http://dedewijaya.blogs.friendster.com/my_blog/motivation/index.html

SUCCESS, WHAT IS IT? Memaknai Arti Sukses

Oleh : Dede Wijaya 

[www.kabarindonesia.com]

Kesuksesan bukan satu perhentian, tapi sebuah perjalanan

KabarIndonesia - Apa itu sukses? Bagaimana seseorang disebut sukses? Bill Gates 
dikenal memiliki perusahaan software IT Microsoft dan terkenal sebagai 
Trilyuner. Apakah arti sukses sesungguhnya? Apakah hanya menyangkut nama besar 
dan kekayaan semata?

Dalam Iklan TV, seorang berkata, Sukses itu baginya jika ia dapat memperbaiki 
mobil antiknya, dengan lain kata ia ingin menyampaikan bahwa melakukan hal-hal 
yang Anda sukai dan berhasil dengan baik, itulah arti sukses baginya. Ada lagi 
jargon Sukses dari para selebriti yaitu jika mempunyai banyak fans yang minta 
tanda tangan dan disukai para penonton. 
Bagi para usahawan, beda lagi dech. Mereka mengartikan dirinya telah sukses 
jika berhasil mendapatkan keuntungan / laba, usaha mengalami peningkatan, 
permintaan pasar naik, mempunyai properti pribadi bisa rumah, tanah, deposito, 
anak perusahaan, saham dan lain-lain. 

Nah lalu, apa arti sukses bagi seorang pendeta atau hamba Tuhan? Mau tahu? Bagi 
sebagian Pendeta yang hidup dan melayani di kota-kota metropolis di zaman ini, 
sukses itu diartikan dengan memiliki gedung gereja yang aduhai besar dan 
mewahnya dengan jumlah jemaat ribuan hingga laksa, punya gereja cabang di 
mana-mana baik dalam maupun luar negeri. Punya jemaat yang setia memberi 
perpuluhan dan berbagai macam persembahan lainnya. Jika mau ditambah tentu 
masih banyak lagi, misal punya yayasan, sekolah, radio dan televisi, punya 
sekolah tinggi teologi (STT), panti asuhan, perusahaan, dan sebagainya. Tentu 
tidaklah salah jika hal-hal ini menjadi bagian dari kriteria sukses seorang 
pendeta / hamba Tuhan. Namun apakah hanya ini?

Bagi para orang tua, sukses dalam keluarga diartikan dengan memiliki anak-anak 
dengan pendidikan tinggi, ekonomi mapan, dan keluarga yang rukun.

Ya, arti sukses begitu beraneka ragam ditinjau dari berbagai jenis orang dan 
profesi yang ada. Namun, apakah ada kriteria sukses yang mencakup semua jenis 
profesi dan jabatan dalam kehidupan ini? Dan apa pula pandangan Alkitab tentang 
Makna Sukses sesungguhnya dihadapan Allah? Marilah kita melihat beberapa ayat 
Alkitab tentang Harta. Mengapa tentang harta? Karena dunia melihat kacamata 
SUKSES dari berapa banyaknya harta benda yang dipunyai seseorang.

"Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi; di bumi ngengat dan karat 
merusakkannya dan pencuri membongkar serta mencurinya. Tetapi kumpulkanlah 
bagimu harta di sorga; di sorga ngengat dan karat tidak merusakkannya dan 
pencuri tidak membongkar serta mencurinya. Karena di mana hartamu berada, di 
situ juga hatimu berada. (Matius 6:19-21)

Kata Yesus kepadanya: "Jikalau engkau hendak sempurna, pergilah, juallah segala 
milikmu dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh 
harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku." Ketika orang muda 
itu mendengar perkataan itu, pergilah ia dengan sedih, sebab banyak hartanya. 
(Mat 19:21-22, baca juga Markus 10:21-22, Luk 18:22)

Kata-Nya lagi kepada mereka: "Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala 
ketamakan, sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah 
tergantung dari pada kekayaannya itu." Demikianlah jadinya dengan orang yang 
mengumpulkan harta bagi dirinya sendiri, jikalau ia tidak kaya di hadapan 
Allah." Juallah segala milikmu dan berikanlah sedekah! Buatlah bagimu 
pundi-pundi yang tidak dapat menjadi tua, suatu harta di sorga yang tidak akan 
habis, yang tidak dapat didekati pencuri dan yang tidak dirusakkan ngengat. 
Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada." (Lukas 
12:15,21,33-34)

I Timotius 6:19 dan dengan demikian mengumpulkan suatu harta sebagai dasar yang 
baik bagi dirinya di waktu yang akan datang untuk mencapai hidup yang 
sebenarnya.

