Kalau mau jujur, beberapa prinsip yang diajukan Prabowo sudah diangkat MAR..

Sayangnya entah mengapa, media massa maupun publik seperti kurang
mengapresiasi apa yang sudah disampaikan MAR..

CMIIW..

-- 
Wassalam,

Irwan.K
"Better team works could lead us to better results"
http://irwank.blogspot.com

---------

http://syeilendrapramuditya.wordpress.com/2008/08/11/indonesia-land-of-the-idiots/

Indonesia : Land of the IDIOTS!! August 11, 2008 — Syeilendra Pramuditya

<http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/2/20/Richard_Nixon.jpg><http://www.indonesia-ok.com/images/peta%20indonesia_rel_2002.jpg>

Richard Nixon, US former president<http://en.wikipedia.org/wiki/Richard_Nixon>:
“*(Indonesia is) the richest hoard of natural resources, the greatest prize
in south-east 
Asia..*<http://www.google.com/search?hl=en&safe=off&q=nixon+indonesia+the+richest+hoard+of+natural+resources%2C+the+greatest+prize+in+South+East+Asia&btnG=Search>
“

Fakta-fakta menyedihkan tentang negeri kita berikut ini sebagian besar saya
dapatkan dari buku karya salah seorang yang saya kagumi, salah satu
negarawan terbaik negeri ini, Prof. Dr. M. Amien Rais, buku beliau berjudul
“Agenda Mendesak Bangsa - SELAMATKAN INDONESIA!” , semoga bisa menggugah
kita semua untuk memikirkan dan yang paling penting melakukan sesuatu, apa
saja yang bisa kita lakukan, sesuai kapasitas dan kemampuan kita
masing-masing.

   - Produksi minyak nasional sebesar sekitar satu juta barel per hari saat
   ini sudah didominasi bahkan dikuasai asing.
   - Sekitar 46.8% kekayaan laut dikuasai kapal-kapal berbendera asing
   - Sekitar 62.5% industri perbankan dikuasai asing.
   - Indosat dimiliki singtel/temasek singapura, 35% saham Telkom dan 98%
   saham XL adalah milik pihak asing.
   - Berdasarkan perjanjian pertahanan RI-Singapura, maka Singapura berhak
   mengadakan latihan tempur dengan peluru tajam (!) di wilayah Indonesia
   sekitar laut cina selatan (Alfa I, Alfa II, Bravo, Baturaja) selama 25
   tahun! dan bahkan bebas mengundang pihak ketiga manapun (baca : amerika,
   israel, belanda, australia, timor leste, dll), alamak!
   - Batas kepemilikan saham oleh pihak asing di industri perbankan China
   adalah 25%, malaysia 30%, Amerika 30%, India 49%, lalu Indonesia? check this
   out >> 99%!
   - Kontrak karya pengelolaan tambang emas dan tembaga terbesar di dunia
   (!) di papua oleh Freeport (yang setiap hari membuang 300 ribu ton limbah
   tailings!) dimulai pada 1967, dan akan baru berakhir pada 2041! bayangkan,
   74 tahun emas kita (akan) dirampok dan kita tenang2 saja, kita pasti sudah
   GILA!!
   - Blok cepu, minimal menyimpan 600 juta barel minyak dan 2 triliun kaki
   kubik (TCF) gas. Dengan harga minyak saat ini USD 120/barel, ladang minyak
   tersebut setidaknya bernilai 72 milyar dolar alias 662.4 trilyun rupiah
   (kurs Rp 9200), sekitar 2/3 APBN kita! belum lagi natuna (yang kabarnya
   adalah ladang gas terbesar di dunia!), arun, dan banyak lagi! Secara de
   facto ladang minyak cepu telah diserahkan pada Exxon Mobil, sampai 2036!! G
   - I - L - A . . .
   - Porsi bagi hasil ladang gas natuna adalah 100% buat exxon dan 0% buat
   Indonesia, exxon memasang sistem pipa gas bawah laut dari natuna ke
   singapura, dengan demikian eksplorasi gas natuna langsung dikirim ke
   singapura, dimana di sana kapal2 tanker exxon sudah menunggu untuk
   mengangkut gas tersebut, dan kita dengan bodohnya hanya menjadi penonton dan
   diam saja melihat semua ketololan itu terjadi!
   - Berdasarkan UU migas, penjualan gas ke dalam negeri dibatasi sampai
   maksimal hanya 25%, dengan kata lain 75% gas alam kita WAJIB di-ekspor ke
   luar negeri. Apa implikasinya? industri pupuk kita kekurangan bahan baku,
   dan banyak yang akhirnya gulung tikar, dengan demikian petani2 kita
   kesulitan mendapatkan pupuk dengan harga terjangkau… buat makan sendiri saja
   bangsa kita masih keteteran…

