e-ketawa :-) Melacak Jejak Soeharto Keturunan Tionghoa

2008-02-14 Terurut Topik Yohanes

Melacak Jejak Soeharto Keturunan Tionghoa (1/3)

Di balik kabar Soeharto menulis surat wasiat, diam-diam muncul
pergunjingan mutakhir. Apa itu? Asal-usul Soeharto! Konon, ia lahir
dari rahim seorang gundik pedagang Tionghoa. Wanita malang itu,
Soekirah, sudah lama lenyap. Benarkah keluarga Cendana berusaha
mengaburkan jejak kakek buyutnya. Kenapa?

Soeharto sekarang terbaring lemah di kamar tidurnya yang mirip ICU
itu. Seolah tinggal menunggu waktu yang tiba-tiba berhenti. Tapi di
luar, orang-orang justru kasak-kusuk menggunjing asal-usulnya.

Ngapain mesti digunjingkan? Itu, karena asal-usul Soeharto yang
sampai sejauh ini masih tergolong X. Soeharto ditengarai sengaja
mengaburkan sepotong silsilah hidupnya. Bagian mana yang dikaburkan?
Kecinaannya!

Suharto masih keturunan Tionghoa. Begitu kabar yang berhasil dihimpun
X-file. Dan menariknya, klarifikasi ini justru datang dari Mashuri
SH, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (1969-1974) dan Menteri
Penerangan RI (1974-1979). Mashuri, yang notabene mantan `orangnya'
Soeharto ini, blak-blakan mengatakan silsilah Soeharto
sebagai campur baur antara orang Cina dan Jawa. Oh ya?

Tak cukup itu. Bahkan Mashuri bilang, Dia (Soeharto, Red) bisa
disebut lembu peteng (istilah untuk anak-anak yang dilahirkan tanpa
ayah yang jelas, Red), tandasnya ketika ditemui X-file di rumahnya
di Banjarsari, Solo.

Lho, bukankah dalam buku otobiografi Soeharto jelas-jelas mengaku
kalau dirinya lahir di tengah keluarga Jawa tulen?

Bukankah ayah Soeharto, Kartoredjo, seorang jagatirtha (penjaga
saluran, Red) dari Kemusuk, sebuah desa di pinggiran kota Yogyakarta?
Dan ibunya bernama Soekirah?

Ahhh (otobiografi) itu tak seratus persen benar, bohong itu,
tandas Mashuri sengit. Silsilah Soeharto yang selama ini benar hanya
dari sisi ibunya. Tentang bapaknya, tambahnya, hampir semuanya salah.
Jadi buku itu tidak otentik dan diragukan kebenarannya.

Lalu siapa sebenarnya Kartoredjo itu? Mashuri menjawab, Kartoredjo
itu hanya bapak sambung, bukan kandung. Kabarnya, pernikahan antara
Soekirah dengan Kartoredjo atas petunjuk Pura Pakualaman. Tapi,
ketika Soeharto masih kurang selapanan (35 hari), Soekirah dan
Kartoredjo bercerai.

Ayah Soeharto, tambah Mashuri, yang benar masih keturunan Cina. Oh,
ya?

Blasteran Tionghoa-Jawa

Sinyalemen Mashuri pun segera menuai tanggapan dari kalangan
masyarakat Tionghoa di Solo. Umumnya tanggapan itu, anehnya justru
mengamini. Sumber X-file, seorang tokoh di Perkumpulan Masyarakat
Surakarta - lembaga kemasyarakatan yang beranggotakan warga Tionghoa,
yang getol menyerukan pembauran di Surakarta - justru membenarkan
pergunjingan ini.

Menurut tokoh Tionghoa yang pernah tinggal di Semarang dan Surakarta
ini, kalangan Tionghoa yang tinggal di Surakarta pada 1950-an
mengetahui bahwa Soeharto adalah peranakan Tionghoa.

