beragama Hindu.

Begitulah,  Mahatma Gandhi berhasil memerdekakan tanah airnya seluruh
India.  Namun dalam mengisi kemerdekaan kaum muslim melakukan
pemberontakan terhadap India yang justru dibantu oleh Inggris dan
lahirlah negara Pakistant.  Silahkan baca sejarah yang sudah umum
diketahui semua orang diseluruh dunia 

Ny. Muslim binti Muskitawati.






Re: CiKEAS> Mohon maaf kepada pdskorea1004 at yahoo.com

2008-05-06 Terurut Topik vonny vitawati
waduh .. waduh .. dont be so straight lah mbak Deby
. setelah membaca imel anda .. lalu aku pengen
liat apa siy tulisannya .. klo ga salah cuma form aja
ya ... so .. maybe aku telmi ato apa .. tp aku ga
ngeliat sesuatu yg gimana gt ..? so mbak Deby .. klo
aku salah tlg dijelasin ok ..? ( soalnya aku br bangun
n rohnya lom pd ngumpul ). Lagian klo terlalu kenceng
juga .. nti pada bubar lagi .

rgds


--- DjayaWikarta <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Maaf mBak, sepertinya salah alamat.
> 
> Saya tidak pernah menuliskan apapun untuk CIKEAS
> Group.
> Dan juga rasanya baru kali ini saya mendapat posting
> dari cikeas..
> 
> Btw, nama CIKEAS kok rasanya saya pernah dengar.
> Apa ini nama daerah atau lembur sekitar PAngalengan
> atau Ciwidey ?
> 
> 
> 
> --- Deby Sartika <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> 
> > Berkenaan dengan message anda, berjudul "Jangan
> nongkrong melulu, 
> > marilah kita mendaftarkan diri .."
> > 
> > Untuk menjaga independenitas milis yang kita
> cintai ini, dengan sangat 
> > terpaksa kami harus merubah status email
> pengiriman keanggotaan anda.
> > 
> > Saya dan kita semua harus tetap menjaga jangan
> sampai milis ini 
> > menjadi media propaganda Partai Politik manapun
> > 
> > Demikian agar maklum,
> > 
> > 
> > Salam Kebebasan dari Barat sampai ke Timur
> > 
> > One of Moderator 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> >
>
_
> > 
> > www.kpk.go.id ||| [EMAIL PROTECTED] 
> >
>
_
> > 
> > Jl. H.R. Rasuna Said Kav C-1, Jakarta 12920, 
> > Telp. 62-21 25578311, Faks. 62-21 52892441
> > 
> > (^_^) ~ Apa kata DUNIA dengan koruptor berJamaah
> di Indonesia ~ (^_^)
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > Yahoo! Groups Links
> > 
> > 
> > 
> > 
> 
> 
> --- Just another ordinary people
> 
> 
>
--http://djayawikarta.wordpress.com--
> 
> 
>  
>

> Be a better friend, newshound, and 
> know-it-all with Yahoo! Mobile.  Try it now. 
>
http://mobile.yahoo.com/;_ylt=Ahu06i62sR8HDtDypao8Wcj9tAcJ
> 



  

Be a better friend, newshound, and 
know-it-all with Yahoo! Mobile.  Try it now.  
http://mobile.yahoo.com/;_ylt=Ahu06i62sR8HDtDypao8Wcj9tAcJ


CiKEAS> Kenaikan Harga BBM & Rakyat

2008-05-06 Terurut Topik Sunny
http://www.pikiran-rakyat.com/index.php?mib=beritadetail&id=21590

Kenaikan Harga BBM & Rakyat

Oleh H. EDDY JUSUF

PENYESUAIAN harga BBM akan berdampak besar bagi rakyat. Terlebih pemerintah 
belum mengambil langkah lain dalam menghadapi lonjakan harga minyak dunia yang 
sempat menyentuh level 120 dolar AS per barel. Kondisi tersebut, tentunya akan 
menambah beban APBN 2008.

Untuk meminimalisasi tekanan terhadap APBN pemerintah tampaknya perlu menjadwal 
ulang pembayaran utang termasuk di bank rekap yang sama sekali belum disentuh.

Perkara kenaikan BBM, DPR sendiri telah memberi isyarat dan bisa mengizinkan 
pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi jika patokan Indonesia crude price 
(ICP) di atas USD 100 per barel atau kuota BBM bersubsidi di atas 37 juta 
kiloliter. Tentunya, isyarat tersebut sebagai langkah untuk mengamankan 
pelaksanaan APBN. 

Sementara itu, Depkeu telah membuat kajian atas beberapa opsi untuk 
menyelamatkan APBN-Perubahan 2008 yang memiliki tingkat kepercayaan menurun 
dari pasar, di mana salah satunya adalah penyesuaian harga BBM bersubsidi 
sebesar 28,7% pada Juni 2008. Sebagai asumsi, harga BBM jenis premium akan naik 
dari Rp 4.500,00 menjadi Rp 6.000,00 per liter, solar dari Rp 4.300,00 menjadi 
Rp 5.500,00 per liter, dan minyak tanah dari Rp 2.000,00 menjadi Rp 2.300,00 
per liter.

Melihat kecenderungan harga minyak yang terus bergolak, hendaknya pemerintah 
bisa mengupayakan langkah untuk menghindari kenaikan harga BBM yang disubsidi 
melalui berbagai cara. Namun, bila penyesuaian harga dijadikan opsi terakhir, 
harus ada upaya lain. Caranya dengan meminimalisasi dampaknya atau pemerintah 
harus bisa mencapai target produksi dan lifting minyak yang sangat memengaruhi 
sisi penerimaan APBN. Masalahnya, bila subsidi membengkak dan sisi penerimaan 
tidak tercapai dari lifting, akan timbul dampak ekonomi makro yang sangat 
serius. 

Langkah lain yang bisa diambil pemerintah yakni menetapkan kebijakan 
pengendalian volume BBM bersubsidi, kebijakan harga BBM bersubsidi, dan 
kebijakan fiskal lain yang terkait dan juga memfokuskan penghematan subsidi 
BBM. Sebab, ketahanan APBN menjadi taruhan manajemen ekonomi makro Indonesia, 
yang bukan mustahil akan ada rekor lagi yaitu perubahan APBN lebih dari satu 
kali dalam satu tahun anggaran. 

Antisipasi pemerintah dalam menghadapi gejolak tersebut sebenarnya sudah tepat 
dilakukan di saat fluktuasi harga minyak bumi dunia muncul dan pemerintah 
segera memperhitungkan angka rata-rata harga dalam ABPN dengan jangka waktu 
panjang. Apabila melihat struktur APBN 2008, sebenarnya sangat terbatas ruang 
gerak pemerintah dalam menangkal kondisi yang di luar perkiraan. Paling-paling 
dengan menaikkan sisi penerimaan atau menurunkan sisi pengeluaran. Meski 
peningkatan penerimaan rasanya kurang kurang realistis dalam kondisi 
perekonomian seperti saat ini. Peningkatan sektor pajak dan bea cukai, 
misalnya, akan sangat terbatas apabila pertumbuhan ekonominya berada pada 
kisaran 5-6%. Intensifikasi pajak berikut perbaikan administrasi mungkin bisa 
meningkatkan penerimaan tetapi tidak akan terlalu banyak apabila tidak diiringi.

Kebijakan pendalaman sektor keuangan (financial deepening) dalam mengantisipasi 
potensi gejolak ekonomi dalam negeri menjadi salah satu langkah penting yang 
perlu dilakukan pemerintah. Dalam hal ini, peran Bank Indonesia (BI) 
merealisasikan melalui penyusunan landasan hukum dalam pengambilan keputusan 
moneter, perbankan, dan fiskal. Mungkin, salah satunya dengan membentuk crisis 
management protocol (CMP) yang berfungsi memengaruhi berbagai kebijakan yang 
akan diambil otoritas moneter dan fiskal jika terjadi krisis.

Sebetulnya, meski secara resmi BBM bersubsidi belum dinaikkan, secara tidak 
langsung rakyat sudah merasakan imbasnya berupa kenaikan harga kebutuhan pokok 
yang disebabkan naiknya harga BBM industri. Oleh karena itu, pemerintah perlu 
diingatkan agar dalam membuat keputusan jangan hanya mengutamakan kepentingan 
politis. Namun harus mempertimbangkan aspek sosial-ekonomi yang berpihak pada 
kesejahteraan masyarakat.

Untuk jangka panjang pemerintah seharusnya mempercepat realisasi penggunaan 
energi alternatif, pengganti BBM. Tujuannya untuk menutupi volume lifting 
minyak dalam negeri dan memperkecil kemungkinan langkanya BBM. Dalam konteks 
ini, yang dihadapi pemerintah tidak saja fluktuasi harga minyak mentah dunia, 
tetapi juga keadaan sosial-ekonomi masyarakat. Dengan demikian, tidak 
seharusnya pemerintah menjadikan rakyat sebagai objek untuk penyelesaian 
masalah ini.

Dari sisi kekhawatiran meningkatnya inflasi akibat pengaruh penyesuaian 
tersebut justru timbul dari meningkatnya harga barang-barang kebutuhan pokok. 
Boleh jadi kenaikan harga minyak di pasaran internasional memberi tekanan yang 
kuat pada peningkatan harga jual barang-barang impor dalam negeri sehingga 
memicu tingginya inflasi di Indonesia.

Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan, laju inflasi selama bulan April 2008 
menca

CiKEAS> Menag Kecewa Masih Ada Oknum Depag Menyeleweng

2008-05-06 Terurut Topik Sunny
Refleksi: Menteri Agama [Menag] kecewa seperti penyelewengan di Depag baru 
pertama kali.  Semasa Tuhan menciptakan bumi dan langit Depag sudah terkenal 
sebagai sarang penyamun, jadi  bukan lagi berita asing. Mantan menteri agama 
Said Agil Al Munawar saja berani sikat Rp 50,-- milyar, jadi barangkali bisa 
disarankan bagi yang mau korupsi bahwa tempat yang paling bagus dan aman ialah 
Depag.

Suara Merdeka
06/05/2008 21:13 wib - Nasional Aktual


Menag Kecewa Masih Ada Oknum Depag Menyeleweng



Jakarta, CyberNews. Menteri Agama Muhammad Maftuh Basyuni mengaku kecewa dengan 
masih oknum pegawai Departemen Agama di daerah, baik yang bertugas di kantor 
wilayah provinsi maupun di kantor Depag kabupaten/kota, melakukan penyelewengan 
yang merugikan negara.
 
"Saya terus terang masih kecewa masih ada penyelewengan oleh oknum di beberapa 
daerah," kata Menag dalam pernyatan pers tertulis kepada Suara Merdeka 
CyberNews, Selasa (6/5) malam. Maftuh meminta para kepala Kanwil Depag untuk 
menindak mereka secara tegas, pertama dilakukan dengan pendekatan agama. 

Menurut Menag, selain faktor kesempatan, akar permasalahan berbagai bentuk 
penyimpangan seperti korupsi adalah faktor moral dan akhlak yang substansinya 
berada di luar jangkauan sistem manajemen. Atas dasar kondisi itu, perlu 
dicarikan upaya lain yang dapat melepaskan bangsa kita dari masalah ini.
 
Jika kondisi tersebut disebabkan oleh perilaku dan moral para aparatur, maka 
solusinya yang diperlukan adalah sentuhan moral, diantaranya melalui pengawasan 
dengan pendekatan agama. Dengan demikian, pengawasan yang bersifat represif 
adalah dalam rangka menghapus penyebab penyimpangan yang bernama kesempatan. 
"Adapun yang berkaitan dengan moral dan akhlak adalah dengan menghapus niat 
untuk berbuat menyimpang melalui penyadaran diri bahwa manusia selalu diawasi 
oleh Tuhan," kata Maftuh.
 
Ia memaparkan, Indonesia memiliki beberapa lembaga pengawasan yang relatif 
banyak, baik intern maupun ektern, mulai dari pengawasan melekat dari atasan 
langsung, pengawasan legislatif, badan pengawasan daerah, inspektorat jenderal 
departemen, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan, Badan Pemeriksa Keuangan 
dan KPK.
 
Pembentukan lembaga pengawasan yang berlapis-lapis itu dimaksudkan agar 
penyimpangan dengan berbagai bentuknya dapat diantisipasi pencegahannya dengan 
cepat, sehingga pemerintah yang bersih dapat diwujudkan sesuai dengan aspirasi 
masyarakat. "Meski demikian, pada kenyataannya langkah-langkah pengawasan 
konvensional masih belum menunjukkan hasil yang diharapkan. Bahkan IPK 
Indonesia tahun 2007, menurut hasil survey Transparancy Internasional menurun 
menjadi 2,3," ucap Maftuh.
 
Hasil survey Transprancy Internasional menyebutkan bahwa Indeks Persepsi 
Korupsi (IPK) Indonesia pada tahun 2004 meningkat menjadi 2,0 dari 1,9 pada 
tahun 2003, dan tahun 2005 IPK Indonesia meningkat lagi menjadi 2,2, sedangkan 
tahun 2006 meningkat menjadi 2,4.  


