Re: Kejar terus, Bang Ganda...Re: [ekonomi-nasional] Roy Suryo & Character Assassination.=> "Sebuah Moral Politik"

2010-03-11 Terurut Topik igandul
Bung Irwan,
Kita tahu bersama PERC yg berbasis di Hongkong beberapa saat yl merelease 
Indonesia sebagai negara terkorup di Asia. Mungkin kalau merujuk pada 
Transparansi Internasional (2009) ada beberapa juga di Asia setelah kita 
seperti Rusia, Myanmar, Laos dll. Namun China dan India sudah baik indexnya di 
bawah 100. Menurut DR Todung Mulia Lubis, ketua Transparansi Internasional 
Indonesia (TII), beberapa waktu lalu, DPR merupakan salah satu lembaga 
terkorup. Dan kita saksikan sudah berpuluh2 anggota DPR ditangkap KPK.

Namun, untuk mampu menurunkan index korupsi kita secara drastis, di butuhkan 
payung hukum pembuktian terbalik. Tentu DPR tidak akan meloloskan UU yang 
mengatur pembuktian terbalik tersebut. Satu2nya jalan adalah SBY mengeluarkan 
Perpu pembuktian terbalik. Sehingga dari semua pejabat negara yang memberikan 
daftar kekayaannya di KPK akan ditanya asalnya darimana itu? Kalau misalnya 
Hadi Purnomo, misalnya seperti investigasi TEMPO, banyak keanehan asal muasal 
hartanya yang disebutkan sbg hibah, dengan pembuktian terbalik akan diketahui 
kebenaran asal usul hartanya tersebut.

Harapan saya ada civil society yang menggalang Perpu pembuktian terbalik dalam 
kasus korupsi ini,
Salam
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

-Original Message-
From: Irwan Lubis 
Date: Fri, 12 Mar 2010 09:08:21 
To: 
Subject: Kejar terus, Bang Ganda...Re: [ekonomi-nasional] Roy Suryo & 
Character Assassination.=> "Sebuah Moral Politik"

"...Kejahatan terbesar adalah DPR telah dijadikan tameng melalui "power
building"
bagi sebagian anggotanya yang ternyata memiliki skandal2 kejahatan thd
negara.
Apa yg diungkap majalah Tempo tentang L/C fiktif Mashbikun ditambah tentang
Idrus Marham, Setya Novanto, Emir Muis dll. menyisakan pertanyaan..."

Ayo Bang Ganda, kejar terus anggota-anggota DPR bermasalah. Termasuk yg
kata koran-koran terima uang paling banyak untuk milih deputi senior
Gubernur BI.
-Irwan L-
2010/3/11 

>
>
> Tentu hati siapa yang tidak gundah gulana, sedih, kecewa dengan tingkah
> Suryo dan beberapa anggota DPR lainnya yg meninGgalkan sidang sesuka2
> hatinya. DPR bukanlah lembaga murahan yang dapat di degradasi seenak2 nya
> setelah susahnya lembaga tersebut diperjuangkan eksistensinya sebagai pilar
> demokrasi. Baik di timur maupun di barat ratusan ribu jiwa telah korban demi
> menolak monarki. Bahkan, di Indonesia DPR yg kita kenal di masa reformaSi
> ini masih menyisakan bau keringat dan darah yang belum terlupakan
> bayangannya dari ribuan mahasiswa, aktivis pro demokrasi dan para mujahid.
> Masih ingat dalam kenangan kita, kediktatoran rezim Soeharto telah membuat
> DPR hanya sebagi juru Stempel pemerintah saja.
>
> Suryo adalah representasi dari orang2 yang mungkin khilaf karena proses
> politik dalam kehidupannya terlalu pendek sebelum dia menyadari telah berada
> di puncak lembaga politik. Atau mungkin juga ia membandingkan secara salah
> dengan parlemen inggris yg teriakan h sering menggema. Suryo adalah
> sosok selebritis yg diperalat atau dijebak partai politik (dulu hanya vote
> getter) utk masuk kesebuah lembaga yg sesungguhny tanggung jawabnya terhadap
> nasib bangsa ini sangat vital. Sementara partai politikpun kehilangat
> ideologi, visi dan karakter sehingga tdk mampu memberikan pematangan politik
> atau kaderisasi kepada selebritis2 seperti Suryo, para artis, anak, ponakan
> dan mantu pejabat dll.
>
> Sesungguhnya secara moral, kelakuan Suryo bukanlah hal primer meskipun itu
> penting dipersoalkan. Lalu apakah yang primer? Kejahatan terbesar adalah DPR
> telah dijadikan tameng melalui "power building" bagi sebagian anggotanya
> yang ternyata memiliki skandal2 kejahatan thd negara. Apa yg diungkap
> majalah Tempo tentang L/C fiktif Mashbikun ditambah tentang Idrus Marham,
> Setya Novanto, Emir Muis dll. menyisakan pertanyaan apakah hak2 eksklusif yg
> diberikan rakyat pada para anggota DPR ini akan mampu menjadi kekuatannya
> rakyat???
>
> Kalau seandainya mayoritas anggota DPR baik langsung maupun tidak terkait
> dengan bisnis, mungkinkah dia akan mencurahkan waktunya setulus hati utk
> rakyat jelata? Kalau mayoritas anggota DPR menjadi tameng2 perusahaan2
> bermasalah, apakah mereka lebih mulia dari preman2 berwajah seram yg suka
> urusan tanah2 bermasalah?
>
> Lalu kita bertanya; DPR seperti apakah yang kita butuhkan???
>
> Wass,
> Syahganda
> Phd Student, social welfare, ui
> Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung
> Teruuusss...!
>
>


[Non-text portions of this message have been removed]




[Non-text portions of this message have been removed]





Ingin bergabung ke milis ekonomi-nasional?
Kirim email ke ekonomi-nasional-subscr...@yahoogroups.com
http://capresindonesia.wordpress.com
http://infoindonesia.wordpress.comYahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ekonomi-nasional/

<*> Your email

Re: Bls: [ekonomi-nasional] Harga yang Stabil di Arab Saudi vs Paradigma Harga Harus Naik

2010-03-11 Terurut Topik A Nizami
Betul.
Kalau uang kertas tidak didukung sesuatu yang riel, cuma ditetapkan oleh para 
pelaku Pasar Uang macam George W Soros, maka uang tersebut nilainya bisa 
dipermainkan para pelaku pasar macam Rupiah di tahun 1998 atau di Zimbabwe di 
mana untuk beli sesisir pisang saja orang harus bawa gepokan uang milyaran 
rupiah


===

Belajar Islam sesuai Al Qur'an dan Hadits

http://media-islam.or.id

Milis Ekonomi Nasional: ekonomi-nasional-subscr...@yahoogroups.com

--- Pada Kam, 11/3/10, Irwan Lubis  menulis:

Dari: Irwan Lubis 
Judul: Re: Bls: [ekonomi-nasional] Harga yang Stabil di Arab Saudi vs  
Paradigma Harga Harus Naik
Kepada: ekonomi-nasional@yahoogroups.com
Tanggal: Kamis, 11 Maret, 2010, 5:29 PM







 



  



  
  
  Justru itu, pak. Kalau bicara mata uang yg didukung oleh hal yg kongkrit

seperti emas - perak atau energi, ditambah dg mempraktekkan ajaran

Tuhan agar tidak memasukkan fungsi waktu terhadap uang (hilang lah

istilah "opportunity cost" dan "cost of capital") maka kata "inflasi" jadi

tidak relevan atau bahkan bisa dihilangkan dari kamus



Kalau masih bicara inflasi, suku bunga SBI, dsb, Pak Nizami jadi tampak

seperti "menari di gendang orang neolib"



-Irwan L-



2010/3/10 A Nizami 



>

>

> Kalau bicara soal mata uang emas atau kertas nanti kejauhan dan jadi

> perdebatan bertele-tele.

>

> Sebenarnya kan dengan mata uang yang ada inflasi atau pemiskinan massal

> bisa diminimalisir dengan cara:

> 1. Pemerintah tidak jadi pionir dalam menaikan harga BBM, Listrik, tol, dsb

> 2. Pemerintah tidak jadi pionir dalam menaikan gaji pejabat yang sudah

> tinggi. Contoh gaji presiden Rp 62 juta/bulan. Itu sudah 60 kali lipat lebih

> dari UMR. Jadi tak perlu naik lagi. Apalagi dengan gaji segitu saja para

> presiden Indonesia bisa menumpuk hartanya jadi milyaran rupiah. Kenaikan

> gaji akan memicu kenaikan harga barang.