*External links:*

   - http://www.workers.org/indonesia/chap4.html



http://www.strategikita.com/agenda-2008-05-20.html


*AGENDA MENDESAK BANGSA
SELAMATKAN INDONESIA
*

Begitu parahkah keadaan bangsa Indonesia ? Mungkin ya, mungkin tidak
tergantung dari sisi mana orang melihat. Untuk melihat diperlukan hati,
kemudian memandang keseluruh penjuru sekaligus mematut diri dan rasa-rasanya
benarkah seruan : *"SELAMATKAN INDONESIA". *

Pak Mohammad Amien Rais menulis "*AGENDA -MENDESAK BANGSA SELAMATKAN
INDONESIA*" yang ditujukan kepada kepada semua tingkatan, mulai dari
Angkatan Muda Inonesia sampai dengan semua Anak bangsa yang masih peduli
dengan martabat dan harga diri bangsa.

Pak Amien mendahului dalam kata pengantarnya, bahwa : Masalah besar
Indonesia yang senantiasa bergejolak dalam pikiran saya adalah mengapa kita
terus saja miskin, terbelakang dan tercecer dalam kemajuan bangsa-bangsa
lain. Setiap pengamat atau tokoh barangkali akan menemui jawaban yang
berlainan sesuai latar belakang pengetahuan dan pengalaman masing-masing .

Setiap jawaban yang ditemukan pasti mengandung unsur-unsur kebenaran dan
semuanya harus diapresiasi, agar kita dapat melihat permasalahan besar
bangsa kita secara lebih utuh dan menyeluruh. Risalah atau monorafi atau
buku tipis ini mencoba mencari jawaban atas masalah besar diatas. Sebagian
pembaca mungkin setuju dengan risalah ini, sebagian lainnya mungkin tidak,
bahkan mungkin ada yang cendrung marah.

Buku ini menarik untuk dibaca oleh anak bangsa, apalagi dalam suasana
perayaan kebangkitan nasional untuk memperjelas posisi dirinya sebagai anak
bangsa didalam arus globalisasi. Sehingga setiap orang dapat mengambil
bagian dalam menyelamatkan Indonesia sesuai dengan kemampuan dan wewenang
yang dimilikinya. Makin tinggi kemampuan dan kewenangan yang dimilikinya
tentu makin besar peranannya dalam penyelamatan Indonesia. Tetapi sebaliknya
makin tinggi kemampuan dan kewenangannya, daya hancurnya untuk bangsa ini
makin tinggi jika memang itu diniatkannya.

*Ditengah-tengah buku ini sarat dengan fakta dan muncul pertanyaan dan
jawaban yang sangat menyentuh:*

   - Mengapa pemerintah sampai saat ini tidak dapat memenuhi anggaran
   pendidikan sekurang-kurangnya 20 %? Jawabannya. Tidak ada uang !


   - Mengapa jutaan hektar hutan yang sudah gundul tidak dihijaukan kembali.
   Jawabannya. Tidak ada uang !
   - Mengapa senjata dan peralatan militer kita sudah banyak yang usang dan
   tidak diperbaharui. Jawabannya. Tidak ada uang !
   - Mengapa anggaran untuk menanggulangi demam berdarah, flu burung dan
   epidemi lainnya tidak memadai. Jawabannya. Tidak ada uang !
   - Mengapa pencurian di lautan kita, kita biarkan merajalela. Jawabannya.
   Tidak ada uang !
   - Mengapa infra struktur kita, jalan dan jembatan di Jawa dan luar Jawa
   yang sudah demikian buruk tiak di rekonstruksi. Jawabanya tidak ada uang!

