CiKEAS FPI Sudah Islamkan 257 Anggota Ahmadiyah
Refleksi : Apakah FPI juga akan mengiislamkan kaum non-Ahmadiyah dan apa keuntungannya bila diislamkan? http://nasional.kompas.com/read/2010/09/01/17015713/FPI.Sudah.Islamkan.257.Anggota.Ahmadiyah Ahmadiyah FPI Sudah Islamkan 257 Anggota Ahmadiyah Laporan wartawan KOMPAS.com Hindra Liauw Rabu, 1 September 2010 | 17:01 WIB KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMO Bocah melintas di depan Masjid Ahmadiyah An-Nur, Desa Manislor, Kecamatan Jalaksana, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, Jumat (30/7/2010). JAKARTA, KOMPAS.com - Front Pembela Islam membenarkan langkah Menteri Agama Suryadharma Ali yang menyarankan agar Ahmadiyah dibubarkan. Ketua Umum DPP FPI Habib Rizieq mengatakan, apa yang dilakukan politisi PPP itu telah sesuai dengan Perpres 1/PNPS/1965. Cendekiawan yang demikian banyak bermain dengan pulpen dan kertas, turun dong ke lapangan. Dengarkan keresahan umat. -- Habib Rizieq Dia menjelaskan, berdasarkan perpres itu, ada tiga langkah yang dapat dilakukan pemerintah untuk mengatasi kelompok-kelompok yang dinilai menistakan agama. Pertama, kelompok tersebut diberikan peringatan lisan. Kedua, pemerintah dapat mengeluarkan peringatan tertulis, seperti SKB 3 Menteri pada tahun 2008. Jika membandel, maka status dapat ditingkatkan dari SKB menjadi kepres. Menteri terkait berhak merekomendasikan pembubaran ke Presiden, kata Habib kepada wartawan seusai dialog pluralisme di kantor Konferensi Waligereja Indonesia, Jakarta, Rabu (1/9/2010). Habib mengatakan, yang perlu dipikirkan pemerintah saat ini adalah bagaimana mekanisme pembubaran itu tanpa memicu kekerasan. Menurut Habib, aset-aset Ahmadiyah dapat disita, sementara pengikutnya dapat dibina dan disadarkan. Tugas pembinaan berada di tangan pemerintah serta dibantu oleh Majelis Ulama Indonesia dan ormas-ormas Islam, seperti Nadhlatul Ulama, Muhammadiyah, dan bahkan FPI. FPI siap mengirimkan ribuan dai dan ustaz untuk membina tanpa dibayar. Di Serawu, antara Garut dan Tasikmalaya, 257 warga Ahmadiyah telah kami islamkan. FPI bekerja sama dengan ormas Islam setempat, katanya. Soal adanya kekhawatiran dari sejumlah cendekiawan Muslim, seperti Buya Syafii Maarif dan Yenny Zannuba Wahid, bahwa pernyataan Menag dapat memicu konflik, Habib membantahnya. Cendekiawan yang bicara macam begini, maaf, bukan saya ingin merendahkan mereka. Mereka ini banyak bermain dengan pulpen dan kertas. Turun dong ke lapangan. Temuin warga. Lihat bagaimana resahnya warga dengan keberadaan Ahmadiyah. Kita tidak bisa menilai lapangan hanya dari pena dan kertas. Jadi, intelektual pena dan kertas di FPI tidak laku, kata Habib. TERKAIT: a.. Presiden Harus Tegas kepada Menag b.. Presiden Harus Tegas kepada Menag c.. Pembubaran Ahmadiyah Butuh Proses d.. Menag: Ahmadiyah Memang Harus Dibubarkan e.. Ahmadiyah: Bersabar dan Berdoa
CiKEAS Pertumpahan Darah di Buol Ditangisi
Refleksi : Negri berbasis paham serigala berbulu kambing selalu haus darah. http://regional.kompas.com/read/2010/09/01/15432698/Pertumpahan.Darah.di.Buol.Ditangisi Kerusuhan Pertumpahan Darah di Buol Ditangisi Rabu, 1 September 2010 | 15:43 WIB BUOL, KOMPAS.com - Sejumlah anggota Komisi I DPRD Sulawesi Tengah tidak kuasa menahan kesedihan menyesali kerusuhan di Kabupaten Buol. Air mata mereka sampai menetes saat berdialog dengan Wakil Kapolda Sulteng Kombes Drs Dewa Parsana, MSi di Mapolda Sulteng, Rabu (1/9/2010). Pak Waka, terus terang saya tidak tahan melihat pertumpahan darah di bulan Ramadhan ini. Bulan Ramadhan justru dilumuri dengan darah. Mohon ini tidak terjadi