[ekonomi-nasional] Salah satu Celah "Penanaman Modol Asing" di Indonesia....

2005-02-24 Terurut Topik A_Dharmawan


Indonesia Lahan Subur Prostitusi Asing


Belum sempat julukan Indonesia sebagai negara paling korup di dunia hilang,
pihak imigrasi juga menemukan negara ini sebagai lahan subur wanita tuna
susila (WTS) asing beroperasi

Hidayatullah.com--Direktorat Jenderal Imigrasi menangkap 24 orang warga
asing yang diduga berprofesi sebagai wanita tuna susila (WTS) di Jakarta.
Mereka berasal dari Cina, Vietnam, dan Mongolia. "Mereka kami tangkap karena
menyalahgunakan izin tinggal," ujar Direktur Penindakan Keimigrasian,
Mohammad Indra, dikutip tempo interaktif.

Menurut Indra, para wanita itu ditangkap di tempat praktek prostitusinya di
Jalan Mangga Besar 4, Jakarta Pusat. Mereka didatangkan ke Indonesia dengan
visa kunjungan kerja. "Mereka benar bekerja, tapi bekerja ilegal," ujar
Indra.

Indra menguraikan, gadis itu rata-rata berumur 18-21 tahun. Mereka masuk ke
Indonesia pada Oktober 2004 sampai Januari 2005. Ditjen Imigrasi menerima
laporan praktek penyalahgunaan izin tinggal dan bekerja. Karena itu, Ditjen
Imigrasi melakukan penggerebekan.

Menurut Indra, gadis-gadis itu akan dideportasi ke negara asalnya. "Mereka
tidak bisa kembali lagi ke Indonesia," ujarnya.

Ditjen Imigrasi tidak bisa menindak perusahaan penyalur para gadis itu
karena hal ini tidak diatur dalam Undang-Undang Keimigrasian. "Padahal yang
paling penting menindak sponsornya," ujar Indra.

Soal para WTS asing di negeri ini bukanlah hal baru. Sebelumnya, tahun 2004
lalu, 22 wanita asing terjaring petugas imigrasi menuju sebuah ruangan
pengawas dan penidankan keimigrasian Direktorat Jenderal Imigrasi di kawasan
Kuningan, Jakarta Selatan. Mereka terjaring dalam razia yang dilakukan oleh
petugas imigrasi di sebuah tempat karaoke "GT" di kawasan Sunter Agung,
Jakarta Utara

Sebuah televisi swasta, beberapa saat lalu pernah memergoki puluhan wanita
penghibur dari berbagai negara, antara lain; Cina, Vietnam, Thailand, Rusia,
Uzbekistan dan Kolombia yang bekerja sebagai WTS.

Gadis-gadis penghibur asing itu bekerja di sebuah tempat hiburan Golden
Flower Karaoke di kawasan Kota Jakarta. Seorang tamu harus merogoh kocek
antara Rp 500 ribu hingga Rp 1 juta untuk satu jam kencan. Dan untuk sewa
kamarnya, tamu mesti membayar Rp 150 ribu untuk sekali kencan singkat atau
short time.

Selain Golden Flower, tempat hiburan lain yang juga menyediakan gadis
penghibur asing adalah Casanova Spa di Hotel Golden, Jakpus. Di sana, para
tamu bisa mendapatkan gadis-gadis asal Rusia. Menurut "mami" atau germo di
Casanova, tarif WTS Rusia sekitar Rp 750 ribu untuk kencan singkat atau
selama 30 menit. Sedangkan untuk satu malam di luar, tamu harus membayar Rp
2,5 juta. Selain gadis Rusia, Casanova pun menyediakan wanita asal Cina dan
Thailand

Perdagangan Anak

Selain sebagai lahan subur prostitusi asing, Komas Anak juga pernah
mengungkapkan bahwa Indonesia juga dikenal sebagai pemasok perdangan anak
dan wanita (trafficking) terbesar di Asia Tenggara.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan Komnas Anak, sedikitnya terdapat
sekitar 200 sampai 300 ribu WTS berusia dibawah usia 18 tahun. Tak Cuma di
dalam negeri, mereka juga memasok kebutuhan di Asia Tenggara. Menurut Komnas
Anak, sedikitnya ada sekitar 23 persen dari 6750 tenaga kerja wanita (TKW)
yang bekerja di Hongkong ternyata bekerja di wilayah prostitusi. (cha,
berbagai sumber)


---
Outgoing mail is certified Virus Free.
Checked by AVG anti-virus system (http://www.grisoft.com).
Version: 6.0.859 / Virus Database: 585 - Release Date: 2/14/2005



 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Has someone you know been affected by illness or disease?
Network for Good is THE place to support health awareness efforts!
http://us.click.yahoo.com/Rcy2bD/UOnJAA/cosFAA/GEEolB/TM
~-> 

Bantu Aceh! Klik:
http://www.pusatkrisisaceh.or.id 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ekonomi-nasional/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





RE: [ekonomi-nasional] Kenaikan BBM dan Transparansi

2005-02-24 Terurut Topik Ahmadi Agung

Kang Agus...
 
Berarti yg namanya CHATIB Basri itu Orang Sakit Syaraf.
 
Salam
AL-Pacitan
 
 
-Original Message-
From: A Nizami [mailto:[EMAIL PROTECTED]
 
Di Detik.com, pengamat ekonomi, Chatib Basri
mengatakan tidak ada bukti empiris bahwa kenaikan
harga BBM pengaruhi laju inflasi (kenaikan harga
barang). 


[Non-text portions of this message have been removed]



 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Has someone you know been affected by illness or disease?
Network for Good is THE place to support health awareness efforts!
http://us.click.yahoo.com/Rcy2bD/UOnJAA/cosFAA/GEEolB/TM
~-> 

Bantu Aceh! Klik:
http://www.pusatkrisisaceh.or.id 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ekonomi-nasional/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





RE: [ekonomi-nasional] Kenaikan BBM dan Transparansi

2005-02-24 Terurut Topik Wardoyo

Tidak ada bukti empiris? barangkali data yang diambil dari BPS, sedangkan
BPS katanya ada beberapa data sesuai pesanan, data buat exeutive akan beda
dg data buat akademis/peneliti, dst-

Ngga susah2- coba catat saja 9 bahan pokok hari ini- dan bandingkan dg nanti
setelah kenaikan BBM- DIJAMIN- harganya akan naik- apa ini bukan empiris??

Mengenai rencana bantuan/jaminan sosial- harus dipikirkan lebih matang skema
distribusinya- belum lupa bbrp tahun kemarin, bagaimana program jaringan
sosial unutk membantu mengentaskan kemiskinan yg carut-marut pelaksanaan di
lapangan.

Lagipula, yg lebih dibutuhkan rakyat sekarang tdk sekedar-ikan-nya namun
lebih perlu kail-nya, sehingga skema bantuan tsb- mestinya akan lbh mengenai
bila digunakan utk penciptaan lap kerja, dst.



