CiKEAS HAM Melindungi Murtad Yang Dihukum Oleh Syariah Islam !!!

2009-09-24 Terurut Topik muskitawati
HAM Melindungi Murtad Yang Dihukum Oleh Syariah Islam !!!
  
Islam adalah agama yang dikelompokkan dalam grup KEPERCAYAAN.  Karena 
kepercayaan itu sendiri bukanlah realitas tetapi bisa disamakan dengan 
angan2, bisa disamakan dengan perasaan, bisa disamakan dengan 
perumpamaan, bisa disamakan dengan Percontohan dimana kesemuanya ini masuk 
kedalam kegiatan HIBURAN atau entertainment, maka secara otomatis Islam itu 
bukanlah suatu realitas yang bisa dipaksakan keberadaannya selain hanya sebagai 
angan2 untuk hiburan.

Syariah Islam itu artinya hukum Islam, yaitu hukum Islam dalam dunia angan2, 
hukum Islam dalam dunia hiburan.  Maka akan terjadi tragedy apabila angan2 ini 
dipaksakan menjadi hukum dunia realitas.

Jadi pasti salah kaprah dan sesat apabila melakukan eksekusi hukuman secara 
real atau secara fisik dengan dasar UU yang berasal dari angan2.

Misalnya, anda percaya, atau anda ber-angan2 bahwa semua orang botak itu adalah 
pembunuh dan pemerkosa.  Percaya dan ber-angan2 seperti ini tidak bisa 
disalahkan dan tidak bisa dilarang.  Tetapi akibat kepercayaan ini kemudian 
anda merasa berhak membalas dendam kepada semua orang botak ini dengan cara 
menembak mati setiap orang botak sebagai hukuman yang pantas bagi pembunuh dan 
pemerkosa, maka tindakan menembak mati ini pasti salah dan harus dilarang.

Kepercayaan yang salah, atau angan2 yang salah, bisa menjadi tragedy didunia 
realitas.  Kita tidak bisa melarang kepercayaannya, atau kita tidak bisa 
melarang angan2nya.  YANG BISA KITA LARANG, yang bisa kita cegah, yang bisa 
kita salahkan hanyalah tindakannya saja bukan melarang kepercayaan atau 
angan2nya.

Semua angan2 atau semua kepercayaan tidak selalu menjadi penyebab bencana atau 
menjadi penyebab kelakuan yang salah.  Tetapi tindakan dan kelakuan yang salah 
selalu disebabkan asalnya dari angan2 atau dari kepercayaan yang salah.  
Meskipun angan2 atau kepercayaannya tidak bisa kita larang, namun kelakuan, 
tindakan, dan angan2 atau kepercayaannya bisa tetap kita salahkan.


 Anugrah Greg Setiawibawa grek_2...@... wrote:
 Muskitawati si phd berpikiran iblis
 Agama adalah angan angan? Ya Tuhan
 juga angan angan? Dasar goblok ulasan
 gak bermutu
 

Sebenarnya yang goblok itu anda, jelas sekali anda tidak mampu membedakan 
antara realitas dan angan2.

Angan2 itu artinya enggak ada realitasnya, Tuhan itu enggak ada realitasnya, 
jadi termasuk dalam angan2, termasuk kata abstract, juga bisa dimasukkan 
kedalam simbolisme.

Trimurti pencipta alam semesta,
Dewa Zeus pencipta alam semesta,
Yesus pencipta alam semesta,
Allah pencipta alam semesta,
Giam Lo Ong pencipta alam semesta,
Dewi Sri pencipta alam semesta,
Dewi Kwan-Im pencipta alam semesta,
Thian pencipta alam semesta,
Dewa Semar pencipta alam semesta,
Kurcaci pencipta alam semesta,

Semua pernyataan2 diatas sama2 bukan realitas, yang artinya sama2 merupakan 
angan2 dimana tidak ada satu pernyataan diatas yang lebih betul dari 
pernyataan2 lainnya.

Kalo anda menganggap satu dari pernyataan2 diatas lebih betul daripada 
pernyataan lainnya.  maka hal itu bukanlah realitas melainkan kita namakan 
sebagai KEPERCAYAAN.  Dan kepercayaan inilah yang merupakan bagian dari angan2 
orang yang percaya karena tidak ada realitasnya.

Artinya, tidak ada satupun dari pernyataan2 diatas yang bisa dibuktikan lebih 
benar dari pernyataan2 lainnya.  Karena kalo anda bikin atau merekayasa alasan 
yang meng-ada2 agar satu pernyataan diatas se-olah2 terasa lebih benar dari 
pernyataan yang lain, maka cara yang sama juga bisa direkayasa oleh yang 
lainnya untuk membenarkan pernyataan lainnya dengan alasan2 yang juga 
direkayasanya berdasarkan perasaan ataupun kepercayaannya sendiri.

Jadi enggak usah susah2, kalo memang ada satu saja pernyataan diatas yang 
benar2 realitas, maka Piagam HAM yang dideklarasikan oleh United Nation tentu 
pasti akan mencantumkan pernyataan yang bisa dibuktikan realitasnya itu.  
Ternyata khan tidak satupun dari pernyataan diatas yang dicantumkan dalam 
Piagam HAM yang Universal ini !!!

Malah dalam Piagam HAM itu ditekankan bahwa tidak seorangpun boleh memaksakan 
apalagi menghukum mereka yang percaya kepada pernyataan2 tsb diatas, yang 
artinya tidak seorangpun boleh dipaksa apalagi dihukum karena ber-angan2 
tentang hal2 tsb diatas.

Jadi agama Islam dan Quran sudah pasti salah, karena memaksa cuma boleh percaya 
Allah, harus percaya Allah, tidak boleh menyembah yang lainnya, padahal piagam 
HAM itu menjamin setiap orang boleh percaya apa saja seperti pernyataan2 diatas 
ini.

Sangatlah jelas dan kontras bertolak belakangnya ajaran Islam dengan piagam 
HAM, karena disatu pihak ajaran Islam MELARANG percaya yang lain selain Allah, 
sebaliknya HAM MENJAMIN setiap umat untuk boleh percaya apa saja termasuk Allah.

Itulah sebabnya, agama dan ajaran Islam dikutuk seluruh dunia karena menghukum 
orang murtad, padahal piagam HAM justru menjamin perlindungan kepada orang2 
murtad sama seperti 

CiKEAS Quran Itu Sumber Malapetaka Bukan Sumber IPTEK

2009-09-24 Terurut Topik muskitawati
Quran Itu Sumber Malapetaka Bukan Sumber IPTEK
  
Masih saja banyak umat Islam yang menyebarkan kebohongan2 se-olah2 Quran dan 
Islam itu sabagai sumber Iptek.

