CiKEAS> Women should be partners in shaping future

2010-03-22 Terurut Topik sunny
http://arabnews.com/saudiarabia/article33498.ece

Women should be partners in shaping future
By LAURA BASHRAHEEL | ARAB NEWS 

Published: Mar 23, 2010 00:09 Updated: Mar 23, 2010 00:09 

But society denies them education thinking they are only meant to take care of 
husbands and kids



JEDDAH: In spite of educational reforms and improvements in the role of women 
in Saudi society, many old-fashioned families continue to feel women are only 
suited to become wives and mothers.

History was made last year with the appointment, by royal decree, of a Saudi 
woman, Nora Al-Fayez, as deputy education minister for girls' affairs.

Despite women being recognized in the field of education, some families still 
feel their womenfolk should only busy themselves with household chores and 
raising children.

Sanaa Hamad, 26, was forced to drop out of university in Jeddah by her brother 
during her final exams. "I suffered immense psychological pain after he killed 
off my dreams of getting a degree," she said.

Hamad's parents encouraged her to go to university. She had exhibited herself 
as a bright student at high school and so selected biochemistry as her major. 
Some of her relatives, however, disapproved of this and tried convincing her 
father not to allow her to continue with her education, saying it was 
unbefitting for a young woman.

"My father supported me and ignored our relatives. Then my brother suddenly 
decided I shouldn't continue with my education and that I should marry a 
cousin. He said women are only good for marriage and for looking after 
children," she said.

The Kingdom is presently seeing an increase in education facilities for women 
with many going abroad on university scholarships. However, with little 
development projects taking place in villages, an overall change in attitude 
seems distant.

Amal, who asked her last name not be published, said she was elated when she 
secured a place at a university in Riyadh. "I'm from a village near Riyadh and 
was excited to tell my dad. However, it was enough for him that I had got a 
high school degree," she said.

Amal's father told her she had studied enough and that a girl should preoccupy 
herself with looking after her husband. "I'm still hoping to continue my 
education. There is always time and hope," she said.

Fatima Ali, 19, said she hopes to see the day when people from rural 
backgrounds become more aware of the importance of female education. "I dreamed 
of going to college, but was shocked by the way my father and brother reacted. 
It felt I was in the Stone Age," she said.

"My father believes it's enough for women to just read and write. As for my 
brothers, they believe women have two places to go to - either their husband's 
house or the grave," she added.

Fatima wants the authorities to play a bigger role in raising awareness about 
female education, especially in rural areas. "Women in cities like Riyadh and 
Jeddah are traveling abroad to study and they are getting better education. We 
want the same," she said.

Dr. Samir Arar, a counseling psychologist at Maharat Center and professor of 
psychology at King Abdulaziz University, said women need to improve their 
skills before they become wives and mothers, and that education is the key. 
"Society needs educated women in order to be balanced," he added. Arar said 
people should never forbid their daughters from continuing their education 
because no one knows what the future holds. "A married woman can end up 
divorced or widowed and in both scenarios she would become the main breadwinner 
for her family," he said, adding that education and skills will help women find 
work and cross such obstacles.

Arar believes society should not confine women to being only mothers and wives 
but partners in shaping the future. "It's unfortunate and sad that women are 
being stopped from education and pursuing careers," he said.


CiKEAS> Konflik Palestina Bisa Selesai Tanpa Campur Tangan

2010-03-22 Terurut Topik muskitawati
Konflik Palestina Bisa Selesai Tanpa Campur Tangan

Cara Israel menyelesaikan masalah Palestina akhirnya berhasil karena campur 
tangan dari luar bisa diatasinya.

Dari dulu masalah Palestina ini jadi ber-larut2 gara2 bantuan dari negara2 
Islam dan negara2 Arab yang menekan secara politik melalui poll suara mereka di 
UN.  Tetapi sekarang, gara2 suara para pengacau dari luar ini terpecah belah, 
dengan cepat permasalahannya bisa diselesaikan dan diharapkan tahun depan 
masalah Palestina sudah bisa ditutup dan masuk tempat sampah.