(Imam M Djuki /CN05


CiKEAS> Akbar Lihat Peta Politik Dulu Sebelum Maju Pilpres

2008-05-06 Terurut Topik Forum Pakar Pangan
07/05/2008 01:39 WIB 
Akbar Lihat Peta Politik Dulu Sebelum Maju Pilpres
Anwar Khumaini - detikcom
http://www.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2008/bulan/05/tgl/07/time/013908/idnews/935103/idkanal/10

Jakarta - Mantan Ketua Umum Partai Golkar Akbar Tandjung masih berambisi untuk 
maju di Pilpres 2009. Ia pun terus berupaya agar Golkar kembali mengadakan 
konvensi agar dia bisa mengikutinya.
Namun untuk maju di pilpres mendatang, ia akan melihat peta politik terlebih 
dahulu. "Kita tunggu peta politiknya. Kan masih lama," ujar Akbar Tandjung usai 
menghadiri milad Persatuan Tarbiyah Islamiyah (PTI) yang ke-80 di Hotel Sahid 
Jakarta, Selasa (6/5/2008).
Akbar mengatakan, kedatangannya pada milad PTI ini bukan untuk mencari dukungan 
agar dia dicalonkan dalam Pilpres 2009. Namun lebih untuk menjaga hubungan baik 
dengan PTI.
"Dulu PTI punya hubungan politik dengan Golkar. Jadi saya kesini untuk menjaga 
hubungan baik," kata mantan aktivis HMI ini.
Akbar mengaku tidak mengetahui hubungan terakhir PTI dengan Golkar. Namun 
secara pribadi, ia masih menjalin silaturrahmi dengan para tokoh PTI.
"Saya tidak tahu hubungan terakhir. Tapi saya selalu jaga hubungan silaturrahmi 
dengan tokoh-tokohnya," pungkasnya. ( anw / nvt )


  

Be a better friend, newshound, and 
know-it-all with Yahoo! Mobile.  Try it now.  
http://mobile.yahoo.com/;_ylt=Ahu06i62sR8HDtDypao8Wcj9tAcJ

CiKEAS> Jelang Pemilu 2009, SBY Minta Parpol Bersaing Sehat

2008-05-06 Terurut Topik Forum Pakar Pangan
07/05/2008 02:32 WIB 
Jelang Pemilu 2009, SBY Minta Parpol Bersaing Sehat
Anwar Khumaini - detikcom
http://www.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2008/bulan/05/tgl/07/time/023231/idnews/935107/idkanal/10

Jakarta - Pemilu dan Pilpres 2009 sudah di depan mata. Parpol dan para calon 
sudah mulai bergerilya mendekati konstituen. Tak jarang mereka saling berlomba 
menggaet hati pemilih.
Menyikapi kondisi politik yang mulai memanas ini, Presiden SBY meminta kepada 
para politisi untuk berkompetisi secara sehat dan senantiasa menaati 
rambu-rambu yang telah digariskan.
"Berkompetisilah secara sehat. Jangan lampaui batas kepatutan dan cegahlah 
politik kekerasan," ujar SBY saat memberikan sambutan di depan ribuan peserta 
milad Persatuan Tarbiyah Islamiyah (PTI) yang ke-80 di Hotel Sahid Jakarta, 
Selasa (6/5/2008).
SBY juga meminta para politisi untuk berperilaku bersih, cerdas dan santun 
dalam melakukan segala kegiatan-kegiatan politik. "Kita isi politik ini dengan 
bersih, cerdas dan santun. Sehingga pemilu tahun depan dapat berjalan secara 
bebas, fair dan aman," pinta dia.
Jika kondisi ini terjadi, menurut SBY, maka rakyat akan diuntungkan. Kehidupan 
masyarakat pun akan menjadi lebih baik. "Kesejahteraan juga dapat 
ditingkatkan," cetusnya.
SBY menambahkan, tahun 2008 ini adalah tahun politik. Sebab, parpol mulai 
melakukan persiapan-persiapan untuk menghadapi pemilu di tahun 2009. "Sedangkan 
tahun depan (2009) adalah tahun pemilu. Ini adalah keniscayaan demokrasi. Mari 
kita jalankan demokrasi ini dengan baik," kata SBY. ( anw / nvt )


  

Be a better friend, newshound, and 
know-it-all with Yahoo! Mobile.  Try it now.  
http://mobile.yahoo.com/;_ylt=Ahu06i62sR8HDtDypao8Wcj9tAcJ

CiKEAS> Kenaikan Harga BBM Politik Pemiskinan Rakyat

2008-05-06 Terurut Topik Sunny
Suara Merdeka
06/05/2008 23:49 wib - Daerah Aktual


Kenaikan Harga BBM Politik Pemiskinan Rakyat


Jakarta, CyberNews. Akhirnya spekulasi tentang rencana kenaikan harga BBM 
terjawab sudah. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang langsung menyatakan 
rencana ini sesuai Rapat Kabinet Terbatas Senin (5/5) dan makin dipertegas lagi 
dalam Pembukaan Musyawarah Rencana Pembangunan Nasional, Selasa (6/5).

International NGO Forum on Indonesian Development (INFID) menilai keputusan 
menaikkan harga BBM menunjukkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyerah pada 
tekanan lembaga keuangan internasional, negara-negara pemberi utang dan kaum 
pemodal untuk mencabut subsidi BBM yang dianggap sebagai penghambat iklim 
investasi dan sumber defisit APBN. Tekanan lembaga keuangan internasional dan 
negara-negara pemberi utang Indonesia agar mencabut subsidi adalah untuk 
memastikan aliran dana yang lancar dari pembayaran utang luar negeri beserta 
bunganya dari APBN.

Deputi Direktur INFID Dian Kartika Sari menganggap Presiden Susilo Bambang 
Yudhoyono tutup mata atas dampak yang telah ditimbulkan dari kebijakannya 
menaikkan harga BBM pada bulan Maret dan Oktober 2005. Kebijakan ini telah 
mengakibatkan peningkatan jumlah angka kemiskinan dari 15,97% pada Februari 
2005 menjadi 17,75% pada Maret 2006. "Hal yang berat dirasakan rakyat ketika 
menghadapi kenaikan BBM, bukan hanya membayar harga BBM lebih tinggi, tetapi 
juga pada efek domino kenaikan harga komoditas dan layanan jasa lainnya," 
tandas Dian Kartika dalam pernyataan pers kepada Suara Merdeka CyberNews, 
Selasa (6/5) malam.

Mencabut subsidi BBM dengan menaikkan harga BBM pada saat ancaman krisis pangan 
ada di depan mata, menurut Dian, sebuah keputusan politik yang antirakyat 
miskin. Dalam kwartal pertama tahun 2008 ini, pembiayaan sektor publik (melalui 
APBN 2008) telah dipotong sekurang-kurangnya 15% atas nama penghematan APBN. 
"Tak hanya itu, Pemerintah RI juga kembali mengemis utang ke Bank Dunia dan 
Asian Development Bank untuk menopang APBN yang limbung akibat krisis ekonomi 
yang kembali muncul. Akibatnya utang luar negeri Indonesia pada tahun 2008 
kembali melonjak."

Di sisi lain, lanjut dia, pemerintah tidak memainkan peran strategisnya untuk 
menuntut perubahan mekanisme perdagangan global yang tidak adil yang menimpa 
semua negara dan memiskinkan semua warga negara di dunia. Perdagangan global 
telah menempatkan negara tunduk pada spekulator perdagangan di tingkat 
internasional yang dapat mempermainkan harga komoditas penting seperti minyak 
dan pangan pokok. Permainan spekulator ini mengakibatkan semua kebijakan 
ekonomi negara diubah secara terus-menerus demi mengikuti permainan gambling 
spekulator yang dapat dengan sewenang-wenang mengubah harga.

"Dalam perspektif penanggulangan kemiskinan, keputusan untuk menaikkan harga 
BBM kontradiktif dengan komitmen global MDGs yang telah disepakati oleh 
Indonesia dalam pengurangan angka kemiskinan. Keputusan ini juga memperlihatkan 
kegagalan pemerintah Indonesia dalam pemenuhan hak-hak ekonomi, sosial dan 
budaya rakyat Indonesia sebagaimana yang telah dimandatkan dalam UU No 11/2005 
tentang Ratifikasi Kovenan Internasional tentang Hak-hak Ekonomi, Sosial dan 
Budaya. Dengan demikian keputusan menaikkan harga BBM adalah bentuk pelanggaran 
HAM oleh negara," papar Dian.

Alternatif solusi

Menurut dia, jika Pemerintah benar-benar serius memikirkan alternatif 
pembiayaan pembangunan dalam menghadapi krisis ekonomi sebenarnya ada beberapa 
alternatif yang bisa dipilih, diluar pilihan satu-satunya pencabutan subsidi 
BBM dan pengurangan pembiayaan layanan publik. Alternatif itu adalah 
pengurangan beban utang luar negeri.

"Setiap tahun, sekitar 30% dari total APBN diperuntukkan untuk pembayaran 
cicilan pokok dan bunga utang luar negeri. Upaya pelepasan ketergantungan 
terhadap utang luar negeri dijalankan melalui diplomasi pengurangan/ 
penghapusan utang.  Jalan ini membutuhkan diplomasi penghapusan utang yang 
memiliki kredibilitas dan mendapat dukungan politik dari rakyat."

Ditambahkan, alternatif lain yang juga bisa ditempuh adalah perubahan mendasar 
dari kebijakan pengelolaan sumberdaya mineral (pertambangan) yang selama ini 
lebih banyak dikelola investasi asing. Dominasi investasi asing dalam sektor 
ini hanya memberi keuntungan bagi Indonesia dari penerimaan pajak dan 
prosentase keuntungan yang sedikit, namun membawa dampak buruk bagi ekologi 
yang rusak karena eksplorasi yang membabi buta.

"Pembatasan investasi asing dalam sektor pertambangan dan pengelolaan langsung 
sektor ini oleh negara dipastikan akan lebih banyak memberikan sumbangan bagi 
pembiayaan pembangunan. Hal ini juga akan mendukung upaya melepaskan diri dari 
ketergantungan terhadap utang luar negeri," demikian Dian. 


(Imam M Djuki /CN05)


CiKEAS> Korban Sekarat di Pantai Mertasari

2008-05-06 Terurut Topik Sunny

http://www.balipost.co.id/balipostcetak/2008/5/7/b24.htm


Sepasang Kekasih Dibantai Perampok
Korban Sekarat di Pantai Mertasari-- 


Denpasar (Bali Post) -
Belum tuntas mengungkap kasus pembantaian sejoli di pantai Padanggalak, 
Denpasar Timur, beberapa bulan lalu, kini polisi kembali dihadapkan kasus 
serupa. Sepasang kekasih --Siti Kunairoh (20) dan I Nyoman Wirata (30) -- 
ditemukan tergeletak bersimbah darah di pantai Mertasari, Sanur, Denpasar 
Selatan, Selasa (6/5) dini hari kemarin. 

Kondisi kedua korban sekarat akibat luka yang dideritanya cukup parah. Kuat 
dugaan, sejoli itu merupakan korban perampokan. Hal itu terbukti dengan adanya 
sejumlah barang berharga berupa dompet, handphone (HP) milik korban raib. Belum 
ada keterangan resmi dari pihak kepolisian menyangkut kasus tersebut.

Informasi yang dihimpun kemarin, peristiwa mengejutkan itu pertama kali 
diketahui oleh Mustika, petugas Bankamdes Sanur. Sebelumnya, petugas Bankamdes 
menerima laporan dari seseorang bahwa motor miliknya hilang tak jauh dari TKP 
perampokan.

Mustika dkk. pun melakukan pencarian dengan menyisiri pantai pukul 00.30 wita. 
Tidak hanya petugas Bankamdes, polisi pariwisata setempat juga ikut melakukan 
pencarian. Tanpa diduga, Mustika dkk. mendengar suara jeritan minta tolong. 
''Suaranya cewek. Dia teriak minta tolong,'' kata Mustika kepada penyidik 
Polsek Densel.

Mustika dkk. pun menelusuri suara tersebut. Betapa kagetnya mereka, begitu 
melihat dua orang tergeletak bersimbah darah. Tanpa pikir panjang, kedua korban 
bergegas dilarikan ke RS Sanglah guna mendapatkan perawatan medis. Kejadiannya 
pun langsung dilaporkan ke Polsek Densel untuk ditindaklanjuti. ''Hingga kini, 
mereka belum sadarkan diri, terutama Wirata,'' ujar salah satu petugas. 

Dijelaskan, Wirata yang tinggal di Jalan Sekar Tunjung, Denpasar mengalami luka 
robek di kepala dan wajahnya lebam akibat pukulan benda tumpul. Sementara Siti 
juga menderita luka yang sama, tetapi tidak separah luka Wirata.

Memadu Kasih

Informasi lain menyatakan kedua korban sebelumnya sedang asyik memadu kasih di 
pantai Mertasari, Sanur. Sambil menikmati deburan ombak dan desiran angin 
pantai, mereka duduk bermesraan menghadap ke selatan. Supaya suasana lebih 
romantis, mereka juga mendengarkan lantunan musik yang ada di HP-nya. Tanpa 
disangka, kedua korban tiba-tiba dipukul oleh dua pria yang tidak dikenal. 
''Pelaku datangnya dari arah utara. Mereka dipukul dari belakang,'' jelas 
petugas tadi kepada wartawan, kemarin.

Berkali-kali mendapat pukulan, membuat kedua korban tak berdaya. Lantas, pelaku 
mengambil HP dan dompet milik korban. Bahkan, pelaku juga membawa kabur sepeda 
motor  milik korban. Tetapi, motor Supra Fit DK 2387 GV berhasil ditemukan. 
''Siangnya, motor korban ditemukan di Jalan Tirta Akasa, Denpasar. Sementara 
dompet dan HP korban lenyap,'' paparnya.

