CiKEAS FPI Sudah Islamkan 257 Anggota Ahmadiyah

2010-09-01 Terurut Topik sunny
Refleksi : Apakah FPI juga akan mengiislamkan kaum non-Ahmadiyah dan apa 
keuntungannya bila diislamkan?


http://nasional.kompas.com/read/2010/09/01/17015713/FPI.Sudah.Islamkan.257.Anggota.Ahmadiyah


Ahmadiyah
FPI Sudah Islamkan 257 Anggota Ahmadiyah
Laporan wartawan KOMPAS.com Hindra Liauw
Rabu, 1 September 2010 | 17:01 WIB

KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMO
Bocah melintas di depan Masjid Ahmadiyah An-Nur, Desa Manislor, Kecamatan 
Jalaksana, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, Jumat (30/7/2010).

JAKARTA, KOMPAS.com - Front Pembela Islam membenarkan langkah Menteri Agama 
Suryadharma Ali yang menyarankan agar Ahmadiyah dibubarkan. Ketua Umum DPP FPI 
Habib Rizieq mengatakan, apa yang dilakukan politisi PPP itu telah sesuai 
dengan Perpres 1/PNPS/1965.


Cendekiawan yang demikian banyak bermain dengan pulpen dan kertas, turun dong 
ke lapangan. Dengarkan keresahan umat. 
-- Habib Rizieq

Dia menjelaskan, berdasarkan perpres itu, ada tiga langkah yang dapat dilakukan 
pemerintah untuk mengatasi kelompok-kelompok yang dinilai menistakan agama. 
Pertama, kelompok tersebut diberikan peringatan lisan. Kedua, pemerintah dapat 
mengeluarkan peringatan tertulis, seperti SKB 3 Menteri pada tahun 2008. Jika 
membandel, maka status dapat ditingkatkan dari SKB menjadi kepres.

Menteri terkait berhak merekomendasikan pembubaran ke Presiden, kata Habib 
kepada wartawan seusai dialog pluralisme di kantor Konferensi Waligereja 
Indonesia, Jakarta, Rabu (1/9/2010).

Habib mengatakan, yang perlu dipikirkan pemerintah saat ini adalah bagaimana 
mekanisme pembubaran itu tanpa memicu kekerasan. Menurut Habib, aset-aset 
Ahmadiyah dapat disita, sementara pengikutnya dapat dibina dan disadarkan.

Tugas pembinaan berada di tangan pemerintah serta dibantu oleh Majelis Ulama 
Indonesia dan ormas-ormas Islam, seperti Nadhlatul Ulama, Muhammadiyah, dan 
bahkan FPI.

FPI siap mengirimkan ribuan dai dan ustaz untuk membina tanpa dibayar. Di 
Serawu, antara Garut dan Tasikmalaya, 257 warga Ahmadiyah telah kami islamkan. 
FPI bekerja sama dengan ormas Islam setempat, katanya.

Soal adanya kekhawatiran dari sejumlah cendekiawan Muslim, seperti Buya Syafii 
Maarif dan Yenny Zannuba Wahid, bahwa pernyataan Menag dapat memicu konflik, 
Habib membantahnya.

Cendekiawan yang bicara macam begini, maaf, bukan saya ingin merendahkan 
mereka. Mereka ini banyak bermain dengan pulpen dan kertas. Turun dong ke 
lapangan. Temuin warga. Lihat bagaimana resahnya warga dengan keberadaan 
Ahmadiyah. Kita tidak bisa menilai lapangan hanya dari pena dan kertas. Jadi, 
intelektual pena dan kertas di FPI tidak laku, kata Habib.