> 3. Mandiri dalam mengelola kekayaan alam. Nasionalisasi perusahaan2 asing

> yang berkaitan dengan kekayaan alam kita.

> 4. Bunga SBI cukuplah 0-0,25% seperti bunga the Fed atau negara2 di Eropa.

> Jika terlalu tinggi seperti 6,5%/tahun, maka tiap tahun jumlah rupiah

> bertambah 6,5%. Jumlah bertambah sementara daya sokong berupa produk,

> kekayaan alam, dsb kurang karena dikuasai asing akhirnya makin menurunkan

> nilai rupiah.

>

> Satu hasil studi menyatakan bahwa kemiskinan di Amerika Latin berkaitan

> erat dengan Inflasi yang tinggi. Ternyata kenaikan gaji jauh di bawah

> kenaikan harga barang sehingga akhirnya mayoritas rakyat pada miskin. Yang

> kaya cuma orang2 kaya pemegang SBI, ORI saja.

>

> ===

> Belajar Islam sesuai Al Qur'an dan Hadits

> http://media- islam.or. id

> Milis Ekonomi Nasional: ekonomi-nasional- subscribe@ yahoogroups. 
> com

>

> >

> >Dari: Irwan Lubis  >

> >Kepada: ekonomi-nasional@ yahoogroups. com >com>

> >Terkirim: Rab, 10 Maret, 2010 09:41:37

> >Judul: Re: [ekonomi-nasional] Harga yang Stabil di Arab Saudi vs Paradigma

> Harga Harus Naik

> >

> > >

> >

> >

> >

> >

> > >

> >>

> >

> >Bukannya ini kembali lagi pada soal mata uang?

> >>Mata uang yg digunakan setara dg sesuatu yg kongkrit dan

> >>nyata seperti emas, energi, dsb? Atau setara dg "persepsi

> >>pasar thd negara yg mengeluarkan mata uang tsb"?

> >

> >>Ini juga kembali ke perbedaan ekonomi syariah dan ekonomi

> >>konvensional. Pada sistem syariah, tidak ada fungsi waktu

> >>atau biaya peluang (opportunity cost) terhadap uang. Beda

> >>dg ekonomi konvensional/ lib/neo lib yg memberlakukan

> >>fungsi waktu thd uang.

> >

> >>Dalam ekonomi syariah, bayar sekarang dan bayar nanti

> >>harusnya sama saja karena tidak memberlakukan fungsi

> >>waktu pada uang.

> >

> >>Dalam ekonomi konvensional/ lib/neolib, bayar sekarang

> >>lebih murah daripada bayar nanti (atau bayar nyicil) karena

> >>dalam sistem ini diberlakukan fungsi waktu thd uang yg

> >>diwujudkan dalam formulasi "sekian persen per bulan (atau

> >>minggu atau tahun atau hari)"

> >

> >>Dua hal tsb (kesetaraan uang dg apa, dan fungsi waktu thd

> >>uang), dampaknya pada apa yg disebut "inflasi". Dalam

> >>sistem syariah, mestinya kata "inflasi" menjadi tidak relevan,

> >>sehingga harga tahun 2003 sama saja dg harga tahun 2010.

> >

> >>-Irwan L-

> >

> >>2010/3/9 A Nizami 

> >

> >>>

> >>>

> >>> Ini sekedar sharing guna merubah paradigma atau pola pikir para pejabat

> /

> >>> masyarakat yang menganggap tiap tahun harga barang harus naik.

> >>>

> >>> Di Arab Saudi ketika saya pergi ke sana di tahun 1983, harga 1 kaleng

> >>> minuman entah itu Pepsi Cola atau Burtuqol (Jus Jeruk dengan bulirnya)

> hanya

> >>> 1 real. Kalau tidak salah saat itu kursnya 1 real = Rp 700.

> >>>

> >>> Ternyata sekarang pun menurut ipar saya yang baru2 ini pergi umrah

> tetap 1

> >>> real harganya (sekarang 1 real = Rp 2.446). Artinya lebih murah

> daripada

> >>> harga di Indonesia. Padahal penghasilan warga Arab rata2 sekitar 7x

> lipat di

> >>> atas k

[ekonomi-nasional] Tinggi Inflasi > Kenaikan Gaji => Pemiskinan Massal Rakyat Indonesia

2010-03-11 Terurut Topik A Nizami
Wa'alaikum salam,

Ini Ada satu tulisan saya di mana ada satu negara yang harganya relatif stabil.

Bahkan di AS, Jepang, dan negara2 Eropa pun inflasi sangat kecil. Di Indonesia 
bisa lebih dari 12%/tahun. Bunga "SBI" (di sana Fed Rate) di AS cuma 0-0,25%) 
di Jepang dan negara2 Eropa juga boleh dikata bunga SBI bisa 0%. Jadi tidak ada 
inflasi karena jumlah uang nyaris tidak bertambah lewat bunga SBI tsb.

Sebaliknya di Indonesia bunga SBI bisa mencapai 7,5%. Jadi kalau Bank2 menaruh 
Rp 1000 trilyun di SBI/ORI, maka BI yang saat ini diswastanisasi dan dikontrol 
Yahudi IMF harus mencetak Rp 75 trilyun untuk bunganya. Jadi jumlah rupiah 
bertambah ke para pemilik modal/SBI dan inflasi terjadi.

Selain itu kebijakan pemerintah yang menaikkan tarif Tol, BBM, bahkan Sri 
Mulyani akan menaikkan tarif listrik 15% pada Juni nanti memicu inflasi. Sedih? 
Tapi kebijakan Ekonomi Neoliberalisme yang dianut oleh para Ekonom yang 
menjabat di negara kita memang begitu.

Inflasi/kenaikan harga barang yang jauh lebih tinggi ketimbang kenaikan gaji 
yang belum tentu naik, berakibat pada pemiskinan massal rakyat Indonesia. 
Beberapa peneliti sudah meneliti tentang Inflasi Tinggi yang berhubungan dengan 
peningkatan kemiskinan di Amerika latin karena kenaikan gaji di bawah kenaikan 
harga.

Berikut satu tulisan saya:
http://polhukam.kompasiana.com/2010/03/09/harga-yang-stabil-di-arab-saudi-vs-paradigma-harga-harus-naik/
Harga yang Stabil di Arab Saudi Vs Paradigma Harga Harus Naik
Nizami
Ini sekedar sharing guna merubah paradigma atau pola pikir para pejabat / 
masyarakat yang menganggap tiap tahun harga barang harus naik.

Di Arab Saudi ketika saya pergi ke sana di tahun 1983, harga 1 kaleng minuman 
entah itu Pepsi Cola atau Burtuqol (Jus Jeruk dengan bulirnya) hanya 1 real. 
Kalau tidak salah saat itu kursnya 1 real = Rp 700.

Ternyata sekarang pun menurut ipar saya yang baru2 ini pergi umrah tetap 1 real 
harganya (sekarang 1 real = Rp 2.446). Artinya lebih murah daripada harga di 
Indonesia. Padahal penghasilan warga Arab rata2 sekitar 7x lipat di atas kita.

Hebatnya lagi, harga minuman itu entah di emperan jalan, di pasar, di mal, atau 
di airport tetap sama harganya. 1 real!

Dengan harga yang stabil, tidak ada alasan bagi para pengusaha untuk menaikan 
harga barang dengan alasan harga bahan baku naik atau biaya operasional naik. 
Tidak ada alasan pula untuk minta naik gaji dengan posisi jabatan yang sama 
karena daya beli mereka tidak turun akibat tidak adanya kenaikan harga 
barang/inflasi.

Sebaliknya di Indonesia. Karena harga barang (misalnya listrik, BBM, tol, dsb 
dinaikkan), maka para pengusaha menaikan harga2 barangnya karena biaya 
operasional naik. Para buruh juga harus minta naik gaji sebab jika tidak mereka 
jadi lebih miskin akibat daya beli gajinya menurun. Namun sayangnya, besar 
kenaikan gaji biasanya jauh di bawah besar kenaikan harga barang. Bahkan ada 
yang tidak naik gaji sama sekali.