Tapi dimata bangsa Israel sendiri, melihat batu sandungannya itu cuma terletak 
dari sikap Amerika yang mendua.  Orang2 Israel sudah muak melihat tingkah 
Amerika yang memaksakan berdirinya negara Palestina.  Baru setelah mengalami 
serangan 911 inilah perilaku Amerika berubah total, semua bantuan kemanusiaan 
secara langsung distop dan setiap ada bantuan dialirkan melalui Israel.  Saat 
inilah Israel bebas melaksanakan rencananya sendiri untuk mengisolasi 
permasalahan Palestina untuk diarahkan kepada tutup buku dan pengakuan terhadap 
berdirinya negara Palestina dibatalkan.

Tentu tidak layak kalo Israel yang membatalkannya karena pasti diprotes oleh 
seluruh dunia.  Oleh karena itulah Hamas disusupinya dengan agen2 Mossad, Hamas 
menang pemilu tapi presidennya diberikan kepada lawannya agar bisa terjadi 
pertentangan yang akan membawa kedalam pembatalan Palestina secara abadi.

Untuk membantu memperkuat posisi Hamas tentunya tidak gampang, terlalu banyak 
negara2 luar yang pasang mata termasuk Amerika.  Apalagi Hamas sudah masuk 
blacklist sebagai terorist Internasional.  Oleh karena itu bantuan memperkuat 
posisi Hamas disalurkannya melalui Iran.  Sudah semua orang tahu waktu Iran 
berperang dengan Irak ternyata Israel membantu Iran secara rahasia.  
Demikianlah, bantuan kepada Palestina yang waktu itu dikomandoi oleh Yasser 
Arafat melimpah ruah sehingga sangat menguatirkan Israel.  Untung pada waktunya 
juga Yasser Arafat akhirnya juga mati dan Abbas naik.  Ternyata meskipun Abbas 
berhasil jadi presiden tetapi legislatif-nya dikuasai oleh Hamas yang secara 
rahasia dibantu Israel melalui Iran.

Hamas menolak mengakui camp David dengan alasan radikal yang memusuhi Israel, 
padahal dengan membatalkan pengakuan camp David akan dengan sendirinya 
pengakuan terhadap Palestina itu sendiri batal juga.

Dengan dibayangi Hamas, maka pemerintahan Abbas menjadi impotent, segalanya 
tidak berjalan.  Kemudian dengan bekerja sama dengan Mesir, maka tertutuplah 
segala urat nadi pemerintahan angan2 Palestina ini.

Langkah2 selanjutnya sekarang hanyalah mempelajari response Amerika karena 
Perancis, Russia, dan Inggris kira2 sudah berhasil dijinakkan untuk tidak 
tertarik lagi memberi bantuan kepada Abbas karena sang presiden ini tidak 
memiliki pendukung.  Melalui pembangunan settlement inilah response Amerika 
dipelajari dan sekarang sudah berhasil dipastikan bahwa tanpa dirembukkan 
sekalipun Amerika nantinya akan sejalan dan seiring dengan kemauan Israel dalam 
membatalkan secara resmi pemerintahan Palestina.

Bagi Amerika tadinya, berdirinya negara Palestina merupakan prestige presiden 
Clinton sehingga Israel harus sangat ber-hati2 agar tidak menyinggung 
prestigenya mengingat perjanjian Camp David yang sangat membanggakan presiden 
Clinton ini jangan sampe dianggap se-olah2 hancur ditangani Israel, biarlah 
seluruh dunia menyaksikannya sendiri bahwa perjanjian camp David itu hancurnya 
oleh Hamas, dibatalkan oleh Hamas.

