RE: [ekonomi-nasional] Salah satu Celah "Penanaman Modol Asing" di Indonesia....

2005-02-27 Thread Ahmadi Agung

DADAL DOWAL...

Salam
AL-Pacitan


-Original Message-
From: A_Dharmawan [mailto:[EMAIL PROTECTED]
 

Indonesia Lahan Subur Prostitusi Asing


Belum sempat julukan Indonesia sebagai negara paling korup di dunia hilang,
pihak imigrasi juga menemukan negara ini sebagai lahan subur wanita tuna
susila (WTS) asing beroperasi




[Non-text portions of this message have been removed]



 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
What would our lives be like without music, dance, and theater?
Donate or volunteer in the arts today at Network for Good!
http://us.click.yahoo.com/Tcy2bD/SOnJAA/cosFAA/GEEolB/TM
~-> 

Bantu Aceh! Klik:
http://www.pusatkrisisaceh.or.id 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ekonomi-nasional/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[ekonomi-nasional] Salah satu Celah "Penanaman Modol Asing" di Indonesia....

2005-02-24 Thread A_Dharmawan


Indonesia Lahan Subur Prostitusi Asing


Belum sempat julukan Indonesia sebagai negara paling korup di dunia hilang,
pihak imigrasi juga menemukan negara ini sebagai lahan subur wanita tuna
susila (WTS) asing beroperasi

Hidayatullah.com--Direktorat Jenderal Imigrasi menangkap 24 orang warga
asing yang diduga berprofesi sebagai wanita tuna susila (WTS) di Jakarta.
Mereka berasal dari Cina, Vietnam, dan Mongolia. "Mereka kami tangkap karena
menyalahgunakan izin tinggal," ujar Direktur Penindakan Keimigrasian,
Mohammad Indra, dikutip tempo interaktif.

Menurut Indra, para wanita itu ditangkap di tempat praktek prostitusinya di
Jalan Mangga Besar 4, Jakarta Pusat. Mereka didatangkan ke Indonesia dengan
visa kunjungan kerja. "Mereka benar bekerja, tapi bekerja ilegal," ujar
Indra.

Indra menguraikan, gadis itu rata-rata berumur 18-21 tahun. Mereka masuk ke
Indonesia pada Oktober 2004 sampai Januari 2005. Ditjen Imigrasi menerima
laporan praktek penyalahgunaan izin tinggal dan bekerja. Karena itu, Ditjen
Imigrasi melakukan penggerebekan.

Menurut Indra, gadis-gadis itu akan dideportasi ke negara asalnya. "Mereka
tidak bisa kembali lagi ke Indonesia," ujarnya.

Ditjen Imigrasi tidak bisa menindak perusahaan penyalur para gadis itu
karena hal ini tidak diatur dalam Undang-Undang Keimigrasian. "Padahal yang
paling penting menindak sponsornya," ujar Indra.

Soal para WTS asing di negeri ini bukanlah hal baru. Sebelumnya, tahun 2004
lalu, 22 wanita asing terjaring petugas imigrasi menuju sebuah ruangan
pengawas dan penidankan keimigrasian Direktorat Jenderal Imigrasi di kawasan
Kuningan, Jakarta Selatan. Mereka terjaring dalam razia yang dilakukan oleh
petugas imigrasi di sebuah tempat karaoke "GT" di kawasan Sunter Agung,
Jakarta Utara

Sebuah televisi swasta, beberapa saat lalu pernah memergoki puluhan wanita
penghibur dari berbagai negara, antara lain; Cina, Vietnam, Thailand, Rusia,
Uzbekistan dan Kolombia yang bekerja sebagai WTS.

Gadis-gadis penghibur asing itu bekerja di sebuah tempat hiburan Golden
Flower Karaoke di kawasan Kota Jakarta. Seorang tamu harus merogoh kocek
antara Rp 500 ribu hingga Rp 1 juta untuk satu jam kencan. Dan untuk sewa
kamarnya, tamu mesti membayar Rp 150 ribu untuk sekali kencan singkat atau
short time.

Selain Golden Flower, tempat hiburan lain yang juga menyediakan gadis
penghibur asing adalah Casanova Spa di Hotel Golden, Jakpus. Di sana, para
tamu bisa mendapatkan gadis-gadis asal Rusia. Menurut "mami" atau germo di
Casanova, tarif WTS Rusia sekitar Rp 750 ribu untuk kencan singkat atau
selama 30 menit. Sedangkan untuk satu malam di luar, tamu harus membayar Rp
2,5 juta. Selain gadis Rusia, Casanova pun menyediakan wanita asal Cina dan
Thailand

Perdagangan Anak

Selain sebagai lahan subur prostitusi asing, Komas Anak juga pernah
mengungkapkan bahwa Indonesia juga dikenal sebagai pemasok perdangan anak
dan wanita (trafficking) terbesar di Asia Tenggara.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan Komnas Anak, sedikitnya terdapat
sekitar 200 sampai 300 ribu WTS berusia dibawah usia 18 tahun. Tak Cuma di
dalam negeri, mereka juga memasok kebutuhan di Asia Tenggara. Menurut Komnas
Anak, sedikitnya ada sekitar 23 persen dari 6750 tenaga kerja wanita (TKW)
yang bekerja di Hongkong ternyata bekerja di wilayah prostitusi. (cha,
berbagai sumber)


---
Outgoing mail is certified Virus Free.
Checked by AVG anti-virus system (http://www.grisoft.com).
Version: 6.0.859 / Virus Database: 585 - Release Date: 2/14/2005



 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Has someone you know been affected by illness or disease?
Network for Good is THE place to support health awareness efforts!
http://us.click.yahoo.com/Rcy2bD/UOnJAA/cosFAA/GEEolB/TM
~-> 

Bantu Aceh! Klik:
http://www.pusatkrisisaceh.or.id 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ekonomi-nasional/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/