> - Original Message - 
> From: "A Nizami" <[EMAIL PROTECTED]>
> To: "sabili" <[EMAIL PROTECTED]>; "yisc_al-azhar" 
> <[EMAIL PROTECTED]>; ; 
> 
> Sent: Friday, February 25, 2005 8:50 AM
> Subject: [ekonomi-nasional] Kenaikan BBM dan Transparansi
> 
> 
> >
> > Di Detik.com, pengamat ekonomi, Chatib Basri
> > mengatakan tidak ada bukti empiris bahwa kenaikan
> > harga BBM pengaruhi laju inflasi (kenaikan harga
> > barang). Mungkin ketika harga BBM naik, Chatib Basri
> > ini sedang tinggal di planet atau negara lain,
> > sehingga tak tahu bahwa kalau harga BBM naik, harga
> > barang2 lainnya juga akan naik, karena tak ada satu
> > pun barang yang tidak diangkut/didistribusikan dengan
> > angkutan umum yang pakai BBM.
> >
> > Sebaiknya Chatib Basri belajar hal ini kepada ibu2
> > rumah tangga yang sering belanja ke pasar. Jika itu
> > dia lakukan, maka dia akan tahu, jika harga BBM naik,
> > harga barang akan naik.
> >
> > Ada teman yang memforward berita yang menyatakan
> > bahwa pemerintah akan membagikan uang Rp 500 ribu per
> > tahun ke setiap orang miskin. Jadi kalau 1 keluarga
> > ada 3 orang, mereka akan dapat Rp 1,5 juta atau
> > sekitar Rp 40 ribu per orang per bulan.
> >
> > Kita kesampingkan dulu efek kenaikan uang belanja yang
> > mungkin bisa lebih dari RP 100 ribu per orang per
> > bulan akibat dampak kenaikan harga BBM.
> >
> > Pemerintah menyatakan akan membagikan uang. Apa
> > kriteria orang yang berhak mendapat uang tersebut?
> > Belum ada kejelasan. Bagaimana jika ada orang miskin
> > yang tidak kebagian? Berhakkah dia menuntut
> > pemerintah?
> >
> > Berapa jumlah orang miskin yang akan dapat santunan
> > itu? Belum ada kejelasan juga.
> >
> > Siapa saja yang akan mendapatkan? Adakah pemerintah
> > sudah memiliki daftar nama dan alamatnya? Jika belum
> > punya, berarti pemerintah belum siap. Dan kenaikan
> > harga BBM justru akan membuat senang segelintir orang,
> > dan menyusahkan orang banyak termasuk rakyat miskin.
> >
> >
> > =
> > Bacalah artikel tentang Islam di:
> > http://www.nizami.org
> >
> >
> >
> > __
> > Do you Yahoo!?
> > Yahoo! Mail - Easier than ever with enhanced search. Learn more.
> > http://info.mail.yahoo.com/mail_250
> >
> >
> >
> > Bantu Aceh! Klik:
> > http://www.pusatkrisisaceh.or.id
> > Yahoo! Groups Links
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> > 
> 
> 
> 
> 
> 
> Bantu Aceh! Klik:
> http://www.pusatkrisisaceh.or.id 
> Yahoo! Groups Links
> 
> 
> 
>  
> 
> 
> 


 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
What would our lives be like without music, dance, and theater?
Donate or volunteer in the arts today at Network for Good!
http://us.click.yahoo.com/Tcy2bD/SOnJAA/cosFAA/GEEolB/TM
~-> 

Bantu Aceh! Klik:
http://www.pusatkrisisaceh.or.id 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ekonomi-nasional/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





Re: [ekonomi-nasional] Kenaikan BBM dan Transparansi

2005-02-24 Terurut Topik Pujiyadi

Bahwa dengan kenaikan BBM akan ada subsidi terhadap pendidikan dan kesehatan 
kok kayaknya bener apa ngga...terus tiap keluarga miskin akan ada dana 1,5 
juta..kok kayak apa yach prosedurnya..trus defenisi miskin tuh yang 
bagaimana
Saya lebih melihat bahwa pemerintah saat ini memang tak punya uang untuk 
menjalankan roda pemerintahan. Satu-satunya cara yang cepat untuk 
mendapatkan uang adalah menaikkan harga BBM. Kenapa BBM? karena BBM adalah 
barang yang paling banyak digunakan oleh masyarakat dan uangnya yang didapat 
akan banyak. Beda dengan air atau listrik walau banyak masyarakat yang 
menggunakannya uang yang didapat tidak sebesar harga BBM.
Kalau nanti rakyat demo tapi pemerintah tetap menaikan, kita pasti dengan 
terpaksa akan tetap membeli BBM.
Kalau setelah kenaikkan tapi subsidi tak dirasakan oleh rakyat, dan rakyat 
demo minta subsidi, pemerintah akan bilang, bahwa rakyat setuju dengan 
kenaikan BBM, buktinya rakyat menagih subsidinya...walau tak pernah 
dirasakan.

Rakyat akan melihat apakah SBY perlu di Gus Dur khan?

Salam,
pujiyadi


- Original Message - 
From: "A Nizami" <[EMAIL PROTECTED]>
To: "sabili" <[EMAIL PROTECTED]>; "yisc_al-azhar" 
<[EMAIL PROTECTED]>; ; 

Sent: Friday, February 25, 2005 8:50 AM
Subject: [ekonomi-nasional] Kenaikan BBM dan Transparansi


>
> Di Detik.com, pengamat ekonomi, Chatib Basri
> mengatakan tidak ada bukti empiris bahwa kenaikan
> harga BBM pengaruhi laju inflasi (kenaikan harga
> barang). Mungkin ketika harga BBM naik, Chatib Basri
> ini sedang tinggal di planet atau negara lain,
> sehingga tak tahu bahwa kalau harga BBM naik, harga
> barang2 lainnya juga akan naik, karena tak ada satu
> pun barang yang tidak diangkut/didistribusikan dengan
> angkutan umum yang pakai BBM.
>
> Sebaiknya Chatib Basri belajar hal ini kepada ibu2
> rumah tangga yang sering belanja ke pasar. Jika itu
> dia lakukan, maka dia akan tahu, jika harga BBM naik,
> harga barang akan naik.
>
> Ada teman yang memforward berita yang menyatakan
> bahwa pemerintah akan membagikan uang Rp 500 ribu per
> tahun ke setiap orang miskin. Jadi kalau 1 keluarga
> ada 3 orang, mereka akan dapat Rp 1,5 juta atau
> sekitar Rp 40 ribu per orang per bulan.
>
> Kita kesampingkan dulu efek kenaikan uang belanja yang
> mungkin bisa lebih dari RP 100 ribu per orang per
> bulan akibat dampak kenaikan harga BBM.
>
> Pemerintah menyatakan akan membagikan uang. Apa
> kriteria orang yang berhak mendapat uang tersebut?
> Belum ada kejelasan. Bagaimana jika ada orang miskin
> yang tidak kebagian? Berhakkah dia menuntut
> pemerintah?
>
> Berapa jumlah orang miskin yang akan dapat santunan
> itu? Belum ada kejelasan juga.
>
> Siapa saja yang akan mendapatkan? Adakah pemerintah
> sudah memiliki daftar nama dan alamatnya? Jika belum
> punya, berarti pemerintah belum siap. Dan kenaikan
> harga BBM justru akan membuat senang segelintir orang,
> dan menyusahkan orang banyak termasuk rakyat miskin.
>
>
> =
> Bacalah artikel tentang Islam di:
> http://www.nizami.org
>
>
>
> __
> Do you Yahoo!?
> Yahoo! Mail - Easier than ever with enhanced search. Learn more.
> http://info.mail.yahoo.com/mail_250
>
>
>
> Bantu Aceh! Klik:
> http://www.pusatkrisisaceh.or.id
> Yahoo! Groups Links
>
>
>
>
>
>
>
> 