Pendek kata, setiap keinginan luhur untuk memperbaiki Indonesia pasti
terbentur masalah tunggal tidak ada uang.Sebenarnya kalau dibaca lebih
lanjut dalam buku Pak Amien masalahnya bukan masalah tunggal tetapi masalah
yang multi komplek yang berkaitan satu sama lain.

Masalah tidak ada uang diakibatkan berbagai masalah yang melilit bangsa
mulai dari tekanan global sampai dengan masalah dalam negeri Indonesia.
Untuk mengatasi ini semua, Pak Amien menyodorkan konsep tidak kurang 26
point gagasan yang dikemukakan, dengan harapan gagasan ini dapat bergulir
dan makin utuh dalam rangka menyelamatkan bangsa Indonesia.

Kesemuanya itu akan berhasil akan berhasil bila anak bangsa ini dapat
memperhatikan kembali 6 rujukan fundamental bangsa Indonesia, yaitu :

*Satu, Lagu kebangsaan "Indonesia Raya"
Dua, sang saka Merah Putih
Tiga, bahasa Indonesia.
Empat, Semboyan bangsa Indonesia, Bhinneka Tunggal Ika
Lima, TNI dan POLRI yang berdiri di atas segala kelompok dan golongan.
Enam, Pancasila sebagai dasar dan falsafah negara*.

Pak Amien berkeyakinan dengan rujukan fundamental tersebut, berdasarkan
keimanan dan keyakinan kita kepada Allah Swt sebagai sumber kekuatan hakiki,
rasanya bangsa Indonesia tetap sanggup mengatasi berbagai halangan,
tantangan, gangguan dan rintangan apa saja.

Pada penutup Pak Amien mengutip ajaran Bung Karno, *"for a fighting nation,
there is no journey's end".* Bagi bangsa pejuang tidak stasiun akhi
Dan ajaran Kitab suci lebih jelas lagi,
*"Apabila Engkau sudah usai menunaikan tugas, hendaknya Engkau bangkit
kembali (menunaikan tugas lainnya). Dan hendaklah kepada Tuhan Mu engkau
sandarkan semua harapan (Qs 94 : 7-9)*

Tentunya dalam halaman fokus "stretegi kita" perlu di ingatkan kembali bahwa
semua gagasan semua perencanaan alam kebiksanaan strategi penyelamatan
bangsa akan sia-sia bila keimanan tergerus dalam kenikmatan sesaat. Atau
keimanan yang dipalsukan tidak amal sholeh yang diterima oleh Allah tanpa
keikhlasan untuk berkorban demi kemajuan bangsa. Iman tanpa ikhlas adalah
dusta, iman yang sungguh-sungguh bukan ecek-ecek. Itulah pada hakekatnya
yang diinginkan oleh Pak Amien sebagai Kader Muhammadiyah.


*Kolonel Marwan
Yogyakarta 20 Mei 2008*

Pada 24 Maret 2009 21:56, N Dewanto <ndewa...@mail.tempo.co.id> menulis:

>   mantap.
>
> hashim pernah ngomong, "bapak saya sosialis, saya kapitalis".
> di masa lalu hashim memimpin konglomerasi tirtamas majutama
> yang memiliki sejumlah bank. dua eksekutifnya yang paling top
> bernama al njoo dan agus anwar.
>
> al njoo sekarang tak terdengar kabarnya. agus --yang disebut-sebut
> sebagai anak angkat kesayangan sumitro djojohadikusumo-- tak berani
> pulang ke indonesia. tanya kenapa?
>
>
> ----- Original Message -----
> From: A Nizami
> To: ekonomi-nasional@yahoogroups.com <ekonomi-nasional%40yahoogroups.com>;
> sab...@yahoogroups.com <sabili%40yahoogroups.com> ;
> istiq...@yahoogroups.com <istiqlal%40yahoogroups.com> ; Indonesia Raya ;
> ppiin...@yahoogroups.com <ppiindia%40yahoogroups.com> ; lisi
> Sent: Tuesday, March 24, 2009 4:14 PM
> Subject: [ppiindia] Mimpi Prabowonomics
>
> http://sorot.vivanews.com/news/read/42540-mimpi_besar_prabowonomics
> Mimpi Prabowonomics
> Konsep ekonomi Prabowo mengundang kontroversi. Ekonom berhaluan liberal
> meragukannya.
> Jum'at, 20 Maret 2009, 16:31 WIB
> Heri Susanto, Elly Setyo Rini, Nur Farida Ahniar, Umi Kalsum
> VIVAnews - GAYANYA di panggung mirip-mirip Soekarno. Tangannya mengepal dan
> diangkat-angkat. Orasinya tegas dan lugas. Sindirannya pun tajam. Meski
> suara serak, calon presiden Prabowo Subianto tetap berusaha berteriak
> lantang, meledak-ledak.
>
> “Saudara-saudara, elit di Jakarta lupa. Negara kita punya kekayaan alam.
> Kaya, kaya. Tetapi rakyat tidak mengalami perbaikan nasib. Sistem ekonomi
> kapitalis saat ini hanya dinikmati oleh segelintir orang saja. Sebagian
> besar tidak merasakannya. Orang tak punya uang tidak boleh hidup negeri ini.
>
> Saya tahu isi hatimu. Kau inginkan pekerjaan yang baik dan halal. Kau ingin
> beri makan istri dan anakmu. Betul? Ingin sekolahkan anakmu. Betul? Apa
> Saudara mau jadi kacung terus? Mau jadi bangsa miskin terus? Mau anak-anak
> tak sekolah?
>
> Saudara-saudara, mari buat perubahan besar. Perubahan untuk masa depan
> anak-anakmu. Beri kesempatan pemimpin baru. Yang tak mampu minggir saja.
> Kembali ke rumah, ajak saudara-saudara, teman-teman, semua, untuk
> perubahan.”
>
> Peluh membasahi baju mantan Komandan Pasukan Khusus yang tengah berkampanye
> di Kota Padang tersebut. Di depan panggung, di bawah terik matahari, massa
> berteriak, “Hidup Gerindra. Prabowo presiden!” Ribuan orang berseragam merah
> putih tumpek blek di lapangan Cimpago yang berada di bibir pantai.
>
> ***
>
> Perubahan sistem ekonomi adalah misi besar yang digadang-gadang sang Ketua
> Dewan Pembina Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra). Prabowo beralasan
> kapitalisme-liberal adalah sistem ekonomi yang salah sehingga harus
> dirombak. “Resesi ekonomi global adalah bukti kegagalan pasar bebas tanpa
> kendali, sistem kapitalisme tanpa kendali,” katanya di seminar yang digelar
> Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia, pada Rabu, 11 Maret 2009.
>
> Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) itu sedang berada di atas
> angin. Krisis keuangan dan resesi ekonomi global telah menimbulkan sorotan
> tajam terhadap sistem kapitalis. Yang pedas dikritik bukan cuma kejatuhan
> bursa saham Wall Street, simbol kapitalisme dunia. Di dalam negeri, kelompok
> penentang kapitalisme-liberal semakin mendapat panggung.
>
> Saat Prabowo meluncurkan buku “Membangun Kembali Indonesia Raya” pada Kamis
> lalu, 12 Maret, suasana Hotel Dharmawangsa terasa marak. Sejumlah rektor,
> profesor, elit partai dan wakil asosiasi binaan Prabowo hadir di ball- room
> hotel yang disulap penuh nuansa merah itu. “Saya ingin mengubah vonis bahwa
> negeri ini akan terus miskin,” kata Prabowo.
>
> Tepuk tangan membahana. Jenderal Prabowo yang dulu pernah dijauhi setelah
> dinyatakan terlibat penculikan sejumlah aktivis pro-demokrasi, kini menjadi