TERKAIT:
  a.. Presiden Harus Tegas kepada Menag
  b.. Presiden Harus Tegas kepada Menag
  c.. Pembubaran Ahmadiyah Butuh Proses
  d.. Menag: Ahmadiyah Memang Harus Dibubarkan
  e.. Ahmadiyah: Bersabar dan Berdoa





CiKEAS Pertumpahan Darah di Buol Ditangisi

2010-09-01 Terurut Topik sunny
Refleksi : Negri berbasis paham serigala berbulu kambing selalu haus darah. 

http://regional.kompas.com/read/2010/09/01/15432698/Pertumpahan.Darah.di.Buol.Ditangisi

Kerusuhan
Pertumpahan Darah di Buol Ditangisi
Rabu, 1 September 2010 | 15:43 WIB


BUOL, KOMPAS.com - Sejumlah anggota Komisi I DPRD Sulawesi Tengah tidak kuasa 
menahan kesedihan menyesali kerusuhan di Kabupaten Buol. Air mata mereka sampai 
menetes saat berdialog dengan Wakil Kapolda Sulteng Kombes Drs Dewa Parsana, 
MSi di Mapolda Sulteng, Rabu (1/9/2010).

Pak Waka, terus terang saya tidak tahan melihat pertumpahan darah di bulan 
Ramadhan ini. Bulan Ramadhan justru dilumuri dengan darah. Mohon ini tidak 
terjadi lagi, kata Yahya R Kibi, salah seorang anggota Komisi I dengan suara 
yang terbata-bata dan meneteskan air mata.

Hal serupa juga dialami Ketua Komisi I Sri Indraningsih Lalulusu dan Zainal 
Abidin Ishak, anggota Komisi I lainnya. Ketiga anggota Komisi I tersebut 
beberapa kali menyeka mata mereka. Kedatangan Komisi I tersebut untuk 
mempertanyakan kronologi kerusuhan Buol serta langkah antisipasi terhadap 
bertambahnya korban luka-luka akibat ditembak.

Kerusuhan Buol pecah menyusul tewasnya seorang tahanan Polsek Biau bernama 
Kasmir Timumun pada Senin sore. Keluarga menduga tewasnya Kasmir Timumun, warga 
Kelurahan Leok II yang bekerja sebagai tukang ojek itu, akibat penganiayaan 
oknum polisi. Kasmir ditahan karena kasus kecelakaan lalu lintas yang 
melibatkan seorang anggota kepolisian di kota itu, tetapi hari Senin dia tewas 
di dalam tahanan. Sebagai buntut dari kematiannya, Selasa sekitar pukul 21.30 
Wita, ribuan warga mendatangi Mapolsek Biau.

TERKAIT:
  a.. Lima Korban Kritis, Tertembak di Kepala
  b.. Semua Korban Tewas Tertembak di Kepala
  c.. Pasukan Elite Polda Sulteng Diterjunkan
  d.. Kasmir Tewas dengan Leher Memar
  e.. Lima Pleton TNI/Polri Terjun ke Buol





CiKEAS Islam Hina Dina Makin Terhina Di Amerika !!!

2010-09-01 Terurut Topik muskitawati
Islam Hina Dina Makin Terhina Di Amerika !!!

Membuat Poll tentang agama Obama jelas itu permainan politik yang bertujuan 
merendahkan, menghina, dan merupakan kampanye untuk merugikan sipolitisi-nya.

Demikianlah hasil Poll itu adalah 59% Partai Republik percaya bahwa Obama itu 
beragama Islam.

Sebaliknya 67% Partai Demokrat percaya bahwa Obama itu beragama Kristen.

Islam dianggap agama hina dina di Amerika sekarang ini, oleh karena itu kalo 
agama Islam dicemongin ke Obama bertujuan memang mencemongi Obama secara hina 
dina.  Jelas Obama itu bukan Islam tapi dituduh beragama Islam.  Tetapi umat 
Islamnya para muslimin lebih hina lagi, mereka bangga dengan digunakannya agama 
Islam untuk simbol Obamanya.

