heheheh,inih ada kisah nyata,yang kudu dibacak

oleh Tawang serta ustad dan kiai yang punyak istri 4,

hehehe,dan para ulama yang bangor2 sungpaya tongbat.


Kalian menginginkan bapak bahagia, apakah bathin bapak bisa 
bahagia       
  meninggalkan ibumu dengan keadaanya sekarang, kalian 
menginginkan         
  bapak yg masih diberi Tuhan kesehatan dirawat oleh orang 
lain,            
  bagaimana dengan ibumu yg masih sakit."                            




Waduh, rupanya msh ada juga ya malaikat dlm bentuk tubuh pria di 
jaman
sekarang yg serba egois ini...
Seb nya saya cuma tau malaikat wanita istri dari Christopher Reeves, 
si
super woman pendamping superman.


                                                                     
      
                                                  
What a love storyâ€
Ini cerita Nyata, beliau adalah Bp. Eko Pratomo (?), 
Direktur Fortis      
Asset Management yg sangat terkenal 
di kalangan Pasar Modal dan       
Investment,                                                          
     
beliau juga sangat sukses dlm 
memajukan industri Reksadana di Indonesia   
                                                                     
       
                                                                 Apa 
yg diutarakan beliau adalah Sangat Benar 
sekali.                      
                                                                     
Silahkan baca 
dihayati.                                               
                                                                     
       
*MAMPUKAH KITA MENCINTAI TANPA SYARAT* - - - sebuah 
perenungan            
                                                                     
       
Buat para suami baca ya..... istri & calon istri juga 
boleh..             
  Dilihat dari usianya beliau sudah tidak muda lagi, 
  usia yg sudah          
  senja bahkan sudah mendekati malam,
Pak Suyatno 58 tahun kesehariannya     
diisi                                                               
dengan merawat istrinya yang sakit istrinya juga sudah 
tua.               
Mereka menikah sudah lebih 32 
tahun.                                      
                                                                     
       
Mereka dikarunia 4 orang anak disinilah awal cobaan 
menerpa,setelah       
  istrinya melahirkan anak ke empat tiba2 kakinya lumpuh dan tidak 
bisa     
  digerakkan itu terjadi selama 2 tahun, menginjak tahun ke 
tiga            
  seluruh tubuhnya menjadi lemah bahkan terasa tidak 
bertulang              
  lidahnyapun sudah tidak bisa digerakkan 
lagi.                             
  Setiap hari pak suyatno memandikan, membersihkan kotoran, 
menyuapi,       
  dan mengangkat istrinya keatas tempat tidur. Sebelum berangkat 
kerja      
  dia letakkan istrinya didepan TV supaya istrinya tidak merasa 
kesepian.   
                                                                     
       
  Walau istrinya tidak dapat bicara tapi dia selalu melihat 
istrinya        
  tersenyum, untunglah tempat usaha pak suyatno tidak begitu jauh 
dari      
  rumahnya sehingga siang hari dia pulang untuk menyuapi istrinya 
makan     
  siang. sorenya dia pulang memandikan istrinya, mengganti pakaian 
dan      
  selepas maghrib dia temani istrinya nonton televisi 
sambil                
  menceritakan apa2 saja yg dia alami 
seharian.                             
                                                                     
       
  Walaupun istrinya hanya bisa memandang tapi tidak bisa 
menanggapi,        
  Pak Suyatno sudah cukup senang bahkan dia selalu menggoda 
istrinya        
  setiap berangkat 
tidur.                                                   
                                                                     
       
  Rutinitas ini dilakukan Pak Suyatno lebih kurang 25 tahun, dengan 
sabar   
  dia merawat istrinya bahkan sambil membesarkan ke empat buah 
hati         
  mereka, sekarang anak2 mereka sudah dewasa tinggal si bungsu yg 
masih     
  
kuliah.                                                              
     
                                                                     
       
  Pada suatu hari ke empat anak suyatno berkumpul dirumah orang 
tua         
  mereka sambil menjenguk ibunya. Karena setelah anak mereka 
menikah        
  sudah tinggal dengan keluarga masing2 dan Pak Suyatno memutuskan 
ibu      
  mereka dia yg merawat, yang dia inginkan hanya satu semua 
anaknya         
  
berhasil.                                                            
     