Akibatnya kemiskinan semakin merajalela di Indonesia.

===
Belajar Islam sesuai Al Qur’an dan Hadits
http://media-islam.or.id
Milis Ekonomi Nasional: ekonomi-nasional-subscr...@yahoogroups.com
Wassalam
 
Agus Nizami

From: forum_lingkarp...@yahoogroups.com 
[mailto:forum_lingkarp...@yahoogroups.com] On Behalf Of Denis Setiawan
Sent: Friday, March 12, 2010 12:01 AM
To: forum_lingkarp...@yahoogroups.com
Subject: [FLP] [Karyaku] Semuanya Mahal!

  
Mohon para teman-teman milis sudi meluangkan waktu sejenak untuk membaca
serta memberi komentar, kritik maupun saran terhadap tulisanku ini.

Terima kasih banyak. :)



Semuanya Mahal!

Hidup di jaman sekarang, membeli apapun terasa sangat mahal harganya.
Inflasi telah memakan semuanya seperti iblis yang senantiasa haus akan rasa
darah dan dosa. Mengapa semua ini bisa terjadi?

Hari itu... aku berjalan demi mencari sebuah rasa perdamaian. Melewati gang
sempit di tengah ibukota, melihat para manusia sibuk dengan urusan
masing-masing seraya tidak ada hari esok. Apakah yang ada di dalam benak
mereka? Tidak usah memikirkannya, hanya akan menambah beban kehidupanmu
saja.

Seorang pengemudi angkutan kota, menghembuskan asap rokoknya nan pekat. Di
sebelahnya duduk sang istri dan bayi pertamanya nan mungil. Mereka tetap
bersabar... meskipun bayi tersebut diliputi oleh abu-abu nikotin yang manis,
ia masih saja tertidur dengan lelapnya. Bahkan bunyi mesin kendaraan tak
mampu mengganggunya, sang istri tetap setia duduk disampingnya sembari
memandang lewat pintu jendela.

Ah... dunia.

Sementara itu, di tempat yang lain dengan nasib berbeda. Seorang pengusaha
sukses sedang menikmati cerutu Cuba, di beranda villanya yang terletak di
bukit hijau nan asri. Ia terus saja menghembuskan asap itu, menikmati segala
karunia Tuhan.

Ah... dunia.

Masyarakat yang hari ini masih mampu untuk makan mie instant agar asam
lambungnya tidak menggerogoti, hanya untuk berpuasa di esok harinya. Tetap
bekerja keras untuk memenuhi segala kebutuhan hidupnya.

[ekonomi-nasional] Workshop Project Management- OMM PMI & KMI

2010-03-11 Terurut Topik indra_ardiansah
Project Management Institute Jakarta- Indonesia Chapter in collaboration with 
Komunitas Migas Indonesia (KMI) shall conduct several workshops as part of 
regular Open Membership Meeting (OMM). 

OMM is a forum for Member of Project Management Institute and also Public to 
learn and share knowledge related to Project Management.  Please come and join 
with each topic of the workshop.
Schedule for workshop as follows:

9th OMM : 19 March 2010, 
Place   : Auditorium ZTE, The East Building 1st Floor, Jl. Kawasan Mega 
Kuningan Jakarta 
Time: 16.00 – 19.00 
Topic   : Knowledge Management 
Presentation : Knowledge Management as Historical Information and Project 
Database for the Project By Alvin Soleh

10th OMM : 7 April 2010
Place: Auditorium Microsoft Indonesia, Gd. Bursa Efek Indonesia Tower II 
Lt. 18 Jl. Jend Sudirman Kav 52-53 Jakarta 
Time : 13.3.00 – 16.00 
Topic: Success in Projects, Programs and Project Portfolios
Presentation : Project Management Methodology with XPM, World class methodology 
for Project, Program and Portfolio Management By Ms Lena Dubbelman 

11th OMM : 5 May 2010
Place: Auditorium Microsoft Indonesia, Gd. Bursa Efek Indonesia Tower II 
Lt. 18 Jl. Jend Sudirman Kav 52-53 Jakarta 
Time : 13.3.00 – 16.00 
Topic: Project Contract Management
Presentation:  EPC Contract for Project By Arief Rahman Hakim, SH, MH

12th OMM : 8 June 2010
Place: Auditorium Microsoft Indonesia, Gd. Bursa Efek Indonesia Tower II 
Lt. 18 Jl. Jend Sudirman Kav 52-53 Jakarta 
Time : 13.3.00 – 16.00 
Topic: Project Human Resource Management
Presentation : "Human Resource Planning, Acquire and Develop Project Team" by 
Daniel R. Jenie, PMP

Send confirmation and reserve to Vinny: 
Email   : nrsvi...@yahoo.com 
Cellular: 0816 16 44 099
Admission fee   : Rp 80,000/topic 
Admission Fee shall be transfer to: Vinny, Bank Mandiri Account No: 
157-00-0107371-8.

Seats are LIMITED. 




Kejar terus, Bang Ganda...Re: [ekonomi-nasional] Roy Suryo & Character Assassination.=> "Sebuah Moral Politik"

2010-03-11 Terurut Topik Irwan Lubis
"...Kejahatan terbesar adalah DPR telah dijadikan tameng melalui "power
building"
bagi sebagian anggotanya yang ternyata memiliki skandal2 kejahatan thd
negara.
Apa yg diungkap majalah Tempo tentang L/C fiktif Mashbikun ditambah tentang
Idrus Marham, Setya Novanto, Emir Muis dll. menyisakan pertanyaan..."

Ayo Bang Ganda, kejar terus anggota-anggota DPR bermasalah. Termasuk yg
kata koran-koran terima uang paling banyak untuk milih deputi senior
Gubernur BI.
-Irwan L-
2010/3/11 

>
>
> Tentu hati siapa yang tidak gundah gulana, sedih, kecewa dengan tingkah
> Suryo dan beberapa anggota DPR lainnya yg meninGgalkan sidang sesuka2
> hatinya. DPR bukanlah lembaga murahan yang dapat di degradasi seenak2 nya
> setelah susahnya lembaga tersebut diperjuangkan eksistensinya sebagai pilar
> demokrasi. Baik di timur maupun di barat ratusan ribu jiwa telah korban demi
> menolak monarki. Bahkan, di Indonesia DPR yg kita kenal di masa reformaSi
> ini masih menyisakan bau keringat dan darah yang belum terlupakan
> bayangannya dari ribuan mahasiswa, aktivis pro demokrasi dan para mujahid.
> Masih ingat dalam kenangan kita, kediktatoran rezim Soeharto telah membuat
> DPR hanya sebagi juru Stempel pemerintah saja.
>
> Suryo adalah representasi dari orang2 yang mungkin khilaf karena proses
> politik dalam kehidupannya terlalu pendek sebelum dia menyadari telah berada
> di puncak lembaga politik. Atau mungkin juga ia membandingkan secara salah
> dengan parlemen inggris yg teriakan h sering menggema. Suryo adalah
> sosok selebritis yg diperalat atau dijebak partai politik (dulu hanya vote
> getter) utk masuk kesebuah lembaga yg sesungguhny tanggung jawabnya terhadap
> nasib bangsa ini sangat vital. Sementara partai politikpun kehilangat
> ideologi, visi dan karakter sehingga tdk mampu memberikan pematangan politik
> atau kaderisasi kepada selebritis2 seperti Suryo, para artis, anak, ponakan
> dan mantu pejabat dll.
>
> Sesungguhnya secara moral, kelakuan Suryo bukanlah hal primer meskipun itu
> penting dipersoalkan. Lalu apakah yang primer? Kejahatan terbesar adalah DPR
> telah dijadikan tameng melalui "power building" bagi sebagian anggotanya
> yang ternyata memiliki skandal2 kejahatan thd negara. Apa yg diungkap
> majalah Tempo tentang L/C fiktif Mashbikun ditambah tentang Idrus Marham,
> Setya Novanto, Emir Muis dll. menyisakan pertanyaan apakah hak2 eksklusif yg
> diberikan rakyat pada para anggota DPR ini akan mampu menjadi kekuatannya
> rakyat???
>
> Kalau seandainya mayoritas anggota DPR baik langsung maupun tidak terkait
> dengan bisnis, mungkinkah dia akan mencurahkan waktunya setulus hati utk
> rakyat jelata? Kalau mayoritas anggota DPR menjadi tameng2 perusahaan2
> bermasalah, apakah mereka lebih mulia dari preman2 berwajah seram yg suka
> urusan tanah2 bermasalah?
>
> Lalu kita bertanya; DPR seperti apakah yang kita butuhkan???
>
> Wass,
> Syahganda
> Phd Student, social welfare, ui
> Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung
> Teruuusss...!
>
>


