[ekonomi-nasional] Hati-Hati: Penipuan Berkedok Lowongan Pekerjaan

2006-04-15 Terurut Topik lasahidoman
Hati-Hati: Penipuan Berkedok Lowongan Pekerjaan

Milis IT-Center belakangan ini dipenuhi oleh berbagai macam iklan 
lowongan 

pekerjaan. Sekilas tidak ada yang aneh dengan iklan lowongan 
pekerjaan 

tersebut, tetapi jika diperhatikan lebih lanjut maka ada pola yang 
sama:

Dikirim dari email yang mengandung kata `hrd' atau `recruitment' 
dengan domain 

yahoo.com. 
Tidak mencantumkan alamat atau nomor telepon. 
Selalu mencantumkan besaran gaji, dan angkanya biasanya bulat, 
misalnya 2 juta 

atau 3 juta. 
Dikirim dari alamat IP 202.72.209.226. 
Dari profil akun Yahoo yang bersangkutan diketahui bahwa hampir 
semua akun 

Yahoo tersebut terakhir dimodifikasi (atau dibuat) pada tanggal 19 
Maret 2006. 

Contoh iklan lowongan pekerjaan tersebut adalah sebagai berikut:

Data Entry Staff

Requirement : - Pria / wanita - Pendidikan min. SMU / Sederajat - 
Usia 18 tahun 

keatas - mampu mengoperasikan komputer

Basic salary : 2.000.000

Silahkan kirimkan resume dan aplikasi lengkap anda ke alamat email : 

[EMAIL PROTECTED]

Contoh lainnya adalah:

RECEPTIONIST

Requirements :

Age 20 year old above
Min. Education SMU/SMK
Good Personality
Good Communication Skill
High Motivation 

Basic Salary Rp. 1.500.000,- above

Qualified and interested applicants send resume, Cv and latest 
photograph to :

[EMAIL PROTECTED]

Dari alamat IP tersebut diketahui informasi whois sebagai berikut:

[whois.apnic.net]
% [whois.apnic.net node-2]
% Whois data copyright terms
http://www.apnic.net/db/dbcopyright.html

inetnum:  202.72.208.0 - 202.72.223.255
netname:  SCBD-NET
descr:PT ARTHA TELEKOMINDO
descr:ISP
descr:Sudirman Central Business District
country:  ID
admin-c:  HP95-AP
tech-c:   HP95-AP
remarks:  Send Spam  Abuse report to [EMAIL PROTECTED]
mnt-by:   MNT-APJII-ID
mnt-lower:MAINT-ID-SCBD
mnt-routes:   MAINT-ID-SCBD
status:   ALLOCATED PORTABLE
changed:  [EMAIL PROTECTED] 20040813
changed:  [EMAIL PROTECTED] 20040813
source:   APNIC

person:   hendro prabowo
nic-hdl:  HP95-AP
e-mail:   [EMAIL PROTECTED]
address:  Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53
address:  Jakarta , 12190
phone:+62-021-515
fax-no:   +62-021-5150006
country:  ID
changed:  [EMAIL PROTECTED] 20040419
changed:  [EMAIL PROTECTED] 20040813
mnt-by:   MAINT-ID-SCBD
source:   APNIC
Terlihat bahwa sepertinya email tersebut dikirim dari sebuah tempat 
di kawasan 

SCBD.

Eko Juniarto mengingatkan saya bahwa pernah beberapa kali terjadi 
penipuan 

berkedok lowongan pekerjaan. Para pelamar dijanjikan 
posisi `Marketing 

Executive' atau posisi lainnya yang terkesan bagus. Tetapi pada 
kenyataannya 

para pelamar tidak mendapat gaji tetap dan terkesan perusahaan 
tersebut bukan 

ingin mencari karyawan, tetapi mencari koneksi ke orang-orang yang 
memiliki 

banyak uang untuk `diinvestasikan'. Bahkan ada beberapa `pelamar' 
yang 

kehilangan uang setelah `melamar' pekerjaan ke perusahaan tersebut.

Perusahaan yang dimaksud adalah Maxgain. Berikut adalah beberapa 
tulisan di 

Internet yang membahas perusahaan ini.

Hati-hati lowongan PT. Maxgain di coolstuff.blubox.us 
Maxgain = Menjebak di Forum Ajangkita 
Lalu apa hubungannya dengan iklan-iklan lowongan pekerjaan di milis 
IT-Center? 

Jika diperhatikan, email-email tersebut dikirim melalui IP 
202.72.209.226, 

sedangkan alamat IP DNS server dari www.maxgain.co.id adalah 
202.72.208.9 dan 

202.72.208.8. Seluruh IP tersebut dimiliki oleh ISP yang sama. 
Selain itu 

Maxgain sendiri memang beroperasi di Gedung Bursa Efek Jakarta di 
kawasan SCBD.

Walaupun saya tidak sepenuhnya yakin, ada kemungkinan bahwa email 
tersebut 

dikirim oleh pihak-pihak yang masih berhubungan dengan Maxgain. 
Mungkin Maxgain 

merasa reputasinya semakin buruk di Internet, dan 
untuk `mengatasinya' mereka 

mengirim email-email lowongan pekerjaan yang fiktif.

