[daarut-tauhiid] Situs belajar islam

2008-08-01 Terurut Topik Ilnayuti Sari
-- Forwarded message --
From: Gene Netto <[EMAIL PROTECTED]>
Date: Tue, 29 Jul 2008 20:21:10 -0500 (CDT)
Subject: Gene Netto
To: [EMAIL PROTECTED]

Gene Netto

///
Kesempatan Dakwah Untuk Penerjemah Muslim

Posted: 28 Jul 2008 11:51 PM CDT
http://feeds.feedburner.com/~r/genenetto/~3/349261804/kesempatan-dakwah-untuk-penerjemah.html


 [Mohon disebarkan] Assalamu'alaikum wr.wb., Saya ingin
mohon bantuan dari para penerjemah yang punya waktu kosong dan ingin
berdakwah.  Setelah saya menulis artikel Sangat Dibutuhkan Situs
yang Menjelaskan Ajaran Dasar Islam, ada seorang pembaca bernama Mas
Cece yang ingin membantu para muallaf dengan cara membuat situs baru
yang menjelaskan dasar-dasar Islam dalam bahasa Indonesia. Karena
sudah ada banyak sekali situs seperti itu di dalam bahasa Inggris,
sepertinya cara yang paling mudah adalah menerjemahan teks yang sudah
ada dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia. Cece sudah membuat
situsnya, bisa dilihat di sini:  http://belajar-islam.cn/home/ Dan
daftar situs yang menejelaskan Islam dalam bahasa Inggris sudah ada di
blog saya.   Introducing Islam  A Brief Guide To Understanding Islam
Introducing Islam  Islam Door  The religion of Islam  IslamiCity
Juga bisa didapat dari blog saya: http://genenetto.blogspot.com/
(Lihat di sebelah kiri bawah, bagian: Learn About Islam.) Buat
yang ingin bantu, silahkan cari 1 artikel dari salah satu situs
tersebut, dan hubungi Cece dulu. Jelaskan apa yang akan diterjemahkan.
Cece akan membuat daftar biar 2 orang tidak mengerjakan terjemahan
yang sama.  Setelah selesai, tinggal email kepada Cece dan dia akan
upload ke situsnya. Silahkan hubungi Cece untuk informasi lebih
lanjut, atau silahkan hubungi saya juga. Cece Yaya Sudarya :
ceceys {at} gmail.comGene Netto: genenetto {at}
gmail.com  Terima kasih kepada teman-teman yang bisa membantu.
Buat yang tidak punya waktu atau tidak sanggup membantu, tolong
sebarkan email ini saja kepada teman-teman yang lain yang punya skil
untuk menterjemahkan bahasa Inggris > Indonesia. Semoga Allah
memberikan kemudahan pada usaha ini. [Mohon disebarkan]
Wassalamu'alaikum wr.wb.,  Gene Netto

--
You are subscribed to email updates from "Gene Netto."
To stop receiving these emails, you may unsubcribe now
http://www.feedburner.com/fb/a/emailunsub?id=5562124&key=spQ1jAdDRK

If you prefer to unsubscribe via postal mail, write to: Gene Netto,
c/o FeedBurner, 549 W Randolph, Chicago IL USA 60661

This Email Delivery powered by FeedBurner.


-- 
Sent from Gmail for mobile | mobile.google.com


Re: [daarut-tauhiid] File - Info_DTjkt

2008-08-01 Terurut Topik Hendy Mustafa
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Mohon pencerahan kepada yang berkompeten tentang haq dan kewajiban suami istri 
dalam suatu hubungan pernikahan, khususnya berkaitan dengan pemberian nafkah.

Saya berfaham bahwa azas keadilan / keseimbangan menjadi salah satu variable 
guna mewujudkan suatu hubungan yang harmonis. Misalnya, nafkah yang diterima 
istri akan berkonsekuensi kewajibannya terhadap suami.

Dalam suatu kasus, ada suam-istri yang tinggal di kota yang berlainan karena 
situasi dan kondisinya tidak berkesempatan untuk tinggal bersama, sehingga 
praktisnya dalam sebagian besar waktu, masing masing lebih banyak mengurus 
keperluan hidup sehari-harinya sendiri-sendiri. Masing-masing mempunyai 
penghasilan dari pekerjaannya.

Untuk kasus tersebut, sejauh mana haq dan kewajiban suami-istri tersebut 
khususnya yang berkaitan dengan besaran nafkah yang perlu diserah terimakan?

Atas masukkan pencerahan, sebelumnya disampaikan terimakasih.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Hamba Allah

[Non-text portions of this message have been removed]



[daarut-tauhiid] Make It Happen, Benefit Ur Neighbours, Education & Charity, JIMS & U, Join Us.

2008-08-01 Terurut Topik yayasan jakarta international muslim society society
Brother/Sister in Islam,

Assalaamu alaykum from Luqman Hakim Landy from Australia, presently in 
Indonesia, representing Jakarta International Muslim Society (JIMS).

In Indonesia we run, with the grace of Allaah Most High, 109 simple village 
schools in remote areas where iimaan, ilmu & amal r very limited, teaching a 
range of core Islamic & general subjects free to thousands of otherwise 
neglected children. We also provide free medical, human resource development & 
economic support to Muslims at the lower socio-economic levels. 

One school costs us Rp 35,000,000 per year, or Rp 100,000 per day, to run well. 
This covers ALL direct & indirect costs. We seek ur support in this noble cause 
to please Allaah Most High.  

We also have orphan projects, give scholarships, build & renovate village 
mosques & schools. We can handle ur zakaat, qurbaan & aqiiqah Inshaa Allaah swt.

WE INVITE U TO VISIT & SEE FOR URSELVES. 

Make our work ur work by getting involved any way u feel comfortable with. By 
doing something for less fortunate human beings in ur (neighbouring) country ur 
value to Allaah Most High will be raised by several degrees, Inshaa Allaah swt.

In Indonesia my cell number is +62 813 8169 0259. In Jakarta our CEO is U'ung 
Muh'd Muhibuddin on +62 852 1630 9384. JIMS' office is in Ciputat, Tangerang, 
Banten near South Jakarta, tel (++62.21)7418941 & fax is 7418942. 

Websites r www.y-jims.org (Indonesian lang.) & www.y-jims.com (English) Bank 
a/c is: ANZ Panin, Head Office Jl. Jend. Sudirman, Senayan, Jakarta
591917-3001, Yayasan Jakarta International Muslim Society, Swift Code ANZ BI 
DJX.

We need u & u need to do this kind of work.  Contact us 2 get involved.  Ur 
reward will be from Allaah Most High.

Wassalaam from Luqman, Amiirul Jema'ah JIMS. August 2008


  


[daarut-tauhiid] Isra’ Mi’raj Dari Perspektif Modern

2008-08-01 Terurut Topik A Nizami
Assalamu'alaikum wr wb,

Isra’ Mi’raj Dari Perspektif Modern

“Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al 
Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar 
Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. 
Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.” [Al Isroo’:1]

Ketika Nabi Muhammad SAW menceritakan pengalamannya pergi dari Masjidil Haram 
ke Masjidil Aqsha, kemudian ke langit ke 7 hingga Sidratul Muntaha dalam waktu 
semalam, maka orang-orang kafir Quraisy mentertawakannya, sementara banyak 
orang yang telah masuk Islam, akhirnya murtad kembali karena tidak percaya akan 
Isra’ dan Mi’raj.

Abu Bakar ra, ketika ditanyakan apakah dia mempercayai Isra’ Mi’raj Nabi 
Muhammad, dengan penuh keyakinan berkata, “Jika yang berkata demikian itu 
adalah Muhammad bin Abdullah, maka yang lebih aneh dari itu pun aku percaya, 
karena sesungguhnya Muhammad itu tidak pernah berbohong.” Meski Nabi Muhammad 
SAW tidak pernah berbohong sehingga sampai dijuluki Al Amin (Yang Terpercaya) 
oleh orang Quraisy Mekkah, tapi hanya sedikit Muslim sajalah yang beriman akan 
cerita Nabi Muhammad SAW. Abu Bakar adalah salah satu dari sedikit orang itu 
yang dengan tegas menyatakan keyakinannya, sehingga beliau dijuluki Ash Shiddiq.