Dulu, sebelum ada 911, Partai Demokrat selalu mencemongi orang2 Republik dengan 
tuduhan Kristen Fundamentalist, karena Kristen Fundamentalist itu adalah agama 
yang digunakan sebagai penghinaan untuk mencemongi politisi partai Republik 
yang konservativ.  Kristen Fundamentalist itu digambarkan intoleransi, dan 
begug.  Tidak ada orang pinter dikubu Kristen Fundamentalist semua politisinya 
tolol2, bloon dan idiot.  Dan kebanyakan kelompok Kristen Fundamentalist ini 
kakek2 yang sudah loyo dan pikun.

Begitulah gambaran Kristen Fundamentalist yang dulu dianggap hina dina sehingga 
mereka yang dinyatakan sebagai Kristen Fundamentalis sangat berang seperti 
kebakaran jenggot.

Tapi sekarang berubah, sejak 911, secara gradual masyarakat makin banyak 
mempelajari Islam, dan terkuaklah betapa hina dina-nya ajaran Islam itu, lebih 
hina dina dari ajaran Kristen Fundamentalist.

Sebelum menjadi presiden pun, Obama pernah dicemongi sebagai Kristen 
Fundamentalist oleh Hillary Clinton, sehingga pendeta Kristen Fundamentalist 
di-bawa2 namanya dan Obama naik pitam dan menyatakan tidak ada hubungannya 
dengan si pendeta tsb.  Akibatnya malah si pendeta Fundamentalist ini yang 
berang dan mencaci maki Obama.

Lain dulu lain sekarang, Islam menjadi agama yang paling hina dina di Amerika 
ini, setiap olok2 disemua stasion Radio sekarang ini menggunakan Islam sebagai 
topiknya.  Islam dan Arab sudah menjadi istilah yang paling menjijikan.

Tapi syukur, umumnya muslimin tidak mengerti cara2 penghinaan Amerika yang khas 
ini, mereka umumnya berbangga hati dengan hinaan2 yang tidak dimengertinya.

Syukur, syukur  kalo mereka mengerti bisa timbul malapetaka dong !

Ny. Muslim binti Muskitawati.






CiKEAS Gedung Baru DPR Tak Boleh Jadi Panti Pijat

2010-09-01 Terurut Topik sunny
Refleksi. Apakah perlu adanya ruangan panti pijat-pijit di gedung Dewan Penipu 
Rakyat (DPR)?  Anggota DPR bukan orang bodoh bin goblok untuk menjadikan gedung 
dPR panti pijat. 

Bukankah bisa dipesan para pemijit-pijat untuk segera datang mengusir 
ketegangan otot urat paha para anggota DPR di kantor. Bisa juga anggota DPR 
bolos sebentar  dari pekerjaan untuk tugas luar pergi ke panti pijat-pijit guna 
melempiaskan ketegangan urat tongkat paha agar bisa diilhami insipirasi metode 
berpikir rational dan lagam kerja efektif untuk menipu rakyat.

 
 


http://us.detiknews.com/read/2010/09/01/083517/1432421/10/gedung-baru-dpr-tak-boleh-jadi-panti-pijat

Rabu, 01/09/2010 08:35 WIB

Gedung Baru DPR Tak Boleh Jadi Panti Pijat
Elvan Dany Sutrisno - detikNews




Jakarta - Janji Ketua DPR Marzuki Alie untuk membatalkan rencana pembangunan 
sarana spa di gedung baru DPR harus ditepati. Gedung DPR adalah rumah aspirasi 
bagi rakyat jelata, bukan panti pijat anggota DPR.

Gedung baru DPR harus benar-benar cerminkan gedung parlemen, bukan pusat 
rekreasi atau panti pijat, ujar Wakil Ketua MPR, Lukman Hakim Saefudin kepada 
detikcom, Rabu (1/9/2010).

Yang harus dilengkapi di gedung baru DPR, menurut Lukman, adalah sarana yang 
menunjang kerja anggota DPR. Lukman mencontohkan, ruang anggota dan ruang staf 
ahli memang layak ditingkatkan kapasitasnya.

