[ekonomi-nasional] Wahai Para KORUPTOR & PEMERINTAH diamanakah Nuranimu

2006-01-04 Terurut Topik Ahmadi Agung
INILAH sebuah KARYA BESAR para KORUPTOR & PEMERINTAH sejak zaman REZIM ORBA
 
Selamat menyimak...
 
Salam
AL-Pacitan
 

AYAH SAKIT TENGGOROKAN TEWAS DIBUANG ANAK DI KOLONG JEMBATAN  
  

- CAKUNG - Anak durhaka. Kalimat ini pantas diberikan kepada 
tersangka Ade Suryono,37. Pria ini tega membung ayahnya yang sakit di 
tiang penyangga kolong jalan layang Sentra Primer, Cakung, Jakarta 
Timur. Ditinggal semalaman 
tanpa ada yang menemani, sang ayah tak mampu menahan sakit dan 
menemui ajal, Rabu (4/1) pagi. 

Tiga jam setelah Sanusi,68,menghembuskan napas terakhir, Adek Suryono 
ditangkap polisi ketika kembali melihat mayat ayahnya ditempat 
kejadian pukul 11:00. Bersama Adek Suryono, ditangkap juga 
Suginda,28, adik ipar Adek. Keduanya kini mendekam di tahanan Polsek 
Cakung. 

Kepada petugas, Adek mengaku ayahnya masuk RS Persahabatan pada 1 
Januari karena sakit tenggorokan. Namun setelah dirawat dua hari tak 
kunjung sembuh ditambah biaya perawatan yang mahal, Adek mengambil 
jalan pintas, ayahnya harus dibuang. 

Setelah berembuk dengan Ahmad Irawan,kakak dan Siti Nuralifah, adik, 
maka disepakati Sanusi dibawa pulang pada pagi hari 3 Januari. Kepada 
dokter, mereka berbohong ayahnya akan dirawat dirumah. Uang perawatan 
Rp.300ribu dibayar kerumah sakit. 

Adek tak membawa ayahnya pulang kerumah kontrakannya di daerah 
Bintara Rt:03/01 Bekasi. Rumah kontrakan saya hanya satu ruangan, 
terlalu kecil untuk menampung ayah, ujarnya. Rumah kontrakan itu 
berukuran 2x3meter ditempati bersama istri dan tiga anaknya. Saya 
saja tidur sambil dudul. 

Ternyata Adek membawa ayahnya kerumah korban. Namun oleh pemilik 
kontrakan Sanusi diusir karena sakit. Dengan menggunakan omprengan 
yang dicarter Rp.20.000, Adek dan Suginda membawa Sanusi kerumah 
kerabat ayahnya didaerah Bintara,Bekasi. Dirumah itu, kehadiran ayah 
juga ditolak,ungkap Adek yang mengaku menganggur sejak setahun 
belakangan ini. 

Dalam keadaan lemah akibat sakit dan diare, Sanusi yang kakinya cacat 
itu terus dibawa anak dan menantunya mencari tempat tinggal. Sesuai 
saran sopir omprengan, ia mencari kantor polisi. Tapi yang 
ditemukannya Kantor Walikota Jaktim. 

Saya datang menemui petugas piket di kantor walikota dengan harapan 
ayah saya bisa sekedar istirahat. Tapi tidak bisa juga, ungkapnya. 
Kakek lima cucu itu kembali dibawa anak dan menantunya naik 
omprengan. Saat melihat jalan layang Sentra Timur Cakung,yang tak 
jauh dari kantor Walikota, Adek minta berhenti. Mereka beristirahat 
di kolong jalan layang. 

Adek dan suginda membopong sang ayah keruang sempit diatas tiang 
penyanggajalan layang. Adek mengaku sempat menyuapi bubur pada 
ayahnya. Pulul 13:00, Suginda dan Adek pergi meninggalkan Sanusi yang 
menahan sakit. 

Menjelang tengah malam, Adek pamit pulang untuk menjenguk keluarga. 
Menurutnya, saat itu Sanusi tak keberatan. Pagi harinya, Adek tak 
langsung menjenguk ayahnya. Ia pergi menemui kakaknya yang memberi 
uang Rp.170.000. Sebanyak Rp.150.000 dipakai untuk membayar kontrakan 
rumahnya. Ia kembali ke tempatnya meninggalkan ayahnya, setelah 
mendapat kabur Sanusi meninggal . 

Jenazah pria malang itu ditemukan warga dalam posisi tertelungkup. 
Mayatnya dibawa ke RSCM untuk diotopsi. 









Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh 
manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya 
adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. 
Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu 
wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang 
tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas 
yang engkau mampu. 



  _  

YAHOO! GROUPS LINKS 



*Visit your group " keluarga-islam 
 " on the web.
  

*To unsubscribe from this group, send an email to:
  [EMAIL PROTECTED]  
  

*Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service 
 . 


  _  




[Non-text portions of this message have been removed]



Ingin bergabung ke milis ekonomi-nasional?
Kirim email ke [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ekonomi-nasional/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[ekonomi-nasional] Komentar atas tulisan Bill Liddle di TEMPO

2006-01-04 Terurut Topik Ikranagara
Dear all.

Sudah baca tulisan Bill Liddle di Tempo berjudul "Tawaran Boediono" 
atau belum? Kalau belum silahkan kunjungi ini:

http://www.tempointeraktif.com/hg/nasional/2006/01/01/brk,20060101-
71590,id.html



Nah, tanggapan saya terhadap kolom itu ada di bawah ini, silahkan 
dibaca.


Ikra.-
==

BILL MENULIS DIS-INFORMASI?

Ada dua arah dukungan yang dilakukan oleh Bill dalam tulisannya di
Tempo ini. Pertama dukungan terhadap Kabinet SBY, kedua dukungan
untuk sistem Ekonomi Global (baca: Kapitalisme Neo-Liberal).

Catatan saya:

(1) Kabinet SBY sejauh ini terbukti gagal dalam menanggulangi
kejatuhan ekonomi Indonesia akibat krisis moneter ulah Rezim Orba
Suharto. Bill mempropagandakan kembali sistem ekonomi yang pernah
dipakai Suharto itu, tapi minus otoritarianisme. Jadi, kambing
hitamnya adalah anti-demokrasi. Kalau ada demokrasi, maka sistem
Suharto itu pasti bagus. Apa bagusnya? Tampaknya Bill hanya
mengatakan "Anda dan masyarakat Indonesia akan menikmati hasilnya
dalam bentuk kue nasional yang semakin besar."

Tapi bukankah Suharto pernah melahirkan kue nasional yang juga
besar? Ini tidak diungkapkan oleh Bill. Karena, kalau ini
diungkapkan, maka yang dijadikan kambing hitam itu hanyalah
omong kosong belaka. Artinya, "kue besar" itu tidak ada kaitannya
dengan ada atau tidaknya demokrasi.