Jika benar, hal ini sungguh keterlaluan. Tak sedikit korban pelamar 
yang waktu 

dan uangnya terbuang percuma. Dan rasanya sudah terlalu lama mereka 
bebas 

melakukan aksi penipuannya.

Para pencari kerja, berhati-hatilah!

SUMBER: 
http://priyadi.net
http://groups.yahoo.com/group/hatihatilah

NB: Mohon Disebarluaskan Kepada Rekan2 Lain





Ingin bergabung ke milis ekonomi-nasional?
Kirim email ke [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ekonomi-nasional/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[ekonomi-nasional] Wwc Dengan Revrisond Baswir

2006-04-15 Terurut Topik pontoh_2002

Revrisond Baswir: Tinjau Ulang Kontrak Pertambangan Perusahaan Asing
Membicarakan masalah utang luar negeri (ULN), seolah tak ada habisnya.
Sebabnya, karena kian lama tak kunjung muncul kebijakan yang bertujuan
mengurangi beban ULN ini dalam struktur anggaran belanja negara.
Bahkan yang terjadi, ULN terus menumpuk dan sebagian dari tumpukan itu
digunakan untuk membayar ULN beserta bunganya (debt trap).

Tapi, bisakah Indonesia keluar dari jebakan ULN? Adakah alternatif
pembiayaan pembangunan selain ULN? Mencari jawab atas
pertanyaan-pertanyaan ini, Coen Husain Pontoh dari IndoPROGRESS,
mewawancarai Revrisond Baswir, penulis-aktivis dari Universitas Gajah
Mada (UGM), Yogyakarta.[...]

Selengkapnya baca di http://indoprogress.blogspot.com







Ingin bergabung ke milis ekonomi-nasional?
Kirim email ke [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ekonomi-nasional/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





RE: [ekonomi-nasional] Undangan Kajian Ekonomi Islami

2006-04-15 Terurut Topik Martiono Hadianto
[EMAIL PROTECTED]

-Original Message-
From: ekonomi-nasional@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Merza Gamal
Sent: Wednesday, April 12, 2006 10:53
To: Ekonomi Nasional
Subject: [ekonomi-nasional] Undangan Kajian Ekonomi Islami

Assalaammu'alaikum Wr. Wb.
   
  Bersama ini kami mengundang para peminat kajian-kajian terhadap suatu
solusi sistem sosial ekonomi berbasiskan nilai-nilai islami, dapat bergabung
pada Kajian Ekonomi Islami. Cukup kirimkan email kosong kepada
[EMAIL PROTECTED]
   
  Keanggotaan terbuka bagi seluruh peminat kajian ekonomi islami tanpa
membedakan suku, ras, maupun agama. Millis ini merupakan forum kajian
ekonomi, bukan pengkajian agama dalam arti sempit, melainkan kajian yang
memasukkan nilai-nilai agama dalam suatu aktivitas ekonomi. Dengan demikian,
kajian-kajian dalam forum ini bersifat universal.
   
  Semoga bermanfaat bagi kita semua.
   
  Wassalam
   


-
Blab-away for as little as 1¢/min. Make  PC-to-Phone Calls using Yahoo!
Messenger with Voice.

[Non-text portions of this message have been removed]



Ingin bergabung ke milis ekonomi-nasional?
Kirim email ke [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links



 







Ingin bergabung ke milis ekonomi-nasional?
Kirim email ke [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ekonomi-nasional/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[ekonomi-nasional] Siaran Pers KAU - Presiden Bank Dunia menjerumuskan Indonesia kedalam jerat utang

2006-04-15 Terurut Topik Ardi St. Majo Endah
*Press Statement*

**

*Contact: Kusfiardi, Koordinator Nasional*

*Hp: **+62811837389** *

*Email to; [EMAIL PROTECTED]

*cc: [EMAIL PROTECTED] *

Jakarta, 16 April 2006

* *



Presiden Bank Dunia Paul Wolfowitz; *menjerumuskan Indonesia kedalam jerat
utang*



P





enilaian Presiden Bank Dunia Paul Wolfowitz yang disampaikan dalam
kunjungannya ke Indonesia minggu lalu bahwa Indonesia memenuhi syarat untuk
mengajukan pinjaman maksimal senilai 1,4 miliar dollar AS kepada Bank Dunia
adalah perangkap bagi kebijakan ekonomi dan sosial Indonesia yang masih
dirundung krisis. Penilaian tersebut hanya melegitimasi penawaran utang baru
pada pemerintah Indonesia dan bank-bank swasta.

Pada kenyataannya pemerintah hanya mampu menyerap pinjaman dibawah tawaran
dari Bank Dunia. Pada tahun 2006 ini pemerintah memperkirakan hanya mampu
menyerap pinjaman sejumlah 900 juta dollar AS.