Perpustakaan harus dibuat besar dan komplit, bukan malah spa, sauna, juga 
kolam renang. Kesannya kok sangat berlebihan, papar Lukman.

Lukman mengajak semua anggota DPR memahami fungsi gedung baru. Lukman berharap 
gedung baru DPR benar-benar menjadi tempat kerja yang efektif bagi anggota DPR.

Utamakan efektifitas kerja saja agar aktualitas fungsi DPR lebih baik, 
harapnya.

(van/anw) 





CiKEAS Demo LSM Bendera Tanggapi Pidato SBY Ricuh

2010-09-01 Terurut Topik sunny
Refleksi :  SBY berpidato demikian agar perhatian masyarakat bisa dialihkan ke 
masalah dengan  Malaysia dari maslah politik, ekonomi dan sosial dalam negeri 
yang membuat mayoritas rakyat melarat dan oleh karena itu ratusan ribu bahkan 
jutaan tenaga kerja berumur masa produktif bisa dijadikan tenaga kerja murah 
(kalau bukan budak) tanpa perlindungan hukum sesuai praxis hukum dan kovensi 
internasional di luar negeri. Sekalipun sudah puluhan tahun sejak kekuasan Pak 
Hartodan penerusnya hingga dewasa ini masih saja masyarakat belum insyaf bahwa 
rezim SBY dan konco-konconya kaum bangsawan neo-Mojopahitnya adalah penjahat 
bin perampok yang membuat rakyat banyak miskin melarat.

http://us.detiknews.com/read/2010/09/01/231852/1433149/10/demo-lsm-bendera-tanggapi-pidato-sby-ricuh

Rabu, 01/09/2010 23:18 WIB

Demo LSM Bendera Tanggapi Pidato SBY Ricuh
Andi Saputra - detikNews


Jakarta - Demonstrasi LSM Benteng Demokrasi Rakyat (Bendera) menanggapi pidato 
SBY malam ini berakhir ricuh. Kericuhan dipicu saat mereka dilarang membakar 
bendera Malaysia. Akibatnya salah seorang anggota polisi berpakaian preman 
terkena pukulan tongkat demonstran.

Kami hanya ingin menyuarakan aspirasi kami. Tolong polisi jangan membela 
Malaysia, teriak orator, Mustar Bonaventura di maskar LSM Bendera, Jalan 
Diponegoro 58, Jakarta, Rabu,(1/9/2010).
 
Dalam aksinya, mereka berusaha memblokir jalan tapi dicegah polisi. Lantas 
sekitar 30-an anggota LSM Bendera mengencingi bendera Malaysia. Lantas mereka 
membakar bendera Malaysia. Upaya ini dicegah oleh Kapolsek Menteng, Kompol 
Arsdo. 

Sayang, usaha ini mendapat perlawanan dari LSM Bendera sehingga terjadi 
kericuhan. Sebuah tongkat yang dipegang demosantran pun melayang megenai muka 
seorang anggota polisi. Lantas, situasi yang semakin memanas membuat polisi 
mendesak masuk demonstran ke dalam markas LSM Bendera.

Akibat keributan ini, Jalan Diponegoro macet hingga arah Tugu Proklamasi. Namun 
kini situasi berangsur-angsur reda. Demonstran  hanya bertahan di dalam 
markasnya untuk melakukan orasi.  SBY hanya mementingkan kepentingan Malaysia, 
kepentingan negara sendiri dilupakan, teriak Bonaventura.






CiKEAS BRIC ambitions for Indonesia

2010-09-01 Terurut Topik sunny
http://www.atimes.com/atimes/South_Asia/LI02Df05.html

  Sep 2, 2010  


 BRIC ambitions for Indonesia
  By Sara Schonhardta  
   
 


JAKARTA - With Indonesia's economic growth among the strongest in Southeast 
Asia and brightening future prospects for the resource-rich country, economists 
are weighing whether it should be the next country added to the BRIC grouping 
of fast-growing emerging economies comprising Brazil, Russia, India and China. 