Hingga sekarangpun banyak Muslim yang masih ragu akan kebenaran Isra’ dan 
Mi’raj, meski itu nyata tertuang dalam Al Qur’an dan juga hadits Nabi yang 
shahih. Bagaimana mungkin orang bisa pergi dari Mekkah hingga Yerusalem, 
kemudian ke langit ke 7 dan kembali lagi dalam semalam? Itu tidak rasional, 
begitu pendapat mereka. Ada juga yang berpendapat apa yang dialami Nabi tidak 
lebih dari mimpi (perjalanan rohani) belaka.

Padahal jika hanya mimpi, itu bukan mu’jizat Allah! Kita semua bisa mimpi pergi 
ke negeri asing, ke bulan, bahkan ke langit dalam sekejap. Selain itu, tak 
mungkin terjadi kegemparan yang demikian heboh, sehingga orang-orang kafir pada 
tertawa, orang-orang 

Islam yang imannya pas-pasan murtad kembali, dan Abu Bakar sampai digelari Ash 
Shiddiq.

Jika itu dikatakan tidak masuk akal juga keliru. Di zaman baheula, di mana 
belum ada pesawat terbang atau pesawat ruang angkasa seperti space shuttle, 
mungkin pendapat itu masih wajar.

Tapi di zaman sekarang ini, perjalanan sejauh itu dalam waktu sedemikian 
singkat, seharusnya sudah mulai masuk di akal kita. Dulu orang menganggap 
perjalanan dari Mekkah ke Yerusalem dalam semalam mustahil. Itu wajar, karena 
mereka masih naik onta yang kecepatannya tak lebih dari 60 km per jam. Tapi 
sekarang dengan pesawat tempur yang canggih (contohnya pesawat SR-71 Blackbird) 
yang kecepatannya sampai mach 3 (3 kali kecepatan suara atau sekitar 3000 km 
per jam), maka perjalanan itu bisa di tempuh dalam waktu kurang dari 4 jam 
dengan teknologi manusia pada zaman ini! Bahkan manusia telah mampu menciptakan 
roket yang bisa melaju hingga lebih dari 40 ribu kilometer per jam. Artinya 
dalam waktu kurang dari satu jam, bumi sudah selesai dikitari!

Teknologi telpon, memungkinkan suara seseorang bisa diterima hampir seketika 
meski jaraknya sampai 20 ribu kilometer (misalnya dari Hawaii ke Eropa), 
walaupun kecepatan suara itu cuma sekitar 1000 kilometer per jam. Menurut nalar 
manusia primitif, seharusnya suaranya tertunda hingga 20 jam. Teknologi manusia 
memungkinkan hal itu terjadi.

Sekarang kita bisa mengirim e-mail atau berita dengan sekejap meski jaraknya 
puluhan ribu kilometer. Di zaman kuno, hal itu tidak mungkin. Begitu pikiran 
orang-orang yang kuno.

Di zaman yang akan datang, teknologi manusia akan terus berkembang dan 
berkembang, sehingga kecepatan pesawat akhirnya bisa mendekati kecepatan cahaya.

Nah yang saya sebut di atas adalah contoh dari teknologi buatan MANUSIA. 
Bagaimana dengan teknologi ciptaan Allah? Lebih jelek atau lebih baik dari 
buatan makhluknya? Jika akal kita masih sehat, tentulah kita akan mengakui 
bahwa Allah Maha Kuasa tentu akan jauh lebih hebat kemampuannya ketimbang 
manusia yang cuma makhluk ciptaannya..

Manusia hanya bisa membuat dari bahan yang sudah diciptakan oleh Allah SWT, 
sementara Allah mampu menciptakan sesuatu dari ketidak-adaan. Jika manusia bisa 
membuat logam mati yang tidak bergerak menjadi pesawat yang berkecepatan tinggi 
hingga beberapa kali kecepatan suara, bukankah Allah SWT yang telah menciptakan 
cahaya dengan kecepatan 300 ribu kilometer per DETIK lebih mampu lagi 
menciptakan kendaraan atau makhluk yang jauh lebih cepat dari cahaya?

Ada satu cerita. Konon ada seekor semut yang hinggap di kopiah seorang haji. 
Pak Haji ini, kemudian pergi dari Surabaya ke Banjarmasin pada pagi hari, 
kemudian kembali lagi pada sore hari. Ketika semut itu berkata, bahwa dia telah 
pergi ke Banjarmasin pada pagi hari, kemudian kembali lagi pada sore hari, maka 
teman-temannya tidak percaya. “Tidak mungkin!” Demikian kata teman-temannya. 
Surabaya dan Banjarmasin itukan jaraknya lebih dari 1000 km dan terp

[daarut-tauhiid] Menyambut Indahnya Mentari Pagi

2008-08-01 Terurut Topik agussyafii
Menyambut Indahnya Mentari Pagi



Kalau hari ini anda diberitahu oleh dokter bahwa umur anda tinggal 3
bulan lagi, kira-kira apa yang hendak anda lakukan? Barangkali kita
bisa ketakutan, bisa juga cemas. atau juga adanya perubahan karakter. 

Ada seorang ibu pernah saya jumpai dulunya terkenal pelitnya minta
ampun, tiba-tiba menjadi sangat dermawan terhadap tetangga karena
dirinya sudah mengetahui berapa lama lagi hidupnya. Katanya disuatu
pagi, "Mas Agus, baru kali ini terasa indah menyambut matahari pagi."

Dalam kehidupan sehari-hari sering kali kita terjebak pada diri yang
palsu. diri yang palsu selalu saja menawarkan kesenangan hidup sesaat,
kemewahan dunia dan juga kenikmatan badaniah semata. Bagi seorang
laki-laki bisa jadi kata cinta mudah sekali terucapkan karena untuk
kepentingan biologis. Bahkan kalau perlu ditunjang dengan segala cara
untuk bisa menyalurkan hasrat libidonya. karena itulah disaat mata
hati dibutakan oleh nafsu hanya dirinya yang mampu mengendalikan.

Bahkan banyak orang yang merasa terasing dengan dirinya sendiri, juga
kehilangan dirinya sendiri yang berhubungan dengan nilai-nilai
spiritualitas sehingga terjerat pada penyakit yang merusak karakter
dan perilaku yang positif kemudian menjadikan dirinya diperbudak oleh
keinginan sesaat yang menimbulkan kondisi mental yang sakit.

Keluarga merupakan cerminan kondisi insan yang berada di dalamnya.
jika kita ingin membangun keluarga yang sehat maka kita perlu  cara
untuk menyehatkan dalam diri setiap insan. Maka untuk bisa membangun
insan yang sehat maka diperlukan jalan hidup yang bersih. Yaitu sebuah
jalan yang tersambung dengan sumber energi (Ilahi Robbi) agar kita
mampu memberikan cahaya bagi orang lain yang dalam kegelapan.
Mencintai dan melayani kemanusiaan. Dengan demikian membuat tubuh kita
menjadi sehat. 

jika tubuh kita sehat, betapa indahnya mentari pagi ini...

