CiKEAS Kebahagiaan dipagi hari
Kebahagiaan dipagi hari By: agussyafii Setiap saat menatap matahari pagi saya selalu mengucapkan syukur alhamdulillah, begitu banyak karunia Alloh SWT yang dilimpahkan untuk kami sekeluarga, untuk teman-teman, untuk para sahabat yang tiada henti saling mendoakan kesehatan, rizki dan kebahagiaan. Doa itu bagaikan matahari pagi yang menebarkan sinarnya keseluruh makhluk dimuka bumi tanpa memilih, terasa hangat dan damai dihati. demikian halnya kemaren ada seorang teman yang mengabarkan kebahagiaan telah menemukan jodohnya dan akan menikah tiga bulan lagi setelah lama pada sebuah penantian. Demikian juga seorang ibu begitu bahagianya mengabarkan kepada saya bahwa Allah SWT berkenan menitipkan amanah sang buah hati yang telah lama menanti tanpa terasa airmata saya menetes mendengar kabar bahagia dari teman-teman semua, sebab kebahagiaannya juga kebahagiaan untuk saya dan keluarga saya. Ikatan batin begitu kuat. Ikatan bagaikan ruang keteduhan untuk berbagi bersama kepada siapapun. Bahkan sahabat yang jauh dimata namun terada dekat dihati kami. Setiap datang kabar dari seorang teman yang sakit, kedukaan menghampiri, kesedihan menyergap. Duka itu terasa hinggap dihati saya. kedukaannya juga hadir sebagai kedukaan bagi saya. Saya teringat satu sabda Baginda Nabi Muhamad, 'Orang-orang Muslim itu ibarat satu tubuh. apabila matanya marasa sakit, seluruh tubuh ikut merasa sakit. jika kepalanya merasa sakit, seluruh tubuh ikut pula merasakan sakit.(Riwayat Muslim) Itulah sebabnya saya senantiasa mengajak keluarga dan anak-anak Amalia bersama berdoa memanjatkan kepada Allah SWT memohon agar diberikan kemudahan, kesembuhan dan ketabahan untuk teman-teman yang mengalami masalah, kesulitan, atau sakit. Sahabat yang terkasih, diujung tulisan ini izinkan saya dipagi hari ini saya memanjatkan doa untuk anda dan keluarga. 'Ya Allah, Ya Tuhan kami, limpahkan kesehatan, rizki dan kebahagiaan untuk siapapun yang membaca tulisan ini. Kabulkanlah doa-doanya, mudahkanlah segala urusannya, dan jauhkanlah dirinya dan keluarganya dari segala marabahaya.' amin ya robbal alamin. Wassalam, agussyafii -- Tulisan ini dalam rangka kampanye program 'Peduli Kasih Amalia (PKA)' Senin, tanggal 20 Juli 2009, di Rumah Amalia. Silahkan bagi teman2 yang berkenan mewaqafkan buku2, Majalah, Komik, Novel, Cerpen,Kaset VCD, CD, DVD ( ISLAMI ),IPTEK,buku Pelajaran, peralatan sekolah, baju layak pakai untuk Program kegiatan Peduli Kasih Amalia (PKA). kirimkan ke Rumah Amalia,Jl. Subagyo Blok ii 1, no.23 Komplek Peruri, RT 001 RW 09, Sudimara Timur, Ciledug. TNG. . Mari dukung pada program 'Peduli Kasih Amalia (PKA)' melalui http://agussyafii.blogspot.com, http://www.facebook.com/agussyafii atau sms 087 8777 12431
CiKEAS Kebahagiaan Bukan Kapitalisme (Materialisme) Tapi Iman Pahala
Kebahagiaan Bukan Kapitalisme (Materialisme) Tapi Iman Pahala Kaya belum tentu bahagia, apalagi miskin dimana suami pengangguran terpaksa isteri nyeleweng; demi mempertahankan kebahagiaan terpaksa isteri sendiri halal dibunuhnya. Tapi banyak ulama berpendapat bahwa hidup miskin lebih bahagia daripada hidup dengan kaya raya. Tapi satu hal yang sudah jelas, bahwa kehidupan para ulama ditunjang oleh sadaqoh dari mereka yang kaya raya dan bukan dari mereka yang miskin. Saya pribadi merasa bukanlah orang kaya, tapi kalo saya berkunjung ke kampung halaman saya di Indonesia, para ulama menganggap saya adalah orang yang kaya raya dan mereka sangat menghormati diri saya. Meskipun saya ini termasuk yang dianggap kaya raya, tetapi hidup saya bahagia, padahal para ulama di Indonesia selalu mengkhotbahkan bahwa kekayaan akan membawa penderitaan. Justru saya ini sebaliknya, sudah banyak sekali harta kekayaan saya berhasil mengurangi penderitaan. Dengan banyak menolong orang miskin saya makin merasa bahagia, karena