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: Bls: [ekonomi-nasional] Harga yang Stabil di Arab Saudi vs Paradigma Harga Harus Naik

2010-03-11 Terurut Topik Irwan Lubis
Justru itu, pak. Kalau bicara mata uang yg didukung oleh hal yg kongkrit
seperti emas - perak atau energi, ditambah dg mempraktekkan ajaran
Tuhan agar tidak memasukkan fungsi waktu terhadap uang (hilang lah
istilah "opportunity cost" dan "cost of capital") maka kata "inflasi" jadi
tidak relevan atau bahkan bisa dihilangkan dari kamus

Kalau masih bicara inflasi, suku bunga SBI, dsb, Pak Nizami jadi tampak
seperti "menari di gendang orang neolib"

-Irwan L-

2010/3/10 A Nizami 

>
>
> Kalau bicara soal mata uang emas atau kertas nanti kejauhan dan jadi
> perdebatan bertele-tele.
>
> Sebenarnya kan dengan mata uang yang ada inflasi atau pemiskinan massal
> bisa diminimalisir dengan cara:
> 1. Pemerintah tidak jadi pionir dalam menaikan harga BBM, Listrik, tol, dsb
> 2. Pemerintah tidak jadi pionir dalam menaikan gaji pejabat yang sudah
> tinggi. Contoh gaji presiden Rp 62 juta/bulan. Itu sudah 60 kali lipat lebih
> dari UMR. Jadi tak perlu naik lagi. Apalagi dengan gaji segitu saja para
> presiden Indonesia bisa menumpuk hartanya jadi milyaran rupiah. Kenaikan
> gaji akan memicu kenaikan harga barang.
> 3. Mandiri dalam mengelola kekayaan alam. Nasionalisasi perusahaan2 asing
> yang berkaitan dengan kekayaan alam kita.
> 4. Bunga SBI cukuplah 0-0,25% seperti bunga the Fed atau negara2 di Eropa.
> Jika terlalu tinggi seperti 6,5%/tahun, maka tiap tahun jumlah rupiah
> bertambah 6,5%. Jumlah bertambah sementara daya sokong berupa produk,
> kekayaan alam, dsb kurang karena dikuasai asing akhirnya makin menurunkan
> nilai rupiah.
>
> Satu hasil studi menyatakan bahwa kemiskinan di Amerika Latin berkaitan
> erat dengan Inflasi yang tinggi. Ternyata kenaikan gaji jauh di bawah
> kenaikan harga barang sehingga akhirnya mayoritas rakyat pada miskin. Yang
> kaya cuma orang2 kaya pemegang SBI, ORI saja.
>
> ===
> Belajar Islam sesuai Al Qur'an dan Hadits
> http://media-islam.or.id
> Milis Ekonomi Nasional: 
> ekonomi-nasional-subscr...@yahoogroups.com
>
> >
> >Dari: Irwan Lubis >
> >Kepada: ekonomi-nasional@yahoogroups.com
> >Terkirim: Rab, 10 Maret, 2010 09:41:37
> >Judul: Re: [ekonomi-nasional] Harga yang Stabil di Arab Saudi vs Paradigma
> Harga Harus Naik
> >
> > >
> >
> >
> >
> >
> > >
> >>
> >
> >Bukannya ini kembali lagi pada soal mata uang?
> >>Mata uang yg digunakan setara dg sesuatu yg kongkrit dan
> >>nyata seperti emas, energi, dsb? Atau setara dg "persepsi
> >>pasar thd negara yg mengeluarkan mata uang tsb"?
> >
> >>Ini juga kembali ke perbedaan ekonomi syariah dan ekonomi
> >>konvensional. Pada sistem syariah, tidak ada fungsi waktu
> >>atau biaya peluang (opportunity cost) terhadap uang. Beda
> >>dg ekonomi konvensional/ lib/neo lib yg memberlakukan
> >>fungsi waktu thd uang.
> >
> >>Dalam ekonomi syariah, bayar sekarang dan bayar nanti
> >>harusnya sama saja karena tidak memberlakukan fungsi
> >>waktu pada uang.
> >
> >>Dalam ekonomi konvensional/ lib/neolib, bayar sekarang
> >>lebih murah daripada bayar nanti (atau bayar nyicil) karena
> >>dalam sistem ini diberlakukan fungsi waktu thd uang yg
> >>diwujudkan dalam formulasi "sekian persen per bulan (atau
> >>minggu atau tahun atau hari)"
> >
> >>Dua hal tsb (kesetaraan uang dg apa, dan fungsi waktu thd
> >>uang), dampaknya pada apa yg disebut "inflasi". Dalam
> >>sistem syariah, mestinya kata "inflasi" menjadi tidak relevan,
> >>sehingga harga tahun 2003 sama saja dg harga tahun 2010.
> >
> >>-Irwan L-
> >
> >>2010/3/9 A Nizami 
> >
> >>>
> >>>
> >>> Ini sekedar sharing guna merubah paradigma atau pola pikir para pejabat
> /
> >>> masyarakat yang menganggap tiap tahun harga barang harus naik.
> >>>
> >>> Di Arab Saudi ketika saya pergi ke sana di tahun 1983, harga 1 kaleng
> >>> minuman entah itu Pepsi Cola atau Burtuqol (Jus Jeruk dengan bulirnya)
> hanya
> >>> 1 real. Kalau tidak salah saat itu kursnya 1 real = Rp 700.
> >>>
> >>> Ternyata sekarang pun menurut ipar saya yang baru2 ini pergi umrah
> tetap 1
> >>> real harganya (sekarang 1 real = Rp 2.446). Artinya lebih murah
> daripada
> >>> harga di Indonesia. Padahal penghasilan warga Arab rata2 sekitar 7x
> lipat di
> >>> atas kita.
> >>>
> >>> Hebatnya lagi, harga minuman itu entah di emperan jalan, di pasar, di
> mal,
> >>> atau di airport tetap sama harganya. 1 real!
> >>>
> >>> Dengan harga yang stabil, tidak ada alasan bagi para pengusaha untuk
> >>> menaikan harga barang dengan alasan harga bahan baku naik atau biaya
> >>> operasional naik. Tidak ada alasan pula untuk minta naik gaji dengan
> posisi
> >>> jabatan yang sama karena daya beli mereka tidak turun akibat tidak
> adanya
> >>> kenaikan harga barang/inflasi.
> >>>
> >>> Sebaliknya di Indonesia. Karena harga barang (misalnya listrik, BBM,
> tol,
> >>> dsb dinaikkan), maka para pengusaha menaikan harga2 barangnya karena
> biaya
> >>> operasional naik. Para buruh juga harus minta naik gaji sebab jika
> tidak
> >>> mereka jadi lebih miskin akibat daya beli gajinya menurun. Namun
> sayangnya,
> >>> besar kenaikan gaji biasanya ja

Re: [ekonomi-nasional] Pres RI menunggu

2010-03-11 Terurut Topik Firdaus Ibrahim
Wah malu2in banget ...
Expecting Red & Fresh StrawBerry®

-Original Message-
From: kebijakanpub...@yahoo.com
Date: Thu, 11 Mar 2010 13:57:12 
To: 
Subject: [ekonomi-nasional] Pres RI menunggu

Koran Australia, Sidney Morning Herald melansir berita Presiden Esbeye harus 
menunggu 10 menit utk ketemu Gubernur negara bagian New South Wales. Berikut 
caption foto yg saya ambil dari SMH. Gambarnya Esbeye sendirin di ruang 
pertemuan. "President in waiting ... Susilo Bambang Yudhoyono was kept waiting 
for 10 minutes by the NSW Governor, Marie Bashir, who he met after addressing 
Federal Parliament. Photo: Wolter Peeters"

Coba tengok lebih dalam bagaimana ybs saat di Copenhagen? Rasanya berulang deh 
... 