Sebagai umat Islam tak perlu konyol menyanggah kenyataan.  Marilah kita teliti 
bersama, semua atribut yang ada dibadan kita dari ujung rambut hingga ujung 
kaki kita ini adakah iptek yang berasal dari Quran ???  Bahkan sandal dan 
bakiak sekalipun bukan berasal dari iptek Islam.

Memang kenyataannya Islam itu cuma agama saja bukan sumber iptek, apalagi mau 
mengakui sebagai sumber ilmu pengetahuan dimana orang2 barat dituduh sebagai 
penjiplaknya yaitu membajak hasil teknologi Islam.

Kemanapun anda membicarakan Iptek, tak satupun yang menyenggol tentang sumber2 
teknologi Islam ini.

Seluruh negara2 didunia membicarakan masalah perkembangan teknologi, science 
dan penemuan2nya selalu mengaitkan fokusnya kepada negara2 yang baru muncul 
yang membawakan ide2 barunya seperti negara Jepang, Cina, India, Israel, Korea, 
Taiwan bahkan juga Singapore.

Celakanya, tidak ada satupun dari negara2 yang menonjol dalam pengembangan 
ipteknya ini yang termasuk negara islam ataupun negara yang mayoritas rakyatnya 
beragama Islam.  Kalo mau mengkaitkan dengan masyarakat beragamanya, maka yang 
paling menonjol kaitannya dengan perkembangan IPTEK itu adalah umat agama 
Hindu, Nasrani, Yahudi, Buddha, confusius, Shinto, dan aliran kepercayaan lain 
yang tak satupun menyentuh umat agama Islam.

Umat Islam dan agama Islam jelas menjadi umat dan agama yang paling tertinggal 
dibelakang umat beragama lainnya dalam segala hal, kecuali dalam hal2 saling 
membunuh ternyata paling tinggi kejadiannya.

Ny. Muslim binti Muskitawati.







CiKEAS Yo! Si Puedo' comes to Timor-Leste: Cuba assists the eradication of illiteracy

2009-09-24 Terurut Topik sunny
Los! Hau Bele! -- `Yo! Si Puedo' comes to Timor-Leste: Cuba assists the 
eradication of illiteracy

By Bob Boughton

In Timor-Leste [East Timor], which is one of the world's newest countries and 
Australia's poorest Asia-Pacific neighbour, Cuba is delivering an educational 
aid program which aims to eradicate illiteracy, currently affecting nearly 50% 
of the adult population, within a period of less than 10 years. The Timor-Leste 
national literacy campaign, utilising the Cuban-developed Yo! Si Puedo (Yes! I 
can) audiovisual teaching method, opened its first classes in the capital Dili 
in June 2007.

Eighteen months later, by December 2008, nearly 18,000 adults had completed a 
course of 65 lessons, led by local village monitors who work under the close 
supervision of 36 Cuban education advisers deployed throughout the country. If 
it continues at this rate, the literacy campaign can be expected to have a 
major impact on the stabilisation and development of Timor-Leste, providing a 
model for other Pacific countries struggling to overcome their educational 
disadvantage.

http://links.org.au/
210yo_si_puedo_fullerton.jpg

CiKEAS Mendiknas Harus Minta Maaf (RALAT)

2009-09-24 Terurut Topik sunny
Refleksi : Kalau iklan  sekolah gratis dipasang sebelum pemilu, itu adalah 
reklame propaganda  pemilu dengan maksud supaya yang duduk berkuasa dipilih 
oleh rakyat. Setelah pemilu selesai, apa  lagi mau dibilang  selain maaf, 
karena  yang diumumkan hanya pancingan suara.  Rezim berkuasa NKRI tak mau 
memberikan pendidikan gratis, karena bertentangan dengan prinsip mereka. Rakyat 
bodoh atau dibodohkan adalah sahabat kental penguasa, rakyat pintar musuh 
negara. Bukankah kalau orang bodoh gampang ditipu dan dimanipulasikan?


http://www.suarapembaruan.com/index.php?detail=Newsid=10620

2009-09-24 
Mendiknas Harus Minta Maaf




Iklan Sekolah Gratis

[TANGERANG] Sejumlah pegiat dan lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang bergerak 
di bidang pendidikan menyatakan, penayangan iklan sekolah gratis yang 
dicanangkan Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) di sejumlah media 
elektronik telah membohongi rakyat. Sebab, iklan sekolah gratis yang 
didengung-dengungkan hanya mengandalkan dana bantuan operasional sekolah (BOS), 
adalah menyesatkan.

Sebab, faktanya masih ada pungutan-pungutan di sejumlah sekolah. Dan kalau dana 
BOS diklaim sebagai sekolah gratis, menyesatkan, sebab dana BOS jauh dari cukup.

Karena itu, Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) harus mencabut iklan 
tersebut dan meminta maaf kepada masyarakat. Pemerintah, dalam hal ini 
Mendiknas harus mencabut iklan tersebut dan meminta maaf, kata Koordinator 
Divisi Monitoring Pelayanan Publik Indonesia Corruption Watch (ICW) Ade Irawan, 
kepada SP, di Tangerang, Banten, Rabu (23/9).

Dia menegaskan, iklan itu kental dengan pencitraan publik dan tanpa perhitungan 
yang matang mengenai kebutuhan siswa. Iklan sekolah gratis itu hanya tong 
kosong, dan sangat kental dengan muatan politis, terutama untuk kepentingan 
pemerintah saat ini, karena pungutan di sejumlah sekolah masih marak dan tidak 
ada sekolah gratis, katanya.

Definisi sekolah gratis menurut halaman situs Depdiknas kata Ade, adalah 
sekolah yang bebas sumbangan pembinaan pendidikan (SPP), tanpa menyentuh aspek 
kualitas sekolah gratis. Ini sangat beda dengan negara-negara Eropa, ketika 
pemerintah menyajikan iklan sekolah gratis, tidak hanya biaya sekolah yang 
disentuh, namun juga kualitasnya diperhatikan, bahkan transpor dan makan 
siang, katanya.

Dalam hitung-hitungan Balitbang Depdiknas, untuk sekolah gratis berkualitas 
dibutuhkan Rp 1,8 juta per siswa per tahun, namun yang terjadi saat ini, BOS 
hanya diberikan sekitar Rp 400.000 per siswa SD per tahun, sehingga rata-rata 
orangtua siswa harus menanggung sisanya Rp 1,4 juta per tahun. Untuk itu, 
Depdiknas harus mulai memikirkan agar iklan sekolah gratis tidak hanya omong 
kosong, katanya.

Terkait anggaran iklan sekolah gratis, dia belum mengetahui jumlahnya. Namun, 
dari sumber terpercaya di lingkungan Depdiknas, iklan sekolah gratis 
dianggarkan oleh Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah. 
Untuk sekali tayang, bergantung harga yang dipancang stasiun televisi, yakni 
sekitar Rp 5 juta - Rp 10 juta dengan durasi 30 detik.