When US investment bank Goldman Sachs came up with the BRIC acronym in 2001, it 
projected that the combined economic size of the four countries would be bigger 
than all Group of 7 countries except the United States by 2050, according to 
Milan Zavadjil, country director at the International Monetary Fund's (IMF) 
Indonesia office. (The other G-7 countries being Japan, Germany, the United 
Kingdom, France, Italy and Canada.) 

Sticking to that definition, Indonesia is arguably ripe for inclusion to the 
club. For some financial analysts, Indonesia's BRIC designation would be 
symbolic of the gathering global shift in economic power away from the 
developed G-7 economies and towards faster-growing emerging ones. It would also 
give a boost to President Susilo Bambang Yudhoyono's economic management 
credentials. 

Indonesia still lacks certain BRIC indicators, including large-scale foreign 
capital inflows, which until now has allowed the government to maintain a 
relatively hands-off approach to rising inflationary pressures. If capital 
inflows were to rise significantly above current levels, Bank Indonesia, the 
central bank, would be put to an important test, economists say. 

There are limits to building up foreign reserves and allowing the exchange rate 
to appreciate, said Zavadjil, who believes sustained investor interest in 
Indonesia will depend more on achieving investment grade credit ratings than 
BRIC admission. In January, Fitch Ratings upgraded Indonesia's sovereign credit 
rating to BB+, based on improvements in the country's public finances and the 
economy's resilience to the global crisis. Fitch research estimates that 
Indonesian banks enjoy some of the strongest lending margins in Asia, and 
limited competition means that yields should remain strong over the medium 
term. 

The stable rating is still one level below investment grade. Ai Ling Ngiam, the 
lead analyst covering Indonesia at Fitch in Singapore, said reservations remain 
about upgrading Indonesia to the coveted A rating, which would signal to 
investors that Indonesia is capable of meeting its financial commitments even 
in adverse economic conditions. 

The growth side has been acknowledged, said Ngiam. But what has been lacking 
is infrastructure improvements and cooperation from local governments to get 
projects underway. She says the government often says the right things, but 
then fails to act. 

Indonesia's past crisis responses may justify the need for caution. By not 
factoring in the risk of rising inflation, the government would have to move 
quickly if sudden vulnerabilities arise that would call for strong policy 
adjustments, said Ngiam. She argues that more pre-emptive measures are needed 
to hedge against fast fluctuating foreign capital flows in and out of the 
country's illiquid financial markets. 

That said, many economists believe that Indonesia is now in an economic sweet 
spot, with economic growth poised to hit 6% this year after gross domestic 
product (GDP) rose 6.2% year on year in the second quarter. President Yudhoyono 
is even more bullish, predicting that economic growth will reach 6.6% by year's 
end. 

The Jakarta Composite Index, Asia's second-best performing stock exchange so 
far this year after Japan, has reflected the bullishness, hitting a record high 
on July 29 following the appointment of Darmin Nasution as Bank Indonesia's new 
head, ending a 14-month impasse over the central bank's leadership and 
signaling to the market a move towards prudent macro-economic management. 

Foreign direct investment (FDI), meanwhile, hit $7.8 billion in the first half 
of the year, a 49% gain over the same period in 2009. Indonesia's investment 
coordinating board now predicts FDI could reach $13.1 billion by the end of the 
year. 

Resilient in crisis
When the global economy started to unravel in early 2008, some economists and 
investors worried that Indonesia would repeat the tailspin that devastated its 
economy and emptied the national coffers during the 1997-98 Asian financial 
crisis. 