Sementara dari hasil olah TKP yang dilakukan Polsek Densel dan identifikasi 
Poltabes Denpasar, kedua korban diduga sempat melakukan perlawanan. Terbukti, 
di TKP banyak terlihat ceceran darah hingga ke mana-mana. Polisi juga menemukan 
beberapa barang bukti (BB) yang diduga milik korban. Di antaranya sepasang 
sendal, makanan ringan, sarung tangan, mantel, bungkusan rokok dan minuman yang 
mengandung alkohol. Semua temuan itu diamankan di Polsek Densel. ''Batu kapur 
yang berisi bercak darah juga diamankan,'' imbuhnya. (jay


CiKEAS> BBM Naik, Berbagai Dampak akan Muncul

2008-05-06 Terurut Topik Sunny
http://www.balipost.co.id/balipostcetak/2008/5/7/b3.htm

DARI WARUNG GLOBAL
BBM Naik, Berbagai Dampak akan Muncul 



AKHIRNYA harga BBM dipastikan naik, walau belum diketahui kapan realisasinya 
dan dalam kisaran berapa. Naiknya harga BBM ini memang menjadi satu pilihan 
berat bagi pemerintah, apalagi rakyat yang berada di skala menengah ke bawah. 
Akankah kenaikan harga BBM ini memunculkan suatu gejolak di masyarakat, dan 
sudah siapkan pemerintah menghadapi berbagai dampak yang muncul? Demikian 
pendapat dari beberapa kawan yang bergabung di acara Warung Global yang 
disiarkan Radio Global 96,5 FM, Selasa (6/5) kamarin. Berikut rangkuman 
selengkapnya.



Sulu di Denpasar bertanya sejauh mana Indonesia mencerdaskan  rakyatnya dengan 
kenaikan-kenaikan harga BBM dan lain-lain? Ini ibarat daya tawar yang 
sangat-sangat sulit untuk pemerintah, terutama sekarang ini situasi kondisi 
ekonomi untuk masyarakat bahkan menengah ke bawah lebih besar yang jumlahnya 
75%.

Tut De di Tabanan mengatakan ada bebarapa risiko politik, sosial, dan ekonomi 
yang telah diambil paket Bapak Presiden dan wakilnya. Di antaranya bahwa 
kegagalan pemerintahan Kabinet Indonesia Bersatu sudah jelas karena perubahan 
politik negara ini mengarah ke kapitalis bukan lagi berkedaulatan NKRI, baik 
dari politik maupun ekonomi. Ini terbukti kita sudah dijajah lagi oleh 
kapitalis-kapitalis. Berikutnya pemerintah di bidang risiko politik luar biasa 
kendalanya sudah jelas kelihatan sekali bahwa krisis kepercayaan 2009 
diperkirakan besar, mungkin tipis harapan tampil kembali duet ini. Intinya 
pemerintah tidak bisa mengambil altertatif atau jalan lain.

Gede Biasa menilai rupanya kenaikan harga BBM ini menjadi suatu tradisi, 
artinya kita akan selalu berhadapan dengan kanaikan harga BBM. Hal ini harus 
dipikirkan oleh pemimpin-pemimpin yang akan datang minimal bagaimana caranya 
agar minyak mentah itu nantinya bisa diolah sendiri di dalam negeri sehingga 
bisa menekan harga BBM, tidak mengikuti harga dunia. Kalau memang harga BBM 
harus naik, yang paling merasakan dampaknya adalah kelas menengah ke bawah. 
Sementara kelas atas tidak merasakan secara langsung karena penghasilannya 
sudah di atas rata-rata. Dengan situasi sekarang saja golongan menegah ke bawah 
sudah kesulitan untuk mengatur agar bisa berjalan usahanya, baik untuk produksi 
maupun menggaji karyawan. Bisa dibayangkan kalau harga BBM dinaikkan maka 
memicu kenaikan harga bahan pokok dan juga bahan produksi.

Ireng di Bajra menjelaskan kenaikan harga BBM untuk mengatasi gejolak-gejolak 
krisis dan sebagainya bukan rahasia lagi bagi pemerintah kita. Sebagai rakyat 
mempertanyakan, ini merupakan suatu kegagalan dalam kabinet  SBY karena rakyat 
perlu sejahtera.

Suardana di Gubug Tabanan berpendapat bahwa ini adalah kebijakan yang menyentuh 
seluruh masyarakat yang efeknya adalah harga bahan pokok akan naik, 
syukur-syukur gaji tinggi bisa beli. Seharusnya kita punya wakil rakyat di DPR  
ngomong dan pemerintah melakukan koordinasi lebih dulu apakah kebijakan ini 
bisa dilakukan. Kalau sudah mendapat persetujuan dari DPR maka dinaikkan, 
karena ini jalan satu-satunya disebabkan oleh naiknya harga minyak dunia. 
Anggota Dewan harus bisa memberikan penjelasan kepada masyarakat, jangan hanya 
ujung-ujungnya menyalahkan presiden dan wakil presiden serta 
menteri-menterinya. 

Adnyana di Pedungan mempunyai keyakinan pasti harga BBM naik, walaupun 
masyarakat tidak menghendaki. Kalau harus naik diharapkan 1% saja karena harga 
minyak dunia sudah naik, jadi mau tidak mau, senang tidak senang pasti kita 
kena. Dampak tahun 2005 belum bisa kita atasi, sekarang ini menandakan dayan 
pemerintah sudah habis. 

Walek di Glogor menilai terlambat menaikkan harga BBM, seharusnya pada saat 
minyak mentah sudah menembus di level  US$ 65 per barel sudah menaikkan harga. 
Masalahnya sekarang  harga yang di luar, baik bahan bangunan, makanan, sembako 
sudah naik. Kalau sekarang BBM baru dinaikan maka dua kali naiknya. Seandainya 
awal tahun 2008 menaikkan harga BBM mungkin tidak separah sekarang. Saya setuju 
harga BBM dinaikkan, bila perlu dua kali lipat karena pemerintah terlalu banyak 
subsidi sekarang sehingga kini pemerintah berada di ujung kolaps yakni APBN 
digerogoti. Kalau sekarang pemerintah tidak menaikkan harga BBM maka yang 
menjadi presiden 2009 harus ''sakit gigi'' karena menanggung beban dari 
pemerintah sekarang. 

Dharmayoga di Panjer mengucapkan ''selamat menikmati''. Menjadi pemimpin memang 
susah, di satu sisi memang harga minyak dunia naik kita harus mengikuti harga 
pasar. Solusinya korupsi di Indonesia masih merajalela, ini harus diefisienkan, 
juga pembalakan liar karena banyak uangnya.

Gung Pelor di Siangan Gianyar mengharapkan, karena BBM pasti naik, pemerintah 
semestinya maksimalkan kapan akan naik, agar masyarakat bisa ancang-ancang 
karena harga sembako naik. 


CiKEAS> Humanisme Akuntabilitas Pendidikan

2008-05-06 Terurut Topik Sunny
Bangka Pos
Humanisme Akuntabilitas Pendidikan

edisi: Senin, 05 Mei 2008 WIB 

Penulis: Oleh: Wahyudi Himawan (Pegawai Negeri Sipil, Warga Kota Pangkalpinang)
   
  _ 
  ___  
A. Akuntabilitas
Menurut Elliot, akuntabilitas berarti suatu performance yang cocok dan meminta 
pertimbangan/penjelasan orang lain, misalnya seorang guru mengajarkan datang 
dan pulang tepat waktu, frekuensi mengajarnya memenuhi syarat, memakai metode 
yang sesuai, dapat diterima dan memuaskan siswa, dan melakukan penilaian 
menurut aturan yang berlaku.

Perilaku guru tersebut dalam mengajar adalah akuntabel karena cocok dengan 
harapan warga sekolah yang dicerminkan dalam buku pedoman. Namun akuntabel 
dalam mengajar belum tentu akuntabel sebagai seorang pendidik/guru (digugu dan 
ditiru) yang utuh. Untuk menilainya secara utuh perlu pula diperiksa 
pergaulannya di tengah lingkungan masyarakat. Untuk menjadi guru yang akuntabel 
perlu manifestasi 5 bagian yang antara lain :

1. Mengontrol performance; para guru perlu teken kontrak dengan orang-orang 
yang berkepentingan dalam pendidikan.
2. Memiliki kunci pembentuk arah (turn-keying); memiliki kunci pembentuk 
perubahan antaranya ialah biaya dan usaha perfomance yang kontinyu.
3. Adanya unsur pemeriksa; dilakukan oleh masyarakat bebas yang tidak terlibat 
langsung dalam pendidikan tersebut sebagai kontrol.
4. Adanya jaminan pendidikan; perbaikan kualitas guru harus terus-menerus agar 
dapat melaksanakan tugas dengan baik, sehingga dibeli oleh pemakai, pendidikan 
seperti barang yang dipasarkan bebas yang setiap orang tua boleh memilih, 
manawar dan membelinya bila sepakat untuk kepentingan anak-anaknya.
5. Pemberian insentif; sebagai imbalan terhadap jerih payah guru yang 
bergantung kinerja pada yang dibuat dan berlaku merit system.

B. Pandangan Humanisme terhadap Akuntabilitas
Humanisme adalah pandangan yang mengagungkan martabat manusia sebagai individu. 
Bagaimanapun kualitas individu patut dihargai sesuai kemampuan dan potensinya 
masing-masing. Humanisme berbicara tentang kebebasan, pengerahan diri sendiri 
dan mencintai orang-orang.

Akuntabilitas sebagai usaha untuk mengaplikasikan model-model industri dalam 
pendidikan tidak cocok dengan cita-cita humanisme. Akuntabilitas yang dikatakan 
sebagai tindakan buta yang sempit menyakiti proses pendidikan dan tidak 
menghargai individu sebagai manusia. Guru harus berjalan di atas tempat yang 
sudah ditentukan, harus mencetak siswa seperti yang ditentukan pula. 
Benar-benar sebuah proses/mesin industri.
Para siswa bukanlah benda mati yang harus diproduksi seperti yang dikehendaki 
majikan dalam pabrik. Para guru juga bukan kelompok guru yang sangat bergantung 
pada majikan, yang harus taat kepada semua aturan dan perintah majikan. Mereka, 
siswa dan guru merupakan individu-individu yang mempunyai cita-cita, kebebasan, 
kemampuan, kreatifitas sendiri-sendiri. Biarlah mereka berkembang dan menjadi 
diri mereka secara utuh.

Pendidikan tidak perlu membuat hasil yang pasti, yang harus dikerjakan ialah 
membina para siswa agar mereka dapat berfikir, bertindak intelek, merespon 
secara sempurna sinyal yang masuk ke dalam jaringan otak dan syarafnya. 
Akuntabilitas yang dilaksanakan para petugas pendidikan adalah suatu penciptaan 
manusia buruh, sebagai korban mesin, inilah yang menyebabkan timbulnya serikat 
buruh. Pendidikan hendaknya sebuah proses kasih sayang, proses kebebasan, 
pengarahan dan pengerahan diri, dan perkembangan yang wajar.
C. Memanfaatkan Akuntabilitas dalam Pendidikan

Pendekatan akuntabilitas tampaknya berkembang karena pengaruh administrasi 
klasik dan zaman komputer yang keduanya menekankan tindakan yang serba eksak. 
Administrasi klasik meniru kerja mesin di perusahaan-perusahaan yang mencetak 
keuntungan berlimpah para majikan. Mereka berusaha agar para petugas pendidikan 
dapat bekerja eksak seperti mesin. Zaman komputer melahirkan robot-robot yang 
dapat bekerja secara eksak menurut kemauan yang mendesain. Pemikiran 
akuntabilitas tidaklah jauh dari kedua pemikiran di atas. Hanya bedanya mereka 
ikut menentukan kriteria performance yang mereka pakai untuk bekerja.

Sebaliknya kaum humanisme bertolak belakang dengan kemampuan para penganut 
gerakan akuntabilitas. Humanisme menginginkan para siswa berkembang bebas 
menurut bakat, cita-cita, dan kemauannya sendiri-sendiri. Begitu pula kepada 
para petugas pendidikan diberi kesempatan merealisasikan cita-cita dan 
kreatifitasnya dalam mewujudkan tujuan pendidikan yang bebas tersebut. Para 
manajer pendidikan hanya menyediakan fasilitas agar proses pembimbingan bebas 
terhadap perkembangan bebas dapat terealisasi.
Menghargai individu adalah suatu kewajiban. Namun pandangan humanisme sangat 
sulit dioperasikan, bila program pendidikan tidak operasional dan bila 
performance pendidikan tidak diberi rambu-rambu, maka dapat mengarah pada 
kekacauan.

Kedua pandangan itu, humanisme dan akuntabilitas dapat dima

CiKEAS> Ari Soemarno: Transforming Pertamina is not easy'

2008-05-06 Terurut Topik Sunny
Refleksi: Memang, kalau negara dikuasai tukang copet dan bandit adalah sulit  
untuk mentransformasikan Pertamina menjadi perusahaan negara  bermutu untuk 
kepentingan kehidupan rakyat. 

http://new.asiaviews.org/?content=634ft600014545e&features=20080228094401

AsiaViews, Edition: 05/V/Feb/2008
   
Ari Soemarno: 
'Transforming Pertamina is not easy' 
   

   

  TEMPO/RAMDANI 
   

 
MEDIA reports about a management reshuffle in Pertamina, just makes 
Ari Hernanto Soemarno, 60, laugh out loud. Having worked three decades at the 
state-owned oil company, he knows well how the system works. He is also aware 
that the board of directors are unlikely to change their mind so easily about 
the top job that is being contested by so many people. 

That is probably why Ari Soemarno, Pertamina's current Chief 
Executive Officer, is not worried, even though signs of possible changes had 
been heard two weeks ago from no less than State-Owned Enterprises Minister, 
Sofyan Djalil himself. In fact, Sofyan let it be known that the list of 
candidates for the job of Pertamina's new directors would be discussed at an 
evaluation meeting chaired by President Yudhoyono at the end of February.