Koordinator Koalisi Pendidikan Lody Paat menambahkan, iklan sekolah gratis yang 
dikampanyekan pemerintah, tidak dijalankan secara komprehensif. Sebab, hanya 
beberapa daerah yang menerapkan sekolah gratis. Sekolah gratis yang ada pun 
belum tentu dijamin dengan mutu sekolah yang baik. Faktanya berbeda di 
lapangan. Mendiknas harus minta maaf, katanya.

Peneliti dari Indonesia Budget Center Roy Salama mengemukakan, pemerintah 
memaksakan iklan sekolah gratis. Sebab, kenyataannya banyak sekolah tetap saja 
menarik pungutan. Daripada menayangkan iklan yang sama sekali tidak benar, 
sangat bijaksana dana itu untuk pembiayaan sekolah siswa saja, katanya.


Dana BOS Tak Cukup

Sebelumnya, Arfan (37) orangtua siswa di Bengkulu mengeluhkan masih adanya 
pungutan terhadap anak-anak mereka di SD dan SMP di kota itu. Alasan yang 
mereka terima dari sekolah adalah dana BOS tidak cukup untuk membiayai berbagai 
macam keperluan di sekolah, sehingga terpaksa masih ada pungutan dari orangtua 
siswa.

Anaknya yang SD, misalnya masih harus membayar biaya pendidikan ke sekolah Rp 
25.000-Rp 50.000 per bulan. Meski disebut sumbangan sukarela, sebenarnya para 
orangtua terpaksa membayar itu, karena takut anak mereka diperlakukan yang 
tidak-tidak di sekolah.

Salah seorang kepala SMP negeri di Bengkulu yang tidak bersedia disebutkan 
namanya mengatakan, dana BOS yang diberikan pemerintah sekarang belum mencukupi 
biaya operasional sekolah. Sebab, biaya operasional sekolah terus meningkat. 
Akibatnya, sekolah terpaksa menarik dana sumbangan sukarela dari wali murid. 

Secara terpisah, Kepala SMP Negeri 22 Kota Jambi, Mahfud SPd kepada SP 
mengatakan, dana BOS yang diterima siswa SMP di Kota Jambi sebesar Rp 575.000 
per orang per tahun tidak mencukupi untuk membiayai seluruh kegiatan siswa 
tersebut selama setahun. Untuk membeli kapur tulis, spidol, praktikum, dan 
peralatan belajar untuk 10 mata pelajaran 

CiKEAS Mendiknas Harus Minta Maaf

2009-09-24 Terurut Topik sunny
Refleksi : Kalau iklan dipasang sebelum pemilu, itu adalah reklame propaganda  
pemilu dengan maksud supaya yang duduk berkuasa dipilih oleh rakyat. Setelah 
habis pemilu, apa mau dibilang lagi selain maaf, karena apa yang diumumkan 
hanya pancingan suara.  Rezim berkuasa NKRI tak mau memberikan pendidikan 
gratis, karena bertentangan dengan prinsip mereka. Rakyat bodoh atau dibodohkan 
adalah shabat kental penguasa, rakyat pintar musuh negara. Bukankah kalau orang 
bodoh gampang ditipu dan dimanipulasikan?


http://www.suarapembaruan.com/index.php?detail=Newsid=10620

2009-09-24
Mendiknas Harus Minta Maaf




Iklan Sekolah Gratis

[TANGERANG] Sejumlah pegiat dan lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang bergerak 
di bidang pendidikan menyatakan, penayangan iklan sekolah gratis yang 
dicanangkan Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) di sejumlah media 
elektronik telah membohongi rakyat. Sebab, iklan sekolah gratis yang 
didengung-dengungkan hanya mengandalkan dana bantuan operasional sekolah (BOS), 
adalah menyesatkan.

Sebab, faktanya masih ada pungutan-pungutan di sejumlah sekolah. Dan kalau dana 
BOS diklaim sebagai sekolah gratis, menyesatkan, sebab dana BOS jauh dari cukup.

Karena itu, Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) harus mencabut iklan 
tersebut dan meminta maaf kepada masyarakat. Pemerintah, dalam hal ini 
Mendiknas harus mencabut iklan tersebut dan meminta maaf, kata Koordinator 
Divisi Monitoring Pelayanan Publik Indonesia Corruption Watch (ICW) Ade Irawan, 
kepada SP, di Tangerang, Banten, Rabu (23/9).

Dia menegaskan, iklan itu kental dengan pencitraan publik dan tanpa perhitungan 
yang matang mengenai kebutuhan siswa. Iklan sekolah gratis itu hanya tong 
kosong, dan sangat kental dengan muatan politis, terutama untuk kepentingan 
pemerintah saat ini, karena pungutan di sejumlah sekolah masih marak dan tidak 
ada sekolah gratis, katanya.

Definisi sekolah gratis menurut halaman situs Depdiknas kata Ade, adalah 
sekolah yang bebas sumbangan pembinaan pendidikan (SPP), tanpa menyentuh aspek 
kualitas sekolah gratis. Ini sangat beda dengan negara-negara Eropa, ketika 
pemerintah menyajikan iklan sekolah gratis, tidak hanya biaya sekolah yang 
disentuh, namun juga kualitasnya diperhatikan, bahkan transpor dan makan 
siang, katanya.

Dalam hitung-hitungan Balitbang Depdiknas, untuk sekolah gratis berkualitas 
dibutuhkan Rp 1,8 juta per siswa per tahun, namun yang terjadi saat ini, BOS 
hanya diberikan sekitar Rp 400.000 per siswa SD per tahun, sehingga rata-rata 
orangtua siswa harus menanggung sisanya Rp 1,4 juta per tahun. Untuk itu, 
Depdiknas harus mulai memikirkan agar iklan sekolah gratis tidak hanya omong 
kosong, katanya.

Terkait anggaran iklan sekolah gratis, dia belum mengetahui jumlahnya. Namun, 
dari sumber terpercaya di lingkungan Depdiknas, iklan sekolah gratis 
dianggarkan oleh Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah. 
Untuk sekali tayang, bergantung harga yang dipancang stasiun televisi, yakni 
sekitar Rp 5 juta - Rp 10 juta dengan durasi 30 detik.

Koordinator Koalisi Pendidikan Lody Paat menambahkan, iklan sekolah gratis yang 
dikampanyekan pemerintah, tidak dijalankan secara komprehensif. Sebab, hanya 
beberapa daerah yang menerapkan sekolah gratis. Sekolah gratis yang ada pun 
belum tentu dijamin dengan mutu sekolah yang baik. Faktanya berbeda di 
lapangan. Mendiknas harus minta maaf, katanya.