> magnet yang menyedot perhatian sementara kalangan.
>
> Enam hari kemudian, 18 Maret, giliran kelompok Indonesia Bangkit
> meluncurkan buku "Ekonomi Konstitusi" di Hotel Four Seasons, Jakarta. Di
> sini sejumlah ekonom juga berkumpul. Terlihat ada Iman Sugema, Hendri
> Saparini, Revrisond Baswir, Ichsanuddin Noorsy dan lainnya. “Indonesia
> jangan pakai tim ekonomi “teh botol” (teknokrat bodoh dan tolol),” ujar Iman
> mengejek ekonom yang berhaluan neoliberal—mereka yang pro pasar bebas, rezim
> perdagangan tanpa sekat negara, serta peran pemerintah yang minimal dalam
> sistem ekonomi.
>
> Para ekonom ini dikenal menganut paham yang cenderung sosialis,
> nasionalistis, dan menginginkan peran negara yang lebih besar sebagai
> lokomotif perekonomian nasional.
>
> Endang S Thohari dari Institute Garuda Nusantara—kelompok-pemikir yang
> didirikan Prabowo—turut hadir di sana. Menurut Endang, mereka tengah bahu
> membahu menggusur paham neoliberal. “Berjuang bisa di mana saja, yang
> penting tujuannya sama.” Dibekingi Prabowo, upaya kelompok ini terus
> bergulir.
>
> Prabowo menyatakan tak main-main dengan gagasan besarnya. Ia mengisahkan,
> tekadnya menggebu setelah dia dipensiun paksa pada 1998. Saat itu ia banting
> setir jadi pengusaha membantu adiknya, Hashim Djojohadikusumo, yang berkibar
> sebagai pengusaha minyak di Kazakhstan.
>
> Saat tinggal di Amman, Yordania, dia terperangah membaca sebuah laporan Van
> Zorge, konsultan politik dan bisnis di Jakarta mengenai kekayaan Indonesia
> yang menguap dari Bumi Pertiwi. Menurut taksirannya, dalam tempo 10 tahun
> sejak 1997, tak kurang dari US$ 250 miliar devisa ekspor telah terbang ke
> luar negeri.
>
> Prabowo seperti mendapat amunisi kembali. Sejak 2003, dia sibuk berkeliling
> mengkampanyekan dampak buruk sistem kapitalisme-liberal. Setahun kemudian
> dia menulis buku berjudul “Kembalikan Indonesia” yang mengecam habis-habisan
> sistem ekonomi liberal.
>
> Putra begawan ekonomi Sumitro Djojohadikusumo itu terus merangsek. Dia lalu
> menghimpun para ekonom, ahli pertanian, pengusaha dan pakar industri. Selama
> belasan bulan sejak 2007, Prabowo terlibat dalam berbagai diskusi intensif
> dengan kalangan ini. Dia kerap mengundang Kwik Kian Gie, Sri Edi Swasono,
> Bungaran Saragih (mantan menteri pertanian), Prasetyantoko (ekonom
> Atmajaya), Hendri Saparini, dan lainnya.
>
> Kwik dan Prasetyantoko mengaku memang sering diundang Prabowo. “Saya
> beberapa kali datang ke rumahnya untuk diskusi dan memberi masukan,” ujar
> Kwik kepada VIVAnews, “Apa yang diiklankan Prabowo itu sama dengan pemikiran
> saya.”
>
> Untuk menerjemahkan pandangannya, Prabowo dibantu Hashim, Rachmat Pambudy
> (ekonom IPB), Endang S Thohari (doktor Prancis ahli pedesaan), Widya Purnama
> (mantan Direktur Utama Pertamina), dan Rauf Purnama (mantan Direktur Utama
> PT Asean Aceh Fertilizer). Mereka semua tergabung dalam Institut Garuda
> Nusantara.
>
> ***
>
> Konsep ekonomi ala Prabowo ini—kini populer disebut Prabowonomics— kemudian
> dituangkan dalam buku “Membangun Kembali Indonesia Raya” setebal 209
> halaman. Isinya mengelu-elukan konsep pembangunan ekonomi berbasis ketahanan
> pangan, kedaulatan energi, serta industri nasional yang bernilai tambah.
> Prabowo memimpikan perekonomian yang berlandaskan sumber daya
> domestik—seperti sumber alam, sumber daya manusia, dan sumber dana—serta
> pasar domestik yang besar, 230 juta penduduk Indonesia.
>
> Di atas itu, Prabowo menjanjikan sejumlah program maha ambisius. Di bidang
> pangan, dia berikrar akan membuka sawah dan kebun jagung masing-masing
> sejuta hektare, membangun pabrik pupuk urea, menambah pasokan bahan bakar
> gas, serta membangun infrastruktur desa.
>
> Di bidang energi, dia berpromosi bakal mengganti bahan bakar minyak fosil