Selain itu, tidak juga diungkapkan oleh Bill adanya korelasi
antara "kue besar" dengan koruptor dari tingkat kakap, belanak,
sampai teri. Korupsi telah membudaya secara struktural di zaman
Suharto dan sampai sekarang pun masih seperti itu. Jadi, sekarang
ini, pada saat ekonomi kita belum melahirkan "kue besar" tapi
korupsi masih tetap membudaya, maka bisa dibayangkan di dunia para
koruptor kita kabar akan adanya "kue besar" sebagaimana yang
diungkapkan dalam tulisan Bill ini tentulah sebuah nostalgia yang
dirindukan oleh mereka.

Selanjutnya tentu saja Bill juga tidak mengungkapkan bahwa "kue
besar" di zaman Suharto itu ternyata sebagian terbesar (90%?)
menjadi milik segelintir orang (hanya 2% jumlah penduduk saja!).
Akibatnya pada waktu itu kesenjangan sosial ekonomi kaya dan miskin
tidak tertanggulangi di negeri kita, karena memang sistem Ekonomi
Global dengan pasar bebasnya itu tidak punya mekanisme bagaimana
menanggulangi masalah ini. Pasar bebas itu hanyalah memberikan
kebebasan kepada kaum pemilik modal untuk bergerak sesuai dengan
instinknya yang tak ubahnya dengan "pemburu" yang kepuasannya tidak
terbatas. Nafsunya mengumpulkan "hasil buruan" tidak punya landasan
moral sama sekali, kecuali sikap "pseudo-sosiawan" dengan membagikan
secuil hasil buruannya dengan catatan namanya sebagai "donatur"
atau "dermawan" dipasang besar-besar dengan lampu neon di bangunan
landmarks atau pun buku-buku sejarah. Padahal nafsu berburunya
inilah yang merusak lingkungan hidup dan juga menumbangkan korban-
korban manusia tak berdaya.

Bill ada menyebut-nyebut juga negerinya, AS, sebagai negeri yang
berhasil. Ukurannya masih tetap rupanya, yaitu pertumbuhan ekonomi
atau "kue besar" itu tadi. Dalam hal ini dia jujur, karena benarlah
apa yang dikatakannya itu. Maka hal ini diungkapkannya dengan tujuan
agar kita rakyat Indonesia percaya, sebab contohnya sudah ada, yaitu
negerinya sendiri, AS.

Tapi, lagi-lagi, bagaimana halnya dengan masalah kesenjangan sosial-
ekonomi dan korupsi di AS?

Salah satu hal yang terungkapkan dalam bencana Badai Topan New
Orleans adalah adanya komunitas miskin (terutama yang kulit
hitam) di wilayah itu, sebagaimana diungkapkan media massa dan
dikomentari oleh Senator Obama sebagai hal yang memprihatinkan dan
terlalaikan. Saya sendiri menyaksikan kemiskinan semacam itu di
Washington DC (terutama di wilayah South-East Ibukota AS! bukan di
depan hidung Ibukota AS, melainkan tepat di pipinya wajah Ibukota
AS!); dan juga di wilayah Midwest tempat saya pernah bermukim
beberapa tahun yakni di Negara Bagian Indiana; saya yakin di Negara
Bagiannya Bill bermukim pun, di Ohio, kemiskinan tetap ada. Di kota-
kota besar selalu ada yang tergolong homeless dan jobless, bahkan
yang tidak ragu-ragu lagi menadahkan tangan kepada pengemudi mobil
di tepi jalan di trafic lights.

(2) Ekonomi Global yang digerakkan oleh negara-negara kaya tidak
mampu menghilangkan gap kaya-miskin secara global, malah selain
melahirkan manusia-manusia dapat bagian banyak dari "kue-besar,"
hasilnya adalah juga telah melahirkan kemiskinan yang lebih parah 
sekarang ini --- sebagaimana diungkapkan oleh Sekjen PBB. Malah di 
Afrika telah bertahun-tahun selama berlangsungnya sistem Ekonomi 
Global adalah "silent tsunami" yakni berupa angka kematian yang 
tinggi akibat langsung dari kemiskinan. Maka yang disuarakan Bush di 
forum PBB bahwa pertumbuhan ekonomi akibat diberlakukannya sistem 
Ekonomi Global akan dengan sendirinya membasmi kemiskinan itu 
terbantahkan bukan hanya oleh ungkapan Sekjen PBB tetapi fakta-fakta 
global.

Kesimpulan saya:

Tulisan Bill ini mengungkapkan hanyalah setengah kebenaran saja
tentang fakta-faktanya. Dan ini 

[ekonomi-nasional] My Car is made in Indonesia...

2006-01-04 Terurut Topik A_Dharmawan
Malaysia's Proton to sell Wira cars in Indonesia this year: Report

KUALA LUMPUR (AFP): Malaysia's national carmaker Proton plans to begin
assembling and selling its medium-sized Wira model in Indonesia early this
year in a fresh attempt to bolster falling sales, a report said Wednesday.

Most of the Indonesian-assembled Wira cars will be used as taxis in
Indonesia, the Malay Mail newspaper said.

Quoting unnamed sources, the afternoon daily said Proton's Indonesian unit,
PT Proton Edar Indonesia, was holding negotiations with some 10 taxi
operators in the capital Jakarta and Makassar, the provincial capital of
South Sulawesi.

In 2001, Proton signed a deal with PT Ningz Multiusaha to assemble and
distribute Proton cars in Indonesia. Proton has a 70 percent stake in the
company.

The Malay Mail said the joint-venture company had invested 35 million
dollars in its plant at Cikarang, West Java.

Proton suffered a net loss of RM 154.33 million (US$41 million) for the
second quarter to September, reversing a profit of RM 198.91 million a year
earlier.

Proton used to sell six out of every 10 new cars in Malaysia but sales have
been tumbling for the past few years as the national automaker feels the
bite of growing foreign competition while the government whittles away
protection.

>From a market share of 60 percent in 2002, Proton saw a decline to 48
percent in 2003 and then 44 percent in 2004. (***)

http://www.thejakartapost.com/detaillatestnews.asp?fileid=20060104175948&ire
c=1


---
Outgoing mail is certified Virus Free.
Checked by AVG anti-virus system (http://www.grisoft.com).
Version: 6.0.859 / Virus Database: 585 - Release Date: 2/14/2005




Ingin bergabung ke milis ekonomi-nasional?
Kirim email ke [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ekonomi-nasional/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Re: [ekonomi-nasional] 2006: TAHUN KELABU bagi CIA ?.

2006-01-04 Terurut Topik ronny simatupang
Sepakat.
Atau sedang ada proses dekonstruksi dan rekonstruksi,
kok targetnya sama ya???
Amerika...CIA...Israel...
Besok mungkin YahudiKristen

- Original Message -
From: "Zulaicha" <[EMAIL PROTECTED]>
To: 
Sent: Wednesday, January 04, 2006 8:19 PM
Subject: Re: [ekonomi-nasional] 2006: TAHUN KELABU bagi CIA ?.