Rendahnya serapan utang ini karena banyak masalah teknis yang memengaruhinya
di lapangan. Masalah yang terjadi di lapangan dalam melaksanakan berbagai
proyek yang dibiayai pinjaman Bank Dunia. yang paling mencolok adalah
pencairan bantuan Bank Dunia yang lambat. Akibat dari pencairan pinjaman
yang lambat itu membuat pemerintah harus menanggung beban biaya komitmen.

Tawaran Presiden Bank Dunia Paul Wolfowitz ini mengindikasikan adanya usaha
sistematis menjerumuskan Indonesia kedalam jerat utang yang tak
berkesudahan. Sampai dengan akhir tahun 2005 lalu saja komitmen utang luar
negeri Indonesia sudah mencapai 365.883.070.000 dolar AS. Dari komitmen
tersebut yang sudah dicairkan baru sejumlah 162.129.673.000 dolar AS dan
kewajiban untuk melunasi utang luar negeri yang masih tersisa berjumlah
61.815.110.000 dolar AS (selengkapnya lihat Tabel Posisi Utang Luar Negeri
Indonesia sampai dengan 2005).

*Tabel *

*Posisi Utang Luar Negeri Indonesia sampai dengan 2005*

* *

*dalam **Dolar** AS***

*dalam Rp*

*Kurs 9.000/Dolar AS*

*Komitmen Utang*

365.883.070.000

3.292.947.630.000.000

*Jumlah Utang yang dicairkan*

162.129.673.000

1.459.167.057.000.000

*Jumlah Utang yang belum dicairkan*

203.753.398.000

1.833.780.582.000.000

*Jumlah Utang yang sudah dibayar kembali*

100.314.563.000

902.831.067.000.000

*Jumlah Utang yang belum dibayar kembali (OUTSTANDING)*

61.815.110.000

556.335.990.000.000

Sumber: Depkeu

Posisi utang tersebut akan membebani anggaran negara sampai dengan 2009
tidak kurang dari kisaran 7.780.117.000 - 8.123.923.000 dolar AS (*lihat
Tabel Proyeksi Pembayaran Utang Luar Negeri Indonesia*).

Beban itu akan berdampak langsung pada pemenuhan hak anak-anak usia
pendidikan dasar untuk bersekolah dan menyelesaikan sembilan tahun
pendidikan dasar.  Kemudian juga akan menghambat pemenuhan hak untuk
mendapatkan pelayanan kesehatan, terutama bagi ibu-ibu yang melahirkan,
termasuk anak-anak. Dampak berikutnya adalah meningkatkan proporsi penduduk
dibawah garis kemiskinan nasional karena terbatasnya lapangan kerja dan
meningkatnya angka pengangguran.

*Tabel *

*Proyeksi Pembayaran Utang Luar Negeri Indonesia*

*Tahun*

*TOTAL*

*Dalam Dolar AS*

*dalam Rp*

*Kurs 9.000/Dolar AS***

*2005*

7.893.097.000

71.037.873.000.000

*2006*

7.908.982.000

71.180.838.000.000

*2007*

8.123.923.000

73.115.307.000.000

*2008*

7.925.861.000

71.332.749.000.000

*2009*

7.780.117.000

70.021.053.000.000

Sumber: Depkeu

Agar tidak terperangkap dalam jebakan utang, Koalisi Anti Utang (KAU)
Indonesia mendesak pemerintah untuk tidak menambah utang baru, termasuk yang
ditawarkan oleh Bank Dunia. Pemerintah harus mau mengusahakan kepada Bank
Dunia (termasuk kreditor Indonesia lainnya) untuk menghapuskan utang luar
negeri Indonesia. Desakan ini didasarkan pada penilaian bahwa utang yang
sekarang menjadi beban Indonesia adalah utang yang tidak sah dan bias
dikategorikan juga sebagai utang haram. Apalagi selama ini, Bank Dunia dan
kreditor lainnya telah memberikan utang dalam jumlah besar pada pemerintah
Indonesia. Pada saat yang sama para kreditor ini juga mengetahui bahwa utang
tersebut telah diselewengkan oleh oleh kroni, baik kroni dari para penguasa
maupun kroni dari kreditor sebagai pemberi utang (lihat juga lampiran siaran
pers Jubilee USA Network).

Transaksi utang haram tersebut telah meluaskan kemiskinan di Indonesia dan
semakin menguatkan argumen bahwa Indonesia layak mendapatkan penghapusan
uang 100%. Penghapusan utang ini tidak boleh diikuti dengan berbagai
persyaratan yang justru menyengsarakan rakyat Indonesia. ###(*RD*)###

 *Jubilee USA Network * East Timor and Indonesia Action Network*

*FOR IMMEDIATE RELEASE**
April 11, 2006

Contact:
*Debayani Kar, Jubilee USA, 202-783-0215; 202-246-8143
John M. Miller, ETAN, 718-596-7668; 917-690-4391


*Reaction to World Bank President Paul Wolfowitz's Remarks on Corruption
Today**

Jubilee USA and East Timor and Indonesia Action Networks Challenge Wolfowitz
to Address Roots of Corruption by Canceling Indonesia's Suharto-Era Debt*

* **
*WASHINGTON – As World Bank President Paul Wolfowitz