II Timotius 1:14 Peliharalah harta yang indah, yang telah dipercayakan-Nya 
kepada kita, oleh Roh Kudus yang diam di dalam kita.

Ibrani 10:34 Memang kamu telah turut mengambil bagian dalam penderitaan 
orang-orang hukuman dan ketika harta kamu dirampas, kamu menerima hal itu 
dengan sukacita, sebab kamu tahu, bahwa kamu memiliki harta yang lebih baik dan 
yang lebih menetap sifatnya.

Emas dan perakmu sudah berkarat, dan karatnya akan menjadi kesaksian terhadap 
kamu dan akan memakan dagingmu seperti api. Kamu telah mengumpulkan harta pada 
hari-hari yang sedang berakhir. (Yakobus 5:3).

I Yohanes 3:17 berkata: Barangsiapa mempunyai harta duniawi dan melihat 
saudaranya menderita kekurangan tetapi menutup pintu hatinya terhadap 
saudaranya itu, bagaimanakah kasih Allah dapat tetap di dalam dirinya?

Tentulah, ayat-ayat ini sangat dihindari untuk dikhotbahkan di kalangan para 
pendeta yang menganut Teologi Sukses. Jim Baker, salah satu pencetus Teologi 
Sukses, dalam hidupnya, akhirnya menyadari dan menarik kembali ajarannya 
tentang Teologi Sukses.

Salahkah jika kita mengartikan sukses dengan melihat berapa banyak harta benda 
yang kita miliki? Tentu tidak bukan? Masalahnya adalah dalam Alkitab jelas 
mengatakan janganlah HATI kita terikat pada HARTA (dengan lain kata HIDUP yang 
berPUSAT pada HARTA BENDA DUNIAWI). Yesus tegas memerintahkan para murid dan 
semua pendengarnya, bahwa kita mesti mengumpulkan harta di Surga, yang bernilai 
kekal. 

Musa adalah contoh orang yang berani meninggalkan segala kemewahan Mesir yang 
sudah berada dalam tangannya. Ibrani 11:26 berkata, Ia (Musa) menganggap 
penghinaan karena Kristus sebagai kekayaan yang lebih besar dari pada semua 
harta Mesir, sebab pandangannya ia arahkan kepada upah. Paulus menganggap 
memberitakan Injil Kristus sebagai hal yang terutama dalam segala usaha 
kehidupan yang dia lakukan. Kita tahu Paulus pun bekerja untuk mencukupi 
kebutuhan dirinya dan perjalanan misinya dengan bekerja sebagai tukang pembuat 
tenda (TENTMAKER). 
Dalam Penginjilan, kita kenal istilah TENTMAKER yaitu orang-orang yang bekerja 
secara profesional di bidang masing-masing untuk tujuan yang terutama yaitu 
memberitakan Injil Keselamatan di dalam Yesus (Bekerja dan memberitakan Injil). 
Peraih dua gelar Doktor Teologia (D.Th dan DRE), Pdt. DR. Suhento Liauw, MRE 
pernah berkata dalam Kongres Fundamentalis IX tanggal 17 Agustus 2007 bahwa 
setiap orang Kristen apapun pekerjaannya, semua yang dipunyainya (Harta Benda, 
Uang, Waktu, Tenaga, Pikiran, dan lainnya) harus diarahkan, didayagunakan, dan 
dipersembahkan untuk memberitakan Injil bagi kemuliaan Tuhan dan mencari 
Jiwa-jiwa yang Terhilang. Ini adalah Panggilan Terbesar dari setiap orang 
Kristen. Berusaha mencukupi kebutuhan diri sendiri dengan apa yang ada pada 
kita dan mengerjakan dengan tangan (bekerja keras) apa yang telah dipercayakan 
dan bisa dikerjakan oleh kita (sesuai Pengkhotbah 9:10). Terlebih di atas 
semuanya, kita perlu menyadari BERKAT TUHANlah
 yang MENJADIKAN KAYA, susah payah manusia tidak akan menambahinya. Jadi Allah 
tahu apa yang kita butuhkan. 