> Lama-lama saya jadi heran dan jenuh, ketika pertama ikutan milis ini.
> Inginnya diskusi tentang ekonomi terutama ekonomi nasional. Tp kemudian,
> lalu lintas mail yang masuk kebanyakan masalah2 di luar ekonomi.
Seringkali
> juga saya melihat, email yg masuk hanyalah forward dr milis2 atau berita
> online. Selain membuat milis ini menjadi kurang bermutu, terus terang saya
> tidak bisa menarik benang merah antara topik2 tersebut dengan masalah
> ekonomi.
> Kalau emang ada, yah monggo dijelaskan analisanya. Misal bapak rifky ini,
> forward ttg CIA. monggo diulas sekalian pendapat bapak ttg kaitannya
dengan
> ekonomi nasional. Atau kapan hari ttg pendirian negara israel, aduhh mak
..
> jauh sekali atuh.
>
> Kalau begini terus, mungkin saya berpikir untuk unsubcribe dr milis ini.
> Mending sekalian ke milis yg bicara politik.
>
> Salam,
> Zulaicha
>
>
> On 1/4/06, rifky pradana <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
> > Tahun 2005 barangkali tahun kelabu bagi badan intelijen Amerika Serikat,
> > CIA. Betapa tidak, selama satu tahun ini, berbagai pihak secara
> > bergantian menelanjangi CIA.
> >
> > Setelah skandal penerbangan gelap dan pemindahan tersangka teroris ke
> > penjara-penjara rahasia yang dioperasikan CIA di sejumlah negara
> > terbongkar, kini sebuah buku secara cukup mendetail membongkar rahasia
> > CIA dalam perang melawan teroris.
> >
> > Buku berjudul State of War: The Secret History of the CIA and the Bush
> > Administration yang ditulis James Risen, wartawan New York Times, itu
> > menguraikan CIA merekrut seorang warga AS kelahiran Irak untuk
> > memperoleh informasi mengenai nuklir Irak.
> >
>
>
> [Non-text portions of this message have been removed]
>
>
>
> Ingin bergabung ke milis ekonomi-nasional?
> Kirim email ke [EMAIL PROTECTED]
> Yahoo! Groups Links
>
>
>
>
>
>
>



Ingin bergabung ke milis ekonomi-nasional?
Kirim email ke [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ekonomi-nasional/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[ekonomi-nasional] Malaysia Welcomes The World

2006-01-04 Terurut Topik Tevy Eliazaar
 

Rekans,

 

SATU LAGI DARI "MALAYSIA" yang membuat parisiwisata kita semakin tertinggal
di belakang garis start.

 

Cheers. 

 

To view this article, please visit:

 

http://ehotelier.com/browse/news_item.php?id=P7242

 

Malaysia launches Visit Malaysia Year 2007

 

Aiming to attract 20 million tourists, Malaysia unveiled its 2007
campaign.  With the tagline "Malaysia Welcomes the World," the
country's New Year celebrations and revelry coincided with the official
launch of the Visit Malaysia Year 2007 campaign.

 

 

(eTurboNews) - Aiming to attract 20 million tourists, Malaysia unveiled its
2007 campaign.  With the tagline "Malaysia Welcomes the World," the
country's New Year celebrations and revelry coincided with the official
launch of the Visit Malaysia Year 2007 campaign.

 

"We are pleased to announce our plans for the Visit Malaysia Year 2007
campaign to promote Malaysia aggressively to the world market," Malaysian
Tourism Minister Leo  Toyad said, adding, "We look forward to see
greater increase in tourist arrivals and foreign exchange earnings by 2007
and thereafter as global travel grows by leaps and bounds."

 

Tourism Malaysia has just completed its "Make It Malaysia" program to bring
in a total of about 150 journalists, tour consultants and corporate agents
from the Middle East and North Africa to experience Malaysian culture, food
and tourist attractions apart from visits to the country's tourist
destinations.

 

The country's tourism ministry is targeting 200,000 tourists from West Asia,
northern Africa and Iran this year. It will be drawing up programs to enable
airlines from West Africa and Northern Africa to lease planes for flights to
coincide with Visit Malaysia Year 2007," said Deputy Tourism Minister Zahid
Hamidi.

 

"It is so important to tell the world that Malaysia is a travel-friendly and
safe country to visit," said Michelle Newman, an American journalist who
writes for women's magazines.  "With all the fabulous food, I don't
want to go home; I am going to stay in Malaysia. They would have to drag me
home."

 

It is also bringing in "mega familiarization" groups to join in the major
festivities and events. Recent groups from China, India, Thailand and the
United Arab Emirates participated in the now familiar Open House, held to
celebrate all the major religious festivals throughout the country.

 

The government has designated 2007 as Visit Malaysia Year to commemorate the
country's 50th year of independence, complete with its logo of national
flower the bunga raya, symbolic of Malaysia welcoming the world with open
arms and hearts.

 

Under its newly introduced "Eco-Host Malaysia" program, there are now 3,000
nature guides to conduct and sell ecotourism products in the country. More
nature guides are expected to be certified by the ministry.

 

Tourism Malaysia together with City Hall will also be introducing  its
own version of "hop on/off"  double-decker and sky- roofed busses for
tourists to complement the existing public transport  available. "The
bus service will allow  tourists to alight at a certain  tourist
attraction where they can spend time visiting, before hopping onto another
bus for their next destination, "said Kamaruddin Siaraf, director-general of
Tourism Malaysia. 

 

"We have plenty to showcase," Malaysian Prime Minister Abdullah Badawi
said.  "Historical sites, modern landmarks, bustling cities and
pristine villages to offer our visitors. Our warm hospitality, generosity,
welcoming faces, clear blue skies, smooth white sandy beaches, and lush
verdant jungles also offer an unforgettable eco-experience."

 



[Non-text portions of this message have been removed]



Ingin bergabung ke milis ekonomi-nasional?
Kirim email ke [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ekonomi-nasional/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





Re: [ekonomi-nasional] Fw: Indonesia Debt Cancellation

2006-01-04 Terurut Topik M. Kadarharyono
Ehm, ehm. Saya jadi ingat cerita seorang teman yang begini:

Menteri Luar Negeri kita kedatangan tamu terhormat dari Negeri Jam Tangan
SWISS. Setelah ngobrol ngalor ngidul dengan tawa dan senyum diplomat maka
Menteri Luar Negeri kita secara terbata-bata (demi kesopanan) menayakan
kepada tamunya kiranya apa yang dapat kami, bangsa Indonesia, lakukan untuk
membantu Negeri SWISS untuk mempercepat pembangunan dan kemakmuran mereka.

Setelah clingusan tengok kiri dan kanan minta signal2 diplomatis dari
rekan2-nya maka sang ketua rombongan dari SWISS dengan daham dehem (batuk
diplomat) menyatakan kemajuan Indonesia dan mereka ingin tiru terutama di
bidang Maritim (Kelautan). Mereka mohon agar ahli2 kelautan Indonesia
dikirim ke SWISS untuk memberikan pelatihan yang komprehensip.

