Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] tuhan, aku golput

2009-02-03 Thread Inu Febiana
aaa untungnya tuhan sedang sejenak berlibur dipojok rapuh
Saat manusia merasa punya kuasa memberikan justifikasi, labelisasi.

aneh...aneh...lucu! hehheee...

2009/2/3 Mohamad Ilmi Hussein :
> Mas Bambang
>
> Halal dan haram bukanlah pilihan. Halal adalah halal, dan haram adalah
> haram.
> Lalu siapa yang menentukan itu, tentunya ijma ulama yang memutuskan
> dan kita seharusnya wajib mengikuti. Kalau tidak ikutilah nurani
> masing-masing.
>
> Pastikah dana ke konstituen itu hasil korupsi.
> Pastikah perhitungan suara itu ada kecurangan.
> Pastikah ada kebohongan yang dilakukan pimpinan.
> Pastikah wakil terpilih tidak membela kepentingan masyarakat.
> Pastikah parpol itu begitu dan begitu...
>
> Karena perspektif bisa berbeda, tetapi kebenaran tetap kebenaran
> berdasarkan perspektif umum (keseimbangan).
>
> Dulu baik, bisa saja hari ini menjadi buruk, tetapi kebenaran tetap
> kebenaran.
> Atau sebaliknya mas.
>
> Jangan lagi dipertanyakan antara halal dan haram, karena sudah menjadi
> haram hukumnya. Karena halal dan haram adalah sunnatullah. Mungkin
> secara horizontal adalah halal, tetapi secara vertical adalah haram,
> jadi pakai yang vertikal saja.
>
> Lalu yang dipertanyakan adalah apakah itu benar atau salah saja sudah
> cukuplah. Jangan dilibatkan halal dan haram.
>
> Ilmi


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Pihak Keluarga Segera Ambil Laptop David

2009-08-03 Thread Inu Febiana
Laptop yang sudah 'dibersihkan' tentunya. Hehehe

On 8/3/09, Agus Hamonangan  wrote:
> http://nasional.kompas.com/read/xml/2009/08/03/16222625/Pihak.Keluarga.Segera.Ambil.Laptop.David
>
>
> JAKARTA, KOMPAS.com - Pihak keluarga David Hartanto, minggu ini berencana
> akan kembali ke Singapura. Kedatangan keluarga David tersebut adalah dalam
> rangka untuk mengambil komputer jinjing (laptop) milik David yang dipegang
> oleh pihak kepolisian Singapura. "Kita mau ambil laptop-nya David
> minggu-minggu ini dari pihak kepolisian Singapura. Kalau nggak hari Rabu,
> hari Kamis," kata ayah David, Hartono Widjaya, di Intiland Tower Wisma
> Dharmala Sakti, Jakarta, Senin (3/8).
>
> David Hartanto Widjaya adalah seorang mahasiswa Nanyang Technological
> University (NTU) Singapura yang tewas beberapa waktu yang lalu. Penyebab
> kematian David sendiri menurut pihak Pengadilan Koroner Singapura adalah
> akibat bunuh diri. Namun berdasarkan banyaknya kejanggalan yang ditemukan
> oleh pihak keluarga David, keputusan pengadilan Koroner Singapura itu
> disangsikan kebenarannya oleh pihak Keluarga David.
>
> Pascakematian David, pihak kepolisian Singapura menyita Laptop yang dimiliki
> David, dengan alasan untuk keperluan penyelidikan. Namun hingga saat ini
> Laptop tersebut belum juga dikembalikan pihak Kepolisian Singapura ke pihak
> keluarga David, padahal beberapa waktu yang lalu pihak Kepolisian Singapura
> berjanji akan mengembalikannya.
>
> "Waktu itu pihak kepolisian Singapura lewat salah seorang pejabat kepolisian
> distrik Juro, DSP Apadiar, berjanji akan mengembalikan laptop David sebelum
> sidang penyebab kematian David dilaksanakan, dan waktu itu disaksikan oleh
> perwakilan KBRI (Kedutaan Besar Republik Indonesia), tapi sampai sekarang
> tidak juga dikembalikan, bahkan ia menyangkal nggak pernah menjanjikan,"
> ujarnya.
>
> Di dalam laptop David sendiri, tersimpan sejumlah data, diantaranya data
> skripsi atau tugas akhir dari David. Bahkan dalam laptop tersebut kabarnya
> juga tersimpan sejumlah data penemuan-penemuan tekhnologi yang diketemukan
> oleh David. Karenanya pihak keluarga David mengaku sangat berharap laptop
> milik David tersebut dapat dikembalikan kepada pihak keluarga David.
>
>


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Mbah Surip dan WS Rendra

2009-08-09 Thread Inu Febiana
Bila dikatakan alternatif, gaya hidupnya sulit untuk dijadikan
pilihan, karena tidak akan mengubah apapun. Bila hanya sebatas hiburan
dan secara berjamaah menertawakan diri sendiri, mungkin iya ahahaha.