lagi, kata Yahya R Kibi, salah seorang anggota Komisi I dengan suara yang terbata-bata dan meneteskan air mata. Hal serupa juga dialami Ketua Komisi I Sri Indraningsih Lalulusu dan Zainal Abidin Ishak, anggota Komisi I lainnya. Ketiga anggota Komisi I tersebut beberapa kali menyeka mata mereka. Kedatangan Komisi I tersebut untuk mempertanyakan kronologi kerusuhan Buol serta langkah antisipasi terhadap bertambahnya korban luka-luka akibat ditembak. Kerusuhan Buol pecah menyusul tewasnya seorang tahanan Polsek Biau bernama Kasmir Timumun pada Senin sore. Keluarga menduga tewasnya Kasmir Timumun, warga Kelurahan Leok II yang bekerja sebagai tukang ojek itu, akibat penganiayaan oknum polisi. Kasmir ditahan karena kasus kecelakaan lalu lintas yang melibatkan seorang anggota kepolisian di kota itu, tetapi hari Senin dia tewas di dalam tahanan. Sebagai buntut dari kematiannya, Selasa sekitar pukul 21.30 Wita, ribuan warga mendatangi Mapolsek Biau. TERKAIT: a.. Lima Korban Kritis, Tertembak di Kepala b.. Semua Korban Tewas Tertembak di Kepala c.. Pasukan Elite Polda Sulteng Diterjunkan d.. Kasmir Tewas dengan Leher Memar e.. Lima Pleton TNI/Polri Terjun ke Buol
CiKEAS Islam Hina Dina Makin Terhina Di Amerika !!!
Islam Hina Dina Makin Terhina Di Amerika !!! Membuat Poll tentang agama Obama jelas itu permainan politik yang bertujuan merendahkan, menghina, dan merupakan kampanye untuk merugikan sipolitisi-nya. Demikianlah hasil Poll itu adalah 59% Partai Republik percaya bahwa Obama itu beragama Islam. Sebaliknya 67% Partai Demokrat percaya bahwa Obama itu beragama Kristen. Islam dianggap agama hina dina di Amerika sekarang ini, oleh karena itu kalo agama Islam dicemongin ke Obama bertujuan memang mencemongi Obama secara hina dina. Jelas Obama itu bukan Islam tapi dituduh beragama Islam. Tetapi umat Islamnya para muslimin lebih hina lagi, mereka bangga dengan digunakannya agama Islam untuk simbol Obamanya. Dulu, sebelum ada 911, Partai Demokrat selalu mencemongi orang2 Republik dengan tuduhan Kristen Fundamentalist, karena Kristen Fundamentalist itu adalah agama yang digunakan sebagai penghinaan untuk mencemongi politisi partai Republik yang konservativ. Kristen Fundamentalist itu digambarkan intoleransi, dan begug. Tidak ada orang pinter dikubu Kristen Fundamentalist semua politisinya tolol2, bloon dan idiot. Dan kebanyakan kelompok Kristen Fundamentalist ini kakek2 yang sudah loyo dan pikun. Begitulah gambaran Kristen Fundamentalist yang dulu dianggap hina dina sehingga mereka yang dinyatakan sebagai Kristen Fundamentalis sangat berang seperti kebakaran jenggot. Tapi sekarang berubah, sejak 911, secara gradual masyarakat makin banyak mempelajari Islam, dan terkuaklah betapa hina dina-nya ajaran Islam itu, lebih hina dina dari ajaran Kristen Fundamentalist. Sebelum menjadi presiden pun, Obama pernah dicemongi sebagai Kristen Fundamentalist oleh Hillary Clinton, sehingga pendeta Kristen Fundamentalist di-bawa2 namanya dan Obama naik pitam dan menyatakan tidak ada hubungannya dengan si pendeta tsb. Akibatnya malah si pendeta Fundamentalist ini yang berang dan mencaci maki Obama. Lain dulu lain sekarang, Islam menjadi agama yang paling hina dina di Amerika ini, setiap olok2 disemua stasion Radio sekarang ini menggunakan Islam sebagai topiknya. Islam dan Arab sudah menjadi istilah yang paling menjijikan. Tapi syukur, umumnya muslimin tidak mengerti cara2 penghinaan Amerika yang khas ini, mereka umumnya berbangga hati dengan hinaan2 yang tidak dimengertinya. Syukur, syukur kalo mereka mengerti bisa timbul malapetaka dong ! Ny. Muslim binti Muskitawati.