Sumber ini bilang, Kita orang sama tahu bapaknya dia (Soeharto)
memang orang Tionghoa. Nenek moyangnya dari Hokkian (salah satu
provinsi di distrik Hokkjian, Cina Red).

Sumber yang minta namanya dirahasiakan ini menuturkan, ayah kandung
Soeharto adalah seorang saudagar Tionghoa. Orang-orang pada masa itu
memanggil bokap Soeharto sebagai Tuan Liem, tak jelas benar siapa
nama lengkapnya.

Kita jadi sama-sama tahu itu orang karena kaya-raya. Dia turunan
pedagang besar Hokkian yang mengungsi di sini (Solo, Red) ketika ada
gegeran di Kartasuro, katanya. Ayah Soeharto betul-betul orang
Tionghoa terpandang di Jawa Tengah.

Kesaksian lain dituturkan sumber X-file di Gejayan, Yogyakarta. Pria
berusia 58 tahun ini mengatakan sekitar 1966 keberadaan Soeharto yang
keturunan Tionghoa itu menjadi bahan pembicaraan di kalangan orang-
orang Tionghoa keturunan.

Bayangkan, keturunan Tionghoa menjadi Pangkostrad! Padahal kita tahu,
(kala itu) keturunan Tionghoa sangat sulit, bahkan dilarang,
berkarier di tentara. Nah, ini kok ada keturunan Tionghoa jadi
pimpinan tentara, pasti aneh!

Dan pek cik kung (paman, Red) saya tahu ada warga keturunan yang
jadi pimpinan tentara. Itu masih sama-sama satu keturunan dengan
kita. marga Mau (marga kuda), tapi ibunya wa na. Itu saya dengar
kalau nggak salah tahun 1966, katanya.

Anak Gundik

Tapi ternyata ada kabar yang lebih seru lagi. Dan ini pasti cukup
mengejutkan. Ternyata, ibu Soeharto yang tak mendapat jatah makam di
Astana Giribangun itu adalah seorang gundik. Oh!

Gundik? Info ini datang dari The Kian Sing, teman dekat sumber X-file
tadi. Nah, The Kian Sing ini pernah bekerja di tempatnya Tuan
Liem. Kian Sing cerita kepada saya kalau Soeharto itu adalah anak
salah seorang gundik Tuan Liem. Kata pria berusia 86 ini.

Sekedar tahu saja, pada masa itu saudagar kaya umumnya mempunyai
lebih dari satu istri sah. Gundiknya berjibun. Demikian juga dengan
Tuan Liem. Tuan Liem itu pelihara banyak gundik, lanjutnya.

Nah, salah seorang gundik Tuan Liem inilah yang disebutnya sebagai
ibu kandung Soeharto. Tapi dia (ibu Slamet Liem) itu asli wa na,

e-ketawa :-) RE:e-ketawa:-)FW:Tips menghindari kangker Payudara

2007-05-28 Terurut Topik Yohanes Sunardi
Kalau gambarnya kayak gini lumayan la

e-ketawa :-) hey....

2007-02-21 Terurut Topik Yohanes
Allow, salam kenal... saya orang baru

 

 



e-ketawa :-) Butuh donor

2005-06-16 Terurut Topik Yohanes Dwi Dian
Teman2 ada yg butuh bantuan neh..

Saya perlu orang bergolongan darah A (kemungkinan resus positif), untuk
ayah saya , hari ini juga (16/06), di rscm, beliau sedang drop krn
pendarahan di hati sebab kanker hati.. pleas bukan main2. tx.
merry.. 08128453598 kalo emang gak bisa, mungkin bisa membantu
menyebarkan...




:-P

Mau tebakan sama temannya?
Ketik TTH Kirim ke 3911 - IM3, Mentari, Matrix, ProXL, Telkom Fleksi
Rp. 1000,-/SMS

Ketawa dot Com - http://ketawa.com/
CV Global Intermedia - http://www.g-im.com/ 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/e-ketawa/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/