CiKEAS Re: Indonesia Berkelanjutan - Quotes Of The Day
Hikmah hari ini : Maka apakah kiranya jika kamu berkuasa kamu akan membuat kerusakan dimuka bumi dan memutuskan hubungan kekeluargaan QS. (47) : 22 Mereka itulah orang-orang yang dilaknati Allah dan ditulikan-Nya telinga mereka dan dibutakan-Nya penglihatan mereka. QS. (47) : 23 --- In CIKEAS@yahoogroups.com, Retno Kintoko [EMAIL PROTECTED] wrote: = THE WAHANA DHARMA NUSA CENTER [WDN_Center] Seri : Membangun Spirit, Demokrasi, Kebangsaan dan Entrepreneurship Indonesia. = [Spiritualism, Nationalism, Entrepreneurship Indonesia Quotient] MEMPERINGATI 100 TAHUN KEBANGKITAN NASIONAL MERAYAKAN 80 TAHUN SUMPAH PEMUDA DIRGAHAYU 63 TH HARI PAHLAWAN Indonesia Berkelanjutan Melestarikan kehidupan berkelanjutan adalah tugas pokok dari umat manusia. Maka keseimbangan kehidupan antara manusia, lingkungan alam di sekitarnya dan faktor produksi adalah menjadi unsur penting untuk menjaga mekanisme kelanjutan, keseimbangan, dan kelestarian alam dan isinya. Kemampuan bangsa Indonesia mengelola dan menjaga harmonisasi kehidupan masyarakat, mengekplorasi sumber daya alam dan menghasilkan barang-barang produksi dan konsumsi di berbagai bidang secara berkelanjutan, akan menjadi fundamental kokoh berdirinya ekonomi masyarakat Indonesia ke depan. Kini dunia mempunyai mekanisme pelatihan langsung kepada para petani dan pengusaha Kelapa Sawit, dengan datangnya krisis ekonomi yang melanda dunia saat ini, sehingga langsung menabrak apa saja yang dihadapi, khususnya komoditi kelapa sawit. Namun justru di situlah `kawah candra dimuka' tantangan dan harapan untuk menjadi komoditi handal Indonesia berkelanjutan ke depan. Saat ini dunia pun sedang belajar giat dalam bidang demokrasi, hak azazi manusia dan kehidupan berbangsa, bernegara yang baik termasuk Indonesia. Untung saat ini dunia memiliki mentor berlian `anaknya' Paman Sam; OmBama dan McCain. Pertemuannya pada 17/11 kemarin langsung dilakukan, tidak lebih dari 2 minggu setelah puncak pertarungan lewat pemilu AS, tepatnya 13 hari setelah pemilu 4 November 2008. Itulah pelajaran penting praktik politik yang baik untuk Indonesia berkelanjutan ke depan. Menuju bangsa Indonesia sejahtera, maju dan bermartabat! Best Regards, Retno Kintoko The Flag Air minum COLDA - Higienis n Fresh ! ERDBEBEN Alarm KELAPA SAWIT Pengelolaan Keberlanjutan Bukan Kemewahan Rabu, 19 November 2008 | 01:13 WIB Nusa Dua, Kompas - Krisis keuangan global berikut dampak ikutannya sepatutnya menjadi pelajaran akan pentingnya sebuah keberlanjutan, termasuk pengelolaan kelapa sawit. Demikian diungkapkan Presiden Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) Jan Kees Vis dalam The 6th Roundtable Meeting on Sustainable Palm Oil (RT ke-6) di Nusa Dua, Bali, Selasa (18/11). Ratusan peserta terdiri atas pengusaha, akademisi, LSM, petani, dan institusi keuangan dari sejumlah negara hadir pada pertemuan tiga hari itu. Dikatakan Jan, krisis hendaknya memacu pengelolaan kelapa sawit yang tak hanya mementingkan profit. Namun, mengupayakan keberlanjutan lingkungan dan sosial (masyarakat) seperti tuntutan dunia saat ini. Krisis mengajarkan pada kita bahwa keberlanjutan bukan kemewahan, tetapi kebutuhan, ujarnya. Sejak tahun 2005, RSPO meluncurkan panduan pengelolaan sawit terbaik, yang disebut prinsip dan kriteria. Beberapa kebiasaan buruk itu, di antaranya, pembukaan lahan dan hutan dengan membakar, mengabaikan hak-hak masyarakat adat, penggunaan bahan kimia berlebihan, pencemaran sungai, tanpa analisa mengenai dampak lingkungan, hingga mengabaikan unsur konservasi. Sekretaris