 

Sumber, http://agussyafii.blogspot.com


Salam cinta,
agussyafii

===
Tulisan ini dibuat dalam rangka kampanye "Keluargaku, Surgaku"
silahkan kirimkan dukungan dan komentar anda di
http://agussyafii.blogspot.com atau sms 0888 176 48 72










[daarut-tauhiid] Malu itu Penting

2008-08-01 Terurut Topik andri satriawan
Malu itu Penting  
Budaya Malu, oleh Prof. Dr. Achmad Satori Ismail (IKADI)


Ketika Abu Qilabah keluar untuk sholat berjamaah, bertemu dengan Umar bin Abd 
Al Aziz yang juga sedang menuju masjid untuk jama’ah sholat ashar. Beliau 
kelihatan membawa secarik kertas, maka Abu Qilabah bertanya: Wahai Amirul 
mukminin, geranga kertas apakah ini ? Beliau menjawab ini adalah secarik kertas 
berisi sebuah hadits yang aku riwayatkan dari Aun bin Abdillah. Aku tertarik 
sekali dengan hadits ini maka aku tulis dalam secarik kertas ini dan sering aku 
bawa. Abu Qulabah berkata; ternyata di dalamnya tertera sebuah hadits sbb. 
“Diriwayatkan dari Aun bin Abdillah, ia berkata: Aku berkata kepada Umar bin 
Abdil Aziz bahwa aku telah meriwayatkan hadits dari seorang sahabat nabi saw 
yang kemudian diketahuinya oleh Umar. Aku berkata, ia telah meriwayatkan bahwa 
Rasulullah saw telah bersabda: “Sesungguhnya rasa malu, iffah ( menjauhi yang 
syubhat) , dan diamnya lisan bukanlah diamnya hati, serta pemahaman (agama) 
adalah termasuk dalam keimanan.
 Semuanya itu termasuk yang menambah dekat kepada akhirat dan mengurangi 
keduniaan, dan termasuk apa-apa yang lebih banyak menambah keakhiratan.Tapi 
Sebaliknya, Sesungguhnya ucapan jorok, perangai kasar dan kekikiran termasuk 
dalam kenifakan (prilaku kemunafikan) dan semuanya itu menambah dekat dengan 
dunia dan mengurangi keakhiratan serta lebih banyak merugikan akhirat. 
(Sunan Ad Darami)

Kejadian di atas menunjukkan betapa besar perhatian Umar bin Abdil Aziz 
terhadap masalah yang mendorongnya untuk meningkatkan masalah keakhiratannya. 
Hadits tentang rasa malu ini mendapat perhatian khusus sehingga ditulis dalam 
secarik kertas yang sering dibawa kemana-mana. sampai waktu berangkat sholat 
jamaahpun dibawa pula. Di antara isi dari inti hadits ini bahwa rasa malu 
adalah sebagian dari iman dan bisa menambah urusan keakhiratannya..

Definisi rasa malu

Ketika seorang mau melanggar aturan agama misalnya, maka ia merasakan dalam 
dirinya sesuatu yang tidak enak, merasa malu ataupun rasa takut. Karena 
pelanggaran agama atau menentang disiplin bertentangan dengan fitrahnya 
sehingga menimbulkan rasa malu. Seorang yang ingin mencuri kemudian tidak jadi 
mencuri, karena dalam dirinya masih ada rasa malu. Namun bila rasa malu ini 
dikikis terus dengan pelanggaran maka hilanglah rasa malunya dan akhirnya 
menjadi orang yang memalukan, contohnya seorang wanita yang berpakaian ketat, 
pada awalnya ada rasa malu yang kemudian lama kelamaan menjadi hilang rasa 
malunya.

Keutamaan rasa malu:

1. Rasa malu adalah penghalang manusia dari perbuatan dosa

Rasa malu adalah pangkal semua kebaikan dalam kehidupan ini, sehingga 
kedudukannya dalam seluruh sifat keutamaan adalah bagaikan kepala dengan badan. 
Maksudnya, tanpa rasa malu maka sifat keutamaan lain akan mati. Dalam sebuah 
hadits disebutkan:

“Rasa malu tidak mendatangkan selain kebaikan.
Busyair bin Ka’b berkata: Dalam kata-kata bijak tertera :”Sesungguhnya rasa 
malu memiliki keagungan dan dalam rasa malu terdapat ketenangan” ( HR Bukhori 
dan Muslim)

2. Rasa malu merupakan salah satu cabang dari iman dan indicator nilai keimanan 
seseorang

Rasa malu adalah cabang dari iman. Seabagaimana Rasulullah saw menyatakan: 
“Iman terdiri dari enam puluh cabang lebih dan rasa malu sebagian cabang dari 
iman ( HR Bukhori)

Rasulullah saw melewati seorang anshor yang sedang menasehati saudaranya 
tentang rasa malu, maka Rasulullah bersabda: “ Biarkanlah ia memiliki rasa malu 
karena malu itu termasuk dalam keimanan”
(Bukhori dan Muslim)

Bahkan lebih dari itu, dalam hadits lain dinyatakan: “iman dan rasa malu 
merupakan pasangan dalam segala situasi dan kondisi. Bila rasa malu tidak ada 
maka imanpun akan sirna”( HR Al Hakim) 

3. Rasa malu adalah inti akhlak islami

Anas r.a. meriwayatkan hadits bahwa Rasulullah saw telah bersabda: “setiap 
agama memiliki akhlak dan akhlak Islam adalah rasa malu”.

Diriwayatkan dari Ya’la bahwa Rasulullah saw melihat seorang mandi di tanah 
lapang, maka Rasulullah seketika naik mimbar dan setelah memuji Allah beliau 
bersabda : “sesungguhnya Allah adalah Maha Malu yang suka menutupi ‘aib yang 
mencintai rasa malu. Jika salah seorang dari kamu mandi hendaklah ia mandi di 
tempat tertutup.

4. Rasa malu adalah benteng akhir keislaman seseorang

Diriwayatkan dari Ibnu Umar bahwa nabi saw telah bersabda: “Sesungguhnya Allah 
azza Wajalla apabila hendak menghancurkan seorang hamba menarik darinya rasa 
malu, apabila rasa malu telah dicopot maka tidaklah kau jimpai dia kecuali dlam 
keadaan tercela dan dibenci, Bila sudah tercela dan dibenci maka akan dicopot 
darinya sifat amanah. Apabila sifat aamanah telah tercopot maka tidak kau 
jumpai dia kecuali menjadi seorang yang pengkhianat, bila sudah menjadi 
pengkhianat maka dicopot darinya sifat kasih sayang. Bila sifat kasih sayang 
telah dicopot darinya maka tidak kau jumpai dia kecuali dalam keadaan terlaknat 
dan bila dalam keadaan terlaknat maka akan dicopo

[daarut-tauhiid] Kenapa kau tuntut Tuhanmu?

2008-08-01 Terurut Topik firliana putri
Syeikh Ibnu'Athaillah As-Sakandary
Kenapa kau tuntut Tuhanmu?
   
"Janganlah kau tuntut Tuhanmu karena tertundanya keinginanmu, tetapi tuntutlah 
dirimu sendiri karena engkau telah menunda adabmu kepada Allah."
 
Betapa banyak orang menuntut Allah, karena selama ini ia merasa telah berbuat 
banyak, telah melakukan ibadah, telah berdoa dan berjuang habis-habisan.
Tuntutan demikian karena seseorang merasa telah berbuat, dan merasa perlu ganti 
rugi dari Allah Ta'ala. Padahal meminta ganti rugi atas amal perbuatan kita, 
adalah wujud ketidak ikhlasan kita dalam melakukan perbuatan itu. Manusia yang 
ikhlas pasti tidak ingin ganti rugi, upah, pahala dan sebagainya. Manusia yang 
ikhlas hanya menginginkan Allah yang dicinta. Pada saat yang sama jika masih 
menuntut keinginan agar disegerakan, itu pertanda seseorang tidak memiliki adab 
dengan Allah Ta'ala.
Sudah sewajarnya jika kita menuntut diri kita sendiri, karena Allah tidak 
pernah mengkhianati janjiNya, tidak pernah mendzalimi hambaNya, dan semua 
janjinya tidak pernah meleset. Kita sendiri yang tidak tahu diri sehingga, kita 
mulai intervensi soal waktu, tempat dan wujud yang kita inginkan. Padahal itu 
semua adalah Pekerjaan Allah dan urusanNya.
Orang yang terus menerus menuntut dirinya sendiri untuk Tuhannya, apalagi 
menuntut adab dirinya agar serasi dengan Allah Ta'ala, adalah kelaziman dan 
keniscayaan. Disamping seseorang telah menjalankan ubudiyah atau kehambaan, 
maka si hamba menuruti perilaku adab di hadapanNya, bahwa salah satu adab 
prinsipalnya adalah dirinya semata untuk Allah Ta'ala.
Karena itu Ibnu Athaillah melanjutkan:
"Ketika Allah menjadikanmu sangat sibuk dengan upaya menjalankan 
perintah-perintahNya dan Dia memberikan rezeki, rasa pasrah total atas 
Karsa-paksaNya, maka sesungguhnya saat itulah betapa agung anugerahNya 
kepadamu."
Anugerah paling agung adalah rezeki rasa pasrah total atas takdirNya yang 
pedih, sementara anda terus menerus menjalankan perintah-perintahNya dengan 
konsisten, tanpa tergoyahkan.
Wahb ra, mengatakan, "Aku pernah membaca di sebagian Kitab-kitab Allah 
terdahulu, dimana Allah Ta'ala berfirman:
"Hai hambaKu, taatlah kepadaKu atas apa yang Aku perintahkan kepadamu, dan 
jangan ajari Aku bagaimana Aku berbuat baik kepadamu.
Aku senantiasa memuliakan orang yang memuliakan Aku, dan menghina orang yang 
menghina perintahKu. Aku tak pernah memandang hak hamba, sehingga hamba 
memandang (memperhatikan) hakKu."
Syeikh Abu Muhammad bin Abdul Aziz al-Mahdawi ra, mengatakan, "Siapa pun yang 
dalam doanya tidak menyerahkan dan merelakan pilihannya kepada Allah Ta'ala, 
maka si hamba tadi terkena Istidroj dan tertipu. Berarti ia tergolong orang 
yang disebut dengan kata-kata, "Laksanakan hajatnya, karena Aku sangat tidak 
suka mendengarkan suaranya.". Namun jika ia menyerahkan pilihannya pada Allah 
Ta'ala, hakikatnya ia telah diijabahi walau pun belum diberi. Amal kebaikan itu 
dinilai di akhirnya..."
 

Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com

[Non-text portions of this message have been removed]



[daarut-tauhiid] (Tanya) Tata Cara Sholat Jum'at

2008-08-01 Terurut Topik Muslim Betaviani

Assalamu alaikum wr wb

Saudara-saudaraku semuanya perkenankan Saya yang masih bodoh ini ikut
didalam millis ini, adapun saya kemungkinan cuma akan banyak tanya
mengingat masih sedikit sekali ilmu agama yang saya miliki.

Yang jadi pertanyaan saya yang pertama adalah Tata Cara Sholat Jum'at,
walaupun saya melakukan apa yang dilakukan yang lain, hanya saja saya
seperti belum memiliki dasar hukum yang meyakinkan saya, pertanyaan
saya adalah sbb :

1. Ketika kita datang sebelum duduk, biasanya ada yang sholat dulu
Sholat apakah itu ?Apakah diperbolehkan karena matahari pas diatas
kepala (ada waktu-waktu 


2. Selesai Adzan pertama ada yang Sholat lagi dan ada juga yang tidak,
biasanya saya melakukan berdasar masjidnya, kalo mayoritas Sholat saya
sholat kalo mayoritas tidak/ khotib langsung Khutbah saya tidak
melakukan nya dengan dasar menjaga keseragaman dan menghormati jamaah
setempat.

Mungkin itu saja dan atas jawabannya saya ucapkan banyak terima kasih,


Wassalamu alaikum wr wb


Muslim



[daarut-tauhiid] " Be a Specific"

2008-08-01 Terurut Topik David Sofyan
" Be a Specific"

Seorang teman pernah berkeluh kesah dengan guru ngajinya mengenai perekonomian 
keluarga yang tidak pernah meningkat, tanya jawabpun berlangsung sampai pada 
suatu pertanyaan yang membuat saya ingat sampai sekarang yaitu  " apa isi dari 
doa mu " tanya sang ustadz , sambil malu-malu teman saya menjawab " Ya Allah 
berilah hamba rezki yang halal " , "hanya itu ?" tanya sang ustadz " ngga sih 
cuma kurang lebih seperti itulah, stadz " sahut teman. Sang Ustadz hanya 
tersenyum " ya berarti gak ada yang salah dan doa mu juga sudah terkabul kan ?" 
, " loh kok gitu stadz ?" tanya teman penasaran " ya rezki itukan banyak 
macamnya, kamu masih bisa makan, itu rezki, bisa melihat juga rezki yang belum 
tentu semua orang bisa, bisa berjalan juga rezki, kesehatan juga rezki " terang 
sang ustadz " tapikan bukan itu yang saya maksud stadz " jawab teman karena 
merasa dialihkan kemana-mana "loh jika yang kamu maksud bukan itu terus yang 
kamu maksud sudah di kasih tau belum sama Allah" si ustadz berkelit " Allah kan 
maha tahu isi hati manusia stadz", " kalo gitu untuk apa kamu berdoa ?" teman 
hanya terdiam, kemudian sang ustadz melanjutkan " berkeluh kesah adalah sifat 
manusia, dan Allah ingin tidak ada tempat mengadu selain diriNya oleh sebab itu 
memintalah lebih spesifik , jelaskan sedetail-detail nya seperti seorang anak 
yang mengadu kepada ibunya, jika kamu tau apa yakan diminta maka kamu akan tau 
apa yang akan didapatkan"

Redaksi suatu kata memang bisa sangat berpengaruh , ada suatu anekdot yang 
bersifat agak sarkastik tapi lumayan buat jadi gambaran pentingnya suatu 
redaksi kata. 

suatu ketika ada seorang bapak tua  yang datang ke dokter karena mengeluhkan 
penyakit di tubuhnya dan setibanya di rumah sakit sang dokter bertanya " sakit 
apa pak ?" , " loh bapak kan dokter semestinya saya yang bertanya saya sakit 
apa, kalo saya tau,  saya gak akan kedokter tapi ke apotik"

Setiap orang menginginkan kejelasan namun tidak setiap orang bisa memberikan 
penjelasan yang  terperinci walaupun itu mengenai apa yang diinginkannya, 
karena keterbukaan juga memerlukan sebuah pengertian. Seperti penerapan adab 
orang tua kepada anaknya yang jika tidak di jaga maka adab itu justru menjadi 
sekat pemisah yang membuat si anak tidak terbuka kepada orang tuanya. Hal 
serupa juga bisa terjadi antara hamba dan Penciptanya dimana komunikasi yang 
terjadi seperti dibatasi oleh prasangka sang hamba sendiri yang termakan 
pakem-pakem bahasa tekstual sehingga keinginan nuraninya terabaikan.

Oleh sebab itu jadilah " be a specific" baik itu dalam rencana, keinginan dan 
pemberian informasi kepada orang lain, sehingga terjadi komunikasi yang lebih 
terarah baik secara vertikal maupun horisontal

salam


David

[Non-text portions of this message have been removed]



[daarut-tauhiid] Sejumlah Persoalan Penting

2008-08-01 Terurut Topik abuluthfia
Sejumlah Persoalan Penting
sumber dari http://www.jkmhal.com/main.php?sec=content&cat=2&id=8959 

Di bawah ini ada sejumlah persoalan penting yang sebagiannya di
lontarkan setan kepada orang muslim dalam rangka melupakannya kepada
Allah dan shalat sebagaimana firman Allah SWT.,

"Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi,
( berkorban untuk ) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah
perbuatan keji termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah
perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan. Sesungguhnya
syaitan itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian
diantara kamu dan berjudi itu, dan menghalangi kamu dari mengingat
Allah dan shalat; maka berhentilah kamu (dari mengerjakan pekerjaan
itu)." (QS. Al-Maidah: 90-91)

A. Ada orang berkata, " Selama hati masih bersih maka tidak perlu lagi
untuk shalat. Yang penting adalah hati, sambil menunjuk kedadanya dan
berkata, "Ketakwaan itu tempatnya disini." Sambil beralasan bahwa amal
itu tergantung niatnya.

Pernyataan diatas tidak dapat dibenarkan dengan melihat sejumlah hal
berikut:

1. Allah SWT., telah berfirman: "Sesungguhnya orang-orang yang beriman
dan beramal salih…" (QS. Al-Baqarah: 277). Ayat ini menunjukkan bahwa
iman itu harus dibuktikan dengan ucapan dan perbuatan (amal).

2. Nabi mengatakan bahwa ketakwaan itu tempatnya disini (di hati)
adalah Nabi yang menyuruh untuk melaksanakan shalat yaitu Nabi
Muhammad SAW.