CiKEAS Gedung Baru DPR Tak Boleh Jadi Panti Pijat
Refleksi. Apakah perlu adanya ruangan panti pijat-pijit di gedung Dewan Penipu Rakyat (DPR)? Anggota DPR bukan orang bodoh bin goblok untuk menjadikan gedung dPR panti pijat. Bukankah bisa dipesan para pemijit-pijat untuk segera datang mengusir ketegangan otot urat paha para anggota DPR di kantor. Bisa juga anggota DPR bolos sebentar dari pekerjaan untuk tugas luar pergi ke panti pijat-pijit guna melempiaskan ketegangan urat tongkat paha agar bisa diilhami insipirasi metode berpikir rational dan lagam kerja efektif untuk menipu rakyat. http://us.detiknews.com/read/2010/09/01/083517/1432421/10/gedung-baru-dpr-tak-boleh-jadi-panti-pijat Rabu, 01/09/2010 08:35 WIB Gedung Baru DPR Tak Boleh Jadi Panti Pijat Elvan Dany Sutrisno - detikNews Jakarta - Janji Ketua DPR Marzuki Alie untuk membatalkan rencana pembangunan sarana spa di gedung baru DPR harus ditepati. Gedung DPR adalah rumah aspirasi bagi rakyat jelata, bukan panti pijat anggota DPR. Gedung baru DPR harus benar-benar cerminkan gedung parlemen, bukan pusat rekreasi atau panti pijat, ujar Wakil Ketua MPR, Lukman Hakim Saefudin kepada detikcom, Rabu (1/9/2010). Yang harus dilengkapi di gedung baru DPR, menurut Lukman, adalah sarana yang menunjang kerja anggota DPR. Lukman mencontohkan, ruang anggota dan ruang staf ahli memang layak ditingkatkan kapasitasnya. Perpustakaan harus dibuat besar dan komplit, bukan malah spa, sauna, juga kolam renang. Kesannya kok sangat berlebihan, papar Lukman. Lukman mengajak semua anggota DPR memahami fungsi gedung baru. Lukman berharap gedung baru DPR benar-benar menjadi tempat kerja yang efektif bagi anggota DPR. Utamakan efektifitas kerja saja agar aktualitas fungsi DPR lebih baik, harapnya. (van/anw)
CiKEAS Demo LSM Bendera Tanggapi Pidato SBY Ricuh
Refleksi : SBY berpidato demikian agar perhatian masyarakat bisa dialihkan ke masalah dengan Malaysia dari maslah politik, ekonomi dan sosial dalam negeri yang membuat mayoritas rakyat melarat dan oleh karena itu ratusan ribu bahkan jutaan tenaga kerja berumur masa produktif bisa dijadikan tenaga kerja murah (kalau bukan budak) tanpa perlindungan hukum sesuai praxis hukum dan kovensi internasional di luar negeri. Sekalipun sudah puluhan tahun sejak kekuasan Pak Hartodan penerusnya hingga dewasa ini masih saja masyarakat belum insyaf bahwa rezim SBY dan konco-konconya kaum bangsawan neo-Mojopahitnya adalah penjahat bin perampok yang membuat rakyat banyak miskin melarat. http://us.detiknews.com/read/2010/09/01/231852/1433149/10/demo-lsm-bendera-tanggapi-pidato-sby-ricuh Rabu, 01/09/2010 23:18 WIB Demo LSM Bendera Tanggapi Pidato SBY Ricuh Andi Saputra - detikNews Jakarta - Demonstrasi LSM Benteng Demokrasi Rakyat (Bendera) menanggapi pidato SBY malam ini berakhir ricuh. Kericuhan dipicu saat mereka dilarang membakar bendera Malaysia. Akibatnya salah seorang anggota polisi berpakaian preman terkena pukulan tongkat demonstran. Kami hanya ingin menyuarakan aspirasi kami. Tolong polisi jangan membela Malaysia, teriak orator, Mustar Bonaventura di maskar LSM Bendera, Jalan Diponegoro 58, Jakarta, Rabu,(1/9/2010). Dalam aksinya, mereka berusaha memblokir jalan tapi dicegah polisi. Lantas sekitar 30-an anggota LSM Bendera mengencingi bendera Malaysia. Lantas mereka membakar bendera Malaysia. Upaya ini dicegah oleh Kapolsek Menteng, Kompol Arsdo. Sayang, usaha ini mendapat perlawanan dari LSM Bendera sehingga terjadi kericuhan. Sebuah tongkat yang dipegang demosantran pun melayang megenai muka seorang anggota polisi. Lantas, situasi yang semakin memanas membuat polisi mendesak masuk demonstran ke dalam markas LSM Bendera. Akibat keributan ini, Jalan Diponegoro macet hingga arah Tugu Proklamasi. Namun kini situasi berangsur-angsur reda. Demonstran hanya bertahan di dalam markasnya untuk melakukan orasi. SBY hanya mementingkan kepentingan Malaysia, kepentingan negara sendiri dilupakan, teriak Bonaventura.