The government responded to that crisis by raising interest rates and 
tightening fiscal policy, but those interventions failed to stop the rupiah 
from plunging 85% against the US dollar. The subsequent double-digit inflation 
triggered steep gains in the prices of key staples such as rice and cooking 
oil, and sparked the riots that eventually forced then president Suharto to 
resign. 

When 

CiKEAS 9 Jendral Pakistan Pulang Lagi Merasa Terhina Di US Airport !!!

2010-09-01 Terurut Topik muskitawati
9 Jendral Pakistan Pulang Lagi Merasa Terhina Di US Airport !!!

Gara2 merasa diperlakukan seperti terorist, kesembilan jendral Pakistant yang 
diundang oleh pentagon untuk suatu pembicaraan di Tampa akhirnya pulang kembali 
setelah mereka kontak menelepon atasannya.

US Airlines menyampaikan permohonan maafnya tapi katanya begitulah prosedurenya 
sama seperti yang lain tidak ada perbedaan.

Pentagon yang mengundangnya ditanyakan apa betul mereka mengundang, jawabannya 
Ya, lalu dilaporkan insiden yang terjadi di Airport yang menyebabkan 
kesembilan jendral Pakistant itu tersinggung dan pulang tidak jadi memenuhi 
undangan itu.  Pentagon mendengar laporan tsb tidak banyak response, hanya 
mereka mengatakan ya, sudah, enggak apa2 cuma pertemuan biasa koq enggak 
penting. Dalam kasus ini tidak ada si pengundang meminta maaf atas kejadian 
ini.

Memang jendral2 Pakistant ini cuma congornya aja sok jagoan, urusan terorist 
dinegaranya aja enggak sanggup ditangani, rekord mereka buruk koq enggak bisa 
dihargai.  Jendral2 Pakistant itu cuma terkenal korupsinya, bahkan melindungi 
presidennya aja enggak mampu, sudah beapa presiden yang mati ditembak orang2 
yang lalu lalang di Pakistant sejak dulu ???  Banyk banget presiden 
Pakistant yang mati ketembak oleh kelas kroco2 yang oleh Pasukan elite 
Pakistant sekalipun enggak ada yang bisa nangkepnya.

Yaaa... nasib Pakistant akan makin terpuruk, tetangganya pasti satu saat akan 
memukul balik utang serangan teror di bombay tempohari.  Sekarang mau macem2 
lagi kepada Amerika, bahkan terorist2 dari Afghanistant larinya ke Pakistant.  
Pasukan Amerika menyerang dengan bomb diperbatasan Pakistant malah marah 
pemerintah Pakistant dan Protest, akhirnya akibat diprotest begitu, 10 Apache 
menyeruduk masuk sampai ke kota Pakistant bukan cuma diperbatasan, dan ternyata 
teroristnya kabur, tapi tentaranya cuma planga-plongo enggak berani ngusir 
pasukan Amerika yang menyerang ke negaranya.

Di Amerika ada aturan, dalam sebuah penerbangan pesawat dilarang ada orang 
Pakistant yang jumlahnya lebih dari dua orang.  Itu kalo punya visa, kalo tidak 
punya visa enggak satupun yang boleh masuk ke Amerika.  Kita tunggu aja 
beritanya Pakistant dilalap terorist nantinya.

Ny. Muslim binti Muskitawati.








CiKEAS Bisakah Islam Diterima Dunia ? Jawab: TIDAK !

2010-09-01 Terurut Topik muskitawati
Bisakah Islam Diterima Dunia ? Jawab: TIDAK !

Memang ulama dan umat Islam ini bebal, dungu, dan kepala batu.  Sebagai 
muslimah jelas saya hafal sekali sikap begini dari dunia Islam saya sendiri.

Sering saya dengar khotbah2 yang menyatakan bahwa Islam diterima diseluruh 
dunia, di-mana2 masuk Islam...  Coba deh bayangin apakah pernyataan ini 
kebenerannya berapa persen ???