3. Orang yang mencermati sabda Nabi SAW dalam hadits sahih yang
berbunyi, "Seluruh amal itu tergantung niatnya" akan menemukan arti
sebenarnya dari hadits itu adlah adanya amal dan niat. Setiap amal
ibadah tidak akan diterima kecuali memenuhi dua persyaratan berikut:
PERTAMA, secara lahiriah perbuatan itu sesuai dengan (praktek) sunnah
Nabi seperti salat lohor yang harus dilaksanakan dengan empat rakaat,
tidak boleh lebih dan kurang. KEDUA, amal ini harus diniatkan demi
mencapai ridha Allah seperti shalat yang harus diniatkan karena Allah,
dan bukan karena riya (ingin dilihat orang lain). Hal ini karena
firman Allah SWT yang berbunyi: "Supaya Dia menguji kamu, siapakah di
antara kamu yang amalnya paling baik". (QS. Al-Mulk: 2) 

Fudhail mengatakan bahwa maksud amal paling baik adalah amal yang
paling benar dan ikhlas. Menurutnya, amal ibadah yang dilakukan dengan
ikhlas namun tidak benar tidak akan diterima. Begitu pula dengan amal
ibadah yang dilakukan dengan benar namun tidak ikhlas juga tidak akan
diterima. Amal ibadah hanya akan diterima bila sudah memadukan unsur
kebenaran dan keikhlasan. Selanjutnya ia menjelaskan bahwa amal yang
ikhlas adalah yang dilakukan hanya karena Allah semata, sedangkan amal
yang benar adalah yang dilakukan dengan sunah Nabi. Dalam hal ini
Allah SWT berfirman: "Siapa yang mengharap akan menemui Tuhannya,
hendaklah ia beramal salih dan tidak mempersekutukan Tuhannya dengan
apa pun juga" (QS. Al-Kahfi: 110)

Dengan demikian apakah seseorang yang tidak shalat mengatakan bahwa
makan itu cukup diniatkan saja tanpa usaha makan apapun, sebagaimana
halnya mengatakan bahwa amal itu cukup diniatkan tanpa usaha melakukan
shalat?

Ibn Mas'ud pernah mengatakan: "Tak ada guna perkataan tanpa perbuatan.
Dan tak ada guna perkataan dan perbuatan tanpa adanya niat. Tak ada
guna perkataan, perbuatan, dan niat bila tidak sesuai dengan sunnah."

B. Ada orang berkata bahwa bekerja juga termasuk dalam ibadah,
sehingga shalat dianggapnya tidak terlalu penting.

Untuk menjawab hal ini perlu disadari bahwa pada prinsipnya amal
perbuatan manusia tidak akan diberi pahala kecuali setelah ia
melaksanakan shalat. Jadi misalkan ia telah membangun masjid di setiap
tempat dan menyumbang banyak uang kepada setiap muslim, tapi tak ada
pahala dalam hal itu, kecuali setelah ia menunaikan kewajiban
shalatnya. Ini didasarkan kepada sabda Nabi SAW., "Amal ibadah
seseorang yang pertama kali akan dihisab pada hari kiamat adalah
shalatnya. Jika shalatnya benar, ia akan beruntung dan bahagia, jika
tidak maka, ia akan gagal dan merugi" (HR Tirmidzi dari Abu Hurairah)

Perlu diketahui bahwa usai menunaikan shalatnya, seorang muslim akan
diberi pahala, terutama yang dilakukan karena Allah semata, termasuk
kepada hubungan suami isteri. Ini didasarkan pada sabda Nabi SAW,
"...dan ada sedekah pada kemaluan seseorang dari kalian." Para sahabat
bertanya, "Ya Rasulullah, Apakah orang yang menyalurkan sahwatnya akan
mendapat pahala? Beliau balik bertanya, "Bagaimana pendapat kalian
kalau ia menyalurkannya syahwatnya pada hal yang haram, bukankah ia
akan menerima dosa? Demikian pula jika ia menyalurkannya kepada
sesuatu yang halal, maka apa pahala baginya". (HR Muslim).

Pada saat terdengar azan, anda kadang berkata kepada seseorang, "Ayo,
kita shalat!" Lalu ia menimpali ajakanmu dengan mengatakan bahwa
bekerja juga ibadah. Lalu tanpa sadar ia bercerita kepadamu bahwa
Rasulullah SAW pernah masuk ke masjid yang didalamnya beliau lihat ada
seorang lelaki tengah duduk-duduk saja. Beliau bertanya, "Siapakah
yang menghidupi

[daarut-tauhiid] Hari Kiamat, Waktu Demi Waktu!

2008-08-01 Terurut Topik abuluthfia
Hari Kiamat, Waktu Demi Waktu!
sumber dari http://www.jkmhal.com/main.php?sec=content&cat=2&id=8978 

Mari kita hidup bersama kiamat, waktu demi waktu. Atau kita bayangkan
beberapa situasi. Saya tidak bisa menjelaskan semua agar rasa takut
bersemi di ladang hati. Ketika saya mencari faktor yang paling efektif
mengerakkan rasa takut di hati, ternyata saya menemukan "mengingat
hari kiamat" ini sebagai faktor yang paling tepat.

Allah berfirman, "Hai manusia, bertakwalah kepada Rabbmu; sesungguhnya
kegoncangan hari kiamat itu adalah suatu kejadian yang sangat besar
(dahsyat). (Ingatlah) pada hari (ketika) kamu melihat kegoncangan itu,
lalailah semua wanita yang menyusui anaknya dari anak yang disusuinya
dan gugurlah segala kandungan wanita yang hamil, dan kamu lihat
manusia dalam keadaan mabuk, padahal mereka sebenarnya tidak mabuk,
akan tetapi azab Allah itu sangat keras." (Al-Hajj: 1¬2).

Apakah kita takut kepada Allah saat mendengar ayat ini, ataukah tidak?
Apakah kita tetap bermaksiat, ataukah tidak?

Bacalah firman Allah, "Ini adalah hari, yang mereka tidak dapat
berbicara (pada hari itu). Dan tidak diizinkan kepada mereka minta
uzur sehingga mereka (dapat) minta uzur." (Al¬Mursalat: 35-36).

Kita tidak bisa beralasan, karena telah habis waktu beralasan. Kita
memang bisa beralasan di dunia, dulu kita bisa bertaubat kapan saja,
maka siapa saja yang ingin bertaubat sekarang, maka ia bisa bertaubat.
Adapun di akherat, "Ini adalah hari, yang mereka tidak dapat berbicara
(pada hari itu). Dan tidak diizinkan kepada mereka minta uzur sehingga
mereka (dapat) minta uzur."

Renungkanlah juga firman Allah berikut: "Pada hari ketika tiap-tiap
diri mendapati segala kebajikan dihadapkan (dimukanya), begitu (juga)
kejahatan yang telah dikerjakannya; ia ingin kalau kiranya antara ia
dengan hari itu ada masa yang jauh; dan Allah memperingatkan kamu
terhadap diri (siksa) -Nya. Dan Allah sangat Penyayang kepada
hamba¬-hamba-Nya. " (Ali Imran : 30) 

Dan: "Pada hari, ketika ruh dan para malaikat berdiri bershaf-shaf,
mereka fidak berkata-kata, kecuali siapa yang diberi izin kepadanya
oleh Rabb Yang Maha Pemurah; dan ia mengucapkan kata yang benar.
Itulah hari yang pasti terjadi, Maka barangsiapa yang menghendakai,
niscaya ia menempuh jalan kembali kepada Rabbnya." ( An-Naba' : 38-39).

Perhatikanlah! Ketakutan para malaikat yang jelas-jelas tidak pernah
bermaksiat kepada Allah terhadap apa yang diperintahkan kepada mereka.
Jika malaikat berdiri berbaris rapi dan tidak mampu berbicara, lalu
apa yang akan kita lakukan?