Ketika Yesus menyuruh pemuda yang kaya raya untuk menjual semua hartanya dan 
kemudian mengikut Yesus, kita dapat melihat bahwa Yesus tentunya ingin melihat 
kerelaan hatinya untuk meninggalkan semua harta dunia yang dia kumpulkan, 
apakah sungguh orang ini ingin Memperoleh Hidup yang Kekal, padahal hatinya 
terikat dengan harta benda? (Lukas 18:18-27). Kemudian Yesus melanjutkan 
alangkah susahnya orang kaya masuk Kerajaan Surga, lebih mudah seekor unta 
masuk ke dalam lubang jarum daripada seorang kaya masuk dalam Kerajaan Surga, 
sebab dimana hartamu berada, di situ hatimu berada. Waspadalah dengan segala 
KETAMAKAN (Lukas 12:15).

Dalam bukunya, Manusia Unggul yang diberkati Tuhan, Ir. Ciputra menjelaskan 
kriteria Sukses dan rahasia Sukses sesungguhnya yang diinginkan Tuhan. Sudahkah 
kita mengetahuinya? Apa sajakah itu? John C. Maxwell, seorang pendeta dan pakar 
kepemimpinan pernah berkata dalam Seminar Para Hamba Tuhan dan Usahawan di 
Surabaya, SUKSES sebenarnya menyangkut 3 hal yaitu: 
1. Mengetahui tujuan hidup Anda (Knowing your purpose of life), 
2. Mengembangkan kemampuan atau potensi Anda secara maksimal (Maximize your 
potencial) dan 
3. Menjadi berkat bagi banyak orang (Blessed Other People). 
Ini loh Rahasia dan Arti SUKSES sesungguhnya menurut Mr. John Maxwell yang 
tentunya sesuai dengan Firman Tuhan.

Tuhan Yesus tidak hendak berkata bahwa kita tidak boleh mengumpulkan harta 
dunia selama hidup di dunia. Namun yang hendak ditekankan Yesus adalah jangan 
TAMAK akan Kekayaan dan hidup dikuasai MAMON (Mamanya Doraemon-Red :) hehehe, 
Harta Benda dan segala kesenangan dunia). Dalam dunia pasti kita membutuhkan 
harta dan uang untuk hidup. Ini wajar dan lumrah. Namun orang yang hidupnya 
hanya berfokus untuk mencari dan mengumpulkan harta benda sebanyak-banyaknya, 
adalah seperti orang yang hidup sia-sia dengan arah yang tidak jelas. Ingatlah 
harta benda, uang dan kekayaan adalah BERKAT atau SARANA atau ALAT dalam 
melakukan berbagai aktivitas Hidup untuk Memuliakan Allah dan Menjadi Berkat 
bagi sesama.

Buku Purpose Driven Life karangan Rick Warren, memberi tahu kita hal pertama 
dalam hidup yang terpenting adalah mengetahui Tujuan dan Arti Hidup Anda 
sesungguhnya. Ingatlah bahwa Tujuan Hidup Manusia adalah Memuliakan Allah dan 
Menikmati Dia selama-lamanya (to Glorify God and Enjoying Him forever and 
ever--Westminster Confession ).


http://www.kabarindonesia.com/berita.php?pil=19&dn=20071024154949

http://www.dede-wijaya.co.cc
http://dedewijaya83.blogspot.com



              


      __________________________________________________________
Not happy with your email address?.
Get the one you really want - millions of new email addresses available now at 
Yahoo! http://uk.docs.yahoo.com/ymail/new.html

Kirim email ke