Re: Balasan: RE: e-ketawa :-) Malaysia oh Malaysia
ya itu kan karna malaysia arogansitu Maleysier khan ???ga cuma indon yg jadi rampok malaysier jg banyak kok...malah ikut program suruh bayar susah malah kabur ??? apa ga sama tuh ??? MAAP yeee - Original Message - From: Alexa Tama To: e-ketawa@yahoogroups.com Sent: Friday, August 31, 2007 09:50 PM Subject: Balasan: RE: e-ketawa :-) Malaysia oh Malaysia indon oh indon.. patut itu tajuknya.. kamu tahukah ramai warga indon jadi perampok diMalaysia..?? -- Bergabunglah dengan orang-orang yang berwawasan, di bidang Anda di Yahoo! Answers -- Internal Virus Database is out-of-date. Checked by AVG Free Edition. Version: 7.5.476 / Virus Database: 269.10.19/917 - Release Date: 7/25/2007 1:16 AM
Balasan: Re: e-ketawa :-) Malaysia oh Malaysia
ah dari pada travel warning atau marah marah mending kita instropek diri dulu juga deh kadang perilaku kita sendiri juga ganas sama orang diri tapi kalo bikin travel warning sih menurutku ga masalah LHA GMN MO KE MALAYSIA TERBANG KELUAR PULAU JAWA AJA SEUMUR-UMUR LUM PERNAH (kagak ada budget men.) maya [EMAIL PROTECTED] wrote: GA MAU GA MAU,,, LAGIE PENGEN MAKAN ORANG NYHH,,JGN NAWARIN DIRI DEHH,,, NTAR TAK BAGI2 KE VIE LOHH,,,BIAR DY IKUT NGEMIL... *nyari2 Vie,,buat rencanain makan org bersama* Faztrov wrote: Tenang may.tenang cini..cini...oom elus.. /---Original Message---/ /*From:*/ SKA mailto:[EMAIL PROTECTED] /*Date:*/ 9/3/2007 3:03:29 PM /*To:*/ e-ketawa@yahoogroups.com mailto:e-ketawa@yahoogroups.com /*Subject:*/ Re: e-ketawa :-) Malaysia oh Malaysia bro n sis.. sabarsabar gue masih suka video orang malaysia nih... kalau mau benci jangan semuanya dong... masih banyak video orang malaysia yg beredar disini dan belum gue tonton ... On 9/1/07, *sulle* [EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] wrote: great idea. spertinya kita perlu untuk daftar di http://www.petitiononline.com/petition.html http://www.petitiononline.com/petition.htmlthd maslah ini. regards, sL On 8/31/07, *Akmal - Gmail* [EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] wrote: Kalo gitu .. kita rame2 bikin travel warning ke Malaysia aja .. gimana ?? -- *From:* [EMAIL PROTECTED] s.com http://s.com [mailto: [EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] s.com http://s.com] *On Behalf Of *Kibthiyah *Sent:* Friday, August 31, 2007 9:44 AM *To:* e-ketawa@yahoogroups.com http://s.com *Subject:* Re: e-ketawa :-) Malaysia oh Malaysia Salut juga saya ucapkan terhadap media SCTV yg memang tajam dan terpercaya dalam menyampaikan berita.. Saya sendiri pernah berkunjung ke M'sia sudah mengalami sendiri perlakuan dari pihak Immigration M'sia yng seolah olah mengira semua orang Indonesia yg pergi ke M'sia adalah pencari kerja atau pendatang illegal. sampai akhirnya saya harus di interview di immigration office disana, setelah selesai Interview akhirnya ganti saya yg complain ke mereka.. Kenapa sih orang Ind yg mau berkunjung ke sini ( red: M'sia) selalu dikira pendatang illegal atau pencari kerja, saya kerja di Ind udah enak kok . biar tahu rasa mereka. sakit hati dan kesal karena saya datang ke M.sia hanya ingin berlibur , tapi dari masyarkat dan pihak immigration tidak ada keramahan sedikitpun... Sejak itu saya berjanji dalam hati tidak akan berkunjung ke M'sia..., lagipun kalo soal keindahan taman wisata masih jauh lebih bagus Indonesia. Jadi ngapain ke M'sia kalo negeri sendiri lebih Indah ... Mending ke Bali deh... atau ke Lombok... atau ke mana aja asal di Indonesia... Darahku masih merah ... kalo