Allah berfirman, "Pada hari ketika manusia lari dari saudaranya. Dari
ibu dan bapaknya. " (Abasa: 34-35)

"Maka apabila malapetaka yang sangat besar (hari kiamat) telah datang.
Pada hari (ketika) manusia teringat akan apa yang telah dikerjakannya,
" (An-N azi'at : 34-35)

Ingatkah kebohongan yang kita lakukan? Ingatkah ghibah yang kita
ucapkan? Di saat itulah kita berkata, "Sekarang saya akan ditanya dosa
yang kusembunyikan pada manusia. " Pada hari (ketika) manusia teringat
akan apa yang telah dikerjakannya."

Allah SWT, berfirman, "(yaitu) hari (ketika) mereka keluar (dari
kubur), tiada suatu pun dari keadaan mereka yang tersembunyi bagi
Allah. (Lalu Allah berfirman),'Kepunyaan siapakah kerajaan pada hari
ini.' Kepunyaan Allah Yang Maha Esa lagi Maha Mengalahkan." (
Al-Mu'min : 16).

Ke mana kita akan bersembunyi sekarang?! "Pada hari yang di waktu itu
ada muka yang putih berseri, dan ada pula muka yang hitam muram.
Adapun orang-orang yang hitam muram mukanya (kepada mereka
dikatakan),'Kenapa kamu kafir sesudah kamu beriman Karena itu
rasakanlah azab disebabkun kekafiranmu itu'. Adapun orang-orang yang
putih berseri mukanya, maka mereka berada dalam rahmat Allah (surga);
mereka kekal di dalamnya." (Ali Imran : 106-107).

Apakah kita takut pada hari itu atau justru bersikap masa bodoh?
Apakah kita lupa kalau kita akan menyaksikan dan berdiri kaku di hari
itu? Apakah kita telah siap menghadapi hari itu? Di mana takut kita
kepada Allah? Apakah hati kita tetap tak mampu takut kepada Allah
dengan meninggalkan maksiat untuk menghadapi hari itu?

Nabi bersabda, "Bagaimana keadaan kalian kelak, jika Allah
mengumpulkan kalian seperti Dia mengumpulkan panah-panah dalam tabung
selama lima puluh ribu tahun, lalu Allah tidak melihat pada kalian."
(HR. Al-Hakim).

Pemberhentian di hari kiamat selama lima puluh ribu tahun. Di sana
kita tidak makan dan minum... lalu apa yang akan kita kerjakan?
Bagaimana keadaan kita? Bagaimana perasaan kita? Apa yang kita lakukan?

Nabi bersabda, "Kalian akan dikumpulkan dalam keadaan telanjang dan
tak beralas kaki." Aisyah bertanya, "Lelaki dan wanita melihat satu
sama lain?". Beliau menjawab, "Perkara hari itu lebih dahsyat dari apa
yang menjadikan mereka merasa sedih itu." (HR. Bukhari dan Muslim).

Setiap orang tidak akan mampu melihat kepada yang lain. Mereka akan
mengatakan, "Diriku, diriku!". Setiap orang merasa takut dan gelisah.
Tidakkah kita takut dengan hari itu?

Nabi bersabda,

[daarut-tauhiid] Pergaulan Bebas Dan Freesex

2008-08-01 Terurut Topik maranth
Pergaulan Bebas Dan Freesex

Dari http://www.jkmhal.com/main.php?sec=content
 &cat=2&id=8967 

 

Lihatlah problematika yang menyelimuti masyarakat. Kita pantas terkejut.
Ternyata banyak pemuda-pemudi yang belajar di lembaga pendidikan melakukan
perzinaan dan banyak yang sudah tidak perawan sebelum menikah! Dari praktik
percakapan cabul lewat telepon hingga pola berpacaran seperti hubungan suami
isteri.

Di mana rasa takut kepada Allah?

Di mana takut kepada Allah dalam hal ini? Sedang Allah selalu
memperingatkan, “Dan Allah memperingatkan kamu terhadap diri (siksa)-Nya…”
(Ali Imran: 30)

Apakah ketika kita mendengar ayat ini, kita menjadi takut kepada Allah? Apa
yang membekas dihati kita? Betapa malangnya, ayat-ayat ini tidak lagi
berpengaruh dan ia juga tak membekas. Rasa malu telah hilang, tekad hati tak
lagi membaja dan keinginanpun melemah.

Tekad dan kemauan orang zaman sekarang telah semakin rapuh. Bayak yang
mengatakan, ketika seseorang keluar dari mengikuti pelajaran agama, maka
tidak sampai satu hari dia akan kembali dia akan kembali pada kebiasaan
dimasa lalu, atau bahkan lebih buruk.

Di mana ketetapan hati? Di mana ketetapan hati orang saleh dan para tabi’in?
Di mana ketetapan hati para pemuda? Di mana kejantanan? Di mana kesungguhan
yang dianugerahkan Allah dalam firman-Nya, “Hai Yahya, ambillah al-Kitab
(Taurat) itu dengan sungguh-sungguh. Dan Kami berikan kepadanya hikmah
selagi ia masih kanak-kanak.” (Maryam: 12)

Shalat yang diremehkan, ibadah yang ditinggalkan, dan sunnah-sunnah yang
dilewatkan. Qiyamul lail tidak kita dapatkan, kecuali sedikit. Di mana rasa
takut kepada Allah di hati-hati mereka? Kapan terakhir kali mata kita
mengucurkan air mata?

Kapankah kita dapat merasakan dekat dengan Allah dalam shalat untuk yang
terakhir kali? Berapa kali kita merasakan ini? Mushaf-mushaf yang
ditinggalkan di rumah dan penuh dengan debu karena sedikit dibaca. Tidakkah
kita tersentuh dengan keadaan ini?

Masjid-masjid dibiarkan kosong dari shalat Subuh sampai shalat Isyak.
Kemanakah para pemuda yang rajin shalat di masjid? Jika kita pergi ke masjid
untuk melakukan shalat Subuh akan kita dapatkan jamaah shalat Subuh begitu
sedikit. Di mana para pemuda dan lelaki sejati shalat Subuh?

Sebenarnya, semua itu merupakan penyakit ganas.

Saya menganggap, mereka lebih parah dari sebelumnya. Keinginan hidup mereka
tercurah pada apa model yang paling tren hari ini, tentang lagu-lagu
terbaru, tentang siapa penyanyi paling terkenal, tentang siapa yang
memenangkan Piala Oscar, tentang aktor terbaik tahun ini, tentang siapa
pemain bola yang paling terkenal.

Semua masalah ini begitu menyibukkan hati. Tetapi parahnya, kita bahkan
berkata, "Yang menyibukkan hatiku adalah anak-anakku, makanan mereka, dan
pakaian mereka." Lalu di mana Allah?

Apakah kita takut kepada Allah dengan apa yang telah saya katakan? Apakah
hati kita penuh dengan takut kepada Allah? Atau saya telah melebih-lebihkan
semua yang telah saya katakan?! Boleh jadi, saya telah melebih-lebihkan,
tetapi ada ayat Al-Qur'an yang bila orang mukmin membacanya, maka ia akan
merasa sedih. Kita mendengar ayat Allah, 

"Kemudian setelah itu hatimu menjadi keras seperti batu, bahkan lebih keras
lagi. Padahal di antara batu-batu itu sungguh ada yang mengalir
sungai-sungai daripadanya dan di antaranya sungguh ada yang terbelah lalu
keluarlah mata air daripadanya dan di antaranya sungguh ada yang meluncur
jatuh, karena takut kepada Allah..” (Al-Baqarah: 74).

Kita merasakan cacian AI-Qur'an yang mengguncangkan jiwa kita. 

Allah memberitahu kalau batu itu lebih baik dari kita. Sebab, batu memiliki
malu, sementara hati kita berkarat; batu itu jatuh karena takut kepada
Allah, sementara hati kita tidak-paling banter hanya berguncang sebentar
karena takut kepada Allah, kecuali saat kita diuji dengan musibah, maka hati
mulai merasa ngeri. Tapi batu lebih baik dari hati yang selama hidupnya
tidak pernah khusyuk kepada Allah, kecuali beberapa saat saja.