Pak Menteri Luar Negeri kita dengan serta merta dan penuh kebanggaan secara
spontan segera menyanggupi untuk memenuhi permintaan belio2 tadi. Tapi
segera sang Menteri kita terhenyak dan sadar lalu secara malu2 menanyakan
kepada para tamu: Lho, Anda nggak punya laut, kok pengin mengembangkan
kelautan di Negeri SWISS?

Setelah tengok kiri dan kanan lagi maka sang ketua rombongan menjawab: Iya,
memang kami nggak punya laut. Yang kami ingin contoh dari Indonesia
sebenarnya adalah kepandaian dan keberanian Anda yang nggak punya uang tapi
punya jajaran Menko dan Menteri Keuangan yang hebat2 dan gaji cukup
menggiurkan.

Nggak lucu? Ah itu artinya Anda tidak jauh berbeda dari para menteri kita
yang NDABLEG.

[EMAIL PROTECTED]

- Original Message -
From: "Alim" <[EMAIL PROTECTED]>
To: <[EMAIL PROTECTED]>;
<[EMAIL PROTECTED]>; 
Sent: Tuesday, January 03, 2006 5:12 PM
Subject: [ekonomi-nasional] Fw: Indonesia Debt Cancellation


>
> Teman-teman,
> Sungguh ironis. Sebuah Lembaga di Amerika minta agar
> utang luar negeri Indonesia dihapuskan, karena tanpa
> penghapusan utang itu rakyat miskin Indesia tak akan
> selamat.
>
> Namun, para Menteri di pemerintahan SBY justru ngotot
> tak mau minta keringanan atau pemutihan utang luar
> negeri, meski rakyat kecil sudah megap-megap dan
> banyak yang sudah hancur dilindas kenaikan harga
> kebutuhan pokok akhir-akhir ini.
>
> ===
>
> Jubilee USA Network * www.jubileeusa.org
>
> FOR IMMEDIATE RELEASE
> December 30, 2005
>
> Contact:  Debayani Kar, 202-783-0215, 202-246-8143
> Neil Watkins, 202-783-0129,
> 202-421-1023
>
>
> Indonesia Requires 100% Debt Cancellation to Meet
> Needs of Impoverished Majority
>
> Suharto Era Debt is Illegitimate and Must be Cancelled
>
> WASHINGTON - Indonesia's massive debt burden of $135
> billion is both unpayable and unjust, and Jubilee USA
> Network calls on this odious and illegitimate debt to
> be cancelled. Recent discussions of possible debt
> rescheduling and restructuring by government
> ministries underscore the problem of Indonesia's
> overwhelming debt burden. The country was devastated
> in 2004 by a tsunami and has been slowly recovering
> from both this natural disaster and the 1997 economic
> disaster in the form of the Asian financial crisis, as
> well as emerging from the 32-year rule of dictator
> Suharto, who stepped down under pressure in 1998. Much
> of Indonesia's debt was contracted under former
> dictator Suharto, though around $40 billion of the
> debt was incurred in the late 1990s in loans from the
> International Monetary Fund (IMF) in the aftermath of
> the 1997 financial crisis.
>
> Indonesia's debt is unpayable. Almost twenty percent
> of Indonesia's population is classified as poor, with
> the unemployment rate also around twenty percent. Yet
> in 2004, Indonesia spent 10 times more on debt service
> than it did on healthcare. To make matters worse, a
> tsunami claimed the lives of at least 128,000
> Indonesians at the end of 2004. The cost of
> reconstruction has been estimated at close to $6
> billion. Clearly, the debt burden has prevented the
> Indonesian government from meeting the needs of its
> impoverished majority.
>
> In addition to being unpayable, Indonesia's debt is
> odious and illegitimate. The majority of the country's
> debt was contracted under Suharto, who was well-known
> for diverting government funds for his own personal
> uses. A leaked 1997 World Bank report found that as
> much as $10 billion of the $30 billion lent by the
> Bank to Suharto was diverted to his personal bank
> accounts. In some instances, loan monies were used by
> Suharto to repress the Indonesian people. The Suharto
> case provides a clear instance of odious debt, or debt
> that was contracted without the knowledge or consent
> of the population where the government used the money
> for personal purposes or to oppress its people.
>
> The combination of persistent and wide-spread poverty
> in Indonesia and the odious nature of Suharto-era debt
> provides a compelling argument for the 100%
> cancellation of Indonesia's debt. Such cancellation
> must come without harmful economic conditions
> atta

Re: [ekonomi-nasional] INGIN 'DIJAJAH' LAGI.

2006-01-04 Terurut Topik M. Kadarharyono
Dear All,

Ingatlah hai teman, bahwa bangsa kita sempat dijajah selama 350 tahun.
Artinya sadar nggak sadar, mental kita hari ini adalah salah satu hasil
penjajahan selama 350 tahun itu.

Salah satu yang paling signifikan adalah bahwa kita telah dijajah setan yang
bernama UANG. Kita sekarang ini telah menuhankan UANG dan sila pertama dalam
Panca Sila adalah KEUANGAN YANG MAHA KUASA.

Nah, Anda ingin merdeka? Rajinlah sholat wajib dan sunat lalu baca Al-Qur'an
dan Hadits. Terus terang, saya juga baru sadar dan baru mulai melakukan itu
semua. Hasilnya? Enak tidur dan makan karean kita PASRAH secara TOTAL kepada
ALLAH AZZA WA JALLA.

Mau niru? Gampang nggak bayar kok. Bahan2nya bisa minjam ke mushola atau
masjid. Coba deh. Memang sih berat, banting stir, tapi mulailah sekarang
sedikit demi sedikit lama2 kan jadi bukit. Yuk!

[EMAIL PROTECTED]

- Original Message -
From: "Ahmadi Agung" <[EMAIL PROTECTED]>
To: ; <[EMAIL PROTECTED]>
Cc: <[EMAIL PROTECTED]>; <[EMAIL PROTECTED]>;
<[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Wednesday, January 04, 2006 11:23 AM
Subject: RE: [ekonomi-nasional] INGIN 'DIJAJAH' LAGI.


> Kang Rifky,...
>
> Mungkin ada sebagian bangsa kita yg merasa ENAK BANGET di JAJAH karena
mental inlander-nya yg sudah akut, he he hee
>
> Kata temen saya yg sekarang sudah pensiun.." Di JAJAH BELANDA itu ENAK
daripada di JAJAH ORBA.."..
>
> Tapi saya ngga tahu apakah beliau juga senang dng kondisi saat ini...
>
> Salam
> AL-Pacitan
>
>
>
>
> -Original Message-
> From: ekonomi-nasional@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of rifky pradana
>
> ...mengkritik kebijakan impor beras yang dilakukan pemerintah
> RI...Menurutnya, membuka lahan pertanian yang lebih luas...kok
> sepertinya dari pemerintahan yang berjalan, ada kerinduan untuk
> 'dijajah' lagi...begitu kata dia...yang pemusik...dia memang bukan
> ekonom kelas wahid lulusan Universitas terkemuka yang menyandang nama
> bangsa...yang selalu menjadi pengendali kebijakan ekonomi indonesia
> sejak lebih dari empat puluh tahun lalu sampai dengan hari ini..." Yang
> miskin, tambah miskin. Kita, kita, kita !. Yang kaya, tambah kaya. Kamu,
> kamu, kamu ! "...