Jenderal Departemen Pertanian Hasanuddin Ibrahim, yang membacakan pidato Menteri Pertanian Anton Apriyantono, mengatakan, pemerintah mendorong penerapan prinsip dan kriteria di Indonesia. Tak hanya bagi pengusaha besar, tetapi juga pemilik lahan kecil. Namun, penerapan prinsip dan kriteria seperti tidak berguna bila kemiskinan tidak juga teratasi, kata dia. Seperti diungkapkan Perkumpulan Sawit Watch, persoalan kesejahteraan masih menjadi salah satu masalah dalam pengelolaan kelapa sawit, selain konflik lahan. Sejak isu sertifikasi minyak sawit bergulir tiga tahun lalu, hingga kini baru tiga sertifikat yang dikeluarkan lembaga penyertifikasi di bawah RSPO, yakni dua perusahaan di Malaysia dan satu perusahaan di Papua Niugini dengan luas total 748.000 hektar. Satu perusahaan dari Indonesia hingga kini belum rampung identifikasinya. Padahal, Indonesia mengklaim sebagai penghasil CPO terbesar di dunia, yakni 16,9 juta ton (2007). (GSA) - Amerika Serikat Obama Bertemu McCain, Serukan Reformasi Baru Rabu, 19 November 2008 | 01:06 WIB Chicago, Senin - Setelah pertarungan panas menuju Gedung Putih usai, Presiden AS terpilih Barack Obama bertemu dengan mantan rivalnya dari Partai Republik, John McCain. Keduanya sepakat bekerja bersama untuk mereformasi AS. Obama dan McCain bertemu di markas
Re: CiKEAS Re: Indonesia Berkelanjutan - Quotes Of The Day
= THE WAHANA DHARMA NUSA CENTER [WDN_Center] Seri : Membangun Spirit, Demokrasi, Kebangsaan dan Entrepreneurship Indonesia. = [Spiritualism, Nationalism, Entrepreneurship Indonesia Quotient] MEMPERINGATI 100 TAHUN KEBANGKITAN NASIONAL MERAYAKAN 80 TAHUN SUMPAH PEMUDA DIRGAHAYU 63 TH HARI PAHLAWAN Indonesia Berkelanjutan Melestarikan kehidupan berkelanjutan adalah tugas pokok dari umat manusia. Maka keseimbangan kehidupan antara manusia, lingkungan alam di sekitarnya dan faktor produksi adalah menjadi unsur penting untuk menjaga mekanisme kelanjutan, keseimbangan, dan kelestarian alam dan isinya. Kemampuan bangsa Indonesia mengelola dan menjaga harmonisasi kehidupan masyarakat, mengekplorasi sumber daya alam dan menghasilkan barang-barang produksi dan konsumsi di berbagai bidang secara berkelanjutan, akan menjadi fundamental kokoh berdirinya ekonomi masyarakat Indonesia ke depan. Kini dunia mempunyai mekanisme pelatihan langsung kepada para petani dan pengusaha Kelapa Sawit, dengan datangnya krisis ekonomi yang melanda dunia saat ini, sehingga langsung menabrak apa saja yang dihadapi, khususnya komoditi kelapa sawit. Namun justru di situlah `kawah candra dimuka' tantangan dan harapan untuk menjadi komoditi handal Indonesia berkelanjutan ke depan. = Kelapa Sawit telah lama dikuasai Indonesia terutama perkebunan PTP diSumut. Pada era 50 an komoditas ini sebagai devisa utama negara. Penghasilan direktur PTP pada era 70-80 an tidak kalah dengan direktur Pertamina. Tetapi teknologi pasca panen sampai saat ini tidak berkembang jauh. Teknologi jaman Belanda masih banyak digunakan, hanya untuk mendapatkan CPO. Paling banter hanya buat minyak goreng. Malaysia tahun 80 an sudah menguasai teknologi Oleo Chemical industri lanjutan dari turunan buah sawit ( kernel) yang biasanya dijadikan bungkil makanan ternak dan juga CPO itu sendiri. Salim Group baru memulai menjelang era 90an. (Aribhawana kemudain Batamas Mega). Hasil industri ini sebagai bahan kosmetika,dll dan sangat tinggi nilainya dipasaran dunia. Takala negara ini hanya sibuk mengurusi Minyak Bumi dan LNG. Tetapi saat ini banyak Hutan digunduli hanya untuk menanam Sawit. Hutan digunduli untuk mendapatkan kayunya, kemudian