 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
In low income neighborhoods, 84% do not own computers.
At Network for Good, help bridge the Digital Divide!
http://us.click.yahoo.com/EpW3eD/3MnJAA/cosFAA/GEEolB/TM
~-> 

Bantu Aceh! Klik:
http://www.pusatkrisisaceh.or.id 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ekonomi-nasional/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[ekonomi-nasional] Kenaikan BBM dan Transparansi

2005-02-24 Terurut Topik A Nizami

Di Detik.com, pengamat ekonomi, Chatib Basri
mengatakan tidak ada bukti empiris bahwa kenaikan
harga BBM pengaruhi laju inflasi (kenaikan harga
barang). Mungkin ketika harga BBM naik, Chatib Basri
ini sedang tinggal di planet atau negara lain,
sehingga tak tahu bahwa kalau harga BBM naik, harga
barang2 lainnya juga akan naik, karena tak ada satu
pun barang yang tidak diangkut/didistribusikan dengan
angkutan umum yang pakai BBM.

Sebaiknya Chatib Basri belajar hal ini kepada ibu2
rumah tangga yang sering belanja ke pasar. Jika itu
dia lakukan, maka dia akan tahu, jika harga BBM naik,
harga barang akan naik.

Ada teman yang memforward berita yang menyatakan 
bahwa pemerintah akan membagikan uang Rp 500 ribu per
tahun ke setiap orang miskin. Jadi kalau 1 keluarga
ada 3 orang, mereka akan dapat Rp 1,5 juta atau
sekitar Rp 40 ribu per orang per bulan.

Kita kesampingkan dulu efek kenaikan uang belanja yang
mungkin bisa lebih dari RP 100 ribu per orang per
bulan akibat dampak kenaikan harga BBM.

Pemerintah menyatakan akan membagikan uang. Apa
kriteria orang yang berhak mendapat uang tersebut?
Belum ada kejelasan. Bagaimana jika ada orang miskin
yang tidak kebagian? Berhakkah dia menuntut
pemerintah?

Berapa jumlah orang miskin yang akan dapat santunan
itu? Belum ada kejelasan juga.

Siapa saja yang akan mendapatkan? Adakah pemerintah
sudah memiliki daftar nama dan alamatnya? Jika belum
punya, berarti pemerintah belum siap. Dan kenaikan
harga BBM justru akan membuat senang segelintir orang,
dan menyusahkan orang banyak termasuk rakyat miskin.


=
Bacalah artikel tentang Islam di:
http://www.nizami.org



__ 
Do you Yahoo!? 
Yahoo! Mail - Easier than ever with enhanced search. Learn more.
http://info.mail.yahoo.com/mail_250


 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
What would our lives be like without music, dance, and theater?
Donate or volunteer in the arts today at Network for Good!
http://us.click.yahoo.com/Tcy2bD/SOnJAA/cosFAA/GEEolB/TM
~-> 

Bantu Aceh! Klik:
http://www.pusatkrisisaceh.or.id 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ekonomi-nasional/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[ekonomi-nasional] Membangun Infrastruktur Ala Cina

2005-02-24 Terurut Topik Ambon

http://www.suarakarya-online.com/news.html?id=103866


Membangun Infrastruktur Ala Cina
Oleh Lalu Mara Satria Wangsa 


Jumat, (25-02-'05)
Tuntutlah ilmu sampai ke negeri Cina, demikian yang selalu 
dikatakan oleh orang bijak. Melihat kinerja ekonomi yang ditunjukkan oleh 
Negeri Tirai Bambu tersebut, layaklah bila pemerintahan SBY mengikuti apa yang 
dilakukan oleh Pemerintah Cina dalam membangun ekonomi domestiknya.Cina sebagai 
negara dengan jumlah penduduk terbesar dunia berhasil menggerakkan ekonomi 
domestiknya dengan memberikan komitmen yang jelas pada prioritas pembangunan 
infrastruktur. Hasilnya, Cina merupakan negara di kawasan Asia yang paling 
banyak menyedot investasi asing dengan nilai sekitar 50 miliar dolar AS dari 
total 75 miliar dolar AS investasi asing yang masuk ke seluruh Asia. 

Kini, Cina tercatat sebagai negara yang tumbuh sangat cepat dan 
menjadi kekuataan ekonomi baru yang diperhatikan oleh seluruh dunia. Dan, 
selama sepuluh tahun terakhir, pertumbuhan ekonomi Cina dapat dipertahankan di 
atas rata-rata tujuh persen. Dengan masuknya Cina ke dalam World Trade 
Organization (WTO) pada 11 Desember 2001, perekonomian Cina semakin maju pesat. 

Prestasi yang dicapai Cina tersebut merupakan buah dari 
dilaksanakannya program reformasi ekonomi yang dimulai tahun 1978. Salah satu 
prioritas utama yang dilakukan Cina dalam memperbaiki kondisi ekonomi negaranya 
adalah dengan melaksanakan pembangunan infrastruktur. Ini dilakukan karena 
Pemerintah Cina menyadari infrastruktur ekonomi merupakan syarat utama dalam 
membangun perekonomian. 

Pada tahun 1978 total panjang jalan raya di Cina hanya 89.200 km, 
dan pada tahun 2002 meningkat tajam menjadi 170.000 km. Pada tahun 1988, jalan 
tol pertama dibuka dengan total panjang 185 km, sementara pada tahun 2001 sudah 
mencapai 19.000 km. Untuk pelabuhan, setidaknya saat ini Cina memiliki 3.800 
pelabuhan angkut, 300 di antaranya dapat menerima kapal berkapasitas 10.000 MT. 

Tahun 2001, Cina menghasilkan tenaga listrik sebesar 14,78 triliun 
kwh. Dan, direncanakan pada tahun 2009, Cina bakal mengoperasikan PLTA terbesar 
di dunia yang menghasilkan tenaga listik sebesar 84,7 triliun kwh. Sementara, 
untuk saluran telepon (fixed line), pada tahun 2002 Cina memiliki 207 juta 
sambungan. Padahal, tahun 1989 hanya ada 5,68 juta sambungan. 

Sebuah studi terakhir menunjukkan bahwa negara-negara berkembang di 
Asia Timur membutuhkan lebih dari 200 miliar dolar AS per tahunnya selama 
2006-2010 untuk membangun infrastrukturnya. Dari total kebutuhan tersebut, 
sebagian besar (80%) merupakan kebutuhan Cina dalam membangun infrastruktur 
(lihat, misalnya, mega proyek Three Gorges Dam, Kereta Api Super Cepat 
Beijing-Shanghai, dan sebagainya). 

* * *

Kinerja ekonomi nasional pasca tumbangnya rezim Pak Harto sampai 
saat ini belum juga menunjukkan hasil optimal untuk menekan jumlah pengangguran 
dan penduduk miskin. Hal ini disebabkan belum berhasilnya ekonomi nasional 
tumbuh di atas 7 persen, sebuah angka yang sangat diperlukan untuk menekan 
pengangguran dan kemiskinan secara nasional. 

Seperti diketahui, dari 220 juta penduduk Indonesia, 40 juta di 
antaranya berada di bawah garis kemiskinan dan setiap tahunnya 2,5 juta calon 
pekerja baru memasuki pasar tenaga kerja. 