> dengan sumber energi nabati. Belum habis, dia juga berjanji akan membuka 4,4
> juta ha kebun aren untuk bahan baku produksi bioetanol, membangun pabrik
> bio-etanol berbahan baku singkong, serta mendirikan pembangkit tenaga panas
> bumi.
>
> Untuk sektor industri, dia bilang bakal menggeber industri makanan,
> tekstil, sepatu, agroindustri, serta sumber alam yang bernilai tambah,
> seperti migas, tambang, energi dan komoditas. “Kita jangan cuma ekspor buah
> coklat dan biji sawit mentah-mentah, tetapi sudah dibuat pabrik bernilai
> tambah di sini,” kata Endang.
>
> Tim Prabowo percaya sektor-sektor itu mampu menggenjot pertumbuhan.
> Berdasarkan data Badan Pusat Statistik 2008, sektor pertanian menyumbang
> 14,68 persen produk domestik bruto (PDB). Ini masih kalah dari sektor
> industri pengolahan. Namun, jika agroindustri digabung, maka sektor
> pertanian akan menjadi penyumbang terbesar kue ekonomi nasional.
>
> Supaya program itu berjalan, Prabowo mengajukan sejumlah resep. Di
> antaranya adalah mengerahkan BUMN sebagai lokomotif pembangunan di
> sektor-sektor yang menyerap banyak tenaga kerja. Kebijakan fiskal dan
> moneter akan dipusatkan ke sana. Pembayaran hutang luar negeri dijadwal
> ulang untuk menambah persediaan dana untuk melumasi berbagai program raksasa
> itu. Selain itu, ini dia, lahan kritis akan dibagi-bagikan ke petani.
>
> “Pemerintah jangan cuma jadi wasit, tetapi harus turun tangan jadi
> lokomotif ekonomi,” kata Prabowo. Dia memberi contoh pemimpin China Deng
> Xiaoping yang menjadikan lembaga pemerintah dan BUMN sebagai motor
> penggerak, sehingga ekonomi mereka bertumbuh di atas 10 persen.
>
> Dengan berbagai konsep ini, tim Prabowo hakulyakin pada 2011 ekonomi
> nasional bakal tumbuh 8-9 persen. Tak cuma itu, dua tahun kemudian mereka
> bermimpi angka pertumbuhan akan melesat ke level di atas 10 persen. Jika itu
> terjadi, begitu mereka bermimpi, saat Republik berulang tahun ke-100 pada
> 2045, pendapatan per kapita Indonesia akan mencapai, jangan kaget, US$ 60
> ribu atau Rp 720 juta per tahun.
>
> ***
>
> Bagi kubu ekonom pro-Prabowo, ambisi itu mereka nilai realistis. Hendri
> Saparini, Iman Sugema, Dradjad Wibowo, Kwik Kian Gie, dan Revrisond Baswir,
> menilai Prabowonomics bisa dilaksanakan asal ada perubahan paradigma
> ekonomi.
>
> “Argentina yang penduduknya lebih sedikit bisa tumbuh 8 persen,” kata
> Dradjad. Meski juga mengaku bersepakat, Revrisond toh buru-buru
> mengingatkan, “Yang penting, jangan cuma jadi jargon kampanye saja.”
>
> Tanggapan berbeda datang dari kubu ekonom neo-liberal. Mereka mengritik
> program Prabowo bak mimpi di siang bolong. Para ekonom jebolan Universitas
> Indonesia, seperti Muhammad Ikhsan, Chatib Basri, Adrian Panggabean, serta
> Purbaya Yudhi Sadewa dari Danareksa, meragukan target pertumbuhan ekonomi 10
> persen itu. “Terlalu ambisius,” kata Ikhsan. Adrian dan Chatib
> mempertanyakan bagaimana angka itu dihitung.
>
> Yudhi juga mewanti-wanti rencana Prabowo merestrukturisasi utang luar
> negeri. Jika dilakukan, menurutnya itu akan jadi pertaruhan besar bagi
> Indonesia. “Resikonya besar. Pasar modal, obligasi dan kurs rupiah akan
> hancur,” kata Kepala Ekonom Danareksa Research Institute ini. “Jadi, kalau
> tak bayar utang, ekonomi Indonesia akan hancur.”
>
> Untuk sementara ini, Prabowonomics masihlah sebatas mimpi—yang dianggap
> menjanjikan oleh sementara kalangan, dan dikecam sebagai ilusi oleh sejumlah
> pihak yang lain. Buktinya masih harus ditunggu. Itu pun jika purnawirawan
> jenderal berbintang tiga ini berhasil menang pemilu. Maka tak ada yang lebih
> tepat ketika Prabowo, masih dengan suara serak, merayu para pemilih di Kota
> Padang, “Agar konsep ini jalan, perlu kehendak politik. Karena itu, saya
> minta mandat dari rakyat.”
> • VIVAnews
>