Gambaran sebagian besar kita bukan, saat hanya mesem dan tanpa sadar
atau sadar telah dibodohi secara sistematis selama ratusan tahun?.
Hingga kenyataan sekarang memang benar tanpa kejelasan mana parameter
benar atau salah, apalagi bentuk tegasnya seperti apa.

I love em fool! Ahahaha ahahha

http://m.facebook.com/note.php?re6adc957¬e_id=136946923011&refid=21#anchor_fbid_136946923011


On 8/9/09, Agus Hamonangan  wrote:
> Oleh Alois A Nugroho
>
> http://koran.kompas.com/read/xml/2009/08/08/03494372/mbah.surip.dan.ws.rendra
>
>
>
> Ketika defisit kejujuran dalam pemilu dan defisit kompetensi KPU digelar di
> Mahkamah Konstitusi, dan ketika defisit integritas bagai virus babi
> menyerang sistem imunitas KPK, Mbah Surip dan WS Rendra menyelinap pergi
> dari panggung diskursus publik.
>
> Padahal, sebagai "suara liyan", sebagai alterity, sebagai—katakanlah—"suara
> hati bangsa", fungsi mereka justru sedang amat dibutuhkan dalam diskursus
> publik kita.
>
> Alteritas
>
> Sebagai figur publik, Mbah Surip dan WS Rendra telah menyumbangkan "suara
> lain" atau alteritas, yang terkesan "urakan" dan "bohemian" bagi kehidupan
> dan aspirasi normal rata-rata manusia Indonesia. Alteritas inilah yang
> memungkinkan manusia Indonesia lepas dari sikap one in one yang banal.
> Alteritas ini memampukan kita mengkritisi hidup "yang normal", yang familiar
> atau praktik business as usual. Alteritas ini memungkinkan publik memasuki
> "monolog yang dialogis" atau situasi two in one dalam kehidupan batiniah
> kita, yang dalam bahasa sederhana dieja sebagai "hati nurani" atau "suara
> hati" (Arendt, 1978: 193).
>
> Selain dari sepak terjang Mbah Surip dan WS Rendra, "monolog yang dialogis"
> pada tataran sosial dan politik semacam itu juga dapat dilihat pada
> buku-buku harian Ahmad Wahib, Soe Hok Gie, dan Pramoedya Ananta Toer. Pada
> tataran religius, konsep "manusia soliter" dalam buku Alfred North
> Whitehead, Mencari Tuhan Sepanjang Zaman, tampaknya juga berhubungan erat
> dengan kemampuan mengambil jarak dari "yang normal" ini. (Whitehead/Nugroho,
> 2009: 7, 26). Alteritas dalam "monolog yang dialogis" yang dialami para
> manusia soliter tak lain ialah apa yang oleh Levinas disebut "Liyan yang
> Mutlak". Pengalaman alteritas dalam hati nurani para manusia soliter itu
> telah membawa perkembangan dari "agama suku" ke "agama universal".
>
> Cara Mbah Surip mengambil jarak dari "yang normal" memang menarik, terlepas
> dari apakah itu disengaja atau tidak. Rambut dibiarkan gimbal, penutup
> kepala berwarna-warni, pakaian sekenanya, ke mana-mana naik ojek, barang
> tentu disengaja. Namun, yang lebih menarik ialah bagaimana Mbah Surip
> mencemoohkan pembedaan antara "fakta" dan "fiksi", antara "dongeng" dan
> "kenyataan", antara "bercanda" dan "bersungguh-sungguh". Menghadapi orang
> macam Mbah Surip memang tak lagi penting untuk untuk melakukan cek dan
> ricek, cover both side, dan rumus-rumus semacam. Maka, jadilah dongeng Mbah
> Surip sebagai fakta dan fakta Mbah Surip sebagai dongeng.
>
> Baca saja berita dan liputan tentang riwayat hidupnya dari berbagai sumber.
> Mbah Surip sebagai fakta yang diacu oleh berita-berita itu seakan licin
> bagai belut sehingga data kehidupannya pun seperti simulacrum, realitasnya
> seperti hiper-realitas. Mbah Surip seperti mencemooh kita, bahwa apa yang
> kita anggap sebagai realitas politik sebenarnya hanya reality show dalam
> arti permainan citra dan emosi, dan apa yang kita cari sebenarnya bukan
> berita atau informasi, tetapi infotainment.
>
> Retorika cemooh
>
> Perbedaan antara orang macam Mbah Surip dan para "pembohong publik" yang
> juga banyak hadir dalam diskursus publik kita ialah pada apa yang disebut
> Rorty "retorika cemooh" (rhetoric of mockery) (Rorty, 1989). Mbah Surip dan
> WS Rendra mewakafkan hidupnya untuk secara sadar mencemooh dan menertawakan
> diri dan masyarakat di mana mereka tinggal. Bacalah sajak-sajak Rendra,
> "Bersatulah Pelacur-pelacur Kota Jakarta" atau "Nyanyian Angsa", di mana
> Rendra mencemooh para politisi dan agamawan Indonesia yang biasa berpidato
> dan berkhotbah tetapi tidak biasa walk the talk.
>
> Dengarkan sekali lagi lagu "Tak Gendong", yang mencemooh kelas yang naik
> pesawat, maupun kelas yang naik ojek, sambil menawarkan "gendongan" yang
> lebih mengacu pada hubungan interpersonal yang akrab dan otentik. Mereka
> yang menggunakan "Tak Gendong" sebagai RBT (ringback tone) tampaknya mau
> mengompensasi hilangnya proses tatap muka dalam komunikasi telepon seluler.
>
> Sebaliknya orang-orang yang melakukan "kebohongan publik" mempraktikkan apa
> yang oleh Rorty disebut rhetoric of conviction. Jika dirumuskan dengan cara
> Hannah Arendt, maka dalam retorika penuh keyakinan ini, manusia tak lagi
> dibayang-bayangi alteritas. Alteritas dalam batin tel

Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Rahma dan Yunara -- Sejoli Tuna Rungu Bersepeda Nusantara

2009-08-11 Thread Inu Febiana
Terima kasih atas dukungannya pak KK, semoga mampu memberikan
perspektif bagi masyarakat sepanjang jalur perjalanan.


On 8/11/09, Kusmayanto Kadiman  wrote:
> Kawan-kawan,
>
> Kemarin pagi saya ketamuan dua rekan suami-istri tuna-rungu dari Cimahi,
> Jabar namanya Teh Rahma dan Kang Yunara. Mereka saling jatuh-cinta dan
> telah menikah serta dikarunia anak yang sehat walafiat, puji syukur atas
> berkah-Nya.
>
> Mereka berdua pagi ini mulai bersepeda keliling nusantara dan berangkat
> dari Jakarta sambil membawa misi perjuangan kaum tuna-rungu.
>
> Bersama kawan-kawan Bike-To-Work (B2W) kami memberi masukan dan
> melengkapi sepeda mereka agar dilengkapi dengan perlengkapan yang
> berbasis visual, eg kaca spion, lampu belok kiri-kanan, lampu depan dan
> lampu belakang. Perlengkapan akustik tentu tidak bermanfaat buat mereka
> walau sepeda mereka tetap dilengkapi juga dengan lonceng untuk memberi
> tahu kehadiran mereka atau peringatan pada pengendara lalin lain.
>
> Sekiranya terketuk hati merogoh kocek untuk membantu, silahkan langsung
> ke:
>
> Tabungan Britama, BRI
> nomor akun 088901024776 536
> KCP Padalarang a.n Rahma Anggraeni
>
> Mari kita berdoa untuk keberhasilan mereka berkelana.
>
> Terima kasih dan salam hangat,
> KK
>
>
>


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Tanya, Urus SIM BARU

2009-08-12 Thread Inu Febiana
Ini yang sedari zaman beruang makan pizza tidak kunjung selesai.
Tertarik dengan 'hadiah' kapolri untuk presiden mengenai percepatan
proses pembuatan SIM berkomputasi, saya coba ikuti proses membuat baru
sim C. Hasilnya ya...nihil, selalu gagal di ujian teori. Bisa lulus
asal berseragam aparat atau pers, atau nyogok.

