Mengabdilah Hanya Kepada Kemanusiaan Bukan Syariah Islam
                              
Mengabdi kepada kemanusiaan artinya, beramal, melindungi, dan menghargai semua 
manusia beserta nilai2nya yang ber-beda2 tanpa mem-beda2kan agamanya.

Mengabdi kepada Syariah Islam artinya, hanya muslimin saja yang merupakan 
manusia dengan harkat derajat nya yang tertinggi, dan mereka yang bukan muslim 
dianggap lebih hina daripada binatang.

Al-Anfaal 8:55, Sesungguhnya binatang (makhluk) yang paling buruk di sisi Allah 
ialah orang-orang yang kafir, karena mereka tidak beriman.

Al-Baqarah 2:6, Sesungguhnya orang-orang kafir, sama saja bagi mereka, kamu 
beri peringatan atau tidak kamu beri peringatan, mereka tidak akan beriman.

An-Nisa 4:141, Allah sekali-kali tidak akan pernah memberikan jalan kepada 
orang-orang kafir untuk menguasai orang-orang yang Mukmin.


> amien Merad <rajaben...@...> wrote:
> pertarungan antara "ILMU AGAMA"
> dengan "ILMU PENGETAHUAN" masing
> punya pakem sendiri2 dan kelihatannya
> tidak akan selesai sampai ada wasit
> netral dengan alat ukur yang
> disepakati bersama. tapi itupun
> kelihatannya juga tidak akan sepakat
> karena alat ukurnya adalah
> keyakinannya masing2.
>


Ilmu Pengetahuan bukanlah keyakinan melainkan merupakan hasil karya ilmiah yang 
berasal dari kegiatan penelitian yang mencakup observasi, analysis, evaluasi, 
dan konklusi.

Agama bukanlah ilmu tapi keyakinan dan sama sekali bukan hasil karya ilmiah 
melainkan merupakan kegiatan ber-angan2.

Jadi ilmu pengetahuan dan agama tidak mungkin dipertarungkan karena yang satu 
adalah mengamalkan hasil karyanya untuk kemanusiaan sedangkan yang lainnya 
menciptakan variasi angan2 dalam menikmati karya dari pengetahuan.

Kalo ilmu pengetahuan berhasil menyumbangkan pesawat udara, TV, Mobil, Music, 
dll untuk meningkatkan kualitas hidup kemanusiaan, maka agama memanfaatkan 
kesemuanya itu untuk memberi variasi angan2 seperti filem yang ber-beda2, musik 
yang ber-beda2, dan kebebasan ber-angan2 yang berkembang jadi dua arah antara 
lain bisa dimanfaatkan untuk kemanusiaan seperti umat Nasrani memberi bantuan 
kepada korban2 bencana alam Aceh, umat Hindu Buddha menghadirkan karya seni 
berupa patung2 yang bisa dimanfaatkan untuk mengembangkan sistem molding pada 
pembuatan model2 mobil, pesawat, dll, maka Islam juga bisa disalah gunakan 
dengan menciptakan terror2 yang melanggar dan merendahkan nilai2 kemanusiaan 
dengan terror2nya maupun dengan memaksakan Syariah Islamnya.

Jadi ilmu pengetahuan dan Agama itu bukanlah berupa pertarungan melainkan 
merupakan variasi cara menikmati untuk saling mengisi yang meskipun kadangkala 
bisa disalah gunakan seperti halnya Syariah Islam, tapi tidak mungkin diwasiti 
oleh keyakinan karena keyakinan bukan realitas yang netral.

Keduanya tidak mungkin bertarung, karena keduanya merupakan harusnya sebagai 
pengamalan terhadap nilai2 kemanusiaan, meningkatkan kualitas kehidupan, dan 
mengembangkan variasi cara2 menikmati kehidupan itu sendiri.

Disinilah cacat dan kelemahan Islam yang mewajibkan bukan mengembangkan variasi 
cara2 menikmati kehidupan malah dipaksa mempertahankan cara2 lama yang biadab 
dalam merendahkan nilai2 kehidupan itu sendiri dengan berupa hukuman2 biadab 
seperti merajam, mencambuk, memenggal, dan memotong tangan.  Islam tidak 
mengajarkan apalagi mengamalkan bagaimana mengembangkan kualitas hidup ini, 
tapi memang menyalah gunakan kemajuan teknologi justru untuk menghancurkan 
kehidupan ini, dan Terror2 itu merupakan realitas abadi sepanjang sejarah Islam 
itu sendiri.

Ny. Muslim binti Muskitawati.




Kirim email ke