Ingin bergabung ke milis ekonomi-nasional?
Kirim email ke [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ekonomi-nasional/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[ekonomi-nasional] Kebijakan Industri Nasional, Mohon pencerahan.

2006-01-04 Terurut Topik nbhslm
Apakah ada diantara kawan-kawan yang dapat membahas kebijakan industri 
nasional? Apakah kiranya kebijakan industri nasional yang dirancang 
Pemerintah dapat bermanfaat dalam pengembangan ekonomi Indonesia? 
Mohon pencerahan bagi kawan yang mengetahui informasi ini.
Terima kasih.

Sabih.






Ingin bergabung ke milis ekonomi-nasional?
Kirim email ke [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ekonomi-nasional/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Re: [ekonomi-nasional] pem-BIRU-an SERAGAM PKK.

2006-01-04 Terurut Topik M. Kadarharyono
Yaaa, gitu deh. Sungguh pandai Ibu2 Kepala PKK kita mengalihkan perhatian
dan memanfaatkan kelengahan kita. Mumpung orang lagi pusing mikirin harga
minyak tanah, suruh saja kita menelan perintah HAI PAKAILAH SERAGAM BIRU
INI, toh yang bayar kantor. Dari mana uangnya? Ah itu kan urusan Bapak2,
yang penting Ibu kan sama cantiknya dengan Ibu Ketua! (Atau mungkin, nggak
boleh lebih cantik dari Ibu Ketua). Ya toh, ya toh.

 Terus terang, saya kok lebih menikmati kalau Ibu2 berbeda warna dan model
bajunya, sehingga (maaf ya Bu) selama menghadiri pertemuan2 dengan Ibu2 saya
akan sibuk membanding2-kan kelebihan yang satu dari lainnya dan hasilnya:
SEMUANYA CANTIK dan SERASI. Apalagi, sebelum istri berangkat ke pertemuan
PKK akan selalu memantas2 di depan cermin dan bertanya kepada si Bapak
(tentunya sambil lenggak lenggok di depan mata si Bapak), gimana Pak -
pantes enggak, kira2 Ibu Anu pakai baju yang mana ya? Nah di situlah
nikmatnya memandang dan memikirkan istri. Kok Bu Kepala ingin merampas
kenikmatan ini dari Bapak2 ya. Apa karena Bapaknya belio sangat sibuk
sehingga nggak sempat menikmati lenggak lenggok si Ibu Ketua. Kasiaaan deh
lu.

[EMAIL PROTECTED]


- Original Message -
From: "Priyono, Bambang" <[EMAIL PROTECTED]>
To: 
Sent: Wednesday, January 04, 2006 8:10 AM
Subject: RE: [ekonomi-nasional] pem-BIRU-an SERAGAM PKK.


> Yang jadi masalah adalah: Kenapa "Hare Gene!" urusan pakaian seragam
> masih begitu penting. Daripada sibuk dengan pakaian seragam, kenapa
> Ibu-ibu PKK itu tidak berfokus kepada kerja nyata yang bemanfaat bagi
> kemaslahatan dan kesejahteraan masyarakat, yang mengarah kepada
> pemberdayaan masyarakat (seperti menghidupkan kembali posyandu, menjadi
> tenaga volunteer pengabdian masyarakat, dst)?
>
> Ini bukti bahwa budaya orde baru memang masih melekat mendarah-daging.
>
> Salam,
> Bambang Priyono
> -Original Message-
> From: ekonomi-nasional@yahoogroups.com
> [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Pujiyadi
> Sent: Wednesday, January 04, 2006 7:48 AM
> To: ekonomi-nasional@yahoogroups.com
> Subject: Re: [ekonomi-nasional] pem-BIRU-an SERAGAM PKK.
>
> Yang jadi masalah kenapa birunya biru toska.
> Khan sama dengan warna Partainya presiden.
> Bayangkan kalo pas musim kampanye
> PKK sedang kumpul ..ehh dikira kampanye atau sengaja PKK dikumpulin agar
>
> image masyarakat pendukung partai tsb banyak pendukungnya.
>
> Salam,
> pujiyadi
> - Original Message -
> From: "rifky pradana" <[EMAIL PROTECTED]>
> To: 
> Sent: Tuesday, January 03, 2006 5:47 PM
> Subject: [ekonomi-nasional] pem-BIRU-an SERAGAM PKK.
>
>
> > PKK pusat meluncurkan program perubahan warna baju seragam nasional
> PKK
> > menjadi warna 'biru'. Berkenaan dengan program ini beberapa pengurus
> > daerah menyatakan keberatannya, terutama berkaitan dengan soal biaya
> > pembelian seragam baru tersebut. Apalagi disaat harga-harga yang
> > melambung tinggi akibat dari kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM
> > yang kenaikannya begitu tinggi.
> >
> > Menurut pengurus PKK Kabupaten Bandung, harga satu stel seragam
> berkisar
> > Rp.125.000,-. PKK Surabaya juga telah membeli bahan itu untuk sepuluh
> > stel seharga Rp.1.500.000,-. PKK Kabupaten Tangerang juga sudah
> membeli
> > sebanyak 56 stel, sebanyak 26 stel untuk ibu-ibu Camat dan 30 stel
> untuk
> > pengurus tingkat Kabupaten.
> >
> > Semoga saja 'program birunisasi' seragam nasional PKK ini tak
> bermuatan
> > politik, mengingat pada masa lalu seringkali terjadi 'program
> > kuningisasi'. Pada masa Orba tersebut, program kuningisasi ini selalu
> > dibantah sebagai bermuatan politik namun apapun juga bantahan tersebut
> > warna kuning 'identik dan berasosiasi' dengan warna partai rezim
> > penguasa. Begitu jugakah 'program birunisasi' juga tak 'identik dan
> > berasosiasi' dengan warna partainya rezim penguasa ?.
> >
> > Ah, payah juga. Warna langit juga biru kok, begitu juga warna laut
> yang
> > juga biru, apa salahnya jika seragamnya juga warna biru ?, jadi
> mengapa
> > kok musti resah dan ribut jika ada program pem-biru-an seragam
> nasional
> > PKK ?.
> >
> > Wallahua'alambishawab.
> > si-Pandir, 28 desember 2005.
> > *
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> > --
> > http://www.fastmail.fm - The professional email service
> >
> >
> >
> > Ingin bergabung ke milis ekonomi-nasional?
> > Kirim email ke [EMAIL PROTECTED]
> > Yahoo! Groups Links
> >
> >
> >
> >
> >
> >
>
>
>
> Ingin bergabung ke milis ekonomi-nasional?
> Kirim email ke [EMAIL PROTECTED]
> Yahoo! Groups Links
>
>
>
>
>
>
>
>
> Ingin bergabung ke milis ekonomi-nasional?
> Kirim email ke [EMAIL PROTECTED]
> Yahoo! Groups Links
>
>
>
>
>
>
>



Ingin bergabung ke milis ekonomi-nasional?
Kirim email ke [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ekonomi-nasional/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
   

Balasan: [ekonomi-nasional] 2006: TARIF LISTRIK NAIK.