Bahkan sesama Islam dari Ahmadiah aja menolak koq ajaran Islam umumnya, dan 
juga segaliknya saling tolak.

Jadi gimana bisa menganggap seluruh dunia menerima Islam sedangkan jelas2 kita 
tahu sesama Islam saja tidak menerima Islam ???

Ngotot2 malah umat Ahmadiah dibakari mesjid2nya, harta benda umatnya dijarah, 
darahnya halal ditumpahkan.  Bisa enggak bayangin kaya gitu ajaran yang katanya 
diterima diseluruh dunia ini.  Katanya akidahnya sesat, tapi harta benda yang 
dijarah enggak sesat masuk kerumah masing2.  Malah mereka bilang, Ahmadiah 
bukan Islam tapi kafir, enggak boleh memakai nama Islam dll.

Lhaaa...  Kalo Ahmadiah yang quran-nya sama, shalatnya sama 5x, menghadap 
kiblatnya sama, puasanya sama, menyembah Allahnya sama, nabinya sama...  tapi 
bukan Islam.

Lalu gimana Ceng Ho yang enggak punya quran, enggak pernah shalat, berjasa 
membantai muslimin...  ternyata katanya dia adalah Islam !!!

Inilah susahnya, Islam itu cuma agama debat kusir saja tidak ada kualitasnya, 
umatnya diajarkan perilaku rendah yang amoral dan unetical.  Diseluruh dunia 
Islam cuma anda bisa temui saling bantai sesama Islam saja, karena enggak 
pernah menang berperang kepada yang bukan Islam.

Saya pikir umat Islam seharusnya jujur jangan terpengaru AlTaqya, berani 
menentang yang salah meskipun ajaran agamanya.

Islam Ahmadiah dinyatakan sesat karena akidahnya berbeda dari akidah sunni.  
Katanya Ahmadiah mengakui nabi lain yaitu Ghulam Ahmad disamping Muhammad.  
Karena alasan itulah Ahmadiah tidak boleh ngaku Islam mengalami nasib dibakar, 
dan dijarah maupun diancam jiwanya.

Nanti habi Ahmadiah giliran yang lain, Islam kejawen, Islam ponorogo, Islam 
Selamet, Islam Semar, semuanya ini juga akan diganyang dengan cara yang sama.

Terakhir barulah Kristen dan katoliknya, keduanya ini kuat dukungan 
Internasionalnya, tapi kalo sudah berhasil membantai semua Islam2 lainnya, 
akhirnya khan kebagian juga bahkan sekarang juga sudah dimulai.

Kristen/Katolik itu sama nasibnya, agama ini menganggap manusia bernama Yesus 
sebagai Tuhan, padahal dalam Islam dan quran Yesus itu manusia cuma nabi bukan 
Tuhan.  Akibatnya Kristen/Katolik ini melanggar akidah Islam lebih parah 
daripada Ahmadiah karena menyembah manusia Yesus sebagai Tuhan yang oleh Islam 
dianggap nabi.  Bayangin dong kalo Ahmadia bisa dituduh sebagai menodai agama 
Islam, apalagi Kristen/Katolik lebih menodai Islam daripada Ahmadiah karena 
menjadikan manusia menjadi Allahnya.  Akhirnya nanti Kristen/Katolik dilarang 
mengaku Kristen, karena aselinya Kristen dulu katanya Yesus cuma nabi, kristen 
sekarang inilah yang diubah Yesus jadi Allah.

Ny. Muslim binti Muskitawati.


 






CiKEAS Pius (F.Gerindra) :Tidak Ada Korelasi antara Gedung Mewah dan Kemiskinan

2010-09-01 Terurut Topik Al Faqir Ilmi
Tidak Ada Korelasi antara Gedung Mewah dan Kemiskinan

Tak pelak lagi, salah satu anggota DPR yang kerap membuat pernyataan
kontroversial adalah Pius Lustrilanang. Posisi politisi Partai Gerindra
sebagai Wakil Ketua Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR membuat dia
acap tampil di media massa guna menjelaskan keputusan-keputusan yang
telah dikeluarkan BURT. Beberapa bulan lalu, misalnya, ia harus
berjibaku untuk mempertahankan ide “dana aspirasi” yang memperoleh
penolakan luas dari masyarakat.