begitu banyaknya orang yang mendambakan harta kekayaan saya, maka saya bertekad untuk menjadi lebih kaya lagi sehingga lebih banyak lagi orang2 miskin yang bisa saya tolong. Sayangnya, para ulama selalu mengutuki orang2 kaya seperti saya padahal mereka kehidupannya ditunjang dari orang2 kaya seperti saya. Padahal saya menjadi kaya karena jerih payah saya yang jujur. Anehnya para ulama aliran MUI malah memuji para pelaku yang menjarah harta benda orang2 miskin dari sesama Islam aliran Ahmadiah, alasannya karena mereka merusak akidah Islam. Padahal harta benda orang2 miskin itu khan enggak ada kaitannya dengan akidah Islam, kaitannya justru dengan kerja banting tulang mereka selama hidup ini. Tapi memang, para ulama tidak pernah dipercaya masyarakat, meskipun khotbah dan azan berdengung setiap saat, dalam hati masyarakat selalu mengutuk mereka. Hasilnya bisa anda buktikan dari angka2 pemilu dimana para ulama makin dijauhi masyarakatnya sendiri. Mengumpulkan materi tidak boleh sikut menyikut, mungkin maksudnya menjarah itu bukanlah sikut menyikut. Erwin Arianto erwinaria...@... wrote: Saya Bahagia!!! menikmati semua yang saya terima dari Tuhan YME, tidak ada masalah yang menghinggapi sampai saat ini, bisa Kita dalam mengejar suatu impian untuk malah kita sering lupa bahwa kebahagiaan kapitalisme dan materalisme kehidupan selalu mengukur sebuah kebahagian dengan keberhasilan Mengumpulkan Materi yang banyak, sehingga orang dengan kejam saling sikut untuk mendapatkanya. Saya jadi ingat teman baik saya yang meskipun miskin hidupnya sebagai petani, namun karena bekerja keras masih bisa berkecukupan. Suami isteri bekerja keras, dan anak2nya giat bersekolah. Bukan cuma kehidupan duniawinya saja yang diabdikannya sekeluarga, tapi juga dunia spiritualnya sangatlah kuat, shalat 5 waktu tak pernah telat dan dilakukan semuanya sekeluarga dimana suami isteri dengan 6 orang anak2nya. Sang suami tak pernah lupa shalat setiap jum'at dimesjid didekar rumah mereka. Hubungan tetangga dan saudara2 sangat baik. Disuatu hari Jum'at dimana seluruh kampung sedang shalat Jum'at, mendadak datanglah serombongan orang2 bersorban sambil membawa golok, pedang, dan klewang mereka meneriakkan Allahu akbar, dan dengan ganasnya mereka masuk dari rumah ke rumah, merusak kunci pintunya, membongkar lemari2nya, mengambili semua uang, sepeda, motor, dan apapun yang bisa dibawa mereka. Mobil2 dihancurkan, ada beberapa gadis diseret ke-semak2 diperkosa rame2 oleh umat yang bersorban sambil yang lain menjaga disekitarnya. Rombongan lainnya menyerbu ke mesjid dimana masih banyak orang2 yang bershalat Jum'at. Para umat yang menghalangi dipukul kepalanya hingga ber-darah, bahkan imam mesjid disabet klewang lehernya sehingga luka dengan darah bercucuran. Sebagian umat menolong sang imam untuk dilarikan kerumah sakit. Polisi dipanggil untuk minta pertolongan, ternyata polisi memang datang tapi sama sekali tidak mencegah kejadian rusuh ini, para polisi hanya ber-jaga2 saja. Sementara itu para pelaku yang beringas setelah menjarah mereka membuka berbagai poster, antara lain berisi tulisan2 Ahmadiah bukan Islam, Ahmadiah tidak boleh mengaku Islam, darah Ahmadiah diHalal-kan, Usir orang2 Ahmadiah, Ahmadiah merusak akidah Islam, Ahmadiah Islam Palsu, Ahmadiah buatan Setan..dlsb. Akhirnya datang pasukan tentara, para korban di evakuasi dan dipindahkan kesuatu tempat yang dinamakan sebagai camp pengungsi. Marilah kita renungkan, betapa bahagianya para penjarah itu selain mendapatkan pahala juga bebas dari dosa karena semuanya dilakukan atas nama Allah. Siapakah yang berhak menikmati kebahagiaan ilahi ini? Hasil jarahan memang untuk konsumsi duniawi, tapi nilai dibelakangnya adalah pahala yang bisa dibawa mati untuk masuk kesorga. Para pelakunya tetap melakukan operasi dari satu kampung ke kampung lain.