Meski demikian, kita optimis ekonomi nasional mengarah pada 
perbaikan yang sangat signifikan. Hal ini tercermin dari pertumbuhan ekonomi 
nasional pada tahun 2004 yang mencapai 5,13%, sebuah pertumbuhan tertinggi 
sejak krisis ekonomi melanda Indonesia pada tahun 1997. 

Selain itu, investasi dan ekspor tumbuh secara signifikan pula, 
masing-masing 15,8% dan 8,47%. Kontribusi investasi terhadap PDB mengalami 
kenaikan dari 18,9% pada tahun 2003 menjadi 20,1% pada tahun 2004. Sedangkan 
kontribusi ekspor terhadap PDB mencatat kenaikan dari 30,7% pada tahun 2003 
menjadi 30,9% pada tahun 2004. 

Peningkatan di sektor investasi dan ekspor menunjukkan pertumbuhan 
ekonomi nasional tidak ditopang sepenuhnya lagi oleh sektor konsumsi, seperti 
tahun-tahun sebelumnya. 

Dengan pertumbuhan ekonomi sebesar itu, sepanjang tahun 2004, 
pemerintah berhasil menciptakan lapangan kerja bagi 2,3 juta pekerja, tapi 
masih jauh dari jumlah tenaga kerja yang masuk ke pasar sebesar 2,5 juta orang 
per tahun. Dan, tantangan untuk menciptakan lapangan kerja yang luas merupakan 
tantangan terbesar dalam pemerintahan Presiden SBY. 

Untuk memacu dan memicu investasi swasta, sebuah negara membutuhkan 
pra kondisi untuk membuat iklim investasi yang kondusif dan business friendly. 

Iklim investasi itu sendiri sejatinya merupakan rangkaian 
faktor-faktor khusus yang ada pada suatu lokasi. Faktor-faktor tersebut 
diharapkan mampu menciptakan peluang dan insentif bagi entitas bisnis da

[ekonomi-nasional] Indonesia's business climate in Total mess

2005-02-24 Terurut Topik Ambon

http://www.atimes.com/atimes/Southeast_Asia/GB23Ae05.html

Southeast Asia  Feb 23, 2005

Indonesia's business climate in Total mess
By Bill Guerin

JAKARTA - As Indonesian President Susilo Bambang Yudhyono and several of his 
ministers were wooing investors in Singapore last week, the Indonesian 
affiliate of French oil giant Total SA, the world's second-biggest gas 
producer, was making a third appearance in court to stave off a demand by 
two Indonesian contractors for seizure of its assets.

Foreign investors have major concerns about the lack of legal certainty, the 
difficulties of negotiating and enforcing contracts, arbitration and 
judgments, and unequal treatment of domestic and foreign companies. Total's 
Indonesian operations through Total E&P Indonesie cover seven oil and gas 
fields and more than 500 production wells in remote areas of East 
Kalimantan, including Handil, Bekapai, Peciko, Tambora and Tunu, that supply 
PT Badak NGL - one of the world's biggest LNG (liquefied natural gas) 
plants.

The dispute is over a US$19 million contract signed in 2001 between Total 
and a contractor, PT Sarana Kaltim Jaya, for work on the construction of 
platforms and a gas processing plant at the Tunu field. During the 
construction phase, technical difficulties in the field necessitated changes 
to the original budget of $19 million and both Total and Sanggar agreed on 
several revisions to the contract price.

Total had paid the contractors a total of $25 million by 2003 but the 
contractor continued to press for more, claiming that further price 
adjustments were necessary. Total refused to pay any more. Both sides then 
agreed to call in the Oil and Gas Upstream Regulatory Agency (BP Migas) to 
mediate. Total agreed to a proposed audit of the project by the Development 
Finance Comptroller (BPKP), though it made clear it had no contractual 
connection with the second contractor, PT Istana Karang Laut, as that 
company had been subcontracted by Sanggar, not Total.

The audit concluded that Total should pay some $7.131 million to the 
contractors, and last month the two filed a bankruptcy petition against 
Total, claiming it had refused to pay up. Indonesia's Bankruptcy Law, 
amended in 1998 after pressure from the International Monetary Fund (IMF), 
established a separate commercial court system. The IMF insisted on 
protection of creditor rights as a condition for its $4.8 billion bailout 
package at the time of the Asian crisis.

Last September, parliament passed a new law in a bid to close loopholes that 
have been used against foreign investors. Bankruptcy cases against the 
profitable local operations of British insurer Prudential and Canadian rival 
Manulife in 2002 resulted in both firms being temporarily shut down after 
financial disputes that gave rise to bankruptcy proceedings despite both 
companies' solid financial performance.

In 2002, the commercial court declared bankrupt a local subsidiary of 
Canadian insurance firm Manulife Financial even though the Indonesian 
Ministry of Finance declared the subsidiary solvent. The Supreme Court later 
overturned the ruling. In a similar case two years later, a commercial court 
in Jakarta declared Prudential's local unit bankrupt after a former 
consultant to the company accused the insurer of not paying his dues. A 
court-appointed receiver ordered the London-based insurer to suspend its 
local operations.

The new law specifies that only the finance minister can file a bankruptcy 
petition against insurance companies in commercial courts. The attorney 
general and the central bank are the only bodies permitted to file petitions 
against banks. Though the amendments to the Bankruptcy Act now prevent 
creditors from filing bankruptcy suits against solvent banks and insurance 
companies, any creditor can file a bankruptcy petition in commercial courts 
over a dispute with other commercial enterprises.

The plaintiffs are asking the court to confiscate the project and two Total 
office buildings in Jakarta and Balikpapan, East Kalimantan. They have 
demanded that the court issue an asset-preservation order on assets that 
belong to the state and are under BP Migas' supervision, including Total's 
onshore gas process in Senipah, its offshore facility in Tambora, payments 
from LNG buyers from Japan, South Korea and Taiwan, and the condensate 
payment from Senipah.

More than three centuries of Dutch colonial rule have left a legacy of the 
Roman-Dutch version of civil law, where, unlike the reliance on legal 
precedent and tradition of "common law" prevalent in England, Australia, New 
Zealand, Hong Kong, Singapore and India as well as the United States, 
Indonesian judges depend on statutes. An earlier Asian Development Bank 
report noted that the judges are free to apply the law as they see fit, 
which accounts for the lack of consistency in decision. Judges need 
commercial training and better pay and higher social stature, the report 
suggests

[ekonomi-nasional] Venezuela rejects imperialism's 1% solution

2005-02-24 Terurut Topik Ambon




http://www.workers.org/world/2005/venezuela_0224/

Translate this page


Venezuela rejects imperialism's 1% solution
Published Feb 17, 2005 11:13 PM 
Sometimes a single figure can speak volumes. Keep in mind the figure 1 percent 
when discussing Venezuela with your friends and co-workers.

For almost a century, the Venezuelan economy has depended on selling oil 
abroad. It has a rich supply of petroleum and was at one time--before the 
development of Middle East oilfields--the second-largest oil producer in the 
world.

Oil has been Venezuela's main source of revenue, amounting to 80 percent of its 
exports. The Rockefeller-owned Standard Oil Co. for years controlled 
Venezuela's oil, but promised that its exploitation of this precious resource 
would make the country rich. It did make the Rockefellers fabulously rich, and 
it made some Vene zuelans comfortably rich. But most Venezue lans never saw 
that money and lived in great poverty. 