Semua proses perjuangan Israel sekarang ini sudah dalam tahap2 akhir yaitu 
tahap penutupan berupa pembatalan resmi perjanjian camp David untuk kemudian 
kursi Palestina di UN dicabut.  Tanpa kata2, Israel mengajukan pembatalan ini 
hanya dengan tanda saja.  Tetapi Amerika juga memahami bahasa tanpa kata ini, 
sehingga secara resmi pemerintah Amerika malah sudah mengeluarkan responsenya 
berupa kata2 yaitu, pembatalan negara Palestina akan dilakukan setelah dua 
tahun.

Hillary Clinton sudah memberi pernyataan resmi pemerintahnya, bahwa dalam dua 
tahun negara Palestina sudah harus berdiri.  Tentunya, kalo dalam dua tahun ini 
tidak juga berdiri...  tidak perlu dikatakan sekalipun kita semua paham 
maksudnya, yaitu "dibatalkan".

Yaaa  semua negara didunia juga paham, mana mungkin dalam dua tahun kedepan 
bisa berdiri negara Palestina bahkan bantuan nya aja semuanya udah distop.  
Ditambah lagi opposisi seperti Hamas ternyata menguasai kira2 tiga perempat 
suara.  Jadi untuk mengakui Hamas jelas tidak mungkin karena Hamas menolak dua 
negara Israel dan Palestina, Hamas cuma menyetujui berdirinya Palestina dan 
penghapusan Israel.

Jadi sudah mutlak, Hamas tidak bisa mendapatkan approval dari Amerika, UN, 
maupun negara2 seluruh dunia termasuk negara2 Arab karena Hamas cuma didukung 
satu negara saja yaitu Iran.

Kalo Hamas tidak mungkin bisa survive, maka lebih2 lagi Abbas yang cuma 
memiliki seperempat pendukung

CiKEAS> Top Yemeni religious leaders oppose ban on child marriages

2010-03-22 Terurut Topik sunny
http://arabnews.com/middleeast/article33440.ece

Top Yemeni religious leaders oppose ban on child marriages
By ASSOCIATED PRESS 

Published: Mar 22, 2010 23:46 Updated: Mar 23, 2010 06:18 



SANAA: Some of Yemen's most influential Islamic leaders, including one the US 
says mentored Osama Bin Laden, have declared supporters of a ban on child 
brides to be apostates. The religious decree, issued Sunday, deeply imperils 
efforts to salvage legislation that would make it illegal for those under the 
age of 17 to marry.

The religious decree, issued Sunday, deeply imperils efforts to salvage 
legislation that would make it illegal for those under the age of 17 to marry.

The practice is widespread in Yemen and has been particularly hard to 
discourage in part because of the country's gripping poverty - bride-prices in 
the hundreds of dollars are especially difficult for poor families to pass up.

More than a quarter of Yemen's women marry before age 15, according to a report 
last year by the Social Affairs Ministry. Tribal custom also plays a role, 
including the belief that a young bride can be shaped into an obedient wife, 
bear more children and be kept away from temptation.

A February 2009 law set the minimum age for marriage at 17, but it was repealed 
and sent back to parliament's constitutional committee for review after some 
lawmakers called it un-Islamic. The committee is expected to make a final 
decision on the legislation next month.

Some of the clerics who signed Sunday's decree sit on the committee.

The group behind the declaration also includes Yemen's most influential cleric, 
Sheikh Abdul-Majid Al-Zindani, whom the United States has branded a spiritual 
mentor of Bin Laden. Al-Zindani denies being a member of Al-Qaeda.

The religious leaders organized a protest against the legislation on Sunday by 
a group of women. The women carried signs that read "Yes to the Islamic rights 
of Women."

"I was married at 15 and have many children now," said one of the women, Umm 
Abdul-Rahman. "And I will marry my daughter at the same age if I decide she is 
ready for it."

The issue of Yemen's child brides vaulted into the headlines three years ago 
when an 8-year-old girl boldly went by herself to a courtroom and demanded a 
judge dissolve her marriage to a man in his 30s. She eventually won a divorce, 
and legislators began looking at ways to curb the practice.