Peneliti dari Indonesia Budget Center Roy Salama mengemukakan, pemerintah 
memaksakan iklan sekolah gratis. Sebab, kenyataannya banyak sekolah tetap saja 
menarik pungutan. Daripada menayangkan iklan yang sama sekali tidak benar, 
sangat bijaksana dana itu untuk pembiayaan sekolah siswa saja, katanya.


Dana BOS Tak Cukup

Sebelumnya, Arfan (37) orangtua siswa di Bengkulu mengeluhkan masih adanya 
pungutan terhadap anak-anak mereka di SD dan SMP di kota itu. Alasan yang 
mereka terima dari sekolah adalah dana BOS tidak cukup untuk membiayai berbagai 
macam keperluan di sekolah, sehingga terpaksa masih ada pungutan dari orangtua 
siswa.

Anaknya yang SD, misalnya masih harus membayar biaya pendidikan ke sekolah Rp 
25.000-Rp 50.000 per bulan. Meski disebut sumbangan sukarela, sebenarnya para 
orangtua terpaksa membayar itu, karena takut anak mereka diperlakukan yang 
tidak-tidak di sekolah.

Salah seorang kepala SMP negeri di Bengkulu yang tidak bersedia disebutkan 
namanya mengatakan, dana BOS yang diberikan pemerintah sekarang belum mencukupi 
biaya operasional sekolah. Sebab, biaya operasional sekolah terus meningkat. 
Akibatnya, sekolah terpaksa menarik dana sumbangan sukarela dari wali murid. 

Secara terpisah, Kepala SMP Negeri 22 Kota Jambi, Mahfud SPd kepada SP 
mengatakan, dana BOS yang diterima siswa SMP di Kota Jambi sebesar Rp 575.000 
per orang per tahun tidak mencukupi untuk membiayai seluruh kegiatan siswa 
tersebut selama setahun. Untuk membeli kapur tulis, spidol, praktikum, dan 
peralatan belajar untuk 10 mata pelajaran pun dana tersebut 

CiKEAS Menanggulangi Kemiskinan

2009-09-24 Terurut Topik sunny
Refleksi : Program menanggulangi kemiskinan bisa banyak, tetapi apakah 
diimplementasi ataukah sekadar adpertensi ibarat bedak penghias muka bopeng? 

http://www.suarapembaruan.com/index.php?detail=Newsid=10609

2009-09-23
Menanggulangi Kemiskinan



Dunia masih dililit persoalan kemiskinan yang nyaris tak pernah terselesaikan. 
Di Tanah Air, dengan mudah kita dapat menjumpai fakir miskin dengan tangan 
terulur menunggu belas kasih sesamanya yang memiliki rezeki berlebih. Mereka 
bukannya tidak berkarya, tetapi sudah bekerja keras, namun apa pun yang sudah 
mereka lakukan, toh tetap miskin. 

Mohamad Nasir, seorang peneliti, mencatat begitu banyak pengemis di negeri ini 
yang menggantungkan harapan pada belas kasihan orang. Padahal, sudah begitu 
banyak program pengentasan orang miskin yang digulirkan dengan menggunakan uang 
rakyat, namun angka kemiskinan begitu sulit ditekan, apalagi diberangus.

Tanpa bermaksud menggurui para ahli ekonomi di negeri ini, sebagai bangsa kita 
diajak memiliki kepedulian yang sama untuk menyelamatkan kaum miskin dari 
republik ini. 

Mekanismenya sudah ada, antara lain melalui zakat, perpuluhan, membayar pajak 
secara jujur dan tepat waktu, dan lebih-lebih, menghindari perbuatan koruptif. 
Kita sudah punya undang-undang dan institusi yang diberi wewenang khusus untuk 
menindak koruptor, namun hasilnya belum maksimal lantaran tidak pekanya 
perasaan kasih sayang kalangan pengelola uang rakyat di negeri ini. Terkait hal 
itu dan bertepatan dengan momentum Lebaran, kali ini, mari kita renungkan 
ajakan Pak Yudi Latif PhD, mantan Wakil Rektor Universitas Paramadina Jakarta, 
yaitu ...hanya yang punya hati nurani yang bisa bicara dari hati ke hati dan 
mampu mendengar hati nurani rakyat. 

Ir Sarjito

Volunteer NGO Tinggal di Lhokseumawe, NAD sarjito_a...@plasa.co




CiKEAS Platform Presiden 2009 (Artikel 1)

2009-09-24 Terurut Topik dede wijaya


Menangkan IPOD10 Voucher bagi para Voter terundi, Vote sesering mungkin dengan 
cara Vote Blog at SINI

Platform Presiden 2009 (Artikel 1)

PENGANTAR

Kita
telah mencatat 16 calon presiden yang akan berkompetisi untuk
memenangkan kedudukan Presiden RI periode 2009 – 2014. Pemberitaannya
cukup gaduh di media massa. Namun yang terpenting dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara kita tidak cukup mengemuka, yaitu konsep dan
program apa yang ditawarkan kepada rakyat pemilih.

Tanpa
mempunyai pretensi menggurui dan ikut serta dalam perebutan kekuasaan,
saya menyajikan pikiran-pikiran dalam bidang platform yang saya maksud
sekedar sebagai sumbangsih dan usulan.

KoranInternet yang
mempoisisikan diri sebagai koran opini membuka diri untuk dijadikan
forum diskusi. Kami sangat berterima kasih apabila anda sudi memberikan
pendapat anda tentang berbagai hal yang kami muat dalam serial tulisan
tentang Platform Presiden 2009 ini.

Semoga bermanfaat.

PERMASALAHAN BANGSA

Dewasa
ini bangsa Indonesia dihadapkan pada permasalahan yang maha besar,
meliputi semua aspek kehidupan berbangsa dan bernegara.

Dalam
pembicaraan di kalangan manapun, kapan saja dan di mana saja, rasa
galau, takut, jengkel, marah selalu mencuat. Kalau kita amati apa yang
terjadi di seluruh Indonesia, ratusan seminar dan diskusi
diselenggarakan untuk “menyelamatkan” bangsa. Dalam pembicaraan yang
sifatnya lebih pribadi dalam lingkungan yang lebih kecil seperti pesta
ulang tahun, resepsi pernikahan, arisan dan boleh dikatakan apa saja,
perasaan yang sama selalu mencuat sambil bertanya apa yang akan
terjadi? Kalau ditanya lebih spesifik apa yang dikahawtirkan, semakin
lama semakin banyak orang yang mulai khawatir bahwa kerusuhan sosial
dengan kekerasan bisa terjadi kalau rakyat yang mengalami pemiskinan
tidak mampu lagi menahan penderitaannya.

