http://www.antaranews.com/berita/1248359807/bom-dalam-kamar-hotel-didesain-meledak-lebih-dulu

Bom Dalam Kamar Hotel Didesain Meledak Lebih Dulu

Kamis, 23 Juli 2009 21:36 WIB | Peristiwa | Hukum/Kriminal |
Jakarta (ANTARA News) - Bom yang ditemukan polisi di kamar 1808 Hotel JW 
Marriott ternyata telah didesain untuk lebih dulu meledak dibandingkan dengan 
dua bom lainnya.

Karena diduga ada gangguan teknis, bom di dalam kamar tidak meledak, kata 
Kepala Bidang Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Pol Ketut Untung Yoga 
Ana di Jakarta Media Center, Bellagio Mall, Jl Mega Kuningan, Jakarta Selatan, 
Kamis petang.

Jika kedua bom yang meledak di Hotel JW Marriott dan Ritz Carlton pada Jumat 
(17/7) pukul 07:43 WIB dan 07:47 WIT maka bom yang berada dalam kamar telah 
didesain untuk meledak sebelum jam itu.

"Hal ini terlihat jelas karena bom yang ada dalam hotel dilengkapi dengan timer 
yang menunjukkan waktu ledakan. Pokoknya, bom ini meledak sebelum dua bom 
lainnya," katanya.

Yoga memastikan bahwa bom dalam kamar itu telah aktif sehingga satu-satunya 
cara untuk menjinakkan bom adalah diledakkan di tempat yang aman.

Menurut dia, dilihat dari materi bom yakni black powder maka diduga kuat bom 
yang ditemukan dalam kamar identik dengan dua bom yang meledak.

Ledakan bom di kedua hotel itu menyebabkan sembilan orang tewas dan puluhan 
lainnya mengalami luka-luka.

Ketika menyisir kedua hotel itu pascaledakan dua bom, polisi menemukan satu bom 
di kamar 1808 Hotel JW Marriott.

Namun Polri belum dapat memastikan apakah bom itu dirakit dalam kamar hotel 
atau tempat lain karena masih dalam penyelidikan polisi.

Pada bagian lain, Yoga Ana mengatakan, adanya informasi bahwa seseorang bernama 
N dan I diduga menjadi pelaku bom bunuh diri ternyata tidak benar.

Polisi telah mengambil sampel DNA dari ayah N dan I untuk dicocokkan dengan 
jenazah yang belum teridentifikasi dan hasilnya tidak ada yang identik.

Untuk mengetahui identitas dua pelaku bom bunuh diri itu, polisi kini telah 
mengeluarkan sketsa wajah yang dibuat berdasarkan data potongan kepala yang 
ditemukan di lokasi kejadian yang hingga kini belum teridentifikasi.(*)
COPYRIGHT © 2009

Kirim email ke