CiKEAS Kebahagiaan Dalam keluarga
Kebahagiaan Dalam keluarga By: agussyafii Malam sudah larut, sebelum tidur tadi Hana meminta saya menyanyi. Hampir satu jam Hana ketawa cekikikan bercanda bersama Icha sampai mamahnya ikutan ketawa melihat Hana ketawa bermain bersama Icha. Begitulah kebahagiaan yang saya alami sama seperti halnya kebahagiaan yang anda alami sekarang ini bersama keluarga anda yang tercinta. Keluarga adalah sesuatu yang didambakan oleh setiap manusia. Keluarga juga dipandang sakral oleh semua agama. Tetapi hidup berumah tangga itu sendiri merupakan misteri dari kebahagiaan. Ada orang yang hidup dengan amat sangat sederhana, tetapi mereka merasakan kebahagiaan yang prima dalam kehidupan rumah tangganya. Sebaliknya ada orang yang memiliki kelengkapan fasilitas hidup, sandang pangan papan, hiburan, kendaraan, uang, perhiasan dan sebagainya, tetapi mereka tidak menemukan yang di dambakan, sebaliknya, semua kelengkapan materi itu justeru tak bermakna apa-apa. Pernikahan adalah suci, sunnah Rasul dan ibadah. Oleh karena itu setiap muslim seyogyanya menikah secara Islam, berumah tangga secara Islam dan hidup secara Islam. Perselisihan dalam rumah tangga adalah sesuatu yang manusiawi belaka dalam al Qur'an menganjurkan untuk selalu memperbaiki diri, dan memilih jalan mengutamakan keluarga untuk yang terbaik. Wassalam, agussyafii - Tulisan ini dibuat dalam rangka program kegiatan Amalia Cinta Rasul (ACR), Hari Kamis, tanggal 26 Maret 2009 di Rumah Amalia, Jl. Subagyo Blok ii 1, no.23 Komplek Peruri, RT 001 RW 09, Sud-Tim, Ciledug. TNG. silahkan kirimkan dukungan dan komentar anda di 087 8777 12 431, agussya...@yahoo.com atau http://agussyafii.blogspot.com
CiKEAS Kebahagiaan Itu Menyejukkan Jiwa
Kebahagiaan Itu Menyejukkan Jiwa By: agussyafii Perjalanan Minggu pagi itu Smile Gathering With Anak Yatim kami bersama anak-anak yatim dan ibunya hadir membawa senyuman yang menghiasi indahnya hidup ini. Metromini seolah menari meliuk-liuk menuju Ragunan. Kak, Daeng seneng banget. Udah lama pengen ke Ragunan. Kata Daeng. Mendengar kata-kata itu ibunya Daeng tersenyum. Ketika kami sudah sampai di Ragunan dari kejauhan nampak Mbak Ayu dan teman-teman sudah menunggu kami. Sementara Mbak Tien sudah menunggu kami ditempat parkir. Kami berkumpul dan saling menyapa. Ada Mbak Meidy, Mas Erry, Mas Tarmin, Mbak Nani, Mbak mimin, Mbak Ayu, Mbak Ade, mbak, Mbak Heni, Mbak Ratna, Mbak Pungky, Mbak Rika, Mbak Nia, Oma, Lovel, Meisya, Hanif, Haikal, Hana, Hamzah dan teman-teman lainnya. Tak lama kemudian oleh mbak Tien anak-anak di bagi menjadi tiga kelompok, kelompok satu ada Jaka, Hasbi, aldi, Rio, Hana, Daeng, Laha dengan pendampingnya Mbak Mimin dan Mbak Rika. Sementara kelompok tiga ada Fani, Dinda, Dini, Silvi, Mantika dengan pendamping Mbak ayu, Mbak Adek dan Mbak Ratna. Kelompok tiga, ada Laras, Yuni Hanif, Haikal, Lovel, Delva dengan pendamping Mbak Heni dan Mbak Sari. Kami menuju primata, disana kami bersuka ria selain kami melihat primata kami juga lomba bersama-sama sementara mas Tarmin sibuk memotret kami. Lomba berbaris ke depan dan ke belakang di menangkan oleh kelompok dua, ada juga lomba berjalan berbeda. Dan bikin yel-yel.wah seru abis deh.Tak terasa semuanya berjalan dengan cepatnya seolah tidak ingin berpisah. Airmata rasanya tak terbendung, kebahagiaan itu terasa menyejukkan jiwa. Terima kasih Ya Alloh atas karuniaMu kebahagiaan ini. NB: Terima kasih buat semua kakak-kakak panitia Smile Gathering With Anak Yatim atas kebahagiaan ini, dari semua anak Asuh Program Ananda. Salam Cinta, agussyafii