Pada 2 April 2009 12:31, Reporter Milist <reportermil...@gmail.com> menulis:

>   Prabowo Dapat Dukungan Aliansi Karyawan BUMN
> Ramadhian Fadillah - detikPemilu
>
> (Foto: dok detikcom)
>
> Jakarta - Aliansi Serikat Pekerja BUMN Antiprivatisasi (Alkatras) mendukung
> capres Partai Gerindra Prabowo Subianto pada Pemilu mendatang. Prabowo
> dinilai sebagai capres yang memiliki langkah konkret membangun BUMN.
>
> "Kami mendukung Pak Prabowo yang menjadikan BUMN sebagai lokomotif dan
> tonggak kebangkitan ekonomi," ujar Presiden Alkatras Ahmad Daryoko saat
> jumpa pers di Sekretariat DPP Serikat Pekerja PLN di Jalan Trunojoyo,
> Jakarta Selatan, Kamis (2/4/2009).
>
> Alkatras, yang merupakan gabungan dari 90 SP BUMN di seluruh Indonesia dan
> mengklaim memiliki 300 ribu anggota, menilai capres-capres yang lain tidak
> memiliki program-program yang riil untuk menyelamatkan perekonomian bangsa
> ini.
>
> "Program yang lain itu hanya sembako murah dan mengurangi pengangguran.
> Tapi
> tidak jelas, program-programnya apa. Yang pasti jangan sampai bangsa ini
> menjadi bangsa BLT," imbuh Daryoko.
>
> Dukungan ini karena Alkatras sudah mendapatkan gambaran yang gamblang
> tentang program Prabowo terhadap BUMN setelah Prabowo mengisi seminar
> Alkatras di Balai Kartini, Rabu kemarin.
>
> Daryoko menjelaskan, dalam seminar Prabowo menguraikan program tentang
> janji
> utnuk mengedepankan peran BUMN. Seperti mempertahankan PT Pertamina sebagai
> komandan minyak di Indonesia. Selain itu juga untuk mencegah dijualnya
> aset-aset BUMN yang sangat berharga kepada negara-negara asing.
>
> ( nwk / nrl )
>
> http://pemilu.detiknews.com/read/2009/04/02/120704/1108970/700/prabowo-dapat-dukungan-aliansi-karyawan-bumn
>


[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------------------

Ingin bergabung ke milis ekonomi-nasional?
Kirim email ke ekonomi-nasional-subscr...@yahoogroups.com
http://capresindonesia.wordpress.com
http://infoindonesia.wordpress.comYahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ekonomi-nasional/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ekonomi-nasional/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    mailto:ekonomi-nasional-dig...@yahoogroups.com 
    mailto:ekonomi-nasional-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ekonomi-nasional-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Kirim email ke