In September, a 12-year-old Yemeni child-bride died after struggling for three 
days in labor to give birth, a local human rights organization said.

A rights group pushing for a ban planned a protest for Tuesday.

"The government has two options: To give girls in Yemen a chance at life or to 
condemn them to a death sentence," said Amal Basha, chairwoman of the group, 
Sisters Arab Forum in Yemen.

Yemen once set 15 as the minimum age for marriage, but parliament annulled that 
law in the 1990s, saying parents should decide when a daughter marries.


CiKEAS> Sebabnya Israel Menentang Amerika Dalam Settlement !!!

2010-03-22 Terurut Topik muskitawati
Sebabnya Israel Menentang Amerika Dalam Settlement !!!

Kebanyakan politisi Islam di Indonesia cuma melihat secara sepihak dalam 
menganalisis situasi, akibatnya mereka juga gagal dalam melakukan negosiasi.  
Bahkan malah dicemohkan oleh kedua belah pihak yang tadinya mengharapkan 
Indonesia bisa bertindak sebagai penengah.

Amerika dalam kasus pembangunan settlement oleh Israel ini hanyalah bertindak 
sebagai penengah, yaitu sewaktu bekas presiden Abbas ini meminta bantuan 
Amerika untuk secara politis menekan Israel agar menghentikan pembangunan 
settlement nya.

Abbas meminta Amerika sebagai penengah dikarenakan posisi Amerika sebagai 
superpower dianggap bisa memaksa Israel untuk tunduk kepada perintah2.

Tidak terpikir oleh Abbas, bahwa Amerika cuma penengah bukan pelaku yang ikut 
berperang dalam konflik ini.  Artinya hubungan Amerika kepada Abbas sama dengan 
hubungan Amerika kepada Israel.

Dari dulu juga Amerika hanya sebagai penengah dalam konflik ini, kalo dulu 
pihak Palestina pura2 menerima perjanjian damai camp david yang diperantarai 
oleh Amerika, kemudian setelah beberapa tahun oleh Palestina perjanjian itu 
ditolaknya dan menyerang mendadak ke Israel.  Maka sekarang pun tidak beda 
Israel pura2 menghentikan pembangunan settlement ini beberapa saat untuk 
dilanjutkan lagi setelah beberapa minggu.

Jadi pada dasarnya, kalo Palestina saja bisa dan berani menipu untuk menolak 
permintaan Amerika dengan cara pura2, lalu apa bedanya dengan israel yang juga 
berani menipu untuk pura2 menghentikan sementara dulu dan kemudian 
melanjutkannya lagi pembangunan settlement ini ???

Kembali disini, kelemahan ajaran Islam adalah tidak mengenal falsafah sang 
buddha, yaitu "jangan cubit kalo tak mau dicubit".

Ny. Muslim binti Muskitawati.







CiKEAS> Arab2 Palestina Memalsukan Akte Kelahirannya

2010-03-22 Terurut Topik muskitawati
Arab2 Palestina Memalsukan Akte Kelahirannya

Untuk menipu agar bisa mengaku punya tanah di Israel, banyak orang2 Arab 
Palestina memalsukan akte kelahirannya.  Hampir 100% para pengungsi dan 
terorist Palestina ini berasal dari Mesir dan juga lahir dari Mesir.  Hanya 
beberapa saja yang berasal dari Libanon dan Jordania, dan mereka inipun 
kebanyakan sudah kembali ke Libanon dan Jordania tidak mau ikut menjadi 
pengungsi penipu dari Mesir ini.


> "utusan.allah"  wrote:
> Orang Palestina itu adalah pengungsi,
> pengungsi dari kampung >halamannnya
> yang sekarang diduduki oleh Israel.