SOLUSI

Saya
tidak akan mengawali dengan membuat daftar yang berisi rincian dari
segala permasalahan beserta semua aspeknya. Daftar atau rincian seperti
itu telah banyak mengemuka dalam berbagai diskusi dan pembicaraan yang
telah saya tulis tadi.

Maka saya akan mengawalinya dengan
solusinya. Setelah itu baru mengemukakan berbagai permasalahan yang
membuat saya memilih solusi yang telah saya kemukakan.

TATA NEGARA

Undang-Undang Dasar 1945 dalam bentuk aslinya diberlakukan lagi.

Struktur
ketata-negaraan atas dasar UUD 1945 yang telah diamandemen empat kali,
yang dijuluki dengan nama “UUD 2002” mengakibatkan kehidupan berbangsa
dan bernegara yang kacau balau. Yang kita alami sehari-hari bukan
demokrasi, tetapi anarki dan chaos. Demokrasi atas dasar UUD 2002 tidak
mencerminkan kepribadian Indonesia, tetapi membuat beberapa orang
berperilaku yang sama sekali menyimpang dari akar budaya dan
nilai-nilai leluhur serta karakteristik bangsanya. Penjelasannya
sebagai berikut.

Demokrasi dengan pemilihan langsung sampai pada
jenjang Bupati dan Camat membuat mereka merasa lebih mempunyai
legitimasi ketimbang atasannnya. Atasannya merasa lebih mempunyai
legitimasi ketimbang atasannya lagi dan seterusnya. Akibatnya wibawa
kepemimpinan nasional terkikis.

Para pendukungnya tidak mengerti
demokrasi a la Amerika Serikat, sehingga massa yang kalah dalam pilkada
berkelahi fisik dengan massa pendukung yang menang.

Orang
Indonesia yang terkenal rendah hati, yang humble, mendadak menjadi
orang yang tanpa malu menyombongkan diri, terang-terangan mengatakan
kepada rakyat bahwa dirinyalah yang paling hebat memimpin bangsa ini.
Untuk itu mereka mengeluarkan banyak biaya perjalanan rombongan tim
sukses yang besar, mengetengahkan massa bayaran, membayar iklan media
massa yang mahal.

Kalau kalah hartanya habis, bahkan masih
dililit hutang, membuat massa donaturnya marah dan berkelahi fisik.
Kalau menang, uang dalam jumlah besar yang harus dikeluarkan harus
dikembalikan yang menciptakan potensi menggunakan kekuasaannya untuk
berkorupsi.

Mereka yang menyodorkan dirinya sebagai calon
pemimpin praktis tidak ada yang mempunyai program yang konkret, rinci
dan dapat diterapkan dalam praktek. Semuanya hanya retorik yang
mengemukakan apa yang harus dicapai, tetapi tidak dapat mengemukakan
bagaimana caranya mencapai tujuan dan target yang dikehendaki atau
didambakannya. Mereka hanya mengemukakan what to achieve yang bagus dan
indah, tetapi tidak mampu menyusun program kerja tentang how to achieve.

Kita
saksikan DPR yang tingkat kehadirannya sangat minimal, yang tidak
pernah konsisten antara galaknya ketika mensinyalir adanya masalah
dengan sikap akhirnya. Adanya indikasi kuat terlibatnya banyak dari
anggota DPR dalam korupsi. Kesemuanya tidak terlepas dari jumlah partai
politik yang terlampau banyak tanpa mempunyai platform, sehingga yang
mengemuka adalah kekuasaan yang tidak dipakai untuk memajukan dan
membela kepentingan rakyat yang memberikan kepadanya kedudukan yang
terhormat dengan kekuasaan legislatif.

Pemilihan Presiden secara
langsung ditentukan oleh rakyat yang mayoritasnya miskin dan kurang
terdidik. Mereka menjadi obyek manipulasi 

CiKEAS Tent Installed on Trump Property for Gadhafi Use Now Dismantled

2009-09-24 Terurut Topik sunny
http://online.wsj.com/article/SB125369276347033435.html

SEPTEMBER 24, 2009, 6:57 A.M. ET
Tent Installed on Trump Property for Gadhafi Use Now Dismantled 

By DIONNE SEARCEY and CHRISTINA S.N. LEWIS 

A tent erected by members of the Libyan government for use by Col. Moammar 
Gadhafi in Bedford, N.Y., was dismantled this afternoon, apparently at the 
urging of real estate mogul Donald Trump.

 AFP/Getty Images 
Libyan leader Moammar Gadhafi visited the United Nations in New York Tuesday.

More
  a.. Gadhafi Chastises U.N. 'Inequality' 
The tent had caused a kerfuffle in Bedford, 43 miles north of New York, as 
officials from Bedford and Westchester County learned of its presence on a 
sprawling estate owned by Mr. Trump. Mr. Gadhafi apparently was to use it for 
entertaining while in New York for his visit to address the United Nations 
Wednesday. Local government officials publicly decried Mr. Gadhafi, pronouncing 
that he was not welcome and complaining that the U.S. secret service sought law 
enforcement protection for him, should he arrive in Bedford.

Late Wednesday afternoon, Mr. Trump released a statement that the situation had 
been resolved.

We have requested that the tenant occupying the property in Bedford, N.Y., 
remove the tent that was erected. They have complied with this request, 
according to the statement. The town of Bedford promptly publicly thanked Mr. 
Trump for his efforts.

Tuesday, Mr. Trump initially denied that Mr. Gadhafi intended to stay at the 
property but subsequently clarified saying it had been rented on a short-term 
basis to Middle Eastern partners.

Mr. Gadhafi, who arrived in New York on Tuesday, has faced criticism over 
Scotland's recent release of Libyan Abdel Baset al-Megrahi, who was convicted 
of the 1988 bombing of Pan Am Flight 103 which killed 270 people.

Mr. Gadhafi travels with a tent, which has drawn protests in many cities. In 
2007, he pitched it in a Parisian garden of the Elysee Palace, the presidential 
residence. In Rome last June, he set it up inside Villa Doria Pamphili, a park, 
and protestors responded with no camping signs.

Bedford town building inspectors had ordered the tent be dismantled Tuesday, 
saying the Libyans should have applied for a number of permits from the 
department as well as a special permit that can be granted only before a 
hearing of the town board.

This entire situation came as a total surprise to the town, Bedford town 
attorney Joel Sachs said.

He said the town has received numerous calls from residents as well as people 
outside the town complaining about the situation.

Mr. Trump is seeking to develop the Seven Springs property as high-end 
single-family homes. He had once considered creating an 18-hole golf course 
there but abandoned those plans, Mr. Sachs said.

Yesterday, when inspectors arrived at the Seven Springs estate, several people 
were inside the tent, which was arranged for human habitation, Mr. Sachs 
said. He said electricity had been strung inside, and outside there were 
several satellite dishes.