Ari's job is one of those at stake. One reason could be his failure 
to reach the production target, or the Pertamina shareholders who questioned 
the company's policy of importing high octane mogas component (HOMC) which 
ended up costing 800 percent more than its original price. 

When he replaced Widya Purnama in March 2006, Ari was seen as a 
confidante of Mines & Energy Minister Purnomo Yusgiantoro. He was the one who 
paved the way for ExxonMobil to be the oil and gas operator of Cepu Block in 
Central Java and he settled the difficult problem of Karaha Bodas. He achieved 
that in just a week, when he was still the CEO of Petral, a Pertamina 
subsidiary with offices in Singapore and Hong Kong. 

He started out as a technician, working at the Badak LNG plants in 
Bontang, East Kalimantan. It was a slow 16-year career climb for Ari, oldest 
son of former Bank Indonesia Governor Soemarno, before he actually got 
promoted, as a special staff of Pertamina's downstream director. Two years 
later, he was made CEO of Petral and in 2004 he was made Pertamina's director 
of marketing, which led him to his current job. "My commitment ever since my 
appointment is to change and transform Pertamina, into a more transparent and 
clean company," he said. 

Taking some time off from his busy schedule, last Tuesday Ari 
visited the Tempo office, to discuss a number of issues on Pertamina, including 
his own case. Excerpts of the dialog:

Why did Pertamina import HOMC at 800 percent more than the original 
price?

  It was calculated to make it more economical and efficient. It 
seemed better to import HOMC than the 88 octane processed oil. There are two 
types of premium mixture components at the processing plant: HOMC and LOMC (low 
octane mogas component). The price of HOMC itself is far cheaper than processed 
premium oil. And by coincidence, we produce a lot of LOMC. So we had two 
options: to buy HOMC to be mixed with processed premium 88 oil or buy processed 
premium and we export our LOMC. After we evaluated our choices, we decided it 
was best to import HOMC.


  But that led to a misunderstanding with the commissioners. 

  We regretted that they didn't ask for clarification before they 
put the pressure on us. Many people don't understand the problem, but they are 
not to blame. In Indonesia, only Pertamina has been in the oil business. 
Unfortunately, because of this monopoly, we are always under suspicion.

  Why can't we develop the proper technology so that importing HOMC 
can be reduced? 

  That isn't possible. HOMC is used to boost the octane level, and 
using an octane booster is not yet permitted by the Environment Department 
because it contains heavy metallic elements, besides other cancer-causing 
carcinogens. So the best option was to go with HOMC. 

  What is the actual capacity of Pertamina's processing facilit

  Our processing plants lag far behind those of Singapore. The only 
competitive one is Balongan, and that's because it is designed to process crude 
oil and distill it to become ready-to-use fuel. Cilacap and Balikpapan, for 
example, need to be modified because they are too old. They produce a lot of 
residues as a result of secondary processing.

  Why not construct new facilities? Wouldn't this be more 
profitable?

  In fact, it would be more economical to repair what we have. That 
is why we want to modify the processing plants at Cilacap and Balikpapan. I am 
convinced that if we upgr

Re: CiKEAS> Mohon maaf kepada pdskorea1004 at yahoo.com

2008-05-06 Terurut Topik DjayaWikarta
Maaf mBak, sepertinya salah alamat.

Saya tidak pernah menuliskan apapun untuk CIKEAS Group.
Dan juga rasanya baru kali ini saya mendapat posting dari cikeas..

Btw, nama CIKEAS kok rasanya saya pernah dengar.
Apa ini nama daerah atau lembur sekitar PAngalengan atau Ciwidey ?



--- Deby Sartika <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Berkenaan dengan message anda, berjudul "Jangan nongkrong melulu, 
> marilah kita mendaftarkan diri .."
> 
> Untuk menjaga independenitas milis yang kita cintai ini, dengan sangat 
> terpaksa kami harus merubah status email pengiriman keanggotaan anda.
> 
> Saya dan kita semua harus tetap menjaga jangan sampai milis ini 
> menjadi media propaganda Partai Politik manapun
> 
> Demikian agar maklum,
> 
> 
> Salam Kebebasan dari Barat sampai ke Timur
> 
> One of Moderator 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> _
> 
> www.kpk.go.id ||| [EMAIL PROTECTED] 
> _
> 
> Jl. H.R. Rasuna Said Kav C-1, Jakarta 12920, 
> Telp. 62-21 25578311, Faks. 62-21 52892441
> 
> (^_^) ~ Apa kata DUNIA dengan koruptor berJamaah di Indonesia ~ (^_^)
> 
> 
> 
> 
> 
> Yahoo! Groups Links
> 
> 
> 
> 


--- Just another ordinary people 

--http://djayawikarta.wordpress.com--


  

Be a better friend, newshound, and 
know-it-all with Yahoo! Mobile.  Try it now.  
http://mobile.yahoo.com/;_ylt=Ahu06i62sR8HDtDypao8Wcj9tAcJ


CiKEAS> RI Ancam Hengkang dari OPEC

2008-05-06 Terurut Topik Sunny
Refleksi: Produksi minyak menurun menyebabkan Indonesia hengkang dari OPEC? 
Ataukah karena keuntungnya berhubungan dengan naiknya harga minyak mau disikat 
oleh penguasa negara? Pertama kali waktu krisis minyak pada tahun tahun 
1970-an, ketika itu perusahaan-perusahaan minyak di dunia mengeruk keuntungan 
berlipat ganda; Pertamina rugi busar-besar US$ 10,-- milyar. Sekarang Harga 
minyak melonjak ke langit, produksi minyak di Indonesia menurun dan mau keluar 
OPEC. Kalau produksi minyak diketahui menurun kenapa beberapa waktu silam SBY 
teken kontrak dengan Iran sebesar US$ 4,-- milyar untuk membangun penyulingan 
minyak di Indonesia? Untuk menyuling miyak dari Iran?


Bangka Pos

RI Ancam Hengkang dari OPEC

Selasa, 06 Mei 2008 17:17:58 WIB 


JAKARTA, SELASA-Keterlibatan Indonesia dalam organisasi negaranegara pengekspor 
minyak atau OPEC mulai dipertimbangkan setelah produksi minyak Indonesia terus 
menurun, hingga di bawah satu juta barel per hari. Presiden Susilo Bambang 
Yudhoyono dengan lantang menggagas, posisi Indonesia dalam OPEC bisa saja 
keluar dengan kondisi produksi minyak tersebut.

"Dalam ratas kita memikirkan apakah kita masih tetap berada di OPEC atau 
sementara kita mengundurkan diri saja diluar itu, sambil kita meningkatkan 
produksi dalam negeri kita sehingga pantas kita berada dalam organisasi OPEC," 
kata Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat membuka Musyawarah Perencanaan 
Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) di Jakarta, Selasa (6/5).

Menurut Kepala Negara, alasan pemerintah Indonesia untuk hengkang dari OPEC 
lantaran saat ini Indonesia bukan lagi negara pengekpor minyak murni. Indonesia 
sekarang justru menjadi negara pengimpor minyak. "Produksi kita sekarang kurang 
sedikit dari satu juta dolar per hari karena susmur sudah menjadi tua. Padahal 
kita mengkonsumsi bahan bakar minyak yang tidak sedikit," ujarnya.

Mantan Menko Polkam era pemerintahan Megawati Soekarnoputri ini menambahkan, 
posisi Indonesia dalam OPEC berubah bila produksi minyak Indonesia membengkak 
dengan pesat.

"Kita akan memproduksi minyak yang pantas. Dan peningkatan produksi masih 
berlangsung 1-3 tahun ke depan," paparnya.

Masih dalam kesempatan yang sama, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) 
Purnomo Yusgiantoro mengakui perihal rencananya pengunduran diri Indonesia di 
OPEC. "Sekarang sedang kita kaji untuk kemungkinan itu karena Indonesia 
sekarang, sudah tidak lagi menjadi negara produsen minyak," pungkasnya.

Purnomo yang juga mantan Sekjen OPEC beberapa waktu lalu, enggan membeberkan 
konsekuensi apa yang diterima Indonesia ketika menyatakan diri lepas dari OPEC.

"Ini baru kemarin, fresh from the oven. Jadi kita akan kaji lagi secara cermat 
nanti implikasinya," tandasnya seraya menegaskan, kemungkinan mundur dari OPEC 
tidak terjadi pada tahun 2008. "Tahun ini kita kan sudah bayar iuran 
keanggotaan," sergahnya.

Pengamat perminyakan, Dr Kurtubi mengatakan dalam delapan tahun terakhir volume 
produksi minyak Indonesia terus berkurang. Posisi tahun ini, produksi anjlok 
menjadi 927 ribu barel per hari, dari tahun 2000 ratarata 1,5 juta barel per 
hari. Terjadi penurunan produksi 573 ribu barel dalam sewindu. Saat ini, volume 
impor minyak mentah kita mencapai 400 ribu barel per hari.

Penurunan volume pdoruksi karena tidak ada penemuan cadangan baru dalam delapan 
tahun terakhir. Tidak ada investasi, dan tidak ada pengeboran baru. Kita hanya 
memngandalkanlapangan tua. Peningkatan produksi lewat lapangan baru, seperti 
Blok cepu, November 2008 dengan produksi 20 ribu per hari. Ini tidak memberi 
arti yang cukup. (Persda Network/ade/amb) 

CiKEAS> Sebagian Orang Papua Anggap Pepera Tak Benar

2008-05-06 Terurut Topik Sunny
http://www.cenderawasihpos.com/detail.php?id=14294

06 Mei 2008 06:15:13



Sebagian Orang Papua Anggap Pepera Tak Benar

Paskalis Dukung Rencana Pembentukan Tim Pelurusan Sejarah 




JAYAPURA- Rencana Pemprov Papua untuk membentuk tim dalam rangka menyusun buku 
tentang pelurusan sejarah Papua, rupanya disambut positif DPRP. Alasannya 
karena sebagian orang asli Papua menganggap Pepera (Penentuan Pendapat Rakyat) 
1969 itu tidak benar. 


"Itu bagus dan sangat positif dalam rangka memberikan penjelasan yang benar 
tentang sejarah kembalinya Papua ke pangkuan Negara Kesatuan Republik Indonesia 
(NKRI) kepada generasi muda Papua," kata Wakil Ketua II DPR Papua Paskalis 
Kossy, S.Pd kepada Cenderawasih Pos kemarin. Ia menilai rencana Pemprov 
tersebut harus didukung, karena kenyataan selama ini sejarah kembalinya Papua 
ke pangkuan NKRI masih simpang siur karena tidak adanya pemahaman dari 
masyarakat, khususnya kalangan pemuda Papua tentang hal itu. Bahkan yang lebih 
ironis lagi segelintir orang Papua memanfaatkan hal itu untuk 
kepentingan politik tertentu. "Selama ini karena orang Papua hanya mendengar 
sepihak, maka sering dimanfaatkan segelintir orang Papua juga yang punya 
kepentingan lalu memanipulasi bahwa Pepera 1969 itu tidak benar, tetapi 
sebenarnya mereka juga tidak tahu pelaksanaan Pepera itu seperti apa. Dan itu 
yang terjadi sekarang ini," katanya serius. 


Sebab itu, Kossy sangat mendukung pembentukan tim sejarah Papua itu dengan 
melibatkan para pelaku sejarah, baik yang asli Papua maupun non Papua yang 
dulunya terlibat dalam Pepera. Selain itu, tim itu juga harus mengikutsertakan 
para teknokrat, ilmuwan baik dari Uncen Jayapura, UGM Jogyakarta, UI di Jakarta 
dan sejumlah Perguruan Tinggi lainnya di Indonesia. "Jadi semua pendapat harus 
didengarkan di sini, dan pelaku sejarah itu bisa orang Papua asli atau non 
Papua," ujarnya.


Lanjutnya, kalaupun nanti akan lahir berbagai pendapat, maka pendapat yang ada 
itu harus dikonfrontir sehingga akan melahirkan suatu rumusan yang dapat 
dipahami dan dijadikan bahan atau bagian dari kurikulum di sekolah - sekolah di 
Papua. Untuk itu, nanti dalam pelurusan sejarah ini, arahnya harus ke fakta 
yang benar bahwa tahun 1969 itu Papua telah menyatakan kembali ke pangkuan 
NKRI. "Jadi soal benar atau tidak, itu harus diluruskan sebab sebagian orang 
asli Papua menganggap bahwa Pepera itu tidak benar, tetapi yang kita semua tahu 
bahwa kondisi ketika itu fakta menunjukkan sejumlah tokoh Papua ketika itu 
menyatakan bergabung dengan NKRI. Hal inilah yang harus dijadikan acuan," 
terangnya.(ta)



CiKEAS> Nuansa:Cerita Negeriku

2008-05-06 Terurut Topik Sunny
http://www.lampungpost.com/cetak/berita.php?id=2008050602221740

  Selasa, 6 Mei 2008 
 

 
 
 
 

Nuansa:Cerita Negeriku
 

  BAPAK-BAPAK, ibu-ibu, kakak-kakak, saudara-saudaraku sekalian: Kalaulah 
Anda dari Jawa hendak ke Palembang, Pekanbaru, Padang, Medan, atau barangkali 
ke Banda Aceh, istirahatlah di kotaku barang sebentar. Aku berkenan sekali 
andai bapak-bapak, ibu-ibu, kakak-kakak, dan saudaraku yang hendak menyeberang 
ke Sumatera sejenak melepas lelah di kotaku.

  Bapak-bapak, ibu-ibu, kakak-kakak, dan saudaraku sekalian yang dari 
Sumatera hendak ke Pulau Jawa juga begitu. Sepenuh hati kukatakan, singgahlah 
ke kotaku.