sawit ditanam untuk mendapatkan pinjaman ke bank. Setelah itu Kebun sawit dijual untuk menghilangkan jejaknya. Jual Beli Kebun Sawit saat ini telah dijadikan komoditas tempat Laundry Money, demikian juga halnya dengan SPBU yang saat ini marak sekali tumbuh. Kekuatan negara ini bukan diPerkebuanan lagi tetapi industri Pariwisata, dan industri yang terkait dengannya. Hutan Tropis adalah salah satu daya penarik utama selain pantai. Tetapi bila Hutan-hutan telah dikelola dijadikan perkebunan tidak akan menarik lagi. = Dikatakan Jan, krisis hendaknya memacu pengelolaan kelapa sawit yang tak hanya mementingkan profit. Namun, mengupayakan keberlanjutan lingkungan dan sosial (masyarakat) seperti tuntutan dunia saat ini. Krisis mengajarkan pada kita bahwa keberlanjutan bukan kemewahan, tetapi kebutuhan, ujarnya. Sejak tahun 2005, RSPO meluncurkan panduan pengelolaan sawit terbaik, yang disebut prinsip dan kriteria. Beberapa kebiasaan buruk itu, di antaranya, pembukaan lahan dan hutan dengan membakar, mengabaikan hak-hak masyarakat adat, penggunaan bahan kimia berlebihan, pencemaran sungai, tanpa analisa mengenai dampak lingkungan, hingga mengabaikan unsur konservasi. Sekretaris Jenderal Departemen Pertanian Hasanuddin Ibrahim, yang membacakan pidato Menteri Pertanian Anton Apriyantono, mengatakan, pemerintah mendorong penerapan prinsip dan kriteria di Indonesia. Tak hanya bagi pengusaha besar, tetapi juga pemilik lahan kecil. Namun, penerapan prinsip dan kriteria seperti tidak berguna bila kemiskinan tidak juga teratasi, kata dia. Seperti diungkapkan Perkumpulan Sawit Watch, persoalan kesejahteraan masih menjadi salah satu masalah dalam pengelolaan kelapa sawit, selain konflik lahan. Sejak isu sertifikasi minyak sawit bergulir tiga tahun lalu, hingga kini baru tiga sertifikat yang dikeluarkan lembaga penyertifikasi di bawah RSPO, yakni dua perusahaan di Malaysia dan satu perusahaan di Papua Niugini dengan luas total 748.000 hektar. Satu perusahaan dari Indonesia hingga kini belum rampung identifikasinya. Padahal, Indonesia mengklaim sebagai penghasil CPO terbesar di dunia, yakni 16,9 juta ton (2007). (GSA) Satu juta hektar cukup luas. Ekologi didaerah tsb akan berubah dan rusak Kelapa Sawit sangat rakus dengan air. Anda bisa bayangkan Papua akan jadi apa ? Papua sangat kaya dengan flora dan fauna eksotik biarkan begitu karena itulah daya tarik Industri Wisata. Mari kita tolak pembukaan Hutan sejuta hektar. Kita jangan jadi bangsa latah ! Belanda
CiKEAS Re: Indonesia Berkelanjutan - Quotes Of The Day
Bandingkan CPO indonesia dg Malaysia, sedangkan kita lebih potensial. Nanem singkong, biaya produksi 100%, hasil = 80%, ada apakah gerangan? alternatifnya ? Nanem pisang 365 batang, setahun 365 hari. Misal, 1 tandan pisang = Rp. 25-35 rb (?) = pendapatan /hari = Rp. 25 -35 rb. Peternakan ? Indonesia msh kekurangan sapi. Dll, Dkk, Dlsb --- In CIKEAS@yahoogroups.com, hendri simatupang [EMAIL PROTECTED] wrote: = THE WAHANA DHARMA NUSA CENTER [WDN_Center] Seri : Membangun Spirit, Demokrasi, Kebangsaan dan Entrepreneurship Indonesia. = [Spiritualism, Nationalism, Entrepreneurship Indonesia Quotient] MEMPERINGATI 100 TAHUN KEBANGKITAN NASIONAL MERAYAKAN 80 TAHUN SUMPAH PEMUDA DIRGAHAYU 63 TH HARI PAHLAWAN Indonesia Berkelanjutan Melestarikan kehidupan berkelanjutan adalah tugas pokok dari umat manusia. Maka keseimbangan kehidupan antara manusia, lingkungan alam di sekitarnya dan faktor produksi adalah menjadi unsur penting untuk menjaga mekanisme kelanjutan, keseimbangan, dan kelestarian alam dan isinya. Kemampuan bangsa Indonesia