2006-01-04 Terurut Topik the piningit
kalau gak salah, pajak barang mewah untuk mobil juga batal kan ???logika 
anggaran jg tidak menggunakan asumsi yang mendekati realita, seperti BBM yang 
cuma 45 dollar US padahal hampir 65 $US, lalu mereka (pemerintah) gunakan hal 
itu sebagai alasan untuk merubah anggaran untuk menaikkan subsidi. padahal 
jumlah orang miskin meningkat dan penerima BLT dikurangi.
  pertanyaan saya, pada kemana uang kita yang ada di APBN???
   
  ada kabar bahwa kawan - kawan kita di teknik, terutama teknik kimia berhasil 
menciptakan listrik dari kotoran sapi. knapa hal ini tidak pernah diangkat ke 
permukaan???knapa kita masih mengagung - agungkan BBM???secara jumlah, sudah 
semakin sedikit. secara harga ekonomi dalam negeri, semakin mahal (apalagi 
negara masih mensubsidi, yang berarti menghabiskan uang u/pembangunan).apa ini 
ada hubungannya dengan Globalisasi / Free Trade, IMF dan konco - konco-nya, 
dimana???bukannya teori ekonomi mengatakan bahwa semakin mahal barang akan 
mengurangi pasar, apalagi sudah ada bio-deiesel yang dipake bis bandara

rifky pradana <[EMAIL PROTECTED]> menulis:
  Pemerintah sedang membuat skenario kenaikan Tarif Dasar Listrik untuk
tahun 2006 ini. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Purnomo
Yusgiantoro seusai rapat dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati,
Selasa (3/1), mengatakan, pihaknya sudah menyampaikan skenario tarif
itu. ”Tetapi baru simulasi umum saja, terutama terkait sensitivitas
terhadap harga BBM,” kata Purnomo.

PT PLN mengaku pasca kenaikan harga BBM tanggal 1 Oktober 2005 sudah
tidak mampu mengatasi beban produksi listrik (termasuk membeli solar
untuk pembangkit listriknya) dengan harga TDL yang berlaku pada saat
ini.

Sri Mulyani mengatakan, pemerintah tengah mewaspadai laju inflasi yang
masih akan tinggi akibat beberapa kebijakan tarif yang diatur oleh
pemerintah belum tuntas seluruhnya, terutama yang sedang menjadi
perhatian masyarakat adalah penetapan TDL baru. Sri Mulyani berharap
tren inflasi akan menurun lebih cepat.

Harga BBM untuk sector industri sudah diturunkan (1 Januari 2006) apakah
masih perlu menaikkan harga TDL ?.
Jika ya, maka rakyat umum yang jelata perlu untuk mulai bersiap-siap
semakin mengencangkan ikat pinggangnya, Oktober 2005 harga BBM naik,
Januari 2006 harga taif air PAM naik, Harga kebutuhan pokok juga naik,
disusul harga TDL PLN naik pula, padahal gaji belum juga naik.

Harga dan ongkos kebutuhan naik menjadi tak soal jika pendapatan dan
gaji naiknya juga sebanding. 
Alamak, ini yang naik pendapatannya cuma mereka yang menjadi elite
Pemerintahan Negara dan pegawai PNS saja, kita yang orang swasta gajian
ini belum juga naik gajinya. 

Wallahu’alambishawab.
* * *
Si-pandir, Jakarta, 02 Januari 2006.
* * *

2006: HARGA BBM TURUN

Terhitung mulai tanggal 1 Januari 2006, harga eceran untuk BBM Pertamax
dan BBM Pertamax Plus diturunkan menjadi Rp. 5.000,- per liter dan Rp.
5.200,- per liter. Kedua jenis BBM ini mengalami penurunan harga sebesar
12,3 % dan 11,9 % jika dihitung dari harga semula yaitu adalah Rp.
5.700,- per liter dan Rp. 5.900,- per liter, harga pada saat
dikeluarkannya Perpres No.55 tahun 2005 yang efektif berlaku terhitung
tanggal 5 Oktober 2005.

Kemudian terhitung pula pada tanggal 1 Januari 2006 harga BBM Bensin
Premium untuk sektor Industri juga diturunkan harganya sebesar 24 %,
dari Rp. 6.290,- per liter menjadi Rp. 4.780,- per liter. Harga Minyak
Tanah untuk sektor Industri juga diturunkan harganya sebesar 17,5 %,
dari Rp. 6.000,- per liter menjadi Rp. 4.950,- per liter.

Adakah penurunan harga itu berkaitan oleh adanya penurunan harga minyak
di pasaran dunia ?.

Namun yang jelas penurunan harga sebesar itu hanya berlaku untuk BBM
bagi konsumsi kendaraan mewahnya kalangan berduit serta untuk BBM bagi
konsumsi kalangan Industri.

Sebagian besar rakyat Indonesia yang diluar dari kalangan industri dan
kalangan berduit tentunya juga berharap BBM bagi konsumsi kalangan umum
yang jelata pun akan diberlakukan penurunan harga yang serupa oleh
pemerintah saat ini, yang merupakan pemerintahan hasil pilihan langsung
mayoritas rakyat Indonesia.

Wallahu’alambishawab.
* * *
Si-pandir, Jakarta, 01 Januari 2006.
* * *

BERAPA LEVEL HARGA PREMIUM YANG DISEBUT BEBAS DARI SUBSIDI ?.

Perpres No.55 tahun 2005 yang efektif berlaku terhitung tanggal 5
Oktober 2005 mengatur harga BBM Bensin Premium untuk sektor Industri
seharga Rp. 6.290,- per liter, sedangkan untuk publik yang dijual di
eceran SPBU seharga Rp. 4.500,- per liter.

BBM Bensin yang bebas timbal dan mempunyai angka oktan lebih tinggi
dibanding BBM Bensin Premium, yaitu Pertamax dan Pertamax plus telah
dinaikkan terlebih dahulu. BBM Bensin Pertamax dan Pertamax Plus ini
biasa dikonsumsi oleh mobil-mobil yang mensyaratkan bahan bakar yang
lebih berkualitas, biasa mobil-mobil CBU dan mobil-mobil mewah.

Tentunya Pertamax dan Pertamax Plus ini bebas dari subsidi, alias telah
mencapai harga keekonomiannya. Harga yang berlaku untuk Pertamax seharga
Rp.5.700,- per liter sedangkan Pertama

Re: [ekonomi-nasional] 2006: TAHUN KELABU bagi CIA ?.