ada orang Indonesia yg disakiti di negeri orang ..saya juga merasakan sakit. - Original Message - *From:* edi santoso mailto:[EMAIL PROTECTED] *To:* [EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] *Sent:* Thursday, August 30, 2007 7:00 PM *Subject:* e-ketawa :-) Malaysia oh Malaysia Rekan-2 semua, Sekali lagi saudara kita dari Indonesia di perlakukan tidak baik di negeri Malaysia yang notabene adalah masih saudara serumpun kita. Kenapa ini harus sering terjadi??? Dari informasi yang saya dapat dari kawan saya yang pernah kerja di Malaysia, hampir semua orang Indonesia yang berkunjung ke sana selalu di curigai seolah-olah mereka adalh pendatang ilegaldan contohnya adalah rekan kita Donald Luther Beliau adalah undangan resmi dari pemerintah malaysia dan mendapat perlakuan istemewa dari polisi di sana... Salut untuk SCTV dan media lain yang sudah memberitakan berita ini, dan **salut** juga untuk media informasi malaysia yang sedikit menutupi kasus ini. Rekan-2 di Malaysia.sadarlah bahwa kami juga manusia yang ingin mendapat perlakuan manusiawi, bukan mendapat pukulan walaupun kami bersalah...masih ada cara yang lebih baik untuk menyelesaikan permasalahan. Saya juga mangajak rekan-2 di Indonesia untuk tidak terpancing isu ini walaupun ini sudah menjadi isu Nasional, tapi janganlah kita bertindak seperti mereka. Saya yakin kita semua emosi mendengar perlakuan tersebut, tapi janganlah kita melakuakn sweeping kepada warga Malaysia karena tidak semua dari mereka berperilaku buruk terhadap kita. **-E-** -- Bergabunglah dengan orang-orang yang berwawasan, di bidang Anda di Yahoo! Answers http://sg.rd.yahoo.com/mail/id/footer/def/*http:/id.answers.yahoo.com/ -- ~one thing influence other(s) FREE Emoticons for your email - By IncrediMail! Click Here! http://www.incredimail.com/index.asp?id=99431
Balasan: RE: e-ketawa :-) Malaysia oh Malaysia
indon oh indon.. patut itu tajuknya.. kamu tahukah ramai warga indon jadi perampok diMalaysia..?? - Bergabunglah dengan orang-orang yang berwawasan, di bidang Anda di Yahoo! Answers
Balasan: Re: e-ketawa :-) Malaysia oh Malaysia
tp bagaimana pula jenayah yg org indon buat kat malaysia?? boleh saudara jelaskan?? aghi Mufti [EMAIL PROTECTED] wrote: dari milis sebelah, pengalaman nyata; Nama saya Budiman Bachtiar Harsa, 37 tahun, WNI asal Banten, karyawan di BUMN berkantor di Jakarta. Kasus pemukulan wasit Donald Peter di Malaysia, BUKAN kejadian pertama. Behubung sdr Donald adalah seorang Tamu Negara hingga kasusnya terexpose besar-besaran. Padahal kasus serupa sering menimpa WNI di Malaysia. BUKAN HANYA TKI Atau Pendatang Haram, tapi juga WISATAWAN. Tahun 2006, bulan Juni, saya dan keluarga (istri, 2 anak, adik ipar), pertama kalinya kami melancong ke Kuala Lumpur Malaysia. (Kami sudah pernah berwisata ke negara2 lain, sudah biasa dengan berbagai aturan imigrasi). Hari pertama dan kedua tour bersama Travel agent ke Genting Highland, berjalan lancar, kaluarga bahagia anak-anak gembira. Hari ketiga city tour di KL, juga berjalan normal. Malam harinya, kami mengunjungi KLCC yang ternyata sangat dekat dari Hotel Nikko, tempat kami menginap. Usai makan malam, berbelanja sedikit, adik ipar dan anak-anak saya pulang ke hotel karena kelelahan, menumpang shuttle service yang disediakan Nikko Hotel. Saya dan istri berniat berjalan-jalan, menikmati udara malam seperti yg biasa kami lakukan di Orchrad Singapore, toh kabarnya KL cukup aman. Mengambil jalan memutar, pukul 22.30, di dekat HSC medical, lapangan dengan view cukup bagus ke arah Twin