CiKEAS Kebahagiaan
Kebahagiaan By: agussyafii Kebahagiaan kami hadir ketika persiapan acara Smile Gathering With Anak Yatim sudah mendekati hari pelaksanaan. Alhamdulillah ya mas semua persiapan berjalan dengan baik, Insya Alloh semuanya lancar.kata Mbak Meidy. Begitu banyak cobaan dan rintangan yang kami hadapi, ketulusan hati teman-teman panitia mempersiapkan semua bukanlah hal yang mudah sebab selain bekerja dengan ikhlas juga dibutuhkan kerja ekstra keras. Mbak Tien yang pontang-panting menyiapkan acara, Mbak Nani dengan semangatnya membantu tranportasi, Mbak Listi Mbak Mimin yang berkenan menyediakan konsumsi, Mas Budi yang selalu menyediakan waktu dan pikiran, Teh Dedah yang menyiapkan hadiah buat lomba, Mas Erry yang selalu direpotin, Mbak Meidy dah jungkir balik (Mbak, Meisya sudah sembuhkah dari sakitnya?) Itulah sebabnya kebahagiaan kami hanyalah ingin membahagiakan anak-anak yatim. Senyum kami hanyalah ingin melihat senyuman mereka. Pagi ini saya bertemu ibunya dini dan mengatakan, Kak agus, makasih ya...hari minggu mau diajak ke Ragunan. Udah lama dini pengen ke Ragunan tapi ibu mah nggak punya uang. Sayapun tersenyum mendengar penuturan ibundanya dini. Kebahagiaan itu terasa hangat dijiwa. Terima kasih buat teman2 semua yang sudah berkenan berpartisipasi pada acara kami Smile Gathering With Anak Yatim, semoga Alloh SWT melimpahkan kesehatan selalu dan rizki yang banyak..amin.. Salam Cinta, agussyafii === Tulisan ini dibuat dalam kampanye Kunci Doa yang Dikabulkan Terima kasih atas berkenannya memberikan komentar di http://agussyafii.blogspot.com atau sms 087 8777 12 431
CiKEAS Kebahagiaan keluarga
Kebahagiaan keluarga Setiap hari saya senantiasa melihat keluarga yang bahagia. Demikian halnya dengan abah yang saya kenal, cerminan keluarga bahagia yang menjadi teladan buat saya. Pernah satu ketika saya bertanya padanya, bagaimana caranya menciptakan keluarga bahagia. Abah menjawabnya, Keluarga bahagia itu adalah ketika pasangan hidup bisa saling menyenangkan hati satu dengan yang lainnya. Nah bayangkan memiliki pasangan hidup yang selalu bisa menyenangkan hati keluarganya, tentunya karakteristik keberagamaanya seperti ini pastilah janji Rasul akan terbukti, yakni memperoleh kebahagiaan keluarga. Menurut hadis Nabi, empat hal yang akan terjadi bila keluarga bahagia (arba`un min sa`adat al mar'i), yakni (1) suami / isteri yang setia (2) anak-anak yang berbakti, (3) lingkungan sosial yang sehat , dan (4) dekat dengan rizkinya. Sumber, http://agussyafii.blogspot.com Salam Cinta, agussyafii === Tulisan ini dibuat dalam rangka kampanye Keluargaku, Surgaku silahkan kirimkan dukungan dan komentar anda di http://agussyafii.blogspot.com atau sms 0888 176 48 72