Allah berfirman, "Maka apakah orang-orang yang dibukakan Allah hatinya untuk
(menerima) agama Islam lalu ia mendapat cahaya dari Tuhannya (sama dengan
orang yang membatu hatinya)? Maka kecelakaan yang besarlah bagi mereka yang
telah membatu hatinya untuk mengingat Allah. Mereka itu dalam kesesatan yang
nyata." (Az-Zumar : 22).

"Kalau sekiranya kami menurunkan Al-(2ur'an ini kepada sebuah'gunung, pasti
kamu akan meltihatnya tunduk terpecah belah disebabkan takut kepada Allah.
Dan perumpamaan-perumpamaan itu kami buat untuk manusia supaya mereka
berpikir. " (Al-Hasyr : 21)

Saudaraku tercinta, di mana rasa takut kepada Allah?

Demi Allah, wahai saudaraku, ribuan nasihat dan pelajaran tidak akan mampu
memperbaiki diri kita. Jika kita mendengar pelajaran setiap hari atau
mendengar ribuan nasihat setiap hari, maka kita tidak akan mengambil
manfaat, kalau kita tidak mau khusyuk. Ini sesuai nash Al¬Qur'an:

"Sesungguhnya yang dapat kamu beri peringatan hanya 

[daarut-tauhiid] Ambillah Peran! Andalah Sang Cahaya

2008-08-01 Terurut Topik agussyafii
Ambillah Peran! Andalah Sang Cahaya


http://agussyafii.blogspot.com



Di dalam kehidupan sehari-hari, saya senantiasa bertemu banyak orang 
yang berani mengambil resiko untuk setiap peran yang dipilihnya,
Disaat sebagian orang justru memilih menjadi penonton dipinggiran
pentas. Dia malah memilih peran. keberaniannya memilih peran membuat
dirinya bercahaya bagi orang lain.

cahaya itu memudahkan dirinya untuk bertemu dengan banyak keajaiban. 
Sebab keajaiban hanya akan bisa ditemui bagi mereka yang berani
mengambil peran untuk menjadi yang terbaik dengan mengerahkan segenap 
potensi dirinya. Perannya adalah mempersembahkan cahaya bagi sesama
dan membiarkan cahaya kebaikan bersinar terang. 

Ada seorang teman yang jika ditanya berapa anaknya selalu menjawab
anaknya sembilan. Padahal yang sebenarnya dua anak kandungnya, enam
anak yatim yang diasuhnya. Mengasuh anak yatim baginya mengambil
sebuah peran dan perannya adalah memilih jalur menuju cahaya. Jika
anda memilih peran itu maka Sang Khaliq akan berkata pada anda. 

"Andalah Sang Cahaya!"


Salam Cinta,
agussyafii

===
Andalah Sang Cahaya, sudah saatnya menerangi kehidupan. Mari kita
lakukan sesuatu untuk kemanusiaan, sampaikan komentar anda di 0888 176
48 72 atau http://agussyafii.blogspot.com




[daarut-tauhiid] Proses Pembelajaran Tanpa Henti

2008-08-01 Terurut Topik David Sofyan
Proses Pembelajaran Tanpa Henti

Manusia adalah mahluk yang unik bahkan orang yang terlahir kembarpun pasti 
mempunyai suatu perbedaan,  baik yang bersifat fisik maupun karakter. Setiap 
orang juga memiliki keinginan yang berbeda dengan orang lain demikian juga 
halnya dengan hasil kerja, bisa jadi masakannya sama, bahan dasarnya sama tapi 
rasanya berbeda karena setiap orang mempunyai cita rasa tersendiri. Ketika 
seorang guru menerangkan satu pelajaran disekolah maka apakah daya tangkap 
setiap anak bisa sama ? tidak dan hal ini tidak selamanya terkait dengan 
masalah pintar atau bodoh (IQ), mungkin ada hal lain yang menjadikan pelajaran 
tersebut sulit untuk di cerna. Seorang Ibnu Hajar Asqalani pun (penulis Bulugul 
Marom dan  Fathul Baari ; cmiiw) pernah merasa putus asa karena kesulitan 
menangkap pelajaran yang diberikan, begitu juga dengan James Watt penemu mesin 
uap yang sempat dikeluarkan dari sekolah sewaktu masih kecil.

Setiap pembelajaran memerlukan sebuah yang metode tidak hanya dalam menguraikan 
masalah tetapi juga dalam merangkai sebuah jawaban dan kita juga harus 
menyadari bahwa sebuah keluaran (output) jauh lebih penting daripada sebuah 
masukan (input) karena keluaran jelas akan melibatkan pihak lain. Masukan yang 
diterima oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi Wassallam berupa wahyu diterima 
dalam berbagai cara yang terkadang sangat melelahkan (seperti denting lonceng 
yang membuat tubuh beliau menggigil) dikeluarkan dalam perkataan dan perbuatan 
beliau yang begitu santun.

Ketika kita merangkai pengetahuan yang telah kita miliki yang membentuk suatu 
konsep yang kita beri nama Islam, maka pertanyaannya adalah apakah Islam yang 
telah kita pahami adalah Islam yang seseungguhnya dimaksudkan oleh Allah ? atau 
kita harus membalik metode ini dimana kita dituntut untuk mengetahui dahulu 
konsep Islam secara utuh baru kemudian kita dalami dan jalani sebagai  sebuah 
kerangka berfikir. Lalu ketika pertayaan di tingkatkan yaitu untuk apa Islam di 
turunkan ? apakah sebagai rahmatan lil 'alamin yang mencakup seluruh mahluk 
hidup yang ada di muka bumi ini beserta isi dari alam semesta atau sekedar 
rahmatan lil muslimin yang berujung pada syurga dan yang bukan akan berakhir di 
 neraka ? Jika rahmatan lil 'alamin maka ajakanlah jawabannya sedangkan yang 
berfikir hanya rahmatan lil muslimin maka penyangkalan-penyangkalan yang 
menjadi dampaknya.

Apa yang kita lakukan hari ini adalah buah dari pemahaman kita terhadap 
pengetahuan yang kita miliki yang berasal dari berbagai kumpulan informasi baik 
berupa buku, artikel , tulisan, televisi, majalah maupun mendengarkan pengajian 
walaupun informasi tersebut belum tentu saling mendukung. Didalam artikel saya 
terdahulu "Relatifitas sebuah Kesepakatan" saya sempat menjelaskan bahwa 
terkadang kebenaran yang kita yakini itu bisa berasal dari sebuah kesepakatan, 
seperti kesepakatan para ulama bahwa hadist sahih  dari Bukhari adalah yang 
paling utama yang di tinjau dari keketatan beliau dalam meriwayatkan hadist. 
pertanyaanya apakah hasil dari kesepakatan itu  adalah kebenaran mutlak ? belum 
tentu. namun demikian sebelum ada yang bisa melemahkannya sandaran itu harus 
tetap di pakai karena dalam kaidah ilmu seribu hipotesa belum tentu bisa 
menjadi sandaran kebenaran sebaliknya cukup satu penyangkalan yang berdasar 
untuk menjadikannya di ragukan.


Salam

David

[Non-text portions of this message have been removed]



[daarut-tauhiid] Menjalankan Ajaran Islam Secara Kaffah di Bank Syariah

2008-08-01 Terurut Topik ali.hozi
Oleh : Alihozi
http://Alihozi77.blogspot.com


Perkembangan bank syariah yang semakin cepat dengan ditandainya
banyaknya bank-bank syariah yang baru buka dan disahkannya UU
Perbankan Syariah , menambah besar pula harapan masyarakat islam
Indonesia agar bank-bank syariah yang ada bisa menjalankan ajaran
Islam secara Kaffah, bukan hanya menjalankan system ekonomi syariah
tetapi juga menjalankan seluruh hukum-hukum syariah yang ada di
Al-Qur'an dan As-Sunnah.

Hal ini merupakan suatu konsekuensi yang logis kalau suatu instansi
bank syariah menjalankan system ekonomi syariah berarti seluruh
karyawan dan manajemen bank syariah juga harus menjalankan hukum-hukum
syariah yang lainnya dengan catatan hukum syariah yang dijalankan
memang tidak dilarang oleh hukum-hukum yang berlaku di negara
Indonesia. Tidak bisa kalau bank syariah hanya memakai system ekonomi
syariahnya saja sedangkan hukum – hukum syariah yang lain diabaikan,
ini bisa disebut beriman kepada suatu ayat Al-Qur'an tetapi kafir
terhadap ayat-ayat Al'Qur'an yang lain.