CiKEAS BRIC ambitions for Indonesia
http://www.atimes.com/atimes/South_Asia/LI02Df05.html Sep 2, 2010 BRIC ambitions for Indonesia By Sara Schonhardta JAKARTA - With Indonesia's economic growth among the strongest in Southeast Asia and brightening future prospects for the resource-rich country, economists are weighing whether it should be the next country added to the BRIC grouping of fast-growing emerging economies comprising Brazil, Russia, India and China. When US investment bank Goldman Sachs came up with the BRIC acronym in 2001, it projected that the combined economic size of the four countries would be bigger than all Group of 7 countries except the United States by 2050, according to Milan Zavadjil, country director at the International Monetary Fund's (IMF) Indonesia office. (The other G-7 countries being Japan, Germany, the United Kingdom, France, Italy and Canada.) Sticking to that definition, Indonesia is arguably ripe for inclusion to the club. For some financial analysts, Indonesia's BRIC designation would be symbolic of the gathering global shift in economic power away from the developed G-7 economies and towards faster-growing emerging ones. It would also give a boost to President Susilo Bambang Yudhoyono's economic management credentials. Indonesia still lacks certain BRIC indicators, including large-scale foreign capital inflows, which until now has allowed the government to maintain a relatively hands-off approach to rising inflationary pressures. If capital inflows were to rise significantly above current levels, Bank Indonesia, the central bank, would be put to an important test, economists say. There are limits to building up foreign reserves and allowing the exchange rate to appreciate, said Zavadjil, who believes sustained investor interest in Indonesia will depend more on achieving investment grade credit ratings than BRIC admission. In January, Fitch Ratings upgraded Indonesia's sovereign credit rating to BB+, based on improvements in the country's public finances and the economy's resilience to the global crisis. Fitch research estimates that Indonesian banks enjoy some of the strongest lending margins in Asia, and limited competition means that yields should remain strong over the medium term. The stable rating is still one level below investment grade. Ai Ling Ngiam, the lead analyst covering Indonesia at Fitch in Singapore, said reservations remain about upgrading Indonesia to the coveted A rating, which would signal to investors that Indonesia is capable of meeting its financial commitments even in adverse economic conditions. The growth side has been acknowledged, said Ngiam. But what has been lacking is infrastructure improvements and cooperation from local governments to get projects underway. She says the government often says the right things, but then fails to act. Indonesia's past crisis responses may justify the need for caution. By not factoring in the risk of rising inflation, the government would have to move quickly if sudden vulnerabilities arise that would call for strong policy adjustments, said Ngiam. She argues that more pre-emptive measures are needed to hedge against fast fluctuating foreign capital flows in and out of the country's illiquid financial markets. That said, many economists believe that Indonesia is now in an economic sweet spot, with economic growth poised to hit 6% this year after gross domestic product (GDP) rose 6.2% year on year