Sent from my BlackBerry®

powered by Sinyal Kuat INDOSAT



-Original Message-

From: igan...@yahoo.com

Date: Thu, 11 Mar 2010 13:05:41 

To: 

Subject: Re: [ekonomi-nasional] Roy Suryo & Character Assassination.=> "Sebuah 
Moral Politik"



Tentu peran DPR tidak bersifat personal karena DPR adalah lembaga publik yang 
tujuannya mendorong terwujudnya keadilan publik. Peranan DPR dalam fungsi 
pengawasan baru2 ini melalui hak investigasi atau hak angket telah menunjukkan 
bagian kerjanya sebagai pengawas pemerintah.Keputusan DPR tersebut merupakan 
keputusan kolektif yang dasar2 objektivitasnya cukup tinggi dibanding statemen2 
pemerintah. Kenapa? Karena ada substansi dan metodologi yang digunakan dalam 
pekerjaan investigasinya, serta adanya sorotan publik yang sangat nyata.


Persoalan kita adalah adanya pengharapan yang tinggi agar DPR mampu 
memperjuangkan nasib rakyat jelata, yang merujuk pada cita2 negara kita merdeka 
yakni untuk kesejahteraan rakyat yang berkeadilan sosial. Tingginya tingkat 
pengangguran dan kemiskinan, relatif rendahnya daya saing industri kita 
dikawasan Asia, globalisasi perdagangan yang tak terbendung, merosotnya 
kualitas pendidikan dll adalah ancaman nyata bagi kemajuan kita, baik jangka 
pendek maupun panjang, Kita tidak bisa menyerahkan solusi urusan ini kepada 
alam atau terjadi karena dengan sendirinya. Kita tidak pula bisa bandingkan 
dengan kasus Prita tsb. Sebuah masalah bangsa tentu harus kita selesaikan 
dengan Grand Scenario. Tentu para elit sangat bertanggung jawab untuk itu. Nah. 
Di sinilah pentingnya DPR sebagai elite sentral, yang membuat payung hukum, 
merencanakan anggaran dan mengawasinya.


Bedanya dengan DPR dulu yang cuma "paduan suara" (meminjam istilah Iwan Fals, 
DPR paska amandemen UUD45 sangat sakti. Seandainya kita katakan "ah DPR tidak 
jelas gunanya", tentu itu suatu kekecewaan yg dirasakan banyak pihak. Dan kita 
jangan jadi vatalis, kita harus keluar dAri kompleksitaS transisi politik masa 
kini. Kenapa? Karena kita sedang mempertaruhkan sebuah bangsa. Wass, syahganda


Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!





-Original Message-


From: canon...@yahoo.com


Date: Thu, 11 Mar 2010 09:31:40 


To: 


Subject: Re: [ekonomi-nasional] Roy Suryo & Character Assassination.=> "Sebuah 
Moral Politik"





Pak Syahganda,





Terima kasih atas tulisannya, tapi satu yang menggelitik saya adalah..apakah 
ada peran/sumbangsih DPR selama ini pada rakyat??


Saya tidak merasakannya.





Rakyat kebanyakan sekarang malah seperti tidak perlu lagi lembaga2 tersebut.. 
Contohnya saja.. Sumbangan untuk prita..protes facebook untuk penghentian kasus 
Bibit Chandra... Itu semua self regulated by the people Pak.. Mana lembaga yg 
disebut perwakilan rakyat itu?





Salam sedih


 


Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!





-Original Message-


From: igan...@yahoo.com


Date: Thu, 11 Mar 2010 08:39:03 


To: 


Subject: Re: [ekonomi-nasional] Roy Suryo & Character Assassination.=> "Sebuah 
Moral Politik"





Tentu hati siapa yang tidak gundah gulana, sedih, kecewa dengan tingkah Suryo 
dan beberapa anggota DPR lainnya yg meninGgalkan sidang sesuka2 hatinya. DPR 
bukanlah lembaga murahan yang dapat di degradasi seenak2 nya setelah susahnya 
lembaga tersebut diperjuangkan eksistensinya sebagai pilar demokrasi. Baik di 
timur maupun di barat ratusan ribu jiwa telah korban demi menolak monarki. 
Bahkan, di Indonesia DPR yg kita kenal di masa reformaSi ini masih menyisakan 
bau keringat dan darah yang belum terlupakan bayangannya dari ribuan mahasiswa, 
 aktivis pro demokrasi dan para mujahid. Masih ingat dalam kenangan kita, 
kediktatoran rezim Soeharto telah membuat DPR hanya sebagi juru Stempel 
pemerintah saja.





Suryo adalah representasi dari orang2 yang mungkin khilaf karena proses politik 
dalam kehidupannya terlalu pendek sebelum dia menyadari telah berada di puncak 
lembaga politik. Atau mungkin juga ia membandingkan secara salah  dengan 
parlemen inggris yg teriakan h sering menggema. Suryo adalah sosok 
selebritis yg diperalat atau dijebak partai politik (dulu hanya vote getter) 
utk masuk kesebuah lembaga yg sesungguhny tanggung jawabny

[ekonomi-nasional] Pres RI menunggu

2010-03-11 Terurut Topik kebijakanpublik
Koran Australia, Sidney Morning Herald melansir berita Presiden Esbeye harus 
menunggu 10 menit utk ketemu Gubernur negara bagian New South Wales. Berikut 
caption foto yg saya ambil dari SMH. Gambarnya Esbeye sendirin di ruang 
pertemuan. "President in waiting ... Susilo Bambang Yudhoyono was kept waiting 
for 10 minutes by the NSW Governor, Marie Bashir, who he met after addressing 
Federal Parliament. Photo: Wolter Peeters"
Coba tengok lebih dalam bagaimana ybs saat di Copenhagen? Rasanya berulang deh 
... 
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: igan...@yahoo.com
Date: Thu, 11 Mar 2010 13:05:41 
To: 
Subject: Re: [ekonomi-nasional] Roy Suryo & Character Assassination.=> "Sebuah 
Moral Politik"

Tentu peran DPR tidak bersifat personal karena DPR adalah lembaga publik yang 
tujuannya mendorong terwujudnya keadilan publik. Peranan DPR dalam fungsi 
pengawasan baru2 ini melalui hak investigasi atau hak angket telah menunjukkan 
bagian kerjanya sebagai pengawas pemerintah.Keputusan DPR tersebut merupakan 
keputusan kolektif yang dasar2 objektivitasnya cukup tinggi dibanding statemen2 
pemerintah. Kenapa? Karena ada substansi dan metodologi yang digunakan dalam 
pekerjaan investigasinya, serta adanya sorotan publik yang sangat nyata.

Persoalan kita adalah adanya pengharapan yang tinggi agar DPR mampu 
memperjuangkan nasib rakyat jelata, yang merujuk pada cita2 negara kita merdeka 
yakni untuk kesejahteraan rakyat yang berkeadilan sosial. Tingginya tingkat 
pengangguran dan kemiskinan, relatif rendahnya daya saing industri kita 
dikawasan Asia, globalisasi perdagangan yang tak terbendung, merosotnya 
kualitas pendidikan dll adalah ancaman nyata bagi kemajuan kita, baik jangka 
pendek maupun panjang, Kita tidak bisa menyerahkan solusi urusan ini kepada 
alam atau terjadi karena dengan sendirinya. Kita tidak pula bisa bandingkan 
dengan kasus Prita tsb. Sebuah masalah bangsa tentu harus kita selesaikan 
dengan Grand Scenario. Tentu para elit sangat bertanggung jawab untuk itu. Nah. 
Di sinilah pentingnya DPR sebagai elite sentral, yang membuat payung hukum, 
merencanakan anggaran dan mengawasinya.

Bedanya dengan DPR dulu yang cuma "paduan suara" (meminjam istilah Iwan Fals, 
DPR paska amandemen UUD45 sangat sakti. Seandainya kita katakan "ah DPR tidak 
jelas gunanya", tentu itu suatu kekecewaan yg dirasakan banyak pihak. Dan kita 
jangan jadi vatalis, kita harus keluar dAri kompleksitaS transisi politik masa 
kini. Kenapa? Karena kita sedang mempertaruhkan sebuah bangsa. Wass, syahganda

Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!