Apabila bank syariah hanya menjalankan system ekonomi syariah dengan
mengabaikan hukum-hukum syariah yang lain akan menimbulkan
ketidakpercayaan masyarakat kepada bank syariah secara keseluruhan
termasuk kepada system ekonomi syariah. Bagaimana masyarakat mau
percaya kepada suatu bank syariah apabila bank syariah tsb ternyata
karyawan dan manajemennya melakukan hal – hal yang dilarang oleh
ajaran agama Islam seperti: tidak melaksanakan sholat, meminta komisi
untuk proses suatu pencairan pembiayaan (tidak jujur/tidak amanah),
dalam pergaulan dengan sesama karyawan bank syariah yang bukan
muhrimnya melampui batas, dalam memberikan pelayanan kepada nasabah
tidak ramah dan lain sebagainya. 

Selain tidak mendapatkan kepercayaan dari masyarakat, bank syariah
juga tidak akan mendapatkan pertolongan Allah, SWT dalam setiap
langkahnya untuk memperbesar pangsa pasar bank syariah yang kini baru
2% dari pangsa pasar perbankan nasional kalau tidak menjalankan ajaran
Islam secara Kaffah.

Mudah-mudahan harapan masyarakat Indonesia khususnya ummat islam agar
bank syariah bisa menjalankan ajaran Islam secara Kaffah bisa
dijalankan oleh seluruh karyawan dan manajemen bank syariah walaupun
mungkin melakukan hal ini semua membutuhkan suatu proses yang tidak
singkat yang terpenting adalah adanya usaha-usaha menuju ke arah sana.

Maju terus bank syariah

Wallahu'alam
Al-Faqir

Alihozi
http://alihozi77.blogpsot.com




Re: [daarut-tauhiid]Pesantren to Anak2 di MQ Bandung

2008-08-01 Terurut Topik BOIM Boemi Serpong
Asswrwb,

saya pribadi ada rencana ingin mensekolahkan anak sya di pesantren 
daarut-tauhiid (MQ), BANDUNG yang diasuh oleh AA'GYM, mau tau Info biaya masuk 
pesantren di  daarut-tauhiid (MQ), BANDUNG, kira2 brp ya...??

mohon infonya,

terima kasih,

Wassalam,



iim



  

[Non-text portions of this message have been removed]



[daarut-tauhiid] File - Disclaimer - DT

2008-08-01 Terurut Topik daarut-tauhiid

Bismillahirrahmaanirrahiim


DISCLAIMER: Mailing list daarut-tauhiid@yahoogroups.com  
adalah mailing list yang terbuka untuk umum; siapa saja 
yang telah memenuhi kriteria tertentu dapat mengirimkan 
email ke mailing list ini; oleh karena itu, isi/materi 
dari email yang terkirim tidak mencerminkan pemikiran,
kebijakan serta bukan merupakan dokumen resmi dari 
Pesantren/Yayasan Daarut Tauhiid, kecuali yang dikirim 
oleh instansi yang berwenang untuk itu. 
 
Materi iklan yang terkirim bersamaan dengan terkirimnya 
email adalah berasal dari para sponsor di Yahoogroups.com 
sebagai penyedia fasilitas mailing list ini, dengan demikian 
materi iklan tersebut tidak ada kaitannya dengan Daarut Tauhiid. 
 
Komputer yang terkena virus dapat menyamarkan, menggandakan 
dan mendistribusikan email secara otomatis, seolah-olah 
email tersebut berasal dari mailing list ini, atau dari 
para pengirim email di milis ini, oleh karenanya selalu 
disarankan untuk mengecek keaslian identitas pengirim dan 
memproteksi komputer dengan antivirus terbaru. 
Kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerusakan 
dan kerugian yang diakibatkan oleh penyebaran virus komputer.
 
Segala sesuatu yang menyangkut korespondensi berkenaan dengan 
isi/materi email, dapat dilakukan dengan menghubungi 
pengirim email yang bersangkutan.



[daarut-tauhiid] File - Mitra DT

2008-08-01 Terurut Topik daarut-tauhiid

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

MITRA DT

MITRA DT adalah divisi baru di bawah Yayasan Daarut Tauhiid 
cabang Jakarta yang mempunyai spesialisasi amanah dalam 
bidang fundraising dana atau asset lain untuk keberlangsungan 
kegiatan daksos (dakwah dan sosial) yang diselenggarakan oleh 
Yayasan Daarut Tauhiid cabang Jakarta.
 
MITRA DT adalah kependekan dari Menuju Cinta dan Ridho 
Allah melalui Daarut Tauhiid, diharapkan menjadi club bagi 
jamaah yang mempunyai niat untuk berkontribusi dalam 
kegiatan daksos yang diselenggarakan, dengan target peserta 
adalah jamaah Daarut Tauhiid Jakarta, baik itu Jamaah umum, 
alumni Wisata Rohani, alumni haji dan umroh.
 
Dengan MITRA diharapkan adanya kegiatan yang merupakan 
hasil kemitraan antara Yayasan Daarut Tauhiid 
cabang Jakarta sebagai institusi dakwah dan sosial dengan 
Jamaah, sehingga Jamaah akan dapat berperan aktif 
dalam setiap kegiatan daksos.
 
Kontribusi jamaah dapat berupa donasi rutin bulanan 
yang mana dana donasi tersebut akan digulirkan untuk
pelaksanaan kegiatan-kegiatan dakwah dan sosial.
 
Bentuk pertanggungjawaban MITRA adalah terselenggaranya 
kegiatan dakwah dan sosial yang sesuai dengan kebutuhan 
jamaah dan sesuai perencanaan, dan adanya Laporan kegiatan 
dan laporan keuangan yang transparan kepada jamaah.
 

Bagi sahabat yang mempunyai minat untuk berkontribusi dalam 
kegiatan dakwah dan sosial, bergabunglah bersama kami 
dalam Komunitas MITRA DT!

Dengan donasi sebesar Rp. 150.000,- (seratus lima puluh ribu 
rupiah)/ bulan, sahabat telah telah turut berperan aktif dalam 
kegiatan dakwah dan sosial yang bermanfaat untuk ummat dan 
diselenggarakan oleh Yayasan Daarut Tauhiid cabang Jakarta 
berupa :

- Penyelenggaraan tabligh akbar
- Berantas buta huruf qur'an
- Pemberdayaan ekonomi usaha kecil
- Daarut Tauhiid peduli korban bencana
- Daarut Tauhiid peduli pendidikan
- Layanan Konsultasi
- Wisata Rohani peduli dhuafa
- Bakti sosial wujudkan lingkungan barokah
- Pembinaan anak yatim & jalanan
- Pesantren kilat dhuafa
- Pembinaan Penghuni Rumah Tahanan
- Pembinaan Pasien Rumah Sakit
- Pembinaan Penghuni Rumah Jompo
- Penyelenggaraan pendidikan gratis
- Penyediaan layanan kesehatan cuma-cuma
- Penyediaan Fasilitas ibadah
 
Untuk donasi dapat dilakukan melalui transfer ke:

Rekening Bank Muamalat
Nomor 301.005.6415
a.n Yayasan Daarut Tauhiid Jakarta
 
Rekening Bank Syariah Mandiri
KPO Hasanuddin
Nomor 001.002.9217
a.n Yayasan Daarut Tauhiid Jakarta
 
Slogan MITRA DT : 
Syukuri Nikmat, Giat Berbuat yang Bermanfaat 

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Mitra Daarut Tauhiid
Menuju Cinta Dan Ridho Allah
Sekretariat Yayasan Daarut Tauhiid Jakarta
Jl. Cipaku I No.43 Kebayoran Baru Jakarta Selatan
TELP : (021) 7235255. FAX: (021) 7235258
Att:
Mia_Kusmiasari  hp:(0812-8469445)