in the second quarter. President Yudhoyono is even more bullish, predicting that economic growth will reach 6.6% by year's end. The Jakarta Composite Index, Asia's second-best performing stock exchange so far this year after Japan, has reflected the bullishness, hitting a record high on July 29 following the appointment of Darmin Nasution as Bank Indonesia's new head, ending a 14-month impasse over the central bank's leadership and signaling to the market a move towards prudent macro-economic management. Foreign direct investment (FDI), meanwhile, hit $7.8 billion in the first half of the year, a 49% gain over the same period in 2009. Indonesia's investment coordinating board now predicts FDI could reach $13.1 billion by the end of the year. Resilient in crisis When the global economy started to unravel in early 2008, some economists and investors worried that Indonesia would repeat the tailspin that devastated its economy and emptied the national coffers during the 1997-98 Asian financial crisis. The government responded to that crisis by raising interest rates and tightening fiscal policy, but those interventions failed to stop the rupiah from plunging 85% against the US dollar. The subsequent double-digit inflation triggered steep gains in the prices of key staples such as rice and cooking oil, and sparked the riots that eventually forced then president Suharto to resign. When
CiKEAS 9 Jendral Pakistan Pulang Lagi Merasa Terhina Di US Airport !!!
9 Jendral Pakistan Pulang Lagi Merasa Terhina Di US Airport !!! Gara2 merasa diperlakukan seperti terorist, kesembilan jendral Pakistant yang diundang oleh pentagon untuk suatu pembicaraan di Tampa akhirnya pulang kembali setelah mereka kontak menelepon atasannya. US Airlines menyampaikan permohonan maafnya tapi katanya begitulah prosedurenya sama seperti yang lain tidak ada perbedaan. Pentagon yang mengundangnya ditanyakan apa betul mereka mengundang, jawabannya Ya, lalu dilaporkan insiden yang terjadi di Airport yang menyebabkan kesembilan jendral Pakistant itu tersinggung dan pulang tidak jadi memenuhi undangan itu. Pentagon mendengar laporan tsb tidak banyak response, hanya mereka mengatakan ya, sudah, enggak apa2 cuma pertemuan biasa koq enggak penting. Dalam kasus ini tidak ada si pengundang meminta maaf atas kejadian ini. Memang jendral2 Pakistant ini cuma congornya aja sok jagoan, urusan terorist dinegaranya aja enggak sanggup ditangani, rekord mereka buruk koq enggak bisa dihargai. Jendral2 Pakistant itu cuma terkenal korupsinya, bahkan melindungi presidennya aja enggak mampu, sudah beapa presiden yang mati ditembak orang2 yang lalu lalang di Pakistant sejak dulu ??? Banyk banget presiden Pakistant yang mati ketembak oleh kelas kroco2 yang oleh Pasukan elite Pakistant sekalipun enggak ada yang bisa nangkepnya. Yaaa... nasib Pakistant akan makin terpuruk, tetangganya pasti satu saat akan memukul balik utang serangan teror di bombay tempohari. Sekarang mau macem2 lagi kepada Amerika, bahkan terorist2 dari Afghanistant larinya ke Pakistant. Pasukan Amerika menyerang dengan bomb diperbatasan Pakistant malah marah pemerintah Pakistant dan Protest, akhirnya akibat diprotest begitu, 10 Apache menyeruduk masuk sampai ke kota Pakistant bukan cuma diperbatasan, dan ternyata teroristnya kabur, tapi tentaranya cuma planga-plongo enggak berani ngusir pasukan Amerika yang menyerang ke negaranya. Di Amerika ada aturan, dalam sebuah penerbangan pesawat dilarang ada orang Pakistant yang jumlahnya lebih dari dua orang. Itu kalo punya visa, kalo tidak punya visa enggak satupun yang boleh masuk ke Amerika. Kita tunggu aja beritanya Pakistant dilalap terorist nantinya. Ny. Muslim binti Muskitawati.