  Aku tidak hendak berpura-pura apalagi berkata bohong. Tidak bapak-bapak. 
Aku menyampaikan kabar sebenarnya tentang kotaku yang ramah. Ini kota. Banyak 
juga yang bilang ini kampung. Ada juga yang mengatakan ini persinggahan karena 
tempat tinggalku memang ada di perlintasan. Ya, wajar saja kalau ada yang 
bilang persinggahan.

  Begini bapak-bapak, ibu-ibu, kakak-kakak, dan saudaraku sekalian. Aku 
hendak cerita. Ya sedikit-sedikit saja. Syukur-syukur kalian mau dengar. Kalau 
tidak, ya tidak apa-apa. Aku tidak bisa memaksa karena aku sekadar berbuka hati.

  Tapi, apa iya kalian tega membiarkan aku bercerita sendiri tanpa 
pendengar? Bagaimana nanti nasibku? Aku sehari-hari bekerja sebagai pencerita. 
Apa kata orang kalau pencerita bercerita tanpa pendengar. Nah nah 
nah...bahayalah aku nanti?!

  Begini ceritanya: Kotaku ini sudah lama berdiri. Lama sekali. Iya, aku 
tidak bohong. Aku berkata benar. Nian, kalau kata tetanggaku dari Palembang.

  Banyak yang bilang, kotaku ini strategis karena berada di ujung selatan 
lintasan menuju Pulau Jawa. Di ujung Sumatera. Sampai-sampai ada yang menjuluki 
kotaku ini Negeri Emas di Ujung Sumatera.

  Wwww!!! Banggalah hati karena kotaku punya sebutan begitu agung. 
Sekarang coba pikir, siapa yang tidak bangga dengan kotaku yang begitu harum? 
Begitu damai? Mestikah aku mengaku waras jika buktinya aku tidak bangga? Iya 
kan?! Alamnya subur, pemandangannya bagus, rakyatnya rukun. Ya, kayak di lagu 
Koes Plus itulah...tongkat, kayu, dan batu jadi tanaman. Bagaimana, mantap kan 
kotaku?! Tanah leluhurku ini.

  Ada kabar lagi tentang negeriku yang kini punya bangunan megah. Bukan 
hanya megah, letaknya juga strategis di bibir selatan Sumatera. Tepatnya di 
sisi barat Pelabuhan Bakauheni--duuuh...bukan cuma saudaraku di Sumatera Barat 
yang bangga dengan Telukbayur, juga bukan hanya saudaraku di Sumatera Utara 
yang bisa senyum dengan Belawan. Aku juga bisalah bangga dengan Bakauheni.

  Nah, belum lama ini, bapak-bapak, bangunan di ujung selatan Sumatera itu 
diresmikan. Wah, mantap pokoknya. Jadi kalau bapak-bapak atau saudara-saudara 
ke negeriku bisa ada yang diingat. Begitulah aku berharap. Ada sinar laser 
kalau malam hari. Ada informasi tentang beragam kekayaan negeriku. Pokoknya 
banyaklah yang ada di bangunan itu.

  Nah, aku tidak tahu kalau ternyata bapak-bapak atau saudara-saudaraku 
sekalian nanti tidak juga hendak mampir ke negeriku. Ke kotaku. Apalah namanya 
kalau bukan--maaf ya, pak--keterlaluan. Aku kan sudah mengabari jauh hari 
bahkan sering-sering. Aku juga sudah membuka diri, mengundang bapak-bapak dan 
saudara-saudaraku sekalian sejenak melepas lelah di negeriku.

  Lalu...? Sekali lagi, tentu saya tidak berhak lebih dari itu apalagi 
sampai memaksa bapak-bapak dan saudara-saudaraku sekalian mampir di negeriku. 
Aku kan hanya berbuka hati. Aku ini ingin mengenalkan kotaku pada bapak-bapak 
dan saudara sekalian. Itu saja.

  Ya, tapi apakah bapak-bapak tega begitu saja lewat tanpa sejenak pun 
berbaring di tanah leluhurku. Marilah. Bukankah aku telah sering-sering 
mengundang? n RACHMAT SUDIRMAN
 
<>

CiKEAS> Cari Gubernur, Pilih Tukang Cukur!

2008-05-06 Terurut Topik Sunny
http://www.lampungpost.com/buras.php?id=2008050601323416

  Selasa, 6 Mei 2008 
 
  BURAS
 
 
 
 
Cari Gubernur, Pilih Tukang Cukur! 

   
  H.Bambang Eka Wijaya:

  "KALAU ibuku, cari gubernur, pilihlah dia si tukang cukur!" Umar 
berdendang sambil baca koran.

  "Kesurupan apa, mak jegagik nyeplos mencari gubernur pilih tukang cukur?" 
potong Amir.

  "Karena itu yang tiba-tiba muncul di benakku usai membaca hasil polling 
Lampost dan Laboratorium Otda FISIP Unila tentang calon gubernur Lampung!" 
jawab Umar. "Orang masih cari gubernur dari latar belakang aliran politik 
partai pengusungnya! Aliran agamais 27%, sosialis 25%, nasionalis 24,5%, 
sisanya belum tahu! Padahal memilih pemimpin dengan kewenangan besar seperti 
gubernur, rakyat seperti menyerahkan kepalanya ke tukang cukur, pasrah total 
karena dengan mudah bisa disembelih atau dicederai dengan pisau cukurnya yang 
tajam! Juga, cukuran yang acak-acakan!"

  "Apalagi, setajam-tajam pisau tukang cukur lebih tajam mata pisau 
kekuasaan!" timpal Amir. "Pisau tukang cukur kalau salah guna hanya mencederai 
satu orang, mata pisau kekuasaan bisa merasuk lebih dalam, mencederai hati 
jutaan orang!"

  "Maka itu, memilih tukang cukur sudah teruji dan terjamin tidak pernah 
mencederai pelanggan yang memilihnya, juga telah terbukti selalu membuat 
penampilan rambut pelanggan jadi lebih baik!" tegas Umar. "Untuk itu, mencari 
gubernur juga seperti menyerahkan kepala pada tukang cukur, jangan spekulasi 
atas nasib kepala sendiri untuk dicederai karena mata pisau kekuasaan lebih 
tajam dari pisau cukur! Salah pilih terkapar tak bisa berbuat apa-apa selama 
lima tahun, sampai pilgub berikutnya!"

  "Lalu, dari ketiga aliran politik itu mana yang lebih cocok sebagai 
tukang cukur?" kejar Amir.

  "Terbaik kalau ketiga dimensi itu bisa menjadi kesatuan--segitiga sama 
sisi!" jawab Umar. "Pada aliran agamais, bisa berharap pemimpin berakhlak 
mulia, egaliter memandang semua sama di depan Tuhan dengan derajat kemuliaan 
ditentukan amal perbuatannya, berorientasi amar makruf nahi mungkar, KKN tidak 
terlalu aji mumpung! Aliran sosialis kuat orientasinya pada kepentingan rakyat 
sehingga kekuasaan tidak hanya dijadikan kesempatan untuk bancakan elite dan 
kroninya semata! Aliran nasionalis diperlukan Lampung yang mesyarakatnya 
heterogen agar penguasa tidak justru mendorong jorjoran primordialisme dan 
sektarianisme, menyebabkan fragmentasi sosial terus makin tajam dan rawan 
konflik!"

  "Cuma calon yang diusung partai ramai-ramai bisa memenuhi ketiga diemensi 
itu!" timpal Amir. "Sedang kalau cuma satu atau dua partai, bisa kekurangan 
intonasi di salah satu sisinya!"

  "Dalam prektek, aliran partai itu cuma sebagai kotak-kotak dengan 
warna-warni khasnya! Isi sesungguhnya lebih ditentukan tokoh calon yang 
diusung!" tegas Umar. "Bisa saja kotak partainya cuma satu warna, atau malah 
tanpa warna seperti pada calon perseorangan, tapi jika kapasitas tokoh yang 
diusung mumpuni dalam mengimplementasikan ketiga dimensinya, bisa diharapkan ia 
menjadi tukang cukur yang baik--tidak perlu ragu menyerahkan kepalamu ditangani 
mata pisau kekuasaan yang aduhai tajam itu!" 
 
<><>

CiKEAS> KPK Takut Hadapi Janda Tua

2008-05-06 Terurut Topik Sunny
Refleksi: Rahasia penting bagi yang akan mau korupsi atau yang sedang korupsi, 
yaitu jangan berdekat-dekatan dengan  wanita muda nan cantik lagi sexy, tetapi 
bermelekat-melekatlah dengan janda tua. Dijamin keselamatan Anda serta harta 
curian dari gerbakan KPK. Alasannya ialah karena KPK takut  kepada janda tua. 
Inyaalloh dengan perlindungan janda tua para koruptor luput dari kebengisan 
KPK.  

http://www.detiknews.com/indexfr.php?url=http://www.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2008/bulan/05/tgl/06/time/203726/idnews/935058/idkanal/10

 06/05/2008 20:37 WIB 

KPK Takut Hadapi Janda Tua 
Arry Anggadha - detikcom

 Jakarta - Janda tua adalah sosok yang ditakuti KPK. Ya, KPK mengaku takut 
menghadapi janda tua dalam mengalih fungsi aset negara yang telah dimiliki 
masyarakat. 
 
"Kalau pejabat dan pengusaha akan kita lakukan dengan tindakan hukum. Tapi yang 
jadi persoalan kalau itu (aset) ada di tangan janda tua dan pegawai kecil, itu 
ada ribuan kan," kata Wakil Ketua KPK Bidang Pencegahan Haryono Umar di Gedung 
KPK, Jl HR Rasuna Said, Jakarta, Selasa (6/5/2008). 
 
Menurutnya, penyelesaian alih aset negara itu harus diselesaikan secara 
nasional. Sebab, rumah negara itu kini sudah banyak dihuni masyarakat. 
 
"Sulit kalau diselesaikan sendiri-sendiri," ujarnya.  
 
Ditambahkan Haryono, KPK tidak segan mengambil tindakan hukum dan represif 
kepada siapa pun yang masih menguasai aset negara secara pribadi. 
 
"Kita harus mencari jalan supaya ada rasa keadilan," pungkasnya. ( ary / nvt ) 





CiKEAS> KPK Kumpulkan 10 Departemen Bahas Aset Negara

2008-05-06 Terurut Topik Sunny
http://www.detiknews.com/indexfr.php?url=http://www.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2008/bulan/05/tgl/06/time/184820/idnews/935026/idkanal/10

 
06/05/2008 18:48 WIB 


KPK Kumpulkan 10 Departemen Bahas Aset Negara
Arry Anggadha - detikcom

   Jakarta - 10 Departemen dikumpulkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). 
Dalam pertemuan itu dibahas kepemilikan aset yang sudah berubah pemilik dan 
menjadi persengketaan. 
   
  "Kami mengundang mereka. Bagaimana mengelola aset negara, karena banyak yang 
bermasalah," kata Wakil Ketua KPK bidang Pencegahan Haryono Umar di Gedung KPK, 
Jl HR Rasuna Said, Jakarta, Selasa (6/5/2008). 
   
  Departemen yang hadir antara lain Departemen Keuangan yang diwakili Sekjen 
Depkeu Mulya Nasution, hadir pula Sekjen ESDM Warjono Karno, Sekjen Dep 
Pekerjaan Umum Wijanarko, Irjen Depag M Suparta, Irjen Depsos Maman Supriatna, 
dan Plt Sekjen Depdagri Seman Widjoyo. 
   
  Haryono menjelaskan, saat ini banyak sekali aset yang sudah beralih fungsi. 
"Apakah itu digunakan instansi lain maupun masyarakat," jelasnya. 
   
  Dalam kesempatan itu, Sekjen Depkeu Mulya Nasution mengatakan, saat ini 
pemerintah tengah berupaya agar aset yang beredar dapat disahkan menjadi barang 
milik negara. "Nantinya, kita berupaya bagaimana aset yang kita miliki 
benar-benar kita kuasai dan kita manfaatkan," jelasnya. 
   
  Menurutnya, saat ini aset negara memiliki nilai hingga Rp 1.200 triliun. 
"Kita sedang menginventarisir aset-aset yang berjumlah mencapai Rp 1.200 
triliun itu," ujar Mulya. 
   
  Sekjen ESDM Warjono Karno memaparkan, saat ini Kementerian ESDM memiliki 
permasalahan dalam mengelola asetnya yang berada di Bandung. "Alhamdulillah 
sudah kita tangani dan saat ini sedang dalam tahap sertifikasi aset," ujarnya. 
   
  Sementara dari Depsos, diakui Irjen Depsos Maman Supriatna, saat ini tengah 
berupaya mengambil lagi 4 asetnya yang tengah berada dalam sengketa."Di Karang 
Anyar seluas 17 hektar yang dimiliki masyarakat, di Pulogadung seluas 700 m2, 
di Cimbeluit (1.900 m2), dan di Cawang (7.900 m2)," bebernya. 
   
  Irjen Depag M Suparta mengaku telah menarik 22 asetnya dan disertifikasi 
menjadi milik Depag. "Sekarang tinggal lahan di Jalan Gatot Subroto, Jakarta 
seluas 10 ribu m2," ujarnya. 
   
