Re: Balasan: RE: e-ketawa :-) Malaysia oh Malaysia

2007-09-03 Terurut Topik Tour Dpt. MTB
ya  itu  kan  karna  malaysia  arogansitu  Maleysier  khan ???ga  cuma  
indon  yg  jadi  rampok  malaysier  jg  banyak  kok...malah  ikut  program  
suruh  bayar  susah  malah  kabur ??? apa  ga  sama  tuh ???

MAAP  yeee

  - Original Message - 
  From: Alexa Tama 
  To: e-ketawa@yahoogroups.com 
  Sent: Friday, August 31, 2007 09:50 PM
  Subject: Balasan: RE: e-ketawa :-) Malaysia oh Malaysia


  indon oh indon.. patut itu tajuknya..
  kamu tahukah ramai warga indon jadi perampok diMalaysia..??





--
  Bergabunglah dengan orang-orang yang berwawasan, di bidang Anda di Yahoo! 
Answers

   


--


  Internal Virus Database is out-of-date.
  Checked by AVG Free Edition. 
  Version: 7.5.476 / Virus Database: 269.10.19/917 - Release Date: 7/25/2007 
1:16 AM



Balasan: Re: e-ketawa :-) Malaysia oh Malaysia

2007-09-03 Terurut Topik Alexa Tama
ah dari pada travel warning atau marah marah
  mending kita instropek diri dulu juga deh
  kadang perilaku kita sendiri juga ganas sama orang diri
  tapi kalo bikin travel warning sih menurutku ga masalah
  LHA GMN MO KE MALAYSIA TERBANG KELUAR PULAU JAWA AJA SEUMUR-UMUR LUM PERNAH 
(kagak ada budget men.)
  

maya [EMAIL PROTECTED] wrote:
  GA MAU GA MAU,,,
LAGIE PENGEN MAKAN ORANG NYHH,,JGN NAWARIN DIRI DEHH,,,
NTAR TAK BAGI2 KE VIE LOHH,,,BIAR DY IKUT NGEMIL...
*nyari2 Vie,,buat rencanain makan org bersama*

Faztrov wrote:

 Tenang may.tenang
 
 cini..cini...oom elus..
 
 /---Original Message---/
 
 /*From:*/ SKA mailto:[EMAIL PROTECTED]
 /*Date:*/ 9/3/2007 3:03:29 PM
 /*To:*/ e-ketawa@yahoogroups.com mailto:e-ketawa@yahoogroups.com
 /*Subject:*/ Re: e-ketawa :-) Malaysia oh Malaysia
 

 bro n sis.. sabarsabar
 gue masih suka video orang malaysia nih...
 kalau mau benci jangan semuanya dong...
 masih banyak video orang malaysia yg beredar disini dan belum gue 
 tonton ...

 On 9/1/07, *sulle* [EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] 
 wrote:

 great idea.

 spertinya kita perlu untuk daftar di 
 http://www.petitiononline.com/petition.html 
 http://www.petitiononline.com/petition.htmlthd maslah ini.

 regards,
 sL

 On 8/31/07, *Akmal - Gmail* [EMAIL PROTECTED] 
 mailto:[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Kalo gitu .. kita rame2 bikin travel warning ke Malaysia aja .. gimana ??

 

 --

 *From:* [EMAIL PROTECTED] s.com http://s.com [mailto: 
 [EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] s.com http://s.com] 
 *On Behalf Of *Kibthiyah

 *Sent:* Friday, August 31, 2007 9:44 AM
 *To:* e-ketawa@yahoogroups.com http://s.com
 *Subject:* Re: e-ketawa :-) Malaysia oh Malaysia

 

 

 Salut juga saya ucapkan terhadap media  SCTV yg memang tajam dan 
 terpercaya dalam menyampaikan berita..

 

 Saya sendiri pernah berkunjung ke M'sia sudah mengalami 
 sendiri perlakuan dari pihak Immigration M'sia yng seolah olah 
 mengira semua orang Indonesia yg pergi ke M'sia adalah pencari 
 kerja atau pendatang illegal. sampai akhirnya saya harus di interview 
 di immigration office disana, setelah selesai Interview akhirnya ganti 
 saya yg complain ke mereka.. Kenapa sih orang Ind yg mau berkunjung 
 ke sini ( red: M'sia) selalu dikira pendatang illegal atau pencari 
 kerja, saya kerja di Ind udah enak kok . biar tahu rasa mereka. 
 sakit hati dan kesal karena saya datang ke M.sia hanya ingin 
 berlibur , tapi dari masyarkat dan pihak immigration tidak ada 
 keramahan sedikitpun...

 Sejak itu saya berjanji dalam hati tidak akan berkunjung ke M'sia..., 
 lagipun kalo soal keindahan taman wisata masih jauh lebih bagus 
 Indonesia.