CiKEAS Bisakah Islam Diterima Dunia ? Jawab: TIDAK !
Bisakah Islam Diterima Dunia ? Jawab: TIDAK ! Memang ulama dan umat Islam ini bebal, dungu, dan kepala batu. Sebagai muslimah jelas saya hafal sekali sikap begini dari dunia Islam saya sendiri. Sering saya dengar khotbah2 yang menyatakan bahwa Islam diterima diseluruh dunia, di-mana2 masuk Islam... Coba deh bayangin apakah pernyataan ini kebenerannya berapa persen ??? Bahkan sesama Islam dari Ahmadiah aja menolak koq ajaran Islam umumnya, dan juga segaliknya saling tolak. Jadi gimana bisa menganggap seluruh dunia menerima Islam sedangkan jelas2 kita tahu sesama Islam saja tidak menerima Islam ??? Ngotot2 malah umat Ahmadiah dibakari mesjid2nya, harta benda umatnya dijarah, darahnya halal ditumpahkan. Bisa enggak bayangin kaya gitu ajaran yang katanya diterima diseluruh dunia ini. Katanya akidahnya sesat, tapi harta benda yang dijarah enggak sesat masuk kerumah masing2. Malah mereka bilang, Ahmadiah bukan Islam tapi kafir, enggak boleh memakai nama Islam dll. Lhaaa... Kalo Ahmadiah yang quran-nya sama, shalatnya sama 5x, menghadap kiblatnya sama, puasanya sama, menyembah Allahnya sama, nabinya sama... tapi bukan Islam. Lalu gimana Ceng Ho yang enggak punya quran, enggak pernah shalat, berjasa membantai muslimin... ternyata katanya dia adalah Islam !!! Inilah susahnya, Islam itu cuma agama debat kusir saja tidak ada kualitasnya, umatnya diajarkan perilaku rendah yang amoral dan unetical. Diseluruh dunia Islam cuma anda bisa temui saling bantai sesama Islam saja, karena enggak pernah menang berperang kepada yang bukan Islam. Saya pikir umat Islam seharusnya jujur jangan terpengaru AlTaqya, berani menentang yang salah meskipun ajaran agamanya. Islam Ahmadiah dinyatakan sesat karena akidahnya berbeda dari akidah sunni. Katanya Ahmadiah mengakui nabi lain yaitu Ghulam Ahmad disamping Muhammad. Karena alasan itulah Ahmadiah tidak boleh ngaku Islam mengalami nasib dibakar, dan dijarah maupun diancam jiwanya. Nanti habi Ahmadiah giliran yang lain, Islam kejawen, Islam ponorogo, Islam Selamet, Islam Semar, semuanya ini juga akan diganyang dengan cara yang sama. Terakhir barulah Kristen dan katoliknya, keduanya ini kuat dukungan Internasionalnya, tapi kalo sudah berhasil membantai semua Islam2 lainnya, akhirnya khan kebagian juga bahkan sekarang juga sudah dimulai. Kristen/Katolik itu sama nasibnya, agama ini menganggap manusia bernama Yesus sebagai Tuhan, padahal dalam Islam dan quran Yesus itu manusia cuma nabi bukan Tuhan. Akibatnya Kristen/Katolik ini melanggar akidah Islam lebih parah daripada Ahmadiah karena menyembah manusia Yesus sebagai Tuhan yang oleh Islam dianggap nabi. Bayangin dong kalo Ahmadia bisa dituduh sebagai menodai agama Islam, apalagi Kristen/Katolik lebih menodai Islam daripada Ahmadiah karena menjadikan manusia menjadi Allahnya. Akhirnya nanti Kristen/Katolik dilarang mengaku Kristen, karena aselinya Kristen dulu katanya Yesus cuma nabi, kristen sekarang inilah yang diubah Yesus jadi Allah. Ny. Muslim binti Muskitawati.