  KPK mengaku gembira atas antusiasme dari pihak penyelenggara ini. "Dan ini 
juga disambut gembira dari teman-teman," tutur Haryono sembari menunjuk 6 
rekannya yang mengikuti konferensi pers. ( ary / 


CiKEAS> Police studying possibility terrorist attack in C Maluku

2008-05-06 Terurut Topik Sunny
Reflection: As in the past,  without the sponsor of government or military and 
police the terrorist can not attack!

http://www.antara.co.id/en/arc/2008/5/6/police-studying-possibility-terrorist-attack-in-c-maluku/

05/06/08 21:08

Police studying possibility terrorist attack in C Maluku


Ambon, Maluku (ANTARA News) - Police are still studying the possibility that a 
terrorist network was involved in last Friday`s attack on Horale village by 
people of neighboring Saleman village, Central Maluku District, a spokesman 
said. 

Four people were killed and tens of houses and public and social facilities 
were burnt during the incident, Maluku Police`s chief information officer 
Adjunct Senior Commissioner J. Huwae said on Tuesday.

"Based on the results of direct observations at the location of the clash , 
police are now studying such a possibility," he said.

Maluku Police Chief Brig Gen Mohammad Guntur Ariyadi on Monday visited the 
location. 

Huwae further said judging by the conditions st the location and based on 
exhibits collected, the attack was carried out in a systematic way and by 
trained people.

He added the results of the preliminary investigation would be made public on 
May 7.

Police had so far questioned 27 people over the incident and seven of them had 
been named suspects in the case, he added.

People in the two villages also fought each other in a border dispute in 2006, 
Huwae said.
(*)


CiKEAS> Peserta Musrenbangnas Dilarang Tidur Saat Presiden Pidato

2008-05-06 Terurut Topik Sunny
Refleksi: Sebagai doktor ilmu ekonomi tentunya presiden tahu bahwa kalau 
pemberi kuliah atau yang berpidato suaranya  tidak menarik, apalagi monoton dan 
cara membawakan tema yang dikemukakan tidak menarik maka pasti mahasiswa atau 
para pendengar akan seperti dihipnos untuk tertidur. Jadi ninabobolah.

Selain itu juga bukankah para petinggi NKRI mempunyai prinsip 5 D  yaitu 
"Datang, Duduk, Diam, Dengar, Duit".  Jadi dengar atau tidak, mengerti atau 
tidak apa yang dipidatokan, sekalipun ngantuk-ngatuk, pada pokoknya duit masuk 
kantong.

http://www.antara.co.id:80/arc/2008/5/6/peserta-musrenbangnas-dilarang-tidur-saat-presiden-pidato/

06/05/08 12:28

Peserta Musrenbangnas Dilarang Tidur Saat Presiden Pidato


Jakarta (ANTARA News) - Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) 
menumumkan kepada kepada semua peserta Musyawarah Rencana Pembangunan Nasional 
(Musrenbangnas) 2008 agar jangan tidur saat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono 
menyampaikan pidato, agar peristiwa serupa yang terjadi di Lembaga Ketahanan 
Nasional (Lemhanas) pada awal April 2008 tak terjadi lagi.

Pada dua layar lebar yang dipasang di sisi kiri dan kanan panggung di Ruang 
Birawa, Hotel Bidakara, Jakarta, Selasa, tertulis pengumuman "Selama arahan 
Presiden, para peserta dan undangan harap tidak tidur, tidak mengobrol, dan 
tidak mengaktifkan `handphone`."

Pada acara di Lemhanas awal April 2008, Presiden Yudhoyono sempat marah dan 
menegur seorang peserta yang merupakan kepala daerah yang tertidur saat 
Yudhoyono berpidato di podium.

Presiden bahkan sempat meminta agar kepala daerah yang tertidur saat ia 
berpidato tidak usah diluluskan dari pelatihan di Lemhanas, mengingat tabiatnya 
yang tidak bisa diteladani selaku pejabat negara.

Serupa dengan acara pelatihan di Lemhanas, maka pada acara Musrenbangnas yang 
diselenggarakan Bappenas juga diikuti oleh para kepala daerah, yaitu gubernur, 
bupati dan walikota dari seluruh Indonesia.

Peringatan itu ditayangkan satu jam sebelum dimulainya acara pada pukul 10.00 
WIB.

Namun saat ini, Meneg PPN /Kepala Bappenas, Paskah Suzetta, berpidato 
menyampaikan laporannya, ternyata sudah ada beberapa peserta yang menunduk 
memejamkan mata. (*)

COPYRIGHT © 2008


CiKEAS> TNI Ikuti Latihan Bersama Armada Ketujuh AS

2008-05-06 Terurut Topik Sunny
http://www.antara.co.id/arc/2008/5/6/tni-ikuti-latihan-bersama-armada-ketujuh-as/

06/05/08 20:36

TNI Ikuti Latihan Bersama Armada Ketujuh AS


Jakarta (ANTARA News) - Tentara Nasional Indonesia (TNI) untuk pertama kali 
ikut serta dalam latihan bersama Armada Ketujuh Amerika Serikat (AS) dengan 
Thailand pada 6-22 Mei 2008.

Dalam kegiatan dengan sandi "Cobra Gold" itu, TNI mengirimkan sekitar 80 orang 
personel yang akan dilibatkan baik dalam geladi pos komando (command post 
exercise/CPX) dan geladi lapang (field training exercise/FTX), kata Kepala 
Dinas Penerangan Umum Mabes TNI Kolonel CAJ Ahmad Yani Basuki di Jakarta, 
Selasa.

Kepada ANTARA News, ia mengatakan, semula "Cobra Gold" merupakan salah satu 
latihan militer bersama Armada Ketujuh AS dengan Thailand.

"Namun, kini latihan bersama itu berkembang menjadi latihan militer bersama 
antara Armada Ketujuh AS dengan Thailand yang dapat melibatkan negara lain di 
Asia Tenggara, serta satu perwakilan negara yang tergabung dalam multinational 
planner of augmentation team (MPAT)," katanya.

Latihan yang didanai Komando Pasukan AS di Asia Pasifik (US Pacific Command/US 
PACOM) itu, dibuka langsung oleh Panglima Angkatan Bersenjata Thailand dan 
dihadiri Panglima TNI Jenderal TNI Djoko Santoso.

Geladi Posko akan dilaksanakan pada 6-22 Mei 2008 di Korat, Thailand dan Geladi 
Lapang 9-20 Mei 2008 Samesan dan Utapao, Thailand dan EGCP 15 April hingga 15 
Mei 2008 di Shuratani.

Selain Indonesia dalam latihan itu, sejumlah negara seperti Singapura, Jepang 
juga ikut dalam kegiatan itu.

Armada ketujuh dibentuk pada 15 Maret 1943 dengan wilayah operasi meliputi 
lautan wilayah Pasifik Barat, Samudra Hindia, dan Teluk Arab atau sekitar 
11.000 mil dari Pantai Barat AS.

Dari markasnya di Yokosuka, Jepang, Armada Ketujuh rutin berlayar menjaga 
kepentingan AS yang mencapai 52 juta mil persegi membentang dari "International 
Date Line" hingga Pantai Timur Afrika serta dari Kuril Island di sebelah utara 
hingga Antartika di belahan selatan.

Komanda Armada Ketujuh memiliki tiga kewenangan utama yakni sebagai komandan 
Gabungan Gugus Tugas penanganan bencana alam maupun operasi militer seperti 
yang dilakukan saat terjadi tsunami di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD).

Kedua, sebagai komandan operasi angkatan laut di wilayah kekuasaannya yang 
merupakan tugas sehari-hari Komando Armada Ketujuh. Selain itu, Komandan Armada 
Ketujuh juga berwenang sebagai komandan pertahanan.

CiKEAS> Mohon maaf kepada pdskorea1004 at yahoo.com

2008-05-06 Terurut Topik Deby Sartika
Berkenaan dengan message anda, berjudul "Jangan nongkrong melulu, 
marilah kita mendaftarkan diri .."

Untuk menjaga independenitas milis yang kita cintai ini, dengan sangat 
terpaksa kami harus merubah status email pengiriman keanggotaan anda.

Saya dan kita semua harus tetap menjaga jangan sampai milis ini 
menjadi media propaganda Partai Politik manapun

Demikian agar maklum,


Salam Kebebasan dari Barat sampai ke Timur

One of Moderator 







CiKEAS> Don't be so serious ok ? trus jgn ampe harakiri ya :-)

2008-05-06 Terurut Topik vonny vitawati
prolog : hati ini kecewa .. ketika my hero ga
seperti yg ku harapkan ... maka terlahirlah rangkaian
kata2 dibawah ini ...n ternyata juga my hero is ..
lelaki penebar pesona hikz .. hikzz ... hikzzz .. u
make me sick euy ...
tp ... bacanya jgn terlalu serius ya .. nti ... jd
ikutan berurai airmata ... hehhehehehe .. easy aja ok
? that's life .. so I try to face it 

this :
A Painting is a better world of reality and that's why
it looks more beautiful than it has to be ... the
truth is made by reality and that's why sometimes it
hurt .


sobat
Maafkan aku bila kau bukan lagi tambatan hatiku
Maafkan  aku bila kau bukan lagi panutan diri 
Maafkan aku bila cinta ini tak lagi utkmu
Maafkan aku bila cintaku tak lagi membara

Sobat ….
Perih dihati …
Perih dimata ….
……
dulu kupikir kau adalah harapan seumur hidupku
dulu kupikir kau adalah kegembiraan hari2ku
dulu kupikir kau adalah adalah nafasku ..
dulu kupikir tanpamu takkan ada hari2 indah

satu masa telah berlalu
dahulu manis …kini pahit
dahulu putih .. kini hitam

mungkin emang sudah waktunya …
kutelaah lagi hati ini …
mungkin emang sudah waktunya
kubuka mata ini …

ternyata kau bukanlah lelaki idaman
ternyata kau bukanlah lelaki “mahal”
ternyata kau bukanlah “the best one”

pernah semusim kau pahlawan dihati ini
pernah semusim setiap tarikan nafasku adalah kamu
pernah semusim setiap tindak untukmu

dulu sebelum kau mengisi hari2ku
kau lelaki asing tuk ku ..
dan kini setelah kuhapus namamu 
kaupun kembali menjadi lelaki asing tukku

sobat …
pergilah kau dari hidupku 
bawalah semua kenangan yg ingin kau bawa ..

by : ivonne
06/05/08




  

Be a better friend, newshound, and 
know-it-all with Yahoo! Mobile.  Try it now.  
http://mobile.yahoo.com/;_ylt=Ahu06i62sR8HDtDypao8Wcj9tAcJ


CiKEAS> Jangan nongkrong melulu, marilah kita mendaftarkan diri untuk menjadi CALON LEGISLATIV

2008-05-06 Terurut Topik DPK PDS KOREA
FORMULIR BAPPILU NO. 02 
Pernyataan & Pilihan menjadi Calon Anggota Legislatif (DPR, DPRD PROV. & 
DPRD KAB /KOTA) Harap isi semua kolom yang ditandai dengan *Nama 
Lengkap[input]  *No. KTA[input]  Alamat LengkapNo. Telp 
Rumah[input]  No. HP[input]  *Email[input]  *Pendidikan 
terakhir[input]  SLTA 
 [input]  Diploma 
 [input]  S1 
 [input]  S2
 [input]  S3 
Nama Sekolah/ Univ. dan nama kota.[input]  Sebutkan 2(dua) nama 
yang dapat dihubungi saat darurat/emergency Nama 1 
 [input]  Hubungan :  [input]  Telp :  [input]  
  Nama 2 
 [input]  Hubungan :  [input]  Telp :  [input]  
Pengalaman di PDS (sebutkan jabatan dan waktunya)Pengalaman di 
Parpol / Ormas/LSM/Yayasan (sebutkan jabatan dan waktunya)Pilihan
[input]  DPR RI 
 [input]  DPRD PROVINSI 
 [input]  DPR KAB./KOTA Pilihan ke-1 DAPIL[input]  Propinsi /Kab/Kota  
[input]  No.Urut  [input]  Pilihan ke-2 DAPIL[input]  Propinsi 
/Kab/Kota  [input]  No.Urut  [input]  Pilihan ke-3 DAPIL[input]  
Propinsi /Kab/Kota  [input]  No.Urut  [input]Alasan mengenai pilihan 
Anda 
   

  Ingat SEMBOYAN ini, Kitab Keluaran 18:21, Keluaran 23:8, 
Ulangan 16:19, Ulangan 27:25, Mazmur 100: 1 - 5 dan 1 Korintus 1:10
  
   











   
-
Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile.  Try it now.

CiKEAS> Inilah cara untuk MENYEHATKAN BANGSA DAN NEGARA KITA

2008-05-06 Terurut Topik DPK PDS KOREA
  Selasa, 06 Mei 2008 - 09:06 WIB
Konvensi membuktikan PDS Bukan Partai Eksklusif
Pilih Capres, PDS Gelar Konvensi Pilih Capres, PDS Gelar Konvensi
Senin, 5 Mei 2008 | 19:04 WIB

JAKARTA, SENIN-Partai Damai Sejahtera (PDS) akan menggelar konvensi nasional 
untuk memilih calon presiden dan calon wakil presiden (capres/ cawapres). 
Pelaksanaan konvensi akan menjadi agenda yang dibahas dalam Rapat Pimpinan 
Nasional (Rapimnas) PDS pada 8-9 Mei 2008 di Jakarta.

"Dalam Rapimnas itu, PDS akan menentukan kapan konvensi untuk mencari sosok 
pemimpin nasional untuk diusung pada pemilihan presiden (pilpres) 2009," ujar 
Wakil Ketua Umum PDS Denny Tewu kepada pers di Jakarta, Senin (5/5).

Denny Tewu menjelaskan, usulan konvensi menjaring capres/cawapres, murni 
disuarakan DPW, DPC PDS sebagai agenda yang akan dibahas dalam Rapimnas. Namun 
ini bukan sebagai langkah mengikuti cara Partai Golkar, yang sebaliknya akan 
menghapus konvensi.