Cerita lengkapnya kebetulan saya tulis di
http://m.facebook.com/note.php?r26acb7e6¬e_id=136487283011&refid=21#anchor_fbid_136487283011

On 8/12/09, Mamang  wrote:
> Ass.Wr.Wb.
>
> Saya pun baru saja memperpanjang SIM yg telah mati lebih dari 3 tahun.
> Oleh karena itu harus ikut test Theori lagi, tapi kalau baru tiga bulan
> masih ada toleransi utk dapat diperpanjang.
>
> Sebagai informasi tambahan jika telah 3x gagal dalam mengikuti test Theory
> dapat diminta kembali uang formulir senilai Rp.60,000.- jadi yang hangus
> adalah biaya pendaftaran, kesehatan dan fotocopy KTP dan SIM, yg telah siapa
> melayani pemohon2 didekat pendaftaran yg mana sebenarnya tdk perlu dibuat
> fotocopy SIM meski diminta oleh tukang fotocopy (lumayan utk tambah kocek
> mereka jika diikuti, seperti saya yg tak tahu apa saja yg diperlukan) toh
> SIM aslinya akan ditahan di SAMSAT.
>
> Jadi bagi ibu kalau anaknya sdh gagal 3x, minta saja pengembalian uang
> formulir sebesar Rp.60,000.- ambil lagi dikemudian hari kalau anaknya sdh
> siap dgn Theory atau bisa minta damai dgn mereka dgn alasan tdk bisa
> mengikuti ujian dikemudian hari yg mereka tunjukan karena tugas keluar kota,
> amin.
>
> Wassalam
> Mamang


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] gimana sih ? rangking 3

2009-08-12 Thread Inu Febiana
Imho,
Mengenai kopassus, setidaknya pandangan kita agak sedikit terbuka
bahwa meski dengan keterbatasan fasilitas dan carut-marutnya kondisi
system, namun anak bangsa tersebut masih bisa memiliki kemampuan yang
tidak bisa dianggap sebelah mata olh dunia. Doktrinnya berhasil
mengalirkan sebuah gelegar dengan kadar tingkat tinggi akan rasa cinta
terhadap merah putih lebih dari kepuasan memuaskan kepentingan
pribadi, tidak seperti halnya kebanyakan kita. Satu hal yang perlu
ditekankan adalah, bahwa saudara-saudara kita tersebut merupakan garda
terakhir saat seluruh kita tidak mampu menyelesaikan masalah
stabilitas negara. Cmiiw

Saya lebih setuju jika "the way we were" berubah menjadi the way we
should, sebuah level optimis yang semoga logis, bahwa dengan kekuatan
sda negara kita bisa saja berkesempatan memimpin dunia. Kuncinya
sederhana, asal kita mau.

On 8/13/09, Pakpahan Maria  wrote:
> Saya jd bengong baca soal 'bangganya ' Kopassus di rangking 3 ( which is
> sudah berita rada basi dan sebelum 2008 juga kayaknya pernah diindikasikan
> bahwa 'diatas  Kopassus ' ya Mossad dan SAS.
>
> Apakah karena tinggal hal seperti ini yg bisa dibanggakan dr bangsa kita ?
> Yg lebih ajaib lagi, berita soal bagaimana Mafhud ketua MK "kangen sama SBY
> yg dulu terkadang telephone, etc". bahkan dideskripsikan dengan mata
> menerawang. Mungkin judul tulisan yg lebih tepat di Kompas itu " The Way We
> Were" kayak lagu nya Barbara Streisand ?
>
> Duh, gimana sih ???
>
>
>
>
>
>
>


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Kekayaan Bupati Nganjuk Lebih Banyak Dibandingkan Gubernur

2009-08-24 Thread Inu Febiana
Yang miskin bagaimana caranya tetap akan miskin pak, dan jadi kayu bakar 
gelaran peradaban. Jangankan buat duduk diposisi puncak, buat sekolah dan sakit 
saja tidak boleh toh heehehe.

--Original Message--
From: mubarik
Sender: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
To: FPK
ReplyTo: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Kekayaan Bupati Nganjuk Lebih Banyak 
Dibandingkan Gubernur
Sent: Aug 21, 2009 10:57

Duh pada kaya2 semuanya ya...