CiKEAS Pius (F.Gerindra) :Tidak Ada Korelasi antara Gedung Mewah dan Kemiskinan
Tidak Ada Korelasi antara Gedung Mewah dan Kemiskinan Tak pelak lagi, salah satu anggota DPR yang kerap membuat pernyataan kontroversial adalah Pius Lustrilanang. Posisi politisi Partai Gerindra sebagai Wakil Ketua Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR membuat dia acap tampil di media massa guna menjelaskan keputusan-keputusan yang telah dikeluarkan BURT. Beberapa bulan lalu, misalnya, ia harus berjibaku untuk mempertahankan ide “dana aspirasi” yang memperoleh penolakan luas dari masyarakat. Kali ini, bersama Ketua BURT yang juga Ketua DPR Marzuki Alie, ia kembali harus jungkir balik mencoba mempertahankan rancangan gedung baru DPR yang nilai gedung beserta perlengkapannya mencapai Rp 1,8 triliun. Rencana ini pun kembali menuai kritik dan kecaman dari beragam lapisan masyarakat karena dianggap melukai rasa keadilan masyarakat serta tidak sensitif terhadap kondisi sebagian besar masyarakat yang masih memprihatinkan. Entah karena kelelahan menghadapi serangan yang bertubi-tubi atau memang demikianlah kemampuan berpikirnya, Pius menangkis dengan jawaban, “Tidak ada korelasi antara membangun gedung DPR dengan kemiskinan. Kalau masyarakat miskin, Indonesia memang miskin. Tapi kita kan tidak berhenti berjuang.” Ada beberapa kesalahan berpikir mendasar yang dilakukan Pius terkait pernyataannya itu. Pertama, rencana pembangunan gedung beserta fasilitasnya yang cenderung mengada-ada telah memaksa negara menyisihkan dana begitu besar dan pada saat yang sama harus mengesampingkan banyak persoalan kerakyatan yang lebih memerlukan dukungan kebijakan penganggaran. Dana sebesar itu, misalnya, dapat menjadi investasi tahap awal pembangunan monorel di Jakarta yang akan berkontribusi mengurangi kemacetan parah di ibukota. Berkurangnya kemacetan berarti berkurangnya pemborosan bahan bakar, waktu, dan tenaga, yang pada akhirnya diharapkan akan dapat meningkatkan produktivitas masyarakat. Biaya pembangunan gedung baru plus perlengkapannya yang harga rata-rata satu ruangan anggota DPR mencapai Rp 2,8 miliar itu juga dapat digunakan untuk membiayai bantuan iuran jaminan kesehatan masyarakat (jamkesmas) bagi lebih dari 22 juta warga miskin selama satu tahun. Rakyat miskin yang selama ini hanya dapat menyerah kepada nasib ketika sakit, akan berkesempatan memperoleh pelayanan kesehatan tanpa harus terlalu risau dengan pembiayaannya. Masyarakat miskin yang sehat tentu akan lebih produktif dan berpeluang meningkatkan kesejahteraan keluarganya. Kedua, berhubungan dengan kemampuan berempati dan memahami. Bagaimana rakyat akan percaya bahwa mereka yang mengaku sebagai wakil rakyat akan mampu merasakan beratnya kehidupan yang selama ini dijalani rakyat kecil bila ruangan seluas 120 meter persegi, yang dibangun dengan biaya Rp 10 juta per meter persegi, untuk satu anggota DPR itu masih lebih besar daripada luas lima rumah sederhana sehat bersubsidi, yang masing-masing hanya 21 meter persegi? Apatah lagi bila dibandingkan dengan mereka yang berumah kardus di pinggir kali atau rel kereta api? Bila puluhan juta rakyat masih berkubang dengan kemiskinan sementara wakil rakyat bergelimang kemewahan, sebenarnya mereka mewakili siapa? Atau, barangkali Pius memang sadar dan berkata benar, bahwa tidak ada korelasi antara gedung mewah dan kemiskinan. Karena, wakil rakyat di gedung mewah dan rakyat miskin yang (diklaim) diwakilinya sesungguhnya hidup di dua alam yang terpisah dan sama sekali tidak berhubungan…