mengelola dan menjaga harmonisasi kehidupan masyarakat, mengekplorasi sumber daya alam dan menghasilkan barang-barang produksi dan konsumsi di berbagai bidang secara berkelanjutan, akan menjadi fundamental kokoh berdirinya ekonomi masyarakat Indonesia ke depan. Kini dunia mempunyai mekanisme pelatihan langsung kepada para petani dan pengusaha Kelapa Sawit, dengan datangnya krisis ekonomi yang melanda dunia saat ini, sehingga langsung menabrak apa saja yang dihadapi, khususnya komoditi kelapa sawit. Namun justru di situlah `kawah candra dimuka' tantangan dan harapan untuk menjadi komoditi handal Indonesia berkelanjutan ke depan. = Kelapa Sawit telah lama dikuasai Indonesia terutama perkebunan PTP diSumut. Pada era 50 an komoditas ini sebagai devisa utama negara. Penghasilan direktur PTP pada era 70-80 an tidak kalah dengan direktur Pertamina. Tetapi teknologi pasca panen sampai saat ini tidak berkembang jauh. Teknologi jaman Belanda masih banyak digunakan, hanya untuk mendapatkan CPO. Paling banter hanya buat minyak goreng. Malaysia tahun 80 an sudah menguasai teknologi Oleo Chemical industri lanjutan dari turunan buah sawit ( kernel) yang biasanya dijadikan bungkil makanan ternak dan juga CPO itu sendiri. Salim Group baru memulai menjelang era 90an. (Aribhawana kemudain Batamas Mega). Hasil industri ini sebagai bahan kosmetika,dll dan sangat tinggi nilainya dipasaran dunia. Takala negara ini hanya sibuk mengurusi Minyak Bumi dan LNG. Tetapi saat ini banyak Hutan digunduli hanya untuk menanam Sawit. Hutan digunduli untuk mendapatkan kayunya, kemudian sawit ditanam untuk mendapatkan pinjaman ke bank. Setelah itu Kebun sawit dijual untuk menghilangkan jejaknya. Jual Beli Kebun Sawit saat ini telah dijadikan komoditas tempat Laundry Money, demikian juga halnya dengan SPBU yang saat ini marak sekali tumbuh. Kekuatan negara ini bukan diPerkebuanan lagi tetapi industri Pariwisata, dan industri yang terkait dengannya. Hutan Tropis adalah salah satu daya penarik utama selain pantai. Tetapi bila Hutan-hutan telah dikelola dijadikan perkebunan tidak akan menarik lagi. = Dikatakan Jan, krisis hendaknya memacu pengelolaan kelapa sawit yang tak hanya mementingkan profit. Namun, mengupayakan keberlanjutan lingkungan dan sosial (masyarakat) seperti tuntutan dunia saat ini. Krisis mengajarkan pada kita bahwa keberlanjutan bukan kemewahan, tetapi kebutuhan, ujarnya. Sejak tahun 2005, RSPO meluncurkan panduan pengelolaan sawit terbaik, yang disebut prinsip dan kriteria. Beberapa kebiasaan buruk itu, di antaranya, pembukaan lahan dan hutan dengan membakar, mengabaikan hak-hak masyarakat adat, penggunaan bahan kimia berlebihan, pencemaran sungai, tanpa analisa mengenai dampak lingkungan, hingga mengabaikan unsur konservasi. Sekretaris Jenderal Departemen Pertanian Hasanuddin Ibrahim, yang membacakan pidato Menteri Pertanian Anton Apriyantono, mengatakan, pemerintah mendorong penerapan prinsip dan kriteria di Indonesia. Tak hanya bagi pengusaha besar, tetapi juga pemilik lahan kecil. Namun, penerapan prinsip dan kriteria seperti tidak berguna bila kemiskinan tidak juga teratasi, kata dia. Seperti diungkapkan Perkumpulan Sawit Watch, persoalan kesejahteraan masih menjadi salah satu masalah dalam pengelolaan kelapa sawit, selain konflik lahan. Sejak isu sertifikasi minyak sawit bergulir tiga tahun lalu, hingga kini baru tiga sertifikat yang dikeluarkan lembaga penyertifikasi di bawah RSPO, yakni dua perusahaan di Malaysia dan satu perusahaan di Papua Niugini dengan luas total 748.000 hektar. Satu perusahaan dari Indonesia hingga kini