For his New York visit, Mr. Gadhafi sought to set up his tent inside Central 
Park but city officials said no. He also wanted to pitch it in the town of 
Englewood, N.J., on property owned by the Libya's U.N. mission. Local 
opposition turned him away.

Write to Dionne Searcey at dionne.sear...@wsj.com and Christina S.N. Lewis at 
christina.le...@wsj.com 
OB-EN048_libay0_D_20090923050337.jpg

CiKEAS Balibo inquiry worries Indonesia

2009-09-24 Terurut Topik sunny
http://www.smh.com.au/world/balibo-inquiry-worries-indonesia-20090924-g4t2.html

Balibo inquiry worries Indonesia
BRENDAN NICHOLSON FOREIGN AFFAIRS CORRESPONDENT

September 25, 2009 
INDONESIA's ambassador has asked the Australian Federal Police to explain why 
they are investigating the killings of five Australian-based journalists at 
Balibo 34 years ago.

Primo Alui Joelianto said he rang the new AFP Commissioner, Tony Negus, 
yesterday to discuss the investigation.

''I just wanted to seek clarification of why he took the decision to start the 
investigation,'' Mr Joelianto said. Mr Negus explained to him the investigation 
was based on information referred to the police by the NSW Coroner. ''It's the 
legal process,'' Mr Joelianto said. ''We can understand that.''

The ambassador said the Indonesian Government was concerned about the 
investigation. ''It cannot be beneficial for our relations,'' he said.

Mr Joelianto said Indonesia would not send its citizens to Australia for trial. 
The men were killed a long time ago, he said, and Indonesia had considered the 
case closed.

Mr Joelianto said the Foreign Minister, Stephen Smith, was right to say that 
while relations between his country and Indonesia were very strong the dangers 
to that relationship were complacency and surprises. ''I agree with him.''

Mr Joelianto stressed he was not trying to intervene in the case and said 
Indonesia respected the investigation as part of the legal process. After his 
conversation with Mr Negus, Mr Joelianto met the AFP's assistant commissioner 
for border and international Affairs, Kevin Zuccato.

In September, Mr Smith said the Indonesian Government was ''somewhat 
surprised'' to hear the AFP was investigating the Balibo killings.

In November 2007 the NSW Deputy Coroner, Dorelle Pinch, found the Balibo Five 
were executed by Indonesian forces to stop them revealing details of 
Indonesia's invasion.

Two Indonesians named in the inquest were Yunus Yosfiah, who is now a retired 
general, and another soldier, Christoforus da Silva. Ms Pinch found there was 
strong circumstantial evidence the five were killed on orders by the head of 
Indonesian Special Forces, Major-General Benny Murdani, to Colonel Dading 
Kalbuadi, Special Forces Group Commander in Timor, and then to Captain Yunus. 
Murdani and Kalbuadi are dead.

Indonesia claimed the five were killed in crossfire during the battle for the 
town.


CiKEAS Gaddafi folds up his tent but keeps on talking

2009-09-24 Terurut Topik sunny
http://www.smh.com.au/world/gaddafi-folds-up-his-tent-but-keeps-on-talking-20090924-g4sq.html

Gaddafi folds up his tent but keeps on talking
ANNE DAVIES HERALD CORRESPONDENT
September 25, 2009 
 
How much more ... Ali Abdussalam Treki, General Assembly president, and Colonel 
Gaddafi Photo: AFP

NEW YORK: He called the US President ''our son Obama'', suggested swine flu 
might have been made by the military in a lab so companies could make money on 
the vaccine and called the Iraq war the mother of all evils.

After all these years, Muammar Gaddafi can still make the world's leaders 
squirm.

Because it was Libya's turn to chair the United Nations General Assembly, 
Colonel Gaddafi had a prime speaking spot, after Barack Obama, and he used it 
to berate the world for 96 minutes.

He might have been tolerated at the UN, where his envoy is chairing this 64th 
session of the General Assembly, but the residents of Bedford, New York, where 
he planned to pitch a large tent for the duration of the General Assembly, have 
successfully driven the Libyan dictator out.

After a day of protest by residents, rabbis, human rights groups, and families 
of the victims of the Lockerbie terrorist attack, many waving signs calling him 
a murderer, Colonel Gaddafi literally began packing his tent, after receiving a 
stopwork order.

The tent had been pitched on land owned by the billionaire Donald Trump and 
leased to the United Arab Emirates. Colonel Gaddafi himself was believed to 
have been staying with the Libyan ambassador and had planned to use the tent 
for functions.

Anger at the Libyan strongman, who of late has been more friendly towards the 
US, was reignited after the Scottish Government released a convicted Libyan 
terrorist, the Lockerbie bomber, Abdelbaset al-Megrahi, on humanitarian 
grounds. But when Megrahi, who has cancer, was given a hero's welcome by the 
Libyan Government, many saw red. By Wednesday afternoon, the Trump organisation 
issued a statement saying the tent was coming down.

As the residents of Bedford had no time for their Libyan visitor, so too some 
UN delegates, including the Americans, chose not to stay to hear his speech. 
Those who did were treated to Colonel Gaddafi's views on a broad range of 
subjects. He called the US president ''our son Obama'', which no doubt 
delighted Mr Obama's minders, and treated bemused diplomats to his views about 
the assassination of John F. Kennedy, suggesting that the Israelis were behind 
it because Kennedy wanted to investigate their nuclear plant. The only comments 
which seemed to draw some broader support beyond Libya's usual supporters was 
his critique of the UN Security Council. They might have seen his efforts to 
rename it the ''terror council'' as over the top, but the criticism that it is 
too narrowly based resonated with many members.

In fact, Colonel Gaddafi's idea that the membership should be expanded to 
include a permanent seat for the African Union, Latin America and perhaps 
someone else - he suggested Australia - certainly struck a chord. ''Maybe we 
can assign a permanent seat will be given to them by rotation every six months 
[inaudible] . Perhaps Japan, Australia, maybe outside any union or Australia, 
or any other country [sic],'' he said.
gaddaficrop-200x0.jpg

CiKEAS Corrupt officials, terrorists granted remission

2009-09-24 Terurut Topik sunny
Reflection :  Selama dipenjara berkelakuan baik,  hukuman diperpendekkan jangka 
waktunya dan dibebaskan dari penjara. Syukuralhamdulliah, para koruptor 
bisabebas menikmati hasil harta korupsi yang telah bermamak biak.

Para terrorits tidak banyak alternatif terbuka terkecuali kembali melakukan 
Dirgahayu NKRI!

http://www.thejakartapost.com/news/2009/09/23/corrupt-officials-terrorists-granted-remission.html

Corrupt officials, terrorists granted remission
Wed, 09/23/2009 12:18 PM  |  National 

JAKARTA: The government has cut the prison terms of 38 corrupt officials and 
several terrorists by between 15 days and one and a half months in conjunction 
with Idul Fitri. 