Betul memang Arab Palestina (bukan bangsa Palestina) ini adalah pengungsi, tapi 
tanah airnya bukanlah yang diduduki Israel karena tanah kampung halaman mereka 
aseli di Mesir.  99% Arab Palestina berakte kelahiran di Mesir termasuk Yasser 
Arafat.

http://rubinreports.blogspot.com/2009/08/wheres-arafats-birth-certificate.html

Untuk merebut tanah Israel tidak malu orang2 Arab ini berbohong dan kebohongan 
ini bisa dibuktikan kepastiannya karena wilayah Kerajaan Palestina dulunya 
adalah jajahan Inggris dan rajanya juga boneka Inggris, sehingga semua catatan2 
mengenai akte kelahiran lengkap semuanya, karena Mesir juga termasuk jajahan 
Inggris dulunya.

Israel udah mengeluarkan pernyataan, bahwa Jerusalem itu masuk wilayah 
negaranya yang direbut dari Jordania sewaktu perang 6 hari.  Aneh kalo kemudian 
yang nuntut malah Arab Palestina.

Kerajaan Palestina dulu udah dipecah 4 jadi Kerajaan Jordania, Libanon, Syria, 
dan Israel.  Jadi enggak masuk akal ada yang mau bikin negara Palestina 
kembali.  Kalopun mau kembali kepada negara Palestina seperti dulu, maka 
Jordania, Libanon, Syria dan Israel itu sama2 harus menyerahkan tanahnya, 
kenapa cuma Israel ???

Tetapi atas dasar tujuan politik, dulu pernah disetujui dalam perjanjian camp 
David, bahwa Arab2 Palestina (bukan bangsa Palestina) keluar dari Israel 
membentuk negara Palestina baru di Gaza dan Westbank.

Mereka inilah sekarang yang nuntut Jerusalem Timur sebagai wilayahnya padahal 
wilayah ini dulunya milik Jordania yang direbut dalam perang oleh Israel dan 
telah menjadi ibukota Israel yang baru.

Sementara itu, negara Palestina jadi dibatalkan berdirinya karena tiba2 mereka 
menolak perjanjian camp David sehingga otomatis kursi Palestina di UN dianggap 
hangus.

Tidak ada satupu Arab Palestina yang memiliki tanah di Israel gimana bisa jual 
tanah kalo ga punya tanah ???  Karena berdasarkan UU di Israel yang telah 
disetujui oleh UN, maka apabila ada orang Arab Palestina yang bisa menunjukkan 
surat2 tanah miliknya, maka oleh pemerintah Israel harus diserahkan tanah itu 
kepada mereka.

Demikianlah sudah lebih dari 62 tahun ditunggu tapi tak ada satupun orang Arab 
Palestina yang datang menunjukkan surat2 tanah miliknya.

Jadi enggak benar bahwa sewaktu Israel berdiri, orang2 Arab Palestina yang 
punya tanah di Israel diusir keluar Israel untuk kemudian menjadi pengungsi dan 
terorist Al-Fatah dan Hamas.  Kenyataannya mereka semua satupun bukan penduduk 
Israel, memang mereka waktu itu tinggal ditanah Israel tetapi bukan penduduk 
disana melainkan datang kesana sebagai pekerja musiman.

Oleh karena itu wajar2 saja, semua bukan penduduk ditanah bekas Palestina ini 
harus diusir keluar setelah terbentuknya negara baru yang bernama Israel.

Arab2 Palestina yang menjadi penduduk disini tidak ada yang diusir, dan mereka 
yang pemilik tanah sekalipun sampai sekarang tetap menjadi warganegara Israel.

Sampe sekarangpun para pendatang pekerja musiman yang orang2 Arab Palestina ini 
masih tetap bekerja di Israel tapi harus punya izin kerja karena kalo tidak 
punya izin kerja maka mereka tidak boleh masuk ke Israel dari perbatasan.

Ny. Muslim binti Muskitawati.