Kali ini, bersama Ketua BURT yang juga Ketua DPR Marzuki Alie, ia
kembali harus jungkir balik mencoba mempertahankan rancangan gedung
baru DPR yang nilai gedung beserta perlengkapannya mencapai Rp 1,8
triliun. Rencana ini pun kembali menuai kritik dan kecaman dari beragam
lapisan masyarakat karena dianggap melukai rasa keadilan masyarakat
serta tidak sensitif terhadap kondisi sebagian besar masyarakat yang
masih memprihatinkan.

Entah karena kelelahan menghadapi serangan yang bertubi-tubi atau memang 
demikianlah kemampuan berpikirnya, Pius menangkis
dengan jawaban, “Tidak ada korelasi antara membangun gedung DPR dengan
kemiskinan. Kalau masyarakat miskin, Indonesia memang miskin. Tapi kita
kan tidak berhenti berjuang.”

Ada beberapa kesalahan berpikir mendasar yang dilakukan Pius terkait
pernyataannya itu. Pertama, rencana pembangunan gedung beserta
fasilitasnya yang cenderung mengada-ada telah memaksa negara
menyisihkan dana begitu besar dan pada saat yang sama harus
mengesampingkan banyak persoalan kerakyatan yang lebih memerlukan
dukungan kebijakan penganggaran. Dana sebesar itu, misalnya, dapat
menjadi investasi tahap awal pembangunan monorel
di Jakarta yang akan berkontribusi mengurangi kemacetan parah di
ibukota. Berkurangnya kemacetan berarti berkurangnya pemborosan bahan
bakar, waktu, dan tenaga, yang pada akhirnya diharapkan akan dapat
meningkatkan produktivitas masyarakat.

Biaya pembangunan gedung baru plus perlengkapannya yang harga
rata-rata satu ruangan anggota DPR mencapai Rp 2,8 miliar itu juga
dapat digunakan untuk membiayai bantuan iuran
jaminan kesehatan masyarakat (jamkesmas) bagi lebih dari 22 juta warga
miskin selama satu tahun. Rakyat miskin yang selama ini hanya dapat
menyerah kepada nasib ketika sakit, akan berkesempatan memperoleh
pelayanan kesehatan tanpa harus terlalu risau dengan pembiayaannya.
Masyarakat miskin yang sehat tentu akan lebih produktif dan berpeluang
meningkatkan kesejahteraan keluarganya.

Kedua, berhubungan dengan kemampuan berempati dan memahami.
Bagaimana rakyat akan percaya bahwa mereka yang mengaku sebagai wakil
rakyat akan mampu merasakan beratnya kehidupan yang selama ini dijalani
rakyat kecil bila ruangan seluas 120 meter persegi, yang dibangun
dengan biaya Rp 10 juta per meter persegi,
untuk satu anggota DPR itu masih lebih besar daripada luas lima rumah
sederhana sehat bersubsidi, yang masing-masing hanya 21 meter persegi?
Apatah lagi bila dibandingkan dengan mereka yang berumah kardus di
pinggir kali atau rel kereta api?

Bila puluhan juta rakyat masih berkubang dengan kemiskinan sementara
wakil rakyat bergelimang kemewahan, sebenarnya mereka mewakili siapa?
Atau, barangkali Pius memang sadar dan berkata benar, bahwa tidak ada
korelasi antara gedung mewah dan kemiskinan. Karena, wakil rakyat di
gedung mewah dan rakyat miskin yang (diklaim) diwakilinya sesungguhnya
hidup di dua alam yang terpisah dan sama sekali tidak berhubungan…