Kapan orang miskin bisa ikutan nyalon jadi gubernur/bupati/wali-kota?



Salam,



|M|U|B|A|R|I|K|�

Sent from my BlackBerry� smartphone





=
Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] :

1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS

2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://koran.kompas.com/ , 
http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/

3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke 
anggota

4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id

5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com

KOMPAS LINTAS GENERASI
=
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com 
mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Hitler Kambing Hitam Sejarah ?

2010-01-13 Thread Inu Febiana
Sejarah adalah sebuah percakapan antara kalah-menang, dan tentu saja
berbagai intrik dibalik itu, yang salah satunya adalah pengambinghitaman.
Saya tidak akan berasumsi sebelum nonton film-nya. Kita lihat nanti, apakah
yang disampaikan merupakan fakta sejarah, atau hanya sebuah kebohongan untuk
menganulir kebohongan lainnya.

Pula dengan kondisi sekarang, beratus juta anak bangsa diputar-putar
kepalanya alam kebingungan tingkat tinggi antara siapa yang benar, siapa
yang tidak, dan siapa sebetulnya dalang dibalik semua. Hingga akhirnya bosan
mencapai titik jemu, dan bahkan sidang kasus century dianggap lebih luuc
dari ketoprak humor.


2010/1/11 liman PAP 

>
>
> Laporan wartawan KOMPAS Sidik Pramono
>
> Senin, 11 Januari 2010 | 14:39 WIB AFP
>
> KOMPAS.com - Sepanjang karirnya di dunia perfilman yang sudah berlangsung
> sekitar 40 tahun, Oliver Stone lekat dengan karya kontroversial. Untuk
> kesekian kalinya, Oliver Stone bakal memproduksi film yang mengundang
> kontroversi. Oliver Stone merupakan sutradara film dan penulis skenario
> ternama asal Amerika Serikat yang meraup sukses dengan karya-karyanya.
> Termasuk di antaranya adalah tiga Oscar untuk Midnight Express (1978),
> Platoon (1986), dan Born on the Fourth of July (1989).
>
> "Kita tidak bisa menilai orang hanya sebagai sebagai 'jahat' atau 'baik.'
> [Hitler] adalah produk dari serangkaian tindakan, ia merupakan bagian dari
> sebab-akibat", kata Oliver Stone.
>
> Kali ini, Oliver berencana menceritakan kembali sejarah Abad ke-20 untuk
> membongkar ketidakakuratan narasi sejarah ya ng dikeluarkan sekolah-sekolah
> di Amerika serta media mainstream. Dalam acara perkumpulan Asosiasi Kritikus
> Televisi di Pasadena, Amerika Serikat, pada Sabtu ini, Oliver mengumumkan
> akan membuat sebuah film dokumenter Sejarah Rahasia Amerika Serikat (Secret
> History of America ). Film tersebut rencananya berdurasi 10 jam dan akan
> ditayangkan di saluran kabel Showtime tahun ini.
>
> Film dokumenter tersebut akan membahas beberapa figur yang sudah sangat
> akrab di telinga masyarakat dunia, termasuk Mao Zedong, Stalin, dan Harry
> Truman. Namun, dipastikan yang bakal paling menggegerkan adalah interpretasi
> Oliver Stone terhadap figur Hitler.
>
> Kepada Asosiasi Kritikus Televisi, Oliver mengatakan, "Kita tidak bisa
> menilai orang hanya sebagai sebagai 'jahat' atau 'baik.' [Hitler] adalah
> produk dari serangkaian tindakan, ia merupakan bagian dari sebab-akibat."
>
> Lontaran komentar Oliver Stone yang terlihat seperti berupaya untuk
> memperlihatkan sisi baik diktator Jerman ini mendorong kolaborator Stone
> dalam Sejarah Rahasia, Peter Kuznick, seorang dosen sejarah di American
> University di Washington, untuk menambahkan bahwa Oliver tidak bermaksud
> untuk mengatakan bahwa kita akan memberikan pandangan yang lebih positif
> tentang Hitler. Namun, kita akan menggambarkan Hitler sebagai suatu fenomena
> sejarah.
>
> Bukan hanya Hitler, Stone juga bakal menempatkan Stalin dalam konteks .
> Menurut Stone, "Saya sangat paham (posisi) Stalin dan Hitler dan sangat
> mengerti sudut pandang mereka. Anda tidak dapat melakukan pendekatan sejarah
> kalau Anda tidak punya empati terhadap orang yang Anda benci."
>
> Menarik untuk ditunggu, bukan?
>
>  
>