-Original Message-

From: canon...@yahoo.com

Date: Thu, 11 Mar 2010 09:31:40 

To: 

Subject: Re: [ekonomi-nasional] Roy Suryo & Character Assassination.=> "Sebuah 
Moral Politik"



Pak Syahganda,



Terima kasih atas tulisannya, tapi satu yang menggelitik saya adalah..apakah 
ada peran/sumbangsih DPR selama ini pada rakyat??

Saya tidak merasakannya.



Rakyat kebanyakan sekarang malah seperti tidak perlu lagi lembaga2 tersebut.. 
Contohnya saja.. Sumbangan untuk prita..protes facebook untuk penghentian kasus 
Bibit Chandra... Itu semua self regulated by the people Pak.. Mana lembaga yg 
disebut perwakilan rakyat itu?



Salam sedih

 

Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!



-Original Message-

From: igan...@yahoo.com

Date: Thu, 11 Mar 2010 08:39:03 

To: 

Subject: Re: [ekonomi-nasional] Roy Suryo & Character Assassination.=> "Sebuah 
Moral Politik"



Tentu hati siapa yang tidak gundah gulana, sedih, kecewa dengan tingkah Suryo 
dan beberapa anggota DPR lainnya yg meninGgalkan sidang sesuka2 hatinya. DPR 
bukanlah lembaga murahan yang dapat di degradasi seenak2 nya setelah susahnya 
lembaga tersebut diperjuangkan eksistensinya sebagai pilar demokrasi. Baik di 
timur maupun di barat ratusan ribu jiwa telah korban demi menolak monarki. 
Bahkan, di Indonesia DPR yg kita kenal di masa reformaSi ini masih menyisakan 
bau keringat dan darah yang belum terlupakan bayangannya dari ribuan mahasiswa, 
 aktivis pro demokrasi dan para mujahid. Masih ingat dalam kenangan kita, 
kediktatoran rezim Soeharto telah membuat DPR hanya sebagi juru Stempel 
pemerintah saja.



Suryo adalah representasi dari orang2 yang mungkin khilaf karena proses politik 
dalam kehidupannya terlalu pendek sebelum dia menyadari telah berada di puncak 
lembaga politik. Atau mungkin juga ia membandingkan secara salah  dengan 
parlemen inggris yg teriakan h sering menggema. Suryo adalah sosok 
selebritis yg diperalat atau dijebak partai politik (dulu hanya vote getter) 
utk masuk kesebuah lembaga yg sesungguhny tanggung jawabnya terhadap nasib 
bangsa ini sangat vital. Sementara partai politikpun kehilangat ideologi, visi 
dan karakter sehingga tdk mampu memberikan pematangan politik atau kaderisasi  
kepada selebritis2 seperti Suryo, para artis, anak, ponakan  dan

Re: [ekonomi-nasional] Roy Suryo & Character Assassination.=> "Sebuah Moral Politik"

2010-03-11 Terurut Topik igandul
Tentu peran DPR tidak bersifat personal karena DPR adalah lembaga publik yang 
tujuannya mendorong terwujudnya keadilan publik. Peranan DPR dalam fungsi 
pengawasan baru2 ini melalui hak investigasi atau hak angket telah menunjukkan 
bagian kerjanya sebagai pengawas pemerintah.Keputusan DPR tersebut merupakan 
keputusan kolektif yang dasar2 objektivitasnya cukup tinggi dibanding statemen2 
pemerintah. Kenapa? Karena ada substansi dan metodologi yang digunakan dalam 
pekerjaan investigasinya, serta adanya sorotan publik yang sangat nyata.
Persoalan kita adalah adanya pengharapan yang tinggi agar DPR mampu 
memperjuangkan nasib rakyat jelata, yang merujuk pada cita2 negara kita merdeka 
yakni untuk kesejahteraan rakyat yang berkeadilan sosial. Tingginya tingkat 
pengangguran dan kemiskinan, relatif rendahnya daya saing industri kita 
dikawasan Asia, globalisasi perdagangan yang tak terbendung, merosotnya 
kualitas pendidikan dll adalah ancaman nyata bagi kemajuan kita, baik jangka 
pendek maupun panjang, Kita tidak bisa menyerahkan solusi urusan ini kepada 
alam atau terjadi karena dengan sendirinya. Kita tidak pula bisa bandingkan 
dengan kasus Prita tsb. Sebuah masalah bangsa tentu harus kita selesaikan 
dengan Grand Scenario. Tentu para elit sangat bertanggung jawab untuk itu. Nah. 
Di sinilah pentingnya DPR sebagai elite sentral, yang membuat payung hukum, 
merencanakan anggaran dan mengawasinya.
Bedanya dengan DPR dulu yang cuma "paduan suara" (meminjam istilah Iwan Fals, 
DPR paska amandemen UUD45 sangat sakti. Seandainya kita katakan "ah DPR tidak 
jelas gunanya", tentu itu suatu kekecewaan yg dirasakan banyak pihak. Dan kita 
jangan jadi vatalis, kita harus keluar dAri kompleksitaS transisi politik masa 
kini. Kenapa? Karena kita sedang mempertaruhkan sebuah bangsa. Wass, syahganda
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

-Original Message-
From: canon...@yahoo.com
Date: Thu, 11 Mar 2010 09:31:40 
To: 
Subject: Re: [ekonomi-nasional] Roy Suryo & Character Assassination.=> "Sebuah 
Moral Politik"

Pak Syahganda,

Terima kasih atas tulisannya, tapi satu yang menggelitik saya adalah..apakah 
ada peran/sumbangsih DPR selama ini pada rakyat??
Saya tidak merasakannya.

Rakyat kebanyakan sekarang malah seperti tidak perlu lagi lembaga2 tersebut.. 
Contohnya saja.. Sumbangan untuk prita..protes facebook untuk penghentian kasus 
Bibit Chandra... Itu semua self regulated by the people Pak.. Mana lembaga yg 
disebut perwakilan rakyat itu?

Salam sedih
 
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

-Original Message-
From: igan...@yahoo.com
Date: Thu, 11 Mar 2010 08:39:03 
To: 
Subject: Re: [ekonomi-nasional] Roy Suryo & Character Assassination.=> "Sebuah 
Moral Politik"

Tentu hati siapa yang tidak gundah gulana, sedih, kecewa dengan tingkah Suryo 
dan beberapa anggota DPR lainnya yg meninGgalkan sidang sesuka2 hatinya. DPR 
bukanlah lembaga murahan yang dapat di degradasi seenak2 nya setelah susahnya 
lembaga tersebut diperjuangkan eksistensinya sebagai pilar demokrasi. Baik di 
timur maupun di barat ratusan ribu jiwa telah korban demi menolak monarki. 
Bahkan, di Indonesia DPR yg kita kenal di masa reformaSi ini masih menyisakan 
bau keringat dan darah yang belum terlupakan bayangannya dari ribuan mahasiswa, 
 aktivis pro demokrasi dan para mujahid. Masih ingat dalam kenangan kita, 
kediktatoran rezim Soeharto telah membuat DPR hanya sebagi juru Stempel 
pemerintah saja.

Suryo adalah representasi dari orang2 yang mungkin khilaf karena proses politik 
dalam kehidupannya terlalu pendek sebelum dia menyadari telah berada di puncak 
lembaga politik. Atau mungkin juga ia membandingkan secara salah  dengan 
parlemen inggris yg teriakan h sering menggema. Suryo adalah sosok 
selebritis yg diperalat atau dijebak partai politik (dulu hanya vote getter) 
utk masuk kesebuah lembaga yg sesungguhny tanggung jawabnya terhadap nasib 
bangsa ini sangat vital. Sementara partai politikpun kehilangat ideologi, visi 
dan karakter sehingga tdk mampu memberikan pematangan politik atau kaderisasi  
kepada selebritis2 seperti Suryo, para artis, anak, ponakan  dan mantu pejabat 
dll. 

Sesungguhnya secara moral, kelakuan Suryo bukanlah hal primer meskipun itu 
penting dipersoalkan. Lalu apakah yang primer? Kejahatan terbesar adalah DPR 
telah dijadikan tameng melalui "power building" bagi sebagian anggotanya yang 
ternyata memiliki skandal2 kejahatan thd negara. Apa yg diungkap majalah Tempo 
tentang L/C fiktif Mashbikun ditambah tentang Idrus Marham, Setya Novanto, Emir 
Muis dll. menyisakan  pertanyaan apakah hak2 eksklusif yg diberikan rakyat pada 
para anggota DPR ini akan mampu menjadi kekuatannya rakyat???

