RE: [ekonomi-nasional] Terima kasih - Survei Perusahaan Konstruksi

2009-04-23 Terurut Topik lina marlina
 
 
-Original Message-
From: ekonomi-nasional@yahoogroups.com
[mailto:ekonomi-nasio...@yahoogroups.com] On Behalf Of Muhammad Sapri
Pamulu
Sent: Friday, April 24, 2009 8:56 AM
To: ekonomi-nasional@yahoogroups.com
Subject: [ekonomi-nasional] Terima kasih - Survei Perusahaan Konstruksi
 




Dear All,

Saya mengucapkan terima kasih atas perhatian dan partisipasi bapak/ibu
dalam survey program studi S3 saya untuk memperoleh masukan tentang
faktor-faktor dalam dan luar yang menentukan keberhasilan perusahaan
dalam industri konstruksi di Indonesia. 

Survey ini telah berlangsung dengan sukses dan memperoleh tanggapan yang
sangat baik selama periode bulan Maret s.d. April 2009, dimana jumlah
perusahaan yang berpartisipasi adalah 75 (tujuh puluh lima) perseroan.
Perusahaan yang telah berpartisipasi dalam survey ini hanya merupakan
perusahaan golongan Besar pada Daftar Registrasi Badan Usaha tahun
2008/2009 di Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK) karena
diasumsikan bahwa perusahaan pada golongan ini merupakan represntasi
terbaik dari perusahaan konstruksi yang ada di Indonesia, dominant dalam
industri dan memiliki bentuk pengelolaaan perusahaan yang lebih baik dan
mapan.

Kepada yang belum dapat mengisi dan memasukkan jawaban kuisioner baik
versi online atau manual, disampaikan bahwa hari Jumat ini, 25 April
2009 merupakan hari terakhir untuk berpartisipasi secara online pada
alamat situs web sebagai berikut:

http://FreeOnlineSu
http://FreeOnlineSurveys.com/rendersurvey.asp?sid=94ewlaqqyxltm75563782
 rveys.com/rendersurvey.asp?sid=94ewlaqqyxltm75563782 (Bahasa
Indonesia)
http://FreeOnlineSu
http://FreeOnlineSurveys.com/rendersurvey.asp?sid=eqe992y70cqccdu574074
 rveys.com/rendersurvey.asp?sid=eqe992y70cqccdu574074 (Japanese
Language)
http://FreeOnlineSu
http://FreeOnlineSurveys.com/rendersurvey.asp?sid=jr31k9vzzcx1c1s564370
 rveys.com/rendersurvey.asp?sid=jr31k9vzzcx1c1s564370 (English)

Hasil survei penelitian ini juga akan dibagikan kepada responden yang
berminat setelah penelitian keseluruhan selesai. Selanjutnya, Hasil
survey penelitian ini dapat dimonitor pada situs blog Industri
Konstruksi Indonesia di http://pamulu. http://pamulu.blogspot.com
blogspot.com

Terima kasih atas partisipasi dan dukungannya dalam studi penelitian
ini.

Best Regards,

Sapri Pamulu

Muhammad Sapri Pamulu
Research Student
Queensland University of Technology, Brisbane, Australia. 
Email: m.pam...@student. mailto:m.pamulu%40student.qut.edu.au
qut.edu.au 
Web: http://eprints.
http://eprints.qut.edu.au/view/person/Pamulu,_Muhammad.html
qut.edu.au/view/person/Pamulu,_Muhammad.html 
IM: mspamulu (Yahoo, MSN, GTalk, Skype)
Mobile: +61 402155808 


Trend Micro InterScan Security Gateway Appliance has scanned this
message and found it to be free of known security risks.




[Non-text portions of this message have been removed]



RE: [ekonomi-nasional] terima kasih

2005-08-22 Terurut Topik A Nizami
 -Original Message-
 From: ekonomi-nasional@yahoogroups.com
 [mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of Musjaffa' Maimun

 Dear Encep dan Nizami,

 Terima kasih atas tanggapannya soal jumlah doktor.

Sama2 pak Musjaffa.

 Namun, aku tidak
 ingin terjebak dalam debat kusir, karena ini bukan sekedar persoalan
 individual tapi lebih kepada pilihan kebijakan, dalam hal ini adalah
 pemerintah dan negara.

Yah saya pun tidak ingin debat kusir. Di milis ini memang kita cenderung
asik berdiskusi meski mungkin belum tentu sepaham dgn orang lain.

 Mungkin, kita bisa belajar dari pengalaman the
 emerging powers Asia, yaitu India dan China dalam konteks gelombang
 ketiga globalisasi, atau mungkin, pengalaman tetangga kita di Asia
 Tenggara, khususnya Singapura dan Malaysia, bagaimana mereka menyusun
 anggaran pendidikan dan penguatan human capital bagi warganya.

 Jum'at sore kemarin, aku mengikuti orasi Dr. Djisman Simanjuntak dalam
 menyambut ulang tahun Prof. Hadi Soesastro yang berjudul Cerdas Pangkal
 Kaya. Intinya, bahwa kekuatan human capital dan kecerdasan manusia
 merupakan aset dasar dari semua kekayaan yang terbentuk saat ini.