-- 
Rgds,

IF
http://twitter.com/ifnubia
http://noaxiom.multiply.com


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Atasi Macet, DKI Kaji Sistem Ganjil-Genap

2009-04-02 Thread Inu Febiana
Setuju dg pak oni, terlalu banyak kebijakan yg bertele-tele. Maaf bila
tidak berkenan, saya sudah lebih dari 3 taun hampir tidak pernah
bertemu dengan seekor binatang prasejarah bernama "macetus
jakartanensis" alias macet di jakarta :).

Peraturan bersifat memaksa, paksakan penduduk Jakarta untuk bersepeda,
sediakan sarana pendukungnya.


On 4/3/09, O|n|i.aunilla  wrote:
> kayaknya rencana itu pernah juga dilontarkan 10 tahunan yang lalu, meniru di
> Itali,
> cuma kandas sekedar wacana... apa sekarang begitu lagi
> apa ada faktor pendektean dari produsen otomotif?? (ngak laku kan nanti klau
>
> diterapin)
> duh pusing ama negara penuh (sekedar) wacana, rencana dan panitia...
> tapi nihil action...
> mana MRT? mana. sudah 10 tahun diwacanain...
> Bangkok yang belakangan sudah menikmati, hehehehehehe


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: RELATIVITAS GENDER

2007-03-09 Thread Inu Febiana
Permisi...numpang berpendapat...semoga boleh.
dulu saya pernah nyontek dari sebuah sumber informasi, berikut tulisan
isengnya.

WANITA!
Menurut 'dongeng' berasal dari sumber pasti dengan kesalahan arti
serta artikulasi mengatakan bahwa wanita tercipta dari tulang rusuk
pria. Atau let's make it easier, Pria adalah adam dan wanita tentu
saja Hawa.
Wah hebat sekali yah! ini sama dengan cerita ada sebuah unta
dilahirkan dari belahan batu; atau sama halnya seorang wanita
melahirkan tanpa adanya pria si pemilik sperma. Seolah ovum adalah
bakteri yang mampu membelah diri dan berkembang membentuk jaringan
lebih kompleks tanpa diawali oleh pembuahan dilakukan sperma.
Mana yang lebih anda percaya? ternyata keduanya adalah berasal dari
pengertian sebuah bahasa secara fulgar tanpa penelaahan mendalam akan
kaidah sebuah sastra.

Bagaimana dengan ini?
Wanita/Hawa secara biologis tercipta dari unsur yang sama dengan
pria/Adam dan sifat dasar dari wanita diibaratkan seperti layaknya
bentuk dan sifat tulang rusuk yang ada pada adam/pria.

Tulang rusuk berbentuk melengkung dengan karakter pembentuk yang
keras/lebih solid. Anda tidak mungkin membuatnya lurus dengan
pemaksaan kekuatan otot.
Seorang pakar zaman dahulu mengatakan melalui analogi tersebut bahwa
kadar emosi wanita bersifat fluktuatif dan pada dasarnya kadar egoisme
yang lebih besar dari pria. Tidak akan bekerja bila mencoba membuatnya
lunak dengan pendekatan yang pula emosional.

Coba dekati dia (wanita) dengan sebuah belaian kelembutan diiringi
sentuhan panas bara api mewakili kenyataan/realita hidup secara
kontinue, maka lambat laun meski tidak benar-benar lurus tapi
setidaknya lengkungan akan secara dramatis berkurang.

Sebuah pepatah bijak mengatakan bahwa anda adalah pria hebat jikalau
wanita/pasangan hidup/istri disamping anda mampu dituntun berdasarkan
kaidah kepastian akan pandangan hidup bersifat alternatif dan
objektif. Wanita mampu membuat pria lebih melengkung mengingkari
sebuah posisi kehidupan ideal dan sebaliknya mampu menjadi energizer
luar biasa yang mampu mendorong pria bangkit sebagai pemimpin bijak
sejati.

Well, it's about choice how to treat lady.

Salam, selamat berdebat.

IF