Kalau seandainya mayoritas anggota DPR baik langsung maupun tidak terkait 
dengan bisnis, mungkinkah dia akan mencurahkan waktunya setulus hati utk rakyat 
jelata? Kalau mayoritas anggota DPR menjadi tameng2 perusahaan2 bermasa

Re: [ekonomi-nasional] Roy Suryo & Character Assassination.=> "Sebuah Moral Politik"

2010-03-11 Terurut Topik canontua
Pak Syahganda,

Terima kasih atas tulisannya, tapi satu yang menggelitik saya adalah..apakah 
ada peran/sumbangsih DPR selama ini pada rakyat??
Saya tidak merasakannya.

Rakyat kebanyakan sekarang malah seperti tidak perlu lagi lembaga2 tersebut.. 
Contohnya saja.. Sumbangan untuk prita..protes facebook untuk penghentian kasus 
Bibit Chandra... Itu semua self regulated by the people Pak.. Mana lembaga yg 
disebut perwakilan rakyat itu?

Salam sedih
 
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

-Original Message-
From: igan...@yahoo.com
Date: Thu, 11 Mar 2010 08:39:03 
To: 
Subject: Re: [ekonomi-nasional] Roy Suryo & Character Assassination.=> "Sebuah 
Moral Politik"

Tentu hati siapa yang tidak gundah gulana, sedih, kecewa dengan tingkah Suryo 
dan beberapa anggota DPR lainnya yg meninGgalkan sidang sesuka2 hatinya. DPR 
bukanlah lembaga murahan yang dapat di degradasi seenak2 nya setelah susahnya 
lembaga tersebut diperjuangkan eksistensinya sebagai pilar demokrasi. Baik di 
timur maupun di barat ratusan ribu jiwa telah korban demi menolak monarki. 
Bahkan, di Indonesia DPR yg kita kenal di masa reformaSi ini masih menyisakan 
bau keringat dan darah yang belum terlupakan bayangannya dari ribuan mahasiswa, 
 aktivis pro demokrasi dan para mujahid. Masih ingat dalam kenangan kita, 
kediktatoran rezim Soeharto telah membuat DPR hanya sebagi juru Stempel 
pemerintah saja.

Suryo adalah representasi dari orang2 yang mungkin khilaf karena proses politik 
dalam kehidupannya terlalu pendek sebelum dia menyadari telah berada di puncak 
lembaga politik. Atau mungkin juga ia membandingkan secara salah  dengan 
parlemen inggris yg teriakan h sering menggema. Suryo adalah sosok 
selebritis yg diperalat atau dijebak partai politik (dulu hanya vote getter) 
utk masuk kesebuah lembaga yg sesungguhny tanggung jawabnya terhadap nasib 
bangsa ini sangat vital. Sementara partai politikpun kehilangat ideologi, visi 
dan karakter sehingga tdk mampu memberikan pematangan politik atau kaderisasi  
kepada selebritis2 seperti Suryo, para artis, anak, ponakan  dan mantu pejabat 
dll. 

Sesungguhnya secara moral, kelakuan Suryo bukanlah hal primer meskipun itu 
penting dipersoalkan. Lalu apakah yang primer? Kejahatan terbesar adalah DPR 
telah dijadikan tameng melalui "power building" bagi sebagian anggotanya yang 
ternyata memiliki skandal2 kejahatan thd negara. Apa yg diungkap majalah Tempo 
tentang L/C fiktif Mashbikun ditambah tentang Idrus Marham, Setya Novanto, Emir 
Muis dll. menyisakan  pertanyaan apakah hak2 eksklusif yg diberikan rakyat pada 
para anggota DPR ini akan mampu menjadi kekuatannya rakyat???

Kalau seandainya mayoritas anggota DPR baik langsung maupun tidak terkait 
dengan bisnis, mungkinkah dia akan mencurahkan waktunya setulus hati utk rakyat 
jelata? Kalau mayoritas anggota DPR menjadi tameng2 perusahaan2 bermasalah, 
apakah mereka lebih mulia dari preman2 berwajah seram yg suka urusan tanah2 
bermasalah?

Lalu kita bertanya; DPR seperti apakah yang kita butuhkan???

Wass,
Syahganda
Phd Student, social welfare, ui

Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!



-Original Message-

From: rifky pradana 

Date: Wed, 10 Mar 2010 21:16:45 

To: ; ; 
; ; 
; ; 
; ; 


Subject: [ekonomi-nasional] Roy Suryo & Character Assassination.



...Roy Suryo merasa telah dirusak

reputasi dirinya?...lalu bagaimana

dengan Gus Dur?...

 

*

 

Character assassination dalam bahasa Indonesia sering dipadankan dengan

sebutan Pembunuhan Karakter.

 

Pembunuhan karakter dalam dunia politik sering dikaitkan dengan

peristiwa yang mempunyai konteks dengan upaya sistematis yang bertujuan untuk

menghancurkan reputasi seorang tokoh politik agar reputasi tokoh tersebut

menjadi rusak di mata publik.

 

Praktik pembunuhan karakter ini dalam ranah politik praktis di Indonesiasudah 
berulangkali terjadi menimpa segala tingkatan kepemimpinan mulai dari

tokoh daerah sampai tokoh nasional.

 

 

Salah satu contoh tokoh pemimpin nasional yang pernah ditimpa oleh

praktik pembunuhan karakter ini adalah almarhum Gus Dur.

 

 

Gus Dur atau KH Abdurrahman Wahid sewaktu menjabat sebagai Presiden

Republik Indonesiapernah

diberitakan mempunyai kekasih yang di masyarakat Indonesiasering disebut sebagai

WIL (Wanita Idaman Lain).

 

Foto Gus Dur bersama dengan WIL itu dijadikan obyek pemberitaan secara

meluas di berbagai media massa,

mulai dari media cetak sampai media elektronika.

 

Tak tanggung-tanggung, foto dari tokoh yang merupakan cucu pendiri NU

(Nahdatul Ulama) itu bahkan dijadikan bahan bahasan dengan melibatkan Pakar

Telematika lengkap dengan analisa keotentikan yang berdasarkan ilmu pengetahuan

dan teknologi telematika.

 

Hasilnya, cucu dari Hadratus Syaikh Hasyim Ashari ini menjadi rusak dan

hancur reputasinya.

 

 

Sebagaimana diketahui, kehancuran reputasinya itu kemudian kait berkait

dengan peristiwa-peristiwa lainnya se

Re: [ekonomi-nasional] Roy Suryo & Character Assassination.=> "Sebuah Moral Politik"

2010-03-11 Terurut Topik igandul
Tentu hati siapa yang tidak gundah gulana, sedih, kecewa dengan tingkah Suryo 
dan beberapa anggota DPR lainnya yg meninGgalkan sidang sesuka2 hatinya. DPR 
bukanlah lembaga murahan yang dapat di degradasi seenak2 nya setelah susahnya 
lembaga tersebut diperjuangkan eksistensinya sebagai pilar demokrasi. Baik di 
timur maupun di barat ratusan ribu jiwa telah korban demi menolak monarki. 
Bahkan, di Indonesia DPR yg kita kenal di masa reformaSi ini masih menyisakan 
bau keringat dan darah yang belum terlupakan bayangannya dari ribuan mahasiswa, 
 aktivis pro demokrasi dan para mujahid. Masih ingat dalam kenangan kita, 
kediktatoran rezim Soeharto telah membuat DPR hanya sebagi juru Stempel 
pemerintah saja.

Suryo adalah representasi dari orang2 yang mungkin khilaf karena proses politik 
dalam kehidupannya terlalu pendek sebelum dia menyadari telah berada di puncak 
lembaga politik. Atau mungkin juga ia membandingkan secara salah  dengan 
parlemen inggris yg teriakan h sering menggema. Suryo adalah sosok 
selebritis yg diperalat atau dijebak partai politik (dulu hanya vote getter) 
utk masuk kesebuah lembaga yg sesungguhny tanggung jawabnya terhadap nasib 
bangsa ini sangat vital. Sementara partai politikpun kehilangat ideologi, visi 
dan karakter sehingga tdk mampu memberikan pematangan politik atau kaderisasi  
kepada selebritis2 seperti Suryo, para artis, anak, ponakan  dan mantu pejabat 
dll. 