 Jadi ngapain ke M'sia kalo negeri sendiri lebih Indah ... Mending ke 
 Bali deh... atau ke Lombok... atau ke mana aja asal di Indonesia...

 

 Darahku masih merah ... kalo ada orang Indonesia yg disakiti di negeri 
 orang ..saya juga merasakan sakit.

 

 

 

 - Original Message -

 *From:* edi santoso mailto:[EMAIL PROTECTED]

 *To:* [EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED]

 *Sent:* Thursday, August 30, 2007 7:00 PM

 *Subject:* e-ketawa :-) Malaysia oh Malaysia

 

 Rekan-2 semua,

 Sekali lagi saudara kita dari Indonesia di perlakukan tidak baik di 
 negeri Malaysia yang notabene adalah masih saudara

 serumpun kita. Kenapa ini harus sering terjadi???

 Dari informasi yang saya dapat dari kawan saya yang pernah kerja 
 di Malaysia, hampir semua orang Indonesia yang berkunjung ke sana 
 selalu di curigai seolah-olah mereka adalh pendatang ilegaldan 
 contohnya adalah rekan kita Donald Luther Beliau adalah undangan 
 resmi dari pemerintah malaysia dan mendapat perlakuan istemewa dari 
 polisi di sana...

 Salut untuk SCTV dan media lain yang sudah memberitakan berita ini, 
 dan **salut** juga untuk media informasi malaysia yang sedikit 
 menutupi kasus ini. 

 Rekan-2 di Malaysia.sadarlah bahwa kami juga manusia yang ingin 
 mendapat perlakuan manusiawi, bukan mendapat pukulan walaupun kami 
 bersalah...masih ada cara yang lebih baik untuk menyelesaikan 
 permasalahan.

 Saya juga mangajak rekan-2 di Indonesia untuk tidak terpancing isu ini 
 walaupun ini sudah menjadi isu Nasional, tapi janganlah kita bertindak 
 seperti mereka.

 Saya yakin kita semua emosi mendengar perlakuan tersebut, tapi 
 janganlah kita melakuakn sweeping kepada warga Malaysia karena tidak 
 semua dari mereka berperilaku buruk terhadap kita.
 


 **-E-**

 

 --

 Bergabunglah dengan orang-orang yang berwawasan, di bidang Anda di 
 Yahoo! Answers 
 http://sg.rd.yahoo.com/mail/id/footer/def/*http:/id.answers.yahoo.com/





 -- 
 ~one thing influence other(s)
 

 
 

 FREE Emoticons for your email - By IncrediMail! Click Here! 
 http://www.incredimail.com/index.asp?id=99431

 



 

   

Balasan: RE: e-ketawa :-) Malaysia oh Malaysia

2007-09-02 Terurut Topik Alexa Tama
indon oh indon.. patut itu tajuknya..
kamu tahukah ramai warga indon jadi perampok diMalaysia..??


   
-
Bergabunglah dengan orang-orang yang berwawasan, di bidang Anda di Yahoo! 
Answers

Balasan: Re: e-ketawa :-) Malaysia oh Malaysia

2007-09-02 Terurut Topik Alexa Tama
tp bagaimana pula jenayah yg org indon buat kat malaysia??

boleh saudara jelaskan??


aghi Mufti [EMAIL PROTECTED] wrote: dari milis sebelah, pengalaman nyata;



Nama saya Budiman Bachtiar Harsa, 37 tahun, WNI asal Banten, karyawan di 
BUMN berkantor di Jakarta.

Kasus pemukulan wasit Donald Peter di Malaysia, BUKAN kejadian pertama. 
Behubung sdr Donald adalah seorang Tamu Negara hingga kasusnya terexpose 
besar-besaran. Padahal kasus serupa sering menimpa WNI di Malaysia.
BUKAN HANYA TKI Atau Pendatang Haram, tapi juga WISATAWAN.

Tahun 2006, bulan Juni, saya dan keluarga (istri, 2 anak, adik ipar), 
pertama kalinya kami melancong ke
Kuala Lumpur Malaysia. (Kami sudah pernah berwisata ke negara2 lain, sudah 
biasa dengan berbagai aturan
imigrasi).
Hari pertama dan kedua tour bersama Travel agent ke Genting Highland, 
berjalan lancar, kaluarga bahagia
anak-anak gembira. Hari ketiga city tour di KL, juga berjalan normal. Malam 
harinya, kami mengunjungi KLCC yang ternyata
sangat dekat dari Hotel Nikko, tempat kami menginap. Usai makan malam, 
berbelanja sedikit, adik ipar dan
anak-anak saya pulang ke hotel karena kelelahan, menumpang shuttle service 
yang disediakan Nikko Hotel.
Saya dan istri berniat berjalan-jalan, menikmati udara malam seperti yg 
biasa kami lakukan di Orchrad
Singapore, toh kabarnya KL cukup aman. Mengambil jalan memutar, pukul 22.30, 
di dekat HSC
medical, lapangan dengan view cukup bagus ke arah Twin Tower.