Pendidikan adalah hal yang penting untuk menghasilkan manusia berkualitas.
Oleh karena itu perlu kebijakan yang memungkinkan semua rakyat bisa
mengenyam pendidikan tanpa kendala finansial atau lainnya setinggi yang
mereka mampu.

 Dengan ini, aku mengundurkan diri dari diskusi soal jumlah doktor ini,
 dan kembali aku sertakan kutipan berita di bawah ini.

 salam

 Maimun


 Bagaimana Irlandia Menjadi Negara Terkaya Kedua di Eropa
 Oleh THOMAS L. FRIEDMAN
 The New York Times
 Dipublikasikan pada 29 Juni 2005

  http://www.nytimes.com/2005/06/29/opinion/29friedman.html?hp
 http://www.nytimes.com/2005/06/29/opinion/29friedman.html?hp

 Ini hal yang mungkin Anda belum tahu: Irlandia sekarang adalah negara
 terkaya kedua di Uni Eropa, setelah Luxembourg. Ya, negara yang selama
 ratusan tahun dikenal karena imigrasi warganya,puisi tragisnya, perang
 saudaranya, dan lepranya; sekarang memiliki GDP perkapita lebih tinggi
 dari Jerman, Prancis, dan Inggris.

 Bagaimana Irlandia berubah dari negara sakit Eropa menjadi negara kaya
 Eropa hanya kurang dari satu generasi adalah cerita yang luar biasa.
 Kenyataan ini menggambarkan Eropa sekarang: semua inovasi muncul di
 negara pinggiran Eropa yang memeluk globalisasi dengan cara mereka
 sendiri--Irlandia, Inggris, Skandinavia, dan Eropa Timur. Mereka yang
 ikut model sosial Prancis-Jerman menuai pengangguran.

 Perubahan Irlandia dimulai akhir 1960-an saat pemerintah menggratiskan
 sekolah menengah, memungkinkan anak kelas bawah bisa menyelesaikan
 sekolah menengah atau sekolah teknik. Hasilnya, saat Irlandia bergabung
 ke UniEropa pada 1973, mereka dapat mengandalkan tenaga kerja
 berpendidikan mereka.

 Pada pertengahan 1980-an, Irlandia sudah mendapat keuntungan awal
 anggota Uni Eropa, seperti subsidi pembangunan infrastruktur dan pasar
 lebih luas. Tapi mereka masih belum memiliki produk kompetitif untuk
 dihasilkan,akibat proteksi dan kesalahan fiskal selama bertahun-tahun.
 Negara itu bangkrut dan para sarjananya berimigrasi ke luar negeri.

 Kami meminjam, membelanjakan, meningkatkan pajak dan itu nyaris
 menenggelamkan kami, kata Deputi PM Mary Harney. Hanya karena kami
 nyaris tenggelam, kami berani berubah.

 Irlandia pun berubah. Dalam perkembangan yang tidak biasa, pemerintah,
 serikat pekerja terbesar, petani, dan kalangan industri bersetuju
 melakukan langkah perbaikan fiskal, memotong pajak korporasi sampai 12,5
 persen, mengurangi gaji dan harga, serta merayu investasi asing. Pada
 1996, Irlandia membuat pendidikan tinggi pada dasarnya gratis, sehingga
 tenaga kerja berpendidikan lebih banyak lagi.

 Hasilnya sangat fenomenal. Sekarang, 9 dari 10 perusahaan farmasi
 terbesar dunia memiliki pabrik di sana, seperti 16 dari 20 peralatan
 pembuat medis serta 7 dari 10 perusahaan pembuat piranti lunak. Tahun
 lalu, Irlandia mendapat investasi Amerika lebih banyak daripada Cina.

 Dan secara keseluruhan, pendapatan pajak pemerintah meningkat. Kami
 membuat pabrik di Irlandia pada 1990, kata Michael Dell, pendiri Dell
 Computer. Yang menarik kami? Tenaga kerja berpendidikan dan universitas
 bagus di dekatnya. Irlandia memiliki kebijakan industri dan pajak yang
 secara konsisten mendukung bisnis, siapapun yang sedang berkuasa secara
 politik di sana. Saya percaya ini karena banyak orang yang ingat saat
 buruk saat pembangunan ekonomi terlalu terkait politik. Irlandia juga
 memiliki transportasi dan logistik sangat baik--mudah bagi produk apapun
 mendistribusikan produknya di pasar utama di Eropa dengan cepat.

 Akhirnya, tambah Mr. Dell, Mereka kompetitif, ingin berhasil, haus Dan
 tahu bagaimana rasanya menang. Pabrik kami di Limerick , tapi kami juga
 memiliki beberapa ribu orang penjualan dan teknis di luar Dublin. Bakat
 teknis di Irlandia juga terbukti menjadi sumber daya kami... Fakta
 menyenangkan: kami menjadi eksporter