Sesungguhnya secara moral, kelakuan Suryo bukanlah hal primer meskipun itu 
penting dipersoalkan. Lalu apakah yang primer? Kejahatan terbesar adalah DPR 
telah dijadikan tameng melalui "power building" bagi sebagian anggotanya yang 
ternyata memiliki skandal2 kejahatan thd negara. Apa yg diungkap majalah Tempo 
tentang L/C fiktif Mashbikun ditambah tentang Idrus Marham, Setya Novanto, Emir 
Muis dll. menyisakan  pertanyaan apakah hak2 eksklusif yg diberikan rakyat pada 
para anggota DPR ini akan mampu menjadi kekuatannya rakyat???

Kalau seandainya mayoritas anggota DPR baik langsung maupun tidak terkait 
dengan bisnis, mungkinkah dia akan mencurahkan waktunya setulus hati utk rakyat 
jelata? Kalau mayoritas anggota DPR menjadi tameng2 perusahaan2 bermasalah, 
apakah mereka lebih mulia dari preman2 berwajah seram yg suka urusan tanah2 
bermasalah?

Lalu kita bertanya; DPR seperti apakah yang kita butuhkan???

Wass,
Syahganda
Phd Student, social welfare, ui
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

-Original Message-
From: rifky pradana 
Date: Wed, 10 Mar 2010 21:16:45 
To: ; ; 
; ; 
; ; 
; ; 

Subject: [ekonomi-nasional] Roy Suryo & Character Assassination.

...Roy Suryo merasa telah dirusak
reputasi dirinya?...lalu bagaimana
dengan Gus Dur?...
 
*
 
Character assassination dalam bahasa Indonesia sering dipadankan dengan
sebutan Pembunuhan Karakter.
 
Pembunuhan karakter dalam dunia politik sering dikaitkan dengan
peristiwa yang mempunyai konteks dengan upaya sistematis yang bertujuan untuk
menghancurkan reputasi seorang tokoh politik agar reputasi tokoh tersebut
menjadi rusak di mata publik.
 
Praktik pembunuhan karakter ini dalam ranah politik praktis di Indonesiasudah 
berulangkali terjadi menimpa segala tingkatan kepemimpinan mulai dari
tokoh daerah sampai tokoh nasional.
 
 
Salah satu contoh tokoh pemimpin nasional yang pernah ditimpa oleh
praktik pembunuhan karakter ini adalah almarhum Gus Dur.
 
 
Gus Dur atau KH Abdurrahman Wahid sewaktu menjabat sebagai Presiden
Republik Indonesiapernah
diberitakan mempunyai kekasih yang di masyarakat Indonesiasering disebut sebagai
WIL (Wanita Idaman Lain).
 
Foto Gus Dur bersama dengan WIL itu dijadikan obyek pemberitaan secara
meluas di berbagai media massa,
mulai dari media cetak sampai media elektronika.
 
Tak tanggung-tanggung, foto dari tokoh yang merupakan cucu pendiri NU
(Nahdatul Ulama) itu bahkan dijadikan bahan bahasan dengan melibatkan Pakar
Telematika lengkap dengan analisa keotentikan yang berdasarkan ilmu pengetahuan
dan teknologi telematika.
 
Hasilnya, cucu dari Hadratus Syaikh Hasyim Ashari ini menjadi rusak dan
hancur reputasinya.
 
 
Sebagaimana diketahui, kehancuran reputasinya itu kemudian kait berkait
dengan peristiwa-peristiwa lainnya selanjutnya membesar bak bola salju yang
berdampak sistemik.
 
Rangkaian peristiwa yang susul menyusul menerpa tokoh pendiri PKB
(Partai Kebangkitan Bangsa) ini akhirnya berujung kepada impeachment terhadap
kedudukannya sebagai Presiden Republik Indonesia.
 
 
Contoh lainnya pada peristiwa termutakhir yang peristiwanya terjadi
baru-baru ini adalah peristiwa yang menimpa KRMT Roy Suryo Notodiprojo.
 
 
Tokoh politisi bergelar Kanjeng Raden Mas Tumenggung yang berkedudukan
sebagai anggota komisi I DPRRI dari partai Demokrat ini merasa telah dijadikan
target sasaran dari upaya sistematis yang bertujuan untuk merusak reputasinya.
 
Tokoh yang oleh beberapa kalangan dinisbatkan sebagai Pakar Telematika
ini menengarai bahwa ada salah seorang kru dari sebuah stasiun tele

[ekonomi-nasional] OOT: ISLAMIC ACCOUNTING EXECUTIVE TRAINING

2010-03-11 Terurut Topik Farizal Alboncelli











DESKRIPSI

ISLAMIC
ACCOUNTING EXECUTIVE TRAINING

 

 

A.   DESKRIPSI



Pelatihan
ini berisi pendalaman tentang prinsip-prinsip akuntansi syariah, laporan
keuangan lembaga keuangan syariah, serta proses akuntansi transaksi-transaksi
syariah berdasarkan prinsip Mudharabah, Musyarakah, Murabahah, Salam,
Istishna’, Ijarah, dan Ijarah Muntahiyah bi Tamlik di lembaga keuangan
syariah.  Proses akuntansi tersebut
didasarkan pada PSAK terbaru disertai analisisnya.

 

B.   MATERI



1)   
Islamic Accounting
Principles

2)   
Overview Of Islamic
Accounting System

3)   
Balance Sheet

4)   
Income Statement

5)   
Accounting For
Islamic Funding Product 

6)   
Murabahah Financing
Accounting

7)   
Ijarah Financing
Accounting

8)   
Mudharabah
Financing Accounting

9)   
Musyarakah
Financing Accounting

 

C.   
SASARAN
PESERTA :

Mahasiswa
S2 dan S3 Akuntansi, Dosen, Accounting, Auditor, dan Masyarakat umum yang
berminat terhadap akuntansi syariah

 

D.  
TEMPAT DAN WAKTU 

Waktu   : 09.00-17.00 WIB



Tempat :
Hotel Sofyan Cikini


Tanggal : Selasa – Kamis / 23 – 25 Maret 2010



  


E.    INVESTASI



Biaya Pendaftaran : Rp. 2.000.000,00/Peserta    


 

F.
GUEST LECTURER DAN TRAINER

Guest Lecturer: 



Prof. Dr. Sofyan Syafri Harahap (Akademisi dan Praktisi
Akuntansi Syariah)

 

Trainer:



Pelatihan ini akan dipandu oleh trainer yang berkompeten
di bidangnya (Praktisi Bank Syariah dan Microfinance Syariah dan Trainer di
berbagai lembaga yang menguasai metode active
learning ):

1.  
Zulkarnaen Riva’I (praktisi bank syariah dan microfinance)



2.   Wahyu
Aris Darmono (praktisi bank syariah
dan microfinance)

 

G.   FASILITAS: 



Modul Training,Makan Siang. Snack & Coffe Break,
HotSpot, Ruang Kelas ber-AC, Sertifikat 

 

CP dan Pendaftaran : 

sdr. Irawati
di 021-94887741 atau 

Kantor : Jl. Ir H. Juanda No. 50 Ciputat Tangerang 15419


Telp : 021- 7418929
di ( Kantor CIRTIE ).

Fax  : 021 –
7418930

Email
: cir...@gmail.com

Atau


Sdr. Muis Hidayat
di 021 92472453 (MES) 

 

Note: 

# Bukti sah menjadi peserta jika sudah mengirimkan Formulir pendaftaran dan
bukti transfer.

# Penutupan
Pendaftaran: 3 Hari sebelum hari H (Jika tempat masih tersedia)

 

• Biaya Pelatihan ditransfer ke:


no. rekening: 1017023038

  an. Euis qq
Yayasan Cendikia Internasional Jakarta

Bank Syariah Mandiri 




atau




no.Rekening: 91530087

an. Euis Amalia

Bank BNI Syariah capem UIN Jakarta



•Bukti transfer dan formulir pendaftaran harap di-fax ke No. 021 – 7418930 

Up. Koordinator CIRTIE Trainings





  

[Non-text portions of this message have been removed]