Until now. The Bolivarian Revolution, which began with the election of Hugo 
Chávez to the presidency and has now become a vast popular movement for 
profound social change, is changing all that.

Today, Venezuela's oil revenues are pay ing for a broad range of social 
programs, including a huge literacy campaign, land reform that is revitalizing 
agriculture and raising the standard of living in the countryside, and a free 
public health system that has already reduced infant mortality and maternal 
deaths.

Now comes the figure 1 percent. That's what foreign oil companies--including 
Chev ronTexaco, whose origins go back to Standard Oil--had been paying until 
recently in royalties to the Venezuelan government for the extra-heavy crude 
oil they extracted there.

One percent is like nothing. These multibillion-dollar companies were getting 
the oil virtually for free, even though Venezuela had technically nationalized 
its oil back in 1976.

Hydrocarbons Law and the coup

In November 2001, after several elections in Venezuela had established a new 
Constitution and a new National Assembly dedicated to eradicating poverty, the 
Hydrocarbons Law was passed. Under this law, Venezuela reasserted its control 
over its most vital resource. The royalty on light and heavy crude was raised 
from 16.7 percent to 30 percent. On extra-heavy crude, which costs more to 
produce, the royalty was raised from 1 percent to 16.6 percent.

But almost immediately, before the law could be implemented, a vigorous 
anti-Chávez campaign took to the streets. Within five months a coup had taken 
place in which Venezuela's business leaders, allied to elements in the 
military, kidnapped Chávez and declared themselves to be the new government. 
There was no question that Washington--which speaks so glowingly of democracy 
and free elections--was in total support of the coup against the elected Chávez 
government.

The coup lasted two days. After hundreds of thousands of angry people 
surrounded the presidential palace, and many soldiers began questioning the 
orders they were getting from the high command, Chávez was rescued and the coup 
was smashed.

That was in April 2002. Almost immedi ately, changes began to be made in PDVSA. 
Although nominally the state oil company, PDVSA had been in the hands of a 
privileged elite who were completely tied to the big imperialist oil companies. 
A detailed and fascinating report on the history of PDVSA, written by a 
free-lance jour nalist living in Venezuela, Gregory Wil pert, shows how it 
functioned as a "Trojan Horse" for these transnationals. ("The Economics, 
Culture and Politics of Oil in Venezuela," www.venezuelanalysis.com)

Wilpert describes how after the failed coup, the new head of PDVSA, Ali Rodri 
guez, tried to reorganize the company, both to make it more efficient--it was 
top-heavy with cushy supervisory jobs--and to break it away from the control of 
foreign capital.

Some of PDVSA's most sensitive functions had been outsourced to U.S. companies. 
Since 1996, the U.S. company Science Applications International Corp. (SAIC) 
had managed all of PDVSA's data processing needs through a joint venture called 
INTESA. In other words, they controlled PDVSA's computers--and it was costing a 
lot of money. Rodriguez wanted this work taken over by Venezuelans.

But before this change could be implemented, the bureaucrats who had been 
running PDVSA organized a "strike" that shut down Venezuela's oil production. 
INTESA was part of the strike. When the government, with the cooperation of 
some of the workers, started to get oil production going again, everything had 
to be done manually.

"The result was that PDVSA could not transfer its data processing to new 
systems, nor could it process its orders and bills for oil shipments," writes 
Wilpert. "PDVSA ended up having to process such things manually, since 
passwords and the general computing infrastructure were unavailable, causing 
the strike to be much more damaging to the company than it wou

Re: [ekonomi-nasional] Tunjangan perumahan Rp 15 Juta per bulan?

2005-02-24 Terurut Topik anungrey

Assalamu'alaikum Wr Wb.

Masalah yang sebenarnya mungkin begini mas ... tidak semua orang jadi
koruptor .. jadi yang gigit jari itu ya rakyat yg gak sempet dapet
hasilnya  maka berbagilah cerita antara pelaku dan pemain...eh
...keliru yaaa ya wes pokokmen gitulah .via media seminar itu
tadi  dibungkus sedemikian rupa agar sebutan awal koruptor menjadi lebih
mentereng ...dan laku ditingkat ilmiah kan ada panelisnya, moderatornya,
pesertanya ...pake ID card segala mantep-kan. Terus dikerubuti bunga eh
disarungi bunga dll. Ngisi daftar hadir dan tanda tangan . gagah tho
Semakin sering seminar dan diliput media ngelariske berita harian dlll.

Aku gak iso mulih mas . gak libur nih
Ojo lali tahu wonogiri uenak tenan.

Wassalamu'alaikum Wr Wb.
Anung R.E.
email: [EMAIL PROTECTED]

- Original Message -
From: "Ahmadi Agung" <[EMAIL PROTECTED]>
To: 
Sent: Thursday, February 24, 2005 6:19 PM
Subject: RE: [ekonomi-nasional] Tunjangan perumahan Rp 15 Juta per bulan?


>
> Yha bener.
>
> Kita memang harus selalu positif thinking, tapi kayaknya untuk masalah yg
di
> hadapi oleh Bangsa kita yg kayak gini selain kita harus positif thinking
> juga kita harus Rasional thinking.
>
> Lha maksud dari " RASIONAL THINKING " di sini maksud saya yha itu..."
TANKAP
> & TEMBAK MATI PARA KORUPTOR"...
>
> Masalahnya tanpa kita berfikir rasional bahwa TANPA MENANGKAP & MENEMBAK
> MATI PARA KORUPTOR & KRONINYA" kayaknya masalah bangsa kita ini ngga bakal
> selesai...
>
> ..Ah Masak begitu...
>
> Lho iyhalah kita harus RASIONAL, cuman hanya pakek cara TANGKAP & TEMBAK
> MATI itu salah satu caranya biar para KORUPTOR PERSUAK BANGSA itu Lenyap &
> ngga ada generasinya
>
> Ok-lah ayo kita ke warung pojok nongkrong di terminal tirtonadi 
>
> Ni beneran Lho Mas ANung...sebab...
>
> Insya Alloh aku sesuk arep mulih nilik-I Ibuku tersayang di Pacitan
>
> Naik bus & Insya Alloh Pasti mampir terminal tirtonadi plus terminal
> wonogiri , nongkrong ngopi lan mangan SOTO WONOGIRI ..waah nikmat
> tenaaanhe heee...
>
> Terus balik Jakarta, SEMINAR LAGI
>
> Lha KORUPTOR-nya BER-AKSI LAGI, LOLOS LAGI
>
> Terus kita ngadain SEMINAR LAGI
>
> Lha KORUPTOR-nya BAER-AKSI LAGI, KABUR LAGI...begitu seterusnya, Lha terus
> kapan selesainya problem bangsa ini ???he he he.
>
> Salam
> AL-Pacitan
>
>
>
>
> -Original Message-
> From: anungrey [mailto:[EMAIL PROTECTED]
>
> * Keliatannya, seminar dll itu untuk merancang strategi
mana
> yang paling tepat, mbok yoa positif tingking dululah.
> Setelah strategi dibuat dan diterima oleh khalayak ramai .
> barulah bikin SEEETTRRAATEGI YANG SEBENARNYA.  dan khalayak ramai tak
secara
> sadar mengerti dan mengetahuinya. Namanya juga seminar . kan cuma
> omong-omong. mas Agung mau ngomong apa sama saya .. yuk kita
> kewarung pojok ... sambil ngopi tubruk lak malah enak tho. atau ke
> terminal tirtonadi  sambil nunggu bis yang bawa pasukan pengganyang
korupsi
> - kita ngobrol ria memilih strateginya !
> Lha  yen iki njing paing mas.. lha wong ndek kliwon kae ban ngarep
> wis diganti ban gundul . (dikorup juga neeeh).
>
> Mendingan kita jualan buku fotokopian hasil seminar itu  jadi duit
> mas  nggak usah korup. Hasil penjualannya dipake ngopi
> lagingobrol lagiseminar lagijual fotokopian lagi...he..he
> sambil promosi NTAR ADA SEMINAR LAGI   ^-^
>
> .
>
>
> [Non-text portions of this message have been removed]
>
>
>
>
> Bantu Aceh! Klik:
> http://www.pusatkrisisaceh.or.id
> Yahoo! Groups Links
>
>
>
>
>
>
>