Hal yang mendasar atas usulan konvensi ini, kata Denny, berangkat dari 
kasus-kasus pemilihan kepala daerah (pilkada) yang terbukti sukses. "Kami 
menggelar konvensi bukan untuk ikut-ikutan, tetapi berangkat dari kasus-kasus 
pilkada yang terbukti sukses," ujarnya.

Menurut Denny, konvensi kepada daerah untuk diusung PDS sudah dilakukan 
beberapa pilkada dan terbukti berhasil. Melihat kesuksesan di Pilkada inilah, 
PDS akan menerapkannya untuk capres/cawapres, dan konvensi ini terbuka untuk 
non kader.

Ditanya soal mekanisme dan kriteria yang akan ditetapkan dalam konvensi, Denny 
menjelaskan, kriteria itulah yang nanti dibahas dan ditetapkan peserta Rapimnas 
yang akan diikuti 33 pengurus DPW itu. "Yang penting, kriteria pemimpin yang 
layak masuk konvensi harus memenuhi beberapa persyaratan seperti figur yang 
mampu memberi solusi, visioner, konsisten dan berwibawa. Figur pemimpin dengan 
track record yang baik, dan bisa di terima oleh semua golongan," paparnya.

Denny meyakini, dengan figur itu pemimpin nasional yang terpilih nantinya tidak 
bakal bisa digoyang oleh siapapun yang ingin menempatkan kepentingan pribadi 
maupun kelompoknya.
Ditegaskan, PDS tidak ingin Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) seperti 
sebuah bangunan yang terbuat dari pasir, sehingga mudah runtuh karena para 
elite partai lebih mengedepankan kepentingan pribadi maupun kelompok.

"Kita melihat, masih kuatnya tarik-menarik akan kepentingan politik, khususnya 
mengenai ideologi. Untuk itu, perlu ada pemimpin yang bukan hanya pandai 
berpidato, tetapi mampu menegakan Pancasila sebagai pondasi bangsa yang teguh 
seperti batu karang," ujar Denny.

Denny Tewu menjelaskan, selain membahas rencana menggelar konvensi nasional 
capres dan cawapres, Rapimnas juga akan menerapkan langkah-langkah konsolidasi 
internal, membahas persiapan Pemilu 2009 dengan target perolehan di atas 5% 
suara secara nasional.(Persda Network/Johnson Simanjuntak)

Sumber : Kompas.com (www.partaidamaisejahtera.com)


  Ingat SEMBOYAN ini, Kitab Keluaran 18:21, Keluaran 23:8, 
Ulangan 16:19, Ulangan 27:25, Mazmur 100: 1 - 5 dan 1 Korintus 1:10
  
   











   
-
Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile.  Try it now.

CiKEAS> In democracy Kuwait trusts, but not much

2008-05-06 Terurut Topik Sunny
http://www.iht.com/articles/2008/05/06/africa/06kuwait.php

 


In democracy Kuwait trusts, but not much 
By Robert F. Worth

Tuesday, May 6, 2008 
KUWAIT: In a vast, high-ceilinged tent, Ali al-Rashed sounded an anguished note 
as he delivered the first speech of his campaign for Parliament.

"Kuwait used to be No. 1 in the economy, in politics, in sports, in culture, in 
everything," he said, his voice floating out in the warm evening air to 
hundreds of potential voters seated on white damask-lined chairs. "What 
happened?"

It is a question many people are asking as this tiny, oil-rich nation of 2.6 
million people approaches its latest round of elections. And the unlikely 
answer being whispered around, both here and in neighboring countries on the 
Gulf: too much democracy.

In a region where autocracy is the rule, Kuwait is a remarkable exception, with 
a powerful and truculent elected Parliament that sets the emir's salary and is 
the nation's sole source of legislation. Women gained the right to vote and run 
for office two years ago, and a popular movement won further electoral changes.

Despite those gains, Kuwait has been overshadowed by its dynamic neighbors — 
Dubai, Abu Dhabi and Qatar — where economies are booming under absolute 
monarchies. Efforts to overhaul Kuwait's sclerotic welfare state have stalled 
in its fractious and divided Parliament, and scandals led the emir to dissolve 
the chamber last month for the second time in less than two years, forcing new 
elections.

All this has left many Kuwaitis deeply disenchanted with their 50-member 
elected legislature. The collapse of the Bush administration's efforts to 
promote democracy in the region and the continuing chaos in Iraq, just to the 
north — once heralded as the birthplace of a new democratic model — have also 
contributed to a popular suspicion that democracy itself is one Western import 
that has not lived up to its advertising.

"People say democracy is just slowing us down, and that we'd be better off if 
we were more like Dubai," said Waleed al-Sager, 24, who is advising his 
father's campaign for Parliament.

Like many Kuwaitis, Sager quickly distanced himself from that view. But as the 
May 17 parliamentary elections approach, with near-constant coverage in a dozen 
new newspapers and on satellite television stations, candidates refer again and 
again to a "halat ihbaat" — state of frustration. His father, Mohammed 
al-Sager, a longtime member of Parliament, delivered his own opening campaign 
speech shortly after Rashed two weeks ago, and spent much of it urgently 
reminding his listeners of the need for an elected assembly.

"Some people have called for a permanent dissolution of Parliament," he said, 
his face telecast on an enormous screen to a thick overflow crowd outside the 
tent. "But everywhere in the world — in Africa, in Palestine, in the old Soviet 
Union — people have turned to elections to solve their problems, not away from 
them. Whatever problems we have in our Parliament, we must remember that it is 
much better than no Parliament at all."

One source of frustration has been the failure to reform Kuwait's 
state-controlled economy. After the 2006 elections, many Kuwaitis were hoping 
for changes to cumbersome government rules that allow land to be allocated for 
business projects. Instead, the effort was blocked in Parliament. The slow pace 
of efforts to privatize the national airline and parts of the oil sector has 
also caused disappointment.

Many Kuwaitis also complain about government neglect of public hospitals and 
schools. Problems with the power grid caused brownouts last summer.

Although parts of Kuwait City were rebuilt after the Iraqi invasion of 1990, 
much of it looks faded and tatty, a striking contrast with the gleaming 
hyper-modernity of Dubai, Abu Dhabi and Qatar.

The current political malaise is especially striking because most Kuwaitis take 
pride in their nation's relatively democratic traditions. The ruling Sabah 
family acquired its position not through conquest, but with an agreement among 
the coastal traders of the region in the mid-18th century. After Kuwait gained 
independence from the British in 1961, the emir approved a written Constitution 
that sharply limited his power in relation to Parliament.

"This ruling family is different from any other ruling family in the region," 
said Ghanim al-Najjar, a newspaper columnist and professor of political science 
at Kuwait University. "They are part of the political process, not on top of 
it."

In some ways, Kuwait is the most democratic country in the Arab world, aside 
from Lebanon. There are Arab republics — in Yemen, Egypt, Algeria, Syria, Iraq 
and Tunisia — but despite their democratic forms, those countries have 
generally been more autocratic and repressive than the region's monarchies. 
Even in Lebanon, democracy is limited by a sectarian system of power-sharing.

In Kuwait, by contrast, tensions between the majo

CiKEAS> Kalla: BBM Naik Sekitar 30 Persen +Pengusaha Bisa Terima Kenaikan Bahan Bakar Minyak +Kenaikan Dinilai Harga Bahan Bakar Tidak Tepat

2008-05-06 Terurut Topik Sunny
 
Refleksi: Untuk mengenapi APBN harus diminta pinjaman luarnegeri. Orang miskin 
dikasi bantuan Rp 100.000 per bulan, apakah bantuan ini menyelesaikan masalah 
ataukah menunjukkan ketidakmampuan penguasa NKRI mengurus negara? 

---

Orang Miskin Dapat Bantuan Rp 100 Ribu per Bulan 

Kalla: BBM Naik Sekitar 30 Persen 
Selasa, 06 May 2008 | 16:38 WIB 

TEMPO Interaktif, Jakarta:Wakil Presiden Jusuf Kalla menyatakan kenaikan harga 
bahan bakar minyak atau BBM bersubsidi dalam waktu dekat besarnya kemungkinan 
hampir sama atau mendekati dengan kenaikan pada Maret 2005 sebesar 30 persen. 

"Pemerintah kita sudah dua kali menaikkan BBM, yang pertama Maret 2005 sebesar 
30 persen, Pada Oktober 2005 sebesar 120 persen dan tahun ini munkin naiknya 
sama dengan yang pertama," kata Kalla di depan para gubernur, bupati dan 
walikota seluruh Indonesia pada Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional 
Pada Tahun 2008 di Hotel Bidakara Selasa (6/5). 

Pada kenaikan pertama, kata Kalla, kenaikan tersebut langsung disambut 
demonstrasi selama dua minggu. Namun, yang kedua, meskipun besaran kenaikannya 
lebih tinggi namun demonya hanya seminggu. "Kenapa, karena ada kompensasinya 
dan kenaikan nanti kompensasinya jauh lebih besar berupa bantuan langsung 
tunai," kata Kalla.

Sebesar 50 persen dari dana akibat kenaikan BBM, kata Kalla, akan langsung 
disalurkan ke masyarakat penghasilan rendah. 50 persen akan masuk ke anggaran 
pendapatan dan belanja negara untuk mengurangi tekanan terhadap 
subsidi."Golongan masyarakat bawah akan jauh untung, saya contohkan biasanya 
sehari Rp 30 ribu untuk beli minyak tanah, dia dapat BLT Rp 100 ribu, jadi 
untung Rp 70 ribu," kata dia.

Model kenaikan ini, ujar Kalla, dijamin tidak akan menyengsarakan masyarakat 
berpenghasilan rendah. Kenaikan mengambil porsi orang-orang yang mampu tetapi 
masih suka membeli BBM bersubsidi. "Ini dari yang mampu ketidakmampu, jadi 
sistem robinhood, masa naik mercy sama volvo beli bensin murah, bayar 
mahallah," kata dia.

Anton Aprianto 





Pengusaha Bisa Terima Kenaikan Bahan Bakar Minyak 
Selasa, 06 May 2008 | 15:47 WIB 

TEMPO Interaktif, Jakarta:Pengamat ekonomi dari CSIS Pande Radja Silalahi 
menyatakan, kalangan pengusaha bisa menerima kenaikan harga bahan bakar minyak 
sekitar 28,7 persen. Kalangan pengusaha, kata dia, tidak langsung menaikkan 
harga jual jika harga bahan bakar naik. "Kenaikan harga pasti akan dilakukan, 
tapi sifatnya bertahap, karena memperhatikan daya beli masyarakat," ujarnya 
kepada Tempo, Selasa (6/5). 

Sebelumnya, pemerintah mengisyaratkan kenaikan harga bahan bakar minyak sekitar 
30 persen. Kenaikan tersebut untuk mengurangi beban subsidi yang membengkak 
akibat lonjakan harga minyak mentah sampai US$ 120 per barel. 

Menurut Pande, sebagai kompensasi dampak dari kenaikan harga bahan bakar, 
pemerintah harus memperbaiki mekanisme bantuan langsung tunai (BLT). Pemerintah 
harus mampu mengurangi kebocoran dalam penyaluran bantuan tersebut. "Yang 
menikmati bantuan langsung tunai adalah masyarakat untuk membeli beras, jagung 
dan lain-lain," katanya. 

Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia Thomas Darmawan 
menyatakan kenaikan harga jual produk memang sedang diperhitungkan kalangan 
pengusaha. "Sebelum rencana pemerintah menaikkan harga bahan bakar, kami sudah 
menjajaki kemungkinan itu," katanya. Rencana pemerintah tersebut, kata dia, 
memberi kepastian kepada pengusaha untuk merencanakan bisnis. 

RR ARIYANI 



Kenaikan Dinilai Harga Bahan Bakar Tidak Tepat 
Selasa, 06 May 2008 | 17:36 WIB 

TEMPO Interaktif, Serang:Rencana pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak, 
dinilai tidak tepat. Ketua Umum Komite Indonesia Bangkit Rizal Ramli mengatakan 
ada dua opsi yang ditawarkan pemerintah namun tidak dijalankan. "Kebijakan 
presiden yang akan menaikkan bahan bakar minyak untuk kedua kalinya ini salah 
kaprah," kata Rizal dalam seminar Menggagas Kebangkitan Ekonomi Indonesia. 

Pemerintah seharusnya menghemat produksi minyak di Pertamina 20 persen dan 
transmission lost di PLN 11 persen. "Saat ini ongkos produksi bahan bakar 
minyak di Indonesia merupakan tertinggi di Asia," katanya. Apalagi tingginya 
jumlah pungutan liar bisa mencapai 600 miliar sehari. 

Juru bicara Komite Indonesia Bangkit, Adhie M. Massardi menyarankan pemerintah 
agar membatalkan rencana kenaikan harga bahan bakar minyak. "Kita belum melihat 
pemerintah mengerjakan opsi yang lain, seperti efisiensi dan pemangkasan 
belanja pemerintah yang tidak penting," kata dia. 

Mabsuti Ibnu Marhas


CiKEAS> Penulis Surat Pembaca Dihukum Rp 1 Miliar

2008-05-06 Terurut Topik Sunny
Penulis Surat Pembaca Dihukum Rp 1 Miliar 
Selasa, 06 May 2008 | 15:45 WIB 



TEMPO Interaktif, Jakarta:Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Utara menjatuhkan 
hukuman kepada Khoe Seng Seng, penulis surat pembaca, untuk membayar ganti rugi 
kepada PT Duta Pertiwi sebesar Rp 1 Miliar, Selasa Siang (6/5). Surat Pembaca 
yang ditulis Seng Seng dianggap Majelis Hakim melakukan pencemaran nama baik 
kepada PT Duta Pertiwi.

