Menangkan hadiah total sebesar 15 juta, 
Vote Blog at
SINI
BUKTI ARKEOLOGIS AKAN ISTANA RAJA DAUD

Berikut ini disadur dari "The World of Archeology Is Rocked,"
aish.com, 6 Juli 2009: "Bagi semakin banyak akademisi dan intelektual,
Raja Daud dan kerajaannya yang menyatukan Yehuda dengan Israel, yang telah
menjadi simbol integral dari bangsa Yahudi selama 3000 tahun, hanyalah sepotong
fiksi.....Tetapi pada penyerang sejarah alkitabiah Yahudi mendapatkan kabar
buruk baru-baru ini, yaitu ketika seorang arkeologis yang berdedikasi dan 
bersemangat
tinggi melakukan penggaliannya yang terakhir ini. Dr. Eliat Mazar, seorang
otoritas dalam hal masa lalu Yerusalem, telah mengeluarkan Raja Daud dari
halaman-halaman Alkitab dan mengembalikannya ke ajang sejarah yang hidup.
Penggalian Mazar yang terakhir di kota Daud, yaitu di bagian bayangan selatan
dari Temple Mount, telah menggoncang dunia arkeologi. Karena, terbaring di sana
tanpa diganggu selama lebih dari 3000 tahun adalah sebuah bangunan yang besar
yang Mazar percayai sebagai istana Raja Daud....Dia (Mazar) memiliki gelar
doktor dalam bidang arkeologi dari Hebrew University, dan adalah penulis dari
buku The Complete Guide to the Temple Mount Excavations. ...Mazar mengatakan,
`Sebenarnya, ketika saya mulai menggali, saya harus mempersiapkan diri untuk
menghadapi hasil apapun. Saya bahkan harus siap menerima hipotesis Finkelstein,
jika itulah yang dinyatakan oleh fakta. Namun demikian, bagaimanapun juga saya
seorang Yahudi dan seorang Israel, dan saya merasakan sukacita yang besar
sekali ketika detil-detil di lapangan persis dengan deskripsi dalam
Alkitab....Mazar percaya bahwa istana itu digunakan oleh raja-raja Yahudi
sampai dengan penghancuran Bait Allah yang pertama sekitra 450 tahun setelah
pendiriannya. Untuk mengindikasikan hal ini, Mazar menjelaskan dengan semangat
mengenai sebuah benda tanah liat kecil yang dia temukan di situs tersebut
(ditemukan tanggal 17 Tammuz, hari yang memperingati pengepungan Yerusalem
sebelum kehancurannya) . Benda itu disebut sebuah `bulla,' yaitu tanah liat 
berbentuk
piringan, dengan tulisan Ibrani kuno, dan mencantumkan nama pengirim sebagai
`alamat kembali,' dan dipakai untuk memeteraikan gulungan-gulungan `surat'
papirus. Bulla tersebut berisikan nama Yukhal bin Selemya, yang disebut dalam
pasal 37 dan 38 dari kitab Yeremia.Yukhal adalah salah satu dari dua orang
utusan Raja Zedekia kepada Yeremia, yang memintanya agar berdoa bagi umat saat
Yerusalem dikepung oleh Nebukadnezar, Raja Babel. Dalam perkembangannya, pasal
38 menceritakan bahw Yukhal adalah salah satu dari empat pelayan yang meminta
raja untuk membunuh Yeremia, dengan klaim bahwa dia sedang melemahkan semangat
bangsa yang terkepung itu dengan nubuat-nubuatnya tentang kehancuran dan
petaka. "Kartu bisnis" Yukhal adalah salah satu dari beberapa contoh
yang telah ditemukan dalam dekade terakhir ini, yang memberikan kesaksian lebih
lanjut tentang keabsahan kisah Alkitab tentang aktivitas-aktivitas di istana
raja sebelum kehancuran Yerusalem. Di situs penggalian lainnya, yang
diperkirakan adalah sisa-sisa sebuah bangunan umum, lebih dari 50 bulla
ditemukan di bawah satu lapisan yang hancur gosong. Api yang dibawa oleh Raja
Nebukadnezar membakar kota itu, tetapi api yang sama juga mengeraskan
meterai-meterai tanah liat tersebut, sehingga memelihara mereka dalam kondisi
baik dan dapat dibaca sepenuhnya. Bulla-bulla ini berisikan lusinan nama
Ibrani, dua di antaranya adalah nama tokoh-tokoh Alkitab yang sezaman dengan
Yukhal. Salah satunya adalah Gemaryahu bin Safan, salah satu penulis raja
Yoyakim, yang ruangannya dipakai Barukh bin Neria untuk membacakan kata-kata
kecaman dan panggilan pertobatan Yeremia (Yeremia 36:10). Nama lainnya adalah
Azaryahu bin Hilkiyahu, seorang anggota keluarga imam yang menjabat sebelum
kehancuran Yerusalem (1 Tawarikh 9:10)."

 

Dede Wijaya
http://www.dedewijaya.co.cc
http://dedewijaya.blogspot.com



      

Kirim email ke