 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Has someone you know been affected by illness or disease?
Network for Good is THE place to support health awareness efforts!
http://us.click.yahoo.com/Rcy2bD/UOnJAA/cosFAA/GEEolB/TM
~-> 

Bantu Aceh! Klik:
http://www.pusatkrisisaceh.or.id 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ekonomi-nasional/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





RE: [ekonomi-nasional] Tunjangan perumahan Rp 15 Juta per bulan?

2005-02-24 Terurut Topik Ahmadi Agung

Yha bener.
 
Kita memang harus selalu positif thinking, tapi kayaknya untuk masalah yg di
hadapi oleh Bangsa kita yg kayak gini selain kita harus positif thinking
juga kita harus Rasional thinking.
 
Lha maksud dari " RASIONAL THINKING " di sini maksud saya yha itu..." TANKAP
& TEMBAK MATI PARA KORUPTOR"...
 
Masalahnya tanpa kita berfikir rasional bahwa TANPA MENANGKAP & MENEMBAK
MATI PARA KORUPTOR & KRONINYA" kayaknya masalah bangsa kita ini ngga bakal
selesai...
 
..Ah Masak begitu...
 
Lho iyhalah kita harus RASIONAL, cuman hanya pakek cara TANGKAP & TEMBAK
MATI itu salah satu caranya biar para KORUPTOR PERSUAK BANGSA itu Lenyap &
ngga ada generasinya
 
Ok-lah ayo kita ke warung pojok nongkrong di terminal tirtonadi 
 
Ni beneran Lho Mas ANung...sebab...
 
Insya Alloh aku sesuk arep mulih nilik-I Ibuku tersayang di Pacitan
 
Naik bus & Insya Alloh Pasti mampir terminal tirtonadi plus terminal
wonogiri , nongkrong ngopi lan mangan SOTO WONOGIRI ..waah nikmat
tenaaanhe heee...
 
Terus balik Jakarta, SEMINAR LAGI
 
Lha KORUPTOR-nya BER-AKSI LAGI, LOLOS LAGI
 
Terus kita ngadain SEMINAR LAGI
 
Lha KORUPTOR-nya BAER-AKSI LAGI, KABUR LAGI...begitu seterusnya, Lha terus
kapan selesainya problem bangsa ini ???he he he.
 
Salam
AL-Pacitan
 
 
 
 
-Original Message-
From: anungrey [mailto:[EMAIL PROTECTED]
 
* Keliatannya, seminar dll itu untuk merancang strategi mana
yang paling tepat, mbok yoa positif tingking dululah. 
Setelah strategi dibuat dan diterima oleh khalayak ramai . 
barulah bikin SEEETTRRAATEGI YANG SEBENARNYA.  dan khalayak ramai tak secara
sadar mengerti dan mengetahuinya. Namanya juga seminar . kan cuma
omong-omong. mas Agung mau ngomong apa sama saya .. yuk kita
kewarung pojok ... sambil ngopi tubruk lak malah enak tho. atau ke
terminal tirtonadi  sambil nunggu bis yang bawa pasukan pengganyang korupsi
- kita ngobrol ria memilih strateginya ! 
Lha  yen iki njing paing mas.. lha wong ndek kliwon kae ban ngarep
wis diganti ban gundul . (dikorup juga neeeh). 

Mendingan kita jualan buku fotokopian hasil seminar itu  jadi duit
mas  nggak usah korup. Hasil penjualannya dipake ngopi
lagingobrol lagiseminar lagijual fotokopian lagi...he..he
sambil promosi NTAR ADA SEMINAR LAGI   ^-^

. 


[Non-text portions of this message have been removed]



 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Has someone you know been affected by illness or disease?
Network for Good is THE place to support health awareness efforts!
http://us.click.yahoo.com/Rcy2bD/UOnJAA/cosFAA/GEEolB/TM
~-> 

Bantu Aceh! Klik:
http://www.pusatkrisisaceh.or.id 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ekonomi-nasional/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





Re: [ekonomi-nasional] Tunjangan perumahan Rp 15 Juta per bulan?

2005-02-24 Terurut Topik anungrey

Keliatannya, seminar dll itu untuk merancang strategi mana yang paling 
tepat, mbok yoa positif tingking dululah. 
Setelah strategi dibuat dan diterima oleh khalayak ramai . 
barulah bikin SEEETTRRAATEGI YANG SEBENARNYA.  dan khalayak ramai tak secara 
sadar mengerti dan mengetahuinya. Namanya juga seminar . kan cuma 
omong-omong. mas Agung mau ngomong apa sama saya .. yuk kita kewarung 
pojok ... sambil ngopi tubruk lak malah enak tho. atau ke terminal 
tirtonadi  sambil nunggu bis yang bawa pasukan pengganyang korupsi - kita 
ngobrol ria memilih strateginya ! 
Lha  yen iki njing paing mas.. lha wong ndek kliwon kae ban ngarep wis 
diganti ban gundul . (dikorup juga neeeh). 

Mendingan kita jualan buku fotokopian hasil seminar itu  jadi duit mas 
 nggak usah korup. Hasil penjualannya dipake ngopi lagingobrol 
lagiseminar lagijual fotokopian lagi...he..he sambil promosi NTAR 
ADA SEMINAR LAGI   ^-^

- Original Message - 
From: "Ahmadi Agung" <[EMAIL PROTECTED]>
To: 
Sent: Thursday, February 24, 2005 5:20 PM
Subject: RE: [ekonomi-nasional] Tunjangan perumahan Rp 15 Juta per bulan?


