-Original Message-
From: ekonomi-nasional@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of Musjaffa' Maimun
Dear Encep dan Nizami,
Terima kasih atas tanggapannya soal jumlah doktor.
Sama2 pak Musjaffa.
Namun, aku tidak
ingin terjebak dalam debat kusir, karena ini bukan sekedar persoalan
individual tapi lebih kepada pilihan kebijakan, dalam hal ini adalah
pemerintah dan negara.
Yah saya pun tidak ingin debat kusir. Di milis ini memang kita cenderung
asik berdiskusi meski mungkin belum tentu sepaham dgn orang lain.
Mungkin, kita bisa belajar dari pengalaman the
emerging powers Asia, yaitu India dan China dalam konteks gelombang
ketiga globalisasi, atau mungkin, pengalaman tetangga kita di Asia
Tenggara, khususnya Singapura dan Malaysia, bagaimana mereka menyusun
anggaran pendidikan dan penguatan human capital bagi warganya.
Jum'at sore kemarin, aku mengikuti orasi Dr. Djisman Simanjuntak dalam
menyambut ulang tahun Prof. Hadi Soesastro yang berjudul Cerdas Pangkal
Kaya. Intinya, bahwa kekuatan human capital dan kecerdasan manusia
merupakan aset dasar dari semua kekayaan yang terbentuk saat ini.
Pendidikan adalah hal yang penting untuk menghasilkan manusia berkualitas.
Oleh karena itu perlu kebijakan yang memungkinkan semua rakyat bisa
mengenyam pendidikan tanpa kendala finansial atau lainnya setinggi yang
mereka mampu.
Dengan ini, aku mengundurkan diri dari diskusi soal jumlah doktor ini,
dan kembali aku sertakan kutipan berita di bawah ini.
salam
Maimun
Bagaimana Irlandia Menjadi Negara Terkaya Kedua di Eropa
Oleh THOMAS L. FRIEDMAN
The New York Times
Dipublikasikan pada 29 Juni 2005
http://www.nytimes.com/2005/06/29/opinion/29friedman.html?hp
http://www.nytimes.com/2005/06/29/opinion/29friedman.html?hp
Ini hal yang mungkin Anda belum tahu: Irlandia sekarang adalah negara
terkaya kedua di Uni Eropa, setelah Luxembourg. Ya, negara yang selama
ratusan tahun dikenal karena imigrasi warganya,puisi tragisnya, perang
saudaranya, dan lepranya; sekarang memiliki GDP perkapita lebih tinggi
dari Jerman, Prancis, dan Inggris.
Bagaimana Irlandia berubah dari negara sakit Eropa menjadi negara kaya
Eropa hanya kurang dari satu generasi adalah cerita yang luar biasa.
Kenyataan ini menggambarkan Eropa sekarang: semua inovasi muncul di
negara pinggiran Eropa yang memeluk globalisasi dengan cara mereka
sendiri--Irlandia, Inggris, Skandinavia, dan Eropa Timur. Mereka yang
ikut model sosial Prancis-Jerman menuai pengangguran.
Perubahan Irlandia dimulai akhir 1960-an saat pemerintah menggratiskan
sekolah menengah, memungkinkan anak kelas bawah bisa menyelesaikan
sekolah menengah atau sekolah teknik. Hasilnya, saat Irlandia bergabung
ke UniEropa pada 1973, mereka dapat mengandalkan tenaga kerja
berpendidikan mereka.
Pada pertengahan 1980-an, Irlandia sudah mendapat keuntungan awal
anggota Uni Eropa, seperti subsidi pembangunan infrastruktur dan pasar
lebih luas. Tapi mereka masih belum memiliki produk kompetitif untuk
dihasilkan,akibat proteksi dan kesalahan fiskal selama bertahun-tahun.
Negara itu bangkrut dan para sarjananya berimigrasi ke luar negeri.
Kami meminjam, membelanjakan, meningkatkan pajak dan itu nyaris
menenggelamkan kami, kata Deputi PM Mary Harney. Hanya karena kami
nyaris tenggelam, kami berani berubah.
Irlandia pun berubah. Dalam perkembangan yang tidak biasa, pemerintah,
serikat pekerja terbesar, petani, dan kalangan industri bersetuju
melakukan langkah perbaikan fiskal, memotong pajak korporasi sampai 12,5
persen, mengurangi gaji dan harga, serta merayu investasi asing. Pada
1996, Irlandia membuat pendidikan tinggi pada dasarnya gratis, sehingga
tenaga kerja berpendidikan lebih banyak lagi.
Hasilnya sangat fenomenal. Sekarang, 9 dari 10 perusahaan farmasi
terbesar dunia memiliki pabrik di sana, seperti 16 dari 20 peralatan
pembuat medis serta 7 dari 10 perusahaan pembuat piranti lunak. Tahun
lalu, Irlandia mendapat investasi Amerika lebih banyak daripada Cina.
Dan secara keseluruhan, pendapatan pajak pemerintah meningkat. Kami
membuat pabrik di Irlandia pada 1990, kata Michael Dell, pendiri Dell
Computer. Yang menarik kami? Tenaga kerja berpendidikan dan universitas
bagus di dekatnya. Irlandia memiliki kebijakan industri dan pajak yang
secara konsisten mendukung bisnis, siapapun yang sedang berkuasa secara
politik di sana. Saya percaya ini karena banyak orang yang ingat saat
buruk saat pembangunan ekonomi terlalu terkait politik. Irlandia juga
memiliki transportasi dan logistik sangat baik--mudah bagi produk apapun
mendistribusikan produknya di pasar utama di Eropa dengan cepat.
Akhirnya, tambah Mr. Dell, Mereka kompetitif, ingin berhasil, haus Dan
tahu bagaimana rasanya menang. Pabrik kami di Limerick , tapi kami juga
memiliki beberapa ribu orang penjualan dan teknis di luar Dublin. Bakat
teknis di Irlandia juga terbukti menjadi sumber daya kami... Fakta
menyenangkan: kami menjadi eksporter