>




CiKEAS> [ADVOKATKU] Pendirian Rumah Ibadat

2010-03-22 Terurut Topik NM. WAHYU KUNCORO, SH
Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa hak beragama adalah hak asasi
manusia yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan apapun dan sudah
menjadi kewajiban negara untuk menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk
untuk memeluk agamanya masing-masing serta beribadat menurut agama dan
kepercayaannya. Terkait dengan kewajibannya tersebut, negara mempunyai
tugas untuk memberikan bimbingan dan pelayanan agar setiap penduduk
dalam melaksanakan ajaran agamanya dapat berlangsung dengan rukun,
lancar dan tertib. Salah satu tugas negara dalam hal bimbingan dan
pelayanan hak beragama warga negaranya adalah mengatur perihal
pendirian rumah ibadat.

Perihal pendirian rumah ibadat diatur secara tegas dan jelas dalam
Peraturan Bersama Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri No. : 9 Tahun
2006/ No. : 8 Tahun 2006 yang ditetapkan pada tanggal 21 Maret 2006.
Secara umum, dalam pengaturannya, Peraturan Bersama Menteri Agama dan
Menteri Dalam Negeri tersebut mengkualifikasi pengertian rumah ibadat
dalam 2 (dua) kualifikasi yakni :

a. Rumah Ibadat, dan
b. Bangunan gedung bukan rumah ibadat.

Adapun yang dimaksud rumah ibadat adalah bangunan yang memiliki
ciri-ciri tertentu yang khusus dipergunakan untuk beribadat bagi para
pemeluk masing-masing agama secara permanen, tidak termasuk tempat
ibadat keluarga sedangkan pengertian bangunan gedung bukan rumah ibadat
menunjukkan arti pemanfaatan bangunan gedung bukan rumah ibadat sebagai
rumah ibadat. Contoh, bangunan ruko dimanfaatkan sebagai rumah ibadat
bagi kaum nasrani, rumah tempat tinggal dimanfaatkan sebagai rumah
ibadat bagi kaum muslimin, dan sebagainya.

Berdasarkan pengertiannya di atas maka dapat disimpulkan bahwasanya
ditinjau dari sifat pemanfaatannya, Rumah ibadat lebih bersifat
permanen, tidak ada batas waktu. Sedangkan untuk pemanfaatan bangunan
gedung bukan rumah ibadat sebagai rumah ibadat, hanya bersifat
sementara waktu dengan batasan waktu paling lama 2 (dua) tahun (Pasal
19 ayat (2) Peraturan Bersama Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri
No.: 9 Tahun 2006/ No.: 8 Tahun 2006).

Dalam prosedur pendirian rumah ibadat, Pasal 14 Peraturan Bersama
Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri No.: 9 Tahun 2006/ No.: 8 Tahun
2006 mensyaratkan secara khusus adanya :

a. Daftar nama dan kartu tanda penduduk pengguna rumah ibadat paling
sedikit 90 (sembilan puluh) orang yang disahkan oleh pejabat setempat.
b. Dukungan masyarakat setempat paling sedikit 60 (enam puluh) orang
yang disahkan oleh lurah/ kepala desa.
c. Rekomendasi tertulis Kepala Kantor Departemen Agama kabupaten/ kota,
dan
d. Rekomendasi tertulis Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) kabupaten/
kota.

Dari persyaratan khusus yang ditetapkan, yang paling sering menjadi
polemik permasalahan adalah adanya benturan/ reaksi penolakkan dari
masyarakat setempat atas rencana pembangunan rumah ibadat suatu
golongan agama. Misal, pembangunan gereja di tengah masyarakat yang
mayoritas muslim atau sebaliknya. Hal ini tentunya tidak boleh
dibiarkan begitu saja, mengingat dampak negatifnya yang sangat luas,
baik dari segi sosial, ekonomi dan kerukunan antar umat beragama itu
sendiri. Oleh karenanya, Pasal 14 ayat (3) Peraturan Bersama Menteri
Agama dan Menteri Dalam Negeri No.: 9 Tahun 2006/ No.: 8 Tahun 2006
menyatakan bahwasanya bila persyaratan khusus tentang Daftar nama dan
kartu tanda penduduk pengguna rumah ibadat telah disahkan oleh pejabat
setempat akan tetapi dukungan masyarakat setempat belum terpenuhi, maka
Pemerintah Daerah berkewajiban “memfasilitasi” tersedianya lokasi
pembangunan rumah ibadat tersebut.