> 
> Mungkin iyha Mas
>  
> Aku lama-lama GREGETAN BANGET
>  
> Coba kita renungkan...
>  
> Berapa RIBU KALI dialog untuk mengatasi masalah Bangsa & masalah Korupsi
> plus masalah seluruh Peneyelewengan para Pejabat negara ini DI GELAR...
>  
> Baik melalui SEMINAR, melalui dialog di seluruh Media baik Cetak maupun
> Elektronik dsb, dsb
>  
> Sampai sekarang NGGA ADA HASILNYAjika ada cuman sedikiiit
> banget.ngga sebanding dng masalah-masalah baru yg justru muncul...ngga
> sebanding dng MUNCUL-nya para Pencoleng-pencoleng baru, munculnya
> KORUPTOR-KORUPTOR NAJIS yg lebih gila.
>  
> Lha GILANYA lagi dialog-dialog, seminar-seminar untuk mengatasi masalah
> KORUPSI & segala Penyelewengan bangsa ini, yg ikut seminar or dialog itu yha
> PARA KORUPTOR-KORUPTOR EDAN itu...
>  
> INGAT..beberapa waktu yg lalu.Akbar Tanjung ikut dialog tentang mengatasi
> masalah bangsa ini...
>  
> Lha ini kan GILA
>  
> Ini DAGELAN yg ngga lucu
>  
> Lha wong dia ( akbar Tanjung ) itu termasuk PROBLEM MAKER & ROBBER bangsa
> ini kok di ajak dialog & diskusi masalah korupsi & masalah bangsa
>  
> Lha ini kan EDAN bin GENDENG
>  
> Yg ngundang akbar tanjung pasti kalo ngga orang yg punya selera humor
> tinggi, yha mungkin pasti WONG EDAN
>  
> Ibarat Rumah sampeyan di RAMPOK habis-habisan ..Lha sampeyan ngundang si
> PERAMPOK diskusi itu untuk ikut mencari cara menangkap si PERAMPOK itu...
>  
> Lha ini kan EDAN namanyaDAGELAN SINTING ini.yha kan..???
>  
> Gitu Mas...
>  
> Salam
> AL-Pacitan
>  
>  
>  
>  
> -Original Message-
> From: anungrey [mailto:[EMAIL PROTECTED]
>  
> 
>  Assalamu'alaikum Wr Wb.
> 
> mas Agung wis ora sabar kie
> 
> Wassalamu'alaikum Wr Wb.
> Anung R.E.
> email: [EMAIL PROTECTED]
> 
>  
> 
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
> 
> 
> 
> 
> Bantu Aceh! Klik:
> http://www.pusatkrisisaceh.or.id 
> Yahoo! Groups Links
> 
> 
> 
>  
> 
> 
> 


[Non-text portions of this message have been removed]



 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
What would our lives be like without music, dance, and theater?
Donate or volunteer in the arts today at Network for Good!
http://us.click.yahoo.com/Tcy2bD/SOnJAA/cosFAA/GEEolB/TM
~-> 

Bantu Aceh! Klik:
http://www.pusatkrisisaceh.or.id 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ekonomi-nasional/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





RE: [ekonomi-nasional] Tunjangan perumahan Rp 15 Juta per bulan?

2005-02-24 Terurut Topik Ahmadi Agung

Wa'alaikumussallaam Wr Wb.
 
Ma'af aku tadi saking keselnya sampek ngga jawab SALAM sari sampeyan
 
Slm
AL-Pacitan
 
 
-Original Message-
From: anungrey [mailto:[EMAIL PROTECTED]
 

 Assalamu'alaikum Wr Wb.

mas Agung wis ora sabar kie

Wassalamu'alaikum Wr Wb.
Anung R.E.
email: [EMAIL PROTECTED]
 


[Non-text portions of this message have been removed]



 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
What would our lives be like without music, dance, and theater?
Donate or volunteer in the arts today at Network for Good!
http://us.click.yahoo.com/Tcy2bD/SOnJAA/cosFAA/GEEolB/TM
~-> 

Bantu Aceh! Klik:
http://www.pusatkrisisaceh.or.id 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ekonomi-nasional/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





RE: [ekonomi-nasional] Tunjangan perumahan Rp 15 Juta per bulan?

2005-02-24 Terurut Topik Ahmadi Agung

Mungkin iyha Mas
 
Aku lama-lama GREGETAN BANGET
 
Coba kita renungkan...
 
Berapa RIBU KALI dialog untuk mengatasi masalah Bangsa & masalah Korupsi
plus masalah seluruh Peneyelewengan para Pejabat negara ini DI GELAR...
 
Baik melalui SEMINAR, melalui dialog di seluruh Media baik Cetak maupun
Elektronik dsb, dsb
 
Sampai sekarang NGGA ADA HASILNYAjika ada cuman sedikiiit
banget.ngga sebanding dng masalah-masalah baru yg justru muncul...ngga
sebanding dng MUNCUL-nya para Pencoleng-pencoleng baru, munculnya
KORUPTOR-KORUPTOR NAJIS yg lebih gila.
 
Lha GILANYA lagi dialog-dialog, seminar-seminar untuk mengatasi masalah
KORUPSI & segala Penyelewengan bangsa ini, yg ikut seminar or dialog itu yha
PARA KORUPTOR-KORUPTOR EDAN itu...
 
INGAT..beberapa waktu yg lalu.Akbar Tanjung ikut dialog tentang mengatasi
masalah bangsa ini...
 
Lha ini kan GILA
 
Ini DAGELAN yg ngga lucu
 
Lha wong dia ( akbar Tanjung ) itu termasuk PROBLEM MAKER & ROBBER bangsa
ini kok di ajak dialog & diskusi masalah korupsi & masalah bangsa
 
Lha ini kan EDAN bin GENDENG
 
Yg ngundang akbar tanjung pasti kalo ngga orang yg punya selera humor
tinggi, yha mungkin pasti WONG EDAN
 
Ibarat Rumah sampeyan di RAMPOK habis-habisan ..Lha sampeyan ngundang si
PERAMPOK diskusi itu untuk ikut mencari cara menangkap si PERAMPOK itu...
 
Lha ini kan EDAN namanyaDAGELAN SINTING ini.yha kan..???
 
Gitu Mas...
 
Salam
AL-Pacitan
 
 
 
 
-Original Message-
From: anungrey [mailto:[EMAIL PROTECTED]
 

 Assalamu'alaikum Wr Wb.

mas Agung wis ora sabar kie

Wassalamu'alaikum Wr Wb.
Anung R.E.
email: [EMAIL PROTECTED]

 


[Non-text portions of this message have been removed]



 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
In low income neighborhoods, 84% do not own computers.
At Network for Good, help bridge the Digital Divide!
http://us.click.yahoo.com/EpW3eD/3MnJAA/cosFAA/GEEolB/TM
~-> 

Bantu Aceh! Klik:
http://www.pusatkrisisaceh.or.id 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ekonomi-nasional/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





Re: [ekonomi-nasional] Tunjangan perumahan Rp 15 Juta per bulan?

2005-02-24 Terurut Topik anungrey

Assalamu'alaikum Wr Wb.

mas Agung wis ora sabar kie

Wassalamu'alaikum Wr Wb.
Anung R.E.
email: [EMAIL PROTECTED]

- Original Message - 
From: "Ahmadi Agung" <[EMAIL PROTECTED]>
To: 
Sent: Thursday, February 24, 2005 4:16 PM
Subject: RE: [ekonomi-nasional] Tunjangan perumahan Rp 15 Juta per bulan?


> 
> Wis ben ndang podo ..MODAR KABEH.
>  
> Slm
> AL-Pacitan
>  
>  
> -Original Message-
> From: A Nizami [mailto:[EMAIL PROTECTED]
>  
> 
> Memangnya anggota DPRD DKI Jakarta belum pada punya rumah apa, 
> sampai dikasih tunjangan perumahan Rp 15 juta per bulan.
> 
>  
> 
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
> 
> 
> 
> 
> Bantu Aceh! Klik:
> http://www.pusatkrisisaceh.or.id 
> Yahoo! Groups Links
> 
> 
> 
>  
> 
> 
> 



 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
In low income neighborhoods, 84% do not own computers.
At Network for Good, help bridge the Digital Divide!
http://us.click.yahoo.com/EpW3eD/3MnJAA/cosFAA/GEEolB/TM
~-> 

Bantu Aceh! Klik:
http://www.pusatkrisisaceh.or.id 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ekonomi-nasional/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





RE: [ekonomi-nasional] Tunjangan perumahan Rp 15 Juta per bulan?