2006-01-04 Terurut Topik Zulaicha
Lama-lama saya jadi heran dan jenuh, ketika pertama ikutan milis ini.
Inginnya diskusi tentang ekonomi terutama ekonomi nasional. Tp kemudian,
lalu lintas mail yang masuk kebanyakan masalah2 di luar ekonomi. Seringkali
juga saya melihat, email yg masuk hanyalah forward dr milis2 atau berita
online. Selain membuat milis ini menjadi kurang bermutu, terus terang saya
tidak bisa menarik benang merah antara topik2 tersebut dengan masalah
ekonomi.
Kalau emang ada, yah monggo dijelaskan analisanya. Misal bapak rifky ini,
forward ttg CIA. monggo diulas sekalian pendapat bapak ttg kaitannya dengan
ekonomi nasional. Atau kapan hari ttg pendirian negara israel, aduhh mak ..
jauh sekali atuh.

Kalau begini terus, mungkin saya berpikir untuk unsubcribe dr milis ini.
Mending sekalian ke milis yg bicara politik.

Salam,
Zulaicha


On 1/4/06, rifky pradana <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Tahun 2005 barangkali tahun kelabu bagi badan intelijen Amerika Serikat,
> CIA. Betapa tidak, selama satu tahun ini, berbagai pihak secara
> bergantian menelanjangi CIA.
>
> Setelah skandal penerbangan gelap dan pemindahan tersangka teroris ke
> penjara-penjara rahasia yang dioperasikan CIA di sejumlah negara
> terbongkar, kini sebuah buku secara cukup mendetail membongkar rahasia
> CIA dalam perang melawan teroris.
>
> Buku berjudul State of War: The Secret History of the CIA and the Bush
> Administration yang ditulis James Risen, wartawan New York Times, itu
> menguraikan CIA merekrut seorang warga AS kelahiran Irak untuk
> memperoleh informasi mengenai nuklir Irak.
>


[Non-text portions of this message have been removed]



Ingin bergabung ke milis ekonomi-nasional?
Kirim email ke [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ekonomi-nasional/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[ekonomi-nasional] 2006: TAHUN KELABU bagi CIA ?.

2006-01-04 Terurut Topik rifky pradana
Tahun 2005 barangkali tahun kelabu bagi badan intelijen Amerika Serikat,
CIA. Betapa tidak, selama satu tahun ini, berbagai pihak secara
bergantian menelanjangi CIA.

Setelah skandal penerbangan gelap dan pemindahan tersangka teroris ke
penjara-penjara rahasia yang dioperasikan CIA di sejumlah negara
terbongkar, kini sebuah buku secara cukup mendetail membongkar rahasia
CIA dalam perang melawan teroris.

Buku berjudul State of War: The Secret History of the CIA and the Bush
Administration yang ditulis James Risen, wartawan New York Times, itu
menguraikan CIA merekrut seorang warga AS kelahiran Irak untuk
memperoleh informasi mengenai nuklir Irak.

Warga AS itu adalah Dr Sawsan Alhaddad, ahli anastesi dari Cleveland.
Dia diperintahkan terbang ke Irak selama pertengahan September 2002
untuk menemui saudara laki-lakinya, salah satu orang penting dalam
program nuklir Saddam Hussein. Ketika Alhaddad menanyakan program nuklir
itu, saudara laki-lakinya hanya bisa terkaget-kaget. Pasalnya, program
itu sebenarnya telah ditinggalkan Irak sejak satu dekade yang lalu.

Buku itu juga menjelaskan, Alhaddad sempat mengadakan serangkaian
pertemuan dengan analis-analis CIA. Kepada para analis CIA, dia
memaparkan informasi yang dia peroleh dari saudara laki-lakinya. Intinya
bahwa tidak ada lagi program nuklir di Irak. 

Apa lacur, mata-mata CIA kemudian mengatakan kepada suami Dr Alhaddad
bahwa saudara laki-laki Alhaddad telah berbohong soal senjata nuklir
Irak.

Ternyata, CIA tidak hanya mengirim Alhaddad seorang untuk menyelidiki
program nuklir Irak. Buku itu mengungkapkan, secara keseluruhan ada 30
orang Irak di AS yang diperintahkan terbang ke negara asal mereka guna
menjalin kontak dengan dengan para ahli senjata Irak. 

Seperti Alhaddad, ke-30 orang Irak yang dijadikan mata-mata CIA itu
melaporkan bahwa Irak telah meninggalkan program senjata nuklir.

Informasi dari 30 orang ternyata tidak membuat CIA yakin. Pada Oktober
2002, satu bulan setelah perjalanan Alhaddad ke Baghdad, komunitas
intelijen AS mengeluarkan Penilaian Intelijen Nasional yang isinya
menyimpulkan Irak sedang merekonstruksi program senjata nuklir.
Penilaian inil menjadi salah satu alasan AS memerangi Irak.

Program mata-mata.

Buku yang hampir seluruhnya mengutip sejumlah sumber rahasia juga
membeberkan bagaimana program memata-matai warga AS dilakukan Badan
Keamanan Nasional (NSA) sejak tahun 2002. Program itu dijalankan setelah
CIA mulai menangkap para pucuk pimpinan Al Qaeda dan menyita komputer,
telepon seluler, dan direktori pribadi mereka. Nomor-nomor telepon dan
alamat surat elektronik para tersangka teroris yang diperoleh CIA dari
para tersangka teroris itu kemudian diberikan kepada NSA. Dari situlah
NSA mulai mengawasi dan menyadap percakapan semua orang yang berhubungan
dengan nomor-nomor tersebut. Belakangan, penyadapan ini terus diperluas,
termasuk kepada warga AS yang dicurigai berhubungan dengan tersangka
teroris.

Buku itu menyebutkan, NSA tidak butuh pengesahan dari Gedung Putih,
Departemen Hukum, atau siapa pun juga di dalam Pemerintahan Bush untuk
menyadap sebuah nomor telepon tertentu di AS.

Program penyadapan telepon ini mengundang reaksi keras di kalangan
publik AS. Pasalnya, undang-undang AS tidak membolehkan penyadapan
telepon dan surat elektronik di wilayah AS kecuali atas izin dari
pengadilan khusus di AS. Belakangan, New York Times menyebutkan, program
penyadapan ini dilakukan atas seizin Bush.

Pemerintahan Bush awalnya menyangkal pemberitaan tersebut. Namun,
akhirnya Bush mengakui telah mengeluarkan izin penyadapan dengan alasan
untuk melindungi rakyat AS.

Perdebatan skandal penyadapan ini kemudian melebar menjadi perdebatan
mengenai seberapa besar sebenarnya wewenang presiden untuk mengeluarkan
perintah semacam itu. Sebagian anggota Kongres, baik dari kubu Demokrat
maupun kubu Republik, menilai Bush telah menginjak-injak wewenang
yudikatif.

Dalam bab yang membahas ”operasi penjahat” CIA diceritakan, seorang
perwira CIA salah mengirimkan informasi kepada salah satu agennya di
Iran. Informasi itu dapat digunakan untuk mengidentifikasi secara
mendalam setiap kegiatan mata-mata di Iran. Ternyata, agen yang dikirimi
perwira CIA itu adalah agen ganda.
Belakangan, agen ganda itu diketahui menyerahkan informasi berharga
tersebut kepada para pejabat keamanan Iran. Hasilnya, jaringan informan
Iran milik CIA hancur. Lebih parah lagi, sejumlah agen AS berhasil
ditangkap dan dipenjara di Iran.