Dalam surat pembaca tersebut, Seng Seng sebagai pedagang di International Trade 
Center (ITC) Mangga Dua menganggap PT Duta Pertiwi sebagai pengembang ITC 
Mangga Dua telah melakukan penipuan kepada para pedagang. Seng Seng mengirim 
surat pembaca ke beberapa media, dan dimuat harian Kompas pada bulan September 
2006, serta harian Warta Kota dan Suara Pembaruan pada bulan November 2006.

Kasus itu bermula dari sengketa antara PT Duta Pertiwi dan sejumlah pedagang 
pemilik kios di ITC Mangga Dua pada September 2006. Sejumlah pedagang merasa 
dirugikan karena saat membeli kios dari Duta Pertiwi pada tahun 1994 mereka 
mengira bakal memperoleh sertifikat hak guna bangunan (HGB) murni. Ternyata, 
belakangan, mereka menerima sertifikat HGB di atas hak pengelolaan lahan 
(HPL).Bayu Galih 


CiKEAS> Wawancara KabarIndonesia dengan Menlu Belanda Drs. M.J.M. Verhagen

2008-05-06 Terurut Topik kabarindonesia
Oleh : E. Widiyati 

05-Mei-2008, 18:55:01 WIB - [www.kabarindonesia.com]

KEBIJAKAN RESMI BELANDA SEPUTAR FILM FITNA: 
Wawancara Pimpinan Umum Harian Online KabarIndonesia (HOKI), E. 
Widiyati dengan Menteri Luar Negeri Belanda, Drs. M.J.M. Verhagen

KabarIndonesia - Heboh kasus pembuatan dan pemutaran film Fitna yang 
sudah sempat tayang di beberapa provider internet dan disaksikan 
oleh pengguna internet di seluruh dunia, gaungnya sudah mulai 
mereda. Film garapan anggota parlemen Belanda, Geert Wilders, yang 
tidak lain adalah Ketua Partai Kebebasan Belanda (PVV) telah 
memunculkan perdebatan dan ketegangan baru di berbagai kalangan, 
terutama karena mengangkat isu-isu bernuansa keagamaan, yakni 
implementasi isi ajaran Alquran oleh sekelompok kecil Islam garis 
keras. Syukurlah, persoalan itu akhirnya mulai mendingin dan tidak 
lagi menjadi topik hangat, baik di Belanda maupun di negara lain.

Namun begitu, akan amat penting bagi masyarakat dunia, khususnya 
bagi Indonesia yang notabene sebagai negara dengan penduduk Muslim 
terbesar di dunia, untuk mengetahui secara detil pandangan dan 
kebijakan resmi Pemerintah Belanda atas peristiwa semacam itu. 

Beruntung sekali, Redaksi Harian Online KabarIndonesia (HOKI) yang 
diwakili langsung oleh Pimpinan Umum, Elisabeth Widiyati, 
berkesempatan mewawancarai Menteri Luar Negeri Belanda Drs. M.J.M. 
Verhagen yang hasilnya dituturkan berikut ini.

HOKI: Apa pendapat Anda sebagai Menteri Luar Negeri Belanda terhadap 
reaksi Indonesia atas peluncuran film Fitna?

MV: Saya menghargai respon dari Pemerintah Indonesia, yang 
memberitahukan kepada masyarakat bahwa pembuatan dan pemutaran film 
Fitna di internet, bukan merupakan refleksi kebijakan dari 
Pemerintah Belanda. Seperti halnya masyarakat Muslim di Belanda, 
publik Indonesia pun secara umum telah merespon dengan tenang dan 
bertanggung jawab atas film Fitna karya Tuan Geert Wilders.

Pemerintah Belanda, dari awal telah dengan jelas menyatakan bahwa 
Pemerintah terlepas ataupun tidak terkaitan sama sekali dengan film 
tersebut. Pemerintah Belanda bersama mayoritas anggota parlemen 
telah mengkritik dan menolak film itu. Media Belanda pun berbalik 
tidak mendukung penanyangan film tersebut; tidak satu pun stasiun 
televisi yang berkeinginan untuk menayangkannya, sehingga hanya 
internet yang menjadi pilihan terakhir bagi Tuan Wilders untuk 
menayangkan filmnya.

Pemerintah  Indonesia telah meminta untuk dilakukan penuntutan 
secara hukum atas pembuatan dan pemutaran film tersebut. Berdasarkan 
konstitusi Belanda, tidak dimungkinkan untuk melarang pemutaran film 
Fitna sebelum diluncurkan. Kebebasan berekspresi tidak dilarang di 
Belanda walaupun pembatasannya dilakukan melalui Undang-Undang. 
Pihak otoritas Belanda sedang melakukan penelitian apakah Tuan 
Wilders telah melanggar hukum atau melakukan tindakan kriminal. 
Perangkat hukum akan memutuskan apakah Tuan Wilders patut dihukum 
atau tidak.

HOKI: Apakah Anda merasa peluncuran film Fitna telah memunculkan 
permusuhan antara masyarakat Indonesia dengan masyarakat Belanda?

MV: Pemerintah Belanda mendambakan sebuah masyarakat dimana setiap 
orang dapat hidup bersama secara damai berdasarkan saling menghargai 
dan menghormati nilai-nilai dasar kemanusiaan. Belanda terkenal 
dengan tradisi saling menghargai, toleransi dan tanggung jawab. 

Menyerang dengan sengaja terhadap perasaan dan kepercayaan suatu 
kelompok baik di dalam maupun di luar kelompok tersebut, adalah 
jelas bukan bagian tradisi Belanda. Bagaimanapun, kebebasan 
berekspresi dan saling menghargai adalah bagian tradisi dari 
masyarakat Belanda.

Fitna, dibuat oleh seorang anggota parlemen Belanda yang mewakili 
minoritas, partai oposisi. Saya sangat yakin bahwa rakyat Indonesia 
mengerti hal ini dan mengetahui bahwa pemerintah bersama masyarakat 
Belanda secara umum tidak setuju dengan sejumlah kutipan ayat 
Alquran dalam film tersebut yang menggambarkan kekerasan.

HOKI: Apa pernyataan resmi Pemerintah Belanda kepada rakyat 
Indonesia atas kasus pemutaran film Fitna?

MV: Pemerintah Belanda menghormati semua agama termasuk Islam. Kami 
akan melanjutkan perang terhadap penghinaan, diskriminasi dan 
intoleransi seperti juga terhadap semua bentuk ektriminisme. 

Tidak mungkin menolak fakta bahwa terjadinya kontak antar budaya, 
antar kebiasaan, dan antar agama pasti memicu ketegangan. 
Pertanyaannya adalah bagaimana sebaiknya kita menyiasati ketegangan-
ketegangan tersebut? Bagaimana kita menjembatani perbedaan-perbedaan 
tersebut?

Kita tidak boleh menuduh  masyarakat dari agama lain, tidak seperti 
mereka yang menyalahgunakan agama untuk mencapai tujuan mereka, kita 
harus mendorong terjadinya dialog seluas-luasnya. Belanda akan tetap 
membuka diri kepada semua pihak yang menginginkan dialog secara 
damai. Hanya dengan cara ini kita dapat sukses dalam bekerja sama 
membangun masyarakat yang benar-benar mengakar di dalam hal saling 
pengertian dan saling menghormati, yang amat dibutuhkan saat 

CiKEAS> Kisah Cinta Seorang Anak..

2008-05-06 Terurut Topik agussyafii
Kisah Cinta Seorang Anak..

(ditulis oleh Cristine Wili)

Dua puluh tahun yang lalu saya melahirkan seorang anak laki-laki,
wajahnya lumayan tampan namun terlihat agak bodoh. Sam, suamiku,
memberinya nama Eric. Semakin lama semakin nampak jelas bahwa anak ini
memang agak terbelakang. Saya berniat memberikannya kepada orang lain
saja.

Namun Sam mencegah niat buruk itu. Akhirnya terpaksa saya
membesarkannya juga. Di tahun kedua setelah Eric dilahirkan saya pun
melahirkan kembali seorang anak perempuan yang cantik mungil. Saya
menamainya Angelica. Saya sangat menyayangi Angelica, demikian juga
Sam. Seringkali kami mengajaknya pergi ke taman hiburan dan
membelikannya pakaian anak-anak yang indah-indah.

Namun tidak demikian halnya dengan Eric. Ia hanya memiliki beberapa
stel pakaian butut. Sam berniat membelikannya, namun saya selalu
melarangnya dengan dalih penghematan uang keluarga. Sam selalu
menuruti perkataan saya. Saat usia Angelica 2 tahun, Sam meninggal
dunia. Eric sudah berumur 4 tahun kala itu. Keluarga kami menjadi
semakin miskin dengan hutang yang semakin menumpuk. Akhirnya saya
mengambil tindakan yang akan membuat saya menyesal seumur hidup. Saya
pergi meninggalkan kampung kelahiran saya beserta Angelica. Eric yang
sedang tertidur lelap saya tinggalkan begitu saja. Kemudian saya
tinggal di sebuah gubuk setelah rumah kami laku terjual untuk membayar
hutang. Setahun, 2 tahun, 5 tahun, 10 tahun.. telah berlalu sejak
kejadian itu.

Saya telah menikah kembali dengan Brad, seorang pria dewasa. Usia
Pernikahan kami telah menginjak tahun kelima. Berkat Brad, sifat-sifat
buruk saya yang semula pemarah, egois, dan tinggi hati, berubah
sedikit demi sedikit menjadi lebih sabar dan penyayang. Angelica telah
berumur 12 tahun dan kami menyekolahkan dia di asrama putri sekolah
perawatan. Tidak ada lagi yang ingat tentang Eric dan tidak ada lagi
yang mengingatnya.


Tiba-tiba terlintas kembali kisah ironis yang terjadi dulu seperti
sebuah film yang diputar dikepala saya. Baru sekarang saya menyadari
betapa jahatnya perbuatan saya dulu.tiba-tiba bayangan Eric melintas
kembali di pikiran saya. Ya Eric, Mommy akan menjemputmu Eric. Sore
itu saya memarkir mobil biru saya di samping sebuah gubuk, dan Brad
dengan pandangan heran menatap saya dari samping. "Mary, apa yang
sebenarnya terjadi?"

"Oh, Brad, kau pasti akan membenciku setelah saya menceritakan hal
yang telah saya lakukan dulu." aku menceritakannya juga dengan
terisak-isak. Ternyata Tuhan sungguh baik kepada saya. Ia telah
memberikan suami yang begitu baik dan penuh pengertian. Setelah tangis
saya reda, saya keluar dari mobil diikuti oleh Brad dari belakang.
Mata saya menatap lekat pada gubuk yang terbentang dua meter dari
hadapan saya. Saya mulai teringat betapa gubuk itu pernah saya
tinggali beberapa bulan lamanya dan Eric.. Eric...

Namun saya tidak menemukan siapapun juga di dalamnya. Hanya ada
sepotong kain butut tergeletak di lantai tanah. Saya mengambil seraya
mengamatinya dengan seksama... Mata mulai berkaca-kaca, saya mengenali
potongan kain tersebut sebagai bekas baju butut yang dulu dikenakan
Eric sehari-harinya. Saya sempat kaget sebab suasana saat itu gelap
sekali. Kemudian terlihatlah wajah orang itu yang demikian kotor.
Ternyata ia seorang wanita tua. Kembali saya tersentak kaget manakala
ia tiba-tiba menegur saya dengan suaranya yang parau.

"Heii...! Siapa kamu?! Mau apa kau kemari?!"

Dengan memberanikan diri, saya pun bertanya, "Ibu, apa ibu kenal
dengan seorang anak bernama Eric yang dulu tinggal di sini?"

Ia menjawab, "Kalau kamu ibunya, kamu sungguh tega, Tahukah kamu, 10
tahun yang lalu sejak kamu meninggalkannya di sini, Eric terus
menunggu ibunya dan memanggil, 'Mommy..., mommy!' Karena tidak tega,
saya terkadang memberinya makan dan mengajaknya tinggal Bersama saya.
Walaupun saya orang miskin dan hanya bekerja sebagai pemulung sampah,
namun saya tidak akan meninggalkan anak saya seperti itu! Tiga bulan
yang lalu Eric meninggalkan secarik kertas ini. Ia belajar menulis
setiap hari selama bertahun-tahun hanya untuk menulis ini untukmu..."

Saya pun membaca tulisan di kertas itu...

"Mommy, mengapa Mommy tidak pernah kembali lagi...? Mommy marah sama
Eric, ya? Mom, biarlah Eric yang pergi saja, tapi Mommy harus berjanji
kalau Mommy tidak akan marah lagi sama Eric. Bye, Mom..."

Saya menjerit histeris membaca surat itu. "Bu, tolong katakan...
katakan di mana ia sekarang? Saya berjanji akan meyayanginya sekarang!
Saya tidak akan meninggalkannya lagi, Bu! Tolong katakan..!!"

Brad memeluk tubuh saya yang bergetar keras.

"Nyonya, semua sudah terlambat. Sehari sebelum nyonya datang, Eric
telah meninggal dunia. Ia meninggal di belakang gubuk ini. Tubuhnya
sangat kurus, ia sangat lemah. Hanya demi menunggumu ia rela bertahan
di belakang gubuk ini tanpa ia berani masuk ke dalamnya. Ia takut
apabila Mommy-nya datang, Mommy-nya akan pergi lagi bila melihatnya
ada di dalam sana... Ia hanya berharap dapat melihat Mommy-nya dari
belakang gubuk ini