2005-02-24 Terurut Topik Ahmadi Agung

Wis ben ndang podo ..MODAR KABEH.
 
Slm
AL-Pacitan
 
 
-Original Message-
From: A Nizami [mailto:[EMAIL PROTECTED]
 

Memangnya anggota DPRD DKI Jakarta belum pada punya rumah apa, 
sampai dikasih tunjangan perumahan Rp 15 juta per bulan.

 


[Non-text portions of this message have been removed]



 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
What would our lives be like without music, dance, and theater?
Donate or volunteer in the arts today at Network for Good!
http://us.click.yahoo.com/Tcy2bD/SOnJAA/cosFAA/GEEolB/TM
~-> 

Bantu Aceh! Klik:
http://www.pusatkrisisaceh.or.id 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ekonomi-nasional/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[ekonomi-nasional] Tunjangan perumahan Rp 15 Juta per bulan…

2005-02-24 Terurut Topik A Nizami


Memangnya anggota DPRD DKI Jakarta belum pada punya rumah apa, 
sampai dikasih tunjangan perumahan Rp 15 juta per bulan.

--- "S. Iqbal" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Setelah mengajukan 12,5 Juta sebulan, di Kompas hari
ini 24-02-2005, disetujui 15 Juta.

Oh wakil rakyatku dan pemerintahanku..teganya..setelah
bertrilliun biaya untuk memilih-mu dan berjuta nestapa
prosesnya…engkau malah…lebih memikirkan dirimu
dibanding yang membuatmu berada di sana….belum bekerja
dan belom ada hasil tapi sudah meminta bayaran yang
tidak semestinya………
Semoga Yang Maha Adil memberikan
keadilannya…….semoga…..secepatnya….
Wakil rakyat dan pemerintah nggak tahu diri…..semoga
Yang Kuasa mengingatkanmu…..

Berikut cuplikannya dari Kompas Cetak 24-02-2005….

Tunjangan perumahan Rp 15 Juta per bulan…
Mesti mendapat kritik dari berbagai kalangan, akhirnya
tunjangan 71 anggota dewan DPRD DKI Rp 15 juta
perbulan atau 180 juta pertahun….atau 900 juta selama
5 tahun…
Empat pimpinan DPRD diberikan tunjangan 20 juta
perbulan….
Usulan mengenai tunjangan permahan ini agak aneh dan
tidak terlalu dibutuhkan bagi anggota DPRD yang
berasal dari DKI
Ini gejala lama. Ada kesan Pemprov akan membungkam
para wakil rakyat…
Tunjangan2 lain silahkan baca di kompas cetak….

DPRD DKI Ajukan Tunjangan Perumahan Rp12,5 Juta Per
Bulan
Laporan : Egidius Patnistik 
Jakarta, KCM
Pimpinan DPRD DKI Jakarta mengusulkan tunjangan
perumahan sebesar Rp12,5 juta per bulan untuk setiap
anggota. Usulan tersebut telah diajukan kepada
Gubernur Sutiyoso untuk ditetapkan dalam bentuk SK
Gubernur. Namun, sejauh ini belum ada tanggapan dari
Sutiyoso. Ketua DPRD DKI Jakarta, Ade Surapriyatna
mengemukakan hal itu di ruang kerjanya di Gedung DPRD
DKI, Jalan Kebon Sirih, Senin (24/1).
Menurut Ade, perhitungan besar usulan tersebut
berdasarkan perhitungan pengeluaran untuk rumah dinas
pimpinan dewan yang ada di daerah Pejaten, Jaksel.
Khusus untuk rumah dinas di Pejaten, anggaran per
bulan mencapai Rp15 juta. Ade menjelaskan, angka
tersebut masih lebih rendah dibandingkan tunjangan
perumahan anggota DPRD Sulawesi Utara yang mencapai
Rp18 juta per bulan.
Pimpinan DPRD DKI juga mengusulkan agar setiap
anggotanya mendapat insentif khusus rapat sebesar Rp5
juta per bulan. Namun, insentif ini akan diberikan
berdasarkan kehadiran anggota.
Selain tunjangan perumahan dan insentif rapat, anggota
DPRD DKI setiap bulan mendapat gaji Rp6 juta. Wakil
Ketua DPRD DKI Maringan Pangaribuan beberapa waktu
lalu mengatakan pendapatan anggota DPRD idealnya
sebesar Rp50 juta per bulan.
Sementara itu Gubernur Sutiyoso di Balaikota pada hari
yang sama mengatakan setiap usulan tunjangan atau
insentif harus berdasarkan landasan hukum yang ada.
"Yang pasti begini, harus ada landasan hukumnya. Anda
kan tahu kasus di mana-mana. Apa kita mau
dikerangkeng? Ya, saya juga nggak mau. Kalau ada
landasan hukumnya, nggak masalah," kata Sutiyoso.
(Ima)



__
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com
--- End forwarded message ---






 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
In low income neighborhoods, 84% do not own computers.
At Network for Good, help bridge the Digital Divide!
http://us.click.yahoo.com/EpW3eD/3MnJAA/cosFAA/GEEolB/TM
~-> 

Bantu Aceh! Klik:
http://www.pusatkrisisaceh.or.id 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ekonomi-nasional/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[ekonomi-nasional] OOT "Undangan peluncuran Buku Bisnis Militer"

2005-02-24 Terurut Topik Nining Nurhaya

Rekan-Rekan, 
Kami harap kehadiran rekan-rekan dalam:

Peluncuran Buku
?Ketika Moncong Senjata Turut Berniaga?
Keterlibatan Militer Dalam Bisnis di Bojonegoro, Boven
Digoel dan Poso
Penulis: Tim Peneliti KontraS

Acara:
Makan Malam
Pembukaan oleh Usman Hamid (Koord. KontraS)
Presentasi Hasil Penelitian oleh Ketua Tim Penelitian
M. Najib Azca

Diskusi:

?Pertanggungjawaban Bisnis Militer di Indonesia dan
Restrukturasasi Pembiayaan Militer Indonesia di Masa
Depan?

Pembicara: 
-   Thamrin Tomagola
-   Andi Widjojanto
-   Andrinof Chaniago
Moderator:
Dhani dari LIPI

Senin, 28 Februari 2005
Pukul 19.00 WIB - selesai 
Teater Utan Kayu, Jalan Utan Kayu No. 68 H Jakarta
Timur

Informasi dan Konfirmasi:
ati/agus 3926983 atau haris 081513302342




Yahoo! Messenger - Communicate instantly..."Ping" 
your friends today! Download Messenger Now 
http://uk.messenger.yahoo.com/download/index.html


 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
What would our lives be like without music, dance, and theater?
Donate or volunteer in the arts today at Network for Good!
http://us.click.yahoo.com/Tcy2bD/SOnJAA/cosFAA/GEEolB/TM
~-> 

Bantu Aceh! Klik:
http://www.pusatkrisisaceh.or.id 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ekonomi-nasional/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/