SATU LAGI RAHASIA CIA TERBONGKAR, Kompas, Rabu, 04 Januari 2006.
***

























-- 
http://www.fastmail.fm - Or how I learned to stop worrying and
  love email again



Ingin bergabung ke milis ekonomi-nasional?
Kirim email ke [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ekonomi-nasional/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yaho

[ekonomi-nasional] 2006: TARIF LISTRIK NAIK.

2006-01-04 Terurut Topik rifky pradana
Pemerintah sedang membuat skenario kenaikan Tarif Dasar Listrik untuk
tahun 2006 ini. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Purnomo
Yusgiantoro seusai rapat dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati,
Selasa (3/1), mengatakan, pihaknya sudah menyampaikan skenario tarif
itu. ”Tetapi baru simulasi umum saja, terutama terkait sensitivitas
terhadap harga BBM,” kata Purnomo.

PT PLN mengaku pasca kenaikan harga BBM tanggal 1 Oktober 2005 sudah
tidak mampu mengatasi beban produksi listrik (termasuk membeli solar
untuk pembangkit listriknya) dengan harga TDL yang berlaku pada saat
ini.

Sri Mulyani mengatakan, pemerintah tengah mewaspadai laju inflasi yang
masih akan tinggi akibat beberapa kebijakan tarif yang diatur oleh
pemerintah belum tuntas seluruhnya, terutama yang sedang menjadi
perhatian masyarakat adalah penetapan TDL baru. Sri Mulyani berharap
tren inflasi akan menurun lebih cepat.

Harga BBM untuk sector industri sudah diturunkan (1 Januari 2006) apakah
masih perlu menaikkan harga TDL ?.
Jika ya, maka rakyat umum yang jelata perlu untuk mulai bersiap-siap
semakin mengencangkan ikat pinggangnya, Oktober 2005 harga BBM naik,
Januari 2006 harga taif air PAM naik, Harga kebutuhan pokok juga naik,
disusul harga TDL PLN naik pula, padahal gaji belum juga naik.

Harga dan ongkos kebutuhan naik menjadi tak soal jika pendapatan dan
gaji naiknya juga sebanding. 
Alamak, ini yang naik pendapatannya cuma mereka yang menjadi elite
Pemerintahan Negara dan pegawai PNS saja, kita yang orang swasta gajian
ini belum juga naik gajinya. 

Wallahu’alambishawab.
* * *
Si-pandir, Jakarta, 02 Januari 2006.
* * *

2006: HARGA BBM TURUN

Terhitung mulai tanggal 1 Januari 2006, harga eceran untuk BBM Pertamax
dan BBM Pertamax Plus diturunkan menjadi Rp. 5.000,- per liter dan Rp.
5.200,- per liter. Kedua jenis BBM ini mengalami penurunan harga sebesar
12,3 % dan 11,9 % jika dihitung dari harga semula yaitu adalah Rp.
5.700,- per liter dan Rp. 5.900,- per liter, harga pada saat
dikeluarkannya Perpres No.55 tahun 2005 yang efektif berlaku terhitung
tanggal 5 Oktober 2005.

Kemudian terhitung pula pada tanggal 1 Januari 2006 harga BBM Bensin
Premium untuk sektor Industri juga diturunkan harganya sebesar 24 %,
dari Rp. 6.290,- per liter menjadi Rp. 4.780,- per liter. Harga Minyak
Tanah untuk sektor Industri juga diturunkan harganya sebesar 17,5 %,
dari Rp. 6.000,- per liter menjadi Rp. 4.950,- per liter.

Adakah penurunan harga itu berkaitan oleh adanya penurunan harga minyak
di pasaran dunia ?.

Namun yang jelas penurunan harga sebesar itu hanya berlaku untuk BBM
bagi konsumsi kendaraan mewahnya kalangan berduit serta untuk BBM bagi
konsumsi kalangan Industri.

Sebagian besar rakyat Indonesia yang diluar dari kalangan industri dan
kalangan berduit tentunya juga berharap BBM bagi konsumsi kalangan umum
yang jelata pun akan diberlakukan penurunan harga yang serupa oleh
pemerintah saat ini, yang merupakan pemerintahan hasil pilihan langsung
mayoritas rakyat Indonesia.

Wallahu’alambishawab.
* * *
Si-pandir, Jakarta, 01 Januari 2006.
* * *

BERAPA LEVEL HARGA PREMIUM YANG DISEBUT BEBAS DARI SUBSIDI ?.

Perpres No.55 tahun 2005 yang efektif berlaku terhitung tanggal 5
Oktober 2005 mengatur harga BBM Bensin Premium untuk sektor Industri
seharga Rp. 6.290,- per liter, sedangkan untuk publik yang dijual di
eceran SPBU seharga Rp. 4.500,- per liter.

BBM Bensin yang bebas timbal dan mempunyai angka oktan lebih tinggi
dibanding BBM Bensin Premium, yaitu Pertamax dan Pertamax plus telah
dinaikkan terlebih dahulu. BBM Bensin Pertamax dan Pertamax Plus ini
biasa dikonsumsi oleh mobil-mobil yang mensyaratkan bahan bakar yang
lebih berkualitas, biasa mobil-mobil CBU dan mobil-mobil mewah.

Tentunya Pertamax dan Pertamax Plus ini bebas dari subsidi, alias telah
mencapai harga keekonomiannya. Harga yang berlaku untuk Pertamax seharga
Rp.5.700,- per liter sedangkan Pertamax Plus seharga Rp. 5.900,- per
liter.

Teka-tekinya adalah seberapa level harga yang disebut harga bebas dari
subsidi untuk BBM Bensin Premium ?.
Seharga yang berlaku untuk sektor Industri yang Rp. 6.290,- per liter ?.
Bagaimana harga itu jika dibandingkan dengan harga Pertamax dan Pertamax
Plus ?.
Apakah ini ada hubungannya dengan kebijakan pemerintah menata sector
energi dengan policy struktur harga ?.
Apakah dasar dari penetapan Minyak Tanah Rp.6.400,- per liter, Premium
Rp. 6.290,- per liter, Solar Rp.6.000,- per liter, Pertamax Rp. 5.200,-
per liter, Pertamax Plus Rp. 5.700,- per liter ?.
Ataukah ini ada hubungannya dengan level harga keekonomian yang
diinginkan oleh para pebisnis besar yang ngiler dengan pangsa pasar
eceran BBM yang akan segera menaguk pasar eceran BBM pada pasca
liberalisasi hulu-hilir migas ?.

Wallahu’alambishawab
* * *
Si-pandir, Jakarta, 05 Oktober 2005.
* * *

BAGAIMANA NASIB HET MINYAK TANAH Rp.2275,- PER LITER ?.

Perpres telah mengatur bahwa penyesuaian BBM akan diatur menuju harga
keekonomian. Demikian juga akan berlaku untuk harga minyak tanah.