Tower. Saat berjalan santai, tiba2 sebuah mobil Proton berhenti, 2 pria turun mendekati saya dan istri. Mereka tiba-tiba meminta identitas saya dan istri, saya balas bertanya apa mau mereka. Mereka bilang Polis, memperlihatkan kartu sekilas, lalu saya jelaskan saya Turis, menginap di Nikko hotel. Mereka memaksa minta passport, yang TIDAK saya bawa. (Masak sih di negeri tetangga, sesama melayu, speak the same language, saya dan istri bisa berbahasa inggris, negara yg tak butuh visa, kita masih harus bawa passport?). Salah satu polis ini bicara dengan HT, entah apa yg mereka katakan dengan logat melayunya, sementara seorang rekannya tetap memaksa saya mengeluarkan identitas. Perliaku mereka mulai tak sopan dan Istri saya mulai ketakutan. Saya buka dompet, keluarkan KTP. Sambil melotot, dia tanya :kerja ape kau disini? saya melongo... kan turis, wisata. Ya jalan-jalan aja lah, gitu saya jawab. Pak polis membentak dan mendekatkan mukanya ke wajah saya: KAU KERJA APE? Punya Licence buat kerja? Wah kali dia pikir saya TKI ilegal. Saya coba tetap tenang, saya bilang saya bekerja di Jakarta, ke KL untuk wisata. Tiba-tiba salah satu dari mereka mencoba memegang tas istri, dan bilang: mana kunci Hotel? ... wah celakanya kunci 2 kamar kami dibawa anak dan ipar saya yg pulang duluan ke hotel. Saya ajak mereka ke hotel yang tak jauh dari lokasi kami. Namun pak Polis malah makin marah, memegangi tangan saya, sambil bilang: Indon... dont lie to us. Saya kurung kalian... Jelas saya menolak dan mulai marah. Saya ajak mereka ke hotel Nikko, dan saya bilang akan tuntut mereka habis2an. sambil memegangi tangan saya, tuan polis meludah kesamping, dan bilang: kalian semua sama saja... Saat itu sebuah mobil polisi lainnya datang, pake logo polisi, seorang polisi berseragam mendekat. Di dadanya tertulis nama: Rasheed. Saya merapat ke pagar taman sambil memegang istri yang mulai menangis. Melawan 3 polis, tak mungkin. Mereka berbicara beritga, mirip berunding. Wah, apa polis malaysia juga sama aja, perlu mau nyari kesalahan orang ujung2nya merampok? Petugas berseragam lalu mendekati saya, meminta kami untuk tetap tenang. Saya bertanya, apa 2 orang preman melayu itu polisi, lalu polisi berseragam itu mengiyakan. Rupanya karena saya mempertanyakan dirinya, sang preman marah dan mendekati saya, mencengkram leher jaket saya, dan siap memukul, namun dicegah polisi berseragam. Polisi berseragam mengajak saya kembali ke Hotel untuk membuktikan identitas diri. saya langsung setuju, namun keberatan bila harus menumpang mobil polisi. Saya minta untuk tetap berjalan kaki menuju Nikko Hotel, dan mereka boleh mengiringi tapi tak boleh menyentuh kami. Akhirnya kami bersepakat, namun polisi preman yang sempat hampir memukul saya sempat berkata: if those indon run, just shoot them... katanya sambil menunjuk istri saya. Saya cuma bisa istigfar saat itu, ini rupanya nasib orang Indonesia di negeri tetangga yang sering kita banggakan sebagai sesama melayu. Diantar polisi berseragam saya tiba di Nikko Hotel. Saya minta resepsionis mencocokan identitas kami, dan saya menelpon adik ipar untuk membawakan kunci. Pihak Nikko melarang adik saya, dan mengatakan kepada sang Polis, bahwa saya adalah tamu hotel mereka, WNI yang menyewa suites family, datang ke Malaysia dengan Business class pada Flight Malayasia Airlines. Pak Polis preman mendadak ramah, mencoba menjelaskan bahwa di Malaysia mereka harus selalu waspada. Saya tak mau bicara apapun dan mengatakan bahwa saya sangat tersinggung, dan akan mengadukan kasus ini, dan