                                                                     
       
                                                                 
Dengan kalimat yg cukup hati2 anak yg sulung 
berkata "                    
  Pak kami ingin sekali merawat ibu semenjak kami kecil melihat 
bapak       
  merawat ibu tidak ada sedikitpun keluhan keluar dari 
bibir                
  bapak....... bahkan bapak tidak ijinkan kami menjaga ibu" . 

dengan air    
mata                                                                
berlinang anak itu melanjutkan kata2nya 
"sudah yg keempat kalinya kami    
  mengijinkan bapak menikah lagi, 
kami rasa ibupun akan mengijinkannya,     
  kapan bapak menikmati masa tua bapak 
dengan berkorban seperti ini kami    
  sudah tidak tega melihat bapak, 
kami janji kami akan merawat ibu          
  sebaik-baiknya secara 
bergantian".                                        
                                                                     
       
Pak Suyatno menjawab hal yg sama sekali tidak diduga anak2 
mereka."       
  Anak2ku ......... Jikalau perkawinan & hidup didunia ini 
hanya untuk      
nafsu,                                                               
     
mungkin bapak akan menikah..... .tapi ketahuilah dengan 
adanya            
  ibu kalian disampingku itu sudah lebih dari cukup, dia 
telah              
  melahirkan kalian.. sejenak kerongkongannya tersekat,... kalian 
yg        
  selalu kurindukan hadir didunia ini dengan penuh cinta yg tidak 
satupun   
  dapat menghargai dengan apapun. 
coba kalian tanya ibumu apakah dia        
  menginginkan keadaanya seperti 
Ini.                                       
                                                                     
       
Kalian menginginkan bapak bahagia, apakah bathin bapak bisa 
bahagia       
  meninggalkan ibumu dengan keadaanya sekarang, kalian 
menginginkan         
  bapak yg masih diberi Tuhan kesehatan dirawat oleh orang 
lain,            
  bagaimana dengan ibumu yg masih 
sakit."                                   
                                                                     
       
  Sejenak meledaklah tangis anak2 pak suyatno merekapun 
melihat             
  butiran2 kecil jatuh dipelupuk mata ibu Suyatno.. dengan 
pilu             
  ditatapnya mata suami yg sangat dicintainya itu.. Sampailah 
akhirnya      
  Pak Suyatno diundang oleh salah satu stasiun TV swasta untuk 
menjadi      
  nara sumber dan merekapun mengajukan pertanyaan kepada 
Suyatno            
  kenapa mampu bertahan selama 25 tahun merawat  Istrinya yg 
sudah          
  tidak bisa apa2... disaat itulah meledak tangis beliau 
dengan             
  tamu  yg hadir di studio kebanyakan kaum perempuanpun tidak 
sanggup       
  menahan 
haru.                                                             
                                                                     
       
                                                                   
Disitulah Pak Suyatno 
bercerita.                                          
  "Jika manusia didunia ini mengagungkan sebuah cinta 
dalam                 
  perkawinannya, tetapi tidak mau memberi ( memberi waktu, 
tenaga,          
  pikiran, perhatian) adalah kesia-siaan. 
Saya memilih istri saya menjadi   
  pendamping hidup saya, dan sewaktu dia sehat diapun dengan 
sabar          
  merawat saya mencintai saya dengan hati dan bathinnya bukan 
dengan        
  mata, dan dia memberi saya 4 orang anak yg 
lucu2..                        
  Sekarang dia sakit karena berkorban untuk cinta kita bersama..dan 
itu     
  merupakan ujian bagi saya, apakah saya dapat memegang komitmen 
untuk      
  mencintainya apa adanya. sehatpun belum tentu saya 
mencari                
  penggantinya apalagi dia 
sakit,,,"                                        
                                                                     
       
                                                                  
BILA ANDA MERASA BAHAN RENUNGAN INI SANGAT BERMANFAAT 
BAGI                
  ANDA DAN BAGI ORANG 
LAIN,                                                 
  MOHON KIRIM EMAIL INI KE TEMAN, FAMILY DAN KERABAT ANDA 
LAINNYA           
  SEMOGA 
BERMANFAAT                                                         
                                                                     
       
                                                                     
       
                                                                     
       
                                                                     
       
                                                                     
       
                                                                     
       





Kirim email ke