Apa yang dimaksud dengan “memfasilitasi” tersebut ? secara harfiah kata
“memfasilitasi” mengandung pengertian fasilitasi, yang dapat mengarah
pada arti ”mempermudah” dengan cara memberi bantuan seperti
menjembatani dialog antar umat suatu golongan agama dengan masyarakat
setempat, memberikan kemudahan persyaratan adiministratif dan atau
persyaratan teknis, fleksibel dan sebagainya yang pada intinya agar
pengguna rumah ibadat tersebut dapat berinteraksi secara nyaman,
konstruktif, dan kolaboratif sehingga suatu umat agama dimaksud dapat
mencapai tujuannya yakni pelaksanaan pembangunan rumah ibadat tanpa
adanya benturan, konflik dan atau permasalahan dengan masyarakat
setempat.

--
Posting oleh NM. WAHYU KUNCORO, SH ke ADVOKATKU pada 3/22/2010 08:02:00
PM

CiKEAS> Di Puncak Jaya, Tentara Nasional Indonesia Bunuh Pendeta Perianus Tabuni

2010-03-22 Terurut Topik Francis Kati
http://wptoday.wordpress.com/2010/03/22/di-puncak-jaya-tentara-nasional-indonesia-bunuh-pendeta-perianus-tabuni/

-- 
_
Francis Kati
E-Mail : katifran...@gmail.com
Blog : http://francis-kati.blogspot.com


CiKEAS> Darimana Sumber Quran Yang Kita Kenal Sekarang Ini ?

2010-03-22 Terurut Topik muskitawati
Darimana Sumber Quran Yang Kita Kenal Sekarang Ini ?
  
Isi Quran itu penuh dengan ajaran teror, kewajiban memusnahkan Yahudi dan 
kafir, mencurigai sesama Islam untuk dituduh murtad, kesemuanya ini menyebabkan 
pertumpahan darah bukan cuma dikalangan Yahudi dan kafir saja tapi juga 
dikalangan umat Islam sendiri.

Itulah sebabnya, menemukan sumber2 Quran yang aseli jadi sangat penting, apakah 
benar dalam Quran aseli ajaran nabi Muhammad yang sebenarnya diajarkan 
pembantaian Yahudi, kafir, murtad, dan mereka yang bukan Islam???  Inilah yang 
meragukan, karena paman nabi sendiri tetap kafir, dan Waraqa paman isteri nabi 
Muhammad adalah rabbi yahudi yang pertama kali mengakui kenabian Muhammad.

Yang aneh lagi adalah, isi Quran itu penuh cemong terhadap Muhammad yang 
dikatakan beristeri banyak, memperisteri isteri sahabat2nya, dan banyak lagi 
cemong2 yang dialamatkan kepada nabi Muhammad dalam isi Quran yang kita kenal 
sekarang ini, bahkan Muhammad mengawini Aishah anak dibawah umur.

Sekarang terbukti, bahwa Quran cetakan pertama yang kita kenal sekarang ini 
berasal dari cetakan yang dibuat oleh seorang pastor Vatican yang tinggal di 
Venice.  Sang pastor ini bersahabat dekat dengan Paus di Vatican.

http://www.flickr.com/photos/redmangovisuals/2317897451/

Lahirnya Quran cetakan pertama ini bersamaan dengan upaya pengejaran dan 
eksekusi kelompok protestant yang dituduh mengkhianati gereja Vatican.  
Kelompok Protestant ini melarikan diri ke Amerika dan disebutnya sebagai kafir 
oleh gereja di Vatican.