They deserve remission because of their good behavior while serving their 
sentence, Cipinang prison warden Samsul Hidaya said as quoted by kompas.com on 
Sunday. 

Recipients of Idul Fitri remission include former fishery minister Rohmin 
Dahuri, former Medan mayor Ramli Lubis and former Makassar mayor Andi B, who 
have had their jail terms reduced by one month each. 

Former Bank Indonesia governor Syahril Sabirin and former House of 
Representatives lawmaker Sarjan Taher did not receive remission as they have 
yet to serve one third of their sentence. The government has decided not to 
grant remission to convicts guilty of corruption, illegal logging, drug abuse, 
money laundering and transnational criminal cases until they have served at 
least one third of their prison sentence. 

Samsul said Maskur, who was jailed for his role in the 2002 Bali bombing, had 
his sentence cut by one month, but declined to identify other convicted 
terrorists who received remission, saying only they were involved in acts of 
terror in Poso, Bali and Kuningan, South Jakarta. - JP


CiKEAS House to Strip Mandatory Halal Certification From Bill After Strong Protests

2009-09-24 Terurut Topik sunny
September 24, 2009 
Dian Ariffahmi



House to Strip Mandatory Halal Certification From Bill After Strong Protests

Abill being deliberated by the House of Representatives looks set to be 
stripped of contentious provisions that would have required halal certification 
of consumer products by the Religious Affairs Ministry, after strenuous 
protests by the business community and the Indonesian Council of Ulema (MUI). 

Speaking to the Jakarta Globe, Hilman Rosyid, a member of Commission VIII on 
religious and social affairs and deputy chairman of the special committee 
deliberating the bill, said halal certification of consumer products would not 
be made compulsory. 

It will remain voluntary as it is under the present legislation, he said. He 
added that certification powers would remain with the MUI's Food, Drugs and 
Cosmetics Assessment Institute (LP-POM) and not be transferred to the Religious 
Affairs Ministry, as the bill would have required. 

The House committee and the Religious Affairs Ministry planned to hold further 
talks on the bill with the business community, Hilman said. 

The Indonesian Chamber of Commerce and Industry (Kadin) had earlier voiced 
strong opposition to the bill, which called for mandatory halal certification 
for all packaged foods, beverages, medicines and cosmetics produced or sold in 
the country, including imported goods. 

Business leaders said this would raise their costs and slow import procedures. 

According to a senior Industry Ministry official who declined to be named, it 
had been agreed at a pre-Idul Fitri meeting between the special committee and 
the government that the existing rules on voluntary halal certification, now 
provided for by presidential regulation, would remain in effect. 

It seems that Kadin's and the MUI's protests against the bill have changed the 
legislators' minds and they have decided to be guided by the existing system, 
the official said. It becomes a very sensitive issue when a body like the MUI 
protests that someone is stepping on its authority. 

The MUI has vehemently opposed the bill, as the LP-POM would be stripped off 
its halal certification powers. 

Responding to the developme nts, Hariyadi Sukamdani, Kadin's deputy chairman 
for fiscal policy, taxation and customs, said on Thursday that it had always 
been Kadin's position that there was no need for new halal legislation because 
it was adequately addressed by the existing presidential regulation. 

There is also legislation in place that governs halal requirements, he said. 
It is too much to enact more legislation regulating the same issue. 

If the bill is not passed before Oct. 1, it would have to be brought before the 
new House, which would likely significantly delay its passage.




Related articles
Indonesian Businesses Reaffirm Opposition to Halal Bill
8:36 PM 14/09/2009

Indonesia's House Passes Four More Bills as Clock Ticks
11:22 PM 15/09/2009

Indonesia's House Passes Record Four Bills in One Day
12:58 AM 15/09/2009


CiKEAS Teras Duga Kebakaran Lahan Disengaja

2009-09-24 Terurut Topik sunny
Refleksi : Disengajakan kebakaran hutan, karena dimaksudkan untuk diciptakan 
peternakan unta. Unta membutuhkan alam semi- desert. Jangan dilupakan bahwa 
pada zaman bahula unta adalah alat transportasi para nabi. Apabila unta 
dijadikan alat transportasi umum akan memberikan sumbangan besar untuk undara 
bersih sesuai cita-cita Kiyoto protokol. Nama NKRI akan harum di medan 
international sebagai satu-satunya negeri pencegah  global warming dan dengan 
begitu para petinggi yang menjalankan pembakaran hutan bisa mendapat hadiah 
nobel. Ayo berlomba-lomba membakar hutan.  

http://www.kaltengpos.com/berita/index.asp?Berita=fokusid=53443


Jumat, 25 September 2009



Teras Duga Kebakaran Lahan Disengaja
Minta Penegak Hukum Antisipasi Sejak Dini



PALANGKA RAYA - Asap tebal akibat kebakaran lahan yang kembali menyelimuti 
beberapa wilayah Kalimantan Tengah (Kalteng), memancing keheranan Gubernur 
Agustin Teras Narang. Apalagi diduga kuat pembakaran itu dilakukan oleh 
oknum-oknum tertentu yang memanfaatkan situasi. Mereka sengaja membakar 
lahan-lahan telantar di pinggir jalan. 
Saya lihat yang aneh justru api banyak terdapat di pinggir jalan trans 
Kalimantan. Saya juga heran justru di sekitar bandara kok jadi banyak ya?, 
ungkap Gubernur Kalteng Agustin Teras Narang kepada sejumlah wartawan usai 
halal bihalal dengan pegawai di lingkungan pemerintah provinsi di lobi Kantor 
Gubernur, Kamis (24/9) pagi. 

Teras Narang mengaku sangat menyayangkan jika ada pihak-pihak tertentu yang 
sengaja melakukan pembakaran hutan dan lahan di Bumi Tambun Bungai. Sebab, itu 
berarti yang bersangkutan bukan warga negara yang baik di huma betang. 

Gubernur meminta aparatur penegak hukum mengantisipasi secara dini jika itu 
betul terjadi. Jangan sampai terjadi unsur kesengajaan dari pihak-pihak 
tertentu yang tak menginginkan Kalimantan Tengah ini baik, yang tak 
menginginkan Kalimantan Tengah maju, ucapnya. 

Orang nomor satu di Kalteng ini meminta setiap orang baik pemerintah maupun 
masyarakat kompak mewaspadai jika ada yang memanfaatkan momentum kebakaran 
lahan untuk kepentingan pribadi. 

