----- Original Message ----- 
From: Sulistiono Kertawacana 
To: undisclosed-recipients: 
Sent: Monday, November 02, 2009 11:37 PM
Subject: [Advokat-Indonesia] Cerita di balik layar pergantian mobil menteri 
dari Volvo ke Camri




Kind regards,
Sulistiono Kertawacana
http://sulistionokertawacana.blogspot.com/

-------- Original Message -------- Subject:  [PPIBelgia] Cerita di balik layar 
pergantian mobil menteri dari Volvo ke Camri 
      Date:  Mon, 2 Nov 2009 05:08:41 -0800 (PST) 
      From:  Furqon Azis <uton...@yahoo.com> 
      Reply-To:  ppibel...@yahoogroups.com 
      To:  ppibel...@yahoogroups.com 


  SUDAH puluhan tahun, mobil dinas para menteri dan pimpinan lembaga negara, 
selalu Volvo berwarna hitam. Pemerintahan SBY-JK naik pada tahun 2004, Volvo 
pun langsung diganti menjadi Toyota Camry.
Spekulasi berkembang di luar. Ada yang menilai, ini pertanda bahwa pemerintahan 
SBY-JK mengalami kepelikan uang sehingga para anggota kabinet harus memakai 
mobil Camry yang jauh lebih murah dibanding mobil Volvo. Ada juga yang menebak, 
itu karena JK adalah pengusaha mobil Toyota. Sebagian lagi mengira, ini berarti 
orientasi ekonomi kita ke depan, hanyak berkiblat ke Jepang karena Toyota 
adalah buatan Jepang. Maukah Anda mengetahui mengapa Volvo diganti menjadi 
Toyota Camry?
Ikutilah cerita berikut ini.

Lepas pembentukan Kabinet, SBY dan JK mendiskusikan tentang sarana penopang 
para anggota Kabinet untuk bekerja karena masih ada sejumlah anggota Kabinet 
yang pergi ke kantor dengan mobil pribadi. Ada juga anggota Kabinet yang 
mengendarai kendaraan reot yang disiapkan oleh kantornya. Kabarnya, JK meminta 
kepada SBY agar soal kendaraan para anggota Kabinet, diserahkan saja ke dia. 
Saat itu, Volvo masih dalam hitungan untuk kembali dipakai. Namun, JK 
menghitung bahwa Volvo terlampau mahal.

JK pun meminta Johny Darmawan, Direktur Toyota Astra Motor, untuk menemuinya. 
JK bertanya, â?oSedan Toyota apa yang lagi popular dan berkualitas andal saat 
itu. Yang pasti, untuk kelas menengah saja dan tidak terbilang mewah.�
Sang direktur pun memberi jawaban: sedan Camry. â?oSelain produk baru yang 
nyaman, juga tidak terlampau mahal untuk ukuran kelas menengah. Harganya 
sekitar Rp425 juta perunit.�

JK langsung menyambung, â?oKalau begitu Anda banyak mengiklankan produk ini 
kan? Berapa biaya iklanmu setahun untuk memasarkan produk Camry ini?� tanya 
JK.
â?oYa, sekian banyak, Pak,â? kata Sang Direktur.
â?oBagaimana kalau Anda menghentikan pembayaran iklan itu, lalu saya yang 
iklankan untuk Anda?� sambung JK.
â?oBagaimana caranya, Pak?â? tanya Sang Direktur penuh keingintahuan.
â?oNah, caranya gampang. Kalau saya beli mobil sedan Camry Anda minimal 40 unit 
dan saya hanya mau bayar Rp275 juta per unit, gimana?� JK menawar.
â?oMaaf Pak, susah, karena harga itu terlampau rendah,â? balas Sang Direktur.
â?oIya memang betul harga yang saya tawarkan rendah dari harga penjualan Anda. 
Tapi, kan Anda tidak perlu keluarkan biaya iklan selama lima tahun,� balas JK.
â?oNah, maaf Pak, itu yang saya belum mengerti. Bagaimana rumusannya?â? tanya 
direktur Toyota tersebut.
â?oBegini, mobil sedan Camry saya beli minimal 40 unit dan akan saya berikan 
kepada para menteri dan juga para pimpinan lembaga negara lainnya. Masa jabatan 
menteri kan lima tahun. Jadi, selama lima tahun tersebut, menteri-menteri 
memakai Camry. Artinya, Anda sudah dipasarkan dengan sendirinya oleh para 
menteri dan pimpinan lembaga negara lainnya nanti,� kata JK.

â?oBayangkan saja jika setiap menteri memakai sedan Camry kan menteri dikawal, 
dan sesekali pakai mobil pengawal yang pakai sirene, tentu semua orang 
memandang. Di situlah sedan Camry Anda langsung dilihat orang. Lagian, biasanya 
kalau sudah menteri pakai maka semua orang ingin juga memakai kendaraan sama 
dengan yang dipakai menteri,� tegas JK lagi.

â?oAnda harus lihat dari segi jangka panjangnya. Pembayaran kami memang bisa 
membuat Anda tidak beruntung banyak untuk beberapa puluh mobil tersebut, 
tetapi, keuntungan jangka panjang Anda sangat berlimpah nanti. Banyak pengusaha 
mobil dari berbagai merek datang untuk menawarkan produknya, termasuk Volvo. 
Jadi, kalau Anda tertarik dengan tawaran saya, Oke, kali ini kita mulai sejarah 
baru bahwa para menteri dan pejabat lembaga negara lainnya akan menggunakan 
Toyota. Ini sebuah era baru bagi Toyota,� kata JK.
Ternyata memang, tawaran JK masuk akal bagi Toyota. Dan para menteri serta 
pimpinan lembaga negara lainnya pun menggunakan sedan Toyota Camry sampai 
sekarang.