> "Hazairin"  wrote:
> Ya memang perintah menulis itu
> untuk Muhammad dan dia teruskan
> ke pengikutnya!
> "julianty_lestari_live"  wrote:
> Anggaplah anda benar perintah
> itu untuk semua umat Muhammad,
> namun manakah perintah menulisnya

betul, muhammad cuma diperintah membaca tapi dia tidak bisa membaca.  Jadi 
karena tidak bisa membaca tidak berarti dia kemudian diperintah menulis.  
Karena bagaimana bisa menulis kalo tidak bisa membaca?

Tapi nabi Muhammad memang serba ajaib, serba misterius, tanpa bisa membaca 
mungkin bisa menulis.  Hanya orang biasa yang harus bisa membaca dulu sebelum 
bisa menulis...  Kalo nabi tidak berlaku kebiasaan orang biasa.

Urusan Quran itu enggak susah, cukup pertanyaannya adalah dimana adanya Quran 
yang aseli

Apalagi Quran cetakan pertama itu sudah berhasil ditemukan bahkan dibuktikan 
adanya Quran cetakan pertama yang disimpan di Vatican.

Tidak mungkin pihak Vatican tidak bisa menjawab darimana asal Quran cetakan 
pertama itu sumber isinya.

Untuk kepentingan apa Quran cetakan pertama diabadikan oleh Vatican?  Padahal 
Vatican itu khan bukan beragama Islam, bahkan tidak mempercatyai nabi Muhammad, 
tidak percaya adanya Allah, tapi kenapa menyimpan Quran cetakan pertama yang 
tidak memberitahukan darimana sumber isinya didapatkan untuk dicetak

Tidak mungkin caliph manapun mau meminjamkan Quran aselinya untuk dibawa ke 
Venice dan dicetak disana yang memakan waktu antara 2-5 tahun.

Menurut pastor Paganino, dia mencetak Quran karena pesanan dari caliph Ottoman 
di Turki, dan jumlahnya adalah 1000 buku.

Hal ini kemudian dibantah oleh seorang pendeta Kristen di Belanda, dia bilang 
Caliph Ottoman tidak pernah memesan buku Quran dan melarang, mengharamkan Quran 
yang dicetak tsb.  Kemudian semua Quran yang dikirim Paganino kepada Ottoman 
dibakar habis oleh sang Caliph

Pada 1987, atas izin pihak vatican, cetakan Quran versi pertama diizinkan untuk 
dipamerkan kepada umum di Venice:

http://www.flickr.com/photos/redmangovisuals/2317897451/

Ternyata isinya persis sama seperti Quran yang kita kenal sekarang namun 
berbeda dengan isi Quran tulisan tangan yang disimpan di museum2 di Turki.

Lalu timbul pertanyaan, Quran yang aseli itu yang dipamerkan di Venice, atau 
yang tulisan tangan di Turki, Marroko, atau yang di Samarkand???  Karena 
semuanya beda isinya.

Yang isinya sama dengan Quran yang digunakan sekarang diseluruh dunia justru 
yang tersimpan di Vatican itu.

Saya menulis ini bukan untuk memperlemah keimanan anda, tapi karena masalah 
pembunuhan massal terhadap orang Yahudi dan orang Kafir tertulis dalam Quran 
bukanlah kebetulan, karena ternyata hanya Vatican yang dulunya punya hajat 
memusnahkan orang Yahudi dan orang kafir.

Apakah kebetulan Islam itu wajib membunuh kafir dan Yahudi atau memang sengaja 
direncanakan oleh Vatican menciptakan agama Islam untuk melaksanakan pemusnahan 
Yahudi dan kafir itu melalui tangan2 orang2 Arab yang dibrainwash ajaran islam 
ini ???

Apakah anda percaya bahwa Allah perlu dibantu umat Islam untuk menjagal Yahudi 
dan Kafir 

Memerangi kafir dan Yahudi bagi Vatican memerlukan banyak korban, tapi biarlah 
korban yang dikorbankan itu umat Islam saja yang jadi martir untuk kepentingan 
vatican.  Islam jadi berlumuran darah, dan Vatican suci bersih berkuasa tanpa 
darah.

Ny. Muslim binti Muskitawati.