Saya sadar betul akibat dari kebakaran ini adalah asap. Asap menimbulkan 
penurunan kesehatan pada anak-anak dan saudara-saudara kita. Perekonomian pun 
turun. Pertanyaannya, apakah memang itu yang diinginkan? Sudahlah, gubernur 
boleh berganti, ada prosesnya. Tapi, hal-hal seperti ini jangan jadi pembiaran 
dalam tanda petik, kata Teras. 

Gubernur mengakui dampak kebakaran lahan saat ini sudah merupakan bencana. 
Namun, menurutnya itu bisa ditanggulangi jika ada kebersamaan dan tekad yang 
sama dari setiap orang di Bumi Tambun Bungai. Ia juga meminta bupati dan 
walikota serta aparat penegak hukum tak membiarkan kebakaran lahan meluas di 
wilayah masing-masing. 

Terkait persoalan kekurangan anggaran untuk mengatasi dampak asap akibat 
kebakaran hutan dan lahan, Gubernur mengutarakan selama ini Pemerintah Provinsi 
(Pemprov) Kalteng selalu menganggarkan tiap tahun. Dana yang dianggarkan pada 
beberapa satuan kerja perangkat daerah (SKPD) tahun 2009 di tingkat provinsi 
mencapai hampir Rp 9 miliar. 

Yang nanti justru saya minta kepada sekda melalui Kepala Biro Keuangan untuk 
meneliti anggaran karena ada kabupaten dan kota yang nilainya kecil sekali. 
Padahal ini kejadian tiap tahun. Nilai anggarannya bisa dilihat di Dishut dan 
BLH. Ini namanya ketidakpedulian dari aparatur berkenaan penanggulangan 
bencana, jelas mantan Ketua Komisi II dan III DPR RI ini. 

Mengenai usulan pembentukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah di Kalteng, 
menurut Gubernur, tahun ini juga akan terbentuk. Saya sudah tanda tangan untuk 
itu. Tetapi, tentu badan tak kan bisa bekerja dengan baik kalau tak dibantu 
masyarakat, ucapnya. (def/ma


CiKEAS Cari Geraham Emas dalam Tengkorak

2009-09-24 Terurut Topik sunny
http://www.radartarakan.com/berita/index.asp?Berita=UTAMAid=158528


senin, 14 September 2009



Cari Geraham Emas dalam Tengkorak
Identifikasi Jenazah yang Diduga Tan Malaka


JAKARTA - Pemeriksaan terhadap jenazah yang diduga Tan Malaka tak hanya 
mengandalkan tes DNA (deoxyribonycleic acid). Tapi juga ciri fisik khas Tan 
Malaka yang dikenal kerabat dekatnya. Salah satunya adalah geraham dari emas 
yang terdapat di antara gigi geligi tokoh pergerakan kemerdekaan itu. 
Sejarawan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Asvi Warman Adam 
mengatakan, Tan Malaka tak memiliki keturunan. Satu-satunya garis keluarga yang 
masih tersisa adalah Zulfikar Kamarudin. Dia adalah anak dari adik laki-laki 
Tan Malaka, Kamarudin Rasyad. Dua saudara Zulfikar sudah meninggal. 

Karena itu, DNA jenazah yang diambil dari desa Selopanggung, Kecamatan Semen, 
Kabupaten Kediri, itu akan dibandingkan dengan DNA Zulfikar. 

Selain DNA, juga diperiksa ciri fisik Tan Malaka yang diketahui kerabat 
terdekatnya. Pokoknya ada gigi emasnya. Zaman dulu orang kan suka mengganti 
gigi yang lepas dengan gigi palsu dari emas, kata kata Asvi kepada JPNN di 
Jakarta kemarin (13/9). 

Asvi juga ikut mendampingi sejarawan Belanda Harry Poeze saat penggalian makam 
di Selopanggung, Kediri, itu. 

Seperti diwartakan, sebuah makam yang diduga berisi kerangka Tan Malaka di Desa 
Selopanggung, Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri, dibongkar Sabtu lalu (12/9). 
Seluruh kerangka yang diambil dari makam yang berada di lereng Gunung Wilis itu 
kemudian dibawa ke Jakarta untuk tes DNA. 

'Prosesnya diperkirakan membutuhkan waktu sekitar tiga minggu, ujar Ketua Tim 
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FK UI) dr Djaja Surya Atmadja di 
sela-sela pembongkaran. Pembongkaran makam itu merupakan buah penelitian Harry 
Poeze selama 22 tahun merunut jejak Tan Malaka. 

Lantas, dari mana Harry Poeze bisa menduga makam itu adalah makam tokoh yang 
ditetapkan sebagai pahlawan nasional pada 1963 itu. 

Kata Asvi, ada sebuah tugu kecil di pinggir Kali Brantas. Tepatnya di Desa 
Petok, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri. Di desa tersebut dibangun tugu untuk 
menandai tempat pembuangan jenazah Tan Malaka ke Kali Brantas. 

Harry Poeze mewawancarai banyak saksi sejarah untuk merunut, apa memang 
jenazah Tan Malaka dibuang di Kali Brantas, katanya. 

Harry Poeze, kata Asvi, merunut ke mana saja perjalanan Tan Malaka. Kemudian, 
di mana tokoh yang dikenal berseberangan dengan Sjahrir itu ditangkap dan 
ditembak. 

Harry Poeze menemukan bahwa Tan Malaka ditangkap kemudian ditembak di sekitar 
kaki Gunung Wilis. Itu yang akhirnya membawa dia ke desa Selopanggung, 
katanya. 

Kata Asvi, Tan Malaka ditangkap oleh Letda Soekotjo dari Batalyon Sikatan, 
Divisi Brawijaya. Penangkapan Tan Malaka itu sebenarnya tidak atas perintah 
atasan Soekotjo. Namun, saat itu Soekotjo yang memimpin gerilya dan operasi di 
kawasan tersebut menemukan bahwa Tan Malaka adalah sosok yang dinilai 
membahayakan negara. 

Apalagi, dia berbeda pendapat dengan Sjahrir. Zaman dulu di militer kan 
begitu. Kalau tidak sependapat, diculik, katanya. 

Tan Malaka pun ditangkap. Tanggal penangkapannya antara 19-21 Februari 1949. 
Asvi mengaku tak tahu pasti. Yang jelas, pada 21 Februari warga desa menemukan 
jenazah tersebut. Mereka kemudian menguburkannya sebagai orang luar desa yang 
meninggal tanpa identitas. 

Kemudian ada cerita ada sebuah makam yang dipindahkan di samping makam Mbah 
Selo, seorang pendiri Desa Selopanggung. Makam itu tanpa identitas. Nah, di 
makam Mbah Selo itu terdapat sebuah pohon Kamboja besar. 

Dari situ kita tahu kalau makam di samping Kamboja besar itu adalah makam yang 
diduga jenazah Tan Malaka, katanya. (aga/oki/jp