Keputusan ini bukannya sepi dari soal. Ada-ada saja yang mencoba menyoalnya. 
Mereka menyesalkan, menteri itu sebaiknya diberi kendaraan yang lebih atas 
daripada Camry demi keselamatan menteri. Masalahnya, kata mereka, Camry itu 
mudah ringsek jika ditabrak atau tabrakan. Volvo kan sudah terbukti 
keandalannya, alasan mereka.

Gugatan ini dengan enteng ditangkis oleh JK. â?oMenteri itu kan selalu diiringi 
oleh sebuah mobil kawal dari belakang. Sebelum menteri ditabrak, tentu mobil 
kawal langsung menyeruduk kendaraan yang hendak menabrak mobil menteri. Lagian, 
biasanya mobil menteri itu diiringi oleh mobil atau motor pengamanan yang pakai 
sirene. Jadi, jauh sebelum itu, kendaraan lain sudah menyisih dari kendaraan 
yang dipakai menteri,� tegas JK.
Hanya sampai di sini? Ternyata tidak. Ada juga kalangan yang menilai, kekuatan 
mesin Camry tidak mampu lari cepat. Kata mereka, menteri itu kan harus bergerak 
cepat dari tempat satu ke tempat lainnya.
Yang ini, lebih enteng lagi dijawab oleh JK. â?oMobil menteri itu berputarnya 
di Jakarta dan sekitarnya saja. Dengan jumlah kendaraan yang berjubel di 
Jakarta, ditambah dengan jalanan
yang sempit, tidak ada kendaraan di Jakarta yang bisa lari dengan kecepatan 140 
km/jam, Pasti nabrak kiri kanan kalau ada yang mau mencoba melakukan itu. Jadi, 
apa gunanya memiliki
kendaraan dengan kemampuan mesin untuk berlari cepat,tetapi faktanya, tidak 
pernah juga digunakan. Itu kan mubazir,� kata JK.
â?oTambahan lagi, kualitas mobil yang kita butuhkan adalah: suspensinya bagus, 
irit, ada pendingin, radio dan tape recorder jalan untuk mendengarkan berita 
atau lagu-lagu bila macet.
Semua itu telah dimiliki oleh sedan Camry. Apa lagi yang dicari?� simpul JK.

Prediksi JK tidak meleset. Begitu para menteri memakai sedan Camry, pelan-pelan 
para pejabat daerah pun mulai ikut memakai Camry. Sektor swasta juga demikian. 
Dan hingga kini,
omset penjualan Camry, dari berbagai jenis dan kelas, tetap saja digemari orang 
di Indonesia.

Kisah Camry tidak hanya sampai di sini. Tatkala ikhtiar mendamaikan GAM dengan 
pemerintah mulai dijalankan oleh JK, ia memanggil Dubes Swedia di Indonesia. Ia 
meminta pemerintah Swedia benar-benar membantu ikhtiar perdamaian yang 
dirintisnya itu. Tak canggung bagi JK mengatakan kepada Dubes Swedia bahwa jika 
Anda mengakui dan merasa Indonesia adalah teman Anda, maka bantulah pemerintah 
Indonesia untuk menghentikan perang di Aceh.
â?oMasalahnya â?¦ ,â? kata JK kepada Dubes Swedia saat itu, Hasan Di Tiro dan 
dr. Zaini Abdullah adalah warga negara Swedia, dan Malik Machmud, meski bukan 
warga negara Swedia, ia tinggal di Swedia. Mereka adalah para pemimpin 
tertinggi GAM yang menentukan tiap langkah GAM. Bujuklah mereka agar mereka 
duduk berbicara dengan pemerintah Indonesia, lalu damai,� kata JK

â?oHubungan dagang kita dengan Swedia sebenarnya tidak terlampau banyak. Maka, 
Indonesia tidak segan memutuskan hubungan bila Swedia tidak mau menangani 
warganya sendiri, yang merugikan Indonesia. Buktinya, kita kan sudah 
memutuskan, tidak lagi memakai produk Swedia. Sedan Volvo buatan Swedia sudah 
kita ganti dengan Toyota Camry untuk para menteri. Jelas bagi kami di Indonesia 
bahwa jika Anda tidak mau berteman baik, ya sudah. Kami juga tidak rugi-rugi 
sekali,� kata JK.

Pemerintah Swedia memang amat membantu ikhtiar perdamaian yang dilakukan JK. 
Maka, sedan Camry pun bisa jadi alat damai, bukan sekadar alat pengangkutan.*




Sumber : Solusi JK
Oleh : Hamid Awaludin





--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
Mailing List para praktisi dan peminat hukum. Mailing List ini TIDAK TERKAIT 
sama sekali dengan Kongres Advokat Indonesia (KAI). 

Anda menerima pesan ini karena berlangganan ke Grup "Advokat-Indonesia" Google 
Groups. 
 Untuk memposting ke grup ini, kirimkan email ke 
advokat-indone...@googlegroups.com 
 Untuk keluar dari grup ini, kirim email ke 
advokat-indonesia+unsubscr...@googlegroups.com 
 Untuk pilihan lain, kunjungi grup ini di 
http://groups.google.com/group/Advokat-Indonesia?hl=id 

-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---


Kirim email ke