Saat berjalan santai, tiba2 sebuah mobil Proton
berhenti, 2 pria turun mendekati saya dan istri.
Mereka tiba-tiba meminta identitas saya dan istri,
saya balas bertanya apa mau mereka. Mereka bilang
Polis, memperlihatkan kartu sekilas, lalu saya
jelaskan saya Turis, menginap di Nikko hotel. Mereka
memaksa minta passport, yang TIDAK saya bawa. (Masak
sih di negeri tetangga, sesama melayu, speak the same
language, saya dan istri bisa berbahasa inggris,
negara yg tak butuh visa, kita masih harus bawa
passport?). Salah satu polis ini bicara dengan HT,
entah apa yg mereka katakan dengan logat melayunya,
sementara seorang rekannya tetap memaksa saya
mengeluarkan identitas. Perliaku mereka mulai tak
sopan dan Istri saya mulai ketakutan. Saya buka
dompet, keluarkan KTP. Sambil melotot, dia tanya
:kerja ape kau disini? saya melongo... kan turis,
wisata. Ya jalan-jalan aja lah, gitu saya jawab. Pak
polis membentak dan mendekatkan mukanya ke wajah saya:
KAU KERJA APE? Punya Licence buat kerja?
Wah kali dia pikir saya TKI ilegal. Saya coba tetap
tenang, saya bilang saya bekerja di Jakarta, ke KL
untuk wisata. Tiba-tiba salah satu dari mereka mencoba
memegang tas istri, dan bilang: mana kunci Hotel?
... wah celakanya kunci 2 kamar kami dibawa anak dan
ipar saya yg pulang duluan ke hotel.

Saya ajak mereka ke hotel yang tak jauh dari lokasi
kami. Namun pak Polis malah makin marah, memegangi
tangan saya, sambil bilang: Indon... dont lie to us.
Saya kurung kalian...
Jelas saya menolak dan mulai marah. Saya ajak mereka
ke hotel Nikko, dan saya bilang akan tuntut mereka
habis2an. sambil memegangi tangan saya, tuan polis
meludah kesamping, dan bilang: kalian semua sama
saja...
Saat itu sebuah mobil polisi lainnya datang, pake logo
polisi, seorang polisi berseragam mendekat. Di dadanya
tertulis nama: Rasheed.

Saya merapat ke pagar taman sambil memegang istri yang
mulai menangis. Melawan 3 polis, tak mungkin. Mereka
berbicara beritga, mirip berunding. Wah, apa polis
malaysia juga sama aja, perlu mau nyari kesalahan
orang ujung2nya merampok?
Petugas berseragam lalu mendekati saya, meminta kami
untuk tetap tenang. Saya bertanya, apa 2 orang preman
melayu itu polisi, lalu polisi berseragam itu
mengiyakan. Rupanya karena saya mempertanyakan
dirinya, sang preman marah dan mendekati saya,
mencengkram leher jaket saya, dan siap memukul, namun
dicegah polisi berseragam.
Polisi berseragam mengajak saya kembali ke Hotel untuk
membuktikan identitas diri. saya langsung setuju,
namun keberatan bila harus menumpang mobil polisi.
Saya minta untuk tetap berjalan kaki menuju Nikko
Hotel, dan mereka boleh mengiringi tapi tak boleh
menyentuh kami. Akhirnya kami bersepakat, namun polisi
preman yang sempat hampir memukul saya sempat berkata:
if those indon run, just shoot them... katanya sambil
menunjuk istri saya. Saya cuma bisa istigfar saat itu,
ini rupanya nasib orang Indonesia di negeri tetangga
yang sering kita banggakan sebagai sesama melayu.
Diantar polisi berseragam saya tiba di Nikko Hotel.
Saya minta resepsionis mencocokan identitas kami, dan
saya menelpon adik ipar untuk membawakan kunci. Pihak
Nikko melarang adik saya, dan mengatakan kepada sang
Polis, bahwa saya adalah tamu hotel mereka, WNI yang
menyewa suites family, datang ke Malaysia dengan
Business class pada Flight Malayasia Airlines.
Pak Polis preman mendadak ramah, mencoba menjelaskan
bahwa di Malaysia mereka harus selalu waspada.
Saya tak mau bicara apapun dan mengatakan bahwa saya
sangat tersinggung, dan akan mengadukan kasus ini, dan